You are on page 1of 12

MOTIVASI

2.1.5 Hakikat Motivasi Belajar


1. Pengertian Motivasi Belajar
Morgan et al. (dalam Marwansyah dan Mukaram, 2002 151! menjelaskan
"ahwa #motivasi meru$akan kekuatan yang mengendalikan dan menggerakkan
seseorang untuk melakukan tindakan atau $erilaku yang diarahkan $ada tujuan
tertentu#. Barton dan Martin (dalam Marwansyah dan Mukaram, 2000 151!
menjelaskan "ahwa #motivasi meru$akan kekuatan yang menggerakkan $erilaku
yang mem"eri arah $ada $erilaku dan mendasari ke%enderungan untuk teta$
menunjukkan $erilaku terse"ut.#
&jamarah (2002 '(! mende)iniskan motivasi se"agai $eru"ahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan mun%ulnya feelling dan didahului
dengan tangga$an terhada$ adanya tujuan. Peru"ahan energi dalam diri seseorang
itu "er"entuk suatu aktivitas nyata "eru$a kegiatan )isik. *arena seseorang
mem$unyai tujuan tertentu dan aktivitasnya, maka seseorang mem$unyai
motivasi yang kuat untuk men%a$ainya dengan segala u$aya yang da$at ia
lakukan untuk men%a$ainya.
&alam $roses "elajar, motivasi sangat di$erlukan, se"a" seseorang yang
tidak mem$unyai motivasi dalam "elajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas
"elajar. Hal ini mem$akan suatu $ertanda, "ahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu
tidak menyentuh ke"utuhannya. +egala sesuatu yang menarik minat orang lain
"elum tentu menarik minat orang tertentu selama sesuatu itu tidak "ergayut
dengan ke"utuhannya. ,leh karena itu, a$a yang seseorang lihat sudah tentu akan
2
mem"angkitkan minatnva sejauh a$a yang ia lihat itu mem$unyai hu"ungan
dengan ke$entingannya sendiri.
Morgan (dalam +oemanto, 2001 1-(! menjelaskan motivasi "ertalian
dengan tiga hal. *etiga hal terse"ut adalah #keadaan yang mendorong tingkah
laku (motivating states), tingkah laku yang didorong oleh keadaan terse"ut
(motivated behavior), dan tujuan dari$ada lingkah laku terse"ut (good or ends of
such behavior). +enada dengan Morgan, le"ih lanjut Hamalik (2002 1.'/1.(!
menjelaskan "ahwa #motivasi adalah suatu $eru"ahan energi di dalam $eri"adi
seseorang yang ditandai dengan tim"ulnya a)ekti) dan reaksi untuk men%a$ai
tujuan#. Penda$at di atas, mengandung tiga unsur yang saling "erkaitan, yaitu 1!
motivasi dimulai dari adanya $eru"ahan energi dalam $ri"adi, 2! motivasi ditandai
dengan tim"ulnya $erasaan (affective aronsal), '! motivasi ditandai oleh reaksi/
reaksi untuk men%a$ai tujuan. 0nsur/unsur yang dimaksud adalah
1! motivasi dimulai dengan adanya $eru"ahan energi dalam $ri"adi. Peru"ahan/
$eru"ahan dalam motivasi tim"ul dari $eru"ahan/$eru"ahan tertentu di dalam
sistem neuro)isiologis dalam organisme manusia. 1ontoh adanya $eru"ahan
dalam sistem $en%ernaan akan menim"ulkan moti) la$ar. 2kan teta$i, ada
juga $eru"ahan energi yang tidak diketahui,
2! motivasi ditandai tim"ulnya $erasaan (affective arousal) mula/mula
meru$akan ketegangan $sikologis, lalu meru$akan suasana emosi. +uasana
emosi ini menim"ulkan kelakuan yang "ermoti). Peru"ahan ini mungkin
disadari, mungkin juga tidak. *ita da$at mengamatinya $ada $er"uatan.
1ontoh siswa terli"at dalam diskusi. *arena dia merasa tertarik $ada masalah
yang di"i%arakan, dia akan "er"i%ara dengan kata/kata dan suara yang lan%ar
'
dan %e$at, dan motivasi ditandai oleh reaksi/reaksi untuk men%a$ai tujuan.
