Untuk menilai fungsi pernapasan secara adekuat perlu mempelajari hal-hal
diluar paru-paru seperti volume dan distribusi gas yang diangkut oleh sistem sirkulasi. Untuk analisis gas darah biasanya digunakan contoh darah arteria dapat juga vena. Yang dipilih biasanya arteri radialis atau arteri brakialis, karena arteri ini mudah dicapai. Analisa gas darah memungkinkan untuk pengukuran: 1. ! ". #ksigenasi $. %adar &# " '. %adar (ikarbonat ). *aturasi # " +. %elebihan atau kekurangan basa Analisa gas darah diindikasikan untuk mengkaji sifat, rangkaian, dan beratnya gangguan metabolik dan pernapasan. PENGAMBILAN CONTOH DARAH VENA CAMPURAN engukuan # " dari darah vena campuran menunjukkan apakah jaringan mendapat # " tetapi tidak dapat dipisahkan peran jantung dan paru-paru. (ila # " darah vena campuran rendah berarti jantung atau paru-paru atau keduanya mengalami gangguan. ,ni dapat mengindikasikan satu dari dua kondisi: 1. aru-paru tidak mengalami oksigenasi darah arteri dengan baik, karena jaringan menggunakan jumlah oksigennya dari darah arteri, menyebabkan darah vena mempunyai konsentrasi # " rendah. ". -antung tidak mensirkulasi darah dengan baik, ini membuat darah bersirkulasi ke jaringan dalam .aktu lama yang menyebabkan jaringan harus menyerap lebih banyak dari jumlah # " biasanya dari tiap siklus jantung karena darah mengalir perlahan. 1 %adang /kadang darah diambil dari vena sentral 0kateter &12, vena kava superior dan atrium kanan, dimana kateter &1 berakhir. 3isini pencampuran vena selalu tidak menyeluruh dari berbagai bagian tubuh. Untuk pencampuran darah penuh diambil dari arteri pulmonalis dengan kateter Swan-Ganz. engambilan darh vena campuran tidak akan menerima info seberapa baik paru- paru menerima oksigenasi darah. *a# " vena campuran '45 - +45 sering ditemukan pada gagal jantung, dan nilai kurang dari '45 menunjukkan syok. %euntungan menggunakan darah vena campuran dari pada darah arteri yaitu konsentrasi oksigen dalam darah vena campuran normal, maka dapat diduga bah.a jaringan menerima # " cukup dan biasanya berarti bah.a kedua ventilasi dan sirkulasi adekuat. (ila saturasi oksigen darah rendah harus diukur *a# " arteri dan curah jatung. *epanjang *a# " vena campuran normal dapat diduga bah.a *a# " dan curah jantung normal. enyebab saturasi darah vena campuran rendah: 1. *a # " arteri rendah karena fungsi paru abnormal, tetapi fungsi jantung normal. ". *a# " normal dan penurunan fungsi 0aliran darah lambat2 memungkinkan penyerapan jaringan lebih banyak terhadap # " 0meningkatkan perbedaan oksigen arteri vena2. $. %ombinasi keduanya ANALISA GAS DARAH ARTERI 1. Pengukuran pH Darah p! adalah logaritma negatif dari konsentrasi ion hidrogen, dan juga keasaman dan kebasaan darah. Akumulasi ion ! 6 menjadikan p! turun dan terjadi asidemia 0status asam dalam darah2. ,on ! 