You are on page 1of 9

OSTEOMALASIA

DEFINISI
Osteomlasia adalah penyakit tulang metabolik yang dijumpai pada orang dewasa akibat
penurunan mineralisasi osteoid. Osteomalasia terjadi akaibat defisiensi vitamin D (Corwin, 200!
Osteomalasia adalah manifestasi defisiensi vitamin D. "erubahan mendasar pada penyakti
ini adalah gangguan mineralisasi tulang, disertai meningkatnya osteoid yang tidak mengalami
mineralisasi.(#obins, 200$!
Osteomalasia adalah penyakit metabolisme tulang yang ditandai dengan tidak
memadainya mineralisasi tulang. "ada orang dewasa, osteomalasia bersifat kronis dan deformitas
skeletalnya tidak seberat pada anak karena pertumbuhan skeletal telah selesai. (%uratun, 200&!
#akitis atau osteomalasia di masa kanak'kanak merupakan gangguan kesehatan yang
meliputi pelunakan dan pelemahan tulang, keadaan ini , terutama disebabkan oleh kekurangan
vitamin D, kalsium dan fosfat
ETIOLOGI
' (ekurangan vitamin D
' (ekurangan kalsium dalam diet
' (elainan gastrointestinal
' )alabsorbsi kalsium
' *agal ginjal kronis
PATOFISIOLOGI
Defisiensi vitamin D menyebabkan penurunan kalsium serum, yang merangsang
pelepasan hormon paratiroid. "eningkatan hormon paratiroid meningkatkan penguraian tulang
dan ekskresi fosfat oleh ginjal. +anpa mineralisasi tulang yang adekuat, maka tulang menjadi
tipis. +erjadi penimbunan osteoid yang tidak terkristalisasi dalam jumlah abnormal yang
membungkus saluran'saluran tulang bagian dalam, hal ini menimbulkan deformitas tulang.
Diperkirakan defek primernya adalah kekurangan vitamin D aktif yang mema,u absorbsi
kalsium dari traktus gastrointestinal dan memfasilitasi mineralisasi tulang. "asokan kalsium dan
fosfat dalam ,airan ekstrasel rendah. +anpa vitamin D yang men,ukupi, kalsium dan fosfat tidak
dapat dimasukkan ke tempat kalsifikasi tulang, sehingga mengakibatkan kegagalan mineralisasi,
terjadi perlunakan dan perlemahan kerangka tubuh.
"enyebab osteomalasia adalah kekurangan kalsium dalam diet, malabsorbsi kalsium
(kegagalan absorbsi atau kehilangan kalsium berlebihan dari tubuh!, kelainan gastrointestinal
(absorbsi lemak tidak memadai sehingga mengakibatkan kehilangan vitamin D dan kalsium!
gagal ginjal berat dapat mengakibatkan asidosis (kalsium yang tersedia dalam tubuh digunakan
untuk menetralkan asidosis, pelepasan kaslsium skelet terus'menerus mengakibatkan
demineralisasi tulang!, dan kekurangan vitamin D (diet dan sinar matahari.
#akhitis (riskets! adalah penyakit tulang pada anak akibat defisiensi vitamin D. #akitis
menyebabkan disorganisasi tulang, terutama di lempeng pertumbuhan atau epifisis sehingga
pertumbuhan terhambat. #akitis jarang dijumpai di -merikan %erikat, tetapi mungkin ditemukan
pada keluarga yang sangat miskin atau yang berada di daerah'daerah pinggiran. )alabsorbsi
kalsium dalam makanan pada para pengidap penyakit ,rohn sindrom malabsorbsi atau fibrosis
kistik dapat menyebabkan osteomalasia atau rakhitis
MANIFESTASI KLINIS
' .yeri tulang dan nyeri tekan tulang
' (elemahan otot
' Cara berjalan seperti bebek atau pin,ang
' "ada penyakit yang lebih lanjut, tungkai melengkung (karena berat tubuh dan tarikan
otot!
' /ertebra yang melunak mengalami kompresi, sehingga mengalami pemendekan
tinggi badan dan merusak bentuk toraks (kifosis!
' %akrum terdorong ke bawah dan depan, pelvis tertekan ke lateral
' (elemahan dan ketidakseimbangan meningkatkan risiko jatuh dan fraktur
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
' 0valuasi dengan sinar'1 dapat memperlihatkan penurunan osifikasi2demineralisasi
tulang se,ara umum
' "engukuran kalsium dan fosfat serum akan memperlihatkan nilai yang rendah
' "emeriksaan urin menunjukkan kalsiun dan kreatinin rendah
' "emeriksaan vertebra akan memperlihatkan adanya patah tulang kompresi tanpa batas
vertebra yang jelas.
