You are on page 1of 9

KEMATIAN & PERAWATAN JENAZAH

MATI = terlepasnya RUH dari jasad



Tanda-tanda kematian : berkurangnya hilangnya aktivitas dan
fungsi sistem organ & jaringan

Kematian merupakan misteri ilahiyah :
QS. Al-Waaqiah (60):

Kami telah menentukan kematian diantara kamu, dan Kami sama
sekali tidak dapat dikalahkan

QS. Az-Zumar (42) :


Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa
orang yg belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah (jiwa
orang) yg telah Dia tetapkan kematiannya, dan Dia melepaskan jiwa
yg lain sampai waktu yg ditentukan.
Tanatologi = ilmu yg mempelajari ttg kematian dan perubahan
yg terjadi setelah kematian serta faktor yg mempengaruhi
perubahan tersebut.
Beberapa istilah tentang mati :
Mati somatis (mati klinis)
Mati suri
Mati seluler
Mati serebral
Mati otak (batang otak)
Mati somatis :
Berhentinya fungsi ketiga sistem penunjang kehidupan, yaitu
SSP, sistem kardiovaskukler, dan sistem pernafasan, secara
menetap (ireversible).
Sec. klinis : (-) refleks; EEG mendatar; nadi (-) teraba; denyut
jantung (-) terdengar; (-) gerakan nafas; pd auskultasi (-) suara
nafas.
Mati suri (suspend animation, apparent death) :
Terhentinya ketiga sistem penunjang kehidupan yg ditentukan
oleh alat kedokteran sederhana. Dg alat kedokteran yg canggih
masih dpt dibuktikan ketiga sistem tersebut masih berfungsi.
Sering ditemukanpd kasus :
Keracunan obat tidur
Tersengat aliran listrik
Tenggelam
Mati seluler (mati molekuler) :
Kematian organ atau jaringan, beberapa saat setelah kematian
somatis.
-SSP mati seluler dlm 4 menit
-Otot masih dpt dirangsang listrik sampai 2 jam post mortem
-Kulit masih dpt berkeringat sampai > 8 jam post mortem
-Spermatozoa masih hidup beberapa hari (di dlm epididymis)
post mortem
-Kornea masih dpt ditransplantasi
-Darah masih dpt dipakai transfusi sampai 6 jam pasca mati
Mati Serebral (otak besar) :
Kerusakan kedua hemispher otak secara irreversible, kecuali
batang otak dan cerebellum, sedang kedua sistem yg lain
(pernafasan dan kardiovaskuler) masih berfungsi dg bantuan
alat.

Mati Otak (Batang Otak) :
Terjadinya kerusakan seluruh isi neuronal intrakranial secara
irreversible, termasuk cerebellum.
Dg kematian otak ini, seseorang tidak dapat dinyatakan hidup
lagi. Alat bantu dapat dihentikan

Perubahan tubuh pasca mati :
Kerja jantung & peredaran darah terhenti
Pernafasan terhenti
Refleks cahaya & kornea mata hilang
Kulit pucat
Relaksasi otot
Tanda pasti kematian :
Lebam mayat (hipostatis/lividitas pasca mati)
Kaku mayat (rigor mortis)
Penurunan temperatur tubuh
Pembusukan
Mummifikasi
Adiposera
Tindakan pd kondisi sakaratul maut :
Menyampaikan kondisi pasien kepada keluarga, seraya
mengajak bersabar & tawakkal
Mentalqin (menuntun) kepada pasien untuk mengucapkan
kalimat Tauhid Laa ilaaha illallaah
HR. Muslim :

Tuntunlah orang yg akan meninggal dunia diantara kamu supaya
mengucap kalimat Laa ilaaha illallaah

> Menghadapkan wajah pasien ke arah kiblat dg memiringkan ke
sisi kanan, jika tidak bisa, maka diposisikan telentang dg kedua
kakinya mengarah kiblat.
Membacakan surat Yaasiin, dg harapan semoga Allah
meringankan proses kematiannya.
HR. Abu Darda & Abu Dzarr:
( )
Tidaklah seorang yg sakaratul maut, kemudian dibacakan
kepadanya surat Yaasiin, kecuali Allah akan meringankan
kematiannya

Tindakan terhadap orang yg meninggal dunia :
Memejamkan mata orang yg meninggal dan menutupinya,
sambil mendoakan :

Yaa Allah ampunilah dia, Yaa Allah rahmatilah dia.

> hendaknya mengatakan hal-hal yg baik tentang orang yg
meninggal, karena para malaikat mengamini apa yang dikatakan
orang di sekitarnya (HR. Muslim)

Mengucapkan kalimat Istirja (Innaa lillaahi wa innaa ilaihi
raajiuun)

Memandikan mayyit
- yang memandikan mayyit adalah orang yg terpercaya dan
sesama jenis kelaminnya, suami atau istrinya.
Jika air telah disiramkan secara merata ke sekujur tubuh mayyit,
maka hal itu sudah cukup.
Namun yg lebih sempurna adalah: menekan bagian perut secara
pelan (agar keluar kotoran), memakai sarung tangan, kemudian
membersihkan kotoran dan kemaluannya, melepas sarung
tangan. Mewudlukan mayyit, menyiram sebanyak tiga kali
dimulai dari bagian atas (kepala) terus ke bawah, bila perlu bisa
sampai lima kali, pada siraman terakhir menggunakan sabun
atau sejenisnya.

Bila mayyit tidak dapat dimandikan, maka wajib ditayammumkan :
-Karena rusak
-Karena tidak ada suami/istri, atau yg sejenis kelamin

Setelah dimandikan, tubunya ditaburi kamper atau minyak wangi


Mengkafani mayyit
-Minimal menutup seluruh tubuhnya, tetapi yg sempurna bila
mayyit laki-laki sebanyak 3 lapis, bila mayyit perempuan 5 lapis.
-Dianjurkan warna putih
-Orang yg meninggal ketika sedang berihrom, kafannya cukup dg
kain ihrom yg sedang dipakai.

Menshalati mayyit
-Bila mayyit laki-laki, posisi imam di bagian kepala, bila mayyit
perempuan, posisi imam di bagian perut (di tengah).
-Syarat sahnya shalat mayyit sama seperti shalat pada umumnya.
-Dlm jamaah hendaknya dibuat tiga shaf di belakang imam.
HR. Tirmidzi : barang siapa yg menshalati mayyit sebanyak tiga
baris, niscaya hal itu mewajibkan mayyit masuk surga

You might also like