You are on page 1of 2

MALARIA

Setengah penduduk dunia beresiko malaria, terutama mereka yang tinggal di negara yang sedang
berkembang. Malaria telah menginfeksi lebih dari 500 juta orang per tahun dan telah membunuh lebih
dari 1 juta orang. (WHO 2011)

Malaria tentunya sudah tidak asing lagi ditelinga kalian bukan ? Bagaimana tidak, penyakit ini
merupakan salah satu penyakit yang sudah sangat populer dikalangan masyarakat oleh karena insiden
kejadiannya seperti yang tertera pada sepenggal paragraf diatas. Bagi kalian yang merasa belum mengenal
penyakit ini, yuk kita simak ulasan singkat mengenai malaria.
Malaria berasal dari bahasa Italia Mala dan Aria yang artinya udara yang jelek atau salah.
Malaria adalah suatu penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh Plasmodium yang menyerang sel
darah merah. Ada 4 macam plasmodium yang ada di dunia termasuk di Indonesia, diantaranya adalah
Plasmodium vivax, Plasmodium falcifarum, Plasmodium ovale dan Plasmodium malariae. Penyakit ini
diakibatkan oleh gigitan nyamuk malaria yaitu anopheles yang menyebarkan parasit Plasmodium ke
tubuh kita. Berbeda dengan nyamuk aedes aegypti, nyamuk yang satu ini akan menggigit korbannya pada
malam hari hingga subuh. Dari gigitan tersebut akan menyebarkan parasit yang akan berkembang biak di
organ hati sehingga menginfeksi sel darah merah. Dari infeksi tersebut akan menyebabkan beberapa
komplikasi tergantung dari jenis parasit yang disebarkan pada tubuh kita, keadaan tubuh penderita, jenis
plasmodium yang menginfeksi, umur penderita dan nutrisi.
Sangat perlu kita ketahui bersama bahwa penderita dengan malaria akan mengalami ke-khas-an
gejala yaitu Trias Malaria. Trias malaria adalah terjadinya periode dingin, periode panas dan periode
berkeringat. Periode dingin (15-60 menit) dimulai dengan menggigil, penderita sering membungkus diri
dengan selimut dan diikuti dengan meningkatnya suhu tubuh sebagai awal mula periode panas. Pada
periode panas, muka penderita merah, nadinya cepat, panas tinggi beberapa jam kemudian diikuti keadaan
berkeringat sebagai awal periode berkeringat. Pada periode berkeringat, penderita berkeringat banyak dan
temperatur turun, kemudian penderita merasa sehat. Semua penderita malaria akan mengalami demam
periodik, anemia dan pembesaran limfa.
Malaria juga dapat menginfeksi ibu hamil (trimester I dan II) karena penurunan daya tahan tubuh
selama kehamilan. Pengobatan penderita malaria pada 5 tahun terakhir ini menggambarkan banyak kasus
resistensi yang sudah demikian luas. Namun di Indonesia klorokuin masih digunakan sebagai pengobatan.
Adapun tips ABCD dari WHO untuk pencegahan Malaria :
Awasi segala hal yang beresiko untuk terkena malaria, sadari masa inkubasi dan gejala utamanya.
Hindari terkena gigitan nyamuk terutama menjelang senja hingga fajar dan Bersihkan daerah sekitar
dari sarang nyamuk.
Gunakan obat antimalaria (Chemoprophylaxis) untuk menjaga tingkat infeksi lebih lanjut.
Segera dapatkan Diagnosa dan pengobatan dari tim medis jika mengalami demam selama 1 minggu
setelah memasuki daerah rawan malaria, sampai 3-12 bulan setelah keberangkatan.

You might also like