6 turun berakibat p! meningkat sehingga terjadi alkalemia 0status alkali dalam darah2. %ondisi yang menjadikan asidemia dan alkalemia dipengaruhi banyak proses fisiologi: a. 7ungsi pernapasan b. 7ungsi ginjal c. #ksigenasi jaringan d. *irkulasi 2 e. 8encerna substansi f. %ehilangan elektrolit dari gastrointestinal 0karena muntah atau diare2. ". Pengukuran Oksigen Darah Ada tiga cara mengukur # " darah: a. %andungan # " merupakan jumlah # " yang terba.a oleh 144 ml darah b. # " atau tekanan yang diciptakan oleh # " yang terlarut dalam plasma c. *aturasi oksigen hemoglobin yang merupakan pengukuran persentase # " yang diba.a !b yang berhubungsn dengan jumlah total yang dapat diba.a !b. 8ayoritas # " dalam darah diba.a oleh !b, dan jumlah sangat sedikit dilarutkan dalam plasma. ersentase saturasi !b dengan # " memberikan perkiraan mendekati jumlah total # " yang diba.a oleh darah. Tabe! Oksigen "aa# Darah Oksigen "aa# "arah $u#ah 9erlarut dalam plasma 9erikat dengan !b 9otal dalam seluruh darah 4,$ ml:144 ml darah 0ditunjukkan oleh # " ;4 mm!g2 1;,' ml:144 ml darah 0saturasi !b ;<52 1;,< ml:144 darah a. Pengukuran PO% # " yang terikat !emolobin tidak mempunyai tekanan, tetapi # " yang terlarut dalam plasma mempunyai desakan:tekanan yang dapat diukur dan dikatahui sebagai # " . # " adalah ukuran tekanan:desakan yang dimiliki oleh # " terlarut dan bah.a # " bukan ukuran jumlah # " dalam darah. Ru#us& Hb dibawa dapat yang O jumlah dibawa yang Hb O jumlah SaO Persen " " " = Hb dibawa dapat yang O jumlah dibawa yang Hb O jumlah SaO Persen " " " = 3 %arena jumlah oksigen yang dapat diba.a !b konstan 1,$' ml:gram. 1,$' = gram !b = saturasi !b > jumlah # " yang diba.a !b. b. Sa'urasi Oksigen Daa# Darah 9iap gram !emoglobin dapat memba. maksimal 1,$' ml oksigen. ersentase saturasi !b diartikan sebagai jumlah oksigen yang diba.a !b dibandingkan jumlah # " yang apat diba.a oleh !b, ditunjukkan sebagai persentase. Tabe Niai Oksigen Se'inggi Per#ukaan Lau' Ar'eri Vena %andungan # " # " *aturasi 1;,< ml # " :144 ml ?@4 mm!g ;)5 1' / 1+ ml # " :144 ml $) / '; mm!g <45 / <)5 Aasio a:A Bradien # " A / a ?4,<) C"4 $. Pengukuran PCO% &# " berarti desakan:tekanan yang dihasilkan oleh gas &# " terlarut dalam darah. &# " hanya dipengaruhi oleh pernapasan:paru-paru. (ila tekanan &# " dalam sel lebih dari ') mm!g, &# " pindah dari sel kedalam plasma. 3alam plasma &# " dapat berikatan dengan ! " # untuk membentuk !"!&# $ 0asam karbonat2. 9ubuh harus membuang produk sisa &# " dengan cara: &ara kurang penting &# " menjadi asam karbonat, !"!&# $ berdisosiasi menjadi ! 6 dan !&# $ - . ! 6 dikeluarkan oleh ginjal terutama dalam bentuk D! ' 6 . &ara lebih penting adalah pelepasan &# " oleh paru-paru. (ila &# " dalam darah tinggi, berarti terjadi hipoventilasi, namun bil &# " rendah berarti terjadi hiperventilasi. '. Pengukuran Bikarb(na' "an )eebihan Basa 4 %elebihan basa 0base excess2 secara prinsip berarti bikarbonat, tetapi juga untuk basa lain dalam darah 0terutama protein plasma dan hemoglobin2. (E dipengaruhi oleh penyebab non respirasi. Dormal !