You are on page 1of 37

A.

MODEL KOMUNIKASI
1.1 Pengertian Model Komunikasi
1.1.1 Model
1.1.1.1 Pengertian Model
Menurut LittleJohn dan Hawes, model merupakan representasi
(representation).
Contoh :

Seorang anak bermain pesawat terbang,
secara logika tidak mungkin anak
tersebut akan secara langsung
menggunakan pesawat terbang untuk
bermain. Solusi yang tepat adalah
dengan membuat replika dari pesawat
terbang tersebut.

Model didefinisikan sebagai suatu perwakilan atau abstraksi dari sebuah
obyek atau situasi aktual. Model memperlihatkan hubungan-hubungan langsung
maupun tidak langsung serta kaitan timbal balik dalam istilah sebab akibat. Oleh
karena suatu model adalah abstraksi dari realitas, pada wujudnya kurang kompleks
daripada realitas itu sendiri. Jadi, model adalah suatu penyederhanaan dari suatu
realitas yang kompleks. Model dikatakan lengkap apabila dapat mewakili berbagai
aspek dari realitas yang sedang dikaji. Sebagai contoh, boneka adalah model dari
bentuk manusia; boneka yang dapat tertawa, menangis, dan berjalan adalah model
manusia yang lebih lengkap, tidak hanya mewakili bentuk tetapi juga beberapa
perilaku manusia.

1.1.1.2 Kategori model
Model dikatakan lengkap jika mampu mewakili aspek-aspek yang dikaji.
Aspek-apsek yang dimaksud dapat berupa bentuk, jenis, fungsi tujuan dan
sebagainya. Kategori umum adalah jenis model yang pada dasarnya dapat
dikelompokkan menjadi (1) ikonik, (2) analog, dan (3) simbolik.

a) Model Ikonik
Model ikonik adalah perwakilan fisik dari beberapa hal, baik dalam bentuk
ideal ataupun dalam skala yang berbeda. Model ikonik menekankan
terhadap bentuk yang direpresentasikan secara utuh atau dengan skala.
Model ikonik mempunyai karakteristik yang sama dengan hal yang
diwakili dan terutama amat sesuai untuk menerangkan kejadian pada waktu
yang spesifik. Model ikonik dapat berdimensi dua (foto, peta, cetak biru)
atau tiga dimensi (prototipe mesin, alat).
Contoh model ikonik :


b) Model Analog (Model Diagramatik)
Model analog dapat mewakili situasi dinamik, yaitu keadaan berubah
menurut waktu. Model ini lebih sering dipakai daripada model ikonik
karena kemampuannya untuk mengetengahkan karakteristik dari kejadian
yang dikaji. Model Analog menekankan terhadap adanya perubahan yang
terjadi dari sebuah kajian benda, perubahan dapat dilakukan dengan
menanipulasi data yang dimasukkan ke dalam model sehingga akan
menghasilkan bentuk perubahan yang lain. Model analog banyak
berkesusuaian dengan penjabaran hubungan kuantitatif antara sifat dan
klas-klas yang berbeda. Dengan melalui transformasi sifat menjadi
analognya, maka kemampuan membuat perubahan dapat ditingkatkan.
Contoh model analog ini adalah kurva permintaan, kurva distribusi
frekuensi pada statistik, dan diagram alir.

c) Model Simbolik (Model Matematik)
Pada hakekatnya, ilmu sistem memusatkan perhatian kepada model
simbolik sebagai perwakilan dari realitas yang sedang dikaji. Format model
simbolik dapat berupa bentuk angka, simbol, dan rumus. Jenis model
simbolik yang umum dipakai adalah suatu persamaan (equation).

1.1.2 Komunikasi
1.1.2.1 Pengertian Komunikasi.
Contoh, seseorang melakukan percakapan dengan orang lain,
membicarakan masalah-masalah yang dihadapinya,
menyampaikan gagasan, ide untuk memecahkan masalah
tersebut. Komunikasi dapat dikatakan tindakan untuk berbagi informasi, gagasan
atau pendapat dari setiap partisipan komunikasi yang terlibat didalamnya untuk
mencapai kesamaan makna.

Para ahli mencoba menjabarkan pengertian komunikasi seperti.
a) Etimologis
1) The Latin root word comunicare means to make common
kesamaan pengertian, kesamaan persepsi.
2) Latin: communis atau communicatus atau common dalam bahasa
Inggris yang berarti sama, kesamaan makna (commonness).
3) Inggris: communication = kb. 1 hubungan, komunikasi. 2 kabar. 3
pengumuman, pemberitahuan. to be in c. with berhubungan dengan. -
communications j. Sistim perhubungan.
b) Terminologis
1) Proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain
untuk memberi tahu atau mengubah sikap, pendapat, perilaku baik
langsung maupun tidak langsung.
2) Proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak
lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya (Wikipedia
Indonesia).
3) The imparting, conveying, or exchange of ideas, knowledge,
information, etc. Pemberian, penyampaian, atau pertukaran ide,
pengetahuan, informasi, dsb. (The Oxford English Dictionary).
4) Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi di antara
individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda, atau tingkah
laku (Websters New Collegiate Dictionary).
5) Who says what in which channel to whom and with what effects
Siapa mengatakan apa melalui saluran mana kepada siapa dan dengan
pengaruh apa (Harold Lasswell).
6) Pengalihan informasi untuk memperoleh tanggapan (JL. Aranguren).
7) Proses pengalihan ide dari sumber kepada suatu penerima atau lebih
dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka (Everett M.
Rogers).
Berdasarkan penjelasan para ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa,
komunikasi adalah proses pertukaran informasi baik itu berupa ide, gagasan, saran
atau dalam bentuk lainnya dari satu pihak ke pihak lain secara langsung atau tidak
langsung dengan atau tanpa media perantara yang digunakan, dimana informasi
yang disampaikan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi pihak-pihak
yang terlibat dalam aksi tersebut.

1.1.2.2 Proses Komunikasi.
Berdasarkan pengertian diatas, terdapat beberapa komponen penting dalam
suatu komunikasi yaitu,
adanya informasi yang ingin disampaikan dalam bentuk apapun.
terdapat minimal 2 (dua) pihak yang melakukan komunikasi.
penyampaian informasi tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara.
informasi memperngaruhi pihak-pihak yang melakukan komunikasi secara
langsung atau tidak langsung.

Contoh, seseorang anak duduk diam di bangku, kemudian dia melihat seseorang
disampingnya, dengan sadar atau tanpa sadar anak tersebut berkedip mata terhadap
anak lainnya. Sehingga anak yang lain tersebut pergi dari sampingnya setelah
melihat aksi yang dilakukan anak itu. Selanjutnya akan muncul pertanyaan,
Apakah itu merupakan suatu komunikasi? Jawabannya adalah iya. Anak tersebut
malakukan komunikasi. Dari contoh tersebut ada beberapa aspek yang terpenuhi
dalam proses komunikasi, seperti adanya maksud yang ingin disampaikan secara
langsung atau tidak langsung, aksi tersebut mempengaruhi pihak lain dan aspek
lainnya.

Dalam bahasa komunikasi komponen-komponen tersebut adalah sebagai
berikut: - komunikator - orang yang menyampaikan pesan; - pesan - pernyataan
yang didukung oleh lambang; - komunikan - orang yang menerima pesan; - media
- sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh tempatnya atau
banyak jumlahnya; - efek - dampak sebagai pengaruh dari pesan. Teknik
berkomunikasi adalah cara atau seni penyampaian suatu pesan yang dilakukan
seorang komunikator sedemikian rupa, sehingga menimbulkan dampak tertentu
pada komunikan.

