You are on page 1of 23

Adalah Usaha

preventif,
mengoptimalisasi
kesahatan maternal
dan neonatal
Suatu kegiatan
pemantauan rutin
selama kehamilan
tingginya angka kematian
ibu di Indonesia (Sekitar
800 wanita meninggal/hari)
240 kematian ibu per
100.000 kelahiran hidup
Tujuan: Untuk
memonitor kehamilan
ibu
Deteksi dini kehamilan
ibu yang abnormal
Mengoptimalkan
kesehatan ibu dan
janin selama hamil
Asuhan
perinatal
penting
dilakukan
mengingat
tingginya angka
kematian ibu
Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) adalah
pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan
fisik ibu hamil, hingga mampu menghadapi
persalinan, kala nifas, persiapan
pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan
reproduksi secara wajar.
Pelayanan antenatal adalah pelayanan
kesehatan oleh tenaga profesional (dokter
spesialis kebidanan, dokter umum, bidan,
pembantu bidan dan perawat bidan) untuk
ibu selama masa kehamilannya, sesuai
dengan standar minimal pelayanan
antenatal.

1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan
kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,
maternal dan sosial ibu dan bayi.
3. Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara
umum, kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal
mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian ASI eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
7. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan
perinatal.


1. Mengenali dan mengobati penyulit-penyulit yang mungkin
diderita sedini mungkin.
2. Menurunkan angka morbilitas ibu dan anak.
3. Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari
dan keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas dan
laktasi

1. Promosi kesehatan selama kehamilan melalui sarana dan
aktifitas pendidikan.
2. Melakukan screening, identifikasi wanita dengan kehamilan
risiko tinggi dan merujuk bila perlu.
3. Memantau kesehatan selama hamil dengan usaha
mendeteksi dan menangani masalah yang terjadi.


Pelaksana pelayanan antenatal adalah dokter, bidan,
perawat yang sudah dilatih dalam pemeriksaan
kehamilan.




1. Konsep Pelayanan ANC
Meliputi Anamnesis, pemeriksaan fisik, laboraturium,
obat, imunisasi, penyuluhan tentang gizi dan imunisasi
1. Kunjungan ibu hamil Kunjungan ibu hamil yang
pertama (K1)
Kunjungan K1 adalah kontak ibu hamil yang pertama
kali dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan
pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan
trimester I, dimana usia kehamilan 1 sampai 12
minggu, meliputi: (1) Identitas/biodata, (2) Riwayat
kehamilan, (3) Riwayat kebidanan, (4) Riwayat
kesehatan, (5) Riwayat sosial ekonomi, (6)
Pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan, (7)
Penyuluhan dan konsultasi.




Kunjungan K4 adalah kontak ibu hamil
yang keempat atau lebih dengan petugas
kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan
kehamilan dan pelayanan kesehatan pada
trimester III, usia kehamilan > 24 minggu,
meliputi: (1) Anamnesis (keluhan/masalah) (2)
Pemeriksaan kehamilan dan pelayanan
kesehatan, (3) Pemeriksaan psikologis, (4)
Pemeriksaan laboratorium bila ada
indikasi/diperlukan, (5) Diagnosa akhir
(kehamilan normal, terdapat penyulit, terjadi
komplikasi, atau tergolong kehamilan risiko
tinggi (6) Sikap dan rencana tindakan
(persiapan persalinan dan rujukan).


1. Trimester I (1-12minggu) : 1 kali kunjungan
(K1)
2. Trimester II (13-24 minggu): 1 kali kunjungan
3. Trimester III (>24 minggu): 2 kali kunjungan
(K4)


Mencatat hasil pengkajian data subjektif
Biodata ibu dan suami
Riwayat Kehamilan Sekarang
Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
Riwayat Antenatal sebelumnya, jika ada
Gerakan janin dirasakan sejak kapan dan keadaan
sekarang
Tanda dan bahaya sesuai umur kehamilan ibu saat
diberi asuhan :
Trimester I: Mual/muntah berlebihan, perdarahan, dll
Trimester II: Perdarahan, lelah, sering pusing, dll
Trimester III: Sakit kepala, pandangan kabur, nyeri pada
ulu hati, perdarahan, dll




