You are on page 1of 6

1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sesuai dengan tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat
tentang peningkatan kesehatan anak salah satunya adalah pemberian vitamin
A untuk mencegah avitaminosis dan meningkatkan daya tahan tubuh,
karena anak merupakan penerus bangsa. Secara klinis, penduduk Indonesia
dinyatakan kurang mengonsumsi vitamin A. Untuk itu, pemberian kapsul
vitamin A dosis tinggi tiap bulan Februari dan Agustus dilakukan melalui
posyandu atau puskesmas terdekat.
Vitamin A adalah zat gizi yang penting dan tidak dapat disintesa tubuh
sehingga perlu di penuhi dari luar melalui makanan atau tablet. Vitamin A
esensial untuk kesehatan dan kelangsungan hidup karena dapat
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi.
(Dwi Prabantini, 2010).
Pemberian vitamin A dosis tinggi pada bayi, balita dan ibu nifas dapat
menurunkan angka kematian bayi dan balita bukan hanya di Indonesia
maupun negara-negara berkembang lainnya (Azwar, 2009).
Adapun salah satu faktor yang menentukan dalam pelayanan kesehatan
yang berkualitas adalah aspek sumber daya manusia, baik pengelola,
pelaksana maupun pemberi pelayanan. Secara umum pengetahuan dan
kemampuan sumber daya manusia tersebut masih bervariasi. Dalam upaya
peningkatan kualitas ini, telah dilakukan berbagai upaya berkelanjutan oleh
2



pemerintah berkoordinasi dengan masyarakat (Sarwono Prawiroharjo,
2008).
Vitamin A cakupan suplementasi rate anak usia 6-59 bulan di Indonesia
terakhir kali dilaporkan 80,07% pada tahun 2010, menurut laporan Bank
Dunia yang diterbitkan pada tahun 2012.
Cakupan pemberian kapsul vitamin A di Jawa Timur tahun 2011 pada
bayi sebesar 98,43 %, anak balita sebesar 83,13 % dan Ibu nifas sebesar
88,45 %. Jika digabungkan antara bayi dan anak balita, maka cakupannya
sebesar 86,2%. Cakupan tersebut telah memenuhi target tahun 2011 sebesar
85 %, tetapi untuk mencapai target tahun 2014 sebesar 90%, pencapaiannya
masih kurang sebesar 3,8%. (Dinkes-Jatim.2011)
Berdasarkan data cakupan vitamin A pada balita di Kabupaten Gresik
tahun 2012 sebesar 92,90 % dan target pemberian vitamin A 93 %.
Pemenuhan target kurang 0,1 %.
Berdasarkan data cakupan distribusi Vitamin A di Puskesmas Gending
Kabupaten Gresik tahun 2012, untuk balita (1-5 tahun) pada bulan Februari
dan Agustus berjumlah 2.518 kapsul. Jumlah balita 2.997 balita.
Sedangkan cakupan pemberian kapsul vitamin A pada balita yaitu 84,01%
dan target pemberian kapsul vitamin A 93%, pencapaiannya masih kurang
8,99%.
Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan pada 15 Maret 2013
melalui perhitungan kuesioner pada 10 ibu yang mempunyai balita yang
berkunjung di Posyandu wilayah Puskesmas Gending Kecamatan Kebomas
3



