Professional Documents
Culture Documents
(nefedipin) dimana adalat oros ini merupakan obat lepas terkendali yang
pemberiannya tablet harus ditelan utuh, tidak boleh dikunyah dan dihancurkan
(anonim, 2011). Pada pemberiannya di ICU obat digerus, sehingga obat yang
seharusnya dilepaskan sedikit demi sedikit selama satu hari, menjadi sekali
pakai karna sudah digerus yang mengakibatkan dosisnya akan berlebih.
Kasus lain pemberian dosis berlebih adalah (no.1) pada saat
penggantian obat seperti lancolin
juga
diberikan.
Dosis lebih dan kurang ini terkait dengan teori farmakokinetik dasar,
dimana dengan dosis yang lebih besar maka akan menyebabkan konsentrasi
plasma yang lebih besar pula dan lebih besar kemungkinan tercapai dosis
toksik (Shargel & Andrew, 1985).
E. Terjadinya Reaksi Efek Samping Obat
Persentase terjadinya reaksi efek samping obat pada pasien stroke
iskemik sebesar 13,79 %. Efek samping obat artinya timbulnya efek yang
tidak diinginkan oleh tubuh, seperti interaksi obat menimbulkan efek yang
18
tidak diinginkan, obat menimbulkan alergi, obat dikontraindikasi karena
faktor resiko, obat yang lebih aman diperlukan karena pasiennya beresiko
(Priyanto, 2009).
Efek samping yang paling banyak ditemukan adalah gangguan
pencernaan,yang mengalami efek samping dari obat antihipertensi (seperti
captopril dan amlodipin) dan penggunaan ceftriaxon berupa konstipasi akibat
dari relaksasi otot polos saluran cerna dan kandung kemih, tetapi dapat
dicegah dengan pemberian laksatif (BNF-56, 2008). Terdapat juga pasien
yang menderita diare yang merupakan efek samping dari pemakaian
simvastatin, sitikolin dan ciprofloxacin.
Selain itu terdapat juga pasien yang mengalami batuk akibat efek
samping pemakaian captopril. Batuk merupakan salah satu penyulit pada
pemberian ACE Inhibitor yang paling sering ditemukan sejak lama. Batuk ini
disebabkan oleh meningkatnya sensitivitas dari refleks batuk. Meningkatnya
bradikinin dan prostaglandin berperan untuk terjadinya batuk (Opie, 2001;
Walkers, 2003).
F. Terjadinya Interaksi Obat
Persentase terjadinya interaksi obat pada pasien stroke sebesar 3,45 %,
Interaksi obat artinya aksi suatu obat diubah atau dipengaruhi oleh obat lain
jika diberikan secara bersamaan (Priyanto, 2009).
19
Pada interaksi ini terdapat pasien (pasien no.19) yang mendapatkan
terapi captopril dan aspar-K