You are on page 1of 153

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA

KELAS IV POKOK BAHASAN ENERGI PANAS DAN


ENERGI BUNYI MELALUI METODE EKSPERIMEN
DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER BELAJAR
LINGKUNGAN SEMESTER GENAP SDN TAMAN
GRUJUGAN BONDOWOSO

SKRIPSI

Oleh :
NOVI ANDRIYANI
NIM 080210204111

Dosen Pembimbing :
1. Drs. Slamet Hariyadi, M.Si
2. Sulifah Aprilya H, S.Pd, M.Pd



PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2012









PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA
KELAS IV POKOK BAHASAN ENERGI PANAS DAN
ENERGI BUNYI MELALUI METODE EKSPERIMEN
DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER BELAJAR
LINGKUNGAN SEMESTER GENAP SDN TAMAN
GRUJUGAN BONDOWOSO


SKRIPSI
diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S1)
dan mencapai gelar Sarjana Pendidikan


Oleh :
NOVI ANDRIYANI
NIM 080210204111



PROGRAM STUDI SI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2012

PERSEMBAHAN


Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Ayahanda Sukarman dan Bunda Muinah, Adikku Ferry Apriliyanto, dan
suamiku tercinta Ely Efendi atas untaian doa yang telah mengiringi langkah
saya selama menuntut ilmu, serta dukungan, kesabaran, pengorbanan serta
curahan kasih sayang yang telah diberikan selama ini.
2. Guru-guruku sejak taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi, yang telah
memberikan ilmu dan membimbing dengan penuh kesabaran;
3. Almamater Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember yang
kubanggakan.



















MOTTO

Dan bahwa setiap pengalaman mestilah dimasukkan ke dalam kehidupan,
guna memperkaya kehidupan itu sendiri.
Karena tiada kata akhir untuk belajar seperti juga tiada kata akhir untuk
kehidupan.

( Annemarie Schimmel)*)














*) Motivasi_Net@yahoogroups.com

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Novi Andriyani
NIM : 080210204111
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul:
Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV Pokok Bahasan
Energi Panas dan Energi Bunyi Melalui Metode Eksperimen dengan
Menggunakan Sumber Belajar Lingkungan Semester Genap SDN Taman
Grujugan Bondowoso adalah benar-benar hasil karya sendiri, kecuali jika dalam
pengutipan substansi disebutkan sumbernya, dan belum pernah diajukan pada
institusi mana pun, dan bukan karya jiplakan. Saya bertanggung jawab atas
keabsahan dan kebenaran isinya sesuai dengan sikap ilmiah yang harus dijunjung
tinggi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan
dan paksaan dari pihak mana pun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika
ternyata di kemudian hari pernyataan ini tidak benar.


Jember, 30 Januari 2012
Yang menyatakan,



Novi Andriyani
080210204111


SKRIPSI


PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA
KELAS IV POKOK BAHASAN ENERGI PANAS DAN
ENERGI BUNYI MELALUI METODE EKSPERIMEN
DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER BELAJAR
LINGKUNGAN SEMESTER GENAP SDN TAMAN
GRUJUGAN BONDOWOSO



Oleh :
NOVI ANDRIYANI
NIM 080210204111






Pembimbing :




Dosen pembimbing Utama : Drs. Slamet Hariyadi, M.Si
Dosen Pembimbing Anggota : Sulifah Aprilya H, S.Pd, M.Pd




PENGESAHAN

Skripsi berjudul Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV
Pokok Bahasan Energi Panas dan Energi Bunyi Melalui Metode Eksperimen
dengan Menggunakan Sumber Belajar Lingkungan Semester Genap SDN Taman
Grujugan Bondowoso telah diuji dan disahkan pada:
hari, tanggal : Senin, 30 Januari 2012
tempat : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember

Tim Penguji:
Ketua,



Drs. Nuriman, Ph.D
NIP 19650601 199302 1 001
Sekretaris,



Sulifah Aprilya H, S.Pd, M.Pd
NIP 19790415 200312 2 003

Anggota I,


Drs. Slamet Hariyadi, M.Si
NIP 19680101 199203 1 007


Anggota II,


Dr. Nanik Yuliati, M.Pd
NIP 19610729 198802 2 001
Mengesahkan
Dekan,


Drs. H. Imam Muchtar, S.H, M. Hum
NIP 195407121980031005

RINGKASAN

Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV Pokok Bahasan
Energi Panas dan Energi Bunyi Melalui Metode Eksperimen dengan
Menggunakan Sumber Belajar Lingkungan Semester Genap SDN Taman
Grujugan Bondowoso; Novi Andriyani, 080210204111; 2012: 136 halaman;
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember.

Mata pelajaran IPA adalah program untuk menanamkan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai ilmiah pada
siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
Kegiatan yang dirancang oleh guru harus mengindikasikan suatu proses yang
telah direncanakan secara masak dan mencakup fakta yang terjadi dalam
lingkungan. Sesuai dengan karakternya maka pembelajaran IPA harus memiliki
kecenderungan pada pendidikan kognitif dan psikomotor siswa. Sedangkan tujuan
IPA di SD adalah memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya, memiliki
ketrampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan, gagasan tentang alam
sekitar, serta mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar sehingga
manyadari kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai suatu bentuk
dedikasi yang tinggi untuk memperbaiki tingkat prestasi siswa dan sebagai upaya
untuk mewujudkan suatu model pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan
menyenangkan.


Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus secara berkesinambungan. Pada
tiap siklus diterapkan langkah- langkah pelaksanaan instrumen siklus meliputi (1)
Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Observasi, (4) Refleksi. Dua siklus yang
dilaksanakan sangat berpengaruh terhadap perubahan prestasi siswa kelas IV SDN
Taman pada pelajaran IPA dengan pokok bahasan Energi Panas dan Energi
Bunyi. Penggunaan sumber belajar lingkungan dapat meningkatkan aktivitas
siswa di dalam kelas karena siswa dapat menemukan langsung kegiatan pelajaran
siswa yang berhubungan langsung dengan kehidupan siswa sehari- hari. Hal ini
berbeda dengan cara sebelumnya yang hanya menggunakan metode ceramah.
Hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Taman dengan menggunakan Sumber
Belajar Lingkungan pada pokok bahasan Energi Panas dan Energi Bunyi ini
mengalami peningkatan dari pra siklus ke siklus.
Aktifitas siswa kelas IV SDN Taman selama pembelajaran di kelas dengan
menggunakan Sumber Belajar Lingkungan dapat meningkat dari pra siklus ke
siklus. Persentase rata-rata aktifitas siswa pada pra siklus adalah 54,81%.
Persentase rata-rata aktifitas siswa pada siklus 1 adalah 70,12%. Persentase
peningkatan aktifitas siswa dari pra siklus ke siklus 1 yaitu 27,93%. Persentase
rata-rata aktifitas siswa pada siklus 2 adalah 78,77%. Sedangkan persentase
peningkatan aktifitas siswa dari siklus 1 ke siklus 2 yaitu 12,34% dan peningkatan
ini termasuk pada kriteria aktifitas siswa yang aktif.
Hasil belajar pra siklus ditunjukkan pada nilai rata-rata kelas yaitu 56,37
dan meningkat pada siklus 1 dengan nilai rata-rata kelas 62,55. Persentase
peningkatan hasil belajar siswa dari pra siklus ke siklus 1 adalah 10,96%. Pada
siklus 2 nilai rata-rata kelas yaitu 72,92. Sedangkan persentase peningkatan hasil
belajar siswa dari siklus 1 ke siklus 2 yaitu 16,58%, dan peningkatan ini termasuk
pada kriteria peningkatan hasil belajar siswa yang sangat baik.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, (1) penerapan
pembelajaran menggunakan sumber belajar lingkungan dapat menarik minat
siswa SDN Taman, sehingga mereka mampu mencapai standar ketuntasan
minimal, (2) melalui pembelajaran menggunakan sumber belajar lingkungan
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa SDN Taman dalam mata pelajaran IPA.


PRAKATA

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah Swt, hanya dengan
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV
Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Energi Panas dan Energi Bunyi Menggunakan
Sumber Belajar Lingkungan Semester Genap SDN Taman Grujugan-Bondowoso
penyusunan karya ilmiah ini kami susun sebagai tugas akhir.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu terima kasih ucapkan dengan tulus dan sedalam-
dalamnya kepada:
1. Drs. Nuriman, Ph.D, selaku kaprodi PGSD;
2. Drs. Imam Muchtar, S.H, M. Hum, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
ilmu Pendidikan;
3. Drs. Slamet Hariyadi, M.Si selaku Dosen Pembimbing I, dan Sulifah
Aprilya H, S.Pd, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu dan pikiran serta perhatiannya guna memberikan
bimbingan dan pengarahan demi terselesaikannya penulisan karya ilmiah
ini;
4. Dra. Khutobah M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik;
5. Semua pihak yang telah banyak membantu, sehingga penulisan ini selesai.
Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini jauh dari sempurna
untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
selalu penulis harapkan.



Jember, Januari 2012

Penulis


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................i
HALAMAN JUDUL..............................................................................................ii
HALAMAN PERSEMBAHAN...........................................................................iii
HALAMAN MOTTO...........................................................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN...............................................................................v
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................vi
HALAMAN BIMBINGAN.................................................................................vii
RINGKASAN......................................................................................................viii
PRAKATA .............................................................................................................xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xvi
BAB 1. PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian...............................................................................6
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................7
2.1 Pembelajaran IPA di SD.....................................................................7
2.2 Metode Eksperimen.9
2.2.1 Pengertian...9
2.2.2 Kelebihan Metode Eksperimen.10
2.2.3 Kekurangan Metode eksperimen.11
2.3 Pemanfaatan Sumber Belajar Lingkungan.....................................11
2.4 Aktivitas Belajar.................................................................................12
2.5 Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA....................................................16
2.6 Hipotesis Tindakan............................................................................18

BAB 3. METODE PENELITIAN.......................................................................19
3.1 Tempat, Waktu, dan Subyek Penelitian..........................................19
3.2 Definisi Operasional...........................................................................19
3.3 Desain Penelitian................................................................................20
3.4 Tindakan Pendahuluan.....................................................................22
3.5 Prosedur Penelitian............................................................................22
3.5.1 Observasi awal......................................................................22
3.5.2 Siklus 1..................................................................................23
3.5.3 Siklus 2..................................................................................25
3.6 Metode Pengumpulan Data...............................................................25
3.6.1 Wawancara............................................................................26
3.6.2 Observasi...............................................................................26
3.6.3 Tes.........................................................................................26
3.6.4 Dokumentasi.........................................................................26
3.7 Metode Analisis Data.........................................................................27
3.7.1 Aktivitas Belajar Siswa.........................................................27
3.7.2 Peningkatan Hasil Belajar Siswa..........................................28
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................29
4.1 Hasil dan Analisis Data.....................................................................29
4.1.1 Pra Siklus..............................................................................29
4.1.2 Siklus 1.................................................................................30
4.1.3 Siklus 2.................................................................................34
4.2 Hasil Wawancara...............................................................................37
4.3 Pembahasan.......................................................................................38
4.3.1 Siklus 1.................................................................................38
4.3.2 Siklus 2.................................................................................40
BAB 5. PENUTUP..............................................................43
5.1 Kesimpulan.........................................................................................43
5.2 Saran...................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................45


DAFTAR TABEL

3.1 Kriteria Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa............................................27
3.2 Kriteria Peningkatan Hasil Belajar Siswa..................................................28
4.1 Persentase Rata-rata Aktivitas Siswa Pra Siklus........................................29
4.2 Data Hasil Belajar Siswa Pada Pra Siklus ................................................30
4.3 Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 1.....................................................31
4.4 Persentase Rata-rata Aktivitas Siswa Siklus 1...........................................32
4.5 Persentase Rata-rata Diskusi Kelompok Siswa Siklus 1............................32
4.6 Data Hasil Belajar Siklus 2........................................................................35
4.7 Persentase Rata-rata Aktivitas Siswa Siklus 2...........................................36
4.8 Persentase Rata-rata Diskusi Kelompok Siswa Siklus 2...........................36
4.9 Persentase Rata-rata Aktivitas Siswa pada Pra Siklus, Siklus 1 dan 2......41















DAFTAR GAMBAR

3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Model Hopkins.................................. 21
4.1 Grafik Persentase Aktivitas Siswa pada Pra Siklus, Siklus 1 dan 2........ 41
4.2 Grafik Hasil Belajar Sains Siswa Pra Siklus, Siklus 1 dan 2................. 42




























DAFTAR LAMPIRAN

A. Matrik Penelitian..47
B. Instrumen Pengumpulan Data..48
C. Hasil Wawancara..50
C.1. Hasil Wawancara Pra Tindakan50
C.2. Hasil Wawancara Setelah Tindakan..51
D. Hasil Observasi Guru53
D.1 Observasi Aktivitas Guru Siklus 1.............................................................53
D.2 Observasi Aktivitas Guru Siklus 2.54
E. Hasil Observasi Aktivitas Siswa...55
E.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pra Siklus...............................................55
E.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1..................................................57
E.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2..................................................59
F. Hasil Observasi Demonstrasi.............................................................................62
F.1 Hasil Observasi Demonstrasi Siswa Siklus 1.............................................62
F.2 Hasil Observasi Demonstrasi Siswa Siklus 2.............................................64
G. Data Siswa66
G.1 Data Absensi Siswa66
G.2 Data Nilai IPA Siswa.68
G.3 Data Nilai IPA Siklus 1............................................................................70
G.4 Data Nilai IPA Siklus 2............................................................................72
H. Hasil Analisis Belajar.......................................................................................74
H.1. Perbandingan hasil Tes Formatif Pra Siklus dan Tes Formatif 1............74
H.2. Perbandingan hasil Tes Formatif 1dan Tes Formatif 2...........................76
I. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran...78
I.1. Siklus 1 pertemuan 1..78
I.2. Siklus 1 pertemuan 2..86
I.3. Siklus 2 pertemuan 1..94
I.4. Siklus 2 pertemuan 2.................................................................................102



J. LKS..................................................................................................................108
J.1 LKS Siklus 1 pertemuan 1.........................................................................108
J.2 LKS Siklus 1 pertemuan 2.........................................................................111
J.3 LKS Siklus 2 pertemuan 1.........................................................................114
J.4 LKS Siklus 2 pertemuan 2.........................................................................116
K.Soal-Soal .........................................................................................................121
K.1 Soal Siklus 1 Pertemuan 1 .......................................................................121
K.2 Soal Siklus 1 Pertemuan 2 .......................................................................123
K.3 Soal Siklus 2 Pertemuan 1 .......................................................................125
K.4 Soal Siklus 2 Pertemuan 2 .......................................................................127
L. Kisi Kisi Soal ...............................................................................................128
L.1 Kisi Kisi Soal Siklus 1 Pertemuan 1 .....................................................128
L.2 Kisi Kisi Soal Siklus 1 Pertemuan 2 .....................................................129
L.3 Kisi Kisi Soal Siklus 2 Pertemuan 1 .....................................................130
L.4 Kisi Kisi Soal Siklus 2 Pertemuan 2 .....................................................131
M. Foto.................................................................................................................132
N. Gambar Energi Alternatif................................................................................135


















BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar
dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya, dan dengan
demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya
untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan masyarakat. Pengajaran bertugas
mengarahkan proses ini agar sasaran dari perubahan itu dapat tercapai
sebagaimana yang dinginkan (Hamalik, 2008:79).
Upaya pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia tidak
pernah berhenti. Berbagai terobosan baru terus dilakukan pemerintah melalui
Departemen Pendidikan Nasional diantaranya dalam pengelolaan sekolah,
peningkatan sumber daya tenaga kependidikan, pengembangan/penulisan materi
ajar, dan pengembangan paradigma baru dengan metodologi pengajaran. Tidak
hanya pemerintah, guru juga berupaya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah,
yaitu dengan perbaikan mutu belajar mengajar. Proses belajar mengajar di sekolah
merupakan serangkaian kegiatan yang secara sadar telah terencana sebelumnya.
Usaha perencanaan pengajaran harus diupayakan sebaik mungkin agar peserta
didik dapat meningkatkan kemampuan secara maksimal, termotivasi, dan tanggap
dalam menghadapi permasalahan yang muncul sehingga mampu memenuhi
harapan yang diinginkan baik oleh guru ataupun peserta didik sendiri. Selain itu
manajemen kelas turut serta dalam mendukung kelancaran pelaksanaan
perencanaan pembelajaran yang disusun sebelumnya (Dimyati dan Mujiono :
2002:134).
Peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah
satunya adalah dengan berusaha untuk memahami bagaimana peserta didik belajar
dan bagaimana informasi yang diperoleh dapat diproses dalam pikiran mereka
sehingga menjadi milik mereka serta bertahan lama dalam pikirannya. Dengan
kata lain, kita perlu menyadari bahwa peserta didik merupakan sumber daya


manusia sebagai aset bangsa yang sangat berharga. Oleh sebab itu, perlu
diupayakan penerapan iklim belajar yang tepat untuk menciptakan lulusan yang
benar-benar kreatif, inovatif dan berkeinginan untuk maju melalui pemanfaatan
bahan pembelajaran untuk mengembangkan potensinya secara utuh dan optimal.
IPA merupakan mata pelajaran yang mutlak dipelajari siswa dengan
konteks pembelajaran bermakna. Proses pembelajaran IPA menekankan
pemberian pengalaman langsung dalam mengembangkan kompetensi sehingga
mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Belajar bermakna
menuntut adanya konteks pembelajaran yang muncul di sekitar tempat tinggal
siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan mengajak siswa belajar di luar kelas
atau mendemonstrasikan dan menampilkan situasi nyata di dalam kelas, dengan
tujuan mereka memperoleh ide-ide dan masalah- masalah yang dapat dilihat atau
diamati di lingkungan sekitarnya. Pola pembelajaran seperti ini akan membantu
siswa dalam proses berpikir dan pada gilirannya siswa aktif dalam belajar. Pada
dasarnya siswa sendiri yang akan menyelesaikan masalah- masalah yang
didapatkan sesuai dengan konsep materi yang dipelajari (Sutrisno 2008:3.1).
Pada pelajaran IPA di SDN Taman Grujugan-Bondowoso diketahui bahwa
hasil belajar siswa masih rendah, siswa masih banyak yang kurang paham dan
mengerti. Hal ini ditunjukkan berdasarkan data kelas dari 27 siswa, 41% siswa
mendapat skor 65, dan 59% siswa mendapat skor 65-100. Siswa dianggap
berhasil dalam belajar secara klasikal apabila daya serapnya 70% dan memperoleh
nilai 70. Sesuai dengan petunjuk teknis penilaian, apabila siswa tidak berhasil
mencapai daya serap 70% dan memperoleh nilai dibawah 70 maka siswa tersebut
digolongkan sebagai siswa dengan hasil belajar rendah.
Sehubungan dengan hal diatas, pembelajaran IPA di kelas IV SDN Taman
Grujugan-Bondowoso berdasarkan observasi di lapangan pada semester genap ini
tidak sesuai dengan karakter pembelajaran IPA yang sebenarnya. Pelaksanaan
pembelajaran IPA yang diikuti oleh 27 siswa terdiri dari 17 siswa perempuan dan
10 siswa laki- laki masih menerapkan metode pembelajaran konvensional.




Pembelajaran yang terlihat pada SDN Taman meliputi :
a. guru menyampaikan materi ajar dengan berceramah,
b. siswa kurang tertarik dengan model pembelajaran yang dilaksanakan karena
kurang variatif,
c. minimnya media dan sumber belajar yang digunakan guru,
d. pembelajaran hanya bersumber pada guru sehingga siswa memperoleh
informasi hanya pada guru,
e. pengaturan tempat duduk siswa masih sejajar,
f. guru jarang memberikan tugas kelompok pada siswa,
g. pembagian kelompok tidak heterogen.
Berdasarkan pembelajaran diatas menunjukkan bahwa pembelajaran masih
bersifat konvensional yang lebih berorientasi pada aktivitas guru di kelas. Hal ini
bertolak belakang dengan karakter pembelajaran IPA yang berorientasi pada
aktivitas siswa dalam pembelajaran, pembelajaran bermakna, dan pemberian
pengalaman belajar secara langsung.
Permasalahan pembelajaran di SDN Taman yang telah disebutkan tadi
terjadi karena guru malas berekspresi dan bereksplorasi dalam menggunakan
metode dan media pembelajaran. Pembelajaran yang terlihat jelas dalam mata
pelajaran IPA, yang seharusnya bisa dilakukan dengan berbagai metode dan
media yang tepat, hanya dilakukan secara konvensional sehingga pembelajaran
sangat monoton dan mengakibatkan penurunan hasil belajar siswa.
Pelaksanaan pembelajaran aktif mutlak diperlukan, salah satu yang harus
dilakukan adalah dengan mengaktifkan belajar siswa (active learning). Ketika
belajar siswa aktif, siswa lebih banyak bekerja. Mereka mempergunakan otak,
belajar ide- ide baru, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka
pelajari. Lebih dari itu, belajar aktif menjadi penting sebab untuk belajar sesuatu
siswa perlu mendengar, melihat, bertanya, dan mendiskusikannya dengan yang
lain (Hobri, 2009:10).


