You are on page 1of 13

Internetworking Development & Design | April 2009

1


Fundamental
Internetworking Development & Design Life Cycle
Deris Stiawan (Dosen Jurusan Sistem Komputer FASILKOM UNSRI)
Sebuah Pemikiran, Sharing, Ide Pengetahuan, Penelitian


Banyak sekali pertanyaan tentang apakah ada suatu panduan / langkah-
langkah yang harus dilakukan untuk mendesign suatu internetworking baik
dalam skala lokal atau luas, biasanya untuk dijadikan sebagai pedoman
dalam langkah-langkah penulisan ilmiah (TA/Jurnal). Dengan tulisan ini
penulis mencoba memaparkan beberapa model / langkah-langkah yang bisa
menjadi framework yang dikutip dari berbagai buku, Literatur, Whitepaper
Computer Networking dan Data Communications.






Saat ini dengan perkembangan perangkat IT terutama dibidang Networking telah menjadikan
kebutuhan akan infrastruktur sangat tinggi yang membuat para vendor berlomba untuk
membuat solusi terintegrasi. Tetapi tidak semua solusi yang diberikan atau ditawarkan oleh
vendor sesuai dengan kebutuhan perusahaan, karena strategi bisnis perusahaan akan berbeda-
beda sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
Dahulu pada saat IT menjadi booming dan anak emas diperusahaan, penggunaan dana yang
unlimited sangat mudah dianggarkan, namun saat ini dengan semakin jenuhnya akan solusi yang
diberikan oleh IT ditambah dengan efek dari krisi global, banyak perusahaan mulai menarik
ikat pinggang untuk belanja produk IT. Pemahanan ini sangat lumrah karena solusi IT dan
dampak yang ada sangat susah untuk dituangkan dalam bentuk angka-angka keuntungan diatas
kertas. Karena itu perlu adanya pedoman bagi para praktisi / newbie freshgraduate/ peneliti
untuk membuat pedoman dan langkah-langkah dalam perancangan interkoneksi dan komunikasi.
Namun dalam pengembangan jaringan akan mendapatkan tantangan tersendiri, langkah
pertama adalah harus mengerti tentang internetworking requirement kita, karena unsur
reliability dan internetworking harus tercapai.
Penjelasan lebih lanjut tentang reliability dapat membaca tulisan penulis yang lain tentang
isu-isu pada network management.
Pendahuluan ...

Internetworking Development & Design | April 2009

2




Tahapan pada Network Development Life Cycle (NDLC) [1].



Gambar 1. NDLC
(Sumber : Applied Data Communications, A business-Oriented Approach, James E. Goldman,
Philips T. Rawles, Third Edition, 2001, John Wiley & Sons : 470)


1. Analysis : Tahap awal ini dilakukan analisa kebutuhan, analisa permasalahan yang muncul,
analisa keinginan user, dan analisa topologi / jaringan yang sudah ada saat ini. Metode
yang biasa digunakan pada tahap ini diantaranya ;
a. Wawancara, dilakukan dengan pihak terkait melibatkan dari struktur manajemen
atas sampai ke level bawah / operator agar mendapatkan data yang konkrit dan
lengkap. pada kasus di Computer Engineering biasanya juga melakukan
brainstorming juga dari pihak vendor untuk solusi yang ditawarkan dari vendor
tersebut karena setiap mempunyai karakteristik yang berbeda
Development & Design NDLC