Lebih detailnya dapat digambarkan sebagai berikut :








Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa?
mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa?
(who? says what? in which channel? to whom? with what effect?). (Lasswell
1960).

Analisis 5 unsur menurut Lasswell (1960):
1) Who? (siapa/sumber). Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang
mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu
komunikasi,bisa seorang individu,kelompok,organisasi,maupun suatu negara
sebagai komunikator.
2) Says What? (pesan). Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada
penerima(komunikan), dari sumber(komunikator)atau isi informasi.
Merupakan seperangkat symbol verbal/non verbal yang mewakili perasaan,
nilai, gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu
makna,symbol untuk menyampaikan makna,dan bentuk/organisasi pesan.
3) In Which Channel? (saluran/media). Wahana/alat untuk menyampaikan pesan
dari komunikator (sumber) kepada komunikan (penerima) baik secara
langsung (tatap muka), maupun tidak langsung (melalui media cetak/elektronik
dll).

ide, gagasan
media
komunikator
komunikan
effect
4) To Whom? (untuk siapa/penerima). Orang/kelompok/organisasi/suatu negara
yang menerima pesan dari sumber. Disebut tujuan(destination)/
pendengar(listener)/ khalayak(audience)/ komunikan/ penafsir/ penyandi
balik(decoder).
5) Effect? (akibat/efek). Peristiwa yang terjadi akibat adanya suatu aksi dari
perbuatan, pikiran atau tindakan seseorang yang mempengaruhi orang lain atau
dirinya sendiri.

1.2 Fungsi Model Komunikasi.
Gordon Wiseman dan Larry Barker, mengemukakan bahwa model kamunikasi
mempunyai tiga fungsi :
1) Melukiskan proses komunikasi,
2) Menunjukkan hubungan visual,
3) Membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi.
Deutsch menyebutkan bahwa model itu mempunyai empat fungsi :
1) Mengorganisasikan (kemiripan data dan hubungan) yang tadinya tidak
teramati,
2) Heuristik (menunjukkan fakta-fakta dan metode baru yang tidak diketahui),
3) Prediktif, memungkinkan peramalan dari sekedar tipe ya atau tidak hingga
kuantitatif yang berkenaan dengan kapan dan seberapa banyak,
4) Pengukuran, mengukur fenomena yang diprediksi.

1.3 Model-model komunikasi.
Banyak model komunikasi yang telah dijabarkan oleh para ahli, berikut adalah
beberapa model komunkasi secara sederhana.
1) Model S-R (Stimulus-Respon)
2) Model Aristotales
3) Model Lasswell
4) Model Shannon dan Weaver
5) Model Newcomb

B. KOMUNIKASI DATA
2.1 Pengertian Komunikasi Data.
Defisi Komunikasi Data akan mengacu ke beberapa penjelasan dasar seperti
pengertian komunikasi dan pengertian data. Setiap definisi tersebut memiliki konsep
dasar yang nantinya akan menjadi acuan terhadap pengertian komunikasi data, seperti
pada pengertian komunikasi terdapat komponen-komponen pengirim, penerima,
pesan, media dan effect. Kemudian data akan terkait dengan pesan yang disampaikan
oleh komunikator.
Komunikasi Data merupakan bentuk komunikasi yang secara khusus berkaitan
dengan transmisi atau pemindahan data antara komputer-komputer, komputer dengan
piranti-piranti yang lain dalam bentuk data digital yang dikirimkan melalui media
Komunikasi Data.



Pada gambar di atas menurut prinsip pengertian komunikasi, terpadat beberapa
asepak yang terpenuhi seperti :
1. Step 1:, Step 2: adalah suatu pesan yang ingin disampaikan, dengan kata
lain ini adalah Says What? (pesan) (Lasswell. 1960).
2. Sender berupa komputer adalah komunikator/ Who? (siapa/sumber)
(Lasswell. 1960).
3. Medium adala media yang digunakan/ In Which Channel? (saluran/media).
(Lasswell. 1960).
4. Receiver adalah penerima pesan. To Whom? (untuk siapa/penerima)
(Lasswell. 1960).

Komunikasi data merupakan gabungan dua teknik yang sama sekali jauh
berbeda, yaitu pengolahan data dan telekomunikasi. Pengolahan data adalah segala
kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan data. Telekomunikasi adalah segala
kegiatan yang berhubungan dengan penyaluran informasi dari satu titik ke titik yang
lain.
Komunikasi Data adalah bagian dari telekomunikasi yang secara khusus
berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputer-
komputer dan piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media
komunikasi data.
Sistem Komunikasi Data adalah jaringan fisik dan fungsi yang dapat
mengakses komputer untuk mendapatkan fasilitas seperti menjalankan program,
mengakses basis data, melakukan komunikasi dengan operator lain, sedemikian rupa
sehingga semua fasilitas berada pada terminalnya walaupun secara fisik berada pada
lokasi yang terpisah.

2.2 Komponen Komunikasi Data.
1. Pengirim, adalah piranti yang mengirimkan data, berupa komputer, alat
lainnya seperti handphone, video kamera, dan lainnya yang sejenis.
2. Penerima, adalah piranti yang menerima data, juga bisa berupa komputer,
alat lainnya seperti handphone, video kamera, dan lainnya yang sejenis.
3. Pesan / Data, adalah informasi yang akan dipindahkan bisa berupa apa saja,
teks, angka, gambar, suara, video, atau kombinasi dari semuanya.
4. Media pengiriman, adalah media atau saluran yang digunakan untuk
mengirimkan data, bisa berupa kabel, cahaya maupun gelombang
magnetik.
5. Protokol, adalah aturan-aturan yang harus disepakati oleh dua atau lebih
alat untuk dapat saling berkomunikasi. Tanpa protocol, dua alat atau lebih
mungkin saja bisa saling terhubung tetapi tidak dapat saling
berkomunikasi, sehingga message yang dikirim tidak dapat diterima oleh
alat yang dituju.

2.3 Media Pengiriman Data/Media Transmisi.
Beberapa media transmisi dapat digunakan sebagai channel (saluran) transmisi
atau carrier dara data yang dikirimkan yang dapat berupa kabel ataupun radiasi
eleltromagnetik.
1. Kabel.
Bila sumber data dan peneriman jaraknya tidak tralalu jauh dan dalam area
yang local, maka dapat digunakan kabel sebagai media transmisinya. Kabel
dapat berbentuk kabel tembaga biasa yang digunakan pada telepon atau
coaxial cable atau fiber optic cable.


2. Radiasi elektromagnetik.
Bila sumber data dan penerima data jaraknya cukup jauh, channel
komunikasi dapat berupa media radiasi elektromagnetik dipancarkan
melalui udara terbuka, yang dapat berupa gelombang mikro (microwave),
system satelit (satellite system) atau sistem laser (system laser).

Contoh media transmisi.

1. Kabel Untiran
Kabel jenis ini merupakan kabel yang
paling luas penggunaannya karena
dipergunakan untuk jaringan telpon. Kabel
ini terbuat dari tembaga dimana beberapa
pasang kabel di-untir dan dijadikan satu.
Guna mempertinggi kualitas kabel,
seringkali setiap pasang kabel akan saling
di-untir sehingga disebut sebagai kabel
untir-an.


2. Kabel Koaksial
Pada jenis ini, kabel utama yang terbuat
dari tembaga akan dikelilingi oleh
anyaman halus kabel tembaga lainnya dan
diantaranya terdapat isolasi. Dari sudut
harga, kabel ini lebih mahal apabila
dibanding dengan kabel untiran, tetapi
kualitas yang diberikan juga lebih baik.










