You are on page 1of 6

Tugas Pengatur laku:

Skenario ini menceritakan tentang teori filosofis yang di kemukakan oleh Anne Ray
(Bureucratic Caring). Para pemain dalam skenario ini adalah :
Cau Kim Jiu sebagai Tuan Takur ia merupakan suami dari Nyonya Kajul yang
diperankan oleh Yanti Puspita Sari. Cerita ini berawal dari kehamilan Ny. Kajol (17
tahun) primigravida, minggu ke empat, dengan keluhan mual muntah di pagi hari, pusing,
lemah, dan lesu, emosi cenderung labil, nafsu makan berkurang, malas melakukan
aktivitas. Tn. Takur dan Ny. Kajol tidak memahami gejala kehamilan, dan tidak tahu jika
Ny. Kajol sedang hamil. Pasangan suami istri tersebut sering melakukan pertengkaran
mulut. Pada suatu hari ketika pulang kerja Tuan Takur dan istrinya kembali melakukan
pertengkaran karena istri menolak membuat kopi. Keributan yang terjadi di rumah Ny.
Kajol, mengundang perhatian Ny. Mitha tetangga Tuan Takur yang di perankan oleh
Rika Damayanti. Tetangganya yang baik hati yang sedang lewat di depan rumahnya. Ny.
Mitha membantu menyelesaikan keributan di rumah tangga tersebut dengan mengajak
Tuan Takur dan istrinya bicara secara baik-baik. Ny. Mitha mengajak pasangan suami
istri tersebut untuk berobat atau memeriksa diri ke puskesmas, di Puskesmas Nyonya
Kajol dan Tuan Takur di layani oleh Ners. Anne Ray yang diperankan oleh Neni
Nuraeni. Kehamilan Nyonya Kajol harus di konsulkan ke rumah sakit karena
keterbatasan alat dan prasarana lainnya namun Tuan Kajol tak ada biaya, melihat
kebingungan dari pasangan suami istri tersebut Ners Anne Ray menganjurkan untuk
mengurus Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Setelah pulang dari puskesmas,
Tn Takur menyempatkan dirinya mengurus Jamkesmas, sehingga istrinya mendapatkan
perawatan antenatal yang baik dan melahirkan dengan selamat serta bayi yang sehat.
Skenario ini menekankan pada caring, spiritual-ethical caring, educational, physical,
social-cultural, legal, technological, economic, political.
Pengatur laku : Muhammad Ali
Pelaku :
Suami (Tn Takur) : Cau Kim Jiu
Istri (Ny. Kajol) : Yanti Puspita Sari
Tetangga (Ny. Mitha) : Rika Damayanti
Perawat (Anne Ray) : Neni Nuraeni
Narator : Laili Mahmudah
Tugas narator menjelaskan teori filosofi keperawatan berdasarkan teori Anne Ray
(Bureucratic Caring) secara garis besar dijelaskan sebagai berikut:
1. Caring
Caring didefinisikan secara kompleks, transcultural, proses hubungan,
dilatarbelakngi konteks etik dan terjadi dalam kultur sosial meliputi kultur
personal, kultur oragnisasi rumah sakit, atau kultur sosial dan global (M Ray,
personal communication, March 27, 2002)
2. Spiritual-ethical Caring
Meliputi kreativitas dan pilihan, ditampakkan dengan sentuhan, cinta dan
komunitas
3. Educational
Membagi informasi secara formal dan informal berhubungan dengan arti caring
4. Physical
Berhubungan dengan status fisik dari sejahtera termasuk pola biologis dan mental
5. Social-cultural
Termasuk struktur etnis dan keluarga, keintiman dengan teman dan keluarga,
komunikasi, interaksi sosial dan dukungan, pemahaman hubungan, keterlibatan,
struktur kelompok kulutr, komunitas dan sosial.
6. legal
termasuk tanggung jawab dan tanggung gugat dan prinsip tingkah laku seperti
kebijakan dan prosedur, inform consent, hak-hak pasien, isu malpraktik dan
liabilitas, hak pasien, keluarga dan profesi, dan praktik keperawatan.
7. Technological
Termasuk sumber non manusia, penggunaan mesin untuk kesejahteraan fisik
mencakup tes diagnostik, farmasi, pengetahuan dan ketarmpilan menggunakan
sumber tersebut. Termasuk pendokumentasian secara komputerisasi
8. Economic
Termasuk uang, anggran, sistem asuransi, keterbatasan, dan pedoman yang diatur
organisasi.
9. Political
Termasuk didalamnya pola komunikasi dan pembuatan keputusan, stratifikasi
peran dan gender, aktivitas unit, pengaruh pemerintahan dan perusahaan asuransi,
penggunaan kekuasaan, prestise.
SKENARIO APLIKASI TEORI FILOSOFIS ANNE RAY (BUREAUCRATIC
CARING)

Kasus Antenatal Care


Ny. Kajol, 17 tahun, primigravida, minggu ke empat, dengan keluhan mual muntah di
pagi hari, pusing, lemah, dan lesu, emosi cenderung labil, nafsu makan berkurang, malas
melakukan aktivitas. Tn. Takur dan Ny. Kajol tidak memahami gejala kehamilan, dan
tidak tahu jika Ny. Kajol sedang hamil.

Setting I: Rumah Ny. Kajol

Sejak pagi, Ny. Kajol sering merasakan mual, muntah-muntah. Banyak tiduran di kamar.
Sang suami pergi mencari kerja, sementara ini ia bekerja serabutan sebagai buruh
bangunan. Siang itu, sang suami baru saja pulang, ketika datang, ia melihat istrinya
sedang tiduran.

