2.1 Hasil Pengamatan a. Data tipe penggandeng Lebar Share Tinggi Bajak Panjang Bajak
b. Data Slip roda Jarak tempuh putaran Slip roda !1"Sb#So$%1&&' (aktu beban Tanpa beban !So$ Dengan beban !Sb$ ). Data kapasitas kerja e*ekti* +o Luas Lahan !Ha$ (aktu kerja !jam$ ,L- !Ha#jam$ 2.2 Pembahasan 2.2.1 .ambar Pola /ang Digunakan dalam Pengolahan Tanah 2.2.2 Pola /ang Digunakan dalam Praktikum Pola pengolahan tanah /ang ban/ak dikenal dan dilakukan adalah pola spiral0 pola tepi0 pola tengah dan pola al*a. Pada saat praktikum ini pola /ang digunakan adalah Pola Tengah. a. Pola tengah 1esin memulai mengolah tanah dari tepi lahan dan berakhir di tengah. ,eunggulan dari pola ini adalah pada tepi lahan lemparan hasil pembajakan tidak jatuh pada alur hasil pembajakan. Pola ini dapat menghasilkan alur mati !dead *urro2$. 3aitu alur bajakan /ang saling berdampingan satu sama lain Tidak ada jalur lahan /ang tertutup oleh hasil pembajakan. ,ekurangann/a adalah pada pola ini diperlukan lahan untuk berbelok pada kedua ujung lahan. Terdapat sisa lahan /ang tidak terbajak /ang masih harus diolah dengan menggunakan )angkul. b. Pola tepi 1esin mulai mengolah tanah dari Tengah dan berakhir di tepi. Pola ini sangat )o)ok untuk lahan /ang sempit karena bera2al dari tengah. ,ekurangann/a diperlukan lahan untuk berbelok pada kedua diagonal lahan. 4perator akan kesulitan dalam membelokan traktor. 1asih ada sisa lahan /ang tidak terbajak ). Pola spiral 1esin mengolah tanah dari tepi dan berakhir di tepi se)ara spiral. ,elebihan dari pola ini adalah hasil dari pengolahann/a tidak terlempar kesamping0 sedangkan kekurangan/a adalah e*isiensin/a rendah0 Pola ini han/a )o)ok dilakukan untuk bajak /ang dapat diubah arah lemparan pembajakan. 5ntuk mesin rotari )ara ini juga dapat dilakukan. d. Pola al*a 1esin mengolah tanah dia2ali dari tepi seperti bentuk al*a dan berakhir di tengah lahan. Hasil pembajakan terlempar keluar0 sehingga tidak menumpuk di dalam lahan. ,ekurangan dari pola ini adalah makin ban/ak pengangkatan alat pada 2aktu belok0 makin rendah e*isiensi kerjan/a. Dalam praktikum ini menggunakan pola tengah karena lahan /ang digunakan sempit0 dan pada tepi lahan lemparan hasil pembajakan tidak jatuh pada alur hasil pembajakan. Pola ini dapat menghasilkan alur mati /aitu alur bajakan /ang saling berdampingan satu sama lain Tidak ada jalur lahan /ang tertutup oleh hasil pembajakan. Sehingga bajakan /ang dihasilkan bisa rata tidak menumpuk pada bagian tengah. 2.2.6 7aktor /ang 1en/ebabkan Pen/impangan pengolahan tanah primer a. ukuran dan bentuk petakan8 ukuran dan bentuk petakan sangat mempengaruhi e*isiensi kerja0 ukuran /ang terlalu sempit akan men/ilitkan dalam membelokkan traktor. Sehingga untuk men)apai e*isiensi dan kapasitas tinggi maka ukuran petakan harus disesuiakan dengan tenaga penarik /ang digunakan. a. Topogra*i. Lahan /ang terlalu miring0 dan bergelombang dapat berpengaruh pada hasil dari pengolahantanah pertama. b. keadaan batuan8 keadaan lahan pada praktikum ini ban/ak ditemui batu"batuan. ). 9egetasi Tanaman8 jika pada lahan /ang akan diolah terdapat ban/ak rumput liar maka mengakibatkan kerja traktor tidak maksimal. d. 4perator8 4perator traktor /ang kurang terampil dalam mengemudikan traktor akanmempengaruhi hasil dari pengolahan tanah dan mengakibatkan tanah hasil olahan menjadi kurang baik. e. Alat /ang digunakan8 ,ondisi alat merupakan *aktor penting dalam pengolahan tanah sehingga jika alat /ang digunakan untuk mengolah tanah dalam kondisi /ang kurang baik seperti umur alat /ang sudah tua dan kerusakan"kerusakan /ang terjadi pada alatmaka akan terjadi pen/impangan dari hasil pengolahan tanah primer. 2.2.: ,endala 3ang Dihadapi ,endala /ang terjadi saat di lapang adalah praktikan hand traktor /ang kesulitan dalam mengoperasikan hand traktor karena kurang terampil dan kurangn/a pengalaman dari praktikan. Selain itu juga ada ban/ak rerumputan sehingga terjadi slip dan roda li)in pda saat jalann/a praktikum. ,adaan topogra*i /ang berada dilapang /ang bergelombang dan )ekung pada bagian tengah lahan mengakibatkan traktor kesulitan berjalan sehingga mempengaruhi hasil dari praktikum. 2.2. Analisis Data
Secara Teoretis Integrasi Dapat Dilukiskan Sebagai Pemilikan Perasaan Keterikatan Pada Suatu Pranata Dalam Suatu Lingkup Teritorial Guna Memenuhi Harapan