Gresik, didapatkan hasil kategori: pengetahuan baik 2 orang (20%),
pengetahuan cukup 1 orang (10%), dan pengetahuan kurang 7 orang (70%).
Selain faktor pengetahuan hal yang menyebabkan balita tidak di berikan
Vitamin A menurut hasil wawancara penulis pada salah satu ibu yang
memiliki balita yaitu karena faktor kurangnya informasi megenai jadwal
pemberian vitamin A sehingga hal ini sudah membudaya.
Perilaku ibu balita dalam memberikan makanan yang mengandung
vitamin A dan membawa balita ke fasilitas kesehatan atau Posyandu untuk
mendapatkan vitamin A dipengaruhi oleh pengetahuan, pendidikan,
persepsi, sikap, motivasi, sosial, ekonomi. Pengetahuan merupakan domain
yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, pengukuran
pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang
menanyakan isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
responden (Notoatmojo.2010). Adanya pengetahuan yang tinggi diharapkan
akan membentuk sikap yang selanjutnya akan menimbulkan perilaku yang
baik pula.
Apabila balita tidak mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi ataupun
makanan yang mengandung vitamin A, dapat menyebabkan kekurangan
vitamin A. Anak yang kekurangan vitamin A akan mudah terkena infeksi
dan terancam mengalami rabun senja. Kekurangan vitamin A membuat
mata menjadi kering. Hal ini karena selaput lendir dan selaput bening mata
mengalami kekeringan. Jika berlarut-larut akan menyebabkan penebalan
selaput lendir, berlipat-lipat, dan berkerut, tampak bercak putih seperti busa
sabun (bercak Bitot). Selanjutnya selaput bening mata akan mengalami
4



perlukaan dan akhirnya bisa mengakibatkan kebutaan permanen yang tidk
bisa dipulihkan lagi (Puspitorini, 2006).
Kekurangan vitamin A di kalangan balita tidak dapat lagi dianggap
remeh karena bukan hanya menyebabkan kebutaan permanen, tetapi juga
meningkatkan risiko kematian yang disebabkan oleh menurunnya daya
tahan tubuh terhadap infeksi. Fungsi vitamin A dalam tubuh seperti katalis
yang memperkuat sel-sel dalam tubuh. Anak yang kekurangan vitamin A
(KVA) mudah terkena penyakit infeksi seperti diare, radang paru-paru,
pneumonia dan akhirnya kematian (Depkes RI, 2009).
Dalam upaya meningkatkan pengetahuan tentang manfaat pemberian
kapsul vitamin A di Posyandu wilayah Puskesmas Gending Kecamatan
Kebomas Kabupaten Gresik, dilakukan pemberian penyuluhan tentang
manfaat pemberian kapsul vitamin A kepada ibu yang berkunjung di
Posyandu wilayah Puskesmas Gending. Penanggulangan kekurangan
vitamin A dilaksanakan melalui pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi
(200.000 UI) yaitu kapsul vitamin A merah untuk anak balita (1-4 tahun)
sebanyak dua kali yaitu tiap bulan Februari dan Agustus oleh petugas
kesehatan atau kader.
.Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang:
Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Manfaat Pemberian Kapsul Vitamin A
Pada Balita di Posyandu Wilayah Puskesmas Gending Kecamatan
Kebomas Kabupaten Gresik.


5



1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan
Ibu Tentang Manfaat Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Balita Di
Posyandu Wilayah Puskesmas Gending Kecamatan Kebomas Gresik Tahun
2013?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Diketahui Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Manfaat Pemberian Kapsul
Vitamin A Pada Balita Di Posyandu Wilayah Puskesmas Gending
Kecamatan Kebomas Gresik Tahun 2013.
1.3.2 Tujuan Khusus
1) Mengukur tingkat pengetahuan ibu tentang kapsul vitamin A pada
balita
2) Mengukur tingkat pengetahuan ibu tentang manfaat pemberian kapsul
vitamin A pada balita.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
1) Bagi akademik
Dapat dijadikan sumber referensi dan sumbangan terhadap
pengembangan dan penyempurnaan yang sudah ada, berkaitan dengan
manfaat pemberian kapsul vitamin A.

6



2) Bagi peneliti selanjutnya
Menambah pengalaman dalam penelitian serta sebagai bahan untuk
menerapkan ilmu yang telah di dapat selama kuliah khususnya materi
tentang balita.

1.4.2 Manfaat Praktis
1) Bagi masyarakat
Sebagai tambahan informasi kepada masyarakat mengenai manfaat
pemberian kapsul vitamin A
2) Bagi Tempat Penelitian
Sebagai acuan untuk meningkatkan pelayanan terutama untuk
memberikan informasi kepada klien atau masyarakat tentang
pentingnya dan manfaat vitamin A.

You might also like