I. IDENTITAS a. Identitas Pasien Nama Pasien : An. D Usia : 4 tahun Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Pendidikan : Belum sekolah Alamat : Jl. Kp baru, ! "#4$"%$%", &ukabumi selatan, Kebon 'eruk, Jakarta barat No. ( : "#")4**+ !anggal periksa di Poli Anak : ), No-ember )"## b. Identitas Orang Tua Pasien Ayah Ibu Nama : !n. ( N.. & Umur : %+ !ahun %/ !ahun Agama : Islam Islam Perka0inan : Pertama Pertama Pendidikan : !amat &(A !amat &(A Peker'aan : &upir angkot Ibu umah !angga Penghasilan : p. /".""" 1 #"".""" 2hari3 4 II. ANAMNESIS Autoanamnesis dan Alloanamnesis ada ibu asien! tanggal "# No$ember "%&& u'ul %(.%% )ib di Poli'lini' Ana' *SUD Tara'an Keluhan Utama + N.eri di ba0ah telinga kanan # Keluhan Tambahan + &ulit membuka mulut, demam, batuk. *i)ayat Penya'it Se'arang + Pasien datang dengan keluhan n.eri di ba0ah telinga kanan se'ak 4 hari sebelumn.a. N.eri dirasakan saat pasien membuka mulut dan saat mengun.ah. N.eri han.a dirasakan pada bagian kanan sa'a. Pasien 'uga merasakan kesulitan untuk membuka mulut dan demam. Demam dirasakan naik turun dan dapat turun tanpa obat. % hari sebelumn.a timbul bengkak di ba0ah telinga kanan. Bengkak ber0arna kemerahan, n.eri saat dipegang, dirasakan lunak, teraba lebih hangat dibanding daerah sekitarn.a. Pasien datang berobat ke klinik dekat rumahn.a, diberikan obat pu.er .ang diminum % kali sehari, namun ibu pasien tidak mengetahui isi obat .ang diberikan. ) hari sebelumn.a bengkak masih ada, n.eri dirasakan berkurang, pasien 'uga sudah bisa membuka mulutn.a. Pasien 'uga mengeluhakan adan.a batuk. Pasien men.angkal adan.a dahak dan pilek. Karena menurut ibu pasien bengkak tidak berkurang, maka pasien datang lagi berobat ke &UD !arakan. *i)ayat Penya'it Dahulu + Pasien tidak pernah mengalami hal .ang sama sebelumn.a. Kurang lebih # tahun sebelumn.a pasien pernah mengkonsumsi 5A! selama , bulan dan din.atakan sembuh oleh dokter. *i)ayat Penya'it Keluarga + Di keluarga pasien atau lingkungan rumah pasien tidak ada .ang pernah dan sedang menderita pen.akit .ang sama seperti pasien. i0a.at pen.akit dalam keluarga disangkal. *i)ayat Kehamilan dan Kelahiran + KE,AMI-AN (orbiditas kehamilan !idak ditemukan kelainan ) Pera0atan antenatal &etiap bulan periksa ke puskesmas KE-A,I*AN !empat kelahiran Bidan praktek s0asta, Keba.oran lama Penolong persalinan Bidan 6ara persalinan &pontan (asa gestasi * bulan Keadaan ba.i Berat lahir %)"" gram Pan'ang badan /# 7m 8angsung menangis
Kesan :i0a.at kehamilan dan persalinan pasien baik *i)ayat Pertumbuhan dan Per'embangan + Pertumbuhan gigi I : Umur * bulan 2Normal: /4* bulan3 Psikomotor !engkurap : Umur % bulan 2Normal: %44 bulan3 Duduk : Umur , bulan 2Normal: , bulan3 Berdiri : Umur #" bulan 2Normal: *4#) bulan3 Ber'alan : Umur #4 bulan 2Normal: #% bulan3 Bi7ara : Umur ## bulan 2Normal: *4#) bulan3 Ba7a dan !ulis : (ulai Usia 4 tahun Kesan :i0a.at pertumbuhan dan perkembangan pasien tidak ditemukan kelainan. *i)ayat Ma'anan + Umur 2bulan3 A&I$PA&I Buah$Biskuit Bubur &usu Nasi !im "4) &9 2,: sehari3 )44 A&I 24: sehari3 Buah 2#: sehari3 Bubur susu 2): sehari3 44, A&I 24: sehari3 Biskuit;buah 2): sehari3 Bubur susu 2): sehari3 % ,4< A&I 24: sehari3 Biskuit;buah 2): sehari3 Bubur susu 2): sehari3 Bubur tim 2): sehari3 <4#" A&I 24: sehari3 Biskuit;buah 2#: sehari3 Bubur tim 2%: sehari3 #"4#) A&I 24: sehari3 Biskuit;buah 2#: sehari3 Nasi 2%: sehari3
