You are on page 1of 11

16

BAB III

DASAR TEORI

3.1 DASAR TRANSMISI

Sistem transmisi radio merupakan suatu sistem transmisi untuk komunikasi jarak

jauh dimana media yang digunakan berupa gelombang elektromagnetik. Sama

seperti halnya Perangkat Radio Sagem-Link yang menggunakan sistem dasar

transmisi, untuk komunikasi jarak jauh, radio sagem link dilengkapi dengan

perangkat Antena, IDU (Indoor Unit), ODU (Outdoor Unit).

Propagasi dari gelombang radio adalah LOS, yaitu suatu hubungan komunikasi

dimana antena pemancar dan antena penerima terletak dalam satu garis lurus dan

perambatan gelombangnya berada di daerah yang bebas hambatan ( antara dua

antena tidak boleh ada yang menghambat atau menghalangi lintasan). Kondisi

radio link yang LOS akan memberikan daya sinyal terima yang besar.

Konfigurasi sistem transmisi radio adalah sebagai berikut :


PEMANCAR
Info MUX MOD U/C HPA

PENERIMA
Info DEMUX DEMOD D/C LNA

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Transmisi

Keterangan:

MUX = Multiplexer DEMUX = Demultiplexer

MOD = Modulator DEMOD = Demodulator

U/C = Up Counter D/C = Down Converter

HPA = High Power Amplifier LNA = Low Noise Amplifier


17

3.2 Syarat LOS

Secara matemetis rumus dari daerah Fresnel sebagai berikut:

nd 1d 2
Fn = 17.3 fD
Persamaan (1)

Dimana:

Fn = Jarak Lintasan tertentu terhadap lintasan LOS (meter)

n = daerah Fresnel ke-n

d1 = jarak ujung lintasan(pemancar/penerima)ke penghalang(Km)

d2 = jarak ujung lintasan lain(pemancar/penerima)ke penghalang(Km)

f = Frekuensi (Ghz)

D = jarak dari pemancar ke penerima (Km)

Pada analisis jari-jari Fresnel dihitung pada kondisi bumi datar, oleh sebab itu

untuk analisis pada bumi bulat (kondisi real) perlu ditambahkan perhitungan

faktor koreksi terhadap kelengkungan bumi pada titik obstacle/halangan. Factor

koreksi dirumuskan sebagai berikut:

hcorrected = 0 , 079 d 1d 2
k
.Persamaan (2)

Dimana:

hcorrected = menyatakan perbedaan tinggi permukaan bumi pada kurva

permukaan bumi datar dan kurva permukaan bumi melengkung pada titik obstacle

(meter)

d1 = jarak ujung lintasan(pemancar atau penerima)ke penghalang(Km)

d2 = Jarak ujung lintasan lain(pemancar/penerima)ke penghalang (Km)

k = Faktor kelengkunganbumi ( 4 )
3
18

Agar terpenuhi lintasan tak langsung terhadap sinyal langsung tidak dominan,

maka pada titik obstacle LOS harus dipenuhi kondisi minimum sebagai berikut:

Clearance ≥ 0,6 F1

Redaman propagasi

1. Redaman ruang bebas

Didefinisikan sebagai rugi-rugi propagasi diruang bebas antara dua antena

isotropic, dimana pengaruh permukaan tanah dan atmosfer diabaikan. Persamaan

dapat ditulis sebagai berikut

L fs = 32,44 + 20 log FMHZ + 20 log D Persamaan (3)

Dimana:

Lfs = free space Loss

f = frekuensi

D = jarak dari pemancar ke penerima(Km)

2. Redaman feeder

Besarnya redaman ditentukan oleh jenis dan panjang kabel. Jenis kabel ini

mempunyai redaman tertentu dalam db/m. dibawah ini table redaman kabel untuk

jenis kabel coaxial.

Table 3.1 redaman kabel coaxial.

COAXIAL FEEDER TYPE LOSS (DB/m)


1/2” 0,127
5/8” 0,104
7/8” 0,075

3. Redaman Hujan.
19

Perangkat Radio Sagem Link sangat rentan terhadap iklim (hujan) yang dapat

mempengaruhi kinerja dari perangkat SAGEM. Akibat redaman hujan pada

lintasan gelombang radio, sehingga berkurangnya daya di penerima. Besarnya

redaman akibat curah hujan per kilometer (Lr) dinyatakan dengan persamaan

sebagai berikut:

Lr = a.R b Persamaan (4)

Dimana:

Lr = Redaman akibat curah hujan (db/km)

R = banyaknya curah hujan (mm/h)

Besarnya a dan b ditentukan oleh frekuensi, polarisasi dan suhu curah hujan,

dengan melihat table intensitas curah hujan akan diketahui rain rate (R).