Pelaksanaan pembelajaran aktif dapat berjalan apabila terdapat guru dapat
menggunakan dan memanfaatkan metode, media, dan sumber belajar. Salah
satunya yaitu sumber belajar lingkungan. Siswa dalam menggunakan sumber
belajar harus diarahkan oleh guru, jadi guru bukan hanya satu-satunya sumber
belajar melainkan ada sumber lain yang bermanfaat bagi perluasan pemahaman
dan pengalaman siswa. Sumber belajar tersebut sebenarnya banyak terdapat di
sekililing kita dan tidak harus memakai peralatan yang mahal. Bahan-bahan
sederhanapun bisa dijadikan sumber belajar yang berharga. Belajar dengan
menggunakan sumber belajar adalah sistem belajar yang berorientasi kepada
siswa yang diatur sangat rapi untuk belajar individual atau kelompok. Kegiatan
belajar dilakukan dengan menggunakan sumber belajar baik manusia maupun
bahan belajar non manusia dalam situasi belajar yang diatur secara efektif.
Fenomena yang kita lihat sekarang ini, sumber-sumber belajar yang tersedia di
lingkungan kita masih kurang dimanfaatkan sehingga pelaksanaan proses belajar
mengajar juga kurang optimal yang mengakibatkan mutu pendidikan yang kita
harapkan belum tercapai.
Permasalahan tersebut terus berkembang sehingga membuat pelajaran IPA
di kelas menjadi kering dan miskin kegiatan, pelajaran IPA menjadi pelajaran
hafalan saja sehingga tidak bermakna dan ideal lagi. Kondisi pembelajaran seperti
ini sangat bertentangan dengan IPA sebagai ilmu pengetahuan yang diperoleh
dengan kegiatan percobaan dan pengamatan,sehingga kondisi seperti ini membuat
siswa menjadi bosan dan malas mengikuti pelajaran IPA. Lingkungan merupakan
salah satu tempat untuk digunakan sebagai sumber belajar dalam proses belajar
mengajar karena dapat menumbuhkan minat dan merangsang siswa untuk berbuat
dan membuktikannya.
Peneliti menggunakan sumber belajar lingkungan karena faktor
lingkungan sangat bermakna dan dijadikan landasan dalam mengembangkan
konsep pendidikan dan pengajaran. Misalnya J.J. Rousseau dengan teorinya
Kembali ke Alam menunjukkan betapa pentingnya pengaruh alam terhadap
perkembangan peserta didik. Pengajaran berdasarkan alam sekitar akan membantu


anak didik untuk menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekitarnya. Ovide
Decroly dikenal dengan teorinya bahwa Sekolah adalah dari kehidupan dan
untuk kehidupan (Ecole pour la vie par lavie), dikemukakan bahwa Bawalah
kehidupan ke dalam sekolah agar kelak anak didik dapat hidup di masyarakat.
Pandangan tokoh-tokoh pendidikan tersebut sedikit banyak menggambarkan
bahwa lingkungan merupakan dasar pendidikan yang penting, bahkan dengan
dasar ini dapat dikembangkan suatu model persekolahan yang berorientasi pada
masyarakat (Hamalik, 2008:194).
Hal semacam itulah yang diperlukan oleh siswa dan guru untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, sehingga perlu dilakukan
penelitian dalam bentuk Penelitian Tindakan kelas (PTK) tentang penggunaan
Sumber Belajar Lingkungan dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SDN
Taman Grujugan-Bondowoso. Untuk itu penulis melakukan penelitian ini dengan
judul Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV Pokok
Bahasan Energi Panas dan Energi Bunyi Melalui Metode Eksperimen dengan
Menggunakan Sumber Belajar Lingkungan Semester Genap SDN Taman
Grujugan Bondowoso.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, secara umum rumusan masalah
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Bagaimanakah peningkatan aktivitas siswa melalui penggunaan sumber
belajar lingkungan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar pelajaran IPA
pokok bahasan Energi Panas dan Energi Bunyi di kelas IV SDN Taman
Grujugan Bondowoso?
b. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan sumber
belajar lingkungan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar pelajaran IPA
pokok bahasan Energi Panas dan Energi Bunyi di kelas IV SDN Taman
Grujugan Bondowoso?



1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini memiliki
tujuan secara umum yaitu :
a. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar
berlangsung dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan sumber belajar
lingkungan.
b. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa setelah pembelajaran IPA dengan
menggunakan sumber belajar lingkungan.

1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat bagi :
a. Bagi siswa, untuk memberikan motivasi dan semangat untuk belajar IPA yang
menarik dan menyenangkan.
b. Bagi guru, sebagai bahan masukan perbaikan pembelajaran untuk
meningkatkan mutu pembelajaran. Aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas.
c. Bagi sekolah, sebagai pilihan alternatif media pembelajaran dalam rangka
perbaikan proses belajar mengajar untuk meningkatkan mutu pendidikan di
sekolah.
d. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan dalam pembelajaran IPA sebagai
bekal sebagai calon guru (pendidik) yang nantinya akan terjun sebagai seorang
pengajar di dunia pendidikan.
e. Bagi peneliti lain, sebagai alternatif dan referensi untuk melaksanakan
penelitian, sehingga mampu memberikan motivasi untuk melakukan penelitian
yang lebih baik.
f. Bagi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) sebagai pilihan
untuk mengembangkan keterampilan mengajar mahasiswa sebagai calon guru
(pendidik) yang dapat dijadikan bekal nantinya.











BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembelajaran IPA di SD
IPA merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan
konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman
dan pengujian gagasan-gagasan. Mata pelajaran IPA adalah program untuk
menanamkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, keterampilan, sikap dan
nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan
Yang Maha Esa (Depdiknas, 2006:25).
Tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah agar siswa :
a. memahami konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam dan keterkaitannya
dengan kehidupan sehari-hari,
b. memiliki ketrampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan, gagasan
tentang alam sekitar,
c. mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta
kejadian di lingkungan sekitar,
d. bersikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri, bekerja sama dan
mandiri,
e. mampu menerapkan berbagai konsep Ilmu Pengetahuan Alam untuk
menjelaskan gejala- gejala dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-
hari,
f. mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan
suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari,
g. mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar sehingga manyadari
kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa (Depdiknas, 2006:33).
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam berfungsi untuk :
a. memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan perangai lingkungan
alam dan lingkungan buatan dalam kaitannya dengan pemanfaatan bagi
kehidupan sehari-sehari,
b. mengembangkan ketrampilan proses,


c. mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk
meningkatkan kualitas kehidupan sehari- hari,
d. mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang saling
mengetahui antara kemajuan ilmu pengetahuan alam dan teknologi dengan
lingkungan dan pemanfaatnya bagi kehidupan sehari- hari,
e. mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK), serta ketrampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-
hari maupun melanjutkan pendidikannya ketingkat pendidikan yang lebih
tinggi (Depdiknas, 2006:34).
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik
untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan
lebih lanjut untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari- hari. Proses
pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang alam sekitar (Depdiknas, 2007:109).
Bernal (dalam Darmojo, 1992:4) mengatakan, pada hakekatnya IPA
memiliki 3 dimensi yakni sebagai proses, produk, dan sebagai pemupuk sikap:
a. IPA sebagai proses
Memahami IPA berarti juga memahami proses IPA yaitu memahami
bagaimana mengumpulkan fakta- fakta dan memahami bagaimana
menghubungkan fakta- fakta untuk menginterpretasikannya. Proses IPA
didapat melalui metode ilmiah yang dikembangkan secara bertahap dan
berkesinambungan, dengan harapan bahwa pada akhirnya akan terbentuk
suatu paduan yang lebih utuh sehingga anak SD dapat melakukan penelitian
sederhana.
b. IPA sebagai produk
IPA sebagai produk dalam hal ini merupakan kumpulan hasil kegiatan
empirik dan kegiatan analitik yang dilakukan oleh para ilmuan selama
berabad-abad. Produk dalam IPA dapat berupa konsep, prinsip, teori, dan


hukum. Konsep adalah gagasan atau ide berdasarkan pengalaman yang
relevan dan dapat digeneralisasikan. Prinsip adalah suatu pernyataan yang
mengandung kebenaran yang bersifat mendasar dan berlaku umum. Teori
adalah seperangkat pengertian dan proporsi yang saling berkaitan serta
mencerminkan adanya hubungan yang spesifik antar variabel. Hukum adalah
pernyataan yang mengungkapkan hubungan antar variabel dalam keteraturan
sebab akibat dari gejala umum.
c. IPA sebagai pemupuk sikap
Sikap dalam pengajaran IPA di Sekolah Dasar adalah sikap ilmiah
terhadap alam sekitar. Ada sembilan aspek sikap ilmiah yang dapat
dikembangkan pada anak usia Sekolah Dasar menurut Harlen (dalam
Darmojo, 1992:7) yaitu: 1) sikap ingin tahu, 2) sikap ingin mendapatkan
sesuatu yang baru, 3) sikap kerjasama, 4) sikap tidak putus asa, 5) sikap tidak
berprasangka, 6) sikap mawas diri, 7) sikap bertanggung jawab, 8) sikap
berpikir bebas, 9) sikap kedisiplinan.
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam proses pembelajaran IPA ketiga
unsur (proses, produk, sikap) diharapkan dapat muncul sehingga peserta didik
dapat mengalami proses pembelajaran secara utuh, memahami fenomena alam
melalui kegiatan pemecahan masalah, metode ilmiah, dan meniru cara ilmuwan
bekerja dalam menemukan fakta baru.

2.2 Metode Eksperimen
2.2.1 Pengertian
Metode eksperimen merupakan suatu metode mengajar dimana guru
bersama siswa mencoba mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dari hasil
percobaan itu. Misalnya, ingin memperoleh jawaban tentang kebenaran tertentu,
mencari cara-cara yanng lebih baik, mengetahui elemen atau unsur-unsur apakah
yang ada pada suatu benda, ingin mengetahui apakah yang akan terjadi, dan
sebagainya. Metode eksperimen atau percobaan dapat diartikan juga sebagai suatu
metode pemberian kesempatan kepada siswa perorangan atau kelompok, untuk
dilatih melakukan suatu proses atau percobaan.


Metode eksperimen sesuai untuk pembelajaran IPA karena mampu
memberikan kondisi belajar yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir
dan kreativitas secara optimal. Siswa diberi kesempatan untuk menyusun sendiri
konsep-konsep dalam struktur kognitifnya, selanjutnya dapat diaplikasikan dalam
kehidupannya.
Dalam metode eksperimen, guru dapat mengembangkan keterlibatan fisik
dan mental,serta emosional siswa. Siswa mendapat kesempatan untuk melatih
ketrampilan proses agar memperoleh hasil belajar yang maksimal. Pengalaman
yang dialami secara langsung dapat tertanam dalam ingatannya. Keterlibatan fisik
dan mental serta emosional siswa diharapkan dapat diperkenalkan pada suat cara
atu kondisi pembelajaran yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan juga
perilaku yang inovatif dan kreatif.
Pembelajaran dengan metode eksperimen menurut Palendeng (2003:82)
meliputi tahap-tahap sebagai berikut :
a. percobaan awal, pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan yang
didemonstrasikan guru atau dengan mengamati fenomena alam,
b. pengamatan, merupakan kegiatan siswa saat guru melakukan percobaan siswa
diharapkan untuk mengamati dan mencatat peristiwa tersebut,
c. hipotesis awal, siswa dapat merumuskan hipotesis sementara berdasarkan hasil
pengamatannya,
d. verifikasi, kegiatan untuk membuktikan kebenaran dari dugaan awal yang
telah dirumuskan dan dilakukan melalui kerja kelompok,
e. aplikasi konsep, setelah siswa merumuskan dan menemukan konsep, hasilnya
diaplikasikan dalam kehidupannya,
f. evaluasi, merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu konsep.

2.2.2 Kelebihan Metode Eksperimen
Metode eksperimen memiliki kelebihan sebagai berikut :
a. membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan
percobaannya,


b. membina siswa untuk membuata terobosan-terobosan baru dengan penemuan
dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia,
c. hasil- hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran
manusia.

2.2.3 Kekurangan Metode Eksperimen
Kekurangan metode eksperimen yaitu :
a. metode ini lebih sesuai untuk bidang-bidang sains dan tegnologi;
b. metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak
selalu mudah diperoleh dan kadangkala mahal;
c. metode ini menuntut ketelitian, keuletan, dan ketabahan;
d. setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena
mungkin ada faktor- faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan
atau pengendalian.

2.3 Pemanfaatan Sumber Belajar Lingkungan
Sumber belajar adalah semua sumber yang dapat dipakai oleh siswa
(sendiri-sendiri atau bersama-sama dengan para siswa lainnya) untuk
memudahkan belajar (Hamalik, 1989:195). Lingkungan adalah sesuatu gejala
alam yang ada di sekitar, dimana terdapat interaksi antara faktor biotik (hidup)
dan faktor abiotik (tak hidup). Lingkungan menyediakan rangsangan terhadap
individu dan sebaliknya individu memberikan respon terhadap lingkungan. Proses
interaksi itu dapat terjadi perubahan pada diri individu berupa perubahan tingkah
laku, lingkungan (environment) sebagai dasar pengajaran adalah faktor
kondisional yang mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor
belajar yang penting (Hamalik, 2004:194-195).
Lingkungan dalam pembelajaran IPA dapat diartikan sebagai segala
sesuatu yang ada di sekolah atau tempat tinggal siswa yang termasuk di dalamnya
makhluk hidup maupun benda mati yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar,
dengan maksud bahwa lingkungan tersebut dapat menjadi objek pengamatan,


sarana atau tempat melakukan percobaan atau penyelidikan dan sebagai tempat
mendapat informasi.
Ada bermacam- macam cara untuk menggunakan sumber-sumber dalam
lingkungan untuk kepentingan pelajaran. Pada umunya kita dapat membaginya
dalam dua golongan yaitu :
a. membawa siswa ke dalam lingkungan dan masyarakat untuk keperluan
pelajaran (karya wisata, service project, school camping, survey, interview),
b. membawa sumber-sumber dari masyarakat ke dalam kelas untuk kepentingan
pelajaran (resource persons, benda-benda, seperti pameran atau koleksi).
Pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan dua golongan sekaligus
yaitu membawa siswa ke dalam lingkungan dan membawa sumber-sumber dari
masyarakat ke dalam kelas yang sesuai dengan materi Energi Panas dan Energi
Bunyi dan diharapkan siswa memperoleh pengalaman baru yang dapat
menjadikan pembelajaran lebih bermakna.

2.4 Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar menurut Nasution (2000:89) adalah serangkaian kegiatan
fisik/jasmani maupun mental/rohani yang saling berkaitan sehingga tercipta
belajar yang optimal. Dalam proses pembelajaran, kedua aktivitas tersebut harus
selalu terkait. Seorang siswa akan berpikir selama berbuat, tanpa perbuatan maka
siswa tidak akan berpikir. Oleh karena itu, agar siswa aktif berpikir maka siswa
akan diberi kesempatan untuk berbuat dan beraktivitas. Aktivitas siswa di sekolah
sangat bervariasi, untuk itu guru harus memiliki aktivitas yang bervariasi pula,
sehingga upaya dalam meningkatkan hasil belajar dapat berjalan dengan baik
sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Menurut Diendrich (dalam Nasution, 2000:91) membuat suatu daftar yang
berisi macam- macam kegiatan siswa sebagai berikut:
a. visual activities, meliputi : membaca, memperhatikan gambar demonstrasi,
percobaan;
b. oral activities, meliputi : menyatakan, meneruskan, bertanya, memberikan
saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, interupsi;


c. listening activities, meliputi : mendengarkan, uraian, percakapan, musik,
pidato;
d. writing activities, meliputi : menulis cerita, karangan, laporan, angket,
menyalin;
e. drawing activities, meliputi : menggambar, menggambar grafik, peta, diagram,
f. motor activities, meliputi : melakukan percobaan, melakukan konstruksi,
model mereparasi, bermain, berkebun, beternak;
g. mental activities, meliputi : menggali, mengingat, memecahkan soal,
menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan;
h. emotional activities, meliputi : menaruh minat, merasa bosan, gembira,
bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.
Aktivitas yang diamati pada penelitian ini adalah sesuai dengan IPA
sebagai proses yang didapat melalui metode ilmiah yang dikembangkan secara
bertahap dan berkesinambungan, dengan harapan pada akhirnya akan terbentuk
suatu paduan yang utuh sehingga anak SD dapat melakukan penelitian seder hana.
Penelitian ini menekankan keterampilan proses yang sesuai dengan metode ilmiah
yang ada pada IPA.
Fank (dalam Dimyati, 2006:138) menyatakan bahwa keterampilan proses
dapat diartikan sebagai wawasan atau anutan pengembangan ket erampilan
intelektual, sosial, dan fisik yang bersumber dari kemampuan mendasar yang pada
prinsipnya telah ada dalam diri siswa.
Penelitian ini menekankan keterampilan proses yaitu keterampilan proses
dasar yang terdiri dari 7 keterampilan yaitu : mengobservasi, mengklasifikasikan,
mengukur, mengkomunikasikan, menginferensi, memprediksi, dan mengenal
hubungan angka-angka (Ulfa, 2007:1).
a. Keterampilan mengobservasi
Abruscato (dalam Ulfa, 2007:7) menyatakan bahwa keterampilan
mengobservasi merupakan ketrampilan yang menggunakan segenap panca
indra untuk memperoleh informasi atau data mengenai benda atau kejadian.
Kegiatan yang dapat dilakukan yang berkaitan dengan kegiatan
mengobservasi misalnya menjelaskan sifat-sifat yang dimiliki benda, sistem,


dan organisme. Sifat-sifat yang dimiliki ini dapat berupa tekstur, warna, bau,
bentuk ukuran, dan lain- lain.
b. Keterampilan Mengklasifikasi
Esler dan Esler (dalam Ulfa, 2007:13) mengungkapkan bahwa
keterampilan mengklasifikasi merupakan keterampilan yang dikembangkan
melalui latihan- latihan yang mengkategorikan benda-benda berdasarkan pada
sifat-sifat benda tersebut. Bentuk-bentuk yang dapat dilakukan untuk melatih
keterampilan ini misalnya memilih bentuk-bentuk kertas, gambar-gambar
hewan, daun-daun, dan lain- lain.
c. Keterampilan mengukur
Carin (dalam Ulfa, 2007:18) mengungkapkan bahwa keterampilan
mengukur merupakan keterampilan membuat observasi secara kuantitatif
yang dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan yang berkatan dengan
pengembangan satuan-satuan yang cocok dari ukuran panjang, luas, isi, berat,
massa dan sebagainya. Misalnya siswa diajaran untuk mengetahui bahwa
mengukur berat menggunakan timbangan dan mengukur panjang
menggunakan mistar atau pita ukur, siswa diajarkan pula memperkirakan
ukuran suatu obyek sebelum melakukan pengukuran dengan alat ukur
tertentu.
d. Keterampilan mengkomunikasikan
Abruscato (dalam Ulfa, 2007:37) menyatakan bahwa keterampilan
mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan yang berhasil
dikumpulkan yang dapat dikembangkan dengan cara menghimpun informasi
dan grafik atau gambar yang menjelaskan benda-benda atau kejadian secara
rinci. Misalnya siswa diminta untuk mengamati dan menuliskan fenomena
alam seperti perubahan cuaca dalam beberapa hari yang terjadi di
lingkungannya.
e. Keterampilan menginferensi/menyimpulkan
Abruscato (dalam Ulfa, 2007:43) menyatakan bahwa keterampilan
menginferensi yaitu keterampilan menduga/menyimpulkan secara sementara
dari apa yang kita observasi menggunakan logika. Misalnya siswa


menginferensi bahwa embun yang terjadi pada gelas dingin berasal dari
udara.
f. Keterampilan memprediksi
Esler dan Esler (dalam Ulfa, 2007:49) mengungkapkan bahwa
keterampilan memprediksi adalah keterampilan memprakirakan kejadian
yang akan datang berdasarkan kejadian-kejadian yang terjadi sekarang.
Misalnya siswa memprediksi berapa lama (dalam menit atau detik) lilin yang
menyala akan tetap menyala jika kemudian ditutup dengan toples yang
ditelungkupkan.
g. Keterampilan mengenal hubungan ruang dan waktu
Esler dan Esler (dalam Ulfa, 2007:54) mengungkapkan bahwa
keterampilan mengenal hubungan ruang dan waktu yaitu keterampilan
menjelaskan posisi suatu benda terhadap benda lainnya atau terhadap waktu.
Misalnya siswa dapat mengidentifikasi gambar geometris 2 dan 3 dimensi,
mengenal bentuk benda 3 dimensi dan bayangannya, membuat pernyataan
tentang simetri dari benda-benda, dan sebagainya.
Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa aktivitas siswa di sekolah
sangat bervariasi. Data mengenai aktivitas siswa diperoleh dengan cara
mengadakan observasi yang dapat dilihat pada perilaku siswa yang tampak selama
proses pembelajaran di kelas. Aktivitas siswa yang diamati dalam penelitian ini,
adalah:
1) menulis,
2) bertanya,
3) memperhatikan pelajaran,
4) diskusi kelompok,
5) tenang mengerjakan tes.
Sedangkan kegiatan diskusi kelompok yang diamati yaitu :
1) mengamati,
2) mengklasifikasikan,
3) memprediksi,
4) menyimpulkan,


5) Mengkomunikasikan.

2.5 Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA
Pengertian hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai sebagai bukti atas
usahanya yang dilakukan berdasarkan tingkat keberhasilan atau kecakapan yang
diperoleh siswa berkat pengalaman atau latihan yang diikutinya melalui proses
belajar mengajar di sekolah (Sudjana, 1988:21).
Asumsi yang melandasi hakekat belajar mengajar menurut Sudjana
(1988:25) adalah sebagai berikut :
a. peristiwa belajar terjadi apabila subjek didik secara aktif berinteraksi dengan
lingkungan belajar yang diatur oleh guru,
b. proses belajar mengajar yang efektif memerlukan strategi dan metode serta
teknologi pendidikan yang tepat,
c. program belajar mengajar dirancang dan dilaksanakan sebagai suatu sistem,
d. proses dan produk belajar perlu memperoleh perhatian seimbang didalam
pelaksanaan kegiatan belajar,
e. penentukan kompetensi professional memerlukan pengalaman medan, latihan
keterampilan terbatas sampai pelaksanaan dan penghayatan tugas tugas
kependidikan secara lengkap dan aktual.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman
belajarnya, dalam hal ini adalah setelah menerima materi pelajaran IPA.
Bloom (dalam Sardiman, 2003:23) mengemukakan bahwa kemampuan
sebagai hasil belajar yaitu :
a. kemampuan kognitif, yaitu kemampuan dalam mengingat materi yang telah
dipelajari dan kemampuan mengembangkan pemikiran,
b. kemampuan afektif, yaitu kemampuan yang berhubungan dengan sikap
kejiwaan seperti kecenderungan akan minat dan motivasi,
c. kemampuan psikomotor, yaitu kemampuan yan berhubungan dengan fisik
dan ketrampilan.