&e'ak usia # tahun 1 usia 4 tahun, na=su makan anak baik, anak makan % kali sehari dengan nasi, lauk pauk dan sa.ur ma.ur. Diselingi buah ): seminggu. Kesan : Kebutuhan asupan gi>i pasien 7ukup terpenuhi . *i)ayat Imunisasi + -aksin Dasar 2umur3 B6? " bulan DP! ) bulan 4 bulan , bulan #< bulan P58I5 " bulan ) bulan , bulan #< bulan 6A(PAK * bulan @APA!I!I& B 8ahir # bulan , bulan Kesan : i0a.at imunisasi PPI .ang di0a'ibkan lengkap dilakukan. Imunisasi non4PPI tidak ada .ang dilakukan. *i)ayat Perumahan dan Sanitasi + Pasien tinggal bertiga bersama kedua orang tuan.a di kamar kontrakan dengan luas ) : % meter, terdiri dari kamar tidur, # kamar mandi. Di kamar han.a terdapat # 'endela, dengan ukuran %" : 4" 7m, -entilasi kurang baik, 7aha.a matahari tidak dapat masuk ke rumah. Ibu mengaku setiap hari membersihkan kamar, kamar tidak berdebu. &elain itu di depan rumah kontrakan terdapat saluran air 2got3, tertutup, bak sampah terdapat di depan rumah. &umber air dari PA(, dan air minum dimasak terlebih dahulu. &ekitar rumah kontrakan merupakan 0ila.ah padat penduduk, tidak dekat kali dan tempat 4 pembuangan sampah. Di sekitar rumah tidak ada tetangga .ang menderita pen.akit serupa dengan pasien. Kesan : Kesehatan lingkungan tempat tinggal pasien kurang baik. *i)ayat Sosio.e'onomi 4 Penghasilan a.ah sekitar /".""" sampai #"".""" per hari 4 Kesan : sosial ekonomi termasuk golongan ba0ah. III. PEME*IKSAAN /ISIK Dilakukan pada tanggal ), No-ember )"## di Poliklinik Anak pukul "*."" 0ib Keadaan Umum : !ampak sakit ringan Kesadaran : 6ompos mentis Data Antroometri Berat Badan : #/ kg !inggi Badan : #", 7m Status 0i1i Berat badan #/ kg dan !inggi badan #", 7m Bagan gro0th 7hart terlampir pada bagian belakang makalah. Kesan: &tatus gi>i sedang Kebutuhan kalori #%/" kkal$hari dan Kebutuhan protein : #< gr$hari. Tanda 2ital !ekanan Darah : #""$<" mm@g Nadi : */ :$menit, reguler, 7ukup, simetris kanan kiri &uhu : %,,# B6 Pernapasan : %" :$menit, teratur, tipe torako 4 abdominal Kulit : &a0o matang, ikterik 243, sianosis 243, kelembaban normal, ptekie 243 / Keala : Normose=ali, rambut 0arna hitam, distribusi merata, tidak mudah di7abut Mata : Pupil bulat isokor, re=leks 7aha.a langsung C$C, re=leks 7aha.a tidak langsung C$C, kon'ungti-a anemis 4$4, sklera ikterik 4$4, mata 7ekung 4$4 ,idung : Bentuk normal, na=as 7uping hidung 4, sekret 4$4 Telinga : &erumen 4$4 Mulut : Bibir merah muda, tidak kering, sianosis 243, saria0an 243, trismus 243, halitosis 243 -idah : Normoglossia, 0arna