You are on page 1of 251

Catatan Hitam Lima

Presiden Indonesia
Sebuah Investigasi 1997- 2007, Mafia Ekonori,
dan Jal an Baru Merbangun Indonesia
Sehubungan dengan ebook digibook (format "exe) yang saya
download dad www.4shared.com rawan dihinggapi I dianggap
virus oleh sebagian anti virus, maka saya ubah ebook ini menjadi
format "djvu. Perubahan format dilakukan semata-mata untuk
kepentingan koleksi pribadi dan bukan untuk tujuan komersial.
Semoga bermanfaat untuk kita semua.
" "Mad Berbagi Melalui Ebook"''
Jangan Lupa Membeli Buku Alinya
jandoy - 060112949
janinmu@yahoo.com
CATATAN HIrAM lMA PRESIDEN INDONESIA:
Sebuah Investi gasi 1997- 2007, Mafi a Ekonomi ,
dan Jal an Baru Membangun Indonesi a
karya Ishak Rafi ck
Copyright 2007, Ishak Rafi ck
Hak Cipta Oi l i ndungi Undang- undang
Al Rights Resered
Pewajah Sampul : Kasta Wai sya
Pewajah lsi : Ufukreati f House
Cetakan I: Januari 2008
ISBN: 979- 1238- 63- 2
UFUK PUBlSHING HOUSE
PT. Cahaya Insan Suci
JI . Warga 23A, Pej aten Barat, Pasar Mi nggu,
Jakarta Sel atan 12510, Indonesi a
Phone: 62- 21- 7976587, 79192866
Homepage: www. ufukpress . com
Bl og : http://ufukpress . bl ogspot. com
Emai l : i nfo@ufukpress . com
Dafar lsi
Pengantar ol eh Rizal Raml i . . . 9
Pengantar Penul i s . . . 21
I. Merintis Jal an Baru Pembangunan Indonesia . . . 27
1. Yang Tersemat Oi Pundak SBY-JK . . . 27
2. Oi antara Korupsi , Kebodohann dan Ketakutan . . . 35
3. Pi l i han- Pi l i han yang Tersedi a . . . 42
4. Sebuah Jal an Baru yang Terbuka . . . 60
II. Indonesia Batal Tinggal Landas ... 91
1 . Catatan- Catatan Menjel ang Jatuhnya Orde Baru . . 93
2. Expatri at Memasuki Masa Suram . . . 105
3. Antara Perut Perusahaan dan Perut Rakyat . .. 1 13
4. Yang Menol ong, Yang Teraniaya . - 122
5. Ketika Kesadaran i tu sampai Batasnya . . . 132
6. Agenda Reformasi Pol i tik, Menuju Indonesi a Baru
. . . 143
7. Peristi wa di Bel akang Panggung Reformasi + + + 150
8. GBHN Super dari Bawah Meja IMF . . . 160
A. Kebijaksanaan Moneter . . . 161
B. Kebijaksanaan anggaran Pemeri ntah . . . 162
C. Restrukturi sasi sektor Fi nansi al a . 163
D. Reformasi struktural . . a 166
9. Beberapa Bom Waktu yang Lai n a . 176
A. Proyek Listrik Swasta a . . 176
B. Kehadi ran Swasta di Sektor Ai r Bersi h . a . 186
C. Karamnya BUMN Kertas . . . 192
D. Sumber Dana Murah bernama Dana Reboi sasi
a . . 201
E. Rontoknya 1ndustri Hi l i r Berbahan Kayu . . . 21 1
F. Masal ah- masal ah Admi ni strasi . . . 219
il. Kabinet Transisi Habibie . . . 237
1 . Pai t a Compl i , Saat Kaum Reformis Lengah .. 237
2. Gerakan Reformasi Tambah Joki . . . 240
3. Mendayung Di Antara Dua Karang . a . 247
4. Upaya Menji nakkan Harga Sembako ... 269
5. Kabi net 512 hari Habibie . . 277
6. Reformasi BUMN di bawah Tanri Abeng . e . 284
7. Meraj ut Ekonomi Kerakyatan . . . 294
I. Pemilu dan Kematian Ideologi ... 319
1. Terjebaknya Kaum Reformis . . . 319
2. Peserta dan Para Penyel enggara Pemi l u e . . 331
3. Perubahan Peta Pol i ti k yang Mengecewakan . . . 340
4. Mesi n Pol i ti k Bernama Gol kar . a 349
V. Krisis Perbankan . . w 363
1 . B1 dan Para DOT . a . 365
2. Mereka yang Masuk Daftar . . a 374
3. Upaya- upaya Menggugat Pemamah BLB1 . . a 378
VI. Indonesia di Tangan Kyai Abdurrahman Wahid
. . . 391
1 . Obat Mujarab i tu Bernama Abdurrahman Wahi d . . . 392
2. Mengambi l Kembal i Kedaul atan Pol i ti k . . 396
3. Tekanan Duni a Luar terhadap Gus Dur . . e 409
4. Gus Dur Menuai Badai ... 421
V. Indonesia di Tangan Satrio Piningit . . . 433
1 . Sebuah Skenari o Ni sta tentang Masa Depan . . . 435
2. Menuju Liberal i sasi Ekonomi tanpa Batas . . . 437
3. Menjadi Negara 1ndustri atau Pasar ? . . . 453
Sebuah Kasus Menarik Bernama IPTN ... 469
Seki l as Tentang Penul i s . . . 485
Daftar Pustaka . . . 491
Pengantar
Rizal Ramli
Ishak Rafi ck adal ah seorang jurnal i s yang memi l i ki
pengal aman bel asan tahun, menul i s berbagai artikel
ten tang ekonomi pol i tik, korporasi, manajemen dan l ai n
l ai n. Ishak yang memi liki pendi dikan ti nggi al umni
Uni versi tas Indonesi a i ni , juga mendapatkan gel ar Master
of Art dari Rijks Uni versi tei t Lei den Netherl and dengan
tesi s berjudul Het Beel d van Indonesi e i n the 20ste
eewse kol oni al e l i teratuur" (Wajah Indonesi a Dal am
Li teratur Kol oni al Abad 20) . Ishak juga mengi kuti berbagai
jeni s training di dal am maupun l uar negeri dal am bi dang
jurnal i stik maupun manajemen seperti Nijenrode Manage
ment Insti tute, Breukel en Netherl and. Dengan l atar
bel akang pendi di kan yang sangat l uas dan moti vasi yang
sangat kuat, Ishak menul i s buku Catatan Hitam Lima
Presiden Indonesia. Buku i ni merupakan sebuah karya
dan prestasi yang menonjol karena jarang sekal i jurnal i s
Indonesi a menul i s buku, terutama ten tang topi k yang
cukup seri us. Sebagai seorang jurnal i s, style penul i san
Ishak sangat mudah di mengerti , enak di baca wal aupun
memerl ukan waktu yang cukup panjang untuk dapat
memahami gari s merah dari buku sang penul i s. Justru i tu
menjadi daya tarik tersendiri dari buku i ni , karena penul i s
ti dak i ngi n menjejal kan kesi mpul annya sendi ri kepada
pembaca. Di a l ebi h senang memaparkan duduk perkaranya
dari pada menggurui . Gaya bahasanya bukan 'tel l i ng', tapi
'showi ng' . Di a menantang pikiran, sekal i gus menggugah
nuranr.
Ada kegel i sahan yang sangat mendal am dal am buku
Ishak tentang peranan dan ketangguhan Negara serta
korporasi dal am menghadapi gejol ak krisis baik pada tahap
awal maupun pasca kri si s. Ishak, mi sal nya, mencoba
memetakan dan mel akukan anal i sa mengapa Indonesi a
gagal ti nggal l andas setel ah 32 tahun Orde Baru. Berbagai
kel emahan struktural dan penyi mpangan priori tas masa
Orde Baru di anal i sa dengan tajam dan menari k secara
jurnal i sti k. Di tengah pertumbuhan ekonomi yang l umayan,
Ishak memaparkan berbagai keti mpangan yang terjadi dan
kerawanan di dal am bi dang ekonomi maupun sosi al .
Namun pada akhirnya, Soeharto ti dak mampu menahan
besarnya tekanan terhadap perubahan dan kei ngi nan
untuk demokratisasi .
Ishak juga mel akukan pembedahan yang kritis terha
dap masa pemeri ntahan Habibi e. Dal am banyak hal ,
Habibie berupaya memenuhi tuntutan reformasi , dengan
menyusun Undang- undang Kebebasan Pers, Undang
undang Desentral i sasi dan Undang- undang Pemi l u. Habibie
berhasi l menegakkan l andasan untuk demokrati sasi
sebagai respon terhadap tuntutan mahasi swa dan rakyat
sebel um dan saat reformasi i tu terjadi . Di si si l ai n Habibie
mel aksanakan banyak permi ntaan IMF dalam bentuk
berbagai Letter of Intent terutama dal am kai tannya
dengan rekapi tal i sasi perbankan, BLBI & MSAA. Ishak juga
menjel askan berbagai perdebatan i nternal dan di skus
publ i k tentang arah kebijakan ekonomi dal am masa
pemeri ntahan Habibi e.
Secara panjang l ebar Ishak mel akukan ana l i sa ten
tang di nami ka pol i tik sejak pemi l u tahun 1999 - 2004.
Secara gambl ang Ishak menari k kesi mpul an yang sangat
tepat yai tu kemati an i deol ogi dal am proses pol i ti k di Indo
nesi a. Sehabis kej atuhan pemeri ntahan otori ter Soeharto,
ternyata ruang kosong demokrati sasi dengan cepat di i si
dan di ambi l al i h ol eh ol i garki pol i ti k dan ekonomi yang
tumbuh pada masa Orde Baru. Dengan kata l ai n
demokrati sasi Indonesi a tel ah "dibajak" ol eh tokoh- tokoh
dan kekuatan lama Orde Baru yang tel ah berhasi l
mel akukan akumul asi fi nansi al maupun jari ngan sel ama 32
tahun Orde Baru.
Ti dak aneh bahwa transi si dari si stem otori ter ke
si stem demokratis ti dak membawa manfaat yang besar
pada kemajuan negara maupun kesejahteraan rakyat.
Seperti di ketahui , proses pemi l u maupun pi l kada sangat
di warnai dan di domi nasi ol eh pol i ti k uang. Jika kecen
derungan i ni terus berlanjut, maka akan timbul banyak
pertanyaan ten tang apakah demokrasi ada manfaatnya
untuk rakyat kebanyakan. Seperti yang di katakan Ishak,
matinya i deol ogi dal am proses pol i ti k Indonesi a merupakan
sal ah satu penyebab utama dari komersi al i sasi dan
domi nasi pol i ti k uang dal am proses demokrasi di Indonesi a.
Sangat sukar mi sal nya, untuk membedakan i deol ogi ,
vi si dan strategi berbagai partai pol i tik yang ada di
Indonesi a karena domi nannya komersi al i sasi dan prag
mati sme partai pol i ti k. Rakyat bi asa diberikan pi l i han
partai - partai dengan nama dan si mbol yang berbeda
beda, tetapi sebetulnya esensi maupun programnya ti dak
jauh berbeda. Dal am konteks seperti i tu, demokrati sasi
yang di harapkan mampu mengurangr kecenderungan
massa mengambang (foating mass), justru menimbulkan
gejal a sebal i knya, yai tu semaki n menguatnya kecende
rungan massa mengambang.
Dal am kondi si vakum i deol ogi , domi nasi pragmati sme
dan pol i ti k uang, Indonesi a sangat mudah sekal i di pe
ngaruhi ol eh pandangan ekonomi ortodoks dan neoliberal
yang semaki n mengeci l kan peranan negara dal am
peni ngkatan kesejahteraan rakyat. Negara hanya mewakili
dan memperjuangkan kepenti ngan el i t, sementara rakyat
di l epaskan kepada bel as kasi han mekani sme pasar. Mi sal
nya, berbagai subsi di di dal am bi dang pendi di kan dan
kesehatan di hapuskan tanpa mel i hat perbedaan kemam
puan ekonomi s dari masyarakat. Di negara- negara yang
kapi tal i sti k sekal i pun, seperti di Eropa, tetap ada subsi di
maupun bantuan keuangan di bi dang pendi dikan dan
kesehatan untuk masyarakat yang ti dak mampu.
Ishak secara sangat deti l menjel askan berbagai tarik
menari k dal am strategi dan kebijakan ekonomi sejak
pemeri ntahan Habibie, Gusdur, Mega dan SBY. Tampak
jel as wal aupun ada upaya- upaya untuk mengembal ikan
kedaul atan ekonomi dan upaya untuk menghi ndari
peranan yang sangat besar dari l embaga- I embaga i nter
nati onal untuk menentukan arah dan kebijakan ekonomi
nasi onal , tetapi karena kevakuman i deol ogi , domi nasi
pragmati sme serta kel emahan vi si , pada akhirnya peranan
l embaga- I embaga i nternasi onal seperti IMF dan Bank
Duni a sangat domi nan dal am menentukan arah dan
kebijakan ekonomi Indonesi a. Dal am buku i ni , Ishak
memberikan penjel asan sangat deti l tentang penyusunan
"GBHN super dari bawah meja IMF" . Kondi si Indonesi a
sangat berbeda dengan pengal aman Negara-negara Asi a
Ti mur yang berhasi l mengejar keti nggal annya dari negara-
negara Barat. Mereka l ebi h akomodatif terhadap kepen
tingan negara- negara besar dal am bi dang pol i ti k l uar
negeri dan pertahanan, tetapi sangat mandiri dal am
penentuan strategi dan arah kebijakan ekonomi .
Ishak mengajukan pertanyaan penti ng, mengapa
Indonesi a batal ti nggal l andas? Pada tahun 1967, negara
negara utama di Asi a nyaris memi l i ki posi si yang hampi r
sama secara sosi al dan ekonomi s. Pada waktu i tu, GNP
perkapi ta Indonesi a, Mal aysi a, Thai l and, Tai wan, Ci na
nyaris sama, yai tu kurang dari USS100 per kapi ta. Setel ah
l ebi h dari 40 tahun, GNP perkapi ta negara- negara terse
but pada tahun 2004, mencapai : Indonesi a seki tar USS
1 . 100, Mal aysi a US$ 4. 520, Korea Sel atan USS 14. 000,
Thai l and USS 2. 490, Tai wan USS 14. 590, Ci na USS 1 . 500.
Ternyata bahwa kekuasaan dan peranan Mafia Berkeley
nyaris 40 tahun tidak mampu meni ngkatkan kesejahteraan
rakyat Indonesi a dan mewari skan potensi sebagai sal ah
satu negara gagal (failed state) di Asi a.
Sejuml ah kemajuan dal am bi dang ekonomi Indonesi a
terutama di dukung ol eh ekspl oi tasi sumber daya al am
(mi nyak bumi dan hutan) serta peni ngkatan pi njaman l uar
negeri . Sementara kemajuan ekonomi negara- negara Asi a
Ti mur dan Tenggara l ai nnya terutama di dukung ol eh
i ndustri al i sasi , ekspor, peni ngkatan produktifi tas dan daya
sai ng nasi onal . Sejuml ah kemajuan ekonomi Indonesi a di
masa Orde Baru juga di i kuti dengan kel emahan struktural
dal am bi dang ekonomi , ketergantungan terhadap utang
yang semaki n besar, di spari tas pendapatan yang semaki n
ti nggi dan si stem sosi al pol i ti k yang semaki n ti dak
demokrati s. Ketergantungan terhadap utang tersebut
menghasi l kan suatu el i t pengambil kebijakan ekonomi yang
sangat ti dak percaya di ri dan secara mental dan
i ntel ektual sangat menggantungkan di ri pada bel as
kasi han negara dan l embaga pemberi utang. Si kap mental
dan i ntel ektual i ni sangat jauh berbeda dengan el i t
pengambil kebijakan ekonomi di negara- negara Asia
l ai nnya seperti Goh Keng Swee dan Lee Kwan Yew
(Si ngapura), Mahathi r Muhammad dan Dai m Zai nudi n
(Mal aysi a), Park Chung Hee (Korea) , dan Deng Xi ao Pi ng /
Ji ang Zemi n dan Zhu Rongji (Ci na) .
El i t pengambil kebijakan ekonomi di negara- negara
Asia Ti mur memi l i ki rasa percaya di ri yang besar dan ti dak
memi l i ki ketergantungan mental dan i ntel ektual kepada
hutang. Mereka dengan sadar meni ngkatkan tabungan,
i nvestasi dan produktifi tas. Sehi ngga ketergantungan
mereka kepada hutang l uar negeri rel ati f keci l . Sementara
el i t pengambil kebijakan di Indonesi a di ni na- bobokan ol eh
sumber daya mi nyak dan hutan yang berl i mpah dan hanya
terl ati h menjadi hamba pencari hutang.
Ketika krisis ekonomi mel anda Asia pada pertengah
an 1997, negara- negara Asi a Ti mur dan Tenggara terse
but justru memanfaatkan krisis ekonomi sebagai momen
tum hi storis untuk mel akukan berbagai l angkah perbai kan
struktural . Mahathi r mi sal nya, dengan sadar menol ak
resep IMF karena pasti akan menimbulkan gejol ak ekonomi
dan pol i ti k di Malaysi a. Hasi l nya sangat menggembirakan
dal am bentuk stabili tas ekonomi dan fi nansi al Malaysi a;
pertumbuhan ekonomi dan penci ptaan l apangan kerja juga
tinggi .
Si ngapura, mel anjutkan tradi si berfikir Goh Keng
Swee (arsi tek ekonomi Si ngapura) yang kri ti s terhadap
dampak negatif dari kapi tal i sme predatori, mengambil
l angkah- I angkah penguatan l embaga keuangan dal am
negeri dan perbai kan corporate govemance untuk mere-
dam badai krisis moneter.
Perdana Menteri Chuan Leekpai dari Thai l and yang
semul a mengi kuti resep IMF dan banyak di puji ol eh
kredi tor akhirnya justru ' di gul i ngkan' ol eh rakyat mel al ui
pemi l u yang memi l i h PM Thaksi n secara mutl ak. Nasib
Chuan Leekpai sama dengan Megawati di puji ol eh IMF
tetapi di kal ahkan secara tel ak ol eh rakyat. Dengan
mandat kemenangan yang besar, Thaksi n dengan cepat
mengubah kebijakan yang tadi nya pro- IMF menjadi pro
rakyat dan ternyata hasi lnya sangat menggembirakan
bai k dari segi pertumbuhan ekonomi , i nvestasi maupun
penci ptaan l apangan kerj a. Sayangnya kemudi an, warna
otori ter Thaksi n terl al u kuat sehi ngga memanci ng oposi si
dari gol ongan menengah.
Indonesi a justru sebal i knya, krisis ekonomi semaki n
meni ngkatkan ketergantungan kepada pol a berfi ki r IMF
terutama karena el i t pengambil kebijakan ekonomi ti dak
kreati f dan memi l i ki ketergantungan mental dan i ntel ektual
yang sangat kuat terhadap hutang dan pol a berfikir IMF
yang konservatif dan sangat monetaris . Sebagai akibat
nya, total hutang meni ngkat menjadi dua kal i nya, dan
pengangguran sangat tinggi . Sementara propaganda
bahwa i nvestasi akan masuk ji ka Indonesi a manut IMF,
cuman angi n sorga. Tim Ekonomi Megawati yang pro IMF
dan banyak di puji kredi tor justru menjadi sal ah satu faktor
penyebab kekal ahan tel ak Megawati di Pemi l u l egi sl atif
maupun Pemi l u Presi den. Nasib Megawati nyaris sama
dengan Perdana Menteri Chuan Leekpai di Thai l and yang
di puji kredi tor namun di tol ak ol eh rakyat karena fokusnya
hanya pada stabili tas fi nansi al sementara banyak rakyat
maki n mi ski n dan menganggur.
Peni ngkatan pengangguran tersebut terjadi karena
ti dak adanya VIS I, l emahnya kepemi mpi nan dan konser
vati sme ekonomi al a IMF yang sangat monetaris . Fokus
utama hanyal ah pada stabi l i tas moneter seperti inflasi
dan ni lai tukar, tetapi mengabai kan penci ptaan l apangan
kerja dan penyel esai an berbagai masal ah di sektor riil
seperti i nvestasi , i ndustri, pertani an, dan sebagai nya. Di
sektor ri i l , fokus utama hanyal ah penjual an kekayaan
negara dan aset wari san dari pemeri ntah sebel umnya
secara serampangan dan merugi kan negara.
Kasus kekal ahan tel ak Perdana Menteri Chuan Leek
pai dan Megawati seharusnya dapat menjadi pelajaran
bagi pemeri ntahan saat i ni . Kreatifi tas dan kepemi mpi nan
yang pro- rakyat akan sangat menentukan keberhasi l an
seorang pemi mpi n. Kebijakan yang pro monetaris akhirnya
akan mencel akakan pemi mpi n yang bersangkutan. Juga
perl u di catat banyak negara di Asi a Ti mur dan Tenggara
secara sadar memi l i h untuk i kut payung keamanan
(security umbrela) Amerika dan kebijakan pol i ti k l uar
negeri seri ng manut Amerika, tetapi kebijakan ekonomi
mereka rel ati f sangat i ndependen dan bahkan seri ng
terjadi perbedaan kepenti ngan ekonomi dan bi sni s dengan
Amerika. Pi l i han untuk memi l i h kebijakan ekonomi yang
i ndependen tersebut merupakan satu-satunya cara
mengejar keterti nggal an mereka dari negara barat.
Jika Pemeri ntah masi h meneruskan pendekatan l ama
dal am kebijakan ekonomi yang sekadar hanya fokus pada
stabili tas parsi al dan sangat monetaris, maka sebetulnya
tidak akan terjadi perubahan yang berarti dal am ekonomi
Indonesi a. Perubahan- perubahan tel ah terjadi dal am
kepemi mpi nan pol i tik dan mi l i ter, tetapi ti dak terjadi
perubahan dal am kepemi mpi nan dan pemikiran dal am
bi dang ekonomi , yang masi h di domi nasi ol eh Mafi a
Berkeley yang ortodoks dan neol i beral . Segera setel ah
kejatuhan Presi den Soekarno, kel ompok Mafi a Berkeley
mengabdi sel ama 32 tahun kepada regi m otori ter
Soeharto dan kemudi an berl anj ut pada masa Megawati
dan SBY. Banyak dari anggota dan muri dnya yang
menduduki posi si - posi si kunci dal am bi dang ekonomi dan
menjadi sal uran strategi dan kebijakan yang di rumuskan
ol eh IMF, Bank Duni a dan USAID. Mafi a Berkeley sekal i gus
berfungsi sebagai al at untuk memoni tor agar kebijakan
ekonomi Indonesi a sejal an dan searah dengan kebijakan
umum ekonomi yang di gari skan ol eh Washi ngton.
Padahal rakyat i ngi n perubahan ke arah hi dup yang
l ebi h bai k. Status quo kepemi mpi nan dan pemikiran dal am
bi dang ekonomi tersebut, mungki n menggembirakan
kel ompok pro- kredi tor dan sektor fi nansi al , tetapi akhirnya
akan di tol ak ol eh rakyat seperti halnya Megawati . Pi l i han
terhadap cara berfi ki r status quo yang konservatif
tersebut juga akhirnya akan menutup pi ntu bagi Indonesi a
untuk menjadi sal ah satu negara besar di Asi a. Perdana
Menteri Zhu Rongji, arsi tek ekonomi Ci na, pernah
mengatakan bahwa dirinya bukan penganut fundamental i s
pasar. Zhu Rongji akan memi l i h yang terbai k bagi Ci na,
terl epas dari apakah i tu mekani sme pasar atau bukan,
admi ni stratif atau regul atif.
Mafi a Berkeley tel ah gagal membawa Indonesi a men
jadi negara yang sejahtera dan besar di Asi a wal aupun
di dukung regi m otori ter sel ama nyaris 40 tahun. Sel ai n
keti nggal an dari segi pendapatan perkapi ta, Indonesi a
juga merupakan sal ah satu negara yang memi l iki di stribusi
pendapatan pal i ng ti mpang, stok utang pal i ng besar,
serta memi l i ki l andasan struktural dan i ndustri yang
sangat rapuh. Padahal negara- negara seperti Tai wan,
Mal aysi a, Korea Sel atan, Ci na dan Thai l and ti dak memi l i ki
sumber daya al am yang besar seperti Indonesi a. Di bawah
pengaruh dan kekuasaan Mafi a Berkeley utang yang
besar dan habisnya kekayaan al am dan hutan yang rusak,
ternyata hanya menghasi l kan pendapatan per kapi ta
seki tar US$ 1 . 100. dan pemenuhan kebutuhan dasar
sangat mi ni mum serta ketergantungan mental maupun
fi nansi al terhadap utang l uar negeri .
Menjadi pertanyaan, mengapa Mafi a Berkeley gagal
membawa Indonesi a menjadi negara yang sejahtera dan
besar di Asia wal aupun berkuasa sel ama nyaris 40 tahun?
Karena strategi dan kebijakan ekonomi Indonesi a yang
di rancang ol eh Mafi a Bekel ey akan sel al u menempatkan
Indonesi a sebagai subordi nasi (sekadar kepanjangan
tangan) dari kepenti ngan gl obal . Padahal ti dak ada
negara menengah yang berhasi l meni ngkatkan kesejah
teraannya dengan mengi kuti model Washi ngton Konsen
sus . Kemerosotan sel ama ti ga dekade di Amerika Latin
( 1970-2000) adal ah contoh monumental dari kegagal an
tersebut. Justru negara- negara yang mel akukan penyi m
pangan dari model Washi ngton Konsensus seperti Jepang,
Taiwan, Korea Sel atan, Mal aysi a, Ci na, dan l ai n- l ai n.
berhasi l meni ngkatkan kesejahteran dan memperbesar
kekuatan ekonomi nya. Negara- negara yang berhasi l
tersebut mengi kuti model pembangunan Asi a Ti mur yang
memberikan peranan yang sei mbang antara negara dan
swasta, serta ketergantungan utang yang mi ni mal . Dua
negara Asi a, Indonesi a dan Fi l i pi na yang patuh pada
Washi ngton Konsensus, mengal ami kemerosotan ekonomi
terus- menerus, ketergantungan utang yang permanen,
keti mpangan pendapatan sangat mencol ok, dan menonjol
hanya sebagai eksporti r Tenaga Kera Wlni ta (TKW) .
Subordi nasi kepenti ngan rakyat dan nasi onal kepada
kepenti ngan gl obal mengakibatkan Indonesi a ti dak memi l i ki
kemandi ri an dal am perumusan Undang- Undang, strategi
dan kebijakan ekonomi . Indonesi a juga ti dak memi l iki
fl eksibi l i tas untuk merumuskan strategi ekonomi karena
terpaku pada model generi k Washi ngton Konsensus .
Padahal model tersebut di rancang terutama untuk mem
perjuangkan kepenti ngan ekonomi gl obal sehi ngga
negara- negara yang mengi kutinya justru akan gagal
meni ngkatkan kesejahteraan rakyatnya. Hasi l tipikal dari
model Washi ngton Konsensus adal ah siklus terus-menerus
dari "krisis ekonomi dan akumul asi utang", seperti yang
terjadi di banyak negara Latin Ameri ka, Afrika dan
Indonesi a. Krisis ekonomi bi asanya di sel esai kan hanya
dengan menambah beban utang yang kemudi an akan
kembali menjadi sumber krisis baru. Namun, dari segi
kepenti ngan ekonomi gl obal , krisis ekonomi merupakan
pel uang untuk memaksa negara yang bersangkutan
mel akukan l i beral i sasi ekstrim dan privati sasi ugal - ugal an.
Liberal i sasi ekstrim al a Washi ngton Konsensus sangat
berbeda dengan keterbukaan bertahap dan penuh per
si apan untuk memperkuat kekuatan ekonomi domesti k
seperti Mal aysi a, Ci na, Jepang dan l ai n- l ai n. Ketergan
tungan utang dan i ntel ektual terhadap kredi tor juga
memungki nkan kepenti ngan gl obal i kut i ntervensi
merumuskan Undang- undang dan Peraturan Pemeri ntah
seperti Undang- undang tentang privati sasi ai r, BUMN,
mi gas dan sebagai nya.
Jel as sekal i dari urai an tersebut di atas, sel ama ti dak
ada perubahan dal am arah dan kepemi mpi nan ekonomi ,
Indonesi a ti dak akan pernah mampu mengangkat kesejah
teraan mayori tas rakyat dan menjadi sal ah satu negara
besar di Asi a. Saudara Ishak Rafik, dal am buku i ni , mena
warkan jal an baru membangun Indonesi a, sebagai
kesi mpul an dan kesadarannya bahwa jal an l ama Indonesi a
yang tel ah di l al ui sejak 40 tahun yang l al u sampai saat
i ni , ternyata ti dak membawa perubahan yang berarti bagi
mayori tas bangsa kita. Pol a hubungan ekonomi kol oni al
yang di tentang habi s- habi san ol eh para pendi ri Republik
Indonesi a, ternyata menampakkan wujud barunya dal am
bentuk neokol oni al i sme ekonomi yang di fasi l i tasi ol eh
Mafia Berkeley sel ama nyaris 40 tahun. Saudara Ishak,
berdasarkan catatan jurnal i stiknya yang sangat panjang
sel ama 1997- 2007, semaki n meyaki ni bahwa tanpa jal an
baru, Indonesi a akan semakin keti nggal an dari negara
negara Asia Ti mur l ai nnya.
z
Pengantar
Penulis
Buku yang ada di tangan Anda mul anya akan di berijudul,
Jal an Baru Membangun Indonesia. Namun, setel ah
mel i hat perkembangan dan berbagai peri sti wa tujuh bul an
terakhir, serta masukan berbagai kal angan, maka judul nya
di ubah menjadi, Catatan Hitam lima Presiden
Indonesia: Sebuah Investigasi 1997- 2007, Mafia
Ekonomi, dan Jal an Baru Membangun Indonesia.
Sebagai mana di paparkan dal am buku i ni , Reformasi ,
yang datang sei ri ng badai krisis, memang berhasi l memak
sa sang di ktator 32 tahun Soeharto l engser keprabon,
tapi tak semua masal ah l angsung bi sa dibereskan. Seba
gian besar masal ah- masal ah yang bersifat fundamental
justru tak tersentuh reformasi . Sal ah satu sebabnya ada
l ah hi l angnya kesempatan mereformasi si stem ekonomi
dengan kreativi tas sendi ri . Karena terl al u menggebu i ngi n
mengganti rezi m refresi f, kurang akuratnya di agnosi s
kaum reformis dan bel um terstrukturnya konsep- konsep
perbaikan, maka pemeri ntah Indonesi a waktu i tu l ebi h
dul u membel i resep dari mentornya yang l ama IMF. Ini
memang aneh, tapi i tul ah yang terjadi di bel akang
panggung reformasi hanya beberapa bul an sebel um sang
j endral besar menyatakan di ri berhenti .
Dal am kehi dupan sehari - hari bi asanya orang tidak
mau datang ke dokter yang sama dua kal i , bila pada kali
pertama si dokter tel ah memberi obat yang sal ah. Apal agi
sampai mengakibatkan berbagai kompl i kasi berbahaya.
Pemi l i k mobi l juga ti dak datang ke bengkel yang sama dua
kali, bi l a pada kal i pertama bengkel i tu tel ah menyebabkan
kerusakan mobil menjadi lebih parah. Sebaliknya peme
rintah Soeharto yang pani k kembali ke pel ukan sang
mentor, seperti di paparkan buku i ni , justru setel ah ter
bukti resep- resep yang diberikan gagal . Indonesi a tak jadi
tinggal l andas setel ah 30 tahun menjal ankan resep- resep
i tu. Lal u pemeri ntah setel ah Soeharto pun di paksa
menjal ankan resep- resep sang mentor dengan umpan
dana yang di mi l i kinya. Akibatnya seti ap upaya perbai kan
dengan mengerahkan kemampuan kreatif menjadi margi nal
dan mandeg.
Buku i ni merupakan hasi l penel usuran jurnal i stik sel a
ma 10 tahun, sekal i gus anal i si s kritis yang komprehensi f
mengenai seti ap peri sti wa yang berl angsung sel ama i tu.
Saya sengaja tidak memberinya satu bab khusus sebagai
pendahul uan. Sebab bi l a ada pendahul uan, maka tuntutan
berikutnya adal ah bab khusus penutup di akhir yang
i si nya kesi mpul an. Penyusunan buku seperti i tu memang
cocok untuk tul i san- tul i san atau di sertasi i l mi ah di
kampus- kampus. Namun, untuk buku susunan sepertl I tU
menjadi tidak pas dan tampak kuno. Sebab kesi mpul an
yang di ambil sangat menggurui pembaca dan merusak
kenikmatan membaca. Penul i s seperti i tu seakan takut
pembaca akan mempunyai kesi mpul an l ai n.
Buku i ni memang saya canangkan menjadi buku yang
pal i ng komprehensi f memotret Indonesi a sel ama sepul uh
tahun terakhir. Di dal amnya ada sejarah heroi k dan
menegangkan sel ama berlangsungnya reformasi yang
mengal i r bersama krisis ekonomi . Upaya- upaya meng
atasinya dari satu kabi net ke kabi net yang l ai n, bai k yang
membawa hasi l posi tif maupun yang bl under dan hanya
membuang- buang waktu. Kadang saya sengaja membiar
kan para pel aku, baik di dunia bisnis maupun pol i tik,
berbicara sendiri menanggapi si tuasi , agar pembaca dapat
menangkap seti ap peri sti wa dal am nuansa dan ruang
waktu saat kejadi an i tu sedang berl angsung.
Buku i ni adal ah kado kemerdekaan saya buat repub
lik, SBY- JK dan kabi netnya, para pakar, pengamat eko
nomi, para wakil rakya t, dan tokoh- tokoh LSM, serta
medi a massa dan generasi baru Indonesi a. Setidaknya
agar krisis serupa ti dak terul ang lagi di masa depan. Buku
ini jel as tidak sempurna. Masih banyak kekurangan di
sana-si ni . Tentu masih banyak pula masal ah yang tidak
dibahas. Padahal bagi banyak kal angan mung ki n i tu
merupakan hal penti ng yang mesti ada. Hal - hal seperti i tu
memang tak bi sa di hi ndari . Apal agi bila di ingat negeri i ni
bel um l agi memasuki masa senjanya. Masih banyak
peri sti wa yang sedang dan akan berlangsung di negeri
dengan 17 ribu pulau lebih i ni . Namun, satu hal yang
sudah pasti adal ah buku i ni harus di mul ai dari satu titik
dan berhenti di titik l ai n. Kalau tidak buku ini tak bakal
bisa terbi t.
Buku i ni tidak di tujukan untuk menyenangkan semua
orang seperti cerita pengantar tidur, tetapi untuk mem
beri pencerahan kepada anak bangsa dengan cara
memberi gambaran apa adanya ten tang tanah ai r ter
ci nta. Setidaknya agar muncul i de- i de kreatif untuk
menyel esaikanya. Saya tel ah berusaha mel i hat segal a
sesuatunya dari segal a si si . Namun tentu saja masi h ada
si si - si si l ai n yang terl uput, tapi terl i hat ol eh orang l ai n.
Bagi Anda yang mel i hat si si - si si l ai n tersebut atau bagi
Anda yang tidak puas, tentu bol eh menul is satu buku l agi
untuk mel engkapinya atau untuk membantah buku i ni .
Buku i ni tel ah terwujud atas bantuan berbagai pi hak,
tapi tidak akan saya sebutkan satu- persatu. Bagi mereka
i ni saya ucapkan beribu terima kasih. Terima kasih juga
buat Ri sa, yang tel ah membuka jal an sampai ke penerbi t.
Tentu juga buat Defrizal yang tel ah menyubangkan bebe
rapa foto dan Dedes, yang tel ah mel uangkan waktunya,
di tengah kehami l anya yang semakin berat, untuk mem
baca naskah, memberi kritik dan saran, sehi ngga buku i ni
tampi l lebih el egan. Buku i ni tel ah kukerjakan di l uar jam
kerjaku yang normal . Dia mengambil sebagi an besar dari
mal amku yang mestinya kupersembahkan buat i stri dan
kedua anakku. Untuk i tu buat Syl via, Rani dan Mahdi aku
mohon maaf yang sebesar- besarnya! Juga terima kasih
atas dukungan kalian! Dirgahayu Republik Indonesi a!
Jakarta, 17 Agustus 2007
Ishak Rafi ck
,CATATAN1
liMA PRI

SIDEN
INDONESIA
Sbuah lvestias1 1997-007,
Maf Ekonom, dan Jalan Eru
Merbangn Ldoneeia
ISHAK RICK

eUFUK
^
Pembangunan Indonesia
Tel ah berl al u beberapa peri ode yang berat setel ah krisis
moneter (kri smon) pertengahan Juli 1997, di mana para
pemi mpi n bangsa i ni tak sempat memetakan keadaan.
Akibatnya kondi si perekonomi an yang force majeure atau
darurat, tel ah di atasi dengan cara-cara normal . Tak
heran bila sei ri ng redupnya tuntutan- tuntutan reformasi ,
program- program perbaikan menjadi marji nal . Di pentas
duni a Indonesi a ibarat orang, yang habis mengal ami
kecel akaan l al ul i ntas dan patah tul ang kaki, di paksa ikut
l omba l ari maraton ol eh ' mentor' nya: International
Monetery Fund (IMF) . Orang nekat i tu mungkin saja
sampai ke gari s fini s, tapi dal am keadaan payah atau
bahkan di gotong.
1. Yang Tersemat Dipundak SBY-JK
Ki ni setel ah kekuatan reformasi membeku dal am am
nesi a pol i tik ekonomi rakyat, tugas memperbaiki nasib
bangsa i ni sepenuhnya ada di pundak presiden dan wakil
presiden pi l i han rakyat Susi l o Bambang Yudoyono dan
Jusuf Kal l a (SBY- JK) . Tentu keduanya di harapkan ber
tindak jujur dan cerdas. Jujur artinya berani mel ihat
kondi si rakyatnya dengan matakepal a sendi ri . Sedang
bertindak cerdas sangat berkaitan dengan kemampuan
memil i h skal a priori tas untuk memperbaiki kondi si tersebut.
Menyerahkan masa depan bangsa kepada tri ni tas IMF,
Worl d Bank (Bank Duni a) dan Worl d Trade Organization
(WTO) bukan saja tidak bijak, tapi sekal i gus juga ber
bahaya.
Tak dapat di pungkiri masa depan negara dan bangsa
i ni sekarang berada di ti ti k nadi r. Tanpa perjuangan
Kabi net Indonesi a Bersatu SBY-JK, dapat di pastikan nasib
rakyat akan semakin memburuk. Gejalanya sudah mul ai
terl i hat l ewat merebaknya pengangguran, busung l apar,
kurang gi zi , meningkatnya angka putus sekol ah dan
berbagai penyaki t ringan yang merenggut nyawa, cuma
karena si saki t tak punya biaya untuk berobat. Bi l a
negara- negara maju memberikan asuransl kesehatan
kepada segenap rakyatnya dan duni a pendi dikannya
dibikin gratis, bahkan diguyur beasi swa sebagai i nvestasi
masa depan, tentu rakyat Indonesi a juga berhak men
dapat perl akuan serupa dari pemeri ntahnya.
Sebaliknya bila rakyat negeri i ni kembali mengguna
kan kayu bakar untuk memasak, karena tak punya cukup
uang untuk membel i minyak tanah, briket batubara atau
gas yang terkandung di dal am buminya sendi ri . Bi l a rakyat
kembali menggunakan obor dan l i l i n untuk penerangan,
karena tak punya cukup uang untuk membayar l i strik. Bi l a
penduduk kembali menggunakan ai r sungai untuk
memasak, mandi dan mencuci , karena tak punya cukup
uang untuk membayar tarif perusahaan ai r minum (PAM) .
Bi l a generasi baru negeri i ni harus tinggal di tempat
tempat kos yang sempi t atau terus ' ngendon' di rumah
orangtuanya yang sudah penuh sesak, karena tak punya
cukup uang untuk mengkredi t rumah yang terus di bangun
di seki tar mereka. Apa yang harus di l akukan? Tri ni tas IMF,
Bank Duni a dan WTO, serta penganut neo l i beral i sme
ekonomi tentu punya sol usi geni al: jual saja produk
produk i tu kepada asing, agar cadangan devi sa kita makin
tambun.
Di beberapa sektor gejal a i ni sudah l ama berjal an. Di
sektor properti kini sedang di garap rancangan undang
undang yang memberi pel uang kepada asi ng untuk
memi liki rumah dan aset properti l ai n sampai 60 tahun.
Bi l a berhasi l , maka kewaji ban pemeri ntah menaikkan pen
dapatan rakyatnya tentu akan sangat berkurang. Sebab
rumah- rumah mewah, ruko (rumah toko), rukan (rumah
kantor) dan gerai- gerai di pusat- pusat bel anja, meski tak
terjangkau bangsa sendiri, akan mendapatkan konsumen
nya dari berbagai negara l ai n. Artinya bila dul u harga
produk- produk i tu amat di tentukan ol eh banyak sediki tnya
permi ntaan. Sedang permi ntaan terhadap produk- produk
tersebut amat di tentukan ol eh kebutuhan dan daya bel i
masyarakat. Dengan kata l ai n secara ekonomi bi l a daya
bel i masyarakat sedang anjl ok, meski produk i tu amat
di butuhkan masyarakat, harga produk tersebut mesti
turun karena permi ntaan terhadapnya sangat rendah.
Sebaliknya bi l a permi ntaan terhadap produk tertentu
amat tinggi , maka harga otomati s akan nai k.
Tarik menarik antara permi ntaan dan penawaran
yang mempengaruhi harga i ni dapat di pastikan tidak akan
terjadi l agi , setidaknya di sektor properti, bila RUU
tersebut di undangkan. Artinya equi liberium tidak akan
tercapai . Indonesi a mung kin menjadi negara pertama di
duni a, tempat hukum permi ntaan dan penawaran tak
berlaku bagi mayori tas warganya. Sebab meski bangsa
sendiri tak mampu membel i nya, produk- produk primer i tu
akan mendapatkan konsumennya dari bel ahan bumi l ai n.
Dapat di pastikan dal am 10- 15 tahun ke depan kota- kota
baru di Indonesi a akan berganti kul i t dan perumahan
perumahan mewah akan di huni segel i ntir orang- orang
kava Indonesi a, di tambah orang- orang Ameri ka, Austral i a,
Jerman, Bel anda, Ci na, Tai wan, Korea, Si ngapura, dan
sebagainya. Orang Indonesi a berpenghasi l an menengah
menempati rumah- rumah sederhana. Yang penghasi l annya
pas-pasan mungkin tinggal di rumah- rumah sangat seder
hana, tempat kos sempi t dengan penerangan seadanya.
Si sanya, yang pal i ng banyak, tinggal di desa- desa atau
bergel i mang dal am kekumuhan kota.
Gambaran suram i tu tidak mengada- ada. Banyak
negara dunia ketiga telah berubah seperti i tu. Ekuador,
mi sal nya, yang seperti Indonesi a mendapat bantuan IMF
dan Bank Duni a sel ama ti ga pul uh tahun l ebih, tel ah
menjadi semakin buruk. Dal am bukunya The Confessi ons
of an Economi c Hi t Man' (Confessi ons, edi si Indonesi anya
terbi t 2005), John Perkins menul i s: Kami meminjami
negara i tu (Ekuador, pen. ) mi l i aran dol ar agar negara i tu
dapat mempekerjakan perusahaan rekayasa dan kons
truksi kami untuk membangun proyek yang akan mem
bantu kel uarga- kel uarga yang pal i ng kayanya. Sebagai
hasi l nya, kata di a, sel ama tiga dekade i tu, tingkat
kemiskinan resmi meningkat dari 50% menjadi 70%.
Kekurangan pekerjaan atau pengangguran meningkat dari
15% menjadi 70%. Utang negara meningkat dari USS 240
j uta menjadi US$ 16 mi l i ar, dan bagian sumber daya
nasi onal yang di al okasikan untuk segmen penduduk yang
paling miskin menci ut dari 20% menjadi 6%. Sekarang
Ekuador mesti mempersembahkan hampi r 50% dari ang
garan nasi onal nya hanya untuk membayar utang
(Indonesi a 20% l ebi h, pen), sebagai ganti membantu
j utaan warganya yang secara resmi di gol ongkan sebagai
mel arat pada tingkat yang berbahaya (h. 233- 234) .
Bi l a tak cepat- cepat menyadari arah perkembangan
i ni , bukan tidak mung ki n Indonesi a akan menjel ma menjadi
seperti i tu, meski mi sal nya devi sa negara maki n tambun
dan ekonomi tumbuh 6% ke atas tiap tahun. Apakah
solusi seperti i tu yang di i ngi nkan SBY - JK dan kabine tnya
bersama para wakil rakyat yang i kut menyusun anggaran
pendapatan dan bel anja negara (APBN)? Dapatkah sol usi
seperti i tu mengangkat harkat dan martabat bangsa
sendiri? Apakah mayori tas rakyat Indonesi a dal am 10-15
tahun ke depan di di sai n cuma menjadi bangsa kuli dan
penyedi a tenaga murah buat i ndustri, perkebunan, mal ,
supermarket, hypermarket, cady l apangan gol f, satpam,
tukang ojek, dan l ai n- l ai n dengan peng- hasi l an asal bisa
makan? Mel i hat kurangnya perhati an pemeri ntah terhadap
pendi dikan rakyatnya, yang bi sa di l i hat dari mi nimnya
anggaran pendi dikan, nampaknya tanpa di sadari arahnya
cenderung seperti i tu. Pertanyaan- pertanyaan dasar
semacam i tu harus bi sa dijawab ol eh penyel enggara
negara saat i ni , bila memang pedul i pada nasib dan masa
depan rakyat. Sebab di sadari atau tidak, bi l a tak hati- hati
atau membiarkan semuanya berjal an seperti sel ama i ni ,
penganut neo liberal i sme ekonomi bisa membel okkan
demokrasi menjadi korporatokrasi, satu i sti l ah yang
di popul erkan Perkins l ewat Confessi ons.
Dal am korporatokrasi kedaul atan tidak l agi berada di
tangan rakyat, tapi di tangan perusahaan- perusahaan
besar yang menguasai pasar. Suara rakyat hanya
di perl ukan menjel ang dan sel ama pemil i han umum. Setel ah
i tu bai k wakil rakyat di Dewan Perwakil an Rakyat (DPR),
Dewan Perwakil an Daerah (DPD), Maj el i s Permusyawa
ratan Rakyat (MPR) dan di birokrasi pemeri ntahan harus
mendengar dan mengakomodasi kepenti ngan perusahaan.
Untuk i tu perusahaan si ap membi ayai si dang- si dang
dewan di mana pun, termasuk di hotel -hotel mewah. Jadi
bukan suara rakyat l agi yang mesti di dengar, tapi pasar.
Si apakah pasar? Dal am pengerti an mutakhir pasar adal ah
sekumpul an produsen, trader, broker, spekul an, para
bankir, pel aku pasar modal , perusahaan perkebunan,
pertambangan, pengembang properti, konsul tan, ekspor
tir, i mportir dan orang- orang yang memiliki daya bel i , tak
peduli dari mana pun mereka berasal . Sel ebihnya? Bagi
penganut neo liberal i sme selebihnya mung kin hanya para
pengganggu yang tak penti ng.
SBY jel as bukan penganut neo liberal i sme. Ol eh
karena i tu, dapat di pastikan, di a tak akan membiarkan
Indonesi a berkembang ke arah masa depan yang ni sta
seperti i tu. Menurut Menteri Komunikasi dan Informasi Dr.
Sofan Djal i l (ki ni Menneg BUMI J), SBY adal ah presi den
yang sangat pedul i pada nasib dan masa depan
bangsanya. Namun, pedul i saja tak cukup. Sebagai
presiden dan wapres, yang di pi l i h l ang sung ol eh rakyatnya
di tengah ketidakpasti an ekonomi yang menyesakkan
dada, pasangan SBY- JK di harapkan berani membuat
'grand desi gn' masa depan bangsa. Akan seperti apa
Indonesi a dal am 50-100 tahun ke depan? Bi l a yang mau
di capai sudah j el as, maka l angkah pertama untuk 3 - 5
tahun ke depan dal am bi dang pendi di kan, ekonomi dan
pol i tik sudah dapat di tentukan dari sekarang. Apa saja
skal a priori tas yang mesti di kerjakan dal am jangka pendek
untuk mewujudkan masa depan seperti i tu. Bi l a i ngi n
membangun ekonomi berbasis pertani an, atau kel autan,
maka dasar- dasarnya harus sudah di bangun saat i ni .
Tanpa kerja nyata sekarang, ci ta-ci ta akan tetap mem
beku di dal am hati sendiri dan menjadi bahan caci an
rakyat keci l di warung- warung.
Bi l a i ngi n memperbaiki nasib petani tentu i mp or beras
bukanl ah solusi yang bagus. Apal agi bi l a di l akukan pada
saat panen raya, wal aupun tujuannya untuk menekan
harga beras yang di butuhkan rakyat banyak. Pemeri ntah
tidak perl u membuat para petani mi ski n dul u, baru
memberi santunan. Ada cara-cara yang lebih terhormat.
Bi l a i ngi n menekan harga beras mi sal nya, pemeri- ntah
l ewat Bul og atau Departemen Pertani an cukup membel i
beras dari petani dengan harga pasar. Lal u jual l ah dengan
harga yang di tetapkan. Dengan demiki an, subsidi i tu bisa
di nikmati rakyat sendiri, bukan petani dari Thailand atau
Vietnam. Cara yang lebih geni al tentu saja dengan
mel akukan pembinaan kepada petani tentang cara- cara
baru dal am mengol ah tanah untuk meningkatkan produksi .
Bi l a Fadel Muhammad berhasi l meningkatkan produksi
pertani an Gorontal o l ewat berbagai terobosan dan peng
gunaan penemuan- penemuan baru dal am bi dang per
tani an, tentu hal serupa bisa di l akukan di provi nsi l ai n.
Membiarkan harga beras meroket terus di pasar
untuk mendapatkan l egi ti masi i mp or beras, seperti yang
berl agsung bel akangan i ni terkesan sangat kasar dan
menyaki tkan. Demi ki an pul a bila pemeri ntah i ngi n memberi
santunan kepada rakyat kecil dal am urusan kesehatan
dan pendi di kan. Pemeri ntah tidak perl u membuat mereka
j atuh miskin lebih dul u, mi sal nya dengan menaikkan harga
bahan bakar di dal am negeri setara harga di Negara
negara maj u. Lal u mengal okasikan dana untuk biaya
operasi onal sekol ah (BOS) lebih besar ke sekol ah- sekol ah
untuk menol ong mereka yang jatuh mi ski n. Sebab ketika
perut l apar, pendi dikan bagi rakyat kecil menjadi tak
penti ng l agi . Jadi i tu hanya menambah juml ah anak- anak
putus sekol ah. Pendeknya rakyat mengharap pemeri ntah
mel akukan berbagai terobosan untuk menembus
kebuntuan nasib buruk mereka. Rakyat mengharap per
ubahan nyata dari kemis- kinan menjadi kemakmuran. Atau
dari kemel aratan menjadi kebahagi aan, dan dari ketakutan
akan masa depan suram menjadi ketenangan menyong
song masa depan cerah.
Dul u kei ngi nan untuk memi liki kehi dupan yang bebas
dari rasa takut, bebas dari rasa l apar, bebas dari kebo
dohan, bebas dari terik matahari dan hujan, serta bermar
tabat di antara bangsa-bangsa di dunia, tel ah mendorong
para pendiri dan pejuang bangsa i ni mengusir penjajah
dari buminya. Kei ngi nan serupa, dal am bentuk- nya yang
lebih modern, tel ah mendorong rakyat, mahasi swa dan
kaum reformis di seluruh tanah ai r di bawah pi mpi nan
Ami en Rai s memaksa orde baru l engser ke prabron, 21 Mei
1998. Gerakan reformasi 1998 tentu saja tidak muncul
begi tu saj a. Dia merupakan rentetan perjuangan panjang
sejak prokl amasi kemerdekaan, Program Bentengnya
Muhammad Natsi r yang ingin memakmurkan pribumi
dekade 50-an (program i ni tel ah di adopsi pemeri ntah
Mal aysia dan beral an mul us) dan Gerakan Mal ari ( 1974)
pi mpi nan Harriman Si regar yang mel egenda i tu. Lal u masi h
ada l agi penol akan terhadap NKK/BKK ( 1978), Pemuda
Isl am Menggugat ( 1979), Peri sti wa Pri ok ( 1984) dan
penol akan terhadap judi l egal SDSB ( 1992) pi mpi nan Nuku
Sul aeman. Semua tuntutan i tu ki ni mesti diwujudkan SBY
JK yang tel ah memenangi hati rakyat l ewat ikl an dan
kampanye pemi l u yang apik, akhir 2004.
Terpilihnya SBY- JK di tengah medan reformasi yang
bel um sel esai i tu secara resmi seperti menyematkan
tugas- tugas perbaikan nasib dan peni ngkatan martabat
bangsa di pundak mereka. Tugas-tugas tersebut bukanl ah
tugas baru, sebab SBY - JK dal am kampanyenya menjel ang
pemi l i han presiden (pi l pres) memang menjanji kan perubah
an. SBY- JK tentu menyadari bahwa i tu tugas berat. Jadi
tidak ada al asan untuk mengingkarinya. Sedang meng
ulur- ul ur pel aksanaannya bisa meni mbulkan keputusasaan
dan depresi yang akut di masyarakat. Ini pada gi l irannya
bisa berubah menjadi becana sosi al dahsyat dan mahal .
Apal agi bila di ingat negeri i ni mengi dap penyaki t kronis
yang tak sembuh- sembuh, yai tu borok besar di kaki kiri
dan kanannya. Di kaki kanan adal ah utang l uar negeri .
Sedang di kaki kiri utang domesti k. Keduanya sama- sama
memberatkan. Menjel ang kej atuhan rezi m orde baru
Soeharto, tepatnya pada Maret 1998 - menurut catatan
Bank Indonesi a (BI), utang l uar negeri Indonesi a seki tar
USS 137, 424 mi l i ar, jauh di atas ambang batas yang USS
100 mi l l i ar. Dari utang sebesar gunung i tu USS 63,732
mi l i ar adal ah utang pemeri ntah. Jadi lebih separuhnya
atau USS 73,962 mil iar merupakan utang swasta besar
al ias kongl omerat, dan USS 10, 5 mil iar di antaranya
berjangka pendek. Sebagi an besar utang ini berasal dari
bank komersi al yang mengenakan persyaratan berat:
berjangka pendek dan berbunga tinggi . I tu bel um
termasuk utang Grup Si nar Mas mi l i k kongl omerat gaek
Ekatipta Wi djaja (Oei Ek Tjhong) seki tar USS 14 mi l i ar
yang baru terungkap akhi r 1999.
2. Di antara Korupsi, Kebodohan dan Ketakutan
Akumul asi utang luar negeri sebesar i tu telah teradi
sel ama kurun waktu 32 tahun. Sedang utang domestik
pemeri ntah terjadi l ewat jal ur aneh. Mul anya duni a
perbankan kel oj otan. Penyebabnya adal ah berbagai sal ah
urus dan pel anggaran batas maksi mum pemberian kredi t
(BMPK) yang mengal i r ke grup sendiri dan afi l i asinya. Atau
sekal ian di al irkan ke perusahaan fiktif. Ketika kebobrokan
i tu terbongkar oleh badai kri smon, orang pun panik dan
menarik dananya dari bank. Guna membantu bank meng
atasi rush akibat di gi l i r nasabahnya i tu, Bank Indonesi a
(BI) menggel ontorkan bantuan likuidi tas (BLBI) sampai Rp
144 tri l i un, hampir tanpa reserve. Atas desakan IMF
pemeri ntah l al u mengel uarkan obl i gasi sebesar Rp 430
tri l i un untuk menyehatkan perbankan. Obl i gasi i tu di kenal
sebagai obl i gasi rekapi tal i sasi perbankan (obl i gasi rekap),
yang bersama bunganya menjadi Rp 600 triliun lebih.
Menurut Kwik Ki an Gi e, Menko Perekonomi an pada
Kabi net Persatuan Abdurrahman Wahi d, Megawati dan
Ketua Bappenas pada Kabi net Gotong Royong Mega
Hamzah, mul anya obl i gasi i tu cuma untuk di gunakan
sebagai i nstrumen saj a. Bi l a banknya sudah sehat,
obligasi tersebut bisa di tarik kembal i . Namun, ketika sudah
sehat dan bebas dari kredi t macet, atas desakan IMF
pul a, bank- bank rekap i tu mesti dijual bersama obligasi
nya. Lal u demi memel i hara kepercayaan i nternasi onal ,
bank- bank i tu jatuh ke tangan asi ng atau konsorsi um.
Begi tul ah pemeri ntah tiba- tiba masuk ke dal am jebakan
utang (debt trap) yang kedua setel ah utang l uar negeri .
Betapa tidak! Dengan cara i tu, tanpa di sadari, pemeri ntah
tel ah mengubah utang swasta menjadi utang publ i k Rp
600 tri l iun.
Dirubahnya utang swasta menjadi utang publik se
besar i tu tentu membawa konsekuensi yang tidak kecil .
Jadi setel ah menggel ontorkan dana segar Rp 144 tri l i un
dan bersusah payah membenahi pul uhan bank saki t,
pemeri ntah bukannya menuai hasi l dan pujian, tapi mal ah
mendapat tambahan utang ajaib Rp 600 tri l i un. Hebatnya
l agi obl i gasi rekap segede gunung i tu berbunga pul a
seki tar 12, 5%. Jadi pembel i nya mendapatkan bank sehat,
pl us obl i gasi besar berbunga tinggi . Harganya? Tak perl u
khawatir, Badan Penyehatan Perbankan Nasi onal (BPPN),
entah bel ajar berhi tung dari si apa, berani menawarkannya
dengan harga super miring. Saat i tu BPPN memang l agi
mengejar setoran demi menutup bol ong-bol ong anggaran
pendapatan dan bel anja negara (APBN) . Ti dak percaya?
Mari l ah ki ta ambil contoh BeA.
Seperti di ketahui obl i gasi pemeri ntah yang mel ekat
di BeA sebesar Rp 58 tri l i un. Seti ap tahun, kata Kwik,
pemeri ntah menyusui BeA Rp 7 tri l i un atau Rp 500 mi l i ar
lebih/bulan sebagai pembayaran bunga obl i gasi . Setel ah
dinyatakan sehat dan kel uar dari bangsal 'rumah saki t'
BPPN, 51% saham BeA kemudi an ja tuh ke tangan konsor
si um Faral l on (AS) dan Djarum dengan harga banti ngan Rp
5, 3 tri l i un. Artinya dengan dana Rp 10 tri l i un saja,
konsorsi um Faral l on sudah bisa mendapatkan bank swasta
terbesar di Indonesi a (memiliki 15 j uta nasabah, 700
cabang dan 1 . 800 ATM di sel uruh tanah ai r), di tambah
obl i gasi rekap seni l ai Rp 58 tri l iun. Nampaknya meski
kel i hatan kren dan pi ntar- pi ntar, para peti nggi BPPN dan
PPA (Perusahaan Pengel ol a Aset) yang menjadi kel an
j utannya, perl u mengambil kursus tambahan kepada Putra
Sampoerna yang bisa menjual perusahaan rokoknya
seharga Rp 18 tri l iun. Dibandi ng BeA, perusahaan rokok
i tu jel as tak ada apa- apanya. Apal agi bila di ingat sel ai n
bonus obl i gasi dan kel ebihan- kel ebihan i tu, BeA bisa
membukukan keuntungan di atas Rp 2 tri l i un/ tahun.
Tahun 2005 BCA tel ah membukukan keuntungan bersih Rp
3, 6 tri l i un, nai k 12, 6% di bandi ng 2004 yang mencapai Rp
3, 2 tri l i un.
Padahal dengan obl i gasi sebesar Rp 58 tri l i un saja,
yang menjanji kan peneri maan bunga Rp 7 tri l i un/tahun,
maka dapat di pastikan dal am 2 tahun Faral l on sudah balik
modal . Bahkan melaba Rp 4 tri l i un. I tul ah 'subsi di' yang
harus di kel uarkan pemeri ntah buat konsorsi um Faral l on
Djarum yang sudah mau membel i BCA dengan harga obral .
