You are on page 1of 148

Monalisa D.

Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM
PENGOBATAN DASAR GRATIS BAGI
MASYARAKAT KOTA MEDAN OLEH PUSKESMAS
PASAR MERAH KECAMATAN MEDAN KOTA
SKRIPSI
Diajukan Oleh:
MONALISA D. SIAHAAN
050902064
ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL




Guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena
atas berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Adapun judul skripsi ini adalah Evaluasi Pelaksanaan
Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan Oleh
Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota yang merupakan salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, Medan.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini,
secara khusus penulis mengucapkan terima kasih dan hormat kepada:
1. Bapak Prof. Dr. M. Arif Nasution, M.A beserta staf dan jajarannya, selaku
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Matias Siagian, Msi, selaku Ketua Departemen Ilmu
Kesejahteraan Sosial FISIP USU dan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing
yang bersedia dengan penuh kesabaran membimbing dan memberi dukungan
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Mastauli Siregar, S.Sos, M.Si selaku Dosen Wali penulis yang setia
memberikan wejangan selama penulis menikmati pendidikan di FISIP USU,
beserta seluruh staf pengajar (Bapak dan Ibu Dosen). Tak lupa seluruh staf
administrasi FISIP USU, yang telah membantu penulis selama mengurus
administrasi di kampus.
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


4. Kedua orang tua penulis, Bapak Drs. Darwis Effendi Siahaan dan Ibu Risteria
br. Tarihoran, yang dengan setia dan sabar menyayangi, menafkai, dan
mendoakan penulis agar dapat menjadi manusia yang dewasa dan takut akan
Tuhan, dan kepada abangda Surya Siahaan, SP dan adinda Tri Donda Siahaan,
beserta keluarga besar penulis (Kel. Op. Surya Siahaan dan Kel Op. Horas
Tarihoran). Terkhusus untuk abangda Oberman Sihombing, semoga Tuhan
memberikan yang terbaik bagi kita.
5. Teman-teman seperjuangan stambuk 05, tetap semangat untuk berjuang ya,
kakanda stambuk 01, hingga 04 jangan lupa cari kerja, beserta adinda
stambuk 06 hingga 08, rajin-rajinlah belajar. Terkhusus buat teman di UKM
KMK FISIP USU, tetap semangat melayani ya, terutama KK Edelweyz.
6. Dinas Kesehatan Kota Medan dan Ibu-Ibu Petugas Puskesmas Pasar Merah
yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk meneliti dan mengabdi
bagi masyarakat.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan permohonan maaf apabila
terdapat kesilapan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Maret 2009

Penulis
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

MONALISA D. SIAHAAN
050902064

ABSTRAK
Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat
Kota Medan Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota

(SKRIPSI terdiri dari 6 Bab, 120 halaman, 2 bagan, dan 46 tabel serta 20 pustaka)

Krisis ekonomi yang berkepenjangan sejak Orde Reformasi (tahun 1997)
dikumandangkan sampai saat ini menimbulkan berbagai banyak masalah sosial,
salah satunya krisis kesehatan. Melihat kondisi ini, dan sejalan dengan visi
Departemen Kesehatan RI Sehat Tahun 2010 dan Visi Dinas Kesehatan Kota
Medan, yaitu Kesehatan Mantap (Mandiri, Tanggap, Profesional) maka sejak 18
Agustus 2001, diadakanlah suatu kebijakan kesehatan yaitu Program Pengobatan
Dasar Gratis di Puskesmas-puskesmas di Kota Medan. Adapun syarat untuk
menikmati program ini adalah harus menunjukkan KTP asal kota Medan yang
masih aktif bagi yang berusia di atas 17 tahun, dan KRT bagi yang berusia di
bawah 17 tahun (administrasi kependudukan).
Penelitian ini berbentuk penelitian deskripstif yang dilaksanakan di
Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota. Sampel dalam penelitian ini
berjumlah 89 orang, dengan 8 orang pegawai puskesmas, dan 81 orang pasien
Program Pengobatan Dasar Gratis. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah dengan data primer (kuisioner, wawancara, dan observasi), dan data
sekunder (studi pustaka).
Data hasil penelitian kemudian dianalisis dimana dalam hal ini mengenai
evalusi program, maka hasil yang didapatkan yaitu program belum dapat berjalan
dengan baik oleh karena kesulitan mengurus administrasi kependudukan.
Pelayanan kesehatan di Puskesmas memang terlaksana dengan baik namun
masyarakat mengeluhkan pengurusan KTP/KRT yang cukup sulit sebagai syarat
untuk menikmati Program Pengobatan Dasar Gratis. Hal lainnya ialah alat-alat
pengobatan gigi dan mata di Puskesmas Pasar Merah masih kurang lengkap
sehingga menimbulkan kekurangpuasan pada pasien.


Kata Kunci: Evaluasi, Kebijakan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan



Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................... i
ABSTRAK ............................................................................................ iii
DAFTAR ISI .......................................................................................... iv
DAFTAR BAGAN ................................................................................ viii
DAFTAR TABEL .................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Perumusan Masalah ..................................................................... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 7
C1. Tujuan Penelitian .................................................................. 7
C2. Manfaat Penelitian ................................................................ 7
D. Sistematika Penulisan .................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Masalah Kesehatan ...................................................................... 9
B. Kebijakan Sosial .......................................................................... 12
C. Kebijakan Kesehatan ................................................................... 15
D. Pelayanan Kesehatan ................................................................... 17
E. Program Pengobatan Dasar Gratis ................................................. 18
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


F. Puskesmas .................................................................................... 21
G. Perilakau Sehat ............................................................................ 24
G1. Konsep Umum Perilaku ......................................................... 24
G2. Perilaku Pemakai Sarana Kesehatan ...................................... 26
H. Evaluasi Program ........................................................................ 27
H1. Evaluasi ................................................................................ 27
H2. Program ................................................................................ 28
I. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 31
J. Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional .................................. 35
J1. Defenisi Konsep ....................................................................... 35
J2. Defenisi Operasional ................................................................. 36

BAB III METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian ............................................................................ 38
B. Lokasi Penelitian ......................................................................... 38
C. Populasi dan Sampel .................................................................... 39
C1. Populasi ................................................................................ 39
C2. Sampel .................................................................................. 39
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 40
E. Teknik Analisa Data .................................................................... 41

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


A. Puskesmas Pasar Merah ............................................................... 42
A1. Latar Belakang Puskesmas Pasar Merah ................................ 42
A2. Visi Puskesmas Pasar Merah ................................................. 42
A3. Misi Puskesmas Pasar Merah ................................................. 42
A4. Tujuan dan Bentuk Pelayanan Kesehatan Oleh
Puskesmas Pasar Merah ........................................................ 43
B. Keadaan Serta Situasi Puskesmas Pasar Merah ............................ 44
B1. Lokasi Puskesmas Pasar Merah ............................................. 44
B2. Wilayah Kerja Puskesmas Pasar Merah ................................. 44
B3. Distribusi Penduduk Menurut Wilayah Kerja Puskesmas
Pasar Merah ........................................................................... 47
B4. Data Kesehatan Umum Wilayah Kerja Puskesmas
Pasar Merah ........................................................................... 48
C. Upaya Puskesmas Pasar Merah .................................................... 52

BAB V
A. Karakteristik Responden .............................................................. 68
A1. Karakteristik Responden Pegawai Puskesmas Pasar Merah ... 68
A2. Karakteristik Responden Pasien Program Pengobatan
Dasar Gratis .......................................................................... 73
B. Tanggapan Responden ................................................................. 77
B1. Pegawai Puskesmas Pasar Merah .......................................... 77
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


B2. Pasien Program Pengobatan Dasar Gratis ................................ 91

BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 115
B. Saran ........................................................................................... 119
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR BAGAN

Halaman
1. Bagan Kerangka Pemikiran ................................................................ 34
2. Bagan Struktur Organisasi Puskesmas Pasar Merah ............................ 50












Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009








DAFTAR TABEL

Halaman
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


1. Tabel 1. Distribusi Penduduk Menurut Wilayah Kerja Puskesmas
Pasar Merah .................................................................... 5
2. Tabel 2. Data Monografi Wilayah Kerja Puskesmas Pasar Merah .. 16
3. Tabel 3. Karakteristik Responden Petugas Puskesmas Pasar merah
Berdasarkan Usia ............................................................ 68
4. Tabel 4. Karakteristik Responden Petugas Puskesmas Pasar Merah
Berdasarkan Jenis Kelamin .............................................. 69
5. Tabel 5. Karakteristik Responden Pegawai Puskesmas Pasar Merah
Berdasarkan Pendidikan ................................................... 70
6. Tabel 6. Karakteristik Pegawai Puskesmas Pasar Merah Berdasarkan
Golongan ........................................................................ 71
7. Tabel 7. Karakteristik Responden Pegawai Puskesmas Pasar Merah
Berdasarkan Jabatan ....................................................... 72
8. Tabel 8. Karakteristik Responden Pasien Program Pengobatan Dasar
Gratis Berdasarkan Jenis Kelamin ................................... 73
9. Tabel 9. Karakteristik Responden Pasien Program Pengobatan Dasar
Gratis Berdasarkan Usia .................................................. 74
10. Tabel 10. Karakteristik Responden Pasien Program Pengobatan Dasar
Gratis Berdasarkan Pendidikan ....................................... 75
11. Tabel 11. Karakteristik Responden Pasien Program Pengobatan Dasar
Gratis Berdasarkan Pekerjaan .......................................... 76

12. Tabel 12. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Pemahaman
Terhadap Bidang-Bidang Tugas Dalam Perogram Pengobatan
Gratis ..................................................................................... 77
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


13. Tabel 13. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Keseringan
Mengalami Kesulitan Pada Saat Melayani Pasien
Pengobatan Dasar Gratis ....................................................... 78
14. Tabel 14. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Keseringan
Menyapa Pasien Baik Selama Mendapatkan Pelayanan
Kesehatan Maupun di Luar Kamar Periksa ...................... .. 80
15. Tabel 15. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Pernah Tidaknya
Menerima Keluhan Dari Pasien Program Pengobatan Dasar
Gratis ..................................................................................... 81
16. Tabel 16. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Prosedur
Administrasi Berobat Apakah Membantu Bagi Pasien Untuk
Menikmati Perlayanan Atau Tidak ......................................... 82
17. Tabel 17. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Prioritas
Waktu Melayani Pasien Apakah Berdasarkan Faktor
Kedatangan Atau Faktor Lainnya. ................................... ... 83
18. Tabel 18. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Fasilitas Yang
Memadai Untuk Mendiagnosa Penyakit Pasien. ............... .. 83
19. Tabel 19 Distribusi Tanggapan Responden Tentang Lamanya Pasien
Menggunakan Obat Dari Program Pengobatan Gratis Hingga
Mencapai Kesembuhan ................................................... ... 84

20. Tabel 20. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Pernah Atau
Tidaknya Salah Melakukan Diagnosa Terhadap
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


Pasien Program Pengobatan Dasar Gratis . ....................... 85
21. Tabel 21. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Kelengkapan
Alat-Alat Pengobatan Di Puskesmas ................................... 86
22. Tabel 22. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Jumlah
Masyarakat Yang Berobat Setelah Diberlakukannya
Program Pengobatan Dasar Gratis. ................................... . 87
23. Tabel 23. Distribusi Tanggapan Responden Tentang
Keberlanjutan Program Pengobatan Dasar Gratis ............... 88
24. Tabel 24. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Asal
Informasi Program Pengobatan Dasar Gratis ...................... 91
25. Tabel 25. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Memperlihatkan
Administrasi Penduduk (KRT) Kepada Petugas Kartu Pada
Saat Berobat .................................................................... 92
26. Tabel 26. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Memperlihatkan
Administrasi Penduduk (KTP) Yang Masih Aktif Kepada
Petugas Kartu Pada Saat Berobat . .................................. 93
27. Tabel 27. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Intensitas
Pelayanan Pemeriksaan Yang Dilakukan Oleh Dokter
Pada Pasien Pengobataan Dasar Gratis . ........................... 94
28. Tabel 28. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Penjelasan
Yang Diberikan Dokter Atau Petugas Puskesmas
Mengenai Penyakit Pasien . ............................................. 95

29. Tabel 29. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Sikap
Ramah Dokter Terhadap Pasien Selama Mendapatkan
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


Pelayanan Kesehatan . ..................................................... 96
30. Tabel 30. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Keseringan
Dokter Atau Petugas Kesehatan Menyapa Pasien Di
Luar Kamar Periksa (Di Luar Perawatan) . ....................... 97
31. Tabel 31. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Ada
Atau Tidaknya Perbedaan Sikap Oleh Dokter Atau Petugas
Puskesmas Terhadap Pasien Pengobatan Dasar Gratis
Dengan Pasien Lainnya. .................................................. 98
32. Tabel 32. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Intensitas
Ketepatan Waktu Dalam Membuka Pelayanan Puskesmas. 75
33. Tabel 33. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Intensitas
Ketepatan Waktu Dalam Menutup Pelayanan Puskesmas. 100
34. Tabel 34. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Kepedulian
Dokter Terhadap Keluhan Penyakit Pasien . ..................... 101
35. Tabel 35. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Tentang
Prosedur Administrasi Pelayanan Pada Pengobatan
Dasar Gratis .................................................................... 102
36. Tabel 36. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Keseringan
Terjadinya Miskomunikasi Antara Petugas Puskesmas
Dengan Pasien Pengobatan Dasar Gratis . ........................ 103
37. Tabel 37. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Pernah
Atau Tidaknya Memperoleh Perlakuan Tidak Baik
Dari Petugas Puskesmas .................................................. 104
38. Tabel 38. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Kelengkapan
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


Alat-Alat Pengobatan Di Pusksmas Pasar Merah . ............ 105
39. Tabel 39. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Keadaan
Kamar Mandi Puskesmas .................................................... 106
40. Tabel 40. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Jumlah Petugas
Puskesmas............................................................................. 107
41. Tabel 41. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Lamanya
Sembuh Setelah Berobat Di Program Pengobatan Dasar
Gratis...................................................................................... 108
42. Tabel 42. Distribusi Tanggapan Responden Mengenai Pernah
Atau Tidaknya Mengalami Kesalahan Diagnosa Penyakit
Pada Program Pengobatan Dasar Gratis . ........................ 109
43. Tabel 43. Distribusi Tanggapan Responden Mengenai Kepuasan
Terhadap Pelayanan Program Pengobatan Dasar Gratis ..... 110
44. Tabel 44. Distribusi Tanggapan Responden Mengenai Membantu
Atau Tidaknya Program Pengobatan Dasar Gratis
Dalam Hal Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
Kota Medan . ................................................................... 111
45. Tabel 45. Distribusi Tanggapan Responden Mengenai
Keberlanjutan Program Pengobatan Dasar Gratis. ............ 112
46. Tabel 46. Distribusi Tanggapan Responden Mengenai Keseringan
Memanfaatkan Program Pengobatan Dasar Gratis Di
Puskesmas. ...................................................................... 113

DAFTAR LAMPIRAN
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009



1. Kuisioner untuk Pegawai Puskesmas Pasar Merah.
2. Kuisioner untuk Pasien Program Pengobatan Dasar Gratis.
3. Surat Mohon Izin Penelitian dari FISIP USU.
4. Surat Keterangan Telah Melaklukan Penelitian dari Puskesmas Pasar
Merah.
5. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Pasar Merah

















1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kesehatan merupakan modal dasar manusia dalam melaksanakan aktifitas
hidupnya. Medapatkan pelayanan kesehatan merupakan hak setiap manusia untuk
memperbaiki kualitas hidupnya ke arah yang lebih baik. Kesehatan adalah
keadaan sejahtera badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomi, hal ini tercantum dalam UU No. 23 tahun
1992 tentang Kesehatan.
Pemenuhan kebutuhan akan pelayanan kesehatan harus didukung oleh
berbagai fasilitas dari lembaga kesehatan, misalnya Puskesmas, rumah sakit,
klinik, dan lembaga perobatan lainnya. Pengadaan fasilitas kesehatan
diselenggarakan secara bersama-sama oleh pemerintah dan swasta dengan
memperhatikan faktor efisiensi dan ketercapaian bagi penduduk miskin dan
kelompok khusus seperti: bayi, ibu hamil, dan lansia (Departemen Kesehatan RI,
1999:3).
Krisis ekonomi yang berkepenjangan sejak Orde Reformasi (tahun 1997)
dikumandangkan sampai saat ini menimbulkan berbagai banyak masalah sosial,
salah satunya yaitu krisis kesehatan. Krisis kesehatan telah membuat masyarakat
golongan tidak mampu (miskin) semakin kesulitan dan menderita dalam
menjangkau fasilitas kesehatan baik milik swasta maupun pemerintah yang
disebabkan pembiayaan kesehatan yang cukup mahal. Masyarakat tidak mampu
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


dalam masa krisis rentan terhadap berbagai paparan penyakit. Masalah kesehatan
masyarakat Sumatera Utara khususnya kota Medan masih tergolong rawan.
Tingkat kesakitan penduduk tahun 2003 mencapai 16,6 persen dan meningkat
menjadi 19,2 persen tahun 2004 dan tahun 2005 menurun menjadi 18 persen.
Diperkirakan tahun 2008 tingkat kesakitan penduduk masih sekitar 15 persen.
Jumlah bayi yang meninggal pada tahun 2004 masih sekitar 37 jiwa per 1000
kelahiran dan pada tahun 2008 diperkirakan masih sekitar 35 jiwa per 1000
kelahiran. Sementara angka kematian ibu (AKI) tahun 2002 masih sekitar 360
orang per 100.000 kelahiran. Usia harapan hidup rata-rata penduduk tahun 2004
masih mencapai 70 tahun. (http://www.geogle.waspadaonline/05/04/2008/22:48).
Gambaran di atas mencerminkan bahwa tingkat kesehatan masyarakat masih perlu
diperbaiki.
Melihat hal ini, dan sejalan dengan visi Departemen Kesehatan RI Sehat
Tahun 2010 dan Visi Dinas Kesehatan Kota Medan, yaitu Kesehatan Mantap
(Mandiri, Tanggap, Profesional). Seiring dengan semangat otonomi daerah yang
diberikan wewenang untuk menyelenggarakan kegiatan birokrasi,administrasi,
dan ekonomi serta termasuk juga program kesehatan didalamnya; maka
pemerintah Kota Medan menetapkan kebijakan pengobatan dasar gratis kepada
masyarakat yang berdomisili di Kota Madya Medan. Terutama masyarakat
miskin untuk berobat di Puskesmas. Program Pengobatan Gratis ini dituangkan
dalam Surat Edaran Walikota Medan No. 39 Tahun 2002 tentang Pelaksanaaan
Peraturan Derah Kota Medan No. 15 Tahun 2002 tentang Retribusi Pelayanan dan
Perizinan di Bidang Kesehatan terutama poin II.
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


Dana retribusi yang terkumpul akan disetor sebagai dana masukan daerah
(Pendapatan Daerah) yang akan digunakan untuk biaya pembangunan daerah.
Kebijakan ini adalah kebijakan lintas-sektoral, maksudnya adalah melalui
kebijakan ini maka program kerja beberapa instansi dapat saling beriringan, antara
lain Dinas Kesehatan, Departemen Dalam Negeri, BKKBN, Departemen Sosial.
Jadi melalui penunjukkan KTP/KRT maka secara tidak langsung akan menjadikan
masyarakat tertib dalam pendataan penduduk dan membantu pemerintah dalam
hal pengawasan, pemeliharaan kualitas penduduk serta pengendalian penduduk.
Pengobatan gratis ini adalah sumbangsih pemerintah kepada masyarakat kota
Medan atas kepatuhan terhadap peraturan yang diberlakukan yakni bagi yang
berusia 17 tahun wajib memiliki KTP dan di bawah 17 tahun sudah tercantum
namanya di dalam KRT. Namun setelah terlaksana kurang lebih selama 6 tahun,
masih banyak saja masyarakat yang belum dapat menikmati Program Pengobatan
Dasar Gratis dengan berbagai alasan, seperti ketidaktahuan informasi, kesulitan
dalam penyuluhan, termasuk sulitnya mengurus administrasi kependudukan bagi
masyarakat sehingga terhalang dalam menikmati Program Pengobatan Dasar
Gratis (pembuatan KTP dan KRT).
Peraturan ini juga sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan Walikota
Medan No. 50 Tahun 2001 dan Surat Edaran Kepala Dinas Kesehatan Kota
Medan No.440/2596.2001 mengenai Kebijakan Pengobatan Dasar Gratis bagi
penduduk Kota Madya Medan dan mulai dilaksanakan sejak 18 Agustus 2001.
Perbedaan antara Surat Keputusan Walikota Medan No. 50 Tahun 2001 dan
Surat Edaran Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan No.440/2596.2001 mengenai
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


Kebijakan Pengobatan Dasar Gratis dengan Surat Edaran Walikota Medan No. 39
Tahun 2002 tentang Pelaksanaaan Peraturan Derah Kota Medan No. 15 Tahun
2002 tentang Retribusi Pelayanan dan Perizinan di Bidang Kesehatan adalah
terletak pada perubahan tarif retribusi yaitu adanya penurunan tarif berobat
apabila tidak dapat menunjukkan KTP/KRT. Kebijakan tersebut bertujuan
meringankan beban masyarakat, khususnya yang benar-benar miskin. Apalagi
sekarang ini biaya obat cukup mahal, terlebih-lebih untuk ukuran kantong
masyarakat menengah ke bawah. Ini adalah salah satu kebijakan Walikota Medan
yang dinilai baik oleh masyarakat dan telah berjalan kurang lebih selama 6 tahun.
Perlu kita ketahui bersama bahwa Program Pengobatan Gratis ini merupakan yang
pertama di Indonesia.
Tahun 2003, Dinas Kesehatan Kota Medan telah melakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan Program Pengobatan Gratis di Puskesmas. Indikator
keberhasilannya adalah trend kunjungan pasien dan trend angka kesakitan. Jumlah
kunjungan adalah jumlah kunjungan umum. Apabila terjadi peningkatan jumlah
kunjungan umum, maka program pelayanan kesehatan gratis berhasil
dilaksanakan. Demikian sebaliknya, jumlah kunjungan menurun, maka program
pelayanan gratis kurang bermanfaat. Jumlah kunjungan yang dilihat adalah jumlah
kunjungan sebelum pelaksanaan pelayanan gratis dengan kunjungan pada
pelaksanaan Program Pengobatan Gratis. Dari hasil evaluasi itu, jumlah
kunjungan pasien rawat jalan meningkat sekitar 13% dari tahun sebelum Program
Pengobatan Gratis dilaksanakan. Sedangkan angka kesakitan adalah jumlah angka
kesakitan yang datang ke Puskesmas. Dari hasil evaluasi terjadi penurunan sekitar
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