Internetworking Development & Design | April 2009

3
b. survey langsung kelapangan, pada tahap analisis juga biasanya dilakukan survey
langsung kelapangan untuk mendapatkan hasil sesungguhnya dan gambaran
seutuhnya sebelum masuk ke tahap design, survey biasa dilengkapi dengan alat
ukur seperti GPS dan alat lain sesuai kebutuhan untuk mengetahui detail yang
dilakukan.
c. membaca manual atau blueprint dokumentasi, pada analysis awal ini juga
dilakukan dengan mencari informasi dari manual-manual atau blueprint
dokumentasi yang mungkin pernah dibuat sebelumnya. Sudah menjadi keharusan
dalam setiap pengembangan suatu sistem dokumentasi menjadi pendukung akhir
dari pengembangan tersebut, begitu juga pada project network, dokumentasi
menjadi syarat mutlak setelah sistem selesai dibangun.
d. menelaah setiap data yang didapat dari data-data sebelumnya, maka perlu
dilakukan analisa data tersebut untuk masuk ke tahap berikutnya. Adapun yang bisa
menjadi pedoman dalam mencari data pada tahap analysis ini adalah ;
User / people : jumlah user, kegiatan yang sering dilakukan, peta politik
yang ada, level teknis user
Media H/W & S/W : peralatan yang ada, status jaringan, ketersedian data
yang dapat diakses dari peralatan, aplikasi s/w yang digunakan
Data : jumlah pelanggan, jumlah inventaris sistem, sistem keamanan
yang sudah ada dalam mengamankan data.
Network : konfigurasi jaringan, volume trafik jaringan, protocol,
monitoring network yang ada saat ini, harapan dan rencana
pengembangan kedepan
Perencanaan fisik : masalah listrik, tata letak, ruang khusus, sistem
keamanan yang ada, dan kemungkinan akan pengembangan kedepan.

2. Design : Dari data-data yang didapatkan sebelumnya, tahap Design ini akan membuat
gambar design topology jaringan interkoneksi yang akan dibangun, diharapkan dengan
gambar ini akan memberikan gambaran seutuhnya dari kebutuhan yang ada. Design bisa
berupa design struktur topology, design akses data, design tata layout perkabelan, dan
sebagainya yang akan memberikan gambaran jelas tentang project yang akan dibangun.
Biasanya hasil dari design berupa ;
a. Gambar-gambar topology (server farm, firewall, datacenter, storages, lastmiles,
perkabelan, titik akses dan sebagainya)
b. Gambar-gambar detailed estimasi kebutuhan yang ada


Internetworking Development & Design | April 2009

4
3. Simulation Prototype : beberapa networkers akan membuat dalam bentuk simulasi
dengan bantuan Tools khusus di bidang network seperti BOSON, PACKET TRACERT, NETSIM,
dan sebagainya, hal ini dimaksudkan untuk melihat kinerja awal dari network yang akan
dibangun dan sebagai bahan presentasi dan sharing dengan team work lainnya. Namun
karena keterbatasan perangkat lunak simulasi ini, banyak para networkers yang hanya
menggunakan alat Bantu tools VISIO untuk membangun topology yang akan didesign.

4. Implementation : di tahapan ini akan memakan waktu lebih lama dari tahapan sebelumnya.
Dalam implementasi networkers akan menerapkan semua yang telah direncanakan dan di
design sebelumnya. Implementasi merupakan tahapan yang sangat menentukan dari
berhasil / gagalnya project yang akan dibangun dan ditahap inilah Team Work akan diuji
dilapangan untuk menyelesaikan masalah teknis dan non teknis.
Ada beberapa Masalah-masalah yang sering muncul pada tahapan ini, diantaranya ;
a. jadwal yang tidak tepat karena faktor-faktor penghambat,
b. masalah dana / anggaran dan perubahan kebijakan
c. team work yang tidak solid
d. peralatan pendukung dari vendor
makanya dibutuhkan manajemen project dan manajemen resiko untuk menimalkan sekecil
mungkin hambatan-hambatan yang ada.

5. Monitoring : setelah implementasi tahapan monitoring merupakan tahapan yang penting,
agar jaringan komputer dan komunikasi dapat berjalan sesuai dengan keinginan dan tujuan
awal dari user pada tahap awal analisis, maka perlu dilakukan kegiatan monitoring.
Monitoring bisa berupa melakukan pengamatan pada ;
a. Infrastruktur hardware : dengan mengamati kondisi reliability / kehandalan sistem
yang telah dibangun (reliability = performance + availability + security),
b. Memperhatikan jalannya packet data di jaringan ( pewaktuan, latency, peektime,
troughput)
c. Metode yang digunakan untuk mengamati kesehatan jaringan dan komunikasi
secara umum secara terpusat atau tersebar
Pendekatan yang paling sering dilakukan adalah pendekatan Network Management, dengan
pendekatan ini banyak perangkat baik yang lokal dan tersebar dapat di monitor secara utuh.






