You are on page 1of 3

"senescence" adalah suatu penurunan kemampuan tumbuh (viability) disertai dengan kenaikan vulnerability

suatu organisme. Namun di dalam tanaman, istilah ini diartikan; menurunnya fase pertumbuhan (growth rate) dan
kemampuan tumbuh (vigor) serta diikuti dengan kepekaan (susceptibility) terhadap tantangan lingkungan, penyakit
atau perubahan fisik lainnya. Ciri dari fenomena ini selalu diikuti dengan kematian. alaupun meristem tidak menua
dan barangkali memang tak pernah mati, semua sel yang berdiferensiasi yang dihasilkan dari meristem mempunyai
masa hidup terbatas. !i dalam alam, senescence ter"adi pada daun, batang dan buah. ada empat bentuk senescence
yang ter"adi pada tanaman yaitu # $emua organ tumbuh mengalami senescence (over%all senescence), $enescence yang
ter"adi pada bagian atas (top senescence), $enescence yang ter"adi seluruh bagian daun dan buah (decideus
senescence), $enescence berkembang dari daun paling bawah menu"u kearah atas (progresive senescence).
Ciri%ciri ter"adinya senescence dapat ditemukan pada morfologi dan perubahan di dalam organ atau seluruh
tubuh tanaman. &eadaan seperti ini diikuti oleh meningkatnya abscission serta daun dan buah berguguran dari batang
pokok. 'egitu pula pertumbuhan dan pigmentasi warna hi"au berubah men"adi warna kuning, yang akhirnya buah dan
daun terlepas dari batang pokok . (roses penuaan terprogram secara genetic oleh masing%masing tumbuhan. (enuaan
merupakan suatu proses dimana ter"adi kehilangan klorfil, )N* dan protein tersasukdidalam berbagai en+im.
,ilangnya keempat unsure tersebut secara terus%menerus mengakibatkan kerusakan organ.
Contah penuaan adalah menguningnya daun%daun, yang ter"adi ketika protein pecah dan klorofil rusak. $aat
daun menua, daerah nekrosis ini sering dikelilingi oleh sel yang berwarna hi"au dan banyak mengandung pati "uga
ketika bagian daun lainya mengalami kuning dan menua.
$itokinin dinamakan demikian karena kemampuan senyawa untuk mempromosikan sitokinesis (pembelahan
sel). sitokinin memiliki struktur menyerupai adenin yang mempromosikan pembelahan sel dan memiliki fungsi yang
sama lain untuk kinetin. -eskipun itu adalah senyawa alami, ,al ini tidak dibuat di tanaman, dan karena itu biasanya
dianggap sebagai "sintetik" sitokinin (berarti bahwa hormon disintesis di tempat lain selain di pabrik). $itokinin
disintesis pada u"ung akar dan ditranslokasi melalui pembuluh .ylem.
'entuk dasar dari sitokinin adalah adenin (/%amino purine). *denin merupakan bentuk dasar yang
menentukan terhadap aktifitas sitokinin. !i dalam senyawa sitokinin, pan"ang rantai dan hadirnya suatu double bond
dalam rantai tersebut akan meningkatkan aktifitas +at pengatur tumbuh ini. (roses dimana mereka disintesis adalah
sebagai berikut # $ebuah produk "alur mevalonate disebut pirofosfat isopentil adalah isomer, isomer ini kemudian
dapat bereaksi dengan adenosine monophosphate dengan bantuan sebuah en+im yang disebut isopentenyl *-(
synthase, hasilnya adalah isopentenyl adenosin%0%fosfat (*-( isopentenyl). (roduk ini kemudian dapat dikonversi
men"adi adenosin oleh isopentenyl pemindahan fosfat oleh fosfatase dan selan"utnya dikonversikan ke isopentenyl
adenin dengan menghilangkan kelompok ribosa. 1sopentenyl adenin dapat dikonversi ke tiga bentuk utama sitokinin
alami. !egradasi sitokinin sebagian besar ter"adi karena en+im oksidase sitokinin. 2n+im ini menghapus rantai
samping dan rilis adenin. !erivitives "uga dapat dibuat tetapi "alur yang lebih kompleks dan kurang dipahami.
(eranan sitokinin antara lain # bersama dengan auksin dan giberelin merangsang pembelahan sel%sel tanaman,
merangsang morfogenesis ( inisiasi 3 pembentukan tunas) pada kultur "aringan, merangsang pertumbuhan
pertumbuhan kuncup lateral, merangsang perluasan daun yang dihasilkan dari pembesaran sel atau merangsang,
peman"angan titik tumbuh daun dan merangsang pembentukan akar cabang, meningkatkan membuka stomata pada
beberapa spesies, mendukung konversi etioplasts ke kloroplas melalui stimulasi sintesis klorofil, menghambat proses
penuaan (senescence) daun, mematahkan dormansi bi"i.
