You are on page 1of 5

6

DIAGNOSA
EBENARNYA, ADA
BANYAK KELAINAN
YANG MUNGKIN TER-
JADI DI PAYUDARA.
Namun, beberapa
kelainan yang se-
ring diderita, antara
lain, kanker payudara. Pada
awalnya, penderita hanya akan
merasakan adanya benjolan
di payudara, baik yang dapat
bergerak (mobile) maupun
yang tidak dapat bergerak
(terfixir). Di tahap ini, ja-
rang adanya rasa sakit. Tepi
benjolan sering teraba tidak
teratur, kasar, dan keras. Pada
peme riksaan USG, sering dida-
patkan bayangan gambaran
benjolan dengan tepi tidak
ber aturan/tidak rata, bahkan
pada mamografi sering di-
dapatkan bayangan benjolan
6
Banyak keluhan yang dirasakan
ibu-ibu juga remaja puteri terkait
payudara. Tak jarang keluhan
tersebut menimbulkan rasa
ketakutan yang berlebihan. Keluhan
yang dominan dirasakan mereka
adalah adanya benjolan di payudara
atau adanya rasa nyeri di payudara.
APAKAH TUMOR
TELAH BERSARANG
DI PAYUDARA ANDA?
yak) pada satu payudara atau
kedua payudara. Karakter FAM
antara lain teraba padat kenyal,
dapat digerakkan dari jaringan
sekitarnya (mobile), bentuk bulat,
lonjong, berbatas tegas, tidak ny-
eri, kulit payudara di atasnya tidak
berubah, pertumbuhan lambat,
dan tidak menyebar seperti kanker
payudara. Pengobatan dilakukan
dengan pengambilan tumor. Ada
pula kelainan lain yang dikenal
dengan Tumor Philloides (Cys-
tosarcoma Philloides). Kasus ini
mungkin terjadi pada semua usia,
namun terbanyak pada 40-45
tahun. Pada awalnya mirip FAM,
tetapi pertumbuhannya lebih ce-
pat, bentuk bulat, lonjong, berben-
jol-benjol pada permukaan tumor,
berbatas tegas, dan besarnya dap-
at melebihi ukuran payudara nor-
mal tapi dapat di ge rakkan. Pada
Macam
Kelainan
Payudara
seperti komet (bintang ber-
ekor). Jika dibiarkan, benjolan
tersebut akan lengket ke kulit
atau ke dasar payudara se-
hingga tidak dapat bergerak
sama sekali. Semakin lanjut,
benjolan semakin membesar,
bahkan dapat pecah menjadi
koreng yang menganga di-
sertai bau yang tidak sedap.
Pengobatan yang terbaik ada-
lah operasi dan dilanjutkan
dengan kemoterapi serta ra-
dioterapi.
Kelainan berikutnya adalah
Fibro Adenoma Mamma (FAM).
Ini me rupakan tumor jinak
payudara dan merupakan ka-
sus terbanyak tumor payudara.
Kejadiannya dapat berbentuk
tunggal atau multiple (ban-
7
DIAGNOSA
Pengobatannya, bila ringan,
cukup de ngan antibiotik. Tapi
bila sudah terjadi abses, harus
dilakukan insisi abses; pen-
cucian abses/drainase yang
dilakukan dengan bius total.
Pada kasus mastitis, tidak
jarang ditemukan mastitis tu-
berkulosa dan pe ngobatannya
dilanjutkan dengan pengoba-
tan tuberkulostatik (TBC).
Berikutnya adalah kelainan
Fibrokistik. Ini merupakan
kelainan yang sering dijumpai
di Aesthetic Breast Clinic
RS Pondok Indah. Keluhan
utama umumnya rasa nyeri
di payudara, baik dengan
benjolan maupun tidak. Fi-
brokistik jenis padat kadang
sukar dibedakan dengan
kanker payudara dini. Ke-
lainan Fibrokistik dipe ngaruhi
faktor hormonal. Biasa nya
pengobatan dilakukan hanya
simptomatis. Namun pada
beberapa kasus diperlukan
operasi, terutama pada kelain-
an berupa kista yang semakin
membesar secara progresif
atau kelainan jaringan padat
yang semakin mengeras.
darah, bahkan merah ke hitaman.