Ya, BPPN harus di akui tel ah mengobral ayam petel ur emas
semacam BCA dengan harga kel ewat murah. Tentu
di perl ukan i nvesti gasi menyel uruh terhadap para peti nggi
BPPN kala i tu. Bahkan seandainya BCA tidak i kut dijual .
Artinya pemeri ntah cuma menerbitkan obl i gasi atau surat
utang negara (SUN) seni l ai Rp 58 tri l i un dengan bunga
tetap 12, 5% setahun, l al u menjual nya seharga Rp 10
tri l i un ( tak sampai 20% dari ni l ainya), i tu pun sudah
terl al u murah. Apal agi bi l a pembeli obl i gasi tersebut masi h
mendapat bonus bank swasta terbesar di Indonesi a pul a.
Sementara mantan peti nggi BPPN mendapat POSISI
direktur atau komi sari s di bank- bank rekap yang tel ah
di obral i tu, getahnya terus membal uri rakyat dan peme
rintah Indonesi a. Soal nya sejak i tu para pemi l i k baru bank
rekap tersebut (BCA, Bank Danamon, Bank Permata, dan
l ai n- l ai n) mesti di subsdi di l ewat APBN.
Memang dibutuhkan i nvesti gasi menyel uruh untuk
meyakinkan banyak kal angan bahwa aksi jual murah bank
bank rekap tersebut tel ah di dasari dengan perhi tungan
matang, rasi onal dan bebas korupsi, kol usi dan nepoti sme.
Sebab kadang-kadang korupsi dan kebodohan pada
tataran praktis bi sa menghasil kan sesuatu yang sama,
yai tu sama- sama merugi kan negara, l embaga atau per
usahaan. Bedanya cuma kebodohan ti dak memiliki unsur
kesengajaan dan tidak ada unsur memperkaya di ri sendi ri .
Kebodohan cuma menempatkan si pel aku sebagai korban
peni puan yang merugi kan banyak orang. Si pel aku sendiri
tak mendapat keuntungan dari ul ahnya, atau setidaknya
ti dak berni at memperkaya diri sendi ri . Yang mendapat
keuntungan adal ah l awan atau mi tranya yang lebih cerdik
dan berkuasa. Sang mi tral ah yang lebih banyak berperan
memainkan posisinya yang lebih superi or (abuse of
power) . Sedangkan korupsi lain l agi . Dia memi l iki unsur
kesengajaan. Di si tu juga ada unsur memperkaya diri
sendi ri . Apakah mi tranya juga mendapat keuntungan, i tu
soal l ai n. Namun, satu hal yang menjadi pasti adal ah
negara dan rakyat atau perusahaan tempatnya bekerja
mesti menanggung kerugi an i tu.
Beban yang harus di pikul pemeri ntah dan rakyat aki
bat aksi obral bank- bank rekap dan aset- aset negara di
BPPN sebenarnya tidakl ah kecil dan akan berl angsung
l ama. Cuma entah karena l agi banyak pikiran, aksi obral
BPPN i tu hampir tak mendapat perl awanan dari anggota
kabi net, kecual i dari Kwi k. Sedang di l uar kabi net yang
bersuara I an tang menentang bol eh di bi l ang cuma Ami en
Rai s, tokoh sentral reformasi yang gagal menjadi RI- 1
l ewat jal ur resmi . Padahal dari penjual an BCA saja, mi sal
nya, pemeri ntah akan mendapat beban yang cukup berat.
Sampai akhir April 2002 obl i gasi yang masi h mel ekat di
bank i tu, menurut Managi ng Director BCA waktu i tu Jahja
Seti aatmadja, sebesar Rp 59, 631 tri l iun. I tu berarti
bunganya terus berjal an dan menumpuk. Bila dibiarkan
saja sel ama 20 tahun, mi sal nya, Faral l on sebagai pemi l i k
baru BCA bisa memi l iki pi utang atau tagi han kepada
pemerintah dan rakyat Indonesi a Rp ratusan tri l i un,
karena bunganya berbunga l agi . Dan ol eh karena obl i gasi
tersebut bi sa di perual bel i kan, maka bukan ti dak mungki n
penagi hnya juga akan beji bun.
Tahun 2002 saja pemeri ntah harus membayar bunga
untuk obli gasi rekap BCA seki tar Rp 6 tri l i un, jadi jauh
l ebi h tinggi keti mbang Rp 5, 3 tri l i un yang di kai s BPPN
untuk 51% saham BCA dari konsorsi um Faral l on - Djarum.
Sedang obl i gasi yang j atuh tempo pada 2002 yang masi h
di pegang BCA, kata Jahja, tinggal Rp 1, 027 tri l i un dari
sebel umnya Rp 3, 441 tri l i un. Sebagi an obli gasi , yang j atuh
tempo Jul i 2002, sudah dijual . Menurut catatan mana
jemen baru BCA obl i gasi yang j atuh tempo 2003 mencapai
Rp 3, 441 tri l i un. Tahun 2004 yang j atuh tempo mencapai
Rp 7,498 tri l i un, l al u 2005 berjuml ah Rp 6,075 triliun, 2006
meni ngkat sedi ki t menjadi Rp 7,266 tri l i un. Lal u 2007
obl i gasi yang j atuh tempo mencapai Rp 8, 777 tri l i un.
Puncak j atuh tempo terjadi pada 2008 yang mencapai Rp
17, 060 tri l i un. Lal u pada 2009 menurun l agi , meski tetap
akan memberatkan APBN, yai tu menjadi Rp 8,487 tri l i un.
Sampai kapan beban i tu akan di pi kul rakyat Indonesi a?
Menurut Direktur Faral l on Capi tal Raymond Zage
(Bi sni s Indonesi a, Rabu, 1 Mei 2002) pi haknya sebagai
pemi l i k baru BCA, seti daknya memerlukan waktu 3-5 tahun
untuk mengurangi obli gasi pemerintah di bank tersebut.
"Kemungki nan di perlukan proses sel ama 3 hi ngga 5 tahun
untuk mengurangi obl i gasi , sehi ngga BCA bi sa menjadi
bank konvensi onal . " Amboy! Bayangkan berapa keuntung
an yang bi sa di sedotnya dari bal ung- bal ung rakyat negeri
I n! sel ama i tu? Kwi k sudah berupaya menghentikan
pembodohan dan pembobol an uang negara tersebut, tapi
di gagalkan IMF yang rupanya l ebi h banyak punya pen-
dukung dal am kabi net waktu i tu. Maka utang ajai b segede
gunung i tu pun l egal sampai sekarang.
Akumul asi utang l uar negeri yang mencapai USS 137,
424 mi l i ar sel ama 32 tahun dan utang domesti k Rp 600
tri l i un hasi l sul apan IMF, jel as bukan kesal ahan SBY.
Namun sebagai presi den yang mewari si nya, SBY tentu
berhak menyel eksi : mana yang perl u di l unasi , mana yang
harus di tol ak dan mana pul a yang bi sa di kurangi secara
tanggung renteng. Membebani sel uruhnya di pundak SBY,
yang akhirnya mampi r di punggung rakyat, tentu tak
bijak. Menteri Keuangan Dr. Sri Mulyani Indrawati dan
Menko Perekonomi an Boedi ono, serta ekonom kondang
semacam Muhammad Ichsan, M Chatib Basri , dan l ai n- l ai n
tentu mengetahui bahwa ada sesuatu yang ti dak adi l
berlaku di si tu. Betapa ti dak! Rakyat Indonesi a di paksa
menanggung beban utang para banki r yang sudah kava
l ewat beragam penyunatan subsi di , mul ai dari pendi di kan,
kesehatan, sampai penghapusan program- program kese
jahteraan. Pada saat sama rakyat, yang tak i kut bikin
kesal ahan i tu dan tidak pernah meni kmatinya, harus
membayar bahan bakar mi nyak (BBM), l i strik dan air bersih
dengan harga mahal , agar negara bi sa membayar utang.
Memang tak gampang mengubah keadaan tersebut
atau menghentikan proses keti dakadi l an yang tel ah ber
l angsung l ama i tu. Sebab setel ah berhasi l mel akukan
akrobat seperti i tu, mereka tentu mel i hat Indonesi a
sebagai mangsa yang ji nak. Mereka tak mengi ngi nkan
perubahan. Toh perubahan adal ah sebuah kepasti an.
Cuma di butuhkan kej el i an untuk menemukan seti ap cel ah
yang terbuka, di ramu dengan sedi ki t kecerdasan dan
keberani an. Bank Duni a sendiri pernah mengakui 30%
utang l uar negeri Indonesi a bocor seti ap tahun al i as
di korup atau ti dak di gunakan untuk membangun. I tu
berarti 30% utang l uar negeri Indonesi a, yang menurut
catatan BI bul an Maret 2005 berjuml ah USS 134,362 mi l i ar
(utang pemerintah saja USS 78, 5 mi l i ar) , tergol ong utang
najis (odeos debt) . Bagi an yang 30% i ni tentu bi sa
di hapuskan, ji ka pemerintah berani fght di forum- forum
IMF, Bank Duni a, Pari s Club, dan l ai n-l ai n. IMF dan Bank
Duni a, yang sel ama i ni sel al u mengawasi al iran utang i tu,
mestinya i kut menanggung renteng kebocoran tersebut.
I tu yang pertama.
Yang kedua, utang domesti k pemerintah Rp 600 tri
l i un. Utang ajai b ini pukul rata sel uruhnya merupakan
odeos debt. Pemerintah sebenarnya tak pernah berutang
pada bank- bank domesti k yang tel ah berpi ndah tangan ke
asi ng i tu, tak pernah pul a ada dananya, apal agi meng
ambi l manfaat dari i tu, maka sudah seyogyanya obl i gasi
i tu di tarik atau di nyatakan ti dak berl aku. Dengan demi ki an
ti dak ada l agi kewajiban pemerintah untuk mengang
garkan pembayarannya di APBN ti ap tahun.
3. Pilihan- Pilihan yang Tersedia
Harus di akui baik yang pertama maupun yang kedua,
bukanl ah tugas ri ngan. Pertanyaannya kemudi an: apakah
keadaan i ni akan di bi arkan terus berl angsung? Apakah
SBY, sebagai presi den pi l i han rakyat, tega membebani
kesal ahan para pendahul unya kepada rakyatnya yang
sudah mi ski n dan mel arat? Jawaban atas pertanyaan i tu
akan sangat mempengaruhi kiprah Kabi net Indonesi a
Bersa tu SBY -JK pada tahun- tahun menda tang.
Bi l a jawabannya adal ah ya! Artinya SBY -JK l ebi h se
nang membi arkan keti dakadi l an tersebut berl angsung
seperti i tu demi ci tranya di mata i nternasi onal , IMF,
Amerika Serikat (AS) , Pari s Club, Bank Duni a, CGI (Con
sul tative Group on Indonesi a), WTO, dan l ai n- l ai n, maka
masa depan Indonesi a dapat di pastikan tak akan mem
bai k. Masa depan dan martabat bangsa i ni ti dak akan
berubah seperti yang dijanjikan pada masa kampanye.
Masa depan mereka adal ah apa yang bi sa kita saksikan
sekarang, dengan kecendrungan menurun - bai k dari si si
kemakmuran, keamanan, maupun kecerdasan dan harga
di ri .
Buat pemerintah membi arkan kebodohan dan keti
dakadi l an tersebut berjal an, tentunya jauh lebih ri ngan
dan aman. Kabi net Indonesi a Bersatu, sebagai mana
kabi net- kabi net sebel umnya, tinggal mengal okasikan
'upeti' Rp seratus tri l i un lebih untuk membayar ci ci l an
utang l uar negeri , pl us bunganya, serta utang dal am
negeri hasi l sul apan IMF dan bunganya. Tahun 2004,
mi sal nya, Kabi net Gotong- Royong Mega- Hamzah tel ah
membayar pokok dan bunga utang dal am dan l uar negeri
sebesar Rp 139, 4 tri l i un. Kabi net Indonesi a Bersatu
SBY - JK, yang kal a i tu baru terben tuk, tel ah membayar Rp
126, 315 triliun pada 2005: ci ci l an utang pokok Rp 61, 614
tri l i un dan bunga Rp 64, 691 trili un. Lebih rendah Rp 17, 2
tri l i un dari yang di anggarkan, karena mendapat mora
torium akibat bencana tsunami di Aceh dan Ni as .
Tahun 2006, mungki n karena kaget mel i hat akibat
dari kesembronoan tim ekuin menaikkan BBM ( 1 Oktober
2005) rara- rata 126%, SBY-JK tak sempat menugaskan
anggota kabinetnya memperjuangkan keri nganan di forum
i nternasi onal . Ya presi den mana yang tak kaget mel i hat
15 j uta kepal a kel uarga di negara yang di pi mpi nnya
l angsung masuk jurang kemi ski nan bersama- sama.
Ti ndakan kurang perhi tungan i tu tel ah menyul ap seki tar
60 j uta rakyat di sel uruh Indonesi a menjadi pengemi s ti ga
bul anan dengan penghasi l an Rp 3 ri bu l ebi h sedi ki t/hari
atau Rp 100 ribu sebul an. Lebih jauh l agi ti ndakan
tersebut i kut menyundul i nfasi sampai 18% yang
membuat BI dan sektor riil menggi gi l . Di si si l ai n keal faan
memi nta keri nganan di forum i nternasi onal , memaksa
pemerintah menganggarkan Rp 140 triliun l ebi h untuk
membayar utang.
Dal am APBN 2006 untuk pembayaran utang dal am
dan l uar negeri pemerintah tel ah mengal okasikan Rp
140, 22 triliun (4 kali l ebi h besar dari pada anggaran
pendi di kan yang dij atah cuma Rp 34 triliun) . Rinci annya:
pembayaran beban bunga Rp 76,63 tri l i un dan ci ci l an
utang pokok Rp 63,59 tri l i un. I tu juga jauh l ebi h besar
dari pada opportuni ty l ost (sel i si h antara harga BBM bi l a
dijual di l uar negeri dengan harga BBM) yang di pel i nti r
menjadi subsi di (seki tar Rp 95 tri l i un). Padahal yang
bel akangan i tu yang amat mempengaruhi kehi dupan
rakyat banyak dan sebenarnya ti dak melibatkan uang
kel uar sungguhan, atas tekanan IMF mesti di pangkas
sampai nol dalam tenggat waktu yang tel ah di tentukan.
Sementara subsi di buat para pemi l i k baru BCA, Bank
Danamon, dan l ai n- l ai n yang mel ibatkan uang sungguhan
bol eh jal an terus . Nampaknya IMF, Pari s Cl ub, Bank Duni a,
dan l embaga- I embaga super i tu berusaha menggiring
pemerintah Indonesi a, termasuk Kabi net Indonesi a
Bersa tu SBY -JK, un tuk menggunakan l ogi ka- I ogi ka yang
aneh dal am memi mpi n negaranya.
I tul ah konsekuensi l ogi s dari jawaban ya kabi net.
Namun bi l a jawaban atas pertanyaan tersebut adal ah
ti dak! Maka dapat di pastikan pada tahun- tahun menda
tang, Kabine t Indonesi a Bersa tu SBY -JK akan l ebi h seri ng
berbenturan dengan IMF, Pari s Cl ub, Bank Duni a, CGI,
Asi an Devel opment Bank (ADB), dan l ai n-l ai n. Sebab
memi nta penghapusan utang l uar negeri sebesar 30%
tentu akan mendapat perl awanan keras dari para bi ang
renteni er i tu, meski Bank Duni a pernah mengakui i tu
di korup. Demikian juga dal am upaya menari k obl i gasi rekap
seni l ai Rp 600 triliun atau menyatakannya tidak berlaku
l agi , jel as akan mendapat perl awanan sengi t. Pemi l i k baru
BCA Konsorsi um Faral l on (AS), pemi l i k baru Bank Danamon
(Temasek, Si ngapura) , dan l ai n- l ai n yang sudah bi asa
meni kmati subsi di Rp tri l i unan tentu tak akan meneri ma,
meski mereka tahu obl i gasi dan bunga i tu sebenarnya tak
pantas.
I MF sendi ri sebagai arsi teknya, pasti l ah akan berdi ri
pal i ng depan di bari san para penentang. Lembaga super
i tu tentu akan mel akukan berbagai manuver untuk
menekan pemerintah Indonesi a agar patuh seperti bi asa
nya. Di si ni l ah di perlukan kepi awai an di pl omasi Boedi ono
yang manggung l agi sebagai Menko Perekonomi an dan Sri
Mul yani Indrawati yang kini berada di posi si Menkeu.
Kal au cuma mau menjual obl gasi atau SUN, tentu presi den
SBY ti dak memerlukan orang sekal iber Boedi ono dan Sri
Mul yani di dua posi si strategi s tersebut.
Kabi net Indonesi a Bersatu ji l i d kedua di mana Boe
di ono berada di dal amnya, menurut pengamat Indonesi a
Prof. R. Wi l l i am Li ddl e, dari satu segi memang bol eh
di sebut reinkarnasi Mavi a Berkeley-arsi tek ekonomi orba
pi mpi nan Prof. Wi djojo Ni ti sastro dari Universi tas Indo
nesi a. Mereka adal ah mai nstream economi st, ekonom
profesi onal yang percaya pada kekuatan pasar sebagai
penggerak utama ekonomi modern. Cuma Wi djojo, kata
di a, adal ah makhl uk orba yang di ktator. Oudi ens- nya
adal ah Soeharto. Sedang ekonom Boedi ono dari UGM,
adal ah makhl uk era reformasi yang demokratis .
Dal am kol om pendeknya
di mi ngguan Tempo (8 Januari
2006), Li ddl e ti dak memaparkan
mekani sme arsi tek ekonomi orba
i tu menjel askan konsepnya ke
pada Soeharto. Namun, orang
dapat menebak Wi djojo cs ti ng
gal datang ke i stana dan dengan
segal a kemampuan i ntel ektual
dan kesopanannya mel akukan
presentasi di hadapan Soeharto.
Boediono
Lal u Boedi ono? Mekani sme apa
yang di gunakannya untuk menjel askan konsepnya kepada
rakyat? Lewat tel epon genggam atau sms (short message
servi ce), barangkal i ? Atau pakar Indonesi a dari Ohi o
State Uni versi ty, AS i tu menganggap Boedi ono tel ah
mereduksi rakyat Indonesi a menjadi pasar dal am penger
tian mutakhir? Jadi audi ens Boedi ono pasar? Sebagai mana
umumnya para pemi ki r ori ental i s dan cabangnya pakar
kei ndonesi aan (Indonesi ani st), Li ddl e juga menghentikan
anal i si snya di tempat, ketika daya kri tisnya justru sangat
di perl ukan.
Srimulyani
Akan tetapi , memi nta Li ddl e
menggunakan pi sau bedah setajam
si l et untuk mengul i ti ti m ekonomi
kabi net tentu tak bijak. I tu adal ah
tugas para cendeki awan negeri i ni ,
seti daknya yang ci nta tanah ai r dan
bangsanya. Menurut saya sangat
mungki n audi ens Boedi ono adal ah
pasar. Bahkan i tu pun masi h bi sa di persempi t l agi menjadi
pasar modal dan pasar uang. Padahal untuk negeri
semacam Indonesi a sebenarnya pasar modal dan pasar
uang tak bi sa dijadikan ukuran, karena pel akunya sangat
sedi kit, tak sampai 0, 001% dari pel aku ekonomi di tanah
ai r. I tu pun sebagi an besar di domi nasi asi ng, para
spekul an dan pengejar gai n atau keuntungan jangka
pendek.
Doktor Ekonomi sekal i ber Boedi ono dan Sri mul yani
tentu mubazi r kal au cuma di tugasi menjual surat utang
negara (SUN), yang yi el d- nya 329 basi s poi n di atas
treassury bill AS atau bunganya 3, 29% l ebi h tinggi
dari pada obl i gasi i nternasi onal di Amerika. I tu bi sa
di l akukan ol eh si apa saja, bahkan ol eh mahasi swi IKIP
(Insti tut Keguruan dan Il mu Pengetahuan) semester 2
jurusan Tataboga. Lewat mul ti l evel marketing barangkal i
mal ah l ebi h cepat l aku. Apal agi bi l a di i ngat bel akangan
obli gasi gl obal yang di kel uarkan pemerintah yi el d dan
kuponnya terus membubung. Dul u saat yi el d dan kupon
nya berada pada kisaran 6%- 7% saja sudah di mi nati
asi ng, karena sudah l ebi h tinggi 3% l ebi h di bandi ng
obli gasi i nternasi onal negara l ai n. Apal agi bi l a yi el d dan
kuponnya di tingkatkan menjadi 8%- 8, 5%. Dengan yi el d
dan kupon seti nggi i tu, pemerintah ti nggal mengumum
kannya di i nternet, para pengejar rente akan antri .
Penasi hat keuangan (fi nanci al advi sor) semacam JP
Morgan, UBS Warburg dan Barkel ey sebenarnya tak
terl al u di butuhkan untuk menjual Global Bond dengan yield
dan kupon sebesar i tu. Orang sekal i ber Boedi ono dan
Sri mul yani , serta l embaga- I embaga hebat tersebut baru
di perl ukan, bi l a kabi net mau mel akukan kerja- kerja besar
dan fundamental semacam penghapusan dan pemotongan
utang. Juga ketika mau menari k obli gasi rekap atau
menyatakannya ti dak berl aku.
Pada praktiknya nan ti, SBY -J K mungki n akan memer
lukan pengacara- pengacara canggi h di pengadi l an domes
ti k dan pengadi l an i nternasi onal . Pembayaran bunga
obl i gasi rekap yang tel ah di l akukan pemerintah sel ama i ni ,
sebenarnya sangat nai f dan saki ng l ucunya sampai mi ri p
ceri ta Abunawas. Ceritanya begi ni : suatu hari di zaman
khal i fah Harun AI Rasyi d, di ibukota Bagdad ada seorang
mi ski n di seret ke pengadi l an ol eh tetangganya yang kava.
Si mi ski n, sebutl ah namanya keboi ndo, di tuntut ganti rugi
Dinar 100 oleh si kaya. Di a di anggap bersal ah tel ah
mempergemuk di ri sendiri dengan cara makan seti ap
tetangganya memasak. Aroma masakan enak tetangga
kava i tu tel ah menai kkan sel era makannya, sehi ngga di a
menjadi gemuk. Si kava keberatan. Di a sendiri tak pernah
punya sel era, karena i tu tetap kurus . Si kava menuntut
Keboi ndo ganti rugi Di nar 100.
Pria mi ski n i tu kel i mpungan dan hampi r pi ngsan
menghadapi tuntutan yang tak masuk akal tersebut.
Jangankan membayar ganti rugi Di nar lOa, mau membel i
mi nyak tanah saja di a harus antri dul u di kantor pos
mengambi l 'bantuan l angsung tunai (BLT) : Untungnya di a
memi l i ki seorang pengacara jempol an, Abunawas. Si
pembel a tampi l tenang. Di a membenarkan dakwaan ter
sebut dan siap membayarnya saat i tu juga. Si kava dan
jaksa penuntut senang dan takjub bukan kepal ang. Si
haki m terbengong-bengong. Sementara Keboi ndo meng
keret menyembunyikan kepal a di bahunya seperti kura
kura. Namun Abunawas belum sel esai . Di a mengambil
Dinar emas dari kantongnya. Kemudi an di ketukkannya
pada batu penjepi t kertas di mejanya seratus kali .
Dengan demi ki an, katanya setel ah i tu, denda Di nar 100
sudah di l unasi nya. Haki m pun mengetuk pal u, dan
menyatakan Keboi ndo ti dak bersal ah dan bebas dari
tuntutan.
Jadi ji ka di perjuangkan sungguh
sungguh dan cerdas, bukan ti dak
mungki n, haki m i nternasi onal pun
akan membebaskan pemerintah
Indonesi a dari kewajiban membayar
obligasi rekap dan bunganya. Bahkan
utang luar negerinya pun akan bisa
Prof. Dr. Dorodjatun
di h

pus, seti daknya 30%. Harus di


Koentjorojakti
akul Boedl ono memang tak punya
pengal aman tempur di forum- forum i nternasi onal . Ketika
menjabat Menkeu pada Kabi net Gotong Royong Mega
Hamzah, Boedi ono, bersama Menko Perekonomi an Prof.
Dr. Dorodj atun Koentjorojakti yang mantan Dekan FE-UI
dan Duta Besar R untuk Amerika Serikat, tak pernah
berupaya kearah i tu. Mendengar i de semacam i tu pun,
mereka sudah was- was.
Djatun dan Boedi ono memi l i h untuk mencari utangan
baru, karena l ebi h aman. Bersama i bu Ani , Menkeu yang
mantan Direktur Eksekutif IMF untuk Asi a Pacific dan
mantan mahasi swinya Djatun, mungki n saja Boedi ono
menjadi l ebi h berani berbenturan dan bahkan bergul at.
Tarik- menari k tentu ada. Bi l a dul u pemerintah Mega
Hamzah tak mampu memai nkan kartu Djatun-Boedi ono,
yang katanya di hormati di AS, untuk mel unakkan IMF.
Yang terjadi justru sebal i knya IMF l ebi h bi sa memai nkan
kartu Djatun-Boedi ono untuk menakut- nakuti pemerintah
Indonesi a. Mampukah SBY memai nkan kartu Boedi ono,
Sri mul yani sebagai truf untuk mel unakkan IMF, Pari s Club,
Bank Duni a dan pemerintah AS?
Jawaban atas pertanyaan i tu masi h terbuka. Seba
gai presi den yang pedul i pada nasib bangsanya, SBY
tentu l ebi h punya pel uang untuk memai nkan truf i tu.
Apal agi Boedi ono dan ibu Ani-begi tu Menkeu kerap di sapa,
tel ah menandatangani kontrak pol i ti k. Namun bungkamnya
pasangan Boedi ono- Sri mul yani dal am urusan tambang
mi nyak Cepu seperti memberi i syara t bahwa SBY -JK bel um
mampu memai nkan truf i tu untuk kepenti ngan bangsanya.
Apal agi setel ah bl ok i tu betul -betul di serahkan pemeri ntah
kepada Exxon Mobi l Corporati on ( 14 Maret 2006) dengan
memecat Di rut Pertami na Wi dya Purnama, satu hari
sebel um Menteri Luar Negeri AS Condol eeza Ri ce tiba di
Jakarta. Untung saja Condy, begi tu Menl u AS i tu di sapa,
ti dak membawa pesan dari bosnya agar pemeri ntah
Indonesi a memenjarakan Di rut Pertami na yang 'mbeling' i tu.
Kal au saja pemerintah AS juga memi ntanya sebagai
prasyarat bagi kepercayaan i nternasi onal yang mahal i tu,
bukan ti dak mungki n akan ada ti m yang bi sa mencarikan
segudang kesal ahan Wi dya untuk di gi ring ke balik tral i
besi . Seiring pemecatan i tu pembongkaran terhadap
borok-borok Pertami na yang marak sel ama setahun,
seperti penyel undupan BBM bersubsidi ke l uar negeri ,
penyedotan mi nyak di tengah l aut dan l ai n- l ai n yang
cukup merepotkan Wi dya dan jajarannya, hi l ang begi tu
saj a. Tak ada penyel i di kan, apal agi penyidikan terhadap
kasus- kasus yang merugikan Negara pul uhan triliun i tu. Di
si si l ai n ada masal ah baru timbul yang nantinya akan
berakibat jangka panjang. Sebab dijegal nya Pertami na
untuk mengel ol a sendiri bl ok Cepu, tel ah menutup pel uang
BUMN mi nyak i tu menjadi perusahaan pertambangan
mi nhyak dan gas kel as duni a. Rupanya meski tel ah
mendapat kepercayaan penuh dari rakyat, pemerintah tak
cukup punya kepercayaan di ri un tuk menangkal tekanan
sang juragan AS. Tekanan i tu sudah berl agsung sejak
masa pemeri ntahan Abdurrahman Wahi d- Megawati Soe
karno Putri dan berl angsung terus sampai ke zaman
Mega- Hamzah, tapi tak berhasi l mel unakkan hati peme
ri ntah, meski Duta Besar AS Ral ph L Boi ce i kut campur.
Ami en Rai s, Ketua MPR waktu i tu sampai berteriak agar
pemeri ntah AS menghormati kedaul atan R untuk meng
ambi l keputusan sendiri soal bl ok Cepu.
Exxon baru berhasi l mendapatkan keingi nannya jus
tru ketika Indonesi a berada di tangan presi den dan
wapres yang di pi l i h l angsung ol eh rakyatnya. Waki l rakyat
di DPRMPR nampaknya tak terl ampau pedul i l agi atau
sibuk memi kirkan berbagai tunjangan yang mungki n bi sa
di dapat dengan cara di am.
Padahal sebel um i tu pemerintah dan waki l rakyat
sedi ki t banyak l ebi h bi sa menjadi kan kepenti ngan bangsa
sebagai pijakan. Tak heran bi l a dua kabi net sebel umnya
cenderung memberi kesempatan kepada Pertami na untuk
membuktikan kemampuannya. Gesekan dengan para
pendukung ekonomi neo liberal di dal am pemeri ntahan
memang terjadi , tapi masi h dapat di atasi . Waktu i tu
Bai haki Haki m mi sal nya, dan Dirut- di rut Pertami na
sel anj utnya sampai Wi dya Purnama, berhasi l meyakinkan
pemerintah bahwa dengan pengal amannya yang panjang
dan perhi tungan deposi t mi nyak berl i mpah (seki tar 1, 4
mi l i ar barel ) dan gas seki tar 8, 772 tri l i un kaki kubik, bi l a
diberi kesempatan mengel ol a sendi ri , maka keuntung
annya akan jauh l ebi h besar bagi negara. Argumentasi i tu
kandas di masa SBY-JK. Kontrak yang mestinya berakhir
2010 i tu di perpanjang 20 tahun terhi tung mul ai
2011- 2030. Jadi ketika deposi t mi nyak dan gas bl ok i tu
terkuras habi s, baru bl ok Cepu akan kembali ke pangkuan
republ i k. Semoga saja ti dak membawa bencana kepada
penduduk setempat seperti yang meni mpa penduduk
seki tar tambang emas Newmond Mi nahasa - juga mi l i k AS.
Bahkan Exxon nai k kel as dari techni cal assi stant contract
(TAC) menjadi kontrak bagi hasi l , di mana Exxon menjadi
operator utamanya. Bagi hasi l nya menjadi 45% buat
Pertami na, 45% buat Exxon dan si sanya yang 10% buat
Pemda Jawa Tengah dan jaw a Ti mur. Cuma i tu ti dak
gratis . Pemda mesti merogoh kocek sendiri sebesar Rp 2
triliun untuk bi sa mendapatkannya.
Ini menunjukkan bahwa Exxon berhasi l mendi ktekan
kei ngi nanya. Sebab untuk bi sa mengekspl orasi dan meng
ekspl oi tasi bl ok Cepu, pemerintah sendiri berharap akan
ada i nvestasi baru seki tar USS 2,5 mi l i ar yang di suntikkan
ol eh Exxon. Nah bila untuk mendapatkan 10% saham di
blok Cepu pemda Jateng dan Jatim mesti patungan
menyuntikkan dana Rp 2 tri l i un atau setara USS 2, 1 mi l i ar,
maka Exxon cuma butuh sedi ki t tambahan untuk meme
nUhinya. Padahal berdasarkan undang- undang otonomi
daerah merekal ah sebenarnya yang l ebi h pantas meng
kl ai m bl ok Cepu sebagai asetnya. Mengapa mereka harus
bayar?
Sebelum krisis l adang i tu 51% di mi liki PT Humpus
Petragas dan 49% Ampol ex Cepu Pte, Ltd, anak peru
sahaan Exxon Mobi l Oi l Ltd. Saham Humpus kemudi an
di ambi l al i h Exxon Mobi l mel al ui Mobi l Cepu Ltd, sehi ngga
100% saham pertambangan menjadi mi l i k perusahaan
asi ng asal AS tersebut. Exxon Mobi l rupanya meniru
Freeport, yang berhasi l memperpanjang kontraknya awal
dekade '90-an 10 tahun sebel um kontraknya berakhir
pada masa akhi r kekuasaan Soeharto. Tentu keberhasi l an
Exxon l ebi h hebat l agi , karena terjadi di era reformasi .
Caranya masi h tergol og sederhana. Pemerintah men
ugaskan Rizal Mal arangeng dan Lien Ci e Wei sebagai tim
perundi ng mewakili pemerintah menggantikan tim sebe
l umnya yang di anggap kaku. Ri zal Mal arangeng dan Li en
Cie Wei sebenarnya di anggap banyak kal angan sebagai
waki l neo l i beral i st. Sehi ngga ketika pemerintah memu
tuskan untuk menunjuk mereka menjadi waki l dal am
perundi ngan, nasib bl ok Cepu sebetulnya sudah di ten
tukan sebagai upeti buat Exxon (AS) . Padahal kal au
pemerintah mau mengel ol a sendiri, dengan cadangan
mi nyak dan gas sebesar i tu dan harga mi nyak yang
berada di atas USS 70/barel , dananya ti dak akan sul i t
di dapat. Sebab l embaga pendanaan akan antri untuk i kut
membiayainya. Jadi al asan bahwa Pertami na ti dak cukup
punya dana untuk membiayainya ti dak dapat di benarkan.
Namun, persoal an bl ok Cepu sebenarnya ti dakl ah se
sederhana i tu. Bi l a ki at amau berpikir jerni h, seti daknya
ada 4 hal yang terl epas ketika bl ok minyak i tu di serahkan
pengel ol aannya kepada Exxon. Pertama, control atas bl ok
mi nyak i tu j atuh ke tangan asi ng, sehi ngga kita ti dak bi sa
tahu berapa deposi t dan produksi yang sebenarnya persi s
seperti tambang emas Freeport. Kedua, kesempatan
untuk bel ajar mengel ol a sendiri sebuah tambang mi nyak di
negeri sendiri agar nantinya bi sa menjadi perusahaan
pertambangan kel as duni a seperti Petronas (Mal aysi a) .
Keti ga, kesempatan untuk memperol eh manafaat sepe
nuhnya dari tambang. Keempat, kesempatan untuk mem
perbaiki undang- undang dan kotrak- kontrak pertambang
an yang sudah beral an sel ama i ni untuk masa depan dan
kemakmuran bangsa.
Dal am hal yang terakhir i tu sebenarnya kita bi sa be
lajar dari ahl i ekonomi Paki stan Abul A' ia Maududi .
Menurut ekonom i tu barang tambang adal ah pemberian
Tuhan untuk sel uruh penduduk negeri , bai k yang hi dup
sekarang maupun yang bakal l ahi r. Di a menyandarkan
teorinya i tu pada AI Qur'an yang menetapkan zakat
barang tambang 20%. Bertol ak pada ajaran i tu di a
berpendapat bahwa pemerintah hanya berhak berbagi
hasil kepada i nvestor untuk yang 80% i tu, bukan
sel uruhnya. Sebab yang 20% l agi adal ah hak rakyat. Jadi
20% dari hasi l tambang mesti di al okasikan untuk menjami n
pendi di kan, kesehatan dan kesejahteraan penduduk
berpenghasi l an rendah, terutama mereka yang berada di
Cepu, Tuban dan Bojonegoro Uati m dan j ateng) . Ini gratis
dari Tuhan. Ti dak ada al asan untuk memaksa mereka
membel i mi l i k mereka sendiri . Yang harus membel i adal ah
pi hak Exxon. Di era gl obal i ni mestinya pemerintah meng
adopsi teori Maududi , bukan sekadar meneri ma pikiran
Exxon. Ini sekal i gus bi sa dijadikan ti tik tol ak untuk mem
perbaiki semua kontrak pertambangan, termasuk Freeport
yang bol eh di bi l ang menguasai hampi r 100% tambang
emas di Ti mika, setel ah pengusaha nasi onal Grup Bakrie
menjual 7, 5% sahamnya kepada Freeport.
Tentu masi h banyak jal an untuk membatalkan
kontrak- kontrak pertambangan yang merugi kan Negara
dan bangsa tersebut, kal au pemeri tah mau. Sebab bi l a
berpegang pada Undang- Undang Dasar 1945 pasal 33
mi sal nya, di mana di tetapkan bumi , ai r dan segal a keka
yaan yang terdapat di dal amnya adal ah mi l i k Negara dan
di pergunakan sebesar- besarnya untuk kemakmuran
rakyat, maka semuanya bi sa dibatalkan demi hukum.
Cuma i ni harus di l akukan l ewat pengadi l an. Hal l ai n yang
juga l ayak mendapat perhatian pemerintah saat i ni adal ah
wari san bl under Kabi net Gotong Royong Mega- Hamzah,
yai tu penjual an Indosat kepada Si ngapura. Penjual annya
sejak awal tel ah menabrak berbagai ketentuan hukum di
kedua Negara: Si ngapura adal ah Negara yang menganut
kebijakan pi ntu tertutup untuk udaranya, sehi ngga
kepemi l i kan Indosat yang mempunyai satel i t komuni kasi
bertentangan dengan undang- undang negara kota
tersebut.
Sedang di Indonesi a informasi adal ah vi tal , karena
kai tannya yang erat dengan rahasi a Negara. Sehi ngga
bi l a Indosat di mi liki Negara l ai n, maka undang- undang
kerahasi aan Negara yang sedang di garap saat i ni ti dak
akan efektif. Semua pembi caraan presi den, menteri
menteri dan l embaga- I embaga tinggi Negara, bai k antar
mereka ataupun dengan presi den dan peti nggi negara l ai n
akan mudah di deteksi dan di sadap Si ngapura mel al ui
satel i t yang di mi liki Indosat. Begi tu juga dengan pembi
caraan rahasi a dan lalu l i ntas data di dunia perbankan
dan departemen l ai n di antara para pejabat yang
menggunakan jasa satel i t, semuanya bi sa di ketahui ol eh
Si ngapura. Transaksi jual -bel i Indosat i ni pun sebenarnya
bi sa dibatalkan demi hukum, bi l a pemerintah mau fght.
Di - buy back juga bi sa, tapi tentu Si ngapura akan mema
sang harga seti nggi - ti nggi nya, sehi ngga pasangan
Boedi ono-Sri mul yani akan enggan menyedi akan dananya.
Si ngapura l ewat speci al purpose vehi cl e (SPV) yang
bermarkas di Cai man Isl and tel ah membel i Indosat l ewat
pasar modal seharga Rp 12 ribu/saham. Pada waktu i tu
(2003) harga i tu berarti 50% di atas harga pasar. Makl um
harga saham Indosat sedang terun bebas dari Rp 20
ribu/saham menjadi Rp 8 ribu.
Banyak anal i s dan pengamat ekonomi menenggarai
adanya permai nan di bal i k jatuhnya harga saham Indosat.
Saham i tu tel ah di goreng sedemi kian untuk kepenti ngan
Si ngapura, sehi ngga dapat membel i Indosat dengan harga
super di skon, sekal i gus menjadi pahl awan. Terl epas dari
kecuri gaan seperti i tu, ketika di temui di rumahnya 7 Mei
2007 Sofyan Djal i l seusai di l anti k menjadi Menneg BUMN
yang baru menggantikan Soegi harto, punya pandangan
yang l ebi h cool . Menurutnya apa yang tel ah di capai dal am
penjual an Indosat pada masa Menneg BUMN di tangan
Laksamana Sukardi (2003) adal ah harga maksi mal yang
dapat di capai saat i tu. "Keadaan ekonomi waktu i tu
memang bel um sebai k saat i ni , " katanya datar. Sofyan
sendi ri nampaknya tak terl ampau bermi nat untuk meng
ambi l kembal i Indosat. "Ki ta kan masi h punya Tel kom. Ki ta
besarkan saja Tel kom. Toh pasarnya masi h sangat l uas
dan rakyat ki ta yang sudah mendapat l ayanan bel um
sampai 30%. Sedang penduduk kita sudah di atas 220
j uta, " jel asnya enteng ketika di tanyakan masal ah i tu.
"Kal aupun kita mau ambi l kembal i , maka yang kita tempuh
adal ah l ewat pasar modal , " sambungnya ketika di desak.
Nah kal au jal an aman i tu yang akan di ambi l pemeri ntah,
tentu bi ayanya sangat mahal . Sedang kecu- ri gaan anal i s
dan pengamat ekonomi soal adanya permai nan di pasar
modal , yang dengan sengaja menjatuhkan harga saham
Indosat untuk kepenti ngan Si ngapura dan merugikan
Negara sendiri, boleh di tutup.
Boedi ono sebagai menko perekonomi an dan Sri mul
yani sebagai menkeu tentu tahu betul tentang permai nan
semacam i tu. Namun kedua el i t pol i ti k i ni nampaknya tak
menganggapnya seri us. Bungkamnya mereka dal am
urusan Indosat sampai saat i ni dan tambang mi nyak
Cepu, serta penstlwa- penstl wa di depan mata l ai nnya,
seperti meyakinkan semua orang bahwa kedua pakar
ekonomi i ni terl al u besar untuk menjadi satel i t Kabi net
Indonesi a Bersatu. Para pejuang ekonomi kerakyatan
meni l ai pasangan ini keras menol ak segal a program yang
meri ngankan beban rakyat dan l i hai dal am mengutak- ati k
angka, mi sal nya dal am soal subsi di l i strik, BBM, kesehatan
dan anggaran pendi di kan, sehi ngga berkurangnya ang
garan publ i k bi sa tampak mani s. Di si si l ai n mereka tak
menganggap tabu segal a program yang bi sa menyenang
kan IMF dan Uncl e Sam, mi sal nya menyerahkan bl ok Cepu
kepada Exxon Mobi l seperti terl i hat di atas. Contoh
l ai nnya adal ah membayar utang dal am dan l uar negeri ,
berikut bunganya, tepat waktu, bi l a perl u l ebi h cepat.
Dari si si i tu nampaknya dapat di benarkan bi l a banyak
kal angan menuduh keduanya sebagai penjaga kepen
ti ngan AS dan IMF di kabi net, sekal i gus debt col l ector
yang handal . Kedua pakar ekonomi i ni bahkan tak mal u
membawa negaranya kembali ke pelukan IMF dengan
mengi kuti Post Moni tori ng Program beberapa tahun l al u,
ketika negara l ai n i ngi n mengambil kembal i kemer
dekaannya dengan membuat program pembangunan sen
di ri . Tentu orang bol eh saja meni l ai , tapi beberapa waktu
lalu ibu Ani mel ontarkan kritiknya kepada sang mentor.
"IMF jangan terus menekan kami , " katanya. Sayangnya
para ekonom di luar mai nstream menganggap i tu cuma
l etupan kekesal an bi asa, bi l a tak bi sa di sebut mencari
sensasl .
Bagai manapun juga kepakaran Boedi ono dan Sri mul
yani tak bi sa di bantah, dan banyak orang berharap agar
presi den dan wapres tak segan memai nkan kartu
Boedi ono- Sri mul yani . Sebab keduanya sangat di hormati
dan banyak di puji di l uar negeri , terutama ol eh IMF dan
pemerintah AS. Pujian dan penghormatan duni a l uar i tu
ten tunya ti dak harus membua t pemeri n tah SBY - JK l upa
memberi mereka tugas- tugas patri oti k untuk membel a
kepenti ngan Negara di forum IMF, Pari s Cl ub, Bank Duni a
dan l ai n-l ai n. I tu di perlukan agar APBN pada tahun- tahun
berikut l ebi h sustai nabl e dan ringan. Roda ekonomi bi sa
berputar l ebi h cepat karena karat- karat yang mem
beratinya l uruh dan rakyat l ebi h sehat dan cerdas karena
pendi di kannya l ebi h terjami n. Tanpa peri ntah SBY sebagai
presi den pi l i han rakyat, dapat di pastikan pasangan
Boedi ono- Sri mul yani ti dak akan mel akukan hal - hal besar
semacam i tu. Sebagai mana para seni or Mavi a Barkel ey,
pasangan Boedi ono- Sri mul yani l ebi h senang mengemi s
utangan baru dan merayu i nvestor asi ng. Memutar roda
ekonomi dengan cara i tu memang l ebi h aman dan
gampang. Gejal anya semaki n kasat mata pada mi nggu
keti ga bul an Januari 2006. Menkeu Sri mul yani terang
terangan menyatakan untuk mencapai pertumbuhan 6%
per tahun di butuhkan dana Rp 600 tri l i un. "Kal au kita
meng- i ngi nkan pertumbuhan 6% per tahun dengan produk
domesti k bruto Rp 3 ri bu tri l i un, di butuhkan dana i nvestasi
Rp 150 triliun kal i empat. Karena output ratio i nvestasi
ki ta masi h empat. Artinya kredi t dan i nvestasi yang
di butuhkan seki tar Rp 600 trili un, " kata Sri mul yani
matemati s .
Pernyataan menkeu i tu seol ah mengi ndi kasikan bah
wa di a dan Boedi ono tak punya al ternatif l ai n, kecual i
mengi kuti jal an yang tel ah di gariskan IMF kepada para
pendahul unya. Apal agi bi l a di i ngat dengan mengi kuti yang
sudah- sudah jel as l ebi h aman dan tanpa resiko. Memang
si kap , pak turut' rada hi na. Ti dak match pul a dengan gel ar
akademi k dan kepakaran yang tel ah di rai h, karena petani
pun mel akukan hal serupa. Mereka umumnya tak terl al u
bermi nat mel akukan cara-cara baru atau mengi mpl emen
tasikan penemuan- penemuan baru dal am bi dang per
tani an, karena tak bersedi a menanggung resiko. Nah
dal am upaya memacu pertumbuhan sebenarnya masi h
banyak cara l ai n yang dapat di tempuh, mi sal nya menari k
obli gasi rekap yang Rp 600 triliun atau menyatakannya
ti dak berl aku. Pemerintah bi sa juga memi nta penghapusan
dan pemotongan utang atau penundaan pem- bayarannya
sampai 20 tahun ke depan, sehi ngga tersedi a dana yang
di perlukan untuk memutar roda ekonomi .
Perhi tungannya sederhana saj a. Bi l a perhi tungan bu
menkeu memang akurat, pertumbuhan 6% yang di i damkan
i tu bi sa di capai hanya dengan mencabut obligasi rekap
yang juml ahnya seki tar Rp 600 trili un. Apal agi bi l a
di kombi nasi dengan penghapusan dan pemotongan utang,
atau seti daknya menunda pembayaran bunga dan ci ci l an
utang l uar negeri . Sebab dana yang di al okasi kan untuk
pembayaran ci ci l an pokok utang dan bunga seti ap tahun
sudah di atas Rp 120 trili un. Bi l a dana i ni di gel ontorkan ke
sektor riil, dapat di pastikan roda ekonomi akan segera
bergerak l ebi h cepat. Sebal iknya dengan berutang l agi ,
ti m ekonomi yang di nakhodai Boedi ono-Sri mul yani mem
bawa Indonesi a menuju kegagal an yang sama seperti
rezim orba. Soeharto, bersama Kabi net Pembangunannya,
tel ah membangun Indonesi a dengan mesi n utang sel ama
32 tahun. Hasi l nya adal ah kegagal an yang mengenaskan
di penghujung abad XX. Ibu Menkeu dan sel uruh anggota
Kabi net Indonesi a Bersatu tentu bel um l upa kejadi an i tu.
4. Sebuah Jal an Baru yang Terbuka
Sebenarnya dengan l egi ti masi rakyat yang di mi l i ki
nya, kata pakar ekonomi Rizal Raml i dal am sebuah di skusi
di Taman Ismai l Marzuki bul an Januari 2006, kabi net saat
i ni mesti nya l ebi h percaya di ri menghadapi tekanan duni a
l uar, termasuk IMF, Bank Ouni a dan WTO. Masi h banyak
opsi yang tersedi a untuk menyel esai kan keterpurukan
bangsa i ni . Menurut Menko Perekonomi an pada masa
Kabi net Persatuan Abdurrahman Wahi d- Megawati
Soekarnoputri i tu, Indonesi a bi sa mencoba mengi kuti jejak
Paki stan, Ni geri a, atau Argenti na. Tanpa terobosan
seperti i tu, sol usi nya menjadi parsi al dan memakan waktu.
Nampaknya apa yang di ungkap Rizal memang l ayak
mendapat perhati an.
Mari l ah kita kupas satu per satu. Menjel ang i nvasi
Amerika Serikat ke Afgansi tan pada tahun 2002, George
W Bush memi nta dukungan pemi mpi n Paki stan Jendral
Musharaf. Kemudi an orang nomor satu di Paki stan i tu
dengan cerdi k memai nkan posi si nya yang strategi s untuk
meri ngankan beban negara dan rakyatnya. Oia memi nta
pemotongan utang l uar negeri Paki stan sampai 50%,
sedang si sanya di a memi nta bunganya di turunkan sampai
menjadi 0% sebagai syarat. Pemerintah As yang
pragmati s tak mel i hat pi l i han l ai n yang l ebi h bagus dari i tu
untuk menyukseskan i nvasi nya di Afgani stan, tetangga
Paki stan yang sama- sama musl i m. Permi ntaan i tu
di kabulkan AS hampi r tanpa perdebatan berarti . KI n!
Musharaf bi sa l ebi h nngan mendorong pertumbuhan
ekonomi Paki stan.
Pemerintah Ni geri a l ai n l agi . Presi den terpi l i h negeri
i tu memi nta kepada pemerintah AS dan IMF apa yang
di sebutnya ongkos demokrasi . Pemi mpi n baru yang juga
berasal dari mi l i ter i tu tahu bahwa negennya ti dak
termasuk negara- negara mi ski n yang bi sa mendapat
keri nganan utang, sebab Ni geri a adal ah anggota OPEC -
sama seperti Indonesi a. Oi si si l ai n di a pun tahu bahwa
sebagi an besar rakyatnya sangat mi ski n dari SI SI
pendi di kan, kesehatan, ketersedi aan tempat ti nggal ,
l i strik, ai r bersi h, dan l ai n-l ai n. Berdasarkan i tu semua, di a
menyatakan kepada para kredi tornya bahwa Ni geri a cuma
punya USS 0,30 dari setiap US$ 1 utang l uar negerinya.
Artinya di a terang- terangan memi nta pemotongan utang
l uar negerinya 70%. Para kredi tor yang mau utangnya
di bayar di persi l akan mengambil i tu, yang ti dak mau bol eh
menunggu sampai Ni geri a mampu membayarnya. Para
kredi tor terperangah dan marah, tapi akhirnya setuj u. Tak
berhenti sampai di si tu, l ewat peruangan sepenuh hati
dan bantuan organi sasi NGO (Non Government
Organi zati on), si sa utang yang masi h ada dapat di bel i
pemerintah Ni geri a dengan harga 10% dari nomi nal nya.
Maka dengan keberani an dan sedi ki t kecerdasan saja,
Ni geri a telah mendapat pemotongan utang sampai 90%.
Kini negeri i tu tel ah terbebas dari utang l uar negeri . Ti dak
ada l agi al okasi dana dal am APBN Ni geri a untuk pem
bayaran utang l uar negeri .
Opsi l ai n yang bi sa di tempuh pemeri ntah, sel ai n apa
yang tel ah di l akukan Paki stan dan Ni geri a, tentu saja
meni ru Argenti na. Pasi en kambuhan yang sudah bosan
di cekoki obat generi k IMF i ni , mengambil sikap proaktif
mengurangi beban negaranya. Sang presiden menyatakan
pemeri ntahannya ti dak bi sa membayar utang luar negeri
dan bunganya kepada para kredi tor sampai 3 tahun ke
depan, karena Argenti na sangat membutuhkan dana pem
bangunan untuk mengurangl penderi taan rakyatnya.
Dana, yang seyogyanya di pakai buat membayar ci ci l an
pokok utang dan bunga utang l uar negeri i tu, l al u
di pakai nya untuk mengguyur sektor riil . IMF berang,
negara- negara kredi tor marah besar. Para pakar ekonomi
neo liberal pendukung IMF di negeri i tu meramal kan
Argenti na akan maki n terpuruk, akan di kuci lkan dal am
pergaul an i nternasi onal , i nvestasi l uar tak akan masuk,
bahkan yang sudah ada bakal hengkang, dan sebagai nya.
Namun kenyataan berbicara l ai n. Ekonomi Argenti na yang
di guyur dana segar berli mpah i tu tumbuh 7% tahun i tu.
Tahun kedua l ebi h fantasti s l agi . Ekonomi Argentina
tumbuh 8% tanpa utang baru. Tahun keti ga pemerintah
Argenti na sudah bol eh berbangga, karena i nvestor l uar
sudah berduyun-duyun masuk setel ah mel i hat pertum
buhan ekonomi yang l uar bi asa. Para kredi tor dan IMF
yang berang i tu pun mel unak terhadap pemerintah baru
Argenti na.
Perkembangan posi ti f di Argenti na, Ni geri a dan Pa
ki s tan ten tu juga di ama ti ol eh ti m ekonomi SBY -JK yang
di komandoi Boedi ono- Sri mul yani . Dari pada menghabiskan
segal a daya untuk merayu i nvestor asi ng dan mencari
utang baru untuk mengejar pertumbuhan 6%, mungki n
jauh l ebi h efekti f dan efi si en beribaku mengurangi beban
negara dan rakyat Indonesi a di forum- forum i nternasi onal .
Sei ri ng dengan upaya- upaya tersebut, otot Rp terhadap
US$ atau val uta asi ng l ai n tentu harus di perkuat l ewat
berbagai terobosan dan i nstrumen baru yang mesti nya
di l akukan B1. Al asannya? Ni l ai Rp tel ah di serahkan pada
kehendak spekul an di pasar uang London. Lal u harga
mi nyak, yang sangat berpengaruh terhadap tari f dan
harga- harga produk di dal am negeri , di gantungkan pada
harga i nternasi onal . Logi kanya setiap ni l ai Rp menguat
terhadap USS, maka harga BBM, tarif l i strik, tarif ai r
mi num, ongkos transport dan harga-harga di dal am negeri
bi sa turun. Jadi menguatnya otot Rp terhadap US$ bi sa
meri ngankan beban rakyat.
Cuma dal am memperkuat otot Rp, presi den mesti
hati- hati . Sebab bukan ti dak mungki n di dal am kabi net
pun ada orang-orang yang ti dak senang. Apal agi sampai
kembal i ke kurs sebel um kri si s yang Rp 2. 100- 2. 300/USS.
Kekhawatiran i ni bukan tanpa dasar. Peral anan sejarah
bangsa i ni sejak kri si s berkali- kali membuktikan banyak
orang penti ng negara, ti dak mengi ngi nkan Rp kembal i ke
ni l ai ri i l nya sebel um kri si s. Bahkan mereka yang ti dak
mengi ngi nkan Rp menguat dengan kecepatan bagus, juga
tak kurang.
Buktinya tak sul i t di cari . Pada masa Kabi net Refor
masi Pembangunan Habibi e, mi sal nya, ni l ai Rp pernah
mengua t l uar bi asa: dari Rp 15. 000- 17. OOO/US$ menjadi
Rp 6. 700 dengan kecendrungan terus menguat. Tiba- tiba
mantan Ketua Bappenas Gi nanjar Kartasasmi ta, entah
mewaki l i si apa, berteriak l antang. Ni l ai yang i deal buat
rupi ah, menurut di a, adal ah Rp 7. 000/USS. Penguatan Rp
pun terhenti . Setel ah kabi net transi si Habibie di ganti , otot
Rp memang mengempi s l agi sampai di atas Rp
10. OOO/USS. Namun pada bul an Mei -Juni 2002, masa
Kabi net Persatuan Abdurrahman Wahi d- Megawati , otot Rp
menguat l agi . Namun baru saja mencapai angka Rp
8, 425/US$, Deputi Gubernur BI Mi randa S. Gul thom, yang
mesti nya gembira, mal ah berteriak cemas. Menurutnya
nilai yang bagus buat rupi ah, agar perusahaan bi sa
ekspor, adal ah Rp 8. 500- Rp 8. 900/USS. Argumen i tu jel as
tak masuk akal , karena ketika kurs masi h di bawah Rp
2000/USS pun sudah banyak perusahaan nasi onal yang
mengekspor. Namun, kurs Rp tel anjur mengempi s l agi .
Padahal saat i tu ni l ai US$ tergerus hebat terhadap semua
mata uang duni a aki bat skandal Enron. Oi Indonesi a justru
menjadi sel asa kel abu aki bat efek Mi randa.
Tentu Mi randa ti dak bermaksud mel akukan ti ndakan
subversi b terhadap negerinya sendi ri , meski pernyataan
Oeputi Gubernur BI i tu tel ah menyebabkan ni l ai Rp
mel orot. Ada maksud bai k di bal i k pernyataannya i tu,
mungkin seperti Gi nanjar yang i n gi n meni ngkatkan ekspor.
Akan tetapi , bi l a di tinjau dari kepenti ngan yang l ebi h l uas,
di era gl obal i ni ni l ai mata uang suatu negara sebenarnya
merupakan cermi n dari nilai bangsa i tu di mata duni a. Itu
sebabnya negara- negara maju cemas bi l a mata uang
mereka menyusut beberapa sen saja terhadap mata uang
l ai n. Li hat saja bagai mana upaya negara- negara anggota
Uni Eropa menai kkan gengsi Euro. Juga upaya Mal aysi a
memel i hara ni l ai RM, Korea mengangkat Won, Thai l and
memperkuat Baht, dan l ai n- l ai n. Jadi mel orotnya ni l ai Rp
terhadap val as secara l angsung mencermi nkan mengem
pi snya martabat bangsa Indonesi a di mata duni a.
Sebal i knya ketika Rp mul ai menguat, martabat bangsa i ni
juga mul ai meni ngkat.
Namun pernyataan Mi randa tel ah merangsang orang
untuk mel epas Rp dan memborong dol ar, serta meng
aki batkan ni l ai Rp mengempi s. Tak gampang memahami
perasaan pemeri ntah, pakar ekonomi dan kaum nasi onal i s
dal am urusan mata uang i ni . Ti dak ada perdebatan berarti
soal i tu sampai sekarang. Sedang karir Mi randa terus
mel aju. Oia sempat di cal onkan menjadi Gubernur B1. Ini
menunjukkan aksi Mi randa mendapat penghargaan cukup
baik di republ i k. Ki ni Mi randa masi h manggung sebagai
Oeputi Seni or yang punya posi si cukup strategi s dal am
mengangkat atau menjatuhkan ni l ai Rp terhadap val as.
Jadi bi l a Kabi ne t Indonesi a Bersa tu SBY -J K I ngl n
meri ngankan beban rakyatnya yang mel arat dengan
memperkuat otot Rp, nampaknya presi den mesti mena
nyakan dul u kepada Mi randa: berapa sebenarnya ni l ai Rp
yang bagus saat i ni ?
Bukan ti dak mungkin Mi randa yang pada masa Gus
Our- Megawati menganggap ni l ai yang pantas buat Rp
adal ah Rp 8. 500- 9. 000jUSs, pada masa SBY- JK tel ah
menurunkannya menjadi Rp 9. 000- Rp 10. 000jUSS. Jadi
dengan kurs pada tanggal 13 Januari 2006 yang mencapai
Rp 9. 370 dan mengempi s l agi ke l evel Rp 9, 475 hari - hari
berikutnya, sudah bisa di anggap berprestasi . Bahkan para
pi al ang pasar uang menganggap ni l ai rupi ah yang
mencapai Rp 9. 370jUSS sudah mel ampaui ni l ai terkuat
nya. Banyak orang meramal kan Rupi ah akan di gi ri ng ke
level Rp 9. 500- 9. 700, dan pada akhi r tahun 2006 akan
di gantung di posi si Rp 10 ribujUSS. Untungnya ramal an i tu
tak teradi , sehi ngga di a cuma bergema sebagai i su yang
l ayu sebel um berkembang. Bi l a i tu teradi pun mungkin
orang tak perl u khawatir, karena masi h dal am batas
tol eransi B1. Sejak awal 2007 ni l ai Rp nampak anggun di
kisaran Rp 9. 185- 9. 200jUSS. Bahkan bel akangan sudah
berada di kisaran Rp 8. 800- 8. 900jUSS. Lonjakan agak l i ar
memang sempat teradi pada September 2005 saat Rp
ti ba- tiba menyusut sampai di atas Rp 1 1 ribujUSs. Itu,
kata banyak pengamat, bol eh di anggap sebagai shock
theraphy saja atau setidaknya sebagai peri ngatan betapa
pen ti ngnya pemeri n tah SBY -JK berbaik- bai k dengan
eksekutif BI, yang tel ah bekera l aiknya tukang ben
dungan.
