You are on page 1of 27

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn.

K
DENGAN MASALAH UTAMA GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM
DI RUANG CUCAK ROWO RSJ. Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT
LAWANG

A. PENGKAJIAN
Ruang rawat : Cucak Rowo
Tanggal dirawat / MRS : 1 November 2012
Tanggal pengkajian : 22 Januari 2012

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn K
Umur : 28 Tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD (Tamat)
Alamat : Malang
No. Reg : 071609
Informan : Status Dan Klien

II. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT
Menurut status :
Marah marah, tertawa sendiri, sulit tidur, dan merusak alat alat
rumah tangga.
Menurut pasien :
Klien mengatakan masuk RSJ sudah 3x, masuk sejak 2 bulan yang
lalu, dikarenakan klien merasa bahwa ada ingin mencelakai atau
menyantet keluarganya, Klien sering menemukan piring dan sendok
di depan pintu rumahnya, Klien sering membuang piring dan sendok.

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Klien datang dengan ekspresi wajah marah marah, tertawa sendiri, sulit
tidur, dan merusak alat alat rumah tangga.

IV. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu :
Klien mengatakan pernah di rawat di RSJ 3x ini, pertama kali masuk tahun 2000,
Klien mengatakan pertama kali masuk karena bias menyembuhkan orang sakit, bias
melihat Nyi Loro Kidul. Kedua : Klien mengatakan marah marah. Ketiga : Klien
mengatakan merasa bahwa ada yang ingin mencelakai atau menyantet keluarganya,
Klien sering menemukan sendok dan piring din depan pintu rumahnya.
2. Riwayat Pengobatan sekarang
Riwayat pengobatan kurang berhasil karena klien hanya control 2x dan tidak teratur
minum obat .
Diagnosa keperawatan: penatalaksanaan regimen terapiutik inefektif
3. Pengalaman trauma
1) Klien mengatakan pada usia 19 tahun pernah di kroyok oleh teman
sekampungnya saat melihat orkes di karenakan ingin melerai adikya yang
sedang berkelahi.
2) Klien mengatakan tidak pernah mengalami dan melihat aniaya seksual.
3) Klen mengatakan tidak pernah mengalami penolakan baik dikeluarga maupun di
masyarakat.
4) Klien mengatakan tidak pernah mengalami kekerasan dalam keluarga.
5) Klien mengatakan tidak pernah melihat / mengalami tindakan kriminal.
Diagnosa Keperawatan : respon paska trauma
4. Pengalaman Masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan pada usia 19 tahun pernah di kroyok oleh teman sekampungnya
saat melihat orkes di karenakan ingin melerai adikya yang sedang berkelahi.
Diagnosa keperawatan:-resiko PK (perilaku kekerasan)
5. Riwayat penyakit keluarga
Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang sakit sepertim yang di derita
klien dan dikeluarganya tidak ada yang pernah dirawat di RSJ
Diagnosa k eperawatan:-
V. STATUS MENTAL
1. Penampilan:
Klien memakai baju seragam RSJ cara berpakaian rapi, rambutnya di potong
pendek, memakai sandal, badan klien tidak bau.
Diagnose keperawatan :devisit perawatan diri
2. Kesadaran
Kualitas
Kesadaran berubah terbukti klien lebih sering menyendiri dan kurang mampu
berhubungan dengan orang lain.
Kuantitas
Composmentis, GCS : 4-5-6 terbukti klien bisa menjawab pertanyaan yang
diajukan.
Diagnosa keperawatan :gangguan proses pikir
3. Disorientasi
Klien tidak mengalami gangguan disorientasi baik waktu,tempat maupun orang
terbukti pada saat perawat menanyakan waktu klien bias membedakan pagi, siang
dan malam, pada saat perawat menyanyakan tempat, klien bisa mengatakan berada
di RSJ Porong untuk berobat, klien mengenal beberapa teman di ruangan.
Diagnose keperawatan: -
4. Pembicaraan
Klien tidak mampu memulai pembicaraan, klien hanya menjawab jika diberi
pertanyaan, tetapi kadang-kadang pembicaraan tidalk terarah, nada pembicaraan
sedang-sedang saja, klien berbicara seperlunya
Diagnose Keperawatan: Kerusakan komunikasi
5. Aktivitas motorik
Klien suka keluyuran di luar ruangan, mau beraktivitas bila di motivasi.
Diagnosa keperawatan :Resiko cidera