Untuk daerah yang tidak diketahui data inensitas curah hujannya, R dapat

diperkirakan dengan melihat peta daerah iklim hujan.

Setelah diketahui akibat curah hujan, maka redaman hujan efektif dapat ditulis

sebagai berikut:

A= Lr . D
1+ 0 , 045. D
Persamaan (5)

Dimana:

A=redaman hujan efektif (dB)

D=jarak lintasan dari pemancar ke penerima (Km)

Gain Antena
20

Gain antena ditentukan oleh frekuensi kerja dan diameter dari antena, gain ini

berguna untuk menguatkan sinyal yang akan ditransmisikan pada antena pengirim

dan menguatkan sinyal yang diterima di antena penerima, sehingga redaman

propagasi dapat diperkecil.

Antena yang digunakan pada frekuensi kerja diatas atau sama dengan 7 Ghz

adalah antena dengan reflektor parabola. Besarnya gain antena parabola

dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:

G=17,8+20log f+20 log D Persamaan (6)

Dimana:

G = gain antena (dB)

F = frekuensi(Ghz)

D = diameter antena(m)

Multipath Fading

Fading didefinisikan sebagai variasi sinyal terima setiap saat sebagai fungsi dari

fasa, polarisasi, dan level sinyal terima. Fading terjadi akibat proses propagasi

dari gelombang radio meliputi pembiasan, pantulan, difraksi, hamburan, redaman,

dan ducting.

Pengaruh fading terhadap sinyal terima dapat memperkuat ataupun memperlemah,

tergantung besar fase dari sinyal resultan antara sinyal langsung dan sinyal tak

langsung. Sehingga untuk mengantisifasi pengaruh multipading ini, penerima

harus menyediakan cadangan daya yang disebut fading margin (FM).


21

Kemungkinan terjadinya fading yang demikian besar, pada umumnya tergantung

jenis permukaan dan cuaca bumi pada lintasan yang dilalui oleh gelombang radio,

sehingga dibuat rumus pendekatan:

UnAv = 0,61 a.b.f.d persamaan (7)

Dimana:

Un Av = 1-Avability (Av)

a = keadan permukaan bumi

= 4; bila rata, berair

=1; bila kondisi agak kasar

= 0,25; bila pegunungan, saat kasar dan kerin

b = keadaan cuaca/iklim

=0,5; untuk daerah lembab, pantai

= 0,25; untuk daerah normal, panas dan agak kering

= 0,125; untuk daerah pegunungan, kering dan tidak ada pantulan

f = frekuensi (Ghz)

d = jarak lintasan dari pemancar ke penerima (Km)

F = fade margin

Dengan memperhatikan persamaan diatas, maka fading margin atau margi alur

(ma) dapat ditulis sebagai berikut:

Ma = 30log d + 10 log(6.a.b.f) – 10 log (1-Av) – 70 Persamaan (8)


22

3.3 Power link Budged

Target yang hendak dicapai pada power link budged ini adalah menghitung atau

merencanakan kebutuhan daya suatu sistem komunikasi radio sedemikian rupa

sehingga kualitas sinyal dipenerima memenuhi standar yang diinginkan. Keadaan

suatu sistem komunikasi radio ditentukan oleh avability, yaitu kemampuan suatu

sistem untuk memberikan pelayanan sesuai standar yang diinginkan.

Ada dua jenis Availability, antara lain:

1. Availability perangkat keras

Ditentukan oleh keadaan perangkat-perangkat yang membangun sistem tersebut,

baik disisi pemancar atau di sisi penerima.

2. Availability propagasi

Ditentukan oleh kemampuan sistem untuk mengantisipasi pengaruh multipath

fading, pengaruh ini dapat diatasi dengan memberikan fading margin, yaitu

cadangan daya yang tersedia di sistem penerima.