10-20 persen. Namun indikator tersebut dipengaruhi beberapa hal seperti
banyaknya sarana kesehatan rumah sakit, klinik swasta, balai pengobatan.
Demikian juga pertumbuhan pendudukyang terus bertambah dan peningkatan
kebutuhan masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan lebih spesifik dan
komprehensif. (http://www.waspadaonline.com/13/04/2008/22:48)
Kebijakan yang baik ini, sebaiknya juga perlu ditopang dengan fasilitas
serta tenaga medis yang ada. Hingga September 2008, Medan sudah memiliki 80
Puskesmas yang meliputi 39 Puskesmas induk, dan 41 Puskesmas Pembantu, serta
13 diantaranya merupakan Puskesmas rawat inap. Sedangkan tenga kesehatan
yang ada sudah sekitar 3300 orang.
(http://www.medanbisnisonline.com/17/09/2008/20:00) Namun hal yang perlu
dibenahi adalah Poskeskel (Pos Kesehatan Kelurahan) yang apabila ada
masyarakat yang terdesak akan suatu penyakit (luka kecelakaan lalulintas, sakit
mendadak) dapat memperoleh suatu perawatan melalui klinik kelurahan yang ada
secara gratis, tapi hal ini terkendala karena harus memiliki dana sehat karena
klinik yang ada bisa saja milik swasta.
Salah satu Puskesmas yang melaksanakan Program Pengobatan Gratis
adalah Puskesmas Pasar Merah. Puskesmas Pasar Merah terletak di Jalan HM.
Joni No.104 Kecamatan Medan Kota. Puskesmas ini termasuk Puskesmas yang
ramai dikunjungi masyarakat karena letaknya yang strategis di pinggir jalan dan
dekat dengan pemukiman penduduk dan selain itu wilayah kerjanya adalah
wilayah kerja yang padat penduduk yaitu 33.881 jiwa yang terdiri dari 7188
kepala keluarga. Jumlah tenaga medis dan tenaga administrasi di Puskesmas Pasar
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


Merah adalah 20 orang terdiri dari: 3 orang dokter umum, 1 orang dokter gigi, 4
orang bidan, 2 orang apoteker, 7 perawat umum, 1 perawat gigi, 1 tenaga
administrasi, dan 1 sanitarian (Puskesmas Pasar Merah, 2007:4).
Permasalahan yang sering muncul dalam rangka pelaksanaan Program
Pengobatan Gratis di wilayah kerja Puskesmas Pasar Merah adalah banyaknya
masyarakat yang belum menikmati program ini, padahal sudah terlaksana selama
kurang lebih 6 tahun. Beberapa dari petugas kesehatan menyatakan bahwa
penyebabnya adalah banyak masyarakat yang sulit untuk diberikan pengetahuan
tentang berobat gratis, sedangkan masyarakat mengeluhkan sulitnya untuk
mengurus administrasi kependudukan. Namun, sejak diadakannya Program
Pengobatan Gratis masyarakat yang sakit tetap ramai memeriksakan kesehatannya
di Puskesmas.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis merasa tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul Evaluasi Pelaksanaan Program
Pengobatan Dasar Gratis bagi Masyarakat Kota Medan oleh Puskesmas
Pasar Merah Kecamatan Medan Kota.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka permasalahan
pokok dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pelaksanaan program
pengobatan dasar gratis bagi masyarakat kota Medan oleh Puskesmas Pasar
Merah kecamatan Medan Kota?

Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
C.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan Program Pengobatan Gratis di
Puskesmas Pasar Merah.
2. Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap Program
Pengobatan Gratis di Puskesmas Pasar Merah.
C.2 Manfaat Penelitian
Adapun hasil penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat sebagai
referensi bagi kita, terutama dalam hal pengembangan konsep-konsep, teori-teori,
dan program-program, dalam rangka meningkatkan kualitas kesejahteraan
masyarakat di bidang kesehatan pada umumnya dan bagi pembuat kebijakan
kesehatan (Dinas Kesehatan Kota Medan) pada khususnya.

D. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan uraian teori yang berkaitan dengan penelitian,
kerangka pemikiran, defenisi konsep, dan defenisi operasional.

Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi
dan sampel, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data.
BAB IV : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang gambaran umum mengenai lokasi dimana
peneliti melakukan penelitian.
BAB V : ANALISIS DATA
Bab ini berisikan tentang uraian data dari hasil penelitian serta
analisisnya.
BAB VI : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang bermanfaat dari hasil
penelitian.











Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Masalah Kesehatan
Secara harafiah masalah ialah sesuatu yang menyangkut dengan
persoalan, sedangkan kesehatan ialah hal-hal yang berhubungan agar kita tidak
dalam keadaan sakit secara fisik dan psikis, yang disebabkan oleh faktor intern
(dalam diri sendiri), maupun faktor ekstern (dari luar diri, yaitu keluarga,
masyarakat, maupun kehidupan sosial kita). Jadi jika digabungkan, masalah
kesehatan ialah sesuatu yang menyangkut dengan persoalan kesehatan. Masalah
ini dapat dilihat dari berbagai konteks yang ada. Namun dalam penelitian ini
penulis memaparkan masalah kesehatan hanya beberapa aspek saja.
Salah satu penyebab masalah kesehatan yang terjadi ialah disebabkan
oleh kemiskinan. Masyarakat yang tergolong miskin sulit untuk mempertahankan
dan meningkatkan daya tahan tubuhnya melalui asupan gizi yang baik dan
berkualitas karena keadaan ekonomi yang kurang baik, tinggal di tempat dengan
kepadatan penduduk yang tinggi, kematian ibu melahirkan dan bayi juga
meningkat, serta gaya hidup yang tidak baik lainnya . Masyarakat miskin yang
sakit juga tidak mampu menjangkau fasilitas kesehatan yang ada karena tidak
memiliki biaya berobat. Umumnya apabila mereka sakit, mereka hanya
membiarkannya atau membeli obat-obat sederhana di warung terdekat, dan
mereka yakin pasti akan sembuh. Padahal belum tentu sembuh, karena obat yang
kurang sesuai baik dari segi sasaran dan dosis. Perasaan sakit yang mereka
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


rasakan bisa saja merupakan gejala-gejala penyakit berat yang ada misalnya jika
merasa batuk yang terlalu lama, lemas, dan pusing, serta sesak bernafas bisa saja
ini gejala pneumonia dan dapat tertular kepada orang lain.Tetapi oleh karena
keterbatasan biaya maka masyarakat menganggap itu hanya batuk biasa. Apabila
hal ini dibiarkan akan dapat menjadi masalah sosial di masyarakat.
Masyarakat miskin pada umumnya tinggal di wilayah yang kepadatan
penduduknya sangat tinggi dan sanitasi yang kurang baik, misalnya tempat
pembuangan sampah yang tidak teratur, jamban yang keadaannya tidak baik, serta
kualitas air yang memprihatinkan. Penyakit yang mungkin timbul ialah diare dan
gangguan pencernaan lainnya.
Penyebab lainnya adalah keadaan sekitar, kondisi cuaca dan masalah alam
yang ada. Pemerintah Kota Medan menyadari asap kendaraan bermotor adalah
penyebab penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan). Sehingga mereka membuat
retribusi perpakiran yang sebagian dialokasikan untuk pencegahan penyakit ISPA.
Dalam mengatasi masalah kesehatan dapat digunakan beberapa strategi
utama, antara lain:
1. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat.
Sasaran utama strategi ini adalah seluruh desa menjadi desa siaga,
seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat serta seluruh
keluarga sadar gizi.
2. Meningkatkan akses masyarakat tehadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas.
Sasaran utama strategi ini adalah; setiap orang miskin mendapatkan
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


pelayanan kesehatan yang bermutu; setipa bayi, anak, dan kelompok
masyarakat risiko tinggi terlindungi dari penyakit; di setiap desa
tersedia SDM kesehatan yang kompeten; di setiap desa tersedia cukup
obat esensial dan alat kesehatan dasar; setiap Puskesmas dan
jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh masyarakat di
wilayah kerjanya; pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit,
Puskesmas dan jaringannya memenuhi standar mutu.
3. Meningkatkan sistem surveillans, monitoring dan informasi kesehatan.
Sasaran utama dari strategi ini adalah : setiap kejadian penyakit
terlaporkan secara cepat kepada desa/lurah untuk kemudian diteruskan
ke instansi kesehatan terdekat; setiap kejadian luar biasa (KLB) dan
wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan tepat sehingga tidak
menimbulkan dampak kesehatan masyarakat; semua ketersediaan
farmasi, makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat;
terkendalinya pencemaran lingkungan sesuai dengan standar
kesehatan; dan berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence
based di seluruh Indonesia.
4. Meningkatkan pembiayaan kesehatan. Sasaran utama dari strategi ini
adalah pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran
pemerintah pusat dan daerah; anggaran kesehatan pemerintah
diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi kesehatan; dan
terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat
miskin. Hal ini misalnya dapat kita lihat dengan terselenggaranya
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


Program Pengobatan Gratis bagi penduduk Kota Medan.
(http://www.wordpress.com/15/05/2007/14:15)

B. Kebijakan Sosial
Kebijakan sosial di dalam berbagai kepustakaan memiliki beragam
makna. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa sebagian besar defenisi yang
dikemukakan oleh para pakar dipengaruhi oleh masalah-masalah tertentu yang
ingin dikaji oleh para pakar analisis yang bersangkutan. Namun kalau kita kaji
dengan teliti berbagai defenisi yang muncul dalam pelbagai kepustakaan, maka
paling tidak kita menemuklan 2 macam pandangan, yaitu:
I. Pandangan yang pertama, para ahli mengatakan kebijakan sosial identik
dengan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pemerintah. RS. Parker
(1975) menyebutkan kebijakan negara/sosial adalah suatu tujuan tertentu,
atau serangkaian asas tertentu, atau tindakan yang dilaksanakan oleh
pemerintah pada suatu waktu tertentu dalam kaitannya dengan sesuatu
subjek atau sebagai respon terhadap suatu keadaan yang krisis.
Defenisi lainnya mengatakan bahwa kebijakan sosial adalah: suatu
wilayah atau bidang tertentu dari tindakan-tindakan pemerintah sebagai subjek
telaah perbandingan dan telaah yang kritis, yang meliputi antara lain berbagai
tindakan dan prinsip-prinsip yang berbeda dan menganalisis secara cermat
kemungkinan hubungan sebab akibat dalam konteks suatu disiplin berpikir
tertentu semisal ekonomi, sains dan politik (Parker, ibid). Sedangkan di pihak
lain, Thomas R.Dye (1978) merumuskan kebijakan sosial sebagai semua pilihan
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


atau tindakan yang dilakukan pemerintah. Oleh sebab itu dari sudut pandangan
Dye, kebijakan sosial itu menyangkut pilihan-pilihan apapun yang dilakukan
pemerintah, baik untuk melakukan sesuatu ataupun tidak berbuat sesuatu. Ada
juga dua orang ahli yaitu Edwards dan Sharkansky yang menyatakan bahwa
kebijakan sosial adalah:apa yang dikatakan dan apa yang dilakukan oleh
pemerintah atau apa yang tidak dilakukannya, ia adalah tujuan-tujuan atau
sasaran-sasaran dari program-program, pelaksanaan niat dan peraturan-peraturan.
II. Pandangan kedua, para ahli mengatakan kebijakan sosial identik dengan
implementasi (Policy Implementation). Hal ini juga terbagi dua kutub,
yang pertama yang memandang kebijakan sosial itu adalah keputusan-
keputusan pemerintah yang mempunyai tujuan-tujuan atau sasaran-sasaran
tertentu dan mereka yang beranggapan bahwa kebijakan sosial mempunyai
akibat atau dampak yang dapat diramalkan (predictable) atau dapat
diantisipasi. Para ahli yang mewakili kutub yang pertama misalnya adalah
Nakamura dan Small Wood, yang memandang kebijakan sosial dalam 3
aspek yaitu: perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, dan evaluasi
kebijakan. Dalam hubungan ini mereka berpendapat bahwa kebijakan
negara/sosial adalah serentetan instruksi/perintah dari para pembuat
kebijakan yang ditujukan kepada para pelaksana kebijakan yang
menjelaskan tujuan-tujuan serta cara-cara untuk mencapai tujuan
tersebut. Sementara itu ada pula yang menitikberatkan bahwa suatu
kebijakan sebenarnya terdiri dari serangkaian keputusan atau tindakan.
Oleh sebab itu tidak mengherankan apabila Pressman dan Wildavsky
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


mendefenisikan kebijakan sosial sebagai suatu hipotesis yang
mengandung kondisi-kondisi awal serta akibat-akibat yang dapat
diramalkan Maka dalam hal ini jika pada tahun 2005 Pemko Medan
menyediakan 5 milyar untuk Program Pengobatan Gratis di Puskesmas,
maka berbagai macam fasilitas dapat dibangun sebagai instrumen untuk
mewujudkan program tersebut.
Menurut Michael Hill daerah-daerah khusus kebijakan sosial yaitu:
1. Pendapatan dan biaya hidup
2. Kebijakan Kesehatan
3. Perlindungan Sosial
4. Kebijakan Perumahan
5. Kebijakan Pekerjaan
6. Kebijakan Pendidikan
7. Kebijakan Lingkungan (Hill, 1996:90)
Spicker (1995:h.3) menggambarkan usaha kesejahteraan sosial, dalam
kaitan dengan kebijakan sosial sekurang-kurangnya mencakup 5 bidang utama
yang disebut dengan big five, yaitu:
1. Bidang Kesehatan
2. Bidang Pendidikan
3. Bidang Perumahan
4. Bidang J aminan Sosial
5. Bidang Pekerjaan Sosial (Adi, 2002:128)

Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


C. Kebijakan Kesehatan
Manusia amat membutuhkan kesehatan fisik dan mental yang baik dalam
kehidupannya. Kesehatan yang baik akan meningkatkan produktifitasnya yang
memberikan sumbangsih yang bernilai bagi negara. Kesehatan merupakan
investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting
dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pembangunan kesehatan harus
dipandang sebagai suatu investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Dalam pengukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kesehatan
adalah salah satu komponen utama selain pendidikan dan pendapatan. Dalam
Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan ditetapkan bahwa
kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Kondisi
pembangunan kesehatan secara umum dapat dilihat dari status kesehatan dan gizi
masyarakat, yaitu angka kematian bayi, kematian ibu melahirkan, prevalensi gizi
kurang dan umur angka harapan hidup. Upaya kesehatan di masa datang harus
mampu menciptakan dan menghasilkan SDM Indonesia yang sehat produktif
sehingga obsesi upaya kesehatan harus dapat mengantarkan setiap penduduk
memiliki status kesehatan yang cukup.
Kebijakan kesehatan bertujuan untuk mewujudkan Indonesia Sehat 2010.
Adapun strategi kebijakan untuk mewujudkan Indonesia Sehat 2010, yaitu:
1. Pembangunan Nasional Berwawasan. Kesehatan, semua kebijakan
pembangunan nasional yang sedang dan atau akan diselenggarakan
harus memiliki wawasan kesehatan.
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


2. Profesionalisme, dilaksanakan melalui penerapan kemajuan ilmu dan
teknologi, serta melalui penerapan nilai-nilai moral dan etika.
3. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat, untuk memantapkan
kemandirian masyarakat dalam pola hidup sehat, perlu digalang peran
serta masyarakat yang seluas-luasnya, termasuk peran serta dalam
pembiayaan. JPKM yang pada dasarnya merupakan penataan sub
sistem pembiayaan kesehatan dalam bentuk mobilisasi sumber dana
masyarakat, adalah wujud nyata dari peran serta masyarakat tersebut,
yang apabila berhasil dilaksanakan akan mempunyai peranan yang
besar pula dalam turut mempercepat pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan.
4. Desentralisasi, yang inti pokoknya adalah pendelegasian wewenang
yang lebih besar kepada pemerintah daerah untuk mengatur sistem
pemerintahan dan rumah tangga sendiri memang dipandang lebih
sesuai untuk pengelolaan pelbagai pembangunan nasional pada masa
mendatang. (http://www.wordpress.com/15/05/2007/14:15)
Fielding dan Briss menganjurkan pemanfaatan analisis dampak kesehatan
(proyek, program, dan kebijakan), kajian sistematik dan portofolio untuk
menjamin kesesuaian kebijakan dengan masyarakat dan kelaikan dalam
implementasi. Kajian sistematik atas bukti kebijakan kesehatan memang bukan
segala-galanya untuk menilai apakah kebijakan tersebut sudah tepat, tetapi paling
tidak bisa mengarahkan apakah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
memperkuat bukti yang telah ada, dan bagaimana penelitian harus dilakukan
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


untuk memaksimalkan kekuatan bukti yang mendukung suatu kebijakan tertentu.
Program pengobatan dasar gratis di Kota Medan merupakan salah satu bentuk
kebijakan kesehatan ini.
Menurut Michael Hill, kebijakan kesehatan terdiri dari 3 penentu utama,
yaitu:
1. Pengatur kebijakan (pemerintah).
2. Pendana, masyarakat yang membayar pajak. Pajak ini nantinya akan
didistribusikan oleh untuk biaya Program Pengobatan Gratis.
3. Perencana kebijakan dan petugas kesehatan (provider).(Hill,1996:99)

D. Pelayanan Kesehatan
Menurut Sjahrir, pelayanan adalah jenis usaha yang dikelola oleh
pemerintah dan ditunjukkan untuk melayani kepentingan masyarakat dan
mempunyai fungsi sosial tanpa berorientasi kepada aspek keuntungan (non profit).
Pelayanan kesehatan dapat diartikan sebagai setiap upaya yang
diselenggarakan secara sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi
untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan (promotif), mencegah (preventif)
dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan masyarakat (kuratif).
(Nasution,1997:107)

E. Program Pengobatan Dasar Gratis
Pengobatan Gratis dimulai sejak 18 Agustus 2001 hingga sekarang sesuai
dengan Surat Keputusan Walikota Medan No. 50 Tahun 2001 dan Surat Edaran
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan No.440/2596.2001 mengenai Kebijakan
Pengobatan Dasar Gratis bagi penduduk Kota Madya Medan. Tetapi untuk
tinjauan pustaka tulisan ini, penulis megutip dari Surat Edaran Walikota Medan
No. 39 Tahun 2002 tentang Pelaksanaaan Peraturan Derah Kota Medan No. 15
Tahun 2002 tentang Retribusi Pelayanan dan Perizinan di Bidang Kesehatan yang
adalah tindak lanjut dari surat keputusan sebelumnya. Adapun inti dari Surat
Edaran Walikota Medan No. 39 Tahun 2002 tentang Pelaksanaaan Peraturan
Derah Kota Medan No. 15 Tahun 2002 tentang Retribusi Pelayanan dan Perizinan
di Bidang Kesehatan yaitu terletak pada pasal 20 ayat 3, yaitu:
I.1. Pengobatan umum atau Ulangannya adalah Rp. 3.000,-
2. Pengobatan gigi
a. Pemeriksaan gigi 1 kali Rp. 3.000,-
b. Tempel gigi sementara atau cabut gigi 1 buah Rp. 5.000,-
c. Tempel gigi/amalgam/silicat atau incise abses atau pembersihan Rp.
10.000,-
d. Cabut gigi dewasa 1 buah Rp. 7.500,-
e. Cabut gigi susu 1 buah Rp. 5.000
II. Bagi warga Medan yang memiliki dan menunjukkan KTP/KRT Kota Medan
tidak dipungut biaya retribusi untuk perobatan sebagaimana dimaksud pada
poin 1 dan 2 diatas.
Pada poin II KTP berlaku pada usia 17 tahun ke atas sedangkan KRT
berlaku pada usia 0 hingga 17 tahun bagi penduduk kota Medan. Maka
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


dalam hal tinjauan pustaka maka penulis mengutip poin II yaitu mengenai
Program Pengobat Gratis bagi penduduk kota Medan.
Adapun dasar Pengobatan Dasar Gratis ini adalah:
1. Visi Departemen Kesehatan RI adalah Indonesia Sehat 2010
dengan 4 strategi dasar:
1.Paradigma sehat
2.Desentralisasi.
3.Profesionalisme
4.Pengembangan JPKM (Jaringan Pengaman Kesehatan
Masyarakat)
Strategi tersebut menekankan pentingnya aspek promotif (pemeliharaan
kesehatan) dan preventif (pencegahan penularan penyakit agar tidak
menjadi suatu masalah sosial yang bersifat patologis), sehingga
memerlukan peran serta aktif masyarakat yang tinggi dalam pemeliharaan
dan pembiayaan kesehatan, serta pemerintah Kota/Kabupaten dalam hal ini
Kota Medan, bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat mencakup perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan serta evaluasi secara profesional. Selain itu Puskesmas adalah
ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat (sentra pelayanan primer)
dan dapat menjadi tempat rujukan pertama bagi masyarakat yang hendak
berobat.
2. Visi Dinas Kesehatan Kota Medan adalah: Kesehatan Mantap
(Mandiri, Tanggap, dan Profesional). Visi ini dijalankan agar
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


Pemerintah Kota dapat mandiri dalam Pemeliharaan dan Pembiayaan
kesehatan serta selalu tanggap terhadap tuntutan dan perubahan yang
terjadi seperti:
a. Tuntutan konsumen dalam hal ini masyarakat
b.Perubahan pola penyakit oleh karena faktor ekstern (cuaca, keadaan
alam) serta intern (kondisi dan tingkat kemampuan tubuh).
c. Kemajuan teknologi
d.Perubahan tatanan masyarakat akibat globalisasi sehingga masalah
kesehatan dapat ditangani secara professional.
3. Kesehatan merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi setiap
orang.
4. Krisis ekonomi yang berkepanjangan mengakibatkan tingginya
pembiayaan kesehatan.
Pengobatan Gratis memiliki tujuan umum dan tujuan khusus. Secara
terperinci maksud dari:
Tujuan umum: Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kota Medan secara
merata dan menyeluruh.
Tujuan khusus: Program pengobatan gratis memiliki tujuan khusus, yaitu:
1. Menjadikan Puskesmas sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan Dasar serta
menjadi Pusat kegiatan Promotif dan Preventif.
2. Meningkatkan jangkauan dan pemerataan pelayanan kesehatan.
3. Pengobatan dan penemuan dini penyakit untuk mencegah terjadinya
penyakit kronis yang memerlukan pembiayaan mahal.
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


4. Mengembangkan JPKM untuk pelayanan kesehatan lanjutan.
5. Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan.
Pengobatan Gratis membutuhkan biaya yang cukup besar untuk
kelangsungan kegiatannya. Agar dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan,
pelaksanaan Pengobatan Gratis yang merupakan kebijakan Pemko Medan ini
memperoleh kontribusi dana dari:
1. APBD (Anggaran Pendapatan Biaya Daerah) dan APBN (Anggaran
Pendapatan Belanja Negara).
2. JPKM (Jaminan Pemelihara Kesehatan Masyarakat).
3. Kontribusi pajak dari polusi udara hasil dari kendaraan roda dua dan
roda empat.