&# $ - adalah "" / "+ mEF:G dan kelebihan basa /" sampai 6". (ila proses pernapasan menimbulkan akumulasi asam dalam tubuh ataukehilanan bikarbonat, nilai bikarbonat turun diba.ah normal dan nilai kelebihan basa menjadi negatif. Damun bila proses non respiratori menyebabkan kehilangan asam atau akumulasi kelebihan bikarbonat, nilai bikarbonat meningkat diatas nomal, dan nilai kelabihan basa menjadi positif. %elebihan basa dapat dianggap sebagai petunjuk kelebihan bikarbonat atau basa lain. INTERPRETASI HASIL 1. Niai*Niai N(r#a Ada dua pengukuran secara nyata yaitu # " dan &# " , penting juga non respiratori !&# $ - dan kelebihan basa. #rang tua mempunyai nilai # " dan saturasi oksigen mendekati bagian lebih rendah dari rentang normal dan orang muda cenderung mempunyai nilai lebih tinggi dari normal. Asam adalah substansi yang dapat mendonorkan ion hidrogen ! 6 &ontoh: ! " &# $
! 6 6 !&# $ - Basa adalah substansi yang dapat menerima ion hidogen ! 6 . *emua basa adalah substansi alkalin. &ontoh: !&# $ - 6 ! 6 ! " &# $
engukuran p! adalah satu-satunya cara memberitahukan tubuh bila terlalu asam atau terlalu basa 0alkali2. Asidemia : kondisi asam darah p! C<,$) Alkalemia : kondisi alkali darah p! ?<,') Asidosis : proses penyebab asidemia Alkalosis : proses penyebab alkalemia 5 Tabe Niai N(r#a Gas Darah Ar'eri Vena ! # " *a# " &# " !&# $ - %elebihan basa 0base e=cess:(E2 <' 0<,$) / <,')2 @4 / 144 mm!g ;)5 atau lebih $) / ') mm!g "" / "+ mEF:G -" sampai 6" <, $@ 0<,$$ / <,'$2 $' / '; mm!g <45 - <)5 $) / ') mm!g "' / "@ mEF:G 4 sampai 6' ". Para#e'er Pernapasan PCO % a. Asi"(sis Respira'(ri Adalah peningkatan &# " yang berhubungan dengan hipoventilasi. enyebab asidosis respiratori adalah &# " tinggi, pada kondisi berikut: H enyakit paru obstruktif H *edasi berlebihan dan penyebab penurunan fungsi pernapasan H Bangguan neuromuskular H !ipoventilasi dengan ventilator mekanik H enyebab lain: hipoventilasi, nyeri, deformitas dinding dada. 9anda dan gejala asidosis Aespiratori adalah tanda-tanda narkosis &# " sebagai berikut: sakit kepala, letargi, mengantuk, koma, peningkatan frekuensi jantung, hipertensi, berkeringat, penurunan responsivitas, tremor:asteriksis, papiledema, dispnea 0bisa ada:tidak ada2. b. Aka(sis Respira'(ri Adalah &# " rendah yang berhubungan dengan hiperventilasi. enyebab alkalosis Aespiratori sebagai berikut: H !ipoksia H Bagal jantung kongestif H Ansietas H Emboli paru 6 H 7ibrosis raru H %ehamilan H !iperventilasi dengan ventilator mekanik H *eptikemia gram negatif H %egagalan hepatik H &edera otak H %eracunan salisilat H 3emam H Asma H Anemia berat 9anda dan gejala alkalosis respiratori tak jelas: pusing, kebas, kesemutan ekstremitas, kesemutan, kram otot, tetani, kejang, peningkatan refleks tendon dalam, aritmia, hiperventilasi. Tabe Abn(r#ai'as Pernapasan Para#e'er )(n"isi Mekanis#e &# "
&# " Asidosis respiratori Alkalosis respiratori !ipoventilasi !iperventilasi $. Para#e'er N(n Pernapasan +Me'ab(ik,& HCO - * "an )eebihan Basa a. Aka(sis Me'ab(ik Adalah terjadinya peningkatan !&# $ - dan kelebihan basa disebabkan oleh: H %ehilangan cairan mengandung asam dari saluran gastrointestinal atas seperti penghisapan nasogastrik atau muntah. H %oreksi cepat hiperkapnia kronis H 9erapi diuretik merkuri, asam etakrinik 0edecrin2, furosemid 0lasi=2, tiaIid. H enyakit &ushing H 9erapi dengna kortikosteroid 0prednison, kortison2 H !iperaldosteron 7 H %ekurangan kalium berat H 9erlalu banyak makan gula-gula H *indrom bartterJs H emberian alkali H !iperkalsemia nonparatiroid Bejala Alkalosis metabolik non spesifik: reflek hiperaktif, tetani, hipertensi, kram otot, kelemahan. b. Asi"(sis Me'ab(ik enyebab asidosis metabolik 0!