You are on page 1of 3

PENGARUH OBAT YANG DIKONSUMSI PADA MASA KEHAMILAN TERHADAP JANIN DAN BBL

Beberapa obat menyebabkan malformasi pada janin yang dapat dikenali. Efek yang tidak
diinginkan mungkin tidak terlihat jika penampakannya tidak jelas atau muncul kemudian, misalnya
dietilstilbestrol (DES) yang diberikan untuk ancaman keguguran pada ibu dan adenokarsinoma sel jernih
pada vagina dan serviks keturunan perempuannya yang muncul kemudian, hanya terlihat jelas selama
remaja atau awal dewasa.
Hampir semua janin pernah terpajan satu atau lebih toksin-toksin berikut :
Obat-obat yang dapat dibeli bebas
Obat-obat yang diresepkan
Zat-zat diagnostic (misalnya sinar X)
Obat-obat reaksional, misalnya rokok, alcohol dan obat terlarang
Suplemen herbal dan vitamin
Pajanan lingkungan (polutan)

Konsekuensi potensial pajanan obat pada masa perinatal pada janin :
Pertumbuhan janin terhambat
Kematian intrauterine dan janin terhambat
Pola kelainan congenital yang dapat dikenali
Mal-adaptasi terhadap kehidupan ekstrauterine
Sindrom penghentian obat (withdrawl syndrome) neonatal
Efek toksik akibat aliran obat ke dalam ASI
Efek yang terlambat pada perkembangan syaraf dan perilaku

Sindrom penghentian (Abstinensia) neonatal
Efek :
Masalah serius akibat penggunaan narkotika dan obat-obat ketergantungan lainnya yang
tersebar luas
Situasi seringkali dipersulit oleh penggunaan berbagai obat
Ibu yang menggunakan heroin biasanya didukung untuk beralih ke metadon
Peningkatan resiko hepatitis B, hepatitis C, dan infeksi HIV pada pengguna obat intravena
Onset penghentian :
- Heroin <2hari
- Metadon <2hari namun dapat ditunda sampai dengan 2 minggu
Kokain tidak menyebabkan masalah akibat penghentian, namun akibat transfer langsung obat:
- Infark plasenta yang dapat menyebabkan kematian janin, PJT (Pertumbuhan Janin
Terhambat), abrubsio plasenta / solusio plasenta serta perdarahan antepartum
- Infark serebral in utero

Penilaian Klinis
Penilaian klinis harus dilakukan secara sistematis dan berulang (setiap 6 jam) berdasarkan tanda
dan gejala yang ditemukan. Penilaian dapat dibantu dengan menggunakan system scoring (misalnya scor
Finnegan) untuk menentukan apakah terapi dibutuhkan, atau menggunakan analisis mekoneum untuk
menentukan pajanan obat selama kehamilan.
Gambaran klinis penghentian opiat :
Iritabilitas Muntah
Gelisah Diare
Terjaga terus Menguap
Tangisan melengking Cegukan
Tremor Salivasi
Hipertonisitas Hidung tersumbat
Kejang Bersin
Pireksia >38
0
C Berkeringat
Takipnea (pernafasan >60x/menit) Dehidrasi

Penanganan
Biasanya digunakan morfin sulfat oral, bertujuan menurunkan titrasi dosis sesuai scor.
Pola malformasi/ masalah yang dapat dikenali setelah konsumsi obat oleh ibu :
Waktu dalam
kehamilan
Obat Malformasi/Masalah Obat Malformasi/ Masalah
Organogenesis
(usia gestasi
<8mggu)
Thalidomit Anggota gerak
pendek, tidak ada
aurikel/daun
telinga (fokomelia)
Inhibitor asam
folat
(metotreksat)
sebagai terapi
sitotoksik
Sindrom fetal-mikrosefalus,
defek tabung syaraf,
anggota gerak pendek
Antikonvulsan:
Karbamazepin
Asam valproat
(Na. valproat)
Hidantoin
(fenitoin)
Sindrom
karbamazepin
/valproat/hidantoin
fetal-hipoplasia
midfacial, SSP,
malformasi
anggota gerak dan
jantung,
keterlambatan
perkembangan
Kumarin
(warfarin)
Sindrom kumarin (warfarin)
fetal-hipoplasia hidung,
mikrosefalus, hidrosefalus,
atrofi optic, defek jantung
bawaan,
Epifisis berbercak (stippled
epiphyses), ruam purpurik
Kehamilan usia
>8mggu
Obat antitiroid
(iodida,
propiltiourasil)
Androgen
Struma
Hipotiroidisme
congenital,
Maskulinisasi pada
wanita
Tetrasiklin Hipoplasia email gigi,
pewarnaan kuning-coklat
pada gigi
Aspirin/obat
anti inflamasi
non steroid
Penutupan duktus
arteriosus pada
janin
Bloker dan
obat
hipoglikemik
Hipoglikemia neonatal
Persalinan dan
kelahiran
Analgesia obat Depresi pernafasan
saat lahir


Lain-lain
Merokok pada Ibu Pada Janin :
Peningkatan resiko keguguran dan lahir mati
Penurunan berat lahir, dan peningkatan jumlah pertumbuhan janin
terhambat (PJT) berhubungan dengan jumlah batang rokok yang dihisap per
hari, dengan penurunan berat badan rata-rata 170gr saat cukup bulan
Pada Bayi :
Peningkatan resiko sindrom kematian bayi mendadak (Sudden infant death
syndrome, SIDS)
Peningkatan kejadian mengi pada saat anak-anak
Konsumsi alcohol Konsumsi alcohol pada ibu dalam jangka waktu yang lama dan berat
berhubungan dengan sindrom alcohol fetal (fetal alcohol syndrome, FAS). Efek dari
konsumsi alcohol yang ringan dan jarang atau yang berlebihan namun jarang tidak
diketahui. The American Academy of Pediatrics merekomendasikan untuk berhenti
dari kebiasaan ini.
Gambaran sindrom alcohol fetal :
Wajah khas
- Hidung berbentuk pelana
- Hipoplasia maksilaris
- Tidak adanya filtrum (rigi diantara hidung dan bibir atas)
- Bibir atas tipis
Gagal tumbuh yang simetrik-berat dan persisten
Defek jantung (40-50%)
Masalah perilaku-iritabel saat masa bayi, hiperaktif pada masa anak-anak
Keterlambatan perkembangan IQ rata-rata 63

You might also like