F. Puskesmas
Pengertian Puskesmas yang akan diketengahkan di sini menunjukkan
adanya perubahan yang disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan
pelayanan kesehatan dewasa ini, diantaranya adalah:
1. Dr. Azrul Azwar, MPH (1980)
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi
fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada
masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha
kesehatan pokok.
2. Departemen Kesehatan RI (1981)
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi
kesehatan yang langsung memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


dan terintegrasi kepada masyarakat di wilayah kerja tertentu dalam usaha-
usaha kesehatan pokok.
3. Departemen Kesehatan RI (1987)
a. Puskesmas adalah sebagai pusat pembangunan kesehatan yang berfungsi
mengembangkan dan membina kesehatan masyarakat serta
menyelenggarakan pelayanan kesehatan terdepan dan terdekat dengan
masyarakat dalam bentuk kegiatan pokok yang menyeluruh di wilayah
kerjanya.
b. Puskesmas adalah suatu unit organisasi fungsional yang secara profesional
melakukan upaya pelayanan kesehatan pokok yang menggunakan
peran serta masyarakat secara aktif untuk dapat memberikan pelayanan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
4. Departemen Kesehatan RI (1991)
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina
peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk
kegiatan pokok (Effendi,1995:35)
Dari keempat defenisi yang diketengahkan di atas maka dapat digali
makna yang lebih mendalam, yang menunjukkan bahwa Puskesmas mempunyai
wewenang dan tanggung jawab yang sangat besar dalam memelihara kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya da lam rangka meningkatkan status kesejahteraan
masyarakat di bidang kesehatan seoptimal mungkin. Jadi dapat kita simpulkan
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


bahwa sIstem kerja dalam melaksanakan program kerjanya, Puskesmas berprinsip
COCD (Community Organization Community Development).
Puskesmas harus bertanggung jawab pada setiap wilayah kerjanya,
meskipun lokasinya berkilo-kilo meter dari puskesmas. Dari azas inilah
puskesmas dituntut untuk lebih mengutamakan tindakan pencegahan penyakit,
dan bukan tindakan untuk pengobatan penyakit. Dengan demikian puskesmas
harus secara aktif terjun ke masyarakat dan bukan menantikan masyarakat dating
ke puskesmas.Wilayah kerja puskesmas, bisa kecamatan, faktor kepadatan
penduduk, luas daerah, keadaan geografik, dan keadaan infrastruktur lainnya
merupakan bahan pertimbangan untuk menentukkan wilayah kerja puskesmas.
Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II,
sehingga pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh walikota atau
bupati, mendengar saran teknis dari Kantor Wilayah Departemen Kesehatan
Provinsi.
Untuk kota besar wilayah kerja puskesmas bisa satu kelurahan, sedangkan
puskesmas di ibukota kecamatan merupakan puskesmas rujukan, yang berfungsi
sebagai pusat rujukan dari puskesmas kelurahan yang juga memiliki fungsi
koordinasi. Sasaran penduduk yang dilaksanakan oleh sebuah puskesmas rata-rata
30.000 penduduk.
G. Perilaku Sehat
G.1 Konsep Umum Perilaku
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


Menurut Robert Kwick, perilaku adalah tindakan ataupun perbuatan suatu
organisme yang dapat diamati bahkan dapat dipelajari. Sedangkan menurut
Ensiklopedia Americana, perilaku adalah sebagai suatu aksi reaksi organisme
terhadap lingkungannya.
Perilaku kesehatan adalah respon seseorang terhadap stimulus yang
berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan dan lingkungan.
Menurut Skinner, perilaku adalah hasil hubungan antara peransang (stimulus) dan
respon. Kaitannya dengan kesehatan yaitu perilaku yang terjadi merupakan hasil
respon seseorangterhadap stimulus berupa sakit dan penyakit, system pelayanan
kesehatan, makanan dan lingkungan (Notoadmodjo,1993:114).
Perilaku mencakup beberapa hal pokok yang terkait dengan kesehatan,
yaitu:
1.Perilaku sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan.
2.Perilaku sehubungan dengan pencarian pengobatan apabila individu
merasa sakit, misalnya usaha untuk mengobati sendiri penyakitnya atau
mencari ke fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan modern, misalnya
puskesmas dan rumah sakit.
3.Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan, adalah respon seseorang
terhadap sistem pelayanan kesehatan, baik modern maupun tradisional.
Perilaku ini menyangkut respon terhadap fasilitas pelayanan, sarana
pelayanan, petugas kesehatan dan obat-obatan.
Becker mengajukan klasifikasi perilaku yang berhubungan dengan
kesehatan seperti berikut:
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


1. Perilaku kesehatan (Health behaviour), yaitu hal-hal yang berkaitan
dengan tindakan atau kegitan seseorang dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya, termasuk juga tindakan-tindakan untuk
mencegah penyakit, kebersihan diri sendiri, memilih makanan, sanitasi
dan sebagainya.
2. Perilaku sakit (Illness Behaviour), yaitu segala tindakan atau kegiatan
yang dilakukan seseorang individu yang merasa sakit, untuk
merasakan dan mengenal kesehatannya atau rasa sakit, termasuk juga
kemampuan atau pengetahuan individu untuk mengidentifikasi
penyakit tersebut.
3. Perilaku peran sakit (The Sick Role Behaviour), yaitu segala tindakan
dan kegiatan yang dilakukan oleh individu yang sedang sakit untuk
memperoleh kesembuhan. Perilaku ini berpengaruh juga terhadap
orang lain terutama anak-anak yang belum mempunyai kesadaran dan
tanggung jawab terhadap kesehatannya.
4. Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan, yaitu respon seseorang
terhadap sistem pelayanan kesehatan, baik sistem pelayanan kesehatan
modern maupun tradisional. (Notoatmodjo,2003:117)

G.2 Perilaku Pemakai Sarana Pelayanan Kesehatan
Notoatmodjo (1993) mengemukakan apabila masyarakat atau anggota
masyarakat yang mendapatkan penyakit, tetapi tidak merasa sakit, maka mereka
tidak akan bertindak apa-apa terhadap penyakitnya tersebut, tetapi sebaliknya bila
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


mereka terserang penyakit dan juga merasakan sakit, barulah akan timbul berbagai
macam perilaku dan usaha guna mencari pengobatan.
Adapun perilaku yang dapat dilihat langsung pada individu yaitu:
a. Tidak melakukan kegiatan apa-apa (no action)
b. Bertindak mengobati sendiri (self treatment)
c. Mencari pengobatann ke fasilitas pengobatan tradisional
d. Mencari pengobatan dengan membeli obat di warung
e. Mencari pengobatan ke fasilitas kesehatan modern berupa puskesmas
dan rumah sakit.
f. Mencari pengobatan ke fasilitas kesehatan modern yang diadakan oleh
praktek dokter (swasta).
Persepsi masyarakat terhadap sehat dan sakit erat hubungannya dengan
perilaku pencari pengobatan. Hal ini akan mempengaruhi dipakai atau tidaknya
fasilitas kesehatan yang disediakan. Apabila persepsi sakit sehatnya masyarakat
itu belum sama dengan konsep sehat-sakit provider (petugas kesehatan, maka
masyarakat tidak akan mau menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.
Sebaliknya jika persepsi masyarakat telah sama dengan persepsi provider, maka
da jaminan bahwa fasilitas yang diberikan oleh pihak penyelenggara pelayanan
kesehatan akan dimanfaatkan, misalnya Pengobatan Gratis yang diadakan oleh
puskesmas.



Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


H. Evaluasi Program
H.1 Evaluasi
Apa sesungguhnya yang dimaksudkan? Evaluasi bukan hanya suatu alat
pembanding sebelum dan sesudah dampak program. Evaluasi dimulai pada taraf
perencanaan yaitu dengan menilai berbagai alternative tindakan, evaluasi
kemudian meluas melalui proses penerapan seraya kemajuan terus dimonitor
melalui evaluasi formatif yaitu perbaikan-perbaikan dan pengembangan
dijalankan seperti yang telah disarankan (program, orang, produk), dan ini
termasuk evaluasi sumatif tahap akhir untuk keseluruhan dampak program
misalnya pertanggungjawaban, keterangan, seleksi tau lanjutan. Bahkan dalam
evaluasi tahap akhir tersebut seharusnya berwawasan kedepan; keberhasilan
program ditonjolkan untuk diteruskan dan ditiru di tempat lain, serta kegagalan-
kegagalan diidentifikasi agar jangan diulang lagi. (Reinke, 1994:45).
Banyak defenisi dari evaluasi yang dikemukakan oleh berapa ahli.
Evaluasi adalah menyediakan informasi untuk pembuat keputusan, hal ini
dikemukakan oleh Cronbach, Stufflebeam, dan Alkin. Sedangkan Maclcolm dan
Provus mendefenisikan evaluasi sebagai perbedaan apa yang ada dengan suatu
standar untuk mengetahui apakah ada selisih. Ada lagi yang mendefenisikan
evaluasi sebagai penilai atas manfaat atau guna. Komite standar evaluasi
menyebutkan evaluasi ialah penelitian yang sistematik atau yang teratur tentang
manfaat atau guna beberapa objek. Namun hal yang perlu ditekankan dalam
evaluasi ialah evaluator tidak boleh menghakimi ataupun menilai dari suatu
program apakah berhasil atau tidak (Tayibnapis,2000:3).
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


Stufflebeam mengemukakan evaluasi berfokus pada empat aspek, yaitu:
a. Konteks.
b. Input.
c. Proses Implementasi (penerapan;pelaksanaan)
d. Produk (Stufflebeam, dalam Tayibnapis,2003:5)
Dari pendekatan diatas, maka evaluasi lengkap terhadap Program Pengobatan
Gratis, yaitu: a) manfaat tujuannya,b) mutu rencana, c) sampai sejauh mana tujuan
dijalankan, dan d) mutu hasilnya.
Standar yang paling komprehensif dan rinci untuk menilai evaluasi
dikembangkan oleh Committee on Standard for Educational Evaluation, yaitu:
a. Utility (bermanfaat dan praktis).
b. Accuracy (secara teknik tepat).
c. Feasibility (realistic dan teliti).
d. Proppriety (dilakukan dengan legal dan etik) (Tayibnapis,2003:8)

H.2 Program
Menurut Joan L. Herman program ialah segala sesuatu yang
dicobalakukan oleh seseorang dengan harapan hasil atau pengaruh. Kalau kita
berbicara tentang suatu program, maka pada umumnya yang dimaksudkan ialah
suatu lingkup kegiatan pemerintah yang relatif khusus dan jelas batas-batasnya,
mencakup serangkaian kegiatan yang menyangkut pengesahan, pengorganisasian
dan pengerahan atau penyediaan sumber-sumber yang diperlukan. Program-
program biasanya dipandang sebagai sarana untuk mewujudkan pelbagai tujuan-
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah. Program adalah sebuah kebijakan
sosial karena kebijakan sosial merupakan suatu keputusan atau tindakan yang
diambil pemerintah bagi kepentingan masyarakat banyak.
Program merupakan tahap-tahap dalam penyelesaian rangkaian kegiatan
yang berisi langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk mencapai tujuan.
Penanggulangan kemiskinan merupakan terus menerus karena kompleksitas
permasalahan yang dialami masyarakat miskin dan sumber daya untuk
mewujudkan pemenuhan hak-hak dasar. Langkah-langkah penanggulangan
kemiskinan tidak dapat ditanggulangi sendiri oleh sektor tertentu, tetapi harus
multisektor terkait untuk meningkatkan efektifitas pencapaian program yang
dijalankan. Langkah-langkah yang ditempuh untuk menanggulangi kemiskinan
yaitu:
1. Pemenuhan Hak atas Pangan yang bertujuan untuk meningkatkan
ketahanan pangan.
2. Pemenuhan Hak atas Layanan Kesehatan, yang bertujuan untuk
memenuhi hak dasar masyarakat miskin dan pelayanan kesehatan yang
bermutu. Adapun programnya yaitu:
a. Program upaya kesehatan masyarakat
b. Program upaya kesehatan perorangan
c. Program pencegahan dan pemberantasan penyakit
d. Program perbaikan gizi masyarakat
e. Program sumber daya kesehatan
f. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan kesehatan
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


g. Program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
(Jones, 1996: 35).
Kemudian Jones, menyebutkan program dapat berjalan efektif atau tidak
berkaitan dengan standart penilaian, yaitu:
a. Organisasi, yaitu organisasi pelaksana program. Diharapkan suatu
organisasi memiliki struktur organisasi, adanya sumber daya manusia
yang berkualitas sebagai tenaga pelaksana dan perlengkapan alat-alat
kerja (fasilitas) serta didukung dengan perangkat hukum yang jelas.
Perangkat hukum yang jelas dalam hal ini misalnya Peraturan Daerah
(Perda) dan Surat Edaran Walikota.
b. Interpretasi, yaitu agar program dapat dilaksanakan sesuai dengan
peraturan atau ketentuan yang berlaku, harus dilihat apakah
pelaksanaannya telah sesuai dengan petunjuk teknis yang dikeluarkan
oleh pejabat yang berwenang.
c. Penerapan, yaitu peraturan atau kebijakan berupa petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis telah berjalan sesuai dengan
ketentuan, hal ini harus pula dilengkapi dengan: prosedur kerja yang
jelas, program kerja, serta jadwal kegiatan kapan dimulai dan
berakhirnya untuk memudahkan proses evaluasi.
Di dalam setiap program dijelaskan mengenai:
1. Tujuan yang akan dicapai
2. Kegiatan-kegiatan yang harus diambil
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


3. Aturan-aturan yang harus ada dipegang dan prosedur yang harus
dilalui
4. Perkiraan anggaran yang dibutuhkan
5. Strategi pelaksanaan (Manila,dalam Jones, 1996:43)
Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud dengan evaluasi
pelaksanaan program pengobatan dasar gratis terhadap masyarakat kota Medan di
puskesmas adalah sejauh mana pelaksanaan, manfaat nyata, dan hasil (output) dari
program pengobatan dasar gratis terhadap masyarakat kota Medan yang sudah
terlaksana selama 6 tahun dan pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat kota
Medan yang dapat dinilai dengan naiknya tingkat kesehatan masyarakat.

I. Kerangka Pemikiran
Masalah krisis multidimensi yang terjadi saat ini sangat meresahkan
masyarakat baik dalam hal ekonomi, tingkat kesejahteraan, serta peluang untuk
mendapatkan sarana kesehatan cukup sulit. Masyarakat yang tergolong miskin
sulit untuk mempertahankan dan meningkatkan daya tahan tubuhnya, serta
mencegah berbagai penyakit (preventif) melalui asupan gizi yang baik dan
berkualitas karena keadaan ekonomi yang kurang baik, tinggal di tempat dengan
kepadatan penduduk yang tinggi, kematian ibu melahirkan dan bayi juga
meningkat, serta gaya hidup yang tidak baik lainnya
Kesehatan merupakan hak azasi dan kebutuhan dasar setiap orang serta
merupakan aset besar Pemerintah Kota Medan tetapi dengan adanya krisis
ekonomi yang berkepanjangan mengakibatkan krisis kesehatan karena
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


pembiayaan kesehatan meningkat diikuti dengan biaya hidup yang melonjak
tinggi menyebabkan kemampuan masyarakat untuk berobat menjadi menurun
sehingga membuat masyarakat golongan miskin atau prasejahtera semakin
menderita, karena semakin sulitnya menjangkau fasilitas kesehatan. Hal ini
membuat pemerintah harus mengambil kebijakan sosial di tengah-tengah
masyarakat guna menjamin kelangsungan hidup masyarakat yang sejahtera.
Kebijakan kesehatan merupakan bagian dari kebijakan sosial. Kebijakan
kesehatan dalam hal ini program pengobatan gratis bagi penduduk kota Medan,
merupakan langkah bijaksana yang diambil pemerintah Kota Medan dalam
menolong warganya. Program pengobatan dasar gratis ini sengaja dilakukan di
puskesmas-puskesmas untuk meminimalisir kunjungan masyarakat ke runah sakit
besar karena apabila terlalu banyak, maka pelayanan terhadap masyarakat juga
akan tidak maksimal dan penyakit menular dapat diminimalisir (dicegah) sebelum
menjadi wabah yang meresahkan masyarakat.
Bagi masyarakat yang ingin menikmati program pengobatan dasar gratis
ini, setiap berobat; bagi yang berusia 17 tahun keatas harus menunjukkan KTP,
sedangkan berusia 17 tahun kebawah harus menunjukkan KRT. Hal ini
merupakan suatu kebijakan multi sektor, karena sambil berobat masyarakat juga
dapat diperiksa data penduduknya dengan menunjukkan KTP atau KRT. Program
Pengobatan Dasar Gratis telah terlaksana selama 6 tahun.
Melihat kondisi tersebut dan sejalan dengan Visi Departemen
Kesehatan Republik Indonesia Sehat Tahun2010 dan visi Dinas Kesehatan
Kota Medan yaitu Kesehatan Mantap (Mandiri, Tanggap, Profesional),
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


maka pemerintah kota Medan berkewajiban memberikan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh dan merata bagi warganya, melalui kebijakan Pengobatan
Dasar Gratis bagi penduduk kota Medan




















Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


Bagan 1: Kerangka Pemikiran



















Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis
Terhadap Masyarakat Kota Medan

Program Pengobatan Dasar Gratis

Kebijakan Sosial, di Bidang Kesehatan
Pelayanan kepada Pasien, yang terdiri dari sikap,
keramahan, kualitas, fasilitas berobat, sasaran


Kondisi Kesehatan, yang dilihat dari tingkat
kesembuhan

Masalah kesehatan, yang disebabkan oleh: kemiskinan, gaya hidup,
keadaan sanitasi, tempat tinggal dan lingkungan.
Persepsi Masyarakat terhadap Program
Pengobatan Dasar Gratis

Masyarakat Sehat
Kebijakan Sosial, di Bidang Kesehatan
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


J. Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional
J.1 Defenisi Konsep
Defenisi konsep adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang
dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakter, kejadian, keadaan,
kelompok, atau individu tertentu. (Singarimbun, 1989: 34)
Untuk lebih mengetahui pengertian konsep-konsep yang digunakan maka
penulis membatasi konsep yang digunakan sebagai berikut:
1. Masalah kesehatan ialah sesuatu yang menyangkut dengan persoalan
kesehatan.
2. Kebijakan Sosial adalah pengambilan keputusan-keputusan, pembuatan
aturan-aturan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah social yang
muncul demi kesejahteraan masyarakat.
3. Kebijakan Kesehatan adalah salah satu kebijakan yang dilakukan pemerintah
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakatnya melaui proyek, program
dan kebijakan. Salah satunya yaitu program pengobatan dasar gratis yang
dilaksanakan di puskesmas-puskesmas.
4. Pelayanan Kesehatan adalah suatu tinadakan yang diambil pemerintah untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan masyarakat.
5. Program Pengobatan Dasar Gratis merupakan pembebasan tarif retribusi
pelayanan kesehatan dasar oleh pemerintah Kota Medan di Puskesmas Kota
Medan dengan persyaratan: masyarakat yang berobat usia 17 tahun keatas
membawa KTP dan usia 17 tahun kebawah membawa KRT.
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


6. Perilaku Sehat adalah respon seseorang terhadap stimulus yang berupa sakit
dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan (misalnya puskesmas), makanan
dan lingkungan.
7. Puskesmas adalah satuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya
kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan
dijangkau oleh masyarakat serta dengan peran serta aktif masyarakat yang
menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna
dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat.
Maka evaluasi pelaksanaan program pengobatan dasar gratis bagi masyarakat
kota Medan oleh puskesmas adalah bagaimana persepsi masyarakat, pelaksanaan,
manfaat nyata dari program pengobatan dasar gratis bagi masyarakat kota Medan
yang sudah terlaksana selama 6 tahun dan pengaruhnya terhadap kehidupan
masyarakat kota Medan yang dapat dinilai dengan naiknya tingkat kesehatan
masyarakat.