*da beberapa macam sytokinin yang telah diketahui, diantaranya 'en+yl adenin ('*). '* atau N%
((henylmethyl)%4H%purin%/%amine adalah hormon tumbuhan turunan adenin sinetik yang berfungsi untuk merangsang
pembelahan sel dan diferensiasi mitosis. 'en+iladenin ('*) merupakan salah satu "enis sitokinin yang berperan dalam
memperlambat proses senesensi sel dengan menghambat perombakan butir%butir klorofil dan protein dalam sel
(attimena, 5677).
(ada praktikum kali ini... !ari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa kinetin berpengaruh dalam penundaan
penuaan pada daun bunga raya. ,al ini dapat dibuktikan pada daun yang berumur sama dan diberi olesan kinetin
dengan konsentrasi yang tinggi lebih terlihat segar dibanding dengan daun yang diolesi kinetin dengan konsentrasi
yang rendah.
(ada daun waru, 8ika kita memetik daun dewasa yang masih aktif, daun tersebut akan mulai kehilanan
klorofil, )N*, protein dan lipid dari membran kloroplas lebih cepat dari pada daun tersebut masih melekat pada
induknya. (enuaan prematur ini ditandai dengan menguningnya daun, berlangsung sangat cepat "ika daun di letakkan
di tempat gelap.
(ada tahap sel, penuaan ber"alan dengan ter"adinya penyusutan struktur dan rusaknya membrane subseluler.
!i duga bahwa vakuola bertindak sebagai lisosom, mengeluarkan en+im%en+im hidrolitik yang akan mencerna materi
sel yang tidak diperlukan lagi. (enghancuran tonoplas telah menyebabkan en+im%en+im hidrolitik dibebaskan kedalam
sitoplasma. $ementara itu bagian dalam struktur kloroplas dan mitokondria mengalami penyusutan sebelum
membrane luarnya dirusak. )upanya proses degradasi yang ter"adi pada organel, dimulainya sama seperti yang ter"adi
pada sel. (erubahan yang "elas telah ter"adi pada metabolisme dan kandungan dalam organ yang mengalami penuaan.
9elah ter"adi pengurangan !N*, )N*, protein, ion%ion anorganik dan berbagai macam nutrient organic. :otosintesis
berkurang sebelum senesen dimulai dan ini mungkin disebabkan menurunnya permintaan akan hasil fotosintesis.
$egera setelah itu klimakterik dalam respirasi terlihat, dan nitrogen terlarut meningkat sebagai akibat dirombaknya
protein.
setetes sitokinin yang diberikan pada daun, telah menyebabkan ter"adinya mobilisasi nutrien organic dan
anorganik menu"u ke daerah sekitar daun yang diberi sitokinin. '* menunda penuaan pada daun dengan cara
mempertahankan keutuhan membran tonoplas, kloroplas dan mitokondria. '* "uga berperan dalam perusakan
membran melalui oksidasi asam lemak tak "enuh pada membran. (roses ini disebabkan karena '* menghambat
pembentukan dan mempercepat penguraian radial bebas seperti superoksidatif dan radial hidroksi karena kalau tidak
dicegah akan mengoksidasi membran.
(emberian auksin dan sitokinin pada suatu "aringan akan meningkatkan sintesis )N* baru dan pembentukan
protein, oleh karena itu kehadiran auksin dan sitokinin berpengaruh terhadap sintesis protein. ;at pengatur tumbuh
dapat mempengaruhi aktivitas gen. *ktivitas gen dimulai dengan transkripsi !N* men"adi m)N*, yang diikuti oleh
translasi m)N*. $elan"utnya, m)N* meninggalkan inti menu"u ke sitosol. !i sitosol, m)N* ditranslasikan di
ribosom. 9ranslasi m)N* ini menyebabkan terbentuknya en+im%en+im baru maupun pengaktifan en+im%en+im
tertentu yang mengarah pada proses pertumbuhan dan perkembangan serta sintesis senyawa metabolit sekunder secara
langsung yang ter"adi melalui pengaturan ker"a en+im ($alisbury dan )oss, 5660).
;at pengatur tumbuh (<,=%! dan '*) terikat pada membran protein penerima di membran plasma sel.