Pri"adi yang "ermotivasi mengadakan res$ons/res$ons yang tertuju ke arah
suatu tujuan. 3es$ons/res$ons itu "er)ungsi mengurangi ketegangan yang
dise"a"kan oleh $eru"ahan energi dalam dirinya. +etia$ res$ons meru$akan
suatu langkah ke arah $en%a$aian tujuan. 1ontoh siswa ingin menda$at
hadiah, maka ia akan "elajar, mengikuti %eramah, "ertanya, mem"a%a "uku,
mengikuti tes, dan se"againya.
2. Motivasi 4ntrinsik dan Motivasi 5kstrinsik
Be"era$a de)inisi motivasi yang telah diuraikan menga%u $ada )aktor/
)aktor $ersonal, se$erti ke"utuhan, minat, kuriositas, dan kesenangan. +ementara
itu "e"era$a de)inisi yang lain menunjuk ke$ada )aktor/)aktor lingkungan atau
)aktor/)aktor eksternal, se$erti hadiah, $ujian, tekanan sosial, atau hukuman.
Motivasi yang mun%ul dari )aktor/)aktor se$erti minat, atau kuriositas dinamakan
motivasi intrinsik, sedangkan motivasi yang tim"ul dari keinginan untuk
menda$atkan $ujian atau hadiah dan menghindari hukuman dinamakan motivasi
ekstrinsik (6ool)olk, 1--' ''.!.
Bila individu se%ara intrinsik termotivasi maka individu terse"ut tidak
mem"utuhkan insenti) atau $erangsang atau hukuman untuk mem"uatnya
"eraktivitas karena akrivitas itu sendiri sudah meru$akan hadiah. +e"aliknya
individu yang melakukan aktivitas karena motivasi ekstrinsik maka individu
terse"ut "eraktivitas hanya untuk menda$atkan hadiah, menghindari hukuman,
menyenangkan guru, atau demi "e"era$a alasan lain yang memiliki kaitan sedikit
sekali dengan aktivitas yang dilakukan. +esungguhnya tidak ada rasa tertarik yang
(
mun%ul dari dalam diri individu terse"ut untuk melakukan aktivitas yang sedang
dikerjakan.
+esuai dengan teori atri"usi, $erse$si individu terhada$ $enye"a"
$erilakunya mem$engaruhi %ara kerjanya di masa de$an (&imyati dan Mudjiono,
2001 .5!. 2$a"ila individu "ekerja karena motivasi eksternal maka disim$ulkan
"ahwa minatnya kurang, se"aliknya a$a"ila individu "ekerja tan$a motivasi
eksternal maka disim$ulkan "ahwa individu terse"ut tertarik se%ara intrinsik
terhada$ $ekerjaan yang dilakukan. &engan demikian $enguatan ekstrinsik da$at
menurunkan motivasi intrinsik. 7erkait dengan kondisi ini. 8ood dan Bro$hy
(1--0 '9.! menyatakan "ahwa motivasi intrinsik tergantung $ada $erse$si "ahwa
$erilaku seseorang le"ih "anyak mun%ul dari $enye"a"/$enye"a" internal
dari$ada tekanan eksternal dan "ahwa motivasi instrinsik akan menurun jika
$erasaan kom$etensi dan self-detenninasi seseorang "erkurang. :e"ih lanjut
dikatakan "ahwa aki"at/aki"at tindakan, termasuk um$an "alik dan ganjaran
terdiri dari dua "agian yakni elemen yang mengontrol (controlling elements) dan
elemen/elemen in)ornasional. +elanjutnya 8ood dan Bro$hy mengidenti)ikasikan
$erilaku/$erilaku yang termotivasi se%ara intrinsik, yaitu $ertama, terjadi "ila
orang merasa senang teta$i "osan sehingga termotivasi menemukan rangsangan
yang "aru, dan yang kedua men%aku$ $enguasaan tantangan terhada$ diri sendiri
sehingga mengurangi disonansi atau ketidakjelasan.
Hasil meta analisis +oedomo (2001 ;1! menemukan "ahwa anak/anak
yang dijanjikan hadiah untuk melakukan suatu kegiatan da$at menyelesaikan
kegiatan terse"ut dalam waktu yang le"ih singkat dari$ada anak/anak yang
di"erikan hadiah tan$a $em"eritahuan atau tan$a hadiah sama sekali. 2rtinya,
5
motivasi ekstrinsik masih di$erlukan umuk mendorong individu dalam
"eraktivitas. <ur et al. (2001 12(! mem$ertegas "ahwa tergantung ke$ada
aktivitas yang dilakukah dan %ara $em"eriannya, motivasi ekstrinsik da$at
meningkatkan minat, menurunkan minat, atau tidak memiliki $engaruh sama
sekali.