Internetworking Development & Design | April 2009

5
6. Management, di manajemen atau pengaturan, salah satu yang menjadi perhatian khusus
adalah masalah Policy, kebijakan perlu dibuat untuk membuat / mengatur agar sistem yang
telah dibangun dan berjalan dengan baik dapat berlangsung lama dan unsur Reliability
terjaga. Policy akan sangat tergantung dengan kebijakan level management dan strategi
bisnis perusahaan tersebut. IT sebisa mungkin harus dapat mendukung atau alignment
dengan strategi bisnis perusahaan.
































Internetworking Development & Design | April 2009

6




Menurut whitepaper Creating business value and operational excellence with the cisco
lifecycle services approach halaman 6 [8], yang akan dijabarkan penulis dari sudut pandang
lain sesuai dengan analisa penulis.













Gambar 2. tahapan-tahapan Life Cyle

Pada setiap phase dalam sebuah lifecycle pengembangan jaringan, dibutuhkan pada setiap
bagian dengan kesesuaian bisnis dan kebutuhan teknis dari perusahaan tersebut.

1. Prepare, pada bagian ini biasanya analis melihat strategi dari perusahaan, proses bisnis,
core bisnis dan produk yang dihasilkan, hal ini berguna untuk menetapkan dan
menempatkan strategi Internetworking yang akan dibangun dengan blue print IT
Infrastruktur dan aspek financial yang akan dikembangkan kedepan.
Hindari :
karena tidak adanya support dari manajemen atas maka tidak semua user akan
membantu pencarian analisa data awal ini
beberapa user keep data dan bersikap acuh tak acuh, padahal data mereka
dibutuhkan untuk tahapan perencaan berikutnya
mendapatkan data mentah, carilah data-data sedetil mungkin tentang project ini
tidak mengajak semua level pegawai, usahakan lakukan analisa dari sudut berbagai
kebutuhan user di jaringan tersebut.

Life Cycle Approach

Internetworking Development & Design | April 2009

7
2. Plan, pada bagian perencanaan, ditahap ini akan dipelajari tentang infrastruktur IT
(hadware, software, proses bisnis) yang telah berjalan dan digunakan. Tahapan ini
meneruskan dari tahap prepare sebelumnya, Dengan perencanaan yang baik maka akan
membantu untuk mengatur pekerjaan, resiko yang mungkin muncul, permasalahan yang
ditemui, responsibility, tenggang waktu milestones, dan kebutuhan sumber daya yang
dibutukan untuk pengerjaan project yang akan dilakukan, namun dalam perencanaan
jangan sampai akan melebihi dari kemampuan perusahaan baik dari sisi financial dan
strategi bisnisnya.
Hindari :
Hindari perencanaan yang tidak matang, misalnya tidak menjelaskan secara rinci
topology, layer akses atau lainnya dikarenakan data yang tidak lengkap
Jangan membuat perencanaan yang tidak menjadi peningkatan produktifitas bisnis
perusahaan tersebut
misalnya perencanaan pembelian barang dengan tidak memperhatikan kurs dollar,
tenaga SDM kontrak / freelance, jadi lakukan dengan tepat karena bias salah dari
perencanaan.

3. Design, dalam tahap perancangan harus memperhatikan masalah availability, reliability,
security dan performance. Jangan sampai sistem yang baru tidak lebih baik dari sistem
yang lama. Beberapa kasus tahapan design inilah yang menjadi factor penentu dari tahapan
berikutnya, seorang analis network yang baik dapat dengan jelas dan mengetahui secara
menyeluruh permasalah dan strategi pengembangan kedepan dari sistem yang sedang
dikerjakannya. Lakukan secara menyeluruh dan mendalam dari analisa masalah yang
muncul di tahap sebelumnya.
Tahapan ini juga harus menjelaskan tentang bagaimana proses konfigurasi, koneksi
percobaan, pengembangan kedepan, dan proses migrasi dari system lama ke system baru,
demo system dan validasi
Hindari :
Analisa yang salah hingga user merasa peningkatan performa network secara
keseluruhan tidak ada bedanya dengan system yang lama
Pemikiran yang sempit atau hanya focus pada salah satu area saja, untuk mendapatkan
network yang availability baik ada banyak sekali faktornya tidak hanya oleh konfigurasi
hardware namun juga harus memperhatikan user, proses dan tools yang ada.