Hasil belajar dapat dipengaruhi secara biologis dan psikologis sehingga
kelelahan fisik dan mental siswa akan mengganggu dan mempengaruhi kegiatan
belajar mengajar, sehingga perlu adanya pergantian situasi dan perhatian yang
khusus sesuai dengan keadaan pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar
di sekolah tersebut.
Hasil belajar siswa dapat diketahui melalui penilaian atau evaluasi
terhadap hasil belajar yang menunjukkan sampai sejauh mana bahan materi yang
telah dipelajari dapat dipahami dan dikuasai. Pada hakekatnya penilaian dalam
proses belajar mengajar berfungsi sebagai alat untuk mengukur tercapainya atau
tidaknya tujuan pengajaran. Setiap kegiatan evaluasi yang dilakukan di sekolah
mempunyai tiga fungsi pokok yaitu :
a. untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan anak didik setelah
mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu,
b. untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan suatu metode sistem pengajaran
yang dipergunakan,
c. dengan mengetahui kekurangan dan keburukan yang diperoleh dari hasil
evaluasi itu selanjutnya kita dapat berusaha untuk mencari perbaikan
(Purwanto, 1986:4).
Penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang
telah dicapai oleh siswa setelah melalui proses belajar mengajar yang berdampak
pada perubahan aspek-aspek perkembangan yang meliputi aspek kognitif, afektif,
dan psikomotor. Hasil belajar dapat dipengaruhi secara biologis dan psikologis
sehingga kelelahan fisik dan mental siswa akan mengganggu dan mempengaruhi
kegiatan belajar mengajar, sehingga perlu adanya pergantian situasi dan perhatian
yang khusus sesuai dengan keadaan pada saat berlangsungnya proses belajar
mengajar di sekolah tersebut.
Dari hasil belajar dapat diketahui ketuntasan belajar dalam pembelajaran
yang telah dilaksnakan. Kriteria ketuntasan belajar siswa yang disesuaikan dengan
Kriteria Ketuntasan Minimum SDN Taman adalah :
a. daya serap individu, seorang siswa dikatakan tuntas apabila telah mencapai
nilai 70 dari nilai maksimal 100,


b. daya serap klasikal, suatu kelas dikatakan tuntas apabila terdapat minimal
70% siswa telah mencapai nilai 70.

2.6 Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dapat diartikan sebagai dugaan tentang hubugan dua
variabel atau lebih atau sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut :
a. jika guru menerapkan sumber belajar lingkungan di kelas IV SDN Taman
Grujugan Bondowoso maka aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA akan
meningkat,
b. jika guru menerapkan sumber belajar lingkungan di kelas IV SDN Taman
Grujugan Bondowoso maka hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA akan
meningkat.























BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat, Waktu, dan Subyek Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu ditentukan tempat, waktu,
dan subyek penelitian. Sasaran tempat, waktu, dan subyek penelitian adalah
sebagai berikut :
a. Tempat penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan untuk melakukan
penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Taman, Kecamatan Grujugan,
Kabupaten Bondowoso Jalan Jember No. 14
b. Waktu penelitian
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian
dilangsungkan. Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan pada semester
genap, tahun ajaran 2010/2011.
c. Subyek penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Taman, dengan jumlah siswa
laki- laki 10 orang dan jumlah siswa perempuan 17 orang sehingga jumlah
keseluruhan ada 27 orang.

3.2 Definisi Operasional
Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam penafsiran istilah yang
dipakai dalam penelitian ini, maka diberikan definisi operasional. Dalam
penelitian ini sebagai berikut :
a. Sumber belajar lingkungan merupakan sumber belajar yang dapat dipakai
dalam memudahkan untuk belajar dimana menggunakan lingkungan sebagai
salah satu sumber belajarnya. Lingkungan dalam pembelajaran IPA dapat
diartikan sebagai segala sesuatu yang ada di sekolah atau tempat tinggal siswa
yang termasuk di dalamnya mahluk hidup maupun benda mati yang dapat


dijadikan sebagai sumber balajar. Maksudnya adalah lingkungan tersebut
dapat menjadi obyek pengamatan, sarana atau tempat melakukan percobaan
dan sebagai tempat mendapat informasi secara langsung, dalam penelitian ini
yang dimaksud sebagai lingkungan adalah lingkungan alam (fisik) yaitu
lingkungan yang masih bersifat alamiah yang ada disekitar sekolah dan benda-
benda kongkret yang ada dalam kehidupan siswa sehari-hari. Contoh:
Energi panas: sinar matahari, api, kompor, setrika, lilin, dan lain- lain.
Energi bunyi: gitar, seruling, telepon benang, dan lain- lain.
b. Aktivitas belajar siswa adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses
interaksi antara guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan belajar. Pada
penelitian ini aktivitas yang diamati adalah seluruh kegiatan siswa dalam
pembelajaran IPA yaitu ketrampilan proses IPA yang sesuai dengan lembar
observasi aktivitas siswa yang terdiri dari indikator mengamati,
mengklasifikasikan, mengkomunikasikan, memprediksi, dan menyimpulkan.
c. Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang dimiliki siswa sebagai suatu
usaha berupa nilai setelah siswa mengikuti proses belajar mengajar dan
mengerjakan tugas (Sudjana, 1990:22). Hasil belajar dalam penelitian ini
berupa nilai dari ranah kognitif yang diperoleh dari skor tes.

3.3 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang didasarkan pada
masalah yang muncul dalam pembelajaran IPA di SDN Taman Bondowoso.
Penelitian ini direncanakan menggunakan 2 siklus. Apabila pada siklus 1
diperoleh aktivitas dan hasil belajar tidak ada peningkatan secara klasikal, maka
akan dilanjutkan pada penelitian siklus 2 sebagai tindakan perbaikan untuk
peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Jenis penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas model
Hopkins yang berbentuk spiral dengan masing- masing siklus terdiri dari 4 tahap
yaitu perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan
refleksi (reflection). Tahapan siklus Hopkins digambarkan dengan skema
penelitian sebagai berikut (Aqib, 2006:31).





---------------------------------------------------------------------------------------------------
SIKLUS 1







---------------------------------------------------------------------------------------------------
SIKLUS 2










refleksi
perencanaan
pendahuluan
pelaksanaan
pelaksanaan
refleksi
Perencanaan
ulang
observasi
observasi
Perencanaan
siklus 3 jika
tidak terjadi
ketuntasan


Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Model Hopkins (Aqib, 2006:31)
Berdasarkan gambar siklus di atas, penelitian tindakan kelas dilakukan
melalui 4 tahap yaitu : perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Rencana
penelitian yang dilakukan melalui 2 siklus, jika siklus 1 kurang baik maka
dilanjutkan siklus 2. Apabila siklus 1 sudah berhasil, siklus 2 tetap dilakukan
untuk pemantapan dan penguatan dari siklus 1. Peneliti dalam penelitian tindakan
kelas ini dibantu oleh guru kelas dan 2 observer.

3.4 Tindakan Pendahuluan
Tindakan pendahuluan dilakukan sebelum dilaksanakan siklus penelitian.
Hal ini ditujukan untuk mempermudah penelitian yang dilakukan agar
memperoleh hasil penelitian yang sesuai harapan. Tindakan pendahuluan yang
dilakukan dalam penelitian ini antara lain :
a. minta ijin kepada kepala sekolah dan guru kelas untuk melakukan penelitian
di SD Negeri Taman, Grujugan Bondowoso,
b. melakukan wawancara dengan guru kelas untuk mengetahui aktivitas siswa
serta metode, dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru selama ini,
c. melakukan observasi selama pembelajaran berlangsung,
d. menentukan jadwal pelaksanaan penelitian,
e. mengumpulkan daftar nama dan daftar nilai siswa.

3.5 Prosedur Penelitian
Tahap-tahap prosedur PTK (penelitian tindakan kelas) pada penelitian ini
akan dilakukan sebanyak 2 siklus yang terdiri dari tahap perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi. Apabila dalam siklus 1 siswa sudah atau
belum mengalami peningkatan prestasi belajar, penelitian masih terus dilanjutkan
pada siklus 2. Jika pada siklus 2 terjadi peningkatan secara signifikan maka
penelitian ini akan dihentikan.

3.5.1 Observasi Awal


Observasi awal dilakukan sebelum pelaksanaan siklus untuk mengetahui
kondisi belajar siswa sebelum tindakan dan sebagai upaya untuk mengumpulkan
data yang dibutuhkan dalam penelitian. Adapun langkah- langkah kegiatan yang
diambil meliputi:
a. wawancara dengan guru kelas untuk mengetahui tingkatan hasil belajar siswa
kelas IV,
b. melakukan observasi secara langsung ketika pembelajaran IPA berlangsung
untuk mengetahui cara guru mengajar dan cara belajar siswa.
Berdasarkan data yang diperoleh dalam observasi awal yang dilakukan
terhadap guru dan siswa dalam pembelajaran, serta hasil belajar siswa sebelum
tindakan dengan penggunaan sumber belajar lingkungan, maka dapat dijadikan
tolak ukur mengatasi permasalahan dengan mencoba menerapkan penggunaan
sumber belajar lingkungan pada pembelajaran tersebut.

3.5.2 Siklus 1
A. Perencanaan
Kegiatan perencanan ini meliputi :
1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar
yang akan disampaikan kepada siswa
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
3) Menyiapkan media pembelajaran
4) Menguraikan solusi-solusi alternatif yang akan dicobakan dalam rangka
pemecahan masalah
5) Membuat Lembar Kerja Siswa
6) Menyusun alat evaluasi pembelajaran
7) Membuat daftar kelompok siswa
B. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 merupakan implementasi kegiatan
pembelajaran yang sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.
Langkah- langkah dalam pelaksanaan pembelajaran siklus 1 adalah:


1) Siswa dan guru melakukan demonstrasi yang berhubungan dengan energi
panas dan energi bunyi
2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang percobaan yang telah
dilakukan
3) Siswa dibagi menjadi 6 kelompok, 3 kelompok beranggotakan 4 orang dan
3 kelompok beranggotakan 5 orang. Dasar pembentukan kelompok ini
adalah nilai hasil belajar siswa sebelumnya.
4) Setiap kelompok diberi LKS
5) Setiap kelompok menyiapkan alat dan bahan yang tertera pada LKS
6) Setiap kelompok melakukan demonstrasi sesuai dengan prosedur LKS
7) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi, kelompok lain diberi
kesempatan untuk berpendapat dan bertanya terhadap hasil diskusi
kelompok tersebut.
8) Siswa diberi penjelasan dan pembenahan hasil diskusi oleh guru
9) Guru menjelaskan materi energi panas dan energi bunyi
10) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya
11) Siswa menyimpulkan materi yang telah di bahas dengan bimbingan guru.
C. Observasi
Pada tahap ini peneliti dibantu 2 orang observer dan guru kelas untuk
melakukan observasi secara langsung. Observer disini bertugas untuk
melakukan pengamatan dengan petunjuk instrumen pengamatan dan mencatat
segala hal- hal yang terjadi pada jalannya pembelajaran tersebut.
D. Refleksi
Refleksi dilakukan dengan cara mengolah data, menganalisis, menjelaskan,
dan menyimpulkan perubahan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa. Hasil
refleksi merupakan segala informasi tentang apa yang telah terjadi dan yang
akan dilakukan selanjutnya. Selain itu hasil refleksi akan menjadi dasar untuk
perencanaan tindakan pada siklus selanjutnya.
Tindakan pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti terhadap guru dan siswa
serta hasil pembelajaran dapat digunakan sebagai dasar untuk mengatasi


permasalahan yang dialami dengan menerapkan penggunaan media diorama
dalam pembelajaran.

3.5.3 Siklus 2
A. Perencanaan
Kegiatan ini meliputi :
1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar
yang akan disampaikan kepada siswa
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
3) Menyiapkan media pembelajaran
4) Menguraikan solusi-solusi alternatif yang akan dicobakan dalam rangka
pemecahan masalah
5) Membuat Lembar Kerja Siswa
6) Menyusun alat evaluasi pembelajaran
7) Membuat daftar kelompok siswa
B. Pelaksanaan
Peneliti sebagai observer mengamati pembelajaran menggunakan sumber
belajar lingkungan berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus
pertama.
C. Observasi
Pada tahap ini peneliti dibantu 2 orang observer dan guru kelas untuk
melakukan observasi secara langsung. Observer disini bertugas untuk melakukan
pengamatan dengan petunjuk instrumen pengamatan dan mencatat segala hal- hal
yang terjadi pada jalannya pembelajaran tersebut.
D. Refleksi
Kegiatan refleksi pada siklus 2 ini, semua data yang diperoleh
dikumpulkan dan dianalisis. Hasil analisis sangat menentukan kesinambungan
penelitian ini. Apabila pelaksanaan siklus 2 belum mencapai skor yang
ditentukan, maka penelitian akan dilanjutkan pada siklus berikutnya.



3.6 Metode Pengumpulan Data
Berdasarkan tujuan penelitian, teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi.
3.6.1 Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk
memperoleh informasi dari narasumber. Hasil wawancara ini digunakan untuk
data pendukung dalam pembahasan. Dalam penelitian ini, wawancara ditujukan
pada siswa dan guru untuk observasi awal, kemudian wawancara selanjutnya
meminta pendapat, masukan, dan saran dari siswa dan guru tentang pembelajaran
IPA dengan menggunakan sumber belajar lingkungan yang diterapkan oleh
peneliti.

3.6.2 Observasi
Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi
langsung yang dilakukan pada tindakan pendahuluan dan tindakan pelaksanaan
siklus. Pada tindakan pendahuluan, observasi dilaksanakan untuk mengetahui cara
guru mengajar dan kegiatan siswa di kelas sebelum diadakan penelitian. Pada
tindakan pelaksanaan siklus, observasi dilaksanakan untuk mengetahui aktivitas
siswa selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan sumber belajar
lingkungan.

3.6.3 Tes
Tes merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengukur sampai
dimana hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses
pembelajaran IPA menggunakan sumber belajar lingkungan. Tes yang diberikan
adalah tes formatif, bentuknya berupa tes subyektif (pilihan ganda dan isian). Tes
ini bertujuan untuk mengukur aspek kognitif dan mendefinisikan besarnya hasil
belajar siswa setelah proses pembelajaran.

3.6.4 Dokumentasi


Dalam penelitian ini data yang diperoleh dari dokumentasi adalah daftar
nama siswa kelas IV, nilai aktivitas dan hasil belajar siswa, serta foto selama
proses pembelajaran.

3.7 Metode Analisis Data
Analisis data merupakan usaha (proses) memilih, memilah, membuang,
dan menggolongkan data-data untuk menjawab 2 permasalahan yaitu tema apa
yang dapat ditemukan pada data-data ini dan seberapa jauh data-data ini dapat
menyokong tema tersebut (Sukidin, 2007:111). Analisis dilakukan sejak awal
pada setiap aspek kegiatan penelitian. Pada saat melakukan pengamatan, peneliti
menganalisis apa yang diamatinya. Data yang telah terkumpul dianalisis dan
divalidasi. Hasil dari validasi kemudian digunakan untuk menentukan
peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini data yang akan
dianalisis adalah sebagai berikut:

3.7.1 Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas siswa selama pembelajaran dengan menggunakan sumber belajar
lingkungan dapat dianalisis dengan menggunakan rumus :
Pa =
N
A
x 100%
Keterangan :
Pa : Persentase aktivitas siswa
A : Jumlah skor yang diperoleh siswa
N : Jumlah skor maksimum
Tabel 3.1 Kriteria Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa
No Persentase Kategori
1. 75% Pa 100% Sangat aktif
2. 50% Pa 74% Aktif
3. 25% Pa 49% Kurang aktif
4. Pa 25% Tidak aktif
(Slameto, 1999:115)



3.7.2 Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Peningkatan hasil belajar siswa diperoleh dari hasil skor siswa pada tes
yang diberikan oleh guru pada setiap siklus setelah mengikuti pembelajaran IPA
dengan menggunakan sumber belajar lingkungan. Dianalisis dengan
menggunakan rumus :
P =
N
n
x 100%
Keterangan :
P : Persentase peningkatan hasil belajar siswa
n : Jumlah siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar
N : Jumlah seluruh siswa

Tabel 3.2 Kriteria Peningkatan Hasil Belajar Siswa
No Persentase Kategori
1. 80% P 100% Sangat baik
2. 60% P 79% Baik
3. P 59% Tidak baik
(Nurkancana, 1991:93)
























BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Analisis Data
4.1.1 Pra Siklus
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti sebelum melakukan
tindakan diketahui bahwa aktivitas proses belajar mengajar di kelas IV masih
kurang aktif, hal ini dikarenakan dalam penyampaian materi kepada siswa
menggunakan metode ceramah dan tanya jawab saja sehingga yang banyak
berperan dalam proses belajar mengajar adalah guru bukan siswa. Siswa hanya
mendengarkan dan mencatat penjelasan materi dari guru. Kemudian siswa juga
diberikan tugas untuk mengerjakan soal secara individu untuk mengetahui sejauh
mana kemampuan siswa menyerap materi yang dipelajari. Selama proses belajar
mengajar berlangsung, siswa pasif dan berpusat pada kegiatan guru. Hal ini
menunjukkan bahwa proses belajar mengajar di kelas IV belum mendukung
kegiatan siswa yang lebih variasi.
Pada kegiatan ini aktivitas siswa tergolong kurang aktif dan aktivitas dari
yang paling rendah adalah memprediksi, mengamati, mengkomunikasikan,
mengklasifikasi, dan menyimpulkan. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Persentase Rata-rata Aktivitas Siswa Pra Siklus
No Aktivitas Siswa
Persentase
Aktivitas Siswa (%)
1
Menulis
59,26
2
Bertanya
48,15
3
Memperhatikan pelajaran
60,49
4
Diskusi kelompok
33,33
5
Tenang mengerjakan tes
72,84
Rata-rata Aktivitas Siswa Pra Siklus 54,81



Hasil observasi aktivitas siswa pada kegiatan pra siklus persentase rata-
rata aktivitas siswa adalah 54,81%. Data ini dipakai sebagai data pembanding
pada hasil setelah peneliti melakukan tindakan.
Hasil belajar siswa kelas IV yang didapatkan pada pokok bahasan Energi
Panas dan Energi Bunyi juga rendah. Pembelajaran berpusat pada guru sehingga
aktivitas pembelajaran yang dilakukan siswa hanya mendengarkan penjelasan
guru dan tanya jawab. Selanjutnya nilai tersebut digunakan sebagai skor dasar
siswa yang dapat digunakan sebagai standar nilai siswa. Nilai ini yang nantinya
akan digunakan sebagai pembanding dengan nilai siswa yang diperoleh setelah
adanya perlakuan dengan menggunakan sumber belajar lingkungan dalam
pembelajaran di kelas. Berdasarkan data pada Lampiran G.1 nilai paling rendah
yang dicapai siswa adalah 45 dan paling tinggi yang dicapai siswa adalah 80,
sedangkan nilai rata-rata kelas yaitu 56,51. Data hasil belajar pra siklus secara
umum sebagai berikut:
Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Pada Pra Siklus
No Rentang Jumlah
1 0 49 9
2 50 69 16
3 70 89 2
4 90 100 -

4.1.2 Siklus 1
Langkah- langkah yang dilaksanakan pada tahap ini merupakan aplikasi
paket instrumen siklus 1 dari penggunaan sumber belajar lingkungan yang sudah
sesuai dengan prosedur penelitian pada bab 3. Pelaksanaan instrumen siklus 1
meliputi:
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti merencanakan segala tindakan yang akan
diterapkan pada proses belajar mengajar pokok bahasan Energi Panas dan Energi
Bunyi dengan sub pokok bahasan Energi Panas. Perencanaan pada pokok bahasan
ini meliputi pemilihan bentuk soal post tes dan wawancara kepada guru maupun


siswa. Perencanaan pada penggunaan sumber belajar lingkungan pada pokok
bahasan ini menggunakan metode demonstrasi dan diskusi.


b. Pelaksanaan
Pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan sumber belajar
lingkungan pada siklus 1 mengenai bahasan Energi Panas dan Energi Bunyi sub
pokok bahasan Energi Panas dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu pada hari Senin
tanggal 21 Maret 2011 (pertemuan pertama) dan hari Kamis 24 Maret 2011
(pertemuan kedua) yang dibagi menjadi 5 kegiatan pembelajaran, yaitu:
1) demonstrasi di depan kelas,
2) melakukan percobaan berdasarkan LKS,
3) pemaparan hasil diskusi masing- masing kelompok,
4) pemantapan konsep (penjelasan materi) oleh guru, dan
5) evaluasi.
Pada akhir kegiatan siklus 1 diadakan tes formatif untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam memahami materi yang sudah dipelajari. Berdasarkan
data pada Lampiran F2 nilai paling rendah yang dicapai siswa adalah 45 dan
paling tinggi yang dicapai siswa adalah 80, sedangkan nilai rata-rata kelas yaitu
64,74. Data hasil belajar siklus 1 secara umum sebagai berikut:

Tabel 4.3 Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 1
No Rentang Jumlah
1 0 49 3
2 50 69 15
3 70 89 9
4 90 100 -

Hasil nilai post tes pada sub pokok bahasan Energi Panas ini digunakan
untuk menjawab rumusan masalah kedua dalam penelitian ini yaitu, "Apakah
penggunaan sumber belajar lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar siswa?.
c. Observasi