Tak dapat di pungkiri fungsi bank sentral memang
sangat penti ng. Namun sepertinya tak di perlukan orang
sekal i ber Burhanuddi n Abdul l ah sebagai Gubernur B1 dan
Mi randa sebagai Deputi Seni or untuk menjaga bendungan.
Apal agi dengan gaji dan tunjangan seperti yang di ajukan
dal am rencana anggaran tahunan B1 tahun 2006: Total
gaji dan tunjangan Gubernur B1 sebul an mau di anggarkan
Rp 223,76 juta - bandi ngkan dengan presi den yang gaji
dan tunjangannya cuma Rp 62, 74 juta, sedang wapres Rp
57, 32 juta. Deputi Seni or Rp 187, 25 juta dan Deputi
Rp169, 86 juta. Dengan kata l ai n, dal am setahun Gubernur
B1 mau di anggarkan mendapat gaji dan tunjangan sebesar
Rp 2, 685 mi l i ar, Deputi Seni or Rp 2, 246 mi l i ar dan Deputi
Rp 2, 038 mi l i ar. Jadi jauh di atas gaji presi den dan wapres
yang di pi l i h rakyat l ewat pemi l u dan punya kewaji ban
mengurus 220 juta l ebi h rakyat. Dal am komponen gaji
peti nggi B1 i tu bahkan sudah di masukkan tunjangan
prestasi Rp 45. 515. 500/bul an buat Gubernur B1, Deputi
Seni or dapat Rp 37. 546. 000 dan Deputi Rp 34. 928. 500.
Artinya mereka sudah meni l ai di ri berprestrasi, karena i tu
tun-jangan prestasi l angsung di masukkan ke komponen
gaji . Kendati kasar, i ni sedi ki t l ebi h canggi h di bandi ng
Di rut PLN Eddi e Wi di ono yang membagi - bagi bonus
(tanti em) untuk di ri nya sendiri dan kru PLN - ketika
perusahaan yang di pi mpi nnya masi h merugi tri l i unan
aki ba t i nefi si ensi , kebocoran, pa t- gul i pa t l i s trik sw as ta
dan berbagai sal ah urus.
Dengan rencana gaji peti nggi B1 sebesar i tu dan
anggaran operasi onal Rp 8 triliun/tahun, sebenarnya
orang bol eh berharap banyak dari Burhanuddi n dan
Mi randa cs. Bukan sekadar menjaga bendungan agar ni l ai
Rp berada di kisaran Rp 9. 000 - Rp 10. 000/USS. Apal agi
cuma l ewat cara- cara konvensi onal : manai kkan suku
bunga untuk mencegah pel ari an modal dan spekul asi , l al u
mel onggarkanya beberapa bul an kemudi an untuk
mengurangi i nfl asi . Pekeraan seperti i tu mungkin bi sa
di l akukan ol eh komputer, asal di program seperti remote
tradi ng mi sal nya. Atau jangan-jangan bi sa di - outsource
seperti tenaga satpam. Pada bul an Mei 2007 ni l ai Rp
nampaknya terus menguat sampai ke l evel Rp 8. 900/USS.
Ni l ai Rp yang stabi l dengan kecendrungan menguat i ni
tentu sedi ki t banyak di tentukan ol eh B1 dan kebijakan
makro pasangan Boedi ono dan i bu Ani . Sayangnya
kestabi l an nilai Rp dan makro ekonomi i ni tak berhasi l
menari k gerbong sektor ri i l untuk i kut bergerak. Sektor riil
tetap mel empem, bank- bank tak berani meng- gel ontorkan
kredi t ke sektor ri i l . Pertani an, peri kanan dan kel autan
tetap meranggas kesul i tan dana. Sedang kepal a- kepal a
daerah sebagi an l ebi h senang membi arkan dana APBD- nya
nganggur di bank. Mereka l ebi h senang meneri ma bunga
dari uang i tu dari pada menggunakannya untuk mem
bangun daerah dengan segal a resi konya. 1ni meng
khawatirkan banyak kal angan. Karena bi l a reshuffle
kabi net kedua i ni , yang ti dak menyentuh tim ekuin
(ekonomi dan i ndustri ), nanti nya tetap tak bisa meng
gerakkan sektor ri i l , maka kekecewaan akan semaki n
dahsyat.
Reshuffle atau merombak kabi net adal ah hak prero
gati f presi den. Dan sebagai presiden dan wapres pi l i han
rakya t, SBY -JK ti dak perl u ragu mel akukannya demi
memperbaiki nasi b rakyat yang tel ah memi l i h mereka.
Bahkan pasangan i ni bol eh mengambi l jal an baru, seperti
memi nta penghapusan 30% utang l uar negen yang
tergol ong naji s i tu, menyatakan obl i gasi rekap ti dak
berl aku, dan l ai n-l ai n. Sebab i tul ah jal an pi ntas pal i ng
rasi onal untuk membangun negara dan bangsa Indonesi a
yang l ebi h bermartabat. Bi l a ti dak di l akukan, maka segal a
upaya yang sedang beral an, termasuk pembrantasan
korupsi dan penegakan hukum, akan kurang berarti .
Sebab semuanya ti dak berpengaruh l angsung terhadap
perbaikan nasi b rakyat, bi aya hi dup, pendi di kan, trans
port, harga sembako, dan yang ringan- ri ngan semacam
i tu. Apal agi bi l a di i ngat kadang- kadang setel ah seorang
pejabat di hukum karena terbukti korupsi l ewat berbagai
mark up dan pungutan tambahan, bi ayanya mal ah
bertambah setel ah di a di ganti . Li hat saja mi sal nya bi aya
haji . Setel ah Menteri Agama (Kabi net Mega- Hamzah) Sai d
Agil al Munawwar di bui karena korupsi, ongkos nai k haji
bukannya turun, mal ah semaki n mahal . Ini bertentangan
dengan l ogika. Sebab dengan pikiran sederhana saj a: bi l a
bi ang mark up dan pungutan tambahan di hi l angkan, bi aya
seharusnya turun. Itu sebuah contoh keci l . Dal am
masal ah l i strik, ada juga contoh menari k. Partai Demokrasi
Indonesi a Peruangan (PDIP), yang protes terhadap
kenaikan tarif dasar l i strik (TDL) pada masa Gus Dur,
mal ah menghadi ahi wong cilik kenaikan TDL rutin 4 bul an
sekal i keti ka berkuasa. Ini menunjukkan Negara i ni tel ah
di urus tanpa perencanaan yang matang dan target
terukur yang di buat sendiri .
Sebagai seorang jendral , SBY tentunya punya kebe
rani an ekstra untuk menempuh jal an baru memperbaiki
nasib wong ci l i k. Bahkan untuk menempuh jal an-jal an
yang tak pernah di tempuh ol eh para pendahul unya.
Tanpa keberani an seperti i tu, dapat di pasti kan, nasi b
bangsa i ni akan terus berputar- putar, ketika bangsa
bangsa l ai n tel ah memasuki mi l l eni um keti ga. Atau
Indonesi a terpaksa menunggu seorang nasi onal i s sejati ,
yang menci ntai rakyatnya sepenuh hati, untuk mengubah
keadaan l ewat reformasi kedua atau revol usi .
Reformasi kedua yang l ebi h dahsyat atau bahkan
revol usi , bukan lagi mustahi l saat i ni . Apal agi bila di i ngat
rakyat sudah punya pengal aman dua kal i menumbangkan
rezi m. Pertama pada 1998, saat kekuatan reformasi dan
rakyat di bawah Ami en Rai s berhasil memaksa di ktator 32
tahun Soeharto l engser ke hprabon. Kedua, ketika waki l
waki l rakyat di MPR berhasi l memaksa presi den
Abdurrahman Wahi d yang di pi l i h l ewat pemi l u demokratis,
meni nggal kan i stana negara pada 2002. Ke depan nanti
rakyat yang sudah di kecewakan ol eh partai pol i ti k dan
waki l - waki l nya, akan bi sa berti ndak l ebi h beringas. Rakyat
Papua telah membutikannya beberapa waktu l al u. Waki l
waki l partai di DPR, yang sel al u bi sa di l unakkan
pemerintah l ewat pol i ti k uang, kenaikan gaji dan
tunjangan Rp pul uhan juta setiap rakyat mendapat beban
tambahan, tentu tak akan di dengar l agi .
Memang dengan cara i tu pemerintah sel al u berhasi l
mel unakkan para waki l rakyat dan membuat suara mereka
terpecah- pecah se tiap kepen tingan rakya t sedang di per
taruhkan. Contohnya tunjangan tambahan Rp 10 juta
buat anggota DPR, saat pemerintah menai kkan harga BBM
rata- rata 126% Oktober 2005. Lal u mandul nya para waki l
i tu saat pemerintah mengi mpor beras dan rencana
kenaikan gaji mereka menjadi seki tar Rp 50 juta/bul an -
saat pemerintah berencana menyerahkan bl ok Cepu
kepada Exxon dan menai kkan tari f dasar l i strik yang
kemudi an batal . Semua i tu jel as membuat rakyat sadar
bahwa waki l - wakilnya sudah di bel i , sebuah preseden
buruk yang amat berbahaya. Sebab membungkam waki l
rakyat ti dak sama artinya dengan memuaskan rakyat.
Lemahnya DPR dal am i su- i su yang berkai tan dengan
kepenti ngan rakyat cuma semaki n mencoreng nama
Golkar dan Partai Demokrat, serta partai -partai gurem l ai n
pendukung kebijakan anti rakyat. Pada gi l i rannya gejal a
i ni akan mel ahirkan si kap anti partai . Bi l a sudah sampai ke
tahap i tu, rakyat akan merasa ti dak memi l iki waki l l agi di
l embaga- I embaga perwaki l an. Kemudi an kei ngi nan dan
keti dakpuasan mereka akan di sal urkan l ewat jal an-jal an
yang ti dak konvensi onal dan i nkonsti tusi onal , seperti
ketika menjel ang kejatuhan Soeharto tahun 1998.
Gejal a penyaluran aspi rasi l ewat jal an-jal an l ai n
sudah mul ai terli hat. Pendudukan gedung DPRD di ber
bagai daerah, pemukulan terhadap lurah dal am masal ah
BL T, penol akan terhadap penggusuran ol eh apara t dan
pel emparan batu terhadap pasukan pol i si di hal aman
kampus Universi tas Cendrawasi h, Papua Barat adal ah
fakta- fakta yang sudah berbi cara sendiri . Daftar i ni bi sa
di perpanjang, mi sal nya dengan aksi buruh dan pekera di
sel uruh tanah ai r tahun 2006. Mereka sekata menol ak
i ni si ati f pemerintah untuk merevi si Undang- Undang Kete
nagakeraan No 13/2003. Dal am hal yang terakhir i tu
pemerintah di ni l ai tel ah berti ndak terl al u jauh sampai
menjadi kaki tangan perusahaan swasta dan asi ng. Hal i ni
sekal i gus mengi ndi kasikan bahwa korporatokrasi mul ai
menemukan bentuknya di negeri i ni .
Revi si undang- undang bi asanya di l akukan untuk
memperbaiki hal - hal yang di anggap kurang manusi awi
menjadi l ebi h man usi a wi , dari yang kurang adi l menjadi
adi l , dari yang memberatkan pekera menjadi yang
meri ngankan. Dal am hubungannya dengan upah, maka
perubahan bi asanya di l akukan dari upah yang terl al u
rendah menjadi sesuai standar. Anehnya revisi undang-
undang ketenagakeraan justru menghapus kewaji ban
perusahaan untuk membawa karawannya memi l iki kehi
dupan yang l ayak bagi kemanusi aan. Padahal i tu merupa
kan sal ah satu ci ta-ci ta kemer- dekaan dan tuntutan
reformasi . Revi si juga menghapus hak cuti besar (2 bul an)
bagi pekera yang tel ah mengabdi pada perusahaan
sel ama 6 tahun l ebi h dan menurut UU No 13/2003 dapat
di ambi l pada tahun ke 7 dan 8. Hak mogok, pesangon bagi
yang terkena PHK (kecual i yang bergaji di bawah Rp 1
juta) dan dana pensi un di hapus pul a dal am revi si . Bi l a
pengebi ri an hak- hak tenaga kera seperti i tu di usul kan
ol eh pemerintah dan di setujui pul a ol eh DPR, maka rakyat
akan tergiring ke jal an buntu.
Gejal a i ni tentu mengkhawatirkan. Sebab mengang
kat harkat dan martabat bangsa untuk memi l i ki kehi dupan
yang l ayak bagi kemanusi aan, bebas dari rasa takut,
bebas dari rasa l apar dan haus, bebas dari kebodohan,
bebas dari pengani ayaan, bebas dari panas dan hujan,
dan hal - hal mendasar semacam i tu adal ah kewaji ban
negara yang mesti dijal ankan sepenuhnya ol eh
pemeri ntah. Untuk mewujudkan tujuan tersebut negara
negara barat yang maju berani menekan negara- negara
l ai n - bahkan mel akukan i nvasi mi l i ter. Invasi mi l i ter AS ke
Korea, Vi etnam, Panama, Afgani stan dan Irak adal ah bukti
dari kepedul i an pemeri ntahnya terhadap perut warganya.
Bi l a Kabi ne t Indonesi a Bersa tu SBY - JK sebagai i ns ti
tusi, yang mendapat kepercayaan mengel ol a kekayaan
al am, bumi dan l aut Indonesi a, membebaskan di ri dari
kewaji ban tersebut, maka kehi dupan rakyat dan bangsa
i ni akan benar- benar terpuruk. Negara l i beral semacam
Bel anda saja sangat sensi ti f terhadap hal - hal seperti i tu.
Di negeri ki nci r angi n, pemerintah menjaga agar rakyatnya
ti dak bekera mel ampau kewajaran. Oi sana di tetapkan
yang wajar bagi kemanusi aan i tu adal ah 40 jam semi nggu
atau 8 jam per hari (5 hari kera). Oal am 40 jam semi nggu
i tu penghasi l an harus bi sa menghi dupi nya secara l ayak
bagi kemanusi aan. Artinya gajinya cukup untuk makan
mi num dengan kandungan gi zi yang bagus (ada dagi ng,
telur, roti, susu, buah, dan l ai n- l ai n), bi sa bayar sewa
rumah yang l ayak (I engkap dengan pemanas ruangan,
l i strik berl i mpah, gas dan ai r bersi h), membel i pakai an,
bahan bacaan, al at hi buran, dan l ai n- l ai n, pl us asuransi
dan sedi ki t tabungan. Pendi di kan anak- anak? Sudah
menjadi tanggungan negara.
Oi negeri ki nci r angi n i tu pekerja atau buruh meneri
ma mi ni mal f (gul den) 15 per jam setel ah di potong pajak
untuk pekeraan kasar atau yang ti dak memerlukan
ketrampi l an khusus. Sedangkan harga 1 kg dagi ng f 10
per kg dan harga 1 l i ter susu segar f 0, 95) Jadi seorang
pencuci pi ri ng di restoran mi sal nya, akan mampu membel i
1,5 kg dagi ng sapi kual i tas bagus dengan kera 1 jam atau
membel i seki tar 15 l i ter susu segar. Seti ap perusahaan
atau pemberi kera di tuntut untuk memenuhi i tu dan
aparat pemerintah rutin mel akukan kontrol . Perusahaan
yang ti dak mampu atau ti dak mau memberikan upah
mi ni mal i tu, di kenai denda dan perusahaannya di tutup.
Tentu negara berkembang semacam Indonesi a tak bi sa
di bandi ngkan dengan Bel anda yang tergol ong negara maju.
Namun bi l a pemerintah berani memaksa rakyatnya
untuk membayar tarif BBM dan l i strik seti nggi negara
negara maju, tak ada sal ahnya bi l a pemerintah berani
mengarahkan perusahaan- perusahaan dan para i nvestor
asi ng untuk membayar tenaga keranya dengan standar
ti nggi . Rakyat Indonesi a jel as ti dak keberatan membayar
l i strik dan BBM seperti orang Jepang, tentu pada saat
penghasi l an mereka juga seti nggi orang Jepang. Kini saat
mereka cuma bi sa makan dua kal i sehari dengan menu
seadanya, setel ah bekera 10 - 12 jam sehari (7 hari
semi nggu) di pabrik- pabrik atau di mal - mal - dengan
l i buran si stem shift 2 mi nggu sekal i , pemerintah mesti nya
membuat aturan l ebi h ketat kepada perusahaan. Ki ta
mengundang i nvestor swasta dan asi ng, bukan untuk
memberi mereka segal a previ l ege mengeruk kekayaan
sebanyak- banyaknya dari negeri i ni . Juga ti dak untuk
memberi kesempatan mereka memeras tenaga kera
seenaknya sendiri seperti tertuang dal am revisl
undang- undang No. 13/2003 ten tang kete- nagakeraan.
Ki ta mengundang mereka cuma untuk mempercepat
rakyat negeri i ni mencapai tingkat kemakmuran dan
keadi l an, sehi ngga martabat mereka setara dengan warga
negara- negara maJu.
Itu jel as bukan tugas gampang. Mungki n i tu pul a
sebabnya rakya t memi l i h SBY -JK sebagai presi den dan
wapres pada pemi l u 2004. SBY yang jendral mi l i ter dan JK
yang pengusaha di harap menghasilkan formula ji tu untuk
memperbaiki keterpurukan bangsa i ni . Apal agi dari si si
sumber daya manusi anya negeri terci nta i ni juga sudah
mengkhawatirkan. Betapa ti dak! Menurut sensus tahun
2003: 64, 5% penduduk berusi a 10 tahun ke atas cuma
berpendi dikan sekol ah dasar (SO) ke bawah. Lengkapnya
seperti i ni : 8, 5% tak masuk SO, 23, 0% tak tamat SO (00
di tengah jal an), dan yang tamat SO cuma 33, 0%.
Artinya dal am 10 tahun ke depan, orang- orang i ni l ah yang
akan memenuhi bursa tenaga kera kita. Sementara dari
42 juta usi a sekol ah, waji b belajarnya cuma menjangkau
32, 9% al i as 67, 1% gagal . Itu berarti Indonesi a, setel ah
60 tahun merdeka, cuma mampu menyedi akan tenaga
kera kasar, kurang ketrampi l an dan pendi di kan. Anak
anak petani , nel ayan, perajin, tukang batu, tukang gal i
sumur, dan l ai n- l ai n cuma bi sa mel anjutkan pekeraan
orang tuanya dengan keahl i an dan keterampi l an yang
ti dak meni ngkat. Jadi ketika aset- aset negara dan
perusahaan yang bagus- bagus berpi ndah tangan kepada
asi ng, sebagi an besar rakyat negeri i ni akan berubah
status menjadi sekadar kuli dengan gaji rendah dan bol eh
di berhentikan kapan saja tanpa al asan, tanpa pesangon
seperti yang di kehendaki ol eh para pemrakarsa dan
pendukung revi si undang- undang No 13/2003 yang akhir
nya di tunda i tu.
Cuma orang-orang yang menci ntai bangsanya yang
bi sa mel i hat i tu sebagai kri si s. Bi l a untuk mengatasi kri si s
perbankan pemerintah berani menggel ontorkan BLBI Rp
144 triliun, pl us obl i gasi rekap Rp 600 triliun, tentu kri si s
pendi di kan i tu juga menuntut keberani an pemerintah
untuk menggel ontorkan dana ratusan tri l i un gun a me
nanggul angi nya. Setidaknya harus ada keberani an moral
untuk mengal okasikan 20% APBN buat pendi di kan, bukan
cuma Rp 34 triliun seperti yang telah di anggarkan dal am
APBN 2006 - jauh di bawah al okasi anggaran pembayaran
utang dal am dan l uar negeri di tambah bunganya yang
mencapai Rp 140,22 tri l i un. Dari mana dana i tu bisa
di perol eh? Mi nta saja sejol i Budiono dan Sri Mulyani untuk
menukar tempat kedua i tem tersebut dal am APBN. Tentu
IMF, Bank Duni a, Pari s Cl ub, WTO dan l ai n- l ai n akan
berang, seperti berangnya mereka ketika Argentina
mel akukan ti ndakan semacam i tu. Toh orang sekal i ber
Budi ono dan Sri mul yani pasti bi sa mengatasi nya. Bi l a
l embaga- I embaga super i tu memang menghormati kedua
peti nggi negara dari duni a kampus i tu, tentu mereka akan
bi sa di l unakkan. Orang- orang Paki stan, Argenti na dan
bahkan Ni geri a saja bi sa mel unakkan mereka dengan
al asan rakyat, masa kedua Doktor Ekonomi handal i tu tak
bi sa.
Ekonom semacam Chatib Basri dan M Ichsan,
serta para waki l rakyat di DPR tentu di harapkan l ebi h
peka l agi terhadap gejal a- gejal a terpi nggirkannya hak- hak
rakyat di hadapan perusahaan dan l embaga- I embaga
super duni a. Untuk i tu ti dak di butuhkan studi bandi ng ke
negara- negara l ai n. Cukup lakukan penel i ti an hol i sti k al i as
partisi pati f saat reses. Caranya mudah: mengi nap saja
dua - ti ga hari di tempat- tempat kos para buruh pabrik di
Jababeka dan mal yang l i striknya dijatah 100 watt per
pi ntu. Lal u coba makan dengan menu mereka sehari - hari ,
yang memang di sesuai kan dengan gaji . Sekal i - sekal i para
menteri dan kel uarganya bol eh bergi l i ran semi nggu sekal i
tinggal di rumah- rumah penduduk yang berada di bawah
SUTET. Atau anggota DPR bol eh juga secara bergi i ran
mengi nap dal am tenda dekat semburan l umpur panas
Lappi ndo, Si doaro sambi l menyaksikan kemati an i ndustri
rumahan di daerah i tu. Penel i ti an partisi pati f seperti i ni
akan menghasilkan pencerahan l uar bi asa dan menum
buhkan ci nta kepada bangsa sendiri . Dengan demi ki an
peruangan untuk mengangkat harkat dan martabat
bangsa akan l ebi h bertenaga, tak mudah mel empem
seperti yang sudah- sudah saat di i mi ngi tambahan gaji
atau tunjangan.
Segal a metoda dan jal an yang tel ah di tempuh DPR
sel ama i ni tel ah menghasilkan kekecewaan l uar bi asa di
akar rumput. Di si si l ai n para anggota dewan yang ter
hormat pun nampaknya juga bisa membaca kekecewaan
i tu. Anehnya mereka tak berusaha menjembatani kesen
jangan yang terus mel ebar, tapi mal ah menjaga jarak dari
rakyat yang di waki l i nya. Ini pada gi l i rannya meni mbulkan
perasaan tak aman di kal angan anggota dewan dan
paranoya berl ebi han. Pemagaran sekel i l i ng gedung OPR!
MPR, dengan pagar besi tajam seti nggi 4 meter, adal ah
bukti yang pal i ng kasat mata. Bi sa jadi dal am 2-3 tahun
ke depan para anggota dewan akan memi nta fasi l i tas
body guard dan senjata untuk mel i ndungi di ri dari rakyat.
Akumul asi kekecewaan, frustrasi dan kemarahan
rakyat terhadap presi den dan wapres, serta waki l - waki l
yang di pi l i h sendiri i ni akan sangat berbahaya. Rakyat di
akar rumput kini cuma menanti seorang negarawan sejati
yang datang dengan ci nta. Gejal anya sudah mul ai
terli hat. Aksi damai yang di sel enggarakan bertepatan
dengan ul ag tahun Gerakan Mal ari pada 15 Januari 2007
ol eh Harri man Si regar, dan kawan- kawan terang- terangan
mengusung tema cabut mandat. Ini adal ah tema besar,
yang bi l a tak hati- hati menangani nya akan menjel ma
menjadi api yang membakar republ i k. Gerakan i ni akan
menjal ar ke daerah-daerah dengan tema mencabut
mandat gubernur, bupati, walikota, dan l ai n-l ai n. Apal agi
para gubernur, bupati dan wal ikota i tu seperti serempak
menjal ankan program yang sama setel ah kel uar sebagai
pemenang dal am pemi l i han kepal a daerah (pi l kada) .
Sepanjang tahun l al u sampai saat I n! kita bi sa
menyaksikan bagai mana para kepal a daerah i tu meme
rangi orang mi ski n di daerahnya masi ng- masi ng. Walikota
Jakarta Ti mur, mi sal nya, tel ah berhasi l membersi hkan
daerahnya dari pedagang kaki l i ma tanpa sol usi . Oi seki tar
termi nal Kampung Mel ayu trotoi r di bi ki n miring agar tidak
dijadikan tempat berdagang. Lal u ketika mereka berpi ndah
ke bawah jembatan l ayang yang space- nya l umayan l uas,
dagangan dan rombong mereka di rusak ol eh pol i si pamong
praj a. Setel ah i tu space i tu di beri pagar besi ti nggi .
Mereka kemudi an di bi arkan menggel ar dagangan di space
yang sangat sempi t dan tak l ayak di sudut jembatan
l ayang, seperti manusi a gua. Bencana yang di timbulkan
dari aksi kepal a daerah i tu terhadap rakyatnya sama
dahsyat dan merusaknya dengan bencana al am. Jauh
sebel um i tu 14 ri bu pedagang kaki l i ma kawasan Monas
tel ah di usi r paksa ol eh aparat pemda OKI, hanya untuk
menempatkan beberapa ekor rusa di si tu. Sebagi an
memang kemudi an di tampung l agi , tapi kawasan i tu sudah
ti dak l agi bi sa menghi dupi para pedagang dan kel uarganya
seperti dul u. Pemeri nah daerah Provi nsi , kabupaten dan
kota madi a l ai n di sel uruh Indonesi a juga mel akukan hal
yang sama: mengusi r kaum mi ski n dari pusat- pusat kota,
bukan mengentaskan kemi ski nan.
Oi si si l ai n bencana al am semaki n seri ng saja menda
tangi penduduk beberapa tahun terakhir. Bencana
bencana i ni dengan segal a bentuknya terus berdatangan
si l i h- berganti meni mpa berbagai daerah secara bergi l i ran.
Ada tsunami , ada gempa, gunung mel etus, banjir,
kekeri ngan, tanah l ongso berbagai penya busung
l apar, demam berdarah, fu burung dan berbagai kecel a
kaan kereta api , kapal l aut, serta pesawat udara. Bel um
l agi soal semburan l umpur di Porong, Si doaro, Jawa ti mur.
Kesal ahan manusl a I nl tel ah di coba pel i nti r menjadi
bencana nasi onal semacam tsunami , sehi ngga bi aya
penanggul angannya harus di tanggung negara. Ini
nampaknya membuahkan hasi l . Buktinya tak sul i t di cari .
Li hat saja APBN perbai kan 2007. Oi sana pemerintah tel ah
mengal okasikan dana tri l i unan untuk menanggul angi nya.
Padahal kal au untung, PT Lapi ndo Inc yang sedang
berburu gas al am di kawasan i tu bol eh mengempi tnya
sendi ri , bila perl u bebas pajak. Artinya bencana, yang
secara ti dak l angsung mel i batkan dua raksasa Grup
Medco (Arifin Pani goro) dan Grup Bakrie (Ni rwan Bakrie)
harus di tanggung oleh seluruh rakyat Indonesi a yang
sudah mel arat.
Mesti nya pemerintah ti dak perl u berti ndak terl al u
jauh. SBY -JK sebagai presi den dan wapres pi l i han rakya t
cukup berti ndak sebagai pel i ndung rakyat. Presi den atau
wapres cuma perl u memanggi l bos- bos perusahaan yang
terl i bat dan memaksa mereka untuk mengembal ikan
kehi dupan dan masa depan para korban lumpur dengan
tenggat waktu yang ketat. Mereka tel ah kehi l angan
tempat ti nggal , kampung hal aman, l adang nafkah,
sekol ah, tempat mengaji, masji d, masa lalu, masa kini dan
bukan ti ndak mungkin juga masa depan mereka. SBY -JK,
yang tel ah mendapatkan kepercayaan rakyat, bi sa
menggunakan kesempatan i ni untuk membuktikan rasa
ci nta mereka kepada rakyat, kepada tanah ai r. Tentu
pemerintah juga bol eh membantu kedua raksasa i tu
dengan dana tal angan atau pinjaman, agar proses ganti
rugi nya ti dak berlarut- I arut. Namun bi l a mel i hat Perpres
No 14/2007 tentang Pembentukan Badan Penanggul angan
Lumpur Si doardjo, nampaknya bukan i tu yang i ngi n
di capai . Setidaknya ada 3 hal yang patut di perhatikan
dari Perpres tersebut: pertama, dia meng- al i hkan seba
gi an besar tanggungjawab dari pi hak Lapi ndo kepada
pemeri ntah, terutama dal am perbaikan i nfrastruktur dan
bi aya so si al . Kedua, di a mengi zi nkan pembayaran ganti
rugi dengan menci ci l tanpa bunga. Padahal para korban
telah merasakan penderi taan i tu l angsung dan terus-
menerus sel ama setahun l ebi h tanpa kepasti an. Sebagi an
mal ah tel ah menderi ta gangguan ji wa karena tak kuat
menahan deri ta aki bat l uapan l umpur yang meneng
gel amkan rumah, sawah dan tempat usaha mereka.
Keti ga, di a tel ah mel egal kan penggunaan uang Negara
untuk kepenti ngan perusahaan.
Padahal yang di harapkan hanyal ah agar presi den
dan para pembantunya di kabi net yang pi ntar- pi ntar i tu,
agar Lapi ndo ti dak mel ansi r persyaratan l ai n yang mem
beratkan korban. Perpres No 14/2007 tentu tel ah
di pi kirkan masak- masak sebel um di kel uarkan. Ada dasar
dasar pemikiran dan perenungan mendal am yang men
dahul ui nya. Cuma bi l a dasar- dasar pemikiran i tu ti dak
dijel askan kepada hal ayak ramai , maka yang ti mbl justru
i nterpretasi negati f ten tang i tu. Pada gi l i rannnya ini bi sa
meni mbulkan perasaan kecewa yang sul i t di sembuhkan.
Ol eh karena i tu apabi l a ada i nterpl asi dari waki l rakyat
mengenai i tu, presi den harus berani menjel askannya di
depan si dang waki l rakyat. Apal agi bi l a di i ngat ketika
presi den mengutus 7 menterinya, yang berasal dari
berbagai partai untuk menjawab pertayaan DPR dal am
masal ah resol usi PBB untuk Iran, tel ah di sal ahartikan
banyak kal angan sebagai upaya menji nakkan DPR. Sedang
kal agan awam meni l ai nya sebagai perbuatan pengecut.
Masal ah l ai n yang juga sangat mencoreng muka
Kabine t Indonesi a Bersa tu SBY -JK beberapa bulan terakhir
adal ah Peranji an Ekstradi si dengan Si ngapura. Peranji an
ekstradi si dengan Negara kota i tu tentu merupakan
agenda penti ng kabi net, yang sejak awal menyatakan
perang terhadap korupsi . Sedang para koruptor besar dan
mereka yang di kategorikan sebagai penjahat ekonomi
sebagi an mal ah bersarang di negara tetangga i tu. Dal am
hal i ni orang seri ng menunjuk bos grup Raja Garuda Mas
(RGM) Sukanto Tanoto dan bos Grup Gajah Tunggal
Syamsul Nursal i m. Mereka dan pengusaha semacam i tu
di si nyal i r mendapatkan perl akuan i sti mewa di Si ngapura,
karena membawa banyak dui t dari Indonesi a. Cuma
mengekstradi si kongl omerat besar semacam Syamsul dan
Sukanto tentu bukan perkara mudah. Bahkan mustahi l ,
meski pun mi sal nya sudah ada perjanji an ekstradi si dengan
Si ngapura. Soal nya mereka bel um pernah di bawa ke meja
hijau dal am dakwaan apa pun. Bahkan penyel i di kan atau
penyi di kan pun tak pernah di l akukan terhadap mereka.
Jadi ti dak ada al asan hukm untuk mengekstradi si mereka.
Syamsul , yang l ewat banknya BDNI tel ah mel ahap
BLBI Rp 27,4 tri l i un, memang pernah di panggi l kejaksaan
pada masa Gus Dur- Megawati . Di a tak datang dengan
al asan kesehatan. Lal u bos BDNI i tu kabur ke Si ngapura
dengan al asan berobat. Kasus i tu kemudi an menguap.
Bahkan pada masa Kabi net Gotong Royong Mega- Hamzah,
Syamsul bersama kongl omerat besar l ai n penandatangan
master settlement & acqui si ti on agreement (MSA) di beri
hadi ah sertifi kat rel ease & di scharge (l unas dan bebas
dari segal a tuntutan hukum ol eh Ketua BPPN waktu i tu
Syafruddi n Arsyad Temenggung.
Sedang Sukanto, si bos RGM memang pernah
di cekal berkai tan dengan bangkrutnya Uni bank mi l i knya
yang membebani Negara Rp 4 tri l i un l ebi h. Di a juga
di anggap tel ah merekayasa kepemi l i kan bank tersebut
sampai berkepi ng- kepi ng menjadi 20 l ebi h, di mana
Sukanto menjadi pemegang saham mi nori tas yang ti dak
bi sa di mi ntai pertanggungjawaban. Sedang perintah
cekal nya sendiri tel ah di cabut atas permi ntaan Budi ono
yang saat i tu menduduki posi si menteri keuangan. I tu
di l akukan Budi ono hanya satu bul an setel ah perintah
cekal i tu keluar, tanpa penjel asan sampai sekarang.
Sedang utangnya kepada Bank Mandiri sebesar USS 700
juta l ebi h, yang dul u di beri takan di hapusbukukan di rut
waktu i tu ECW Nel oe, tel ah di bantah Sukanto. Orang
terkaya Indonesi a (menurut Forbes Asi a edi si Oktober
2006) i tu mengaku tak ada masal ah dengan utangnya,
dan di a tetap membayar ci ci l an dan bunganya.
Bai k kasus rel ease & di scharge buat Syamsul dkk,
maupun kasus Uni bank dan utang Sukanto di Bank Mandi ri
sampai saat buku i ni di tul i s tak pernah di permasal ahkan
Kabine t SBY - JK. Jadi siapa yang mau di eks tradi si ? Dan
apa al asannya? Seperti kata Mensesneg Prof. Dr. Yusril
Ihza Mahendra sebel um reshuffl e kedua, yang men
depaknya keluar, perjaji an ekstradi si i tu ti dak sertamerta
bisa memboyong koruptor bal i k ke Indonesi a bersama
uangnya. I tu memerlukan proses panjang mul ai dari
penyel i di kan, penyi di kan, sampai ke proses pengadi l an
dan voni s. I tu bi sa memakan waktu bertahun- tahun.
Sedang tanpa proses pengadi l an dan voni s bersal ah,
maka ti dak seorang pun bi sa di paksa kembal i ke Indonesi a
bi l a di a ti dak menghendakinya. Masal ahnya akan ber
tambah runyam l agi bi l a yang bersangkutan sudah ber
ganti kewarganegaraan.
Namun nampaknya masal ah ekstradi si i ni tel ah di per
juangkan kabi ne t Indonesi a Bersa tu SBY - JK berapa pun
bi ayanya ( at al l cost) . Cuma pemeri ntah Si ngapura
berti ndak l ebi h cerdas. Mereka l angsung mengai tkannya
dengan masal ah pertahanan dan l ati han perang atau
defence cooperati on agreement (DCA) . Waki l Indonesi a
yang hanya punya satu tujuan, penandatanganan perjan
ji an ekstradi si dan merasa di atas angi n, l angsung
terjebak. Setel ah sama- sama menandatangani kesepa
katan, barul ah di sadari bahwa Si ngapura mengambi l keun
tungan jauh l ebi h banyak dan berdam- pak mengurangi
kedaul atan Republ i k Indonesi a dal am jangka panjang.
Sebab Si ngapura bol eh menggunakan wi l ayah l aut
Indonesi a sebagai tempat l ati han perang, termasuk
mel i batkan pi hak keti ga seperti AS, dan l ai n-l ai n. Tentara
Nasi onal Indonesi a (TNI) sebagai tuan rumah ti dak
di bol ehkan terl i bat dal am l ati han. Indonesi a juga ti dak
di perkenankan i kut mengatur, termasuk soal senj ata dan
peluru macam apa yang bol eh di gunakan dal am l ati han
untuk mi sal nya mel i ndungi nel ayan dan habi tat l aut.
Si ngapura merasa keterl i batan TNI akan mempenga
ruhi jeni s l ati han dan mengubah substansi perjanji an per
tahanan. Negara keci l i tu tentu pantas memperjuangkan
kepenti ngannya sendiri . Yang tampak naIf justru pi hak
Indonesi a. Bagai mana ji ka mereka ternyata berl ati h di
wi l ayah R untuk mempecundangi TNI, bi l a suatu saat
terjadi konflik bersenj ata. Pangl i ma TNI Djoko Suyanto
mengaku tel ah dua kal i memi nta Si ngapura membahas
soal teknis l ati han perang yang akan di gel ar di wi l ayah
Indonesi a, tapi ti dak mendapat tanggapan. Saya jadi
teri gat sejarah bangsa kita. Dul u raja- raja nusantara
sudah di ti pu ol eh kompeni dal am perjanji an yang ti dak
di mengertinya. Mereka menyangka ti dak akan ada
konsekuensi yuri di s dari kertas- kertas yang di tanda
tangani . Lal u Soeharto yang pani k di tengah kri si s yang
menyesakkan dada, menandatangani 50 poi n LoI yang
juga ti dak di mengertinya. Ironi s sekal i bi l a Menteri
Pertahanan Prof. Dr. Juwono Sudarsono dan Menl u Hasan
Wi rayuda juga terjebak dengan cara yang sama, di zaman
reformasi pul a.
Tentu dapat di makl umi bi l a para waki l rakyat di DPR
berang. Mereka bahkan meni l ai perjanji an i tu sebagai
menggadai kan kedaul atan untuk sesuatu yang tak pasti .
DPR menol ak meratifikasi nya. Sedang Menteri Pertahanan,
yang juga pakar hubungan i nternasi onal , ngotot memaksa
dew an berpikir ulang bi l a ingin menol ak. Juwono yang
renta, i barat pohon cokl at tel ah mel ewati usi a 7 tahun
al i as l ewat masa produktifnya, berargumen: "dengan
perjanji an ekstradi si , Indonesi a di pastikan bi sa mengem
balikan aset Negara US$ 600 juta yang di l arikan koruptor
ke Si ngapura. " Siapa yang menjami n? Bagai mana pula
caranya? Apal agi angka yang di sebutnya sangatl ah keci l .
Ada dua kemungki nan yang mendorognya memberi
angka sekeci l i tu. Pertama, di a memang ti dak punya data
akurat tentang berapa banyak uang Negara yang di bawa
kabur ke negeri ji ran i tu ol eh koruptor atau penjahat
ekonomi . Kedua, yang di maksudhnya memang penjahat
ekonomi kel as teri . Di a menambahkan, seperti di kuti p
Koran Tempo ( 14 Juni 2007) : "Perjanji an ekstradi si , i mpl e
mentati on agreement, dan DCA merupakan ti ga hal dal am
satu paket. Apabi l a ada sal ah satu yang ti dak di ratifi kasi ,
artinya perjanji an yang l ai n juga ti dak berjal an, " kata
mantan Dekan Fakul tas I1 mu Sosi al dan I1 mu Pol i ti k
Uni versi tas Indonesi a i tu tegas entah mewakili si apa.
Mesti nya di a bi sa berbi cara tegas pul a terhadap
Si ngapura. Hal senada juga di l ontarkan Departemen Luar
Negeri Si ngapura seperti di ku tip AFP. "Posi si Si ngapura
adal ah bahwa peranji an i tu sudah sel esai dan i si nya ti dak
bi sa di ubah begi tu saja atau sebagi an tanpa meni mbulkan
risiko berantakannya sel uruh paket perjanji an ekstradi si
dan pertahanan. "
Pernyataan i tu dengan gambl ang menunjukkan beta-
pa supenornya POSI SI Negara mI ni Si ngapura di hadapan
republ i k Indonesi a, sehi ngga di a berani mendi ktekan
kehendaknya. Kekal ahan ini seperti mel engkapi kekal ahan
yang berl angsung terus di tengah era gl obal i sasi . Sebel um
i tu republ i k yang di waki l i Dr. Ri zal Mal arangeng dan Li en
Cie Wei tel ah menel an kekal ahan mel awan Exxon, sehi gga
bl ok Cepu harus di serahkan pengel ol aannya kepada
perusahaan AS tersebut. Jauh sebel umnya pul a pada
masa Kabi net Gotong- royong Mega- Hamzah, Indonesi a
harus menyerahkan Pul au Sempadan dan Li gi tan kepada
Mal aysi a. Ini merupakan aki bat dari kekal ahan di pl omati k
R di bawah pi mpi nan Menteri Luar Negeri Hasan Wi rayuda
di mahkamah i nternasi onal . Bukan ti dak mungki n Ambal at
pun nanti nya akan terl epas, mengi ngat kemampuan
di pl omasi R di ranah i nternasi onal maki n meng
khawatirkan saj a. Sedang posi si sang menl u tetap
di pertahankan sampai sekarang. Bahkan Juwono yang
dul u di kenal sangat bri l i an dan sangat saya kagumi ,
di usi anya yang uzur sudah menjadi sel emah i tu. Indonesi a
modern sangat meri ndukan kembal i nya di pl omat- di pl omat
jempol an sekel as Haji Agus Sal i m dan Muhammad Roem
yang tak gemetaran menghadapi negara l ai n.
Jel as ada yang sal ah di negeri i ni , sehi ngga bencana
terus mengepungnya dari segal a arah. Sebagi an terang
terangan menganggapnya sebagai azab dari Al l ah.
Sebagi an l agi meni l ai nya sebagai aki bat kebodohan para
pemi mpi n negara, dan yang l ai n mel i hatnya sebagai reaksi
al am. Aki bat ulah segel i nti r orang- orang yang mau cari
untung sebanyak- banyaknya, al am kehi l angan kesei m
bangannya dan bereaksi bal i k. Bukan ti dak mungki n suatu
saat ada orang yang bi sa meyakinkan penduduk bahwa
azab i ni datang, karena mereka tel ah sal ah memi l i h
pemi mpi n dan waki l - waki l mereka. Bi l a i tu terjadi , maka
cabut mandat adal ah tema yang akan semaki n popul er.
Cabut mandat nanti nya akan berubah menjadi satu
satunya jal an untuk menghentikan bencana l ebi h jauh.
Apal agi setel ah kasus al iran dana nonbujuter Departemen
Kel autan dan Peri kanan (DKP) di ungkap mantan menteri
nya Rochmin Dahuri di Pengadi l an. Aliran dana i tu tel ah
membuat tokoh- tokoh nasi onal partai , bai k yang dari bl ok
reformi s maupun stock l ama, menjadi naji s di mata
masyarakat. Sebagi an dana i tu ada yang datang dari
pengusasaha i mpor pasi r l aut Si ngapura. Mereka merasa
perl u memberikannya kepada menteri Rochmi n waktu i tu.
Tujuannya agar 7 kapal berbendera asi ng, yang ter
tangkap basah mengangkut pasi r dan di tahan pemeri ntah
Indonesi a, di bebaskan.
Ekspor pasi r l aut i ni tel ah memperl uas teritorial
Si ngapura dari 560 km2 menjadi 660 km2 dalam 30 tahun.
Menurut data resmi pemeri ntah Si ngapura pasi r yang
sudah di angkut 18,8 mi l i ar kubi k atau seni l ai Rp 105
tri l i un. Bertambahnya daratan Si ngapura sel uas 100 km2
i tu tentu membuat batas l aut Si ngapura bertambah maj u.
Bukan ti dak mungki n nanti beberapa pul au kita yang
berdekatan dengan Si ngapura akan bi sa di kl ai m sebagai
mi i k mereka. Atau seti daknya menjadi sengketa di
mahkamah i nternasi onal yang menghabi skan energi dan
bi aya mahal . Artinya pemeri ntah Indonesi a sendiri dan
perusahaan- perusahaan nasi onal tel ah memberi senj ata
kepada negara tetangga i tu untuk merampok wi l ayah kita.
Saya jadi teri ngat Ambal at. Pul au keci l , yang mengandung
mi nyak i ni , dul u masuk wi l ayah Indonesi a. Ki ni menjadi
sengketa dengan Mal aysi a setel ah pul au Li gi tan dan
Sepadan masuk wi l ayah mereka dank arena i tu wi l ayah
l aut Mal aysi a mel uas sampai ke Ambal at. Tentu kita ti dak
i ngi n perluasan Si ngapura aki bat ekspor pasi r i tu meng
aki batkan ki ta kehi l angan beberapa pul au l agi . Di si si l ai n
aki bat ekspor pasi r i tu, secara l egal maupun sembunyi
sembunyi , tel ah meni mbulkan kerusakan l i ngkungan di
pul au- pul au seki tar Sel at Mal aka. Bahkan pul au Ni pah
sempat hi l ang aki bat pengerukan pasi r. Nah sebagi an
dana i tu tel ah, seperti terungkap di pengadi l an, tel ah i kut
membentuk dana non buj eter DKP yang di al i rkan Rochmi n
ke berbagai l embaga, termasuk partai - partai dan tokoh
tokohnya.
Ami en sendi ri , si pemi mpi n kaum reformi s, secara
jantan mengakui meneri ma al i ran dana DKP tersebut.
Bahkan di a menyebutkan sekal i an bahwa dana i tu tel ah
di pakai nya untuk pasang iklan dal am rangka pi l pres. Untuk
i tu Ami en bersedi a di hukum. "Ya kal au karena i tu saya
mesti masuk penjara 10 tahun, mi sal nya, ya gak apa.
Yang penti ng Indonesi a bi sa menjadi negara maju dan
demokratis, " katanya kal em beberapa waktu l al u di
tel evi si . Setel ah pengakuan Ami en, satu per satu tokoh
tokoh partai lain ikut mengaku. Tidak semuanya memang.
Gol kar mi sal nya, justru membantah. "Dana kampanye kita
sudah di audi t dan sudah cl ear. Tidak ada i tu dana DKP, "
sanggah wapres Jusuf Kal l a yang juga Ketua Umum Gol kar
kepada wartawan. Sementara i tu beberapa partai
mengambi l jal an berputar untuk menyel amatkan partai
dan orang- orang penti ngnya. Beberapa nama yang ti dak
terlalu penting nampaknya akan di munculkan sebagai
kambi ng hi tam dan di korbankan. Bel akangan Ami en dan
SBY berdamai dan bersepakat untuk memasukkan kasus
i tu dal am wi l ayah hukum. Ini sebetulnya sebuah kompromi
yang bagus, agar persoal an- persoal an negara yang l ebi h
penting bi sa di bereskan dul u.
Cuma karena kasus tersebut tel anjur merusak
partai - partai dan nama- nama tokoh penti ngnya di tataran
pol i tik, maka perlu juga di buat l embaga ad hoc untuk
menjerni hkannya. Tanpa upaya seperti i tu, maka rakyat di
akar rumput akan menganggap semua partai dan
tokoh- tokohnya tak bi sa di percaya. I tu sangat berbahaya
bagi masa depan bangsa. Padahal sebagi an mungki n
benar- benar bersi h. I tu sebabnya dari pada semua menjadi
korban, ada baiknya kasus i ni di bongkar habi s. Mereka
yang bersal ah, setidaknyan harus mendapatkan sangsi
pol i ti k. Sebab kasusnya juga berada di wi l ayah pol i ti k.
Ada beberapa opsi yang bi sa di ambi l . Pertama,
partai - partai yang memakai uang haram i tu di bubarkan
saja untuk menci ptakan efek jera. Sekai tan dengan i tu
eksekutif partai di cabut hak pol i tik- nya untuk di pi l i h
sebagai anggota dewan maupun dal am jabatan kenega
raan. Sangsi i ni mungki n terlalu keras, tapi efeknya akan
segera terasa dalam pembrantasan korupsi . Kedua,
partai - partai yang memanfaatkan dana nonbuj eter i tu
di di skualifikasi . Seti daknya mereka tak bol eh ikut pemi l u
l egi sl atif dua kal i berturut- turut. Sedang tokoh- tokoh
teras partai nya ti dak di perkenankan menjadi cal on
anggota l egi sl ative dan menduduki jabatan-jabatan publ i k
un tuk waktu 10 tahun. Ke ti ga, tokoh- tokoh partai , tanpa
kecual i , menyatakan kesal ahannya dan memi nta maaf
kepada sel uruh rakyat Indonesi a mel al ui tel evi si sel ama 3
hari berturu t- turu t pada saa t pri me ti me. Dengan cara i ni
partai - partai tersebut tel ah merehabi l i tasi namanya,
sehi ngga masa depan demokrasi Indonesi a bi sa di sel a
matkan. Tanpa i tu mungki n yang muncul adal ah prahara
dahsya t yang meni mpa partai - partai dan tokoh- tokohnya.
Yang menjadi sasaran utama tentu mereka yang sudah
menjadi anggota dewan dan yang menduduki jabatan
jabatan publ i k.
Tak cuma i tu yang patut di khawatirkan. Di tengah
keti dakpasti an dan kemuakan pada partai seperti i ni , ada
satu l agi ramal an yang akan ikut meramai kan duni a pol i ti k
ke depan. Ramal an i tu kini beredar l ewat sms. Konon
berasal dari Jayabaya yang di sampai kan kembal i Raden
Ngabehi Ronggo Warsi to. Bunyinya kal au di Indonesi akan
seperti i ni : Nusantara akan kembal i menjadi negara besar
dan mengal ami masa keemasan setel ah di pi mpi n 7 orang
pemi mpi n. Yang pertama, orang- orang dari penjara (satrio
kinunjoro murbo waseso), Soekarno dan rekan- rekanya
yang memerintah republ i k setel ah prokl amasi kemerdekaan
adal ah bekas tahanan. Kedua, Satrio Mukti Wi bowo
kesandung kesampar, i ni di ni sbatkan kepada Soeharto.
Keti ga, Satrio ji numput semel o atur gawe wi rang, i ni
Habi bi e. Keempat, Satrio Lel ono topo ngrame, wuto
ngi teri jagad, i ni Gus Dur. Kel i ma, Satrio pi ni ngi t hamung
tuwuh - i ni Megawati (yang di pi ngi t cuma wani ta) .
Keenam, Satrio pi ni l i h hamboyong pambukani ng gapuro,
gel ar kl oso tanpo ngl engahi , i ni SBY (pemi mpi n yang
katanya ti dak pernah duduk karena banyaknya per
soal an) . Ketujuh, Satrio pi nandi to si ni si han wahyu, ratu
tanpo makutho. Yang i ni masi h mi streri us. Dia ti dak
bermahkota al i as ti dak mel al ui pemi l i han normal . Ramal an
i ni seperti sengaja di pas- paskan dengan apa yang tel ah
l ewat, sehi ngga mengundang orang untuk mewujudkan
yang ketujuh.
Bagai manapun naifnya, banyak kal angan memperca
yai nya. Bi l a jutaan orang berani menggantungkan nasi b
nya pada undi an untuk menjadi kaya l ewat kui s judi sms,
i kl an sabun, sham po, tabungan bca, dan l ai n- l ai n,
menambah satu l agi bentuk judi tentu bukan masal ah. Bi l a
mereka yang mempercayai nya bertemu gerakan cabut
mandat dan mereka yang i ngi n menghentikan azab, tentu
api nya akan membakar semua.
SBY - JK, presi den dan wapres pi l i han rakya t, ten tu
masi h memi l i ki pel uang untuk memadamkan api i tu
sebel um pijarnya terl i hat, tapi bukan dengan membrangus
gerakan dan menangkapi tokoh- tokoh penari k pel atuk
ke tidakpuasan. SBY -JK cuma bi sa memadamkannya
dengan ci nta, dengan cara-cara yang di tempuh para
negarawan sej ati . Presi den dan Wapres cuma perlu
mel akukan sedi ki t l ompatan sai to untuk kel uar dari jal an
jal an yang tel ah di bua tkan orang l ai n. SBY -JK cuma perlu
meri nti s jal an baru seperti tel ah di paparkan di atas, yang
mungki n saja akan berl awanan arah dengan apa yang
tel ah berjal an sel ama i ni .
z
Indon' k
Tinggal Landas
Mul anya memang kri si s moneter (kri smon) yang menye
babkan ni l ai tukar rupi ah terus mengempi s terhadap USS
pada bul an Jul i 1997. Keadaan i ni mengkhawatirkan
banyak orang. Pel aku bi sni s, yang sebel umnya banyak
mengandal kan utang l uar negeri , tentu menjadi makhl uk
yang pal i ng cemas. Sebab setel ah band i ntervensi
di perl ebar, ni l ai Rp l ang sung masuk ke jurang yang maki n
l ebar i tu. Artinya bi l a band i ntervensi benar- benar
di cabut, dapat di pasti kan ni l ai Rp akan terjun bebas.
I tul ah yang di predi ksi ol eh pakar- pakar ekonomi semacam
Managi ng Di rector Econi t waktu i tu Dr. Rizal Raml i ,
pengamat ekonomi kri tis Kwi k Ki an Gi e dan Fu' ad
Bawazier, mantan Di rjen Pajak yang kemudi an di angkat
Soeharto menjadi Menteri Keuangan pada Kabi net
Pembangunan VII .
Namun, suara- suara para pakar i ni tertutup ol eh
suara- suara l ai n yang l ebi h l antang, bai k di dal am kabi net
maupun di l uar. Suara- suara l antang yang bel akangan i tu
justru memberi semangat pemeri ntah untuk ikut saran
IMF. Mereka menganggap sudah waktunya pemeri ntah
mel epas band i ntervensi dan membi arkan pasar uang
menentukan ni l ai nya. Si stem ni l ai tukar mengambang ter
kendal i (Managed foati ng exchange rate) , yang sel ama
i ni di terapkan dengan mendepresi asi rupi ah 5 - 6%jtahun,
di anggap keti nggal an zaman. Kebijakan tersebut di ni l ai
boros, karena memaksa pemeri ntah mencai rkan devi sanya
untuk menjaga stabi l i tas ni l ai Rp. Sebal iknya dengan
mel epas band i ntervensi , maka pemeri ntah bi sa meng
hemat devi sa. I tu al asan pertama. Al asan kedua, funda
mental ekonomi Indonesi a sangat kuat, tak mungki n roboh
ol eh badai moneter seperti yang meni mpa Korea dan
Thai l and yang ni l ai mata uangnya mengempi s 40% l ebi h
setel ah band i ntervensi di l epas. Keti ga, Indonesi a masi h
punya cadangan de vi sa di atas US$ 21 mi l i ar, cukup
besar untuk menjaga stabi l i tas moneter.
Begi tul ah pemeri ntah Indonesi a di bawah Soeharto
kemudi an mencabut band i ntervensi , dan membi arkan Rp
terjun bebas di pasar uang yang penuh spekul an. Maka
ti ba- tiba fundamental ekonomi yang di aggap kuat i tu
bobol dan duni a usaha pun terhempas. Seiring mengem
pi snya ni l ai Rp terhadap val uta asi ng (val as), terutama
US$, ni l ai utang pemeri ntah dan perusahaan- perusahaan
swasta nasi onal menggel embung hebat. Perusahaan
perusahaan tak mampu membayar utang yang membeng
kak sampai 500% aki bat mengempi snya ni l ai Rp sebesar
i tu. Ini pada gi l i rannya menyeret perbankan di tanah ai r
i kut masuk jurang. Ya si apa yang bi sa membayar utang
yang ti ba- ti ba meni ngkat 5 kal i l i pat saat j atuh tempo?
Artinya bi l a sebel um kri si s 6 atau 7 tahun l al u mereka
memi njam US$ 200 juta atau Rp 400 mi l i ar dengan kurs Rp
2. 000jUSS, maka saat j atuh tempo mereka harus
membayarnya 5 kali l i pat atau Rp 1 tri l i un. Bagai mana
caranya? Dengan keuntungan 100% pun i tu tak akan bi sa
di bayar, apal agi kal au cuma 20%. Di si si l ai n harga bahan
baku yang mesti di i mpor juga meni ngkat 5 kal i l i pat,
sedang harga tak mungki n bi sa di nai kkan 5 kali l i pat pul a.
Artinya perusahaan- perusahaan yang kekenyangan utang
dol ar dan penghasi l annya dal am Rp, dapat di pastikan
l angsung megap- megap tak bisa bernapas.
1. Catatan-Catatan Menjelang Jatuhnya Orde Baru
Para pakar dan pel aku ekonomi sebenarnya sejak awal
tel ah menyadari bahwa kri si s yang mengharu- biru duni a
usaha Indonesi a adal ah kri si s ni l ai tukar al i as kurs.
Buktinya tak sul i t di cari . Apal agi bi l a di i ngat pul uhan
tahun ekonomi Indonesi a, yang menerapkan si stem kurs
mengambang terkendal i , oke- oke saj a. Bi l a si stem i tu
terus dijal ankan, maka kurs Rp terhadap USS akan
menjadi Rp 4. 000jUS$ pada tahun 2018- 2020. Artinya
dengan depresi asi atau penyusutan ni l ai 5%jtahun, maka
kurs yang pada 1997 bertengger di angka Rp 2. 130jUSS
dal am waktu 20 tahun ke depan baru akan menjadi Rp
4000jUS$. Dal am perjal anan waktu i tu ti dak akan terjadi
gejol ak dan kejutan apa- apa, karena semuanya bi sa
di perhi tungkan dan terkendal i . Sebal i knya dengan meng
ambi l jal an pi ntas mencabut band i ntervensi , demi meng
hemat devi sa, dal am waktu setahun saja ni l ai Rp tel ah
menyusut 500%, sehi ngga menjadi Rp 10. 000jUSS pada
1998. Penghematan macam apa yang di dapat?
Sel ama ti ga dekade sebel umnya Indonesi a oke- oke
saj a. Padahal utangnya besar. Pembangunan beral an
l ancar. Bahkan di puji Bank Duni a, IMF dan para pakar.
Berbagai l embaga pendanaan l uar negeri , kata Fu'ad
Bawazi er, berl omba- I omba menawarkan dan mel emparkan
dananya ke Indonesi a. Mereka memuji - muji Indonesi a
sebagai negeri yang ' very good. ' Fundamen tal ekonomi
Indonesi a di ni l ai kuat. Pokoknya semua ' happy. ' Seandai
nya ti dak ada masal ah kurs, mungki n sekarang masi h oke
oke aja. Orang masi h mampu membayar utang dal am dan
l uar negeri . Fu' ad meni l ai dal am urusan ni l ai tukar Rp,
pemeri ntah kurang teguh pendirian dan terlalu banyak
mendengar suara- suara l uar.
Fu' ad mengakui masi h banyak yang ti dak benar da
l am ekonomi Indonesi a. Ada si stem ekonomi l i beral ber
dampi ngan dengan monopol i , tata ni aga, dan si stem
perbankan dengan bank sentral nya yang amburadul .
Perbankan sangat di manjakan l ewat program penjami nan,
sehi ngga pengel ol aannya menjadi ti dak 'prudent: Meski
demi ki an, di a yaki n, semuanya masi h bi sa di benahi , asal
ti dak dal am keadaan pani k. Namun kurs sebagai sumber
mal apetaka mesti di kendalikan dul u. Kal au ti dak, maki n
sul i t membenahi struktur ekonomi yang kacau, i nefi si en
dan di stortif. Untuk mengatasi masal ah kurs i ni , Fu'ad
menyarankan agar pemeri ntah menerapkan currency bord
system (CBS), satu kubu dengan Peter F. Gontha yang
memboyong Steve Hanky.
