You are on page 1of 16

Referat

TB Pulmonal pada Anak


Pembimbing:
Dr. Erman Sp.A
Disusun oleh:
Lisnaini Fajaria
61109020
SMF Ilmu Kesehatan Anak
RSUD EMBUNG FATIMAH
2014



Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan
oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis kompleks.
1

Etiologi
Faktor risiko
Risiko infeksi TB
Risiko sakit TB

Penularan
Penularan M. Tuberculosis adalah dari
orang ke orang, droplet lendir berinti
yang dibawa udara. Penularan TB
biasanya droplet nuklei infection.
Inhalasi Mycobacterium tuberculosis
Kuman mati
Fagositosis oleh
makrofag alveolus paru
Kuman hidup
berkembang biak
Pembentukan fokus primer
Penyebaran limfogen
Penyebaran hematogen
Kompleks primer
Terbentuk imunitas seluler spesifik
Uji tuberkulin (+)
Masa inkubasi
(2-12 minggu)
Sakit TB Infeksi TB
Komplikasi kompleks primer
Komplikasi penyebaran hematogen
Komplikasi penyebaran limfogen
Imunitas optimal
Meninggal
Imunitas turun
Reaktivasi / reinfeksi
Sembuh
Sakit TB
Gambar 1. patogenesis tuberkulosis(dibuat berdasarkan beberapa sumber)
Gejala dan tanda umum atau nonspesifik
tuberkulosis anak :
Nafsu makan tidak ada
(anorexia) dengan gagal
tumbuh dan berat badan
tidak naik dengan adekuat
(failure to thrive).
Berat badan turun tanpa
sebab yang jelas atau
tidak naik dalam 1 bulan
dengan penanganan gizi.
Demam lama dan
berulang tanpa sebab
yang jelas (bukan tifus,
malaria atau ISNA), dapat
disertai keringat malam
Batuk lama
Pembesaran kelenjar limfe
superfisial yang tidak sakit
dan biasanya multipel.
DIAGNOSIS
Pasti : M. Tuberkulosis
Sulit : - Pengambilan sampel
- Jumlah Kuman Sedikit
6
Diagnosis Kerja :
- Klinis, Radiologis (Tidak Spesifik)
- Tuberkulin
- Laboratorium lain
Foto Rontgen :
- Rontgen tidak khas kecuali Milier
- Non sugestif : infiltrat minimal (flek paru)
- Sugestif :
- Pembesaran kelenjar hilus atau paratrakeal dgn / tanpa infiltrat
- Konsolidasi segmental / Lobar
- Milier
- Kalsifikasi
- Bronkiektasis
- Kavitas
- Efusi pleura,
- destroyed lung
7
Petunjuk WHO untuk Diagnosis Tuberkulosis Anak
a. Dicurigai Tuberkulosis
1. Anak sakit dengan riwayat kontak penderita tuberkulosis dengan diagnosis pasti
2. Anak dengan :
Keadaan klinis tidak membaik setelah menderita campak atau batuk rejan
Berat badan menurun, batuk dan mengi yang tidak baik dengan pengobatan untuk
penyakit pernapasan
Pembesaran kelenjar superfisial yang tidak sakit

b. Mungkin Tuberkulosis
Anak yang dicurigai tuberkulosis ditambah :
Uji tuberkulin positif (10 mm atau lebih)
Foto rontgen paru sugestif tuberkulosis
Respons yang baik pada pengobatan dengan OAT

c. Pasti Tuberkulosis (confirmed TB)
Ditemukan hasil tuberkulosis pada pemeriksaan langsung atau biakan
Identifikasi Mycobacterium tuberculosis pada karakteristik biakan
8
Sistem Skoring Diagnosis TB Anak
Parameter 0 1 2 3
Kontak TB Tidak jelas Laporan keluarga (BTA
negatif atau tidak jelas)
BTA (+)
Uji tuberkulin Negatif Positif (=10mm, atau =
5 mm pada keadaan
imunosupresi)
Berat badan/keadaan
gizi
BB/TB<90% atau
BB/U<80%
Klinis gizi buruk atau
BB/TB <70% atau
BB/U<60%
Demam tanpa sebab
jelas
> 2 minggu
Batuk = 3 minggu
Pembesaran gelenjar
limfe kolli, aksila,
inguinal
> 1cm, jumlah .1, tidak
nyeri
Pembengkakan tulang
/ sendi panggul, lutut,
falang
Ada pembengkakan
Foto toraks Normal/kelahiran
tidak jelas
Gambaran sugestif TB*
Catatan :
Diagnosis dengan sistem skoring ini ditegakan oleh dokter.
Bila dijumpai gambaran milier atau skrofuloderma, langsung didiagnosis TB.
Berat badan dinilai saat datang (moment opname)
Demam dan batuk tidak ada respons terhadap terapi sesuai baku
Foto toraks bukan alat diagnostik utama pada TB anak
Penatalaksanaan
Tabel 1.Obat antituberkulosis yang biasa dipakai dan dosisnya
12
Nama obat Dosis harian (mg/Kg
BB/hari)
Dosis maksimal (mg per
hari)
Efek samping
Isoniazid 5 15* 300 Hepatiis, neurit is
perifer, hipersensitivitas
Rifampisin** 10 20 600 Gastrointestinal,
hepatitis, peningkatan
enzim hati, cairan tubuh
oranye kemerahan
Pirazinamid 15 30 2000 Toksitas hati, artralgia,
gastrointestinal
Etambutol 15 20 1250 Neuritis optik,
ketajaman mata
berkurang, buta warna
merah hijau
Streptomisin 15 40 1000 Ototoksik, nefrotoksik
**Rifampisin tidak boleh diracik dalam satu puyer dengan OAT lain, bioavailabilitas terganggu
PENCEGAHAN
- Imunisasi BCG

- Kemoprofilaksis
INH 5-20 mg/kg bb/hari
- Primer : cegah infeksi, kontak tidak aktif(BTA -)
- Sekunder : cegah aktifitas infeksi (Mt + ,klinis & rontgen - )
* Balita
* Morbili
* Varisela
* Pertusis
* Imunosupresi lama

- Hindari kontak
14

DAFTAR PUSTAKA

Dadiyanto DW, Muryawan MH, Anindita S, editor. Buku Ajar
Ilmu Kesehatan Anak. Departemen Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. 2011
Nelson WE, ed. Ilmu kesehatan anak. 15
th
ed. Alih bahasa.
Samik Wahab. Jakarta: EGC, 2000
WHO Tuberculosis Fact Sheet no. 104. Available at:
http//www.who.Tuberculosis.htm.
Rosilawati ML. Deteksi Mycobacterium tuberculosis dengan
reaksi berantai Polimerasa / Polymerase Chain Reaction
(PCR). Tesis Akhir Bidang Ilmu Kesehatan Ilmu Biomedik
Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Jakarta.
Rahajoe, N. Buku ajar respirologi anak. Edisi pertama.
Badan penerbit IDAI. Jakarta. 2012


Terimakasih....

You might also like