Pada tahap ini peneliti melakukan observasi dengan diikuti oleh 2
observer. Observer melakukan pengamatan dengan instrumen pengamatan yang
telah disiapkan dan mencatat segala hal tentang jalannya pembelajaran IPA
dengan menggunakan sumber belajar lingkungan termasuk aktivitas siswa dan
guru selama proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan yang diamati adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.4 Persentase Rata-rata Aktivitas Siswa Siklus 1

No Aktivitas Siswa
Persentase
Aktivitas Siswa (%)
1
Menulis
66,67
2
Bertanya
58,02
3
Memperhatikan pelajaran
74,07
4
Diskusi kelompok
72,84
5
Tenang mengerjakan tes
79,01
Persentase Rata-rata Aktivitas Siswa Siklus 1 70,12

Tabel 4.5 Persentase Rata-rata Diskusi Kelompok Siswa Siklus 1

No Diskusi Kelompok Siswa
Persentase Diskusi
Kelompok Siswa (%)
1
Mengamati
77,78
2
Mengklasifikasi
64,20
3
Memprediksi
56,79
4
Menyimpulkan
72,84
5
Mengkomunikasikan
65,43
Rata-rata Diskusi Kelompok Siswa Siklus 1 67,41

Berdasarkan tabel diatas aktivitas siswa yang mendapat kriteria kurang
baik selama pembelajaran dengan menggunakan sumber belajar lingkungan
adalah bertanya, sedangkan nilai demonstrasi siswa yang paling rendah yaitu
memprediksi. Hal tersebut akan dijadikan sebagai acuan dalam merefleksi
seluruh kegiatan yang dilaksanakan siswa pada siklus 1.
d. Refleksi


Sesuai data observasi kegiatan guru dan siswa, post tes pada siklus 1
dengan sub pokok bahasan Energi Panas dan Energi Bunyi, kebanyakan siswa
mengalami kesulitan belajar. Kesulitan itu terletak pada memprediksi dari
kegiatan percobaan. Mengenai kesulitan siswa tersebut, maka dilakukan perbaikan
langkah-langkah pembelajaran. Perbaikan ini nantinya diterapkan saat
melaksanakan tindakan pada siklus 2.
Berdasarkan hasil observasi kegiatan guru pada siklus 1 dan persentase
rata-rata pelaksanaan tes formatif 1 (lampiran G.3), diperoleh beberapa patokan
untuk melakukan perbaikan. Beberapa hal yang harus mengalami perbaikan
adalah siswa perlu diberikan lebih banyak contoh percobaan sederhana dan
membahasnya bersama-sama tentang Energi Panas dan Energi Bunyi sehingga
materi mudah di mengerti oleh siswa. Selain itu salah satu komponen
keterampilan mengajar yang dimiliki guru juga sangat berperan dalam
meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu materi adalah keterampilan
melakukan demonstrasi bersama siswa dan menjelaskan materi setelah
melaksanakan diskusi.
Merujuk pada pendapat di atas dan hasil diskusi penelitian dengan guru
kelas IV, maka dilakukan perbaikan langkah- langkah pembelajaran pada siklus 2
yang meliputi belajar memprediksi dari kegiatan percobaan yang dilakukan,
memaparkan hasil diskusi, dan berlatih menyelesaikan soal yang terkait dengan
materi Energi Panas dan Energi Bunyi pada buku yang lain. Adapun cara
mengatasi kesulitan memprediksi dari kegiatan percobaan, pemaparan hasil
diskusi dan menjawab pertanyaan dari materi yang didiskusikan, yaitu guru
menyediakan benda asli yang terkait dengan materi, memberikan bimbingan
selama KBM belangsung, menyuruh siswa secara berkelompok membuat
pemaparan konsep untuk dijadikan pedoman jawaban pada saat diskusi, sehingga
akan tercipta kekompakan dan keaktifan dalam anggota kelompok maupun antar
kelompok. Selain itu, guru hendaknya memperjelas jawaban siswa jika jawaban
tersebut melebar atau keluar dari materi yang dibahas. Sebelum itu guru harus
memberi kesempatan pada seluruh siswa untuk bertanya ataupun memberi
tanggapan terhadap jawaban yang disampaikan oleh siswa yang lain.



4.1.3 Siklus 2
Siklus 2 merupakan aplikasi paket instrumen 2 dan hasil refleksi pada
siklus 1 dari penggunaan sumber belajar lingkungan yang sesuai dengan prosedur
penelitian pada bab 3, pelaksanaan siklus 2 meliputi:
a. Revisi Perencanaan
Pada fase ini peneliti menyempurnakan beberapa tindakan pada siklus 1.
Hal-hal yang disempurnakan diantaranya metode pembelajaran dan penyampaian
materi oleh guru. Penyempurnaan metode pembelajaran pada siklus 2 ini
dilakukan dengan cara penambahan media gambar dan rangkuman yang sesuai
dengan materi, serta menyuruh siswa membuat pemaparan konsep dan beberapa
pertanyaan sebelum diadakan diskusi kelas, sehingga pada saat diskusi siswa telah
siap untuk menjawab beberapa pertanyaan yang disampaikan. Adapun
penyempurnaan penyampaian materi oleh guru yaitu dengan cara memberikan
lebih banyak percobaan-percobaan dalam kehidupan sehari- hari, serta hal- hal lain
yang berkaitan dengan materi Energi Alternatif. Selain itu, guru hendaknya
membimbing siswa untuk berdiskusi kelompok agar mereka dapat menemukan
jawaban yang sesuai dengan materi yang dibahas.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan sumber belajar
lingkungan pada siklus 2 mengenai bahasan Energi Alternatif dilaksanakan 2 kali
pertemuan yaitu pada hari Senin tanggal 31 Maret 2011 (pertemuan pertama) dan
hari Kamis tanggal 4 April 2011 (pertemuan kedua) yang dibagi menjadi empat
kegiatan pembelajaran, yaitu:
1) demonstrasi di depan kelas,
2) melakukan percobaan berdasarkan LKS,
3) pemaparan hasil diskusi masing- masing kelompok,
4) pemantapan konsep (penjelasan materi) oleh guru, dan
5) evaluasi.
Prestasi siswa setelah adanya penambahan media gambar dan ulasan pada
materi Energi Alternatif mengalami kenaikan daripada siklus 1. Tes formatif


mengenai bahasan Energi Alternatif diberikan pada setiap akhir pertemuan siklus
2. Tujuan dari pemberian tes ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
peningkatan prestasi siswa pada siklus 2 dibandingkan dengan hasil prestasi siswa
pada siklus 1. Berdasarkan data pada Lampiran G.3 hasil belajar pada siklus 2
semakin meningkat. Nilai paling rendah yang dicapai siswa adalah 52 dan paling
tinggi yang dicapai siswa adalah 93, sedangkan nilai rata-rata kelas yaitu 72,92.
Data hasil belajar siklus 2 secara umum sebagai berikut:

Tabel 4.6 Data Hasil Belajar Siklus 2
No Rentang Jumlah
1 0 49 -
2 50 69 9
3 70 89 17
4 90 100 1

Berdasarkan data wawancara dan tes siswa selama PBM pada sub pokok
bahasan Energi Alternatif, ternyata siswa termotivasi untuk mengikuti proses
pembelajaran IPA dengan indikasi, siswa lebih terarah dalam memberikan
jawaban dalam diskusi. Hal ini disebabkan adanya penambahan media gambar
dan pemberian rangkuman materi pelajaran. Siswa telah mampu membuat
pemaparan konsep dengan jelas dan mampu memberikan beberapa jawaban pada
saat diskusi. Pada siklus ini siswa juga lebih termotivasi dalam mengikuti
pembelajaran dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Sehingga prestasi mereka
juga mengalami peningkatan yang signifikan.
c. Observasi
Setelah dilaksanakan tindakan akan diikuti dengan kegiatan observasi
terkait dengan hal- hal yang dilakukan guru dan siswa selama tindakan
berlangsung. Pada siklus 2 ini observer mencatat beberapa data yang bisa
dijadikan acuan untuk menentukan langkah- langkah kedepan yang harus diambil
oleh peneliti. Adapun data yang telah ditulis oleh observer adalah sebagai berikut:





Tabel 4.7 Persentase Rata-rata Aktivitas Siswa Siklus 2
No Aktivitas Siswa
Persentase
Aktivitas Siswa (%)
1
Menulis
75,31
2
Bertanya
61,73
3
Memperhatikan pelajaran
82,72
4
Diskusi kelompok
81,48
5
Tenang mengerjakan tes
92,59
Rata-rata persentase aktivitas siswa siklus 2 78,77

Tabel 4.8 Persentase Rata-rata Diskusi Kelompok Siswa Siklus 2
No Diskusi Kelompok Siswa
Persentase Diskusi
Kelompok Siswa (%)
1
Mengamati
91,36
2
Mengklasifikasi
87,65
3
Memprediksi
83,95
4
Menyimpulkan
86,42
5
Mengkomunikasikan
85,18
Rata-rata Diskusi Kelompok Siswa Siklus 2 86,91

Atas dasar data tersebut, beberapa aktivitas guru yang masih terdapat
kekurangan pada siklus 1 saat ini sudah mengalami perbaikan. Begitu juga dengan
aktivitas siswa pada siklus 2 ini juga telah mengalami perbaikan. Hal ini juga ikut
berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Perbaikan-perbaikan tersebut
oleh observer dan peneliti akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam
melakukan refleksi.
d. Refleksi
Setelah pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 berakhir maka segera
dilakukan refleksi yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan
dan hasil dari tindakan di siklus ini. Berdasarkan hasil wawancara 2, hasil
persentase tes formatif 1 dan tes formatif 2 dapat ditarik kesimpulan yaitu semua
aktivitas dan prestasi siswa telah mengalami peningkatan yang signifikan. Siswa


telah mengalami ketuntasan secara individu dan klasikal dengan nilai rata-rata
pada saat tes formatif 2 adalah 72,92 (lampiran G.3). Peningkatan itu terjadi
karena adanya perbaikan kegiatan dan penambahan media gambar, beragam
percobaan, dan pemberian rangkuman materi serta insentifnya bimbingan guru
selama KBM berlangsung. Selama tindakan dalam siklus 2 ini metode
pembelajaran yang dilakukan guru juga cukup kontekstual karena guru mampu
menjelaskan konsep berdasarkan media yang dikaitkan dengan kondisi nyata.
Guru melakukan percobaan yang berkaitan dengan tes formatif. Hal ini sangat
mempermudah siswa dalam mencerna dan memahami konsep tentang Energi
Alternatif sehingga prestasi mereka mengalami peningkatan.

4.2 Hasil Wawancara
Wawancara ditujukan kepada guru kelas IV dan tiga siswa yang diambil
secara acak. Wawancara pada siswa dilaksanakan setelah pembelajaran dengan
penggunaan sumber belajar lingkungan telah selesai. Wawancara dilaksanakan
dengan tujuan mengetahui tanggapan siswa dan guru kelas IV terhadap
pembelajaran yang dilaksanakan. Data hasil wawancara dapat dilihat pada
lampiran B.1 dan lampiran B.2.
Berdasarkan hasil wawancara pada siklus 1 rata-rata siswa senang dengan
pembelajaran IPA menggunakan sumber belajar lingkungan, akan tetapi beberapa
kendala yang dihadapi siswa adalah kekurangkompakan dalam belajar kelompok
serta kesulitan dalam memprediksi dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
kelompok lain. Sedangkan menurut guru kelas IV, penggunaan sumber belajar
lingkungan dapat dijadikan sumber belajar alternatif lain dalam pembelajaran IPA
yang baik, akan tetapi guru hendaknya mampu menguasai kelas secara baik,
sehingga semua siswa fokus pada penyampaian materi.
Hasil wawancara pada siklus 2, rata-rata siswa senang dengan
penambahan berbagai gambar energi alternatif dalam kehidupan sehari-hari, serta
hal- hal lain yang berkaitan dengan materi Energi Panas dan Energi Bunyi pada
penggunaan sumber belajar lingkungan karena dapat memperjelas materi yang
disampaikan. Adapun menurut guru kelas IV, dengan penambahan gambar dan


ulasan materi dalam pembelajaran IPA dengan sub pokok bahasan Energi
alternatif akan semakin memperjelas materi yang disampaikan kepada siswa.
Proses pembelajaran ini akan lebih baik lagi jika semua kelompok lebih aktif
melakukan tnya jawab saat diskusi sehingga siswa semakin paham terhadap
materi yang sedang disampaikan oleh guru.

4.3 Pembahasan
4.3.1 Siklus 1
Berdasarkan hasil observasi sebelum dilakukan tindakan penelitian
menunjukkan rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SDN Taman. Hal ini
disebabkan karena pembelajaran yang digunakan cenderung bersifat konvensional
dimana guru lebih merupakan subjek dalam pembelajaran atau pembelajaran
pembelajaran berpusat pada guru (Teacher Oriented). Sedangkan siswa hanya
sebagai obyek materi. Sehingga pembelajaran menjadi monoton dan kurang
bervariasi serta tidak merangsang aktifitas siswa dan kreatifitas siswa dalam
pembelajaran dan pembelajaran yang dilakukan tidak dapat mencakup ketiga
ranah yang seharusnya ada dalam pembelajaran yaitu ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Dalam hal ini pembelajaran didominasi penggunaan metode
ceramah oleh guru.
Hasil belajar siswa kelas IV pada kegiatan pra siklus masih kurang baik.
Selanjutnya nilai tersebut digunakan sebagai skor dasar untuk dibandingkan
dengan hasil belajar setelah tindakan. Aktivitas siswa juga kurang aktif, masih
banyak siswa yang pasif. Berdasarkan hasil pengkajian observasi terhadap
pembelajaran pada pra siklus yang menggunakan pembelajaran konvensional,
maka disusunlah rencana untuk melaksanakan tindakan dengan menggunakan
sumber belajar lingkungan. Pelaksanaan tindakan pertama dilaksanakan dalam 2
pertemuan, yaitu pada hari Senin tanggal 21 Maret 2011 (2x35 menit) dan hari
Kamis 24 Maret 2011 (2x35 menit).
Pada pembelajaran ini peneliti yang dalam hal ini berperan sebagai
observer. Peneliti dalam penelitian ini untuk mendapatkan data aktivitas siswa
dibantu oleh 2 orang observer yaitu 2 guru sukwan. Observer dipilih guru yang


sering berinteraksi dengan siswa kelas IV, agar lebih mudah memahami siswa.
Pelaksanaan pada siklus 1 diawali dengan tindakan perencanaan yaitu meliputi
menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP), lembar observasi, lembar
LKS dan soal tes yang diberikan pada akhir tindakan. Perencanaan ini
diimplementasikan pada pelaksanaan siklus yang juga dilakukan kegiatan
observasi aktivitas siswa yang dilakukan oleh 2 observer. Pembelajaran dalam hal
ini selalu dikondisikan untuk berkelompok dengan pembelajaran yang
memberikan pengalaman langsung pada siswa untuk mendapatkan pemahaman
pada konsep dengan melakukan percobaan-percobaan dan guru juga
mendemonstrasikan serta memberikan pengarahan teknis tentang percobaan yang
dilakukan siswa dalam LKS (Lembar Kerja Siswa). Jadi, pada setiap pertemuan
guru menyiapkan LKS (Lembar Kerja Siswa) karena masing- masing pertemuan
guru menyampaikan indikator yang berbeda dan untuk memberikan pemahaman
terhadap tujuan pemebelajaran dengan memberikan pengalaman langsung pada
siswa melalui percobaan sederhana dengan menggunakan sumber belajar
lingkungan sebagai sarana pembelajaran.
Pada siklus 1 hasil yang didapatkan adalah pembelajaran masih kurang
kondusif, hal ini disebabkan karena sebagian siswa belum terbiasa dengan
pembagian kelompok yang heterogen, sehingga pada saat pembentukan kelompok
baru, banyak siswa yang ramai sendiri karena kurang senang, dan siswa juga
mengalami kesulitan memprediksi pada saat melakukan percobaan, serta kesulitan
memaparkan hasil diskusi dan menjawab pertanyaan dari materi yang
didiskusikan.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terhadap aktivitas siswa
selama siklus 1 berlangsung, diketahui bahwa siswa tergolong cukup aktif. Hal ini
dapat dilihat dari persentase rata-rata aktivitas siswa pada siklus 1 yaitu 70,12%.
Dari hasil ini maka aktivitas pada siklus 1 sudah meningkat dari sebelum
dilakukan tindakan. Persentase peningkatan aktivitas siswa dari pra siklus ke
siklus 1 adalah sebesar 27,93%.
Selain aktivitas siswa, selama proses pembelajaran pada siklus 1 diketahui
bahwa dengan penggunaan sumber belajar lingkungan terjadi peningkatan hasil


belajar. Persentase hasil belajar IPA kelas IV antara nilai tes formatif sebelum
tindakan dengan setelah tindakan pada siklus 1 yang menggunakan sumber belajar
lingkungan pada hasil belajar siswa kelas IV mengalami peningkatan yaitu
38,41%.
Hasil dari pelaksanaan dan hasil observasi dijadikan bahan dalam refleksi.
Pada siklus 1 nilai rata-rata kelas masih 64,74. Aktivitas siswa masih pada
kategori cukup dan hasil belajar juga masih pada kategori cukup, maka dilakukan
perencanaan ulang pada siklus berikutnya. Oleh karena itu penelitian dilanjutkan
ke siklus 2 untuk dapat mendapatkan hasil belajar yang lebih baik lagi dari hasil
siklus 1.

4.3.2 Siklus 2
Pada tindakan siklus 2 dilaksanakan dengan 2 x pertemuan, pertemuan
pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 31 Maret 2011 (2x35 menit) dan
pertemuan kedua pada hari Kamis tanggal 4 April 2011 (2x35 menit).
Pelaksanaan siklus 2 diawali dengan melakukan revisi perencanaan
berdasarkan hasil refleksi siklus 1. Pada pelaksanaan siklus 2, peneliti
melanjutkan materi dan memberikan tugas praktek yang sama pada masing-
masing kelompok. Pelaksanaan pada siklus 2 jauh lebih baik dibandingkan pada
siklus 1. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas siswa yang lebih kondusif dalam
kelompok, tugas yang diberikan kepada kelompok mampu dikerjakan dengan baik
lagi. Siswa dalam satu kelompok sudah menunjukkan diskusi yang saling
kerjasama dalam mengerjakan tugas masing- masing kelompok. Pelaksanaan
Pembelajaran menggunakan sumber belajar lingkungan sudah terlaksana dengan
lancar dan suasana pembelajaran yang lebih kondusif yang dapat dilihat dari hasil
observasi aktivitas siswa pada kegiatan observasi yang dilakukan oleh observer.
Berdasarkan pelaksanaan tindakan ini maka dilakukan refleksi. Hasil refleksi
menunjukkan aktivitas siswa meningkat menjadi aktif dan hasil belajar
meningkatkan menjadi sangat baik. Aktivitas siswa pada siklus 2 mengalami
peningkatan dari siklus 1 yaitu 12,34%.


Hasil belajar siswa juga menunjukkan peningkatan yaitu nilai rata-rata
kelas siswa adalah 75,26. Persentase peningkatan hasil belajar siswa dari siklus 1
ke siklus 2 adalah 38,98% dan termasuk kategori sangat baik, sehingga
pelaksanaan pada siklus 2 sudah dapat mengatasi kendala pada siklus 1 dan hasil
belajar pada siklus 2 sudah meningkat dan sesuai dengan yang diharapkan peneliti
dan pelaksanaan siklus dihentikan. Karena tingkat pemahaman siswa tentang
materi yang dipelajari sudah cukup bagus dan pembelajaran yang menggunakan
sumber belajar lingkungan betul-betul bermakna bagi siswa karena untuk
memahami suatu konsep siswa diajak untuk mengalaminya secara langsung
melalui eksperimen atau percobaan yang dilakukan oleh siswa melalui bimbingan
guru.
Berdasarkan uraian di atas, penggunaan sumber belajar lingkungan dapat
meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Taman Semester genap tahun
ajaran 2010/2011.
Berdasarkan data hasil observasi besarnya persentase aktivitas siswa pada
tiap siklus berbeda dan menunjukkan adanya peningkatan yang dapat dilihat pada
tabel berikut:

Tabel 4.9 Persentase Rata-rata Aktivitas Siswa pada Pra Siklus, Siklus 1 dan 2
No Aktivitas Siswa
Persentase Rata-rata Aktivitas Siswa
(%)
1 Pra siklus 54,81
2 Siklus 1 70,12
3. Siklus 2 78,77

Berdasarkan Tabel 4.9 maka dapat dibuat grafik besarnya persentase
aktivitas siswa pada masing- masing siklus seperti Gambar 4.1 berikut:



Berdasarkan Lampiran E.1, E.2, dan E.3 hasil observasi aktivitas siswa
dalam pelaksanaan belajar mengajar selama siklus 2 menunjukkan bahwa siswa
tergolong aktif, hal ini mengalami peningkatan persentase aktivitas siswa dari
70,12% pada siklus 1 menjadi 78,77% pada siklus 2. Tanpa adanya aktivitas,
proses belajar mengajar tidak dapat berlangsung dengan baik, karena pada
prinsipnya belajar adalah berbuat, dan setiap orang yang belajar harus aktif. Jadi
aktivitas juga berperan dalam menentukan keberhasilan proses belajar mengajar.
Apabila aktivitas belajar siswa meningkat, maka akan diikuti meningkatnya hasil
belajar siswa.
Pada hasil tes formatif siklus 2 menunjukkan peningkatan hasil belajar
siswa kelas IV yang menggunakan Sumber Belajar Lingkungan. Hasil tes formatif
2 pada siklus 2 menunjukkan ada 2 siswa yang tidak mengalami peningkatan hasil
belajar IPA. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada Gambar 4.2
berikut:

0,00%
50,00%
100,00%
Pra I II
54,81%
70,12%
78,77%
P
e
r
s
e
n
t
a
s
e
Siklus
Gambar 4.1 Grafik Persentase Aktivitas
Siswa pada Pra Siklus, Siklus 1 dan 2
0
20
40
60
80
100
S
k
o
r

H
a
s
i
l

B
e
l
a
j
a
r

S
i
s
w
a
No Presensi Siswa
Gambar 4.2 Grafik Hasil Belajar Sains Siswa Pra
Siklus, Siklus 1 dan 2
Pra Tindakan Siklus I Siklus II


Berdasarkan grafik hasil belajar siswa dari Gambar 4.2, menunjukkan
bahwa penggunaan Sumber Belajar Lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar
IPA siswa serta membuat siswa lebih aktif selama pembelajaran di kelas.
Meningkatnya aktivitas siswa ini selama pembelajaran dapat mempengaruhi hasil
belajarnya.






























BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. aktifitas siswa kelas IV SDN Taman selama pembelajaran di kelas dengan
menggunakan Sumber Belajar Lingkungan dapat meningkat dari pra siklus ke
siklus. Persentase rata-rata aktifitas siswa pada pra siklus adalah 54,81%.
Persentase rata-rata aktifitas siswa pada siklus 1 adalah 70,12%. Persentase
peningkatan aktifitas siswa dari pra siklus ke siklus 1 yaitu 27,93%.
Persentase rata-rata aktifitas siswa pada siklus 2 adalah 78,77%. Sedangkan
persentase peningkatan aktifitas siswa dari siklus 1 ke siklus 2 yaitu 12,34%
dan peningkatan ini termasuk pada kriteria aktifitas siswa yang aktif,
2. hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Taman dengan menggunakan Sumber
Belajar Lingkungan pada pokok bahasan Energi Panas dan Energi Bunyi ini
mengalami peningkatan dari pra siklus ke siklus. Hasil belajar pra siklus
ditunjukkan pada nilai rata-rata kelas yaitu 56,37 dan meningkat pada siklus 1
dengan nilai rata-rata kelas 62,55. Persentase peningkatan hasil belajar siswa
dari pra siklus ke siklus 1 adalah 10,96%. Pada siklus 2 nilai rata-rata kelas
yaitu 72,92. Sedangkan persentase peningkatan hasil belajar siswa dari siklus
1 ke siklus 2 yaitu 16,58%, dan peningkatan ini termasuk pada kriteria
peningkatan hasil belajar siswa yang sangat baik.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan, maka saran yang dapat
diberikan oleh penulis:
a. agar penggunaan Sumber Belajar Lingkungan dapat berjalan dengan baik,
maka diperlukan persiapan guru. Persiapan itu antara lain rencana pelaksanaan


pembelajaran yang baik, alat dan bahan yang digunakan untuk pelaksanaan
pembelajaran dan kemampuan guru dalam mengelola kelas,
b. bagi guru hendaknya lebih aktif dalam melakukan inovasi pembelajaran, agar
siswa tidak merasa bosan, tidak kesulitan dalam memahami materi pelajaran
dan aktif selama pembelajaran,
c. untuk peneliti lain disarankan agar mengadopsi penggunaan Sumber Belajar
Lingkungan ini pada pokok bahasan IPA yang berbeda ataupun pada jenjang
pendidikan yang lain sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan guru dalam
upaya meningkatkan hasil belajar sains siswa dan aktifitas siswa.





































DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Z, 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya

Depdiknas, 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Sains Sekolah Dasar Dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas, 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta:
Badan Standar Nasional Pendidikan.

Darmojo dan Kaligis. 1992. Pendidikan IPA II. Jakarta: Depdikbud.

Dimyati & Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Dimyati. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar, Jakarta :
Badan Standar Nasional Pendidikan

Hamalik, Oemar. 2004a. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Hamalik, Oemar. 2008b. Proses belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Hobri, 2009. Model-model Pembelajaran Inovatif, Jember: FKIP, Universitas
Jember.

Kunandar, 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Rineka
Cipta

Nasution, S. 2000. Didaktik : Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Nurkancana & Sumantana, 1990: Evaluasi pendidikan: Surabaya: Usaha
Nasional.

Purwanto, M. N, 1986. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: Remaja Rosdakarya.



Slameto,1999. Evaluasi pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Sudjana, N, 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosda Karya.

Sukidin dkk, 2007. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insan
Cendekia

Ulfa, Maria, 2007. Penerapan Keterapilan Proses Dalam Pembelajaran IPA di
Sekolah Dasar. Surabaya: SIC

Palendeng, 2003. Metode Eksperimen Dalam Pembelajaran.
www.nilaieka.blogspot.com [serial online].
http:/epress.com/w3jbio/vol3/Palendeng/index.html. [07 Februari 2012]
































Lampiran A. Matrik Penelitian
MATRIK PENELITIAN

JUDUL PERMASALAHAN VARIABEL INDIKATOR SUMBER DATA METODE PENELITIAN
Peningkatan
Aktivitas dan
Hasil Belajar
IPA Siswa Kelas
IV Pokok
Bahasan Energi
Panas dan Energi
Bunyi Melalui
Metode
Eksperimen
dengan
Menggunakan
Sumber Belajar
Lingkungan
Semester Genap
SDN Taman
Grujugan
Bondowoso
c. Bagaimanakah peningkatan
aktivitas siswa melalui
penggunaan sumber belajar
lingkungan dalam
mengikuti kegiatan belajar
mengajar pelajaran IPA
pokok bahasan Energi
Panas dan Energi Bunyi di
kelas IV SDN Taman
Grujugan Bondowoso?
d. Bagaimanakah peningkatan
hasil belajar siswa melalui
penggunaan sumber belajar
lingkungan dalam
mengikuti kegiatan belajar
mengajar pelajaran IPA
pokok bahasan Energi
Panas dan Energi Bunyi di
kelas IV SDN Taman
Grujugan Bondowoso?

1. Penerapan
pembelajaran
IPA
menggunakan
sumber belajar
lingkungan



2. Aktivitas siswa







3. Hasil belajar
siswa

1. Pembelajaran IPA
menggunakan
sumber belajar
lingkungan





2. Aktivitas siswa
Menulis
Bertanya
Memperhatian
pelajaran
Diskusi kelompok
Tenang
mengerjakan tes
3. Skor tes hasil belajar
1. Subjek
penelitian: Siswa
kelas IV semester
genap SDN
Taman Grujugan
Bondowoso
tahun ajaran
2010/2011

2. Informan:
a. Guru Kelas
b. Siswa kelas
IV




3. Bahan rujukan :
Literatur yang
digunakan
1. Daerah Penelitian: SDN
Taman Grujugan-Bondowoso

2. Jenis Penelitian:
Penelitian Tindakan Kelas
(PTK)

3. Desain penelitian : Siklus
Spiral

4. Pengumpulan Data:
a. observasi
b. wawancara
c. dokumentasi
d. tes

5. Analisis Data:
Statistik deskriptif
keaktifan hasil belajar siswa
Pa =
N
A
x 100%
Statistik deskriptif
ketuntasan hasil belajar siswa
P =
N
n
x 100%

48


Lampiran B. Instrumen Pengumpulan Data
B.1 Pedoman Observasi
No. Data yang ingin diperoleh Sumber data
1.
2.
Aktivitas guru dalam proses pembelajaran
Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
Peneliti
Siswa kelas IV SDN
Taman

B.2 Pedoman Wawancara
No. Data yang ingin diperoleh Sumber data
1.

2.


3.
Informasi dari guru kelas tentang keadaan
siswa, penggunaan metode dan media dalam
proses pembelajaran sebelum tindakan
Tanggapan guru mengenai pembelaajran
IPA pokok bahasan Energi Panas dan
Energi Bunyi menggunakan sumber belajar
lingkungan
Tanggapan siswa mengenai pembelajaran
IPA pokok bahasan Energi Panas dan
Energi Bunyi menggunakan sumber belajar
lingkungan


Guru kelas IV SDN
Taman

Siswa kelas IV SDN
Taman











49


B.3 Pedoman Tes
No. Data yang ingin diperoleh Sumber data
1.
2.
Tes Pendahuluan (Prasiklus)
Tes Akhir (nilai sesudah siklus)
Siswa kelas IV SDN
Taman

B.4 Metode Dokumentasi
No. Data yang Diambil Sumber data
1.
2.
3.
Data nama siswa kelas IV SDN Taman
Jadwal pelajaran IPA kelas IV
Nilai Post Tes
Guru kelas IV SDN
Taman





















50


Lampiran C. Hasil Wawancara
C.1. Lembar Hasil Wawancara Pra Tindakan

HASIL WAWANCARA PRA TINDAKAN
I. Wawancara dengan Siswa
1. Apakah kamu senang dengan pelajaran IPA?
2. Bagaimana cara guru dalam mengajar selama ini?
3. Apakah kamu senang dengan cara mengajar gurumu selama ini?
Jawaban
1. iya saya senang
2. ibu guru mengajarnya dengan cara berceramah dan mengerjakan soal
3. kurang senang karena membosankan
II. Wawancara dengan Guru Kelas
1. Selama ini, metode pembelajaran apa saja yang digunakan dalam
pembelajaran IPA?
2. Media apa yang biasa anda gunakan dalam mengajar IPA?
3. Kendala apa saja yang sering ditemui selama anda mengajar pelajaran IPA?
4. Bagaimana hasil belajar siswa dengan metode mengajar yang anda gunakan?
5. Dalam proses pembelajaran, haruskah siswa dibentuk dalam kelompok?
6. Apakah anda pernah memanfaatkan sumber belajar lingkungan misalnya
benda asli dalam mengajar?
Jawaban
1. metode yang saya gunakan adalah ceramah, tanya jawab
2. saya jarang menggunakan media, biasanya saya hanya menyuruh siswa
melihat gambar yang ada di buku paket atau LKS
3. siswa sering ramai bila saya sedang menjelaskan, dansepertinya siswa kurang
tertarik dengan cara saya mengajar
4. hasil belajar siswa masih rendah
5. harusnya seperti itu untuk melatih siswa bertukar pikiran bersama-sama
6. belum pernah

51


Lampiran C. Hasil Wawancara
C.2. Lembar Hasil Wawancara Setelah Tindakan

HASIL WAWANCARA SETELAH TINDAKAN
I. Wawancara dengan siswa
1. Bagaimana menurut kamu pembelajaran yang telah berlangsung
tadimenggunakan benda-benda asli?
2. Menurut kamu, apa kesulitan yang kamu alami saat pembelajaran
berlangsung?
3. Perlukah guru dalam pembelajaran IPA menggunakan media?
Jawaban
1. Saya sengang sekali, saya bisa memahami pelajaran lebih cepat
2. Hampir tidak ada kesulitan
3. Perlu, karena dapat mempermudah siswa memahami pelajaran
II. Wawancara dengan guru kelas
1. Bagaimana pendapat ibu tentang pembelajaran menggunaan sumber belajar
lingkungan?
2. Bagaimana aktivitas siswa saat pembelajaran berlangsung?
3. Menurut ibu, kendala apa saja yang ditemui selama pembelajaran yang baru
dilaksanakan?
4. Bagaimana hasil belajar siswa setelah melakukan pembelajaran menggunakan
sumber belajar lingkungan?
5. Apa saran ibu tentang penggunaan pembelajaran dengan sumber belajar
lingkungan jika dalam pembelajaran IPA masih ada siswa yang belum tuntas
dalam pembelajaran dan tidak termotivasi untuk mengikuti proses belajar
mengajar?
Jawaban
1. Sangat bagus diterapkan pada pembelajaran khususnya IPA karena siswa
dapat berhubungan langsung dengan lingkungan
2. Siswa sangat bersemangat
52


3. Tidak ada, hanya siswa sedikit ramai pada saat percobaan, tapi ramai
berdiskusi
4. Hasil belajar siswa meningkat secara bertahap, sebagian besar siswa tuntas
5. Siswa tersebut harus lebih aktif di dalam kelas, tidak boleh malas


































53


Lampiran D. Hasil Observasi Guru
D.1. Observasi Aktivitas Guru Siklus 1

Observasi Aktivitas Guru Siklus 1

Jenis
kegiatan
No Aktivitas
Cek
Ya Tidak
Kegiatan
awal
1 Menyampaikan tujuan
2
Kesesuaian kegiatan apersepsi
dengan materi ajar

Kegiatan
inti
1
Menyampaikan materi/langkah-
langkah strategi

2 Melakukan demonstrasi
3 Membagi kelompok
4 Menguasai kelas
5
Membentuk dan membimbing
kelompok belajar siswa

6
Menggunakan sumber belajar
secara efektif dan efisien

7
Melibatkan siswa dalam
pemanfaatan sumber belajar

8 Memberikan umpan balik
Kegiatan
akhir
1
Membimbing siswa merangkum
pelajaran

2 Memberikan motivasi
3
Melaksanakan pembelajaran runtut
sesuai denga RPP



Grujugan ..............................2011
Observer,

NOVI ANDRIYANI
NIM. 080210204111




54


Lampiran D. Lembar Observasi Guru
D.2. Observasi Aktivitas Guru Siklus 2

Observasi Aktivitas Guru Siklus 2

Jenis
kegiatan
No Aktivitas
Cek
Ya Tidak
Kegiatan
awal
1 Menyampaikan tujuan
2
Kesesuaian kegiatan apersepsi
dengan materi ajar

Kegiatan
inti
1
Menyampaikan materi/langkah-
langkah strategi

2 Melakukan demonstrasi
3 Membagi kelompok
4 Menguasai kelas
5
Membentuk dan membimbing
kelompok belajar siswa

6
Menggunakan sumber belajar
secara efektif dan efisien

7
Melibatkan siswa dalam
pemanfaatan sumber belajar

8 Memberikan umpan balik
Kegiatan
akhir
1
Membimbing siswa merangkum
pelajaran

2 Memberikan motivasi
3
Melaksanakan pembelajaran runtut
sesuai denga RPP



Grujugan ..............................2011
Observer,

NOVI ANDRIYANI
NIM. 080210204111










Lampiran E. HASIL OBSERVASI AKTIVITAS
E.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pra Siklus

No Nama
Aspek penilaian aktivitas
Skor
Ketercapaian
%
Ket Menulis Bertanya
Memperhati-
kan pelajaran
Diskusi
kelompok
Tenang
mengerjakan tes
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Agus S 10 67
2 Ambar M 8 53
3 Anisa H 9 60
4 Ela K 9 60
5 Irfan Hadi
7 47
6 Meylin Tri 8 53
7 Noval
8 53
8 Muh Mufit 10 67
9 Nurul F 7 47
10 Veti V 8 53
11 Anang W 6 40
12 Desi Nur 8 53
13 Denny Y 9 60
14 Devi P 8 53
15 Erfin Dian 9 60
16 Fiki Aji S 7 47
17 Ivan N 8 53
18 Irfan F 10 67
19 Nuriza I 10 67
56


20 Nurul S 9 60
21 Rina D 8 53
22 Selfi M 8 53
23 Septian D 8 53
24 Winas Adi 7 47
25 Dwiky B 9 67
26 Muh Iqbal

8 53
27 Feni M 7 47
Jumlah skor 7 36 6 15 24 0 5 44 0 27 0 0 4 28 27
Skor tercapai 48 39 49 27 59
Skor maksimal 81 81 81 81 81
Ketercapaian 59,26 48,15 60,49 33,33 72,84

Grujugan, 2011
Guru kelas



Sulastri, S.Pd
NIP. 19580912 197702 2 001



57


Lampiran E. HASIL OBSERVASI AKTIVITAS
E.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1


Kelompok
N
o
Nama
Aspek penilaian aktivitas
Skor
Ketercapaian
%
Ket Menulis Bertanya
Memperhati-
kan pelajaran
Diskusi
kelompok
Tenang
mengerjakan tes
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Merah
1 Agus 12 80
2 Anisa 11 73
3 Desi 9 60
4 Rina 10 67
Ungu
1 Devi 12 80
2 Fiki 11 73
3 Winas 10 67
4 Iqbal 10 67
Oranye
1 Dwiki 11 73
2 Irfan F 9 60
3 Veti 9 60
4 Nurul S 11 73
Hijau
1 Mufit 11 73
2 Ela 12 80
3 Ervin 11 73
4 Feni 10 67
5 Noval 11 73
Biru 1 Nuriza 12 80
58


2 Anang 10 67
3 Nurul F 9 60
4 Selfi 9 60
5 Ivan 10 67
Kuning
1 Ambar 12 80
2 Irfan H 10 67
3 Deni 10 67
4 Meylin 11 73
5 Septian 10 67
Jumlah skor 6 30 18 10 28 9 3 30 27 1 36 24 5 14 45
Skor tercapai 54 47 60 59 64
Skor maksimal 81 81 81 81 81
Ketercapaian 66,67 58,02 74,07 72,84 79,01















59


Lampiran E. HASIL OBSERVASI AKTIVITAS
E.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2

Kelompok
N
o
Nama
Aspek penilaian aktivitas
Skor Ketercapaian Ket Menulis Bertanya
Memperhati-
kan pelajaran
Diskusi
kelompok
Tenang
mengerjakan tes
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Merah
1 Agus 13 87
2 Anisa 13 87
3 Desi 13 87
4 Rina 11 73
Ungu
1 Devi 12 80
2 Fiki 12 80
3 Winas 11 73
4 Iqbal 12 80
Oranye
1 Dwiki 13 87
2 Irfan F 10 67
3 Veti 12 80
4 Nurul S 12 80
Hijau
1 Mufit 12 80
2 Ela 14 93
3 Ervin 11 73
4 Feni 10 67
5 Noval 11 73
Biru
1 Nuriza 13 87
2 Anang 12 80
3 Nurul F 11 73
60


4 Selfi 11 73
5 Ivan 11 73
Kuning
1 Ambar 12 80
2 Irfan H 13 87
3 Deni 12 80
4 Meylin 12 80
5 Septian 10 67
Jumlah skor 3 28 30 8 30 12 22 48 0 28 39 0 12 63
Skor tercapai 61 50 70 67 75
Skor maksimal 81 81 81 81 81
Ketercapaian 75,31 61,73 82,72 82,72 92,59

















61


Keterangan :
a. Menulis
3 = siswa mencatat hal- hal penting seperti menulis penjelasan guru dan merangkum hasil kerja kelompok
2 = siswa mencatat hal- hal penting seperti menyalin penjelasan guru tetapi tidak merangkum hasil kerja kelompok
1 = siswa tidak mempunyai catatan sama sekali

b. Bertanya
3 = siswa bertanya lebih dari 1 kali
2 = siswa bertanya 1 kali
1 = siswa tidak pernah bertanya

c. Memperhatikan Pelajaran
3 = siswa serius dalam pembelajaran
2 = siswa kurang serius dalam pembelajaran
1 = siswa tidak serius dalam pembelajaran

d. Diskusi kelompok
3 = siswa berani mengemukakan pendapatnya dan mampu memberikan penyelesaian terhadap permasalahan
2 = siswa berani mengemukakan pendapatnya tetapi tidak mampu memberikan penyelesaian terhadap permasalahan
1 = siswa tidak berani mengemukakan pendapatnya

e. Tenang saat mengerjakan tes
3 = mengerjakan tes sendiri, dan tidak pernah mencontek
2 = kadang-kadang mengerjakan tes sendiri/pernah mencontek
1 = tidak pernah mengerjakan tes sendiri/mencontek pada teman lain


62


Lampiran F. HASIL OBSERVASI DISKUSI KELOMPOK
F.1 Hasil Observasi Diskusi Kelompok Siklus 1



Kelompok
N
o
Nama
Aspek penilaian aktivitas
Skor
Ketercapaian
%
Ket Mengamati Mengklasifikasi Memprediksi Menyimpulkan Komunikasikan
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Merah
1 Agus 13 87
2 Anisa 10 67
3 Desi 10 67
4 Rina 9 60
Ungu
1 Devi 13 87
2 Fiki 9 60
3 Winas 10 67
4 Iqbal 9 60
Oranye
1 Dwiki 11 73
2 Irfan F 9 60
3 Veti 9 60
4 Nurul S 9 60
Hijau
1 Mufit 13 87
2 Ela 12 80
3 Ervin 10 67
4 Feni 9 60
5 Noval 9 60
Biru 1 Nuriza 12 80
63


2 Anang 11 73
3 Nurul F 7 47
4 Selfi 9 67
5 Ivan 9 60
Kuning
1 Ambar 11 73
2 Irfan H 11 73
3 Deni 9 67
4 Meylin 11 73
5 Septian 9 60
Jumlah skor 2 28 33 5 38 9 10 30 6 1 40 18 6 32 15
Skor tercapai 63 52 46 59 53 273
Skor maksimal 81 81 81 81 81
Ketercapaian 77,78 64,20 56,79 72,84 65,43

Grujugan, 2011
Guru kelas



Sulastri, S.Pd
NIP. 19580912 197702 2 001



64


Lampiran F. HASIL OBSERVASI DISKUSI KELOMPOK
F.2 Hasil Observasi Diskusi Kelompok Siklus 2

Kelompok
N
o
Nama
Aspek penilaian aktivitas
Skor Ketercapaian Ket Mengamati
Mengklasifikas
i
Memprediksi Menyimpulkan Komunikasikan
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Merah
1 Agus 14 93
2 Anisa 12 80
3 Desi 14 93
4 Rina 13 87
Ungu
1 Devi 14 93
2 Fiki 12 80
3 Winas 13 87
4 Iqbal 13 87
Oranye
1 Dwiki 14 93
2 Irfan F 13 87
3 Veti 9 60
4 Nurul S 12 80
Hijau
1 Mufit 13 87
2 Ela 14 93
3 Ervin 12 80
4 Feni 13 87
5 Noval 13 87
Biru
1 Nuriza 14 93
2 Anang 14 93
3 Nurul F 13 87
65


