You are on page 1of 8

BAB 3.

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah berupa analitik dan penelitian
eksperimental laboratories dengan rancangan post test only control group design.
Penilaian hanya dilakukan pada saat post test, dengan membandingkan hasil
penilaian dari kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan.
3.2 Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental deskriptif.
Secara sistematis rancangan penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :









Gambar 3.1 rancangan Skema Penelitian

Keterangan :
R : Randomisasi
Po : Populasi Mencit
SP : Sampel
K : Kelompok kontrol positif dengan diberi dosis 6 ml/kgBB metanol 50%,
pelet dan aquades.
P1 : Kelompok sampel dengan dosis 5 mg/kgBB asam folat setelah 10 jam
pemberian 6 ml/kgBB metanol 50%, aquades dan pelet.
P2 : Kelompok sampel dengan dosis 5 mg/kgBB asam folat setelah 15 jam
pemberian 6 ml/kgBB metanol 50%,, aquades dan pelet.
R
Po SP
P3
P2
P1
D1
D2
D4
D3
K
P3 : Kelompok sampel dengan dengan dosis 5 mg/kgBB asam folat setelah 20
jam pemberian 6 ml/kgBB metanol 50%, aquades dan pelet.
D1 : Data kelompok kontrol positif dengan diberi dosis 6 ml/kgBB metanol
50%, pelet dan aquades.
D2 : Data kelompok sampel dengan dosis 5 mg/kgBB asam folat setelah 10
jam pemberian 6 ml/kgBB metanol 50%, aquades dan pelet.
D3 : Data Kelompok sampel dengan dosis 5 mg/kgBB asam folat setelah 15
jam pemberian 6 ml/kgBB metanol 50%, aquades dan pelet.
D4 : Data Kelompok sampel dengan dosis 5 mg/kgBB asam folat setelah 20
jam pemberian 6 ml/kgBB metanol 50%, aquades dan pelet.
3.3 Populasi, Sampel, Besar Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Besar sampel ditentukan berdasarkan rumus Federer yaitu


Dimana :
t = Kelompok Perlakuan
n = Jumlah Sampel Tiap Kelompok
Berdasarkan penentuan diatas didapat jumlah sampel tiap kelompok yaitu
(t-1) (n-1) 15
(4-1) (n-1) 15
3 (n-1) 15
n 6
Jadi sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 24 ekor mencit.
Dengan ketentuan jantan berusia 2-3 bulan, memiliki berat 150-200 gram, sehat,
tidak menangalami cacat anatomis, tingkah laku normal, tidak sakit atau mati
selama diberi perlakuan dan telah dilakukan aklimatisasi selama 1 minggu.
Sampel diperoleh dari Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Jember.
Sampel terdiri dari 4 kelompok yaitu kelompok perlakuan ada 3 jenis
perlakuan serta kelompok kontrol yang diambil secara random. Kelompok
perlakuan 1 diberi folat 5 mg/kgBB 10 jam setelah pemberian 6 ml/kgBB metanol
50%, kelompok perlakuan 2 diberi folat 5 mg/kgBB 15 jam setelah pemberian 6
(t-1) (n-1) 15
ml/kgBB metanol 50%, dan kelompok perlakuan 3 diberi folat 5 mg/kgBB 20 jam
setelah pemberian 6 ml/kgBB metanol 50%.
3.4 Variabel Penelitian
3.4.1 Variabel bebas : waktu pemberian folat setelah diberi metanol 50% peroral.
3.4.2 Variabel terikat : tingkat kerusakan retina setelah pemberian folat.
3.5 Definisi Operasional
3.5.1 Metanol
Metanol merupakan senyawa alkohol yang paling sederhana dengan rumus
kimia CH3OH, bersifat ringan, mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar
dan berbau khas. Metanol kerap disalahgunakan sebagai pencampur minuman
beralkohol yang sering disebut minuman oplosan. Dengan harga yang terjangkau
dan lebih murah dibandingkan dengan minuman alkohol lain. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan metanol murni dengan kadar 50% yang didapat dari toko
kimia. Metanol diberikan kepada tikus menggunakan sonde dengan dosis 6
ml/KgBB dan lama pemberian sesuai ketentuan diatas.
3.5.2 Asam Folat
3.5.3 Kerusakan Retina