3. Fiber Optic Cable (Serat Optik).
Dewasa ini terdapat usaha untuk
menggunakan cahaya sebagai media
komunikasi. Data yang ada akan dibawa
oleh cahaya, dan untuk menyalurkan
cahaya yang membawa data tersebut,
diperlukan adanya suatu jenis kabel yang
khusus, dan kabel inilah yang disebut
sebagai fiber optic cable ataupun serat
fiber. Fiber optic terdiri atas suatu gelas
fiber yang sangat tipis dan dapat
dipergunakan untuk menyalurkan data
dalam jumlah dan kecepatan yang sangat
tinggi.
Selain contoh media transmisi diatas masih banyak media yang dapat
digunakan seperti Gelombang Radio-AM, Pemancar Radio-FM /Station Televisi,
Telephone Cellular, Gelombang Mikro dan satellite.

2.4 Protokol
Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada
dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi
lainnya yang harus terpenuhi oleh sisi pengirim, dan peneriman agar komunikasi dapat
berlangsung dengan benar.
Sekumpulan aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi seperti pembuatan
hubungan, mengirim data, pesan, informasi/file, yang harus dipenuhi oleh pengirim
dan penerima agar suatu sesi komunikasi data dapat berlangsung dengan baik dan
benar.
Sekumpulan aturan untuk memecahkan masalah-masalah khusus yang terjadi
antar alat-alat komunikasi agar transmisi data dapat berjalan dengan baik dan benar.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam protocol adalah sebagai berikut :
1) Syntax, merupakan format data dan cara pengkodean yang digunakan untuk
mengkodekan sinyal.
2) Semantix, digunakan untuk mengetahui maksud dari informasi yang dikirim
dan mengekoreksi kesalahan yang terjadi dari informasi.
3) Timing, digunakan untuk mengetahui kecepatan transmisi data.

Fungsi Protokol :
1) Fragmentasi dan reassembly
Membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data pada saat sisi
pengirim mengirimkan informasi dan setelah di terima maka sisi penerima
akan menggabungkan lagi menjadi paket berita lengkap.
2) Encaptulation
Melengkapi berita/informasi yang dikrimkan dengan address, kode-kode dan
lain-lainnya.
3) Connection control
Membangun hubungan komunikasi dari pengirim dan penerima, dimana
dalam membangun hubungan ini termasuk dalam hal pengiriman data dan
mengakhiri data.
4) Flow control
Mengatur perjalanan data dari pengirim ke penerima.
5) Error control
Dalam pengiriman data tak lepas dari kesalahan, baik itu dalam proses
pengiriman maupun pada waktu data itu diterima. Fungsi inilah yang
menjadi fungsi dari error control yang mengontrol error pada waktu data
dikirimkan.
6) Transmission service
Memberi pelayanan komunikasi data khususnya yang berkaitan dengan
prioritas dan keamanan serta perlindungan data.

2.5 Perbedaan Sinyal/Isyarat Analog dengan Digital.
Dalam telekomunikasi, informasi disampaikan melalui sinyal. Sinyal ada
dua macam:
Digital: secara spesifik mengacu pada informasi yang diwakili oleh dua
keadaan 0 atau 1. Data digital dikirimkan dengan diwakili dua kondisi saja yaitu 0
dan 1.
Analog: sinyal yang terus menerus dengan variasi kekuatan dan kualitas.
Misalnya suara, cahaya dan suhu yang dapat berubah-ubah kekuatannya dan
kualitasnya. Data analog dikirimkan dalam bentuk yang berkelanjutan, sinyal
elektrik berkelanjutan dalam bentuk gelombang.

C. JARINGAN KOMPUTER
3.1 Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan
peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel
sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar
dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama sama
menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer,
printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah
jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.
Jaringan komputer secara sederhana merupakan hubungan antar komputer
yang berjumlah 2 (dua) atau lebih. Jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an
diAmerika dari sebuah proyek pengembangan komputerdi laboratorium Bell oleh
group riset Harvard Universityyang dipimpin profesor H. Aiken.
Komputer yang bersifat stand alone atau berdiri sendiri mempunyai banyak
keterbatasan. Adanya jaringan komputer akan membuat komputer dapat
melakukan banyak hal dan dapat membantu efisiensi dan efektivitas dalam dunia
kerja. Contoh sederhananya, dengan adanya jaringan komputer, maka tidak perlu
lagi 1 (satu) komputer memiliki 1 (satu) printer, tetapi dengan 1 (satu) printer saja
dapat digunakan oleh beberapa komputer secara bersama tanpa harus
memindahkan printer tersebut setiap kali akan mencetak.

. Dari penjelasan sederhana tersebut dapat dikatakan bahwa jaringan
akan memiliki komponen-komponen seperti :
Ada 2 (dua) komputer atau lebih,
Terdapat media penghubung antar kedua komputer tesebut seperti kabel
atau nirkabel
Adanya pertukaran data antar kedua komputer atau lebih
Ada komputer yang bertindak sebagai host dan client.

Jaringan komputer menjadi penting bagi manusia dan organisasinya karena
jaringan komputer mempunyai tujuan yang menguntungkan bagi mereka. Tujuan
jaringan komputer adalah untuk:
1) resource sharing/ berbagi sumber: seluruh program, peralatan dan data
yang dapat digunakan oleh setiap orang yang ada dijaringan tanpa
dipengaruhi lokasi sesumber dan pemakai. Misalnya: Staff BIRO
Akademik mengirimkan daftar mahasiswa baru ke perpustakaan dalam
bentuk print out dengan langsung mencetaknya di printer perpustakaan
dari komputer di BIRO akademik. Atau sebaliknya staff perpustakaan
mendapatkan langsung file daftar mahasiswa baru yang disimpan di
komputer staff BIRO akademik.
2) high reliability/kehandalan tinggi: tersedianya sumber-sumber
alternative kapanpun diperlukan. Misalnya pada aplikasi perbankan
atau militer, jika salah satu mesin tidak bekerja, kinerja organisasi tidak
terganggu karena mesin lain mempunyai sumber yang sama.
3) menghemat uang: membangun jaringan dengan komputer-komputer
kecil lebih murah dibandingkan dengan menggunakan mainframe. Data
disimpan di sebuah komputer yang bertindak sebagai server dan
komputer lain yang menggunakan data tersebut bertindak sebagai
client. Bentuk ini disebut Client-server.
4) scalability/ skalabilitas: meningkatkan kinerja dengan menambahkan
komputer server atau client dengan mudah tanpa mengganggu kinerja
komputer server atau komputer client yang sudah ada lebih dulu.
5) medium komunikasi: memungkinkan kerjasama antar orang-orang
yang saling berjauhan melalui jaringan komputer baik untuk bertukar
data maupun berkomunikasi.
6) akses informasi luas: dapat mengakses dan mendapatkan informasi dari
jarak jauh
7) komunikasi orang-ke-orang: digunakan untuk berkomunikasi dari satu
orang ke orang yang lain
8) hiburan interaktif

