You are on page 1of 5

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut catatan Outlook Energi Nasional konsumsi energi Indonesia
meningkat sekitar 2,2 % dalam beberapa tahun terakhir. Konsumsi energy ini
sebagian besar masih dikuasai oleh sector industri, dan diikuti oleh sector
rumah tangga, dan sector transportasi. Sementara dari sector
ketenagalistrikan, pembangkit listrik di Indonesia masih didominasi oleh
penggunaan bahan bakar fosil, khususnya batubara yang tersedia dalam
jumlah yang terbatas dan suatu saat akan habis, sementara permintaan akan
energi terus bertambah. Sedangkan daerah yang masih mengalami kekurangan
daya listrik seperti Sulawesi, Kalimantan, dan Nusa Tenggara, dan Papua
pembangkit listriknya masih menggunakan bahan bakar minyak, yang dalam
komponen biaya pembangkitan masih merupakan komponen terbesar.
(http://indone5ia.wordpress.com).
Hal tersebut diatas yang mendasari sehingga pemanfaatan energy saat ini
lebih kepada pemanfaatan energi yang terdapat di alam seperti energi air,
energy angin, energy matahari dan sebagainya. Hal ini dikarenakan energy
terbarukan jenis tersebut diatas lebih mudah didapat dan dapat didaur ulang
bila dibandingkan dengan energy fosil yang tidak dapat didaur ulang.
Salah satu sumber energy alternatif yang potensial untuk dikembangkan di
Indonesia adalah sumber energi air atau hidro. Air merupakan sumber energi
yang murah dan relative mudah didapat, karena pada air tersimpan energy
2

potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik (pada air mengalir). Tenaga air
(Hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Energi
yang dimiliki air dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam wujud energy
mekanis maupun energy listrik. Pemanfaatan energi air banyak dilakukan
dengan menggunakan kincir air atau turbin air yang memanfaatkan adanya
suatu air terjun atau aliran air di sungai. Banyaknya sungai dan danau air
tawar yang ada di Indonesia merupakan modal awal untuk pengembangan
energi air ini. Namun eksploitasi terhadap sumber energi yang satu ini juga
harus memperhatikan ekosistem lingkungan yang sudah ada.
Cara memanfaatkan aliran yang mengalir untuk mendapatkan energy
dalam bentuk energy lain, yakni energy listik diperlukan suatu alat, yakni
mikrohidro yang saat ini sedang berkembang, namun dalam mekanismenya
untuk mengubah energy gerak aliran menjadi energy listrik tidak mudah,
diperlukan pengukuran maupun model sudu turbin yang tepat guna mencapai
effisiensi yang maksimal.
Pada penelitian sebelumnya oleh Hidayat R. (2013) telah diuji kinerja roda
air dengan sudu lengkung serta sudu plat datar arus bawah untuk
membangkitkan listrik yang masing-masing memiliki kinerja yang berbeda-
beda, namun dengan jumlah sudu yang bervariasi serta bentuk sudu plat
bengkok belum dilakukan.
Berdasarkan uraian diatas, mendorong penulis untuk meneliti pemanfaatan
sumber energi air dengan menggunakan kincir air (roda air) sebagai penghasil
3

energi listrik dengan judul: Analisis Kinerja Roda Air Sudu Bengkok Arus
Bawah untuk Membangkitkan Listrik

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana cara memanfaatkan tenaga dari air yang mengalir menjadi
tenaga listrik dan mendapatkan tenaga terbaik untuk pembangkit listrik.
2. Bagaimana mendapatkan efisiensi terbaik dari roda air sudu bengkok
aliran bawah dalam pengujian.
3. Bagaimana menganalisa efisiensi dan daya listrik roda air sudu bengkok
aliran bawah yang mengalami pembebanan.

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mendapatkan nilai daya listrik terbesar yang dihasilkan untuk masing-
masing sudu dengan debit yang divariasikan.
2. Menentukan efisiensi terbaik dari roda air plat bengkok aliran bawah
berdasarkan hasil pengujian dimana jumlah sudu dan debit aliran air
divariasikan.
3. Menganalisis hubungan antara daya listrik dan efisiensi roda air yang
dihasilkan terhadap pembebanan dengan jumlah sudu yang bervariasi.


4

D. Batasan Masalah
Beberapa batasan masalah yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Roda air sudu bengkok dengan sudu plat bengkok yang masing-masing
terdiri dari 6 sudu, 8 sudu dan 10 sudu.
2. Kajian hanya pada debit, kecepatan air, daya listrik, daya poros, untuk
memperoleh efisiensi maksimal.
3. Tidak memperhitungkan material dari sudu, baik kekuatan bahan atau sifat
lain dari bahan.
4. Tidak menghitung kerugian yang terjadi selama pengambilan data.

E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Penulis
a. Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat pada bangku
perkuliahan.
b. Sebagai syarat menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana
Teknik Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
2. Bagi Akademik
a. Merupakan informasi berguna mengenai pemanfaatan energy air.
b. Sebagai referensi untuk dilakukannya penelitian yang sama tentang
pemanfaatan energi air dengan menggunakan roda air atau kincir air.

5

3. Bagi Masyarakat/industri
Membantu masyarakat khususnya dalam ruang lingkup pemerintah
adalah dapat membantu dalam penyediaan sumber energy alternatif
lewat pemanfaatan energi air.

You might also like