You are on page 1of 15

1

TUGAS TEKNOLOGI HIDROGEN DAN FUEL CELL


COMPRESSED HYDROGEN GAS STORAGE





Disusun oleh:
1. Budi Setiani (I 0511011)
2. Diniar Putri S. (I 0511016)
3. Putria Ari Susanti (I 0511040)
4. Soraya Ulfa M. (I 0511050)


JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014




2

BAB I
PENDAHULUAN

Gas hidrogen merupakan gas yang sangat reaktif. Bahkan pada konsentrasi
4-74%, gas hidrogen membentuk campuran eksplosif dengan udara. Campuran
tersebut akan spontan meledak karena dipicu oleh api, panas atau sinar matahari.
Karena alasan inilah maka penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar harus sangat
hati-hati. Walaupun densitas energi per gram gas hidrogen lebih besar daripada
gasolin, namun densitas energi pervolumenya lebih rendah. Berbagai teknologi
penyimpanan gas hidrogen telah dikembangkan dengan mempertimbangkan
biaya, berat dan volume, efisiensi, keawetan, temperatur kerja serta efisiensinya.
Compressed hidrogen adalah salah satu alternatif yang menarik untuk
memenuhi kebutuhan energi di masa depan. Hidrogen sulit untuk di simpan
karena memakan banyak volume. Compressed hidrogen menjadi salah satu
metode penyimpanan dari hidrogen untuk bahan bakar karena dalam bentuk ini
hidrogen dapat disimpan dalam ruang yang lebih kecil. Compressed
hidrogen,masih mudah terbakar, tetapi dapat distabilkan sehingga menjadikannya
pilihan yang baik untuk mobil listrik, rumah-rumah dan gedung perkantoran.













3

BAB II
COMPRESSED HYDROGEN GAS STORAGE

1. Prinsip Penyimpanan Compressed Hydrogen gas
Hidrogen memiliki kerapatan (density) gas terendah dan terendah kedua
titik didih (boiling point) dari semua zat yang dikenal, menjadikannya sebuah
tantangan untuk menyimpan baik dalam bentuk gas. Dalam bentuk gas, hidrogen
memerlukan volume penyimpanan yang sangat besar dan tekanan yang besar pula.
Satu gram gas hidrogen menempati 11 liter ruangan pada tekanan atmosfir,
sehingga untuk menyimpan dalam jumlah besar, gas tersebut harus ditekan hingga
beberapa ratus atmosfer dan disimpan dalam suatu tangki bertekanan (Rosyid,A.,
2009).
Prinsip dari compressed hydrogen Gas storage yaitu penyimpanan
hidrogen dengan dikompresi pada tekanan yang sangat tinggi antara 350 bar
(5.000 psi) hingga 700 bar (10.000 psi) dalam sistem yang tertutup sehingga gas
hidrogen dapat disimpan tanpa adanya gas yang hilang dari tangki (Klell et al,
2007).











(Source: www.hydrogen.energy.gov)

Gambar 1. Perbandingan molekul-molekul H
2
dalam
bentuk compressed gas dan Cryogenic liquid
4

Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa hidrogen yang disimpan dalam
bentuk gas bertekanan tinggi mempunyai volume yang lebih besar daripada
hidrogen yang disimpan dalam bentuk cairan (tangki kriogenik). Gas hidrogen
memiliki densitas energi yang besar , tetapi densitas energinya lebih kecil
dibandingkan dengan hidrokarbon, maka diperlukan sebuah tangki yang lebih
besar untuk menyimpan hidrogen. Sebuah tangki hidrogen akan lebih berat dari
tangki hidrokarbon yang digunakan untuk menyimpan jumlah energi yang sama.
Sehingga densitas energi dari gas hidrogen dapat ditingkatkan dengan menyimpan
hidrogen pada tekanan yang lebih tinggi (Department of Mechanical Engineering,
Yuan Ze University).

