Laporan audit merupakan alat formal auditor untuk mengkomunikasikan suatu
kesimpulan yang diperoleh mengenai laporan keuangan yang telah diaudit kepada pihak yang berkepentingan. Laporan audit standar Laporan standar merupakan laporan yang paling umum dterbitkan dan berisi pendapat wajar tanpa pengecualian yang menetapkan semua asersi manajemen atas pengendalian internal wajar dalam material. Kesimpulan ini dapat diterapkan apabila auditor telah memeriksa tidak ada kelemahan material dalam pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Laporan audit keuangan Audit laporan keuangan merupakan jenis audit yang sering dilakukan oleh auditor independen karena dapat meningkatkan kepercayaan bagi pemakai laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan. Manfaat ekonomis audit laporan keuangan : Meningkatkan kredibilitas perusahaan Meningkatkan efesiensi dan kejujuran Meningkatkan efesiensi operasional perusahaan Mendorong efesiensi pasar modal Laporan audit bentuk baku Laporan audit bentuk baku memuat pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion) yang mengandung arti bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam hal ini yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas suatu satuan usaha sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Laporan ini dirancang untuk memisahkan secara jelas antara tanggung jawab manajemen dengan auditor. PERSYARATAN MASING-MASING AUDITOR Penilaian yang baik adalah yang dilakukan secara obyektif oleh orang yang ahli (kompeten) dan cermat (due care) dalam melaksanakan tugasnya. Untuk menjamin obyektivitas penilaian, pelaku audit (auditor) baik secara pribadi maupun institusi harus independen terhadap pihak yang diaudit (auditi), dan untuk menjamin kompetensinya, seorang auditor harus memiliki keahlian dibidang auditing dan mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai bidangyang diauditnya.
Kompetensi Kompeten artinya auditor harus memiliki keahlian di bidang auditing dan mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai bidang yang diauditnya. Independensi Independen artinya bebas dari pengaruh baik terhadap manajemen yang bertanggung jawab atas penyusunan laporan maupun terhadap para penggunalaporan tersebut. Hal ini dimaksudkan agar auditor tersebut bebas dari pengaruh subyektifitas para pihak yang tekait Kecermatan dalam melaksanakan tugas Dalam melaksanakan tugasnya, auditor harus menggunakan keahliannya dengan cermat (due professional care), direncanakan dengan baik, meng-gunakan pendekatan yang sesuai, serta memberikan pendapat berdasarkanbukti yang cukup dan ditelaah secara mendalam.
KRITERIA WAJAR DALAM LAPORAN AUDITOR Wajar Tanpa Syarat (Unqualified Opinion) Diterbitkan bila : Seluruh laporan keuangan neraca, laba rugi, laporan laba ditahan, dan laporan arus kas telah lengkap. Semua aspek dari ketiga standar umum telah dipatuhi dalam penugasan audit tersebut. Bukti audit yang cukup memadai telah terkumpul, dan auditor telah melaksanakan penugasan audit ini dengan sedemikian rupa sehingga membuatnya mampu menyimpulkan bahwa ketiga standar pekerjaan lapangan telah dipatuhi. Laporan keungan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Wajar tanpa Syarat dengan paragraf penjelasan atau dengan Modifikasi Kalimat (Unqulified Opinion with Explanatory Language) ditambahkan apabila : Tidak adanya konsistensi dalam penerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Ketidakpastian atas kelangsungan hidup perusahaan. Auditor menyetujui terjadinya penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum. Penekanan pada suatu masalah. Laporan yang melibatkan auditor lainnya. Wajar dengan pegecualian (Qualified Opinion) Diterbitkan bila : Pada saat auditor menyimpulkan bahwa keseluruhan laporan keuangan disajikan secara wajar. Jika auditor merasa yakin bahwa kondisi-kondisi yang dilaporkannya tersebut bersifat material. Auditor merasa tidak mampu mengumpulkan semua bukti audit yang diwajibkan dalam standar profesional akuntan publik. Pada saat lingkup audit sang auditor dibatasi baik oleh klien maupun oleh kondisi yang ada, yang mencegah auditor untuk melaksanakan proses audit secara lengkap.
Tidak wajar (Adverse Opinion) Pendapat ini merupakan kebalikan dari pendapat wajar tanpa pengecualian. Auditor memberikan pendapat tidak wajar jika laporan keuangan klien tidak menyajikan secara wajar atas laporan keuangan. Laporan keuangan tidak disusun berdasar standar akuntansi keuangan. Ruang lingkup auditor dibatasi sehingga bukti kompeten yang cukup untuk mendukung pendapatnya tidak dapat dikumpulkan. Jika laporan keuangan diberi pendapat tidak wajar oleh auditor maka informasi yang disajikan klien dalam laporan keuangan sama sekali tidak dapat dipercaya, sehingga tidak dapat dipakai oleh pemakai informasi keuangan untuk pengambilan keputusan. Tidak memberikan pendapat (Disclaimer Opinion) Adanya pembatasan yang sifatnya luar biasa terhadap lingkungan auditnya, kemudian karena auditor tidak independen dalam hubungan dengan kliennya. Perbedaan antara pernyataan tidak memberikan pendapat dengan pendapat tidak wajar adalah pendapat tidak wajar ini diberikan dalam keadaan auditor mengetahui adanya ketidakwajaran dalam laporan keuangan klien, sedangkan auditor menyatakan tidak memberikan pendapat (no opinion) karena ia tidak cukup memperoleh bukti mengenai kewajaran laporan keuangan auditan atau karena ia tidak independen dalam hubungannya dengan klien.