OLEH : ARIF MUTTAQIN NIM : 010130353 B PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2003 1 ASUHAN KEPERAWATAN MENINGITIS D!"!#$%$ Meningitis adalah radang dari selaput otak (arachnoid dan piamater). Bakteri dan virus merupakan penyebab utama dari meningitis. E&$'(')$ Meningitis disebabkan oleh berbagai macam organisme, tetapi kebanyakan pasien dengan meningitis mempunyai faktor predisposisi seperti fraktur tulang tengkorak, infeksi, operasi otak atau sum-sum tulang belakang. Seperti disebutkan diatas baha meningitis itu disebabkan oleh virus dan bakteri, maka meningitis dibagi men!adi dua bagian besar yaitu : meningitis purulenta dan meningitis serosa. M!#$#)$&$% B*+&!,$ Bakteri yang paling sering menyebabkan meningitis adalah haemofilus influen"a, #ersseria,$iplokokus pnemonia, Sterptokokus group %, Stapilokokus %urens, &schericia colli, 'lebsiela dan (seudomonas. )ubuh akan berespon terhadap bakteri sebagai benda asing dan berespon dengan ter!adinya peradangan dengan adanya neutrofil, monosit dan limfosit. *airan eksudat yang terdiri dari bakteri, fibrin dan lekosit terbentuk di ruangan subarahcnoid ini akan terkumpul di dalam cairan otak sehingga dapat menyebabkan lapisan yang tadinya tipis men!adi tebal. $an pengumpulan cairan ini akan menyebabkan peningkatan intrakranial. +al ini akan menyebabkan !aringan otak akan mengalami infark. M!#$#)$&$% $,-% )ipe dari meningitis ini sering disebut aseptik meningitis. ,ni biasanya disebabkan oleh berbagai !enis penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti- gondok, herpe" simplek dan herpe" "oster. &ksudat yang biasanya ter!adi pada meningitis bakteri tidak ter!adi pada meningitis virus dan tidak ditemukan organisme pada kultur cairan otak. (eradangan ter!adi pada seluruh koteks cerebri dan lapisan otak. Mekanisme atau respon dari !aringan otak terhadap virus bervariasi tergantung pada !enis sel yang terlibat. P*&'"$%$'(')$ .tak dilapisi oleh tiga lapisan, yaitu : duramater, arachnoid, dan piamater. *airan otak dihasilkan di dalam pleksus choroid ventrikel bergerak / mengalir melalui sub arachnoid dalam sistem ventrikuler dan seluruh otak dan sumsum tulang belakang, direabsorbsi melalui villi arachnoid yang berstruktur seperti !ari-!ari di dalam lapisan subarachnoid. .rganisme (virus / bakteri) yang dapat menyebabkan meningitis, memasuki cairan otak melaui aliran darah di dalam pembuluh darah otak. *airan hidung (sekret hidung) atau sekret telinga yang disebabkan oleh fraktur tulang tengkorak dapat menyebabkan meningitis karena hubungan langsung antara cairan otak dengan lingkungan (dunia luar), mikroorganisme yang masuk dapat ber!alan ke cairan otak melalui ruangan subarachnoid. %danya mikroorganisme yang patologis merupakan penyebab peradangan pada piamater, arachnoid, cairan otak dan ventrikel. 2 I#.*%$ +-/*# +! %!(*0-& '&*+ 0angguan fungsi sistem regulasi (eningkatan ),' 1 +ipertemia 0angguan persefsi 0angguan kesadaran 1 sensori 1 0angguan metabolisme otak 0angguan rasa 0angguan mobilitas 1 nyaman fisik (erubahan keseimbangan dan sel netron 1 $ifusi ion kalium dan natrium 0angguan perfusi 1 !aringan 2epas muatan listrik 1 'e!ang 1 Berkurangnya koordinasi otot 1 3esiko trauma fisik P!#)+*1$*# P*%$!# 2!#)*# /!#$#)$&$% 3iayat penyakit dan pengobatan 4aktor riayat penyakit sangat penting diketahui karena untuk mengetahui !enis kuman penyebab. $isini harus ditanya dengan !elas tentang ge!ala yang timbul seperti kapan mulai serangan, sembuh atau bertambah buruk. Setelah itu yang perlu diketahui adalah status kesehatan masa lalu untuk mengetahui adanya faktor presdiposisi seperti infeksi saluran napas, atau fraktur tulang tengkorak, dll. M*#$"!