You are on page 1of 13

Modul II

skenario-2

Presented by:
Kelompok 4
LO
Defenisi wawancara : proses yang
merupakan bersamaan dengan transaksional
dan karakteristik yang multidimensional
yang lerbih dulu didiskusikan dalam
melaksanakan komunikasi interpersonal.

Defenisi konseling : suatu hubungan
antara seseorang dengan orang lain, dimana
seseorang berusaha keras untuk membantu
orang lain agar memahami masalah dan
dapat memecahkan masalahnya dalam
rangka penyesuaian diri.


Perbedaan Konseling & Wawancara
Konseling merupakan bagian dari
peran & tanggung jawab kepada
klien dalam memberikan
pelayanan yang optimal.

Wawancara merupakan bagian
dari komunikasi interpersonal.
Self-actualization. Konseling dilakukan untuk
mengeksplorasi dan mengembangkan potensi klien dan salah satu
manivestasi potensi diri adalah tercapainya aktualisasi diri.

Personal growth and personal development.
Pertumbuhan dan perkembangan individu dalam bersikap
berinteraksi dan kecakapan dalam pengambilan keputusan
menjalani hidup merupakan bagian dari tujuan dilaksanakannya
konseling.

Okayness. Sikap menghargai orang lain,peduliu terhadap
masalah dan kebutuhan orang lain menjaga hak dan vrivasi orang
lain merupakan aspek-aspek terwujudnya hubungan yang
harmonis.

Effectiviness. Setelah mengikuti konseling,
seseorang di harapkan mampu menjalani hidup
lebih efektif, lebih efesien dan sistematis dalam
memilih alternative pemecahan masalah.

Competent. Bertambahnya kemampuan, baik
dari aspek kognitif, afektif, maupun behaviour
merupakan salah satu tujuan penting dalam
konseling.


1. Bersifat pedagogis.
2. Melihat potensi klien bukan kelemahan.
3. Menggembirakan klien.
4. Bersifat humanistik-religius.
5. Klien sebagai subyek memegang peranan dalam
memutuskan tentang dirinya.
Fungsi Pencegahan

Fungsi Adaptasi

Fungsi Perbaikan

Fungsi Pengembangan
Mengenal masalah
Merumuskan alternatif-alternatif pemecahan masalah
Memilih alternatif pemecahan masalah dengan tepat dan akurat
Membangkitkan & Mengembangkan potensi yang dimiliki sehingga
klien mandiri dalam menghadapi masalahnya.
Tehnik Authoritarian atau Directive, yaitu suatu tehnik
dimana dalam proses konseling berpusat pada konselor.
Tehnik Non-Directive atau Conseli centred, yaitu
suatu pendekatan dimana konseli diberi kesempatan
lebih banyak untuk memimpin wawancara dan
mempunyai tanggung jawab atas masalahnya sendiri.
Tehnik Edetic, merupakan tehnik yamg proporsional
dimana konselor menggunakan cara yang tepat sesuai
dengan kondisi konseli dan masalah nya.
Proses Konseling
Tahap Awal Konseling :
Perkenalan
Menanamkan sikap keterbukaan
Memperjelas & Mendefenisikan
masalah bersama
Membuat penaksiran &
Penyampaian masalah
Mengasosiasikan kontrak dengan
klien


Tahap Kerja

Menjelajah & Mengeksplorasi masalah klien
Menjaga hubungan tetap harmonis
Menentukan masalah bersama & membahas alternatif
pemecahan masalah
Memberi kesempatan kepada klien untuk menilai proses
konseling yang berlangsung

Membuat kesimpulan dari materi konseling Konselor
Mengevaluasi keberhasilan konseling dengan melihat
tanda-tanda konseli sbb: menurunnya kecemasan,
adanya perubahan prilaku yang lebih positif, dan
mempunyai rencana masa depan yang lebih baik dan
terarah.

Membuat perjanjian pertemuan berikutnya bila masih
diperlukan

You might also like