3.2 Jaringan Komputer berdasarkan jangkauan wilayahnya.
Ada 3 macam jenis Jaringan/Network berdasarkan jangkauan wilayahnya yaitu.
a) Local Area Network (LAN) /Jaringan Area Lokal.
Ciri-ciri dari jaringan LAN adalah sebagai berikut :
radius maksimal 10 km
kecepatan pengiriman data 1-155 Mbps
dioperasikan oleh perusahaan/perorangan
tanpa menggunakan saluran publik
untuk sharing resources dan informasi
transmisi kabel tunggal
macam topologi ring, bus, star

b) Metropolitan Area Network (MAN) / Jaringan area Metropolitan
Ciri-ciri jaringan MAN adalah sebagai berikut :
radius kerja 10-50 km
merupakan pengembangan LAN
pilihan untuk membangun jaringan antar kantor
teknologinya hampir sama dengan LAN
komponen utamanya adalah media transmisi tanpa elemen switching
mampu menunjang data dan suara
merupakan standar IEEE 802.6 (Distributed Queue Dual Bus)

c) Wide Area Network (WAN) / Jaringan area Skala Besar
Ciri-ciri jaringan WAN adalah sebgai berikut :
radius kerja antar benua
biasanya menggunakan saluran milik umum
kecepatan data <= 1 Mbps
terdiri dari 2 elemen yaitu media transmisi dan elemen switching
macam topologi : star, ring, tree, webnetwork, cincin interseksi,
sembarang




3.3 Topologi Jaringan Komputer
a) Topologi Bus
Pada topologi bus ini seluruh komputer dalam sebuah jaringan terhubung pada
sebuah bus berupa kabel. Cara kerja topologi ini adalah dengan mengirim dan
menerima informasi di sepanjang bus tersebut yang melewati semua terminal.
Topologi jenis ini tidak tergantung pada salah satu komputer, artinya semua
terkendali di seluruh komputer dengan sistem tersebar (distributted).

Topologi bus memiliki kelemahan antara lain:
Kapasitas terbatas.
Kesulitan perawatan jika dalam jumlah besar.
Jarak terbatas, sering terjadi tabrakan pada lalu lintas padat.

Sedangkan kelebihan topologi bus antara lain:
Kecepatan pengiriman tinggi.
Kemampuan pengembangan tinggi.
Jumlah terminal dapat ditambah atau dikurangi tanpa mengganggu kerja
komputer yang sedang berjalan.


b) Topologi Ring
Topologi ini bekerja dengan cara data dikirim secara langsung sepanjang jaringan,
setiap informasi yang diperoleh akan diperiksa alamatnya oleh terminal yang
dilewati. Data akan diterima apabila memang sesuai tujuan dan jika bukan akan
diteruskan ke komputer lain.

Adapun kelemahan topologi ini adalah:
Jika terjadi gangguan di satu titik, maka akan berpengaruh pada seluruh
komputer.
Sulitnya dalam penambahan dan pengurangan komputer.

Sedangkan kelebihan topologi ring, yakni:
Laju data tinggi.
Dapat melayani lalu lintas yang padat.




D. PROTOKOL
1. Pengertian Protokol
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan
terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik
komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau
kombinasi dari keduanya. Protokol mengurusi segala hal dalam komunikasi data,
mulai dari kemungkinan perbedaan format data yang dipertukarkan hingga ke masalah
koneksi listrik dalam jaringan.
Elemen-elemen penting daripada protokol adalah : syntax, semantics dan timing.
Syntax mengacu pada struktur atau format data, yang mana dalam urutan
tampilannya memiliki makna tersendiri. Sebagai contoh, sebuah protokol
sederhana akan memiliki urutan pada delapan bit pertama adalah alamat
pengirim, delapan bit kedua adalah alamat penerima dan bit stream sisanya
merupakan informasinya sendiri.
Semantics mengacu pada maksud setiap section bit. Dengan kata lain adalah
bagaimana bit-bit tersebut terpola untuk dapat diterjemahkan.
Timing mengacu pada 2 karakteristik yakni kapan data harus dikirim dan
seberapa cepat data tersebut dikirim. Sebagai contoh, jika pengirim
memproduksi data sebesar 100 Megabits per detik (Mbps) namun penerima
hanya mampu mengolah data pada kecepatan 1 Mbps, maka transmisi data
akan menjadi overload pada sisi penerima dan akibatnya banyak data yang
akan hilang atau musnah.

2. Pengertian TCP/IP
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-
an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan
jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan
sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme
transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja.
TCP/IP (Transmission Control Protokol / Internet Protokol ) adalah standar
komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar
data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet.
Karakteristik TCP/IP sebagai berikut :
1. Berorientasi sambungan (connection-oriented): Sebelum data dapat
ditransmisikan antara dua host, dua proses yang berjalan pada lapisan aplikasi
harus melakukan negosiasi untuk membuat sesi koneksi terlebih dahulu.
2. Full-Duplex: Untuk setiap host TCP, koneksi yang terjadi antara dua host
terdiri atas dua buah jalur, yakni jalur keluar dan jalur masuk. Dengan
menggunakan teknologi lapisan yang lebih rendah yang mendukung full-
duplex, maka data pun dapat secara simultan diterima dan dikirim.
3. Dapat diandalkan (reliable): Data yang dikirimkan ke sebuah koneksi TCP
akan diurutkan dengan sebuah nomor urut paket dan akan mengharapkan paket
positive acknowledgment dari penerima. Jika tidak ada paket Acknowledgment
dari penerima, maka segmen TCP (protokol data unit dalam protokol TCP)
akan ditransmisikan ulang. Pada pihak penerima, segmen-segmen duplikat
akan diabaikan dan segmen-segmen yang datang tidak sesuai dengan urutannya
akan diletakkan di belakang untuk mengurutkan segmen-segmen TCP. Untuk
menjamin integritas setiap segmen TCP, TCP mengimplementasikan
penghitungan TCP Checksum.
4. Byte Stream: TCP melihat data yang dikirimkan dan diterima melalui dua jalur
masuk dan jalur keluar TCP sebagai sebuah byte stream yang berdekatan
(kontigu). Nomor urut TCP dan nomor acknowlegment dalam setiap header
TCP didefinisikan juga dalam bentuk byte. Meski demikian, TCP tidak
mengetahui batasan pesan-pesan di dalam byte stream TCP tersebut. Untuk
melakukannya, hal ini diserahkan kepada protokol lapisan aplikasi (dalam
DARPA Reference Model), yang harus menerjemahkan byte stream TCP ke
dalam bahasa yang dipahami.
5. Memiliki layanan flow control: Untuk mencegah data terlalu banyak
dikirimkan pada satu waktu, yang akhirnya membuat macet jaringan
internetwork IP, TCP mengimplementasikan layanan flow control yang
dimiliki oleh pihak pengirim yang secara terus menerus memantau dan
membatasi jumlah data yang dikirimkan pada satu waktu. Untuk mencegah
pihak penerima untuk memperoleh data yang tidak dapat disangganya (buffer),
TCP juga mengimplementasikan flow control dalam pihak penerima, yang
mengindikasikan jumlah buffer yang masih tersedia dalam pihak penerima.
6. Melakukan segmentasi terhadap data yang datang dari lapisan aplikasi (dalam
DARPA Reference Model)
7. Mengirimkan paket secara one-to-one: hal ini karena memang TCP harus
membuat sebuah sirkuit logis antara dua buah protokol lapisan aplikasi agar
saling dapat berkomunikasi. TCP tidak menyediakan layanan pengiriman data
secara one-to-many.

3. Lapisan TCP/IP
TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol ) adalah satu set
protokol yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar komputer, protokol ini
memungkinkan terjadinya hubungan antara berbagai jenis perangkat keras dan
perangkat lunak.
Paket protokol TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI di publikasikan,
karenanya TCP/IP tidak menggunakan model OSI sebagai rujukan. Model TCP/IP
hanya terdiri dari empat layer yaitu:






I. Physical dan Data Link Layer
Pada lapisan ini TCP/IP tidak mendefinisikan protokol yang spesifik.
Artinya TCP/IP mendukung semua standar dan proprietary protokol lain.