6. Afek dan emosi
Afek: Datar, terbukti saat klien bercerita tentang kejadian tidak menyenangkan
dan menyenangkan ekspresi wajah / roman wajah klien tidak menunjukkan
perubahan ekspresi wajah.
Diagnose keperawatan : Kerusakan komunikasi
Emosi: Cemas ringan, dibuktikan klien ingin pulang supaya bisa berkumpul
dengan keluarganya. Klien mengatakan jarang berkomunikasi dengan teman-
temannya.
Diagnose keperawatan: Ketidakberdayan
7. Persepsi - Sensorik
Klien tidak pernah mendengar bisikan bisikan yang mengganggu aktivitasnya.
Diagnosan keperawatan: -
8. Proses pikir
a. Arus/bentuk pikir
Inkoheren, dibuktikan ketika klien diberi pertanyaan klien menjawab tetapi
jawaban klien nglantur atau tidak terarah.
b. Isi pikiran
Klien mengatakan bahwa ada orang yang ingin mencelakai atau
menyantet keluarga dan dirinya, klien sering membuang piring dan
sendok yang ditemukan di depan pintu rumahnya.
Klien mengatakan pernah membuang botol kopi karena merasa ada bau
mayat.
c. Bentuk Pikir
Non Realistic, karena klien mengatakan suatu keyakinan yang tidak
benar, dibuktikan dengan klien mengatakan bahwa ada orang yang ingin
menyantet dia dan keluarganya dan Klien sering menemukan piring dan
sendok di depan pintu rumahnya, Klien sering membuang piring dan
sendok
Diagnosa keperawatan : Gangguan proses pikir
9. Interaksi selama wawancara:
Pada saat wawancara klien kooperatif, pandangan klien tajam, terdapat rasa curiga,
klien lebih suka ditanya, klien lebih suka menyendiri.
Diagnosa keperawatan : Kerusakan Interaksi Sosial
10. Memori
a. Daya inga tjangka panjang
Klien mampu mengingat bahwa pernah masuk di RSJ tahun 2000
b. Daya ingat jangka menengah
Klien mempu mengingat bahwa 2 minggu lali klien sakit batuk pilek.
c. Daya ingat jangka pendek
Klien mengatakan jam 09.00 Wib tadi baru selesai rehab membuat kemoceng.
Diagnosa keperawatan:-
11. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Tingkat konsentrasi baik terbukti pada saat klien diberi pertanyaan 6 + 4Tingkat
konsentrasi baik terbukti pada saat klien diberi pertanyaan 6 + 4 = 10.
Diagnosa keperawatan:-
12. Kemampuan penilaian
Saat diberi 2 pilihan, sebelum makan cuci tangan dulu atau langsung makan.
Klien menjawab cuci tangan dulu karena cuci tangan sebelum makan dapat
mencegah penyakit
Diagnosa keperawatan:
13. Daya tilik diri
Klien mengatakan tidak merasa sakit, karena klien merasa bahwa dirinya sehat
terbukti bisa melakukan aktivitas tanpa bantuan orang lain.
Diagnosa keperawatan: Gangguan Proses piker
VI. PEMERIKSAAN FISIK
(tanggal: 22 januari 2013, pukul: 10.00 WIB)
1. Tanda-tanda vital
TD : 130/90mmHg N : 82

