You are on page 1of 21

TUTORIAL A BLOK 6

KELOMPOK 5

TUTOR: drh. Muhaimin Ramdja
Nama Anggota Kelompok
Etika Rahmi 04081001012
M. Pranandi 04081001034
Hilwa 04081001036
Surya Gunawan 04081001040
Tri Utami Pratiwi 04081001042
Okta Kurniawan S 04081001045
Yohana Elisabeth 04081001056
Christine Juliana 04081001058
Alfi Fadilah 04081001059
Dian Permata R 04081001067
Sardimon 04081001070

Skenario
Dr. Belagak, a popular neuron surgeon in America spent
his vacation in Sekayu. Because of hot weather, he
swim in the river for couple of hours. After swimming,
around 12 am he felt hungry, but his grandma asked
him to perform prayer in the mosque. When he back
home, he smelt a nice aroma of pindang patin which
was cooked by his aunty and he felt more hungry.
Suddenly his salivary glands produced a lot of saliva.
He ate the food as much and as fast as he could
because he did not eat pindang patin for long time.
Being too greedy made him chock and he has to drink
lots a water. He asked you what happened to him.
Klarifikasi Istilah
Neuro surgeon: dokter yang mengkhususkan diri
dalam ilmu bedah saraf
Salivary Gland: kelenjar rongga mulut yang
campuran sekresinya membentuk
air ludah
Saliva : secret kelenjar saliva yang
mengandung enzim
Chock : gangguan respirasi yang
disebabkan oleh obstruksi dan
kompresi
Hungry :suatu kondisi dimana tubuh masih
membutuhkan makan
Identifikasi Masalah
1. dr. Belagak berenang selama beberapa jam
karena cuaca panas
2. dr. Belagak merasa lapar
3. dr. Belagak mencium aroma pindang patin
sehingga ia merasa lebih lapar
4. Kelenjar Saliva dr. Belagak memproduksi
banyak air liur
5. dr. Belagak makan banyak dan cepat
6. dr. Belagak tersedak dan minum banyak air
Analisis Masalah
1. a. Bagaimana pengaruh cuaca panas terhadap tubuh?
b. Bagaimana hubungan berenang dengan
homeostatis?
c. Bagaimana hubungan berenang dengan
metabolisme tubuh ?
2. a. Bagaimana mekanisme lapar ?
b. Bagaimana hubungan berenang dengan rasa
lapar?
c. Bagaimana pengaruh rasa lapar terhadap
metabolisme tubuh?
3. Bagaimana pengaruh aroma makanan terhadap
peningkatan rasa lapar?
4. a. Bagaimana histologi kelenjar saliva ?
b. Bagaimana anatomi kelenjar saliva ?
c. Bagaimana fisiologi kelenjar saliva ?
d. Bagaimana pengaruh aroma makanan dengan produksi air
liur?
5. a. Mengapa dr. Belagak bisa makan banyak dan cepat setelah
lama tidak makan pindang ?
b. Bagaimana pengaruh makan banyak dan cepat ?
6. a. Bagaimana mekanisme menelan ?
b. Bagaimana respon tubuh terhadap diglusi yang tidak normal ?
c. Bagaimana mekanisme tersedak ?
d. Bagaimana pengaruh tersedak terhadap sistem organ yang
lain?
e. Bagaimana pengaruh minum air terhadap tersedak ?
Hipotesis
dr. Belagak tersedak setelah ia makan
banyak dan cepat karena ia kelaparan
akibat pengaruh cuaca dan aktivitasnya.
Kerangka Konsep
Kerangka Konsep
Sintesis
Homeostasis dan Metabolisme Tubuh
Hubungan berenang dengan homeostasis
olahraga
Menghasilkan panas dalam tubuh
Panas dihantarkan dari jaringan ke kulit
Panas dibuang ke udara dan lingkungan sekitar
Penurunan suhu tubuh
Hubungan aktivitas fisik (berenang) dengan rasa lapar

