Professional Documents
Culture Documents
1. RANGKAIAN LISTRIK
Elemen
rangkaian
+ -
2. Hukum OHM ( Ω )
“Nilai arus ( I ) yang menagalir diantara 2 buah titik akan berbanding lurus
dengan beda potensial ( U ) diantara 2 titik tersebut dan berbanding terbalik
degan nilai hambatannya (R).”
Keterangan :
U - I = nilai arus listrik ampere ( A )
- U = nilai beda potensial/tegangan listrik volt ( V )
R
- R = nilai hambatan/resistansi Ohm ( Ω )
Keteranagan :
l
- R : Hambatan (Ω)
l
R - ρ : Hambatan jenis (Ωm)
A - l : panjang penghantar (m)
- A : luas penampang (m2)
Pada konduktor dalam hal ini adalah kabel memiliki Tahanan Isolator, nilai tahanan
isolator adalah :
p Keteranagan :
- R : Hambatan (Ω)
t
R - ρ : Hambatan jenis (Ωm)
p. .d - t : tebal isolator (m)
- p : panjang isolator (m)
- l : diameter konduktor (m)
t
Π.d
Keterangan :
- Rt : Nilai tahanan di suhu toC (Ω)
R t R 1 .t - R : Nilai tahanan di suhu 0oC (Ω)
- α : coefficient temperature (/ΩoC)
- t : suhu tahanan (oC)
Contoh Soal :
Jawab :
Rt2 = R(1+ α.∆t) → Rt2 =25(1+0,00428.(45-0)) → Rt2 = 29,82 Ω
Rangkaian Seri
Rangkaian Parallel
Contoh :
550Ω 50Ω hitung nilai R jika tegangan di
tahanan 500 Ω = 2,5V
i
12V + i1 i2
R 500Ω
-
i i2 i4
12V i1 i3
+ 9Ω 8Ω 4Ω
-
7Ω 6Ω 5Ω
Rt = 1+5,3+7 = 13,3 Ω
i = 12/13,3 = 0,9A
i1 = 12,8.0,9/(12,8+9) = 0,53A
i3 = 12.0,37/(12+8) = 0,22A
4. TRANFORMASI RANGKAIAN
R1 R13 R12
R3 R2 3 2
Ditransformasi menjadi R23
3 2 hubungan delta
Contoh : A
4Ω
3Ω D 1Ω Gambarkan rangkaian Y ABC dari gambar
9Ω 5Ω rangkaian ∆ABC di samping ini !
F 6Ω
7Ω E
8Ω B
C
- ∆DEF →YDEF
2Ω
D 9.5
D RD 2,14
957
RD
7.5
9Ω 5Ω RE 1,67
RF 957
F F RE
9.7
RF 3
7Ω E E 957
A
A
4Ω
3Ω D 1Ω
2,14 Ω 3Ω 1Ω
3Ω 1,67Ω 6,14Ω
F 6Ω 7,67Ω
E
8Ω B 11Ω
C POLITEKNIK TEDC BANDUNG B
2Ω
C
2Ω
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1 7
A 6,14.7,67
R AB 6,14 7,67 27,72
A 11
6,14Ω
RAC RAB 11.7,67
11Ω RBC 11 7,67 32.41
7,67Ω 6,14
C C
B RBC B 6,14.11
R AC 6,14 11 25,95
7,67
A
25,95Ω
R AB 1 // 27,72 0,97
3Ω 1Ω
RAC RAB
RBC 2 // 32,41 1,88
32,41Ω 27,72Ω
C R AC 3 // 25,95 2,69
B RBC B
C 2Ω
∆ Y
B B
N
2Ω 1Ω 0,4Ω 1Ω
i
0,8Ω
A C A C
1Ω
i
2Ω 1Ω 0,4Ω 1Ω
D i D
+ - + -
12V 12V
I = 12/1,5 = 8A
VAD = i.RA + IND.RD = 8.0,8+ 4.0,4 = 6,4 + 1,6 = 8V IAD = VAD/RAD = 8/2 = 4A
VAB = i.RA + INB.RB = 8.0,8+ 4.0,4 = 6,4 + 1,6 = 8V IAB = VAB/RAB = 8/2 = 4A
5. DROP TEGANGAN
I I1 I2 I3
M Motor pompa
U air
Lampu
Setrika
Tegangan pada terminal beban dari setiap komponen diatas akan memiliki nilai lebih
kecil dari tegangan sumber, karena adanya drop tegangan pada kawat penghantar.