2. Tangki Penyimpanan Hidrogen Compressed
2.a. Tangki Komposit
Tangki yang biasa digunakan untuk menyimpan hidrogen dalam bentuk
gas adalah tangki komposit. Tangki komposit ini memiliki densitas rendah,
kekuatan dan modulus yang tinggi. Dalam pengembangannya, tangki komposit
dibuat dalam struktur multi-layer. Seperti yang terlihat dalam gambar dibawah ini,
tangki tersusun dari beberapa layer : internal liner, transition layer, carbon fiber-
reinforced layer, impact-resistant layer, and fiberglass-reinforced external
protective layer (Kai. F et al, 2004).









(Source : Journal of Pressurized Equipment and Systems 2 (2004) 59-63)

Gambar 2. Bagian-bagian Dari Tangki Komposit

5






(Source : Riis et al., 2005)


Terdapat 5 layer dalam tangki komposit yaitu :
a. Internal liner
Fungsi utama internal layer yaitu untuk menghalangi terjadinya permeasi
gas hidrogen dan mencegah adanya kebocoran. Tetapi liner ini memiliki
modulus yang rendah dan akan mudah terdeformasi apabila terkena tekanan
tinggi. Sehingga liner ini dapat mentransfer beban yang diterimanya ke bagian
layer Carbon fiber-reinforced.
b. Carbon fiber-reinforced layer
Sebagian besar tangki ini tersusun dari serat karbon yang kuat. Serat
karbon dipilih karena memiliki kekuatan yang tinggi, tahan terhadap korosi,
tahan terhadap fatigue (kelelahan),dan mempunyai berat yang ringan. Sehingga
layer ini memperkuat tangki dalam menerima tekanan tinggi dan membuat
tangki bertekanan tinggi lebih ringan.
c. Transition Layer
Transition layer terletak diantara internal liner dan Carbon fiber-reinforced
layer. Layer ini berfungsi sebagai bagian penyangga yang meningkatkan
ketahanan tangki terhadap kelelahan (fatigue).
d. Impact-resistant layer
Layer ini terletak diantara fiberglass-reinforced external protective layer
dan carbon fiber-reinforced layer. Ketika tangki mengalami penurunan,
dampaknya akan merusak tangki dan membuat serat penyusun tangki rusak
pula. Fungsi dari Impact-resistant layer yaitu mencegah terjadinya kerusakan
yang diakibatkan penurunan kinerja tangki. Layer ini biasanya terbuat dari

Gambar 3. Tangki Penyimpanan Compressed H
2
(Tangki Komposit)
6

bahan misal polystyrene, polyurethane, polyethylene atau busa polypropylene
dan polimer lainnya karena bahan-bahan ini memiliki insulasi termal dan tahan
panas yang baik serta kompresibilitas.
e. Fiberglass-reinforced external protective layer
Fungsi dari layer ini yaitu untuk menambah perlindungan pada tangki
secara lebih luas serta menambah kekakuan (stiffness) tangki. Dengan
menambah ketebalan di layer ini maka efek kerusakan bagian luar tangki akan
lebih sedikit. Lapisan fiberglass ini akan memberikan kekuatan yang lebih
banyak dan mengurangi kerusakan bagian luar serta memberikan perlindungan
bagian dalam (Kai. F et al., 2004).
Keuntungan menggunakan tangki komposit :
- Terbuat dari bahan yang ringan
- Tangki ini tersedia secara komersial
- Kemudahan proses dan sudah diuji keamanannya
- Sudah diterima dibeberapa Negara untuk tekanan dalam kisaran 300-700 bar
Kelemahan menggunakan tangki komposit :
- Membutuhkan volume yang besar untuk menyimpan H
2