/mnt S : 36,5
0
C RR :
18

/mnt
2. Ukuran
BB : 68kg
TB :165cm
3. Keluhan fisik
Klien mengatakan 2mingu lalu sakit batuk.
4. Pemeriksaan fisik(head to toe)
a. Kepala: Rambut pendek, tidak beruban, tidak ada lesi tidak ada ketombe.
b.Mata: konjungtiva merah muda, tidak ada icterus, mata simetris, sclera putih.
c. Hidung: tidak ada polip, tidak kotor
d.Telinga: simetris kanan dan kiri,tidak ada gangguan pendengaran.
e. Leher: tidak ada pembesaran BVJ.
f. Thorak : bentuk simetris, tidak ada otot bantu pernafasan
g.Abdomen: tidak ada nyeri tekan
h.Genetalia: tidak di lakukan pengkajian.
i. Ekstremitas:kekuatan otot normal.
j. Integument: kulit sawo makan, tidak ada luka, tidak odem
Diagnosa keperawatan :-
VII. PSIKOSOSIAL
1. Genogram (klien terdekat)











Keterangan :
: Laki-laki : Meninggal dunia
: Perempuan : Garis keturunan
: Orang yang tinggal serumah : Garis pernikahan
: Klien : Orang terdekat
Penjelasan :
Klien adalah anak ke 2 dari 6 bersaudara.
Klien tinggal serumah dengan orang tua dan saudara atau adik terakhirnya, orang
terdekat adalah orang tuanya.
Klien mengatakan biasanya dirumah sering membantu orang tuanya di lading.
Dalam keluarga yang dominan mengambil keputusan adalah orang tua klien.
2. Konsep diri
a. Citra tubuh/gambaran diri:
Klien mengatakan menyukai bibirnya karena jika tersenyum klien merasa
ganteng, klien suka tubuh yang kurus tidak gemuk seperti ini.
b. Identitas diri:
Klien mengatakan dulu pernah bekerja sebagai petani, klien tidak senang
menjalani pekerjaannya karena dia bias membantu orang tuanya di lading, klien
merasa bangga sebagai laki laki karena dia lebih bias bertanggungjawab.
c. Harga diri:
Klien mengatakan bahwa dia malu bekerja menjadi petani dan ingin bekerja
lebih baik lagi.
d. Ideal diri:
Klien mengatakan ingin pulang karena merasa dirinya sudah sembuh dan ingin
berkumpul dengan orang tua dan saudara saudaranya.
e. Peran
Klien mengatakan bekerja sebagai petani dan penghasilannya dapat digunakan
untuk membantu orang tuanya, klien mengatakan dulu pernah menjadi anggota
karang taruna, di RS klien membantu jika dimotivasi.