Internetworking Development & Design | April 2009

8
4. Implement, sebelum di implementasikan akan dilakukan testing terlebih dahulu, banyak
para analis akan melakukan pilot project dan simulasi sebelum implementasi system yang
baru, hal ini dilakukan untuk meminimalisasi kesalahan yang mungkin muncul. Proses
ditahapan ini adalah instalasi, konfigurasi, dan integrasi system. Bisa jadi salah satu bagian
network telah berhasil dimigrasi dengan baik namun tidak berarti semua bagian akan lancar.
Hindari :
Ketidakpastian dan ketidakyakinan sistem yang akan diimplementasi, misalnya dengan
mencoba-coba implementasi sistem yang belum pernah digunakan atau pengalaman
sebelumnya tanpa di temani pihak lain yang sudah pengalaman.
Kurangnya team support / pendukung lainnya, usahakan team terdiri dari beberapa
orang yang disesuaikan dengan skill yang dibutuhkan.
Plug n play, jangan berpikir setelah di integrasikan, di interkoneksikan, di install dapat
berjalan sesuai dengan rencana diatas kertas.

5. Operate, tahapan ini bagian dari tahapan implementasi, setelah di implementasi maka
perlu dilakukan pengawasan dan pemantauan pada pengoperasiannya, beberapa kasus pada
tahapan ini akan terlihat beberapa kasus masalah misalnya tidak kompatibelnya hardware,
masalah pada software dan aplikasi yang selama ini jalan tidak ada hambatan namun
setelah implementasi menjadi terganggu, user yang mengeluh tidak adanya perubahan
pada performance dengan sistem yang baru dan sebagainya.
Hindari :
Tidak melibatkan team lain dari beberapa bagian lain di perusahaan tersebut
Tidak mempunya plan lain, buatlah Plan A, Plan B dan sebagainya untuk menghindari
masalah yang akan muncul
Team langsung bubar, beberapa kasus team project langsung pergi, usahakan untuk
tetap di tempat selama beberapa waktu sampai kondisi bisa di kendalikan.

6. Optimize, masukan pada saat tahapan implementasi dan operate akan sangat
mempengaruhi tahapan optimalisasi ini, dimana dari masukan tadi bisa memberikan input
untuk penanganan, redesign, rekonfigurasi dan perubahan yang perlu dilakukan tanpa
merubah arah dari tujuan project tersebut.
Hindari :
Tidak melibatkan team lain dari beberapa bagian lain di perusahaan tersebut
Tutup mata dan telinga untuk aduan dari user kepada team, sangat disarankan untuk
membuat heldesk / hotline



Internetworking Development & Design | April 2009

9




Kebutuhan Pengembangan Internetworking (GNDP)
Secara umum, ada 3 elemen penting pada saat pengembangan jaringan menurut literature
white paper internetworking design guide cisco ;
1. Kebutuhan yang diinginkan (environmental given), termasuk lokasi host, servers, terminal,
dan peralatan end point lainna, yang menjadi focus adalah biaya yang dibutuhkan untuk
membawa setiap tingkatan layanan yang diinginkan user.
2. Batasan Kinerja, performance constraints sangat focus pada masalah reliability jaringan,
traffic throughput, dan kecepatan host / client (seperti NIC dan kecepatan akses hardisk)
3. Internetworking Variabel, termasuk network topology, kapasitas jaringan, dan aliran
paket data.