II. Network Layer
Network Layer berisi protokol yang bertanggung jawab dalam
pengalamatan dan routing paket . Network layer terdiri dari beberapa protokol
diantaranya :
a) Internet Protocol (IP)
b) Address Resolution Protocol (ARP)
c) Internet Control Message Protocol (ICMP)
d) Internet Group Management Protocol (IGMP)

III. Transport Layer
Transport Layer menentukan bagaimana host pengirim dan host
penerima dalam membentuk sebuah sambungan sebelum kedua host tersebut
berkomuikasi, serta seberapa sering kedua host ini akan mengirim
acknowledgment dalam sambungan tersebut satu sama lainnya. Transport layer
hanya terdiri dari dua protokol,yaitu :
a) TCP ( Transmission Control Protocol)
b) UDP (User Datagram Protocol)

IV. Aplication Layer
Aplication layer merupakan layer yang melayani permintaan data atau
servis, aplikasi pada layer ini menunggu di portnya masing-masing dalam suatu
antrian untuk diproses. Aplication layer bukanlah tempat bagi word processor,
spreadsheet, internet browser atau yang lainnya akan tetapi aplikasi yang
berjalan pada application layer berinteraksi dengan word processor,
spreadsheet, internet browser atau yang lainnya, contoh aplikasi populer yang
bekerja pada layer ini yaitu:
1. TELNET (Network Terminal Protocol), yang menyediakan remote
login dalam jaringan.
2. FTP (File Transfer Protocol), digunakan untuk file transfer.
3. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), dugunakan untuk mengirimkan
electronic mail.
4. DNS (Domain Name Service), untuk memetakan IP Address ke dalam
nama tertentu.
5. RIP (Routing Information Protocol), protokol routing.
6. OSPF (Open Shortest Path First), protokol routing.
7. NFS (Network File System) untuk sharing file terhadap berbagai host
dalam jaringan.
8. HTTP (Hyper Text Transfer Protokol), protokol untuk web browsing.

3.1 Internet Protocol (IP)
Protokol Internet (Inggris Internet Protocol disingkat IP) adalah protokol lapisan
jaringan (network layer dalam OSI Reference Model) atau protokol lapisan internetwork
(internetwork layer dalam DARPA Reference Model) yang digunakan oleh protokol
TCP/IP untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar host-host di jaringan
komputer berbasis TCP/IP. Versi IP yang banyak digunakan adalah IP versi 4 (IPv4) yang
didefinisikan pada RFC 791 dan dipublikasikan pada tahun 1981, tetapi akan digantikan
oleh IP versi 6 (IPv6) pada beberapa waktu yang akan datang.
Protokol IP merupakan salah satu protokol kunci di dalam kumpulan protokol
TCP/IP. Sebuah paket IP akan membawa data aktual yang dikirimkan melalui jaringan
dari satu titik ke titik lainnya. Metode yang digunakannya adalah connectionless yang
berarti ia tidak perlu membuat dan memelihara sebuah sesi koneksi. Selain itu, protokol ini
juga tidak menjamin penyampaian data, tapi hal ini diserahkan kepada protokol pada
lapisan yang lebih tinggi (lapisan transport dalam OSI Reference Model atau lapisan antar
host dalam DARPA Reference Model), yakni protokol Transmission Control Protocol
(TCP).
Fungsi / Manfaat Internet Protocol
a) Pengiriman file (file transfer). File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan
pengguna komputer yg satu untuk dapat mengirim ataupun menerima file ke
komputer jaringan. Karena masalah keamanan data, maka FTP seringkali
memerlukan nama pengguna (user name) dan password, meskipun banyak juga
FTP yg dapat diakses melalui anonymous, alias tidak berpassword.
b) Remote Login. Network terminal Protokol (telnet) memungkinkan pengguna
komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer didalam suatu
jaringan. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya
sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut.
c) Computer Mail. Digunakan untuk menerapkan sistem elektronik mail.
d) Network File System (NFS). Pelayanan akses file-file jarak jauh yg
memungkinkan klien-klien untuk mengakses file-file pada komputer jaringan
jarak jauh walaupun file tersebut disimpan secara lokal.
e) Remote Execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan
suatu program didalam komputer yg berbeda. Biasanya berguna jika pengguna
menggunakan komputer yg terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg
banyak dalam suatu system komputer. Ada beberapa jenis remote execution,
ada yg berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yg dapat dijalankan dalam
system komputer yg sama dan ada pula yg menggunakan prosedure remote
call system, yg memungkinkan program untuk memanggil subroutine yg akan
dijalankan di system komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley
UNIX ada perintah rsh dan rexec).

3.1.1 IPv4
Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis
pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang
menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat
mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di
seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4
(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah
255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat
ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. Sehingga bila host yang ada
diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.

a) Jenis Alamat IPv4
1. Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah
antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat
unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
2. Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh
setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan
dalam komunikasi one-to-everyone.
3. Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh
satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda.
Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.

b) Kelas Alamat

1. Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut
bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit
berikutnyauntuk melengkapi oktet pertamaakan membuat sebuah network
identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier.
Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap
jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan
untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang
bersangkutan.
Inter-Process Communication (IPC) atau Komunikasi antar proses adalah
cara atau mekanisme pertukaran data antara satu proses dengan proses lainnya,
baik itu proses yang berada di dalam komputer yang sama, atau komputer jarak
jauh yang terhubung melalui jaringan. IPC terdiri atas protokol yang menjamin
sebuah respons dari sebuah permintaan.

2. Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga
skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset
ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama),
akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir)
merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan
65,534 host untuk setiap network-nya.

3. Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit
pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21
bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah
network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan
host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan
254 host untuk setiap network-nya.

4. Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast,
sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D
selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang
dapat digunakan untuk mengenali host.
Multicast atau multicasting adalah sebuah teknik di mana sebuah data dikirimkan
melalui jaringan ke sekumpulan komputer yang tergabung ke dalam sebuah grup
tertentu, yang disebut sebagai multicast group. Multicasting merupakan sebuah
cara pentransmisian data secara connectionless (komunikasi dapat terjadi tanpa
adanya negosiasi pembuatan koneksi), dan klien dapat menerima
transmisi multicast dengan mencari di mana lokasinya, seperti halnya ketika kita
membuka sebuah stasiun radio untuk mendengarkan siaran radio. Multicast
sebenarnya merupakan mekanisme komunikasi one-to-many, atau point-to-
multipoint, dan berbeda dengan cara transmisi unicast.

5. Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental"
atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit
pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai
alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.

3.1.2 IPv6
Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenis
pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang
menggunakan protokol IP versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis
dapat mengalamati hingga 2
128
=3,4 x 10
38
host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat
IP versi 6 adalah
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A
Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang
dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok
bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:). Karenanya,
format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan colon-hexadecimal
format, berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal format.

3.2 TCP ( Transmission Control Protocol)
Transmisi Control protokol atau biasa disingkat TCP merupakan protokol yang
berorientasi connection-oriented dan banyak digunakan sebagai dasar layanan internet
bersamaan dengan protokol internet (IP). TCP memungkinkan untuk komunikasi yang
handal (reliable), memastikan paket yang mencapai tujuan sesuai keinginan pengirim. Dan
berikut merupakan beberapa aplikasi yang menggunakan TCP yaitu :
Web Browser
E-mail
file transfer
dll.