Drop Tegangan : ”Tegangan yang digunakan oleh tahanan dari kawat penghantar
yang timbul karena panjangnya kawat.”
I1 U1 = I1 . R1
I2 U2 = I2 . R2
R1 U1 R2 U2
l1
U R1 = ρ U l2
M A R2 = ρ
A
I3 U3 = I3 . R3
R3 U3
U l3
R3 = ρ
A
Contoh :
1. Jika pada rangkaian diatas motor menyerap arus ( i ) 30 A, dimana jarak
motor ke sumber tegangan ( l ) adalah 50m dan hambatan konduktor ( R )
0,002 Ω/m, hitung nilai drop tegangannya !
Jawab :
U = i.R → U = 30.2.50.0,002 = 6V
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1 10
2. Sebuah beban listrik menarik arus ( i )60A pada tegangan ( U ) 200V disuplai
dari pusat pembangkit yang berjarak ( l ) 600m. Apabila resistansi dari
konduktor yang digunakan R = 0,25 Ω/1000m. hitung output dari generator
yang dihasilkan agar tegangan beroperasi pada tegangan normal !
Jawab :
Uout = U+Udrop = 200+(60.2.600.0,25/1000) =200+18 = 218V
6. MENENTUKAN TANDA dalam MENULIS PERSAMAAN RANGKAIAN
LISTRIK
- + I
r A B Baterai memiliki tahanan
dalam r Ω
R
Menurut hukum Kirchoff tegangan ΣU pada rangkaian tertutup sama dengan nol,
dengan demikian :
Tegangan dari A ke B =E
= + Ir + IR
=I(r+R)
Menurut hukum kirchoff E = IR + Ir
E – IR – Ir = 0
ΣE=I(R+r)
Jika memiliki tahanan dalam r maka tegangan pada baterai akan lebih kecil dari
tegangan baterai.
Contoh : V
r E
Sebuah sel baterai memiliki GGL ( E ) 1,5V dan memiliki tahanan dalam ( r ) 0,5Ω.
Apabila suatu resistor luar disambungkanke baterai ini, maka pada resistor tersebut
akan mengalir arus sebesar 0,5A. Berapakah penunjukkan voltmeter pada terminal
baterai dan berapa nilai tahanan luar tersebut ?
Jawab :
R = (E - i.r)/i = (1,5 – 0,5.0,5)/0,5 = 1,25/0,5 = 2,5Ω
U = i.R = 2,5.0,5 = 1,25V
8. HUKUM KIRCHOFF
ΣI=0
I1
I3 ΣI =0
A
I2
I1 + I2 + I3 =0
Jumlah arus yang masuk di titik A
sama dengan yang keluar dari titik A I 1 + I2 = I3
Tegangan dari A ke B :
- U = – IR1 – IR2
U – IR1 – IR2 = 0
1. Misalkan dan langsung tandai arah arus listrik pada konduktor listrik.
Dalam memisalkan penandaan arah arus, tidak perlu apakah itu benar atau
tidak.
Contoh :
A 15Ω B 10Ω C
hitung nilai arus yang mengalir pada
i1 i2 masing – masing hambatan !
15V + i3 12Ω + 12V
- -
F E D
- Loop ABEFA
15 – 15.i1 – 12.i3 = 0 → 15i1 + 12(i1+i2) = 15 → 27i1 + 12i2 = 15….. 1
- Loop BCDEB
-12 + 12.i3 + 10.i2 = 0 → 12(i1+i2) + 10i2 = 12 → 12i1 + 22i2 = 12….. 2
Pada penggunaan metode arus loop Maxwell, langkah – langkah perlu dilakukan
adalah :
A 15Ω B 10Ω C
F E D
- Loop I1
15 – 15I1 – 12I1 + 12I2 = 0 → -27I1 + 12I2 = -15 ……1
- Loop I2
-12 – 12I2 + 12I1 – 10I2 = 0 → 12I1 – 22I2 = 12 …….. 2
“Di dalam setiap jaringan penahan linier yang mengandung beberapa sumber,
tegangan atau arus yang melalui setiap tahanan atau sumber dapat dihitung dengan
melakukan penjumlahan aljabar dari semua tegangan atau arus sendiri-sendiri yang
dihasilkan oleh setiap sumber bebas yang bekerja sendiri, dengan semua sumber
tegangan bebas laindiganti oleh rangkaian-rangkaian pendek dan semua sumber
arus bebas yang lain diganti oleh rangkaian terbuka.”