3. Hubungan sosial
a. Orang terdekat:
Dirumah :klien mengatakan dirumah dekat dengan klien adalah orang tuanya.
Di rumah sakit: klien mengatakan tidak mempunyai teman dekat.
b. Peran serta dalam kegiatankelompok dan masyarakat:
Klien mengatakan setiap hari mengikuti rehabilitasi dan kegiatannya adalah
membuat kemoceng.
c. Hambatan dalam hubungan orang lain:
Klien mengatakan lebih suka jalan jalan sendiri daripada dengan teman
temannya.
Diagnose keperawatan:
4. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan:
Klien mengatakan beragama Islam dan yakin kepada Allah SWT.
2. Kegiatan ibadah:
Di rumah :klien mengatakan saat di rumah sholat kadang-kadang
Di RS :klien mengatakan sholat jika ingin sholat.
Diagnosa keperawatan:-
VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan.
Klien mampu makan sendiri tanpa bantuan, makan 3x sehari, klien mampu
membersihkan alat makan
2. BAB / BAK
Klien mampu BAB/BAK secara rutin tanpa bantuan, menggunakan kamar mandi dan
WC ketika BAB/BAK, klien mampu membersihkan diri setelah BAB/BAK.
3. Mandi
Klien mampu mandi secara mandiri tanpa bantuan, mandi 2x sehari, mandi memakai
sabun, menyikat gigi dan ganti baju.
4. Berpakaian / berhias
Klien mampu menggunakan baju seragamnya, klien terlihat rapi.
5. Istirahat tidur
Tidur siang: klien mengatakan kadang-kadang tidur siang pukul 13.00-15.00 WIB
Tidur Malam :Klien mengatakan tidur malam pukul 21.00-04.30 WIB setiap harinya.
6. Penggunaan Obat
Klien mengatakan minum obat sendiri namun dalam penggunaan obat dibantu oleh
perawat.
7. Pemeliharaan Kesehatan
Klien mengatakan membutuhkan perawatan lanjut dan keluarga diharapkan
mendukung seklama dirumah.
8. Aktivitas di dalam rumah
Klien mengatakan dirumah biasanya membantu orangtuanya diladang dan kadang-
kadang mencari kayu untuk dijual.
Diagnosa Keperawatan: -
IX. MEKANISME KOPING
Klien mengatakan biasanya jika mempunyai masalah selalu berdiam diri dan tidak
pernah menceritakan ke orang lain. Klien suka menyendiri di kamar karena takut
dengan orang.
X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
1. Masalah dengan dukungan kelompok
Klien mengatakan mendapatkan dukungan dari keluarga,dokter,perawat, demi
kesembuhan.
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan
Klien jarang dirumah dan sering bekerja diladang.
3. Masalah dengan pendidikan
Klien mengatakan tamat sekolah MI atau SD
4. Masalah dengan pendidikannya
Klien mengatakan pernah bekerja di Malaysia sebagai kuli di kebun Kelapa
Sawit,memjadi tukang bakso dan terakhir jadi petani.
5. Masalah dengan perumahan
Klien tiggal serumah dengan orang tua,nenek dan saudara terakhirnya.
6. Masalah dengan ekonomi
Klien mengatakan masalah ekonomi sepenuhnya diurus oleh ornagtuannya
7. Masalah dengan kesehatan
Klien mengatakan sakit kepala
Diagnosa Keperawatan : -

XI. ASPEK PENGETAHUAN
Klien mengatakan gangguan jiwa adalah orang yang suka marah marah dan orang
sakit jiwa perlu diobati.
Diagnose keperawatan :-

XII. ASPEK MEDIS
1. Diagnosa Medis : F. 20. 00
2. Terapi medis :
Tablet Haloperidol 5 mg 1 - 0 -1
Tablet Chlorpromazine 100 mg 0 - 0 1
Tablet Thrinexyphenidyl 2 mg 1 - 0 1
XIII. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko perilaku kekerasan
2. Penatalaksaan regimen terapeutik
3. Respon pasca trauma
4. Gangguan proses pikir : waham curiga
5. Resiko cidera
6. Kerusakan interaksi social
7. Gangguan konsep diri : harga dirin rendah
8. Isolasi social
9. Kerusakan komunikasi
10. Ketidakberdayaan
11. Koping individu inefektif
12. Kurang pengetahuan tentang penyakit gangguan jiwa
XIV. PRIORITAS DIAGNOSE
Gangguan proses pikir : waham curiga
Kerusakan komunikasi verbal.
Gangguan konsep diri : harga diri rendah











ANALISA DATA
Nama : Tn K No. CM: 071609
Umur : 28 tahun Ruang : Cucak Rowo
No Analisa Data Masalah
1 2 3
1 DS:
Klien mengatakan masuk RSJ kembali sejak
2bulan yang lalu,klien merasa saat dirumah
ada lorang yang ingin menyantet keluarga dan
dirinya. Klien sering menemukan pring dan
sendok didepan pintuh rumahnya. Klien sering
membuang sendok dan piring.
DO:
- Klien tersenyum
- Klien tidak mampu memulai
pembicaraan
- Ekspresi wajah klien tenang
- Klien sering jalan-jalan sendiri
Gangguan proses piker:
Waham Curiga
2 DS:
Klien mengatakan tidak bisa memulai
pembicaraan.