merah muda, lidah kotor 243 -eher : K?B tidak teraba membesar, kelen'ar tiroid tidak teraba membesar, trakea letak normal Thora3 Paru Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris dalam keadaan statis maupun dinamis, gerak napas simetris, irama teratur, tipe thorako4abdominal, retraksi suprasternal 243 Palpasi : ?erak napas simetris Perkusi : &onor pada kedua lapang paru Auskultasi : &uara napas -esikuler, ron7hi 4$4, 0hee>ing 4$4 4antung Auskultasi : &# normal,&) normal,
reguler, murmur 243, gallop 243 Abdomen Inspeksi : Bentuk datar Palpasi : &upel, n.eri tekan 243, hepar dan lien tidak teraba membesar Auskultasi : Bising usus 2C3 normal Perkusi : !impani pada seluruh lapang abdomen E'stremitas Atas : akral hangat, sianosis243, edema243, de=ormitas243, ptekie243 Ba0ah : akral hangat, sianosis243, edema243, de=ormitas243, ptekie243 , Status lo'alis Bagian ba0ah telinga kanan Inspeksi : bengkak, merah243, 7airan243 Palpasi : lunak, n.eri tekan2C3, hangat2C3 I2. PEME*IKSAAN PENUN4AN0 !idak dilakukan pemeriksaan. 2. *ESUME An. D berumur 4 tahun dengan berat badan #/ kg datang dengan keluhan n.eri di ba0ah telinga kanan se'ak 4 hari &(&, n.eri saat membuka mulut dan saat mengun.ah. Pasien 'uga merasakan kesulitan untuk membuka mulut dan demam. % hari &(& timbul bengkak di ba0ah telinga kanan, ber0arna kemerahan, n.eri, lunak, hangat. Pada pemeriksaan =isik ditemukan status gi>i anak termasuk gi>i sedang. Anak tampak sakit ringan. Pada status lokalis didapatkan bengkak di ba0ah telinga kanan, lunak, hangat, n.eri tekan2C3. 2I. DIA0NOSIS KE*4A &uspek parotitis akut 2II. DIA0NOSIS BANDIN0 Parotitis akut e.7 in=eksi -irus Parotitis akut e.7 !B Parotitis akut e.7 in=eksi bakteri 2III. *EN5ANA PEME*IKSAAN TAMBA,AN Pemeriksaan hematologi lengkap, pemeriksaan mikroskopis urin, mantou: test, rontgen thora: + I6. PENATA-AKSANAAN 4 Nonmedi'amentosa a0at 'alan tirah baring Adukasi orangtua 4 Medi'amentosa Pu.er # : # pul- : Proni7. D tab, 8isagor D tab 6ur-it 68 # : # 7th 6. P*O0NOSIS Ad Eitam : Ad Bonam Ad 9un7tionam : Ad Bonam Ad &anationam : Ad Bonam BAB II TIN4AUAN PUSTAKA PA*OTITIS < I. DE/INISI Parotitis merupakan peradangan pada satu atau lebih kelen'ar ludah. Pen.akit Parotitis ter'adi bila sesorang terin=eksi oleh -irus 2Param.:o-irus3 .ang men.erang kelen'ar ludah 2kelen'ar parotis3 di antara telinga dan rahang sehingga men.ebabkan pembengkakan pada leher bagian atas atau pipi bagian ba0ah. # Parotitis tersebar di seluruh dunia dan dapat timbul se7ara endemi7 atau epidemik. ?angguan ini 7enderung men.erang anak4anak .ang berumur )4#) tahun. Pada orang de0asa, in=eksi ini bisa men.erang testis 2buah >akar3, sistem sara= pusat, pankreas, prostat, pa.udara dan organ lainn.a. # 9aktor resiko untuk menderita atau tertular pen.akit ini adalah orang4orang .ang menggunakan atau mengkonsumsi obat4obatan tertentu untuk menekan hormon kelen'ar tiroid dan .ang kekurangan >at Iodium dalam tubuh. # II. ETIO-O0I