Contoh :
2kΩ 3kΩ
Hitung nilai i1 dan i2 menggunakan
i1 i2 metode superposisi !
4V + 1kΩ
-
2mA
- Rangkaian 1
2kΩ 3kΩ
i’ = 4/(2000+3000+1000)
i’ =4/6000 = 0,67mA
4V + 1kΩ
-
i’ = i1’ = i2’
- Rangkaian 2
2kΩ 3kΩ
Contoh :
Perhatikan rangkaian berikut :
2kΩ 3kΩ
R1 R2
+4V
+ R3 1kΩ
-
2mA
i
+4V
+ R3 1kΩ
POLITEKNIK-TEDC BANDUNG
2mA
b
Jaringan A Jaringan B
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1 16
2kΩ I1 3kΩ
a
R1 R2
+4V
+ UOC
-
2mA
b
UOC – 4 – 2.103(2.10-3) – 0 =0
UOC – 4 – 4 =0
UOC =8V
Jika jaringan A dimatikan ( sumber tegangan bebas dihubung singkat dan sumber
arusmenjadi rangkaian terbuka ) diperoleh nilai Tahanan Thevenin ( RTH ) :
2kΩ 3kΩ RTH = R1 + R2
a
R1 R2
= 2kΩ + 3kΩ
RTH = 5kΩ
Setelah nilai tegangan UOC dan tahanan RTH didapat maka kita mendapat jaringan
pengganti jaringan A. Jika jaringan tersebut dihubungkan dengan jaringan B maka
kita dapat menghitung nilai arus i.
RTotal = RTH + R3 = 5kΩ + 1kΩ = 6kΩ
UOC
+ R3 1kΩ
-
Jadi, nilai arus i adalah 1,33.10-3 A.
POLITEKNIK TEDCi BANDUNG
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1 17
+ ISC
+4V
-
2mA
b
Dari gambar diatas kita dapat membuat persamaan untuk arus I1 dan ISC :
= (5/6).1,6.10-3
i = 1,33.10-3 A
Daya Listrik ( P ) : banyaknya energi listrik ( W ) yang dikeluarkan per satuan waktu t
usaha W
Daya listrik = (Watt) P (Watt )
waktu T
Contoh :
Data dari instalasi (perlengkapan listrik Rumah Tangga).
Bertegangan 230V, digunakan dalam suatu bangunan gedung dan beroperasi
dalam 8 jam/hari. Sebagai berikut :
H = W/4,2 = 0,24.W
PELANGGAN
Pada Distribusi listrik besar tegangan yang diterima beban memilki nilai yang lebih
kecil karena adanya tegangan jatuh antara Beban dengan sumber.
Perhatikan gambar berikut :
SOAL - SOAL
Jika sumber arus 5A menyerap daya 125 Watt, hitung nilai R1 dan R2 !
2. Gunakan hukum ohm dan hukum kirchoff pada rangkaian berikut untuk menentukan:
60V a. Uin
5Ω 2Ω
- + b. Daya pada sumber tegangan 4Ix
+ IX 8A c. Us
2A
Uin 3Ω +
- 4iX
Us
-
10Ω
6.
Tentukan daya yang diserap masing – masing
elemen pada rangkaian berikut :
UA 20Ω UB
+ 30Ω
3UB -
+
120V
I -
2UA
7. 0,2 iA
A
Tentukan daya yang diserap masing – masing
B iA elemen pada rangkaian berikut :
D
6Ω
20A 4Ω
8kΩ
-3mA
10.
