You are on page 1of 8

1

TIADA HADIAH OPER PAHALA MAUPUN DOSA

DALIL-DALILNYA

Surat 2 Al-Baqoroh, 123

123. Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat
menggantikan[86] seseorang lain sedikitpun dan tidak akan diterima suatu tebusan
daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafa'at kepadanya dan tidak (pula)
mereka akan ditolong.

[86]. Maksudnya: dosa dan pahala seseorang tidak dapat dipindahkan kepada orang lain.

Surat 2 Al-Baqoroh 272

272. Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-
lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja
harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka pahalanya itu untuk
kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari
keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan
diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan).

Surat 2 Al-Baqoroh 281

281. Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu
semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang
sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya (sendiri), sedang mereka
sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).
2

Surat 2 Al-Baqoroh 286

286. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia


mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya (sendiri) dan ia mendapat
siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya (sendiri). (Mereka berdoa): "Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau
bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami;
ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami
terhadap kaum yang kafir."

Surat 17 Al-Isro’ 15

15. Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya
dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat
maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang
berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan meng'azab
sebelum Kami mengutus seorang rasul.

(sebelum ada peringatan)


3

Surat 18 Al-Kahfi 49

49. Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan
terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka kami, kitab
apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia
mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan (sendiri) ada
(tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun."

Surat 29 Al-Ankabut 6

Tiap-tiap usaha manusia kemanfaatannya kembali kepada dirinya sendiri

6. Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk
dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan
sesuatu) dari semesta alam.

Surat 30 Ar-Rum 44

44. Barangsiapa yang kafir maka dia sendirilah yang menanggung (akibat)
kekafirannya itu; dan barangsiapa yang beramal saleh maka untuk diri mereka
sendirilah mereka menyiapkan (tempat yang menyenangkan),
4

Surat 31 Luqman 33

33. Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari
itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula)
menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah
sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan)
memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.

Surat 35 Al-Fathir 18

MASING-MASING MANUSIA HANYA MEMIKUL KESALAHANNYA SENDIRI

18. Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain[1252]. Dan jika seseorang
yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosanya itu tiadalah akan
dipikulkan untuknya sedikitpun meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya.
Sesungguhnya yang dapat kamu beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada
azab Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihatNya[1253] dan mereka mendirikan
sembahyang. Dan barangsiapa yang mensucikan dirinya, sesungguhnya ia mensucikan
diri untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan kepada Allahlah kembali(mu).

[1252]. Lihat no. [526]. [526]. Maksudnya: masing-masing orang memikul dosanya
sendiri-sendiri. Surat 6. Al An'aam ayat 164

[1253]. Sebagian ahli tafsir menafsirkan bil ghaib dalam ayat ini ialah ketika orang-orang
itu sendirian tanpa melihat orang lain.
5

Surat 36 Yasiin 54

54. Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kamu tidak dibalasi
(pahala/dosa,Nikmat/siksa), kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan (sendiri).

Surat 40 Al-Mu’min 17

17. Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya(sendiri).
Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya.

Surat 41 Fush-Shilat 46

46. Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya
sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya
sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hambaNya.
6

Surat 45 Al Jaatsiyah 28

28. Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk
(melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang
telah kamu kerjakan (sendiri).

Surat 53 An Najm 37-38-39

36. Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran- lembaran
Musa?

37. dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji?

38. (yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain,

39. dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh (pahala/dosa, Nikmat/siksa)


selain apa yang telah diusahakannya (sendiri),

SESEORANG MEDAPAT TAMBAHAN PAHALA ATAU BERKURANGNYA DOSA


7

BUKAN KARENA MENDAPAT KIRIMAN PAHALA DARI AMALIAH ORANG


LAIN AKAN TETAPI DIDZOLIMI OLEH ORANG LAIN YANG BELUM
DIHALALKAN/BELUM MINTA MAAF

Perhatikan Hadits berikut :

Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW bersabda :

Yang artinya sbb :

“Siapa berbuat dholim pada kawan/saudaranya, apakah kedholiman itu berbentuk


pencemaran Nama baik, atau menodai kehormatan atau merampas hak miliknya, maka
hendaklah (yang berbuat dholim) segera mohon maaf dan mohon dihalalkan didunia ini,
sebelum uang dinar ataupun dirham tidak berlaku (lagi), jika ia (sidholim) punya amal
sholeh, pasti amalnya itu diambil/dipungut (diberikan kepada yang didholimi) sejumlah
perbuatan dholimnya, dan jika tidak memiliki amal sholeh, maka kejahatan/dosanya
kawan / sdrnya yang didholimi itu ditimpakan padanya (pada yang mendholiminya)
hingga bertambah beratlah bebannya”. (HR. Bukhori dan Turmudzi)

Dalam kitab Terjemahan Durotun Nashihin halaman 378 dan 407


8

Baca hadits Tentang Orang yang Muflis ( Rugi ) Dalam kitab Terjemahan Durotun
Nashihin halaman 406

Artinya :

Tahukah kalian, siapakah (orang) yang disebut muflis ? (bangkrut?), Para sahabat
menjawab : “Menurut kami, Muflis ialah orang yang tiada mendapat uang/dirham
sepeserpun, dan (sementara) harta dagangannya habis. Kemudian belian (Nabi SAW)
menjelaskan : “ Bahwa muflis dari umatku ialah Orang yang kelak pada hari kiamat
datang dengan bekal penuh (yakni membawa pahala) sholat, puasa dan Zakat, Namun
disamping itu iapun suka mencaci orang ini, menuduh zina orang itu, dan
menyantap/merampas harta dari orang ini, membunuh dan memukul orang ini, kemudian
semua bekalnya yang penuh itu diambil untuk membayar orang ini dan orang itu hingga
habis, dan jika amal baiknya itu sudah habis sedang ia masih mempunyai tanggungan
membayar orang ini dan orang lainnya lagi, maka dosa-dosa orang yang dianiaya olehnya
dikurangi/diambil langsung dibebankan kepadanya, akhirnya ia dilemparkan ke Neraka”

You might also like