Disebabkan oleh bakteri, !B, -irus dan @IE. Bakteri pen.ebab tersering adalah Staphilococcus aureus. Mycobacterium tuberculosa dapat 'uga men.ebabkan in=eksi pada kelen'ar parotis. Diagnosa ini diambil dari gambaran spesi=ik pada pemeriksaan rontgen thoraks, kultur dan histologi. Pengobatan pada kasus ini dengan menggunakan obat anti !B, lama4kelamaan kelen'ar akan normal kembali dalam # sampai % bulan. Eirus pen.ebab patotitis tersering adalah -irus mumps. Eirus ini adalah anggota kelompok Param.:o-irus .ang 'uga men7akup parain=luen>a, 7ampak, dan -irus pen.akit Ne07astle. Insiden ter'adin.a parotitis -irus akut dapat dikurangi dengan pemberian -aksin ((. 8im=adenopati general bisa dikaitkan dengan pen.akit @IE namun untuk pembesaran kelen'ar parotis pada @IE masih 'arang ditemukan. ) III. EPIDEMIO-O0I * Pen.akit ini tersebar di seluruh dunia dan dapat timbul se7ara endemi7 atau epidemik. Pen.ebaran -irus ter'adi dengan kontak langsung, per7ikan ludah, bahan muntah, mungkin dengan urin. Eirus dapat diisolasi dari =aring dua hari sebelum sampai enam hari setelah ter'adi pembesaran kelen'ar parotis. Pada penderita parotitis epidemika tanpa pembesaran kelen'ar parotis, -irus dapat pula diisolasi dari =aring. Eirus dapat ditemukan dalam urin dari hari pertama sampai hari keempat belas setelah ter'adi pembesaran kelen'ar. Insiden tertinggi pada umur antara / sampai * tahun, kemudian diikuti antara umur # sampai 4 tahun, kemudian umur antara #" sampai #4 tahun. ),% I2. PATO0ENESIS (asa inkubasi / sampai )# hari hari. Kemudian -irus bereplikasi di traktus respiratorus dan nodus lim=atikus ser-ikalis, estela itu -irus men.ebar melalui aliran darah ke organ lain, seperti meningen, gonad, pankreas, pa.udara, tiroid, 'antung, hati, gin'al, sara= otak dan .ang paling sering terkena ialah glandula parotis. Pada manusia selama =ase akut, -irus mumps dapat ditemukan dari sali-a, darah, air seni dan 7airan serebrospinal. #,),% Bila testis terkena in=eksi maka terdapat perdarahan ke7il dan nekrosis sel epitel tubuli semini=erus. Pada pankreas kadang4kadang terdapat degenerasi dan nekrosis 'aringan. 4,/ 2. MANI/ESTASI K-INIS (asa tunas #4 sampai )4 hari. Dimulai dengan stadium prodromal, berlangsung # sampai ) hari dengan ge'ala demam, anoreksia, sakit kepala, muntah dan n.eri otot. &uhu tubuh biasan.a naik sampai %<,/ " 6 sampai %*,/ " 6 kemudian timbul pembengkakan kelen'ar parotis .ang mula4mula unilateral tetapi kemudian dapat men'adi bilateral. Pembengkakan tersebut terasa n.eri baik spontan maupun perabaan. (emberat pada saat membuka mulut bahkan saat makan. Pembengkakan dapat ter'adi 7epat dan pun7akn.a pada # sampai % hari dan menghilang dalam # minggu setelah pembengkakan maksimal. Pada parotitis bakteri, kulit di atas kelen'ar .ang membengkak dapat teraba hangat dan ber0arna kemerahan, sedangkan pada parotitis -irus tidak. &atu kelen'ar biasan.a #" membengkak # sampai ) hari sebelum kelen'ar .ang lainn.a