You are on page 1of 3

4

B. PATOFLOWDIAGRAM BATU GINJAL























Adanya batu pada ginjal
dan menyumbat ureter
Untuk mencegah
kekambuhan batu pada
keadaan hiperurikemia
yaitu hindari makanan
tinggi purin seperti
jeroan, kacang-
kacangan, sayuran
hijau, emping, dll.
Bakteri mengakibatkan sel-sel
epitel terlepas menjadi modus
Mengendapkan zat-zat
organik.
Terbentuk batu
Faktor gaya hidup (diet tinggi
kalsium).
- Air minum mengandung kapur.
- Sering mengonsumsi susu, ayam
goreng, dan kacang tanah.
Zat padat terlarut dalam jumlah
berlebihan di dalam urine.
Kelainan metabolik
Peningkatan kadar asam urat
Peningkatan absrbsi di usus dan
mobilisasi dari tulang
Hiperkalsemia
Hiperuresemia
Peningkatan filtrasi dan
ekskresi zat pengahsil batu
Konsentrasi zat pembentuk batu
meningkat melewati rentang
metastabil
Proses kristalisasi
Batu mengendap
Pembentukan batu ginjal
Infeksi saluran
kemih
Urine menjadi jenuh sehingga zat
padat tersebut membentuk kristal
Mengendap dalam saluran
perkemihan dan membentuk batu.
Modifikasi gaya hidup
dan diet.
Batu ginjal (Nephrolithiasis)
Pre operasi
Respons obstruksi
Kontraksi yang kuat dari ureter
NYERI
Batu mengiritasi dinding
saluran kemih
Hematuria dan piuria
Nyeri kolik Reaksi mual muntah,
serta anoreksia
PEMENUHAN NUTRISI
KURANG DARI
KEBUTUHAN TUBUH
GANGGUAN
ELIMINASI URINE
5























Efek anastesi umum
Efek intervensi bedah (PCNL)
Post operasi
B1
Respons depresi
pernapasan
sekunder
Kontrol kepatenan
jalan napas
Lidah secara fisiologis
belum optimal
Jalan napas
cenderung menutup
Kemampuan untuk batuk
dan muntah menurun
JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF
RESIKO TINGGI POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF
Depresi mekanisme
regulasi sirkulasi normal.
Perdarahan pascaoperatif
dan resiko cedera
vaskular
Perubahan elektrolit dan
metabolisme.




RISIKO TINGGI
PENURUNAN
PERFUSI
JARINGAN.
RISIKO
PERDARAHAN.
KETIDAKSEIMBAN
GAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT.


B2 B3
Kontrol kesadaran
dan kemampuan
orientasi masih
belum optimal
Insisi bedah
stimuli reseptor nyeri
nyeri pasca
operatif meningkat
sekunder.
Perubahan
kemampuan kontrol
suhu tubuh


PENURUNAN
KESADARAN
NYERI AKUT
HIPERTERMIA


Kreatinin meningkat dan protein
positif (+) dalam urinalisa
Pre operasi
Respons infeksi
Infeksi akibat
iritasi batu
Batu menahun dalam
saluran kemih dan
kambuhan berulang
RESIKO INFEKSI
Respons obstruksi
Pemeriksaan diagnostik
Rencana pembedahan
Respons psikologis
Kegagalan fungsi
ginjal
Penurunan laju
filtrasi glomerulus
GANGGUAN
ELIMINASI URINE
Stasis atau gangguan
kelancaran aliran
urine
Mudah terjadi infeksi
PEMENUHAN INFORMASI
KECEMASAN
6













= Penatalaksanaan

Dimodifikasi dari berbagai sumber.
Harnowo, Sapto dan Fitri H. Susanto. 2001. Keperawatan Medikal Bedah untuk Akademi Keperawatan. Jakarta: Widya Medika.
Kee, Joyce LeFever. 1997. Buku Saku Pemeriksaa Laboratorium dan Diagnostik dengan Implikasi Keperawatan. Jakarta: EGC.
Muttaqin, Arif dan Kumala Sari. 2011. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika.
_______. 2000. Asuhan Keperawatan Perioperatif: Konsep, Proses, dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.
Suciadi, Leonardo Paskah. 2010. Anda Bertanya, Dokter Menjawab: Kesehatan Ginjal dan Saluran Kemih. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
Efek anastesi umum
Efek intervensi bedah
B4
Kontrol kemampuan
miksi


GANGGUAN
PEMENUHAN
ELIMINASI URINE

B6
Respons resiko posisi
bedah (tromboembosis,
parestesia, cedera tekan).
Adanya luka bedah, dan
adanya sistem drainase.
Penurunan kontrol otot
dan keseimbangan.


KERUSAKAN INTEGRITAS
JARINGAN
RISIKO TINGGI INFEKSI
RISIKO CEDERA
RISIKO TINGGI
TRAUMA/JATUH


B5
Kontrol peristaltik usus
Kemampuan pengosongan
lambung




Penurunan motilitas usus


KONSTIPASI

Perubahan fungsi dan
gaya hidup dari
sebelumnya

Kompleksitas program
terapeutik
Kurangnya informasi
tentang pengobatan.

KETIDAKEFEKTIFAN
PENATALAKSANAAN
PROGRAM
TERAPEUTIK

You might also like