Tn Takur : “Dik, abang pulang nih. Bikinkan abang kopi, dik...” Dik... (memanggil
3 kali)

Ny. Kajol : “Bikin aja sendiri bang, aku lagi pusing nih...”

Tn Takur : “Abang cape nih dik..., bikinkanlah sebentar...”

Ny. Kajol : “Udah aku bilang.. aku lagi pusing nih, dari pagi aku mual muntah
terus, ngerti ga sih... abang gak ngerasain sih..” (sambil tetap tiduran)

Tn Takur : “Kenapa kamu sih dik? Abang pulang bukannya disapa dengan baik
malah dicuekin” (nada meningkat) “ apa adik sudah tidak senang sama
abang”

Ny Kajol : “Pokoknya abang harus ngerti adik lagi sakit”

Tn. Takur : “Lebih baik abang pergi aja dari sini..!!!” sambil menggebrak meja.
Dst... istri menangis.

Keributan yang terjadi di rumah Ny. Kajol, mengundang perhatian Ny. Mitha,
tetangganya yang baik hati yang sedang lewat di depan rumahnya.

Ny. Mitha : “Dik Kajol... aduh ada apa nih.. hari sudah panas, ditambahin panas
dengan berantem sama suami...”
Ny Kajol ; “Mba Mitha, tolong, mba. Si abang ga ngerti kalau saya lagi sakit, dia
malah marah-marah minta dibuatin kopi, saya kan lagi lemess mba. Dari
tadi rasa mual muntah gak berhenti-berhenti, pusing banget nih kepala...”

Ny. Mitha : “Dik Kajol lagi pusing? Mual muntah? Sudah berapa lama? Sudah
periksa ke puskes belum?

Ny. Kajol : “Belum, mba.. ga sempet, belum ada uangnya.. mana si Abang ga mau
ngantar saya ke puskesmas...”

Ny. Mitha : “Dik, ayo kita bicarakan masalahnya, panggil si Abang.. “


Dst.. Ny Mitha menganjurkan Ny. Kajol dan Tn. Takur memeriksakan diri ke puskesmas
dan saran itu diterima oleh keduanya.

Setting II: Puskesmas

Ny Kajol dan Tn Takur telah mendaftarkan diri di loket puskesmas, dan sedang
menunggu giliran. Pada saatnya, keduanya dipanggil.

Anne Ray : ”Selamat pagi, bu, bapak, mari silakan duduk, ada yang bisa kami
bantu?”

Ny Kajol : “Ini bu, saya dari kemarin merasa pusing, mual muntah, rasanya lemes
dan ingin marah-marah terus bu..”

Anne Ray : “Mari saya periksa dulu bu... saya tensi dulu ya buu...”

Anne Ray melakukan pemeriksaan fisik dan anamnesa tentang gejala yang dialami
termasuk riwayat menstruasinya. Ny. Kajol. Sehingga kemudian dilakukan pemeriksaan
kehamilan dan didapatkan bahwa Ny. Kajol positif hamil.

Anne Ray : “Selamat, ya bu..., ternyata gejala yang dialami ibu itu, setelah dilakukan
tes kehamilan, ibu sedang hamil... dari perhitungan saya kurang lebih
kehamilan ibu tiga-empat minggu, bu..”
Ny. Kajol dan suaminya saling berpandangan.

Anne Ray : “Iya bu pak.. kok malah bengong.. jadi ibu marah-marah setiap hari
karena adanya perubahan hormonal dalam tubuh ibu. Bapak harus tahu
bahwa ibu hamil tidak hanya mengalami perubahan fisik, tetapi juga
emosinya.Dalam kehamilan ini, bapak harus memberikan dukungan dan
perhatian kepada ibu, Apalagi ibu Kajol ini usianya masih sangat muda,
hingga memerlukan pemeriksaan yang rutin dan teratur, supaya
perkembangan janin lebih baik dan ibu sehat selama kehamilan dan
melahirkan. Kami menganjurkan supaya ibu diperiksakan lebih lanjut ke
rumah sakit, mengingat usia ibu yang masih sangat muda, dan alat-alat di
sini terbatas”

Tn Takur : “Bu, saya sih senang istri saya hamil..., tetapi saya bingung kalo harus ke
rumah sakit, pasti perlu biaya yang mahal. Saya cuma buruh serabutan
bu..., tapi saya pingin istri dan anak saya selamat.”

Anne Ray : “Pak, jangan kuatir, sekarang sudah ada jamkesmas, bapak sudah punya?

Tn Takur : “Belum bu.. tahu aja baru sekarang..”


Anne Ray kemudian menjelaskan tentang jamkesmas dan prosedur pengurusannya.

Kemudian setelah pulang dari puskesmas, Tn Takur menyempatkan dirinya mengurus


Jamkesmas, sehingga istrinya mendapatkan perawatan antenatal yang baik dan
melahirkan dengan selamat serta bayi yang sehat.
And they live happily ever after.....

The END
SKENARIO APLIKASI TEORI FILOSOFIS ANNE RAY
(BUREAUCRATIC CARING)

Disusun untuk memenuhi tugas mata ajar


Sains Dalam Keperawatan

Oleh
Kelompok V :

Cau Kim Jiu


Laeli Mahmudah
Muhammad Ali
Neni Nuraeni
Rika Damayanti
Yanti Puspita Sari

PROGRAM MAGISTER ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
2008

You might also like