You are on page 1of 2

4.

ANALISIS
Pasien datang ke Poli Jiwa RSU Anutapura dengan keluhan sakit pada
bokong sampai lutut, keluhan sakit pada bokong sudah dirasakan sejak 1,5 tahun
yang lalu, sedangkan sakit pada lutut baru dirasakan sejak 2 bulan yang lalu, sakit
terasa seperti berdenyut-denyut dan pasien seperti terasa mau mati. Pasien
sebelumnya jatuh terpeleset dan terduduk dihalaman belakang rumahnya kurang
lebih 2 tahun yang lalu, setelah jatuh 6 bulan kemudian baru lutut mulai terasa
sakit. Pasien juga mengeluh sering berdebar-debar, gelisah, susah tidur dan mual
semenjak sakit lutut mulai terasa, semua keluhan muncul tidak menentu kapan
waktunya. Pasien sudah berobat ke dokter spesialis saraf namun tidak ada
perubahan yang signifikan. Sekitar 2 minggu lalu pasien sempat dirawat di ruang
penyakit dalam karena keluhan sakit bokong itu, juga ada peningkatan kolesterol,
peningkatan kadar gula darah, peningkatan kadar asam urat. Sebelum pasien
dirawat pasien tidak bisa mendengar keributan, karena setelah mendengar
keributan pasien langsung gemetar. Pasien pernah mengalami peradangan pada
hidung, peradangan itu makin membesar di sebelah kanan sebesar telur maleo,
setelah itu dioperasi dan menurut dokter sudah sembuh. Pasien sekitar 3 hari lalu
pernah melihat sosok kepala dan tangan tanpa badan muncul dihadapannya saat
pasien tidur, namun ketika suami pasien bangun, suami pasien tidak melihat
apapun.
Berdasarkan autoanamnesis didapatkan pasien ini mengalami gangguan
atau penyakit dengan gejala-gejala sakit pada bokong, dan setelah berobat dari
poli saraf didiagnosis dengan low back pain. Keluhan-keluhan pasien makin
memberat dirasa karena pasien terlalu khawatir memikirkan penyakitnya. Jadi,
dengan kata lain faktor stressor pada kasus ini adalah penyakit sarafnya tersebut.
Oleh karena itu, pasien ini dikatakan mengalami gangguan psikosomatik.
Psikosomatis berasal dari dua kata yaitu psiko yang artinya psikis (jiwa),
dan somatis yang artinya tubuh. Dalam Diagnostic And Statistic Manual Of
Mental Disorders edisi keempat (DSM IV) istilah psikosomatis telah digantikan
dengan kategori diagnostik faktor psikologis yang mempengaruhi kondisi medis.
Gangguan psikosomatik adalah gangguan atau penyakit yang ditandai oleh
keluhan- keluhan psikis dan somatik yang dapat merupakan kelainan fungsional
suatu organ dengan atau tanpa gejala objektif dan dapat pula bersamaan dengan
kelainan organik atau struktural yang berkaitan erat dengan stresor atau peristiwa
psikososial tertentu.
Menegakkan diagnosis pasien dengan gangguan psikosomatik tidak
berbeda dengan menegakkan diagnosis penyakit lain pada umumnya, yaitu
dengan cara anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang lain yang
diperlukan. Pada umumnya pasien dengan gangguan psikosomatik datang ke
dokter dengan keluhan somatiknya. Jarang sekali keluhan psikis atau konfliknya
dikeluhkan secara spontan. Keluhan psikis yang menjadi stressornya baru akan
muncul setelah dilakukan anamnesis yang baik dan mendalam.

5. EVALUASI MULTIAKSIAL
1. Aksis I : Gangguan Psikosomatik (F54)
2. Aksis II : Ciri kepribadian / premorbid
3. Aksis III : Low Back Pain
4. Aksis IV : Penderitaan sakit yang dialami sudah 1,5 tahun
5. Aksis V : GAF Scale 70-61 (gejala sedang, moderate, disabilitas sedang)

You might also like