Jika X menyerap daya 100W, tentukan nilai X jika :
a. X adalah tahanan lebih besar dari 50Ω
5A X 100Ω
25Ω b. X adalah sumber arus dengan tanda panah
kebawah dan nilainya lebih besar dari 2A
11. Gunakan analisa simpul ( Kirchoff Curent Law’s ) Untuk mencari nilai UX dari rangkaian di
bawah ini, jika elemen A adalah:
a. Sumber arus 2A dengan arah panah ke kanan
b. Tahanan 8Ω
c. Sumber tegangan 10V dengan referensi positif di kanan
17A
6Ω 4Ω 5A
Ux UY 25Ω 2Ω
9A
36V 14V U2
13. + 12V -
-+ +- -+
a. Gunakan hokum Kirchoff tegangan untuk menhitung UR2 dan
+ a - Uab
- + Us1
4V R2 UR2 + b. Jika tahanan pada U2, Us1 dan R1 masing – masing adalah 4Ω,
- 6Ω dan 2Ω. Gunakan persamaan pembagi tegangan untuk
+ R1 UR1
b menghitung tegangan U2, Us1 dan UR1
-
14.
6Ω RA
Ix
+ R1
+ Ux 12V 6Ω 5A
- Ix 10A
- 5Ω
RB
12A
Gambar 1 6A +-
a. b. + 50Ω - c.
+ 60V 2A
d.
Ux 2A Ux R2 5Ω
-
25Ω 50Ω
100Ω
Ix
Gambar 2
h. g. f. e.
Gambar 3
15. I2 I3
4A 9A 12Ω
I4
16. I1 = I2 – I4
+ 0,1U1 3,1A I2 = I1 + I4
I3 = 9 + 4 + I2
U1 40Ω 5Ω
I4 = I2 – I1
-
2Ω U8 = U16= U12
a I1 I5
17. I4
I3 15Ω Hitung tegangan pada terminal A dan
0,9I3 4A
3Ω
B(Uab)!
9Ω
6A
6Ω 6Ω
b
I4 I2 + U2 -
18. Perhatikan gambar berikut!
I1 9Ω I3
2A A. Pakai metode kombinasi tahanan untuk
50Ω 75Ω Req 70Ω 30Ω
mencari Req!
B. Pakai persamaan pembagi arus untuk mencari
I1!
C. Pakai persamaan pembagi tegangan untuk
mencari U2!
D. Pakai persamaan pembagi arus untuk mencari
I3!
1
19.
I41 Sebuah rangkaian tertentu berisi 6 elemen dan 4 simpul
(empat titik cabang) dengan nomor 1,2,3 dan 4. Tiap
elemen rangkaian dihubungkan di antara pasangan
berbeda simpul-simpul. Arus yang mengarah dari simpul 1
15A
I31 ke simpul 2 pada cabang itu adalah I12 = 15A, I34 = -8A. cari
-8A I23, I13, dan I41 bila I24 sama dengan :
I24
2 3
I23 A. O
B. 18A
C. -18A
2Ω 2,25Ω
20.
Hitung daya yang diserap oleh :
+
4A 12Ω 6Ω US A. Sumber arus 4A
- 24V
B. Tahanan 2Ω
C. Tahanan 12Ω
D. Tahanan 6Ω
E. Sumber tegangan Us
21.
1Ω R 1,5Ω
22. P
A. Hitung Rpq bila R = 14Ω!
5Ω 4Ω
B. Hitung R bila Rpq = 14Ω!
18Ω 4,5Ω
25Ω 10Ω
40Ω
Q 2Ω 5Ω
23. Elemen pijar sebuah lampu listrik terbuat dari bahan tungsten dengan koefisien temperatur
resistansi 510 x 10-5/oC Ω pada suhu nol oC. pada awal penyalaan, suhunya 20oC, tahanan
filamennya 4Ω. Beberapa jam kemudian setelah penyalaan, tahanan filamennya berubah
menjadi 10Ω. Hitunglah kenaikan temperature elemen pijar lampu dari suhu awal 20oC!
16A
IX
I1
5A
+ 0,5IX A. Hitung Ix dengan hukum KCL
10Ω
5Ω U5 30Ω B. Hitung U5 dengan hukum
- KCL
C. Hitung daya pada sumber
16A
25.
I1 1Ω
I2 I4 I5
4Ω 6Ω 7Ω
I3
60V 2Ω
8Ω
9Ω I6
3Ω
A
26.