Pengobatan dilakukan dengan
cara exisi/pembuangan benjolan
dengan sayatan kulit melingkar
sesuai batas areola payudara.
Kelainan berikutnya adalah Mas-
titis (infeksi payudara). Se ring
terjadi pada ibu me nyusui. Ge-
jalanya kadang-kadang di dahului
lecet ringan atau retakan pada
puting yang menjadi jalan masuk
bakteri dari mulut bayi. Keba-
nyakan bakteri yang ditemukan
adalah staphylococcus aureus
yang berasal dari kulit yang nor-
mal. Kasus mastitis tidak jarang
ditemukan pada ibu-ibu yang su-
dah bertahun-tahun selesai me-
nyusui. Pada kasus semacam ini
biasanya ada riwayat menyusui
yang kurang sempurna. Sebagai
contoh, salah satu payudara
mengeluarkan ASI kurang lan-
car, atau sang bayi hanya mau
menyusui salah satu payudara.
Gejala yang timbul biasanya rasa
nyeri di payudara, terasa ada
bagian yang mengeras/berupa
benjolan yang sangat nyeri, dan
tanda-tanda pembengkakan di-
sertai rasa demam badan.
Bila infeksi ber lanjut,
daerah pembengka-
kan akan semakin
merah, semakin
nyeri, dan
menjadi abses
payudara.
7
dr. Ismairin Oesman, Sp.B.Onk
Dokter Spesialis Bedah Onkologi
RS Pondok Indah
perabaan terasa padat kenyal;
ada juga bagian yang berkan-
tong. Tumor ini umumnya jinak,
tapi sebagian kecil dapat ganas.
Pengobatan se baiknya dilakukan
mastektomi karena punya sifat
mudah kambuh.
Kelainan payudara lainnya ada-
lah Galaktokel yang merupakan
tumor bulat seperti kantong
(kistik); terbentuk akibat tersum-
batnya saluran air susu (duktus
laktiferus) pada wanita yang
sedang me nyusui atau sehabis
masa me nyusui. Tumor ini berisi
ASI yang mengental seperti keju,
berbatas tegas, bulat, berupa
kantong (kisteus). Pengoba-
tan dilakukan de ngan operasi
pengambilan tumor (benjolan).
Selanjutnya, Papiloma Intraduk-
tal yang merupakan tumor kecil
yang tumbuh seperti polip di
dalam saluran susu. Gejalanya
berupa cairan yang keluar mela-
lui puting. Mula-mula, cairan
berwarna be ning dan lama-ke-
lamaan berubah menjadi merah
Kelainan
Fibrokistik
merupakan
kelainan yang
sering dijumpai
di Aestetica
Breast Clinic
RS Pondok
Indah.
8
DIAGNOSA
ADA VULVA, KELAINAN-
KELAINAN YANG
SE RING DIJUMPAI
ANTARA LAIN KON-
DILOMA AKUMINATA.
Kelainan ini berbentuk
seperti kembang kubis (cauli
flower) di mana sel epitelnya
sudah mengalami keratosis.
Penyakit ini bisa berbentuk ke-
cil atau besar; sendirian atau
pun membentuk kelompok.
Penyebabnya adalah jenis virus
(Human Papilloma Virus). Ge-
jalanya, gatal-gatal dan keputi-
han banyak, sering menyebar
ke vagina, anus, juga sering
bersamaan dengan kehami-
lan. Terapi dilakukan dengan
kauterisasi atau operasi.
Kelainan berikutnya adalah
Herpes Genitalis yang di-
sebabkan infeksi Herpes Virus
tipe 2 (Hominis). Penyebaran
biasanya akibat hubungan
seks. Masa inkubasi kira-kira
37 hari setelah berhubu-
ngan seks. Kelainan berupa
gelembung kecil yang mudah
pecah. Lokasinya pada labia
minora, labia mayora, dan
sekitarnya. Terasa nyeri
panas dan gatal sehingga jika
digaruk akan menimbulkan
infeksi sekunder. Pengobatan
dengan tablet antivirus.