&# $ - dan kelebihan basa rendah2 dibagi dua: 12 peningkatan anion takspesifik 0gap anion2 yang menyebabkan bikarbonat hilang dan, "2 tak ada peningkatan anion tak spesifik. eningkatan anion tak spesifik dapat berhubungan dengan akumulasi fosfat, sulfat dan kreatinin seperti pada gagal ginjal atau akumulasi substansi dengna muatan yang tak semestinya ada seperti asam laktat dan asam keto. enyebab ini adalah ketoasidosis diabetik, ketoasidosis alkoholik, keracunan 0salisilat, etilen glikol, metil alkohol, paraldehid2, asidosis laktat dan gagal ginjal. %ondisi tidak adanya peningkatan anion tak terstruktur berhubungan dengan tingginya serum klorida. enyebabnya adalah: diare, drainae asam lambung, ureterosigmoidostomi, obstruksi lengkung ileum, pengobatan dengan asetazolamid 0iamox2, asidosis tubular ginjal, pengobatan dengan amonium klorida atau arginin hidroklorida, dan hiperalimentasi intravena. ada semua kondisi anion gap terdapat akumulasi substansi asam abnormal dalam darah yang bereaksi dan menggunakan beberapa jumlah bikarbonat sehingga menyebabkan penurunan kadar bikarbonat dan penurunan kelebihan basa. 9anda dan gejala asidosis metabolik: pernapasan kusmaul, hipotensi, letargi, mual dan muntah. 8 Yang paling penting menyebabkan asidosis metabolik adalah asidosis laktat. !enti jantung adalah contoh kondisi dari asidosis laktat. %ondisi lainya adalah syok, gagal jantung berat, dan hipoksemia berat. Tabe Abn(r#ai'as Me'ab(ik Para#e'er )(n"isi Mekanis#e !&# $ - atau (E !&# $ - atau (E Alkalosis metabolik Asidosis metabolik Asam non volatil hilang !&# $ - meningkat Asam non volati ditambahkan 0menggunakn !&# $ - 2 atau !&# $ - hilang '. )an"ungan CO % &# " adalah parameter pernapasan, gas dan asam, dan diregulasi oleh paru-paru. !&# $ - dan kelebihan basa keduanya parameter non pernapasan yang terjadi dalam larutan 0substansi alkalin2 dan diregulasi terutama oleh ginjal. Dilai normal kandungan &# " adalah ")," mEF:Gimbah terdiri dari "' mEF:G !&# $ - dan 1," mEF:G gas &# " terlarut. & # " mm!g sama dengan 1," mEF:G 0'4 mm!g = 4,4$ > 1," mEF:G. Aasio !&# $ - :&# " adalah "'," : 1," atau "4 : 1. 9ubuh selalu mempertahankan rasio !&# $ - dan &# " ini stabil "4 : 1 atau p! normal. ). .ak'(r pH Ada " tipe alkalemia yaitu: a. Alkalemia non respiratori, abnormalitas primer adalah peningkatan bikarbonat. b. Alklaemia respiratori, abnormalitas primer adalah hiperventilasi dengan kehilangan gas &# " Ada " tipe Asidemia yaitu: a. Asidemia non-respiratori, abnormalitas primer adalah kehilangan !&# $ - , biasanya karena kelebihan asam metabolik. 