Sebal i knya kubu IMF l ebi h senang membi arkan ni l ai
tukar Rp mengambang seperti i tu. Mereka menganggap
nanti juga beres sendiri . Fu'ad sendiri berpendapat resep
IMF mungki n akan bermanfaat, tapi bukan pada saat
utang pemeri ntah dan swasta sedang j atuh tempo. Jika
masal ah nilai tukar ti dak di sel esai kan segera, kata orang
Banyumas i tu, program-program jangka panjang yang
di kemas IMF dal am satu bundel dengan pi njaman akan
si a- si a. Bahkan pak Harto sendi ri , kata di a, akhirnya
menyadari bahayanya pel epasan band i nterensi i tu. Dari
si tul ah muncul i de CBS. Fu'ad sendiri mengaku tak
menol ak resep generi k IMF yang di kenal dengan Letter of
Intent (LoI), asal masal ah kurs di sel esai kan dul u. Saat
masuk Kabi net Pembangunan VII, Fu'ad memang berupaya
menggi ri ng USS ke tingkat yang wajar terhadap Rp. Di a
mematok Rp 6. 000jUSS sebagai prasyarat perundi ngan
dengan IMF, tapi Soeharto keburu l engser di terjang
reformasi dan Fu'ad tak i kut ' berl ari' pada estafet berikut
nya di bawah Habi bi e
Masal ah kurs Rp i ni sebenarnya memang tak bi sa
di anggap enteng. Agar l ebi h mudah di pahami , mari l ah kita
ambi l contoh PLN. Di sampi ng karena berbagai sal ah urus,
kebocoran, i n efi si ensi dan proyek l i strik swasta yang
mahal , perusahaan l i strik negara i ni sangat di rugikan ol eh
kurs. Menurut Di rut PLN Eddi e Wi di ono, dal am sebuah
wawancara dengan penul i s untuk majal ah SWA, pada
tahun 1996, PLN berhasi l menuai l aba Rp 1, 2 tri l i un. Kurs
waktu i tu cuma Rp 2. 407jUS$ (kurs ini sebenarnya
keti nggi an, tahun i tu cuma seki tar Rp 2. 100- 2. 300jUSS) .
Masi h menurut Eddi e pada 1997 ketika ni l ai rupi ah mel orot
menjadi rata- rata Rp 4. 673jUSS, PLN membukukan rugi Rp
0, 6 ti l i un. Tahun 1998 kerugian PLN meni ngkat menjadi Rp
9, 2 tri l i un, kurs Rp 8. 065jUSS. Tahun 1999 kerugian mem
bangkak l agi menjadi Rp 1 1, 4 triliun, kurs Rp 8 . 136jUS$.
Tahun 2000 kerugian PLN meni ngkat drastis menjadi Rp
23, 4 triliun, sel nng mengempl snya kurs menjadi Rp
9. 643jUSS.
Mel i hat angka- angka kerugian di atas, tentu masuk
akal bi l a banyak pakar i ngi n menerapkan kurs tetap l ewat
CBS atau kembal i ke si stem ' managed foati ng rate:
Dengan demi ki an rakyat ti dak perlu ikut menanggung
kerugian kurs tersebut dengan membayar l i strik l ebi h
mahal , sesuai saran IMF. Kwi k Ki an Gi e sendi ri , dal am
kesempatan wawancara dengan penul i s majal ah SWA,
menganggap kurs yang wajar adal ah seki tar Rp
1 . 800jUSS. Patokannya sederhana saj a: harga paket
McDonal d di AS dan di Indonesi a di sandi ngkan, l al u di kurs,
maka di dapatl ah angka i tu. Namun baik pendukung CBS
maupun managed foati ng rate semacam Kwi k, tak
di dengar Soeharto. Sang penguasa orba sudah lebih dulu
menadatangani kesepakatan dengan IMF. Tanpa di sadari
butir- buti r kesepakatan yang mendeti l i tu tel ah mencabut
kedaul atan Negara. Artinya pemeri ntah dan pemi mpi n
negeri i ni kehi l angan kemandi ri annya untuk mencari sol usi
kreati f atas kri si s yang meni mpa negaranya. Ki ta akan
kembal i lagi ke butir- buti r kesepakatan tersebut nanti
pada sub bab ten tang GBHN Super dari Bawah Meja
IMF.
Keputusan pemeri ntah R meneri ma solusi buatan
IMF untuk mengatasi kri si s i tu berbeda secara di ameteral
dari pemeri ntah Mal aysi a. Perdana Menteri Mal aysi a
waktu i tu Mahathi r Muhammad memi l i h untuk menol ak
IMF. Di a menetapkan fixed rate buat RM (Ri nggi t Mal ay
si a) . Pokoknya USS 1 di patoknya sama dengan RM 3, 4.
Bukan cuma i tu. Guna mencegah pel ari an modal dan agar
RM ti dak menjadi bul an-bul anan para spekul an di pasar
uang di London sana, Dr. M, begi tu di a di sapa, memberi
ul ti matum: ri nggi t yang ada di l uar Mal aysi a, bi l a tak
masuk kembal i dal am waktu satu bulan setel ah di tetap
kannya kurs tetap, maka di anggap tak l aku!
Tanpa IMF, pada 5 Desember 1997 pemeri ntah di raja
Mal aysi a menggel i ndi ngkan paket pengencangan ikat
pi nggang yang mengutamakan kemandi ri an. Paket i tu
mel i puti i nstrumen yang sangat l uas, makro maupun
mi kro. Anggaran bel anjda negara di pangkas 18% dan
proyek- proyek raksasa yang ti dak ada hubungannya
dengan kepenti ngan rakyat banyak di tangguhkan. Target
pertumbuhan di turunkan dari 7% menjadi 4-5% saja. Lalu
defi si t neraca berjal an di ci utkan menjadi 3% dari PDB
(sebel umnya 4%) dan pertumbuhan kredi t di batasi
maksi mal 15% per tahun dari sebel umnya 30%. Di si si l ai n
pembi ayaan sektor atau kegi atan nonproduktif dan
spekul atif di hentikan sama sekal i . Pada saat sama, untuk
memul i hkan kepercayaan di pasar modal , Pemeri ntah
menutup i zi n pencatatan (listing) saham baru, rights
issue, serta l angkah- I angkah restrukturisasi perusahaan
seperti sal i ng bertukar saham (share swap). Ini adal ah
suatu keputusan yang berani dan sangat fokus untuk
mengatasi kri si s yang mul ai mendekat.
Menurut Sri tua Ari ef dal am artikelnya di Kompas (8
Januari 1998) berbeda dari negara l ai n yang memi l i h
menel an pi l pahi t IMF, Mal aysi a ti dak mengurangi atau
menghapuskan subsi di . Ti dak pul a menai kkan harga- harga
barang dan jasa (public utilities) . Kontraksi fiskal i tu
sepenuhnya di tujukan untuk mengurangi konsumsi
barang-barang mewah i mpor. I tu bi sa di capai hanya
dengan menghapus proyek- proyek mewah. Mal aysi a l ebi h
mengutamakan i nvestasi bagi pemenuhan kebutuhan
pokok rakyat. Penurunan target pertumbuhan bukanl ah
aki bat peng- hematan, tapi penegasan bahwa ji ka strategi
pro rakyat dijal ankan dengan benar, pertumbuhan pasti
di rai h. Ini sesuai dengan pemi kiran kaum struktural i s
bahwa redi stribusi di l akukan bersama pertumbuhan, bukan
redi s tribusi dari pertumbuhan.
Pemeri ntah di raja Mal aysi a, kata Sri tua, berkeputus-
an memperbesar dukungan bagi i ndustri - i ndustri keci l dan
menengah, terutama yang di mi l i ki orang Mal aysi a
(Mel ayu), mel al ui semacam pani ti a khusus yang mem
proses permohonan kredi t. Kebijakan i ni di dukung l arangan
atau pembatasan ketat kredi t untuk proyek- proyek
perumahan mewah dan konsumsi mewah. Jadi pemeri ntah
Mal aysi a menyadari bahwa yang menyebabkan over
heated economy bukan kredi t secara kesel uruhan, tetapi
kredi t kepada sektor- sektor konsumsi mewah. Hasi l nya?
Hasi l dari paket kebijakan kreati f i tu sangat l uar
bi asa, sesuatu yang tak pernah di pi kirkan ol eh IMF dan
para pendukungnya sendiri . Wonder boven wonder al i as
aneh bi n ajai b: dengan menol ak resep IMF, kri si s tak jadi
mampi r di Mal aysi a sampai sekarang. Bahkan negeri ji ran
i tu mampu berekspansi ke l uar negerinya untuk ber
i nvestasi dan membel i aset- aset Indonesi a yang dijual
murah oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasi onal (BPPN) .
Sebal iknya di Indonesi a aki bat menjadi pak turut
IMF, kri si s moneter i tu tanpa dapat di bendung terus
berkembang menjadi kri si s ekonomi berkepanjangan.
Keadaan menjadi l ebi h parah l agi , terutama setel ah
pemeri ntah menerapkan kebijakan uang ketat ( ti ght
money pol i cy) dengan menaikkan suku bunga setinggi
ti nggi nya, untuk mencegah pel ari an modal . Memang modal
tak jadi l ari , tapi juga tak bi sa di manfaatkan untuk
memutar roda ekonomi . Sebagi an besar mengendap di
bank atau Sertifikat Bank Indonesi a dan menjadi beban
baru. Akibatnya uang beredar menjadi sedi ki t. Bank
mengal ami ,negative spread' , tak berani menyal urkan
kredi t ke duni a usaha. Sektor riil mati suri . Banyak per
usahaan tak mampu lagi membi ayai operasi onal dan
terpaksa mel akukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Keadaan i ni secara si mul tan menci ptakan kesengsaraan di
kal angan rakyat banyak, di sampi ng frustrasi dan putus
asa. Aki batnya ratusan ri bu orang kehi l angan pekerjaan.
Sementara angkatan kera baru, bahkan yang baru l ul us
dari Perguruan Ti nggi , tak bi sa di serap. Indonesi a ti ba
ti ba kebanjiran seki tar 20 juta penganggur baru.
BJ Habibie
Toh bencana yang meni mpa
Indonesi ti dak berhenti sampai di
si tu. Pul uhan ri bu Tenaga Kerja Indo
nesi a (TKI) di mancanegara di usi r
pul a secara ti dak hormat. Yang
pal i ng mengenaskan ten tu kejadi an di
negara ji ran terdekat ki ta sesama
Mel ayu, Mal aysi a. Di negerinya Dr. M
i tu. 7 orang TKI tewas di tembak kaki
tangan kerajaan dal am ' Operasi Nyah'
pada akhi r 1997. Waki l Presi den
(wapres) BJ Habi bi e yang sempat berkunjung ke Mal aysi a
setel ah peri sti wa tersebut, sayangnya tak sempat
menanyakan kepada pemeri ntah Mal aysi a: mengapa kaki
tangan kerajaan sampai menembak warga negara Indo
nesi a? Mereka bukan kri mi nal ! Mereka cuma mencari kerja
agar perut tak keroncongan, sebab negeri sendiri tak
mampu memberi pekerjaan dan penghasi l an yang l ayak.
Dal am hal membel a warga negaranya, Indonesi a
sebenarnya bi sa meni ru Fi l i pi na, yang membel a Contem
pl asi on, tenaga kerja wani ta negeri i tu yang di perl akukan
tidak adi l di Si ngapura. Fi del Ramos, sang presi den waktu
i tu, bahkan rel a kehi l angan berbagai kontrak bi sni s
dengan Si ngapura demi membel a harga di ri rakyatnya.
Namun Pemeri ntah Indonesi a mungki n memang sedang
banyak urusan yang l ebi h besar, mi sal nya mencari dana
pembangunan. Makl um roda ekonomi mesti terus
berpu tar. Sal ah- sal ah gara- gara membel a TKI, modal dari
negeri ji ran i tu tak jadi masuk. Apal agi di tengah pacekl i k
dana pembangunan, harga- harga membubung ti nggi pul a
i kut dol ar, terutama sembi l an bahan pokok (sembako) .
Al am kemudi an menyempurnakan penderi taan i tu dengan
EI Ni no, bencana kekeri ngan pl us berbagai hama tanaman
yang menggagalkan panen produk- produk pertani an.
Aki bat pal i ng buruk dari akumul asi bencana tersebut,
kata pengamat pol i ti k UI Arbi Sani t, Orde Baru (orba)
kehi l angan l egi ti masi ekonomi nya. Orba yang sel ama 30
tahun menggemborkan pertumbuhan rata- rata 7% seba
gai prestasi , dan ol eh karena i tu mendapat 'kepercayaan'
untuk mengurus kepenti gan rakyat, l i mbung hanya dal am
6 bul an. Pendapatan per kapi ta Indonesi a yang tel ah
mencapai US$ 1 . 000, aki bat mengempi snya ni l ai Rp
terhadap uss yang mencapai 500%, kembal i ke tahun
tahun sebel um 1967 yai tu seki tar USS 214. Angka i ni
masi h bi sa menurun apabi l a ni l ai Rp terus menyusut
terhadap US$, kecual i ki ta mau menghi tungnya ber
dasarkan si stem onocoroko yang tak bi sa di pertanggung
jawabkan. Menjel ang Mi l l eni um keti ga, setel ah mel ewati 6
kali pel i ta (pembangunan l i ma tahun), Indonesi a 'urung'
ti nggal l andas. Sebagai ganti nya, pemeri ntah Soeharto
kembal i menggiring Indonesi a ke ti tik nol dalam pel ukan
IMF.
Rakyat, yang sel ama i ni di am, memang kehi l angan
kesabarannya. Mereka ikut- ikutan berunjuk rasa di
sel uruh tanah ai r. Sel uruh l api san masyarakat, terutama
kel as menengah- bawah seperti terluka dan meradang di
se antero negeri . Makl um banyak orang tua kehi l angan
kemampuannya membi ayai pendi di kan anak- anaknya.
Kemarahan rakyat i ni l antas membuat Duni a kampus
menggel i at dari ti dur panjangnya. Gel i at i ni l ah yang
kemudi an menjadi ci kal - bakal gerakan reformasi , yang
menuntut perubahan di segal a bi dang, termasuk per
ganti an pucuk pi mpi nan negara. Duni a kampus kembal i
mendapatkan peranan sosi al pol i tiknya.
Begi tul ah masyarakat, mahasi swa, para al umni per
guruan tinggi , organi sasi massa (ormas), dan Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) ti dak l agi hanya menuntut
di turunkanya harga- harga, tapi secara bersama- sama
menuntut reformasi pol i tik, sesuatu yang sel ama i ni pal i ng
di taku ti rezim orde baru (orba) . Soeharto bersama
jajarannya di anggap bi ang kel adi yang mengaki batkan
l emahnya fundamental ekonomi Indonesi a. Rezim i ni tel ah
membengkal ai kan sektor informal , pertani an, peternakan,
dan peri kanan rakyat yang mengaki batkan Ibu Perti wi tak
mampu mencukupi pangan penduduknya. Di si si lain orba
l ewat kebijakan dan keputusan pol i ti k tel ah memberi
segal a pel uang dan fasi l i tas kepada segel i nti r pengusaha
untuk menjadi guri ta bi sni s yang memasung usaha
pribumi .
Kaum reformi s meni l ai setidaknya ada 79 Keputusan
Presi den (Keppres) , yang sangat merugi kan rakyat dan
menguntungkan bi sni s kroni nya, tel ah di kel uarkan
Soeharto sel ama 32 tahun masa kekuasaannya. Di antara
79 keppres i tu ada 2 yang khusus di hadi ahkan buat
kel ancaran proyek properti mewah Grup Sal i m di Tel uk
Naga. Mega Proyek tersebut rencananya di bangun di atas
l ahan 80 ha, separuhnya di dapat dari rekl amasi pantai .
Sedang yang 40 ha merupakan wi l ayah huni an penduduk
yang terdiri dari 13 desa: 7 desa nel ayan dan 6 desa
pertani an beri ri gasi tekni s. Sel ama setengah tahun kedua
tahun 1996 penduduk Tel uk Naga menol ak proyek
tersebut, juga Gubernur Jabar waktu i tu Nuri ana. Yang
pal i ng krusi al adal ah masal ah ganti rugi , karena tanah
mereka cuma di patok seharga Rp 7 ribu- 14 ribu/m2,
sesuai nilai jual obyek pajak setempat (NJOP) . Tentu saja
i tu tak sal ah, tapi pengamat properti Panangi an Si ma
nungkal i t menganggap cara penghi tungan ni l ai tanah
seperti i tu sudah kuno dan tak bi sa di general i si r. "Mesti
nya yang di hi tung adal ah ni l ai masa depan tanah i tu
(future val ue) . Artinya harus di l i hat dul u l ahan i tu
nanti nya untuk apa? Bi l a peruntukanya untuk perumahan
mewah dan hotel bi ntang l i ma, maka ni l ai nya tentu jauh
l ebi h ti nggi di bandi ng bi l a di a di peruntukkan buat mem
bangun sekol ah, perpustakaan dan rumah sangat seder
hana (RSS), " katanya ketika di temui penul i s untuk
majal ah SWA, ketika protes penduduk Tel uk Naga sedang
marak.
Menurut Panangi an bi l a yang mau di bangun memang
servi ce apartemen mewah dan hotel bi ntang l i ma seperti
di rencanakan, maka ni l ai tanah i tu mesti nya bi sa men
capai USS 1 . 500/m2 kal i 30 (bi l a yang di bangun 30
l antai ) . Bi l a di si tu juga akan di bangun rumah sederhana
(RS) dan RSS, sesuai formul a 1 : 3: 6 (satu rumah mewah,
3 RS dan 6 RSS), pl us sekol ah, perpustakaan dan
berbagai fasi l i tas umum, maka nil ai nya nanti di rata
ratakan. Cara pandang pengamat property i tu sangat
progresi f dan pemeri ntah nampaknya sudah harus mul ai
menerapkan cara peni l ai an seperti i tu demi mel i ndungi
kepenti ngan rakyat banyak. Taruhl ah setel ah di kem
bangkan Sal i m tanah i tu akhirnya berni l ai US$ 1 . 500/m2.
Ni l ai i tul ah yang mesti di bagi ti ga, yai tu si pemi l i k semul a
mendapat seperti ga, karena tel ah merel akan tanahnya
plus benefi t ekonomi yang bisa di perol ehnya dari tanah i tu
seumur hi dupnya untuk di kembangkan ol eh Sal i m atau
si apa saj a. Si pengusaha mendapatkan seperti ga bagi an,
karena tel ah bekerja keras mengel ol a dan menai kkan ni l ai
tanah i tu. Sedang seperti ga l agi menjadi hak pemeri ntah,
karena tel ah menjaga segal a sesuatunya sehi ngga bi sa
di kembangkan dan aman. Artinya dengan carfa baru i ni
pemeri ntah bi sa mendapatkan USS 500/m2 tanah di Tel uk
Naga i tu. Ini jauh l ebi h besar di bandi ng 20- 30% dari NJOP
yang cuma Rp 7- 14 ribu/m2 yang pembebasannya
memerlukan kekerasan dan meni mbul kan kesengsaraan.
Akar- akar masal ah semacam i tul ah yang di tuntut
gerakan reformasi untuk di cabut. Seti daknya agar rakyat
negeri i ni kembal i mendapatkan hak- haknya untuk ber
kembang dan makmur dari si si ekonomi . Kaum reformi s
yakin sel ama akar masal ah i tu ti dak di cabut, sel ama
reformasi pol i ti k dan ekonomi ti dak di l akukan, maka
kesal ahan dan penderi taan yang sama akan terul ang.
"Sesungguhnya desakan reformasi pol i ti k yang di teriakkan
mahasi swa atas nama masyarakat bukan sekadar me
ngembal i kan pembangunan kepada standar kehi dupan
manusi a yang wajar. Lebi h dari i tu. Reformasi pol i ti k dan
ekonomi adal ah untuk menghi ndari pengul angan kekeliruan
yang sama. Orba tel ah membengkal ai kan kemampuan
ekonomi rakyatnya sel ama 30 tahun l ebi h dengan akhi r
kegagal an yang menyaki tkan, " jel as Arbi seri us keti ka
di tanya apa sebenarnya yang di tuju ol eh gerakan
reformasi .
Namun tuntutan dan kei ngi nan rakyat banyak i tu tak
digubris pul a oleh waki l - wakil rakyat di DPR/MPR hasi l
pemi l i han umum 1997, yang memakan banyak korban.
Bukti pal i ng nyata adal ah di pi l i hnya kembal i Soeharto
sebagai presi den untuk ketujuhkal i nya secara akl amasi
pada bul an Maret 1998. Para waki l i ni seakan tak mampu
mendengar dan mel i hat kenyataan, bahwa rakyat sudah
bosan dengan gaya kepemi mpi nan orba yang gagal
memberikan kemakmuran dan keamanan bagi rakyatnya.
Si dang yang sama juga mengangkat BJ Habi bi e sebagai
Wapres, satu posi si yang menjadi semaki n strategi s
sei ri ng meni ngkatnya usi a Soeharto. Rasanya janggal bi l a
MPR tak tahu bahwa rakyat secara umum tak meng
hendaki Soeharto l agi , mengi ngat sejak pertengahan
dasawarsa '90-an tuntutan i tu sudah sangat transparan.
Kriteria cal on presi den yang di l ontarkan Ketua Dewan
Pakar Ikatan Cendeki awan Musl i m se Indonesi a (ICMI) Dr.
Ami en Rai s secara gambl ang menunjukkan penol akan i tu.
Jauh sebel um i tu Sri Bi ntang Pamungkas, pol i tikus PPP,
terang- terangan menol ak Soeharto.
Penol akan terhadap orba semaki n kuat l agi setel ah
pembentukan Kabi net Pembangunan VII bul an Maret
1998. Hanya sehari setel ah Presi den dan Wapres di sum
pah, l ebi h 10 ri bu mahasi swa berkumpul di kampus UI
Depok. Di hadapan mereka Ami en Rai s, pakar sosi ol ogi
UGM dan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muham
madi yah, menegaskan kembal i ul ti matumnya. Pemi mpi n
reformasi i tu menyatakan akan mengerahkan people
power yang damai , ji ka dal am tempo 6 bul an kabi net yang
baru terbentuk tak mampu mengatasi kri si s ekonomi dan
moneter. Sebel umnya pada ul ang tahun Hari an Republika
di Hotel Regent Jakarta, Ami en juga tel ah menyampai kan
hal senada. Ketika i tu antara l ai n Ami en memi nta MPR
segera mencari al ternatif l ai n, ji ka dal am waktu 6 bul an
keadaan negara menjadi semaki n parah.
Namun rakyat yang l apar dan putus asa tak punya
cukup kesabaran sel ama i tu. Bel um dua bul an Kabi net
Pembangunan VII berjal an, masyarakat sudah merasa
semaki n ti dak tahan. Ti ti k terang di anggap bel um terli hat,
meski pun para menteri tel ah bekerja keras si ang- mal am.
Sebagai bukti orang menunjuk keengganan IMF men
cai rkan pinjamanannya. Duni a l uar semaki n ti dak percaya
kepada pemeri ntah, dan negeri terci nta di anggap beresiko
ti nggi sebagai tempat beri nvestasi . Sementara (Letter of
Credi t (LC) pengusaha Indonesi a ti dak di teri ma di manca
negara. Tanpa jami nan negara l ai n ekspor- i mpor menjadi
sul i t di l akukan. Sementara uss semaki n l i ar saja dan
bertengger di atas Rp 10 ribu/US$. Ni l ai Rp terus
mengempi s. Pada 22 Januari 1998 saja kurs sudah
mel ampaui Rp 13 ribu/USS.
2. Expatriat Memasuki Masa Suram
Keadaan yang menyesakkan dada i tu ti dak hanya
meni mpa pengusaha, profesi onal dan rakyat Indonesi a
secara kesel uruhan, tapi juga menerpa para pekerja dan
profesi onal asi ng (ekspatri at) . Sel ama pul uhan tahun
mereka memang meni kmati kemewahan di negeri i ni
dengan gaji Uss pul uhan ribu/bul an, berkal i - kali l i pat di
atas pri bumi dengan kemampuan setara. I tu pun masi h
di tambah berbagai fasi l i tas mewah, termasuk kendaraan
dan perumahan. Kini saat duni a usaha menggi gi l kesul i tan
l i kui di tas, mereka harus rel a meneri ma bayaran di bawah
standar. Banyak perusahaan yang mempekerakan ekspa
tri at, menerapkan formul a baru dal am si stem penggaji an.
Al asannya sederhana saj a: menekan bi aya operasi onal
agar perusahaan tak bangkrut. Tenaga kerja asi ng yang
mahal i tu tentu bol eh memi l i h berhenti dari pekerjaannya
atau sekal i an kembal i ke negeri nya bi l a tak setuju dengan
si stem penggaji an baru.
Berdasarkan cara masuknya ke bursa tenaga kerja di
Indonesi a, sebenarnya mereka terbagi dal am 3 gol ongan.
Atau kal au mau sedi ki t i l mi ah, seti daknya bi sa di sebut ada
3 al asan yang mendorong duni a bi sni s di tanah ai r men
datangkan bul e dan tenaga kerja asi ng (TKA) l ai n.
Pertama, kebutuhan perusahaan untuk memperl uas pasar
ke manca negara, sekal i gus untuk mendekati sumber
sumber pembi ayaan i nternasi onal . Ini adal ah perti m
bangan pal i ng rasi onal dan bagus, sebab si asi ng dijadi kan
tenaga handal untuk kepen- ti ngan perusahaan. Tentu di
sl nl mereka harus bi sa menunjukkan prestasi dan
kepi awai annya, bukan sekadar bekerja dengan bayaran
tinggi . Kedua, cuma sekadar l atah atau menganggap
kehadi ran bul e di perusahaan sebagai l ambang bona
fi di tas. Di perusahaan semacam i ni si bul e jel as bisa jadi
raja tanpa harus menunjukkan prestasi berarti yang
menguntungkan perusahaan.
Keti ga, karena tekanan. Ini bi asanya terkai t dengan
pemberi an bantuan atau pi njaman dari l embaga- I embaga
donor (kredi tor) i nternasi onal , seperti IMF, Bank Duni a,
Consul tati ve Group on Indonesi a (CGI), dan l ai n- l ai n.
Yang terakhir i ni bol eh di bi l ang merupakan kel anjutan dari
penjajahan, di mana Indonesi a di paksa untuk menghargai
ekspatri at l ebi h ti nggi dari pribumi . Ti dak jarang l embaga
l embaga i nternasi onal i tu memi nta pemeri ntah untuk
menggunakan produk atau jasa perusahaan- perusahaan
asi ng tertentu. Ini jel as sul i t di tol ak pemeri ntah, karena
berkai tan dengan pi njaman yang biasa di perhal us menjadi
bantuan.
Dengan dasar pemikiran seperti i tu, dapat di makl umi
bi l a banyak perusahaan doyan mempekerjakan expatri at.
Padahal gaji dan fasi l i tas yang harus di beri kan perusahaan
kepada mereka bisa 4- 5 kal i l ebi h besar dari pada tenaga
l okal dengan keahl i an dan pengal aman setara. Hal i ni
meni mbul kan kecemburuan sosi al di kal angan tenaga l okal .
Untungnya perasaan cemburu i tu ti dak sampai berubah
menjadi aksi massa, seperti yang terjadi di Jerman
menjel ang jebol nya Tembok Berl i n. I tu sebabnya Indo
nesi a tetap menjadi surga buat TKA yang amat ' di butuh
kan' i tu. Apal agi perusahaan juga cukup punya dana
untuk membayar mereka. Makl um ekonomi Indonesi a
sepul uh tahun terakhir tumbuh di atas 7%/tahun,
sumber- sumber dana asi ng dengan senang hati dan royal
memberi utangan. Tak jarang si mi tra asing sengaja
mendorong agar perusahaan mempekerjakan expatri at
atas beberapa perti mbangan.
Cuma ketika krisis datang menerjang dan ratusan
perusahaan Indonesi a tersungkur, keadaan berubah 180
derajat. Manajemen perusahaan terpaksa mengkaji ul ang
kebutuhan mereka akan tenaga asi ng. Ini dapat di makl umi
sebab kehadi ran tenaga asi ng yang banyak i tu, ternyata
tak mampu menyel amatkan perusahaan dari kri si s. Mau
tak mau kini kehadi ran tenaga asing mesti di kai tkan
lang sung dengan kebutuhan real perusahaan dan bi aya.
Bahkan kepada tenaga expatri at yang benar- benar
di butuhkan pun terpaksa di adakan negosi asi ul ang soal
bayaran. Makl um bi l a mereka harus di bayar dengan
patokan kurs yang sedang berl aku, perusahaan bisa mati .
PT. Aspac Inti Corpora (Aspac) adal ah satu di anta
ra seki an banyak perusahaan yang mel akukan terobosan
kreati f seperti i tu. "Meskipun kami ti dak terlalu terpukul
oleh meroketnya dol ar dan harga- harga, toh kami harus
mel akukan penghematan secara i nteren, antara l ai n
dengan mengurangi juml ah expatri at (expat) dari 12
menjadi 7 orang, " tutur Presdi r Aspac Benny Sutri sno
terus terang, ketika di temui penul s waktu i tu. "Kemudi an
expat yang ti nggal , separuh gajinya kami bayar dol ar
dengan kurs Rp 4. 000, 00jUS$," sambung orang nomor
satu di Aspac i tu.
Pada masa normal apa yang di l akukan Aspac tentu
akan mengundang protes di dal am dan di l uar negeri .
Namun kini keadaannya l ai n. Dal am si tuasi seperti i tu
jangankan memperol eh l aba, menjal ankan roda usaha pun
menjadi sul i t. Aspac bukanl ah satu-satunya perusahaan,
yang berani mel akukan terobosan kreati f seperti i tu. Hal
yang sama juga di l akukan ol eh Grup Si nar Mas, Sal i m,
Bakri e, Li ppo, PSP, dan l ai n- l ai n. "Pokoknya kami mel a
kukan sl i mi ng down (perampi ngan) dan penghematan di
berbagai tempat, " kata Ignasi us Jonan, Di rut PT.
Swadana Perkasa, anak perusahaan PSP yang bergerak di
bi dang i nvestasi di l uar negeri . "Expat ki ta bayar dengan
kurs yang di tentukan perusahaan (berari asi Rp 3500- Rp
4000jUSS). Kal au ti dak maul ya mereka bol eh kel uar, "
tambah Jonan yang juga komi sari s di beberapa anak
perusahaan PSP. Di a enggan memeri nci berapa juml ah
expatnya.
Lebih jauh l agi , menurut Corporate Secretar Grup
PSP Rudy Soraya, sebel um kri si s di PSP ada seki tar 10
Expat. Kini ti nggal 3 orang. "Kontri busi mereka terhadap
perusahaan cukup besar, terutama pada masa- masa awal
beroperasi , seperti mel embagakan gol f course ki ta, dan
l ai n- l ai n. Di posi si general manager di beberapa anak
perusahaan kita tempatkan expat, karena mereka memi l i ki
keahl i an khusus yang ti dak di mi l i ki manajer l okal , " jel asnya
panJang tanpa mengurangl kehati - hati annya. Ki nerja
perusahaan, kata Rudy, ti dak menurun setel ah di ti nggal
kan expat. Ini di mungkinkan karena sejak awal para expat
tersebut tel ah di dampi ngi tenaga l oka! . Mereka i ni l ah yang
kini mengi si posi si expat yang pergi .
Berbeda dari Aspac dan PSP yang di sampi ng me
nyiasati kurs gaji, juga mengurangi expatnya, Grup Bakrie
(GB) nampaknya ti dak mengurangi juml ah expat. GB cuma
menyi asati kurs, bahkan l ebi h dul u sebel um perusahaan
l ai n mel akukannya. Sebuah sumber di GB mengatakan kini
di GB ada seki tar 20 expat. Umumnya mereka berasal dari
Indi a dan Fi l i pi na, dan berada di posi si fi nance. I tu
di perl ukan, karena posi si i tu akan banyak berhubungan
dengan pi hak asi ng. Mereka di anggap l ebi h mampu dari
segi bahasa dan mel obi . Toh dal am urusan gaji , sejak
Oktober 1997 GB terpaksa menyi asati nya dengan patokan
kurs sendi ri , yai tu Rp 3. 500jUS$. Sebenarnya pemeri ntah
bol eh juga meni ru si asat para pengusaha mengatasi kri si s
ni l ai tukar i ni .
Meski pun ti dak bermaksud membenarkan, banyak
pengamat meni l ai pengurangan expat di perusahaan atau
pematokan kurs secara sepi hak sebagai ti ndakan yang
urgent (mendesak) . Bahkan ti ndakan tersebut mendapat
dukungan anggota Dewan Perwaki l an Rakyat (DPR), dan
Menteri Tenaga Kera waktu i tu Abdul Latief. Menurut
Menaker Abdul Latif pengurangan penggunaan tenaga
kerja asi ng merupakan sel eksi pasar. Ti dak ada i nstruksi
Menaker untuk i tu. Namun sampai saat ini dia bel um
memi l i ki data pasti berapa juml ah TKA yang tel ah di PHK.
Di a berpendapat, terl epas dari kri si s ekonomi saat i ni ,
pengurangan TKA adal ah momentum tepat bagi tenaga
kerja ki ta untuk mengganti kan mereka.
Pendapat senada juga di l ontarkan Waki l Ketua Komi -
si V DPR, yang membi dangi ketenagakerjaan Muhsi n
Bafadal . 'TKA yang keahl i annya sudah bi sa di ganti kan
ol eh pekerja Indonesi a supaya di pul angkan, karena ji ka
di pertahankan akan memboroskan devi sa," ujarnya man
tap ketika di temui penul i s waktu i tu di gedung DPRMPR.
Muhsi n mencontohkan TKA yang segera dapat di pul ang
kan dan di ganti dengan tenaga kerja l okal , antara l ai n
manajer hotel , pekerja restoran, dan sejeni snya. Menurut
pengamat ekonomi dari INDEF Di di k J . Rachbi ni menggaji
TKA dengan kurs yang di tentukan perusahaan sendi ri ,
dal am keadaan normal , ti dak bi sa di benarkan. Namun
pada saat kri si s, rasi onal i sasi tenaga asi ng ti dak hanya
perlu di l akukan dengan pemotongan, tapi bila mungki n
mengganti dengan tenaga l okal . "Di negeri mereka kita
juga ti dak boleh bekerja, karena di anggap mengurangi
pel uang orang l okal , " kata Di di k bersungguh- sungguh.
Depnaker mencatat pada 1995 tel ah ada seki tar 57
ribu TKA di Indonesi a. Devi sa yang mereka sedot seki tar
2,4 mi l i ar USS. Akhir 1997 juml ah mereka sudah mencapai
seki tar 70 ri bu. Mereka umumnya bekerja di sektor
perbankan, akuntansi , sekuri tas, komuni kasi , tel ekomuni
kasi , pari wi sata- khususnya perhotel an, dan l ai n- l ai n.
Devi sa yang mereka sedot di perkirakan seki tar 3 mi l i ar
USS/ tahun, suatu juml ah yang ti dak keci l . Apal agi ji ka
di bandi ngkan dengan perol ehan devi sa TKI kita di
mancanegara yang hanya seki tar 5-6 mi l i ar USS/tahun.
Padahal juml ah TKI di l uar negeri sudah di atas 2 juta.
Di di k meni l ai kehadi ran TKA atau Expat di Indonesi a
sangat paradoks. Sebagi an memang kontri butif terhadap
pembangunan. Sebagi an l agi ti dak terlalu perlu. Yang
pertama jel as ki ta butuhkan, mi sal nya dal am i ndustri
mesi n, pesawat terbang, ahl i l as dal am ai r, ahl i besi ,
farmasi , dan sebagai nya. Yang kedua sebenarnya Indo
nesi a ti dak butuh- butuh amat, tetapi menjadi seol ah
di butuhkan, karena satu paket dengan pi njaman l uar
negeri . "Banyak bi dang yang sebenarnya ki ta mampu dan
memi l i ki keahl i an untuk mengerjakannya, juga di masuki
expatri at, contohnya dal am pembangunan jal an, properti ,
pabrik, bahkan akuntansi dan manajemen, " jel as Di di k
bersungguh- sungguh.
TKA i tu, kata Di di k, datang sei ri ng dengan proyek
proyek dari luar. Mi sal nya l embaga dana i nternasi onal
memberikan utang, maka expert ( tenaga ahl i ) mereka
datang sebagai bagi an i nheren dengan al i ran modal
tersebut. Jadi sebagi an pi njaman bal i k l agi ke sana untuk
membayar expert mereka. Paket IMF bi asanya juga
di i katkan dengan expert yang mereka tunjuk, mi sal nya
untuk audi t perbankan. Didik berpendapat mereka seha
rusnya ki ta tol ak. Bi l a i tu tidak mungki n, maka seti daknya
juml ah dan waktu mereka di batasi . Begi tu proyek ber
jal an, mereka harus pul ang.
Tak dapat di pungkiri pandangan Di di k, Muchsi n,
Abdul Lati ef dan para pel aku bi sni s soal TKA, memang
mewakili getaran ji wa tenaga kerja terdi di k Indonesi a
yang sel ama i ni tak di dengar suaranya. Kri si s dahsyat i ni
mesti nya tel ah memberi pencerahan kepada pemeri ntah
dan para pengusaha negeri i ni untuk meng-hi tung dul u
dengan cermat kebutuhan dan kekayaan yang di mi l i ki
buat membayar ' hi gh l evel man power: Toh keberadaan
mereka sel ama i ni terbukti tak bi sa menghi ndarkan Indo
nesi a dari kri si s. Jadi nanti hanya yang di perl ukan saja
yang layak di datangkan. I tu pun masi h ada catatannya,
yai tu regul asi nya harus di bikin sama. Arti nya expert kita
pada level yang sama harus di bayar setara dengan expat.
Sel ama i ni karena kurang sel ekti f dan kri tis, banyak bi aya
di al okasi kan pemeri ntah untuk hal - hal yang ti dak perl u,
mi sal nya konsul tasi kepada kredi tor. Kri sis ekonomi , yang
mendorong perusahaan mengurangi juml ah expat atau
seti daknya mengubah struktur gaJl, tentu membuat
mereka terpukul .
Pertanyaannya kemudi an: bagai mana para expat
sendiri menghadapi perkembangan tersebut? Untuk per
tanyaan mendasar i ni tanggapan mereka agaknya cukup
berari asi . Sebagi an bisa memakl umi nya, dan bertahan di
si ni . Sebagi an l agi memi l i h hengkang. Sementara sebagi an
l ai nnya dengan berat hati terpaksa meni nggal kan Indo
nesi a, karena di pecat atau karena perusahaan tempatnya
bekerja gul ung tikar.
Kel ompok pertama i tu bol eh di bi l ang di waki l i Mi ri am
Tul evsky dan kawan- kawannya. "Saya dapat mengerti
kesul i tan ekonomi pemeri ntah Indonesi a dan perusahaan
perusahaan di si ni . Demi ki an juga kawan- kawan saya
sesama expat. Ki ta dapat mengerti l angkah-I angkah
penghematan harus di l akukan, termasuk menentukan kurs
dol ar di l uar harga pasar. Sebab dol ar sekarang terlalu
mahal . Nanti gaji kita bisa lebih besar dari pada gaji
di rektur. I tu kan ti dak l ucu, " tutur Ml nam, seorang
Expatri at asal Austral i a keti ka dimi ntai komentarnya ol eh
penul i s buat SWA, 5 Maret 1998. Mereka i ni pada
dasarnya ti dak mau di l i hat sebagai pi hak yang menangguk
keuntungan dari deri ta Indonesi a.
Kel ompok i ni , kata Mi ri am, kommi t dan mau tetap di
si ni sampai 2- 3 tahun mendatang. Mereka juga ti dak
keberatan gajinya berkurang karena kurs di l uar harga
pasar, asal memang di tawarkan begi tu. Masi h menurut
wani ta bertubuh si ntal i tu, sebal iknya kel ompok kedua
keberatan. Kebutuhannya banyak dal am dol ar, mau kirim
ke negaranya, atau menabung dal am dol ar. Mereka memi
l i h kembal i ke negaranya. Tapi ada pul a yang l ang sung
di pecat karena perusahaannya terpukul dol ar sangat
serius. Yang i tu ti dak punya pi l i han, mereka pul ang.
Mi ri am menol ak menyebut berapa gaji yang di a teri ma. "Ini
confi denti al . Anda bi sa tanya Pri ce Waterhose saja, "
katanya menghi ndar sambi l tersenyum. Di a sendiri tel ah
berencana kembal i ke negeri nya sejak setahun l al u,
sebel um kri si s. Al asannya sangat pri badi : di a sudah tujuh
tahun di Indonesi a dan i ngi n kembal i . Di sampi ng i tu
peru- sahaan tempatnya bekerja juga sudah tutup.
Menurut Pri ce Waterhouse Coopers untuk mempe
kerjakan seorang expatri at seni or, sebuah perusahaan
harus mengal okasi kan USS 150-250 ribu seti ap tahun.
Dari konvensasi i tu, 40- 60%nya adal ah gaji kontan.
Si sanya berupa tempat ti nggal , pembayaran pajak,
asuransi kesehatan, dan bi aya l i buran pul ang kampung.
Ketika kurs USS masi h Rp 2. 430 atau Rp 2. 500, juml ah i tu
mungki n tidak terlalu memberatkan. Bayangkan berapa
yang mesti di bayarkan perusahaan keti ka USS 1 menjadi
Rp 8000 atau 10. 000? Padahal pada masa krisis seperti i ni
l aba perusahaan ti dak bertambah, bahkan mung ki n rugi .
3. Antara Perut Perusahaan dan Perut Rakat
Pemeri ntah tentu tak i ngi n mencampuri urusan i nter
nal perusahaan. Apal agi yang berhubungan dengan gaji
ekspatnya. I tu dapat di makl umi , karena kri si s sudah
tel anjur menjal ar kemana- mana dan bi ki n pusi ng kepal a.
Sebab di l apangan yang terjadi bukan hanya mengem
pi snya ni l ai Rp terhadap val as, tapi juga daya be I i rakyat.
Aki batnya produsen dan pedagang tak bi sa menaikkan
harga. Keadaan i ni pada gi l i rannya membuat mereka l ebi h
suka membi di k pasar l uar negeri . Indi katornya tak sul i t
di cari . Lihat saja mi sal nya beberapa produk tertentu
seperti Crude Pal m Oi l (CPO) yang termasuk kategori
sembako. CPO al i as mi nyak mentah sawi t, yang menjadi
bahan baku utama mi nyak goreng penduduk, i ni kerap rai b
dari pasar.
Harga CPO duni a memang l agi bagus- bagusnya, dan
Indonesi a sudah pul a surpl us. Jadi kal au saja pengusaha
cuma mengekspor kel ebi han produknya, tentu tak akan
terjadi masal ah. Apal agi pemeri ntah memang membuka
pel uang i tu agar pengusaha bi sa meni yedot US$ dari
mancanegara. Untuk i tu pajak ekspor produk CPO, yang
tel ah berl aku sejak 1994, di turunkan Menteri Keuangan
(Menkeu) saat i tu Mar'ie Muhammad pada 14 Jul i 1997.
Cuma maksud bai k i tu kemudi an berubah menjadi senj ata
makan tuan.
Keputusan pemeri ntah menurunkan pajak ekspor
CPO tersebut dengan cepat menjadi bumerang, sesuatu
yang di atas kertas bol eh di bi l ang mustahi l . Betapa ti dak!
Menurut Kabul og waktu i tu Beddu Amang, produksi CPO
sampai akhi r Desember 1997 seki tar 5,6 juta ton.
Kebutuhan dal am negeri hanya seki tar 2, 7 juta ton.
Artinya kebutuhan dal am negeri benar- benar aman. Sejak
1994 pemeri ntah memang mengenakan pajak ekspor
sebesar 10- 12% buat CPO untuk mengamankan kebu
tuhan dal am negeri . Nah karena produksi sudah jauh
mel ampaui kebutuhan nasi onal , maka pada 14 Jul i 1997
pemeri ntah memangkas pajak ekspor i tu menjadi 5%
untuk CPO, Refi ned Bl eached Pal m Oi l (RBPO) 4%, Crude
Ol ei n (CRD Ol ei n) 4%, dan RBD Ol ei n 2%. Ini di maksudkan
agar produsen CPO dapat meni kmati bagusnya harga CPO
duni a, sekal i gus menyedot devisa dari pasar i nternasi onal .
Di l uar dugaan, yang terjadi kemudi an para produsen
ramai - ramai mengekspor produknya, dan mengabai kan
pasar domesti k. CPO yang bi asanya berl i mpah i tu
ti ba- tiba rai b. Akiba tnya pabrik- pabrik mi nyak goreng
meri nti h kesul i tan bahan baku. Kel angkaan bahan baku i ni
menyebabkan produksi mi nyak goreng menurun drasti s.
Sebagai efek domi nonya mi nyak goreng menjadi sul i t
di dapat. Kal aupun bi sa di dapat harganya mel ambung
tinggi . Harga mi nyak goreng di dal am negeri yang dul u Rp
1 . 400jkg l ang sung mel ompat menjadi Rp 2. 200.
Kuat dugaan CPO berlari mengejar dol ar di pasar
i nternasi onal . Makl um harga CPO, yang pada Jul i 1997
cuma US$ 516jton, pada Desember 1997 nai k menjadi
USS 540jton. Harga i tu pun bukan harga mati , sebab
kecendrungannya harga CPO akan meni ngkat terus. Toh
banyak kal angan merasa sebal terhadap kel akuan para
produsen CPO. Apal agi di ketahui mayori tas mereka
merupakan pengusaha besar, yang punya andi l gede
menjerumuskan Indonesi a ke jurang kri si s. Lihat saja
daftrar 1 . 689 perusahaan yang masuk bangsal BPPN
aki bat overdosi s utang. Menurut Di rut PDBI (Pusat Data
Bi sni s Indonesi a) waktu i tu Chri sti anto Wi bi sono dari
1 . 689 perusahaan pengutang i tu, sebenarnya seki tar 300
bi sa di ni sbatkan kepada seki tar 30 kel ompok usaha besar
al i as kongl omerat.
Pada saat kri si s para pengusaha besar i tu tanpa
mal u- mal u tampi l dengan dua wajah. Di satu si si tampak
memel as dan merengek memi nta bantuan pemeri ntah
untuk menghadapi tuntutan kredi tor asi ng. Di si si l ai n
tampi l sebagai pedagang besar yang tahu betul di mana
bi sa menyedot untung dengan mengekspor CPO secara
sembunyi - sembunyi - mengorbankan pasar domesti k.
Toh pemeri ntah tak bi sa berti ndak tegas kepada
para pedagang besar i tu. Sebagai ganti nya pemeri ntah
l antas mengubah strategi . Pada tanggal 3 Desember 1997
Menperi ndag waktu i tu Tungky Ari wi bowo, menetapkan
semacam kuota ekspor buat 8 kel ompok perusahaan
besar. I tu berarti hanya 8 perusahaan yang di perke
nankan mengekspor CPO. Kedel apan perusahaan tersebut
adal ah Kantor Pemasaran Bersama (KPB) PTP Nusantara,
PT Buki t Kapur Reksa, PT Smart Corporati on (Si nar
Mas/Eka Tji pta Wi djaja), PT. Musi m Mas, PT. Inti boga
Sejahtera (Grup Sal i m/ Li em Si oe Li ong) PT. Asi anagro
(Raja Garuda Mas/RGM/Sukanto Tanoto), PT. Astra Agro
Lestari (Astra), dan PT. London Sumatera (Grup Bakri e) .
I tu pun yang di ekspor tak bol eh mel ebi hi 25% produk.
Yang 75% harus di l empar di pasar dal am negeri agar
pabrik mi nyak goreng dapat berproduksi . Di l uar 8
perusahaan besar i tu di haruskan mel empar 100% produk
mereka di dal am negeri . Mengapa cuma 8? "Del apan
perusahaan tersebut kami pegang dul u, karena mereka
menguasai 70% produksi CPO nasi onal atau seki tar 3, 71
juta ton dari 5, 6 juta ton produksi 1997, " jel as Di ren
Industri Hasi l Hutan dan Pertani an (IHHP) Suj ata ketika
di mi ntai penjel asannya waktu i tu.
Kebijakan i tu segera terbukti ti dak efektif untuk
menji nakkan produsen CPO yang haus dol ar. 10 Desember
1997 pemeri ntah kemudi an menambah 7 perusahaan l agi
yang mendapat kuota ekspor: PT Sucofi ndo, PT Tasi k
Raja, PT Permata Hijau, PT Ti dar Grup, PT Duta Pal ma
Nusantara, Grup Si pef, dan PT Tunas Baru. Toh keadaan
ti dak membai k. Harga mi nyak goreng terus membubung
tinggi . Beberapa merek popul er seperti Bi mol i (Sal i m) dan
Fi l ma (Si nar Mas) bahkan sempat l enyap dari peredaran.
Pabrik menjeri t mi nta pasokan CPO. Dugaan semaki n
kental bahwa ada pi hak yang meni mbun CPO untuk
memperol eh keuntungan besar.
Namun produsen menol ak di tuduh meni mbun. ''Tuyul
nya i tu justru di di stri butor, pengecer, dan konsumen.
Mi nyak goreng kan bi sa bertahan sampai setahun.
Sementara CPO ti dak mungki n di ti mbun. Di a harus segera
di ol ah karena cepat berpermentasi ," Kata Waki l Ketua
Federasi Asosi asi Mi nyak dan Lemak Nabati (FAMNI) H.
Tarmi dzi Rangkuti berang ketika di tanyakan masal ah i tu.
Toh Ketua Asosi asi Industri Mi nyak Makan Indonesi a
(AIMMI) Nafi s Daul ay mengakui adanya peni ngkatan
ekspor besar- besaran CPO dan ol ei n (mi nyak goreng)
sejak Jul i 1997. Menurutnya harga CPO yang ti nggi di
pasar i nternasi onal dan turunnya ni l ai rupi ah memacu
produsen mengekspor CPo- nya.
Menanggapi keadaan ti dak menyenangkan i tu peme
ri ntah l al u mengeluarkan kebijakan l ebi h ketat, menge
nakan pajak ekspor tambahan untuk produk CPO dan
turunannya. Begi tul ah Pajak ekspor CPO kemudi an
menjadi 30%, RBPO 30% CRD Ol ei n 30%, dan RBD Ol ei n
28%. Namun CPO tetap tak ji nak. Produsen merasa l ebi h
untung mengekspor ke mancanegara, meskipun harus
membayar pajak tambahan, dari pada mel egonya di dal am
negeri . Apal agi setel ah R terun bebas sampai menembus
angka R 1O. 000/Uss. Aki batnya pabrik mi nyak maki n
menjeri t. Harga mi nyak goreng meroket. Setel ah perayaan
Natal , Tahun Baru, dan Lebaran berl al u, bahkan setel ah
Si dang Umum MPR harga mi nyak goreng mal ah menembus
angka R 7000/l i ter. Merek- merek popul er seperti Bi mol i
dan Fi l ma l ebi h seri ng menghi l ang dari peredaran. Padahal
semul a orang menduga setel ah perhel atan- perhel atan
besar i tu berl al u, harga- harga akan kembal i normal .
Seakan putus asa, pemeri ntah l antas mel arang eks
por CPO dan ol ei n sampai Maret 1998. Larangan i tu lalu
di perpanjang sampai waktu ti dak terbatas. "CPO ti dak
bol eh di ekspor sampai pasokan mi nyak goreng di dal am
negeri stabi l / tegas Tungky. Pernyataan i tu di dukung
Kabul og Beddu Amang. "Jadi 100% CPO dan ol ei n yang
ada untuk dal am negeri . Dengan adanya ketentuan i ni
berarti ti dak ada ekspor. Si apa yang meni mbun atau
mel anggar ketentuan i ni akan di kenakan sangsi /, tegas
Kabul og dal am wawancara dengan penul i s untuk majal ah
SWA seusai acara Hut Republ i ka, 26 Februari 1998. Di a
menol ak menjel askan apa saja sangsi nya. Bob Hasan,
yang mengganti kan Tungky sebagai Menperi ndag, juga
menerapkan kebijakan yang sama. Aki bat l arangan ekspor
CPO Indonesi a i tu, harga CPO i nternasi onal nai k l agi
menjadi USS 670jton.
Pengamat ekonomi dan pertani an Prof. Dr. Ir.
Bungaran Saragi h ti dak setuju dengan pel arangan ekspor
CPO. Di a l ebi h suka bi l a pemeri ntah membi arkan segal anya
berjal an dal am mekani sme pasar yang normal . "Sebenar
nya ini perkembangan wajar. Produsen ingin untung.
Sekarang ada kesempatan merai h untung besar di
mancanegara. Di dal am negeri pabrik mi nyak goreng kan
ti dak mau membel i dengan harga ti nggi , karena mi nyak
gorengnya ti dak bol eh di nai kkan. Di a termasuk sembako.
Jadi bi arl ah produsen jual ke l uar kan? Kenapa harus
di l arang? Kal au di l arang, produsen bi sa meni mbun, bi sa
pul a menyel undupkannya. Mereka ti dak mau rugi , " tutur
Bungaran sungguh- sungguh. "Inilah satu contoh kebijakan
pemeri ntah yang pal i ng ti dak efektif. Biar sampai habi s
energi pemeri ntah, pasar akan tetap menang, " tambah
Guru Besar Insti tut Pertani an Bogor i tu cepat.
Bungaran berpendapat harga di l uar sebetulnya ti dak
nai k secara si gni fikan. Sebel um kri si s, saat kurs Rp
2. 430jUSS, harganya seki tar US$ 516jton. Harganya
menjadi USS 540 pada Desember 1997, tapi Rp sudah
ja tuh menjadi Rp 4. 700jUSS. Jadi kenai kannya ti dak
begi tu hebat. Cuma Rupiah j atuh terlalu dal am. Apal agi
saat kurs menembus angka Rp 9000- 10. 000jUSS. Kenai k
annya menjadi sangat berarti di bandi ng menjual di dal am
negeri dengan harga 2. 200jkg. Jel as di l uar bi sa dapat 4
kali l i pat l ebi h besar. Untuk kebutuhan di dal am negeri ,
kata Bungaran, bi arl ah orang beral i h ke mi nyak goreng
kel apa yang mayori tas merupakan usaha rakyat.
Menurut Pakar pertani an i tu i ndustri CPO mempunyai
prospek yang bagus. Pertama, karena pembudi dayaannya
mudah. Kedua, pasarnya sangat l uas - worl d wi de. Keti ga,
keuntungannya besar dan bi sa di andal kan untuk merai h
devisa. Pemeri ntah, kata Bungaran, sebaiknya membi ar
kan saja i ndustri i ni tumbuh secara wajar. Jangan ganggu
pertumbuhannya dengan aturan yang menghambat. Di a
memang ti dak mengada-ada. Menurut catatan Pusat Data
Bi sni s Indonesi a CPDBI) l uas areal perkebunan kel apa
sawi t meni ngkat rata- rata 13,2% per tahun. Produsksinya
sendi ri meni ngkat 13, 8% per tahun. Bi l a dul u hanya
perusahaan negara dan swasta besar saja yang menge
l ol a perkebunan sawi t, sejak 1979 perkebunan rakyat i kut
berkembang dan kini memi l i ki 722. 533 hektar. Perkebunan
rakyat menempati peri ngkat kedua dal am l uas areal
setel ah perkebunan swasta 955. 326 hektar. Perkebunan
negara memi l i ki 399. 613 hektar. Masi h menurut PDBI ni l ai
ekspor CPO juga sangat bagus. Dari Januari -Agustus 1997
saja ekspor komodi tas i ni tel ah mencapai US$ 1, 2 mi l i ar.
Padahal 1996 ni l ai nya masi h US$ 1 mi l i ar.
Saat i ni Mal aysi a memberikan kontribusi 51, 3% pro
duksi CPO duni a. Indonesi a berada pada posisi kedua
dengan kontribusi 29, 8%. Si sanya di pasok ol eh Ni geri a,
Col ombi a, dan beberapa negara l ai n. Pada tahun 2000
produksi mi nyak sawi t duni a mencapai 20, 4 juta ton
dengan kenaikan rata- rata 5% per tahun. Mel i hat per
tumbuhan produksi CPO Indonesi a rata- rata 12% per
tahun, sedang Mal aysi a hanya 4-5%j tahun, maka PDBI
memprediksi pada tahun 2005 produksi Indonesi a akan
mel ampaui Mal aysi a. Saat i tu Indonesi a akan memproduksi
12, 3 juta ton CPO, dan Mal aysi a berada pada peri ngkat
kedua, 1 1, 8 juta ton.
Mel i hat begi tu besarnya mi nat i nvestasi di sektor i ni ,
rasanya predi ksi di atas akan menjadi kenyataan. Gejal a
nya sudah bi sa di baca sejak 1997. Menurut catatan BKPM
sampai akhi r 1997 tel ah ada 127 persetujuan i nvestasi
perkebunan sawi t. Jadi akan ada 127 uni t perkebunan
sawi t baru. Ni l ai i nvestasi nya seki tar Rp 13, 27 tri l i un. I tu
baru yang berstatus PMDN. Yang berstatus PMA, setel ah
di buka kembal i Jul i 1997, ada 4 proyek dengan ni l ai
i nvestasi USS 200, 4 juta.
Sekadar memberi gambaran ada baiknya ki ta l i hat PT
Astra Agro Lestari (AL), dul unya bernama Astra Agro
Ni aga, di dirikan Wi l l i am Suri adjaja 1983. Meskipun tergo
long baru memasuki i ndustri CPO, kata Presdir AL ir.
Benny Subi anto, dari segi luas AL dengan 42 anak
perusahaannya masuk peri ngkat ke 4 terbesar setel ah
Si nar Mas, Grup Sal i m, dan Raja Garuda Mas (RGM) . AL
kini memi l iki 200 hektar l ahan: 177. 976 hektar di tanami
sawi t. Si sanya di tanami teh, dan kakao. Di a juga memi l iki
12 pabrik pengol ahan yang mengol ah Tandan Buah Segar
(TBS) menjadi CPO. Di sampi ng i tu AL juga memi liki 1
fabrik (rafinary) dan memproduksi mi nyak goreng Cap
Sendok dan minyak goreng curah ( tanpa merek) dengan
produksi 69,47 tonjtahun. Mi nyak goreng tersebut seba
gi an besar beredar di Sumatera.
Benny berpendapat i ndustri CPO i ni sangat prospek
tif. I tu sebabnya Astra terus berupaya mengembang
kannya. Ki ni CPO dan produk turunannya memberikan
kon tribusi 91% kepada A. "Dari 177. 976 hektar yang
tel ah di tanami i tu, baru 66 ri bu hektar yang tel ah di panen
dan menghasi lkan 254. 362 ton CPO tahun 1997. Ki ta
pasok ke pabrik sendiri 100 ribu ton (rafinary) untuk
di ol ah menjadi mi nyak goreng (ol ei n) . Si sanya un tuk
memasok pabrik- pabrik l ai n di dal am negeri ," tutur Presdi r
AL i tu tenang. Di a yakin tahun i ni hasi l CPOnya akan
bertambah, karena yang di panen akan bertambah 30 ha.
Bi l a semua beral an l ancar, menurutnya, l uas l ahan AL
akan di kembangkan menjadi 300 ribu ha (280 ribu ha
untuk sawi t) sampai 2001 . Juml ah pabrik CPOnya pun
akan bertambah menjadi 23 buah ( tahun 1998 akan
bertambah 3 buah) . Tahun 1997 AL sempat mengekspor
12. 500 ton CPO ke Indi a dan Ci na.
Kegi atan i tu l antas di hentikan sehubungan dengan
l arangan ekspor dari pemeri ntah. Jadi semuanya, kata
Benny, kemudi an untuk memasok kebutuhan dal am negeri
dengan harga patokan Rp 2500jkg. "Rugi si h enggak, tapi
ki ta kehi l angan kesempatan, i sti l ahnya opportuni ty l oss,
untuk mengekspor pada saat negara butuh devi sa,"
jawabnya hati- hati ketika di tanyakan masal ah i tu. "Dari
sudut ekonomi tentu saja ti dak menyenangkan. Bayang
kan harga i nternasi onal sekarang US$ 670jton. Dengan
kurs taruhl ah Rp 8S00/US$, maka harga per kgnya sama
dengan Rp 5. 695. Setel ah di potong pajak, dan potongan
potongan l ai n, mi ni mal AL bi sa mengantongi Rp 4700/kg.
Jadi di a kehi l angan Rp 2200 seti ap kgnya. Bayangkan bi l a
AL bi sa mengekspor taruhl ah 20 ri bu ton CPO?" sambung
Benny seri us. Meski demi ki an keadaan di l apangan ti dak
membai k. Setel ah si dang umum MPR 1998, harga mi nyak
goreng bermerek l ebi h seri ng raib. Kal aupun bi sa di dapat,
harganya sudah mel ambung menjadi Rp 7 ribu/l i ter.