Gambar 2. General Network Designn Process (sumber Interneworking design guide : 9)
Development & Design GNDP

Internetworking Development & Design | April 2009

10
1. Assessing User Requirements, Melakukan analisa kebutuhan user pengguna adalah
dilangkah awal ini, dimana unsur availability seperti respon time, throughput dan
reliability harus tercapai.
a. Respon time dapat diukur dengan berapa lama respon yang dibutuhkan pada saat
memberikan perintah atau menjalankan aplikasi ke sistem, karena beberapa
aplikasi kritikan membutuhkan waktu respon yang cepat seperti online services.
b. Throughput, paket-paket yang lewat dijaringan yang padat akan sangat sensitive
dengan bandwitdh yang ada, aplikasi, file transfer, sumber daya yang bisa diakses
dan protocol yang digunakan. Volume traffic Aplikasi-aplikasi kritikal akan sangat
terpengaruh pada keadaan kondisi jaringan saat itu. Troughput sangat terpengaruh
dengan bandwidth, devices yang digunakan, media transmisi yang digunakan dan
topology yang dibangun.
c. Reliability sangat sensitive dan penting, beberapa aplikasi sangat sensitive dengan
kondisi jaringan untuk koneksi yang selalu online, apalagi saat ini era Unified
Communications yang menconvergence data, suara dan video dalam jaringan yang
terpusat. Kehandalan sangat dibutuhkan untuk menjamin layanan dapat di
delivered ke user / pelanggan.

Dilangkah awal ini untuk mendapatkan kebutuhan yang detil dapat menggunakan beberapa
pendekatan, seperti metode ;
a. Profile komunitas user secara keseluruhan, dibutuhkan untuk menyamakan persepsi
semua user yang ada tentang kebutuhan dan policy di jaringan, seperti akses mail,
group user, hak akses sumber daya printer dan storages server.
b. Wawancara dan survey langsung kelapangan, dibutuhkan wawancara dan survey
untuk mendapatkan data sebenarnya, karena bisa saja ekspetasi setiap user di
berbeda bagian juga berbeda keinginan dan problemnya selama ini, problem
seperti akses ke aplikasi sistem informasi, penggunaan bandwidth, dan sebagainya.

Assessing Cost, Analisa kebutuhan biaya, biaya sangat mempengaruhi dari implementasi
dan design yang akan dilakukan, jumlah yang dibutuhkan sangat mempengaruhi Total Cost
Ownership (TCO). Dalam pengangaran produk sebagai solusi yang digunakan sebagai
backbone, core, distribusi, dan akses akan sangat tergantung pembiayaannya dari produk
yang akan digunakan. Setiap solusi punya karakteristik sendiri yang membedakan kelas
antar vendor tersebut.




Internetworking Development & Design | April 2009

11
Estimasi biaya yang harus dikeluarkan untuk implementasi design network, seperti ;
Kebutuhan biaya h.w dan s.w, Biaya Instalasi, Biaya ekspansi, Biaya Support dan Biaya
downtime

TCO sangat sensitive tentang berapa lama investasi yang ada akan kembali dan berapa
persen efisien dan efektif dari implementasi yang telah dilakukan dapat dinikmati.
Pembiyaan sangat terpengaruh dari solusi teknologi yang akan digunakan, Beberapa vendor
internetworking malah memberikan solusi garansi yang lama, pembelian barang second
untuk ditukarkan dengan solusi terbaru, model garansi penggantian alat yang rusak selama
masa kontrak, jaminan sukucadang / heldesk hotline produk dan sebagainya ini juga perlu
menjadi perhatian networkers dalam menentukan solusi.

2. Select Topologies and Technologies to satisfy needs, pada tahap adalah memilih topology
dan teknologi yang tepat digunakan. Dalam perancangan jaringan computer, pemilihan
topology sangat berpengaruh pada performace network, factor yang harus diperhatikan
dalam perancangan topology adalah aplikasi yang berjalan, jumlah device endpoint yang
akan dikoneksikan, sebaran endpoint, mobilitas pengguna, dan solusi vendor yang akan
digunakan.
Pemilihan teknologi perangkat core backbone, distribusi, access, dan sistem keamanan
akan sangat menentukan kepuasan user dari penggunaan perangkat switch, router, dan
sumber daya lain yang digunakan. Pengaruhnya pada jaminan layanan kepada user yang
akan diberikan oleh teknologi yang tepat, jaminan layanan akan sangat erat dengan
reliability atau kehandalan network kita.