Selain itu, ada juga Infeksi
Kelenjar Bartholini (Bar-
tholinitis) yang berlokasi
di sepertiga bawah labium
Wajib Diketahui!
mayus. Kelainan ini timbul
karena infeksi gonorea, atau
kuman lain seperti bakteri coli
atau steptokokus. Kelenjar
Bartholini bisa membesar dan
terasa nyeri. Bila salurannya
tersumbat, bisa timbul abses
sehingga kelenjarnya bisa
sebesar telur bebek. Terapi
dilakukan dengan pemberian
antibiotika dan operasi pe-
ngangkatan kelenjar.
Berikutnya, Kanker Vulva yang
merupakan 5% dari semua
kanker ginekologi. Usia umum
penderita 5070 tahun.
Salah satu gejala yang sering
dijumpai adalah gatal-gatal
disertai luka berupa ulcus
yang tidak sembuh-sembuh
BEBERAPA KELAINAN PADA ORGAN
REPRODUKSI WANITA
Organ genitalia
wanita terdiri atas
dua bagian: genitalia
luar (vulva) dan
genitalia dalam
(interna). Pada
masing-masing
bagian tersebut,
dijumpai beberapa
kelainan yang
memiliki karakter
dan gejala tertentu.
Kenali perbedaannya
guna mengantisipasi
kegawatan lebih
lanjut.
9
DIAGNOSA
dengan salep atau krim anti-
biotika. Kelainan ini berpotensi
menimbulkan perdarahan atau
bau yang tidak sedap. Pengo-
batan tergantung pada stadium
kankernya: biasanya dilakukan
vulvektomi (simpel atau radikal)
dan sitostatika.
Kelainan pada vulva yang lain
adalah Himen Imperforatus
yang merupakan suatu kelainan
bawaan yang ringan dan cukup
sering dijumpai. Himen (selaput
dara) tidak menunjukkan lubang
sama sekali. Sering kali kelainan
ini tidak diketahui sampai pen-
derita mengalami menstruasi.
Kejadiannya, darah menstruasi
yang seharusnya muncul tiap
bulan tidak keluar karena lobang
himen tidak ada sehingga darah
berkumpul di rongga vagina
yang disebut Hematokolpos. Bila
dibiarkan, uterus juga akan terisi
darah sehingga membesar dan
disebut Hematometra. Tampakan-
nya himen berwarna kebiru-biruan
dan menonjol keluar. Pengoba-
tannya dengan membuat lubang
pada himen (insisi dan eksisi)
Kanker Serviks
sebenarnya
dapat dicegah
(preventable
disease) asalkan
diketemukan
dalam stadium
pramaligna/
prakanker.
KELAINAN ALAT GENITALIA
DALAM
Ada beberapa bagian yang ter-
masuk alat genitalia dalam. Yang
pertama adalah Vagina. Penyakit
yang sering dijumpai adalah
infeksi. Vagina dihuni oleh banyak
jenis kuman yang dalam keadaan
normal hidup dalam simbiosis.
Apabila simbiosis terganggu,
kuman-kuman tersebut akan
berkembang biak dan terjadilah
infeksi vagina yang disebut Vag-
nitis (nonspesifik). Infeksi vagina
bisa juga terjadi karena parasit,
seperti Trikomonas Vaginitis,
jamur (Kandida Albicans), dan
Hemofilus Vagnitis. Gejala yang
menonjol pada infeksi vagina
adalah keputihan yang disertai
gatal dan rasa terbakar dengan
aroma tidak sedap. Permukaan
vagina dan vulva menjadi merah
dan agak bengkak serta nyeri.
Karena infeksi vagina ini bisa
timbul akibat hubungan seksual,
maka partnernya pun harus ikut
diobati.
Kelainan berikutnya terjadi pada
Serviks Uterus (Leher Rahim).
Penyakit yang sangat penting
di daerah serviks uterus adalah
Kanker Serviks yang sebenarnya
dapat dicegah (preventable
di sease) asalkan diketemukan
dalam stadium pramaligna/pra-
kanker. Deteksinya dapat Anda
jumpai di halaman 12 buletin ini.
Bebe rapa faktor yang mempermu-
dah terjadinya penyakit ini antara
lain hubungan seks pertama kali
dalam usia muda (sekitar 1517
tahun), berganti-ganti partner,
banyak anak, infeksi khronis
genitalia, dan rokok.
