You are on page 1of 4

Penanganan Limbah Rumah Pemotongan Ayam

Adapun limbah yang dihasilkan di RPA Alhmdulillah terdiri dari


limbah cair, limbah padat serta limbah udara. Limbah padat terdiri bulu,
jeroan dan kotoran ayam selama proses pengangkutan ternak dan
kandang penampungan sementara. Limbah cair terdiri dari darah, air
pembersihan mobil angkut, air pencucian kandang, air pembersihan
ruangan dan alat, air pencelupan panas, dan air pembersihan karkas dan
jeroan, Limbah udara berasal dari bau kotoran ayam di kandang
penampungan.
Penanganan LImbah Padat
Kotoran ayam yang ada pada saat pengangkutan dari kandang ke
RPA dan di kandang penampungan sementara dihasilkan selama ayam
diistirahatkan sebelum dipotong. Ayam mengeluarkan kotorannya
sebanyak 25 gram per hari (Hambali, 2007) maka di RPA Alhamdulillah,
dilakukan pemotongan 1300 ekor/hari maka potensi limbah dihasilkan
sekitar 32,5 kg/hari. Penanganan yang dilakukan oleh RPA adalah
menambahkan job desk pekerja untuk bertugas menyiram kotoran-
kotoran tersebut dengan air setelah semua ayam yang ada dalam
kandang tersebut selesai dipotong. Kotoran akan berubah menjadi media
cair dan kemudian mengalir ke selokan yang menuju ke sungai. Jadi
penanganan limbah padat ini dilakukan dengan mengubahnya menjadi
media cair yang kemudian otomatis menjadi limbah cair.
Bulu yang dihasilkan oleh seekor ayam adalah 4% dari berat tubuh
total (Siregar, 2003). Dari jumlah pemotongan di RPA Alhamdulillah
1300/hari dengan bobot badan rata-rata 1,5 kg, maka akan diperoleh
limbah bulu ayam sebesar 78 kg/hari. Jika limbah ini tidak dikelola
dengan baik maka akan menimbulkan dampak pencemaran yang sangat
besar terhadap lingkungan rumah potong ayam. Penanganan yang
dilakukan di RPA Alhamdulillah adalah pada saat proses pencabutan
bulu, bulu-bulu yang terlepas dikumpulkan pada satu wadah/bak
penampung bulu yang kemudian diambil dan dibeli oleh perusahaan
pakan untuk diolah menjadi tepung bulu.
Adapun limbah padat lain yaitu limbah jeroan dan kepala. Pada
Alhamdulillah, pada saat proses pengeluaran is dalam (Evisceration)
jeroan yang dikeluarkan dari karkas lalu dipisahkan jeroan yang masih
bisa dikonsumsi oleh manusia seperti hati dan rempela dengan jeroan
yang akan menjadi limbah seperti usus, Jeroan yang jadi limbah akan
dikumpulkan lalu dijual ke masyarakat untuk menjadi pakan lele, dan
pakan kucing atau anjing.
Penanganan Limbah Cair.
Limbah cair yang berasal dari air pembersihan mobil angkut, air
pencucian kandang, air pembersihan ruangan dan alat, air pencelupan
panas, dan air pembersihan karkas dan jeroan dialirkan ke selokan yang
menuju ke sungai samping RPA Alhamdulillah. Kualitas limbah yang
dihasilkan oleh RPA Alhamdulillah dapat dilihat pada Tabel 1.
Darah yang dihasilkan tiap ekor ayam adalah 4% dari bobot berat
ayam sebelum dipotong, jadi bila dalam satu hari dilakukan pemotongan
sebanyak 1300 ekor ayam maka limbah darah yang dihasilkan adalah
83,2 kg/hari. Tidak ada penanganan darah khusus yang dilakukan di RPA
Alhamdulillah adalah cuma menampung sementara pada suatu bak lalu
darah tersebut disiram dengan air lalu akan mengalir ke selokan yang
berakhir ke sungai disamping RPA.
Tabel 1. Analisis LImbah RPA Alhamdulillah
Karakteristik Kimia Satuan A B
BOD mg/L
COD mg/L
TSS mg/L
Amonia (NH
3
-N)

mg/L
Minyak dan Lemak mg/L
pH mg/L
Keterangan : A = selokan
B = Dititik percampuran dengan air sungai
Sumber : Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Makassar, 2014.

Penanganan Limbah Udara dan Kebisingan
Penanganan limbah udara yang berupa bau kotoran dan bau
darah yang dihasilkan oleh ayam cukup menggangu lingkungan sekitar.
Darah yang dialirkan ke sungai akan mengeluarkan bau tidak sedap dan
menyebabkan kerumunan lalat walau telah diberi perlakuan penaburan
kapur. RPA Alhamdulillah belum ada perlakuan apapun untuk
mengurangi bau yang dihasilkan sehigga sering bau tersebut menggangu
orang yang melintas didepannya. Kadar pencemaran bau tersebut masih
dalam kadar tidak membahayakan.



Daftar Pustaka

Siregar, Z. 2003. Peningkatan Pertumbuhan Domba Persilangan dan
Lokal Melalui Suplementasi Hidrolisat Bulu Ayam dan Mineral Esensial
Dalam Ransum Berbasis Limbah Perkebunan. Disertasi. Universitas
Brawijaya, Malang
Hambali, Erliza, dkk,( Teknologi Bioenergi
Oleh Erliza Hambali, Siti Mujdalifah, Armansyah Halomoan. Tambunan, Abdul
Waries Pattiwiri, & Roy Hendroko) 2007. Teknologi Bioenergi. Agromedia
Pust Jakarta.

You might also like