Sifat-sifat TCP ( Transmission Control Protocol)
a) Connection-oriented
Suatu arsitektur/mekanisme komunikasi data di mana dua perangkat yang akan
saling berkomunikasi diharuskan untuk membuat sebuah sesi (session) terlebih
dahulu. Ketika komunikasi telah selesai, session tersebut akan berakhir. Hal inilah
yang terjadi dalam komunikasi menggunakan telepon, sebuah koneksi harus
tersedia dan terjadi terlebih dahulu sebelum telepon yang dituju dapat digunakan
untuk berkomunikasi dengan telepon yang digunakan untuk memanggil.
b) Reliable (keandalan)
Keandalan yang dimiliki oleh protokol ini disebabkan karena beberapa mekanisme.
Berikut mekanisme tersebut:
1. Checksum: semua segmen TCP membawa checksum yang akan digunakan
oleh si penerima (receiver device) untuk mengecek adanya error baik itu
error pada data atau pada header milik TCP itu sendiri.
2. Duplicate Data Detection: kemampuan TCP untuk menjaga setiap byte
yang diterima agar byte-byte tersebut tidak mengalami penggandaan (baca:
diterima lebih dari satu kali).
3. Retransmisson: kemampuan TCP untuk mengimplementasikan skema
pengiriman ulang untuk data kiriman yang rusak atau hilang.
4. Sequencing: kemampuan TCP untuk menyusun segmen-segmen data yang
telah diterimanya. Hal ini akan membuat TCP mampu mengirimkan
kembali data tersebut kepada suatu aplikasi dengan susunan yang benar.
5. Timers: TCP menggunakan dua timer sekaligus dalam pengiriman data.
Dua timer tersebut yakni timer statik dan timer dinamis. Protokol yang
menjadi pengirim akan menunggu si penerima dalam periode waktu
tertentu untuk sebuah acknowledgement. Jika timer telah habis masa
periodenya, si pengirim dapat mengirim kembali (retransmit) segment yang
akan dikirim.
c) Stream data transfer
TCP akan mengelompokkan byte-byte yang sebelumnya tidak terstruktur ke dalam
bentuk segmen untuk kemudian dikirimkan ke IP. Layanan ini memberikan
keuntungan bagi aplikasi-aplikasi karena mereka tidak perlu lagi membuat blok-
blok data.
d) Efficient flow control.
ketika mengirim ulang acknowledgement ke alamat asal, proses TCP yang
menerima mengindikasikan nomor urutan yang bisa diterimanya tanpa harus
meng-over flow buffer internal miliknya.
e) Full-duplex operation.
TCP bisa mengirim dan menerima dalam waktu yang bersamaan
f) Multiplexing.
komunikasi antar upper-layer yang terjadi secara simultan bisa dimultiplexikan
melalui satu koneksi tunggal.

3.3 UDP (User Datagram Protocol)
User Datagram Protocol (UDP) adalah salah satu protokol lapisan transpor
TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi
(connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. UDP
memiliki karakteristik-karakteristik berikut:
Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus
dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar
informasi.
Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram
tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi
yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan
yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang
berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka
masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan
menggunakan waktu yang telah didefinisikan.
UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah
protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam
jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process
Identification dan Destination Process Identification.
UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap
keseluruhan pesan UDP.

Fungsi UDP sebagai berikut:
Protokol yang ringan (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori
dan prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan
protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan
saling bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query
nama dalam protokol lapisan aplikasi Domain Name System.
Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika
protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka
kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak
ada. Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol
(TFTP) dan Network File System (NFS)
Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah
protokol Routing Information Protocol (RIP).
Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu
membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi
broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat
mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan menggunakan alamat
multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol TCP yang hanya
dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam protokol
NetBIOS Name Service.

3.4 FTP
File Transfer Protokol (FTP) merupakan suatu protokol yang berfungsi untuk tukar-
menukar file dalam suatu network yang support TCP/IP. Dua hal penting yang ada dalam
FTP adalah FTP server dan FTP Client. FTP server menjalankan software yang digunakan
untuk tukar menukar file, yang selalu siap memberian layanan FTP apabila mendapat
request dari FTP client. FTP client adalah komputer yang merequest koneksi ke FTP
server untuk tujuan tukar menukar file (mengupload atau mendownload file).

Tujuan dari FTP server sendiri adalah sebagai berikut :
1. Men-sharing data;
2. Menyediakan indirect atau implicit remote computer;
3. Menyediakan tempat penyimpanan bagi user;
4. Menyediakan transfer data yang reliable dan efisien;
FTP sebenarnya termasuk cara yang kurang aman untuk melakukan transfer file
karena file tersebut ditransfer tanpa melalui enkripsi terlebih dahulu tetapi melalui clear
text. Mode text yang dipakai untuk transfer data adalah format ASCII atau format Binary.
Secara default, ftp menggunakan mode ASCII untuk transfer data. Karena pengirimannya
tanpa enkripsi, maka username, password, data yang ditransfer, maupun perintah yang
dikirim dapat di sniffing oleh orang dengan menggunakan protocol analyzer (Sniffer).
Solusi yang digunakan adalah dengan menggunakan SFTP (SSH FTP) yaitu FTP yang
berbasis pada SSH atau menggunakan FTPS (FTP over SSL) sehingga data yang dikirim
terlebih dahulu dienkripsi (dikodekan).
FTP biasanya menggunakan dua buah port yaitu port 20 dan 21 dan berjalan
exclusively melalui TCP. FTP server Listen pada port 21 untuk incoming connection dari
FTP client. Biasanya port 21 untuk command port dan port 20 untuk data port. Pada FTP
server, terdapat 2 mode koneksi yaitu aktif mode dan pasif mode.
FTP sering dimanfaatkan oleh para programmer web yang langsung
mengimplementasikan hasil kerjanya secara online. Sehingga ketika akan melakukan
editing web, programmer tidak harus berada di tempat kerja/kantor, karena syarat utama
adalah bisa online atau ada koneksi internet.



E. MODEL LAPISAN OSI

OSI dan Integrated Services Digital Network (ISDN) merupakan bentuk
komunikasi internasional. OSI diperkenalkan oleh International Standard Organization
(ISO). Tujuannya supaya setiap komputer/terminal yang dihubungkan ke jaringan dapat
berkomunikasi dengan komputer/terminal lain yang dihubungkan menggunakan jaringan
yang sama maupun berbeda. Ini disebut dengan sistem terbuka (Open System).

Organisasi pembakuan komunikasi :
EIA (Electronic Industries Associaton). Organisasi pabrik-pabrik elektronika di
AS.
CCITT (Comitee Consultative Internationale de Telegraphique et Thelephonique).
Komisi dibawah ITU (International Telecomunications Union). CCITT sekarang
dikenal dengan ITU-T.
ISO (International Standards Organization).
ANSI (American National Standards Institute).
IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers).

Model OSI menggunakan layer (lapisan) untuk menentukan berbagai macam
fungsi dan operasi sistem. OSI mendefinisikan sistem sebagai himpunan dari satu atau
lebih komputer beserta perangkat lunaknya, terminal, operator, proses, serta alat penyalur
informasi lainnya yang dapat melaksanakan pengolahan dan penyaluran informasi.
Model ini juga menentukan sifat-sifat eksternal sistem, misalnya protokol
komunikasi, karena hal inilah yang memungkinkan disambungkannya peralatan-peralatan
dari perusahaan yang berbeda. Model OSI menentukan bahwa fungsi-fungsi pada setiap
stasiun harus dijalankan sebelum suatu pesan dikirimkan atau diterima. Pesan ini pada sisi
pengirim akan bergerak dari atas ke bawah, setiap lapisan akan menambahkan semacam
header ke pesan tersebut. Pada lapisan sambungan data (data link layer) pesan ini akan
ditempatkan pada sebuah lapisan yang mempunyai header dan trailer sesuai dengan jenis
protokol yang digunakan.
Tiap layer berdiri sendiri tapi fungsinya bergantung pada keberhasilan operasi
layer sebelumnya. Sebuah layer pada pengirim hanya perlu berhubungan dengan layer
yang sama di penerima selain dengan satu layer diatas atau dibawahnya. Tiap layer
bertugas untuk memberi layanan tertentu pada lapisan diatasnya dan juga melindungi layer
diatasnya dari rincian cara memberikan layanan tersebut. Layer menjalankan perannya
dalam pengalihan data dengan mengikuti peraturan yang berlaku untuknya dan hanya
berhubungan dengan layer yang setingkat. Proses ini disebut dengan "peer process".