- Bentuknya yang silinder dan besar membuat tangki sulit menyesuaikan ruang
penyimpanan yang tersedia
- Harga yang mahal ( 500-600 USD / kg H
2
)
(Riis et al., 2005)
2.b. Glass Microspheres
Selain penyimpanan gas hidrogen dengan tangki komposit, terdapat
metode baru yaitu penyimpanan dengan menggunakan Glass Microspheres.
Diameter dan ketebalan glass microspheres sekitar 1 milimeter (Bacas, 2006).
Konsep dasar dari Glass Micro Spheres untuk menyimpan gas hidrogen yaitu :
a. Glass michro spheres diisi dengan gas H
2
dengan tekanan tinggi ( 300 -700 bar)
dan suhu tinggi pula (sampai 300
o
C). Pemanasan suhu tinggi membuat
permeabilitas (daya tembus) gas hidrogen meningkat sehingga dengan adanya
tekanan akan memberikan kemampuan pada H
2
untuk mengisi bola-bola mikro
pada tangki.
7

b. Kemudian microspheres didinginkan mencapai suhu kamar dan di transfer ke
tangki bertekanan rendah. Tujuan didinginkan yaitu untuk mengunci gas
hidrogen di dalam microspheres.
c. Untuk mengatur pelepasan H
2
apabila akan digunakan, Michrosperes
dipanaskan sampai suhu 200
o
C sampi 300
o
C.
(Rapp D, 2005)







(Source: Teitel, BNL 51439, 1981 [3].)

Keuntungan menggunakan Glass Microspheres :
- Glass Microspheres memiliki potensi untuk penyimpanan yang aman karena
dapat menyimpan H
2
pada tekanan yang relatif rendah (onboard)
- memungkinkan untuk biaya kontainer yang rendah
Kekurangan menggunakan Glass Microspheres :
- Untuk mengatur pelepasan H
2
dibutuhkan panas yang besar, sehingga
diperlukan pula biaya yang besar
(Riis et al., 2005)
Perbedaan tangki komposit dan glass microspheres :
Parameter Tangki Komposit Glass Microspheres
Value Comment Value Comment
Temperatur
e, T
+ Tidak diperlukan
Pertukaran panas
_ Membutuhkan T yang
tinggi
Pressure , P _ Dibutuhkan P tinggi
dalam penyimpanan
+ Kemungkinan bisa
disimpan dalam P
rendah (onboard)
Gambar 4. Penyimpanan H
2
dalam Glass Microspheres
8

Keamanan + Sudah ada lisensi
dan standardnya
+ Inheren aman
Harga _
500-600 USD/kg
H2
? Karena baru
pengembangan, jadi
belum ditentukan
harganya
(Source : Riis et al., 2005)
3. Aplikasi Hidrogen Compressed
Dalam diskusi tentang penyediaan energi masa depan khususnya
berkaitan dengan sumber energi terbarukan- hidrogen dipertimbangkan sebagai
media penyimpanan energi. Hidrogen merupakan media penyimpanan energi yang
ideal untuk listrik yang dibangkitkan dari sumber energi terbarukan, yang
menjadikan penghubung penting dalam rantai energi yang berkelanjutan dan
bebas emisi dari awal hingga akhir. Tidak seperti halnya energi fosil, hidrogen
tidak akan habis, karena hidrogen merupakan unsur paling banyak ditemukan di
alam (Rosyid, O.A et al, 2009).

3.a. Aplikasi Stasioner
Hidrogen dapat digunakan baik untuk membangkitkan listrik maupun
sebagai bahan bakar, yang membuatnya sangat cocok digunakan baik untuk
aplikasi stasioner maupun bergerak (mobile). Aplikasi stasioner yang ada saat ini
adalah pada pembangkit listrik (Rosyid, O.A et al, 2009).
3.a.1. Aplikasi pada pembangkit listrik
Aplikasi sel bahan bakar dari gas hidrogen pada pembangkit listrik
stasioner telah dibuktikan dalam sejumlah proyek percontohan menggunakan
berbagai teknologi sel bahan bakar selama puluhan tahun. Pembangkit listrik
tenaga sel bahan bakar Ballard dengan kapasitas 250 kW menggunakan sel bahan
bakar jenis PEM berbahan bakar gas alam, saat ini telah beroperasi di sejumlah
lokasi di seluruh dunia. Meskipun kapasitasnya relatif kecil dibandingkan dengan
sistem pembangkit listrik konvensional, tapi cukup untuk mensuplai listrik di
9