Parameter yang menyatakan unjuk kerja suatu sistem komunikasi radio digital

adalah BER (Bit Error Rate). BER dari suatu sistem komunikasi radio yang

terpasang diperoleh dengan cara pengukuran, tapi pada tahap perencanaan

diperoleh dengan cara diprediksi probabilitas errornya, dimana besarnya dari jenis

modulasi yang digunakan.

Persamaan yang menyatakan dalam sistem radio digital adalah Eb/No.Eb/No

adalah energi yang terkandung dalam setiap bit dalam hertz dari kepadatan

thermal noise, dimana persamaan ini berhubungan dengan BER.


23

3.3.1 Modulasi QPSK

Modulasi QPSK merupakan modulasi yang memiliki empat level sinyal, yang

mempresentasikan 4 kode biner yaitu ”00”, ”01”, ”10”, ”11”. Masing-masing

level sinyal disimbolkan pada perbedaan phasa sebesar 90°. Sehingga sebagai

salah satu contoh sinyal QPSK dapat dipresentasikan dalam persamaan

matematisnya sebagai berikut:

 A 2 cos(wct + 315°) : untuk biner "00"



 A 2 cos(wct + 225°) : untuk biner "01"
SQPSK (t ) = 
 A 2 cos(wct + 135°) : untuk biner "11"

 A 2 cos(wct + 45°) : untuk biner "10"

untuk lebih jelasnya bentuk-bentuk sinyal pada gambar berikut ini yang

merupakan proses tahap di beberapa bit-batas waktu.

Siyal QPSK dapat dinyatakan dalam diagram kartesian dengan sumbu horisontal

menyatakan kosinus dan sumbu vertikal menyatakan sinus diagram konstelasi

sinyal QPSK.
24

sin ω ct

Bit 11 2 Bit 10 2

-cos ωct cos ωct

Bit 01 2 Bit 00 2

− Sinω ct

3.3.2 QAM (Quadrature amplitude modulasi)

Adalah modulasi skema yang menyampaikan data dengan mengubah

(modulating) the amplitude dua operator gelombang. Gelombang kedua, biasanya

sinusoids, adalah dari phasa satu dengan yang lainnya 90 ° dan disebut quadrature

operator.

Analog QAM: diukur PAL warna bar sinyal pada vector analyser layar.

Pengirim

QAM pengirim, dengan frekuensi carrier f H 0 dan t frekuensi respon dari

transmitter dari filter:

Pertama aliran bit yang akan dikirim adalah terbelah menjadi dua bagian yang

sama: proses ini menghasilkan dua sinyal independen yang akan dikirim terpisah
25

seperti pada amplitude shift keying (ASK) alat modulasi. Kemudian satu saluran

(salah satu "dalam tahap") adalah dikalikan dengan kosinus, sedangkan yang

lainnya saluran (dalam "quadrature") adalah dikalikan dengan sinus Sinyal yang

dikirim dapat dinyatakan dalam bentuk:

dimana v c [n] dan v s [n] adalah tegangan diterapkan sebagai jawaban terhadap

simbol n th ke kosinus dan sinus gelombang masing-masing.

Penerima

Penerima hanya melakukan proses kebalikan dari transmitter. yang terlihat pada

gambar di bawah ini dengan H r yang menerima penyaring dari frekuensi

Tanggapan:

Mengalikan oleh kosinus (atau sinus) yang rendah dan oleh-pass filter adalah

mungkin untuk mendapatkan komponen dalam tahap (atau quadrature). Maka

hanya ada satu ASK demodulator dan dua aliran data yang digabungkan kembali.

Dalam prakteknya, ada yang tidak dikenal tahap penundaan antara penerima yang

harus disinkronisasi dari receivers osilator lokal, yaitu sinus dan kosinus fungsi di

atas gambar. Dalam aplikasi mobile, maka akan selalu menjadi offset di frekuensi
26

relatif, karena kemungkinan adanya sebuah Doppler shift proporsional terhadap

kecepatan relatif dari penerima. Tahap kedua dan frekuensi variasi diperkenalkan

oleh saluran harus dikompensasi oleh tuning yang benar sinus dan kosinus, yang

memerlukan tahap referensi, dan biasanya dicapai dengan menggunakan Phase-

Locked Loop (PLL).

Dalam setiap aplikasi, rendahnya-pass filter yang akan h r (t): ia ditampilkan di

sini hanya menjadi jelas.

Rectangular QAM

Diagram konstelasi untuk rectangular 16-QAM

You might also like