%&*%$ K($#$+ (ada aal penyakit, kelelahan, perubahan daya mengingat, perubahan tingkah laku. Sesuai dengan cepatnya per!alanan penyakit pasien men!adi stupor. Sakit kepala Sakit-sakit pada otot-otot 3eaksi pupil terhadap cahaya. (hotofobia apabila cahaya diarahkan pada mata pasien %danya disfungsi pada saraf ,,,, ,5, dan 5, (ergerakan motorik pada masa aal penyakit biasanya normal dan pada tahap lan!utan bisa ter!adi hemiparese, hemiplegia, dan penurunan tonus otot. 3efleks Brud"inski dan refleks 'ernig (6) pada bakterial meningitis dan tidak terdapat pada virus meningitis. #ausea 5omiting $emam )akikardia 'e!ang yang bisa disebabkan oleh iritasi dari korteks cerebri atau hiponatremia 3 (asien merasa takut dan cemas. P!/!,$+%**# L*3',*&',$-/ (emeriksaan laboratorium yang khas pada meningitis adalah analisa cairan otak. 2umbal punksi tidak bisa diker!akan pada pasien dengan peningkatan tekanan tintra kranial. %nalisa cairan otak diperiksa untuk !umlah sel, protein, dan konsentrasi glukosa. (emeriksaan darah ini terutama !umlah sel darah merah yang biasanya meningkat diatas nilai normal. Serum elektrolit dan serum glukosa dinilai untuk mengidentifikasi adanya ketidakseimbangan elektrolit terutama hiponatremi. 'adar glukosa darah dibandingkan dengan kadar glukosa cairan otak. #ormalnya kadar glukosa cairan otak adalah 7/8 dari nilai serum glukosa dan pada pasien meningitis kadar glukosa cairan otaknya menurun dari nilai normal. P!/!,$+%**# R*2$'),*"$ *)-Scan dilakukan untuk menentukan adanya edema cerebral atau penyakit saraf lainnya. +asilnya biasanya normal, kecuali pada penyakit yang sudah sangat parah. D$*)#'%* K!0!,*4*&*# $iagnosa keperaatan yang mungkin timbul adalah : Gangguan perfusi jaringan sehubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial )u!uan (asien kembali pada,keadaan status neurologis sebelum sakit Meningkatnya kesadaran pasien dan fungsi sensoris 'riteria hasil )anda-tanda vital dalam batas normal 3asa sakit kepala berkurang 'esadaran meningkat %danya peningkatan kognitif dan tidak ada atau hilangnya tanda-tanda tekanan intrakranial yang meningkat. 3encana )indakan INTERENSI RASIONALISASI (asien bed rest total dengan posisi tidur terlentang tanpa bantal (erubahan pada tekanan intakranial akan dapat meyebabkan resiko untuk ter!adinya herniasi otak Monitor tanda-tanda status neurologis dengan 0*S. $apat mengurangi kerusakan otak lebih lan!t Monitor tanda-tanda vital seperti )$, #adi, Suhu, 3esoirasi dan hati-hati pada hipertensi sistolik (ada keadaan normal autoregulasi mempertahankan keadaan tekanan darah sistemik berubah secara fluktuasi. 'egagalan autoreguler akan menyebabkan kerusakan vaskuler cerebral yang dapat dimanifestasikan dengan peningkatan sistolik dan diiukuti oleh penurunan tekanan diastolik. Sedangkan peningkatan suhu dapat menggambarkan per!alanan infeksi. 4 Monitor intake dan output hipertermi dapat menyebabkan peningkatan ,92 dan meningkatkan resiko dehidrasi terutama pada pasien yang tidak sadra, nausea yang menurunkan intake per oral Bantu pasien untuk membatasi muntah, batuk. %n!urkan pasien untuk mengeluarkan napas apabila bergerak atau berbalik di tempat tidur. %ktifitas ini dapat meningkatkan tekanan intrakranial dan intraabdomen. Mengeluarkan napas seaktu bergerak atau merubah posisi dapat melindungi diri dari efek valsava 'olaborasi Berikan cairan perinfus dengan perhatian ketat. Meminimalkan fluktuasi pada beban vaskuler dan tekanan intrakranial, vetriksi cairan dan cairan dapat menurunkan edema cerebral Monitor %0$ bila diperlukan pemberian oksigen %danya kemungkinan asidosis disertai dengan pelepasan oksigen pada tingkat sel dapat menyebabkan ter!adinya iskhemik serebral Berikan terapi sesuai advis dokter seperti: Steroid, %minofel, %ntibiotika. )erapi yang diberikan dapat menurunkan permeabilitas kapiler. Menurunkan edema serebri Menurunka metabolik sel / konsumsi dan ke!ang. Resiko terjadi kejang ulang berhubungan dengan hipertermi. )u!uan : 'lien tidak mengalami ke!ang selama berhubungan dengan hiperthermi 'riteria hasil : )idak ter!adi serangan ke!ang ulang. Suhu 8:,; < 8=,; > * (bayi), 8: < 8=,; > * (anak) #adi ??