4 Selfi 12 80
5 Ivan 12 80
Kuning
1 Ambar 14 93
2 Irfan H 14 93
3 Deni 12 80
4 Meylin 13 87
5 Septian 12 80
Jumlah skor 0 14 60 1 16 54 0 26 42 0 22 48 0 24 45
Skor tercapai 74 71 68 70 69 352
Skor maksimal 81 81 81 81 81
Ketercapaian 91,36 87,65 83,95 86,42 85,18















Lampiran G. Data Siswa
G.1 Data Absensi Siswa

DATA ABSENSI SISWA KELAS IV TAHUN PELAJARAN 2010/2011

No NAMA JENIS KELAMIN
1 Agus Saiful Arifin L
2 Ambar Mufti Sharih P
3 Anisa Hasanatul Hidayah P
4 Ela Kurniawati P
5 Irfan Hadi Nata L
6 Meylin Tri Anggraeni P
7 Muhammad Noval L
8 Muhammad Mufit L
9 Nurul Fatoni P
10 Veti Verani P
11 Anang Wahyudi L
12 Desi Nur Halifa Ramadani P
13 Denny Yulis Prasetyo L
14 Devi Permatasari P
15 Erfin Dian Utami P
16 Fiki Aji Saputra L
17 Ivan Novebri L
18 Irfan Firmansyah L


























19 Nuriza Imamiah P
20 Nurul Samsiatun Munawaroh P
21 Rina Damayanti P
22 Selfi Mabruroh P
23 Septian Dwi Candra P
24 Winas Adi Wijaya P
25 Dwiky Bramastara L
26 Muhammad Iqbal L
27 Feni Maufiroh P


Lampiran G. Data Siswa
G.2 Data Nilai IPA Siswa

DATA NILAI IPA SISWA KELAS IV TAHUN PELAJARAN 2010/2011

No NAMA NILAI
1 Agus Saiful Arifin 76
2 Ambar Mufti Sharih 49
3 Anisa Hasanatul Hidayah 55
4 Ela Kurniawati 62
5 Irfan Hadi Nata 62
6 Meylin Tri Anggraeni 62
7 Muhammad Noval 45
8 Muhammad Mufit 65
9 Nurul Fatoni 58
10 Veti Verani 55
11 Anang Wahyudi 62
12 Desi Nur Halifa Ramadani 55
13 Denny Yulis Prasetyo 55
14 Devi Permatasari 72
15 Erfin Dian Utami 59
16 Fiki Aji Saputra 59
17 Ivan Novebri 47
18 Irfan Firmansyah 55
























19 Nuriza Imamiah 48
20 Nurul Samsiatun Munawaroh 55
21 Rina Damayanti 55
22 Selfi Mabruroh 45
23 Septian Dwi Candra 48
24 Winas Adi Wijaya 48
25 Dwiky Bramastara 48
26 Muhammad Iqbal 48
27 Feni Maufiroh 52
Rata-rata Kelas 56,37


Lampiran G. Data Siswa
G.3 Data Nilai IPA Siklus 1

DATA NILAI IPA SISWA PADA SIKLUS 1

No NAMA NILAI
1 Agus Saiful Arifin 76
2 Ambar Mufti Sharih 65
3 Anisa Hasanatul Hidayah 52
4 Ela Kurniawati 70
5 Irfan Hadi Nata 62
6 Meylin Tri Anggraeni 62
7 Muhammad Noval 65
8 Muhammad Mufit 76
9 Nurul Fatoni 73
10 Veti Verani 66
11 Anang Wahyudi 66
12 Desi Nur Halifa Ramadani 66
13 Denny Yulis Prasetyo 66
14 Devi Permatasari 80
15 Erfin Dian Utami 59
16 Fiki Aji Saputra 76
17 Ivan Novebri 73
18 Irfan Firmansyah 70
























19 Nuriza Imamiah 67
20 Nurul Samsiatun Munawaroh 59
21 Rina Damayanti 59
22 Selfi Mabruroh 62
23 Septian Dwi Candra 48
24 Winas Adi Wijaya 66
25 Dwiky Bramastara 70
26 Muhammad Iqbal 45
27 Feni Maufiroh 49
Rata- Rata Kelas 64,74


Lampiran G. Data Siswa
G.4 Data Nilai IPA Siklus 2

DATA NILAI IPA SISWA PADA SIKLUS 2

No NAMA NILAI
1 Agus Saiful Arifin 86
2 Ambar Mufti Sharih 65
3 Anisa Hasanatul Hidayah 72
4 Ela Kurniawati 72
5 Irfan Hadi Nata 69
6 Meylin Tri Anggraeni 72
7 Muhammad Noval 72
8 Muhammad Mufit 86
9 Nurul Fatoni 79
10 Veti Verani 69
11 Anang Wahyudi 72
12 Desi Nur Halifa Ramadani 72
13 Denny Yulis Prasetyo 79
14 Devi Permatasari 93
15 Erfin Dian Utami 72
16 Fiki Aji Saputra 79
17 Ivan Novebri 86
18 Irfan Firmansyah 72




























19 Nuriza Imamiah 79
20 Nurul Samsiatun Munawaroh 62
21 Rina Damayanti 72
22 Selfi Mabruroh 52
23 Septian Dwi Candra 65
24 Winas Adi Wijaya 69
25 Dwiky Bramastara 66
26 Muhammad Iqbal 65
27 Feni Maufiroh 72
Rata-rata Kelas 72,92



Lampiran H. Analisis Hasil Belajar
H.1. Perbandingan hasil Tes Formatif Pra Siklus dan Tes Formatif 1
Perbandingan hasil Tes Formatif Pra Siklus dan Tes Formatif 1
No Nama
Nilai
Persentase
Peningkatan
hasil belajar
Kategori
Pra
Tes
formatif
1
Naik
Turun /
tetap
1
Agus Saiful A 76 76 0,00
2
Ambar Mufti S 49 65 32,65
3
Anisa Hasanatul 55 52 -5,45
4
Ela Kurniawati 62 70 12,90
5
Irfan Hadi Nata 62 62 0,00
6
Meylin Tri A 62 62 0,00
7
Muh Noval 45 65 44,44
8
Muhammad Mufit 65 76 16,92
9
Nurul Fatoni 58 73 25,86
10
Veti Verani 55 66 20,00
11
Anang Wahyudi 62 66 6,45
12
Desi Nur Halifa 55 66 20,00
13
Denny Yulis P 55 66 20,00
14
Devi Permatasari 72 80 11,11
15
Erfin Dian Utami 59 59 0,00
16
Fiki Aji Saputra 59 76 28,81
17
Ivan Novebri 69 73 5,80
18
Irfan Firmansyah 55 70 27,27
19
Nuriza Imamiah 48 67 39,58
20
Nurul Samsiatun 55 59 7,27
21
Rina Damayanti 55 59 7,27
22
Selfi Mabruroh 45 62 37,78
23
Septian Dwi C 48 48 0,00


24
Winas Adi W 48 66 37,50
25
Dwiky B 48 70 45,83
26
Muhammad Iqbal 48 45 -6,25
27
Feni Maufiroh 52 49 -5,77

Rata-rata kelas 56,37 64,74

Jumlah
19 8
Persen peningkatan(%)
70,37 29,63





































Lampiran H. Analisis Hasil Belajar
H.2. Perbandingan hasil Tes Formatif 1dan Tes Formatif 2
Perbandingan hasil Tes Formatif 1 dan Tes Formatif 2
No Nama
Nilai
Persentase
Peningkatan
hasil belajar
Kategori
Tes
formatif
1
Tes
formatif
2
Naik
Turun /
tetap
1
Agus Saiful A 76 86 13,16
2
Ambar Mufti S 65 82 26,15
3
Anisa Hasanatul 52 80 53,85
4
Ela Kurniawati 70 80 14,28
5
Irfan Hadi Nata 62 69 11,29
6
Meylin Tri A 62 72 16,13
7
Muh Noval 65 72 22,03
8
Muhammad Mufit 76 86 13,16
9
Nurul Fatoni 73 79 8,22
10
Veti Verani 66 69 4,55
11
Anang Wahyudi 66 72 9,09
12
Desi Nur Halifa 66 72 9,09
13
Denny Yulis P 66 79 19,70
14
Devi Permatasari 80 93 16,25
15
Erfin Dian Utami 59 72 22,03
16
Fiki Aji Saputra 76 84 10,53
17
Ivan Novebri 73 73 00,00
18
Irfan Firmansyah 70 78 11,43
19
Nuriza Imamiah 67 79 33,90
20
Nurul Samsiatun 59 62 5,08
21
Rina Damayanti 59 72 22,03
22
Selfi Mabruroh 62 62 0,00
23
Septian Dwi C 48 65 35,42
24
Winas Adi W 66 69 4,55


25
Dwiky B 70 88 0,00
26
Muhammad Iqbal 45 65 44,44
27
Feni Maufiroh 49 72 46,94

Rata-rata kelas 64,74 75,26

Jumlah
25 2
Persen peningkatan(%)
66,67 33,33
































Lampiran I. RPP Siklus
I.1. Siklus 1 Pertemuan 1



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IV/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Hari / Tanggal :
1. Standar Kompetensi :
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan
sehari- hari
2. Kompetensi Dasar :
8.1 Mendeskripsikan energi panas yang terdapat di lingkungan sekitar serta
sifat-sifatnya
3. Indikator :
a) Menyebutkan contoh sumber-sumber energi panas dan kegunaannya
b) Mendemonstrasikan adanya perpindahan panas (konduksi, konveksi, dan
radiasi)
4. Tujuan pembelajaran
a) Siswa dapat menyebutkan contoh sumber-sumber energi panas dan
kegunaannya
b) Siswa dapat mendemonstrasikan adanya perpindahan panas (konduksi,
konveksi, dan radiasi
5. Materi Pelajaran
Energi Panas
Panas merupakan salah satu bentuk energi. Energi yang dihasilkan oleh
panas disebut energi panas. Dalam kehidupan sehari-hari sumber energi panas
adalah matahari. Selain itu terdapat pula sumber energi panas dari gesekan benda.
1) Sumber Energi Panas
Dalam kehidupan sehari- hari, sering sekali kamu berhubungan dengan
panas. Apa saja sebenarnya yang dapat menimbulkan panas? Sumber panas,
di antaranya api, gesekan benda, dan matahari.
a. Matahari


Matahari merupakan sumber panas utama di bumi yang digunakan
oleh makhluk hidup. Energi panas yang dihasilkan oleh matahari sangat
mempengaruhi kehidupan makhluk hidup. Hal ini disebabkan karena
energi matahari digunakan oleh tumbuhan hijau untuk membuat makanan
pada proses fotosintesis. Makanan yang dihasilkan oleh tumbuhan hijau
inilah yang digunakan oleh makhluk hidup lainnya sebagai sumber
makanan termasuk oleh manusia.
Dalam kehidupan sehari-hari, energi matahari juga digunakan
untuk alat pemanas yang biasanya diletakkan di atap rumah atau hotel.
Selain itu, pakaian yang kita pakai dapat kering sehabis dicuci karena
adanya energi panas yang dihasilkan oleh matahari. Energi panas juga
digunakan oleh petani untuk menjemur hasil panennya.
Kemajuan bidang teknologi juga menghasilkan temuan baru yang
memanfaatkan energi matahari. Salah satunya melalui pengembangan
kendaraan bertenaga surya. Dalam teknologi ini, cahaya matahari diubah
menjadi energi listrik dan disimpan di dalam aki. Nah, energi listrik yang
disimpan di dalam aki inilah yang digunakan untuk menggerakkan
kendaraan.
b. Api
Untuk memunculkan api, dibutuhkan bahan bakar dan udara.
Bahan bakar yang digunakan dapat berupa kayu bakar, minyak tanah,
dan gas. Selain bahan bakar, udara juga diperlukan karena tanpa udara,
api akan mati. Api dapat dimunculkan dari korek api dan batu api. Batu
api biasanya dipasangkan pada pemantik.
Pada zaman dahulu, sebelum ditemukan kedua alat tadi, api
dihasilkan dengan menggesekkan batu api. Selain itu, juga dilakukan
dengan menggesekkan dua batang kayu. Jika gesekan sudah sangat panas,
akan timbul api pada kayu tersebut.
Api sangat bermanfaat bagi kehidupan, di antara nya untuk
masak, menjalankan mesin, serta memusnahkan sampah dan kuman. Api


juga dapat menyebabkan kebakaran jika tidak digunakan dengan hati-
hati.g
c. Peralatan Listrik yang Menghasilkan Panas
Di rumah-rumah yang sudah terpasang aliran listrik, energi panas
banyak diperoleh melalui alat-alat listrik. Misalnya setrika untuk
merapikan pakaian, magic jar untuk memasak nasi, microwave untuk
menghangatkan makanan, dan lain- lain.
d. Gesekan Benda
Gesekan adalah suatu gerakan, maka perubahan energi gerak
merupakan sumber energi panas. Misalnya pada saat udara dingin di
pegunungan, orang yang mendaki gunung biasanya menggesek- gesekkan
kedua telapak tangannya untuk memperoleh energi panas sehingga
tubuhnya menjadi hangat.
2) Perpindahan Panas
Panas dapat berpindah atau merambat melalui tiga cara, yaitu radiasi,
konveksi, dan konduksi.
Radiasi
Radiasi adalah perpindahan panas tanpa medium perantara. Misalnya,
panas matahari sampai ke bumi dan panas api dapat kita rasakan.
Konduksi
Konduksi adalah peristiwa perambatan panas yangmemerlukan suatu zat
atau medium tanpa disertai adanya perpindahan bagian-bagian zat atau
medium tersebut. Misalnya, sendok terasa panas saat digunakan untuk
mengaduk kopi panas.



Konveksi
Konveksi adalah perpindahan panas dengan disertai aliran zat
perantaranya. Misalnya air yang panas akan bergerak naik.
6. Skenario Pembelajaran :


Tahap Uraian kegiatan pembelajaran
Alat dan
media
Estimasi
waktu
Kegiatan
pendahuluan
a. Salam
b. Absensi
c. Apersepsi tentang panas dan
bunyi
Pernahkah kalian menjemur
pakaian? Apa yang terjadi
pada pakaian setelah
dijemur?
d. Guru memberikan motivasi
e. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
5 menit
Kegiatan inti a. Siswa dan guru melakukan
demonstrasi antara lain:
Diluar kelas, siswa
memegang lup dibawah
sinar matahari kemudian
sinar matahari yang
diterima lup difouskan
diatas kertas buram hingga
terbakar.
Menyalakan setrika dan
mencobanya
b. Siswa dan guru melakukan
tanya jawab tentang percobaan
yang telah dilakukan
c. Siswa dibagi menjadi 6
kelompok, 3 kelompok
beranggotakan 4 orang dan 3
Percobaan
awal : lup,
kertas buram,
setrika
Kegiatan 1 :
ranting kayu,
korek api,
minyak tanah
Kegiatan 2 :
lilin, serbuk
gergaji, batu
bata 4 buah,
air, gelas
bening, seng
Kegiatan 3 :
lilin, korek
api,
50 menit


kelompok beranggotakan 5
orang. Dasar pembentukan
kelompok ini adalah nilai hasil
belajar siswa sebelumnya.
d. Setiap kelompok diberi LKS
e. Setiap kelompok menyiapkan
alat dan bahan dari kegiatan 1-
3
f. Setiap kelompok
mempresentasikan hasil
diskusi, kelompok lain diberi
kesempatan untuk berpendapat
dan bertanya terhadap hasil
diskusi kelompok tersebut.
g. Siswa diberi penjelasan dan
pembenahan hasil diskusi oleh
guru
h. Guru menjelaskan materi
energi panas
i. Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya
j. Siswa menyimpulkan materi
yang telah di bahas dengan
bimbingan guru.
penggaris
besi, kain

Kegiatan
penutup
a. Siswa mengerjakan Evaluasi.
b. Salam.
15 menit










7. Sumber Belajar :
1) Kurikulum KTSP 2006
2) Buku SAINS SD Kelas IV Haryanto. Penerbit: Erlangga.
3) BSE SAINS Kelas IV Budi Wahyono
4) BSE SAINS Kelas IV Heri Sulistyanto
5) BSE SAINS Kelas IV Poppy K. Devi
6) BSE SAINS Kelas IV Rositawaty
8. Metode Pembelajaran
1) Tanya jawab
2) Demonstrasi
3) Diskusi kelompok
4) Ceramah
5) Tanya jawab
9. Media Pembelajaran
Percobaan awal : lup, kertas buram, setrika
Kegiatan 1 : ranting kayu, korek api, minyak tanah
Kegiatan 2 : lilin, serbuk gergaji, batu bata 4 buah, air, gelas bening, seng
Kegiatan 3 : lilin, korek api, penggaris besi, kain
10. Penilaian
a. Teknik Penilaian :
1) Penilaian awal
2) Penilaian dalam proses
3) Penilaian akhir
b. Prosedur Penilaian
1) Tes lisan (pada awal pembelajaran)
2) Demonstrasi (pada proses pembelajaran)
3) Tes tulis (pada akhir pembelajaran)
c. Instumen Penilaian


1) Tes lisan
2) Lembar Kerja Siswa (terlampir)
3) Lembar Evaluasi Siswa (terlampir)
d. Kriteria Penilaian
1) Penilaian Kelompok
No
Nama
Kelompok
Aspek Penilaian
Jumlah Kerjasama Keaktifan Ketepatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Merah
Ungu
Oranye
Hijau
Biru
Kuning



Kriteria :
a) Kerjasama
4 = anggota kelompok dapat bekerjasama dengan kelompoknya
dengan serius dan benar
3 = anggota kelompok dapat bekerjasama dengan kelompoknya
dengan benar
2 = anggota kelompok malas bekerjasama dengan kelompoknya
1= anggota kelompok tidak dapat bekerjasama dengan
kelompoknya
b) Keaktifan
4 = anggota kelompok dapat melaksanakan demonstrasi dengan
benar dan sesuai dengan urutan cara kerja
3 = anggota kelompok dapat melaksanakan demonstrasi sesuai
dengan urutan cara kerja


2 = anggota kelompok dapat melaksanaan demonstrasi tetapi
kurang benar
1 = anggota kelompok tidak bisa melaksanakan demonstrasi

c) Ketepatan
4= anggota kelompok dapat mengerjakan tugas kelompok dan
menyampaikan kesimpulan dengan benar, lengkap, dan tepat
3= anggota kelompok dapat mengerjakan tugas kelompok dan
menyampaikan kesimpulan dengan benar dan tepat
2= anggota kelompok kurang bisa mengerjakan tugas kelompok
dan kurang tepat dalam menyampaikan kesimpulan
1= anggota kelompok tidak bisa mengerjakan tugas kelompok
dan tidak tepat dalam menyampaikan kesimpulan
2) Penilaian Individu
Rubrik tes tulis : nilai disesuaikan dengan jumlah soal


Grujugan, 2011
Kepala Sekolah



Sunarsih, S.Pd
NIP. 19570709 197907 2 001
Guru kelas



Sulastri, S.Pd
NIP. 19580912 197702 2 001









Lampiran I. RPP Siklus
I.2. Siklus 1 Pertemuan 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IV/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Hari / Tanggal :
1. Standar Kompetensi :
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan
sehari- hari
2. Kompetensi Dasar :
8.1 Mendeskripsikan energi bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta
sifat-sifatnya
3. Indikator :
a) Menyebutkan sumber-sumber bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar
b) Mendemonstrasikan perambatan bunyi pada benda padat, cair, dan gas.
4. Tujuan pembelajaran :
a) Siswa dapat menyebutkan sumber-sumber bunyi yang terdapat di
lingkungan sekitar
b) Siswa dapat mendemonstrasikan perambatan bunyi pada benda padat, cair,
dan gas.

5. Materi Pelajaran :
Energi Bunyi
Semua benda yang dapat mengeluarkan bunyi disebut sumber bunyi.
Bunyi yang dihasilkan oleh sumber bunyi ada yang keras, ada pula yang lemah.
Hal ini bergantung pada kekuatan dari sumber bunyi tersebut.

1) Sumber Bunyi


Dalam kehidupan kita banyak sumber bunyi yang dapat kita temukan.
Sumber bunyi yang paling mudah tentunya adalah alat musik. Gitar, piano,
gendang, angklung, biola, suling, dan lainnya. Untuk menghasilkan bunyi
yang diinginkan, masing- masing alat musik tersebut memilki cara tersendiri.
Gitar dan bas akan menghasilkan bunyi apabila dipetik. Biola menghasilkan
bunyi dengan cara digesek. Gitar dan biola dapat menghasilkan bunyi karena
adanya senar atau dawai. Bergetarnya senar dan dawai pada biola dan gitar
akan menghasilkan bunyi yang diinginkan.
2) Bunyi Dihasilkan dari Benda yang Bergetar
Setiap ada getaran terdapat bunyi. Dengan demikian, bunyi timbul jika
ada getaran. Contoh yang lebih jelas adalah ketika kamu memukul gong.
Saat gong dipukul, gong tersebut akan bergetar. Kamu pun dapat
mendengarkan bunyi gong. Jadi, bunyi timbul karena ada getaran. Setiap
getaran benda yang dapat menghasilkan bunyi dinamakan sumber bunyi.

Pada gambar diatas, terlihat sebuah penggaris yang diletakkan di
ujung meja. Ketika penggaris digetarkan, akan terjadi gerakan bolak-balik.
Gerakan ujung penggaris dari titik asal sampai kembali lagi ke titik asal
disebut satu getar. Misalnya, gerakan ABCBA, BCBAB, atau CB
ABC. Jadi, getaran dapat diartikan gerakan bolak-balik yang melalui titik
setimbang, titik setimbang adalah B. Jarak dari B ke A atau B ke C
dinamakan amplitudo. Makin besar amplitudo, makin keras bunyi yang
terdengar. Contohnya, jika kamu pukul gong. Pukulan lemah membuat
gong bergetar sedikit. Bunyi pun terdengar sangat lemah. Sebaliknya, jika
dipukul keras, gong bergerak hebat dan bunyi pun terdengar keras.