DO:
- Klien hanya menjawab jika diberi
pertanyaan
- Ekspresi klien tidak berubah ketika
bercerita tentang hal yang
menyenangkan maupun
tidakmenyenangkan
- Nada pembicaraan sedang
- Klien berbicara sepenuhnya
- Klien berbicara nglantur

Kerusakan komunikasi
- 3 DS:
- Klien mengatakan bahwa dia malu
bekerja sebagai petani.
- Klien mengatakan lebih suka jalan-
Gangguan Konsep Diri:
Harga diri rendah
jalan sendiri
- Klien mengatakan lebih suka badan
kurus daripada badan gemuk
DO:
- Klien sering menyendiri
- Klien jarang ngomong
- Kontak mata kurang


INTERVENSI
Nama : Tn. K No. RM : 071609
Umur : 28 Tahun Ruang : Cucak Rowo
No. Diagnosa
Keperawatan
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional Ttd
1. Gangguan
proses pikir :
waham curiga
Tujuan Umum :
Klien dapat
berkomunikasi
dengan baik dan
terarah

Tjuan Khusus 1 :
Klien dapat
membina hubungan
saling percaya.






Kriteria Evaluasi:
- Ekspresi wajah
bersahabat.
- Ada kontak
mata.
- Mau berjabat
tangan.
- Mau
menjawab
salam.
- Klien mau







1.1 bina hubungan saling
percaya dengan me
nggunakan prinsip
komunikasi terapeutik.
a. Sapa klien dengan
ramah baik verbal
maupun non verbal.
b. Perkenalkan diri
dengan sopan.
c. Tanyakan nama







Hubungan saling percaya menjadi
dasar interaksi selanjutnya
sehingga dapat terbina hubungan
saling percaya dan klien lebih
terbuka merasa aman dan mau
berinteraksi.



duduk
berdampingan.
- Klien mau
mengutarakan
perasaannya.
lengkap dan nama
panggilan yang
disukai.
d. Jelaskan tujuan
pertemuan.
e. Jujur dan menepati
janji.
f. Tunjukkan sikap
empati dan memerima
klien apa adanya.

1.2 Jangan membantah dan
mendukung waham klien.
a. Katakan perawat
menerima keadaan
keyakinan klien.
saya menerima
keyakinan anda
b. Katakana perawat
tidak mendukung.
sukar bagi saya
untuk mempercayai

1.3 Yakinkan klien dalam
keadaan aman dan
terlindungi.
a. Anda berada di tempat
yang aman dan
terlindung.







Meningkatkan orientasi klien pada
realita dan meningkatkan rasa
percaya klien terhadap perawat.


Suasana lingkungan persahabatan
yang mendukung dalam
komunikasi terapeutik.

Dengan orientasi ditentukan
intervensi selanjutnya.

Reinforcement adalah penting
b. Gunakan keterbukaan
dan kejujuran, jangan
tinggalkan klien
sendirian.

1.4 Observasi apakah waham
klien mengganggu
aktivitas sehari hari dan
perawatan diri.
untuk meningkatkan kesabaran diri
klien.

Mengetahui penyebab curiga dan
intervensi selanjutnya.












INTERVENSI
Nama : Tn. K No. RM : 071609
Umur : 28 Tahun Ruang : Cucak Rowo
No. Diagnosa
Keperawatan
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional Ttd
Tujuan Khusus II :
Klien dapat
mengidentifikasi
kemampuan yang
dimiliki.

- Klien dapat
mempertahank
an aktivitas
sehari hari.
- Klien dapat
mengontrol
wahamnya.

