You are on page 1of 1

Komunikasi Efektif

Standar akreditasi RS 2012 SKP.2 / JCI IPSG.2 mensyaratkan agar rumah sakit menyusun cara
komunikasi yang efektif, tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan dapat dipahami penerima. Hal itu
untuk mengurangi kesalahan dan menghasilkan perbaikan keselamatan pasien. Bentuk komunikasi
yang rawan kesalahan diantaranya adalah instruksi untuk penatalaksanaan pasien yang diberikan
secara lisan atau melalui telepon. Bentuk lainnya berupa pelaporan hasil tes abnormal, misalnya
petugas laboratorium menelepon ke ruang perawatan untuk melaporkan hasil tes pasien.

Rumah sakit perlu menyusun kebijakan dan atau prosedur untuk mengatur pemberian perintah /
pesan secara lisan dan lewat telepon. Kebijakan dan atau prosedur itu harus memuat:
Perintah lengkap, lisan dan lewat telepon, atau hasil tes dicatat si penerima.
Perintah lengkap, lisan dan lewat telepon, atau hasil tes dibaca-ulang si penerima.
Perintah dan hasil tes dikonfirmasikan oleh individu si pemberi perintah atau hasil tes.
Pelaksanaan yang konsisten dari verifikasi tepat-tidaknya komunikasi lisan dan lewat
telepon.
Alternatif yang diperbolehkan bila proses membaca-ulang tidak selalu dimungkinkan,
misalnya di ruang operasi dan dalam situasi darurat di bagian gawat darurat atau unit
perawatan intensif.
Contoh kebijakan perintah lisan dan lewat telepon dapat dilihat di sini.

Poster untuk pengingat dan kampanye keselamatan pada perintah lisan dan lewat telepon dapat
dilihat di sini.

You might also like