+elanjutnya 6inkel (1-;( 2.! menjelaskan "ahwa motivasi "elajar
ter"agi atas dua "entuk yaitu motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik. Motivasi
ekstrinsik meru$akan "entuk motivasi yang di dalamnya terkadang aktivitas
"elajar dimulai dan diteruskan "erdasarkan suatu dorongan yang tidak se%ara
mutlak "erkaitan dengan aktivitas "elajar. 1ontoh siswa rajin "elajar untuk
mem$eroleh hadiah yang telah dijanjikan ke$adanya oleh orang tuanya. Motivasi
intrinsik meru$akan "entuk motivasi yang di dalamnya mengandung aktivitas
"elajar dimulai dan diteruskan "erdasarkan suatu dorongan yang se%ara mutlak
"erkaitan dengan aktivitas "elajar. 1ontoh siswa "elajar karena ingin mengetahui
seluk/"eluk suatu masalah selengka$/lengka$nya.
0ntuk mem$erjelas uraian ini maka "erikut ini dikemukakan dimensi dan
indikator motivasi "erdasarkan teori motivasi "dajar dari 8ood = Bro$hy (1--0
(1;! se"agai "erikut
1! dimensi intrinsik dengan indikatomya dorongan untuk terii"at akti) dalam
kegiatan $em"elajaran, dorongan untuk men%ari tahu hal/hal yang
"erhu"ungan dengan $elajaran, dorongan untuk "elajar se%ara mandiri, dan
2! dimensi ekstrinsik dengan indikatomya dorongan untuk menghindari hukuman
guru, dorongan untuk menda$atkan $ujian dari guru, dorongan untuk
9
menyenangi hati orang tua, dorongan untuk menda$atkan nilai yang "agus dan
dorongan untuk menda$atkan $engakuan dari teman/teman.
*egiatan "elajar di sekolah memerlukan motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik (6ool)olk 1--' ''.!. Be"era$a aktivitas "elajar memang da$at
menarik minat siswa. 8uru da$at mem"angkitkan motivasi intrinsik siswa dengan
mema%u kuriositas dan mem"uatnya merasa memerlukan a$a yang di$elajari.
2kan teta$i motivasi intrinsik tidak da$at dihara$kan se$enuhnya mendukung
kegiatan "elajar. 7erda$at situasi di mana hadiah dan dorongan eksternal lainnya
di$erlukan untuk mem"angkitkan motivasi "elajar siswa. 8uru harus mendorong
dan memelihara motivasi intrinsik sam"il menyia$kan motivasi ekstrinsik dengan
te$at.
'. 7eori Motivasi
a. 7eori Motivasi Hirarki *e"utuhan dari Maslow
+alah seorang $elo$or yang mendalami teori motivasi adalah 2"raham H.
Maslow yang "erkarya se"agai ilmuwan dun melakukan usahanya $ada
$ertengahan dasawarsa em$at $uluhan. Bahwa hasil/hasil $emikirannya kemudian
dituangkan dalam "uku yang "erjudul "Motivation and Personality". +um"angan
teori motivasi Maslow sam$ai dewasa ini teta$ diakui di kalangan teoretes dan
$raktisi. *eseluruhan teori Maslow (dalam +iagian, 1--5> 1(9/192! "erintikan
$enda$at yang mengatakan "ahwa ke"utuhan manusia itu da$at diklasi)ikasikan
$ada lima hirarki ke"utuhan, yaitu a! ke"utuhan )isiologis, "! ke"utuhan akan
keamanan, %! ke"utuhan sosial, d! ke"utuhan ?esteem?, ke"utuhan untuk
aktualisasi diri.
.
Kebutuhan fisiologis. Perwujudan $aling nyata dari ke"utuhan )isiologis
ialah ke"utuhan/ke"utuhan $okok manusia se$erti> sandang, $angan, dan
$erumahan. *e"utuhan ini di$andang se"agai ke"utuhan yang $aling mendasar
"ukan saja karena setia$ orang mem"utuhkannya terus/menerus sejak lahir hingga
ajalnya, akan teta$i juga karena tan$a $emuasan "er"agai ke"utuhan terse"ut
seseorang tidak da$at dikatakan hidu$ se%ara normal. Ber"agai ke"utuhan
)isiologis ini "erkaitan dengan status manusia se"agai insan ekonomi. *e"utuhan
itu "ersi)at universal dan tidak mengenal "atas geogra)is, asal/usul, tingkat
$endidikan, status sosial, $ekerjaan atau $ro)esi, umur jenis kelamin, dan )aktor/
)aktor lainnya yang menunjukkan ke"eradaan seseorang.