&ompleks ikatan ini mengaktifkan en+im fosfolipase c ((>C). 2n+im (>C ini menghidrolisis fosfatidil inositol =,0%
bifosfat ((5(<) menghasilkan inositol 5,=,0%trifoafat (1(?) dan diasil gliserol (!*@). 1(? bergerak menu"u vakuola
sehingga menyebabkan terlepasnya Ca<A masuk ke dalam sitosol. -eningkatnya Ca<A di sitosol menyebabkan empat
buah Ca<A bergabung membentuk kompleks dengan kalmodulin tidak aktif men"adi kalmodulin aktif, hal ini
mengaktifkan beberapa en+im yang berperan dalam sintesis minyak atsiri nilam seperti en+im kinase dan N*!A
kinase. $edangkan !*@ yang tidak larut dalam air berfungsi dalam membrab plasma. !*@ mengaktifkan en+im pada
membran yaitu protein kinase c ((&C). 2n+im ini menggunakan *9( untuk memfosforilisasi beberapa en+im tertentu
yang mengatur pada tahap%tahap metabolisme ($alisbury dan )oss, 5660).
Aplikasi BA meningkatkana perkembangan etioplas ke dalam kloroplas, terutama mealui promosi formasi
grana dan meningkatkan laju formasi klorofil.

Namun, pada praktikum kali ini, ter"adi perbedaan hasil diantara kedua daun yang diolesi dengan larutan :*(
yang sama. Bang mana, pada salah satu daunnya mati. ,al ini diperkirakan karena adanya perbedaan umur daun
sehingga proses penuaan ter"adi, atau ter"adi kesalahan dalam pengolesan :*( pada daun.
'eberapa faktor luar dapat menghambat atau mempercepat ter"adinya senescence, misalnya #
5. (enaikan suhu, keadaan gelap, kekurangan air dapat mempercepat ter"adinya senescence daun
<. (enghapusan bunga atau buah akan menghambat senescence tanaman
?. (engurangan unsur%unsur hara dalam tanah, air, penaikan suhu, berakibat menekan pertumbuhan tanaman yang
berarti mempercepat senescence
Pengaruh Kinetin terhadap Penundaan Penuaan Daun Bunga Raya
>arutan :*( (ppm) ,ari -ulai 9er"adinya (enuaan pada !aun
C ,5 D daun sudah mulai layu
,< D daun mulai layu
,? D daun agak layu
,= D daun agak layu, timbul bercak hitam
,0 D daun layu, timbul bercak hitam
,/ D daun sangat layu dan mulai mengering, terdapat bercak hitam
,4 D kedua daun mati (kering, menguning, banyak bercak hitam)
50 ,5 D daun masih segar
,< D daun masih segar
,? D daun kurang segar
,= D daun mulai layu
,0 D 5 daun layu dan timbul bercak hitam, 5 daun agak sedikit layu
,/ D 5 daun mulai menguning dan terdapat bercak hitam, 5 daun layu
,4 D 5 daun mati(kering, menguning dan banyak bercak hitam), 5 daun masih hidup
tetapi sudah layu
<0 ,5 D daun masih segar
,< D daun masih segar
,? D daun kurang segar
,= D daun tidak layu, tetapi mulai menguning
,0 D 5 daun mulai layu, dan 5 daun masih segar
,/ D 5 daun layu dan menguning, 5 daun kurang segar
,4 D 5 daun mati (kering, menguning dan banyak bercak hitam), 5 daun agak layu
'ul. >ittro. Eol. FE11 No. 5, <CC/, / % 5<
PENGARUH BEBERAPA TARAF KONSENTRASI BA TERHADAP MULTIPLIKASI TUNAS INAU
HITAM !Mesona palustris" IN VITRO
Mi#ta$hur%h&ah dan Sitti Fati&ah Syahid
B i % S MART 1$$N# 5=55%?<5F Eolume /, Nomor < Gktober <CC= ,alaman# 66%5C? H <CC= 8urusan 'iologi
:-1(* IN$ $urakarta
Pengaruh A'a& ()*+Di$,%r%#en%$'ia'etat !()*+D" dan Ben-i,adenin !BA" terhadap
Kandungan Minya$ At'iri Ka,u' Daun Ni,a& !Pogostemon cablin Benth."
The effect of 2,4-dichloropheno!acetic acid "2,4-#$ and ben%iladenin "&'$ on essensial oil
production from neem "P%g%'te&%n /a0,in &enth($ callus culture
ANNISA DANIAR PALUPI 1) SOLIHATUN1)2) SOER3A DE4I MARLIANA(
1sbandi, 8. 567?. (ertumbuhan dan perkembangan 9anaman. :akulas (ertanian I@-.
Bogyakarta.
>akitan, benyamin. <CC4. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. )a"a @rafindo (ersada. 8akarta
>oveless, ).*. 5674. Prinsip-prinsip biologi tumbuhan untuk daerah tropik, @ramedia 8akarta
$alisbury, :'., )oss, C., 5660 . Fisiologi Tumbuhan ilid !. (enerbit 19'. 'andung

You might also like