Artinya pengusaha berhasi l memaksakan harga i nter
nasi onal di pasar l oka! .
4. Yang Menolong, Yang Terani aya
Usaha dari bawah untuk membantu pemerintah
mengatasi keadaan yang menyesakkan napas i tu bukan
tak ada. Sebel um nilai Rp terpuruk sampai sebegi tu dal am,
l ebi h dua ratus kyai dari berbagai pesantren di tanah ai r
datang ke i stana negara. Mereka tak datang untuk
memi nta keri nganan pajak atau memi nta kredi t tak
berbunga dari dana reboi sasi untuk mengatasi paceklik
dana pembi ayaan. Tidak pula memi nta pemerintah menjadi
perantara untuk memohon keri nganan atau penghapusan
utang dari para kredi tor asi ng, seperti yang di l akukan
para kongl omerat dan pengusaha nasi ona! .
Mereka, orang- orang dari pesantren i tu, datang
untuk menyumbangkan anti ng- anti ng, kal ung dan gel ang
mi l i k anak dan i stri mereka buat meri ngankan beban
pemerintah pada masa krisi s. Tak ada pemandangan l ebi h
mengharukan dari pada mal am i tu. Orang- orang keci l dari
tempat- tempat yang jauh, sebagi an cuma bersarung dan
baju koko sederhana, menyerahkan sebundal besar per
hi asan emas. Perhi asan seberat 1, 9 kg i tu di serahkan
l angsung kepada presi den, yang sel ama ti ga dekade
hampi r tak pernah menyantuni mereka. Zai nuddi n MZ
sendi ri , kyai sejuta ummat yang memi mpi n perhel atan i tu,
menyumbangkan 1 ons emas mi l i knya kepada pemeri ntah.
Bantuan i tu memang tak menyel esai kan masal ah. Ni l ai Rp
tetap terpuruk terhadap val as, terutama USS. Makl um
l ebi h separuh utang l uar negeri Indonesi a, termasuk utang
swasta, di berikan dan mesti di kembalikan dal am mata
uang paman sam i tu. Tak banyak yang menyadari bahwa
krisis i ni bi sa berkembang ke sesuatu yang tak bi sa
di duga, termasuk para kyai dan orang- orang dekat i stana.
Lebi h- I ebi h bi l a di i ngat kepercayaan kepada kemampuan
pemerintah untuk mengatasi keadaan i ni tel ah pudar.
Li hat saja protes dan keti dakpuasan yang ti dak l agi
di tutup- tutupi, tel ah merebak di sel uruh negeri .
Oi si si l ai n, berpijak pada pandangan bahwa rakyat
banyak masi h mempercayai sang presi den, Si ti Hardi yanti
Rukmana al i as embak Tutut menggel ar Gerakan Cinta
Rupi ah (Getar), 10 Januari 1998. Putri sul ung Soeharto
dan sal ah satu bi ntang kemenangan Gol kar pada Pemi l u
1997 i tu, memboyong anggota OPR/MPR dari Fraksi Karya
ke dal am gerbong Getar. Tutut sendi ri , sebagai pencetus,
merupi ahkan US$ 50 ribu guna memperkuat otot Rp. Uang
segi tu tentu tak bi sa di anggap besar, bi l a di i ngat
kapasi tas Tutut sebagai pengusaha besar dengan pul uhan
anak perusahaan yang mengguri ta ke mana- mana. Pada
saat sama anggota fraksi karya yang di bawahya hanya
merupi ahkan antara USS 1 . 000- 5 ribu. Al hasi l US$ yang
bi sa di rupi ahkan hari i tu cuma US$ 650 ribu dengan kurs
Rp 6. 4S0/USS.
Namun getar ti dak berhenti sampai di si tu. Oi a terus
menjal ar sampai ke menteri - menteri, para pengusaha,
pegawai Garuda, Dephub, para Gubernur, aparat pemda,
rakyat bi asa yang banyak dui t, dan tentu para pengusaha
besar. Cuma karena US$ yang mengal i r untuk di rupi ahkan
juml ahnya tak cukup si gi nifikan, maka hasi l nya juga tak
opti mal untuk mendongkrak ni l ai Rp. Pengusaha dari udi k
H. Murad Husi n tercatat berada pada posi si teratas dal am
merupi ahkan USS mi l iknya. Pengusaha asal Luwuk
Sul awesi Tengah i tu pertengahan Januari 1998 tel ah
merupi ahkan USS 3 juta di Bank Dagang Negara (BDN)
cabang Luwuk. Bandi ngkan dengan Eka Tji pta Wi djaja,
kongl omerat kel ompok Si nar Mas yang sebagi an besar
penghasi l annya dal am USS, cuma merupi ahkan US$ 1
juta. Tommy Wi nata baru USS 500 ribu, Sukamdani S.
Gi tosardjono USS 50 . 100. Burhan Uray dari Grup Djajan ti
US$ 50 ribu. CEO kenamaan dari Astra Teddy P. Rahmat
hanya menukarkan USS 10 ribu, satu l evel dengan bos
McDonal d Bambang N. Rahmadi .
Juml ah yang di rupi ahkan TP Rahmat dan Bambang N
Rahmadi , yang terkenal kaya raya i tu, sama dengan sum
bangan cuma- cuma H Murad Husi n. Ya, pengusaha udi k
i tu pada 21 Januari 1998 tercatat ti dak hanya tel ah
merupi ahkan USS 3 juta mi l iknya, tapi juga tel ah menyum
bangkan USS 10 ribu kepada negara. Dal am bi ncang
bi ncang dengan penul i s waktu i tu di a menyebut al asan
nya menyumbang sederhana saj a: di a merasa mal u
mel i hat para kyai, yang bukan pengusaha dan hi dupnya
sudah cukup susah, masih mau menyumbangkan emas
emasannya buat negara. "Mereka i tu si apa? Kan bukan
pengusaha, bukan pedagang. Mereka datang dari
pondok- pondok pesantren yang jauh. Saya yakin hi d up
mereka sendiri pas- pasan. Bi l a mereka bi sa menyumbang,
masa ki ta pengusaha tidak?" jawab Murad sungguh-
sungguh ketika di tanyakan al asan menyumbangkan
dol arnya. "Saya merasa di untungkan ol eh negara, karena
tel ah memberi pel uang bi sni s kepada saya. Sekarang
negara memerlukan ban tuan, ya ki ta harus berikan, "
sambung pengusaha yang bergerak di bi dang perkayuan,
kehutanan, perkebunan, dan pertani an i tu.
Aksi spontan para ul ama i tu memang meni mbulkan
keharuan. Dia kembali menghi dupkan kenangan orang
akan sumbangan orang- orang Aceh kepada republ i k di
awal - awal kemerdekaan untuk membel i pesawat terbang,
al at yang mesti di punyai ol eh setiap negara merdeka. Tak
heran bi l a banyak kal angan menci bi r setiap aksi pemeri tah
yang i ngi n mengajarkan nasi onal i sme dan kebangsaan
kepada para santri . Sebab orang- orang pondok pesan
tren i ni l ebi h memi l iki rasa kebangsaan yang tul us dan si ap
berkor- ban apa saja guna membel a negaranya. Mereka i ni
cuma punya tanah ai r satu, Indonesi a. Dal am senang dan
dal am duka mereka akan tetap di Indonesi a.
Orang- orang pesantren i tu berbeda dari para peng
usaha yang hampi r tak mengenal batas- batas negara.
Jadi mengajarkan paham kebangsaan, yang sudah
di praktikkan ol eh para santri dan kyai, sama saja dengan
menggarami l autan. Mungki n akan l ebi h berguna meng
ajarkan paham kebangsaan kepada para pengusaha yang
cuma mengenal satu bahasa, uang. Para peni l ep BLBI,
para penyel undup CPO, BBM, pencetak uang pal su,
aparat negara yang sengaja mel ol oskan penjahat ekonomi
ke l uar negeri dengan i mbal an uang, dan penjahat
penjahat semacam i tu harus di akui l ebi h punya pel uang
untuk meni nggalkan Indonesi a saat negara sedang geri ng.
Para kri mi nal kerah puti h tersebut pukul rata adal ah hasi l
di dikan sekol ah- sekol ah dan perguruan ti nggi umum dal am
dan l uar negeri . Mengajarkan al umni perguruan ti nggi
umum i tu soal ci nta tanah ai r dan paham kebangsaan,
sebenarnya l ebi h rel evan.
Toh meski memuji ketul usan para kyai dan santri da
l am menol ong tanah ai rnya, banyak kal angan meni l ai
orang- orang pesantren i tu terlalu naif. Sebagi an l agi
menganggapnya mencari muka, dan sebagi an l ai n menci bi r
aksi i tu sebagai pekeraan si a- si a, i barat menyangga
beri ngi n yang hampi r roboh dengan seutas benang.
Terl epas dari pro kontra yang mengi ri ngi aksi para ul ama
i tu, pengusaha udi k semacam Murad Husi n, Oi rut PT.
Kurnia Luwuk Sej ati yang tak sempat mengenyam
pendi di kan tinggi , sudah di getarkannya. Namun Getar,
gerakan yang di pi mpi n mba Tutut setel ah aksi spontan
para ul ama pesantren, justru di ni l ai para pengamat
sebagai gerakan setengah hati . Sebab yang di rupi ahkan
di ni l ai terlalu sediki t di bandi ng kemampuan mereka. "Bagi
saya sebagai gerakan moral Getar cukup baik, tetapi di a
tetap ti dak akan mampu mendongkrak ni l ai rupi ah. Sebab
perburuan dol ar masi h tetap berl angsung dengan
i ntensi tas yang terus meni ngkat," ujar Ri zal Raml i mengo
mentari aksi i tu.
Rizal ti dak sendi ri an. Tony A. Praseti antono, staf
pengajar Fak. Ekonomi UGM, punya pendapat senada.
Bagi nya hasi l gerakan i ni masi h bel um si gni fikan. "Kal au
seorang menteri menukarkan USS 1 . 000, berapa yang
harus di tukarkan rakyatnya? ujarnya retori s. Menurut
Tony gerakan i ni baru efektif ji ka dol ar yang di rupi ahkan
juml ahnya besar. "Masa cuma segi tu sih yang mereka
punya?" tanya beberapa kal angan si ni s. Sebagi an l agi
mal ah mempertanyakan mengapa baru sekarang di rupi ah
kan. Mengapa ti dak dari dul u- dul u sebel um harga dol ar
sampai di atas Rp 6 ribu/USS? uOh ti dak. Waktu kursnya
masi h Rp 4. 000/USS saya sudah tukarkan 1 juta dol ar di
BON Luwuk. Saya kan nasabahnya, " bantah Murad Husi n
cepat ketika di tanyakan masal ah i tu. Aksinya yang tul us
harus di akui tel ah memberi tambahan tenaga buat Getar
yang di ragukan i tu.
Getar, kata mba Tutut, akan terus di kembangkan
menjadi Gerakan Nasi onal Cinta Tanah Air (Genta), dan
ci nta produksi dal am negeri . Genta kemudi an memang i kut
bergul i r. Seti ap hari medi amasa cetak dan el ektroni k
menyorot mereka yang datang ke B1, BON, BBO ataupun
bank l ai n untuk menyumbangkan perhi asan dan dol ar
kepada negara. Ti dak ketinggal an anggota Asosi asi
Pedagang Emas dan Permata (APP) OK! . Mereka datang
serombongan dan menyumbangkan emasnya sebanyak
3. 425 gram di B!. "1ni adal ah aksi spontan kami . Juml ah
nya memang ti dak besar. Tapi i ni baru tahap pertama, "
kata Sekjen APP OK1 seusai acara tersebut menjanji kan.
Lantas orang pun bertanya: di mana para kongl omerat
besar ki ta? Oi mana Kel ompok Ji mbaran (Keji) yang suka
bermai n si n terklas- si n terkl asan i tu berada ke tika negara
l agi saki t? Kel ompok pengusaha yang di besarkan Soeharto
i tu di anggap pal i ng di untungkan Orde Baru sel ama 30
tahun l ebi h. Karena begi tu doyannya pada utang luar
negeri , Keji sekal i gus di tuduh tel ah i kut andil mendorong
negara ke jurang krisis tak berujung.
Menghadapi berbagai huj atan seperti i tu, Keji me
mang tak di am seri bu bahasa. Si apa l agi bi l a bukan
Sofyan Wanandi yang angkat bi cara? Juru bi cara kel om
pok Ji mbaran i tu mengakui rendahnya parti si pasi kongl o
merat dal am Getar dan Genta. "Jika mereka ti dak bi sa
i kut, saya jami n bukan karena ti dak mau, tapi mereka
dal am keadaan serba sal ah, " jel as Sofan dal am sebuah
wawancara dengan penul i s buat majal ah SWA waktu i tu.
"Sebagi an kongl omerat memang sedang terjepi t. Meski
kongl omerat berpotensi mengumpulkan emas l ebi h dari
dua kwi ntal . Juml ah i tu ti dak banyak berarti untuk
mengatasi kri si s," tambahnya bersungguh- sungguh.
Al asan i tu di ragukan banyak orang. Menurut mereka i tu
hanya retorika ji mbaran saj a. Kal au memang enggak mau
nyumbang, bi l ang aja terus terang! Sebab emas 2 kwi ntal
wal au tak banyak berarti buat mengatasi krisis, ji ka
di uangkan bi sa menjadi dana abadi yang besar buat
beasi swa. Setidaknya bi sa membantu ratusan ribu orang
tua murid yang kini tak mampu l agi membi ayai sekol ah
anak- anak mereka.
Namun Sofan memang tak sepenuhnya mengada
ada. Terl epas dari keengganan mereka untuk menol ong,
kongl omerat memang l agi terepi t. Sebab kredi tor asi ng
yang dul u royal memberi pi njaman, ki ni menuntut agar
mereka segera membayar utang. Keadaan tetap ti dak
membai k setel ah pemerintah mel i kui dasi 16 Bank. Bahkan
terus memburuk setel ah pemerintah membekuoperasi kan
38 bank l ai n. Lal u demi menghi ndari tenggel amnya
perbankan Indonesi a, pemerintah terpaksa menggel on
torkan dana tunai sampai Rp 144 tri l i un dal am bentuk
kredi t l i kui di tas Bank Indonesi a (KLBI) untuk menal angi
kewaji ban bank aki bat rush.
Sebutan KLBI kemudi an berubah menjadi Bantuan
Likuitas Bank Indonesi a (BLBI) . Juml ahnya sempat di ung
kap di medi a massa mencapai Rp 164 tri l i un, tapi yang Rp
20 triliun tak jel as juntrungannya. Terl epas dari mi steri
yang masi h perl u di sel i diki i tu, banyak kal angan curi ga ada
permai nan di bal i k penggel ontoran dana sebesar i tu.
Apal agi di berikan begi tu mudah dal am waktu tak sampai 6
bul an. Sebagi an bankir bahkan ada yang mendapat BLBI
sampai 3 kali l i pat di atas modal setor bank mereka.
Mereka sebenarnya di ni l ai tak pantas meneri ma hadi ah
seperti i tu, setel ah merugi kan nasabah dan negara l ewat
berbagai sal ah urus dan pel anggaran batas maksi mum
pemberi an kredi t (BMPK) . Toh pemerintah tak merasa
ri sau. Sampai saat i ni bol eh di bi l ang hampi r tak ada upaya
mengusut pembobol an uang negara raksasa tersebut. Ini
cukup mengherankan sebetulnya. Apal agi bi l a di i ngat
aki bat gel ontoran BLBI sampai Rp 144 triliun i tu,
pemerintah masi h harus mengel uarkan obl i gasi untuk
menyehatkan perbankan yang sudah kronis sebesar Rp
430 tri l i un.
Obl i gasi i tu di kenal sebagai obl i gasi rekapi tal i sasi
perbankan (obl i gasi rekap), yang bersama bunganya
menjadi Rp 600 tri l i un. Begi tul ah l ewat sul apan IMF yang
hebat i tu secara si m sal abi m, ti ba- tiba pemerintah tel ah
mengubah utang swasta menjadi utang publ i k sebesar Rp
600 tri l i un. I tu berarti roda ekonomi Indonesi a yang sul i t
bergerak aki bat di gandol i utang l uar negeri yang terus
menggunung, menjadi bertambah berat. Pada Maret 1998
tercatat utang l uar negeri Indonesi a seki tar USS 137, 424
mi l i ar. Dari utang sebesar i tu lebih separuhnya (USS 71, 9
mi l i ar) merupakan kontribusi perusahaan- perusahaan
swasta besar al i as kongl omerat. Lal u atas tekanan l embut
IMF yang memang punya kewaji ban mengamankan uang
Negara- negara penyandang dananya, pemerintah harus
menanggung utang domestik pul a sebesar i tu. Arti nya IMF
tel ah menyandera pemerintah dan Negara Indonesi a
secara kesel uruhan untuk mel unasi utang pengusaha
swastanya.
Seti ap tahun setel ah i tu, si apa pun yang memeri n
tah negeri i ni , terpaksa menganggarkan Rp seratus triliun
l ebi h untuk membayar ci ci l an utang dal am dan luar negeri ,
pl us bunganya. Presi den transi si Habi bi e, yang mel anjut
kan pemerintahan setel ah Soeharto l engser, adal ah
korbannya yang pertama. Presi den Abdurrahman Wahi d
dan kemudi an Megawati Soekarnoputri yang muncul di era
reformasi juga tak punya pi l i han l ai n. Bahkan SBY -JK,
presiden dan wapres yang di pi l i h l angsung oleh rakyatnya
terpaksa meng- ikuti jal an yang sama, setidaknya bi sa
di l i hat dal am dua tahun pertama pemerintahan mereka.
Mereka secara terpaksa ataupun sukarela menjal ankan
semua yang tel ah di tandatangani Soeharto di akhir masa
jabatannya. Buktinya tak sul i t di cari . Angka-angkanya
terpampang jel as pada Anggaran Pendapatan dan Bel anja
Negara (APBN) 2006. Li hat saja pemerintah mengal okasi
kan Rp 140,22 tri l i un, yai tu untuk pembayaran beban
bunga Rp 76,63 triliun dan ci ci l an utang pokok Rp 63, 59
tri l i un. I tu 4 kali l ebi h besar dari pada anggaran pendi di kan
yang di patok cuma Rp 34 tri l i un. Juga l ebi h besar dari pada
sel i si h harga BBM domestik dan i nternasi onal yang
di pel i nti r pemerintah menjadi subsi di (Rp 95 tril i un) .
Padahal yang bel akangan i tu yang amat mempengaruhi
kehi dupan rakyat banyak, atas tekanan IMF mesti
di pangkas sampai nol dal am tenggat waktu yang tel ah
di tentukan.
I tu berarti dal am keadaan darurat seperti saat i ni ,
pemerintah mesti tetap membayar utang yang separuh
nya sebenarnya merupakan utang swasta besar. Untuk
i tu pemerintah mesti menaikkan harga BBM dan tarif dasar
l i strik, juga ai r mi num nanti nya, serta memangkas segal a
bentuk subsi di dan anggaran kesejahteraan publ ik,
termasuk pendi dikan dan kesehatan. Jadi pada saat daya
bel i rakyat anjl ok dan negara dal am keadaan post majeur
al i as darurat, yang sebenarnya bi sa mendapat keri ngan
an, penundaan atau pemotongan utang l uar negen,
pemerintah mal ah di mi nta membayar utang swasta
sekal i an ol eh IMF.
Soeharto yang sudah kehi l angan dukungan di dal am
negeri aki bat krisis ekonomi berkepanjangan, tentu akan
berpikir dua kali untuk menentang kemauan IMF. Pemi mpi n
berpengal aman i tu tahu betul , bi l a di a menyatakan post
majeur, maka dukungan i nternasi onal yang di waki l i IMF
dan Bank Duni a pun akan hi l ang. Maka di a menutup
matanya dari kenyataan, lalu ikut program IMF. Begi tul ah
sesuai kesepakatan dengan sang juragan, per 1 April
1998, rakyat yang sudah mel arat harus membayar l i strik
dan BBM l ebi h mahal . Padahal untuk makan saja mereka
rel a malu untuk ikutan mengantri sembako murah atau
gratis beram-jam.
Memang ti dak semua wakil rakyat setuju pada kebi
jakan yang tak bi jak i tu. Komi si V DPR tegas- tegas meni l ai
keputusan pemerintah menaikkan harga BBM dan l i strik
ti dak adi l dan mengandung bahaya so si al yang mahal .
Pandangan wakil rakyat i tu jel as tak sal ah. Cuma mereka
tak menyangka bila kenaikan tarif BBM dan l i strik i tu tel ah
di tetapkan dal am LoI dengan tanggal yang pasti , dan i tu
berlaku mutl ak. Jadi Soeharto sendiri tak punya pi l i han
l ai n. Aki batnya dapat di tebak, pemeri ntah, di waki l i Men
tamben waktu i tu Koentoro Mangkusubroto, sambi l
meneteskan ai rmata di hadapan wakil rakyat, menetapkan
kenaikan harga BBM dan tarif dasar l i strik (TDL) pada 1
April 1998. Aki batnya l ebi h dahsyat l agi . Republ i k seperti
di goyang badai sampal di pel osok- pel osok. Arahnya
memang ke segal a penjuru, tapi semaki n l ama maki n
terarah ke rezim Soeharto yang sudah terlalu l ama
bercokol .
Akhirnya Soeharto, bersama kabi net Pembangunan
VII- nya yang baru berumur 70 hari , harus menuai badai .
Sejak i tu tanah ai r bergol ak dahsyat. Kerusuhan mel edak
di mana- mana. Jakarta mengambi l porsi yang pal i ng
besar. Orang- orang keci l yang merasa di sepel ekan,
termasuk i bu- i bu dan anak- anak merangsek menghancur
kan toko- toko, menjarah i si nya, dan membakar dengan
perasaan tanpa dosa. Tanah- tanah sengke ta dan yang
di si nyal i r mi l i k keluarga Cendana dan kroni nya di patok
ul ang.
5. Ketika Kesabaran itu sampai Batasnya
Gempa susul annya juga tak kal ah dahsyat. De
Soehartoni sasi dan kebenci an kepada kl an Cendana
merebak di seluruh tanah ai r. Sekai tan dengan i tul ah Bank
Central Asia (BCA), bank swasta terbesar di Indonesi a,
ti ba- ti ba keloj otan setel ah di gi l i r habi s nasabahnya
sel ama semi nggu. Sebel umnya, saat kerusuhan 13- 14 Mei
1998, BCA juga tel ah menjadi sasaran amuk massa.
Seki tar 122 kantor cabangnya (dari seki tar 150) di
Jakarta dan seki tarnya di bakar, di rusak, dan dijarah. Saat
i tu tercatat seki tar 150 ATM BCA di rusak.
Ketika BCA megap- megap kesul i tan l i kui di tas aki bat
penarikan dana besar- besaran (rush) ol eh nasabah, orang
cepat menghubungkannya dengan para pemegang saham
yang l agi menjadi sasaran kebenci an. BCA kal a i tu bagi
banyak kal angan merupakan si mbol persatuan kl an
cendana dengan kongl omerat Li em Si oe Li ong al i as
Soedono Sal i m. Kongl omerat gaek i tu setahun sebel umnya
tel ah hengkang ke Si ngapura setel ah menjual Indofood.
Pandangan seperti i tu antara l ai n di wakili pengamat
perbankan Aberson Mari e Si hal oho. "Masyarakat menarik
dana dari BCA, l ebi h sebagai sikap ketidakrel aan menjadi
pendukung tokoh- tokoh yang sel ama i ni di kenal erat
dengan masal ah- masal ah kol usi , korupsi, dan nepoti sme
(KKN) . Sebab kal au soal keamanan dana, Gubernur Bank
Indonesi a (BI) sudah berkal i - kal i menegas- kan jami nan
pemeri n tah terhadap si mpanan pi hak ke ti ga, " jel as
Aberson sehari setel ah BCA di ambi l al i h BPPN (28 Mei
1998) .
Aberson memang tak mengada-ada. Menurut catat
an Data Consul t/ICN saat i tu hampi r 70% saham BCA
di mi liki keluarga Li em. Ri nci annya: Soedono Sal i m 23, 16%,
Andree Hal i m 23, 15%, dan Anthony Sal i m 23, 15%.
Sementara 30% saham BCA di mi liki anak- anak mantan
presi den Soeharto. Tepatnya: Si ti Hardi yanti Rukmana/
mba Tutut 16%, Si gi t Haroyudanto 14%, dan si sanya
yang 0, 54% di mi liki pemegang saham l ai n.
Namun kerusuhan tak berhenti sampai ke penghan
curan si mbol - si mbol Cendana dan kroninya. Kerusuhan
yang di pi cu ol eh perasaan putus asa, tertekan dan
amarah i tu segera mel uas ke mana- mana. Di sejuml ah
daerah di a mal ah berganti rupa menjadi kerusuhan etni s
dengan sasaran penduduk keturunan Ti onghoa. Toko
toko, rumah, harta, mobi l , bahkan orangnya tak pedul i
l aki - perempuan, tua- muda, dewasa- anak, asal bermata
si pi t dan berkul i t kuni ng l angsung di ganyang. Pasar Baru,
Gl odok, dan daerah- daerah huni an yang banyak di huni
keturunan Ti onghoa menggi gi l . Ini pada gi l i rannya mem
buat nyal i orang- orang asi ng l ai n pun ikut ci ut. Mereka
berduyun- duyun, dengan cara apa pun meni nggalkan
rumah- rumah mereka mencari tempat aman. Atau sekal i an
menuju bandar udara untuk meni nggalkan Indonesi a sece
patnya. Bal i yang damai juga menjadi pi l i han yang menarik
buat mereka.
Begi tul ah setel ah keturunan Ti onghoa menjadi sasa
ran kebenci an, para turis atau profesi onal asal Amerika,
Eropa dan Australia pun i kut hengkang, meski belum ada
seorang pun yang menjadi sasaran amuk massa. "Ik voel
me hi er ni et vei l i g meer. Jakarta moet ik zo snel mogelijk
verl aten. Maak me ni et ui t of ik een of twee dagen in
Si ngapore moet overnachten, voordat ik naar Nederl and
kan vl i egen. De si tuatie i s voor me te Chaoti sch. Saya
merasa ti dak aman l agi di si ni . Secepat mungkin saya
harus ti nggal kan Jakarta. Ti dak pedul i apakah saya sarus
mengi nap dul u satu atau dua mal am di Si ngapura sebel um
bi sa terbang ke Bel anda. Si tuasinya bagi saya terlalu
kacau", tutur seorang gadi s cantik asal Bel anda Inge
Dahl er tanpa menutupi kecemasannya. Saat i tu dia
sedang antri di depan counter KLM Bandara Soerkarno
Hatta, 15 Mei 1998 (Pk. 14. 20), sehari setel ah kerusuhan
mengerikan.
Gadi s Bel anda bertubuh padat i tu cuma sal ah se
orang dari ri buan wajah cemas yang memadati termi nal
keberangka tan (i n ternasi onal ) Bandara Soekarno Ha tta.
Di a mengaku memang bel um ada gangguan terhadapnya
di kawasan Bunci t tempatnya tinggal , tapi wie weet he?
( tapi si apa tahu?) . Bi asanya gangguan terhadap orang
asi ng, katanya, masuk dal am tahap berikutnya setel ah
etni s yang di benci . I tul ah yang teradi di Jerman, Cheko
sl owaki a, Pol andi a, Rusi a, dan l ai n-l ai n.
Sudah terlalu banyak mal apetaka di ni sbatkan pada
krisis ekonomi berkepanjangan yang berkembang menjadi
krisis kepercayaan tersebut. Namun yang yang satu i ni ,
bernama amuk massa, adal ah produknya yang pal i ng
menakutkan, terutama bagi orang asi ng. Ti dak heran bi l a
mereka segera berbondong- bondong menuju bandara
untuk menyel amatkan di ri . Sekadar menyebut sebagi an
sa]a, Kedutaan Inggri s l angsung menyerukan 6 ribu
warganya meni nggalkan Indonesi a. Mereka di angkut
dengan sejuml ah bus dari Kedubes Inggri s ke bandara.
Sel anjutnya mereka di evakuasi dengan pesawat khusus
Bri ti sh Airways. Pemeri ntah Amerika, Austral i a, Jepang,
Si ngapura, Tai wan, dan l ai n- l ai n menyerukan hal yang
sama.
Pemeri ntah Australia l angsung mencarter pesawat
Quantas Airl i nes dan Ansett Australia untuk menyel a
matkan warganya dari kemungki nan amuk massa. Jepang
ti dak mau kal ah. 6 Pesawat angkut mi l i ter pun dikerahkan
untuk memperkuat 2 armadanya yang sudah di pakai
mengangkut warga Jepang. Amerika l ebi h arogan l agi .
Pemeri ntah Paman Sam berencana mengerahkan 2 ribu
mari ni r ke Tel uk Jakarta guna menjaga kemungki nan mel a
kukan evakuasi mi l i ter warganya. Jendral Charl es Krulak
mengatakan kapal i nduk Amerika Serikat dan dua amfi bi
akan tiba di teluk Jakarta seki tar 25 Mei 1998. Duta Besar
Qatar untuk Indonesi a l ai n l agi . Di a tetap ti nggal di
Jakarta, meskipun sel uruh bawahannya asal Qatar tel ah
di pul angkan. Sang Duta Besar negara petro dol ar i tu,
menurut seorang stafnya asal Indonesi a, mengurus Ke
dutaannya dari Hotel Sheraton Bandara.
Apa arti hengkangnya ekspatri at i tu bagi Indonesi a?
"Dengan teradi nya kerusuhan massa di berbagai tempat
di tanah ai r, tatanan ekonomi Indonesi a menjadi
amburadul . Ini sebuah efek domi no dari ketakberdayaan
pemerintah mengatasi keadaan di bi dang pol i tik, " kata
Dekan Fakul tas Ekonomi UI waktu i tu Prof. Dr. Anwar
Nasuti on. "Manajer pabrik sudah ti dak ada l agi , tenaga
ahl i sudah pada l ari . Bahkan warga keturunan Ci na yang
punya dui t pun l ari . Aki batnya teradi capi tal fi ght besar
besaran, menyusul pel ari an modal yang tel ah berl angsung
sebel um krisi s. Si apa l agi mau kasi h kredi t kepada
Indonesi a? Apal agi mel akukan i nvestasi ?" tambahnya.
Menurut Anwar gejal a i ni sangat berbahaya bagi kel ang
sungan negara, sebab Indonesi a saat i ni justru sedang
kekurangan dana pembangunan yang amat besar untuk
memutar roda ekonomi .
Guru Besar ekonomi yang bi asa bi cara l antang i tu
memang ti dak berl ebi han. Perkembangan terakhir
menunjukkan berbagai perusahaan asing dari Tai wan,
Jepang, Austral i a, Amerika Serikat, dan l ai n- l ai n tel ah
menghentikan operasinya di Indonesi a. Perusahaan el ek
troni k Sanyo menutup 5 pabriknya. Sonny menutup 2
pabrik tel evi si dan audi onya, Sharp menutup 1 pabrik,
Toyota menutup 2 pabrik, dan Ni ssan menutup 1 pabri k.
"Kami sangat mengkhawatirkan kedaan di Indonesi a," kata
juru bi cara perusahaan el ektroni k Sanyo di Tokyo memberi
al asan. Sebagai - mana diketahui Indonesi a merupakan
negara kedua sasaran i nvestasi Jepang di Asia setel ah
Ci na. 1996 saja seki tar US$ 30 mi l i ar mengal i r dari negeri
Matahari Terbi t i tu ke si ni . Amuk massa pada 13- 14 Mei
l al u tel ah membuat semuanya set back dan mencekam.
Lebi h jauh l agi seiring amuk massa yang banyak di
tujukan ke etni s Ci na i tu, membuat Menteri Ekonomi
Tai wan Wang Chi h- kang berang. Di a mengi nstruksikan
penundaan i nvestasi gula nasi onal Tai wan di Indonesi a.
Sebagai protes pada perl akuan rakyat Indonesi a terhadap
etni s Ci na, kata di a, perusahaan mi nyak Chi nese Petro
leum Corp. menol ak membayar uang muka pembel i an
mi nyak kotor dan gas dari Indonesi a. Sampai saat i ni
mel al ui berbagai proyeknya, i nvestor Tai wan tel ah
menanamkan 13 mi l i ar dol ar l ebi h, dan merupakan i nvestor
ke 6 terbesar di tanah ai r. "Me skip un Indonesi a memi l iki
berbagai kekayaan alam yang amat di butuhkan Tai wan,
kepercayaan i nvestor Tai wan tel ah meni pi s aki bat keke
rasan yang menyerang penduduk ke turunan Cina, " ka ta
pejabat VE Wong Corp. Perusahaan tersebut menunda
i nvestasi untuk waktu yang ti dak terbatas, meskipun
tel ah tel anjur mendi rikan pabrik seni l ai USS 4,9 juta di
Sumatera Sel atan.
Sementara i tu PT Uni l ever Indonesi a (Uni l ever), sa
l ah satu perusahaan mul ti nasi onal yang sudah pul uhan
tahun di Indonesi a, sejak 18 Mei 1998 menghentikan
operasi di kantor pusatnya di JI . Gatot Subroto. Al asan
nya apal agi , ji ka bukan keamanan? Tenaga Kera Asi ng
(TKA)nya bahkan sejak sehari setel ah peri sti wa penem
bakan di Kampus Universi tas Trisakti ( 12 Mei 1998) tel ah
berkemas kembal i ke negaranya masl ng- masi ng. Ki ni
sel uruh TKA Uni l ever, kata petugas keamanan perusahaan
mul ti nasi onal i tu Sai fuddi n, tel ah hengkang ke l uar negeri .
PT General Motor Buana Indonesi a (GMBI) mengel uarkan
jurus agak uni k untuk mengatasi keadaan. Manajer Seni or
GMBI mel akukan kerasama dengan rekan- rekannya di
Indonesi a untuk tetap mengoperasi kan perusahaan dari
pusat operasi GM Asia dan Pasi fic di Si ngapura. GMBI,
menurut Presdi r GMBI Wi l l i am S. Botwi ck, ti dak akan
meni nggalkan Indonesi a begi tu saj a. "Kami berharap
keadaan akan pul i h, karena kami mempunyai komi tmen
jangka panjang di Indonesi a dan berharap dapat
membantu Indonesi a memul i hkan ekonomi , " jel as Botwi ck
meyakinkan.
Tak berhenti sampai di si tu. Seiring memanasnya
si tuasi , aksi demo mahasi swa yang seki an l ama hanya
di gel ar di dal am kampus, jauh dari rakyat, birokrasi
pemerintahan, dan DPR kemudian di anggap ti dak efektif
l agi . Maka mahasi swa yang di dukung al umni , para rektor
dan segenap ci vi tas akademika mul ai meni nggalkan
sarangnya. Seperti tel ah di duga sebel umnya mereka pun
bentrok dengan petugas keamanan, dan luka- Iuka. Namun
kampus tetap bergol ak dan menuntut l ebi h jauh. Korban
semaki n banyak beratuhan. Rakyat dan mahasi swa
seperti serempak bereaksi terhadap penembakan 4
mahasi swa Trisakti dan seorang si swa SMU ol eh petugas
keamanan di kampus Uni versi tas i tu. Mereka di abadi kan
sebagai pahl awan reformasi ol eh Presi den Habi bi e yang
menggantikan Soeharto kemudi an. Indonesi a menangi s,
terutama kal angan kampus dan ci vi tas akademika.
Sampai saat i tu tak ada yang tahu bagai mana akhi r
drama reformasi di penghujung abad 20 i tu. Ti dak ada
pul a yang tahu bagai mana keadaan negara setel ah
reformasi . Namun Indonesi a baru, yang sama sekal i l ai n
dari apa yang di pertontonkan rezim Soeharto, mul ai
menjadi ci ta- ci ta yang mengkri stal . Setidaknya i tul ah
yang bi sa ki ta dengar dari sumpah mereka yang di l on
tarkan satu hari setel ah penembakan di Tri Sakti .
Dengarkan apa kata mereka!
Sumpah mahasi swa:
Bertanah ai r satu, tanah ai r tanpa peni ndasan
Berbangsa satu, bangsa yang ci nta pada keadi l an
Berbahasa satu, bahasa kebenaran
Sel uruh negeri bergetar ol eh l agu reformasi . Mereka
bernyanyi dengan i rama mars tanpa di ri gen, seakan tidak
memerlukan al asan l agi mengapa lagu i tu di dendangkan.
Mereka menuntut perubahan l ebi h banyak, termasuk
pencabutan kel i ma paket undang- undang pol i tik anti
demokrasi hasi l karya rezim Soeharto bersama waki l - waki l
rakyat yang tel ah di kebi ri pada 1985. Kel i ma undang
undang i tu adal ah: UU no 1/ 1985 tentang Pemi l u, Susun
an dan Kedudukan MPR, DPR, dan DPRD (UU no 2/ 1985) ,
Partai Pol i tik dan Gol kar (UU no 3/ 1985), Referendum (UU
no 5/ 1985), dan tentang Organi sasi Kemasyarakatan (UU
no 8/ 1985) .
Mengapa kel i ma paket undang- undang i ni ? "Kel i ma
paket UU tersebut adal ah al at anti demokrasi yang
sengaja di buat pemerintah untuk mengebi ri semua ke
kuatan so si al pol i tik, " jawab Arbi Sani t mantap. Di a ti dak
berl ebi han. Sebagai contoh bi sa kita ambi l Undang
undang Keormasan (UU No. 8/ 1985) . Sebagai mana di ke
tahui undang- undang keormasan i ni ti dak saja memi nta
korban ratusan ji wa di Tanjung Priok, tapi juga tel ah
membuat Dewan Gereja Indonesi a (DGI) - dengan al asan
i man, terpaksa berganti nama menjadi Persekutuan
Gereja- Gereja Indonesi a. Aki bat undang- undang i ni pul a
pada tahun 1987 Gerakan Pemuda Marhaen di anggap
pemerintah ti dak ada. Pel ajar Isl am Indonesi a (PH), yang
tel ah berkiprah sejak 1947 pun ti dak di akui kebera
daannya, cuma karena menol ak mengganti azas Isl amnya
dengan Pancasi l a.
Menyadari bahaya semaki n menghampiri kekuasaan
nya, Soeharto dan para pembantunya ti dak di am saja
menunggu nasi b. Pada 28 April 1998 pemeri ntah, di waki l i
16 menteri dan ABRI (TNI), menggel ar di al og dengan
mahasi swa dari berbagai perguruan ti nggi , pemi mpi n
ormas pemuda, cendeki awan, dan tokoh masyarakat.
Di al og i tu di hadi ri 250 peserta, mi nus mahasi swa UI, ITB,
dan UGM yang memang memboi kot. Mereka menganggap
di al og i tu hanya untuk menyenangkan hati , tapi ti dak
untuk menyel esai kan masal ah. Mahasi swa menuntut
reformasi total , termasuk pengganti an pucuk pi mpi nan
negara. Susunan anggota DPRMPR juga di tuntut untuk
di rombak. 100 anggota DPR yang di angkat presi den dari
ABRI ( tel ah berkurang menjadi 75) di anggap ti dak perl u
ada. Demi ki an pul a 500 utusan daerah dan gol ongan dari
1000 anggota MPR harus di ti adakan. Komposi si MPR yang
60%- nya terdiri dari orang- orang yang di tunjuk dan
di angkat Soeharto di ni l ai negati f dan sel ama i ni cuma
sebagai al at yang mel anggengkan kekuasaan rezi m orde
baru.
Namun Presi den Soeharto, yang kava pengal aman,
tak mau menyerah begi tu saj a. Di a pun kemudi an
menyatakan akan membentuk ti m reformasi beranggota
kan tokoh- tokoh Isl am, pakar hukum, dan budayaw an.
Soeharto bersama tim bentukannya juga menawarkan
agenda reformasi . Yang pertama akan di reformasi nya
adal ah Kabi net Pembangunan VII, yang nantinya akan
di beri nama Kabi net Reformasi . Kemudi an akan di rombak
pul a Undang- undang pemi l u, kepartai an, undang- undang
anti monopol i , dan sebagai nya.
Namun sebagai mana rekannya sesama di ktator di
Iran sana Shah Reza Pahl avi dan Chou Ches Koe di
Romani a, ki at Soeharto untuk menunggangi reformasi
kandas. Cendeki awan Musl i m Nurchol i s Majid yang hadi r
dal am pertemuan dengan Soeharto mengaku tel ah memi l i h
Ami en Rai s sebagai pemi mpi n. Di si si l ai n upaya Soeharto
dijawab Mahasi swa dari berbagai kampus dengan men
duduki gedung DPRMPR sejak hari Seni n, 15 Mei 1998.
Ketika i tu sang di ktator sedang mel awat ke Mesi r. Sejak
i tu sejarah bergerak semaki n cepat. Perkembangannya
ti dak l agi bi sa di ikuti dari hari ke hari , tapi dari deti k ke
deti k. Mereka menuntut Soeharto turun dari jabatannya
yang di anggap terl al u l ama dan gagal . Segal a upaya The
Smi l i ng General' Soeharto di curi gai seba- gai al at untuk
mengul ur- ul ur waktu sambi l menyusun kekuatan, seperti
yang dia l akukan saat mengebiri tokoh- tokoh Masyumi
dan Partai Sosi al i s Indonesi a (PSI ) di awal orba. "Kami
akan tetap berada di si ni sampai Soeharto turun," kata
Indri , mahasi swi Fi si p UI semester II penuh semangat. Di
si si l ai n para mahasi swa mel akukan orasi pol i ti k dan
bernyanyi riang: "bang bang tut pepaya kul ang kal i ng.
Bambang dan Tutut, Bapaknya raja mal i ng. "
Soeharto yang frustrasi akhirnya gagal membentuk
tim reformasi , antara l ai n karena 14 menteri yang
di angkatnya, di pi mpi n Mantan Ketua Bappenas Gi nanjar
Kartasasmi ta, menyatakan tak bersedi a duduk dal am
kabi net. Mantan penguasa mutl ak i tu kemudi an menyata
kan di ri berhenti dari jabatan Presiden RI, 21 Mei 1998
pagi , satu hari setel ah Ami en Rai s menyatakan akan me
ngerahkan peopl e power ke i stana. Acara yang tel ah
di persi apkan rapi h i tu di batalkan Ami en di ni hari pukul
02. 00 l ewat radi o. Profesor Dr. Yusril Ihza Mahendra
di anggap banyak kal angan tel ah membuatkan sang di cta
tor sebuah 'exi t program' yang cantik, sehi ngga sampai
sekarang tak bi sa di mi ntai pertanggungjawaban. Setel ah
Soeharto menyatakan mundur, Pangl i ma TNI Wi ranto maju
ke depan, dan beranji akan mel i ndungi mantan presi den
i tu beserta kel uarganya. Habi bi e sang Wapres kemudi an
menjal ankan tugas dan tanggungjawabnya sebagai presi
den, menggantikan di ktator 32 tahun Soeharto. I tu ber
arti tuntutan mahasi swa dan rakyat agar Soeharto turun
dari jabatannya tel ah terpenuhi . Pertanyaannya kemudi an
akan berhentikah roda reformasi yang di gel i ndi ngkan
Ami en, mahasi swa dan i ntel ektual kampus?
Jawaban atas pertanyaan sederhana i tu jel as ti dak.
Namun satu hal dapat di pasti kan, gerakan reformasi kehi
l angan l awan bersama pada saat bari san mereka bel um
l agi sol i d. Gerakan reformasi terpaksa mengambi l napas
dul u memberi kesempatan Habi bi e memperbai ki keadaan.
I tul ah seti daknya yang bi sa di baca dari pernyataan tokoh
sentral reformasi , yang kal a i tu sudah punya l embaga
Majel i s Amanat Rakyat (MAR) . "Saya akan mel i hat dul u:
apakah kabi net bentukannya benar- benar terdiri dari
manusi a- manusi a yang bebas dari korupsi, kol usi , dan
nepoti sme (KKN), " kata Ami en tegas yang di sambut tepuk
tangan publ i k.
Setel ah Soeharto l engser keprabon seki tar 300 ri bu
mahasi swa reformi s tetap menduduki gedung DPRMPR.
"Reformasi akan jal an terus dari gedung i ni . Bukan di
tempa t- tempa t l ai n, bukan di Cendana, " ka ta Ke tua
Senat Mahasi swa UI Rama Pratama tegas. "Ki ta harus
memberdayakan l embaga DPRMPR agar nantinya benar
benar bi sa mengontrol jal annya pemeri ntahan", sam bung
nya. Kabi net bentukan Habi bi e di anggap sebagai produk
Soeharto juga. Habi bi e cuma wayang. Yang berkuasa
tetap Soeharto. Mereka berteri ak di gedung DPRMPR
secara serempak: "Adi l i Soeharto, tol ak Habi bi e! "
Arbi mempredi ksi kabi net bentukan ahl i pesawat ter
bang i tu ti dak akan bertahan l ama, pal i ng 3 bul an. Sete
l ah i tu adal ah era reformi s. Namun mahasi swa rupanya
tak bisa bertahan lama di gedung waki l rakyat. Lewat
pemanfaatan Pam Swakarsa mahasi swa berhasi l di gebah
kel uar gedung. Kemudi an panggung reformasi berpi ndah
ke Ci ganjur. Ami en tak l agi menjadi tokoh sentral .
Abdurrahman Wahi d, Megawati dan kemudi an sul tan
Hamengku Buwono X masuk gel anggang dan mengambi l
peran semaki n besar. Kaum reformi s tak menyadari i ni .
Juga Ami en.
6. Agenda Reformasi Politik, Menuju Indonesia Baru
Ketika Soeharto menyatakan di ri berhenti dari jaba
tannya sebagai Presi den RI, 21 Mei 1998 sebagi an besar
rakyat Indonesi a terperengah, termasuk yang menuntut
nya mundur. Banyak kal angan sebetulnya berharap rezim
Soeharto akan mempertahankan kekuasaannya l ebi h
l ama, sehi ngga ada waktu buat kaum reformi s merapatkan
bari san. Ternyata Soeharto, yang frustrasi , mendadak
berhenti . Kekuatan- kekuatan reformasi , yang sel ama i ni
di persatukan ol eh perasaan jenuh dan benci terhadap
rezi m Soeharto, seperti kehi l angan tal i pengi kat. Tentu
ada juga yang senang, karena merasa sudah menang.
Mereka i ni kemudi an kembal i ke kampus, bikin partai baru
atau menghi dupkan parpol lama karena kran i tu memang
di buka Habi bi e. Ada juga yang sekadar meramai kan
euforia demokrasi di l uar panggung reformasi yang
sebenarnya.
Meskipun demi ki an, gel anggang pol i ti k ti dak l antas
sepi dari tuntutan reformasi . Apal agi para mantan men
teri, pejabat ti nggi , dan orang- orang yang sel ama i ni di
untungkan ol eh rezim orba pun ikut- i kutan berteri ak
menuntut reformasi . Manuver dan teri akan mereka i ni
kadang- kadang l ebi h atraktif dari pada mereka yang
benar- benar reformi s. Oengan manuver seperti i tu ti dak
jarang mereka berhasi l menari k massa, atau membuat
kesan seol ah para reformi s sejati sudah mul ai mel empem
dan mengecewakan. Banyak kal angan menganggap mere
ka sebagai para petual ang pol i tik atau penunggang refor
masi . Mereka berusaha cuci tangan dari dosa mereka
sel ama ini, sekal i gus mencari keuntungan ketika el emen
el emen reformasi bel um l agi menyatu. Gejal a i ni ti dak
l epas dari pengamatan Arbi, dosen FISIP-UI yang sejak
awal berada di l i ngkaran Ami en. Menurutnya rakyat harus
membuat perhi tungan dengan rezi m orde baru dan antek
anteknya. Golkar mesti di bubarkan dan bila perl u dijadikan
partai terlarang. Para pejabat dan pendukungnya, yang
tel ah merusak Indonesi a sampai separah i ni , sebaiknya
di bagi berdasarkan gol ongan A, B, C, dan seterusnya.
Sesuai tingkat kejahatan mereka, seperti para mantan
PKI, termasuk para penunggang reformasi i tu.
Namun, kaum refomi s bel um l agi memegang kendal i
kekuasaan untuk dapat memaksakan semua agendanya.
Jangankan menguasai keadaan, merapatkan bari san pun
mereka tak mampu. Kekurangan i tu pada gi l i rannya i kut
memperl emah posi si tawar mereka. Kaum reformi s yang
terserak ti dak mampu mengupayakan konsol i dasi secara
terencana. Lebi h parah l agi sebuah kekuatan yang tak
tampak ikut pul a bermai n dan mengacaukan agenda
bersama. Seti ap kel ompok dengan pemi mpi nnya masi ng
masi ng mul ai terpacu untuk membuat agenda sendi ri
sendi ri , dan l upa memi l i h pemi mpi n bersama. Mahasi swa,
sebagai i nti kekuatan reformasi yang pal i ng rasi onal ,
mal ah terebak dal am eksklusivi sme. Mereka membentengi
di ri . Bahkan menol ak kepemi mpi nan tokoh-tokoh reformasi
yang sel ama i ni menjadi l okomoti f gerakan perl awanan
terhadap orba.
Angkatan ' 98 seperti mengul angi kesal ahan kakak
kakak mereka pada 1966. Seperti di ketahui para pen
dahul u mereka i tu, setel ah berhasi l menumbangkan rezim
orde lama, menyerahkan urusan negara kepada orang l ai n
yang bel um begi tu di kenal . Pengamat pol i ti k LIPI Muchtar
Pabottinggi termasuk orang yang mengkhawatirkan hal i ni .
Oi a dan kawan- kawannya berharap Ami en Rai s, yang
sejak rezi m Soeharto masi h kuat tel ah menjadi tokoh
oposi si pal i ng berwi bawa dan konsi sten, akan bergerak
cepat mempersatukan kaum reformi s. Tugas i tu tentunya
tak gampang. Apal agi tokoh- tokoh sekal i ber Gus Our -
begi tu Abdurrahman Wahi d akrab di sapa dan Pemi mpi n
Partai Oemokrasi Indonesi a Peruangan (PDIP) i kut
meramai kan gel aggang reformasi .
Memang benar para tokoh reformasi dan mahasi swa
di sel uruh tanah ai r sekata menganggap reformasi bel um
sel esai . Reformasi harus beral an terus sampai semua
tuntutannya di penuhi . Namun tuntutan i tu, harus di akui
sampai menjel ang Soeharto l engser, belum jel as bentuk
nya. "Memang mereka menuntut reformasi di segal a
bi dang, tapi bagai mana reformasi di segal a bi dang i tu?
Ti dak jel as! Memang mereka menuntut agar 5 paket
Undang- undang Pol i ti k di cabut, tapi apakah semuanya?
Atau bagi an- bagi an tertentu saja? I tu juga bel um jel as, "
kata Rektor Insti tut I1 mu Pemerintahan prof. Ryaas Rasyid
sebel um Soeharto mundur.
Tantangan pakar i l mu pemerintahan i tu ti dak l ama
kemudi an mendapat jawaban dari tokoh- tokoh reformasi ,
atau 'thi nk tank' mereka. Bahkan di l engkapi dengan
agenda sekal i gus. Mereka yang tel ah menyumbangkan
pikiran, untuk menyebut sebagi an saja, adal ah Guru Besar
Fakul tas Sastra Uni versi as Gajah Mada (UGM) Loekman
Soetri sno, penel i ti LIPI Hermawan Sul i styo, pakar pol i ti k
UI Arbi Sani t yang juga pemi ki r pol i tik Majel i s Amanat
Rakyat (MAR)nya Dr. Ami en Rai s, CIDES, dan masi h
banyak l agi .
Sebagai orang yang pernah hi dup di 3 zaman (pen
jajahan, kemerdekaan di masa orl a dan orba) Loekman
Soetri sno (61) meni l ai si stem yang di terapkan pemeri ntah
Indonesi a sampai saat i tu, di kembangkan ketika Indonesi a
dal am keadaan darurat. Keadaan darurat i tu ki ta wari si
dari zaman kol oni al , demokrasi terpi mpi n, dan zaman
darurat 1965. Si stem tersebut memang l ayak keti ka i tu.
Kal aupun masi h bi sa di teri ma, ya hanya sampai Pel i ta III
( 1979- 1984). Setel ah i tu ti dak rel evan l agi . Menurut
Loekman yang pal i ng mendesak untuk di reformasi adal ah
l embaga kepresi denan. Meskipun UUD 1945 ti dak mem
batasi masa jabatannya, masa jabatan Presi den harus
di batasi 2 peri ode saj a. Setel ah i tu paket 5 undang
undang pol i ti k di cabut, Lembaga perwaki l an rakyat
DPRMPR di berdayakan mul ai dari perekrutan sampai
ketika menjadi waki l rakyat, sehi ngga dapat mengontrol
pemeri ntah. Kemudi an baru DPRD I dan DPRD II, agar
ti dak menjadi atri but Pemeri ntah daerah (pemda), tapi
menjadi l embaga berwi bawa yang si ap mengontrol pemda.
Birokrasi juga menjadi sorotan Loekman. Birokrasi,
menurut Loekman, harus di l epaskan dari Golkar, netral ,
dan menjadi mi l i k bersama bangsa.
Hermawan Sul i styo segendang sepenari an dengan
Loekman. Di rektur Research Insti tute for Democracy and
Peace (RIDeP) i tu bahkan menawarkan agenda reformasi
l ebi h komprehensif. Di a mul ai dengan i deol ogi , undang
undang dasar, l embaga kepresi denan, kabi net, DPRMPR,
partai pol i tik, birokrasi, ABRI, pemi l u, si tem pemerintahan
l okal sampai ormas. Dal am soal i deol ogi , Hermawan ti dak
anti Pancasi l a, tapi di a mengi ngi nkan monopol i penaf
sirannya sel ama i ni ol eh pemeri tah atau BP7 di reformasi .
Menurutnya Pancasi l a harus menjadi i deol ogi kerakyatan
yang bersi fat terbuka, sehi ngga ti dak hanya menjadi
l egi ti masi status quo. Demi ki an juga dengan UUD 1945.
Di a harus di reformasi , agar ti dak menjadi ji mat pol i ti k
penguasa dan menutup pi ntu perubahan atau aman
demen.
Lebi h jauh l agi Lembaga perwaki l an rakyat DPRMPR
di ni l ai Hermawan sebagai pemegang kedaul atan rakyat
terlalu l emah. Dari segi keanggotaannya saja sudah ter
l i hat: anggota MPR terdiri dari 500 anggota DPR (75 orang
di angkat Presi den dari ABRI) di tambah 500 utusan daerah
dan gol ongan yang di angkat dan di tunjuk Presi den. Para
anggota yang masuk ti dak l ewat pemi l u i tu mesti
di kel uarkan, karena bertentangan dengan semangat
reformasi . Kemudi an barul ah l embaga kepresi denan. Masa
jabatan presi den mesti di batasi 2 peri ode, l al u kabi net,
parpol , birokrasi, dan seterusnya.
Di antara seki an banyak tawaran al ternatif, agenda
reformasi pol i ti k Arbi Sani t bol eh di bi l ang pal i ng l engkap
dan di nami s. Arbi berpendapat sejak teradi kri si s ekonomi
berkepanjangan yang menyengsarakan rakyat banyak,
orba sudah kehi l angan l egi ti masi ekonominya. Muncul nya
Habi bi e menggantikan Soeharto sebagai Presi den ti dak
akan menyel esai kan masal ah. Sejarah duni a membuktikan
bahwa satu- satunya kekuatan yang bisa meredam i mpl i
kasi pol i tik dari keti dakpuasan dan kemarahan rakyat ada
l ah pemeri ntah yang berwi bawa, mempunyai l egi ti masi ,
dan popul ari tas memadai . Pemerintahan Habi bi e, menurut
Arbi, ti dak memi l i ki keti ga syarat tersebut. Apa yang
harus di l akukan untuk menghi ndari bencana l ebi h besar?
Di si ni l ah kel ebi han tawaran Arbi . Di a memul ai agenda
reformasi nya dengan sebuah sol usi damai . Sarannya:
pemeri ntah Habi bi e bertemu dengan kekuatan- kekuatan
reformasi , lalu bersama- sama membentuk pemerintahan
peral i han yang berwi bawa, mendapat l egi ti masi , dan
popul ar di dal am dan di l uar negeri . Dengan kewi bawaan
i tu pemeri ntah peral i han akan mampu menenangkan
rakyat yang lapar dan frustrasi , sehi ngga roda pemeri n
tahan dan ekonomi dapat berputar.
Kemudi an di bawah pemerintahan peral i han i tu l em
baga kedaul atan rakyat DPR/MPR di bersi hkan dari 575
anggota yang di angkat dan di tunjuk mantan Presi den
Soeharto. Mereka kemudi an di ganti dengan waki l - wakil
reformi s dari seluruh tanah air. Adapun anggota dewan/
majel i s yang masuk karena KKN, tetapi l ewat pemi l u,
pengganti annya di serahkan kepada partai bersangkutan.
DPR/MPR berwi bawa i ni l ah kemudi an mencabut 5 paket
undang- undang pol i tik anti demokrasi produk Soeharto
bersama ti mnya. Setel ah i tu MPR dapat mengadakan
si dang i sti mewa untuk memperkuat mandatnya kepada
pemeri ntah peral i han sampai 2003, atau memi l i h presi den
baru l ewat proses demokrasi normal . Al ternati f l ai n dapat
juga pemeri ntah peral i han i ni menyel enggarakan pemi l u.
Tentu setel ah mereka mempersi apkan semua sarana dan
prasarana pemi l u dengan si stem di strik yang hemat
penyel ewengan. Si stem kepartai annya juga harus di sem
purnakan pada peri ode peral i han i ni .
Tahap berikutnya, menurut konsep Arbi, adal ah pe
ri ode reformasi normal . Di a membaginya dal am 5 poi n
besar: reformasi kerangka dasar kehi dupan/si stem pol i ti k
(rei nterpretasi pancasi l a, UUD 1945, pemerintahan per
waki l an, presi densi al , budaya pol i tik) ; reformasi supra
struktur pol i ti k (penguasa, eksekutif, DPR/MPR, Lembaga
Peradi l an, birokrasi si pi l & mi l i ter), reformasi i nfrastruktur
pol i tik (orpol , ormas, si pi l ) ; reformasi proses pol i tik
(pemi l u, hubungan antar l embaga ti nggi negara, pol a
i nteraksi kekuasaan dari kekel uargaan ke kompeti si) ; dan
reformasi kebijakan pol i ti k (cabut atau revisi tap MPR
an ti demokrasi , undang-undang an ti demokrasi , pera turan
pemeri n tah an tidemokrasi ) .
Tak dapat di pungkiri bi l a agenda- agenda reformasi
tersebut bi sa beral an seperti yang di harapkan kaum
reformi s, Indonesi a tentu akan cepat menjel ma menjadi
negara baru yang sangat i deal , berkeadi l an, makmur dan
tentram. Namun kaum reformi s tak pernah punya
kesempatan, wal au hanya beberapa detik, meme- gang
kendal i kekuasaan. Ol eh karena i tu, kaum reformi s tak
pernah bisa memaksakan agenda- agenda i tu untuk
dijal ankan, kecual i satu: memaksa sang di ktator 32 tahun
Soeharto l engser ke prabon. Agenda l ai nnya beral an
secara parsi al , terutama pada masa kabi net Transi si
Habi bi e saat suara kaum reformi s masi h di dengar. Sel an
jutnya suara kaum reformi s semaki n sayup. Aki bat
keadaan yang semaki n sul i t, ancaman kel aparan, bi aya
hi dup maki n tinggi , bi aya kesehatan dan pendi di kan yang
maki n mahal , dan l ai n- l ai n, orang menjadi semaki n apati s
dan l ebi h banyak memi kirkan kebutuhannya sendiri .