Gunakan metode Maxwell untuk menghitung :
1Ω 2Ω
7V a. Arus pada AC
+ C D
- + 3Ω
- b. Arus pada BC
6V
1Ω
2Ω c. Arus pada CD
20V
A 9Ω B C 8Ω E
27. - +
I1 I4 I3 I1
Gunakan hokum kirchoff untuk menghitung :
600mA a. Tegangan AB
+ I2 I4
50Ω
18Ω 3Ω
25Ω b. Tegangan BD
-
12V
I3 c. Arus di jalur CD
I2
D
20Ω 40Ω
28. a. Tentukan rangkaian pengganti thevenin dan hitung nilai Uth
a dan Rth
50V
+ + b. Tentukan rangkaian pengganti northon dan hitung nilai ISC
10I1 - - dan RN
b
I1
29.
P I1 5IX Q R a. Tentukan rangkaian pengganti thevenin dan
- + a
hitung nilai Uth dan Rth
12A
3A b. Tentukan rangkaian pengganti northon dan
IX 12Ω I2 4Ω
25Ω hitung nilai ISC dan RN
I2
b
Z Y X
A B C D E F
250V (250 – x) (200 – x) (120 – x) ( x) (30 + x)
255V
Apabila besar tegangan minimal yang diijinkan pada titik beban adalah 245V,hitung besar
diameter konduktor yang digunakan jika tahanan jenis bahan yang dimaksud adalah 1,7
µΩ.cm !
32. Filamen sebuah lampu pijar 240V terbuat dari kawat berdiameter 0,02mm yang memiliki
tahanan jenis 4,3 µΩ.cm pada suhu 20oC. Bila α = (0,005/oC), berapa panjang kawat bila
disipasi panas dari lampu adalah 60W pada saat suhu filamen 2420oC !
Jika sumber arus 5A menyerap daya 125 Watt, hitung nilai R1 dan R2 !
Jawab :
2. Gunakan hukum ohm dan hukum kirchoff pada rangkaian berikut untuk menentukan:
d. Uin 60V
e. Daya pada sumber tegangan 4Ix 5Ω 2Ω
f. Us - +
+ IX 8A
2A
Uin 3Ω +
- 4iX
Us
-
Jawab :
Ix = 8 + 2 = 10A → 4Ix = 4 . 10 = 40V
a. Uin – 5.2 + 60 + 8.2 – 40 = 0 → Uin = - 26V
b. P4ix = 40.8 = 320W
c. -26 – 5.2 + 60 – 3.4 + Us = 0 → Us = -12V
Jawab:
Jawab :
Jawab :
a. X = 70Ω Rt = 20 + 15 + 70 + 50 + 30 = 185Ω
3 – 185.Ix – 8 = 0 → -185.Ix = 5 → Ix = -2,7.10-2A
Px = (-2,7.10-2).70 = 7,29.10-4.70 = 510,3.10-4 = 51,03 mW
b. X = 2V Rt = 20 + 15 + 50 + 30 = 115Ω
3 – 115.Ix – 8 + 2 = 0 → -115.Ix = 3 → Ix = -0,026A
Px = 2.0,026 = 0,052 = 52mW
c. X = 19Ix Rt = 20 + 15 + 50 + 30 = 115Ω
3 – 115.Ix – 8 + 19Ix = 0 → -96.Ix = 5 → Ix = -0,052A
Px = (19.0,052).0,052 = 0,051 = 51mW
6. 0,2 iA
A
Tentukan daya yang diserap masing – masing
B iA elemen pada rangkaian berikut :
D
6Ω
20A 4Ω
Jawab :
iB iA’
Jawab :
IA = IB – 20mA IB = IA + 20mA IC = IB + IX
8kΩ
-3mA
Jawab : I2 I3
I1
5mA -3mA -3mA
5mA
4kΩ 2kΩ 8kΩ
8kΩ
2kΩ//4kΩ
9.