@ < ?7@ A/menit (bayi) ?@@-??@ A/menit (anak) 3espirasi 8@ < B@ A/menit (bayi) 7B < 7C A/menit (anak) 'esadaran composmentis 3encana )indakan : INTERENSI RASIONALISASI 2onggarkan pakaian, berikan pakaian tipis yang mudah menyerap keringat proses konveksi akan terhalang oleh pakaian yang ketat dan tidak menyerap keringat. Berikan kompres dingin perpindahan panas secara konduksi Berikan ekstra cairan (susu, sari buah, dll) saat demam kebutuhan akan cairan tubuh meningkat .bservasi ke!ang dan tanda vital tiap B !am (emantauan yang teratur menentukan tindakan yang akan dilakukan Batasi aktivitas selama anak panas aktivitas dapat meningkatkan metabolisme dan meningkatkan panas Berikan anti piretika dan pengobatan sesuai advis Menurunkan panas pada pusat hipotalamus dan sebagai propilaksis Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan hiperthermi. )u!uan : 3asa nyaman terpenuhi 'riteria hasil : Suhu tubuh 8: < 8=,;> *, # - ?@@ < ??@ A/menit, 33 : 7B < 7C A/menit, 'esadaran composmentis, anak tidak reel. 5 3encana )indakan : ,#)&35&#S, 3%S,.#%2,S%S, 'a!i faktor < faktor ter!adinya hiperthermi mengetahui penyebab ter!adinya hiperthermi karena penambahan pakaian/selimut dapat menghambat penurunan suhu tubuh .bservasi tanda < tanda vital tiap B !am sekali (emantauan tanda vital yang teratur dapat menentukan perkembangan keperaatan yang selan!utnya. (ertahankan suhu tubuh normal suhu tubuh dapat dipengaruhi oleh tingkat aktivitas, suhu lingkungan, kelembaban tinggiakan mempengaruhi panas atau dinginnya tubuh %!arkan pada keluarga memberikan kompres dingin pada kepala / ketiak proses konduksi/perpindahan panas dengan suatu bahan perantara %n!urkan untuk menggunakan ba!u tipis dan terbuat dari kain katun proses hilangnya panas akan terhalangi oleh pakaian tebal dan tidak dapat menyerap keringat %tur sirkulasi udara ruangan (enyediaan udara bersih Beri ekstra cairan dengan mengan!urkan pasien banyak minum 'ebutuhan cairan meningkat karena penguapan tubuh meningkat Batasi aktivitas fisik aktivitas meningkatkan metabolismedan meningkatkan panas Resiko terjadinya injuri sehubungan dengan adanya kejang, perubahan status mental dan penurunan tingkat kesadaran )u!uan: (asien bebas dari in!uri yang disebabkan oleh ke!ang dan penurunan kesadaran 3encana )indakan INTERENSI RASIONALISASI ,ndependent monitor ke!ang pada tangan, kaki, mulut dan otot- otot muka lainnya 0ambaran tribalitas sistem saraf pusat memerlukan evaluasi yang sesuai dengan intervensi yang tepat untuk mencegah ter!adinya komplikasi. (ersiapkan lingkungan yang aman seperti batasan ran!ang, papan pengaman, dan alat suction selalu berada dekat pasien. Melindungi pasien bila ke!ang ter!adi (ertahankan bedrest total selama fae akut Mengurangi resiko !atuh / terluka !ika vertigo, sincope, dan ataksia ter!adi 'olaborasi Berikan terapi sesuai advis dokter seperti- dia"epam, phenobarbital, dll. Dntuk mencegah atau mengurangi ke!ang. *atatan : (henobarbital dapat menyebabkan respiratorius depresi dan sedasi. Kurangnya pengetahuan keluarga sehubungan keterbataaan informasi. )u!uan : (engetahuan keluarga bertambah tentang penyakit anaknya. 