Professional Documents
Culture Documents
= f
T
C
Bagaiana Prinsip Pembangkitan
Gelombang Ultrasonik ??
Pembangkitan Gelombang Ultrasonik
Pada Probe Berdasarkan Sifat Piezoelectric Effect
Kristal (Quartz) piezoelectric
Battery
+
Setelah terhubung dengan battery, kristal menjadi lebih
tebal, akibat terjadinya distorsi pada kisi kristal
+
Piezoelectric Effect
Bila polaritasnya berubah, maka efeknya terbalik, menjadi lebih tipis
+
Piezoelectric Effect
Bila perubahan polaritas tegangan dilakukan secara cepat
menggunakan sumber tegangan bolak-balik (alternating voltage)
maka akan dihasilkan getaran kristal dengan frequensi f
Gelombang
suara dengan
frequensi f
Piezoelectric Effect
U(f)
Bila sumber tegangan berupa pulsa tegangan singkat (short
voltage pulse) maka akan dibangkitkan getaran dengan frequensi
resonansi kristal f
0
Pulsa singkat
( < 1 s )
Piezoelectric Effect
Penerimaan Gelombang ultrasonic
Sebaliknya, jika gelombang ultrasonic mengenai kristal
piezoelectric, maka akan menyebabkan vibrasi pada
kristal yang kemudian akan menghasilkan tegangan
listrik pada permukaan kristal.
Energi listrik Kristal Piezoelectric Gelombang Ultrasonic
Medium 1 Medium 2
Interface
Incoming wave Transmitted wave
Reflected wave
Sifat Gelombang Pada Interface 2 Medium
J enis Probe Ultrasonik (search Unit)
& Aplikasinya
socket
matching-
element
damping-
block
crystal
protecting face
(probe delay)
housing
workpiece Sound pulse
Straight beam probe
Jenis & Struktur komponen Probe
Prinsip Pendeteksian Cacat (Flaw)
Stright beamprobe
d = c t/2
Kedalaman flaw
Sinyal pantulan pada permukaan flaw tidak terdeteksi
menggunakan stright beam probe karena bentuknya
crystal
perspex wedge
(probe delay)
damping blocks
socket
housing
workpiece Sound pulse
Angle beam probe
Prinsip Pendeteksian Cacat (Flaw)
10 20 30 40
Angle beamprobe
receiver
socket
transmitter
socket
damping blocks
crystal
delay
acoustical
barrier
TR-probe / dual crystal probe
Krautkramer NDT Ultrasonic
Systems
Remaining wall thickness
measurement
Corrosion
USM 22
Dual element probe
Pipe
Sistem Peralatan UT
Sistem Display Sinyal Ultrasonik
(Pulse Reflection)
Ultrasonic Instrument
0 2 4 8 10 6
CRT / A-scan display
Sistem Penampil Sinyal Ultrasonic
0 2 4 8 10 6
+ -
U
h
Sistem Penampil Sinyal Ultrasonic
0 2 4 8 10 6
+
-
U
h
Sistem Penampil Sinyal Ultrasonic
Block diagram: Ultrasonic Instrument
amplifier
work piece
probe
horizontal
sweep
clock
pulser
IP
BE
screen
PRINSIP PENGUKURAN
WAKTU TEMPUH GELOMBANG
Dengan terukurnya waktu tempuh
gelombang, maka J arak / tebal
reflektor segera dapat ditentukan
dengan rumus:
d = S/2 = c t / 2
s = sound path [mm]
c = sound velocity [km/s]
t = time of flight [m s)
Pulsa awal = start
Gelombangmencapai pada
dinding belakang pada
skala 4
Pulsa kembali pada skala
8
PRINSIP PENGUKURAN
WAKTU TEMPUH GELOMBANG
Identifikasi Flaw / Defect
Medan Suara (sound field)
Medan jauh
= sudut divergensi
N = panjang medan dekat
Medan dekat
Sumbu akustik (berkas pusat)
0 2 4 6 8 10
IP BE R
0 2 4 6 8 10
IP BE R
0 2 4 6 8 10
IP BE R
J arak / Kedalaman Flaw & Besarnya
Amplitudo Sinyal Pantulan
Plate testing
delamination
plate
0 2 4 6 8 10
IP
F
BE
IP = Initial pulse
F = Flaw
BE = Backwall echo
crack
Flaw tidak terdeteksi menggunakan
stright beam probe karena lokasinya
Teknik Tandem Untuk Bentuk Flaw Vertikal
10 15 5 10 15 5
T R
a
1
Dekat Permukaan Dekat Permukaan
Teknik Tandem Untuk Bentuk Flaw Vertikal
10 15 5 10 15 5
T R
a
2
Di bagian Di bagian
tengah tengah
Teknik Tandem Untuk Bentuk Flaw Vertikal
10 15 5 10 15 5
T R
a
3
Di bawah Di bawah
IDENTIFIKASI LUASAN CACAT
P osisi 50 %
Daerah cacat
P osisi probe dengan tinggi
pulsa berkurang 50 %
surface =
sound entry
backwall
0 2 4 6 8 10
IE
IP
BE
1
1 2
flaw
water delay
0 2 4 6 8 10
IE
IP
BE
F
2
Immersion testing
Prosedur Testing
Persiapan Testing
Sebelum melakukan testing perlu diperhatikan hal sbb.
Permukaan benda uji harus rata (uniform), bebas dari:
Kotoran, Cekungan, las-lasan, dsb. Kalau perlu dilakukan
penghalusan menggunakan sikat kawat, gerinda, dsb.
Kerak, cat atau coating yang melekat dengan kuat dan rata tidak
perlu dihilangkan (karakteristik akustiknya sama)
Gunakan probe yang sesuai (ukuran diameter & frequensinya)
dengan mempertimbangkan:
Karakteristik akustik dari bahan yang di test
Geometri dari bahan yang di test
Ukuran minimum dan jenis reflektor yang akan dideteksi
Persiapan Testing
Gunakan standard calibration block yang sesuai :
Menggunakan bahan yang sama dengan test object
Minimum 2 ketebalan yang berbeda & mencakup tebal normal
dari test objek
Stright beam probe Angel beam probe
Persiapan Testing
6.1.3 Gunakan Couplant yang sesuai:
Couplant termasuk : Air, minyak, oli, cellulose gel, dsb.
permukaan yg kasar memerlukan viskositas tinggi.
Couplant yg digunakan untuk kalibrasi hrs = yg di inspeksi
Pemberian couplant hrs memenuhi seluruh area bidang kontak.
Sekian dulu ..
Selamat belajar..
Semoga Sukses !!