Jika X menyerap daya 100W, tentukan nilai X jika :
c. X adalah tahanan lebih besar dari 50Ω
5A X 100Ω
25Ω d. X adalah sumber arus dengan tanda panah
kebawah dan nilainya lebih besar dari 2A
Jawab :
a. Rp = (25.X.100)/((25.X) + (X.100) + (25.100)) → Rp = 2500.X/(125X + 2500)=20X/(X+20)
2 2 2
P = V /R →P = (i.Rp) /X →P.X = (i.Rp)
2 4 2 2
100.X = (5.20X/(X+20)) →100X = (10 X /(X + 40X + 400)
2 4 2 2 2
X + 40X + 400 =10 X /100X → X + 40X + 400 = 100X → X - 60X + 400 = 0
5 (5) 2 4.1.5
x12 5 2,23
2.1 x1 3,62 A
2
5 25 20
x12
2 5 2,23
x2 1,39 A
5 5 2
x12
2
“Dan nilai yang memenuhi adalah X = 3,62A”
5 2,23
x12
2
10. Gunakan analisa simpul ( Kirchoff Curent Law’s ) Untuk mencari nilai UX dari rangkaian di
bawah ini, jika elemen A adalah:
a. Sumber arus 2A dengan arah panah ke kanan
b. Tahanan 8Ω
c. Sumber tegangan 10V dengan referensi positif di kanan
A
17A
Jawab : 5A
Ux 6Ω UY 4Ω
25Ω 2Ω
9A
a. 2A I1 I2
Ix Iy Ix = 9 – 2 = 7A
+ + 17A Iy = 2 – I 1
5A I1 = 2 – Iy = 17 – I2
Ux 6Ω UY 4Ω
25Ω 2Ω I2 = 17 – I1
9A
- - 17 = I1 + I2
UX = 7.6 = 42V
8Ω I1 I2
b.
Ix Iy Ix = 9 – Ix’ = 9 – (Iy + I1)
Ix ’ Ix’= 9 – IX = Iy + I1
17A
5A Iy = Ix’ – I1
Ux 6Ω UY 4Ω
25Ω 2Ω I1 = Ix’ – Iy = 17 – I2
9A I2 = 17 – I1 = 17 – (Ix’ – Iy)
17 = I1 + I2
10V I1 I2
c. -+
Ix Iy Ix = 9 – Ix’ = 9 – (Iy + I1)
Ix ’ 17A Ix’= 9 – IX = Iy + I1
6Ω 4Ω 5A Iy = Ix’ – I1
Ux UY 25Ω 2Ω
9A I1 = Ix’ – Iy = 17 – I2
I2 = 17 – I1 = 17 – (Ix’ – Iy)
17 = I1 + I2
a. R = -8/-5 = 1,6Ω
b. P = (-5)2.2,2 = 55W
200.10 3
c. I = 25.10 3 = 0,158A
8
d. G = 100.10-3/2,5 = 40.10-3 = 40 mS ( mili Siemens)
36V 14V U2
13. + 12V -
-+ +- -+
c. Gunakan hokum Kirchoff tegangan untuk menhitung UR2 dan
+ a - Uab
- + Us1
4V R2 UR2 + d. Jika tahanan pada U2, Us1 dan R1 masing – masing adalah 4Ω,
6Ω dan 2Ω. Gunakan persamaan pembagi tegangan untuk
+ - R1 UR1
b menghitung tegangan U2, Us1 dan UR1
-
6Ω RA
14.
Ix
+
+ Ux 12V 6Ω 5A
R1
-
- Ix
RB 10A
5Ω
Gambar 1 12A
6A +-
i. j. + 50Ω - k.
+ 60V 2A
l.
Ux 2A Ux R2 5Ω
-
25Ω 50Ω
100Ω
Ix
Gambar 2
p. o. n. m.
Gambar 3
a. Gambar 1
I6Ω = 12/6 = 2A
Ix = 5 - 2 = 3A → 12 – 6.3 – Ux = 0 → Ux = -6V
Gambar 2
Ix = 6 – 10 = -4A → Ux = 60 – 2.5 = 50V
Gambar 3
Rbcdef = (50//100) + 50 = ((50.100)/(50 + 100)) + 50 = 33,33 + 50 = 83,33Ω
Ibc = 2.150/100 = 3A → Ux = 50.3 = 150V
Ix = 3.(83,33 + 25)/25 = 3.108,33/25 = 13A
14. I2 I3
4A 9A 12Ω
I4
Jawab :
I1 = I2 – I4
I2 = I1 + I4
I3 = 9 + 4 + I2
8Ω 16Ω 12Ω
4A 9A I4 = I2 – I1
I1 I4
I2 I3
U8 = U16= U12
15. I1 = I2 – I4
+ 0,1U1 3,1A
I2 = I1 + I4
I3 = 9 + 4 + I2
U1 40Ω 5Ω
I4 = I2 – I1
-
2Ω U8 = U16= U12
Hitung daya yang diserap kelima elemen tersebut dalam rangkaian!