'riteria hasil: 'eluarga tidak sering bertanya tentang penyakit anaknya. 'eluarga mampu diikutsertakan dalam proses keperaatan. 6 keluarga mentaati setiap proses keperaatan. 3encana )indakan : ,#)&35&#S, 3%S,.#%2,S%S, 'a!i tingkat pengetahuan keluarga Mengetahui se!auh mana pengetahuan yang dimiliki keluarga dan kebenaran informasi yang didapat Beri pen!elasan kepada keluarga sebab dan akibat ke!ang pen!elasan tentang kondisi yang dialami dapat membantu menambah aasan keluarga Eelaskan setiap tindakan peraatan yang akan dilakukan agar keluarga mengetahui tu!uan setiap tindakan peraatan Berikan +ealth &ducation tentang cara menolong anak ke!ang dan mencegah ke!ang, antara lain : ?. Eangan panik saat ke!ang 7. Baringkan anak ditempat rata dan lembut. 8. 'epala dimiringkan. B. (asang gagang sendok yang telah dibungkus kain yang basah, lalu dimasukkan ke mulut. ;. Setelah ke!ang berhenti dan pasien sadar segera minumkan obat tunggu sampai keadaan tenang. :. Eika suhu tinggi saat ke!ang lakukan kompres dingin dan beri banyak minum sebagai upaya alih informasi dan mendidik keluarga agar mandiri dalam mengatasi masalah kesehatan Berikan +ealth &ducation agar selalu sedia obat penurun panas, bila anak panas mencegah peningkatan suhu lebih tinggi dan serangan ke!ang ulang Eika anak sembuh, !aga agar anak tidak terkena penyakit infeksi dengan menghindari orang atau teman yang menderita penyakit menular sehingga tidak mencetuskan kenaikan suhu sebagai upaya preventif serangan ulang Beritahukan keluarga !ika anak akan mendapatkan imunisasi agar memberitahukan kepada petugas imunisasi baha anaknya pernah menderita ke!ang demam imunisasi pertusis memberikan reaksi panas yang dapat menyebabkan ke!ang demam TIN5AUAN KASUS 1. P!#)+*1$*# (engka!ian dilakukan pada tanggal ?B %pril 7@@8 pukul ?@.@@ 9,B di 3uang anak (3uang neurologi/ B ,,) 3SD$ $r. Soetomo surabaya a. Biodata #ama : By. 2 )empat tanggal lahir : Eombang, ?= $esember 7@@7 Dsia : ; bulan/ anak ke-; Eenis kelamin : (erempuan. #ama ayah/ ibu : )n. S/ #y. S (endidikan ayah/ ibu : SM%/ SM( 7 %gama : ,slam Suku bangsa : Eaa/ ,ndonesia %lamat : Mo!oarno/ Eombang #o. $M' : ?@-8F7-C; )gl M3S : ?8 %pril 7@@8 Sumber informasi : ,bu $iagnosa medis : S. Meningitis b. 'eluhan utama 'e!ang. c. 3iayat penyakit sekarang Sebelumnya di rumah klien sudah seminggu menderita demam, flu dan batuk. klien mulai ke!ang pada tanggal ?8 %pril 7@@8 !am 78.@@ (pada saat ke!ang mata melirik ke atas, ke!ang pada seluruh badan, setelah ke!ang klien sadar dan menangis pada saat ke!ang keluar buih leat mulut) dan langsung dibaa ke ,3$ 3SD$ $r. Soetomo Surabaya dan M3S di 3uang anak B7 #eorologi. d. 3iayat penyakit dahulu Sebelumnya klien pernah M3S dengan diare pada saat berumur ? bulan.
e. 3iayat penyakit keluarga ,bu mengungkapkan baha saat klien menderita panas dan ke!ang didalam keluarga tidak ada yang menderita sakit flu/ batuk. f. 3iayat kehamilan dan persalinan ,bu mengungkapkan baha selama hamil ia ra!in kontrol ke bidan didekat rumahnya, ia mengatakan baha ia !uga mengkonsumsi !amu selama hamil yaitu !amu. Menurut ibu, klien lahir kembar di rumah sakit Mo!oarno Eombang dengan berat badan lahir ?7@@ gram, tidak langsung menangis, menurut ibu air ketubannya berarna kehitaman dan kental. g. Status imunisasi Menurut ibu anaknya telah mendapatkan imunisasi B*0, polio ,, $() , dan hepatitis h. Status nutrisi ,bu mengungkapkan %n.2 diberikan %S, mulai lahir sampai berumur ? bulan, setelah diraat di ruang anak ibu tidak menenteki dan diganti dengan (%S, 2actogen. (ada saat pengka!ian BB 8=@@ gram, pan!ang badan ;: cm, lingkar