Dal am peral anan kehi dupan bernegara yang maki n
menggi gi t, hampi r tak terdengar l agi tuntutan rakyat
banyak untuk menggiring para penjahat pol i tik, yang
mengebiri demokrasi dan partai - partai pol i tik sel ama 30
tahun l ebi h, ke meja hijau. Memang ada sedi ki t pember-
si han di DPRMPR, yang pada akhi r masa orba tel ah
menjadi seperti tempat ari san kel uarga. Banyak tokoh dan
pejabat ti nggi negara menjadi waki l rakyat bersama anak
i strinya. Orang- orang yang di anggap tak patut i tu kemu
di an secara di am- di am kel uar dari si tu. Tempat mereka
di i si oleh waki l - waki l kaum reformi s semacam Di di k J
Rachbi ni , Ji ml y Assi ddi qi , dan l ai n-l ai n. Namun Golkar dan
para pentol annya - bai k yang tetap di mesi n pol i ti k orba
i tu, maupun yang bikin partai baru atau pindah ke partai
lain - tampi l maki n percaya di ri dan berkesan reformi s.
Wacana negara federal , yang pernah di l ontarkan
Amien dan tel ah membuatnya menjadi sasaran kecaman
dari kanan kiri, kemudi an di kembangkan menjadi konsep
otonomi daerah. Konsep i tu akhirnya terwujud dal am
Undang- undang tentang Otonomi Daerah pada masa
Habi bi e. Di si si l ai n reformasi seperti mati muda atau
seti daknya mati suri . Bahkan ketika Indonesi a tel ah
mendapatkan presi den- wapres dan waki l - waki l rakyat
dal am pemi l u yang rel ati f fai r dan demokrati s. Agenda
agenda pal i ng esensi al dari reformasi , yang menyangkut
perbaikan kual i tas hi dup rakyat banyak, tetap mandeg.
Keadaan status quo i ni meni mbulkan ri buan tanda tanya
sampai sekarang.
7. Peristiwa di Bel akang Panggung Reformasi
Agaknya memang ada yang l epas dari perhati an
kaum reformi s dan para mahasi swa sebagai motornya. Di
tengah si tuasi yang terus memanas sejak menjel ang
pemi l u 1997 ol eh berbagai kerusuhan, kel aparan, bencana
al am, naiknya harga- harga menyusul mengempi snya ni l ai
Rp terhadap USS, Indonesi a sebenarnya berada dal am
medan l aga yang di perebutkan ol eh dua kubu besar. Di
satu si si berdiri sang di ktator Soeharto, yang l etih dan
pani k. Di si si l ai n berdiri tak sabar kaum reformi s, yang
mengi nginkan perubahan di segal a bi dang, termasuk
perganti an pucuk pi mpi nan negara. Di atas keduanya
berdiri IMF. Lembaga i ni sejak 1967 tel ah menopang rezim
Soeharto dengan dana pi njaman dan berbagai resep. IMF
yang cerdi k jel as mengetahui bahwa posisi Soeharto tel ah
berada di ujung tanduk. Mempertahankannya pasti si a
si a. Sebagai l embaga yang kava pengal aman di duni a
keti ga, IMF tahu pasti bahwa nasi b kekuasaan Soeharto
sudah sampai di ujung. Cepat atau l ambat tampuk
kekuasan i tu harus di serahkan kepada orang l ai n l ewat
jal an damai ataupun jal an-jal an l ai n yang l ebi h buruk,
seperti yang meni mpa di ktator Syah Reza Pahl avi di Iran,
Anwar Sadat di Mesi r, dan Marcos di Fi l i pi na.
Bel ajar dari kej atuhan para di ktator boneka terse
but, IMF tak mau menunggu Soeharto j atuh dul u. Sebab
bi l a i tu teradi , maka mengatur Indonesi a pasti menjadi
l ebi h sul i t. Terl al u banyak konsesi dan previ l ege, yang
tel ah di mi liki sel ama ti ga dekade, akan di kaji ul ang.
Bahkan bukan ti dak mungki n l angsung di potong kaum
reformi s. Maka sebel um mimpi buruk i tu menjadi kenyata
an, IMF lebih dulu mendekati Soeharto, bukan untuk
mempertahankannya, tetapi untuk mendapatkan konsesi
l ebi h besar l agi . Tak pedul i si apa pun nanti yang duduk di
kursi kekuasaan, kaum reformi s atau bukan, posi si IMF
sebagai penentu arah republ i k tak bol eh tergangu.
Dengan umpan USS 43 mi l i ar, l embaga i nternasi onal i tu
berhasi l memaksa Soeharto menandatangani kesepakatan
pada 20 Januari 1998. Begi tul ah hari i tu, di bel akang
panggung reformasi yang terus bergol ak, Presi den
Republ i k Indonesi a di sodori Managi ng Di rector IMF Mi chael
Camdessus apa yang di sebut 'Indonesi a- Memorandum of
Economi c and Fi nanci al Pol i ci es: Secara harfi ah berarti
Kebijakan Ekonomi dan Fi nansi al Indonesi a. Semuanya
terdiri dari 50 paragraf, yang kemudi an lebih di kenal
dengan 50 poi n Le tter of In ten t (LoI) IMF. Padahal
setel ah menjal ankan resep- resep IMF sejak 1967- 1998,
Indonesi a ti dak tinggal l andas atau menjel ma menjadi
negara maju dan makmur. Republ i k mal ah harus kembal i ke
ti tik nol menjel ang perganti an mi l l eni um. Toh IMF berhasi l
menggiring Indonesi a, l ewat Soeharto, masuk ke putaran
kedua yang lebih menyedi hkan di l uar panggung reformasi .
Soeharto memang tak memi liki pi l i han l ai n. Di a mesti
menandatangani kesepakatan tersebut, bi l a i ngi n men
dapat bantuan. Jendral yang maki n renta dan pani k aki bat
kri si s ekonomi berkepanjangan i tu, geram. I tu pasti .
Namun Soeharto adal ah orang yang pandai menyembunyi
kan perasaan. Sebagai mana raja- raja nusantara tempo
dul u, dengan pengal aman panjang sebagai penguasa
mutl ak, di a tentu yaki n kesepakatan i tu tak akan memi l i ki
i mpl i kasi hukum yang memberatkan di kemudi an hari . Yang
penti ng bagi nya saat i tu adal ah kel uar dul u dari kri si s
l ewat 50 butir LoI .
Rezim orba, yang tak mau kehi l angan muka, kemu
di an menjabarkan setiap butir kesepakatan i tu l ewat
sebuah dewan yang di beri nama Dewan Pemantapan
Ketahanan Ekonomi dan Keuangan (DPKEK) yang l angsung
di pi mpi n Soeharto. Seperti sedang berl omba maraton,
kemudi an pemeri ntah sekal i gus mel uncurkan 46 keputusan
yang menyentuh pel bagai bi dang dan haj at hi dup rakyat,
termasuk 3 Peraturan Pemeri ntah, 7 Keppres dan 6
Instruksi Presi den (Kontan, 26 Januari 1998) .
Ke 50 pOl n LoI i tu sendiri di ejawantahkan dal am 4
kebijakan sebagai bukti kepatuhan dan good wi l l (ni at
bai k) kepada juragan yang powerful l i tu, yai tu: kebijakan
moneter ( 10 poi n), Kebijakan anggaran ( 13 poi n),
restrukturi sasi fi nansi al ( 17 poi n) dan reformasi struktural
(21 poi n) . Jadi seol ah butir- butir i tu tak datang dari
juragan IMF yang menjanji kan pi njaman USS 43 mi l i ar, tapi
merupakan i ni si atif pemeri ntah Indonesi a. Lal u IMF ti nggal
menjadi ' watch dog' yang mengawasi gerak- geri k pemeri n
tah agar tak menyi mpang dari kesepakatan. Kal au me
nyi mpang sangsi nya berat, antara l ai n: pi njaman tak
di cai rkan, kehi l angan kepercayaan i nternasi onal karena
IMF adal ah tol ok ukurnya, i nvestor luar tak masuk, dan
bahkan yang sudah masuk akan ke l uar. Jadi tak jauh
berbeda dari raja- raja nusantara pada masa kol oni al dul u.
Memang tak bi sa di bandi ngkan ' appl e to appl e' apa
yang teradi di Indonesi a pada penghujung abad XX i tu
dengan apa yang teradi di masa kol oni al . Apal agi bi l a
di i ngat i mperi al i sme modern tampi l jauh l ebi h wangi dan
memi kat di bandi ng penjajahan model l ama yang kasar.
Imperi al i sme modern tak memerlukan pernya- taan takluk
atau penyerahan kedaul atan negara secara i mpl i si t
seperti saudara tuanya sang kol oni al i s zaman baheul a.
Penjajah modern l ebi h senang tampi l bak si nterkl as, tapi
bantuannya mesti di kembal ikan berikut bunganya. Derma
wan i ni tampi l meyakinkan dengan konsep dan anal i si snya
untuk mengatur pemeri ntah negara sasaran. Tujuannya
sama saj a: mendapatkan berbagai konsesi dan kei sti me
waan untuk mengeruk keuntungan sebesar- besarnya
l ewat sumber- sumber alam buat kebutuhan i ndustri dan
kenyamanan rakyat negara- negara penyandang dana,
pl us pasar buat produk dan tenaga kera mereka yang
mahal . Sebal iknya penjajah model l ama tampi l bak ba
ji ngan murni yang kasar dan bengi s untuk mendapatkan
berbagai konsesi dan kei sti mewaan yang di i ngi nkannya.
Pada masa penjajahan Bel anda, raja- raja di Nusan
tara banyak yang menadatangani kesepakatan atau
perjanji an dengan pi hak Bel anda. Sebabnya bi sa
bermacam- macam, mul ai dari kal ah perang mel awan
pedagang bersenjata i tu, masal ah suksesi , sampai urusan
ancaman keamanan dari kerajaan- kerajaan tetangga.
Bel anda tak mau sembarangan memberikan bantuan
sebel um kedudukan yang memi nta bantuan jel as. Penjajah
i tu terang- terangan menol ak memberi bantuan kepada
raja- raja yang menganggap di rinya sejajar dengan Bel an
da. Pendeknya ke tundukan kepada pemeri n- tah Hi ndi a
Bel anda harus di akui secara ekspl i si t di dal am peranji an
kesepakatan, tak pedul i bagai manapun caranya. Jadi saat
perjanji an i tu di buat kedudukan raja bol eh di bi l ang sudah
menjadi semacam taklukan kompeni . Impi kasi dari
kedudukan i tu adal ah butir- butir kesepakatan hampi r
sel uruhnya di tentukan ol eh Bel anda dan ti dak sel uruhnya
di pahami sang raj a.
Dal am peral anan waktu, saat para penandatangan
perjanji an i tu sudah tak berkuasa l agi atau sudah di ganti ,
pemeri ntah Hi ndi a Bel anda dengan segal a cara, termasuk
i nvasi mi l i ter, menuntut butir- butir peranji an tersebut
di l aksanakan. Raja- raja yang mel a- kukan hubungan
dagang dengan Portugi s, Spanyol atau Inggri s mi sal nya,
l angsung di tekan atau di beri sangsi . Padahal sebagi an
besar raja- raja i tu sebenarnya menganggap butir- butir
tersebut tidak terlalu mengi kat dan ti dak pula memi l i ki
i mpl i kasi hukum.
Contohnya tak sul i t di cari . Sejarah raja- raja Nusan-
tara, mul ai dari tanah rencong sampai Jawa, Bal i , Lombok,
Nusatenggara, Kal i mantan, Sul awesi , Kepul auan Mal uku
dan Irian Jaya (ki ni Papua Barat), menyi mpan banyak
ceri ta soal i tu. Bai kl ah kita comot satu dari sejarah
nusantara, yai tu Kerajaan Bul el eng, Bal i . Raja Bul el eng
pada tahun 1841 dan 1843 pernah menandatangani
kesepakatan dengan pemeri ntah Hi ndi a Bel anda. Tentu
kita tak perl u menul i skan semua butir- butir kesepakatan
yang deti l i tu di si ni , tapi dapat di pastikan peranji an i tu
tak jauh beda dari apa yang tel ah di tandatangani
raja- raja l ai n di nusantara, khususnya raja- raja di pul au
dewata, seperti I Goesti Ngurah Kesi man, Goesti Ngurah
Pemetjoetan, Goesti Gede Dangi n atau Goesti Ngurah
Denpasar. Agar i ni tak di anggap mengada-ada, akan saya
kutip butir pertama peranji an yang di tandatangani Goesti
Ngurah Kesi man, dkk dari bukunya Anak Agung Gde Agung
'Bal i i n de 19de eeuw': Wij bovengenoemde vorsten
verklaren ons l and het ei gendom te zijn van het
Nederl ands Indi sch Gouvernement. Bi l a di Indonesi akan
kali mat i tu menjadi : Kami raja- raja yang di sebut di atas
menyatakan bahwa negara kami menjadi mi l i k pemeri ntah
Hi ndi a Bel anda.
Pernyataan i tu bagi raja- raja Bal i sebenarnya ti dak
memi l i ki i mpl i kasi hukum. I tu cuma i mprovi sasi yang
cerdas, bi l a tak bi sa di sebut l i cik, dari ungkapan basa
basi l ama di Bal i antara dua sahabat kental . Aslinya ber
bunyi : Kawanku yang baik mulai sekarang saya nyatakan
dengan sepenuh hati bahwa segal a yang saya mi l i ki ,
rumah dan tanah pertani an menjadi mi l i kmu. Sebal i knya
sang kawan akan membal as: sahabat setiaku, saya
sangat berteri ma- kasi h atas pemberi anmu yang berharga
i ni , dan saya yakinkan kamu sampai duni a ki amat kamu
bi sa memi l i ki semua harta benda saya. Kebi asaan serupa
juga ada di Hi ndustan. Bahkan basa- basi i ni di Indi a
di tambahkan: mul ai saat i ni aku akan menci um kaki i bumu,
karena di a sudah menjadi ibuku juga. Utusan pemeri ntah
Hi ndi a Bel anda H. J. Huskus Koopman dengan cerdi k
memai nkan ungkapan i ni dal am poi n pertama kesepakan
tersebut dengan mengubah kata- katanya.
Dengan cerdi k pul a Huskus Koopman tak menul iskan
ti mbal an ungkapan serupa di poi n dua, sehi ngga terbaca
sebagai pernyataan penyerahan kedaul atan. Duta yang
cerdi k i ni bahkan meni ndaklanjutinya dengan memi nta
tandatangan Tjokorda Dewa Agung Poetra, raja atau
susuhunan yang amat di hormati di Bal i dan Lombok,
sebagai tanda persetujuan. Semua i tu kemudi an di serah
kan kepada atasannya Gubernur Jendral Peter Merkus di
Batavi a. Sampai Peter Merkus di ganti peranji an i tu
memang tak meni mbulkan persoal an apa- apa di Bal i .
Namun ketika sebuah kapal asi ng bernama Atut Rahman
karam di perai ran pantai Karanganyar, Karangasem, dan
raja Bul el eng menerapkan ' hak tawan karang,' kesepa
katan i tu menjadi persoal an.
Hak Tawan Karang merupakan undang- undang, yang
berl aku di seluruh Bal i sejak zaman baheul a. Undang
undang i ni memberi raja dan rakyat Bal i hak memi l i ki
kapal - kapal yang karam di perai ran mereka, termasuk
segal a harta benda yang ada di dal amnya. Pemeri ntah
Hi ndi a Bel anda di Batavia menganggap Bul el eng tak ber
hak l agi menerapkan hak tawan karang di wi l ayah
kekuasaannya. Raja Bul el eng yang merasa tak pernah
di taklukkan, bahkan tak pernah berperang mel awan
Batavi a, tak merasa perlu menggubris l arangan i tu.
Gubernur Jendral Bel anda J . e Reynst, yang meng-
gantikan Merkus, l angsung mengl nm asi sten resi den
Banyuangi J . Ravi a, sebagai komi sari s pemeri ntah, untuk
meratifi kasi kesepakatan yang pernah di tandatangani raja
Bul el eng. J . Ravia yang datang dengan kapal perang
Janus di tol ak mentah-mentah ol eh raja dan jajaran
pemeri ntahannya. Tak putus asa Reynst kemudi an meng
utus mi si l ai n dari ti ngkatan yang l ebi h ti nggi pada Mei
1845, di pi mpi n Resi dent Besuki J . F.T. Major. Ikut dal am
rombongan mi si genti ng i tu Raden Toemenggoeng Ario
Prawiro Adi Ni ngrat, regent dan kepal a penghul u Besuki,
yang bertugas mendekati orang- orang Bugis di Bul el eng.
Pangeran Syarif Ai gadri berti ndak sebagai peneremah.
Di tambahkan dal am rombongan i tu seorang l etnan satu
Stampa guna mencari tempat- tempat yang bagus buat
mendaratkan pasukan, bi l a mi si i tu gaga! . Mungki n i ni bi sa
di bandi ngkan dengan pendekatan yang di l akukan AS
kepada negara- negara tetangga Irak dan Afgani stan
sebel um negara adi daya tersebut dan sekutunya meng
i nvasi kedua negara merdeka i tu. Si ngkat ceri ta akhirnya
rombongan J . F.T Major berhasi l menemui raja Bul el eng I
Gusti Ngurah Made Karangasem, tapi gagal mendapatkan
ratifi kasi . I Gusti Ketut Djel antik, perdana menterinya
yang cerdas dan punya harga di ri , menol ak meratifikasi
peranji an tersebut.
Pati h Bul el eng i tu memandang kesepakatan tersebut
sebagai pengambi l - al i han kedaul atan negaranya dengan
cara yang arogan dan penuh musl i hat. Menurut seorang
saksi mata beri ni si al K di majal ah De Tijdspi egel , Gusti
Ketut Djel anti k berkata dal am bahasa Bel anda yang fasi h
dan terstruktur: "Di t i s absol uut ni et acceptabel ! Hoe kan
i emand sl echts door mi ddel van een stukje papi er een
ander man's l and i n bezi t nemen. Zo l ang i k nog l eef zal
di t ni et gebeuren. Wat straks de vorst na mijn overl ijden
i n di t verband zal doen, i s vol komen zijn goed rechts. Het
l ot van di t vorstendom kan ai l een besl i st worden met de
punt van de kris (Gde Agung, 1990: 72). Bi l a di teremah
kan secara be bas, kata- kata Jel anti k berarti : "Ini mutl ak
tak bi sa di teri ma! Bagai mana seseorang bi sa mengambi l
al i h negara orang l ai n cuma dengan secari k kertas?
Sel ama saya masih hidup, i ni tak akan teradi . Apa yang
akan di l akukan raja dalam urusan i ni setel ah saya mati ,
i tu sepenuhnya hak di a. Nasi b negeri i ni hanya bi sa
di ten tukan dengan ujung keri s (perang) .

Gagal membujuk raja dan patihnya i tu, pemeri ntah


Hi ndi a Bel anda kemudi an mengi rimkan kapal - kapal perang
nya untuk mengi nvasi Bul el eng. Raja dan rakyat Bul el eng
yang cuma bersenjatakan keris, tombak, dan senj ata
senajata tradi si onal semacam i tu tak mampu menghadapi
tentara Hi ndi a Bel anda yang membawa meri am, granat
dan peral atan pembunuh massal pal i ng modern saat i tu.
Konsekuensi l ogi s dari kekal ahan perang tersebut adal ah
keharusan meratifi kasi kesepakatan mani pul atif tersebut,
pl us membayar pampasan perang. Raja Bul el eng menye
tujui semua yang di sodorkan, dengan harapan Bel anda
cepat angkat kaki dan kembal i ke Batavi a. Bahkan sang
raja juga membangun pangkal an mi l i ter (garni sun) buat
Bel anda di Bul el eng sebagai bukti kepatuhannya. Namun
rakyat Bul el eng dan Bal i , yang tak dapat meneri ma
negerinya di perl akukan seperti i tu, secara kesel uruhan
memboi kot orang- orang Bel anda dan tentara yang
di tempatkan di sana.
Di dal am masyarakat Bal i aksi i tu di kenal dengan i sti
l ah 'pui k' arti nya menganggap orang yang di benci i tu tak
ada. Jadi orang- orang asi ng di garni sun i tu di anggap ti dak
ada ol eh penduduk setempat. Aksi i ni secara di am- di am
mendapat dukungan i stana. Tak ada seorang Bal i pun
yang mau berhubungan dengan kompeni dan antek
anteknya, juga ti dak mau berbi cara dal am kesempatan
apa pun. Bi l a berpapasan, orang Bal i akan pura-pura ti dak
mel i hat. Bahkan mereka tak mau berdagang dengan
penjajah i tu, meski barang dagangannya di bayar 10 atau
20 kal i harga pasar. Aki bat aksi i tu orang- orang di
garni sun stres berat, makanan dan mi numan harus
di datangkan dari Jawa dan Madura. Sejarah kemudi an
menjadi saksi bagai mana para pemenang perang i tu, tak
sampai 6 bul an kemudi an, angkat kaki dari Bul el eng
dengan perasaan saki t dan depresi .
Imperi al i sme model l ama yang kasar memang memer
lukan senj ata- senj ata penghancur dan pembunuh massal ,
dan sel al u pul a akan mendapat reaksi patri oti s seperti i tu
di sel uruh duni a. Namun penjajahan modern, yang motif
nya juga masal ah perut, sumber kekayaan al am dan
pasar, karena demi ki an wangi dan sopannya hampi r tak
mengundang reaksi . Wajah bengi s dan primi tifnya baru
terli hat, ketika berhadapan dengan pemeri ntah
pemeri ntah yang tak mempan bujukan, seperti di Korea,
Vi etnam, Panama, Afgansi stan dan Irak. Sel ebi hnya di a
l ebi h seri ng muncul dal am bentuknya yang hal us dan
sopan, sehi ngga korbannya seakan memberikan segal anya
kepada si penjajah dengan perasaan suka dan tertol ong.
Penjajah modern menyajikan pengambi l al i han kedaul atan
i tu dal am paket- paket yang menarik, mi sal nya LoI . Letter
of Intent tersebut dal am operasi onalnya menjadi sema
cam gari s besar hal uan negara (GBHN) yang sangat deti l
dan ti dak memerlukan persetujuan Majel i s Permusyawaran
Rakyat (MPR) . Keberadaannya bahkan ti dak perl u di keta-
hui waki l rakyat di l embaga- I embaga perwaki l an. GBHN
buatan IMF i ni cuma mengi kat pemeri ntah Indonesi a
dengan jami nan bantuan dan kepercayaan l uar negeri .
8. GBHN Super dari Bawah Meja IMF
Sebagai mana tel ah di si nggung di atas tadi , dengan
berpegang teguh pada 50 poi n kesepakatan yang di so
dorkan IMF, pemeri ntah Soeharto kemudi an mengajukan 4
kebijakan ekonomi . Keempat kebijakan i tu ti dak di presen
tasi kan di hadapan waki l rakyat di DPRMPR untuk
di setujui , di tol ak atau di perbai ki . Kebijakan yang
menyangkut hajad hi dup orang banyak dan negara secara
kesel uruhan i tu cuma memerlukan persetujuan juragan
IMF. I\ah karena kebijakan i tu memang merupakan terje
mahan dari poi n- poi n LoI, maka sang juragan pun
l ang sung setuju. Dal am perjal anan waktu teremahan LoI
i tu memang menjel ma menjadi GBHN super yang tak bi sa
di rubah ol eh wakil rakyat. Wakil rakyat di MPR memang
membuat GBHN, dan mereka pun harus di akui tel ah
mengerahkan segenap pi ki ran untuk membuat rei yang
bagus bagi pemeri ntah untuk membawa rakyat negeri i ni
kel uar dari kri si s. Namun yang dijal ankan pemeri ntah tetap
saja apa yang tel ah di sodorkan IMF sampai sekarang.
Ini l ah GBHN super tersebut:
A. Kebijakan Moneter
1. Bank Indonesi a (BI) menai kkan suku bunga semua
jeni s 5erifikat Bank Indonesi a (5BI), mul ai dari yang
berangka waktu satu hari hi ngga satu tahun.
2. BI memberi otonomi penuh pada bank-bank mi l i k
negara untuk menyesuaikan suku bunga kredit maupun
deposito mereka.
3. BI memperketat likuiditas, sehi ngga juml ah kredit yang
tersal ur ke perusahaan menjadi terbatas dan suku
bunga kredit akan tetap sangat ti nggi .
4. Untuk mengurangi dampak buruk pengetatan likuiditas
pada pengusaha kecil, akan ada program sementara.
Pengusaha kecil akan mendapat kredit l ew at bank mi l ik
negara dengan suku bunga murah karena di subsi di
Beban subsi di di tanggung ol eh pemerintah mel al ui
anggaran.
5. Para eksporir akan mendapat fasi l itas kredit komersi al .
6. Bi l a kepercayaan masyarakat dan ni l ai tukar rupi ah
sudah membai k, likuiditas akan di perl onggar secara
berahap.
7. BI menetapkan kebijakan moneter dengan target
memperahankan laju infl asi di bawah 20%.
8. BI membatasi perumbuhan uang beredar (f12 , uang
tunai pl us deposi to, tabungan, dan rekening bank l ai n
sebesar 16% untuk 1998.
9. Ada i ntervensi yang sangat hati-hati di pasar uang
untuk menstabi l kan dan mendukung ni l ai rupi ah.
10. BI mendapat otonomi penuh untuk merumuskan dan
menerapkan kebijakan moneter. Untuk mengesahkan
otonomi BI, pemerintah akan mengajukan rancangan
undang-undang baru ke DPR sebel um akhi r 1998.
Undang-undang baru i ni akan mencakup pul a peru
bahan komposi si dan mandat Dewan Moneter.
B. Kebijakan anggaran pemerintah
1. Pemerintah tetap menggunakan pri nsi p anggaran
beri mbang. Yang di maksud anggaran beri mbang di si ni
adal ah pemerintah ti dak bol eh berutang dari dal am
negeri.
2. Akan ada kenai kan harga energi untuk mengurangi
di storsi ekonomi dan memperkuat keuangan peme
ri ntah. Mul ai 1 Apri l 1998 harga listrik dan BBM akan
nai k. Kenai kan harga mi nyak tanah dan sol ar akan
di buat semi ni m mungki n untuk mel i ndungi masyarakat
mi ski n.
3. Pemerintah akan menaikkan l agi cukai al kohol dan
tembakau mul ai 1 Juli 1998.
4. Mul ai 1 April 1998, pemerintah akan mencabut semua
penangguhan pajak perambahan ni l ai (PPN) kecuali
bila ada hukum yang mengharuskan. Jadi , l i strik
swasta, taksi, kedelai untuk makanan ternak, gul a,
barang-barang pri badi , perlengkapan kedokteran,
semuanya akan terkena PPN.
5. Mul ai 1 April 1998 akan ada pajak 5% untuk bensi n.
Pajak i ni jatah pemerintah daerah.
6. Juml ah dan jeni s barang yang tergolong terkena pajak
barang mewah akan di ti ngkatkan.
7. Ni l ai jual obyek pajak untuk tanah dan bangunan yang
terkena PBB di kawasan perkebunan dan kehutanan
akan naik hi ngga 40%.
8. Untuk meni ngkatkan peneri maan pajak, pemerintah
akan meni ngkatkan audit tahunan, memperbaiki audit
PPN untuk menjangkau pembayar pajak potensi al yang
besar, dan meni ngkatkan penagi han tunggakan
tunggakan pajak.
9. Semua dana yang selama i ni berada di luar anggaran
(non bujeter) harus masuk ke dal am anggaran.
10. Pemerintah akan mempercepat pel aksanaan Undang
Undang Peneri maan Negara Bukan Pajak 1997 yang
mensyaratkan masuknya peneri maan non bujeter ke
dal am anggaran dal am jangka waktu l i ma tahun. Dua
rekening terbesar non bujeter, dana investasi dal
dana reboi sasi, akan masuk ke dal am APBN 1998-1999
yang berlaku mul ai 1 April 1998. Dana reboi sasi hanya
bol eh di pakai untuk program penghutanan kembal i .
11. Pemerintah menunda 12 proyek i nfrastruktur besar,
termasuk pembangkit listrik Tanjung Jati C.
12. Pemerintah menghentikan dengan segera segal a
macam fasi l itas pajak, tarif bea masuk, maupun
keisti mewaan kredi t untuk program mobi l nasi ona(
Timor.
13. Pemerintah akan tetap mel aksanakan penghapusan
fasi l i tas bea masuk 0% untuk mobi l yang sudah
menggunakan komponen ( okal 60% mul ai tahun 2000.
14. Pemerintah menghentikan dengan segera dukungan
non bujeter dankeisti mewaan kredi t untuk proyek
proyek Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN).
c. Restrukturisasi sektor finansial
1. BI bekera sama dengan Bank Pembangunan Asia, IMFf
dan Bank Duni a menyusun peraturan yang sera gam,
transparan, dan adi l untuk memecahkan masal ah
likuiditas dan solvabi l itas (kemampuan untuk mem
bayar semua tagi han) bank-bank swasta. Peraturan i ni
akan segera di umumkan.
2. BI akan menyedi akan dukungan likuiditas untuk bank
Syaratnya kondi si bank tersebut membaik. Program
dukungan l i kui di tas untuk bank i ni akan tetap
konsisten dengan target perumbuhan uang yang
sudah ditetapkan.
3. Pemerintah akan menjamm bahwa proses peng
gabungan (merger) bank pemerintah akan di paka
i
untuk mengurangi kegiatan operasi bank-bank yang
di merger, menjual fasi l itas dan cabang-cabang yang
tak perl u, mengurangi tenaga kera yang berl ebi han,
menciptakan automated si stem yang ekonomi s, meng
opti mal kan keuntungan dari kekuatan yang sal i ng
mel engkapi , dan menyi apkan l embaga untuk men
swastakan bank-bank tersebut.
4. Pemerintah tak akan menyuntik modal l agi untuk bank
negara kecual i yang hendak di swastakan.
5. Sebel um swastani sasi berjal an, bank negara yang
masi h ada akan beroperasi berdasarkan kontrak
kinerja yang rinci sebel um akhir Maret 1998.
6. Untuk mendukung swastani sasi bank BUMN,
pemerintah sebel um akhi r Juni 1998 akan mengajukan
perubahan UU Perbankan dal am hal pembatasan
kepemi l i kan.
7. Bank baru yang terbentuk dari merger empat bank
BUMN akan di p i mp i n ol eh ti m manajemen baru.
Manajemen baru i ni akan mul ai bekera sebel um akhir
Februari 1998 dan akan merumuskan dan menjal ankan
operasi sementara sampai penggabungan tersebut
rampung.
8. Pemerintah mencari mitra asi ng untuk membantu
mendapatkan investor yang bermi nat dal am swasta
ni sasi bank negara. Jadwal swastani sasi bank negara
ini akan ditentukan dal am konsultasi dengan IMF dan
Bank Duni a.
9. Sebagai persi apan swastani sasi , bank-bank negara
akan menggunakan si stem, pengel ol aan porofoli o,
dan pemeriksaan keuangan yang sesuai dengan
standar internasi onal . Perubahan i ni akan di mul ai
Februari 1998 dan dijadwal kan selesai sebel um akhi r
Juni 1998. Dengan standar baru i ni bank bi sa memi sah-
kan dengan knteria yang sera gam, mana aset yang
masi h bai k dan mana yang buruk atau macet.
10. Untuk menanggulangi kredit macet di bank BUMN akan
ada rencana bantuan fi nansi al Bank Duni a sebel um
akhi r Jul i 1998.
11. Pemerintah akan membentuk perusahaan yang akan
mengurusi kredi t macet bank-bank BUMN sebel um
akhi r Maret 1998. Perusahaan i ni akan beroperasi
penuh sebel um akhi r Jul i 1998 dan sepenuhnya
berkonsentrasi untuk menagih kredit macet bank BUMN
dal am jadwal yang ditetapkan.
12. Persyaratan modal mi ni mum bank akan diti ngkatkan,
Modal mi ni mum bank swasta nondevisa secara
berahap akan setara dengan modal mi ni mum untuk
bank devi sa.
13. Mul ai Maret 1998, ahl i -ahl i pengawasan bank yang
bereputasi internasi onal akan membantu tugas
pengawasan BI.
14. Pemerintah akan merevisi kerangka hukum operasi
perbankan setelah mengkaji seluruh peraturan
l ikui dasi yang juga mencakup kebangkrutan dan
penutupan bank. Pengkaji an i ni dijadwal kan sel esai
September 1998. Rencana ti ndakan untuk merevisi
kerangka hukum akan di persi apkan mulai akhi r 1998.
15. Pemerintah akan memperbaiki transparansi dan keter
bukaan di perbankan. Dal am tempo kurang dari dua
tahun pemerintah akan mengharuskan bank untuk
menerbitkan data yang l ebi h komprehensif.
16. Sebel um Februari 1998 bank asi ng bebas membuka
cabang di seluruh Indonesi a. Pemerintah juga akan
mengajukan ke DPR rancangan undang-undang yang
menghapuskan batasan penanaman modal asi ng di
bank-bank yang sudah go publ i c sebel um Juni 1998.
17. Pemerintah akan menghapuskan batasan pemberi an
kredit ol eh bank, kecual i peraturan yang memang perl u
untuk menjaga pri nsip kehati-hatian bank (prudential
banking) dan peraturan yang mendukung pengem
bangan usaha kecil dan koperasi .
D. Reformasi struktural
1. Tarif bea masuk untuk bahan makanan di pangkas
menjadi maksi mum 5%. Peraturan yang membatasi
impor produk peternakan juga dicabut. Kedua
kebi jakan i ni mul ai berlaku 1 Februari 1998.
2. Mul ai 1 Februari 1998 semua batasan i mpor kapa
bekas maupun baru dicabut.
3. Pemerintah menghapus semua pajak ekspor yang
menghambat ekspor mul ai 1 Februari 1998. Sebagai
gantinya, untuk mel i ndungi lingkungan hi dup, akan ada
pajak sumber daya al am. Mul ai Maret 1998 pemerintah
akan menurunkan pajak ekspor untuk kayu gelon
dongan, kayu gergajian, rotan, dan mi neral menjadi
10% dari harga jual .
4. Pemerintah akan menghapus semua batasan ekspol1
yang berbentuk kuota dal am tempo tiga tahun kecuali
ada al asan kesehatan, keamanan, atau pada saat
teradi kekurangan di pasar domestik. Contohnya
l arangan ekspor minyak sawit akan tetap berlaku
hi ngga akhi r Maret 1998. Setelah itu l arangan ekspor
mi nyak sawit harus di hentikan. Pajak ekspor mi nyak
sawit tak bol eh l ebi h dari 20%.
5. Pemerintah akan mencabut l arangan investasi asi ng di
perkebunan sawit mul ai 1 Februari 1998.
6. Larangan investasi asi ng di bi dang eceran dan
pedagang grosi r akan di hapus sebel um Maret 1998.
7. Semua tata ni aga yang membatasi perdagangan,
termasuk semen, keras, dan kayu l api s, akan
di bubarkan mul ai 1 Februari 1998. Contohnya semen.
Tak ada l agi batasan ekspor maupun batasan
perdagangan antar provinsi. Pedagang bebas
mengekspor maupun menjual semen merek apa pun di
mengekspor maupun menjual semen merek apa pun di
provl nsl mana pun.
8. Semua Pemerintah Daerah Tingkat I di l arang mem
batasi perdagangan antar provi nsi maupun di dal am
provi nsi mul ai 1 Februari 1998. Contohnya pedagang
bol eh menjual cengkeh ke si apa pun dengan harga
berapa pun. Badan Penyangga Pemasaran Cengkeh
akan di bubarkan Juni 1998.
9. Sistem kuota yang membatasi penjual an ternak hi du
akan di hapus September 1998.
10. Pemerintah menegaskan l arangan pemungutan retri
busi untuk seluruh barang ekspor. Pendapatan peme
rintah daerah yang hi l ang akan di gantikan ol eh pajak
bensi n dan subsi di dari pemerintah pusat.
11. Monopol i Badan Urusan Logistik hanya terbatas untuk
beras. Semua pabri k penggi l i ngan tepung bebas men
jual tepungnya ke mana saja mul ai 1 Februari 1998.
12. Petani bebas dari keharusan "formal ' maupun
"i nformal ' untuk menanam tebu.
13. Semua pedagang bol eh mengi mpor gul a dan memasar
kannya di dal am negeri.
14. Sebelum April 1998 kerangka swastani sasi BUMN harus
sudah ada. Kerangka i ni mencakup: kriteria untuk
menentukan perusahaan mana yang akan dijual ,
di restrukturi sasi , atau ditutup. Kerangka i ni juga
mengatur proses penjual an yang transparan untuk
memaksi mal kan perol ehan dana pemerintah dan
memperlakukan semua penawar dengan adi l .
15. Ada 12 BUMN yang sedang di si apkan untuk go publ i c
sepanjang 1998. Kal i i ni , pemerintah akan menjual
seluruh sahamnya, bukan l agi sebagi an. Pemerintah
juga akan menjual sahamnya di BUMN yang sudah go
public lebih banyak l agi sampai akhirnya BUMN-BUMN
tersebut sepenuhnya menjadi mi l i k swasta.
16. BUMN yang tersisa akan di bebanl target keuntungan
yang sangat jelas. Semuanya akan di l aporkan secara
terbuka kepada masyarakat setiap tahun.
17. Pemerintah akan membuat program padat karya untuk
memperahankan daya beli masyarakat mi ski n di desa
maupun di kota.
18. Alokasi anggaran untuk program pembangunan
masyarakat akan naik.
19. Pemerintah akan segera menyusun peraturan pel ak
sanaan Undang-Undang Lingkungan Hi dup sebel um
Maret 1998.
20. Pemerintah akan mengkaji dan menai kkan iuran Hasi l
Hutan sebel um Juni 1998. Pada peri ode yang sama,
pemerintah akan mel el ang konsesi, memperpanjang
masa konsesi, dan mengi zi nkan jual beli konsesi .
21. Untuk mengurangi pol usi udara, pemerintah akan
mempercepat program penggunaan bahan bakar yang
l ebi h bersi h. Mi sal nya bensi n tanpa ti mbal .
Tak dapat di pungkiri 50 poi n LoI yang kemudi an
di terjemahkan pemeri ntah menjadi 61 butir kebijakan di
atas, memang banyak mengandung hal posi tif. Kemesti an
di bubarkannya Badan Penyangga Pemasaran Cengkeh
(BPPC) bul an Juni 1998, sekadar menyebut sebagi an saja,
memang perl u. Juga Di hentikannya semua fasi l i tas pajak
buat proyek mobil nasi onal Timor adal ah benar. Lal u
di masukkannya pemasukan negara non bujeter, seperti
dana i nvestasi dan dana reboi sasi , dan l ai n- l ai n ke dal am
anggaran adal ah l angkah awal menuju tertib anggaran.
Namun apa perlunya I MF memaksa pemeri ntah Indonesi a
untuk menai kkan tarif dasar l i strik dan BBM per 1 April
1998 (kebijakan anggaran poi n 2), ketika daya be I i rakyat
sedang mengempi s? Lal u mengapa pul a pemeri ntah mesti
di tekan untuk memberi kebebasan kepada bank asi ng
membuka cabangnya di seluruh Indonesi a sebel um Feb
ruari 1998? Pemeri ntah juga mesti membuat rancangan
undang- undang yang menghapus batasan penanaman
modal asi ng di bank- bank yang sudah go publ i c sebel um
Juni 1998 (kebijakan fi nansi al poi n 16).
Apakah IMF memang sedang menyi apkan l ahan buat
bank asi ng untuk merai h keuntungan besar dari kebang
krutan Indonesi a? Sebab satu rangkai an dengan i tu,
setel ah 16 bank di tutup, suku bunga semua jeni s serti
fi kat Bank Indonesi a, mul ai yang berjangka 1 hari sampai
1 tahun, mesti di nai kkan (kebijakan moneter poi n 1) . Nah,
ketika bank- bank domesti k kehi l angan kepercayaan
nasabahnya, bank- bank asi ng mendapat l i mpahan dana
yang l uar bi asa besar. Dana- dana i tu semaki n deras
mengal i r ke bank asi ng setel ah 38 bank di bekukan, dan
seterusnya, dan seterusnya. Dana i ni ti nggal di tempatkan
saja di SBI, maka sambi l ti dur atau ongkang- ongkang kaki
mereka sudah bi sa merai h keuntungan, karena dal am
perjal anan waktu suku bunga meroket sampai di atas 60%
guna mencegah pel ari an modal . Ini pada gi l i rannya,
seperti bisa di predi ksi , mengaki batkan bank tak bi sa
menyal urkan kredi t (negative spread) dan sektor ri i l mati
suri . Di si si l ai n bank asi ng terus menyedot keuntungan.
Akumul asi keuntungan tersebut pada gi l irannya bi sa
di pakai membel i saham dan aset- aset yang mesti dijual
murah pul a sebagai dampak sampi ngannya.
Anehnya l agi , seperti tak yakin akan keampuhan
konsepnya sendiri ten tang pengambangan ni l ai Rp ter
hadap val uta asi ng (val as), terutama US$, BI masi h
di bukakan pi ntu sedi ki t untuk i ntervensi di pasar uang
dengan embel - embel sangat hati - hati , untuk menjaga
stabi l i tas ni l ai Rp (kebijakan moneter poi n 9). Di si si l ai n
pemeri ntah di paksa memutus urat dana bagi Industri
Pesawat Terbang Nasi onal (IPTN) yang notabene adal ah
mi l i k negara dan tel ah di kembangkan sejak 1976. Artinya
setel ah 22 tahun di kembangkan dengan segal a daya dan
dana, saat menjel ang pemeri ntah menuai hasi l l ewat
pesanan- pesanan domesti k dan l uar negeri , i ndustri
pesawat terbang nasi onal i tu mesti di bi arkan mangkrak.
Sementara 27 proyek l i strik swasta, yang sarat KKN,
bol eh jal an terus. Padahal memberatkan anggaran bel anja
negara, karena harganya kel ewat mahal sampai di atas
harga jual nya kepada konsumen. Lal u poi n 10 dari
kebijakan anggaran berbunyi : pemeri ntah me nunda 12
proyek i nfrastruktur besar, termasuk Pembangki t Listrik
Tanjung Jati C. Kenapa IMF tidak menekan pemeri ntah
untuk membatalkan semuanya sekal i an atau seti daknya
di renegosi asi agar negara tak di rugi kan? Apakah karena
perusahaan dari negara- negara yang tergabung dal am
Consul tati ve Group on Indonesi a (CGI), Pari s Cl ub dan
IMF ikut menyedot rezeki dari proyek- proyek vi tal i tu?
Harus di akui LoI i tu memang l uar bi asa dan menca
kup hampi r semua yang berhubungan dengan hajad hi dup
orang banyak. Di a secara terang- terangan dan kasat
mata mendorong Indonesi a ke jal ur cepat l i beral i sasi
ekonomi , meni nggal kan ekonomi kerakyatan dan mel ang
gar Pasal 33 UUD 1945. Lihat saja setel ah mempersi apkan
perangkat agar asi ng bol eh membel i aset dan bank- bank
yang akan di pri vatisasi , pada poi n l ai n pemeri ntah di suruh
menyi apkan l embaga untuk menswastakan bank- bank
pemeri ntah. Pemeri ntah tak bol eh menyunti k dana l agi
kepada bank- bank negara, kecual i yang hendak di swas
takan (restrukturi sasi fi nansi al poi n 3 dan 4) . Apa artinya
i tu? Lal u pemeri ntah di mi nta mengajukan perubahan
undang- undang perbankan sebel um akhi r Juni 1998.
Pemeri ntah mesti mencari mi tra asi ng untuk mem
bantu mendapatkan i nvestor yang bermi nat dal am
swastani sasi bank negara. Jadwal swastani sasi bank- bank
negara i ni akan di tentukan dal am konsul tasi dengan IMF
dan Bank Duni a (restrukturisasi fi nansi al poi n 8) .
Hebatnya l agi kredi t macet dari bank- bank BUMN i tu mesti
di kel uarkan dul u dan pengel ol aannya di serahkan kepada
l embaga baru yang akan di bentuk sebel um akhi r Maret
1998 (poi n 11) . Artinya asi ng yang akan menjadi penadah
bank- bank i tu benar- benar akan mendapatkan bank yang
bersi h. Satu napas dengan i tu persyaratan modal
mi ni mum di tingkatkan dan modal mi ni mum bank swasta
non devi sa secara bertahap akan di tingkatkan setara
dengan bank devi sa (poi n 12) . I tu memang kel i hatan
netral , tapi poi n13 berbunyi : mul ai Maret 1998 ahl i - ahl i
pengawasan bank yang bereputasi i nternati onal akan
membantu tugas pengawasan B1. Bantuan i tu ti dak grati s,
pemeri ntah harus membayar mahal para konsul tan asi ng
dengan dana utang.
Cuma orang yang putus asa dan pani k yang mau
menandatangani kesepakatan seperti i tu. Soeharto tel ah
menandatanganinya. Sel anjutnya setel ah di a l engser,
para penggantinya terus di rongrong IMF untuk mereal i sasi
seti ap poi n kesepakatan tersebut seperti raja- raja nusan
tara dul u. Tentu masi h banyak poi n- poi n LoI i tu yang
perl u di pertanyakan, karena memang tak ada hubungan-
nya dengan perbaikan ekonomi . Sekadar tambahan bi sa
ki ta sebut di si ni poi n 2 dari reformasi struktural : mul ai 1
Februari 1998 semua batasan i mp or kapal bekas maupun
baru di cabut. Apa perlunya? Bukankah semua negara
maju dan yang i ngi n maju mesti membatasi i mp or segal a
macam produk yang bi sa di buat di negerinya sendiri untuk
mel i ndungi i ndustri dal am negeri? Bukankah Indonesi a
sudah punya PT PAL, Kojabahari, dan l ai n- l ai n yang
terbukti pi awai membuat kapal , bahkan untuk keperl uan
negara l ai n?
Pada saat yang sama pemeri ntah di desak untuk
menghapus semua pajak ekspor mul ai 1 Februari 1998
(reformasi struktural poi n 3). Mul ai Maret tahun i tu juga
pemeri ntah di desak untuk menurunkan pajak ekspor kayu
gl ondongan, kayu gergaji an, rotan dan mi neral menjadi
10% dari harga jual . Kebijakan i ni tel ah membuat hutan
Indonesi a maki n rusak berat aki bat ekspor kayu gl on
dongan marak l agi dal am juml ah besar- besaran. Pada saat
sama i ndustri kayu dan furniture dal am negeri meranggas
kekurangan bahan baku. Juga batasan ekspor yang
berbentuk kuota mesti di hapus dal am 3 tahun, kecual i
ada al asan kesehatan, keamanan, atau pada saat terjadi
kekurangan di pasar domesti k. Mengapa? AS sendiri
menerapkan kuota imp or untuk mel i ndungi i ndustri dal am
negerinya. Mengapa pemeri ntah Indonesi a tak bol eh
menerapkan si stem kuota ekspor buat produk tertentu
guna mel i ndungi konsumen dal am negerinya? Larangan
ekspor mi nyak sawi t cuma di toteransi IMF hi ngga akhi r
Maret 1998, setel ah i tu pengusaha bebas menjual nya ke
mana saja, juga kayu l api s, semen, kertas, dan l ai n- l ai n.
Ti ba- tiba saja republ i k benar- benar ja tuh mi ski n, karena
tak ada minyak goreng, tak ada kayu, rotan, semen,
kertas, dan l ai n- l ai n. Semuanya l ari ke l uar negeri menge
jar dol ar secara l egal atas restu IMF.
Lebi h jauh l agi al i h- al i h memberdayakan pedagang
eceran dal am negeri , di masa pacekl i k dan banji r
penganggur i ni , IMF mal ah memaksa pemeri ntah Soeharto
untuk menghapus l arangan i nvestasi asi ng di bi dang
eceran dan grosi r sebel um Maret 1998 (reformasi struk
tural poi n 6). Sejak i tu pul a hi permarket asi ng asal Franci s
Carrefour dan Conti nent (kemudi an merger menjadi
Carrefour), dan hi permarket asi ng l ai nnya menyerbu kota
kota besar Indonesi a. Pedagang eceran dan grosl r
raksasa i ni , ti dak saja tel ah menggantikan fungsi pasar
karena banyaknya i tem produk yang di perdagangkannya,
tapi sekal i gus tel ah merebut konsumen berdui t yang
seharusnya berbel anja di pasar dan pusat bel anja
domesti k.
Lal u pOl n 8: semua pemeri ntah daerah di l arang
memungut retribusi untuk barang ekspor, sebagai
gantinya di ci ptakan pajak BBM. Impor gul a di buka l ebar
l ebar (poi n 13) . Sebel um April 1998 pemeri ntah di mi nta
membuat kerangka swastani sasi BUMN untuk menentukan
perusahaan mana yang akan dijual , di restruk- turi sasi dan
di tutup (poi n 14) . Poi n 15- nya l ebi h hebat l agi pemeri ntah
mesti mempersi apkan 12 BUMI\ untuk go publ i c sepanjang
1998 dan pemeri ntah mesti menjual sel uruh sahamnya,
bukan lagi sebagi an. Pemeri ntah juga di mi nta menjual
sahamnya di BUMN yang sudah go publ i c l ebi h banyak l agi
sampai akhirnya BUMN- BUMN tersebut sepenuhnya men
jadi mi l i k swasta.
Tak ada seorang pun yang berpikiran jerni h dan jujur
yang ti dak mel i hat i ni sebagai jebakan atau peni puan, tapi
si apa berani mel awan juragan IMF? Apal agi bi l a di i ngat
pengusaha dal am negeri l agi kesul i tan l i kui di tas atau
di kejar- kejar kredi tor, maka swastani sasi i tu akhirnya bi sa
di baca sebagai pengambi l al i han aset- aset negara yang
bagus- bagus ol eh asi ng atas restu IMF. Hal l ai n yang
perl u di soroti l agi adal ah reformasi struktural poi n 20. Di
si tu pemeri ntah di mi nta menai kkan iuran hasi l hutan sebe
l um Juni 1998. I tu tentu tak masal ah, tapi kal i mat i kutan
nya jel as berbahaya dan akan menjadi bom waktu di
kemudi an hari . Pemeri ntah di mi nta, pada peri ode yang
sama, mel el ang konsesi , memperpan-jang masa konsesi
dan mengi zi nkan jual - be I i konsesi .
Bi l a i tu berjal an, pertanyaannya kemudi an: bagai
mana caranya mengontrol para pengusaha hak pengusa
haan hutan (HPH) nanti nya, ji ka konsesi nya bi sa
di perjual - bel ikan? Bagai mana memel i hara kel estari an
hutan, bi l a menangkap perusak dan penjarah hutan saja
tak bisa l agi di l akukan karena pemi l i k konsesi seti ap saat
bi sa berganti l ewat jual - bel i ? Probosutejo tel ah menjual
konsesi nya pada 2002 setel ah di a meneri ma dana reboi
sasi Rp 100, 91 mi l i ar. Pi njaman dengan bung a nol persen
i tu seyogyanya di pakai buat menanami 73 ri bu hektar
areal konsesi hutan tanaman i ndustri mi l i knya sebagai
mana di sepakati saat akad ( 1996) . Probo i ngkar janji .
Bukannya di pakai menanami areal HTlnya, dana i tu mal ah
di deposi tokannya di berbagai bank. Pada 22 April 2003
Pengadi l an Negeri Jakarta Pusat menwoni s adi k tiri
man tan presi den Soeharto i tu 4 tahun penjara, membayar
uang pengganti Rp 100, 91 mi l i ar, pl us denda Rp 30 juta.
Di a di nyatakan terbukti korupsi dengan menyal ahgunakan
dana reboi sasi . Probo kemudi an nai k bandi ng. Pengadi l an
Ti nggi Jakarta l al u mengurangi hukumannya menjadi 1
tahun penjara pada 29 Desember 2003. Probo kecewa,
l al u menempuh upaya kasasi . Di tingkat kasasi , MA mal ah
menguatkan voni s Pengadi l an Negeri Jakarta Pusat.
Masal ah i ni nampaknya bel um sel esai . Akan ada
upaya Peni njauan Kembal i (PK) dan kasus suap yang
mengi ri nginya. Akankah Probo menyusul Bob Hasan, si
raja hutan dan sempat menjadi Menteri Peri ndustri an dan
Perdagangan pada Kabi net Pembangunan VII? Ataukah
dia akan di bebaskan l ewat PK, karena kepi awai an sang
pengacara dan ketel edoran medi a massa yang menyul ap
nya menjadi pahl awan. Bi l a tak hati - hati orang bi sa saja
nantinya menyamakan Probo dengan Khai ri ansyah, orang
KPK yang membongkar kasus korupsi dan suap di KPU.
Jawaban atas pertanyaan i ni akan mempengaruhi kredi
bel i tas pemeri ntah SBY-JK di mata rakyat yang memi l i h
nya. Orang akan menganggap mereka cuma perpanjangan
tangan dari rezi m orba Soeharto. Bi l a PK berhasi l mem
bebaskannya dari hukuman, maka para pembal ak berdasi
akan semaki n merajal el a. Bukan ti dak mungki n apa yang
di takutkan MS Kaban, Menteri Kehutanan Kabi net Indo
nesi a Bersatu SBY-JK benar- benar menjadi kenyataan.
"Hutan di Indonesi a di ambang kri tis. Masa bertahannya
tinggal 15 - 20 tahun ke depan. Bi l a tak segera di tangani ,
saya khawati r bencana besar akan segera teradi /'
katanya beberapa 1 Juni 2007 di Medan.
Di atas semua i tu dengan membaca poi n- poi n
LoI, yang tel ah di tandatangani Soeharto sebel um l engser,
rasanya dapat di pahami mengapa agenda- agenda refor
masi yang pal i ng esensi al tak bi sa beral an sampai seka
rang. Ada ganjal an, tersembunyi dal am poi n- poi n LoI,
yang menghal angi l angkah-I angkah pemeri ntah untuk
memperbaiki nasi b rakyat dan mengangkat martabat
bangsa.
9. Beberapa Bor Waktu yang Lain
Sel ai n GBHN super al a IMF, yang bi sa membuat
pemeri ntahan pasca orba kehi l angan momentum untuk
mengubah keadaan dengan caranya sendiri, masi h ada
beberapa hal yang bakal menjadi bom waktu di kemudi an
hari . Swastani sasi proyek vi tal mi sal nya, yang tel ah
di tandatangani pada masa Soeharto, bi l a tak cepat- cepat
di negosi asi ul ang, dapat di pastikan akan sangat mem
beratkan anggaran bel anja negara dan rakyat secara
umum. I tu antara l ai n bi sa datang l ewat pi ntu proyek
l i strik swasta yang mahal dan sarat kol usi , juga tentunya
l ewat swastani sasi proyek air bersi h. Lal u masih ada l agi
soal i ndustri kertas, yang karena kel al ai an pemeri ntah
Soeharto atau memang ada unsur kol usi di si tu, tel ah
menyebabkan karamnya BUMN Kertas dan berjayanya
swasta. Daftar i ni masi h bisa di perpanjang dengan keru
wetan di kebijakan kayu dan admi ni strasi yang amburadul ,
dan l ai n- l ai n. Bai kl ah agar l ebi h jel as akan ki ta kupas satu
per satu.
A. Proyek Listrik Swasta
Di tengah si tuasi yang terus bergejol ak sejak menjel ang
pemi l u 1997 dan kri si s moneter yang terus menggerus ni l ai
Rp terhadap val as, orang di bi ki n geger ol eh kemungki nan
bangkrutnya perusahaan l i strik negara (PLN). BUMN yang
sangat penti ng i ni seti daknya terbel i t 3 masal ah besar.
Pertama, masal ah utang. Sampai akhi r Desember 1997,
PU\ tercatat memi l iki utang kel ewat gede sampai men
capai Rp 26, 4 tri l i un. Dari utang sebanyak i tu Rp 23,2
triliun merupakan utang jangka panjang. Si sanya Rp 3,2
tri l i un adal ah utang jangka pendek, yang secara l ang sung
akan memberatkan keuangan PLN. Kedua, kerugi an
sebanyak Rp 1,5 tri l i un aki bat depresi asi rupi ah. Hal yang
mengejutkan i tu di kemu- kakan Menteri Pertambangan dan
Energi (Mentamben) waktu i tu LB. Sudjana, Oktober
1997.
Peryataan Mentamben kemudi an di pertegas Di rut
PLN saat i tu i r Dji teng Marsudi pada rapat dengar
pendapat dengan Komi si VIII DPR- RI (5 Desember 1997) .
Kondi si i tu tentu amat mempri hatinkan. Apal agi bi l a
di i ngat pada 1996 Badan Usaha Mi l i k Negara tersebut
masi h merai h untung Rp 1, 2 tri l i un. Mengakhiri 1997, yang
separuhnya di l al ui di tengah kri si s, l aba PLN menurun
tajam, sehi ngga ti nggal seki tar Rp 301, 7 mi l i ar. Lal u
persoal an keti ga yang tak kal ah bahayanya adal ah
kebutuhan dana i nvestasi PLN yang hi ngga tahun 2008
mencapai seki tar Rp 144 tri l i un.
Hampi r tak ada orang mempermasal ahkan utang PLN
yang besar i tu. Dana tersebut konon tel ah di gunakan PLN
untuk i nvestasi di sektor kel i strikan, yang dul unya di danai
APBN. Hanya saja untuk mel unasi nya pada masa paceklik,
memang tidak gampang. Toh perhati an orang l ebi h
banyak terfokus pada kemungki nan rugi sebesar Rp 1, 5
tri l i un i tu. Pertanyaannya kemudi an: mengapa BUMN,
yang memonopol i pasokan l i strik, bi sa merugi ? Mana ada
perusahaan monopol i merugi ? Sebagai bandi ngan bi sa kita
ambi l monopol i trigu yang di berikan Presi den Soeharto
kepada Grup Sal i m (Bogasari ) . Setel ah ti ga dasawarsa
berl angsung, Grup usaha i ni menjel ma menjadi kongl o
merat besar yang sul i t di cari tandi ngannya di Indonesi a
dan Asi a Tenggara. Masa PLN, yang memonopol i pasokan
l i strik, kebutuhan yang jauh lebih vi tal dari pada terigu,
bisa merugi dan nyaris bangkrut?
Toh i tul ah kenyatannya, PLN tahun 1998 di predi ksi
merugi sampai Rp 1,5 tri l i un. Kerugi an i ni akan terus mem
besar pada tahun- tahun berikutnya. Mengapa? Dji teng
tanpa tedeng al i ng- al i ng mengai tkan kerugi an i tu dengan
kewaji ban membel i l i strik swasta yang mahal . Di a ti dak
mengada- ada. PLN, menurut perjanji an yang tel ah di tan
datangani pemeri ntah, memang harus membel i l i strik dari
pengusaha swasta seharga USS 0, 574- 0, 856/KWh. Pada
hal sel ama i ni harga jual nya kepada konsumen cuma USS
OA70/KWh. Sebel um masuknya l i strik swasta dengan
harga segi tu, PLN sudah menuai un tung, karena anak
perusahaan PLN PT Pembangki t Jawa Bal i (PJB) I dan II,
yang bergerak dal am pembangunan pembangki t l i strik dan
memasok l i strik- bi asa menjual produknya kepada PLI\J
seharga US$ 0, 350/KWh. Jadi masuknya swasta ke
proyek l i strik dapat di pasti kan bakal mem- beratkan PLN.
Bi l a i ngi n untung atau seti daknya ti dak merugi saja, PLN
mau tak mau harus menai kkan tarif dasar l i strik (TDL) .
Artinya kel emahan posi si tawar PLN terhadap i nvestor
l i strik swasta, pada gi l irannya di bebankan kepada konsu
men, i ni di restui pul a ol eh juragan IMF l ewat GBHN
supernya.
Sampai akhi r 1997 tercatat ada seki tar 26 proyek
pembangki t l i strik swasta ( total kapasi tas 9. 675 MW), 18
di antaranya tel ah di setujui di bangun. Mengi ngat konsesi
rata- rata i nvestor l i strik swasta i tu 30 tahun, dapat
di bayangkan berapa akumul asi kerugi an PLN kel ak. Nah
bi l a nantinya semua i tu di bebankan kepada konsumen,
dapat di pastikan betapa beratnya beban yang harus
di pi kul rakyat Indonesi a yang sudah mel arat. Pada 1997-
2002, menurut Data Consul t, secara bertahap konsor
si um- konsorsi um l i strik swasta i tu akan memasok l i strik ke
PLN. Meski dal am purchase power agreement (PPA)
tercatat hanya 30% yang waji b dibeli PLN dari produksi
mereka, i tu tetap saja memberatkan. Apal agi bi l a
kekuatan l obi para pengusaha l i strik swasta i tu berhasi l
memaksa PLN membel i semua.
