1. Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional menyebutkan bahwa seluruh kegiatan pembangunan harus direncanakan berdasarkan data baik spasial dan nonspasial serta informasi lainnya yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan
1. Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional menyebutkan bahwa seluruh kegiatan pembangunan harus direncanakan berdasarkan data baik spasial dan nonspasial serta informasi lainnya yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan
1. Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional menyebutkan bahwa seluruh kegiatan pembangunan harus direncanakan berdasarkan data baik spasial dan nonspasial serta informasi lainnya yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan
1. Pendahuluan a. Umum 1. Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional menyebutkan bahwa seluruh kegiatan pembangunan harus direncanakan berdasarkan data baik spasial dan nonspasial serta informasi lainnya yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Setiap kegiatan pembangunan proyek negara harus diwujudkan dengan sebaik- baiknya, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal dan dapat sebagai teladan bagi lingkungannya, serta berkonstribusi positif bagi perkembangan arsitektur di indonesia 2. Selain itu undang-undang no.32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, mengamanatkan bahwa perencanaan pembangunan didaerah harus berdasarkan pada data dan informasi termasuk data dan informasi spasial, serta pemerintah derah harus membangun sistem informasi daerah yang terintegrasi secara nasional 3. Pemberi jasa perencanaan untuk peta kawasan rawan bencana geologi perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya yang memadai dan layak diterima menurut kaidah norma serta tata laku profesional 4. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan Perencanaan perlu disiapkan secara matang sehingga memang mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan proyek
b. Maksud dan Tujuan 1. Maksud Layanan konsultasi ini dimaksudkan untuk membantu Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Morowali Utara dalam kegiatan pengamatan dan mengantisipasi kawasan rawan bencana 2. Tujuan Tujuan untuk tersusunnya peta kawasan rawan bencana geologi yang sesuai dengan kaidah teknis perpetaan yang memuat sistem referensi geometri, kaidah geospasial dan kaidah kartografis
c. Latar belakang 1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian lingkup kegiatan pada Dinas Pertambangan dan Energi kabupaten, Kabupaten Morowali Utara 2. Pemegang Mata Anggaran adalah yang dalam hal ini adalah Dinas Pertambangan dan Energi kabupaten Morowali Utara 3. Untuk penyelenggaraan kegiatan termaksud dibentuk ULP berdasarkan surat keputusan Bupati Morowali Utara Nomor : .... d. Lingkup kegiatan Lingkup kegiatan adalah penyebaran peta daerah rawan bencana alam geologi sesuai...Kabupaten Morowali Utara