Kebutuhan keamanan. *e"utuhan keamanan harus dilihat dalam arti luas.
tidak hanya dalam arti keamanan )isik, meski$un hal ini yang sangat $enting, akan
teta$i keamanan yang "ersi)at $sikologis, termasuk $erlakuan adil dalam
$ekerjaan seseorang. *arena $emuasan ke"utuhan itu terutama dikaitkan dengan
tugas $ekerjaan seseorang, ke"utuhan keamanan itu sangat $enting untuk
menda$at $erhatian.
Kehutuhan sosial. Bahwa manusia di sam$ing se"agai makhluk individu
dia juga se"agai makhluk sosial. &alam kehidu$an "ermasyarakat manusia
se"agai insan sosial mem$unyai ke"utuhan yang "erkisar $ada $engakuan akan
ke"eradaan seseorang dan $enghargaan atas harkat dan marta"atnya. Biasanya
ke"utunan sosial terse"ut ter%ermin dalam em$at "entuk ?$erasaan? yaitu
a! $erasaan diterima oleh orang lain dengan sia$a ia "ergaul dan "erinteraksi
dalam masyarakat. &engan $erkataan lain ia memiliki 'sense of belonging'
yang tinggi. 7idak ada seorang manusia normal yang senang merasa terasing
;
dari kelom$ok di mana ia menjadi anggotanya. +e"aliknya kegairahan
kerjanya akan meningkat a$a"ila ia diterima se"agai anggota yang terhormat.
&engan $erasaan demikian ia akan "er$erilaku $ositi) yang "iasanya ter%ermin
dalam kemauan mem"erikan sum"angsih yang makin "esar ke$ada usaha
"ermasyarakat untuk men%a$ai tujuannya. 2gar setia$ siswa merasa diterima
dalam kelom$oknya, guru da$at melakukan hal/hal se"agai "erikut 1!
$raktekkan gru$ atau individual konseling sehingga setia$ anak merasa "etah
di dalam kelom$oknya, 2! susunlah ren%ana, tugas, dan tanggung jawa"
sedemikian ru$a sehingga semua siswa menjadi anggota yang "er)ungsi di
dalam kelom$oknya, '! kelom$okkanlah $ara siswa "erdasarkan sosiometri
sehingga ada $ersamaan, saling tertarik, dan saling mem"antu di dalam
kelom$ok (Hamalik, 2002 1..!,
"! harus diterima se"agai kenyataan "ahwa setia$ orang mem$unyai jati diri
yang khas dengan segala kele"ihan dan kekurangannya. &engan jati dirinya
yang khas itu setia$ orang merasa dirinya $enting. Hamalik (2002 1..!
menjelaskan "ahwa seseorang akan merasa dirinya dihargai orang lain kalau ia
merasa "ahwa dirinya diangga$ $enting. 7idak ada manusia yang senang
a$a"ila diremehkan. 2rtinya setia$ orang memiliki 'sense of imortance'. @ika
seorang $im$inan atau guru mengingkari kenyataan ini "ukan mustahil ia akan
menghada$i "er"agai kesulitan dalam menggerakkan $ara "awahan atau
siswanya,
%! ke"utuhan akan $erasaan maju. Pada umumnya manusia tidak senang
menghada$i kegagalan, $ara ahli merumuskan ke"utuhan ini se"agai 'need for
achievement!. 4a akan merasa senang dan "angga a$a"ila ia meraih kemajuan,
-
a$a$un "entuk kemajuan itu. 7ia$ orang akan "erusaha agar keinginannya
da$at "erhasil. 0ntuk kelan%aran "elajar, $erlu o$timis, $er%aya akan
kemam$uan diri, dan yakin "ahwa ia da$at menyelesaikan tugasnya dengan
"aik (+lameto, 1--5> .5!, dan d! ke"utuhan akan $erasaan diikutsertakan atau
'sense of articiation'. *e"utuhan ini sangat dirasakan, terutama $ada saat
$roses $engam"ilan ke$utusan yang menyangkut diri dan lanjutan studinya.