Gambar 3. Model Hirarki


Internetworking Development & Design | April 2009

12
Contoh pembagian akses secara hirarki dari cisco, membagi dalam beberapa hirarki seperti
pada gambar 3. Model tersebut menjadi 3 layer / tingkatan ;
1. Hirarki Core : pada bagian Inti terdapat interkoneksi utama atau akses utama dari
network dan yang akan mengoptimalkan transport antar sites. Bisa berupa perangkat
Switching di Layer 2 atau Layer 3 yang tugas pokonya sebagai interkoneksi semua
sumber daya. Contohnya perangakt Switching Layer 3 yang bertugas forward dan
routing semua paket masuk dan keluar network, fungsi firewall dan sistem keamanan
lainnya juga bisa di implementasikan di Hirarki Core ini.
2. Hirarki Distribution : di bagian distribusi akan ditugaskan untuk mendistribusikan
semua pengaturan di hirarki Core ke Access dan yang akan membuat kebijakan koneksi.
Distribusi lebih ditekankan untuk mempermudah pengaturan dan menyebarkan resource
yang ada di network sesuai dengan aturan yang telah dibuat. Peralatan pada hirarki ini
biasanya berupa Switching di layer 2.
3. Hirarki Access : di bagian inilah semua perangkat disebarkan dan di interkoneksikan ke
semua end point sumber daya yang ada misalnya terminal user dan sebagainya.
Peralatan bisa berupa router layer 3 atau switching layer 2.

4. Model Network Workload, model beban kerja jaringan harus menjadi perhatian pada saat
mendesign topology yang akan dibuat, terutama untuk solusi aplikasi yang kritikal,
peektime traffic yang tinggi, akses ke resources yang besar, solusi yang sering digunakan
seperti loadbalanced systems baik backbone atau akses link, sistem distribusi/tersebar,
model synchronization, database terdistribusi, dan lain-lain yang akan menjamin realibility
100% tanpa downtime.

5. Simulate behavior under expected Load, membuat mekanisme seperti pekerjaan yang
sebenarnya, biasanya para networkers akan mempresentasikan design yang dibuat ke team
work atau ke pelanggan, penggunaan simulasi perangkat lunak menjadi solusinya. Dengan
penggunaan simulasi ini diharapkan dapat mengukur performa dari design network yang
dibuat.

6. Perform sensitive test, testing performa biasanya dilakukan pada network dibagian
tertentu untuk melihat seberapa jauh perubahan yang terjadi pada saat implementasi
nantinya.

7. Rework design as needed, lakukan design ulang jika dibutuhkan untuk mendapatkan hasil
yang lebih optimal, biasanya hasil didapatkan dari masukan user, team work atau
management.

Internetworking Development & Design | April 2009

13
Bahan Bacaan



[1] James E. Goldman, Philips T. Rawles, Third Edition, 2001, Applied Data Communications, A
business-Oriented Approach, , John Wiley & Sons

[2] Mani Subramanian, 2000, Network Management: an Introductions to principals and
practice, Addison-wesley, USA

[3] Steve McQuerry, 2008 Interconnecting Cisco Network Devices, Part 1 (ICND1), Second
Edition, Cisco Press, USA

[4] Steve McQuerry, 2008 Interconnecting Cisco Network Devices, Part 2 (ICND2), Third
Edition, Cisco Press, USA

_________, Internetworking Network Design,cisco.com

[5] _________, Architecting for business Productivity, 2002, cisco.com

[6] _________, Architecting for e-business, 2001, cisco.com

[7] _________, Network Configuration Manager, http://www.cisco.com/en/US/technologies/

[8] _________, White paper,
http://www.cisco.com/warp/public/437/services/lifecycle/LifecycleServicesWhitePaper.pdf

You might also like