Masuknya swasta ke sektor l i strik sebenarnya tidak
l ah tanpa rencana. Ini adal ah buah dari upaya swas
tani sasi yang terus menggel i ndi ng di berbagai sektor,
termasuk penyedi aan ai r bersi h, jal an tol , pel abuhan,
bandara, tel epon, penyuli ngan mi nyak, dan sebagainya.
Ti dak heran bi l a berbagai bi sni s yang dul u di monopol i
Pemeri ntah, karena menyangkut hajat hi dup orang
banyak, ki ni mul ai dijal ankan swasta. I tu sah- sah saja,
sel ama ti dak merugi kan konsumen. Cuma dal am praktiknya
ti dak sel al u begi tu. Seperti tel ah di si nggung di atas di
sektor l i strik, mi sal nya, swasta tel ah di i zi nkan membangun
pembangki t l i stri k. Sedang pendi stri - busi annya tetap
menjadi monopol i PLN. I tu berarti pengusaha l i strik swasta
cukup membangun pembangki tnya saja. Soal pemasaran
nya mereka tak perl u repot- repot. PLNl ah yang akan
membel i semua produk mereka, dan memasarkan produk
tersebut kepada konsumen. Hebatnya l agi dal am menjual
l i strik pun mereka tak perl u bersai ng dal am masal ah harga
dengan PJB I dan II. Mereka bol eh menetapkan tarif
sendi ri .
PLN nampaknya memang ti dak menuntut agar
swasta menjual produknya di bawah harga l i strik yang
di hasi l kan PJB I dan II. Bi sa jadi kesepakatan di tan
datangani pemeri ntah di bel akang punggung manajemen
PLN. Sel anjutnya di a cuma menjal ankan kewaji bannya
untuk membel i l i strik dari para pembangki t l i strik swasta.
Lebi h jauh l agi pemeri ntah ti dak pul a menjadi kan
kemampuan konsumen sebagai bahan perti mbangan.
Agaknya pemerintah Soeharto menggunakan perti m
bangan l ai n. Ti dak enaknya l agi perti mbangan tersebut
cuma di ketahui ol eh pemerintah (dal am hal i ni Mentam
ben), PLN, dan pengusaha l i strik swasta. Transparansi
yang di tuntut masyarakat dan konsumen nampaknya
bel um bisa di berikan PLN.
Banyak kal angan keberatan dengan cara jual - bel i
l i strik seperti i tu, termasuk anggota DPR R, terutama
Komi si VIII dan VI . Yayasan Lembaga Konsumen Indonesi a
(YLKI) dan pengamat ekonomi UI Fai sal H. Basri masuk
juga dal am daftar orang- orang yang keberatan tersebut.
Mereka semua senada menengarai adanya ketidakberesan
dal am penunjukan i nvestor dan tender PLN. Yang pal i ng
vokal mengkri tik Pemeri ntah adal ah Iskandar Manji ,
mantan anggota Komi si VI DPR R. Menurutnya dal am
seti ap proyek l i strik swasta, sel al u di dapati surat dari
Pemeri n tah untuk menyetujui PPA, dan PLN tak bi sa
menol aknya. Contohnya kasus PLTU Tanjung Jati C, yang
di tunda bersama beberapa proyek l ai n aki bat kri si s.
Penundaan i ni tercantum terang- terangan dal am LoI IMF
yang di tandatangani Soeharto. Mel i hat harga l i strik
swasta yang demi ki an tinggi i tu dan bau kol usi yang
menyengat, sebenarnya l ebi h masuk akal bi l a semuanya
di batalkan demi hukum. Namun entah dengan perti m
bangan apa IMF cuma menjegal Proyek l i strik Tanjung Jati
C yang di menangkan PT CEPA (Consol i date El ectric Power
Asi a) Indonesi a.
CEPA Indonesi a adal ah konsorsi um yang semul a
memenangi tender Proyek Listrik Tanjung Jati B pada akhi r
1995. Proyek Listrik Tanjung Jati C di dapatnya kemudi an
dengan cara agak akrobati k. Ceritanya begi ni : pada akhi r
1995, CEPA Indonesi a berhasi l memenangi tender Proyek
Listrik Tanjung Jati B seni l ai USS 1J7 mi l i ar. Pada saat
memenangi tender anggota konsorsi umnya adal ah Cepa
Hongkong dan PT Internati onal Manufacturing Producer
Associ ation (Impa) Energy, mi l i k pel obi ul ung Djan Fari dz
yang di kenal dekat dengan mba Tutut. Pengusaha yang
amat tertutup i tu kadang juga suka mai n si nterkl as
si nterkl asan . Pada 17 April 1996 mi sal nya, di a menyum
bangkan 100 uni t sepeda motor kepada Pangdam Jaya
waktu i tu Mayjen Suti yoso, untuk pengamanan i bukota
menjel ang pemi l u. Nampaknya Impa Energy, mi l i k Djan
Fari dz, sebagai anggota konsorsi um muncul bel akangan,
sebab tahun 1994 konsorsi um i tu beranggotakan Cepa
Hongkong dan PT Gunung Sewu Mul i a. Menurut Sammy
Supi t, Di rektur Impa, perusahaan yang di nakhodainya
bergerak dal am bi dang operating/devel oper pembangki t
l i strik dan merupakan pemasok hydro equi pment terbesar
di Indonesi a. Bahkan PT Ci wi Ki mi a, kata di al ketika
membangun pembangki t l i striknya ( 1992), membel i
equi pment, termasuk generatornya dari Impa.
Terlepas dari prokontra pengganti an anggota kon
sorsi um Cepa Indonesi a, proyek l i strik swasta pukul rata
memang berbau korupsi, kol usi dan nepoti sme. Ini di kator
nya tak sul i t di dapat. Ti nggal kita deretkan saja proyek
dan angka- angka i nvestasi proyek- proyek tersebut, maka
semuanya akan terpampang jel as di depan mata. Proyek
Tanjung Jati B yang katanya men elan i nvestasi US$ 1J7
mi l i ar atau Rp 4, 1 triliun dengan kurs waktu i tu mi sal nya,
jel as tak masuk aka! . Angka i tu kel ewat besar untuk
pembangki t l i strik berkapasi tas 2 X 660 MW. Sebagai
bandi ngan bi sa ki ta ambi l Proyek Tanjung Jati A, tetang
ganya yang di tangani Bakrie & Brothers (BB) . Proyek yang
di sebut bel akangan i tu berkapasi tas sama besar, tapi
cuma menel an i nvestasi USS 1, 66 mi l i ar. Jadi ada sel i si h
seki tar US$ 11 juta.
Ti nggi nya angka i nvestasi l i strik swasta di Indonesi a
akan semaki n terasa bi l a di bandi ngkan dengan proyek
serupa di negara l ai n. Oi Sual , Pengasi nan- Fi l i pi na, mi sal
nya, proyek l i strik berkapasi tas 2 X 609 MW, cuma
menel an i nvestasi USS 1,40 mi l i ar. Sedang PLTU Shaiji ao
C di Guangdong RRC yang berkapasi tas 3 X 660 MW,
menel an i nvestasi USS 1, 874 mi l i ar. Konsekuensi l ogi s dari
ti ngginya i nvestasi l i strik swasta di tanah ai r, tentu saja
harga l i strik yang di tawarkan ke PLN juga tinggi . Cepa
Indonesi a mematok harga US$ 0, 739 /Kwh, jauh di atas
harga PJB I dan II (US$ 0, 470/Kwh). Toh harga
patokannya masi h kal ah mahal di bandi ng tari f yang
di tawarkan Pai thon I mi l i k Hasyi m Ojojohadi koesoemo
yang mematok harga US$ O, 856 /kwh. Jadi dari si si harga,
di antara seki an banyak proyek l i strik swasta, sebenarnya
yang di tawarkan BB adal ah yang terendah, yai tu USS
O, 574/kwh, meski i ni pun masi h di atas harga yang
di tawarkan PJB I dan II yang cuma US$ 0, 350. Angka
angka i tu sekal i gus menunjukkan bahwa BUMN yang
di kenal tidak efisien i tu bisa jauh l ebi h efisien dari pada
swasta nasi onal yang kol utif.
Terl epas dari bau anyi r KKN yang terus mengi kuti
proyek l i strik swasta tersebut, pada 1996 Fari dz bersedi a
kompromi dal am soal tarif. Cepa Indonesi a si ap menurun
kan harga jualnya kepada PLN sampai menjadi USS
O, 573/KWh atau USS 0, 001 l ebi h murah dari pada yang
di tawarkan BB. Namun i tu ti dak gratis. Pel obi ul ung i tu
memberi syarat: asal Proyek Tanjung Jati C yang berka
pasi tas sama, juga di berikan kepada Cepa Indonesi a. Apa
artinya i tu? I tu berarti harga jual l i strik swasta i tu
sebetulnya bukan harga mati . Bi l a PLN atau pemerintah
maul harganya bi sa di tekan, bahkan mungki n sampai di
bawah harga jual PJB I dan II. Toh pemerintah tak mau
mel akukannya. Yang terjadi kemudi an mal ah Proyek
Tanjung Jati C benar- benar di serahkan kepada Cepa
Indonesi a l ewat sebuah Keppres dan surat dari Menses
neg waktu i tu Moerdi ono.
Hebatnya l agi ketika kri smon memporandakan per
ekonomi an republ i k pertengahan 1997, pemerintah cepat
menyel amatkan proyek l i strik Tanjung Jari B dengan cara
mem- buy out- nya seharga US$ 1 , 1 mi l i ar, ketika proyek
i tu katanya baru seki tar 87% di kerjakan. Sel anjutnya
proyek i tu ti dak lagi mengusung nama Cepa Indonesi a,
tapi HI Power Tubanan. Oari mana pul a dananya di saat
paceklik? Menurut Sammy, Fari dzl ah yang mel obi pi hak
Jepang agar memberikan pi njaman l unak kepada peme
ri ntah untuk membel i proyek tersebut. Bol eh jadi Sammy
ti dak mengada- ada. Jepang sendiri waktu i tu memang
sedang gencar membantu perusahaan-perusahaannya di
l uar negeri agar ti dak bangkrut. Pendeknya pemerintah
di beri pi njaman dal am rangka menol ong Sumi tomo Corp,
yang memegang mayori tas saham proyek Tanjung Jati B.
Sammy sendiri mel i hat i tu sebagai kei sti mewaan Fari dz.
"Fari dz sel al u berhasi l meyakinkan partner- partner l uar
nya, sehi ngga proyeknya sel amat, " katanya memuji ketika
di temui penul i s untuk majal ah SWA waktu i tu.
Fakta- fakta di atas dengan gambl ang membuktikan
bahwa swastani sasi di bi dang kel i strikan bukannya mem
bawa berkah bagi negara dan rakyat, tapi justru mem
bawa bencana. Sebab mahal nya harga be I i PLN kepada
swasta i tu l ambat l aun akan menguras kas PLN. Pada
gi l i rannya ketika PLN tak kuat l agi membayarnya, harga
l i strik akan di nai kkan terus. Mestinya dengan al asan
kesul i tan dana pembangunan aki bat kri smon, semua
proyek l i strik swasta i tu bi sa di batal kan. Atau seti daknya
di negosi asi ulang sampai mereka bisa memberikan harga
l i strik di bawah PJB I dan II. Atau di bawah USS
O, 350jKWh agar ekonomi s.
Sebab bi l a pemerintah l ewat berbagai Intervensinya
bisa memaksa PLN membel i l i strik swasta yang mahal ,
tentu pemerintah juga memi l i ki kekuatan serupa untuk
memaksa swasta memberikan harga bersai ng. Pada acara
dengar pendapat dengan Komi si VIII DPR- RI, 5 Desember
1997 Dji teng mengakui adanya tekanan dari pemerintah
untuk memenangkan kel ompok- kel ompok usaha tertentu
dal am tender l i stri k. 'Terus terang saya susah menerang
kan, tapi ki ra-kira Bapak tahul ah apa sebabnya. Bapak
bi sa memperkirakan bagai mana kal au saya harus menan
datangani PPA atau kontrak pembel i an l i strik swasta,
yang harganya l ebi h ti nggi dari harga jual PLN? Di rut kok
sampai menandatangani i tu? Saya bisa membayangkan,
nanti pasti saya di tanya DPR. Sudah kebayang Pak.
Bapak kira- kira tahul ah sebabnya, kok saya teken, " tutur
Dji teng setengah memel as. Dia mengaku kesal terhadap
tekanan semacam i tu. "Tetapi Bapak bi sa memperkirakan
sendiri . Bahkan ketika mul ai menyusun spesi fi kasi tender
saja sudah di i ntervensi begi ni - begi tu. Kami sudah di arah
kan membel i barang- barang untuk kepenti ngan pi hak
tertentu. Kal aupun peserta tendernya ti dak banyak, maka
kami di pukul dengan harga barang, " tambah orang nomor
satu di perusahaan l i strik negara i tu kecewa, tanpa
menyebut si apa yang mengi ntervensi .
Tak dapat di pungkiri PLN memang mendapat banyak
hambatan struktural dal am negosi asi dengan l i strik swas
tao BUMN kel i strikan i tu ti dak di beri kebebasan untuk
berundi ng sendiri dengan i nvestor. Padahal dengan segal a
keahl i an dan pengal amannya, PLN l ebi h tahu kebutuhan
nya: berapa yang harus di bel i , berapa harga pantasnya,
dan sebagai nya. "Posi si tawar PLN di hadapan i nvestor
swasta di l emahkan Pemerintah sendiri . PLN banyak
mengal ami hambatan struktural , " jel as Fai sal bersungguh
sungguh. Fai sal mel i hat akar masal ahnya ada di Ti m
Perundi ng Li stri k Swasta yang di bentuk Pemerintah tanpa
mel i batkan PLN, sehi ngga terjadi l ah transaksi antara
Pemerintah dan swasta.
Anehnya, meski akar masal ahnya juga di ketahui
manajemen, untuk mengatasi masal ah yang membel i tnya,
PLN tak berusaha menawar harga pasokan i tu dari pema
sok swasta. Sebagai mana perusahaan- perusahaan negara
yang l ai n, PLN mencari jal an aman dengan mengal i hkan
tambahan beban i tu ke konsumen. Agaknya manajemen
PLN tak punya nyal i untuk menghadapi para pengu- saha
besar yang memerasnya atas restu pemeri ntah. Masuk
nya swasta di bi sni s pembangki t l i strik ti dak dengan
sendirinya meni mbulkan persai ngan sehat, sehi ngga
konsumen mendapatkan harga l ebi h murah. Sebal iknya
l i strik swasta justru menambah beban baru. Ancang
ancang ke arah i tu pal i ng ti dak tergambar dari usul an
Dji teng tak l ama kemudi an. Untuk menghadapi bel i tan
utang dan rongrongan i nvestor l i strik swasta, Dji teng
mengusulkan 3 hal , yakni , ( 1) PLN di bol ehkan menai kkan
tarif dasar l i stri k; (2) PLN di subsi di ; atau (3) PLN di bi arkan
bangkrut.
Langkah pertama, meski juga di syaratkan Bank
Duni a, mestinya bi sa di tol ak Pemeri ntah. Apal agi saat
kri smon, yang tel ah merontokkan daya be Ii rakyat sampai
ke ti ti k terendah. Menaikkan tarif dasar l i strik pada saat
rakyat sedang j atuh mi ski n secara pol i ti s berbahaya.
Sedang membebankan i nefi si ensi di PLN kepada kon
sumen setianya jel as ti dak adi l . Namun membi arkan PLN
bangkrut, al ternatif keti ga, tentu lebih ti dak bijak. Satu
satunya jal an yang tersisa adal ah memberi subsi di ,
al ternatif kedua. Ini l ah sol usi yang di i ncar PLN dan
i nvestor l i strik swasta, karena aman dan ti dak repot.
Cuma dal am si tuasi sul i t seperti i ni , tambahan subsi di
tentu akan memberatkan anggaran bel anja negara. Sebe
narnya ada satu al ternatif l agi yang l ebi h rasi onal dan
manusi awi , yai tu negosi asi ul ang dengan para pengusaha
l i strik swasta. Proyek- proyek yang masuk l ewat jal ur
kol usi harus di potong atau seti daknya harganya harus
bi sa di tekan sampai di bawah harga jual l i strik PLN kepada
konsumen. Tanpa keberani an moral seperti i tu PLN tetap
akan menjadi sapi perahan para pengusaha l i strik swasta
yang serakah.
Sebal i knya bi l a PLN berani dan berhasi l menekan
harga l i strik swasta dal am negosi asi nya, jel as negara
akan di untungkan. Preseden i tu akan mudah pul a di terap
kan pemerintah di sektor l ai n yang juga di swastani sasi ,
mi salnya di sektor penyedi aan ai r bersi h.
B. Kehadiran Swasta di Sektor Ai r Bersih
Sejak memasuki dasawarsa '90-an Perusahaan Daerah Air
Mi num (PDAM) terli hat gencar mengundang parti si pasi
swasta. Al asannya sederhana saj a: PDAM kewal ahan
mel ayani kebutuhan ai r bersi h yang terus meni ngkat, bai k
bagi perumahan maupun i ndustri . Data dari Di rjen Cipta
Karya Departemen Pekerjaan Umum (DPU), yang meng-
urusi ai r bersi h, dengan gambl ang menunjukkannya.
PDAM, yang di sel uruh Indonesi a berjuml ah 445, sampai
Desember 1997 baru bi sa mel ayani 37, 2 juta ji wa atau
18% dari total penduduk. Si sanya masi h memanfaatkan
sumur pompa dan air sungai . Sedang pel anggan PDAM
meni ngkat seki tar 11, 9% setiap tahun. Di i bukota negara
saja atau di DKI Jakarta, mi sal nya, baru 40% penduduk
terlayani PDAM.
Angka- angka i tu jel as memprihatinkan. Karenanya
kehadiran swasta dal am menyedi akan prasarana air bersi h
tentu meni mbulkan harapan. Namun kekhawatiran bahwa
suatu saat PDAM akan tunduk pada i nvestor seperti yang
meni mpa PLN, tetap saja ada. Pertama, karena ai r
merupakan kebutuhan yang menyangkut hajat hi dup
orang banyak pal i ng pri mer. Bi l a sedi ki t saja harganya bi sa
di permai nkan, jutaan orang akan menderi ta. Kedua,
karena para i nvestor tersebut umumnya merupakan peng
usaha yang sel ama i ni memi liki bargaining position (posi si
tawar) kuat, seti daknya sama kuatnya dengan i nvestor
l i strik swasta yang mel umpuhkan PLN.
Li hat saja kawasan barat Jakarta, mi sal nya, di garap
Grup Sal i m l ewat PT Garuda Di pta Semesta, berpatungan
dengan Lyonnai s Des Eaux (Pranci s) . Kawasan ti mur
di kuasai Si gi t Harj ojudanto mel al ui PT Kekarpola Airindo,
bekerjasama dengan Thames Water (Inggri s) . Di Jawa
Ti mur Hutomo Mandal a Putra (Tommy) bersama Grup
Ci putra menggarap proyek Umbul an, untuk kebutuhan
Surabaya dan seki tarnya. Sementara cucu Soeharto Ari
Si gi t menggarap proyek Karang Pi l ang III (Ja-Ti m) . Lal u di
Bontang, Kal i mantan Timur, Ari kerja bareng dengan
omnya, Tommy. Bob Hasan dengan Grup Nusambanya
menggarap proyek ai r bersih serupa di Bal ikpapan,
menggandeng North West Water.
Kehadiran asi ng, yang di gandeng swasta nasi onal , di
sektor penyedi aan ai r bersi h sebetulnya sangat mempri
hatinkan, bi l a tak bi sa di sebut mel ecehkan martabat
bangsa. Setel ah setengah abad l ebi h merdeka dari
penjajahan asi ng, ternyata pemerintah negeri i ni tak
mampu menyedi akan ai r bersih yang sehat buat rakyat
nya. Padahal Indonesi a ti dak terl etak di gurun sahara
atau padang pasi r yang gersang, tapi sel uruh pul au
pul aunya di kel i l i ngi ai r. Datarannya bergunung- gunung
dengan tel aga dan danau yang bahkan tak pernah kering
di musim kemarau. Sementara curah hujannya cukup
tinggi . Jelas ada yang tak beres, bila urusan penyedi aan
ai r bersi h i ni harus di serahkan kepada i nvestor asi ng dan
swasta. Dengan sedi ki t manuver, ai r bersi h tentu bi sa
berubah menjadi l ahan bi sni s yang sudah pasti meng
untungkan.
Air, yang di berikan Tuhan gratis untuk seluruh pen
duduk negeri , di tangan i nvestor l ambat l aun akan di rubah
menjadi komodi tas yang mahal . Apal agi bi l a di si si l ai n
pemerintah juga membi arkan perusahaan- perusahaan
swasta menyedot ai r ri buan m3 per hari dari gunung,
l embah dan danau untuk di jual di kota sebagai ai r
kemasan. Sebab i ni bagai manapun juga mengurangi debet
ai r yang bi asanya sepanjang tahun mengal i ri sawah
sawah penduduk. Dampaknya sudah sejak l ama terli hat
dal am bentuk pengerasan tanah- tanah sawah aki bat
kekurangan ai r, sesuatu yang bahkan di zaman penja
jahan fi si k pun tak pernah terjadi . Mengapa justru di masa
kemerdekaan i ni , pemerintah Indonesi a menyerah- kan
urusan penyedi aan air bagi penduduknya kepada swasta
dan asi ng? Padahal teknol ogi sudah sedemikian canggi h-
nya, sehi ngga memungkinkan orang- orang di gurun pun
bi sa menikmati ai r berl i mpah.
Toh Kasubdi t Ai r Bersi h Di rjen Cipta Karya Departe
men Pekerjaan Umum waktu i tu, Ir. Poedjastanto, CES,
DEA meni l ai kekhawatiran i tu terlalu berl ebi han. Menurut
nya DPU bersama jajarannya tidak begi tu saja meneri ma
kehadiran para i nvestor. "DPU menetapkan zona-zona
tempat swasta bol eh ikut serta memasok ai r bersi h, dan
di mana peran swasta ti dak di perlukan. Di sampi ng i tu
kami juga ti dak membi arkan swasta menetapkan tarifnya
sendiri . Nanti hanya orang kava saja yang bi sa meni kmati
aI r bersi h. Padahal tujuannya bukan i tu, " tutur
Poedjastanto meyaki nkan. "Jadi tarif sampai sekarang
di tentukan DPU bersama PDAM dan pemda setempat.
Tentu dengan memperti mbangkan usul an i nvestor,"
tambahnya. Batasan i tu di akuinya agak mengham- bat laju
i nvestasi swasta di sektor air bersi h, tapi i tu l ebi h baik,
katanya, dari pada kedodoran.
Pada 1998 tercatat ada 20 proyek ai r bersi h yang
akan di garap PDAM bersama swasta. Semuanya tersebar
di 14 provi nsi , termasuk megaproyek di Jakarta. Cuma
rakyat sebagai konsumen tentunya tak bi sa setenang
Poedjastanto menghadapi swastani sasi di sektor ai r
mi num. Lebi h- I ebi h l agi kekhawatiran mereka bukan tanpa
al asan. Gejal a adu otot antara i nvestor swasta dan DPU
bersama jajarannya sudah sejak awal terl i hat. Contoh
pal i ng jel as adal ah Proyek Umbul an. Pemeri ntah terbukti
tidak memenangkan i nvestor yang berani memberikan
harga terendah.
Sebel um badai kri si s menghantam Indonesi a, Proyek
Umbul an sebenarnya sudah terkatung- katung 10 tahun
l ebi h, karena soal tari f. Sebenarnya sejak zaman Kol oni al
Bel anda ai r Umbul an memang sudah di di stribusikan kepada
umum, karena kual i tas ai rnya yang bagus (steri l ). Proyek
ai r bersi h raksasa berkapasi tas 4 ribu l i ter/deti k ini
di tenderkan pemerintah sejak 1986. Grup Bakrie pernah
bermi nat menggarap proyek i ni . Di a membentuk konsor
sium Bromo bersama ti ga perusahaan Inggri s. Rencana
Bakrie macet, karena ti dak mencapai kata sepakat soal
tarif. Lal u i nvestor l ai n datang si l i h berganti : Bi mantara,
Petrosea, Hi mpurna Ruba dan Krakatau Engi neeri ng.
Semuanya mentok, antara l ai n karena soal yang sama.
Si ti Hardijanti Rukmana, dengan Grup Ci tra Lamtorogung
Persada (CLP), pernah pul a i ngi n menyabet proyek i tu.
CLP, menurut CEOnya waktu i tu Bambang Soeroso, mem
perhi tungkan i nvestasi proyek Umbul an seki tar Rp 430
mi l i ar. CLP memi nta konsesi 15 tahun, dengan pol a BOT
(Bui l d Operate & Transfer) . Mereka mengajukan harga ke
PDAM Rp 630/m3. Sementara PDAM bertahan pada angka
Rp 618/m3, maka CLP pun mentok.
Setel ah putri sul ung Soeharto i tu mentok, putra
bungsunya Tommy l antas maju bersama raja properti
Ci putra. Di l uar dugaan konsorsi um Tommy- Ci putra ber
hasil mendapatkan proyek i tu. Padahal tarif yang di aju
kanya Rp 888/m3 dan konsesi 25 tahun, jauh di atas
tawaran CLP. Ketika hal i tu di tanyakan ke Poedjastanto,
i a mengatakan secara rasi onal perhi tungan konsorsi um
Tommy memang l ebi h masuk akal . Hebat betul ! Sebuah
sumber di DPU, yang tak mau di sebut jati di ri nya,
menuturkan sebenarnya DPU l epas tangan dal am Proyek
Umbul an. Keputusannya di serahkan ke Pemeri ntah Daerah
Jawa Ti mur.
Masal ahnya bi l a harga jual i nvestor ke PDAM sema
hal i tu, berapa PDAM harus menjualnya ke konsumen? Di
atas kertas memang bel um ada masal ah. Ai r Umbul an
menurut rencana waktu i tu baru mul ai 1999 akan di di stri
busi kan ke konsumen. PDAM memasang tarif berari asi ,
agar terjadi subsi di si l ang. Untuk sektor i ndustri Rp
2. 400/m3, konsumen rumah tangga (pengguna terbesar)
di kenai Rp 200- 350/m3.
Tak dapat di pungkiri mel i hat paparan di atas, masuk
akal bi l a semaki n banyak saja orang yang mengkha
watirkan laju swastani sasi proyek- proyek yang menyang
kut hajad hi d up orang banyak tersebut. Toh seperti bi asa
protes dan keberatan i tu tak di gubris pemegang kekuasa
an. Bahkan mel i hat praktiknya sel ama i ni orang- orang
yang setuju pun, semacam Fai sal , ikut cemas. Bagi Fai sal
sebenarnya swastani sasi sangat di butuhkan. Ada ti ga hal
yang dijadikannya patokan: pertama, untuk mengatasi
keterbatasan dana. Kedua, menambah pemai n agar tak
terjadi monopol i dan harga menjadi kompetitif. Keti ga,
agar kebutuhan rakyat banyak bi sa l ebi h cepat di penuhi
dengan kual i tas produk l ebi h bai k.
Sayangnya, kata ekonom i tu, Indonesi a ti dak memi
l i ki blueprint swastani sasi . Aki batnya semua menjadi
kacau dan ti dak terkontrol . Yang muncul di permukaan
kemudi an mal ah pemerintah yang di setir ol eh i nvestor
swasta. Swastani sasi semacam i tu justru menjadi beban
berat bagi negara dan rakyat. Li hat saja, PLN, ada
swasta mematok harga USS O, 574/KWh di teri ma. Lal u ada
yang mematok US$ 0, 645 di teri ma juga, dan bahkan
di atas USS 0, 739 - 0, 856, PLN juga oke.
Toh dal am soal swastani sasi , Fai sal meni l ai , DPU l e
bi h pandai menjal ankannya dari pada PLN. Dal am setiap
kerjasama dengan swasta PDAM sel al u menyertakan
saham. Ini memudahkan PDAM mengontrol , dan keun-
tungan yang di perol eh konsorsi um bi sa kembal i ke rakyat.
Hanya saja, sarannya, POAM harus berhati- hati menerap
kan subsi di si l ang. Jangan sampai yang ke sektor i ndustri
terlalu mahal , sehi ngga mereka bi sa l ari , dan mengebor ai r
sendiri . Bi l a i tu terjadi , akan berbahaya buat l i ngkungan.
Kejadi an semacam Proyek Umbul an, di mana Pemeri ntah
memenangkan bukan peserta tender termurah, hendaknya
jangan terul ang. Bila i tu menjadi modus, swastani sasi di
sektor ai r pun akan membebani negara dan rakyat. Jika
tak hati- hati dan cerdas mengel ol anya, swastani sasi di
berbagai sektor, termasuk tel ekomuni kasi , pel abuhan,
pengeboran mi nyak, dan sebagai nya, cuma akan mengun
tungkan pengusaha swasta di atas kebangkrutan negara
dan rakyat secara umum.
c. Karamnya BUMN Kertas
Kertas memang ti dak termasuk produk yang menyangkut
hajad hi d up orang banyak, seperti ai r, l i strik dan beras.
Oengan kata l ai n kertas sifatnya ti dak vi tal . Tanpa
mengkonsumsi kertas sampai pul uhan tahun pun orang
tak akan mati . Cuma kal au orang mau mel i hat kebutuhan
yang l ebi h l uas, mi salnya sampai ke soal pen- di di kan yang
memerlukan barang- barang cetakan di atas kertas, maka
kertas bi sa di masukkan sebagai produk vi tal l api s kedua.
Apal agi bi l a di i ngat duni a pendi di kan Indonesi a sejak dul u
tel ah menderi ta kekurangan buku. I tu pada gi l i rannya
mengaki batkan rendahnya mutu keluaran l embaga
l embaga pendi di kan.
Rakyat Indonesi a secara umum, aki bat tekanan
kemi ski nan, tel ah memi l i h membel i makanan atau kebu
tuhan perut dari pada membel i buku untuk menambah
kecerdasan dan wawasan mereka. Ini seol ah membenar-
kan tesi snya F Engel s yang berbunyi : semaki n mi ski n
seseorang atau kel uarga, maka semaki n besar bagi an dari
penghasi l annya di habi skan untuk makan. Nah karena
mencerdaskan kehi dupan bangsa sudah lama di akui
sebagai tugas pemerintah negara mana pun di sel uruh
duni a, maka Republ i k Indonesi a juga perl u mengusahakan
terbi tnya buku- buku bermutu dengan harga murah.
Mungki n karena perti mbangan i tul ah para pemi mpi n negeri
i ni sampai sekarang merasa perl u memi l i ki perusahaan di
bi dang produksi kertas. Sebab harga kertas yang murah,
akan memudahkan penerbi t mencetak buku- buku dengan
harga terjangkau. Sebal i knya harga kertas yang mahal ,
akan mengerek harga buku ke l angi t. Rakyat yang berada
di bumi tak bi sa merai hnya, kecual i segel i nti r gol ongan
kava.
Oi i ndustri kertas orang berharap pemerintah bi sa
berperan sebagai stabi l i sator harga. Orang justru kebe
ratan bi l a i ndustri kertas yang di mi l i ki negara, al i as BUMN
di bi dang kertas, ti dak di kel ol a dengan bai k. Atau pabrik
kertasnya di kel ol a sedemi ki an rupa agar swasta bi sa
besar. Atau seti daknya agar orang beral i h ke produk
kertas swasta, seperti yang terjadi di jasa Kereta Api dan
angkutan umum bus dan kapal penyebrangan Ferri .
Oi bandi ng negara- negara ji ran, seperti Mal aysi a dan
Si ngapura, konsumsi kertas di Indonesi a masi h sangat
rendah. Oi negeri dengan penduduk 200 juta ji wa l ebi h i ni
konsumsi kertas per kapi ta/tahun cuma 14 kg. Jiran kita
Mal aysi a mel al ap 44 kg per kapi ta/tahun. Sementara
seorang penduduk Si ngapura mel ahap 190 kg/tahun.
Meski pun demi ki an dengan penduduk di atas 200 juta,
pasar dal am negeri Indonesi a jel as sangat menjanjikan.
Apal agi bahan baku pul pnya sendiri di si ni bukanl ah
persoal an. Tanpa menanam pun, hutan al amnya masi h
mampu menyedi akan. Berpijak pada kenyataan di atas
tentu ti dak ada al asan bagi BUMN kertas untuk menjadi
i ndustri gurem.
Namun kenyataan memang bi sa berbi cara l ai n dari
hi tungan- hi tungan matemati s di atas kertas. Produksi
kertas kita mengal ami pertumbuhan 19, 9% setiap tahun.
Artinya pasar di dal am negeri buat produk kertas meng
al ami peni ngkatan hampi r 20%/tahun. Cuma dal am
menggarap pasar gede tersebut, perusahaan- perusahaan
kertas pl at merah al i as BUMN nampaknya kal ah gesi t
dengan perusahaan kertas swasta. Ti dak heran bi l a di
tengah l aju- nya pertumbuhan i ndustri kertas di tanah ai r,
BUMN kertas justru mengal ami kemunduran drasti s. Gejala
i ni ti dak saja di tunjukkan oleh produksinya yang keci l ,
kual i tasnya yang menurun, dan pangsa pasar yang
stagnan, tapi juga ol eh menyusutnya juml ah BUMN kertas
i tu sendiri .
Dul u Indonesi a memi l i ki 6 BUMN kertas: PT. Kertas
Leces (Jawa Ti mur) berkapasi tas 197. 600 ton/tahun, PT.
Kertas Padal arang (Jawa Barat) berkapasi tas 300. 000
ton/tahun, PT. Kertas Kraft Aceh (Ol Aceh) 165 ri bu ton,
Pabrik Kertas Basuki Rahma t (Ja ti m) 13. 700 ton, PT.
Kertas Bl abak Uateng) 5. 400 ton, dan PT. Kertas Gowa
(Sul sel ). Dal am perjal anan waktu juml ah BUMN kertas i ni
terus menyusut, hi ngga ki ni ti nggal 3: PT. Kertas Leces
(Leces), PT. Kertas Padal arang (Padal arang), dan PT.
Kertas Kraft Aceh (Kraft) . Si sanya sudah di ambi l al i h
swasta, kecual i PT. Kertas Gowa (Gowa) yang tel ah
di l i kui dasi . I tul ah seti daknya yang di akui Di rjen Industri
Hasi l Hutan dan Pertani an (IHHP) waktu i tu Sujata, ketika
di temui penul i s bulan Februari 1998 untuk majal ah SWA.
Sedang Pabrik kertas Basuki Rahmat dan Bl abak, kata di a,
kapasi tas produksinya terlalu keci l . Sudah ti dak ekonomi s
l agi untuk di teruskan. Pemeri ntah ti dak punya uang untuk
mengembangkannya. Akhirnya BUMN Kertas i tu di l ego.
Menurut Kusmadi , mantan Di rut Leces, seti daknya
ada 3 faktor yang mengaki batkan suramnya BUMN kertas.
Pertama, kesul i tan bahan baku, terutama kertas bekas
yang harus di datangkan dari l uar negeri . Kedua, me si n
mesi n yang di pakai untuk memproduksi kertas sudah tua.
Pada gi l i rannya i ni menyebabkan teradinya i nefi si ensi,
dan kual i tas produksinya rendah. Keti ga, kekurangan
modal . "Untuk mengatasi handi cap ki ta dal am masal ah
bahan baku dan permesi nan, di butuhkan tambahan dana
segar, tapi ki ta kan BUMN. Ki ta kal ah cepat dengan
swasta dal am mencari pi njaman bank. Prosedurnya terlalu
panjang, " tutur l aki - I aki yang kal a i tu baru 3 bulan
meni kmati masa pensi unnya. Di a tak mengada-ada, Lewat
l obi yang canggi h, pemai n kertas swasta bahkan l ebi h
mampu menyedot dana murah, atau yang berbunga 0%,
dari pemerintah - mi salnya Dana Reboi sasi . Padahal kal au
di beri kesempatan sama, dengan kapasi tas produksi
hampir 200 ribu ton/tahun dan pengal aman panjang di
i ndustri yang di gel uti nya, rasanya tak pantas bi l a Leces
cuma mampu menguasai 6% pangsa pasar kertas di tanah
ai r. Pabrik Kertas Leces mestinya bi sa menjadi penguasa
pasar kertas.
Jadi dapat di pastikan ada faktor l ai n, sel ai n keti ga
faktor di atas yang menyebabkan penguasaan pasarnya
menyusut di tengah pertumbuhan i ndustri kertas. Kesa
l ahan manajemen pasti ikut berperan, dan i tu tentunya
bukan monopol i Leces. Hampi r semua BUMN mel akukan
kesal ahan serupa. Buat Leces kesal ahan manajemen i ni
mungki n di mul ai sejak 1996, ketika BUMN kertas i ni
mengal ihkan garapannya dari memproduksi kertas koran
ke produksi kertas HVS. Padahal kertas koran memi l iki
pangsa pasar dan pertumbuhan pasar yang jauh l ebi h
besar di bandi ng kertas HVS. Setel ah Leces meni nggalkan
l apangan, Aspex Paper milik Bob Hasan mengambi l al i h
tempatnya, sehi ngga 80% kebutuhan dal am negeri akan
kertas koran kemudi an di penuhi Aspex.
Banyak kal agan menduga Leces sengaja mengal i hkan
bi dang garapnya ke HVS, bila tak mau di sebut di paksa,
untuk memberi jal an kepada Aspex menguasai pasar
kertas koran. Cuma untuk membuktikan kolusi seperti i ni
jel as tak gampang. Di perlukan i nvesti gasi berani dan
tuntas untuk memberantasnya. Buat Leces, produksi
kertas korannya memang ti dak 100% di ti nggal kan.
Perusahaan i ni masi h memproduksi kertas koran untuk
keperl uan terbatas, mi salnya untuk mencetak buku- buku
pesanan Dep. Pendi dikan dan Kebudayaan (kini Dep.
Pendi di kan Nasi onal ).
Yang juga ikut mel emahkan BUMN Kertas, kata Suja
ta, ada dua hal . Pertama, harga sangat di tentukan ol eh
negara- negara Nortscan: Amerika Serikat, Canada, dan
Scandi navi a. Aki batnya fuktuasi harga ti dak bi sa di pre
di ksi . BUMN kertas ki ta ti dak bi sa bertahan menghadapi
fuktuasi harga i nternasi onal . Pukul an pal i ng berat di rasa
kan 1995, ketika harga pul p (bubur kertas) nai k sampai
US$ 900/ton. Dal am kondi si normal USS 450/ton. Kedua,
BUMN kertas ti dak teri ntegrasi dengan pul p. "BUMN kertas
kita hanya mempunyai pabrik kertas saj a. Kalaupun punya
pulp, i tu sangat keci l , seperti Leces. Karena keci l dia
menjadi ti dak ekonomi s," katanya berl ogika. Ketika
di tanya mengapa BUMN ti dak di l engkapi saja dengan HTI,
bi l a kel emahannya ada di si tu. Dia menjawab cepat.
"Investasi di HTI kan ti dak ri ngan, perl u modal besar. "
Leces hanyal ah satu contoh dari seki an BUMN kertas
yang oleng di tanah air. Toh nasi bnya terhitung masi h
l ebi h bai k dari pada Kertas Gowa dan Kertas Padal arang.
Kertas Gowa mengal ami masa suram yang panjang
sebel um di tutup pada tahun 1992. Di a sul i t mendapatkan
bahan baku bambu yang persedi aannya semaki n tipi s.
Gowa kemudi an di l i l i t utang sebanyak Rp 22 mi l i ar.
Kerugi an yang di deri tanya juga ti dak keci l , Rp 6, 6 mi l i ar.
Untuk meri ngankan beban Gowa l al u memberhentikan 800
karyawannya, karena tak mampu membayar gaji .
Sebenarnya pada awal 1993 pernah ada sedi ki t ti ti k
terang bagi BUMN kertas bermasal ah i tu. Aset- aset
Gowa, dari pada menjadi besi tua, di serahkan pemerintah
kepada pabrik kertas Padal arang. Bank Dagang Negara
(BDN) waktu i tu si ap mengucurkan dana segar. Entah
karena apa, rencana i tu kemudi an menguap. Sebagi an
kal angan menghubungkannya dengan kondi si PT Kertas
Padal arang sendiri yang terus merugi . Padal arang ti dak
mampu memberikan darah segar kepada perusahaan
kertas Gowa, karena di a sendiri l esu darah.
Untuk menyel amatkan aset perusahaan tersebut
pemerintah Soeharto kemudi an menawarkannya kepada
swasta. Sel uruh aset Gowa kemudi an di tawar Grup Si nar
Mas (Si nar Mas) seharga Rp 1 mi l i ar. Perusahaan mi l i k
kongl omerat Eka Tji pta Wi djaja i tu si ap menanggung
semua utang Gowa. Si nar Mas mundur ti dak beberapa
l ama kemudi an, karena PT Mandal a Gadi ng Utama (MGU) ,
anak perusahaan Humpus, juga bermi nat. Anehnya
Perusahaan milik Tommy Soeharto i tu pun urung
mengambi l - al i h Gowa. "Ki ta sebenarnya tidak mundur.
Sebagai perusahaan swasta kita kan mau untung. Nah
waktu kita hi tung-hi tung, ternyata ni l ai asetnya ti dak
sebesar yang di tawarkan. Di sampi ng i tu pemerintah juga
mengharuskan ki ta memakai semua karyawan Gowa, agar
ti dak terjadi PHK. Dan i tu berat, " tutur mantan Di rut MGU
Irvan Gadi ng waktu i tu. "Jadi ki ta ti dak mundur, tapi
perhi tungan ki ta ti dak sesuai dengan perhi tungan
pemeri ntah. Lal u pemerintah menari k kembal i penawaran
tersebut, " tambahnya. Irvan mengaku sudah l upa berapa
harga yang di ajukan pemerintah untuk sel uruh aset Gowa,
dan berapa pul a yang di ajukan MGU. Yang jel as akhirnya
Pemeri ntah mel i kui dasi BUMN kertas bermasal ah tersebut.
Sementara BUMN kertas pl at merah megap- megap,
di si si l ai n pabrik kertas di tanah ai r bertambah terus.
Semuanya merupakan perusahaan swasta atau patungan
dengan asi ng. Menurut catatan Di rjen IHHP sampai 1998
di Indonesi a ada 75 pabrik kertas, 12 di antaranya sudah
teri ntegrasi dengan areal HTInya. Sebel um 1996 juml ah
pabrik kertas di tanah ai r masi h seki tar 46. Pada tahun
tahun mendatang juml ahnya akan terus bertambah. Hal
i tu bi sa di l i hat dari catatan Data Consul t (DC) . Sejak
1996 sampai dengan Mei 1997, sediki tnya ada 26 proyek
yang tel ah mengantungi i zi n mendi rikan pabrik kertas. Dari
semua proyek tersebut, 23 di antaranya merupakan
proyek baru, dan 3 merupakan proyek perl uasan. Total
i nvestasi yang di serapnya sebesar Rp 10, 199 triliun dan
US$ 14, 2 juta. Kenyataan tersebut membuktikan bahwa
i ndustri kertas sangat prospektif dan menguntungkan.
Pemai n l ama, kecual i BUMN, dan pemai n baru
semaki n menggurita di i ndustri i ni . Li hat saja mi salnya
gul ungan kertas Sinar Mas. Grup usaha i ni masuk ke
i ndustri kertas dengan berbagai bendera, sal ah satu di
antraranya PT. Indah Ki at Pul p & Paper Corp (IKPP) .
Tahun 1998 di a sudah menjel ma menjadi produsen kertas
terbesar di tanah ai r, 734 ribu ton/tahun: kertas tul i s dan
cetak 344 ribu ton, kraft liner 180 ribu ton, curragati ng
medi um 100 ri bu ton, dan carton box 1 10 ri bu ton.
Benderanya yang l ai n, PT. Pabrik Kertas Tji wi Ki mi a,
di dirikan 1972, kini merupakan produsen kertas terbesar
kedua dengan produksi 651 ri bu ton/tahun. PT. Pi ndo Del i
Pul p & Paper Mi l l s, berdiri 1975, memproduksi 200 ribu
ton/tahun. Demi ki an juga anak perusahaannya yang l ai n
PT. Lontar Papyrus, PT. Onwar Paper Utama, dan PT.
Si nar Duni a Makmur. Ekspansi kongl omerat yang di besar
kan orde baru i tu bahkan ti dak berhenti di si tu. Eka
Tji pta, yang di gel ari si raja kertas, berekspansi kemudi an
ke Ci na dan Indi a.
Pemai n l ai n yang namanya terus berkibar adal ah Bob
Hasan. Di a masuk dengan bendera PT. Ki ani Kertas yang
tergabung dal am Grup kal i mani s. Pabrik pul p dan kertas
mi l i knya tak pernah sepi dari kecaman, karena mendapat
fasi l i tas bebas pajak ( tax hol l i day) sel ama 10 tahun,
terhi tung mul ai 1 September 1997. Sebel umnya di a juga
di sorot banyak kal angan karena mega proyeknya seni l ai
Rp 1, 63 tri l i un mendapat dukungan Dana Reboi sasi (DR)
Rp 250 mi l i ar dengan jangka pengembal i an 8 tahun. Konon
sampai kri si s menghantam republ i k, dana i tu bel um
di cairkan Bob. Begi tul ah setel ah berki bar di i ndustri kayu,
pengusaha yang di kenal dekat dengan Soeharto i tu
semaki n mantap di i ndustri kertas. Di tangannya berada
PT Kertas Kraft Aceh dan Aspex Paper.
Menurut Sekjen Serikat Pekerja Suratkabar (SPS) SL
Batubara, Setel ah Leces meni nggalkan 'I apangan per
mai nan', atau ti dak l agi memproduksi kertas koran, Aspex
Paper menguasai l ebi h 80% pangsa pasar kertas koran.
Mal ang- mel i ntangnya swasta di i ndustri kertas dan
tenggel amnya BUMN kertas, ti dak membuat segal anya
menjadi l ebi h bai k di tanah ai r. Sebal i knya absennya
BUMN kertas tel ah menyebabkan masyarakat kehi l angan
stabi l i sator harga, dan semaki n membuka jal an kepada
swasta untuk mel akukan kartel . Mereka kata SL Batubara
seenaknya menentukan harga. I tu menambah kesul i tan
perusahaan- perusahaan penerbi tan, termasuk majal ah
dan surat kabar. Mereka mengekspor produknya ketika
harga di luar ti nggi . Namun manakal a harga di luar l ebi h
rendah, mereka segera berteriak memi nta perl i ndungan
(proteksi ) berupa bea masuk, dan sebagai nya.
Lebi h jauh l agi Pengamat Ekonomi dari Indef Di di k J .
Rachbi ni mel i hat persoal an i ndustri kertas berada pada 3
l evel . Pertama, pada l evel masi ng- masi ng perusahaan,
mi sal nya Leces, Gowa, Padal arang, dan l ai n-l ai n.
Keadaannya sama persi s dengan BUMN l ai n di i ndustri
tembakau, gul a, dan sebagai nya. Perusahaan- perusahaan
tersebut mempunyai efi si ensi sangat rendah. Sehi ngga
ketika datang pemai n baru seperti Aspex, dan l ai n- l ai n.
i ndus tri- i ndus tri i tu tergulung. Apal agi mereka i nves tasi
besar- besaran. Persai ngannya menjadi ti dak sei mbang.
Kedua, pada l evel struktur i ndustri . "Industri kertas i ni
sejak dul u sangat protektif, ada tari f beamasuk sampai
40% yang baru saja di l epas, dan sebagai nya. Karena
begi tu kaku di proteksi , di a menjadi di stortif. Hal ini
meni mbulkan i nefi si ensi pada skal a yang lebih l uas. Bila
ada pendatang baru masuk dengan efi si ensi tinggi, maka
mereka tergul ung," tutur Direktur Indef i tu berteori .
Keti ga, l evel kebijakan. Pemerintah membi arkan teradinya
i ntegrasi vertikal , sehi ngga persal ngan sehat tidak
terci pta.
Menurut Di di k di bol ehkannya i ntegrasi vertikal pada
l evel kebijakan, memungkinkan i nvestor yang kuat memi l i ki
fasi l i tas produksi bahan baku, dal am hal i ni HPH atau HTI .
Lal u di a juga memi liki pabrik pul p dan kertas, penerbi t
buku, sampai di stri butor kertasnya. Pemai n yang hanya
memi l iki pabrik kertas, akan ti dak mampu bersai ng dengan
mereka yang kuat i tu. Sebab harga bahan baku untuk
pabriknya sendiri pasti l ebi h murah dari pada harga untuk
pesai ngnya. Pada l evel ini juga pemerintah seharusnya
menerapkan Undang- Undang Industri, karena Undang
Undang Anti Monopol i (sampai saat i tu) bel um ada.
Perusahaan- perusahaan yang sudah menguasai
pangsa pasar di atas 40%, kata ekonom yang sangat
concern terhadap masal ah- masal ah kenegaraan i tu, mesti
di pecah menjadi perusahaan- perusahaan l ebi h keci l yang
sahamnya di jual ke publ i k. Saran Di di k tentu patut di
dengar pemeri ntah. Seti daknya dengan ti ndakan seperti
i tu bi sa di cegah berkembangnya kartel di i ndustri kertas
republ ik, sehi ngga persai ngan bisa beral an fai r. Lebi h jauh
l agi pemerintah harus berani membantu BUMN kertas yang
masi h bagus untuk memi l iki HTI sendiri, sehi ngga kesul i tan
bahan baku ti dak terul ang. Pemberi an areal HTI di Kal teng
( 150 ri bu hektar) beberapa waktu l al u sudah cukup
bagus. Cuma kebijakan- kebijakan penunjang lain harus
segera di l ansir, bila tak ingin BUMN kertas benar- benar
tenggel am.
D. Sumber Dana Murah bernama Dana Reboisasi
Sejak 1989 setiap tahun Departemen Kehutanan dan
Perkebunan (Dephutbun) berhasi l mengumpulkan DR dari
pengusaha hutan sebanyak Rp 700- 900 mi l i ar. Tahun
anggaran 1998/1999, kata sebuah sumber di Dephutbun,
bahkan meni ngkat sampai Rp 1,2 tri l i un. Menurut Di ren
Reboi sasi dan Rehabi l i tasi Lahan (RRL) waktu i tu Harsono,
al okasi DR untuk rehabi l i tasi l ahan hanya 10% dari dana
yang di teri ma seti ap tahunnya. Bi l a di bi arkan nganggur
saja di deposi to, tentu juml ahnya sudah bertambah
secara otomati s sesuai tingkat suku bunga. Cuma i ni
mengandung resiko yang ti dak keci l . Bi l a hutan- hutan i tu
semaki n gundul dan rehabi l i tasinya di bengkal ai kan, pada
saatnya nanti rakyat seki tar hutan dan masyarakat umum
akan menuai bencana, mul ai dari tanah l ongsor sampai
banji r bandeng. Bi l a i tu teradi , maka kerugiannya akan
jauh lebih besar dari pada akumulasi dana yang terkumpul
di tambah bunganya sekal i gus . Rakyat di desa- desa
seki tar hutan, yang tak i kut meni kmati mani snya harga
kayu dan pul p, akan l angsung jatuh mi ski n dan mel arat
aki bat kehi l angan harta, benda, rumah dan anggota
kel uarga.
Sebagi an dana i tu memang tetap nganggur dan
menghasi l kan bunga. Sebagi an l agi tel ah mengal i r ke
berbagai bi dang usaha seperti pabri k kertas dan Hutan
Tanaman Industri (HTI) . Dana reboi sasi juga mengal i r ke
megaproyek sejuta hektar l ahan gambut, i ndustri pesawat
terbang (IPTN) dan pupuk urea tabl et. Bahkan duni a
ol ahraga juga kebagi an al i ran dana tersebut, mi sal nya
Pani ti a SEA Games, dan l ai n-l ai n.
Anda pasti membayangkan bahwa dana i tu tel ah
mengal i r ke berbagai bi dang usaha mel al ui sel eksi dan
perhi tungan cermat seorang Fund Manager jempol an.
Atau seti dak- ti daknya Dephutbun sebagai i nsti tusi
pemeri ntah memi l iki ti m khusus untuk mengel ol a dana
tersebut, sehi ngga turn over- nya bi sa l ebi h ti nggi l agi .
Namun kenyataan berbi cara l ai n. Lembaga pemeri ntah
penguasa hutan tersebut cuma memi liki ti m pemungut
dana. Bahkan guna memudahkan pengusaha menyetor
DR, seperti di akui Sekjen Dephutbun Oetomo S,
Dephutbun menyedi akan 7 buah rekeni ng atas nama
Menhutbun: dua rekeni ng di Bank Indonesi a, satu di Bank
Dagang Negara (BDN), satu l agi di Bank Bumi Daya (BBD),
dan ti ga rekeni ng di Bank Eksi m. Soal penggunaannya
Dephutbun bol eh jadi penonton. "Ki ta i ni kan hanya
pengumpul saj a. Soal penggunaan DR dan bunganya i tu
bukan wewenang kita. Semuanya di kel uarkan berdasarkan
Keppres", tutur Oetomo S terus terang ketika di temui
penul i s untuk majal ah SWA, 17 Pebruari 1999 (pk. 16. 30)
di ruang keranya.
Pengakuan Oetomo membuktikan betapa ti dak ber
dayanya Dephutbun di hadapan Soeharto ketika masi h
berkuasa. Sebagai bawahan, katanya, ti dakl ah mungki n
Departemennya menol ak peri ntah presi den. Dengan si kap
i nferi or seperti i tu memang dapat di makl umi bi l a terjadi
penyi mpangan penggunaan dana. Sejak di pungut 10
tahun si l am, DR seol ah menjadi sumber dana murah tak
bertuan bagi siapa saja yang memerl ukannya. Pada saat
sama Soeharto menjadi satu- satunya manajer pengel ol a
dana (Fund Manager) yang bekera tanpa ti m. Ti dak
heran bi l a untuk dapat memanfaatkan dana ' nganggur'
tersebut cuma di perlukan satu syarat, punya hubungan
dekat dengan sang raj a.
Cara pengel ol aan dana al a orba i tu kemudi an di hen
tikan Dana Moneter Internasi onal (IMF) yang masuk l ewat
pi ntu kri si s . Dal am sal ah satu kl ausul nya IMF memi nta
pemeri ntah agar DR di masukkan ke kas negara, persi s
seperti tuntutan berbagai kal agan di tanah ai r dan
anggota DPR seki an l ama. Menurut Sekjen Dephutbun
sejak adanya komi tmen dengan IMF, Menhutbun Musl i mi n
Nasuti on tel ah menyetorkan DR ke kas negara seki tar Rp
800 mi l i ar untuk APBN 1998/1999. Sementara posi si DR
per 31 Januari 1999 di rekeni ng Menhutbun ada Rp 2, 694
triliun, dan bunga jasa gi ro DR ada 1, 923 tri l i un l ebi h.
Bel um ada petunjuk mau di apakan dana i tu.
Penyal ahgunaan DR buat kegi atan di l uar reboi sasi
di perkirakan di atas 2 tri l i un. Separuh di gunakan peng
usaha di l uar sektor kehutanan. Setengahnya l agi di pakai
mendanai proyek Hutan Tanaman Industri (HTI) pul p dan
non pulp, termasuk HTI trans . Semuanya berdasarkan
Keppres. Menurut Oetomo dana sebanyak i tu ti dak
seluruhnya berasal dari DR. Sebagi an besar berasal dari
bunga jasa gi ro (bujagi ) . "Ki ta cukup ketat dan hati- hati .
Li hat saja cuma satu yang kita kel uarkan dari DR, yai tu
Rp 250 mi l i ar untuk PT. Ki ani Kertas (pabrik kertas dan
pul p) mi l i k Bob Hasan. Uang i tu juga sampai saat
Soeharto berhenti bel um pernah di cai rkan, meski pun
Keppresnya sudah di kel uarkan tahun 1996", jel as Mayjen
(Pur) AD yang di karyakan i tu tersenyum bangga seolah
tel ah mel akukan sesuatu yang brili an. Sel ebi hnya, kata
Oetomo, yang di kel uarkan bujaginya saj a.
Bagi Dehutbun karena dana untuk Ki ani Kertas ti dak
pernah di ambi l , maka berarti ti dak pernah di kel uarkan.
Anggota komi si III DPR- RI Ir. H. Sjahrani Sjahri n,
SE, MM, MBA bi sa meneri ma jal an pikiran seperti i tu. "Kal au
ti dak pernah di ambi l , ya sama arti nya dengan ti dak
pernah kel uar kan?" katanya retori s . Cuma pak waki l
rakyat i tu l upa bahwa dui t Rp 250 mi l i ar yang di taruh di
rekeni ng Ki ani Kertas i tu pun berbunga. Bi l a bunganya
20% saJa, maka seti ap tahun dia sudah menghasi lkan Rp
50 mi l i ar tanpa kera. Meski pun al fa terhadap hal- hal
seperti i tu, Syahrani punya kel uhan lain yang juga perlu
di pi kirkan. "Ki ta tidak bisa mengecek apakah benar dana
i tu ti dak pernah di ambi l , atau mengecek kemungki nan DR
i tu baru kembal i setel ah banyak orang menun- tut. Itu
menyangkut kerahasi aan bank," tambah waki l rakyat i tu
datar.
Terl epas dari hambatan- hambatan yang meri ntangi
penyel i di kan di atas, adal ah menari k mel i hat cara
Soeharto mengel ol a DR atau keturunannya yang di sebut
bujagi tadi . Untuk proyek HTI pul p dan non pul p DR
di kel uarkan dal am 2 bentuk: pi njaman dan penyertaan
modal pemeri ntah (PMP) . Untuk proyek yang sama sekal i
di l uar sektor kehutanan bentuknya l ebi h bervari asi l agi ,
antara l ai n: pi njaman berbunga rendah sampai nol , PMP,
pembel i an saham, menempatkannya di bank tertentu
untuk di pinjamkan ke pengusaha tertentu pul a, hi bah, dan
l ai n-l ai n. Tergantung moednya si Fund Manajer. IPTN,
mi sal nya, mul anya di berikan pi njaman Rp 400 mi l i ar
dengan bunga 0%. Dal am perjal anan waktu i ndustri pesa
wat mi l i k negara i tu rupanya kesul i tan mengembal ikan
pl nJaman tersebut. Soeharto kemudi an mengubahnya
menjadi PMP l ewat sebuah Keppres. Perubahan status
tersebut sekal i gus menghapus dana i tu dari admi ni strasi
Dephutbun. Ol eh karena IPTN memang sepenuhnya di mi l i ki
negara, maka penyertaan modal i tu ti dak menjadi masa
l ah. Bagai mana dengan pengusaha dekat i stana yang ikut
meni kmati dana murah tersebut l ewat jal ur korupsi kol usi
nepoti sme (KKN) ?
Ari Si gi t, cucu presi den l engser Soeharto mi sal nya,
tercatat mendapatkan dana bujagi dengan cara hal us .
Mul anya Dephutbun mel al ui Keppres di mi nta menempatkan
dana Rp 80 mi l i ar di Bapi ndo dan BNI untuk jangka waktu
7 tahun. Dana i tu kemudi an di pinjamkan kedua bank pl at
merah tersebut kepada Ari Si gi t untuk usaha pupuk urea
tabl etnya. Menurut Oetomo Dephutbun meneri ma bunga
16%/tahun. Ini tentu sangat ri ngan, karena suku bunga
bank tel ah berada di atas 20%. Jadi bi l a dui t i tu di depo
si tokan kembal i di bank dengan bunga 21% saja, maka
seti ap tahun di a memperol eh dui t grati san Rp 4 mi l i ar.
Mul ai 1999, kata Oetomo, akan di kenakan bunga komer
sial bi asa. Dephutbun juga ti dak akan memperpanjang
pi njaman dana bujagi nya kepada pengusaha mud a i tu bi l a
waktunya sudah habi s (Jul i 1999) .
Dana bujagi tanpa bunga juga mengal i r ke Tabungan
Kesejahteraan Rakyat (Takesra) Rp 100 mi l i ar. Uang
sebanyak i tu sengaja di kel uarkan untuk menal angi dana
yang mestinya terkumpul dari kongl omerat, tapi ti dak
terkumpul . Dana i ni seluruhnya sudah kembal i . Tentu
bunganya, taruhl ah 20% saja (Rp 20 mi l i ar), bol eh
di ni kmati Takesra.