Keluhan lain seperti sakit pinggang, keram (lazim
pada kehamilan)
Kebiasaan mengkonsumsi obatobat yang
membahayakan kehamilan
Kondisi psikis ibu, kekhawatiran terhadap
kehamilan, persalinan, rasa malu akibat
kehamilannya
Perilaku yang membahayakan kehamilan: diurut
dukun, aktivitas yang membahayakan kehamilan
Sikap atau respons terhadap kehamilan sekarang
Dampak aktivitas seksual terhadap kehamilan
Perilaku spiritual dan sosial
Pola eliminasi (sembelit, diare, sering kencing, dan
sakit ketika berkemih)
Riwayat Kebidanan yang lalu
Riwayat menstruasi
Riwayat Pemakaian Kontrasepsi
Riwayat Kesehatan
Penyakit yang diderita ibu dahulu dan sekarang ,
Penyakit keturunan keluarga , dan faktor keturunan
gemeli
Status Sosial
Status perkawinan, respon keluarga terhadap kehamilan
Pola konsumsi makanan dan minuman
Kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman yang
membahayakan kehamilan
Kebiasaan yang merugikan kesehatan ibu
Ibu/suami merokok, minumminuman yang beralkohol
dan obatobatan terlarang, memelihara atau kontak
dengan kucing
Rencana tempat melahirkan, penolong dan pendamping
persalinan
Pengetahuan ibu
Mencatat hasil Pengkajian Data Objektif
Tinggi dan Berat badan, Tandatanda vital, Lingkar
Lengan, Postur tubuh (lordosis)
Pemeriksaan kepala dan leher (Edema pada wajah,
Keadaan konjungtiva, Keadaan mulut apakah pucat
atau tidak)
Pembengkakkan saluran limfe dan kelenjar tiroid
pada leher, pembesaran vena jugularis
Hasil pemeriksaan tangan dan kaki
Hasil pemeriksaan payudara
Hasil pemeriksaan abdomen
Pemeriksaan genital luar (varises,
perdarahan, luka, cairan yang keluar,
pengeluaran dari uretra dan kelenjar skene,
keadaan kelenjar bartolin apakah ada massa
atau ada cairan yang keluar)
Pemeriksaan laboratorium (uji urin
kehamilan pada umur kehamilan < 20
minggu, reduksi urine, protein urine, kadar
hemoglobin darah, golongan darah)

Aktifitas fisik
Dapat seperti biasa (tingkat aktifitas ringan sampai
sedang), istirahat minimal 15 menit tiap 2 jam. Jika
duduk/berbaring dianjurkan kaki agak ditinggikan. Istirahat
harus cukup. Jika ada gangguan / keluhan yang
mencurigakan dapat membahayakan (misalnya, perdarahan
per vaginam), aktifitas fisik harus dihentikan.
Pekerjaan
Hindari pekerjaan yang membahayakan atau terlalu berat
atau berhubungan dengan radiasi/bahan kimia, terutama
pada usia kehamilan muda
Imunisasi
Terutama tetanus toksoid. Imunisasi lain sesuai indikasi.
Sanggama/coitus
Dapat seperti biasa, kecuali jika terjadi perdarahan atau keluar cairan
dari kemaluan, harus dihentikan (abstinentia). Jika ada riwayat abortus
sebelumnya, coitus ditunda sampai usia kehamilan di atas 16 minggu.
Hindari trauma berlebihan pada daerah serviks/uterus
Perawatan mammae dan abdomen
Jika terjadi papila retraksi, dibiasakan papillla ditarik manual dengan
pelan. Striae/hiperpigmentasi dapat terjadi, tidak perlu dikuatirkan
berlebihan.
Hewan peliharaan
Dianjurkan menghindari kontak.
Merokok / minuman keras / obat-obatan
Harus dihentikan selama kehamilan dan sampai persalinan, nifas dan
menyusui selesai
Gizi/nutrisi
Makanan sehari-hari dianjurkan yang memenuhi standar kecukupan gizi
untuk ibu hamil. Untuk pencegahan anemia defisiensi, diberi tambahan
vitamin dan tablet Fe.
Kunjungan postpartum rutin harus dilakukan sekitar
4-6 minggu setelah melahirkan, namun awal
kunjungan nifas pada 1-2 minggu setelah
melahirkan juga harus dipertimbangkan untuk
wanita yang operasi caesar atau berisiko tinggi
untuk depresi postpartum. Yang perlu dilakukan
yaitu:
a. Pemeriksaan Fisik:
Berat badan
Vital sign
Tiroid
Payudara
Abdomen
Panggul
b. Topik rutin yang perlu dibahas:
Menyusui
Kembali ke aktivitas seksual
Rencana kontrasepsi
Status emosional
TERIMA KASIH

You might also like