Berenang
(otot-otot utama dan otot-otot
besar di tubuh terus
berkontraksi dan menguat)
Kebutuhan energi
metabolisme glukosa
kadar glukosa dalam tubuh
Peningkatan bangkitan neuron
glukosensitif di pusat lapar
hipotalamus lateral
Penurunan bangkitan neuron
glukoreseptor di pusat kenyang di
nucleus ventromedial &
paravetrikular hipotalamus
Menimbulkan rasa lapar
Metabolisme Glukosa
Products:
2 Pyruvate
2 ATP
2 NADH
. Glycogenolysis and the fate of glycogen in muscle.
lactate dehydrogenase
Lactate

anaerobic
pyruvate
dehydrogenase
Acetyl CoA
MUSCLE PATHWAY Glycogen
P
i

glycogen
phosphorylase
phosphoglucomutase
Glucose-1-phosphate
Glucose-6-phosphate
glycolysis
Pyruvate
CO
2

citric acid cycle
aerobic
Kelenjar Saliva
Kelenjar saliva yang utama adalah kelenjar parotis,
submandibularis, dan sublingualis. Sekresi saliva
normal sehari-hari berkisar antara 800-1500 mililiter
dengan pH sekitar 6 sampai 7. Saliva terutama
mengandung sejumlah besar ion kalium dan ion
bikarbonat, kebalikan dari plasma dimana lebih
banyak mengandung ion natrium dan klorida.

Saliva mengandung 2 tipe sekresi protein yang utama:
sekresi serosa yang mengandung ptialin (suatu a-
amilase), sebuah enzim untuk mencernakan serat.
sekresi mukosa yang mengandung musin, sebuah
glikoprotein yang melubrikasi makanan dan
memproteksi mukosa oral
Fungsi saliva
Merubah KH menjadi maltosa oleh enzim
amilase (ptialin)
Melicinkan / melumasi bolus mudah ditelan
Menetralkan/mengencerkan bolus
Faktor yg mempengaruhi sekresi saliva
a. f. mekanik : adanya bolus dalam mulut
b. f. psikhis : mencium/memikirkan makanan
c. f. kimiawi : bolus yang asam atau asin
Autonom Neuro
Sekresi saliva berada dibawah kontrol saraf.
(1) saraf parasimpatis dari nukleus salivatorius
superior(bagian dari nervus fasialis dan berlokasi di
pontine tegmentum) menyebabkan sekresi liur cair
dalam jumlah besar dengan kandungan bahan organik
yang rendah. Sekresi ini disertai oleh vasodilatasi
mencolok pada kelenjar, yang disebabkan oleh
pelepasan VIP (vasoactive intestine polipeptide).
Polipeptida ini adalah co-transmitter dengan asetilkolin
pada sebagian neuron parasimpatis pascaganglion.
(2) saraf simpatis menyebabkan vasokonstriksi dan
sekresi sedikit saliva yang akan bahan organik dari
kelenjar submandibulais.
Mekanisme Diglusi
a.Tahap Volunter
bila makanan sudah siap ditelan , secara sadar
makanan ditekan atau digulung kearah posterior ke
dalam faring oleh tekanan lidah ke atas dan
kebelakangn terhadap palatum.
b. Tahap Faringeal
bolus makan memasuki bagian posterior mulut dan
faring bolus merangsang daerah epitel reseptor
menelan di sekeliling pintu faring sinyal ke batang
otak kontraksi otot faringeal bolus masuk ke
esofagus
Mekanisme Tersedak
Di antara esofagus dan trakea terdapat katub
yang disebut epiglotis, yang berupa jaringan
tulang rawan di puncak saluran pernapasan.
Katub ini secara otomatis dan akurat menutup
saluran udara, saat kita menelan sesuatu.
Katub akan membuka saat kita bernapas, atau
berbicara.
Dalam kondisi tertentu bisa saja makanan
masuk ke dalam saluran udara. Dan dapat
mengakibatkan tejadinya tersedak.
Referensi

o Guyton, Arthur C & John E. Hall. Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran. 1997. Jakarta: EGC
o Ganong, William F. Review of Medical
Physiology. 2001. USA: McGraw-Hill
o Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia. 2001.
Jakarta: EGC
o IT Metabolisme Karbohidrat. Disusun oleh
Liniyanti D.Oswari,MD.,MNS,MSc.

You might also like