J.2 Defenisi Operasional
Defenisi opersional adalah unsur penelitian yang memberitahukan
bagaimana caranya mengukur suatu variabel (Singarimbun,1989:46). Untuk
mengukur variabel dalam penelitian ini, yaitu evaluasi pelaksanaan program
pengobatan dasar gratis bagi penduduk kota Medan; adalah dengan cara melihat
indikatornya, antara lain:
1. Pengetahuan masyarakat terhadap Program Program Pengobatan Dasar Gratis
(ketepatan dalam membawa KTP/KRT)
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


2. Pelayanan Pengobatan Dasar Gratis yang ditinjau dari:
a. Sikap petugas puskesmas dalam melayani masyarakat yang berobat
b. Keramahan petugas puskesmas
c. Kualitas pelayanan puskesmas
d. Fasilitas berobat
e. Ketepatan sasaran dalam Program Pengobatan Dasar Gratis
3. Kondisi kesehatan masyarakat yang dilihat dari tingkat kesembuhannya.
4. Persepsi masyarakat terhadap program pengobatan dasar gratis:
a. Penilaian masyarakat
b. Perasaan masyarakat













Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif,
dimana penelitian ini menggambarkan secara rinci pelaksanaan Program
Pengobatan Gratis di Puskesmas Pasar Merah dengan melakukan pengamatan
terhadap gejala, peristiwa, kondisi, dan fasilitas yang tersedia. Tipe penelitian
deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang
suatu masyarakat atau suatu kelompok-kelompok orang.

B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Pasar Merah yang terletak di
J ln. HM. Joni No. 104, Kelurahan Teladan Timur, Kecamatan Medan Kota,
Medan.
Adapun alasan pemilihan lokasi adalah:
1. Puskesmas Pasar Merah adalah salah satu Puskesmas yang strategis
berada di tengah pemukiman penduduk yang bervariasi serta dihunjuk
sebagai pelaksana Program Pengobatan Gratis.
2. Penulis ingin melihat persepsi, pengaruh, dan pelaksanaan Program
Pengobatan Gratis yang sudah terlaksana selama 6 tahun.
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


3. Penulis bermukim dekat dengan lokasi penelitian sehingga lebih
memudahkan dalam mengamati secara langsung serta mendapatkan
data-data yang diperlukan.

C. Populasi dan Sampel
C.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002:109). Jadi
dalam hal ini populasi yang diteliti adalah masyarakat yang berobat (pasien) di
Puskesmas Pasar Merah dan juga pegawai yang melayaninya. Mulai
diberlakukannya peraturan Program Pengobatan Gratis ini (tahun 2001), setiap
tahunnya memiliki rata-rata kunjungan yang berbeda jumlahnya, hal ini
disebabkan kualitas tingkat kesehatan tiap tahun berbeda. Seperti yang
dikemukakan sebelumnya, Puskesmas Pasar Merah adalah puskesmas yang
sungguh sering dikunjungi masyarakat yang berobat. Untuk itu agar memudahkan
penelitian, maka penulis mengambil populasi dari tahun 2008 dan berasal dari 1
kelurahan saja, yaitu Kelurahan Teladan Timur sebagai kelurahan dimana
puskesmas berlokasi. Sepanjang tahun 2008, rata-rata pasien yang berkunjung
yang berasal dari Kelurahan Teladan Timur adalah 810 orang setiap bulannya
dengan petugas kesehatan yang berjumlah: 20 orang.

C.2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Menurut
Arikunto, jumlah populasi lebih dari 100 maka dianjurkan untuk menentukan
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


jumlah populasi antara 10%-20% dan 20%-25% (random sampling). Masyarakat
yang dijadikan sampel lebih dari 100 orang maka untuk masyarakat, penulis
mengambil sampel sebesar 10% dari populasi agar representatif, sehingga:
=10% x 810
= 81 orang
Sedangkan untuk petugas kesehatan, karena berjumlah 20 orang, maka yang akan
menjadi sampel adalah sebanyak 8 orang (petugas penjaga kartu, dokter, perawat
dan petugas obat) karena keterbatasan waktu, tempat, dan dana.
Maka sampel dalam penelitian ini sebanyak 89 orang (81 pasien Program
Pengobatan Gratis dan 8 orang petugas kesehatan).

D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, peneliti menggunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Data Primer berupa Angket
Alat ini juga disebut dengan kuesioner. Angket berbentuk uraian atau
kumpulan pertanyaan, kemudian dikirim kepada responden untuk diisi. Setelah
diisi maka angket akan dikembalikan kepada peneliti.
2. Data Sekunder berupa Studi Pustaka
Data sekunder diperoleh dengan studi kepustakaan, yaitu dengan
membaca, mencatat dan mengutip data dari buku-buku, laporan penelitian, jurnal
yang diperoleh dari situs internet, pendapat para ahli dan sebagainya yang
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


berhubungan dengan masalah penelitian dan dapat mendukung terlaksananya
penelitian ini.

E. Teknik Analisa Data
Teknik penganalisa data merupakan tahap penyederhanaan data. Setelah
data informasi terkumpul (angket), maka selanjutnya akan disusun melalui proses
pengeditan terhadap informasi dan data.
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif
kualitatif. Dimana data yang telah didapatkan, dikumpulkan kemudian diolah dan
dianalisis. Pengelolaan data bertujuan untuk menjabarkan data yang diperoleh dari
penelitian. Kemudian dilakukan analisa data dengan menggambarkan,
menjelaskan, dan memberikan komentar-komentar maupun saran.











Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


BAB IV
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Puskesmas Pasar Merah
A.1 Latar Belakang Puskesmas Pasar Merah
Oleh karena berkas-berkas tentang berdirinya Puskesmas Pasar Merah ini
tidak lengkap, maka penulis mengambil data tentang berdirinya Puskesmas Pasar
Merah dari salah satu pegawai Puskesmas Pasar Merah. Puskesmas Pasar Merah
berdiri pada tahun 1979 dan terletak di Jalan HM. Joni No. 104 Kelurahan
Teladan Timur Kecamatan Medan Kota.

A.2 Visi Puskesmas Puskesmas Pasar Merah
Adapun visi dari Puskesmas adalah mewujudkan Kecamatan Sehat Sejahtera
2010. Rumusan visi Puskesmas setempat diserahkan sepenuhnya ke daerah, asal
arahnya adalah kecamatan sehat.

A.3 Misi Puskesmas Pasar Merah
Misi Puskesmas Pasar Merah ada 4 (empat), yaitu:
1. Menggerakkan pembangunan kecamatan yang berwawasan kesehatan.
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain agar
memperhatikan aspek kesehatan, yaitu agar pembangunan tersebut
mendorong lingkungan dan prilaku masyarakat semakin sehat.
2. Mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga untuk hidup sehat.
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


Puskesmas selalu berupaya agar keluarga dan masyarakat makin berdaya
di bidang kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan
untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata
dan terjangkau.
Puskesmas harus selalu menjaga kualitas mutu serta meningkatkan
pelayanannya serta tidak memberatkan masyarakat.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.
Puskesmas selalu berupaya agar derajat kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat dapat terpelihara bahkan semakin meningkat seiring dengan
derap pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.

A.4 Tujuan dan Bentuk Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas Pasar Merah
1. Menggerakkan Pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Memberdayakan masyarakat dan memberdayakan keluarga.
3. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama, meliputi:
a. Pelayanan kesehatan tingkat perorangan,
b. Pelayanan kesehatan masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang diberikan berupa:
1. Promotif, yaitu penyuluhan untuk memelihara kesehatan
2. Preventif, yaitu tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya
penyakit.
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


3. Kuratif, yaitu tindakan yang dilakukan untuk mengobati penyakit yang
diderita oleh manusia.
4. Rehabilitatif, yaitu tindakan yang diberikan pada orang yang sudah
sembuh dari penyakitnya maupun untuk orang cacat.

B. Keadaan Serta Situasi Puskesmas Pasar Merah
B.1 Lokasi Puskesmas Pasar Merah
Puskesmas Pasar Merah terletak Jalan HM. Joni No. 104 Kelurahan
Teladan Timur Kecamatan Medan Kota, Kota Medan. Puskesmas Pasar Merah
memiliki luas area161,48 Ha.

B.2 Wilayah Kerja Puskesmas Pasar Merah
Puskesmas Pasar Merah adalah Unit Pelayanan Teknis Dinas dari Dinas
Kesehatan Kota Medan, yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di (4) empat kelurahan dengan 54 lingkungan. Adapun
kelurahan sebagai wilayah kerjanya, yaitu:
1. Teladan Timur
2. Pasar Merah Barat
3. Kota Matsum III
4. Sei Rengas I.
Puskesmas Pasar Merah berbatasan dengan:
1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kelurahan Pasar Merah Barat
2. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Binjai
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


3. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kelurahan Teladan Timur dan
Kelurahan Desa Binjai
4. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kelurahan Teladan Timur




















Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


DENAH RUANGAN DI PUSKESMAS PASAR MERAH



RUANG TUNGGU

RUANG KIA
RUANG PENDAFTARAN
PASIEN

RUANG PERIKSA






RUANG OBAT RUANG RUANG
TUNGGU INJEKSI


KLINIK

LABOLATORIUM GIGI



KAMAR KAMAR
MANDI MANDI
UMUM PEGAWAI RUANG SERBA USAHA





DAPUR



GUDANG




Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


B.3 Distribusi Penduduk Menurut Wilayah Kerja Puskesmas Pasar Merah
TABEL 1
DISTRIBUSI PENDUDUK MENURUT WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PASAR MERAH
No.
Kelurahan
Jumlah
Lingkungan
%
Jumlah
Penduduk
%
1.
2.
3.
4.
Sei Rengas 1
Kota Matsum III

Pasar Merah
Barat

Teladan Timur
14
19

8

13
25,93
35,19

14,81

24,07
7608
7605

4910

13758
22,46
22,44

14,50

40,60
Total 54 100 % 33881 100 %
Sumber: Puskesmas Pasar Merah, 2008
Dari tabel diatas didapat distribusi jumlah penduduk menurut kelurahan di
wilayah kerja Puskesmas Pasar Merah yang terpadat adalah berada di Kelurahan
Teladan Timur dengan jumlah penduduk sebesar 13758 orang (40,60 %) dengan
rata-rata 1058 orang/lingkungan sedangkan terkecil adalah berada di Kelurahan
Pasar Merah Barat dengan jumlah penduduk 4910 orang (14,50 %) dengan rata-
rata 614 orang/lingkungan.





Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


TABEL 2
DATA MONOGRAFI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PASAR MERAH
N
o
Kel.
Jlh.
KK
Pekerjaan
PNS TNI Swasta Pensiun-
an
Peda-
gang
1. Sei Rengas I 1596 - - 102 - 1240
2. Kota Matsum III 1460 174 540 14 87 674
3. Pasar Merah
Barat
863 251 10 264 128 231
4. Teladan Timur 3269 612 35 278 165 275
TOTAL 7188 1037 585 685 380 2420
Sumber: Puskesmas Pasar Merah, 2008
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa setiap lingkungan memiliki
karakteristik pekerjaan kepala keluarga yang berbeda. Hal ini dilatarbelakangi
oleh beberapa faktor salah, satunya kestrategisan lingkungan. Misalnya kelurahan
Sei Rengas I yang didomonasi oleh keturunan etnis Cina mayoritas pekerjaannya
adalah pedagang.

B.4 Data Kesehatan Umum Wilayah Kerja Puskesmas Pasar Merah
a. Sarana Kesehatan dan Tenaga Kesehatan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Pasar Merah terdiri dari:
1. Apotek : 10 unit
2. Klinik Spesialis Berkelompok : 1 unit
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


3. BPS / BPU : 2 unit
4. Rumah Sakit Swasta : 2 unit
5. Praktek Dokter Spesialis : 22 unit
6. Praktek Dokter Umum : 20 unit
7. Praktek Dokter Gigi : 13 unit
8. Rumah Bersalin : 2 unit
9. Tabib : 1 unit
10. Praktek Sinse : 1 unit
11. Praktek Bidan : 3 unit
12. Tukang Gigi : 3 unit
b. Tenaga Medis / Paramedis Puskesmas Pasar Merah, yaitu:
1. Dokter Umum : 2 orang
2. Dokter gigi : 1 orang
3. Surveilands epidemologi : 1 orang
4. Bidan : 4 orang
5. Perawat umum : 5 orang
6. Perawat gigi : 1 orang
7. Ahli gizi : 1 orang
8. Asisten apoteker : 2 orang
9. Analist kesehatan : 1 orang
10. Tenaga administrasi : 1 orang
50
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS PASAR MERAH TIMUR
KECAMATAN MEDAN KOTA TAHUN 2008





















Kepala
Dr. Hj. Syarifah
Hanum NST
NIP.140246045
Pejabat Lapangan
Drg. Farida Hanum
NIP. 140218270
ADM/KEPEG
Erpita Saragih, S. Sos
NIP. 140217751
Bendahara
Rayana Saragih
NIP. 140300176
Perlengkapan
Rotua Tampubolon
140151651
SP2TP
Erpita Saragih S.Sos
NIP. 140217751

Kord. Prog. I
Dr. Fatimah Siregar
NIP. 140367647
Kord. Prog. II
Drg. Farida Hanum
NIP. 140218270
KIA
Rotua Pardede
NIP. 140 253 330
Pengobatan
Eslina Butar-Butar
NIP. 140 136 437
UKJ
Siti Syarifah Nazara
NIP. 140150564
PROMKES
Herli Doloksaribu
NIP.140 166 526
UKS
Reniati Siagian
NIP. 146 300 435
Imunisasi
Rosma Pasaribu
NIP. 140 114 129
KB
Dortiana Togatorop
NIP. 140 114 546
LAB
Rayana Saragih
NIP. 140 300 176
UKM
Siti Syarifah Nazara
NIP. 140 150 564

PHN
Rotua Tampubolon
140 151 651

Kesling
Dewi Ernawati
NIP. 140 364 679
UKGM
Hotma Tarihoran
NIP. 140 114 437
Gizi
Herli Doloksaribu
NIP. 140 166 526
Farmasi
Ratna Dewi Nst.
Takarina
Batra
Ratna Dewi NST
NIP. 140114546
P2M
Artaida Panggabean
NIP. 140 336 365
Kes. Raga
Sarma Manik
NIP. 140 267 985
UKK
Rotua Pardede
NIP. 140 253 330
Lansia
Sarma Manik
NIP. 140267985

51
c. Sarana-sarana Puskesmas
1. Sarana Fisik terdiri dari:
a. Ruang Periksa Umum : 1 unit
b. Ruang Periksa Gigi : 1 unit
c. Ruang KIA / KB : 1 unit
d. Ruang Obat : 1 unit
e. Ruang Kartu : 1 unit
f. Ruang Suntik : 1 unit
g. Ruang Serbaguna / Imunisasi : 1 unit
h. Ruang Tunggu : 1 unit
i. Labolatorium : 1 unit
j. Kamar mandi : 1 unit
k. Gudang : 1 unit
l. Dapur : 1 unit
2. Sarana Peralatan Medis, terdiri dari:
a. Stetoskop : 4 buah
b. Tensimeter : 2 buah
c. Bidan Kit : 1 set
d. Dental Unit : 1 set
e. Imunisasi : 1 set
f. Timbangan bayi : 1 buah
g. Timbangan anak / dewasa : 3 buah
h. Gynecologi Bed : 1 buah
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


i. Mikroskop : 1 unit
3. Sarana Administrasi
a. Lemari
b. Meja
c. Status berobat pasien
d. Buku kunjungan pasien
e. Kursi
f. Komputer : 1 unit
4. Sarana obat-obatan, diperoleh dari:
a. Dana APBD
b. Dana J amkesmas
c. Dana Askes, dan lain-lain
5. Sarana penunujang kegiatan puskesmas, seperti:
a. Air Conditioner
b. Lemari Pendingin
c. Kipas Angin
d. Dispenser

C. Upaya Puskesmas Pasar Merah
Puskesmas Pasar Merah Kota Medan telah melaksanakan 7 upaya wajib
kota Medan dan ditambah dengan 4 upaya pengembangan dan 1 upaya penunjang,
yakni:
1. Promosi Kesehatan (Promkes)
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


2. Upaya Kesehatan Lingkungan (Kesling)
3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) termasuk Keluarga Berencana
(KB)
4. Upaya Perbaikan Gizi
5. Upaya Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
6. Upaya Pengobatan.
7. Upaya Pencatatan dan Pelaporan
8. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
9. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
10. Upaya Labolatorium Sederhana
11. Upaya Kesehatan Mata
12. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
Adapun pemaparan dari upaya Puskesmas Pasar Merah, yaitu:
1. Promosi Kesehatan (Promkes)
Adapun tujuan daripada Promosi Kesehatan adalah:
a. Agar individu, kelompok masyarakat secara keseluruhan
melaksanakan perilaku hidup sehat.
b. Agar individu, kelompok masyarakat berperan aktif dalam upaya-
upaya kesehatan, ikut aktif dalam perencanaan dan
penyelenggaraan Posyandu.



Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


Kegiatannya yaitu:
Mengadakan penyuluhan mengenai kesehatan pribadi, kesehatan
lingkungan, gizi keluarga, KB, imunisasi, Posyandu dan
sebagainya.
Mengadakan ceramah dan diskusi dengan bantuan poster, pamphlet
dan brosur. Misal pembagian stiker mengenai penyuluhan standart
kebersihan rumah makan atau restoran, stiker ibu hamil, dan
lainnya.
Pembinaan generasi muda untuk hidup sehat di dalam kegiatan
antara lain berupa gotong royong dan olah raga.
2. Upaya Kesehatan Lingkungan (Kesling)
Adapun kegiatannya yaitu:
a. Penggunaan sumber air bersih dan pembuatan WC yang
memenuhi syarat kesehatan.
b. Higiene dan Sanitasi tempat tinggal yang mencakup:
1. Mendata tempat pembuangan sampah dan sarana jamban
keluarga.
2. Mendata sarana air minum.
3. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan.
4. Mendemonstrasikan tentang sumur yang baik untuk
kesehatan.
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


c. Higiene dan sanitasi lingkungan, berupa pengawasan
kesehatan tempat-tempat umum serta tempat pengolahan dan
penyajian.
Sasaran:
Daerah yang rawan air bersih.
Daerah yang rawan penyakit menular.
Daerah percontohan dan pemukiman baru.
Tempat-tempat umum seperti terminal dan pasar tradisional
Masyarakat yang padat penduduknya dan lingkungan yang kotor.

3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) termasuk Keluarga Berencana
(KB)
KIA adalah upaya kesehatan yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, bayi balita, serta anak prasekolah
yang menjadi tanggung jawab Puskesmas, dalam rangka meningkatkan
kesehatan serta kesejahteraan bangsa pada umumnya.
Tujuan:
1. Melaksanakan pemeriksaan pada ibu hamil yaitu: timbang berat badan,
mengukur tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri, pemberian
tablet tambah darah, suntik TT, serta vitamin A.
2. Memberikan penyuluhan pada ibu hamil mengenai keadaan gizi,
perawatan payudara, ASI ekslusif, kebersihan diri dan lingkungan.
3. Memberikan motivasi agar ibu hamil ikut pelayanan KB.
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


4. Membina Posyandu.
5. Merujuk pasien ke Rumah Sakit, apabila penyakitnya tidak dapat
ditanggulangi di Puskesmas.
Kegiatan:
Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan ibu
menyusui.
Pertolongan persalinan di luar rumah sakit.
Pemeriksaan dan pemeliharaan anak.
Imunisasi dasar dan revaksinasi.
Pengobatan sederhana dan pencegahan dehidrasi pada anak yang
menderita diare dengan pemberian cairan perorangan.
Penyuluhan gizi untuk meningkatkan status gizi ibu dan anak.
Bimbingan kesehatan jiwa anak.
Menjalankan kunjungan rumah (HOME VISIT).
Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
Kursus dukun (untuk membantu persalinan).
Pelayanan Keluarga Berencana.
Pencatatan dan pelaporan KPKIA (Kelompok Peminat Kesehatan
Ibu dan Anak).
Pemberian imunisasi pada bayi, balita, ibu hamil, anak sekolah dan
calon pengantin.
Keluarga Berencana (KB) adalah penggunaan cara-cara kesuburan agar
menjarangkan kelahiran selanjutnya untuk mencapai tujuan tersebut.
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


Adapun tujuan dari program Keluarga Berencana adalah menaikkan
kesehatan melalui upaya menjarangkan kelahiran dalam kelembagaan
NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera). Sasarannya adalah:
PUS (Pasangan Usia Subur), ibu hamil, dan ibu menyusui.
Program Kegiatan KB, yaitu:
Memberikan penyuluhan dan penerangan tentang KB dengan usaha-
usaha terpadu.
Memberikan layanan kontrasepsi pada akseptor KB dalam bentuk
IUD, pil, suntikan, kondom, dan susuk.
Menerima akseptor dan calon akseptor yang dirujuk dari pos-pos KB
dan posyandu wilayah kerja Puskesmas.
Memotivasi calon akseptor dan akseptor KB agar menjadi motivator
KB.
Melayani konsultasi kemandulan dan KONTAP.
Membuat laporan kegiatan KB bulanan, triwulan, dan tahunan.
Imunisasi ialah suatu tindakan memberikan kekebalan kepada tubuh
terhadap penyakit tertentu. Sasarannya ialah bayi, balita, ibu hamil, dan
pencegahan penyakit. Jenis-jenis imunisasi yang diberikan yaitu: BCG
untuk mencegah dan memberi kekebalan TBC pada anak, DPT untuk
mencegah Difteri, Pertusis, dan Tetanus, Polio untuk mencegah penyakit
polio (tulang), Campak untuk mencegah penyakit campak, Hepatitis B
untuk memberi kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis B, TT untuk
mencegah penyakit tetanus.
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


Posyandu merupakan suatu wadah pusat kegiatan pemberian pelayanan
kesehatan dan KB yang terpadu tingkat desa. Sasarannya adalah: bayi,
ibu hamil, ibu menyusui dan PUS (Pasangan Usia Subur).
Tujuannya adalah:
Mempercepat penurunan angka kematian bayi, balita, dan angka
kelahiran.
Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR
(Indeks Mortalitas Ratio).
Mempercepat diterimanya NKKBS.
Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka
alih teknologi untuk ahli swakelola usaha-usaha kesehatan
masyarakat.
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan kegiatan lain yang menunjang sesuai
kebutuhan. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan pada
masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan penduduk dan
geografi.
Menurut tingkatannya Posyandu dibagi ke dalam 4 strata, yaitu:
1. Pratama, kegiatan Posyandu strata ini belum mantap dan belum
teratur tiap bulannya, juga terbatas jumlah kader.
2. Madya, kegiatan posyandu strata ini delapan kali dalam
setahun, mempunyai kader sebanyak 5 orang dengan cakupan
yang masih rendah dengan adanya dana sehat.
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