' 3iopsi tulang akan menunjukkan peningkatan jumlah osteoid
PENATALAKSANAAN
' Diperlukan diet vitamin D disertai suplemen kalsium.
' -pabila osteomalasia atau rakitis disebabkan oleh penyakit lain, maka penyakit
tersebut akan memerlukan penanganan terlebih dahulu.
' "emajanan sinar matahari dianjurkan.
' 4ika terjadi deformitas ortopedik persisten perlu penggunaan brace2korset atau
dengan pembedahan.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian Umum Sistim Muskulskeletal
#iwayat kesehatan meliputi informasi tentang aktivitas hidup sehari'hari, pola ambulasi,
alat bantu yang digunakan (misalnya kursi roda, tongkat, walker), dan nyeri (jika ada nyeri
tetapkan lokasi, derajat nyeri, lama, faktor yang memperberat dan faktor pen,etus! kram atau
kelemahan
"engkajian perlu dilakukan se,ara sistematis, teliti dan terarah. Data yang dikumpulkan
meliputi data subjektif dan objektif dengan ,ara melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan diagnostik.
ANAMNESIS
. Data demografi 5 Data ini meliputi nama, usia, jenis kelamin, tempat tinggal, orang yang
dekat dengan klien.
2. #iwayat perkembangan 5 Data ini untuk mengetahui tingkat perkembangan pada
neonatus, bayi, prasekolah, remaja, dewasa dan tua.
6. #iwayat sosial 5 Data ini meliputi pendidikan dan pekerjaan. %eseorang yang terpapar
terus'menerus dengan agens tertentu dalam pekerjaannya, status kesehatannya dapat
dipengaruhi
7. #iwayat penyakit keturunan 5 #iwayat penyakit keluarga perlu diketahui untuk
menentukan hubungan genetik yang perlu diidentifikasi misalnya (penyakit diabetes
melitus yang merupakan predisposisi penyakit sendi degeneratif, +3C, artritis, riketsia,
osteomielitis, dll!
8. #iwayat diet 5 9dentifikasi adanya kelebihan berat badan karena kondisi ini dapat
mengakibatkan stress pada sendi penyangga tubuh dan predisposisi terjadinya instabilitas
ligamen, khususnya pada punggung bagian bawah. (urangnya asupan kalsium dapat
menimbulkan fraktur karena adanya dekalsifikasi. 3agaimana menu makanan sehari'hari
dan konsumsi vitamin -, D, kalsium, serta protein yang merupakan :at untuk menjaga
kondisi muskuloskeletal.
;. -ktivitas kegiatan sehari'hari 5 9dentifikasi pekerjaan pasien dan aktifitas sehari'hari.
(ebiasaan membawa benda'benda berat yang dapat menimbulkan regangan otot dan
trauma lainnya. (urangnya melakukan aktivitas mengakibatkan tonus otot menurun.
<raktur atau trauma dapat timbul pada olahraga sepak bola dan hoki, sedangkan nyeri
sendi tangan dapat timbul akibat olah raga tenis. "emakaian hak sepatu yang terlalu tinggi
dapat menimbulkan kontraksi pada tendon a,hiles dan dapat terjadi dislokasi. "erlu dikaji
pula aktivitas hidup sehari'hari, saat ambulasi apakah ada nyeri pada sendi, apakah
menggunakan alat bantu (kursi roda, tongkat ataupun walker)
$. #iwayat kesehatan masa lalu 5 Data ini meliputi kondisi kesehatan individu. Data tentang
adanya efek langsung atau tidak langsung terhadap muskuloskeletal, misalnya riwayat
trauma atau kerusakan tulang rawan, riwayat artritis dan osteomielitis.
&. #iwayat kesehatan sekarang 5 sejak kapan timbul keluhan, apakan ada riwayat trauma.
=al'hal yang menimbulkan gejala. +imbulnya gejala mendadak atau perlahan. +imbulnya
untuk pertama kalinya atau berulang. "erlu ditanyakan pula tentang ada'tidaknya
gangguan pada sistem lainnya. (aji klien untuk mengungkapkan alasan klien
memeriksakan diri atau mengunjungi fasilitas kesehatan, keluhan utama pasien dan
gangguan muskuloskeletal meliputi 5
' .yeri 5 identifikasi lokasi nyeri. .yeri biasanya berkaitan dengan pembuluh darah, sendi,
fasia atau periosteum. +entukan kualitas nyeri apakah sakit yang menusuk atau
berdenyut. .yeri berdenyut biasanya berkaitan dengan tulang dan sakit berkaitan dengan
otot, sedangkan nyeri yang menusuk berkaitan dengan fraktur atau infeksi tulang.