daerah terisolasi atau untuk menyediakan cadangan listrik (UPS) untuk fasilitas
penting, seperti rumah sakit.
Di Indonesia saat ini sel bahan bakar telah digunakan secara komersial
sebagai penyedia listrik cadangan pada beberapa BTS (Hutchison CP Telecom
3 dan AXIS) yang tersebar di wilayah Jabotabek dan Surabaya. Suplai hidrogen
pada sistem ini diperoleh dari beberapa suplier gas seperti BOC, Air Liquide, dan
lain-lain yang disimpan dalam tabung gas. Di samping itu, beberapa proyek
percontohan, seperti pembangkit listrik tenaga hibrida (PV-Based hydrogen)
berkapasitas 2 kW telah terpasang di daerah Malingping-Banten. Kelebihan daya
listrik yang dihasilkan fotovoltaik (PV) digunakan untuk memproduksi hidrogen
menggunakan elektrolisa air, dan selanjutnya disimpan dalam tabung gas sebagai
penyimpan energi listrik. Bila diperlukan hidrogen ini dikonversi kembali menjadi
listrik dengan menggunakan sel bahan bakar. Sistem ini sangat cocok untuk
diterapkan di Indonesia, terutama untuk penyediaan listrik di wilayah terpencil
yang belum terjangkau listrik PLN (Rosyid, O.A et al, 2009).

3.b. Aplikasi Mobile
Penelitian fuel cell kini menjadi harapan baru khususnya bidang
transportasi. Telah diketahui bahwa konsumsi terbesar energi saat ini adalah untuk
transportasi yang mengakibatkan tingkat polusi yang makin tinggi. Karena itu
arah penelitian hidrogen untuk aplikasi pada industri otomotif makin intensif
dilakukan. Kendati mobil fuel cell saat ini sudah mulai diproduksi, namun masih
ada kendala yang dihadapi saat ini yakni pada tabung penyimpanan hidrogennya.
Tabung penyimpanan hidrogen (hydrogen storage) berfungsi menampung gas
hidrogen, sama halnya seperti tangki bensin pada motor konvensional
(Zulkairnan,2011).
3.b.1. Aplikasi pada transportasi
Di beberapa kota metropolitan di seluruh dunia, transportasi darat
merupakan sumber emisi (baik polutan maupun kebisingan) yang
pertumbuhannya meningkat secara cepat. Sebagai contoh, Jakarta dengan jumlah
kendaraan sebanyak 3.082.679 unit (1999) meningkat secara dramatis dengan
10