3) Perambatan Bunyi
a. Perambatan Bunyi melalui Benda Padat
Apabila kita sedang berjalan di atas rel, kita dapat mendengar bunyi kereta
yang bergerak dengan cara mendekatkan telinga kita pada rel tersebut. Hal
ini disebabkan karena bunyi kereta api tersebut mengalami perambatan
melalui rel yang merupakan zat padat.
b. Perambatan Bunyi melalui Benda Cair
Dalam kehidupan sehari-hari, orang yang tinggal di tepi sungai dapat
mendengar suara kereta api yang lewat. Walaupun tempatnya jauh dari
tempat tinggal orang-orang tersebut, karena bunyi dapat merambat melalui
air sungai.
c. Perambatan Bunyi melalui Benda Gas atau Udara
Kita dapat mendengar bunyi bel yang ada di sekolah karena bunyi tersebut
merambat melalui udara dan sampai ke telinga kita. Bunyi tidak dapat
merambat di dalam ruangan yang hampa udara.
4) Pemantulan dan Penyerapan Bunyi
Apabila mengenai benda yang permukaannya cukup keras, bunyi akan
dipantulkan. Jika kita berteriak di dalam ruangan yang dikelilingi oleh tembok
maka suara kita seolah-olah ada yang menirukan. Hal ini disebabkan karena suara
yang keluar akan dipantulkan oleh dinding sehingga menimbulkan gaung. Gaung
merupakan pantulan bunyi yang terdengar kurang jelas karena bunyi yang
dihasilkan dari pemantulan bercampur dengan bunyi asli.
Lain halnya ketika kita berteriak di depan tebing yang cukup jauh
jaraknya. Maka suara yang dipantulkan oleh tebing terdengar seperti suara
aslinya. Pantulan bunyi seperti ini dikenal dengan gema. Jadi, gema adalah bunyi
pantul yang terdengar setelah bunyi asli selesai dibunyikan. Selain dapat
dipantulkan, bunyi juga dapat diserap oleh benda. Apabila kita masuk ke dalam
ruangan pertunjukkan film atau bioskop maka suara yang terjadi di dalam bioskop
tidak dapat didengar dari luar. Hal ini disebabkan karena dinding bioskop dilapisi
bahan yang dapat menyerap bunyi.



5) Perubahan Energi Bunyi pada Alat Musik
a. Alat Musik yang Dipukul
Alat yang dibunyikan dengan cara dipukul contohnya adalah gendang.
Bagian membran gendang yang dipukul terbuat dari kulit. Ketika kulit
bergetar, udara di sekitarnya pun ikut bergetar. Melalui udara tersebut,
getarannya akhirnya sampai di telinga. Makin kuat pukulan, getarannya
makin banyak dan suara gendang makin keras.
b. Alat Musik Bersenar
Banyak jenis alat musik bersenar, cara membunyikannya pun berbeda-
beda. Ada yang dipetik dan ada pula yang digesek. Gitar merupakan alat
musik yang dipetik. Biola merupakan alat musik senar yang digesek. Pada
dasarnya, alat musik yang dipetik maupun yang digesek bertujuan sama,
yaitu menggetarkan senar. Ketika senar bergetar, udara di sekitarnya ikut
bergetar. Udara yang bergetar, kemudian merambat sampai di telinga.
Akhirnya, bunyi alat musik dapat terdengar.
c. Alat Musik Ditiup
Alat musik ditiup contohnya seruling. Alat musik seruling berbunyi karena
udara di dalam seruling bergetar dan menghasilkan bunyi. Udara di
dalam bergetar setelah ditiup. Bunyi yang keluar dari seruling tersebut
dirambatkan melalui udara sehingga dapat didengar.

6. Skenario Pembelajaran :
Tahap Uraian kegiatan pembelajaran
Alat dan
media
Estimasi
waktu
Kegiatan
pendahuluan
a. Salam
b. Absensi
c. Apersepsi tentang energi bunyi
Pernahkah kalian menyelam
di kolam renang? Apakah
kalian bisa mendengar suara
5 menit


di dalam air?
d. Guru memberikan motivasi
e. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Kegiatan inti a. Siswa dan guru melakukan
demonstrasi antara lain:
menaburkan pasir di atas
kaleng kosong dan
memukulkan ujung pensil
yang diikat karet
memetik gitar
meniup seruling
b. Siswa dan guru melakukan
tanya jawab tentang percobaan
yang telah dilakukan
c. Siswa dibagi menjadi 6
kelompok, 3 kelompok
beranggotakan 4 orang dan 3
kelompok beranggotakan 5
orang. Dasar pembentukan
kelompok ini adalah nilai hasil
belajar siswa sebelumnya.
d. Setiap kelompok diberi LKS
e. Setiap kelompok menyiapkan
alat dan bahan kegiatan 1-3
f. Setiap kelompok
mempresentasikan hasil
diskusi, kelompok lain diberi
kesempatan untuk berpendapat
dan bertanya terhadap hasil
Percobaan
awal: kaleng,
pasir, pensil,
karet, gitar,
seruling,
Kegiatan 1 :
air, ember,
dua buah
batu
Kegiatan 2 :
gelas bekas
air mineral (2
buah), senar
layangan
(300 cm),
batang korek
api, paku
Kegiatan 3 :
selang plastik
(panjang 2
meter), kain

50 menit


diskusi kelompok tersebut.
g. Siswa diberi penjelasan dan
pembenahan hasil diskusi oleh
guru
h. Guru menjelaskan materi
energi bunyi
i. Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya
j. Siswa menyimpulkan materi
yang telah di bahas dengan
bimbingan guru.
Kegiatan
penutup
a. Siswa mengerjakan Evaluasi.
b. Salam.
15 menit
7. Sumber Belajar :
1) Kurikulum KTSP 2006
2) Buku SAINS SD Kelas IV Haryanto. Penerbit: Erlangga.
3) BSE SAINS Kelas IV Budi Wahyono
4) BSE SAINS Kelas IV Heri Sulistyanto
5) BSE SAINS Kelas IV Poppy K. Devi
6) BSE SAINS Kelas IV Rositawaty
8. Metode Pembelajaran
1) Tanya jawab
2) Demonstrasi
3) Diskusi kelompok
4) Ceramah
5) Tanya jawab
9. Media Pembelajaran
Percobaan awal : kaleng, pasir, pensil, karet, gitar, seruling,
Kegiatan 1 : air, ember, dua buah batu
Kegiatan 2 : gelas bekas air mineral (2 buah), senar layangan (300 cm), batang
korek api, paku


Kegiatan 3 : selang plastik (panjang 2 meter), kain

10. Penilaian
a. Teknik Penilaian
1) Penilaian awal
2) Penilaian dalam proses
3) Penilaian akhir
b. Prosedur Penilaian
1) Tes lisan (pada awal pembelajaran)
2) Demonstrasi (pada proses pembelajaran)
3) Tes tulis (pada akhir pembelajaran)
c. Instumen Penilaian
1) Tes lisan
2) Lembar Kerja Siswa (terlampir)
3) Lembar Evaluasi Siswa (terlampir)
d. Kriteria Penilaian
1) Penilaian Kelompok
No
Nama
Kelompok
Aspek Penilaian
Jumlah Kerjasama Keaktifan Ketepatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Merah
Ungu
Oranye
Hijau
Biru
Kuning








Kriteria :
a) Kerjasama
4 = anggota kelompok dapat bekerjasama dengan kelompoknya
dengan serius dan benar
3 = anggota kelompok dapat bekerjasama dengan kelompoknya
dengan benar
2 = anggota kelompok malas bekerjasama dengan kelompoknya
1= anggota kelompok tidak dapat bekerjasama dengan
kelompoknya
b) Keaktifan
4 = anggota kelompok dapat melaksanakan demonstrasi dengan
benar dan sesuai dengan urutan cara kerja
3 = anggota kelompok dapat melaksanakan demonstrasi sesuai
dengan urutan cara kerja
2 = anggota kelompok dapat melaksanaan demonstrasi tetapi
kurang benar
1 = anggota kelompok tidak bisa melaksanakan demonstrasi
c) Ketepatan
4= anggota kelompok dapat mengerjakan tugas kelompok dan
menyampaikan kesimpulan dengan benar, lengkap, dan tepat
3= anggota kelompok dapat mengerjakan tugas kelompok dan
menyampaikan kesimpulan dengan benar dan tepat
2= anggota kelompok kurang bisa mengerjakan tugas kelompok
dan kurang tepat dalam menyampaikan kesimpulan
1= anggota kelompok tidak bisa mengerjakan tugas kelompok
dan tidak tepat dalam menyampaikan kesimpulan
2) Penilaian Individu
Rubrik tes tulis : nilai disesuaikan dengan jumlah soal





Lampiran I. RPP Siklus
I.3. Siklus 2 Pertemuan 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IV/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Hari / Tanggal :
1. Standar Kompetensi :
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan
sehari- hari
2. Kompetensi Dasar :
8.2 Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya
3. Indikator :
a) Menginventarisir informasi berbagai energi alternatif
b) Membuat daftar contoh alat yang menggunakan sumber energi alternatif
4. Tujuan pembelajaran
a) Siswa dapat menginventarisir informasi berbagai energi alternatif
b) Siswa dapat membuat daftar contoh alat yang menggunakan sumber energi
alternative


5. Materi Pelajaran
Energi Alternatif
1) Macam-Macam Energi Alternatif dan Penggunaannya
Dengan kemajuan teknologi dan banyaknya temuan baru mengenai energi
alternatif, negara kita Indonesia berupaya untuk menggunakan energi alternatif
tersebut sebagai sumber listrik ataupun bahan bakar. Energi alternatif adalah
energi pengganti yang dapat menggantikan peranan minyak Bumi. Energi
alternatif yang sedang dikembangkan adalah energi matahari, energi angin, energi
air terjun, dan panas bumi.


a. Energi Matahari
Matahari merupakan sumber energi utama bagi Bumi. Jika tidak
ada matahari, kehidupan akan musnah. Dalam kehidupan sehari-hari dapat
kita lihat manfaat matahari. Padi yang baru dipanen dikeringkan
menggunakan matahari. Ibu mengeringkan pakaian dengan memanfaatkan
matahari.
Manfaat- manfaat yang telah disebutkan merupakan manfaat
langsung dari matahari. Penggunaan peralatan canggih, energi matahari
dapat diubah menjadi bentuk lain. Misalnya, sel surya yang dapat
mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Dengan menggunakan
sel surya kebutuhan listrik di sebuah rumah dapat dicukupi. Penggunaan
listrik melalui PLN dapat dikurangi.
Teknologi baru tenaga matahari juga sedang dirintis. Energi
matahari dapat juga digunakan untuk menggerakkan kendaraan. Jika
teknologi ini berhasil, lingkungan sangat diuntungkan, karena mobil
tenaga surya tersebut bebas polusi udara dan polusi suara.

b. Energi Angin
Angin juga merupakan sumber energi alternatif. Di negara
Belanda, kincir sudah menjadi energi utama. Mereka memanfaatkan kincir
untuk membangkitkan listrik. Demikian juga di Jepang, mereka
memanfaatkan angin untuk berbagai keperluan. Di Belanda, bukan hanya
fasilitas umum yang menggunakan energi angin, secara perorangan
mereka juga memanfaatkan kincir angin, misalnya untuk mengolah hasil
ladang dan memompa air.

c. Energi Air
Sebagian wilayah Indonesia merupakan daerah pegunungan. Air
terjun di Indonesia banyak ditemukan. Air terjun merupakan salah satu
sumber daya energi. Air terjun tersebut dapat digunakan untuk
menghasilkan energi listrik. Pembangkit listrik tenaga air disebut PLTA.


Jika tenaga air terjun terlalu kecil terlebih dahulu dibuat bendungan.
Kemudian, air akan terkumpul di daerah bendungan. Setelah itu, air dari
bendungan dialirkan untuk memutar turbin. Putaran turbin tersebut
digunakan untuk memutar generator penghasil listrik. Di daerah yang
terpencil, untuk memenuhi energi listrik, dibuat generator listrik kecil.
Generator tersebut digerakkan oleh kincir-kincir air kecil. Satu generator
listrik biasanya mampu mencukupi kebutuhan listrik satu keluarga.

d. Panas Bumi
Panas bumi juga merupakan sumber energi. Panas bumi dapat
digunakan untuk menghasilkan listrik. Pembangkit listrik tenaga panas
bumi biasa disebut PLTU. PLTU singkatan dari Pembangkit Listrik
Tenaga Uap. Proses pengolahan panas bumi menjadi listrik adalah sebagai
berikut. Uap panas dari dalam bumi dialirkan ke permukaan melalui pipa.
Lalu, uap panas dialirkan ke turbin melalui pipa sehingga turbin berputar.

2) Keuntungan Energi Alternatif
Energi alternatif digunakan dengan tujuan untuk mengatasi apabila sumber
energi utama habis karena tidak dapat diperbaharui. Energi alternatif memiliki
beberapa keuntungan dibandingkan dengan sumber energi utama, di antaranya
adalah sebagai berikut:
a. Harga relatif lebih murah dan terjangkau oleh seluruh masyarakat.
b. Tidak akan habis karena berasal dari matahari dan sumber daya alam lain
yang dapat diperbaharui.
c. Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan apabila digunakan.
6. Skenario Pembelajaran :
Tahap Uraian kegiatan pembelajaran
Alat dan
media
Estimasi
waktu
Kegiatan
pendahuluan
a. Salam
b. Absensi
c. Apersepsi tentang energi
5 menit


alternatif
Pernahkah kalian bermain
layang-layang?
Apa yang membuat layang-
layang bisa terbang?
d. Guru memberikan motivasi
e. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Kegiatan inti a. Siswa dan guru melakukan
tanya jawab tentang materi
Energi alternatif
b. Guru menjelaskan energi
alternatif dengan menggunakan
gambar
c. Siswa dibagi 6 kelompok, 3
kelompok beranggotakan 4
orang dan 3 kelompok
beranggotakan 5 orang. Dasar
pembentukan kelompok ini
adalah nilai hasil belajar siswa
sebelumnya.
d. Setiap kelompok diberi LKS
e. Setiap kelompok menyiapkan
alat dan bahan yaitu karton,
sedotan minuman, gunting,
jarum pentul. Karton tersebut
diberi garis diagonal dan diberi
lingkaran jari-jari 5 cm di
tengahnya. Kemudian gunting
kertas yang digaris diagonal
Karton,
sedotan
minuman,
gunting,
jarum pentul,
gambar-
gambar
energi
alternatif
50 menit


dan ujungnya disatukan
dengan lem. Gunakan jarum
pentul untuk menusuk bagian
pusat baling-baling dan
masukkan ke dalam sedotan.
f. Setiap kelompok
mempraktekkannya diluar
kelas, kemudian mengadakan
diskusi, kelompok lain diberi
kesempatan untuk berpendapat
dan bertanya terhadap hasil
diskusi kelompok tersebut.
g. Siswa diberi penjelasan dan
pembenahan hasil diskusi oleh
guru
h. Guru menjelaskan materi
energi alternatif dengan
bantuan gambar
i. Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya
j. Siswa menyimpulkan materi
yang telah di bahas dengan
bimbingan guru.
Kegiatan
penutup
a. Siswa mengerjakan Evaluasi.
b. Salam.
15 menit








7. Sumber Belajar :
1) Kurikulum KTSP 2006
2) Buku SAINS SD Kelas IV Haryanto. Penerbit: Erlangga.
3) BSE SAINS Kelas IV Budi Wahyono
4) BSE SAINS Kelas IV Heri Sulistyanto
5) BSE SAINS Kelas IV Poppy K. Devi
6) BSE SAINS Kelas IV Rositawaty
8. Metode Pembelajaran
1) Tanya jawab
2) Demonstrasi
3) Diskusi kelompok
4) Ceramah
5) Pemberian tugas
9. Media Pembelajaran
Karton, sedotan minuman, gunting, jarum pentul, gambar- gambar energi
alternatif
10. Penilaian
a. Teknik Penilaian :
1) Penilaian awal
2) Penilaian dalam proses
3) Penilaian akhir
b. Prosedur Penilaian
1) Tes lisan (pada awal pembelajaran)
2) Demonstrasi (pada proses pembelajaran)
3) Tes tulis (pada akhir pembelajaran)
c. Instumen Penilaian
1) Tes lisan
2) Lembar Kerja Siswa (terlampir)
3) Lembar Evaluasi Siswa (terlampir)
d. Kriteria Penilaian
Penilaian Kelompok


No
Nama
Kelompok
Aspek Penilaian
Jumlah Kerjasama Keaktifan Ketepatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Merah
Ungu
Oranye
Hijau
Biru
Kuning


Kriteria :
a) Kerjasama
4 = anggota kelompok dapat bekerjasama dengan kelompoknya
dengan serius dan benar
3 = anggota kelompok dapat bekerjasama dengan kelompoknya
dengan benar
2 = anggota kelompok malas bekerjasama dengan kelompoknya
1= anggota kelompok tidak dapat bekerjasama dengan
kelompoknya
b) Keaktifan
4 = anggota kelompok dapat melaksanakan demonstrasi dengan
benar dan sesuai dengan urutan cara kerja
3 = anggota kelompok dapat melaksanakan demonstrasi sesuai
dengan urutan cara kerja
2 = anggota kelompok dapat melaksanaan demonstrasi tetapi
kurang benar
1 = anggota kelompok tidak bisa melaksanakan demonstrasi
c) Ketepatan
4= anggota kelompok dapat mengerjakan tugas kelompok dan
menyampaikan kesimpulan dengan benar, lengkap, dan tepat


3= anggota kelompok dapat mengerjakan tugas kelompok dan
menyampaikan kesimpulan dengan benar dan tepat
2= anggota kelompok kurang bisa mengerjakan tugas kelompok
dan kurang tepat dalam menyampaikan kesimpulan
1= anggota kelompok tidak bisa mengerjakan tugas kelompok
dan tidak tepat dalam menyampaikan kesimpulan
Penilaian Individu
Rubrik tes tulis : nilai disesuaikan dengan jumlah soal

























Lampiran I. RPP Siklus
I.4. Siklus 2 Pertemuan 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IV/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Hari / Tanggal :
1. Standar Kompetensi :
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan
sehari- hari
2. Kompetensi Dasar :
8.4 Membuat suatu karya/model untuk menunjukkan perubahan energi gerak
akibat pengaruh udara
3. Indikator :
a) Merancang karya/model yang akan dibuat (roket dari kertas/baling-
baling/pesawat kertas/parasut)
b) Menentukan bahan atau alat yang akan digunakan
c) Membuat suatu karya atau model sesuai rancangan
d) Menguji karya atau model yang dibuat dan menyempurnakannya
4. Tujuan pembelajaran
a) Siswa dapat merancang karya/model yang akan dibuat (roket dari
kertas/baling-baling/pesawat kertas/parasut)
b) Siswa dapat menentukan bahan atau alat yang akan digunakan
c) Siswa dapat membuat suatu karya atau model sesuai rancangan
d) Siswa dapat menguji karya atau model yang dibuat dan
menyempurnakannya







5. Materi Pelajaran
Model Perubahan Energi
Penguasaan ilmu pengetahuan akan lebih berguna jika kita terapkan dalam
kehidupan sehari- hari. Pengetahuan tentang perubahan energi gerak akibat
pengaruh udara dapat dimanfaatkan untuk membuat mainan yang menarik.
Sedangkan pengetahuan tentang perubahan energi bunyi dapat dimanfaatkan
untuk membuat alat musik.
1. Model Perubahan Gerak Akibat Pengaruh Udara
Pernahkah kamu melihat parasut dan pesawat terbang? Saat
melihat benda-benda tersebut, tidakkah kamu berpikir untuk mencoba
menaiki atau mungkin membuatnya? Oleh karena itu, belajarlah yang rajin
dan latihlah keterampilanmu sehingga kelak dapat menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi kehidupan manusia.
6. Skenario Pembelajaran :
Tahap Uraian kegiatan pembelajaran
Alat dan
media
Estimasi
waktu
Kegiatan
pendahuluan
a. Salam
b. Absensi
c. Apersepsi tentang parasut
Pernahkah kalian melihat
parasut atau terjun payung?
Pernahkah kalian berpikir
bagaimana parasut bisa
terbang?
d. Guru memberikan motivasi
e. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
5 menit
Kegiatan inti a. Siswa dibagi menjadi 6
kelompok, 3 kelompok
Kegiatan 1 :
kantong
50 menit


beranggotakan 4 orang dan 3
kelompok beranggotakan 5
orang. Dasar pembentukan
kelompok ini adalah nilai hasil
belajar siswa sebelumnya.
b. Setiap kelompok diberi LKS
dan membuat parasut dari
plastik sesuai petunjuk dari
LKS
c. Setiap kelompok mencoba
medemonstrasikan hasil
buatannya di luar kelas
d. Siswa diberi penjelasan dan
pembenahan hasil demonstrasi
oleh guru
e. Guru menjelaskan materi
tentang Model Perubahan
Energi
f. Siswa dan guru melakukan
tanya jawab
g. Siswa menyimpulkan materi
yang telah di bahas dengan
bimbingan guru.
plastik bekas,
benang,
boneka kecil,
gunting
Kegiatan 2 :
karton,
spidol bekas,
gunting, lem
kertas
Kegiatan 3 :
kertas hvs A4
80 gram
Kegiatan
penutup
a. Siswa mengerjakan Evaluasi.
b. Salam.
15 menit












7. Sumber Belajar :
1) Kurikulum KTSP 2006
2) Buku SAINS SD Kelas IV Haryanto. Penerbit: Erlangga.
3) BSE SAINS Kelas IV Budi Wahyono
4) BSE SAINS Kelas IV Heri Sulistyanto
5) BSE SAINS Kelas IV Poppy K. Devi
6) BSE SAINS Kelas IV Rositawaty
8. Metode Pembelajaran
1) Tanya jawab
2) Demonstrasi
3) Diskusi kelompok
4) Ceramah
5) Pemberian Tugas
9. Media Pembelajaran
Kegiatan 1 : kantong plastik bekas, benang, boneka kecil, gunting
Kegiatan 2 : karton, spidol bekas, gunting, lem kertas
Kegiatan 3 : kertas hvs A4 80 gram
10. Penilaian
a. Teknik Penilaian :
1) Penilaian awal
2) Penilaian dalam proses
3) Penilaian akhir
b. Prosedur Penilaian
1) Tes lisan (pada awal pembelajaran)
2) Demonstrasi (pada proses pembelajaran)
3) Tes tulis (pada akhir pembelajaran)
c. Instumen Penilaian


1) Tes lisan
2) Lembar Kerja Siswa (terlampir)
3) Lembar Evaluasi Siswa (terlampir)

d. Kriteria Penilaian
Penilaian Kelompok
No
Nama
Kelompok
Aspek Penilaian
Jumlah Kerjasama Keaktifan Ketepatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Merah
Ungu
Oranye
Hijau
Biru
Kuning



Kriteria :
d) Kerjasama
4 = anggota kelompok dapat bekerjasama dengan kelompoknya
dengan serius dan benar
3 = anggota kelompok dapat bekerjasama dengan kelompoknya
dengan benar
2 = anggota kelompok malas bekerjasama dengan kelompoknya
1= anggota kelompok tidak dapat bekerjasama dengan
kelompoknya
e) Keaktifan
4 = anggota kelompok dapat melaksanakan demonstrasi dengan
benar dan sesuai dengan urutan cara kerja
3 = anggota kelompok dapat melaksanakan demonstrasi sesuai
dengan urutan cara kerja


2 = anggota kelompok dapat melaksanaan demonstrasi tetapi
kurang benar
1 = anggota kelompok tidak bisa melaksanakan demonstrasi

f) Ketepatan
4= anggota kelompok dapat mengerjakan tugas kelompok dan
menyampaikan kesimpulan dengan benar, lengkap, dan tepat
3= anggota kelompok dapat mengerjakan tugas kelompok dan
menyampaikan kesimpulan dengan benar dan tepat
2= anggota kelompok kurang bisa mengerjakan tugas kelompok
dan kurang tepat dalam menyampaikan kesimpulan
1= anggota kelompok tidak bisa mengerjakan tugas kelompok
dan tidak tepat dalam menyampaikan kesimpulan
Penilaian Individu
Rubrik tes tulis : nilai disesuaikan dengan jumlah soal



















Lampiran J. LKS
J.1 LKS Siklus 1 pertemuan 1
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)






Kegiatan 1
Tujuan: Menunjukkan terjadinya peristiwa radiasi
Alat dan Bahan :
Ranting kayu
Korek api
Minyak tanah
Langkah Kegiatan:
1. Siapkan ranting kayu yang telah kering dan kumpulkan menjadi satu.
2. Siram ranting kayu tersebut dengan menggunakan minyak tanah.
3. Bakar kayu-kayu tersebut dengan menggunakan korek api. Hati- hati pada
saat membakar kayu!
4. Setelah api menyala, dekatkan tanganmu di sekitar api
Pertanyaan :
1. Apa yang kamu rasakan saat mendekatkan tangan ke api?
2. Apa kesimpulanmu dari kegiatan tersebut?