Kriteria yang digunakan dalam menilai degenerasi adalah sebagai berikut :
a. Normal :
b. Degenerasi Derajat Ringan
c. Degenerasi Derajat Sedang
d. Degenerasi Derajat Berat
3.5.4 Umur Hewan Coba
Ditentukan berkisar 2-3 bulan, karenan pada umur ini hewan coba telah
matur.
3.5.5 Jenis Kelamin Hewan Coba
Hewan coba adalah Mencit jantan karena relative lebih kuat dan agar
penelitian tidak terganggu oleh kehamilan.
3.5.6 Waktu dan Lama Perlakuan
Perlakuan dilakukan pada saat hewan coba tenang atau telah diaklimatisasi
selama 1 minggu. Lama perlakuan dibagi menjadi yaitu 10 jam, 15 jam dan 20
jam setelah pemberian metanol dan kemudian dilihat perbandingannya. Selisih
waktu diambil agar dapat melihat perbedaan tingkat kerusakan terhadap jeda
waktu pemberian folat setelah diberi metanol 50% peroral.
3.5.7 Pemeliharaan dan Perlakuan Hewan Coba
Pemeliharaan dan perawatan hewan coba di sebuah kandang berukuran 45
x 30 x 20 cm. Dimana kandang kontrol negatif berisi 6 ekor hewan coba dan
kandang perlakuan 1, 2, dan 3 juga masing-masing berisi 6 ekor hewan coba
dengan pemberian makanan pelet dan minum berupa air keran pada semua
kandang, hanya saja pada hewan perlakuan diberi metanol 50% dengan dosis 6
ml/kgBB/hari, namun jeda waktu pemberian folat berbeda pada tiap kandang
perlakuan yaitu 10, 15, 20 jam berturut-turut pada setiap kandang perlakuan 1, 2,
dan 3.
Kandang beralaskan sekam kering, sekam diganti setiap 3 hari sekali agar
kebersihanya terjaga.
3.6 Bahan Penelitian
3.6.1 Bahan Perlakuan
a. Asam folat
b. Metanol 50%
3.6.2 Bahan Pemeriksaan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah organ mata Mencit
yang sudah mendapatkan perlakuan, alkohol, xytol, paraffin, pewarnaan HE.
(Proses pembuatan preparat/sediaan pada lampiran)
3.7 Instrumen Penelitian
Alat untuk pemeliharaan hewan coba :
a. Kandang hewan coba berukuran 45 x 30 x 20 cm
b. Botol minuman hewan coba
c. Wadah makanan hewan coba
d. Kawat dan kasa penutup kandang
e. Sekam untuk alas kandang
Alat untuk perlakuan :
a. Seperangkat alat sonde
Alat untuk pengambilan jantung hewan coba serta mengamati sediaan
histopatologi hewan coba :
a. Mikrotom
b. Gunting
c. Papan fiksasi
d. Jarum pentul
e. Pinset
f. Scapel
3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian
Perlakuan dilakukan di Laboratorium Faal Fakultas Kedokteran
Universitas Jember dan pemeriksaan sediaan histopatologi retina hewan coba
dilakukan di Laboratorium Histo-Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran
Universitas Jember. Waktu Pelaksanaan perlakuan pada November-Desember dan
pemeriksaan sediaan histopatologi hepar hewan coba pada Bulan Januari 2012.
3.9 Prosedur Penelitian
3.9.1 Pembagian Kelompok Hewan Coba
Dilakukan randomisasi 24 ekor Mencit, dibagi menjadi 4 kelompok
dengan kelompok kontrol positif, kelompok perlakuan pertama, kedua, dan ketiga
masing-masing berisi 6 ekor hewan coba. Semua kelompok mendapatkan
makanan berupa metanol 6 ml/kgBB pelet dan aquades, hanya saja pada
kelompok perlakuan pertama, kedua, dan ketiga diberi folat ijeksi intravena
dengan dosis 5 mg/kgBB.
3.9.2 Pemberian Metanol
Metanol dengan kadar 50% diberikan dengan dosis 6 ml/kgBB pada
hewan coba pada kelompok pertama, kedua, ketiga dan kelompok kontrol.
3.9.3 Pemberian Asam Folat
Asam folat diberikan dengan dosis 5 mg/kgBB pada hewan coba tetapi
jeda waktu pemberian berbeda. Jeda waktu pemberian folat adalah 10 jam, 15 jam
dan 20 jam setelah pemberian metanol berturut-turut pada kelompok pertama,
kedua, dan ketiga sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan folat.
3.9.3 Pengambilan Mata dan Sediaan Histopatologi Mata Hewan Coba
Pengambilan Mata hewan coba dengan beralaskan papan fiksasi dan
hewan coba difiksasi menggunakan jarum pentul yang ditusukkan pada ujung
keempat ekstremitasnya. Dimulai dengan pengrusakan medulla oblongata dengan
cara menekan daerah leher menggunakan pinset dan menarik ekor ke arah yang
berlawanan dengan arah tekanan pinset, hal ini dilakukan sampai hewan coba
tidak bergerak sama sekali. Setelah itu organ mata diambil. Mata diletakkan pada
toples kemudian tutup toples dengan rapat.
Toples-toples yang telah terisi jantung hewan coba dibawa ke
Laboratorium Patologi Anatomi RSUD dr. Soebandi untuk dijadikan sediaan
histopatologi.


















3.10 Alur Penelitian






















N Sample
P K
Adaptasi 1
minggu
I
Asam Folat
(+)
II III
Metanol, pelet
dan aquades
10 jam 15 jam 20 jam
Pengambilan organ mata
Melihat gambaran kerusakan sel retina
Metanol, pelet
dan aquades
3.11 Analisis Data
Setelah data terkumpul dilakukan editing, coding, dan entry untuk
kemudian dilakukan analisis data secara analitik. Pengolahan dan analisis data
dilakukan dengan program komputer Statistic Program Social Servis (SPSS) 11.5.
Uji yang digunakan yaitu uji one way Anova untuk menganalisis
perbedaan kerusakan sel retina antar kelompok. Setelah itu dilanjutkan dengan uji
Post Hoc untuk menilai perbedaan tiap masing-masing kelompok.

You might also like