9 b. Asidemia respiratori, abnormalitas primer adalah akumulasi gas &# " 0&# " tinggi2 dan substansi asam. ada asidosis respiratori ada akumulasi asam volatil 0gas &# " 2, tetapi pada asidosis non respiratori asam-asam yang berakumulasi bukan gas. Gebih dari satu gangguan asam dan bisa terjadi bersamaan, misalnya asidosis dan alkalosis yang saling mengimbangi sehingga p! tetap normal. Atau dapat terjadi bebrapa asidosis dalam .aktu yang bersamaan sehingga membuat p! lebih asidemik. +. )(#pensasi "an )(reksi Ada dua cara dimana p! abnormal dapat menjadi normal yaitu: kompensasi dan koreksi! ada kompensasi, sistem yang tidak primer dipengaruhi bertanggug ja.ab untuk mengembalikan p! normal. %ompensasi diselesaikan hanya pada alkalosis respiratori kronis. ada koreksi, sistem secara primer dipengaruhi, diperbaiki megembalikan p! kenormal. <. Mekanis#e )(#pensasi Un'uk abnr#ai'as Asa# Basa 9ubuh berkompensasi terhadap berbagai abnormalitas asam basa dengan mengambalikan rasio antara !&# $ - dan &# " ke "4 : 1. (ila proses primer adalah pernapasan sistem kompensasi adalh metabolik, dan sebalinya. Asidosis respiratori primer dicirikan oleh peningkatan &# " , untuk kompensasi ginjal mengekskresikan lebih banyak asam dan sedikit !&# $ - sehingga memungknkan kadar !&# $ - meningkat, mengembalikan rasio !&# $ - : &# " menjadi "4 : 1 dan p! kembali normal. (iasanya tubuh tidak mengkompensasi asidosis respiratori sepenuhnya. Alkalosis "espiratori Primer, dikarakteristikkan oleh penurunan kadar &# " , kompensasinya adalah ginjal mengeluarkan !&# $ - Pada asidosis metabolik primer, abnormalitas utama rendahnya !&# $ - 0atau kelebihan basa rendah2 kompensasinya adalah tubuh terjadi 10 hiperventilasi, sehingga menurunkan &# ". %enyataannya pada asidosis metabolik, tubuh tak pernah berkompensasi secara penuh. Pada alkalosisi metabolik, tubuh berkompensasi dengan hipoventilasi sehingga &# " meningkat, dan rasio kembali normal. 9ubuh biasanya tak mampu berkompensasi dengan penuh pada alkalosis metabolik. Tabe In'erpre'asi hasi $enis Gangguan p! &# " !&#$- Asi"(sis Respira'(rik 8urni D 9erkompensasi sebagian 9erkompensasi penuh D Asi"(sis Me'ab(ik 8urni D 9erkompensasi sebagian 9erkompensasi penuh D Asi"(sis respira'(rik / #e'ab(ik Aka(sis respira'(rik 8urni D 9erkompensasi sebagian 9erkompensasi penuh D Aka(sis Me'ab(ik 8urni D 9erkompensasi sebagian 9erkompensasi penuh D Aka(sis respira'(rik / #e'ab(ik Tabe )(#pensasi Terha"ap Asi"(sis "an Aka(sis 11 Para#e'er N(r#a Abn(r#a +'ak 'erk(#pensasi, Terk(#pensasi Asi"(sis Respira'(ri !&# $ - mEF:G &# " mEF:G &# " mm!g Aasio p! Aka(sis Respira'(ri (E !&# $ - mEF:G &# " mEF:G &# " mm!g Aasio p! Asi"(sis Me'ab(ik (E !&# $ - mEF:G &# " mEF:G &# " mm!g Aasio p! Aka(sis Me'ab(ik (E !&# $ - mEF:G &# " mEF:G &# " mm!g Aasio p! "' 1," '4 "4 : 1 <,'4 4 "' 1," '4 "4 : 1 <,'4 4 "' 1," '4 "4 :1 <,'4 4 "' 1," '4 "4 :1 <,'4 "' 1,@ +4 1$ : 1 <,"$ 6") "' 4,; $4 "< : 1 <,") -1< 1" 1," '4 14 : 1 <,11 61$ $+ 1," '4 $4 : 1 <,)< $+ 1,@ +4 "4 : 1 <,'4 -) 1@ 4 ,; $4 "4 : 1 <,'4 -14 1" 4,+ "4 "4 : 1 <,'4 6; $+ 1,@ +4 "4 : 1 <,'4 Da0'ar Pus'aka !udak, &arolin 8. 01;;<2 #eperawatan #ritis$ Pendekatan Holistik, cetakan ,, alih bahasa, Alledekania, (etty *usanto, 9eresa, -akarta : EB& Price, SA. (1995) Patofisiologi Dan onse! linis Proses"Proses Pen#a$it, %a$arta&'() 12 13