+lameto (1--5 .5! menjelaskan "ahwa "elajar "ersama dengan kawan/
kawan, da$at meningkatkan $engetahuan dan ketajaman "er$ikir siswa.
Kebutuhan 'esteem'. +alah satu %iri manusia ialah "ahwa dia mem$unyai
harga diri. *arena itu semua orang memerlukan $engakuan atas ke"eradaan dan
statusnya oleh orang lain. *e"eradaan dan status seseorang "iasanya ter%ermin
$ada "er"agai lam"ang yang $enggunaannya sering di$andang se"agai hak
seseorang di dalam dan di luar organisasi. 7ernyata $enggunaan lam"ang/
lam"ang status terse"ut dikenal "aik di lingkungan masyarakat yang dise"ut
tradisional mau$un di lingkungan masyarakat yang sudah maju dan modern.
Bentuk, jenis, aneka ragam, dan $enggunaan lam"ang/lam"ang status tertentu
"er"eda dari satu masyarakat ke masyarakat lain, "er"eda dari satu tem$at ke
tem$at lain.
"ktualisasi diri. &ewasa ini makin disadari olen "er"agai kalangan yang
makin luas "ahwa dalam diri setia$ orang ter$endam $otensi kemam$uan yang
"elum seluruhnya dikem"angkan. 2dalah hal yang normal a$a"ila dalam meniti
karier, seseorang ingin agar $otensinya itu dikem"angkan se%ara sistematis
sehingga menjadi kemam$uan e)ekti). &engan $engem"angan demikian, seorang
da$at mem"erikan sum"angan yang le"ih "esar "agi ke$entingan organisasi dan
10
dengan demikian meraih kemajuan $ro)esional yang $ada gilirannya
memungkinkan yang "ersangkutan memuaskan "er"agai jenis ke"utuhannya.
". 7eori 7iga *e"utuhan
7eori ini dikemukakan olehl &avid M% 1leland "eserta lekan/rekannya.
4nti teori ini terletak $ada $enda$at yang mengatakan "ahwa $emahaman tentang
motivasi akan makin mendalam a$a"ila didasari "ahwa setia$ orang mem$unyai
tiga jenis ke"utuhan, yaitu need for achievement, need for o#er, dan need for
affiliation.
$eed for "chievement (n"ch). &ikatakan "ahwa setia$ orang ingin
di$andang se"agai orang yang "erhasil dalam hidu$nya dan tidak ada orang yang
senang jika menghada$i kegagalan. *e"erhasilan itu "ahkan men%aku$ seluruh
kehidu$an dan $enghidu$an seseorang. Misalnya, ke"erhasilan dalam $endidikan,
ke"erhasilan dalam mem"ina rumah tangga yang "ahagia dan sejahtera,
ke"erhasilan dalam usaha, ke"erhasilan dalam $ekerjaan, termasuk ke"erhasilan
dalam "elajar, serta ke"erhasilan dalam "idang/"idang yang lainnya.
&alam kehidu$an organisasional, ke"utuhan untuk "erhasil "iasanya
ter%ermin $ada adanya dorongan untuk meraih kemajuan dan men%a$ai $restasi
sesuai dengan standar yang telah diteta$kan. Peneta$an standar itu da$at "ersi)at
intrinsik dan ekstrinsik, artinya seseorang da$at menentukan "agi dirinya sendiri
standar karya yang ingin di%a$ainya. 2$a"ila siswa tergolong se"agai insan yang
maksimalist, standar yang diteta$kannya "agi dirinya sendiri adalah standar yang
tinggi "ahkan mungkin mele"ihi standar yang diteta$kan se%ara ekstrinsik, yaitu
oleh lem"aga $endidikan atau sekolah. +e"aliknya siswa yang tergolong se"agai
11
insan yang minimalist, standar yang diteta$kannya se"agai $egangan le"ih rendah
dari standar yang diteta$kan se%ara ekstrinsik.
Berarti siswa dengan $eed for "chievement yang "esar adalah siswa yang
"erusaha "er"uat "elajar se%ara maksimal. 1ontohnya dalam menyelesaikan tugas
yang di"erikan guru, dia "erusaha "er"uat le"ih "aik dengan hasil yang maksimal
di"andingkan dengan siswa lainnya.
%aftar ustakanya yang di atas ini (&adi satu dengan 'eori Prestasi (ela&ar
12

You might also like