Application Layer
Application Lapisan Atas Presentation Layer
Session Layer
Transport Layer
Data Transport Lapisan Bawah
Network Layer
Data Link Layer
Phisical Layer

Himpunan layer dan protokol disebut dengan arsitektur jaringan. Empat layer
pertama memberikan transfer service karena pada layer ini pesan disalurkan atau dialihkan
dari sumber ke tujuannya, sehingga mereka merupakan interface antara terminal dan
jaringan yang dipakai bersama. Keempat layer ini juga dikenal sebagai network oriented
layer dan berfungsi membentuk sambungan antara dua sistem yang hendak berkomunikasi
melalui jaringan yang ada, mengendalikan proses pengalihan informasi melalui
sambungan ini tanpa kesalahan, lengkap dan tidak rangkap.
Tiga layer diatas dikenal sebagai user atau application oriented layer yang
umumnya berkaitan dengan sambungan antar perangkat lunak dan pemberian akses untuk
mendapatkan data yang ada dalam jaringan. Application oriented layer memusatkan
perhatian pada penampilan data yang dipertukarkan dan mendukung pelayanan yang
diperlukan guna melakukan distributed processing. Distributed Processing dan
Cooperative Processing merupakan aplikasi yang utama dalam telekomunikasi.
Distributed Processing, adalah aktivitas memproses informasi dalam suatu organisasi
yang dijalankan oleh jaringan komputer yang tersambung oleh saluran telekomunikasi
yang terpusat pada fasilitas induk komputer atau pemusatan kegiatan dari beberapa
komputer. Sedangkan Cooperative Processing merupakan suatu langkah terdepan yang
memiliki beberapa jenis proses pendistribusian dalam jaringan komputer.
Distributed Processing dan Cooperative Processing merupakan aplikasi utama
dalam telekomunikasi. Distributed Processing adalah aktivitas memproses informasi
dalam suatu organisasi yang dijalankan oleh jaringan komputer yang tersambung oleh
saluran telekomunikasi yang terpusat pada fasilitas induk komputer. Sedangkan
Cooperative Processing merupakan suatu langkah terdepan yang memiliki beberapa jenis
proses pendistribusian dalam jaringan komputer. Cooperative Processing dapat
mengoperasikan jaringan sistem komputer mikro, mini dan utama.

4.1 Terminologi
Beberapa terminologi atau istilah yang sering dan umum dipergunakan antara lain :
Entity (besaran)
Yaitu elemen aktif pada tiap layer yang dapat berbentuk perangkat lunak maupun
perangkat keras. Entity yang ada pada layer yang sama dan berada pada sistem
yang berbeda disebut peer entity. Entity pada layer X mengimplementasikan
layanan yang dipakai layer X+1.
Service Provider (pemberi layanan)
Yaitu layer X yang memberikan layanan pada layer X+1. Layer X mungkin
menggunakan layanan yang diberikan oleh layer X-1.
Service User (pengguna layanan)
Ialah layer X+1 yang menggunakan layanan layer X.
SAP (service Acces Point)
Yaitu tempat layer X+1 dapat mengakses layanan yang diberikan layer X. Tiap
SAP mempunyai alamat.
Interface Data Unit (IDU)
Agar dua layer dapat tukar menukar informasi harus disepakati aturan mengenai
interfacenya. IDU terdiri atas SDU (Service Data Unit) dan beberapa informasi
kendali (Interface Control Interface).
Service Data Unit (SDU)
Ialah informasi yang dilewatkan melalui jaringan ke entity peer lalu ke layer X+1.
Untuk mengalihkan SDU, layer X perlu memecahkan kemudian dikirimkan
sebagai PDU (Protocol Data Unit) dengan menambahkan sebuah header.

4.2 Lapisan Fisik
Karakteristik perangkat keras yang mentransmisikan sinyal data. Lapisan fisik
melakukan fungsi pengiriman dan penerimaan bit stream dalam medium fisik. Dalam
lapisan ini kita akan mengetahui spesifikasi mekanikal dan elektrikal daripada media
transmisi serta antarmukanya. Layer ini banyak berurusan dengan persoalan perangkat
keras, misalnya : kabel, konektor, topologi jaringan, dll.
Hal-hal penting yang dapat dibahas lebih jauh dalam lapisan fisik ini adalah:
Karakteristik fisik daripada media dan antarmuka.
Representasi bit-bit. Maksudnya lapisan fisik harus mampu menterjemahkan bit 0
atau 1, juga termasuk pengkodean dan bagaimana mengganti sinyal 0 ke 1 atau
sebaliknya.
Data rate (laju data).
Sinkronisasi bit.
Line configuration (Konfigurasi saluran). Misalnya: point-to-point atau point-to-
multipoint configuration.
Topologi fisik. Misalnya: mesh topology, star topology, ring topology atau bus
topology.
Mode transmisi. Misalnya : half-duplex mode, full-duplex (simplex) mode.

4.3 Lapisan Data-Link
Pengiriman data melintasi jaringan fisik. Lapisan data link berfungsi
mentransformasi lapisan fisik yang merupakan fasilitas transmisi data mentah menjadi link
yang reliabel. Lapisan ini menjamin informasi bebas error untuk ke lapisan di atasnya.

Fungsi spesifik data link layer :
Penyediaan interface layanan bagi network layer
Penentuan cara pengelompokan bit dari physical layer ke dalam frame
Menangani error transmisi
Mengatur aliran frame
Layanan Data Link Layer
Connectionless
Connection
Oriented Connection

Tanggung jawab utama lapisan data link ini adalah sebagai berikut :
Framing. Yaitu membagi bit stream yang diterima dari lapisan network menjadi
unit-unit data yang disebut frame.
Salah satu cara pembuatan frame adalah dengan menyisipkan gap waktu diantara
dua buah frame, (seperti spasi antara 2 kata).
Empat metode framing yang digunakan :
a) Karakter penghitung
b) Pemberian karakter awal dan akhir, dengan pengisian karakter
c) Pemberian flag awal dan akhir, dengan pengisian bit
d) Pelanggaran pengkodean physical layer

Physical addressing. Jika frame-frame didistribusikan ke sistem lain pada
jaringan, maka data link akan menambahkan sebuah header di muka frame untuk
mendefinisikan pengirim dan/atau penerima.
Flow control. Jika rate atau laju bit stream berlebih atau berkurang maka flow
control akan melakukan tindakan yang menstabilkan laju bit.
Error control. Data link menambah reliabilitas lapisan fisik dengan penambahan
mekanisme deteksi dan retransmisi frame-frame yang gagal terkirim.
Cara umum menjamin pengiriman reliabel adalah memberikan pengirim beberapa
feedback tentang apa yang terjadi di sisi lain dari saluran, yaitu control khusus
berupa acknowledgement positif atau negatif.
Acknowledgement positif, bahwa frame telah sampai dengan baik, begitu
sebaliknya.
Masalah timbul bila terjadi letupan noise (fungsi hardware tidak baik), yaitu bahwa
penerima tidak bereaksi sama sekali (posisi menggantung).
Untuk itu pemakaian timer ke dalam data link layer sangat dibutuhkan, yaitu pada
saat pengirim mentransmisikan sebuah frame, pengirim juga mengaktifkan timer.
Umumnya frame akan diterima dengan benar dan acknowledgment akan kembali
sebelum timer habis.
Pada saat terjadi kegagalan transmisi, akan terjadi permintaan ulang frame yang
dikirimkan. Untuk menghindari duplikasi frame-frame yang diulang tersebut,
diberikan urutan nomor.
Access control. Jika 2 atau lebih device dikoneksi dalam link yang sama, lapisan
data link perlu menentukan device yang mana yang harus dikendalikan pada saat
tertentu.