membengkak, namun pada umumn.a pembengkakan han.a terbatas pada satu kelen'ar. #,),%,4,/,, 2I. DIA0NOSIS #. Anamnesis. Pada anamnesis didapatkan keluhan demam, na=su makan, n.eri otot, sakit kepala, muntah, n.eri saat menelan. Kadang dengan pembengkakan pada bagian pipi .ang terasa n.eri baik spontan maupun saat perabaan, memberat saat pasien makan. i0a.at kontak dengan penderita parotitis sebelumn.a kurang lebih ) sampai % minggu sebelumn.a 2masa inkubasi #44)4 hari3. #,),%,4 ). Pemeri'saan 7isi'. Panas ringan sampai tinggi 2%<,/4%*,/3 o 6, keluhan n.eri di daerah parotis, baik unilateral maupun bilateral, dapat disertai pembengkakan. Keadaan umum anak ber-ariasi dari tampak akti= sampai sakit berat. #,),/,, %. Pemeri'saan enun8ang. Pemeriksaan darah rutin menun'ukan leukositosis pada in=eksi bakteri dan leukopeni ringan dengan lim=ositosis relati- pada in=eksi -irus. ),,,+ Pemeriksaan kadar serum amilase, biasan.a meningkat dan akan turun dalam 0aktu ) minggu. ),,,+ Pemeriksaan serologis ada tiga .ang dapat dilakukan untuk menun'ukan adan.a -irus. Fang pertama Hemagglutination inhibitor antibodies test (HI), pemeriksaan ini menggunakan dua spe7imen serum, serum dengan onset 7epat dan serum .ang diambil pada hari ketiga. Jika perbedaan titer 4 kali selama in=eksi akut, maka kemungkinan parotitis. % Fang kedua Virus neutralizing antibodies test (NT), dengan 7ara men7ampurkan serum penderita dengan medium untuk biakan =ibroblas embrio anak a.am dan kemudia diu'i apakah ter'adi hemadsorpsi. Pengen7eran serum untuk men7egah hemadsorsorpsi din.atakan oleh titer antibodi parotitis epidemika. ),,,+ Fang ketiga adalah Complement fiation antibodies test (C!), gunakan untuk menentukan 'umlah titer antibodi terhadap antigen & dan E. Antibodi terhadap antigen E men7apai titer pun7ak dalam # bulan, menetap dalam , bulan dan kemudian turun se7ara lambat dalam ) tahun sampai satu 'umlah .ang rendah dan tetap ada. Peningkatan 4 kali menun'ukan in=eksi .ang baru ter'adi. Antibodi terhadap antigen & timbul 7epat, sering men7apai pun7al dalam # minggu setelah timbul ge'ala, hilang ## dalam , sampai #) minggu. + Pemeriksaan -irologi 'uga dapat dilakukan, namun 'arang sekali untuk digunakan untuk diagnosis. Isolasi -irus dilakukan dengan biakan -irus dalam sali-a, urin, 7airan serebrospinal atau darah. Biakan din.atakan positi= 'ika terdapat hemadsorpsi dalam biakan .ang diberi 7airan =os=at4Na6l dan tidak pada biakan .ang diberi serum hiperimun. , 2II. KOMP-IKASI &. Eididymo.or9hitis (enduduki tempat kedua pada lelaki de0asa menurut =rekuensi mani=estasi klinis, biasan.a timbul sporadik parotitis dapat mendahului parotitis atau sebagai mani=estasi sendiri daripada mumps. Apididimitis selalu disertai or7hitis. Ditemukan )"4 %"G, unilateral pada lelaki .ang menderita mumps sesudah pubertas, insiden or7hitis bilateral rendah, kira4kira ) G. 5r7hitis keban.akan ter'adi dalam ) minggu pertama. Adakalan.a di minggu ketiga. Diagnosis mumps or7hitis tanpa parotitis ditegakkan dengan titer 7omplement =i:ing antibodies .ang meningkat selama masa rekon-alesensi. 