Professional Documents
Culture Documents
t
b
k
k
2
2
1
1
Keterangan:
r
11
= Reliabilitas Instrument
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
b
2
= Jumlah varian butir
t
2
= Varians total
Instrumen dikatakan reliabel jika nilai Alpha Chronbach minimal
0,7 (Riwidikdo, 2008). Dinyatakan valid jika angka hitung > angka kritik
tabel. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program SPSS for
Windows v.16.0. diperoleh nilai alpha sebesar 0,876. Oleh karena nilai
alpha > 0,7 maka disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.
27
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara peneliti untuk mengumpulkan
data yang akan dilakukan dalam penelitian (Alimul, 2010). Data yang
digunakan adalah dengan menggunakan data primer. Data primer didapat
langsung dari sumbernya dan diperoleh dari jawaban atas pertanyaan yang
disediakan melalui pengisian kuesioner oleh responden. Pengumpulan data
dilakukan dengan cara membagikan kuesioner tertutup kepada responden.
F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yan
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Dalam
penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan remaja
putri tentang personal hygiene saat menstruasi.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang
lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti
(Notoatmodjo, 2010).
1. Pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene saat menstruasi adalah
Pemahaman remaja putri tentang personal hygiene saat menstruasi yang
diukur dari hasil jawaban kuesioner. Skala yang digunakan adalah skala
ordinal dengan menggunakan kuesioner tertutup, yang dikategorikan :
28
Tabel 3.2 Definisi Operasional
No Variabel Definisi
Operasional
Alat Ukur Kategori Skala
1. Tingkat
pengetahuan
remaja putri
tentang
personal
hygiene saat
menstruasi
pada siswi
kelas I SMA
Kemampuan
dalam menjawab
pernyataan yang
diberikan yang
berkaitan
dengan personal
hygiene saat
menstruasi pada
lembar
kuesioner
Kuisioner Baik
(x) > mean + 1SD
Cukup :
mean SD
x mean +
1SD.
Kurang
(x) < mean1SD
Ordinal
(Hidayat, 2007)
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data
1. Langkah - langkah yang akan digunakan dalam pengolahan data menurut
Arikunto (2006).
a. Editing
Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari
kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian
dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing
dilakukan di lapangan, sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak
sesuai dapat segera dilengkapi.
b. Coding
Kegiatan ini memberikan kode angka pada kuesioner terhadap
jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data
selanjutnya.
29
c. Tabulating
Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban
kuesioner responden yang telah diberi kode, kemudian dimasukkan ke
dalam tabel.
d. Data entry
Kegiatan ini memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam
master tabel atau data base komputer, kemudian membuat distribusi
frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel kontingensi.
2. Analisa Data
Analisa data yang digunakan dalam penelitian adalah Analisa
Univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap
penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari
variabel (Notoatmodjo, 2010). Variabel yang dianalisa secara univariat
meliputi pengetahuan. Dalam penelitian yang akan dilakukan dengan
menggunakan univariat yaitu distribusi pengetahuan siswi kelas 1 SMA
tentang personal hygiene saat menstruasi.
Menurut Riwidikdo (2010), untuk mencari nilai rata-rata diperoleh
dengan rumus:
X =
n
xi
n
i
1 :
Keterangan:
x
i
: nilai dari data
n : jumlah data
30
Untuk membuat tiga kategori yaitu baik, cukup, kurang maka
menggunakan parameter:
1) Baik, bila nilai responden (x) > mean + 1SD
2) Cukup, bila nilai mean SD x mean +1SD.
3) Kurang, bila nilai responden (x) < mean1SD
Sedangkan untuk mencari SD (Simpangan Deviasi) menggunakan:
SD =
()
Menurut Riwidikdo (2010), untuk mengkategorikan data interval
dalam beberapa kategori, dapat menjadi 3 kategori atau 4 kategori.
Prosentase ini sering digunakan dalam analisis deskriptif tingkat
pengetahuan dengan rumus untuk memperoleh skor prosentasenya adalah
sebagai berikut:
Skor prosentase =
N
n
x 100%
Keterangan:
n : Skor yang diperoleh responden
N : Total skor maksimum yang seharusnya diperoleh
I. Etika Penelitian (Landasan Hukum)
Etika penelitian atau pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi :
1. Informed consent (Lembar Persetujuan)
Pemberian informed consent ini bertujuan agar responden mengerti maksud
dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika responden bersedia,
31
maka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak
bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan tersebut.
2. Anonymity (Tanpa Nama)
Bentuk penulisan kuesioner dengan tidak perlu mencantumkan nama pada
lembar pengumpulan data, hanya menuliskan kode pada lembar
pengumpulan data.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan dalam
hasil penelitian (Hidayat, 2009).