4.4 Lapisan Network
Hubungan lintas jaringan dan mengisolasi layer yang lebih tinggi. Pengalamatan
dan pengiriman data. Lapisan network bertanggung jawab untuk pengiriman paket dengan
konsep source-to-destination. Adapun tanggung jawab spesifik lapisan network ini adalah:
Logical addressing. Bila pada lapisan data link diimplementasikan physical
addressing untuk penangan pengalamatan/addressing secara lokal, maka pada
lapisan network problematika addressing untuk lapisan network bisa mencakup
lokal dan antar jaringan/network. Pada lapisan network ini logical address
ditambahkan pada paket yang datang dari lapisan data link.
Routing. Jaringan-jaringan yang saling terhubung sehingga membentuk
internetwork diperlukan metoda routing/perutean. Sehingga paket dapat ditransfer
dari satu device yang berasal dari jaringan tertentu menuju device lain pada
jaringan yang lain.
Kemacetan Jaringan.
Internetworking. Berhubungan dengan masalah perpaduan jaringan yang
digunakan dalam menghubungkan toplogi jaringan satu dengan yang lainnya.

4.5 Lapisan Transport
Menjamin penerima mendapatkan data seperti yang dikirimkan. Lapisan transport
bertanggung jawab untuk pengiriman source-to-destination (end-to-end) daripada jenis
message tertentu. Paket data yang mengalir dari host ke host bisa datang atau tidak datang
ketika paket itu dikirimkan. Dengan berbagai alasan seperti karena adanya kesalahan
ruting (eror ruting) dan kesalahan network (eror network), paket data yang dikirimkan dari
sebuah host ke host lain bisa saja tidak sampai ke tujuan. Lapisan transport ini menyusun
ulang perintah pengiriman paket data ke dalam urutan yang benar dan biasanya memakai
mekanisme pengecekan untuk menemukan apakah paket telah tiba di tujuan atau belum.
Transport layer dapat bertanya kepada host tujuan untuk memastikan apakah paket data
telah diterima atau belum. Bila belum diterima, maka akan dikirim paket data kembali.
Tanggung jawab spesifik lapisan transport ini adalah:
Service-point addressing. Komputer sering menjalankan berbagai macam
program atau aplikasi yang berlainan dalam saat bersamaan. Untuk itu dengan
lapisan transport ini tidak hanya menangani pengiriman/delivery source-to-
destination dari computer yang satu ke komputer yang lain saja namun lebih
spesifik kepada delivery jenis message untuk aplikasi yang berlainan. Sehingga
setiap message yang berlainan aplikasi harus memiliki alamat/address tersendiri
lagi yang disebut service point address atau port address.
Segmentation dan reassembly. Sebuah message dibagi dalam segmen-segmen
yang terkirim. Setiap segmen memiliki sequence number. Sequence number ini
yang berguna bagi lapisan transport untuk merakit/reassembly segmen-segman
yang terpecah atau terbagi tadi menjadi message yang utuh.
Connection control. Lapisan transport dapat berperilaku sebagai connectionless
atau connection-oriented.
Flow control. Seperti halnya lapisan data link, lapisan transport bertanggung
jawab untuk kontrol aliran (flow control). Bedanya dengan flow control di lapisan
data link adalah dilakukan untuk end-to-end.
Error control. Sama fungsi tugasnya dengan error control di lapisan data link,
juga berorientasi end-to-end.

4.6 Lapisan Sesion
Hubungan antar aplikasi yang berkomunikasi. Layanan yang diberikan oleh tiga
layer pertama (fisik, data link dan network) tidak cukup untuk beberapa proses. Maka pada
lapisan session ini dibutuhkan dialog controller. Tanggung jawab spesifik:
Dialog control
Sinkronisasi

4.7 Lapisan Presentasi
Rutin standard mempresentasikan data. Presentation layer lebih cenderung pada
syntax dan semantic pada pertukaran informasi dua sistem. Lapisan presentasi
(presentation layer) yang berperan menyusun kembali paket data yang dikirim. Paket data
yang dikirim selalu berupa pecahan paket data. Ada kira kira 10 buah pecahan paket data
yang dibuat dari sebuah data. Pecahan ini setelah diterima dengan baik, oleh lapisan
presentasi akan disusun ulang sesuai dengan data aslinya. Tanggung jawab spesifik:
Translasi
Enkripsi
Kompresi
Kriptografi

4.8 Lapisan Aplikasi
Interface antara aplikasi yang dihadapi user and resource jaringan yang diakses.
Sesuai namanya, lapisan ini menjembatani interaksi manusia dengan perangkat
lunak/software aplikasi. Lapisan apikasi atau application layer adalah tempat dimana
program dapat memesan, meminta service yang terdapat di dalam sebuah jaringan
komputer seperti file transfer, otentikasi pengguna atau melacak database. Dalam hal
Internet, protokol seperti ini adalah FTP, Telnet, Gopher, World Wide Web, dan lain lain.
Tanggung jawab spesifik:
DNS (Domain Name Server)
Email 205
WWW (World Wide Web)
Multimedia
DAFTAR PUSTAKA

, 2010. Model Komunikasi. http://aroomai.dagdigdug.com/2010/03/22/model-
komunikasi/ (diakses tanggal 2 Februari 2011).
Forum Kajian KebijakanSspasial Kehutanan P4W, 2006. Modul 3 Sistem dan Model. Jakarta
: Badan Planologi Kehutanan.
Romen Tea, 2010. Pengertian Komunikasi.
http://www.romeltea.com/2010/04/01/pengertian-komunikasi-ragam-definisi/
ccc(diakses tanggal 2 Februari 2011).
, 2009. Pengertian Komunikasi. http://www.slideshare.net/guest81e510/pengertian-
komunikasi/ (diakses tanggal 2 Januari 2011).
, 2008. Model Komunikasi Menurut Para Ahli.
http://jurusankomunikasi.blogspot.com/2009/03/model-komunikasi-menurut-para-
ahli.html (diakses tanggal 3 Januari 2011).
, 2010, Model Komunikasi. http://pepyteknokra.wordpress.com/2010/01/10/model-
komunikasi/ (diakses tanggal 3 Januari 2011).
,2010, Konsep Dasar Komunikasi Data.
http://terusbelajar.wordpress.com/2009/02/17/konsep-dasar-komunikasi-data/
(diakses tanggal 3 Januari 2011).
, 2009,Lapisan-lapisan menurut OSI.
http://www.ecgalerycomputer.co.cc/2010/10/lapisan-lapisan-menurut-osi.html
(diaksess tanggal 4 Januari 2011).
.,2008, BAB XIII Data Link Layer. http://kuliah.dinus.ac.id/ika/kmdt13.html (diakses
tanggal 4 Januari 2011).

You might also like