3. Purnama, kegiatan Posyandu strata ini lebih dari delapan kal
dalam setahun dengan kader lebih dari 5 orang dengan cakupan
baik dan telah memiliki dana sehat.
4. Mandiri, kegiatan Posyandu strata ini sebanyak dua belas kali
dalam setahun dengan kader lebih dari 5 orang dengan cakupan
baik dan telah memiliki dana sehat sudah tersedia untuk lebih
dari 50% KK.
Hingga akhir 2006 Puskesmas Pasar Merah memiliki 4 Posyandu pratama,
12 Posyandu madya, dan 3 Puskesmas mandiri.
Pelayanan Posyandu dilakukan dengan pola 5 meja, yaitu:
1. Meja I : Pendaftaran
2. Meja II : Penimbangan bayi dan balita
3. Meja III : Pengisian KMS (Kartu Menuju Sehat)
4. Meja IV : Penyuluhan perorangan:
1. Mengenai balita berdasarkan hasil penimbangan berat
badan yang diikuti pemberian makanan, oralit, dan vitamin
A dosis tinggi.
2. Mengenai gizi, kesehatan diri, Perawatan Payudara, ASI
eksklusif dan P2P terhadap ibu hamil dan menyusui.
3. Menjadi peserta KB Lestari, pemberian kondom, pil
ulangan atau tablet busa.
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


5. Meja V : Pelayanan tenaga kerja professional meliputi KIA, KB,
Imunisasi, dan pelayanan kesehatan lainnya sesuai dengan
kebutuhan daerah setempat.
4. Upaya Perbaikan Gizi
Permasalahan gizi di Indonesia merupakan masalah yang cukup berat dan
komplit, pada hakekatnya dikarenakan keadaan ekonomi yang kurang dan
kurangnya pengetahuan tentang nilai gizi dari makanan yang ada. Penyakit
karena kurangnya gizi di Indonesia adalah: defisiensi protein kalori,
defisiensi vitamin A dan defisiensi yodium (gondok dan kretin).
Adapun kegiatan usaha perbaikan gizi di Puskesmas Pasar Merah pada
tahun 2007, yaitu:
Penyuluhan baik secara kelompok maupun Posyandu
PMT (MP-ASI)
PMT rocia
Pendataan bayi/balita gizi buruk
5. Upaya Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
Penyakit menular adalah penyakit infeksi yang dapat dipindahkan dari
orang atau hewan yang sakit, dari reservoir ataupun benda-benda yang
mengandung bibit penyakit lainnya ke manusia sehat (patologis).
Adapun yang menjadi sasaran pelayanan yaitu: seluruh lapisan masyarakat
Adapun tujuan dari upaya ini:
Mencegah terjangkitnya penyakit.
Untuk meningkatkan kesehatan yang optimal.
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


Menurunkan angka kematian dan kesakitan.
Alasan dilaksanakannya program P2M, yaitu:
Masih tingginya angka penyakit menular yang dapat dicegah
dengan imunisasi, misalnya: penyakit campak, TB Paru.
Perlu juga kita ketahui bersama bahwa Puskesmas Pasar Merah
merupakan Puskesmas yang unggul dalam penganggulangan TB
Paru (Tubercolosis).
Masih tingginya penyakit menular yang berhubungan dengan
hygiene dan sanitasi, misalnya: diare, infeksi mata, infeksi telinga,
dan mastoid.
Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang
penularannya melalui vector, misalnya: demam berdarah.
Masih tingginya angka penyakit menular yang ditulari secara
langsung, TB Paru, ISPA, campak, cacar air
Penyakit-penyakit diatas merupakan penyakit menular dan apabila
tidak ditangani lebih lanjut akan mengakibatkan masalah ocial
yang melebar lagi.
Kegiatan-kegiatan P2M antara lain:
Mencari kasus sedini mungkin untuk melakukan pengobatan.
Memberikan penyuluhan kesehatan daerah wabah di Puskesmas.
Mengadakan imunisasi, yaitu: BCG, DPT, Campak, Polio, DT, dan
TT.
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengamatan dan pemberantasan
penyakit:
Mengumpulkan dan menganalisa data tentang penyakit.
Melaporkan penyakit menularkan.
Menyelidiki di lapangan untuk melihat ada tidaknya laporan yang
masuk, menemukan kasus-kasus untuk mengetahui sumber
penularannya..
Tindakan permulaan untuk menahan penjalarannya.
Menyembuhkan penderita hingga sehat.
Pemberian imunisasi.
Pemberantasan vector nyamuk.
Pendidikan kesehatan.
6. Upaya Pengobatan
Masyarakat yang sakit (pasien) dalam usaha pengobatan tidaklah diobati
secara kuratif (usaha medis) saja, melainkan juga memberikan pengertian
tentang preventif (usaha pencegahan) terhadap penyakit. Di Puskesmas
Pasar Merah dilaksanakan pengobatan gratis untuk pengobatan dasar bagi
pasien rawat jalan dan menolong penderita gawat darurat baik tindakan
operasi terbatas pada pasien korban kecelakaan lalu lintas.
Kegiatan yang dilakukan pada pemeriksaan kesehatan masyarakat di
Puskesmas, meliputi:
Pemeriksaan, mendiagnosa penyakit dan memberikan obat melalui
apotik yang ada di Puskesmas.
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


Penyuluhan kepada pasien pada saat dilakukan pemeriksaan.
Merujuk penderita yang tidak mampu ditangani.
Perawatan dan pengobatan pasien di Puskesmas Pasar Merah meliputi
pasien umum, J amkesmas, serta Askes.
7. Upaya Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan dalam rangka ocial informasi kesehatan,
bertujuan untuk:
Menilai hasil kerja yang sudah dilakukan (evaluasi).
Dipergunakan sebagai bahan di dalam menyusun rencana kerja.
Adapun pembagian kegiatan pada pencatatan, yaitu:
Kegiatan administrasi.
Regristrasi family folder.
Regristrasi kegiatan lain.
Adapun pembagian kegiatan pada pelaporan, yaitu:
Laporan kejadian luar biasa.
Laporan biasa, yaitu mencatat jumlah penyakit dan pengunjung
Puskesmas.
Laporan mingguan, yaitu mencatat kasus penyakit menular.
Laporan bulanan, yaitu mencatat kegiatan Puskesmas dan
Posyandu.
Laporan triwulan, yaitu: mencatat semua kegiatan Puskesmas dan
rencana kerja selama triwulan.
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


Laporan tahunan, yaitu mencatat semua laporan dalam satu tahun
yang diambil dari tiap laporan bulanan.
Laporan khusus berupa penyakit, kematian dan obat.
Hari Rabu minggu II setiap bulannya Puskesmas Pasar Merah
mengadakan rapat kecil (minilok) untuk membahas hal-hal yang terkini
mengenai pelayanan Puskesmas (follow up) serta instruksi-instruksi dari
Dinas Kesehatan Kota Medan yang harus dilaksanakan agar pelayanan
yang ada semakin dapat dinikmati dan dirasakan oleh masyarakat luas.

Puskesmas Pasar Merah juga melaksanakan program pengembangan, yang
terdiri dari:
1. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM) adalah upaya pokok yang
menjadi beban Puskesmas yang bertujuan untuk mencegah dampak
pengobatan serta dapat diartikan pula kesehatan gigi dasar paripurna yang
ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat berpenghasilan rendah
khususnya kelompok masyarakat awam.
Kegiatan-kegiatan Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut yang dapat
dilaksanakan:
Pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan gigi, penambalan dan
pencabutan gigi.
Membuat rencana kerja dan laporan kegiatan.

Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


Kegiatan yang dilakukan meliputi:
Pemeriksaan, pengobatan, perawatan gigi dan mulut serta rujukan
penyuluhan kebersihan gigi pada pasien yang berobat di Puskesmas.
Usaha kesehatan gigi anak sekolah.
Usaha kesehatan gigi masyarakat desa (UKGMD).
2. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
Kegiatan UKS di Puskesmas Pasar Merah Medan, terdiri dari:
Melakukan pendataan jumlah murid sekolah
Memberikan pendidikan kesehatan melalui kegiatan
intra/ekstrakulikuler (dokter kecil/ remaja)
Melaksanakan penyuluhan kesehatan pribadi, kesehatan gigi,
kesehatan lingkungan, P2M, imunisasi, P3K.
Membuat rencana kerja bulanan dan membuat laporan kerja
bulanan, triwulan, dan tahunan.
3. Upaya Labolatorium Sederhana
Adapun kegiatan yang dilakukan, yaitu:
Melakukan pemeriksaan di labolatorium sederhana yaitu: darah
(darah rutin, Hb, koresterol, KGD), Urine (Urine rutin, plano test),
Feces, Sputum (BTA).
Membuat laporan hasil labolatorium.



Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


4. Upaya Pemulihan dan perawatan kesehatan
Kegiatan pemulihan dan perawatan dilakukan di Puskesmas Pasar Merah
Medan adalah pengobatan rawat jalan. Adapun kegiatan yang dilakukan
adalah:
Melaksanakan pengobatan terhadap pasien.
Memberikan penyuluhan langsung.
Melakukan diagnosa sedini mungkin.
Mengadakan pemeriksaan labolatorium.
Melaksanakan tindakan pengobatan.
Melakukan upaya rujukan.
5. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
Kegiatan-kegiatan usia lanjut di Puskesmas Pasar Merah adalah:
Pelayanan kesehatan lanjut usia yaitu dengan melakukan upaya
promotif, yaitu upaya menggairahkan semangat hidup usia lanjut agar
mereka tetap berguna untuk dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat.
Upaya promotif dapat berupa kegiatan penyuluhan tentang:
Kesehatan dan pemeliharaan kesehatan diri.
Makanan dengan menu yang mengandung gizi yang seimbang.
Meningkatkan kegiatan sosial di masyarakat.




Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


6. Pengobatan tradisional (Batra)
Kegiatan yang dilakukan di Puskesmas yaitu:
Memberi pembinaan kepada masyarakat pengobatan tradisional
antara lain: dukun patah, dukun beranak, dukun pijat, serta tukang
jamu.
Memberi penyuluhan tentang manfaat lingkungan sebagai bahan
untuk menanam TOGA (Tanaman Obat Keluarga).
Menciptakan lingkungan hidup yang baik dengan PKK, LKMD,
dan masyarakat di lingkungan Puskkesmas.
















Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


BAB V
ANALISIS DATA

Setelah data-data terkumpul semua, langkah selanjutnya ialah
menganalisis data. Penelitian ini dilakukan terhadap pasien pengobatan dasar
gratis dan pegawai Puskesmas Pasar Merah dimana sampel yang telah ditentukan
adalah sebanyak 89 orang, yang terdiri dari 81 pasien Program Pengobatan Dasar
Gratis dan 8 orang petugas kesehatan (petugas penjaga kartu, dokter, perawat dan
petugas obat)

A. Karakteristik Responden
A.1 Karakteristik Responden Pegawai Puskesmas Pasar Merah
A.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
TABEL 3
KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN USIA
No Usia F %
1
2
3
25-35 tahun
36-45 tahun
46-55 tahun
1 12,5
2 25,0
5 62,5
TOTAL 8 100
Sumber : Hasil kuisioner Pegawai, 2009
Dari tabel di atas terlihat bahwa petugas puskesmas yang dijadikan responden,
didominasi yang berusia 46-55 tahun sebanyak 5 orang (62,5%) kemudian diikuti
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


responden yang berusia 36-45 tahun sebanyak 2 orang (25,0%) dan diikuti oleh
responden yang berusia 25-35 tahun sebanyak 1 orang (12,5%).

A.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
TABEL 4
KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN
No Jenis Kelamin F %
1 Perempuan 8 100
2 Laki-laki - -
TOTAL 8 100
Sumber : Hasil kuisioner Pegawai, 2009
Data di atas menunjukkan bahwa 8 responden pegawai puskesmas (100%)
semuanya adalah perempuan. Karena memang pada kenyataannya semua pegawai
Puskesmas Pasar Merah adalah perempuan.









Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


A.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
TABEL 5
KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN PENDIDIKAN
No. Tingkat Pendidikan F %
1 Tamat SD - -
2 Tamat SMP - -
3 Tamat SMU - -
4 Tamat SPK/ Bidan 3 37,5
5 Tamat Sekolah Pendidikan Rawat Gigi 1 12,5
6 Tamat SMF 1 12,5
7 Akademi Perawat/ Akademi Kebidanan 1 12,5
8 Dokter 2 25,0
9 Sarjana Kesehatan Masyarakat - -
Total 8 100
Sumber : Hasil kuisioner Pegawai, 2009
Dari data di atas menunjukkan tingkat pendidikan responden 2 orang (25,0%)
yang tamat SI dari fakultas kedokteran, 1 orang (12,5%) dari sarjana muda yaitu
dari akademi perawat, 3 orang (37,5%) tamat SPK, 1 orang (12,5%) tamat
Sekolah Pendidikan Rawat Gigi, dan 1 orang (12,5%) tamat dari SMF. Jadi dapat
ditarik kesimpulan Puskesmas Pasar Merah umumnya memiliki tenaga kesehatan
yang berlatar belakang pendidikan Sekolah Pendidikan Kesehatan.


Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


A.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Golongan
TABEL 6
KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN GOLONGAN
NO Golongan F %
1
Golongan I
- -
2 Golongan II 2 25,0
3 Golongan III 5 62,5
4 Golongan IV 1 12,5
Total 8 100
Sumber : Hasil kuisioner Pegawai, 2009
Dari data di atas dapat diketahui bahwa ada 2 responden (25,0%) bergolongan
II yaitu Perawat (Dewi Ernawati), Asisten apoteker (Takarina), dan 5 responden
(62,5%) bergolongan III, yaitu Koordinator program (Dr. Fatimah Siregar), Bidan
(Siti Syarifah), Perawat ( Eslina Butar-Butar, Rosma Pasaribu), Perawat Gigi
(Hotma Tarihoran), serta 1 responden (12,5%) bergolongan IV yaitu Pejabat
Lapangan sekaligus Koordinator program (Drg. Faridah Hanum).







Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


A.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan
TABEL 7
KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN JABATAN
No. Jabatan F %
1 Pejabat Lapangan 1 12,5 %
2 Koordinator Program 1 12,5 %
3 Bidan 1 12,5 %
4 Perawat umum 3 37,5 %
5 Perawat gigi 1 12,5 %
6 Asisten Apoteker 1 12,5 %
Total 8 100
Sumber : Hasil kuisioner Pegawai, 2009
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa ada 1 responden (12,5%)
yang mempunyai jabatan di Puskesmas Pasar Merah sebagai Pejabat Lapangan, 1
responden (12,5%) yang mempunyai jabatan di Puskesmas Pasar Merah sebagai
Koordinator Program, 1 responden (12,5%) sebagai Bidan, 3 responden (37,5%)
sebagai Perawat Umum, 1 responden (12,5%) sebagai Perawat Gigi, dan 1
responden (12,5%) sebagai Asisten Apoteker.





Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


A.2 Karakteristik Responden Pasien Program Pengobatan Dasar
Gratis
A.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
TABEL 8
KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN
No Jenis Kelamin F %
1 Perempuan 59 72,84
2 Laki-laki 22 27,16
Total 81 100
Sumber : Hasil kuisioner Pasien, 2009
Dari tabel di atas terlihat bahwa pasien Pengobatan Dasar Gratis didominasi
oleh perempuan sebanyak 59 responden (72,8 %) dan diikuti oleh kaum laki-laki
sebanyak 22 orang (27,16 %). Dari data diatas juga dapat menunjukkan bahwa
pasien Pengobatan Dasar Gratis yang berobat ke Puskesmas Pasar Merah adalah
didominasi perempuan yang pada umumnya ialah ibu rumah tangga yang juga
sering membawa anaknya berobat.







Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


A.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
TABEL 9
KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN USIA
No Usia F %
1 14-22 19 23,46
2 23-31 20 24,69
3 32-40 25 30,86
4 41-49 9 11,12
5 50-58 5 6,17
6 59-67 2 2,47
7 >68 1 1,23
Total 81 100
Sumber : Hasil kuisioner Pasien, 2009
Dari tabel diatas terlihat bahwa responden yang terbanyak adalah yang
berusia 32-40 tahun yaitu sebanyak 25 orang (30,86%), diikuti oleh responden
yang berusia 23-31 tahun ada 20 orang (24,69%), responden yang berusia 14-22
tahun ada 19 orang (23,46%), kemudian responden yang berusia 41-49 tahun ada
9 orang (11,12%), responden yang berusia 50-58 tahun ada sebanyak 5 orang
(6,17%), responden yang berusia 59-67 tahun ada sebanyak 2 orang (2,47%), dan
responden terendah berusia diatas 68 tahun sebanyak 1 orang (1,23%).
Melalui data di atas dapat dilihat bahwa masyarakat yang menikmati program
Pengobatan Dasar Gratis berasal dari beragam lapisan usia mulai dari anak-anak,
remaja, dewasa, hingga lansia.
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


A.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
TABEL 10
KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN PENDIDIKAN
NO Tingkat Pendidikan F %
1 Tamat SD 12 14,81
2 Tamat SMP 17 20,99
3 Tamat SMU/Sederajat 39 48,15
4 Tamat Sarjana Muda/Diploma 8 9,88
5 S1 5 6,17
Total 81 100
Sumber : Hasil kuisioner Pasien, 2009
Dari data diatas dapat diketahui bahwa ada 39 responden (48,15%) tamatan
SMU, sedangkan tamatan SMP ada 17 responden (20,99%), tamatan sarjana
muda/diploma ada sebanyak 8 orang (9,88%), tamatan S1 ada sebanyak 5
responden (6,17%). Ini menunjukkan bahwa pasien Pengobatan Dasar Gratis di
Puskesmas Pasar Merah cukup memperoleh pendidikan.







Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


A.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
TABEL 11
KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN PEKERJAAN
No. Pekerjaan F %
1 Siswa 8 9,88
2 Mahasiswa 10 12,34
3 Wiraswasta 16 19,75
4 Pedagang 4 4,94
5 Karyawan/Karyawati 6 7,41
6 Guru 3 3,70
7 Pensiunan 1 1,12
8 Ibu Rumah Tangga 30 37,04
9 Supir 3 3,70
Total 81 100
Sumber : Hasil kuisioner Pasien, 2009
Dari data di atas dapat diketahui pekerjaan responden didominasi oleh ibu
rumah tangga, sebanyak 30 orang (37,04%), kemudian wiraswasta sebanyak 16
orang (19,75%), mahasiswa sebanyak 10 orang (12,34%), siswa sebanyak 8
orang (9,88%), karyawan/karyawati sebanyak 6 orang (7,41%), guru dan supir
memiliki jumlah yang sama yaitu 3 orang (3,70%), dan pensiunan ada 1 orang
(1,12%).
Hal ini menunjukkan bahwa pengunjung Puskesmas Pasar Merah didominasi
oleh ibu rumah tangga.
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


B. Tanggapan Responden
B.1 Pegawai Puskesmas Pasar Merah
B.1.1 Tanggapan Petugas Puskesmas Pasar Merah tentang
Pengetahuan Program Pengobatan Dasar Gratis
TABEL 12
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG PEMAHAMAN
TERHADAP BIDANG-BIDANG TUGAS DALAM PEROGRAM
PENGOBATAN GRATIS
NO Tanggapan Responden F %
1 Memahami 8 100
2 Kurang Memahami - -
3 Tidak Memahami - -
Total 8 100
Sumber : Hasil kuisioner Pegawai, 2009
Berdasarkan data diatas, seluruh responden yang berjumlah 8 orang (100%)
menyatakan bahwa mereka memahami setiap bidang-bidang tugas dalam program
Pengobatan Dasar Gratis yang ditekuni selama ini. Secara terperinci mereka
terdiri dari 2 orang petugas kartu sebagai tempat pendaftaran pasien, 1 orang
dokter umum sebagai pendiagnosa penyakit yang diderita pasien, 2 orang perawat
umum yang membantu dokter dalam melayani pasien diruang periksa, 1 orang
dokter gigi yang melayani pasien dengan masalah gigi, 1 orang perawat gigi, dan
1 orang asisten apoteker yang melayani obat-obatan.
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


Sosialisasi tentang program Pengobatan Dasar Gratis ini dimulai sejak 18
Agustus 2001 namun ada sedikit perobahan pada tahun 2002 mengenai tarif
berobat apabila administrasi kependudukannya pasien tidak ada, selain itu adanya
spanduk ataupun pengumuman di kantor lurah atau camat serta Dinas Kesehatan
Kota Medan. Dinas kesehatan Kota Medan sendiri juga memberikan penataran
dan sosialisasi secara menyeluruh bagi pegawai puskesmas sesuai bidangnya demi
keoptimalan pelayanan di puskesmas.