2.1 Beri pujian pada
penampilan dan
kemampuan klien yang
realistik.
2.2 Diskusikan dengan klien
kemampuan yang dimiliki
pada waktu lalu dan saat
ini yang realistik ( hati
hati terlibat dengan
waham)
2.3 Tanyakan apa yang bias
dilakukan ( kaitkan
dengan aktivitas sehari
hari dan perawatan diri )
kemudian anjurkan untuk
melakukan saat ini.
2.4 Jika klien selalu bicara

Klien terdorong untuk memiliki
aktivitasseperti sebelumnya.










Dengan mendengarkan klien akan

tentang wahamnya
dengarkan sampai
kebutuhan wahamnya
tidak ada.perawat perlu
memperhatikan bahwa
klien penting.
merasa lebih diperhatikan sehingga
klien akan mengungkapkan
perasaannya.














INTERVENSI
Nama : Tn. K No. RM : 071609
Umur : 28 Tahun Ruang : Cucak Rowo
No. Diagnosa
Keperawatan
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional Ttd
Tujuan khusus III
Klien dapat
mengidentifikasi
kebutuhan yang
tidak terpenuhi.
Kriteria Evaluasi :

- Kebutuan klien
terpenuhi
- Klien dapat
melakukan
aktivitas secara
terarah
- Klien tidak
menggunakan
atau
membicarakan
wahamnya.



3.1 Observasi kebutuhan
klien sehari-hari.

3.2 Diskusikan kebutuhan
klien yang tidak terpenuhi
selama di rumah sakit.

3.3 Hubungkan kebutuhan
yang tidak terpenuhi
dengan timbulnya
waham.

3.4 Tingkatkan aktivitas
yang dapat memenuhi


Dengan observasi dapat
mengetahui kebutuhan klien.

Dengan mengetahui kebutuhannya
yang tidak terpenuhi maka dapat di
ketahui kebutuhan yang
diperlukan.

Mengetahui keterkaitan antara
yang tidak terpenuhi dengan
wahamnya.



kebutuhan klien dan
memerlukan waktu dan
tenaga.

3.5 Atur situasi agar klien
tidak mempunyai waktu
untuk menggunakan
wahamnya.
Dengan meningkatkan aktifitas
tidak akan mempunyai wakyu
untuk mengikuti wahamnya.

Dengan situasi tertentu akan dapat
mengontrol wahannya.












INTERVENSI
Nama : Tn. K No. RM : 071609
Umur : 28 Tahun Ruang : Cucak Rowo
No. Diagnosa
Keperawatan
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional Ttd

Tujuan khusus IV :

Klien dapat
berhubungan
dengan realitas.









- Klien mampu
berbicara
secara realitas
- Klien
mengikuti
terapi aktifitas
kelompok









4.1 Berbicara dengan klien
dalam konteks realitas
(realitas diri orang lain,
waktu dan tempat)

4.2 Sertakan klien dalam
terapi aktifitas kelompok
: orientasi realitas

4.3 Berikan pujian pada tiap
kegiatan positif yang
dilakukan klien.



Reinforcement adalah penting
untuk meningkatkan kesadaran
klien akan realitas.

Pujian dapat memotifasi kilien
untuk meningkatkan kegiatan
positifnya.








Tujuan khusus V :

Klien dapat
dukungan keluarga


- Kriteria
keluarga dapat
membina
hubungan
saling percaya
dengan
perawat.




5.1 Diskusikan dengan
keluarga tentang
- Gejala waham
- Cara merawatnya
- Lingkungan keluarga
- flllow up dan obat





Perhatian keluarga dan pengertian
keluarga akan dapat membantu
klien dalam mengendalikan
wahamnya.











INTERVENSI
Nama : Tn. K No. RM : 071609
Umur : 28 Tahun Ruang : Cucak Rowo
No. Diagnosa
Keperawatan
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional Ttd









Tujuan khusus VI :

Klien dapat
menggunakan obat
dengan benar.
- Keluarga dapat
menyebutkan
pengertian
tanda dan
tindakan untuk
merawat klien
dengan
waham.