tingkat pertumbuhan rata-rata sekitar 15% per tahun (Rozyid.O.A. et al,2002).
Untuk mengatasi permasalahan ini sistem sel bahan bakar menawakan solusi yang
tepat, karena kendaraan sel bahan bakar memiliki kebisingan yang rendah, juga
tidak menghasilkan emisi, dan hanya uap air sebagai gas buangnya. Saat ini sel
bahan bakar telah digunakan pada kendaraan bus (komersial) di beberapa negara
maju di benua Eropa dan Amerika. Sebagai contoh, XCELLSiS Fuel Cell
Engines, Inc, telah berhasil memperkenalkan tiga bus sel bahan bakar masing-
masing di Vancouver dan Chicago. Bus ini menggunakan hydrogen murni yang
disimpan sebagai gas bertekanan tinggi (GH
2
), hydrogen cair (LH
2
).
Di Indonesia saat ini aplikasi sel bahan bakar pada kendaraan masih
dalam taraf penelitian dan pengembangan. Sebagai contoh B2TE-BPPT telah
berhasil melakukan uji coba sepeda motor sel bahan bakar dengan kapasitas
500W. Suplai hidrogen disimpan dalam tabung gas tipe hidrida yang aman
(Rozyid.O.A. et al,2009).
Transportasi darat mewakili pasar utama bagi produsen sel bahan bakar,
karena jumlahnya yang besar di seluruh dunia, beberapa tantangan utama yang
dihadapi dalam komersialisasi aplikasi sel bahan bakar pada transportasi darat ini
antara lain:
1. Ukuran harus kecil
2. Membutuhkan insfrastruktur pengisian bahan bakar yang banyak
3. Pemeliharaan yang mudah
Selain itu sistem ini diharapkan memiliki kinerja dan kehandalan yang
tinggi, semetara harapan biaya rendah. Banyak perusahaan-perusahaan mobil
utama terlibat dalam progam sel bahan bakar pada otomotif, diantaranya:
Daimler-Chrysler, Ford, General Motors, Nissan, Mazda, Subaru, Toyota, Honda,
dan Hyundai. Perusahaan-perusahaan ini telah membangun protoytipe kendaraan
yang mneggunakan sel bahan bakar dengan atau tanpa penambahan baterai, dan
berbahan bakar hydrogen murni (gas atau cair) atau hibrida(Zulkairnan,2011).
3.b.2. Distribusi Hidrogen
Masalah transportasi hidrogen berhubungan langsung dengan masalah
penyimpanan hidrogen. Teknologi untuk pengiriman hidrogen dalam jumlah besar
11

telah dikembangkan dalam industri kimia. Saat ini, hidrogen tekanan tinggi dapat
dikirimkan dalam trailer tabung gas pada tekanan hingga 200 bar. Kekurangan
dari metode ini yakni harga yang mahal dan ukuran yang besar, yakni
menggunakan tabung ukuran 33kg untuk penyimpanan 2 kg hidrogen, dan ini
mahal untuk jarak tidak lebih dari 200 mil. Peneliti sedang menginvestigasi
teknologi-teknologi yang dapat mereduksi berat tabung dan mengijinkan tube
trailers untuk beroperasi pada tekanan tinggi (hingga 600 bar), yang dapat
mereduksi biaya dan pengembangan utilitas dari distribusi macam ini.

(Source : Metz, S.,2005)
Gambar 5. Beberapa Sistem Distribusi Hidrogen

4. Perusahaan Tangki Penyimpan Hidrogen Terkompresi
4.a. Qingdao Baigong Industrial and Trading
Produk : OD267 Series Seamless Steel Hydrogen Gas Cylinder
Harga : -
Tempat Produksi : Shandong China (Mainland)
Spesifikasi Produk:
- Bahan Material : Stainless steel
- Tebal dinding : 5,7 mm
- Diameter Luar (OD) : 219mm
- Kapasitas (volum) : 40
12

- Tekanan gas : 150 bar

Gambar 6. OD267 Series Seamless Steel Hydrogen Gas Cylinder
(www.qd.baigong.com)
4.b. Tianjin Industrial and Trading
Produk : high pressure hydrogen gas cylinder
Harga : US $61 - 64 / Piece
Spesifikasi Produk:
- Bahan Material : carbon steel cylinder
- Diameter Luar (OD) : 219 mm
- Kapasitas (volum) : 40 L
- Tekanan gas : 150 bar
13


Gambar 7. high pressure hydrogen gas cylinder

(www.alibaba.com)
4.c. Industrial Grade Hydrogen, Size 300 Cylinder, CGA350
Sebagai bahan bakar gas, Hidrogen menghasilkan suhu flame relatif
rendah 5.125 F (2.830 C). Hidrogen dapat dengan aman dikompresi untuk
mengatasi tekanan bawah air. Dicampur dalam jumlah kecil dengan Argon,
Hidrogen membawa perbaikan yang signifikan dalam kualitas las untuk baja tahan
karat (www.airgas.com).
Spesifikasi tangki 300 High Pressure Industrial Cylinder DOT 3AA-2400 -
Canada 3AA-M183 :
O.D.: 9.25" - 235 mm
Panjang: 55" - 1397 mm
Berat: 132 lbs - 60 kg
Volum Air: 2990 Cubic Inches - 49 ltrs
Ukuran dapat bervariasi tergantung lokasi.
(www.airgas.com)
14