lengan atas = cm. ,bu mengungkapkan anak tidak mual dan tidak pernah muntah. i. 3iayat perkembangan (ada saat ini anak memasuki masa basic trust 5s Mistrust (dimana rasa percaya anak kepada lingkungan terbentuk karena perlakuan yang ia rasakan). ,a !uga berada pada fase oral dimana kepuasan berasal pada mulut. !. $ata (sikososial ,bu mengungkapkan baha ia menerima keadaan anaknya, dan berharap agar anaknya bisa cepat sembuh dan pulang berkumpul bersama dengan keluarga serta kakak klien. ,bu dan nenek klien selalu menunggui klien dan hanya pada hari minggu ayah dan kakak klien datang mengun!ungi klien, karean harus beker!a dan sekolah. k. (emeriksaan fisik ?) 'eadaan umum 8 %nak tampak tidur dengan menggunakan ,5 *ath pada tangan kanan, kesadaran compomentis, nadi ?B@ A/mnt, suhu 8C ; . *, pernafasan B@ A/mnt teratur. 7) 'epala dan leher 'epala berbentuk simetris, rambut bersih, hitam dan penyebarannya merata, ubun-ubun besar masih belum menutup, teraba lunak dan cembung, tidak tegang. 2ingkar kepala 8: cm. 3eaksi cahaya 6 / 6 , mata nampak anemi, ikterus tidak ada, tidak terdapat sub kun!ungtival bleeding. )elinga tidak ada serumen. +idung tidak terdapat pernafasan cuping hidung. Mulut bersih, tidak terdapat moniliasis. 2eher tidak terdapat pembesaran kelen!ar, tidak ada kaku kuduk. 8) $ada dan thoraks (ergerakan dada simetris, 9hee"ing - / - , 3onchi - / - , tidak terdapat retraksi otot bantu pernafasan. (emeriksaan !antung, ictus cordis terletak di midclavicula sinistra ,*S B-;, S ? S 7 tunggal tidak ada bising/ murmur. B) %bdomen Bentuk supel, hasil perkusi tympani, tidak terdapat meteorismus, bising usus6 normal ; A/ mnt, hepar dan limpa tidak teraba. 'andung kemih teraba kosong. ;) &kstrimitas )idak terdapat spina bifida pada ruas tulang belakang, tidak ada kelainan dalam segi bentuk, u!i kekuatan otot tidak dilakukan. 'lien mampu menggerakkan ekstrimitas sesuai dengan arah gerak sendi. &kstrimitas kanan sering ter!adi spastik setiap ?@ menit selama ? menit. :) 3efleks (ada saat dika!i refleks menghisap klien 6, refleks babinsky 6, (emeriksaan penun!ang medis 2aboratorium tanggal ?B april 7@@8: +emoglobine C,7 grG 2eucocyt 7B.B@@ )hrombocyt BC8A?@ F 0$% F: mg/dl (emeriksaan penun!ang medis 2aboratorium tanggal ?= april 7@@8: 'alium serum B,@ normal 8,;-;,; m&H/2 #a Serum ?8B normal ?8;-?B; m&H/2 'alsium serum ;,B normal C,@-?@ mg/dl 2aboratorium tanggal 77 april 7@@8: +emoglobine ?:,7 grG )erafi Medis : - ,54$ $;?/BS B@@ cc/7B !am - ,n!eksi *efotaAime 8 A 7;@ mg iv - ,n!eksi $ilantin 8 A C mg intravena - )ranfusi 9B 8= cc / hari - '/p ,n!eksi $ia"epam ? mg kalau ke!ang 9 2. R!#6*#* &$#2*+*# #o $iagnosa keperaatan )u!uan 'riteria hasil 3encana tindakan 3asional ? 0angguan perfusi !aringan sehubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial (asien kembali pada, keadaan status neurologis sebelum sakit Meningkatnya kesadaran pasien dan fungsi sensoris - )anda-tanda vital dalam batas normal - 'esadaran meningkat - %danya peningkatan kognitif dan tidak ada atau hilangnya tanda-tanda tekanan intrakranial yang meningkat ?. (asien bed rest total dengan posisi tidur terlentang tanpa bantal 7. Monitor tanda- tanda status neurologis dengan 0*S. 8. Monitor intake dan output B. Monitor tanda- tanda vital seperti )$, #adi, Suhu, 3espirasi dan hati-hati pada hipertensi sistolik ;. Bantu pasien untuk membatasi gerak atau berbalik di tempat tidur. 'olaborasi :. Berikan cairan perinfus dengan perhatian ketat. =. Monitor %0$ bila diperlukan pemberian oksigen C. Berikan terapi sesuai advis dokter seperti: Steroid, %minofel, %ntibiotika ?. (erubahan pada tekanan intakranial akan dapat meyebabkan resiko untuk ter!adinya herniasi otak 7. $apat mengurangi kerusakan otak lebih lan!t 8. (ada keadaan normal autoregulasi mempertahankan keadaan tekanan darah sistemik berubah secara fluktuasi. 