- Klien dapat
menyebutkan manfaat
dosis dan efek
samping obat.

5.2 Anjurkan keluarga
melaksanakan dengan
bantuan perawat.









6.1 Diskusikan dengan klien
dan keluarga tentang
obat, dosis frekuensi, dan












Obat dapat mengontrol waham

- Klien dapat
mendemonstrasika
penggunaan obat
dengan benar .

- klien dapat
menyebutkan manfaat
dan efek samping obat

- klien memahami
obat tanpa konsul dan
klien dapat
menyebutkan prinsip
5 benar dalam
penggunaan obat .
efek samping obat dan
akibat penghentian.

6.2 Diskusikan perasaan
klien setelah minum
obat.

6.3 Berikan obat dengan
prinsip 5 benar dan
observasi setelah minum
obat.
yang di alami klien.







CATATAN KEPERAWATAN
Nama : Tn K No. CM: 071609
Umur : 28 tahun Ruang : Cucak Rowo
Tgl
/Jam
Dx. Kep Implementasi Evaluasi
Ttd
22 Jan
13
16.00
WIB

















Gangguan
proses pikir
: waham
curiga
SP 1
1. Membantu orientasi
realitas.
2. Mendiskusikan
kebutuhan yang
tidak terpenuhi.
3. Membantu pasien
memenuhi
kebutuhannya.
4. Menganjirkan
pasien memasukkan
dalam jadwal
kegiatan harian.












S : Sore juga mbak.
- Nama saya K
biasanya
dipanggil K
- Iya, duduk di
teras saja.
- Saya senang bisa
berbincang
bincang ndengan
mbak.
- Iya mbak saya
merasa tenang
dan nyaman
berada di tempat
ini tapi saya ingin
pulang.
- Ya orang tidak
suka dengan
keluarga saya,
bapak dan
saudara saya
meninggal secara
bersamaan.
- Biasanya saya
mencangkul di
sawah, bekerja di
ladang milik
orang tua saya.
- Iya besok saya
akan bantu-bantu
berkebun disini.






















































O:
Klien mampu
menyebutkan
namanya,berjbat
tangan,dsn menjawab
salam,ada kontak
mata amntara
perawat dan klien

A:
- Klien mampu
berorientasi
secara realitas.
- Klien mampu
mendiskusikan
kebutuhan yang
tidak terpenuhi.
- Klien mampu
memenuhi
kebutuhannya.
- Klien mampu
memasukkan
dalam jadwal
kegiatan harian.

P :
- Untuk pasien
pertahankan SP 1
P
- Untuk perawat
lanjutkan SP 2 P






23 Jan
13
10.00
WIB
SP 2 P
1. Mengevaluasi
jadwal kegiatan
harian pasien.
2. Berdiskusi tentang
kemampuan yang
dimiliki.
3. Melatih
kemampuan yang
dimiliki.
S : Selamat pagi mbak
- Ya, saya suka
jalan jalan saja,
main tarik
tambang.
- Ya, jalan jalan
saja kadang beli
kopi sama rokok
mbak.
- Ya
- Belajar sendiri
mbak dengan
teman teman.
- Pernah mbak dulu
pas ada lomba
disini, saya jadi
juara.
- Ya dapat hadiah
baju, saya senang.
- Saya ingin jadi
juara terus.


O : klien mau berjabat
tangan, klien mau
menjawab salam,
klien mau duduk
disebelah perawat, ada
kontak mata.

A :
- Klien mampu
mengevaluasi
jadwal kegiatan
harian.
- Klien mampu
berdiskusi
tentang
kemampuan yang
dimiliki.
- Klien klien
mampu melatih
kemampuan yang
dimiliki
P :
- Untuk pasien
pertahankan SP 2
P
- Untuk perawat
lanjutkan SP 3 P

You might also like