9dentifikasi apakah nyeri timbul setelah diberi aktivitas atau gerakan. .yeri saat bergerak
merupakan satu tanda masalah persendian. Degenerasi panggul menimbulkan nyeri
selama badan bertumpu pada sendi tersebut. Degenerasi pada lutut menimbulkan nyeri
selama dan setelah berjalan. .yeri pada osteoartritis makin meningkat pada suhu dingin.
+anyakan kapan nyeri makin meningkat, apakah pagi atau malam hari. 9nflamasi pada
bursa atau tendon makin meningkat pada malam hari. +anyakan apakah nyeri hilang saat
istirahat. -pakah nyerinya dapat diatasi dengan obat tertentu.
' (ekuatan sendi 5 tanyakan sendi mana yang mengalami kekakuan, lamanya kekakuan
tersebut, dan apakah selalu terjadi kekakuan. 3eberapa kondisi seperti spondilitis
ankilosis terjadi remisi kekakuan beberapa kali sehari. "ada penyakit degenarasi sendi
sering terjadi kekakuan yang meningkat pada pagi hari setelah bangun tidur (inaktivitas!.
3agaimana dengan perubahan suhu dan aktivitas. %uhu dingin dan kurang aktivitas
biasanya meningkatkan kekakuan sendi. %uhu panas biasanya menurunkan spasme otot.
' 3engkak 5 tanyakan berapa lama terjadi pembengkakan, apakah juga disertai dengan
nyeri, karena bengkak dan nyeri sering menyertai ,edera pada otot. "enyakit degenerasi
sendi sering kali tidak timbul bengkak pada awal serangan, tetapi mun,ul setelah
beberapa minggu terjadi nyeri. Dengan istirahat dan meninggikan bagian tubuh, ada yang
dipasang gips. 9dentifikasi apakah ada panas atau kemerahan karena tanda tersebut
menunjukkan adanya inflamasi, infeksi atau ,edera.
' Deformitas dan imobilitas 5 tanyakan kapan terjadinya, apakah tiba'tiba atau bertahap,
apakah menimbulkan keterbatasan gerak. -pakah semakin memburuk dengan aktivits,
apakah dengan posisi tetentu makin memburuk. -pakah klien menggunakan alat bantu
(kruk, tongkat, dll!
' "erubahan sensori 5 tanyakan apakah ada penurunan rasa pada bagian tubuh tertentu.
-pakah menurunnya rasa atau sensasi tersebut berkaitan dengan nyeri. "enekanan pada
syaraf dan pembuluh darah akibat bengkak, tumor atau fraktur dapat menyebabkan
menurunnya sensasi.
PEMERIKSAAN FISIK
Pengkajian Skeletal Tu!u"
=al'hal yang perlu dikaji pada skelet tubuh, yaitu 5
. -danya deformitas dan ketidaksejajaran yang dapat disebabkan oleh penyakit sendi
2. "ertumbuhan tulang abnormal. =al ini dapat disebabkan oleh adanya tumor tulang.
6. "emendekan ekstrimitas, amputasi dan bagian tubuh yang tidak sejajar se,ara anatomis
7. -ngulasi abnormal pada tulang panjang, gerakan pada titik bukan sendi, teraba krepitus
pada titik gerakan abnormal, menunjukkan adanya patah tulang.
Pengkajian Tulang #elakang
Deformitas tulang belakang yang sering terjadi perlu diperhatikan yaitu 5
. %koliosis (deviasi kurvantura lateral tulang belakang!
' 3ahu tidak sama tinggi
' *aris pinggang yang tidak simetris
' %kapula yang menonjol
%koliosis tidak diketahui penyebabnya (idiopatik!, kelainan kongenital, atau akibat kerusakan
otot para'spinal, seperti poliomielitis.
2. (ifosis (kenaikan kurvantura tulang belakang bagian dada!. %ering terjadi pada lansia
dengan osteoporosis atau penyakti neuromuskular.
6. >ordosis (membebek, kurvantura tulang bagian pinggang yang berlebihan. >ordosis bisa
ditemukan pada wanita hamil
"ada saat inspeksi tulang belakang sebaiknya baju pasien dilepas untuk melihat seluruh
punggung, bokong dan tungkai. "emeriksan kurvantura tulang belakang dan kesimetrisan batang
tubuh dilakukan dari pandangan anterior, posterior dan lateral. Dengan berdiri di belakang pasien,
perhatikan setiap perbedaan tinggi bahu dan krista iliaka. >ipatan bokong normalnya simetris.
(esimetrisan bahu, pinggul dan kelurusan tulang belakang diperiksa dalam posisi pasien berdiri
tegak dan membungkuk ke depan.
Pengkajian Sistem Pe$sen%ian
"engkajian sistem perssendian dengan pemeriksaan luas gerak sendi baik aktif maupun pasif,
deformitas, stabilitas dan adanya benjolan. "emeriksaan sendi menggunakan alat goniometer,
yaitu busur derajat yang diran,ang khusus untuk evakuasi gerak sendi.