'egagalan autoreguler akan menyebabkan kerusakan vaskuler cerebral yang dapat dimanifestasikan dengan peningkatan sistolik dan diiukuti oleh penurunan tekanan diastolik. Sedangkan peningkatan suhu dapat menggambarkan per!alanan infeksi. B. hipertermi dapat menyebabkan peningkatan ,92 dan meningkatkan resiko dehidrasi terutama pada pasien yang tidak sadra, nausea yang menurunkan intake per oral ;. %ktifitas ini dapat meningkatkan tekanan intrakranial dan intraabdomen. Mengeluarkan napas seaktu bergerak atau merubah posisi dapat melindungi diri dari efek valsava :. Meminimalkan fluktuasi pada beban vaskuler dan tekanan intrakranial, vetriksi cairan dan cairan dapat menurunkan edema cerebral =. %danya kemungkinan asidosis disertai dengan pelepasan oksigen pada tingkat sel dapat menyebabkan ter!adinya iskhemik serebral C. )erapi yang diberikan dapat menurunkan permeabilitas kapiler. 10 Menurunkan edema serebri Menurunka metabolik sel / konsumsi dan ke!ang #o $iagnosa keperaatan )u!uan 'riteria hasil 3encana tindakan 3asional 7 3esiko ter!adi ke!ang ulang berhubungan dengan hipertermi. 'lien tidak mengalami ke!ang selama berhubungan dengan hiperthermi )idak ter!adi serangan ke!ang ulang. Suhu 8:,; < 8=,; > * (bayi), 8: < 8=,; > * (anak) #adi ??@ < ?7@ A/menit (bayi) ?@@-??@ A/menit (anak) 3espirasi 8@ < B@ A/menit (bayi) 7B < 7C A/menit (anak) 'esadaran composmentis ?. 2onggarkan pakaian, berikan pakaian tipis yang mudah menyerap keringat 7. Berikan kompres dingin 8. Berikan ekstra cairan (susu, sari buah, dll) B. .bservasi ke!ang dan tanda vital tiap B !am ;. Batasi aktivitas selama anak panas :. Berikan anti piretika dan pengobatan sesuai advis ?. proses konveksi akan terhalang oleh pakaian yang ketat dan tidak menyerap keringat. 7. perpindahan panas secara konduksi 8. saat demam kebutuhan akan cairan tubuh meningkat B. (emantauan yang teratur menentukan tindakan yang akan dilakukan ;. aktivitas dapat meningkatkan metabolisme dan meningkatkan panas :. Menurunkan panas pada pusat hipotalamus dan sebagai propilaksis #o $iagnosa keperaatan )u!uan 'riteria hasil 3encana tindakan 3asional 8 3esiko ter!adinya in!uri sehubungan dengan adanya ke!ang, perubahan status mental dan penurunan tingkat kesadaran )u!uan: (asien bebas dari in!uri yang disebabkan oleh ke!ang dan penurunan kesadaran 'lien bebas dari resiko in!uri ?. ,ndependent monitor ke!ang pada tangan, kaki, mulut dan otot- otot muka lainnya 7. (ersiapkan lingkungan yang aman seperti batasan ran!ang, papan pengaman, dan alat suction selalu berada dekat pasien 8. (ertahankan bedrest total selama fase akut 'olaborasi B. Berikan terapi sesuai advis dokter seperti- dia"epam, phenobarbital, dll. ?. 0ambaran tribalitas sistem saraf pusat memerlukan evaluasi yang sesuai dengan intervensi yang tepat untuk mencegah ter!adinya komplikasi. 7. 7. Melindungi pasien bila ke!ang ter!adi 8. Mengurangi resiko !atuh / terluka !ika vertigo, sincope, dan ataksia ter!adi B. Dntuk mencegah atau mengurangi ke!ang. *atatan : (henobarbital dapat menyebabkan respiratorius depresi dan sedasi 11 #o $iagnosa keperaatan )u!uan 'riteria hasil 3encana tindakan 3asional B 'urangnya pengetahuan keluarga sehubungan keterbataaan informasi (engetahuan keluarga bertambah tentang penyakit anaknya 'eluarga tidak sering bertanya tentang penyakit anaknya. 'eluarga mampu diikutsertakan dalam proses keperaatan. keluarga mentaati setiap proses keperaatan ?. 