Berikutnya, kelainan di Korpus
Uterus. Pada uterus (rahim)
kadang-kadang dijumpai adanya
kelainan bawaan yang disebabkan
gangguan pertumbuhan Duktus
Mulleri seperti uterus subseptus
dan uterus unicronus. Selain
kelainan bawaan, pada korpus
uterus sering juga jumpai tumor
jinak berupa Mioma Uterus atau
tumor ganas berupa Kanker
Korpus Uterus. Mioma Uterus
ini merupakan tumor jinak yang
berasal dari otot uterus (miome-
trium). Tumor ini khas penyakit
masa reproduksi. Apabila terjadi
kehamilan pada uterus dengan
miom, bisa terjadi keguguran
(abortus), kelainan letak janin
10
DIAGNOSA
dalam rahim, gangguan pertum-
buhan janin, atau lahir prematur.
Miom bisa soliter, bisa multipel.
Lokasinya juga bisa di mana saja
di otot rahim, dari ukuran kecil
sampai sangat besar. Sementara,
ada pula yang disebut Kanker
Endometrium yang frekuensinya
meningkat seiring dengan usia
hidup wanita yang bertambah.
Gejala utamanya adalah per-
darahan pasca-menopause atau
menstruasi lama dan banyak.
Terapi kanker endometrium
adalah operasi, atau radiasi, atau
kombinasi operasi dan radiasi.
Kelainan berikutnya terjadi di
ovarium (indung telur). Kelainan
yang terjadi di ovarium akan mem-
pengaruhi fungsi reproduksi dan
metabolisme tubuh. Yang sering
dijumpai adalah infeksi di daerah
ovarium dan sekitarnya akibat ku-
man. Infeksi akut biasanya disertai
radang selaput rongga pelvis
(pelvioperitonitis) dengan gejala-
gejala demam tinggi dan nyeri
tekan seluruh perut bagian bawah.
Infeksi pada tuba dan ovarium se-
ring menyebabkan kemandulan.
Berikutnya adalah tumor ovarium
yang bisa
berupa non-neoplastik atau tumor
neoplastik. Tumor neoplastik
bisa jinak atau ganas. Umumnya,
suatu tumor yang non-neoplastik
berukuran tidak besar dan sering
mengecil dengan pengobatan/tan-
pa pengobatan. Penentuan jinak
atau ganas penting sekali untuk
merencanakan terapi yang tepat.
Jarang sekali suatu tumoryang
kemudian menjadi kankerovarium
diketemukan dalam stadium dini,
karena perjalanan penyakit ini
sangat perlahan dan sering
tanpa gejala klinik, sampai
akhirnya ketahuan
sudah dalam stadium
lanjut. Itu sebabnya
kanker ovarium
disebut sebagai
The Silent Lady
Killer.
Kelainan
terakhir adalah
Endometriosis.
Ini merupakan
keadaan di mana
jaringan endo-
metrium (selaput
lendir rongga rahim) yang masih
berfungsi terdapat di luar rongga
rahim, seperti pada Ovarium, Peri-
toneum, Kavum Douglasi, Serviks
Uteri, Vagina, Kandung Kencing,
Sigmoid dan lain-lain. Pada proses
menstruasi, jaringan endometrium
tersebut ikut mengalami perdara-
han. Lama kelamaan, keadaan ini
akan menimbulkan perlengketan
antara organ-organ yang ada dalam
rongga panggul. Endometriosis
ini bisa juga mengenai otot rahim
yang disebut Adenomiosis Uterus.
Endometriosis pada ovarium
biasanya mengenai kedua ovarium,
dan bila membentuk tumor disebut
Kista Coklat. Gejala klinik yang
sering timbul antara lain nyeri dan
menstruasi bertambah banyak dan
lama (menoragia), nyeri waktu ber-
hubungan seks (dispareunia), nyeri
pada waktu buang air besar pada
waktu menstruasi, dan pada waktu
menstruasi ada kencing darah atau
buang air besar berdarah.
Dr. Hotma Simatupang, Sp.OG
Dokter Spesialis Kebidanan
dan Kandungan
RS Puri Indah
Jarang sekali
suatu tumoryang
kemudian menjadi
kankerovarium
diketemukan
dalam stadium
dini
Alat reproduksi wanita

You might also like