J. Jadwal Penelitian
Terlampir
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian
Letak SMA Islam Terpadu Al-Masyhur terletak di Kelurahan Jatiroto,
Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati. SMA ini terdiri dari 6 kelas yaitu kelas X
ada 2 kelas, kelas XI ada 2 kelas dan kelas XII ada 2 kelas. Jumlah
keseluruhan adalah 245 siswa. Siswi kelas X terdiri dari 47 siswa dan 35
siswi. Yang diambil untuk penelitian adalah siswi kelas X terdiri dari 35 siswi.
Secara umum, keadaan lingkungan SMA Islam Terpadu Al-Masyhur
Pati terlihat bersih dan tertata rapi dengan luas 8.584 m
2
dan berdampingan
dengan SMK Putra Mahkota Pati. Batas sebelah timur dan selatan dibatasi
pemukiman penduduk sedangkan batas sebelah utara dan barat dibatasi
dengan jalan raya.
SMA Islam Terpadu Al-Masyhur Pati terletak 1,5 km dari kecamatan
Kayen sedangkan jarak SMA Islam Terpadu Al-Masyhur ke tempat pelayanan
kesehatan terdekat adalah Puskesmas Kayen dengan jarak 2 km. Sekolah ini
bekerjasama dengan Puskesmas kecamatan dan Dinas Kesehatan Kabupaten
Pati berupa kunjungan kesehatan baik itu dilaksanakan secara terjadwal atau
terprogram maupun kunjungan mendadak. Fasilitas kesehatan untuk siswa
adalah UKS yang dilengkapi dengan kotak obat dan tempat tidur.
33
B. Hasil Penelitian
Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Personal Hygiene Saat
Menstruasi Pada Siswi Kelas X SMA Islam Terpadu AL-Masyhur Pati dapat
dilihat di tabel hasil analisis gambaran pengetahuan siswi kelas X di SMA
Islam Terpadu Al-Masyhur tentang personal hygiene saat menstruasi.
Tabel. 4.1 Mean dan Standar Deviasi
Variabel Mean Standar Deviasi
Tingkat Pengetahuan Remaja Putri
tentang Personal Hygiene saat
Menstruasi
19,6
4,9
Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean+1 SD
x > 19,6 + 1 . 4,9 = x > 24,5
Jadi Pengetahuan baik jika nilai responden x > 24,5.
Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD x mean + 1 SD
19,6 1 . 4,9 x 19,6 + 1 . 4,9 = x 14,7 24,5.
Jadi Pengetahuan cukup jika nilai responden x 14,7 24,5
Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean1 SD
( x ) < 19,6 1 . 4,9 = x < 14,7.
Jadi Pengetahuan kurang jika nilai responden < 14,7.
Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Personal Hygiene
saat Menstruasi pada siswi kelas X SMA Islam Terpadu Al-Masyhur Pati
No. Gambaran Pengetahuan Frekuensi Prosentase
1. Baik 7 23,33 %
2. Cukup 25 66,67 %
3. Kurang 3 10 %
Jumlah 35 100 %
Sumber: Data primer
34
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui gambaran pengetahuan siswi
kelas 1 di SMA Islam Terpadu Al-Masyhur tentang personal hygiene saat
menstruasi, yang berpengetahuan baik sebanyak 7 siswi (23,33%),
berpengetahuan cukup 25 siswi (66,67%) dan yang berpengetahuan
kurang 3 siswi (10%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa gambaran
pengetahuan siswi kelas 1 tentang personal hygiene saat menstruasi terbanyak
pada kategori cukup yaitu 25 siswi (66,67%).
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa tingkat
pengetahuan siswi kelas X di SMA Islam Terpadu Al-Masyhur Pati, 23,33%
(7 responden) adalah berpengetahuan baik, pencapaian baik ini kemungkinan
dipengaruhi oleh umur dan pengalaman responden. Sedangkan
berpengetahuan cukup 25 siswi (66,67%) dan berpengetahuan kurang 3 siswi
(10%).
Menurut pendapat Notoatmodjo (2010), pengetahuan adalah
merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang mengadakan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terhadap objek
terjadi melalui panca indra manusia yaitu penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa, raba dengan sendiri. Sebagian besar pengetahuan manusia
diperoleh melalui mata dan telinga
Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil
pengetahuan panca indra, yang berbeda sama sekali dengan kepercayaan
35
(belief), takhayul (superstitions), dan penerangan-penerangan yang keliru
(misinformations) (Soekanto, 2007).
Menurut Notoadmodjo (2010), pengetahuan atau Kognitif merupakan
domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (ovent
behavior). Berdasarkan pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang
didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan. Mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik
dari seluruh badan yang telah dipelajari atau yang telah diterima, oleh sebab
itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu sosial ekonomi,
budaya, pendidikan, dan pengalaman. Apabila status ekonomi baik, tingkat
pendidikan akan tinggi, diiringi oleh peningkatan pengetahuan. Budaya
berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan karena informasi yang baru akan
disaring dan disesuaikan dengan budaya yang ada serta agama yang dianut,
pendidikan yang tinggi akan berpengaruh pada penerimaan hal-hal baru dan
dapat menyesuaikan diri dengan hal baru tersebut. Pengalaman berkaitan
dengan umur dan pendidikan individu. Pendidikan yang tinggi maka
pengalaman akan luas dan semakin tua umur seseorang maka pengalaman
akan bertambah, Notoadmodjo (2010).