'a!i tingkat pengetahuan keluarga 7. Beri pen!elasan kepada keluarga sebab dan akibat ke!ang 8. Eelaskan setiap tindakan peraatan yang akan dilakukan B. Berikan +ealth &ducation tentang cara menolong anak ke!ang dan mencegah ke!ang, antara lain : o Eangan panik saat ke!ang o Baringkan anak ditempat rata dan lembut. o 'epala dimiringkan. o (asang gagang sendok yang telah dibungkus kain yang basah, lalu dimasukkan ke mulut. o Setelah ke!ang berhenti dan pasien sadar segera minumkan obat tunggu sampai keadaan tenang. o Eika suhu tinggi saat ke!ang lakukan kompres dingin dan beri banyak minum ;. Berikan +ealth &ducation agar selalu sedia obat penurun panas, bila anak panas :. Eika anak sembuh, !aga agar anak tidak terkena penyakit infeksi dengan menghindari orang atau teman yang menderita penyakit menular sehingga tidak mencetuskan kenaikan suhu =. Beritahukan keluarga !ika anak akan mendapatkan imunisasi agar ? Mengetahui se!auh mana pengetahuan yang dimiliki keluarga dan kebenaran informasi yang didapat 7. pen!elasan tentang kondisi yang dialami dapat membantu menambah aasan keluarga 8. agar keluarga mengetahui tu!uan setiap tindakan peraatan B. sebagai upaya alih informasi dan mendidik keluarga agar mandiri dalam mengatasi masalah kesehatan ;. mencegah peningkatan suhu lebih tinggi dan serangan ke!ang ulang :. sebagai upaya preventif serangan ulang =. imunisasi pertusis memberikan reaksi panas yang dapat menyebabkan ke!ang demam 12 memberitahukan kepada petugas imunisasi baha anaknya pernah menderita ke!ang demam : 13 5. P!(*+%*#**# )gl/ (ukul #o. $( (elaksanaan tindakan ?; %pril 7@@8 ?. ?. Melakukan bed rest total pada klien dengan posisi tidur terlentang tanpa bantal 7. Memonitor tanda-tanda status neurologis 8. Memonitor intake dan output B. memonitor tanda-tanda vital seperti )$, #adi, Suhu, 3esoirasi dan hati- hati pada hipertensi sistolik ;. Membantu pasien untuk membatasi gerak atau berbalik di tempat tidur. :. 'olaborasi Berikan cairan perinfus dengan perhatian ketat. Monitor %0$ bila diperlukan pemberian oksigen Berikan terapi sesuai advis dokter seperti: Steroid, %minofel, %ntibiotika ?; %pril 7@@8 7. ?. Melonggarkan pakaian, berikan pakaian tipis yang mudah menyerap keringat 7. Memberikan kompres dingin di daerah kepala, leher dan ketiak 8. Memberikan ekstra cairan (susu, sari buah, dll) B. Mengobservasi ke!ang dan tanda vital tiap B !am ;. Membatasi aktivitas selama anak panas -Berikan anti piretika dan pengobatan sesuai advis. ?; %pril 7@@8 8 ,ndependent ?. monitor ke!ang pada tangan, kaki, mulut dan otot-otot muka lainnya 7. (ersiapkan lingkungan yang aman seperti batasan ran!ang, papan pengaman, dan alat suction selalu berada dekat pasien 8. (ertahankan bedrest total selama fae akut 'olaborasi ?. Berikan terapi sesuai advis dokter seperti- dia"epam, phenobarbital, dll.. ?; %pril 7@@8 B ?. Mengka!i tingkat pengetahuan keluarga 7. Memberi pen!elasan kepada keluarga sebab dan akibat ke!ang 8. Men!elaskan setiap tindakan peraatan yang akan dilakukan B. Memberikan Health Education tentang cara menolong anak ke!ang dan mencegah ke!ang, antara lain : o Eangan panik saat ke!ang o Baringkan anak ditempat rata dan lembut. o 'epala dimiringkan. o (asang gagang sendok yang telah dibungkus kain yang basah, lalu dimasukkan ke mulut. o Setelah ke!ang berhenti dan pasien sadar segera minumkan obat tunggu sampai keadaan tenang. o Eika suhu tinggi saat ke!ang lakukan kompres dingin dan beri banyak minum o Segera baa ke rumah sakit bila ke!ang lama ;. Berikan Health Education agar selalu sedia obat penurun panas, bila anak panas :. Eika anak sembuh, !aga agar anak tidak terkena penyakit infeksi dengan menghindari orang atau teman yang menderita penyakit menular sehingga tidak mencetuskan kenaikan suhu =. Beritahukan keluarga !ika anak akan mendapatkan imunisasi agar memberitahukan kepada petugas imunisasi baha anaknya pernah menderita ke!ang demam 5. E.