5r7hitis dimulai dengan tiba4tiba demam, menggigil, sakit kepala, nausea, muntah dan n.eri abdomen bagian ba0ah. Keluhan4keluhan tersebut biasan.a paralel dengan beratan.a or7hitis. 8aman.a demam 'arang lebih dari # mingggu, demam turun se7ara krisis atau l.sis. Bersama timbuln.a demam, testis membengkak 7epat disertai n.eri .ang hebat. #,),% !idak ada kekha0atiran akan impotensi atau sterilitas sebab: 4 5r7hitis keban.akan unilateral 4 Bila ada or7hitis bilateral, sangat 'arang ter'adi atro=i total pada kedua testis. ". Meningoen9ehalitis Insiden kira4kira #"G, biasan.a timbul %4#" hari sesudah parotitis, dapat 'uga mendahului parotitis. Ditandai oleh demam, sakit kepala, nausea, muntah, kaku kuduk, gangguan kesadaran dan 'arang ada ke'ang. Positi-e Brud>inskiHs and KernigHs &igns. #) 8iIuor menun'ukkan ple7.tosis dengan keban.akan lim=osit, protein meninggi, glukosa dan klorida normal. Biasan.a demam menurun se7ara l.sis dalam %4#" hari. Per'alanan pen.akit serupa benign asepti7 meningitis dan biasan.a tanpa seIuelae. , :. Pan'reatitis Kelainan berat teapi 'arang skali, tia4tiba ada keluhan hebat di epigastrium disertai demam, menggigil, lemah sekali,nausea dan muntah. Keluh kesah hilang perlahan 1 lahan dalam %+ hari, biasan.a sembuh sempurna. Bila seorang perempuan menderita mumps disertai n.eri abdomen bagian ba0ah berarti ada oophoritis, bila o-arium kanan .ang sakit maka keadaan tersebut mungkin tidak dapat dibedakan dengan a7ute appendi7itis. Kelen'ar lain .ang dapat meradang pada mumps, 0alaupun 'arang ialah tiroiditis, mastitis, da7r.oadenitis dan bartholinitis. #,),4,, ;. Ketulian !uli sara= dapat ter'adi unilateral maupun bilateral, namun bilaterla 'arang sekali ter'adi. Ketulian dapat ter'adi sementara maupun menetap. ),4 <. Oo7oritis !imbuln.a n.eri di bagian pel-is ditemukan pada sekitar +G pada penderita 0anita pas7a pubertas. #,),4 #. Ne7ritis Kadang4kadang kelainan =ungsi gin'al ter'adi pada setiap penderita -iruria terdeteksi +/G. 9rekuensi keterlibatan gin'al pada anak4 anak belum diketahui. Ne=ritis .ang mematikan ter'adi #" sampai #4 hari pas7a parotitis. ) Ne=ritis ringan dapat ter'adi namun 'arang. Dapat sembuh sempurna tanpa meninggalkan kelainan pada gin'al. 4 2III. DIA0NOSIS BANDIN0 #% Diagnosis banding ini men7akup parotitis sebab lain, seperti pada in=eksi -irus termasuk in=eksi -irus imunode=isiensi manusia 2@IE3, in=luen>a, parain=luen>a # dan %, sitomegalo-irus, atau keadaan koksaki-irus .ang 'arang dan in=eksi koriomeningitis lim=ositik. In=eksi4in=eksi ini dapat dibedakan dengan u'i laboratorium spesi=ik: ),% 4 Parotitis supurati=, dimana nanah sering dapat dikeluarkan dari duktus 4 Parotitis berulang, suatu keadaan .ang sebabn.a belum diketahui, tetapi mungkin bersi=at alergi .ang sering berulang dan mempun.ai sialogram khas 4 Kalkulus