Penelitian ini didapatkan hasil yang paling dominan adalah tingkat
pengetahuan siswi kelas X tentang Personal Hygiene saat menstruasi dengan
kategori cukup yaitu sebanyak 25 responden (66,67%). Hal tersebut
disebabkan karena kurangnya informasi dan pengetahuan siswi kelas X
36
tentang Personal Hygiene saat Menstruasi. Kurangnya informasi dan
pengetahuan siswi kelas X tentang Personal Hygiene saat Menstruasi
disebabkan karena usia dan lingkungan (keluarga).
Hasil penelitian ini masih didapatkan tingkat pengetahuan siswi kelas
X tentang personal Hygiene saat menstruasi dalam kategori kurang yaitu
sebanyak 3 responden (10%). Hal tersebut disebabkan karena siswi kelas X
tidak tahu tentang cara merawat alat genitalia saat menstruasi yang benar
dibuktikan dengan menjawab soal kuesioner pada pernyataan tentang cara
mengganti pembalut yang benar yaitu 3-4x/hari. Sedangkan kategori baik
sebanyak 7 responden (23,33%). Hal itu disebabkan tingkat pengetahuan
personal hygiene saat menstruasi mereka baik dan benar yaitu dengan cara:
1. Mencuci bagian luar organ seksual setiap buang air kecil ataupun buang
air besar membasuh dari arah depan ke belakang.
2. Menggunakan air yang bersih untuk mencuci organ reproduksi.
3. Mengganti celana dalam sehari 2 kali, memakai pakaian dalam berbahan
katun, untuk mempermudah penyerapan keringat.
4. Mengganti pembalut secara teratur 3-4 kali per hari atau setiap 6 jam
sekali.
5. Membiasakan diri mencukur rambut disekitar daerah kemaluan, untuk
menghindari tumbuhnya bakteri yang menyebabkan gatal pada daerah
reproduksi, Laksmana (2002) .
37
D. Keterbatasan
Dalam penelitian ini pun mempunyai keterbatasan, yaitu:
1. Penelitian ini ada kelemahan dalam penyusunan alat (kuisioner) yang
menggunakan jawaban tertutup sehingga responden tidak dapat
menguraikan jawaban selain dari jawaban yang tersedia.
2. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil
penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan siswi kelas X tentang
personal hygiene saat menstruasi saja dan faktor-faktor yang
mempengaruhi tidak diteliti. Penelitian ini akan berbeda hasil jika faktor
yang mempengaruhi diteliti.
38
BAB V
PENUTUP
Sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh peneliti yaitu untuk mengetahui
Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Personal Hygiene Saat Mentruasi
Pada Siswi Kelas X SMA Islam Terpadu Al-Masyhur Pati, maka peneliti
mengambil sampel 35 responden, dari hasil penelitian dan pembahasan dapat
diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut :
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian gambaran pengetahuan siswi kelas tentang
personal hygiene saat menstruasi di SMA Islam TERPADU Al-Masyhur Pati,
dapat disimpulkan bahwa:
1. Tingkat pengetahuan siswi kelas X tentang personal hygiene saat
menstruasi di SMA Islam Terpadu Al-Masyhur Pati termasuk dalam
kategori baik yaitu sebanyak 7 siswi (23,33%).
2. Tingkat pengetahuan siswi kelas X tentang personal hygiene saat
menstruasi di SMA Islam Terpadu Al-Masyhur Pati, termasuk dalam
kategori cukup sebanyak 25 siswi (66,67%).
3. Tingkat pengetahuan siswi kelas X tentang personal hygiene saat
menstruasi di SMA Islam Terpadu Al-Masyhur Pati, termasuk dalam
kategori kurang sebanyak 3 siswi (10%).
39
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Tingkat Pengetahuan Remaja
Putri Tentang Personal Hygiene saat Menstruasi, maka saran yang dapat
penulis sampaikan adalah:
1. Bagi institusi
a. Bagi Institusi SMA
Diharapkan dapat memberikan penyuluhan dan menjalin
kerjasama dengan tenaga kesehatan (bidan wilayah kerja setempat/
puskesmas) untuk memberikan penyuluhan tentang kesehatan
reproduksi khususnya personal hygiene saat menstruasi.
b. Bagi institusi akademi
Diharapkan bisa dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
pengetahuan tentang personal hygiene saat menstruasi.
2. Bagi siswi
Diharapkan siswi dapat membekali dirinya dengan membaca buku
maupun bertanya langsung kepada guru ataupun orang tua sehingga
diperoleh informasi yang tepat.
3. Bagi tenaga kesehatan
Diharapkan bisa memberikan penyuluhan tentang kesehatan
reproduksi terlebih tentang pengetahuan dan cara dalam melakukan
personal hygiene saat menstruasi.