You are on page 1of 2

Nama : Resmha Andhika Devi

NIM : 1120025033

Pengaruh Kebijakan Desentralisasi
Terhadap Pencapaian Universal Coverage (UC) di Indonesia

Kesehatan tidak hanya merupakan hak semua warga negara, tetapi juga merupakan barang
investasi yang dapat meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi negara. Sehingga setiap
warga negara berhak untuk memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif, yang bermutu dan dibutuhkan, dengan biaya yang terjangkau. Karena itu negara
berkepentingan agar seluruh warganya sehat sehingga ada sebuah kebutuhan untuk mengembangkan
pencapaian pelayanan kesehatan semesta. Menurut Bhisma Murti (2011), ada dua isu mendasar untuk
mewujudkan tujuan pelayanan kesehatan dengan cakupan semesta, yaitu bagaimana cara membiayai
pelayanan kesehatan untuk semua warga, dan bagaimana mengalokasikan dana kesehatan untuk
menyediakan pelayanan kesehatan dengan efektif, efisien, dan adil. Dari dua isu diatas dapat
disimpulkan perlu adanya sistem pembiayaan yang tepat untuk suatu negara khususnya Indonesia. Dan
dalam pembiayaan kesehatan harus ada tiga pokok didalamnya yaitu pemerintah pusat, pemda, dan
masyarakat (Moertjahjo, 1997). Untuk itu diperlukannya kebijakan desentralisasi yang merupakan suatu
penyerahan wewenang pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan.
Kebijakan desentralisasi sangat memberikan hal positif bagi negara-negara berkembang seperti
Indonesia, dikarenakan memberikan kemerdekaan bagi daerah untuk melakukan reformasi dan inovasi
kebijakan sosial. Menurut Cheema dan Rondinelli (2007) serta Hickling (2008), desentralisasi merupakan
kebijakan yang lebih baik dalam proses pengambilan kebijakan pembangunan. Melalui hal tersebut,
alokasi sumber daya dan pendanaan dapat dilakukan dengan lebih adil. Desentralisasi juga dapat
meningkatkan pelibatan masyarakat dalam pengambilan kebijakan dan pada akhirnya hal tersebut akan
memperkuat stabilitas politik di tingkat nasional. Selain itu Desentralisasi mengurangi biaya penyediaan
layanan publik yang biasa terjadi dalam sistem perencanaan yang terpusat. Maka dari itu kebijakan
desentralisasi tidak hanya dalam pembagian peran masing-masing pemerintah pusat dan daerah
menjadi jelas akan tetapi kendali mutu, kendali biaya, pencapaian cakupan semesta akan jauh lebih
mudah dicapai.
Indonesia berada pada tahap transisi menuju cakupan semesta. Untuk memastikan cakupan semesta,
berdasarkan UU SJSN No. 4/ 2004, penting bagi pemerintah untuk mengambil langkah-langkah kebijakan
yang bertujuan memperluas cakupan sistem pra-upaya (pre-paid system) dan mengurangi dengan
secepat mungkin ketergantungan kepada sistem membayar langsung (out-of-pocket). Hal tersebut
merupakan tantangan terbesar bagi Indonesia untuk memindahkan sistem pembayaran langsung
menuju sistem pra-upaya sehingga dapat melindungi warga negara terhadap risiko finansial. Salah satu
upaya Indonesia dalam mencapai cakupan semesta adalah dibentuknya Askeskin, Jamsostek, Jampersal
dan masih banyak lagi jaminan sosial lainnya. Sedangkan di Bali sendiri terdapat JKBM bagi masyarakat
Bali yang belum memiliki jaminan kesehatan seperti Askes, Jamsostek, Askeskin/Jamkesmas atau
jaminan kesehatan lainnya.

Daftar Pustaka
Cheema, G Shabbir dan Rondinelli, Dennis A. 2007. From Government Decentralization to Decentralized
Governance dalam G. Shabbir Cheema dan Dennis A. Rondinelli (Ed). Decentralizing
Governance: Emerging Concepts and Practices. Ash institute for Democratic Governance and
Innovation dan The Brooking institution. Washington DC.

Moertjahjo. (2007). Sistem pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Sosial era otonomi daerah. Makalah
disajikan di Bali, 8 Agustus 2007.

Murti, Bhisma. (2011). Asuransi Kesehatan Berpola Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat di Era
Desentralisasi Menuju Cakupan Semesta. Disampaikan pada Seminar Nasional Revitalisasi
Manajemen Puskesmas di Era Desentralisasi di Universitas Sebelas Maret, Surakarta, pada 26
April 2011
Triwibowo, Darmawan, Muharji, Mumu dan Mutasya, Tata. (2010). Perluasan Inovasi Kebijakan Sosial di
Tingkat Lokal : Studi Kasus Kebijakan Kesehatan. Perkumpulan Prakarsa, Jakarta.

You might also like