sali-arius, men.umbat saluran parotis, atau lebih sering saluran submandibuler dimana pembengkakan intermitten, 4 8im=adenitis preaurikuler atau ser-ikal anterior karena sebab apapun, 4 8im=osarkoma atau tumor parotis lain .ang 'arang 4 5rkitis akibat in=eksi selain daripada parotitis epidemika, misaln.a in=eksi .ang 'arang oleh koksaki-irus atau -irus koriomeningitis lim=ositik, atau parotitis .ang disebabkan oleh sitomegalo-irus pada anak .ang terganggu imunn.a. I6. PEN0OBATAN Istirahat di tempat tidur selama masa panas dan pembengkakan kelen'ar parotis. &imtomatik diberikan kompres panas atau dingin dan 'uga diberikan analgetika 2metampiron anak J , bulan )/"4/""mg$hari maksimum )g$hari, parasetamol +,/4 #"mg$kgbb$hr dibagi dalam % dosis3. Diet makanan 7air dan lunak. / Kortikosteroid 2hidrokortison #"mg$kgbb$hari peroral, selama )44 hari3 dan )" ml 7on-ales7ent gammaglobulin diperkirakan dapat men7egah ter'adin.a orkitis. #,4,,,+ (erupakan sel= limiting disease. Per'alanan pen.akit tidak dapat dipengaruhi oleh anti mikroba. #,) 6. PEN5E0A,AN #4 Pen7egahan terhadap parotitis dapat dilakukan secara imunisasi pasif dan a"tif# Imunisasi pasif ?ammaglobulin biasan.a tidak e=ekti=. Khasiat mumps immunoglobulin 'uga tidak 'elas. ) Imunisasi akti= 4 &untikan subkutan, kira4kira */G akan membuat mumps antibodies tetapi antibodin.a 'auh lebih rendah daripada diperoleh sesudah menderita mumps. Eaksinasi memberikan perlindungan .ang bagus sekali paling sedikit 4 tahun. 4,, !idak dian'urkan kepada: K Anak diba0ah # tahun .ang alergi terhadap protein telur$neom.7in K Fang mendapat obat4obatan immunosupresi= . Ada kombinasi dengan -aksin morbili dan -aksin rubella. 6I. P*O0NOSIS Pada umumn.a sangat baik, kematian sangat 'arang. (eningoen7ephalitis biasan.a tidak ganas dan 'arang berseIuele 0alaupun insiden setelah atro=i testis setelah or7hitis tinggi tetapi kemandulan sangat 'arang ditemukan. @an.a persentasi ke7il .ang mendapat tuli permanen. #,%,4,, DA/TA* PUSTAKA #/ #. DHBrun, 9ulginiti, Kempe, &il-er : Current $edriatic% &iagnosis and Treatment, Ad IL, #*<<, <#+4<#< ). (aldonado F-onne, Parotitis Apidemika 2?ondong, (umps3, dalam Ilmu 'eseshatan (na" Nelson, #***, Ad. LE, A?6, Jakarta, hal: #"+44#"+, %. 9ranklin @. !op, &, Paul 9, Mehrle, (umps, dalam Communicable and Infectious &isease%, Ad IL, !he 6.E (osb. 6ompan., #*+), hal: 4)+44%4 4. Adam A, osenberg, Da-id M. Kaplan, ?erald B. (erenstein. (umps 2Apidemi7 Parotitis3, dalam Handboo" )f $ediatrics, Ad. LEI, 6olorado: #**#, hal: 44)4444 /. Komite (edis &UP Dr. &ard'ito dan 9K U?( Fog.akarta, Parotitis Apidemika dalam Standar $elayanan Medis, Ad.II, Komite (edis &UP Dr. &ard'ito, #***, hal: ,)4,4 ,. &ta= Penga'ar Ilmu Kesehatan Anak 9K UI, Parotitis Apidemika, dalam Ilmu 'esehatan (na", Ad.EI, In=omedika, Jakarta: )""", hal: ,)*4,%) +. 6.?eorge a., Parotitis Apidemika dalam *u"u (+ar Ilmu $enya"it &alam Harrison, Ad.LIII, A?6. Jakarta: #***, hal: *%/4*%< #,