Jawab :
U1 U1
0,1U1 + 3,1 =
40 5
U1 8U1
0,1U1 + 3,1 =
40
5U1 = 124
U1 = 24,8V
a I1 I4 I5
16.
I3 I2 I6 Hitung tegangan pada terminal A dan
0,9I3 15Ω
4A
3Ω
B(Uab)!
9Ω
6A
6Ω 6Ω
b
Jawab :
Rp = 6 .6/6 + 6 = 36/12 = 3Ω
Rs = 3 + 15 = 18Ω
I 5 = I6 + 4
I4 + 0,9I3 = I6 + 4
I 4 = I1 – I 2
I1 = 6 – I3
I6 + 4 – 0,9I3 = 6 – I3 – I2
U U U U
4 0,9 6
18 3 3 9
6U 2U 5,4U U
2
18
-3,6U = -36
U = 10V
I4 I2 + U2 -
17. Perhatikan gambar berikut!
I1 9Ω I3
2A E. Pakai metode kombinasi tahanan untuk
50Ω 75Ω Req 70Ω 30Ω
mencari Req!
F. Pakai persamaan pembagi arus untuk mencari
I1!
Jawab : G. Pakai persamaan pembagi tegangan untuk
mencari U2!
H. Pakai persamaan pembagi arus untuk mencari
A. Rp = 70 . 30/70+30 = 2100/100 = 21Ω
I3!
Rs = 21 + 9 = 30Ω
B. Rp = 75 . 30/75 +30 = 2250/85 = 26,47Ω
26,47
I1 = 2 0,69A
26,47 50
C. U50 = 50 . 0,69 = 34,5V
I4 = 2 – 0,69 = 1.3A
75
I2 = 1,31 0,93 A
75 30
U2 = 0,93 . 9 = 8,42V
70
D. I3 = 0,93 0,651A
100
Jawab :
Jawab :
A. = U. I = 24 . 4 = 96W
B. P = I2. R = 42 . 2 = 32W
C. 24 = U2 + U12
U12 = 24 – (4 . 2)
= 16V
P12 = 162/12 = 21,33W
D. I12 = 16/12 = 1,33A
I2,25 = 4 – 1,33 = 2,67A
U2,25 = 2,67 . 2,25 = 6,0V
U6 = U12 – U2,25 = 16 – 6 = 10V
P6 = 102/6 = 16,667W
E. Us = U6 = 10V
I6 = 10/6 = 1,67A
Ius = 2.67 – 1,67 = 1A
Pus = 1 . 10 = 10W
Jawab :
Rs1 = 15//12+4 = 10,67Ω
Rs2 = 2,4 + 9//6 = 6Ω
Ix = U/6
U U
3,1 – – 1,4 - +2,8 = 0
6 10,67
U U
4,5
6 10,67
16,67U = 288.09
U = 17,28V
Ux = U = 17,28V
Ix . Rs1 = U
Ix = 17,28/10,67 = 1,61A
1Ω R 1,5Ω
21. P
C. Hitung Rpq bila R = 14Ω!
5Ω 4Ω
D. Hitung R bila Rpq = 14Ω!
4,5Ω
18Ω
25Ω 10Ω
40Ω
Q 2Ω 5Ω
Jawab :
22. Elemen pijar sebuah lampu listrik terbuat dari bahan tungsten dengan koefisien
temperatur resistansi 510 x 10-5/oC Ω pada suhu nol oC. pada awal penyalaan, suhunya
20oC, tahanan filamennya 4Ω. Beberapa jam kemudian setelah penyalaan, tahanan
filamennya berubah menjadi 10Ω. Hitunglah kenaikan temperature elemen pijar lampu
dari suhu awal 20oC!