B.1.2 Tanggapan Petugas Puskesmas Pasar Merah tentang
Pelaksanaan Pelayanan Pengobatan Gratis
TABEL 13
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG KESERINGAN
MENGALAMI KESULITAN PADA SAAT MELAYANI PASIEN
PENGOBATAN DASAR GRATIS
NO. Tanggapan Responden F %
1 Sering 4 50,0
2 Jarang 3 37,5
3 Tidak Pernah 1 12,5
Total 8 100
Sumber : Hasil kuisioner Pegawai, 2009
Dari data diatas dapat dilihat bahwa ada 4 responden (50,0%) menyatakan
bahwa mereka sering kesulitan dalam melayani pasien Pengobatan Dasar Gratis,
ada 3 responden (37,5%) menyatakan mereka jarang mengalami kesulitan dalam
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


melayani pasien, dan 1 orang (12,5%) menyatakan bahwa ia tidak pernah
kesulitan dalam melayani pasien.
Kesulitan ini mereka utarakan sering terjadi karena banyak pasien yang belum
mengerti akan mekanisme Program Pengobatan Dasar Gratis sehingga harus
menerangkannya kembali kepada masyarakat walaupun sudah dibuat papan
pengumuman di puskesmas, yaitu bagi yang berusia 17 tahun keatas harus
menunjukkan KTP asal Kota Medan yang masih aktif sedangkan dibawah 17
tahun harus menunjukkan Kartu Rumah Tangga yang namanya sudah tercantum.
Tetapi ada juga pasien yang mengatakan kepada petugas puskesmas bahwa
sebagian masyarakat sudah tahu namun pengurusan administrasi penduduk cukup
sulit. Alasan pasien, dalam pengurusan administrasi penduduk (KTP/KRT)
memakan waktu yang cukup lama dan biaya yang banyak. Umumnya calon pasien
akan berusaha untuk tidak melaksanakan aturan dengan secara tidak komunikatif
berbicara dengan petugas kartu namun petugas kartu tetap menjelaskan dengan
baik. Selain itu ada masyarakat yang sering tidak membawa kartu berobat
sehingga harus mencari status berobatnya kembali dan memakan waktu.
Pasien lama yang sering tidak membawa kartu berobat untuk mengambil
status berobat cukup menyulitkan petugas kartu.Hal ini dikarenakan harus
mencari status berobat terlebih dahulu dan pelayanan terganggu. Keadaan ini juga
sering mengakibatkan kesalahpahaman antara pasien dan petugas kartu.
Kesulitan lain adalah adanya pasien yang kurang sabar dalam menunggu
pemeriksaan apabila pasien yang berkunjung cukup banyak. Tetapi petugas
puskesmas tetap sabar melayani masyarakat yang berobat dan cekatan namun
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


tetap menjaga kualitas pelayanan. Mereka memakluminya karena masyarakat
yang berobat dalam keadaan tidak sehat sehingga mudah terpancing emosinya
serta tidak tahan lelah.
TABEL 14
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG KESERINGAN
MENYAPA PASIEN BAIK SELAMA MENDAPATKAN PELAYANAN
KESEHATAN MAUPUN DI LUAR KAMAR PERIKSA
No. Tanggapan Responden F %
1 Selalu menyapa 2 25,0
2 Sering menyapa 5 62,5
3 Jarang menyapa 1 12,5
4 Tidak pernah menyapa
-
-
Total
8 100
Sumber : Hasil kuisioner Pegawai, 2009
Dari data diatas 5 responden (62,5%) menyatakan bahwa mereka sering
menyapa pasien baik selama mendapatkan pelayanan kesehatan maupun di luar
kamar periksa, 2 responden (25,0%) menyatakan selalu menyapa, dan 1 responden
(12,5%) menyatakan jarang menyapa pasien.
Menurut responden sapaan ini akan memudahkan petugas kesehatan
memberikan pelayanan dan masyarakat puas akan pelayanan mereka. Melalui
sapaan yang hangat maka pasien akan merasa nyaman untuk menceritakan
penyakit mereka dan dampak dari obat yang diberikan. Sapaan ini juga secara
tidak langsung akan memberikan semangat kepada pasien untuk segera sembuh.
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


TABEL 15
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG PERNAH
TIDAKNYA MENERIMA KELUHAN DARI PASIEN PROGRAM
PENGOBATAN DASAR GRATIS
No. Tanggapan Responden F %
1 Pernah 3 37,5
2 Tidak Pernah 5 62,5
Total 8 100
Sumber : Hasil kuisioner Pegawai, 2009
Data diatas menunjukkan bahwa ada 5 responden (62,5%) yang
menyatakan bahwa mereka tidak pernah menerima keluhan dari pasien, dan 3
responden (37,5%) menyatakan bahwa mereka pernah menerima keluhan dari
pasien.
Menurut responden umumnya masyarakat mengeluhkan kesulitan dalam
mengurus administrasi penduduk sebagai syarat pasien yang ingin berobat pada
program Pengobatan Dasar Gratis sehingga mereka harus membayar retribusi
sebesar Rp.3000,-. Kemudian keluhan yang mereka terima adalah adanya pasien
yang sering tidak sabar menunggu pemeriksaan karena ramai tetapi petugas tetap
melaksanakan tugas mengobati pasien dengan baik.




Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


TABEL 16
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG PROSEDUR
ADMINISTRASI BEROBAT APAKAH MEMBANTU BAGI PASIEN
UNTUK MENIKMATI PERLAYANAN ATAU TIDAK
No. Tanggapan Responden F %
1 Membantu 8 100
2 Kurang membantu - -
Total 8 100
Sumber : Hasil kuisioner Pegawai, 2009
Data di atas menunjukkan bahwa keseluruhan responden menyatakan bahwa
prosedur administrasi berobat membantu pasien untuk menikmati pelayanan.
Administasi berobat dimulai dari pendaftaran pasien di ruang kartu dengan
menunjukkan kartu berobat dan KTP/KRT. Tujuan dari penunjukkan kartu
berobat adalah untuk mengambil status ataupun rekam medik pasien yang di
dalamnya terdapat waktu kunjungan pasien, riwayat penyakit, serta obat-obat apa
saja yang pernah di berikan, dan hal lainnya yang berhubungan dengan sakit si
pasien. KTP/KRT berguna untuk melihat apakah si pasien sudah tercantum dalam
administrasi kependudukan di kota Medan. Maka secara tidak langsung Dinas
Kesehatan dan Dinas Kependudukan bekerja sama untuk penertiban administasi
penduduk.
Setelah dari ruang kartu secara antri pasien diperiksa penyakitnya oleh dokter
atau petugas kesehatan lainnya dan memberikan anjuran obat yang dapat
diperoleh dari kamar obat.
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


TABEL 17
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG PRIORITAS
WAKTU MELAYANI PASIEN APAKAH BERDASARKAN FAKTOR
KEDATANGAN ATAU FAKTOR LAINNYA
No. Tanggapan Responden F %
1 Faktor Kedatangan 6 75
2 Faktor lainnya 2 25
Total 8 100
Sumber : Hasil kuisioner Pegawai, 2009
Data diatas menunjukkan bahwa 6 responden (75%) menyatakan bahwa
prioritas dalam melayani pasien adalah berdasarkan faktor kedatangan, sedangkan
2 responden (25%) menyatakan berdasarkan faktor lainnya, yaitu berdasarkan
kegawatdaruratan penyakit pasien, misalnya luka akibat kecelakaan, demam
tinggi pada anak, kemudian lebih mendahulukan orang tua yang sudah lansia dan
lainnya.
TABEL 18
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG FASILITAS YANG
MEMADAI UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PASIEN
No. Tanggapan Responden F %
1 Ada 6 75
2 Tidak ada 2 25
Total 8 100
Sumber : Hasil kuisioner Pegawai, 2009
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


Data diatas menunjukkan bahwa 6 responden (75%) menyatakan bahwa
Puskesmas Pasar Merah ada terdapat fasilitas yang memadai untuk mendiagnosa
penyakit pasien, sedangkan 2 responden (25%) lagi menyatakan tidak ada.
Fasilitas yang tidak ada adalah alat pengobatan mata dan alat untuk
menambal gigi pada kamar gigi. Alat-alat pengobatan gigi yang tersedia di kamar
gigi memang ada namun kurang lengkap. Tetapi hal yang mebanggakan bagi
Puskesmas Pasar Merah adalah bahwa Puskesmas Pasar Merah memiliki fasilitas
yang lengkap untuk mendiagnosa penyakit TBC.

B.1.3Data tentang Kondisi Kesehatan Masyarakat Yang Dilihat
Dari Tingkat Kesembuhannya
TABEL 19
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG LAMANYA
PASIEN MENGGUNAKAN OBAT DARI PROGRAM PENGOBATAN
GRATIS HINGGA MENCAPAI KESEMBUHAN
No. Tanggapan Responden F %
1 <2 hari - -
2 3-5 hari 8 100
3 >5 hari - -
Total 8 100
Sumber : Hasil kuisioner Pegawai, 2009
Data di atas menunjukkan bahwa seluruh responden yang berjumlah 8
orang (100%) menyatakan bahwa lamanya pasien menggunakan obat dari
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


program Pengobatan Dasar Gratis hingga mencapai kesembuhan adalah 3-5 hari.
Hal ini disebabkan obat yang digunakan adalah obat yang berkualitas, mutu dan
jenisnya cukup baik dan manjur dalam mengobati pasien
Tetapi apabila pasien belum sembuh hingga 3 hari menggunakan obat,
maka pasien tersebut dapat berobat kembali hingga sembuh. Jumlah obat yang
diberikan batas pemakaiannya adalah selama 3 hari.
TABEL 20
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG PERNAH ATAU
TIDAKNYA SALAH MELAKUKAN DIAGNOSA TERHADAP PASIEN
PROGRAM PENGOBATAN DASAR GRATIS
No. Tanggapan Responden F %
1 Pernah - -
2 Tidak pernah 8 100
Total 8 100
Sumber : Hasil kuisioner Pegawai, 2009
Berdasarkan data di atas diketahui seluruh responden yang berjumlah 8
orang (100%) menyatakan bahwa mereka sebagai petugas kesehatan di Puskesmas
Pasar Merah tidak pernah melakukan kesalahan diagnosa. Hal ini disebabkan
mereka tetap menjaga kualitas pelayanan dan teliti dalam mengobati pasien.




Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


TABEL 21
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG KELENGKAPAN
ALAT-ALAT PENGOBATAN DI PUSKESMAS
No. Tanggapan Responden F %
1 Lengkap 3 37,5
2 Kurang Lengkap 5 62,5
3 Tidak Lengkap - -
Total 8 100
Sumber : Hasil kuisioner Pegawai, 2009
Data diatas menunjukkan bahwa 3 responden (37,5%) menyatakan alat-alat
pengobatan di Puskesmas Pasar Merah adalah lengkap, dan 5 responden (62,5%)
menyatakan bahwa alat-alat pengobatan di Puskesmas Pasar Merah kurang
lengkap.
Alat-alat yang kurang lengkap tersebut adalah alat-alat penambal gigi dan
alat untuk memeriksa mata yang rabun.








Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


TABEL 22
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG JUMLAH
MASYARAKAT YANG BEROBAT SETELAH DIBERLAKUKANNYA
PROGRAM PENGOBATAN DASAR GRATIS
No. Tanggapan Responden F %
1 Bertambah 8 100
2 Tetap - -
3 Berkurang - -
Total 8 100
Sumber : Hasil kuisioner Pegawai, 2009
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa seluruh responden yang
berjumlah 8 orang (100%) menyatakan bahwa jumlah masyarakat yang berobat
setelah diberlakukannya program Pengobatan Dasar Gratis adalah bertambah.
Menurut responden hal ini disebabkan program ini mudah dijangkau masyarakat
yaitu dengan hanya menunjukkan KTP/KRT dan gratis.








Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


TABEL 23
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG
KEBERLANJUTAN PROGRAM PENGOBATAN DASAR GRATIS
No. Tanggapan Responden F %
1 Perlu 8 100
2 Tidak perlu - -
Total 8 100
Sumber : Hasil kuisioner Pegawai, 2009
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa seluruh responden yang
berjumlah 8 orang (100%) menyatakan bahwaprogram Pengobatan Dasar Gratis
ini perlu dilanjutkan. Alasannya program ini dapat membantu seluruh masyarakat
terutama yang kurang mampu untuk menikmati fasilitas kesehatan (berobat)
apabila mereka sakit, selain itu hal yang tidak kalah pentingnya program ini
menjadikan puskesmas menjadi populer di masyarakat. Program Pengobatan
Dasar Gratis juga bertujuan untuk meminimalisir masyarakat yang sakit untuk
berobat di rumah sakit besar karena akan meminimalkan pelayanan rumah sakit
besar apabila masyarakat yang berobat terlalu banyak dan masyarakat pun akan
merepotkan masyarakat.

Adapun masalah-masalah yang dialami responden petugas kesehatan di
Puskesmas Pasar Merah selama ini yang dapat menghambat pelayanan pada
program Pengobatan Dasar Gratis, yaitu:
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


1. Masyarakat mengeluhkan sulitnya mengurus administrasi kependudukan
sehingga mereka mengalami kendala untuk menikmati program
Pengobatan Dasar Gratis (harus membayar retribusi RP. 3000,-).
2. Petugas kesehatan adalah sebagai pelaksana program Pengobatan Dasar
Gratis dan bukan sebagai pembuat kebijakan. Dinas kependudukan dan
instansi yang berhubungan sebaiknya mencari solusi serta memberikan
pelayanan yang terbaik bagi masyarakat dalam masalah pengurusan KTP,
karena apabila KTP/KRT tidak ada maka masyarakat yang berobat sering
menyalahkan petugas kesehatan yang mengira mereka mempersulit
masyarakat.
3. Masyarakat sering kurang sabar dan marah-marah dalam menunggu
perawatan sehingga dapat terjadi kesalahpahaman.
4. Alat-alat pengobatan terutama alat-alat pengobatan gigi serta obat-obatan
sebaiknya dilengkapi agar pasien dapat menikmati pelayanan dengan baik.
Adapun usulan-usulan yang diberikan responden petugas kesehatan agar
program Pengobatan Dasar Gratis di Puskesmas ini dapat berjalan dengan baik,
yaitu:
1. Alat-alat pengobatan mata sebaiknya disediakan, jadi apabila ada terdapat
pasien yang mengalami sakit mata yang tidak terlalu berat atau
memerlukan pemeriksaan mata (misalnya: mata rabun dekat atau jauh)
dapat dilayani tanpa harus dirujuk ke rumah sakit besar.
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


2. Alat-alat pengobatan gigi memang sudah tersedia namun kurang lengkap.
Misalnya ada pasien yang ingin menambal gigi karena berlubang tidak
dapat ditanggulangi karena peralatan menambal gigi kurang lengkap.
3. Obat-obatan sebaiknya harus selalu dikirim oleh Dinas Kesehatan dengan
tepat waktu agar sehabis berobat pasien dapat mengambil obat di ruang
obat dengan lengkap tanpa ada yang kurang dan harus dibeli di luar
puskesmas. Obat-obatan diharapkan juga semakin berkualitas dan
bervariasi sesuai dengan penyakit yang dialami pasien.
4. Masyarakat dan petugas kesehatan sebaiknya bersama-sama menjaga
hubungan dengan baik agar pelayanan dapat terlaksana dengan baik,
karena pasien sering tidak sabar dan sulit untuk diberikan pengarahan.
5. Kesejahteraan petugas kesehatan juga dimohonkan agar tetap diperhatikan.











Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


B.2 Pasien Program Pengobatan Dasar Gratis
B.2.1 Tanggapan Pasien tentang Pengetahuan Program
Pengobatan Dasar Gratis
TABEL 24
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG ASAL
INFORMASI PROGRAM PENGOBATAN DASAR GRATIS
No. Tanggapan Responden F %
1 Informasi di kantor Instansi pemerintahan (papan
pengumuman di puskesmas, kantor lurah, kantor
camat)
45 55,5
2 Informasi dari masyarakat 26 32,09
3 Informasi dari media cetak/elektronik 5 6,17
4 Informasi dari lainnya 5 6,17
Total 81 100
Sumber: Hasil Kuisioner Pasien 2009
Data diatas menunujukkan bahwa 45 responden (55,5%) menyatakan bahwa
mereka memperoleh informasi tentang program Pengobatan Dasar Gratis dari
informasi di kantor instansi pemerintahan seperti di papan puskesmas sendiri, di
kantor camat maupun di kantor lurah, kemudian 26 responden (32,09%)
menyebutkan mereka memperoleh informasi dari masyarakat, kemudian 5
responden (6,17%) dari media cetak/elektronik, dan yang terakhir 5 responden
(6,17%) menyatakan bahwa mereka memperoleh informasi dari lainnya seperti
sosialisasi kepala lingkungan sendiri, dari kerabat, maupun yang berusia di bawah
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


17 tahun menyatakan informasi yang mereka peroleh adalah dari orang tua
mereka.

Sebelum data selanjutnya tersaji, perlu diketahui bahwa pasien Pengobatan
Gratis yang dijadikan responden adalah 9 orang yang berusia di bawah 17 tahun
dan 72 orang yang berusia di atas 17 tahun. Maka untuk hal ini pertanyaan yang
disajikan kepada responden terdiri dari 2 pertanyaan dan responden akan
menjawab salah satu pertanyaan sesuai dengan usianya.
TABEL 25
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG
MEMPERLIHATKAN ADMINISTRASI PENDUDUK (KRT) KEPADA
PETUGAS KARTU PADA SAAT BEROBAT
No. Tanggapan Responden F %
1 Ya 6 7,41
2 Tidak 3 3,70
Total 9 11,11
Sumber: Hasil Kuisioner Pasien 2009
Dari data di atas menunjukkan bahwa 6 responden ( yang berusia di bawah 17
tahun) menyatakan mereka memperlihatkan KRT kepada petugas kartu apabila
mereka berobat, dan 3 responden (0,04%) menyatakan mereka tidak
memperlihatkan KRT pada saat berobat.
Umumnya mereka yang tidak memperlihatkan KRT disebabkan nama mereka
belum tercantum di dalam KRT dan apabila diurus akan memakan waktu yang
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


lama sehingga mereka lebih memilih untuk membayar retribusi, selain itu alasan
lainnya karena tidak dapat menahankan rasa sakit dan terburu-buru ke puskesmas
tanpa membawa KRT tetapi memiliki KRT.
TABEL 26
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG
MEMPERLIHATKAN ADMINISTRASI PENDUDUK (KTP) YANG
MASIH AKTIF KEPADA PETUGAS KARTU PADA SAAT BEROBAT
No. Tanggapan Responden F %
1 Ya 67 82,71
2 Tidak 5 6,17
Total 72 88,88
Sumber: Hasil Kuisioner Pasien 2009
Dari data di atas menunjukkan bahwa 67 responden (82,71%) yang berusia di
atas 17 tahun menyatakan bahwa mereka memperlihatkan KTP kepada petugas
kartu apabila mereka berobat, dan 5 responden (6,17%) menyatakan bahwa
mereka tidak memperlihatkan KTP yang masih aktif pada saat berobat.
Alasan tidak memperlihatkan KTP pada saat berobat karena masa aktif KTP
mereka sudah habis dan mereka mengeluhkan sulitnya mengurus KTP karena
memakan waktu yang lama dan dana yang tidak sedikit.




Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


B.2.2 Tanggapan Pasien Mengenai Pelaksanaan Pelayanan
Pengobatan Gratis
TABEL 27
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG INTENSITAS
PELAYANAN PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN OLEH DOKTER
PADA PASIEN PENGOBATAAN DASAR GRATIS
No. Tanggapan Responden F %
1. Selalu dilayani oleh dokter 80 98,77
2. Jarang dilayani oleh dokter 1 1,23
3. Tidak pernah dilayani oleh dokter - -
Total 81 100
Sumber: Hasil Kuisioner Pasien 2009
Data dia atas menunjukkan bahwa 80 responden (98,77%) menyatakan bahwa
mereka selalu dilayani dokter pada saat pemeriksaan penyakit, dan 1 responden
(1,23%) menyatakan bahwa ia jarang diperiksa oleh dokter. J ika dokter
berhalangan maka tugas pemeriksaan penyakit pasien dikerjakan oleh perawat
pendamping dokter. Dokter berhalangan melayani di puskesmas umumnya
beralasan karena sedang ada rapat di Dinas Kesehatan Kota Medan, melaksanakan
program kerja untuk di luar puskesmas, atau penataran.




Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


TABEL 28
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG PENJELASAN
YANG DIBERIKAN DOKTER ATAU PETUGAS PUSKESMAS
MENGENAI PENYAKIT PASIEN
No. Tanggapan Responden F %
Jelas 72 88,89
2 Kurang Jelas 8 9,88
3 Berbelit-belit 1 1,23
Total 81 100
Sumber: Hasil Kuisioner Pasien 2009
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa penjelasan yang diberikan dokter
terhadap penyakit pasien adalah sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari 72
responden (88,89%) menyatakan demikian, sedangkan ada 8 responden (9,88%)
yang menyatakan kurang jelas, serta 1 responden (1,23%) yang menyatakan
berbelit-belit.
Kurang jelasnya dokter menerangkan penyakit pasien disebabkan jika dokter
sudah terbiasa akan penyakit yang diidap pasien dan tidak terlalu parah maka
dokter tidak lama memeriksanya dan tidak banyak memberikan penjelasan,
namun obat yang diberikan tetap sesuai dengan penyakit pasien. Hal ini juga
disebabkan banyaknya pasien yang harus dilayani.



Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


TABEL 29
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG SIKAP RAMAH
DOKTER TERHADAP PASIEN SELAMA MENDAPATKAN
PELAYANAN KESEHATAN
No. Tanggapan Responden F %
1 Sangat ramah 7 8,64
2 Ramah 68 83,95
3 Kurang Ramah 6 7,41
4 Tidak Ramah - -
Total 81 100
Sumber: Hasil Kuisioner Pasien 2009
Dari tabel di atas dapatlah diketahui bahwa dokter ramah dalam melayani
pasien selama mendapatkan pelayanan kesehatan. Hal ini terbukti dari pernyataan
68 responden (83,95%) yang menyatakan dokter ramah, dan 7 responden (8,64%)
menyatakan sangat ramah karena dokter atau petugas puskesmas mampu
membuat pasien merasa nyaman dan hangat karena kelembutan dan kepedulian
dokter. Dan 6 responden menyatakan kurang ramah karena dokter terkesan buru-
buru dalam melayani pasien.





Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


TABEL 30
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG KESERINGAN
DOKTER ATAU PETUGAS KESEHATAN MENYAPA PASIEN DI LUAR
KAMAR PERIKSA (DI LUAR PERAWATAN)
No. Tanggapan Responden F %
1 Selalu Disapa 17 20,99
2 Sering Disapa 19 23,46
3 Jarang Disapa 32 39,51
4 Tidak Pernah Disapa 13 16,04
Total 81 100
Sumber: Hasil Kuisioner Pasien 2009
Umumnya akibat pasien yang padat dan pekerjaan yang padat pula, maka
dokter atau petugas puskesmas jarang menyapa pasien di luar kamar periksa (atau
di luar perawatan). Hal ini terlihat dari 32 responden (39,51%) menjawab bahwa
mereka jarang disapa dan ada 13 responden (16,04%) menyatakan mereka tidak
pernah disapa. Kemudian ada 19 responden (23,46%) menyatakan mereka sering
disapa, dan 17 responden (20,99%) menyatakan selalu disapa. Menurut responden
biasanya dokter atau petugas puskesmas menyapa dalam bentuk memberikan
perhatian terhadap kondisi kesehatan mereka terutama ibu hamil, lanjut usia, dan
anak-anak.



Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


TABEL 31
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG ADA ATAU
TIDAKNYA PERBEDAAN SIKAP OLEH DOKTER ATAU PETUGAS
PUSKESMAS TERHADAP PASIEN PENGOBATAN DASAR GRATIS
DENGAN PASIEN LAINNYA
No. Tanggapan Responden F %
1 Ada 19 23,46
2 Tidak 62 76,54
Total 72 88,88
Sumber: Hasil Kuisioner Pasien 2009
Dari data di atas terlihat bahwa dokter atau petugas puskesmas tidak
membedakan dalam memberikan pelayanan dengan pasien Pengobatan Dasar
Gratis dengan pasien lainnya. Pernyataan ini sesuai dengan tanggapan 62
responden (76,54%). Selanjutnya ada 19 responden (23,46%) menyatakan ada
terdapat perbedaan. Responden yang menyatakan ada terdapat perbedaan
umumnya karena mereka merasakan terkadang petugas puskesmas lebih dahulu
melayani pasien yang dalam keadaan darurat padahal sebelumnya ada terdapat
pasien lain, selain itu orang tua yang sudah lanjut usia lebih diprioritaskan agar
mereka tidak terlalu lelah menunggu. Namun pada dasarnya dokter atau petugas
puskesmas lebih dahulu meminta izin kepada pasien sebelumnya dan tetap
menjaga kualitas pelayanan.


Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


TABEL 32
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG INTENSITAS
KETEPATAN WAKTU DALAM MEMBUKA PELAYANAN PUSKESMAS
No. Tanggapan Responden F %
1 Selalu tepat waktu 75 92,59
2 Jarang tepat waktu 6 7,41
3 Tidak pernah tepat waktu - -
Total 81 100
Sumber: Hasil Kuisioner Pasien 2009
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa Puskesmas Pasar Merah
selalu tepat waktu dalam membuka pelayanan puskesmas. Ini terlihat dari 75
responden (92,59%) menyatakan demikian. Dan yang menyatakan jarang tepat
waktu sebanyak 6 orang, dengan alasan dokter atau petugas puskesmas ada yang
tidak tepat waktu hadir di Puskesmas dalam memberikan pelayanan. Walaupun
demikian Puskesmas Pasar Merah tetap membuka pelayanan pada pukul: 08.00
WIB, hanya saja petugas puskesmas ada yang tidak tepat waktu hadir. Jam
operasional (waktu kerja) mulai pukul 08.00-12.30, dan pukul 12.30-14.00 adalah
jam piket dimana hanya beberapa orang petugas puskesmas saja yang bertugas
untuk mengantisipasi jika ada pasien dakam keadaan darurat terjadi.
Berikut jam pelayanan di Puskesmas Pasar Merah:
1. Balai Pengobatan (Umum dan Gigi): Senin-Kamis pukul 08.00-14.00
Jumat-Sabtu pukul 08.00-11.30
2. BKIA/Klinik KB : Senin-Kamis pukul 08.00-14.00
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


Jumat-Sabtu pukul 08.00-11.30
3. Posyandu : Kamis pukul 09.00-11.00
TABEL 33
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG INTENSITAS
KETEPATAN WAKTU DALAM MENUTUP PELAYANAN PUSKESMAS
No. Tanggapan Responden F %
1 Selalu tepat waktu 64 79,01
2 Jarang tepat waktu 15 18,52
3 Tidak pernah tepat waktu 2 2,47
Total 81 100
Sumber: Hasil Kuisioner Pasien 2009
Data di atas menunjukkan 64 responden (79,01%) mengatakan bahwa
puskesmas selalu tepat waktu dalam mnutup pelayanan (jam operasional), 15
responden (18,52%) mengatakan jarang tepat waktu, dan 2 responden (2,47%)
mengatakan tidak pernah tepat waktu.
Puskesmas menutup jam pelayanan selalu pukul 12.30 dan jika ada yang
berobat di atas jam tersebut maka disarankan untuk berobat besaok saja dan
jangan terlalu siang. Namun jika pasien sudah habis maka sebelum pukul 12.30
pelayanan akan ditutup. Dokter ataupun petugas puskesmas juga tidak hanya
bertugas di puskesmas saja, kadangkala mereka juga harus ke kantor Dinas
Kesehatan Kota Medan untuk rapat ataupun melaporkan kegiatan yang terlaksana
di puskesmas sesuai tugas dan bidang kerja masing-masing petugas puskesmas.

Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


TABEL 34
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG KEPEDULIAN
DOKTER TERHADAP KELUHAN PENYAKIT PASIEN
No. Tanggapan Responden F %
1 Sangat Peduli 20 24,60
2 Peduli 58 71,60
3 Kurang peduli 3 3,70
4 Tidak peduli - -
Total 81 100
Sumber: Hasil Kuisioner Pasien 2009
Data di atas menunjukkan kalau dokter peduli akan keluhan penyakit pasien
Pengobatan Dasar Gratis. Hal ini sesuai dengan tanggapan 58 responden
(71,60%). Kemudian pasien yang menyatakan dokter sangat peduli terhadap
keluhan penyakit sebanyak 20 responden (24,60%) dan yang menyatakan kurang
peduli sebanyak 3 responden (3,70%).
Dokter sering memberikan dengan lembut, arahan dan penyuluhan mengenai
pola hidup sehat yaitu makanan dianjurkan dan yang dihindari, menjaga
kebersihan, serta bagi penderita hipertensi diharapkan tidak stres. Sehingga
dengan sendirinya pasien termotivasi untuk sembuh dan menghindari hal-hal yang
menyebabkan penyakit. Tetapi apabila penyakit yang diderita pasien tidak terlalu
parah dan pasien yang harus dilayani cukup banyak maka dokter hanya
memeriksa dan memberi obat saja.

Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


TABEL 35
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG PROSEDUR
ADMINISTRASI PELAYANAN PADA PENGOBATAN DASAR GRATIS
No. Tanggapan Responden F %
1 Mudah 67 82,72
2 Agak sulit 12 14,81
3 Berbelit-belit 2 2,47
Total 81 100
Sumber: Hasil Kuisioner Pasien 2009
Data di atas menunjukkan bahwa 67 responden (82,72%) menyatakan mudah,
kemudian 12 responden (14,81%) menyatakan agak sulit, dan 2 responden
(2,47%) menyatakan berbelit-belit.
Pasien Pengobatan Dasar Gratis umumnya mengeluhkan sulitnya mengurus
administrasi penduduk (KTP/KRT) sebagai syarat untuk menikmati pelayanan ini,
apabila kurang lengkap maka dipungut retribusi sebesar Rp. 3000,-. Masalah
lainnya ialah masyarakat sering lupa membawa kartu berobat, melalui kartu
berobat inilah status penyakit pasien dapat diambil di dokumen status pasien. Oleh
sebab itu sebagian responden berpendapat agak sulit dan berbelit-belit. Padahal
status pasien itu berisi penyakit yang pernah diderita, obat apa yang diberikan, dan
pantangan bagi pasien (alergi).
Berikut hal yang sering terjadi pada saat pasien Pengobatan Dasar Gratis
melakukan prosedur administrasi untuk berobat:
1. Menunjukkan KTP atau KRT sesuai dengan usianya beserta kartu berobat.
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


2. Menunjukkan KTP atau KRT dengan posisi kurang tepat. Misalnya
seorang ibu membawa anaknya berobat tetapi ia menunjukkan KTP
dirinya sendiri bukan KRT yang nama anaknya sudah terlampir, ada juga
seorang wanita yang sudah berusia diatas 17 tahun tetapi membawa KRT.
Tetapi apabila diberi penjelasan terkadang mereka tidak menerima dan
marah-marah, ada juga yang menyadari serta membayar retribusi.
3. Tidak membawa identitas tetapi langsung membayar retribusi.
Hanya menunjukkan kartu berobat dan menyangka apabila sudah
menunjukkan kartu berobat maka sudah gratis, dan apabila diberikan
penjelasan maka pasien marah-marah. Hal ini yang paling fatal karena
peraturan sudah terlaksana lebih dari 6 tahun.
TABEL 36
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG KESERINGAN
TERJADINYA MISKOMUNIKASI ANTARA PETUGAS PUSKESMAS
DENGAN PASIEN PENGOBATAN DASAR GRATIS
No. Tanggapan Responden F %
1 Selalu - -
2 Sering - -
3 Jarang 35 43,21
4 Tidak Pernah 46 56,79
Total 81 100
Sumber: Hasil Kuisioner Pasien 2009
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


Data di atas menunjukkan 46 responden (56,79%) menyatakan bahwa
tidak pernah terjadi miskomunikasi dan 35 responden (43,21%) menyatakan
jarang terjadi miskomunikasi.
Umumnya kejadian ini sering terjadi di ruang kartu dan di ruang tunggu
perawatan. Masalah yang paling umum ialah dalam menunjukkan KTP/KRT dan
pada saat di ruang tunggu pasien sering tidak sabar dan marah. Padahal pasien
yang dilayani cukup banyak.
TABEL 37
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG PERNAH ATAU
TIDAKNYA MEMPEROLEH PERLAKUAN TIDAK BAIK DARI
PETUGAS PUSKESMAS
No. Tanggapan Responden F %
1 Pernah 9 11,11
2 Tidak 72 88,89
Total 81 100
Sumber: Hasil Kuisioner Pasien 2009
Data diatas menunjukkan bahwa pasien Pengobatan Dasar Gratis tidak pernah
mengalami perlakuan yang tidak baik dari petugas puskesmas. Hal ini sesuai dari
tanggapan 72 responden (88,89%). Sedangkan responden yang menyatakan
pernah mengalami perlakuan yang tidak baik sebanyak 9 orang (11,11%).
Masyarakat yang berobat karena faktor fisik dan phisikis mudah marah-marah
dan tidak komunikatif. Hal inilah yang menyebabkan petugas kesehatan ikut
kurang mengontrol emosi, sehingga terjadilah kesalahpahaman. Misalnya saja
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


pasien yang berobat gigi dengan masalah gigi berlubang tidak bisa langsung
dicabut giginya, harus meminum obat dahulu selama tiga hari. Tetapi dalam kasus
ini mereka menyangka petugas malas untuk mencabutnya. Hal inilah yang
mengecewakan masyarakat, namun apabila dilakukan dapat berakibat fatal,
seperti tekanan darah yang menurun dan pendarahan.
Jadi alangkah baiknya jika pasien dan petugas puskesmas saling memahami
dan menjaga hubungan harmonis agar tidak terjadi kesalahpahaman dan
pelayanan dapat berjalan dengan baik.
TABEL 38
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG KELENGKAPAN
ALAT-ALAT PENGOBATAN DI PUSKSMAS PASAR MERAH

No. Tanggapan Responden F %
1. Lengkap 61 75,31
2. Kurang Lengkap 20 24,69
3. Tidak Lengkap - -
Total 81 100
Sumber: Hasil Kuisioner Pasien 2009
Puskesmas Pasar Merah memiliki alat-lat pengobatan yang lengkap. Hal
ini sesuai dengan pendapat 61 responden (75,31%). Responden yang menyatakan
kurang lengkap sebanyak 20 responden (24,69%). Alat-alat yang kurang lengkap
seperti alat-alat pengobatan gigi dan alat-alat untuk mengobati dan menjahit luka.
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


Pasien juga mengeluhkan alat pengukur tekanan darah yang sering dalam keadaan
tidak baik.
TABEL 39
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG KEADAAN
KAMAR MANDI PUSKESMAS
No. Tanggapan Responden F %
1. Bersih 68 83,95
2. Kurang bersih 12 14,81
3. Tidak bersih 1 1,23
Total 81 100
Sumber: Hasil Kuisioner Pasien 2009
Dari data di atas responden yang menyatakan bahwa kamar mandi
puskesmas bersih ada sebanyak 68 responden (83,95), sedangkan kurang bersih
sebanyak12 orang (14,81%), dan tidak bersih sebanyak 1 responden (1,23%).
Responden ada yang berpendapat bahwa kebersihan kamar mandi bukan
hanya menjadi tanggung jawab pihak puskesmas saja melainkan seluruh pengguna
kamar mandi. Selain itu ada juga responden yang menyatakan di kamar mandi
perlu disediakan sabun untuk mencuci tangan.





Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


TABEL 40
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG JUMLAH
PETUGAS PUSKESMAS
No. Tanggapan Responden F %
1 Cukup 73 90,12
2 Kurang 8 9,88
3 Lebih - -
Total 81 100
Sumber: Hasil Kuisioner Pasien 2009
Data di atas menunujukkan bahwa 73 responden (90,12%) menyatakan
bahwa jumlah petugas di Puskesmas Pasar Merah cukup, dan 8 responden
(9,88%) menyatakan kurang.
Puskesmas Pasar Merah memiliki beberapa petugas yang tugasnya berada
di luar puskesmas seperti surveilands epidemologi dan petugas posyandu yang
berjumlah 3 orang. Jadi kalau ada beberapa kegiatan ke masyarakat dalam waktu
yang sama maka selain petugas luar akan banyak petugas puskesmas yang tidak
melayani di puskesmas. Selain itu pada hari yang sudah dijadwalkan petugas
harus meninggalkan puskesmas untuk rapat ke kantor Dinas Kesehatan Kota
Medan. Alsan inilah yang menyebabkan pasien menyatakan petugas puskesmas
jumlahnya masih kurang untuk melayani pasien tanpa ada hambatan.



Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


B.2.3 Tanggapan Pasien Mengenai Kondisi Kesehatan Pasien yang
Ditinjau dari Tingkat Kesembuhannya
TABEL 41
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG LAMANYA
SEMBUH SETELAH BEROBAT DI PROGRAM PENGOBATAN DASAR
GRATIS
No. Tanggapan Responden F %
1. Cepat 48 59,26
2 Kurang Cepat 24 29,63
3 Lambat 9 11,11
Total 81 100
Sumber: Hasil Kuisioner Pasien 2009
Dari data di atas menunjukkan bahwa 48 responden (59,26%) menyatakan
bahwa lamanya sembuh setelah berobat di program Pengobatan Dasar Gratis
adalah cepat, kemudian 24 responden (29,63%) adalah kurang cepat, dan 9
responden menayatakan lambat.
Responden yang menyatakan kurang cepat dan menyatakan lambat
beralasan bahwa obat yang diberikan pada program Pengobatan Dasar Gratis
dosisnya berjangka waktu untuk tiga hari dan merupakan obat generik, namun
terkadang sesudah tiga hari penyakit mereka belum juga sembuh sehingga harus
berobat kembali ke puskesmas.
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


Kondisi kesehatan pasien tidak hanya bergantung pada obat saja,
melainkan pada pola hidup sehari-hari seperti: asupan gizi, kebersihan, pola pikir,
dan lingkungan.
TABEL 42
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI PERNAH ATAU
TIDAKNYA MENGALAMI KESALAHAN DIAGNOSA PENYAKIT PADA
PROGRAM PENGOBATAN DASAR GRATIS
No. Tanggapan Responden F %
1 Pernah - -
2 Tidak 81 100
Total 81 100
Sumber: Hasil Kuisioner Pasien 2009
Data di atas menunjukkan bahwa keseluruhan responden yang berjumlah
81 orang (100%) menyatakan bahwa mereka tidak pernah mengalami kesalahan
diagnosa penyakit pada saat menikmati program Pengobatan Dasar Gratis.
Menurut responden, dokter atau petugas puskesmas lainnya cukup teliti dan
profesional dalam mendiagnosa penyakit mereka serta pengobatan yang diberikan
sesuai dengan penyembuhan penyakit mereka.





Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


TABEL 43
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI KEPUASAN
TERHADAP PELAYANAN PROGRAM PENGOBATAN DASAR GRATIS
No. Tanggapan Responden F %
1 Puas 69 85,19
2 Kurang puas 12 14,81
3 Tidak puas - -
Total 81 100
Sumber: Hasil Kuisioner Pasien 2009
Data di atas menunjukkan bahwa 69 responden (85,19%) menyatakan puas
terhadap pelayanan program Pengobatan Dasar Gratis. Alasannya ialah obat yang
dipergunakan manjur untuk mengobati penyakit mereka dan tepat sasaran
sehingga sakit yang mereka derita cepat sembuh, pelayanan petugas cepat dan
baik sehingga memuaskan pasien.
Selain itu 12 orang (14,81%) menyatakan kurang puas dengan alasan dokter
tergesa-gesa dalam melayani pasien karena pasien yang harus dilayani cukup
banyak,apabila penyakit pasien merupakan penyakit ringan maka dokter hanya
memeriksa dan memberikan resep saja. Selain itu hal yang membuat pasien
kurang puas adalah alat-alat pengobatan kurang lengkap yaitu alat pengobatan
gigi dan pengobatan luka jahitan.



Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


B.2.5 Persepsi Masyarakat terhadap Program Pengobatan Dasar
Gratis
TABEL 44
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI MEMBANTU
ATAU TIDAKNYA PROGRAM PENGOBATAN DASAR GRATIS
DALAM HAL MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN
MASYARAKAT KOTA MEDAN
No. Tanggapan Responden F %
1 Sangat membantu 81 100
2 Kurang membantu - -
3 Tidak membantu - -
Total 81 100
Sumber: Hasil Kuisioner Pasien 2009
Data di atas menunjukkan bahwa keseluruhan responden yang berjumlah 81
orang (100%) menyatakan bahwa program Pengobatan Dasar Gratis sangat
membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota Medan. Alasannya
program ini membantu menurunkan angka kesakitan Kota Medan, membantu
masyarakat Kota Medan terutama masyarakat dengan golongan ekonomi lemah,
dan apabila sakit masyarakat tidak perlu harus ke rumah sakit besar. Faktor
kestrategisan puskesmas juga menolong masyarakat karena mudah dalam hal
penjangkauan. Hari pelayanan puskesmas yang cukup banyak, yaitu hari Senin-
Sabtu membuat masyarakat yang sakit bebas berobat kapan saja.
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


Ada juga responden yang menyatakan dirinya amat terbantu untuk mengobati
anak-anaknya ketika sakit tanpa mengeluarkan biaya berhubung ia memiliki anak
yang cukup banyak dan tergolong dalam ekonomi lemah.
TABEL 45
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI
KEBERLANJUTAN PROGRAM PENGOBATAN DASAR GRATIS
No. Tanggapan Responden F %
1 Perlu 81 100
2 Tidak perlu - -
Total 81 100
Sumber: Hasil Kuisioner Pasien 2009
Data di atas menunjukkan bahwa keseluruhan responden yang berjumlah
81 orang (100%) menyatakan bahwa program Pengobatan Dasar Gratis perlu
dilanjutkan dan tidak berhenti sampai di sini saja. Alasannya program ini amat
membantu masyarakat terutama masyarakat golongan ekonomi lemah. Progarm
ini juga merupakan bentuk kebertanggungjawaban pemerintah terhadap
kesejahteraan masyarakat di bidang kesehatan. Namun banyak responden juga
mengusulkan agar program Pengobatan Dasar Gratis ini perlu di evaluasi agar
program yang terlaksana tidak monoton.




Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


TABEL 46
DISTRIBUSI TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI KESERINGAN
MEMANFAATKAN PROGRAM PENGOBATAN DASAR GRATIS DI
PUSKESMAS
No. Tanggapan Responden F %
1 Selalu 16 19,76
2 Sering 53 65,43
3 Jarang 17 14,81
4 Tidak Pernah - -
Total 81 100
Sumber: Hasil Kuisioner Pasien 2009
Dari data di atas menunjukkan bahwa 53 responden (65,43%) sering
memanfaatkan program Pengobatan Dasar Gratis, sedangakan 16 responden
(19,76%) menyatakan selalu, dan 17 responden (14,81%) menyatakan jarang
memanfaatkan program Pengobatan Dasar Gratis.
Umumnya masyarakat yang sering memanfaatkan program Pengobatan Dasar
Gratis ini adalah ibu rumah tangga dan mereka sering pula membawa anaknya
apabila sakit.

Program Pengobatan Dasar Gratis sudah dimulai dari tahun 2001. Namun
banyak hal yang masih perlu dibenahi dan diperbaiki. Adapun saran-saran yang
pasien program Pengobatan Dasar Gratis, yaitu:
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


1. Dokter diharapkan dapat memberikan keterangan penyakit yang
diderita oleh pasien dengan jelas.
2. Alat-alat pengobatan gigi, alat pemeriksaan mata, dan alat untuk
menjahit luka sebaiknya disediakan.
3. Petugas puskesmas sebaiknya meningkatkan kualitas pelayanan,
kesabaran, dan keramahtamahannya.
4. Petugas kartu hendaknya lebih bersabar dalam melayani masyarakat
yang berobat dan tidak jemu-jemunya mensosialisasikan tata cara
berobat gratis.
5. Fasilitas kamar mandi untuk pasien sebaiknya disedikan sabun.
6. Setiap anak-anak yang berobat selain diberikan obat untuk
menyembuhkan penyakit diharapkan juga diberikan vitamin agar daya
tahan tubuh kuat dan otak menjadi cerdas.
7. Obat-obat yang dipergunakan dalam program Pengobatan Dasar Gratis
diharapkan tetap tersedia sehingga tidak terjadi ketidaktersediaan obat
dan pasien harus membeli dari apotek luar puskesmas.
8. Diadakan evaluasi pada program Pengobatan Dasar Gratis dalam
kurun waktu tertentu dengan melibatkan masyarakat. Sehingga pihak
puskesmas dan masyarakat dapat bersama-sama meningkatkan
program ini sesuai dengan kapasitas masing-masing.



Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka dapat ditarik
kesimpulan, yaitu:
A.1. Berdasarkan Pelaksanaan Program
A.1.1 Menurut Petugas
a. Petugas Puskesmas Pasar Merah suadah memahami akan tugas dan bidang-
bidang pekerjaan pada Program Pengobatan Dasar Gratis dan hal-hal apa saja
yang berhubungan dengan program Pengobatan Dasar Gratis .
b. Dalam hal pelayanan, petugas mengalami kesulitan dalam menangani pasien
Pengobatan Dasar Gratis, yaitu apabila pasien sulit untuk bersabar dalam
memperoleh pengobatan dan pasien mudah tersinggung, dan sulitnya
mensosialisasikan program Pengobatan Dasar Gratis karena banyak pasien
yang tidak memiliki KTP dan KRT dengan alasan kesulitan dalam
mengurusnya. Namun petugas puskesmas selalu berusaha ramah kepada
pasien agar pasien merasa nyaman dan pasien tidak sungkan untuk
menceritakan keluhan penyakitnya.
c. Prosedur administrasi di Puskesmas tidaklah terlalu suli dan cukup membantu
pasien. Pasien yang datang setelah menunjukkan admistrasi kependudukannya
dan nomor berobat akan diberikan status berobat, menuju ke kamar periksa
dan mengambil obat di kamar obat.
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


d. Pasien yang berobat sangat bertambah setelah diadakan program ini, karena
selain gratis, terdapat fasilitas, dan obat yang dipergunakan juga tepat serta
petugas bersusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
Hal ini jugalah yang menyebabkan kesalahan diagnosa tidak pernah terjadi..
e. Alat-alat pengobatan yang masih kurang lengkap adalah alat-alat pengobatan
gigi dan alat pemeriksaan mata.

A.2. Berdasarkan Tanggapan Pasien Pengobatan Dasar Gratis
a. Ditinjau dari segi pengetahuan masyarakat terhadap program Pengobatan
Dasar Gratis, maka sebagian besar masyarakat sudah mengetahui tata cata
untuk menikmati layanan program Pengobatan Dasar Gratis yaitu dengan
memperlihatkan KTP bagi yang berusia di atas 17 tahun dan KRT bagi yang
berusia di bawah 17 tahun. Namun masih ada saja masyarakat yang mengira
dengan menunjukkan kartu berobat maka sudah gratis, hal inilah yang
menyebabkan kesalahpahaman antara petugas dan pasien.
b. Ditinjau dari segi pelaksanaan pelayanan Pengobatan Dasar Gratis, maka
dapat disimpulkan bahwa program Pengobatan Dasar Gratis di Puskesmas
Pasar Merah sudah terlaksana dengan cukup baik. Hanya saja hal yang perlu
ditingkatkan yaitu hubungan yang harmonis antara pasien dengan petugas
puskesmas, alangkah baiknya petugas lebih memahami pasien dan pasien
lebih mengerti petugas puskesmas.
c. Ditinjau dari segi kondisi kesehatan masyarakat yang dilihat dari tingkat
kesembuhannya, maka dapat disimpulkan bahwa penyakit pasien cepat
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


sembuh setelah berobat ke Puskesmas Padang Bulan, yaitu sekitar 3-5 hari.
J ikalau ada pasien yang belum sembuh juga dapat kembali mengulangi
berobat ke puskesmas tanpa membayar hanya menunjukkan KTP/KRT dan
kartu berobat saja. Dengan demikian pengobatan yang diberikan cukup
meningkatkan kesehatan masyarakat sehingga sebagian besar responden
menyatakan puas berobat ke Puskesmas Pasar Merah.
d. Dari segi fasilitas puskesmas ataupun peralatan kesehatan di puskesmas, dapat
disimpulkan bahwa fasilitas Puskesmas Pasar Merah belum terlalu lengkap,
khususnya alat pengobatan gigi dan alat periksa mata, dan masih ada alat-alat
pengobatan dalam keadaan tidak baik.

A.2 Berdasarkan Persepsi Masyarakat
a. Program Pengobatan Dasar Gratis sangat membantu dalam hal meningkatkan
kesehatan seluruh lapisan masyarakat.
b. Masyarakat mengharapkan program Pengobatan Gratis ini tetap dilanjutkan
karena amat membantu masyarakat terutama golongan ekonomi lemah dan
masyarakat yang memiliki banyak anak. Sebagaimana diketahui bahwa
program ini tidak terbatas bagi siapapun asalkan memiliki idenditas penduduk
kota Medan.
c. Masyarakat mengharapkan obat-obatan yang digunakan pada program
Pengobatan Dasar Gratis agar selau tersedia, sehingga pasien tidak perlu
membeli obat dari luar apabila persediaan obat di puskesmas habis.
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


d. Setelah diberlakaukannya program Pengobatan Dasar Gratis ini respon
masyarakat cukup baik. Terbukti dari semakin banyaknya masyarakat yang
selalu berobat dengan memanfaatkan program Pengobatan Dasar Gratis
sehingga angka kunjungan masyarakat untuk berobat ke Puskesmas semakin
tinggi juga.
e. Berdasarkan kesimpulan dari tiap indikator maka penulis menarik kesimpulan
bahwa pelayanan kesehatan pada program Pengobatan Dasar Gratis sudah
terlaksana dengan baik karena meningkatkan kesehatan masyarakat pada
umumnya, hanya saja hal-hal yang berkaitan dengan program ini saling
bekerja sama seperti: pengurusan KTP/KRT diharapkan dipermudah,
komunikasi antara petugas kesehatan dan masyarakat berjalan harmonis, dan
alat-alat pengobatan di puskesmas dilengkapi. Masyarakat menginginkan
program Pengobatan Dasar Gratis ini perlu dilanjutkan karena membantu
seluruh lapisan masyarakat, hanya saja perlu dilakukan pembenahan dan
evaluasi dalam jangka waktu tertentu dengan melibatkan masyarakat, petugas
kesehatan dan pihak terkait lainnya.







Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang dipaparkan di atas, maka penulis mencoba
memberikan masukan-masukan yang ditujukan untuk mengoptimalkan pelayanan
program Pengobatan Dasar Gratis di puskesmas-puskesmas Kota Medan terutama
di Puskesmas Kota Medan, yaitu:
1. Bagi pembuat kebijakan dan pemerintah terutama Dinas Kependudukan dan
Dinas Kesehatan diharapkan bersama-sama untuk menyeimbangkan antara
kebijakan dan pelaksanaan. Hal ini maksudnya agar pembuatan administrasi
kependudukan dipermudah sebagai syarat untuk menikmati program
Pengobatan Dasar Gratis karena hal yang selama ini diamati peneliti ialah
masyarakat mengeluhkan sulitnya mengurus administrasi kependudukan
sehingga mereka terkendala untuk menikmati pelayanan ini.
2. Dana retribusi yang dibayar pasien apabila tidak membawa KTP/KRT
sebaiknya tidak semuanya diserahkan sebagai pemasukan daerah, sebaiknya
sebagian kecil disisihkan sebagai biaya penyusutan dari alat-alat pengobatan
yang ada di puskesmas jadi apabila ada alat pengobatan dalam keadaan tidak
baik (rusak) dapat segera diperbaiki atau diganti.
3. Sikap ramah petugas puskesmas lebih ditingkatkan agar dapat memberikan
rasa yang menyenangkan dan nyaman bagi masyarakat. Masyarakat juga
diharapkan dapat saling memahami dengan petugas puskesmas.
4. Obat memegang peranan penting dalam program Pengobatan Dasar Gratis ini.
Untuk itu persediaan obat sebaiknya diperhatikan agar tetap ada dan
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


jumlahnya ditingkatkan. Sehingga pasien tidak perlu membeli obat di luar
ketika persediaan obat habis.
5. Sarana peralatan medis, seperti alat pengobatan gigi, alat periksa mata, dan
alat untuk menjahit luka agar segera dilengkapi dan perlu dijaga kesterilannya.



















Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
Rineka Cipta. Jakarta

Reinke. William. 1994 Perencanaan Kesehatan untuk Meningkatkan Efektifitas
Manajemen. UGM Press. Yogyakarta

Departemen Kesehatan RI. 1999. Indonesia Sehat 2010. Jakarta.

Dinas Kesehatan Kota Medan. 2002. Kebijakan Pembebasan Tarif Retribusi
Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas Kota Medan. Medan

Dinas Kesehatan Kota Medan. 2007. Laporan Tahunan Puskesmas Pasar Merah,
Kecamatan Medan Kota. Medan

Effendi. Nasrul. 1995. Perawat Kesehatan Masyarakat. EGC. Jakarta

Hill. Michael. 1996. Social Policy: A Comparative Analysis. T.J. Press. USA

Jones. Charles. 1996. Pengantar Kebijakan Publik. Raja Grafindo Persada.
Jakarta

Kusnanto. Hari. 2008. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan.UGM Press.
Yogyakarta.

Nasution. Aman.1997. Administrasi Kesehatan Masyarakat. USU Press. Medan.

Notoatmodjo. Soekidjo.2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta. Jakarta.

Notoatmodjo. Prof. Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatn. Rineka
Cipta. Jakarta.

Adi. Isbandi Rukminto. 2002. Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunan
Kesejahteraan Sosial. FE UI. Jakarta.

Singarimbun. Masri dan Sofyan Effendi. 1989. Metode Penelitian Survey. LP3ES.
Jakarta

Tayibnapis. Farida Yusuf. 2000. Evaluasi Program. Rineka Cipta. Jakarta.


Sumber lain:
UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, Jakarta: Depkes RI 1992

Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


www.google.com (Waspada. Medan). Pelayanan Gratis di Puskesmas Perlu
Dikaji Ulang. Diakses 26 Oktober 2008, Medan

www.google.com (Waspada. Medan). Angka kesakitan di Provinsi Sumatera
Utara. Diakses 21 November 2008, Medan

www.google.com (Medan Bisnis. Medan). Mempopulerkan Puskesmas bagi
Warga Medan. Diakses 26 Oktober 2008, Medan

www. google.com (Wordpress. Jakarta). Konsep Baru Paradigma Kesehatan.
Diakses 26 Oktober 2008, Jakarta
































Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


LAMPIRAN:
KUISIONER
Untuk Pegawai Puskesmas


Kepada Yth:
Bapak/Ibu/Sdr(i)
Di Tempat

Dengan hormat
Sehubungan dengan penelitian yang akan saya lakukan dengan judul:
Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis bagi Masyarakat Kota
Medan oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, saya mohon kepada
Bapak/Ibu/Sdr(i) untuk dapat kiranya memberikan respon atas pertanyaan yang
akan saya ajukan.
Akhirnya atas bantuan dan partisipasi Bapak/Ibu/Sdr(i), sebelumnya saya
ucapkan terima kasih.



Hormat saya



(Monalisa D. Siahaan)





















Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


Petunjuk Pengisian:
1. Berilah tanda silang (x) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat
Bapak/Ibu/Sdr(i).
2. Berikan jawaban dengan sejujurnya, tanpa rasa takut dan terpaksa.

I. IDENDITAS RESPONDEN
1. Nama lengkap :
2. Jenis Kelamin : a. Perempuan
b. Laki-laki
3. Umur :
4. Pendidikan : a. Tamat SD
b. Tamat SMP
c. Tamat SMU
d. SPK/Bidan
e. Sekolah Pendidikan Rawat Gigi
f. Tamat SMF
g. AkademiPerawat/
Akademi Kebidanan
h. Dokter
i. Sarjana Kesehatan
Masyarakat
5. Golongan : a. Gol I
b. Gol II
c. Gol III
d. Gol IV
6. Jabatan : a. Pimpinan Puskesmas
b. Pejabat Lapangan
c. KoordinatorProgram
d. Bidan/Perawat
e. Asisten Apoteker
f. Tata Usaha



II. PENGETAHUAN PETUGAS PUSKESMAS TERHADAP PROGRAM
PENGOBATAN DASAR GRATIS
1. Menurut Bapak/Ibu apakah telah mengerti/paham tentang bidang-bidang
tugas dalam program Pengobatan Dasar Gratis yang ditekuni selama ini?
a. Memahami b. Kurang Memahami c.Tidak Memahami
Alasannya:
..
..




Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


III. PELAKSANAAN PELAYANAN PENGOBATAN GRATIS
2. Apakah dalam melaksanakan program Pengobatan Dasar Gratis Bapak/Ibu
sebagai petugas puskesmas sering mengalami kesulitan dalam melayani
masyarakat yang berobat?
a. Sering b.Jarang c. Tidak pernah
Jika Bapak/Ibu sering mengalami kesulitan, seperti apa contohnya:
..
..............................................................
3. Apakah Bapak/Ibu sering menyapa pasien baik selama mendapatkan
pelayanan kesehatan maupun diluar kamar periksa?
a. Selalu menyapa c. Sering menyapa
b. Jarang menyapa d. Tidak pernah menyapa
Alasannya:
.
4. Selama pelayanan program Pengobatan Dasar Gratis ini apakah Bapak/Ibu
pernah memperoleh keluhan dari pasien?
a. Pernah b. Tidak pernah
Apabila pernah, seperti apa contohnya:
..
..
5. Menurut Bapak/Ibu apakah prosedur administrasi di Puskesmas membantu
pasien dalam memperoleh kemudahan pelayanan?
a. Membantu b. Kurang membantu
c.Tidak Membantu
Alasannya: ..
..
6. Bagaimana prioritas waktu dilayani, apakah berdasarkan faktor kedatangan
atau faktor lain?
a. Faktor kedatangan b. Faktor lain
Jika faktor lain, seperti apa contohnya:
..
..
7. Apakah di Puskesmas Pasar Merah ini ada terdapat fasilitas yang memadai
untuk mendiagnosa penyakit pasien terutama pasien program Pengobatan
Dasar Gratis?
a. Ada b. Tidak ada
Jika tidak ada,hal apakah yang tidak memadai tersebut :
..
..

III. KONDISI KESEHATAN MASYARAKAT YANG DILIHAT DARI
TINGKAT KESEMBUHANNYA

8. Dengan menggunakan obat-obat dari program Pengobatan Dasar Gratis
berapa harikah kira-kira sesuai pengalaman Bapak/Ibu pasien yang
diobati segera sembuh?
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


a. <2 hari b.3-5 hari c. >5 hari
Alasannya:
...
...
9. Apakah Bapak /Ibu pernah salah melakukan diagnosa terhadap pasien
program Pengobatan Dasar Gratis?
a. pernah b. tidak pernah
Jika pernah, apa penyebabnya:
..
..
10. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang kelengkapan alat-alat
pengobatan di puskesmas ini?
a. Lengkap b. Kurang lengkap c.Tidak Lengkap
Alasannya:
...
...
11. Setelah diberlakukannya program Pengobatan Dasar Gratis ini apakah
jumlah masyarakat yang berobat semakin bertambah?
a. Bertambah b. Tetap c. Berkurang
Alasannya:
..
...

V. Lain-lain

12. Masalah-masalah apa yang Bapak/Ibu hadapi akhir-akhir ini dalam
pelaksanaan program Pengobatan Dasar Gratis?
1.
2.
3.
4.
5.
13. Menurut Bapak/Ibu apakah program Pengobatan Dasar Gratis perlu
dilanjutkan?
a. Perlu b. Tidak perlu
Berikan alasan Bapak/Ibu:
...
...
14. Adakah usulan-usulan Bapak/Ibu dalam pelaksanaan program Pengobatan
Dasar Gratis ini?
1.
2.
3.
4.
5.

Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


KUISIONER
Untuk Pasien Pengobatan Dasar Gratis

Kepada Yth:
Bapak/Ibu/Sdr(i)
Di Tempat

Dengan hormat
Sehubungan dengan penelitian yang akan saya lakukan dengan judul:
Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis bagi Masyarakat Kota
Medan oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, saya mohon kepada
Bapak/Ibu/Sdr(i) untuk dapat kiranya memberikan respon atas pertanyaan yang
akan saya ajukan.
Akhirnya atas bantuan dan partisipasi Bapak/Ibu/Sdr(i), sebelumnya saya
ucapkan terima kasih.



Hormat saya


(Monalisa D. Siahaan)
























Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


Petunjuk Pengisian:
3. Berilah tanda silang (x) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat
Bapak/Ibu/Sdr(i).
4. Berikan jawaban dengan sejujurnya, tanpa rasa takut dan terpaksa.

I. IDENDITAS RESPONDEN
1. Nama lengkap :
2. Jenis Kelamin : a. Perempuan
b. Laki-laki
3. Umur :
4. Pendidikan : a. Tamat SD
b. Tamat SMP
c. Tamat SMU/Sederajat
d. Tamat Sarjana Muda/Diploma
e. S1
5. Pekerjaan :

II. PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM
PENGOBATAN DASAR GRATIS

1. Dari manakah saudara mengetahui program Pengobatan Dasar Gratis yang
dilaksanakan di setiap Puskesmas di kota Medan?
a. Informasi di Puskesmas (papan pengumuman)/ kantor lurah/camat
b. Informasi dari masyarakat
c. Informasi di media cetak/elektronik
d. Informasi dari lain-lain
Jika saudara memperoleh informasi dari lainnya, dari mana?
...........................................................................................................................
.................................................................
2. J ika saudara berusia dibawah 17 tahun, apakah saudara menunjukkkan KRT
(Kartu Rumah Tangga) apabila ingin berobat kepada petugas kartu di
Puskesmas?
a. Ya b. Tidak
3. J ika saudara berusia 17 tahun keatas, apakah saudara menunjukkkan KTP
(Kartu Tanda Penduduk) apabila ingin berobat kepada petugas kartu di
Puskesmas?
a. Ya b. Tidak

III. PELAKSANAAN PELAYANAN PENGOBATAN GRATIS

4. Apakah saudara pada saat melakukan pemeriksaan ketika berobat selalu
dilayani oleh dokter?
a. Selalu dilayani oleh dokter
b. Jarang dilayani oleh dokter
c. Tidak pernah dilayani oleh dokter
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


5. Bagaimana penjelasan yang diberikan dokter atau petugas kesehatan
lainnya mengenai penyakit yang saudara derita?
a. Jelas b. kurang jelas c. berbelit-belit
6. Bagaimana tanggapan saudara tentang sikap dokter atau petugas kesehatan
lainnya terhadap pasien program Pengobatan Dasar Gratis selama
mendapatkan pelayanan kesehatan?
a. Sangat ramah c. Ramah
b. Kurang ramah d. Tidak ramah
7. Pada saat saudara bertemu dengan dokter atau petugas puskesmas diluar
kamar periksa, apakah dokter atau petugas puskesmas sering menyapa
saudara?
a. Selalu disapa c. Sering disapa
b. Jarang disapa d. Tidak pernah disapa
8. Apakah ada perbedaan sikap oleh dokter atau petugas puskesmas terhadap
pasien program Pengobatan Dasar Gratis dengan pasien lainnya?
a. Ada b. Tidak ada
Jika saudara menyebutnya ada, sebutkan perbedaanya?
...
...
9. Apakah puskesmas tempat saudara menerima pelayanan kesehatan selalu
tepat waktu dalam membuka pelayanan?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
10. Apakah puskesmas tempat saudara menerima pelayanan kesehatan selalu
tepat waktu dalam menutup pelayanan?
a. Selalu b. Jarang c. Tidak pernah
11. Bagaimana tanggapan/kepedulian dokter terhadap keluhan penyakit
saudara?
a. Sangat peduli b. Peduli
c. Kurang peduli d. Tidak peduli
12. Bagaimana tentang prosedur administrasi pelayanan pada program
Pengobatan Dasar Gratis?
a. Mudah b. Agak sulit c.Sulit/berbelit-belit
13. Bagaimana frekuensi terjadinya kesalahpahaman (miskomunikasi) antara
saudara dengan petugas puskesmas?
a. Selalu b. Sering
c. Jarang d. Tidak pernah
14. Apakah saudara pernah memperoleh perlakuan yang tidak baik dari
petugas Puskesmas?
a. Pernah b. Tidak pernah
Jika saudara pernah mendapatkan perlakuan tidak baik, seperti apa
bentuknya?
...
..
15. Bagaimana tanggapan saudara tentang kelengkapan alat-alat pengobatan di
puskesmas ini?
a. Lengkap b. Kurang lengkap c. Tidak Lengkap
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


16. Bagaimana tanggapan saudara tentang kebersihan kamar mandi/WC di
Puskesmas?
a. Bersih b. Kurang bersih c.Tidak bersih
17. Bagaimana tanggapan saudara tentang jumlah petugas kesehatan di
Puskesmas ini?
a. Cukup b. Kurang c. Lebih


IV. KONDISI KESEHATAN MASYARAKAT YANG DILIHAT DARI
TINGKAT KESEMBUHANNYA

18. Apakah setelah berobat di program Pengobatan Dasar Gratis ini penyakit
saudara cepat sembuh?
a. Cepat b. Kurang cepat c. Lambat
19. Menurut saudara apakah pernah terjadi kesalahan diagnosa terhadap
penyakit yang saudara derita?
a. Pernah b.Tidak pernah

20. Apakah saudara merasa puas terhadap pelayanan pengobatan yang
diberikan?
a. Puas b. Kurang puas c. Tidak puas
Berikan alasan terhadap jawaban saudara
...
...

V. PERSEPSI MASYARAKAT

21. Apakah menurut saudara program Pengobatan Dasar Gratis ini sangat
membantu dalam hal meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kota
Medan?
a. Sangat Membantu b. Kurang membantu
c.Tidak membantu
Berikan alasan terhadap jawaban saudara:
...
...
22. Menurut saudara apakah program Pengobatan Dasar Gratis perlu
dilanjutkan?
a. Perlu b. Tidak perlu
Berikan alasan saudara:


23. Setelah diberlakukannya program Pengobatan Dasar Gratis ini, apakah
saudara apabila sakit selalu memanfaatkan program ini di Puskesmas?
a. Selalu b. sering c. jarang d. tidak pernah


Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


VI. LAIN-LAIN

24. Pendapat/saran-saran saudara terhadap pelaksanaan program Pengobatan
Dasar Gratis ini untuk dapat diperbaiki dilain hari?
1.
2.
3.
4.
5.





































Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009


EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM
PENGOBATAN DASAR GRATIS BAGI
MASYARAKAT KOTA MEDAN OLEH PUSKESMAS
PASAR MERAH KECAMATAN MEDAN KOTA

SKRIPSI
Diajukan Oleh:
MONALISA D. SIAHAAN
050902064
ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL





Guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Monalisa D.Siahaan : Evaluasi Pelaksanaan Program Pengobatan Dasar Gratis Bagi Masyarakat Kota Medan
Oleh Puskesmas Pasar Merah Kecamatan Medan Kota, 2009.
USU Repository 2009

You might also like