BAB III
KESIMPULAN

Hidrogen sulit untuk di simpan karena memakan banyak volume.
Compressed hydrogen menjadi salah satu metode penyimpanan dari hidrogen
untuk bahan bakar karena dalam bentuk ini hidrogen dapat disimpan dalam ruang
yang lebih kecil. Dalam bentuk gas, hidrogen memerlukan volume penyimpanan
yang sangat besar dan tekanan yang besar pula. Satu gram gas hidrogen
menempati 11 liter ruangan pada tekanan atmosfir, sehingga untuk menyimpan
dalam jumlah besar, gas tersebut harus ditekan hingga beberapa ratus atmosfer
dan disimpan dalam suatu tangki bertekanan.
Prinsip dari tangki penyimpanan gas hidrogen kompresi yaitu
penyimpanan hidrogen dengan dikompresi pada tekanan yang sangat tinggi antara
350 bar (5.000 psi) hingga 700 bar (10.000 psi) dalam sistem yang tertutup.
Tangki penyimpanan hydrogen compressed dapat berupa tangki komposit dan
Glass Microspheres. Namun, yang biasa digunakan adalah tangki komposit karena
memiliki beberapa keunggulan.
Hidrogen dapat digunakan baik untuk membangkitkan listrik maupun
sebagai bahan bakar, yang membuatnya sangat cocok digunakan baik untuk
aplikasi stasioner maupun bergerak (mobile). Aplikasi stasioner yang ada saat ini
adalah pada pembangkit listrik sedangkan aplikasi mobile sangat kentara jelas
pada bidang transportasi. Berbagai perusahaan memproduksi tangki penyimpan
hidrogen compressed antara lain Qingdao Baigong dan Tianjin Industrial and
Trading .







15

DAFTAR PUSTAKA

Rosyid, O.A. and A. Hadianto. Hydrogen as Alternative Fuel for Future
Transportation Systems. Proceeding of the 7
th
ISSM, Berlin, 2002.
Carlos Moyses Graca Araujo, Hydrogen Storage Materials: Design, Catalysis,
thermodynamics, Structure and Optics, Ph.D Dissertation, Uppsala
University, 2008.
Metz, S. European Hydrogen Technology. Linde Technology. Berichte aus
Technik und Wissenschaft, July 2005.
Rosyid, O.A. dan M.A.M Oktaufik. Infrastruktur Hidrogen untuk Aplikasi Fuel
Cell Dalam Era Ekonomi Hidrogen. Balai Besar Teknologi Energi (B2TE-
BPPT). Tangerang. 2009.
Zulkarnain. Material Penyimpan Hidrogen Sistem MgH2-SiC yang Dipreparasi
Melalui Rute Reactive Mechanical Alloying, Disertasi, FMIPA
Universitas Indonesia, Indonesia, 2011.
Kai. F et al. 2004. Journal of Pressurized Equipment and Systems 2 (2004) 59-63.
Institute of Chemical Process Equipment, Zhejiang University, Hangzhou
310027,China.
Riis et al. 2005. Hydrogen Storage Gaps and Priorities. International Energy
Agency (IEA), Paris Cedex, France.
Rapp D, TRANSPORTING HYDROGEN TO THE MOON OR MAR,. JPL
Report D-31340, January, 2005.
Bacas. 2006. Hydrogen as an energy carrier. Belgia
R. Teitel: Hydrogen Storage in Glass Microspheres, Rept. BNL 51439,
Brookhaven National Laboratories, 1981.
www.airgas.com/browse/productDetail.aspx?Category=195&product=HY%20300
www.alibaba.com
www.hydrogen.energy.gov
www.qd.baigong.com
www1.eere.energy.gov/hydrogenandfuelcells/storage/m/hydrogen_storage.html

You might also like