*(-*%$ #o.$( )anggal S.%( ? ?:-B-7@@8 S : ,bu klien mengatakan baha tanda <tanda spastik masih ter!adi . : - )angan dan kaki klien masih terlihat kaku dan tegang - 'eadaan umum klien masih lemah % : Masalah belum teratasi ( : 2an!utkan intervensi 7 ?:-B-7@@8 S : ,bu klien mengatakan baha ke!ang masih ter!adi . : - Eam ??.@@ klien ke!ang - Suhu tubuh !am ??.@@ 8C,: @ * - 'eadaan umum klien masih lemah % : Masalah belum teratasi ( : 2an!utkan intervensi 8 ?:-B-7@@8 S : ,bu klien mengatakan tidak ter!adi in!uri pada tubuh klien . : - 'lien masih ter!adi spastik - 2ingkungan tempat tidur terlihat aman -'lien masih bedrest total ditempat tidur % : Masalah belum teratasi ( : 2an!utkan intervensi B ?:-B-7@@8 S : ,bu klien mengatakan sudah mengerti apa yang sudah di!elaskan . : ,bu klien terlihat lebih tenang % : Masalah teratasi ( : intervensi dihentikan ? ?=-B-7@@8 S : ,bu klien mengatakan baha tanda <tanda spastik masih ter!adi . : - )angan dan kaki klien masih terlihat kaku dan tegang - 'eadaan umum klien masih lemah % : Masalah belum teratasi ( : 2an!utkan intervensi 7 ?=-B-7@@8 S : ,bu klien mengatakan baha ke!ang masih ter!adi . : - Eam @F.@@ klien ke!ang - Suhu tubuh !am ?@.@@ 8C,B @ * - 'eadaan umum klien masih lemah % : Masalah belum teratasi ( : 2an!utkan intervensi 8 ?=-B-7@@8 S : ,bu klien mengatakan tidak ter!adi in!uri pada tubuh klien . : - 'lien masih ter!adi spastik - 2ingkungan tempat tidur terlihat aman -'lien masih bedrest total ditempat tidur % : Masalah belum teratasi ( : 2an!utkan intervensi ? ?C-B-7@@8 S : ,bu klien mengatakan baha tanda <tanda spastik masih ter!adi . : - )angan dan kaki klien masih terlihat kaku dan tegang - 'eadaan umum klien masih lemah % : Masalah belum teratasi ( : 2an!utkan intervensi 7 ?C-B-7@@8 S : ,bu klien mengatakan baha pada malam !am @8@@ klien ke!ang . : - Suhu tubuh !am ?@.@@ 8C,B @ * - 'eadaan umum klien masih lemah 15 % : Masalah belum teratasi ( : 2an!utkan intervensi , : Melakukan kolaborasi untuk memeriksa hasil lab elektrolit : #a, ', *al 8 ?C-B-7@@8 S : ,bu klien mengatakan tidak ter!adi in!uri pada tubuh klien . : - 'lien masih ter!adi spastik - 2ingkungan tempat tidur terlihat aman -'lien masih bedrest total ditempat tidur % : Masalah belum teratasi ( : 2an!utkan intervensi ? 7?-B-7@@8 S : ,bu klien mengatakan baha tanda <tanda spastik tidak ter!adi . : - )angan dan kaki klien sebelah kiri tidak terlihat kaku dan tegang - 'eadaan umum klien masih lemah % : Masalah teratasi ( : +entikan intervensi 7 7?-B-7@@8 S : ,bu klien mengatakan se!ak tanggal ?C-B-7@@8 klien tidak mengalami ke!ang . : - Suhu tubuh !am @F.@@ 8=,? @ * - 'eadaan umum klien masih lemah % : Masalah belum sepenuhnya teratasi ( : 2an!utkan intervensi 8 7?-B-7@@8 S : ,bu klien mengatakan tidak ter!adi in!uri pada tubuh klien . : - 'lien masih ter!adi spastik - 2ingkungan tempat tidur terlihat aman % : Masalah teratasi ( : +entikan intervensi 7 77-B-7@@8 S : ,bu klien merasa tenang karen keadaan klien mulai membaik dan klien tidak mengalami ke!ang . : - Suhu tubuh !am ?=.@@ 8:,= @ * - 'eadaan umum klien masih lemah % : Masalah teratasi ( : +entikan intervensi DAFTAR KEPUSTAKAAN $oenges, Marilynn &. (?FFF). 3encana %suhan 'eperaatan. &0*. Eakarta 'apita Selekta 'edokteran 4'D,, (?FFF) Media %esculapius, Eakarta Brunner / Suddarth,( 7@@@). Buku saku keperaatan medikal bedah,&0*, Eakarta, 16