You are on page 1of 20

DEPRESI&BIPOLAR

Oleh:
Bayu Zeva Wirasakti, S.Ked

Pembimbing:
dr. Ida Rochmawati, Sp.KJ

STASE KESEHATAN JIWA
RSUD WONOSARI
2014
Sumber Referensi
Buku pedoman Pelayanan Kesehatan
Jiwa di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Dasar, Depkes, 2006

Buku saku Diagnosis Gangguan Jiwa,
Rujukan ringkas dari PPDGJ III, dr. Rusdi
Maslim, 2001

Depresi (F32)
Depresi adalah gangguan mental
umum yang ditandai dengan
kesedihan, kehilangan minat atau
kesenangan, perasaan bersalah,
kesulitan berkonsentrasi, tidur
terganggu, nafsu makan berubah
dan energi rendah.
Keluhan
Adanya keluhan satu atau lebih gejala
fisik
Kehilangan minat akan hal-hal yang
menjadi kebiasaannya
Iritabilitas (cepat marah, cepat
tersinggung)
Khusus pada anak dan remaja muncul
gejala gangguan tingkah laku atau
acting out
Contd
Beberapa kelompok tertentu
termasuk kelompok resiko tinggi,
misalnya mereka yang baru saja
melahirkan atau mengalami stroke,
mereka yang menderita penyakit
Parkinson atau sklerosis multiple
Pedoman Diagnostik
Suasana perasaan rendah atau sedih
Kehilangan minat/gairah akan hal-hal
yang menjadi kebiasaannya
Jika terdapat halusinasi atau waham,
pertimbangkan adanya gangguan
depresi berat dengan ciri psikotik
Beberapa jenis medikasi dapat
menimbulkan gejala depresi
Contd
Sering kali ditemukan gejala penyerta berikut:
Gangguan tidur
Rasa bersalah atau hilang percaya diri
Kelelahan atau penurunan libido
Agitasi
Gangguan nafsu makan
Pikiran atau tindakan bunuh diri atau lebih baik
mati
Sulit konsentrasi
Sering gelisah
Penatalaksanaan
Berikan pengertian dan penjelasan kepada
keluarga pasien
Tanyakan tentang resiko bunuh diri
Rencanakan hal yg menyenangkan &
membangkitkan rasa percaya diri pasien
Dorong pasien untuk dapat berpikir positif
Identifikasi adanya stres sosial atau problem
kehidupan yg mutakhir
Bicarakan hubungan gejala fisik dgn suasana
perasaan
Jika ada perbaikan, rencanakan bersama pasien
tindakan yg diambil jika terjadi kekambuhan
Medikasi
Pemberian antidepresan jika suasana
perasaan sedih/kehilangan minat
menonjol selama 2 minggu&ada 4 atau
lebih gejala berikut:
Kelelahan/kehilangan tenaga
Konsentrasi kurang
Agitasi
Gangguan tidur
Pikiran kematian
Rasa bersalah atau menyalahkan diri
Nafsu makan terganggu
Contd
Pada kasus berat, pertimbangkan
medikasi pada kunjungn pertama
Pada kasus sedang, pertimbangkan
medikasi jika konseling tidak menolong
secara memadai
Berikan antidepresan sampai dosis efektif
Jelaskan kpd pasien bahwa obat harus
diminum setiap hari
Contd
Pilihan medikasi:
Jika pasien bereaksi baik terhadap obat
tertentu di masa lampau, gunakan kembali
Jika pasien usia lanjut atau sakit fisik,
gunakan medikasi dgn efek samping
minimal
Jika pasien sulit tidur atau cemas, berikan
obat dengan efek sedatif yang lebih kuat
o Lanjutkan pemberian antidepresan
sekurang-kurangnya 3 bulan sesudah
keadaan membaik
Konsultasi ke spesialis
Jika pasien menunjukkan:
Resiko bunuh diri atau berbahaya bagi
orang lain
Gejala psikotik
Depresi tetap bertahan setelah tindakan
pengobatan
Kebutuhan akan psikoterapi yang lebih
intensif
Gangguan Bipolar (F31)
Bipolar disorder ditandai dgn
perubahan mood (alam perasaan) yg
sangat ekstrim, yaitu
berupa depresi dan mania. Pengambilan
istilah bipolar disorder mengacu pd
suasana hati penderitanya yg dpt berganti
secara tiba-tiba antara dua kutub (bipolar)
yg berlawanan yaitu kebahagiaan
(mania) & kesedihan (depresi) yg ekstrim.
Pedoman Diagnostik
Episode manik dengan gejala:
Aktivitas & tenaga bertambah
Bicara cepat
Berkurangnya kebutuhan tidur
Perhatian mudah beralih
Peningkatan suasana perasaan dan
mudah tersinggung
Kehilangan hambatan
Merasa diri penting secara berlebihan
Contd
Episode depresi dgn gejala:
Suasana perasaan menurun atau sedih
Kehilangan minat atau kemampuan untuk
merasa senang
o Gangguan penyerta yg sering ditemukan:
Gangguan tidur
Rasa bersalah atau rendah diri
Kelelahan atau kehilangan tenaga
Konsentrasi buruk
Gangguan nafsu makan
Pikiran atau tindakan bunuh diri
Contd
Salah satu dari episode tersebut bisa
sangat menonjol. Diantara kedua episode
tersebut bisa ditemukan suasana perasaan
yang normal. Pada kasus berat, pasien bisa
mengalami halusinasi atau waham selama
episode mania atau depresi
penanganan
Informasikan kepada keluarga bahwa
perubahan dalam suasana perasaan dan
perilaku adalah gejala dari penyakit
Selama depresi, tanyakan perihal bunuh diri:
Apakah pasien ada pikiran tentang mati
Apakah pasien ada rencana bunuh diri
Apakah ada upaya bunuh diri
Apakah yakin tidak akan bertindak atas ide
bunuh diri
Tanyakan resiko merugikan orang lain
Contd
Selama periode manik:
hindari konfrontasi
Sarankan untuk berhati-hati terhadap perilaku
impulsif atau berbahaya
Seringkali diperlukan pengawasan yang ketat
oleh anggota keluarga
Jika agitasi berat, pertimbangkan hospitalisasi
o Selama periode depresi, lakukan
penanganan depresi (F32)
medikasi
Jika pasien memperlihatkan agitasi, eksitasi,
atau perilaku kacau, perlu awalnya diberikan
antipsikotik
Pemberian dosis serendah mungkin
Benzodiazepin dpt diberikan bersamaan dgn
antipsikotik untuk mengendalikan agitasi akut
Karbamazepin dpt diberikan sebagai mood
stabilizer
Medikasi antidepresan bisa mempresipitasi
mania apabila diberikan sendiri
Konsultasi ke spesialis
Pertimbangkan konsultasi spesialistik:
Jika ada resiko tinggi untuk bunuh diri atau
prilaku kacau
Jika ada gejala depresi/mania yang
bermakna tetap berlanjut

You might also like