Jawab :
R1 Ro 1 t1
R2 Ro 1 t 2
4 + 0,204 t2 = 10 + 1,02
0,204 t2 = 7,02
t2 = 34.41oC
∆t = t2 – t1 = 34,41 – 20 = 14,41oC
16A
A. I3 = Ix + 16
U dc U dc
16
30 10
1 1
-Udc ( ) =16
30 10
4U dc
16
30
-4Udc = 480
Udc = -120V
120
Ix = 12 A
10
I2 I4 I5
4Ω 6Ω 7Ω
I3
60V 2Ω
8Ω
9Ω I6
3Ω
Jawab :
7V d. Arus pada AC
25. + C D
- + 3Ω
- e. Arus pada BC
6V
1Ω
2Ω f. Arus pada CD
A
a. IAC = I1 – I2 = 3 – 2 = 1A
1Ω I2 2Ω
7V I1
b. IBC = I3 – I1 = 3 – 3 = 0
C D
+
- + 3Ω
- c. ICD = I3 – I2 = 3 – 2 = 1A
6V I3 1Ω
2Ω
20V
26. A 9Ω B C 8Ω E
- +
I1 I4 I3 I1
Gunakan hokum kirchoff untuk menghitung :
600mA d. Tegangan AB
+ I2 I4
50Ω
18Ω 3Ω
25Ω e. Tegangan BD
-
12V
I3 f. Arus di jalur CD
I2
D
Jawab :
Loop ABDA :
12 – 9.I1 – 18.I2 = 0 → – 9.I1 – 18.I2 = -12
Loop BCDB :
20 – 3.I4 + 18.I2 = 0 → – 3.I4 + 18.I2 = -20
Loop CEDC :
3.I4 – 8.0,6 = 0 → 3.I4 = 4,8 → I4 = 1,6A
20Ω 40Ω
27. c. Tentukan rangkaian pengganti thevenin dan hitung nilai Uth
a dan Rth
50V
+ + d. Tentukan rangkaian pengganti northon dan hitung nilai ISC
10I1 - - dan RN
b
I1
a a
50V 50V
+ + + ISC +
10I1 - - 10I1 - -
b b
I1 I1’ I1
Uth = Uab = 40.I1 + 50 = 40.-1 + 50 = 10V -10.-1,25 – 20.I1’ = 0 → -20.I1’ = -12,5 →I1’ = 0,625A
Rth = Uth / ISC = 10/0,625 = 16Ω ISC = I1 + I1’ = -1,25 + 0,625 = -0,625A
RN = Rth = 16Ω
Gambar rangkaian pengganti Thevenin:
Gambar rangkaian pengganti Northon :
28.
P I1 5IX Q R
- + a
c. Tentukan rangkaian pengganti thevenin dan
3A hitung nilai Uth dan Rth
12A
IX 12Ω I2 4Ω d. Tentukan rangkaian pengganti northon dan
25Ω
hitung nilai ISC dan RN
I2
b
Z Y X
P I1 5IX Q R P I1 5IX Q R
- + a - + a
12A 3A 3A
IX 12Ω I2 4Ω IX 12Ω I2 4Ω ISC
25Ω 25Ω
I2 I2
b b
Z Y X Z Y X
I2 = 15 – (-4,62) = 19,62A
a
Uab = 4.19,62 = 78,48V
ISC RN
Rth = 78,48 / 15 = 5,1Ω 5,1Ω
15A
b
80A 25A Melalui titk A disupply arus 80A dan pada titik B, C dan D keluar arus
E. 0,1Ω F. masing – masing 25A, 35A dan 20A. Gunakan metode super posisi
untuk menghitung arus IAC !
0,2Ω 0,2Ω
0,1Ω
IAC
0,1Ω
20A H. G. 35A
Jawab :
35A 20A
25A 25A 0,1Ω
0,1Ω A 0,1Ω B A B
A B
0,2Ω
0,2Ω 0,3Ω
A B C D E F
250V (250 – x) (200 – x) (120 – x) ( x) (30 + x)
255V
Apabila besar tegangan minimal yang diijinkan pada titik beban adalah 245V,hitung besar
diameter konduktor yang digunakan jika tahanan jenis bahan yang dimaksud adalah 1,7
µΩ.cm !
Jawab :
31. Filamen sebuah lampu pijar 240V terbuat dari kawat berdiameter 0,02mm yang memiliki
tahanan jenis 4,3 µΩ.cm pada suhu 20oC. Bila α = (0,005/oC), berapa panjang kawat
bila disipasi panas dari lampu adalah 60W pada saat suhu filamen 2420oC !
Jawab :