KELOMPOK :
ANGGOTA : 1. 4.
2. 5.
3. 6.





Kegiatan 2
Tujuan : Menunjukkan terjadinya peristiwa konveksi
Alat dan Bahan:
Lilin
Serbuk gergaji
Batu bata 4 buah
Air
Gelas Bening
Seng
Langkah Kegiatan:
1. Masukkan air ke dalam gelas bening yang diletakkan diatas seng dan
nyalakan lilin yang berada di bawahnya.
2. Masukkan serbuk gergaji ke dalam air.
Pertanyaan :
1. Apa yang terjadi pada serbuk gergaji sebelum air mendidih dan setelah air
mendidih?
2. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan tersebut?


Kegiatan 3
Tujuan: Menunjukkan terjadinya peristiwa konduksi
Alat dan Bahan:
Lilin
Korek api
Penggaris Besi
Kain

Langkah Kegiatan:
1. Nyalakan lilin dengan menggunakan korek api


2. Pegang ujung penggaris besi yang akan dibakar bagian ujung yang lainnya
dengan menggunakan kain
3. Panaskan ujung penggaris besi diatas lilin yang telah menyala.
4. Setelah sekian lama, letakkan penggaris di atas meja.
Pertanyaan :
1. Coba raba bagian ujung yang tidak dipanasi di atas lilin. Apa yang kamu
rasakan?
2. Mangapa ujung yang tidak dipanasi juga terasa hangat ketika dipegang?
3. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan tersebut?
























Lampiran J. LKS
J.2 LKS Siklus 1 pertemuan 2

LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)




Kegiatan 1
Tujuan: Menunjukkan bahwa bunyi merambat melalui zat cair
Alat dan Bahan:
Air
Ember
Dua buah batu
Langkah Kegiatan:
1. Masukkan air ke dalam ember.
2. Masukan dua buah batu yang besarnya sama ke dalam ember yang telah
berisi air tersebut.
3. Di dalam air, benturkan kedua buah batu dengan menggunakan tanganmu.
Apakah kamu dapat mendengar suara atau bunyi ketika kedua batu
tersebut berbenturan?
4. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan tersebut?








KELOMPOK :
ANGGOTA : 1. 4.
2. 5.
3. 6.


Kegiatan 2
Tujuan: Menunjukkan bahwa bunyi merambat melalui zat padat
Alat dan Bahan:
Gelas bekas air mineral (2 buah)
Senar layangan (300 cm)
Batang korek api
Paku
Langkah Kegiatan:
1. Lubangi bagian bawah gelas air mineral dengan menggunakan paku.
2. Ikatkan benang pada kedua gelas tersebut melalui bagian belakang yang
telah dilubangi. Agar mudah gunakan batang korek api sebagai
penahannya
3. Tarik kedua gelas mineral tersebut bersama dengan temanmu sehingga
senarnya menjadi tegang.
4. Dekatkan gelas mineral dengan telingamu, kemudian suruhlah temanmu
berbicara melalui gelas mineral yang ia pegang.
Pertanyaan :
1. Apakah kamu dapat mendengar suara saat benangnya tegang?
2. Apakah kamu dapat mendengar suara saat benangnya kendur?
3. Apa yang dapat kamu simpulkan dari percobaan diatas?

Kegiatan 3

Tujuan: Menunjukkan bahwa bunyi merambat melalui udara
Alat dan Bahan:
Selang plastik (panjang 2 meter)
Kain






Langkah Kegiatan:
1. Pegang salah satu ujung selang dan mintalah temanmu memegang ujung
yang lainnya.
2. Dekatkan ujung selang tersebut dengan telingamu kemudian suruhlah
temanmu berbicara melalui ujung selang yang ia pegang. Apakah kamu
dapat mendengar apa yang ia bicarakan?
3. Tutup kedua ujung selang dengan menggunakan kain yang cukup tebal.
4. Lakukan kegiatan pada langkah (1)(3).
Pertanyaan :
1. Apakah terjadi perbedaan kekuatan bunyi sebelum dan sesudah ujung
selang ditutup dengan kain?
2. Dari kegiatan diatas, tuliskan kesimpulanmu!





















Lampiran J. LKS
J.3 LKS Siklus 2 pertemuan 1
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)






Tujuan :
Kamu dapat membuat dan memahami cara kerja mainan baling-baling kertas.
Alat dan bahan:
Karton
Sedotan minuman
Gunting
Jarum pentul
Langkah kerja :
1. Siapkan karton berukuran 15 cm x 15 cm. Buatlah lingkaran dengan jari-
jari 5 cm di pusat kertas dan buatlah garis putus-putus seperti berikut.

2. Guntinglah pada bagian garis putus-putus dan lipatlah sebagian kertas
seperti berikut. Gunakan lem untuk merekatnya.



KELOMPOK :
ANGGOTA : 1. 4.
2. 5.
3. 6.



3. Gunakan jarum pentol untuk menusuk bagian pusat baling-baling dan
masukkan ke dalam sedotan.

4. Peganglah baling-balingmu, arahkan ke arah datangnya angin. Apa yang
terjadi?

Jawablah pertanyaan berikut!
1. Apa yang menyebabkan baling-baling berputar?
2. Apa yang terjadi jika baling-baling tidak berongga?
3. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan tersebut?

















Lampiran J. LKS
J.4 LKS Siklus 2 pertemuan 2

LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)






Kegiatan 1
Alat dan bahan :
Kantong plastik bekas
Benang
Boneka kecil
Gunting
Langkah kerja :
1. Siapkan plastik berukuran 15 cm x 15 cm. Lipatlah plastik tersebut seperti
gambar berikut (Catatan: Lipatan plastik dibuat hingga sekecil mungkin
agar pola bundar parasut terbentuk).

2. Guntinglah pada bagian garis putus-putus pada gambar di atas. Lalu, buka
lagi lipatannya sehingga terlihat seperti dibawah ini



KELOMPOK :
ANGGOTA : 1. 4.
2. 5.
3. 6.



3. Ikatkan benang pada setiap ujung lipatan dengan cara melubanginya.
Pasang benang sepanjang 20 cm.

4. Satukan setiap ujung benang. Pastikan jumlah benang ada 16 buah. Lalu,
tempelkan boneka kecil pada ujung benang menggunakan karet.

5. Parasut sekarang telah siap dimainkan. Coba kamu lemparkan ke atas. Apa
yang terjadi?
Jawablah pertanyaan berikut!
1. Apa yang terjadi saat parasut akan turun kembali?
2. Mengapa parasut turun secara lamban?
3. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan tersebut?

Kegiatan 2
Tujuan : Kamu dapat membuat dan memahami mainan roket tiup kertas.
Alat dan bahan :
Karton
spidol bekas
Gunting
Lem kertas





Langkah kerja :
1. Untuk membuat badan pesawat, siapkan kertas HVS berukuran 20 cm dan
8 cm.

2. Dengan bantuan cangkang spidol, gulunglah kertas HVS. Kemudian,
rekatkan ujungnya supaya diam. Setelah menempel, lepaskan cangkang
spidolnya.

3. Untuk membuat dua buah sayap depan, siapkan segitiga sama kaki yang
panjang sisinya 5 cm dan karton. Lalu, ikuti langkah berikut.

4. Untuk membuat tiga buah sayap belakang, siapkan segitiga sama kaki 3cm
dari karton. Lalu, ikuti langkah seperti langkah tiga.
5. Untuk membuat moncong roket, buatlah kerucut dari kertas HVS dengan
tinggi 2 cm. Lingkaran kerucut sama dengan lingkaran badan pesawat.





6. Pasangkan setiap bagian sehingga membentuk roket seperti berikut.
Gunakan lem untuk menggabungkannya.

7. Roket telah selesai dibuat dan siap diterbangkan. Luncurkan roket dengan
meniup sedotan yang dipasang di belakang.

Jawablah pertanyaan berikut
1. Mengapa roket dapat meluncur?
2. Apa yang terjadi apabila kepala roket tidak berbentuk kerucut?
3. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan tersebut?

Kegiatan 3

Tujuan : Kamu dapat memahami dan membuat mainan pesawat terbang.
Alat dan bahan :
Kertas HVS A4 80 gram
Langkah kerja :
1. Sediakan kertas HVS A4 80 gram.
2. Lipatlah kertas seperti langkah berikut.





3. Lipatlah kertas secara simetris, seperti berikut.

4. Sekarang pesawat telah selesai dibuat. Coba kamu lemparkan ke atas, apa
yang terjadi?

Jawablah pertanyaan berikut
1. Apa yang menyebabkan pesawat terbang dapat meluncur?
2. Apa fungsi sayap pesawat?
3. Mengapa kepala pesawat berbentuk runcing?
4. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan tersebut?




























Lampiran K. Soal-Soal
K.1. Siklus 1 pertemuan 1

NAMA :
NO ABSEN :
LEMBAR EVALUASI SISWA

A. Pilihlah jawaban yang benar!
1. Energi panas yang paling utama berasal dari ....
a. makanan c. air
b. minyak bumi d. matahari
2. Energi panas disebut juga ....
a. kalor c. energi cahaya
b. energi listrik d. energi kinetik
3. Alat-alat di bawah ini yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi
panas adalah ....
a. kipas c. lampu
b. setrika d. televisi
4. Panas dapat berpindah dengan cara berikut ini, kecuali ....
a. radiasi c. konduksi
b. konveksi d. asimilasi
5. Panas matahari dapat sampai ke bumi dengan cara ....
a. merambat c. konveksi
b. konduksi d. Radiasi
6. Cahaya matahari digunakan oleh tumbuhan hijau untuk membuat makanan
pada proses ....
a. pembakaran c. fotosintesis
b. pengangkutan d. Pernapasan



7. Zaman dahulu orang membuat api dari batu dan kayu yang digesekkan
terus- menerus sebab . . . .
a. batu merupakan sumber energi panas
b. kayu merupakan penghasil api
c. gesekan merupakan sumber energi panas
d. gesekan merupakan sumber api
8. Benda penghasil api dengan cara digesekkan adalah . . . .
a. korek api c. LPG
b. petasan d. bensin
9. Kalau orang kedinginan, kadang-kadang diberi penghangat tubuh dari
botol yang berisi air panas sebab . . . .
a. air panas menembus botol dan mengenai tubuh
b. panas dari air dapat pindah ke botol dan mengenai tubuh
c. air panas menyerap panas dari tubuh
d. botol mencegah panas dari air ke tubuh
10. Alat untuk mengukur panas benda disebut . . . .
a. Kalorimeter c. Barometer
b. Termometer d. Tensimeter

B. Ayo kerjakan soal-soal berikut!
1. Apa saja sumber panas itu?
2. Apa yang menjadi sumber energi utama bagi bumi?
3. Sebutkan kegunaan energi panas!
4. Apa yang menghambat timbulnya panas pada gesekan benda?
5. Apakah energi panas dapat berpindah? Bagaimana caranya?








Lampiran K. Soal-Soal
K.2. Siklus 1 pertemuan 2

NAMA :
NO ABSEN :
LEMBAR EVALUASI SISWA

A. Pilihlah jawaban yang benar!
1. Bunyi terjadi karena benda . . . .
a. dipanaskan c. didinginkan
b. bergetar d. didorong
2. Bunyi dapat merambat melalui . . . .
a. air dan ruang hampa c. udara dan ruang hampa
b. benda padat dan air d. ruang hampa dan benda padat
3. Suara bel sekolah terdengar dari jarak yang agak jauh karena suara bel
merambat melalui . . . .
a. udara c. tanah
b. air d. ruang hampa
4. Suling berbunyi karena tiupan pemain dapat . . . .
a. menggetarkan udara pada pipa suling
b. menggetarkan dinding suling sampai berbunyi
c. menyebabkan udara pada suling keluar
d. mengerakkan udara di luar suling
5. Bunyi merambat paling cepat melalui ....
a. tanah c. udara
b. ruang hampa d. air
6. Alat musik yang tidak menggunakan senar adalah ....
a. gitar c. biola
b. bas d. Rebana




7. Kuat lemahnya bunyi ditentukan oleh ....
a. frekuensi bunyi c. ukuran alat bunyi
b. jumlah getar per detik d. amplitudo bunyi
8. Bunyi dapat merambat melalui perantara berikut ini, kecuali ....
a. zat padat c. udara
b. zat cair d. ruang hampa udara
9. Pantulan bunyi yang terdengar kurang jelas karena bunyi yang dihasikan
dari pemantulan bercampur dengan bunyi asli disebut ....
a. gaung c. getaran
b. gema d. gelombang
10. Peredam suara terbuat dari benda yang mempunyai permukaan ....
a. halus c. lunak
b. kasar d. keras

B. Ayo kerjakan soal-soal berikut!
1. Apakah bunyi dapat merambat? Melalui benda apa saja bunyi merambat?
2. Apa yang dimaksud dengan gaung dan gema?
3. Apa yang dimaksud dengan getaran?
4. Mengapa di luar angkasa, astronaut selalu berkomunikasi dengan radio?
5. Lebih cepat mana, perambatan bunyi di air atau di tanah?













Lampiran K. Soal-Soal
K.3. Siklus 2 pertemuan 1

NAMA :
NO ABSEN :

LEMBAR EVALUASI SISWA
A. pilihlah jawaban yang benar!
1. Energi alternatif yang ada di lingkungan sekitar kita digunakan sebagai
sumber energi ....
a. listrik c. bunyi
b. panas d. cahaya
2. Kincir air yang ada di daerah pedesaan yang belum terjangkau oleh listrik
menggunakan energi alternatif berupa ....
a. angin c. panas bumi
b. air d. nuklir
3. Contoh benda yang menggunakan energi angin sebagai energi alternatif
adalah ....
a. kincir air c. pesawat
b. kincir angin d. PLTA
4. Selain pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang merupakan Energi
alternatif, kini Indonesia juga telah memiliki ....
a. pembangkit listrik tenaga angin
b. pembangkit listrik tenaga nuklir
c. pembangkit listrik tenaga surya
d. pembangkit listrik tenaga gerak
5. Bahan bakar yang digunakan saat ini sebagian besar berasal dari bahan
bakar utama, yaitu ....
a. batu bara c. minyak bumi




b. minyak tanah d. cahaya matahari
6. Minyak bumi yang merupakan bahan bakar utama merupakan sumber
daya alam yang tidak dapat ....
a. diambil c. diperbarui
b. dicuri d. dimiliki
7. Energi yang dihasilkan dari penguraian bahan organik, seperti kotoran
hewan disebut ....
a. biogas c. bio surya
b. biologi d. minyak bumi
8. Perahu layar dapat bergerak di laut dengan memanfaatkan energi ....
a. air c. gerak
b. panas d. angin
9. Energi alternatif memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan
energi yang digunakan saat ini, yaitu ....
a. mahal c. sulit didapat
b. murah d. mencemari lingkungan
10. Mobil dapat memanfaatkan sumber energi alternatif dengan mengganti
bahan bakar bensin oleh . . . .
a. solar c. alcohol
b. tenaga surya d. LPG

B. Ayo kerjakan soal-soal berikut!
1. Apa yang dimaksud dengan sumber energi alternatif?
2. Sebutkan 3 energi alternatif yang banyak digunakan!
3. Mengapa energi alternatif sangat dianjurkan untuk mengganti energi dari
minyak bumi?
4. Negara manakah yang dikenal sebagai negara kincir angin?
5. Alat apa yang dapat mengubah energi matahari menjadi energi listrik





Lampiran K. Soal-Soal
K.4. Siklus 2 pertemuan 2

NAMA :
NO ABSEN :

LEMBAR EVALUASI SISWA

A. Ayo kerjakan soal-soal berikut!
1. Tuliskan empat contoh model mainan yang menggunakan tenaga angin!
2. Mengapa roket dapat meluncur?
3. Apa yang terjadi apabila kepala roket tidak berbentuk kerucut?
4. Apa yang terjadi jika baling-baling tidak berongga?
5. Apa fungsi sayap pesawat?



























LAMPIRAN L. KISI-KISI SOAL
L.1 Kisi-kisi Soal Siklus 1 Pertemuan 1

A. BENTUK SOAL OBYEKTIF
No
RANAH
Skor C1 C2 C3
M SD SK M SD SK M SD SK
1 X 5
2 X 5
3 X 5
4 X 5
5 X 5
6 X 5
7 X 5
8 X 5
9 X 5
10 X 5


B. BENTUK SOAL SUBYEKTIF
No
RANAH
Skor C1 C2 C3
M SD SK M SD SK M SD SK
1 X 10
2 X 10
3 X 10
4 X 10
5 X 10

Keterangan :
M : Mudah C1 : Ingatan
SD : Sedang C2 : Pemahaman
SK : Sukar C3 : Penerapan


L.2 Kisi-kisi Soal Siklus 1 Pertemuan 2

A. BENTUK SOAL OBYEKTIF
No
RANAH
Skor C1 C2 C3
M SD SK M SD SK M SD SK
1 X 5
2 X 5
3 X 5
4 X 5
5 X 5
6 X 5
7 X 5
8 X 5
9 X 5
10 X 5

B. BENTUK SOAL SUBYEKTIF
No
RANAH
Skor C1 C2 C3
M SD SK M SD SK M SD SK
1 X 10
2 X 10
3 X 10
4 X 10
5 X 10

Keterangan :
M : Mudah C1 : Ingatan
SD : Sedang C2 : Pemahaman
SK : Sukar C3 : Penerapan











L.3 Kisi-kisi Soal Siklus 2 Pertemuan 1

A. BENTUK SOAL OBYEKTIF
No
RANAH
Skor C1 C2 C3
M SD SK M SD SK M SD SK
1 X 5
2 X 5
3 X 5
4 X 5
5 X 5
6 X 5
7 X 5
8 X 5
9 X 5
10 X 5


B. BENTUK SOAL SUBYEKTIF
No
RANAH
Skor C1 C2 C3
M SD SK M SD SK M SD SK
1 X 10
2 X 10
3 X 10
4 X 10
5 X 10

Keterangan :
M : Mudah C1 : Ingatan
SD : Sedang C2 : Pemahaman
SK : Sukar C3 : Penerapan


L.4 Kisi-kisi Soal Siklus 2 Pertemuan 2

A. BENTUK SOAL SUBYEKTIF
No
RANAH
Skor C1 C2 C3
M SD SK M SD SK M SD SK
1 X 10
2 X 10
3 X 10
4 X 10
5 X 10

Keterangan :
M : Mudah C1 : Ingatan
SD : Sedang C2 : Pemahaman
SK : Sukar C3 : Penerapan



























Lampiran M. Foto Kegiatan

















ENERGI ALTERNATIF
1. energi biogas

2. Energi angin

3. energi nuklir

4. energi listrik dari petir



5. energi matahari

You might also like