Adanya batu pada ginjal dan menyumbat ureter Untuk mencegah kekambuhan batu pada keadaan hiperurikemia yaitu hindari makanan tinggi purin seperti jeroan, kacang- kacangan, sayuran hijau, emping, dll. Bakteri mengakibatkan sel-sel epitel terlepas menjadi modus Mengendapkan zat-zat organik. Terbentuk batu Faktor gaya hidup (diet tinggi kalsium). - Air minum mengandung kapur. - Sering mengonsumsi susu, ayam goreng, dan kacang tanah. Zat padat terlarut dalam jumlah berlebihan di dalam urine. Kelainan metabolik Peningkatan kadar asam urat Peningkatan absrbsi di usus dan mobilisasi dari tulang Hiperkalsemia Hiperuresemia Peningkatan filtrasi dan ekskresi zat pengahsil batu Konsentrasi zat pembentuk batu meningkat melewati rentang metastabil Proses kristalisasi Batu mengendap Pembentukan batu ginjal Infeksi saluran kemih Urine menjadi jenuh sehingga zat padat tersebut membentuk kristal Mengendap dalam saluran perkemihan dan membentuk batu. Modifikasi gaya hidup dan diet. Batu ginjal (Nephrolithiasis) Pre operasi Respons obstruksi Kontraksi yang kuat dari ureter NYERI Batu mengiritasi dinding saluran kemih Hematuria dan piuria Nyeri kolik Reaksi mual muntah, serta anoreksia PEMENUHAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH GANGGUAN ELIMINASI URINE 5
Efek anastesi umum Efek intervensi bedah (PCNL) Post operasi B1 Respons depresi pernapasan sekunder Kontrol kepatenan jalan napas Lidah secara fisiologis belum optimal Jalan napas cenderung menutup Kemampuan untuk batuk dan muntah menurun JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF RESIKO TINGGI POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF Depresi mekanisme regulasi sirkulasi normal. Perdarahan pascaoperatif dan resiko cedera vaskular Perubahan elektrolit dan metabolisme.
RISIKO TINGGI PENURUNAN PERFUSI JARINGAN. RISIKO PERDARAHAN. KETIDAKSEIMBAN GAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.
B2 B3 Kontrol kesadaran dan kemampuan orientasi masih belum optimal Insisi bedah stimuli reseptor nyeri nyeri pasca operatif meningkat sekunder. Perubahan kemampuan kontrol suhu tubuh
PENURUNAN KESADARAN NYERI AKUT HIPERTERMIA
Kreatinin meningkat dan protein positif (+) dalam urinalisa Pre operasi Respons infeksi Infeksi akibat iritasi batu Batu menahun dalam saluran kemih dan kambuhan berulang RESIKO INFEKSI Respons obstruksi Pemeriksaan diagnostik Rencana pembedahan Respons psikologis Kegagalan fungsi ginjal Penurunan laju filtrasi glomerulus GANGGUAN ELIMINASI URINE Stasis atau gangguan kelancaran aliran urine Mudah terjadi infeksi PEMENUHAN INFORMASI KECEMASAN 6
= Penatalaksanaan
Dimodifikasi dari berbagai sumber. Harnowo, Sapto dan Fitri H. Susanto. 2001. Keperawatan Medikal Bedah untuk Akademi Keperawatan. Jakarta: Widya Medika. Kee, Joyce LeFever. 1997. Buku Saku Pemeriksaa Laboratorium dan Diagnostik dengan Implikasi Keperawatan. Jakarta: EGC. Muttaqin, Arif dan Kumala Sari. 2011. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika. _______. 2000. Asuhan Keperawatan Perioperatif: Konsep, Proses, dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika. Suciadi, Leonardo Paskah. 2010. Anda Bertanya, Dokter Menjawab: Kesehatan Ginjal dan Saluran Kemih. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer. Efek anastesi umum Efek intervensi bedah B4 Kontrol kemampuan miksi
GANGGUAN PEMENUHAN ELIMINASI URINE
B6 Respons resiko posisi bedah (tromboembosis, parestesia, cedera tekan). Adanya luka bedah, dan adanya sistem drainase. Penurunan kontrol otot dan keseimbangan.
KERUSAKAN INTEGRITAS JARINGAN RISIKO TINGGI INFEKSI RISIKO CEDERA RISIKO TINGGI TRAUMA/JATUH
B5 Kontrol peristaltik usus Kemampuan pengosongan lambung
Penurunan motilitas usus
KONSTIPASI
Perubahan fungsi dan gaya hidup dari sebelumnya
Kompleksitas program terapeutik Kurangnya informasi tentang pengobatan.
KETIDAKEFEKTIFAN PENATALAKSANAAN PROGRAM TERAPEUTIK