. 4ika sendi diekstensikan maksimal namun masih ada sisa fleksi, luas gerakan ini diangap
terbatas. (eterbatasan ini dapat disebabkan oleh deformitas skeletal, patologik sendi,
kontraktur otot dan tendon sekitar.
2. 4ika gerakan sendi mengalami gangguan atau nyeri, harus diperiksa adanya kelebihan
,airan dalam kapsulnya (efusi!, pembengkakan dan inflamasi. +empat yang paling sering
terjadi efusi adalah pada lutut.
"alpasi sendi sambil sendi digerakkan se,ara pasif akan memberi informasi mengenai integritas
sendi. %uara ?gemeletuk@dapat menunjukkan adanya ligamen yang tergeln,ir di antara tonjolan
tulang. -danya krepitus karena permukaan sendi yang tidak rata ditemukan pada pasien artritis.
4aringan sekitar sendi terdapat benjolan yang khas ditemukan pada pasien 5
. -rtritits reumatoid, benjolan lunak di dalam dan sepanjang tendon.
2. *out, benjolan keras di dalam dan di sebelah sendi
6. Osteoatritis, benjolan keras dan tidak nyeri merupakan pertumbuhan tulang baru akibat
destruksi permukaan kartilago pada tulang dalam kapsul sendi, biasanya ditemukan pada
lansia.
(adang'kadang ukuran sendi menonjol akibat artrofi otot di proksimal dan distal sendi sering
terlihat pada artritis reumatoid sendi lutut.
Pengkajian Sistem Ott
"engkajian sistem otot meliputi kemampuan mengubah posisi, kekuatan dan koordinasi otot, serta
ukuran masing'masing otot. (elemahan sekelompok otot menunjukkan berbagai kondisi seperti
polineuropati, gangguan elektrolit, miastenia grafis, poliomielitis dan distrofi otot.
"alpasi otot dilakukan ketika ekstrimitas rileks dan digerakkan se,ara pasif, perawat akan
merasakan tonus otot. (ekuatan otot dapat diukur dengan meminta pasien menggerakkan
ekstrimitas dengan atau tanpa tahanan. )isalnya, otot bisep yang diuji dengan meminta klien
meluruskan lengan sepenuhnya, kemudian fleksikan lengan melawan tahanan yang diberikan oleh
perawat. +onus otot (kontraksi ritmik otot! dapat dibangkitkan pada pergelangan kaki dengan
dorso fleksi kaki mendadak dan kuat, atau tangan dengan ekstensi pergelangan tangan.
>ingkar ekstrimitas harus diukur untuk memantau pertambaan ukuran akibat edema atau
perdarahan, penurunan ukuran akibat atrofi dan dibandingkan ekstrimitas yang sehat. "engukuran
otot dilakukan di lingkaran terbesar ekstrimitas, pada lokasi yang sama, pada posisi yang sama
dan otot dalam keadaan istirahat. *radasi Akuran (ekuatan Otot
*radasi Akuran (ekuatan Otot
0 (:ero! +idak ada kontraksi saat palpasi, paralisis
(tra,e! +erasa adanya kontraksi otot, tetapi tidak ada gerakan
2 (poor! Dengan bantuan atau menyangga sendi dapat melakukan gerakan sendi
(range of motion, #O)! se,ara penuh
6 (fair! Dapat melakukan gerakan sendi (#O)! se,ara penuh dengan melawan
gravitasi, tetapi tidak dapat melawan tahanan
7 (good! Dapat melakukan #O) se,ara penuh dan dapat melawan tahanan tingkat sedang
8 (normal
!
Dapat melakukan gerakan sendi (#O)! se,ara penuh dan dapat melawan
gravitasi dan tahanan
Pengkajian &a$a #e$jalan
"ada pengkajian ini, pasien diminta berjalan. "erhatikan hal berikut 5
. (ehalusan dan irama berjalan, gerakan teratur atau tidak
2. "in,ang dapat disebabkan oleh nyeri atau salah satu ekstrimitas pendek.
6. (eterbatasan gerak sendi dapat memengaruhi ,ara berjalan
-bnormalitas neurologis yang berhubungan dengan ,ara berjalan. )isalnya, pasien
hemiparesis'stroke menunjukkan ,ara berjalan spesifik, pasien dengan penyakit parkinson
menunjukkan ,ara berjalan bergetar.
PEMERIKSAAN FISIK 'Umum(
DIAGNOSA KEPERAWATAN )ANG MUNGKIN MUN&UL
. .yeri berhubungan dengan kompresi saraf spinal
2. #isiko ,edera berhubungan dengan kehilangan integritas tulang
6. *angguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri2ketidaknyamanan
7. =arga diri rendah berhubungan dengan perubahan penampilan peran

You might also like