Kemudi an ada l agi dana Rp 527 mi l i ar yang di kel uar
kan pemeri ntah untuk pengembangan l ahan gambut
sejuta hektar di Kal i mantan tengah. Dana i ni ti dak bakal
kembal i , karena sesuai Keppresnya berstatus hi bah.
Aki bat berbagai hal angan, terutama dal am soal l i ngkung
an, megaproyek yang mel i batkan Grup Sambu (mi l i k
kongl omerat Tay Juhana atau Mr. T), Grup Sal i m, dan Ari
Si gi t i tu di hentikan. Akan ambl askah dui t setengah triliun
l ebi h tersebut? Sekjen Dephutbun i tu cuma mengangkat
bahu. "Itu bukan wewenang Dephutbun l agi untuk
mengurusnya, " katanya datar. Kemudi an masi h ada US S
15, 1 juta di pakai pemeri ntah untuk membel i saham PT
DSTP (IPTN) yang akan membuat pesawat N2130. Dana
i tu juga ti dak l agi menjadi urusan Dephutbun. Pemeri ntah
yang mengurusnya.
Satu-satunya yang masi h bel um jel as statusnya dan
menjadi urusan Dephutbun adal ah Rp 35 mi l i ar yang
nyangkut di pani ti a Sea Games. Ceritanya memang agak
njel i met. Mul anya Soeharto (kal a i tu Presi den R) memi nta
Dephutbun menyetorkan Rp 35 mi l i ar ke Sekretari at
Negara (Setneg) . Dari si tu dana tersebut di sal urkan ke
Konsorsi um Sea Games yang di ketuai Bambang Tri hat
modj o. Komi si III DPR dal am si dangnya dengan Dephutbun
(8 Pebruari 1999) sempat mempertanyakannya. Menhut
bun Musl i mi n Nasuti on l ewat Sekjennya menjawab bahwa
Departemennya ti dak berwenang menagi h, karena yang
memi njamkan adal ah Sekretari at Negara (setneg). Menu
rut Oetomo pi njaman tersebut berbunga 15%/tahun, tapi
sampai saat di pertanyakan Komisi III, nampaknya pi njam
an dan bunganya bel um di bayar pani ti a. Demi ki anl ah nasi b
DR dan bujagi yang mengal i r ke sektor non kehutanan.
Bagai mana nasi b dana Rp 1 triliun l ebi h yang mengal i r ke
KTI?
Sebagai mana untuk sektor non kehutanan, penge
l uaran DR untuk HTI juga mel al ui Keppres. Ti dak heran bi l a
yang mendapatkannya adal ah orang- orang dekat Cen
dana juga. Banyak pengamat mel i hatnya sebagai pemu
satan penyal uran. Seperti tel ah di si nggung di atas, ada
ti ga jeni s penggunaan DR untuk KTI . Pertama, PMP l ewat
BUMN kehutanan (Inhutani ) . Di si ni pemeri tah menyetor
modal sebanyak pengusaha swasta menyetor- nya. Si sa
modal yang di perlukan untuk proyek tersebut di pi njam
kan pemeri ntah, setengahnya dengan bunga 0% ( ti dak
berbunga) . I tul ah ti pe kedua. Keti ga, separuhnya l agi
di pinjamkan pemeri ntah dengan bunga komersi al , di ambi l
dari rata- rata bunga bank pemeri ntahjtahun. Oetomo
membagi i nvestasi proyek KI men-jadi 3: seperti ganya
merupakan PMP dengan pengusaha swasta. Seperti ga
kedua, DR yang di pinjamkan dengan bunga 0%, dan
bagi an terakhi r adal ah pi njaman berbunga komersi al .
Mel i hat murahnya dana tersebut, ti dakl ah heran bi l a
banyak pengusaha bermi nat. Ti dak jarang mereka yang
sudah mendapatkannya pun, berusaha memani pul asi data
tanaman agar bi sa mengeruk dana l ebi h banyak l agi .
Sal ah satunya adal ah temuan BPK pertengahan tahun
1998. Dal am l aporan i tu PMP dan pi njaman DR kepada PT.
Menara Hutan Buana (MHB) milik Probo Soetedjo tertul i s
sebesar Rp 73. 624. 996. 000 (73, 624 mi l i ar l ebi h) . Padahal
bi l a berpegang kepada persetujuan presi den mel al ui surat
Mensesneg No. R 82jMjSesneg- 5j1995, tertanggal 16 Mei
1995, al okasi untuk MHB hanya Rp7. 033. 669. 000 (7, 033
mi l i ar) . Jadi ada pel ampauan batas anggaran sebanyak Rp
66 mi l i ar l ebi h. Itu dapat teradi karena juml ah yang
di anggarkan cuma untuk areal sel uas 5 ribu hektar,
semen tara real i sasi nya mencapai 38 hektar l ebi h.
Dephutbun sendiri menganggap i tu sudah bukan masal ah
l agi . "Ki ta sudah menurunkan ti m ke sana, dan memang
benar MHB berhasi l mereal i sasikan tanamannya sel uas i tu.
Jadi ti dak ada masal ah, " jawab Oetomo ri ngan ketika
di tanyakan masal ah i tu.
Sel ai n MHB mi l i k Probo Soetedjo, pengusaha l ai n
yang mendapat kucuran dana murah DR adal ah PT Musi
Hutan Persada (MHP) mi l i k Grup Bari to (Prayogo Pangestu
dan mba Tutut), Grup Ki ani (Bob Hasan) , Sumal i ndo
(Astra), Grup Adi ndo, dan l ai n- l ai n. Untuk sel anjutnya
l i hat tabel berikut.
NO
1 .
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1 .
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Perusahaan Pengguna DR untuk HT Pul p
dan Non Pulp 1991 - 1998
Nama Pensahan PMP Pinjaman
(atngan)
HTPuip
P. M usi Hut n Pe rsada 54.863.638.000 292.012.039.408
P. sutya huami Jaya 25.727.096 .000 199.454.901.000
P. Menara Hutn Buana 8.609.087.000? 136.319.024.000
P. Tanjung Redep Hutmi 7.694.419.000 88.675.381 .000
P. fCI Hut m i Man u ng ga I 1 1 .756.630.000 59.594.051 .000
P. Ad in do H ut ni Les ri 18.020.21 1 .000 58.358.787.000
P. Tusam Hutni Lesri 2.344.236.000 22.565.968.000
P. Indonusa Indrapuri 7.737.804.000 10.999.289.000
Jumlah 133.753. 121.060 867.970.440.408
Non HTPuip
P. Ki an a Hut ni Lesari 4.724.178.000 52. 1 1 6.720.510
P. Syl va I nh ut ni La mp u ng 3.593.608.700 17.229.890.400
P. Eai hijau Hutni 3.381.742.604 8.895.556.089
P. Sumalindo Huani Jaya 2.671.350.500 7.521.244.000
P. Dwi ma Intga 1 .864. 144.000 5.544.584.000
P. Rya n i Hut ni Si pat O 1 .634.948.000 3.795.519.000
P. Gyera Huan lesri ? 2.822.556.000
Jumlah 18.319.971 .804 97.926.069.999
Sumber Depariemen Kehutanan dan Perkebunan, 1 999
Ti dak sebagai mana l aiknya i nvestasi dal am porto
fol i o, yang hasi l nya bi sa sangat besar bi l a di tangani Fund
Manajer handal , portofolio DR untuk KI Pul p dan Non
Pul p sampai 1998 bel um l agi menghasilkan apa- apa. Laba
(devi den) dari penyertaan modal bel um ada, dana yang
di pinjamkan untuk jangka waktu 8 tahun i tu bel um
kembal i , bahkan bunganya pun bel um ada yang mem
bayar. Padahal sejak tahun l al u sudah ada yang jatuh
tempo, yai tu antara l ai n PT Sura Inhutani , dan PT
Sumal i ndo. Mereka, kata Oetomo, memi nta roll over
sel ama kurang l ebi h 2 tahun. Menurut Oetomo sebenar
nya dal am proyek HTI secara keseluruhan keuntungan
bukan pada tanaman, tapi pada i ndustri pengol ahan
(pul p) . Masal ahnya sampai tiba waktu tebang dan krisis
menerang republik, bel um ada yang membangun i ndus
trinya. Keal faan atau kesengajaan i tu ti dak menda
patkan sangsi . Sebal i knya Dephutbun mal ah menyarankan
para pengusaha HTI agar hasi l tebangan di jual saja ke
l uar negeri dal am bentuk gel ondongan, suatu saran yang
amat berbahaya bagi pembangunan i ndustri pul p dan
furniture negeri sendiri .
Masi h dal am urusan pengusaha HTI . Utang MHP,
menurut Oetomo, sebenarnya juga sudah jatuh tempo.
Perusahaan mi l i k tai pan Prayogo Pangestu i tu bahkan
sudah menebang. Namun di si ni ada sedi ki t masal ah.
"Untuk Musi Hutan Persada memang ada sedi ki t masal ah,
tapi akan ki ta cl ear- kan. Dul unya di a perusahaan swasta.
Jadi sudah menanam dul u. Dua tahun kemudi an baru
patungan, artinya kita pi njami DR. Bi l a di hi tung dari
pi njamannya, di a bel um 8 tahun. Di a baru 6 tahun.
Di hi tung dari umur pohonnya, di a sudah nebang. Ini l ah
yang sedang ki ta cari jal an pemecahannya," ungkap
kel ahiran 1942 i tu hati- hati . Di a menol ak memberi tahu
pemecahan macam apa yang di tawarkan peme- ri ntah.
Rupanya masi h terl al u panjang jal an untuk memperol eh
keuntungan dari obral dana nganggur yang murah i tu.
Jangan-jangan dengan berbagai al asan rasi onal akhirnya
dana i tu pun l enyap. Bila i tu teradi : sangsi apa yang
akan di kenakan kepada para peni l ep dana tersebut? Kasi h
dui t l agi seperti para bankir penel an BLBI?
E. Rontoknya Industri Hil ir Berbahan Kayu
Kekurangan bahan baku sejak dul u menjadi penyaki t
kroni s i ndustri kita. Kel uhan, bi l a tak mau di sebut jeri tan,
soal pasokan bahan baku i ni terdengar seperti koor hampi r
di segal a sektor. Teriakan mereka menjadi semaki n jel as
dan I an tang setel ah krisis mel ul ur republ i k pertengahan
1997. Spektrumnya hampi r merata di semua sektor mul ai
dari i ndustri berat, otomotif, tekstil, sampai i ndustri obat
obatan, petrokima, dan l ai n-l ai n. Bahkan i ndustri rumahan
tahu, tempe, yang berabad- abad menjadi makanan rakyat
tanpa persoal an, juga kel enger karena ternyata 30%
bahan baku kedel enya masi h harus di i mpor.
Dengan caranya yang pal i ng terus terang, krisis se
akan memberi tahu ki ta betapa pembangunan i ndustri di
negeri i ni amat rapuh. Pahi t. Memang pahi t kenyataan i ni ,
tapi l ebi h pahi t l agi bi l a mel i hat i ndustri mebel dan
keraji nan pun mengal ami nasi b serupa. Padahal bahan
bakunya berl i mpah, dan Indonesi a sendi ri merupakan
pengekspor kayu dan hasi l hutan terbesar di duni a.
Bahkan yang masi h berbentuk gel ondongan pun di ekspor
secara l egal , maupun sembunyi - sembunyi , hi ngga meni m
bulkan kerusakan hutan l uar bi asa dan menjadi sumber
bencana di masa depan, seperti bom waktu. IMF, yang
mestinya bi sa mencegah perusakan hutan, mal ah memak
sa pemeri ntah mel egalkan ekspor kayu l og (gel ondongan)
l ewat LoI agar pemeri ntah bi sa bayar utang. Di bukanya
kembal i ekspor kayu log i tu pada gi l i rannya memperparah
nasi b i ndustri furniture dan keraji nan Indonesi a aki bat
kekurangan pasokan bahan baku. Mari l ah kita ambi l kasus
Industri furniture dan keraji nan yang menggunakan bahan
baku kayu jati . Kasus i ni amat menari k. Di a bi sa menjadi
cermi n dari i ndustri l ai n di Indonesi a, yang bahan bakunya
di sedi akan al am, tapi peremajaannya di l upakan.
Industri mebel dan keraji nan yang menggunakan ba
han baku kayu jati seti daknya memi l i ki empat kel uhan.
Pertama, semaki n seretnya pasokan. Kedua, kal aupun
ada, harganya terus nai k dari tahun ke tahun. Keti ga,
si stem di stribusi yang seri ng l ebi h menguntungkan
pedagang dari pada pel aku i ndustri . Keempat, hadi rnya
pengusaha asi ng. Semuanya mengaki batkan banyak
pemai n di sektor i ni l i mbung, terutama yang modal nya
pas- pasan. Menurut Direktur PT Debi ndo i r Padmi arso
pel uang bi sni s i ndustri mebel nasi onal cukup besar. Namun
pel uang i tu ti dak bi sa di manfaatkan pengusaha aki bat
mel onjaknya harga bahan baku kayu jati dan meranti
sampai 300% sejak kri si s . Itu di ungkap Padmi arso dal am
sambutan pembukaan pameran Furni ture & Interior Expo,
25 Jul i 1998 di Jakarta.
Seakan mewaki l i para pengusaha mebel dan keraji n
an di tanah ai r, Padmi arso meni l ai kenaikan harga kayu
jati dan meranti sudah ti dak wajar l agi . Itu teradi aki bat
si stem di stribusinya ti dak efisi en. Pemerintah bukannya
memasoknya l angsung ke i ndustri mebel dan perajin, tapi
mel al ui l el ang kepada pedagang. Pedagang kemudi an
mendi stribusikannya ke i ndustri mebel dan perajin dengan
harga yang di tentukannya sendiri . Itu sebabnya
pengusaha keci l - menengah, yang bermodal pas- pasan,
tak mampu bertahan. Bahan baku kayu jati dan meranti
di l al ap perusahaan besar bermodal gede, termasuk
pengusaha i ndustri mebel mi l i k asi ng - yang bebas
beroperasi dan mul ai i kut berproduksi di Jepara.
Kebebasan i tu memberi pel uang kepada pengusaha asi ng
menjadi eksportir, i mportir, dan pengusaha besar
sekal i gus di Indonesi a dan di negerinya sendiri . Bi l a
pemeri ntah ti dak segera membenahi di stribusi dan
meni ndak saudagar asi ng yang kebanyakan berbi sni s
dengan vi sa turis, pengusaha i ndustri mebel dan keraji nan
jati dal am negeri akan mati satu per satu.
Namun Ketua Asosi asi Industri Permebel an dan Keraji nan
Indonesi a (Asmi ndo) M. Jal al Kamal ti dak terlampau ri sau
mel i hat perkembangan yang ti dak menggembi rakan i tu.
Ketika di temui penul i s untuk SWA pada 16 September
1999, di a menjel askan sebenarnya ada dua cara yang
di tempuh Perum Perhutani dal am mendi stribusikan jati .
Pertama, dengan mekani sme jatah. Kedua, mel al ui l el ang.
Sel anjutnya l el ang di bagi dua: l el ang besar dan l el ang
keci l . Lel ang besar, kata di a, di gel ar buat produsen
mene- ngah ke atas. Sedang l el ang keci l buat perajin keci l
di wi l ayah (rayon) mereka, mi sal nya di daerah sentra
produksi kayu Jepara (Jateng) dan Pasuruan (Jati m) .
Pernyataan Jal al di benarkan Iskandar, Direktur
perusahaan kel uarga PT Makrowood - produsen perangkat
mebel untuk taman, kol am renang, dan sebagainya. Di a
sendi ri mengaku tak pernah berburu jati buat bahan baku
produk gardennya di pel el angan. Padahal Makrowood
mengekspor 4 kontai ner garden/bul an kepada pembel i nya
di Ital i a, seharga US$ 50- 60 ribu/kontai ner. Untuk meme
nuhi pesanan i tu, Makrowood butuh 600 m3 kayu jati/
semester atau 1. 200 m3/tahun. Separuh dari kebutuhan
bahan baku tersebut, di perol eh produsen perangkat mebel
taman i ni l ewat mekani sme al okasi Uatah) . Si sanya di bel i
pengusaha kel ahiran Kudus ( 1938) i tu di pasar bebas.
Harganya, menurut Bos Makrowood i tu, bervari asi
tergantung jeni s kayu (gel ondongan dan gergaji an) dan
kual i tasnya (fenier, pnma, hara, ekspor 1, 2, 3, dan
sebagai nya) . Gel ondongan di bandrol Rp 3- 5 jutajm3, dan
gergaji an bi sa sampai Rp 15 juta ke atas untuk kual i tas
terbai k (feni er) . I tu harga al okasi dari Perhutani . Sedang
harga di pasar bebas buat jeni s yang sama bi sa l ebi h
ti nggi 20%. Padahal kual i tasnya masi h di bawah
Perhutani . Toh Makrowood ti dak mau mengganti bahan
bakunya dengan kayu jati muda atau kayu l ai n. Al asan
nya? Garden, kata Iskandar, sel al u di l etakkan di taman
atau di l uar rumah. Jadi di perlukan bahan jati yang ti dak
memuai dan ti dak menei ut ol eh euaea panas dan di ngi n.
Berbeda dari Makrowood yang mendapat al okasi
separuh dari kebutuhan bahan bakunya, produsen mebel
PT Sweetroom memburu seluruh bahan bakunya di pasar
bebas. Perusahaan I nl , menurut eatatan Asmi ndo,
merupakan sal ah satu produsen mebel jati besar di
Jakarta. Sweetroom, kata Direkturnya Suharman, mem
produksi perangkat mebel berkual i tas ti nggi (hi gh qual i ty)
sejak tahun ' 80- an. Produksinya 80% di pasarkan di dal am
negeri . Si sanya di ekspor ke Jepang, Austral i a, Si ngapura,
negara- negara Eropa, dan Amerika Seri kat. Suharman
menol ak menyebutkan berapa produksi nya per bul an, dan
berapa vol ume serta ni l ai ekspornya. "Ki ta i ni berdasarkan
job- order. Jadi enggak tentu. Lagi pul a bila produk perusa
haan l ai n satu kontai ner bi sa memuat pul uhan perangkat
mebel , untuk produk kita satu perangkat mebel bel um
tentu bi sa di muat dal am satu kontai ner, " jawabnya
berki l ah. Cuma ada satu hal yang membuatnya gal au,
yai tu perusahaannya sampai saat i ni di anggap bel um
l ayak mendapatkan al okasi bahan baku jati dari Perhutani .
Eksekutif Sweetroom i tu menengarai ada mavi a yang
bermai n di si tu, karena kri terianya tak jel as.
Bi l a produsen sekel as Sweetroom saja mengel uh soal
al okasi dan pel el angan bahan baku jati , tentu di tataran
pengusaha keci l persoal annya menjadi semaeam al arm.
Sebagai eontoh bi sa kita l i hat teriakan nyeri perajin mebel
ukir Jepara. Perajin, yang bi asanya tegar karena produk
nya banyak di bel i asing (menembus 37 negara, 800
petikemasjbul an, seni l ai US$ 15. 000jpetikemas), i tu
nampaknya mul ai keteteran. Ini terbukti pada di al og
mereka dengan jajaran Depperi ndag 17 Jul i 1998. Menurut
juru bi eara mereka Arifin Mubaroq, kenaikan harga kayu
jati ti dak wajar. Dal am waktu 3 bul an harga kayu jati
berdi ameter 30 em nai k dari Rp 1, 2 juta menjadi Rp 2
jutajm3. Yang ukuran 40 em nai k dari Rp 1, 8 juta menjadi
Rp 3, 5 jutajm3. Harga l el ang i tu di si nyal i r tel ah di mainkan
mavia untuk mengambi l kentungan besar tanpa memeras
keringat.
Di si si l ai n l angka dan mahal nya bahan baku kayu jati
i ni saat permi ntaan mebel dan barang keraji nan meni ng
kat, tel ah mengaki batkan perburuan kayu jati ol eh peng
usaha dan pedagang menjadi seru. Pengusaha Jepara
mel i ntas ke Jawa Barat atau Jawa Ti mur. Demi ki an pul a
pengusaha Jawa Ti mur meneari kayu sampai ke propi nsi
l ai n. "Kami sudah berusaha membel i dari Perum Perhutani ,
tapi memang tampaknya persedi aan jati terbatas, " kata
seorang pengusaha mebel di Rawamangun bernama H.
Sel amet. ''yah saya eari ke tempat l ai n sampai ke KPH
(Kesatuan Pemang- kuan Hutan) Indramayu, Wonogi ri , dan
l ai n-l ai n. Pokoknya mesti dapat, " tambah pengusaha
mebel i tu.
Dal am upaya berburu bahan baku jati i ni , kekuatan
modal akhirnya menjadi penentu. Yang ti dak mampu
membayar mahal terpaksa menol ak order, mengganti
bahan bakunya dengan kayu jati muda, atau dengan kayu
l ai n, mi sal nya mahoni , akasi a, dan l ai n- l ai n. Resikonya
mutu menurun. Hal demikian banyak di al ami pengusaha
mebel dan keraji nan keci l . Seorang pengusaha mebel dan
keraji nan jati asal Sumedang, H. Edi , terus terang tel ah
mengganti bahan mebel dan keraji nannya dengan akasi a
mangi um. Pengganti an bahan baku i tu, kata di a, ti dak
di l akukan di am- di am. Kepada pembel i setianya di manca
negara, di a tanyakan dul u apakah mau membel i mebel dan
keraji nan dari akasi a mangi um yang harganya l ebi h murah.
Bi l a pembel i setuju baru Edi mengirimnya. Ini bukan ti dak
memi l i ki konsekuensi . Bahkan konsekuensi negatifnya
sudah mul ai terli hat mi sal nya di Jepara. Indikasinya adal ah
pengembal i an mebel dan keraji nan Jepara dari buyer
Eropa. Mutunya di anggap ti dak memenuhi standar l agi .
Gejala i ni di kemukakan Ketua DPRD I Jateng drs. Endro
Suyi tno bul an Jul i 1998. Meski pun bel um menjadi mode,
katanya, gejal a re- ekspor mebel tersebut ti dak bol eh
di anggap remeh.
Meski pun ti dak dapat menyebut angka pasti , Asmi n
do menyadari adanya penurunan ki nera i ndustri mebel
dan keraji nan. Anggota Asmi ndo ada seki tar 500 - 600
perusahaan. Dari juml ah i tu l ebi h seratusnya adal ah
koperasi . Ketua Asmi ndo i tu mengakui memang banyak
masal ah di i ndustri mebel dan keraji nan, tapi di a yakin
perusahaan mebel dan keraji nan jati yang berori entasi
ekspor akan survive. Pada setahun pertama kri si s peng
usaha ekspor bi sa menangguk untung sampai 4 kal i l i pat.
Sekarang mungki n 20- 30% saja, tapi bi l a dol ar di bawah
Rp 7. 000, mungki n banyak yang sekarat," paparnya tanpa
menunjukkan bagai mana di a menghi tungnya. Di a mempre
di ksi produsen mebel dan keraji nan yang cuma mengan
dal kan pasar domesti k akan menemui banyak kesul i tan,
karena pasarnya menci ut sejak kri si s pertengahan 1997.
Orang penti ng Asmi ndo i tu mengaku ti dak tahu sudah
berapa anggotanya yang l engser aki bat kesul i tan bahan
baku, karena bel um di data kembal i . I\amun pendatang
baru, kata di a, juga ti dak sedi ki t. Jal al menci um gejal a
masuknya orang- orang yang dul u bermai n di properti ke
i ndustri mebel .
Namun ada gejal a l ai n, yang juga tak bi sa di anggap
remeh ol eh pel aku bi sni s, pemeri ntah, dan masyarakat.
Gejala i tu berupa pencuri an kayu jati yang mul ai marak
sejak kri si s, dan berl angsung terus tanpa bi sa di bendung.
Sekadar menyebut sebagi an saja, pada Januari - Jul i 1998
juml ah kayu jati yang hi l ang tel ah mencapai 92 ri bu pohon
(seni l ai Rp 1, 1 mi l i ar) . Itu berarti meni ngkat 30%
di bandi ng peri ode sama 1997. Un tuk bul an Juni -Jul i 1998
juml ah yang dijarah mencapai seki tar 20 ri bu pohon (Rp
270, 7 juta) . Itu baru yang di daerah Jateng. Temuan
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Mi tra Meru Betiri
(MMB) di Jawa Ti mur l ebi h seram l agi .
Dal am l aporannya tahun 1998 MMB mencatat dari
1 . 090 ha hutan jati di desa Curahnongko, Sanenrejo,
Andongrejo, dan Curahtakir Kecamatan Tempurejo yang
berada sekawasan dengan Bl ok Wonowiri, ki ni tinggal 400
ha saj a. Sel ebi hnya sudah dijarah. Anehnya, menurut
koordi nator MMB Ibnu Sutowo (mahasi swa Fak. Pertani an
Uni v. Jember), pul uhan truk pengangkut jati gel ondongan
curi an i tu, dal am peral anan ke tempat penampungan di
Pasuruan bebas saja mel al ui pos- pos penjagaan Jaga
wana. Dal am l aporan i tu pul a MMB mensi nyal i r adanya
kong kal i kong antara penjarah dan aparat.
Tudi ngan i tu di bantah habi s- habi san ol eh aparat
Jagawana. Menurut mereka yang terjadi adal ah petugas
Jagawana di Wono- wiri, yang juml ahnya euma 15 orang,
ti dak mampu menghadapi penjarah yang juml ahnya 200-
300 orang. Sekadar mel engkapi , pada 14 Septeber 1999,
petugas Pol wi l Surakarta untuk keseki an kalinya meng
gagalkan pengi ri man kayu jati i l egal ke Sol o. Sel ai n
menangkap pel aku, Kdy (sopi r truk pengangkut), pol i si
juga mengamankan barang bukti berupa 24 batang pohon
jati berdi ameter 35 - 40 em.
Seperti bertiup bersama badai kri si s yang membuat
jutaan orang jatuh mi ski n dan Lol yang membuka kembal i
ekspor kayu gl ondongan, peneuri an kayu jati l angsung
marak. Penebangan l i ar mel uas sampai ke taman nasi onal .
Penjarahannya, bai k seeara sembunyi - sembunyi maupun
terang- terangan, pada gi l i rannya i kut mengaki batkan
l angkanya bahan baku i ndustri mebel dan keraji nan.
Pemi eunya apal agi kal au bukan kebutuhan perut yang tak
bisa di tunda. Saat mata peneahari an tak ada dan harga
harga kebutuhan hi dup membubung ti nggi , meneuri mi l i k
negara tentu sah- sah saja bagi mereka. Toh para bankir
juga menjarah uang negara (BLBI) dan uang nasabah
ti dak apa- apa. Apal agi harganya l umayan mahal , menjan
ji kan keuntungan besar, dan menjualnya gampang.
Oi SISI l ai n peneuri an kayu tel ah mengaki batkan
menurunnya produksi kayu jati Perum Perhutani . Yang
pal i ng jel as adal ah di Jateng. Menurut eatatan Perhutani
pada 1997 Perum Perhutani I Jateng memproduksi 460
ribu m3 kayu jati dari 20 KPH. Pada tahun 1998 produksi
mel orot menjadi 381 ribu m3. Pada 1999 Perhutani mem
proyeksikan produksi hanya 310 ri bu m3. Sementra i tu
Jati m memproduksi seki tar 300 ribu m3 kayu jati per
tahun. Pada saat sama kebutuhan kayu jati di kedua
kawasan tersebut seki tar 1,2 juta m3/tahun. Jadi , akan
ada kekurangan bahan baku hampi r 600 ri bu m3 kayu.
Bagai mana mengatasi nya?
Bi l a pemeri ntah ti dak segera membenahi pengel ol a
annya, dan menegakkan supremasi hukum kepada si apa
saja yang mel akukan peneuri an dan perusakan hutan jati ,
dapat di pastikan dal am waktu ti dak l ebi h 10 tahun hutan
jati ki ta akan habi s. Pemberdayaan l ahan gundul menjadi
hutan jati sel uas 40 ri bu ha/tahun, yang di l akukan Perum
Perhutani , tentu akan kal ah eepat ol eh keserakahan
pengusaha dan aparat. Oampak bawaannya adal ah ben
eana al am dan rontoknya i ndustri hi l i r jati .
F. Masal ah- masal ah Administrasi
Apa bedanya negara- negara maju semaeam Uni Eropa
(UE), Amerika Serikat (AS) dan Jepang dengan Indonesi a?
Jawaban atas pertanyaan sederhana i ni jel as tak seder
hana. Terl al u banyak i ndi kator yang mesti k di pajang,
sehi ngga orang yang bi asanya euma merasakan bedanya,
menjadi benar- benar tahu dan mengerti . Toh dari semua
i ndikator pembeda yang mungki n di sajikan, orang masi h
bi sa memerasnya dengan sedi ki t jenaka. Oi negara- negara
maju admi ni strasi adal ah bagi an dari sol usi . Sedang di
Indonesi a admi ni strasi menjadi bagi an dari probl em.
Buktinya tak sul i t di dapat. Li hat saja mi salnya pem
bagi an subsi di l angsung tunai (BLT). Untuk memudahkan
menjangkau mereka yang berhak sampai ke pel osok
pel osok tanah ai r, pemeri ntah menyerahkannya l ewat PT
Pos Indonesi a. Ini tentu merupakan pi l i han tepat, meng
i ngat jari ngan Kantor Pos sudah menjangkau sel uruh
penjuru republ i k. Saat membagi kan kepada orang per
orang, petugas kantor pos mewaji bkan mereka membawa
kartu tanda penduduk (KTP) . Ini untuk menghi ndari
adanya orang- orang nakal yang mau mengambi l berkali
kal i . Oi sisi lain petugas kantor pos yang sudah si buk i tu
tentu mesti membatasi waktunya agar pekerjaan pokok
mereka tak terbengkal ai , mi salnya dari 5- 12 Januari 2006.
I tu semua sah- sah saj a. Memang seharusnya begi tu.
Namun petugas kadang berti ndak terlalu jauh, se
hi ngga mengecek sampai ke masa berlaku KTP. Ketika
di dapati masa berlaku KTP seseorang tel ah habi s, bagi an
di a tak jadi di bagi kan, meski KTP i tu asl i dan di bawa ol eh
pemi l iknya sendiri . Oi a di mi nta petugas kantor pos untuk
memperpanjang KTPnya dul u. Maka urusan pun menjadi
maki n panjang, sebab di a mesti kembal i dari bawah Rt,
Rw, Kel urahan. Petugas kel uarahan kemudi an membawa
nya ke kecamatan. Sel esai nya bi sa semi nggu, bi sa sebu
l an, bi sa berbul an- bul an, tergantung ' moed' si petugas.
Ketika KTP baru sel esai , pembagi an BLT tel ah berhenti .
Oi a bi sa menunggunya 3 bul an kemudi an.
I tu baru satu soal . Oi bal i k i tu masi h banyak urusan
yang sama ruwetnya, mi salnya urusan surat kel akuan bai k
dan surat- surat l ai n yang berhubungan dengan l amaran
kera, perguruan tinggi , dan segal a macam tes buat
menjadi pejabat publ i k. Meski tel ah memi liki KTP, orang
tetap juga harus mel ewati Rt, Rw, kelurahan, dan kal au
KTPnya habi s masa berl akunya, prosedurnya kembali l agi
dari nol . Pertanyaannya kemudi an penduduk atau warga
negara mana di a, ketika seseorang ti dak mempunyai KTP
atau KTPnya sudah kedal uwarsa? Mengapa pul a KTP
di batasi waktunya 5 tahunan? Aturan ini mung kin bai k
buat warganegara asi ng yang ti nggal di Indonesi a. Oi
negara- negara UE dan AS para warga asi ng yang sudah
menjadi penduduk setel ah 5 tahun ti nggal di negeri i tu
secara l egal , memang mendapat semacam green card
yang mesti di perpanjang tiap tahun. Setidaknya orang
tersebut setiap tahun harus berada di negeri i tu sel ama
beberapa hari . Pokoknya di a mesti setor muka sebagai
bukti bahwa di a masi h penduduk negeri i tu.
Sedangkan bagi warganegara sendiri, tak ada kewa
ji ban i tu. Oi Bel anda, mi sal nya, menjel ang usi a 18 tahun
seorang warga akan mendapat surat panggi l an dari
Stadhui s (Kota praja) untuk mengambi l paspor. I tu
berlaku seumur hi dup, kecual i suatu saat orang tersebut
menyatakan di ri mel epas kewarganegaraannya untuk
meneri ma paspor negara l ai n atau dia memi l i h menjadi
statel ess ( tanpa kewarganegaraan) . Ketentuan i ni mem
bebaskan warga Bel anda dari urusan KTP dan admi ni strasi
l ai nnya yang njel i met seperti warga Indonesi a. Oal am
urusan apa pun orang Bel anda cukup menyebut nama dan
tanggal l ahirnya di hadapan petugas admi ni strasi , maka
semua keterangan tentang di rinya akan tampak di moni tor
komputer petugas. Soal kartu i denti tas, orang bi sa
menunjukkan apa saja yang menunjukkan i denti tasnya,
mi salnya: kartu mahasi swa, kartu perpustakaan, surat i zi n
mengemudi , kartu pegawai , dan l ai n- l ai n.
Cuma kartu mahasi swa, kartu perpustakaan, kartu
pegawai , dan yang semacam i tu tak bisa di pakai sebagai
I D Card seumumur hi dup, karena ada batas waktunya.
Orang yang sudah tamat dari Rijks Uni versi tas Lei den,
mi sal nya, tak mungki n menggunakan kartu mahasi swanya
terus. Juga mereka yang bekera di perusahaan atau
l embaga tertentu, tak di perkenankan menggunakan kartu
kepegawai annya terus setel ah dia pensi un atau berhenti
dari pekeraannya. Namun paspor bol eh di a gunakan terus
sampai masuk l i ang l ahat. Oi Indonesi a warga yang sudah
berumur 60 tahun ke atas, baru bol eh memi liki KTP yang
berlaku seumur hi dup. Ini menggel i kan dan tentu harus
segera di benahi . Setidaknya agar rakyat negeri i ni bi sa
l ebi h tenang dan terhormat. Petugas kelurahan bi ar
menyedi akan formul i r dan KTP untuk mereka yang meng
injak dewasa.
Soal surat kelakukan baik, bi arl ah mutl ak menjadi
urusan pol i si . Orang cukup datang ke kantor pol i si ter
dekat dari tempat ti nggal nya untuk mendapat surat
kelakukan bai k dengan menunjukkan KTP. Pol i si ti nggal
memeriksa catatan kri mi nalnya. Kal au bersi h, harus di beri
kan. Untuk apa memperpanjang prosedur adi mi ni strasi ,
kal au dal am praktiknya semua bi sa di atur dengan uang
pel i ci n. Untuk menjadi pejabat publ ik, seperti anggota
komi si pemi l i han umum, komi si yudi si al , cal on anggota
l egi sl atif, komi si rekonsi l i asi dan hak asasi manusi a, dan
l ai n- l ai n sebenarnya ti dak perl u membuat persyaratan
adi mi ni strasi berl api s- I api s yang ti dak terlalu perl u dan
menghabiskan waktu, tenaga dan bi aya.
Toh semua orang mafhum bahwa surat- surat i tu
bi sa di usahakan, bahkan tanpa orang yang bersangkutan
berkeringat. Apal agi sel al u saja terbukti penjahat l ama,
penjahat pol i tik, penjahat ekonomi , dan l ai n- l ai n, yang
mungki n saja mau di tangkal l ewat prosedur bertel e- tel e
i tu, bi sa mendapatkan surat- surat yang di butuhkan.
Bahkan mereka bi sa l ebi h cepat dari pada orang-orag
potensi al yang jujur dan taat prosedur. Karena ti dak mau
bermai n uang untuk mel i ci nkan jal an, orang- orang bai k
dan potensi al l ebi h seri ng tersingkir di persyaratan yang
tak perl u. Artinya persyaratan admi ni strasi yang ber
tumpuk i tu cuma bi sa menghadang orang- orang Indonesi a
yang cerdas, potensi al dan punya pri nsi p. Sementara
orang- orang l ancung tak terhambat.
Di Departemen Pendi di kan dan Kebudayaan (kini
Dep. Pendi di kan Nasi onal ) l ai n l agi . Masal ah admi ni strasi di
si ni mestinya bi sa l ebi h bai k dari pada departemen l ai n,
karena di al ah yang akan memberi pelajaran dan contoh
kepada sel uruh penduduk negeri bagai mana menyel eng
garakan admi ni strasi . Namun kenyataan berbi cara l ai n.
Pada saat saya mau berangkat ke Lei den untuk mel an
jutkan studi S2 di Rijks Uni versi tei t Lei den (RUL) 5
September 1989, ada seorang profesor dari UGM
mengel uh. Di a mengaku sebenarnya di a sudah mesti
berada di Bel anda hari i tu, karena ada semi nar yang mesti
di a hadiri di Bel anda, tapi urusan admi ni strasi nya ti dak
beres- beres. Di a merasa di pi ngpong ol eh PDK dan
Sekretaris Kabi net (Sekab). Saya dan dua teman dari
Fakul tas Sastra Uni versi tas Indonesi a juga mengal ami
hambatan serupa. Surat- suratnya tak beres- beres sel ama
hampi r dua bul an. Setel ah Rektor UI waktu i tu Profesor
Sujudi angkat tel epon, ti ba- ti ba beres. Sedang seorang
teman l ai n yang tahu prosedur di bal i k prosedur resmi i tu,
bisa beres dal am waktu kurang dari semi nggu.
Rahasi anya: di a mengaku memberi uang ti ps pada setiap
meja yang mesti di l al ui .
I tu teradi jauh sebel um reformasi menggul ung orba.
Setel ah orba tumbang nampaknya bel um banyak yang
berubah di si tu. Lihat saja masal ah ijazah SLTA atau SMA
atau SMU atau apal ah namanya. Untuk memperol eh
sel embar ijazah mahapenting i tu, seseorang setidaknya
mesti menghabiskan waktunya 12 tahun di bangku
sekol ah (6 tahun sekol ah dasar, 3 tahun SLTP dan 3
tahun SLTA) . Setel ah mendapatkannya, ternyata cuma
bi sa di pakai 2 tahun al i as dua kal i menempuh uji an masuk
perguruan ti nggi negeri (UMPTN) . I tu tentu ti dak adi l .
Indonesi a merupakan satu- satunya negara di duni a yang
membatasi berlakunya ijazah. Di negara manapun di
duni a, ijazah SMA adal ah sertifikat dasar untuk menem
puh jenjang yang l ebi h ti nggi kapan pun di a mau. Si
pemi lik, yang tel ah menempuh peruangan begi tu l ama
dengan penuh kesabaran dan ketekunan, bol eh bangga
setel ah merai hnya. Setel ah i tu di a bol eh l angsung ke
perguruan tinggi . Bol eh juga bekera dul u 1, 2 tahun
bahkan 10 atau 20 tahun, kemudi an masuk ke perguruan
tinggi . I tu adal ah hak di a sebagai warganegara dan
sepenuhnya di l i ndungi undang- undang. Dul u orang
Indonesi a juga memi liki hak seperti i tu, tapi kemudi an
terus di reduksi pemeri ntahnya sendiri sejak pertengahan
dasawarsa 80- an.
Tak ada penjel asan rasi onal buat keti dakadi l an i tu
sampai orba jatuh. Namun karena tak ada juga yang
mempersoal kannya, maka di a bi sa berl angsung terus dan
terus. Saya pernah menanyakan masal ah i ni kepada Prof.
Dr. Wardi man (Menteri PDK pada Kabi net Pembangunan
VI) dal am sebuah pertemuan dengan mahasi swa Indo
nesi a di Del ft ( 1993) . Di a menjawab bahwa penduduk
Indonesi a sangat besar dan setiap tahun yang tamat dari
SMU juga sangat banyak. Kapasi tas perguruan ti nggi di
sel uruh Indonesi a tak bi sa menampung mereka semua.
Jadi perl u ada pembatasan. Jawaban i tu tentu saja ti dak
menyel esai kan masal ah. Padahal Ci na yang penduduknya
5 kali l i pat l ebi h besar dari pada Indonesi a, tak mel akukan
pembatasan tak kreati f seperti i tu.
Tugas pemeri ntah dan menteri -menterinya tentu
bukan mengumpulkan masal ah, tapi mengatasi masal ah
masal ah i tu demi masa depan bangsa. Bi l a PDK (depdi k
nas) dan perguruan ti nggi negeri (PTN) sendiri tak bi sa
menghargai output atau produk dari si stem pendi di kan
nya, bagai mana negeri l ai n akan menghargai nya? Dal am
hal i ni perguruan ti nggi swasta dan duni a bi sni s l ebi h bijak
dari pada PDK dan PTN, yang cuma mengadmi ni strasi
tahun ijazah. Kedua i nsti tusi i tu l upa memperhatikan
bahwa yang lulus i tu adal ah manusi a dewasa yang punya
otak dan ci ta- ci ta. Sebetul - nya terbatasnya ruangan
yang dapat menampung mahasi swa baru di perguruan
ti nggi sudah di makl umi semua orang. I tu sebabnya
di adakan tes penyari ngan, agar yang benar- benar ber
mi nat dan berotak encer yang masuk. Namun menghal angi
orang i kut berkompeti si merebut bangku terhormat di
PTN, cuma karena ijazahnya di anggap kedal uwarsa,
adal ah bertentangan dengan hak azasi manusi a. I tu
merupakan pengkhi anatan terhadap ci ta- ci ta kemer
dekaan.
Masi h dal am urusan dengan ijazah SMU, pemeri ntah
juga mewaji bkan kepada anak- anak mud a harapan bangsa
i tu untuk mel egal i sasi ijazah. Sertifikat penti ng i tu, yang
baru saja mereka terima dari PDK l ewat sekol ah masi ng
masi ng, i tu mesti mereka di l egal i si r di kantor PDK setem
pat. Apa gunanya? Apakah pemeri ntah ti dak percaya
pada keasl i an i jazah yang di kel uarkannya sendi ri ? Kal au
i tu al asannya, harus di bikin i jazah yang tak bi sa di pal su
dan tegakkan supremasi hukum. Artinya si ndikat pemal su
ijazah yang harus di perangi dan di beri hukuman berat.
Bukan mal ah menghukum anak- anak yang baru l ul us untuk
mel egal i sasi ijazahnya yang sudah l egal dan asl i . Apal agi
yang di l egal i sasi adal ah potocopi nya dan bi sa di ti tipkan
kepada orang l ai n. Jadi tak ada pemeriksaan tel i ti soal
keasl i an ijazah pada saat l egal i sasi . Yang penti ng bagi
petugas di sana adal ah l egal i sasi ijazah i tu di bayar per
l embar copy. Urusan admi ni strasi yang berputar- putar i ni
pernah saya tanyakan pada Wardi man dal am kesempatan
yang sama di Del ft, tapi tak memperol eh jawaban
rasi onal .
Setel ah setengah abad l ebi h merdeka, Indonesi a
nampaknya bel um juga berhasi l membuat admi ni strasi
yang rapi h, sekal i gus mengi kuti perkembangan zaman.
Kekacauan admi ni strasi yang terjadi sel ama masa orba
harus segera di akhiri . Juga masal ah peremajaannya yang
seri ng di abai kan, harus di upayakan kembal i . Kadang
kadang di beberapa sektor atau departemen admi ni s
trasi nya l umayan rapi h, tapi karena datanya tak pernah
di remajakan (up date) maka jal annya tetap kacau. Tak
perl u jauh-jauh mencari contohnya. Masuk saja ke ruang
pers sekretari at negara. Cobal ah l i hat wartawan
wartawan yang bermarkas di si tu. Lihat dari medi a
manasaja mereka. Maka dal am sekal i pandang Anda tahu
betapa datanya tak pernah di remajakan. Banyak warta
wan yang medi anya sudah mati , mi salnya edi tor, dan l ai n
l ai n masi h nongkrong di si tu. Sementara wartawan baru
dari medi a, yang bonafi di tasnya tak di ragukan, sul i t
mendapat kartu pers Setneg. Admi ni strasinya di buat
gel ap dan tak di tangani , sehi ngga wartawan- wartawan
yang bai k mal ah tak bi sa masuk. Wartawan- wartawan
l ama, bahkan yang sudah tak ada medi anya, tetap
terdaftar sebagai wartawan setneg atau i stana,
mendapat berbagai kemudahan dan fasi l i tas. Departemen
departemen, yang menyedi akan tempat buat wartawan
dari berbagai medi a, nasi bnya juga seperti i tu.
Pengabai an terhadap kewaji ban up dati ng (perema
jaan) data, bahkan juga menjal ar sampai ke wi l ayah
bi sni s. Ini pada gi l i rannya meni mbulkan frustrasi pel aku
bi sni s berdedi kasi dan meni mbulkan ekonomi bi aya tinggi .
Kal au ti dak percaya mari kita l i hat daftar eksporti r
terdaftar tekstil dan produk tekstil (ETTPT) yang di ke
l uarkan Sucofi ndo. Dal am i nvesti gasi penul i s buat majal ah
SWA setahun setel ah rerformasi menjatuhkan Soeharto
( 1999), terungkap betapa data i tu setidaknya sejak 1994
ti dak pernah di remajakan. Padahal daftar i tul ah yang
dijadikan Depperi ndag untuk membagi kuota ekspor tekstil
ke negara- negara maju semacam Uni Eropa (UE) dan AS.
Aki batnya sudah dapat di tebak. Banyak perusahaan yang
sudah mati atau tak jel as, atau bahkan fi ktif tetap
mendapat j atah kuota ekspor. Sebal iknya perusahaan
perusahaan tekstil yang bag us, punya pabrik dan
mempunyai pasar di negara- negara maju tak mampu
mengekspor produknya, kecual i di a membel i dari orang
yang memi l i ki kuota tapi tak punya pabri k.
Membasmi jual - bel i kuota tekstil dan produk tekstil
(TPT)nya sendiri jel as tak gampang. Di sampi ng sudah
berl angsung l ama, kegi atan i tu pun bukan barang haram.
Tempat transaksi nya bahkan di sedi akan pemeri ntah, yai tu
Bursa Komodi ti Indonesi a (BKI) yang berada di bawah
Departemen Peri ndustrian dan Perdagangan (Depperi n
dag), kini tel ah di pi sah menjadi Departemen Perdagangan
dan Departemen Peri ndustrian. BKI bertugas memfasi l i tasi ,
dan menyedi akan sarana buat pertemuan para eksporti r.
Di si tul ah teradi ti ga pol a jual - bel i kuota: be I i putus,
tukar- menukar, dan pi njam- memi njam. Seti ap transaksi
di kenakan bi aya 0, 015 x ni l ai transaksi , dan l angsung
masuk ke PT Persero Kliring dan jami nan Bursa Komodi ti
(PKJBK) . BUMN I nl sel ama 24 jam onl i ne dengan
Sucofi ndo. Di sampi ng keti ga pol a tersebut, ada
'undername' yang berl angsung di l uar bursa. Di duni a
ekspor- i mpor, undername di artikan mengekspor dengan
nama orang l ai n. Di negara peneri ma undername di per
kenankan ( third party document appl i cabl e) .
Tanpa perangkat al i h kuota, menurut Ketua Yayasan
Indoteks Ir. Chamrul Djafri, real i sasi kuota ekspor akan
kedodoran. Sebab juml ah kuotanya sendiri terbatas dan
bi sni s tekstil sangat di nami s. Di a tak mengada- ada. Data
Depperi ndag membuktikan perkembangan ekspor TPT
kuota dan non kuota 1998 (Januari - April) meni ngkat
50, 8% di bandi ng peri ode sama tahun sebel umnya, yai tu
dari US $ 1 . 632. 958 tahun 1997 menjadi US $ 2. 462. 906
tahun 1998. Di bandi ng 10 negara pesai ng l ai nnya real i sasi
ekspor TPT kuota Indonesi a adal ah yang pal i ng ti nggi
(63, 79%) . Sel anjutnya Ci na 45,23%, Thai l and 40, 1%,
Fi l i pi na 38, 10%, Hongkong 36, 44%, Bangl ades 34, 65%,
Sri l angka 32, 20%, Indi a 30, 32%, Paki stan 26,37%,
Mal aysi a 21, 13%, dan Si ngapura 7, 93%.
Jadi memberantas jual - bel i kuota bukan saja si a- si a,
tapi juga ti dak rel evan. Bagai mana dengan percal oan
yang juga di si nyal i r i kut bermai n mengerek harga kuota
dari US$ 2-3 menjadi US$ 20 untuk yang hot katagori ?
Menurut orang BKI yang tak mau di sebut jati di ri nya, di
sana si stemnya membershi p. Yang berhak menjadi ang
gota BKI cuma ETrPT. BKI, kata di a, juga ti dak i kut
menyel eksi si apa yang berhak mendapat status ETrPT
dan si apa yang ti dak. Yang menyel eksi adal ah
Depperi ndag dengan syarat yang jel as. Di a memang ti dak
asal cuap. Untuk memperol eh status ETrPT seorang
pengusaha harus mengekspor ke negara- negara non
kuota dul u seni l ai US $ 400 ribu/bul an secara kontinyu.
Tak heran bi l a BKI menganggap pengusaha i tu bonafid bi l a
di a sudah mendapat status ETrPT.
Ketika penul i s berkunjung ke BKI waktu i tu untuk
majal ah SWA keadaannya memang demiki an. Yang
bertransaksi di si tu hanyal ah ETrPT. Sel ebi hnya pengun
jung bi asa yang ti dak i kut bertransaksi , seperti wartawan,
karyawan BKI, dan l ai n-l ai n. Lantas di mana l etak persoal
annya? "Transparansi , " kata Sekjen Asosi asi Perteksti l an
Indonesi a (API) waktu i tu H. Irwandi Musl i m Amin pasti .
"Timbulnya masal ah dal am pembagi an kuota teksti l ,
karena pemeri ntah ti dak bersikap transparan dal am pem
bagi annya. Aki batnya pengusaha yang ti dak mendapat
jatah menuduh teradi jual - bel i kuota. Padahal jual - bel i
kuo ta di bol ehkan, " tambahnya berteori . Banyak eksporti r
mengel uh, karena semuanya serba gel ap. Mereka ti dak
tahu si apa saja yang mendapatkan kuota. Bahkan berapa
sebenarnya juml ah ETrPT pun mereka ti dak tahu.
Beberapa eksporti r l ebi h fokus menuduh Di rektur Eksporlah
sumber ketidaktransparanan di Depperi ndag. Menperi ndag
dan Di rjen Perdagangan Internasi onal Djoko Moeljono
di anggap terlalu percaya pada bawahannya i tu.
Tuduhan, yang kian santer soal transparansi pem
bagi an kuota, i tu bagi Depperi ndag, ti dak berdasar. "Saya
ti dak bi l ang bawahan saya mal aikat semua, tapi sejak
1994 saya menjadi Di rjen Perdagangan Internasi onal , ki ta
sudah banyak mel akukan pembenahan. Lihat saja sebagai
l embaga kontrol ki ta pakai PT. Sucofi ndo. I tu kan l embaga
i ndependen. Sedangkan di Amerika ki ta pakai ELVIS
(El ectroni c Visa Informati on System) . Dengan begi tu kita
bi sa tahu si apa yang memenuhi kuotanya, si apa yang
ti dak, " jel as Pak Djoko, begi tu di a akrab di panggi l , cepat.
"Soal kuotanya sendi ri , kategori apasaja yang masi h ada,
berapa juml ahnya, dan sebagai nya ki ta umumkan secara
berkal a. Ki ta juga jel askan bahwa i tu semua gratis. Ti dak
di pungut bayaran, " i mbuhnya. Pengumuman berkala
mengenal kuota, menurut seorang staf Oi rektur Ekspor,
di berikan seti ap Rabu. Pak Ojoko mengaku memang
kadang-kadang ada juga yang mengancam agar di berikan
kuota atau mencoba memberi i mbal an uang kepada
stafnya. Sayang orang pemeri ntah i tu menol ak menyebut
nama mereka yang suka menginjak kaki tersebut.
Oi sampi ng masal ah transparansi , menurut Presdi r
Apac Inti Corpora (AIC) Benny Soetri sno, si stem kontrol
pemeri ntah amat l emah. Pemeri ntah ti dak pernah meng
adakan peni njauan kembal i terhadap ETTPT. "Pertum
buhan masi ng- masi ng i ndustri tekstil i tu berbeda- beda.
Ada yang tetap, ada yang meni ngkat, bahkan ada yang
tutup. Seharusnya pemeri ntah meninjau kembal i kuota
yang di berikan, " tuturnya seri us. Usul senada juga
di ajukan Poppy Oharsono, Vi nce Gowan, dan l ai n- l ai n.
"Pemerintah mestinya mel i hat ke l apangan dong apakah
pengusaha yang mendapat kuota i tu, pabriknya masi h
ada enggak? Kal au sudah tutup jatah kuotanya kan
enggak perl u l agi ' " ujar Vince kesal .
Seruan agar pemeri ntah meninjau ke l apangan seka
l i gus menunjukkan bahwa para eksporti r sebenarnya bi sa
meneri ma past performance al i as real i sasi ekspor tahun
sebel umnya menjadi acuan pemberi an kuota. Namun
tanpa pengecekan l angsung di l apangan dapat di pastikan
daftar ETTPT akan stati s dan tak berubah. Padahal
kenyataan menunjukkan kebal ikannya. Pasifnya aparat
Oepperi ndag di l apangan i tul ah yang sangat menghambat
pendatang baru, yang justru bi sa memproduksi barang
bagus bai k kuali tas maupun kuanti tas. Apal agi para
pendatang baru i tu terbukti pul a berhasi l menembus pasar
negara kuota, tapi terpaksa mesti mel upakannya, karena
ti dak punya kuota. Keti dakpuasan sepertl I tU
memang bukan tanpa al asan. Oaf tar ETTPT
Sucofi ndo dengan jel as menunjukkan ti dak
pengecekan dan peni njauan ul ang terhadapnya.
rupanya
dari PT
adanya
Investi gasi penul i s buat majal ah SWA waktu i tu me
nunjukkan dari seki tar 1500 ETTPT, yang di kel uarkan
Sucofi ndo, sebanyak 266 ti dak mencantumkan al amat,
antara l ai n: Baik- bai k, Branta Mul i a, Bulk Paki ndo, FA
Indonesi a, dan l ai n-l ai n. I tu bel um termasuk yang hanya
mencantumkan nama kota Bandung, Jakarta, Surabaya,
dan l ai n- l ai n sebagai al amat. Nomor tel epon yang
di cantumkan di si tu pun banyak yang ti dak benar. Oi
sampi ng banyak pul a yang ti dak ada nomor tel eponnya.
Kesul i tan l ai n adal ah adanya perusahaan TPT mi steri us.
Artinya ada namanya, ada al amat, tapi ketika di cek
perusahaan i tu ti dak ada. Contohnya Cemerl ang Abadi
(ETTPT nomor: 090036), al amat Gedung Manggal a
Wanabhakti l antai 9 Jakarta. "Oi si ni ti dak ada perusahaan
bernama Cemerl ang Abadi , " kata pengel ol a Gd. Manggal a
Wanabhakti , " saat di cek vi a tel epon. ''yang ada PT Resik
Cemerl ang. I tu bukan perusahaan tekstil, tapi perusahaan
jasa cleaning serice," tambahnya ketika di tanyakan
kemungkinan adanya nama perusahaan di si tu yang agak
ml np.
Ada l agi perusahaan Japfa Comfeed Indonesi a
(ETTPT No. : 090631) . Ti dak ada yang tahu sejak kapan
perusahaan yang bergerak dal am bi dang pakan ternak i tu
menjadi eksporti r tekstil . Sul i tnya ketika di hubungi
perusahaan i tu sudah ti dak akti f l agi . "Sejak Oesember
1995 sudah ti dak ada kegi atan di si ni . Pabriknya sudah
berhenti, " kata peneri ma tel epon di sana. Sebenarnya
masi h banyak yang bisa di ungkap dari daftar tersebut,
termasuk adanya perusahaan tekstil yang sudah mati ,
tapi status ETTPT dan nomor ordernya bel um di cabut.
Contohnya Kani ndo Sukses Tekstil, dan l ai n- l ai n.
Kenyataan di atas tentu saja mengenaskan, bi l a
ti dak mau di sebut membi ngungkan. Ti dak heran bi l a
banyak eksporti r protes. Harus di sadari, bahwa mereka
protes bukan untuk mengharamkan jual - bel i kuota.
Jual - bel i kuota, dal am bentuk be Ii putus, tukar menukar
atau pi njam- memi njam, bahkan undername, sel ama teradi
di antara dua atau l ebi h perusahaan tekstil yang masi h
hi dup, i tu bi sa di benarkan. Namun manakal a di a teradi
antara perusahaan mi sterius, sudah mati atau fi ktif
dengan perusahaan tekstil beneran, i tu ti dak adi l . Bila
berdagang kuota i tu dijadikan bi sni snya, i tu memperkuda
orang lain buat keuntungan pribadi namanya.
Pak Djoko agak terkejut ketika di benturkan dengan
temuan di atas waktu i tu. Toh di a membenarkan bahwa
memang ada l ebi h 1500 ETTPT. Di a mengakui Depperi ndag
kekurangan aparat di l apangan untuk mengeceknya. I tu
sebabnya sejak 1994 di a mi nta bantuan Sucofi ndo.
Menurut Pak Di ren, yang di kenal akrab dengan wartawan
i tu, di a juga pernah mi nta bantuan API untuk memoni tor
pengusaha nakai , tapi ti dak ada tanggapan. Mereka
merasa ti dak enak mel aporkan bi sni s orang l ai n. "Soal
yang 266 ETTPT tanpa al amat i tu, ki ta memang sedang
membenahi dengan bantuan Sucofi ndo. Sejak Oktober
1998 seki tar 200 ETTPT ti dak di beri jatah kuota l agi ,
karena setel ah di cek perusahaannya sudah ti dak ada.
Status ETTPTnya di cabut. Jadi data ki ta hampi r kl op, "
jel asnya hati - hati .
Jatah kuota mereka, menurut pak Di ren, akan di be
rikan kepada eksporti r produsen sesuai SK Menperi ndag
No: 374/MPP/Kep/8/ 1998, yang berlaku Januari 1999.
Bel um jel as apakah (266) perusahaan tanpa al amat
i dentik dengan mefreka yang di cabut status ETTPT.
Nampaknya ada sediki t perbedaan. Ini terl i hat dal am
daftar ETTPT (semen tara) yang dikirimkan Di rektorat
Ekspor ke SWA. 43 nama dari seki tar 200 ETTPT ti dak
akti f tahun i ni , semuanya beral amat jel as. Sekadar
contoh bi sa di sebut di si ni : Andora Pratama, Arsi tas
Mi tra, Batik Semar, Indonesi a Carpet, Jujur Jaya Abadi ,
Kerta Ni aga, Kowari , dan l ai n-l ai n.
Soal perusahaan semacam Japfa Comfeed, Cemer
l ang Abadi , dan l ai n- l ai n Pak Djoko merasa ti dak terl alu
tahu profi l e masi ng- masi ng perusahaan. uTerus terang
saya ti dak tahu profi l e masi ng- masi ng perusahaan. Saya
kan baru tahun 1994 menjadi Di rjen, sedang pembagi an
kuota sudah berl angsung sejak dul u. Tapi perusahaan kan
kadang-kadang punya banyak uni t usaha. Mungkin sal ah
satu uni t usaha mereka bergerak di bi dang teksti l . Saya
ti dak tahu. Tapi i ni akan saya ti dak l anjuti . Saya akan
mi n ta ban tuan Sucofi ndo, " ka tanya menjanjikan. Se tel ah
masal ah i tu di ungkap majal ah SWA, Japfa Comfeed kemu
di an memberikan klarifikasi bahwa yang mereka ekspor
sel ama i tu adal ah serat pl asti k. Sucofi ndo sendi ri , ketika
di tanyakan si apa menggunakan jatah kuota perusahaan
yang sudah ti dak ada seperti Kani ndo, Cemerl ang Abadi ,
dan l ai n- l ai n, mengaku ti dak tahu. ''yang jadi wewenang
ki ta cuma mengontrol dokumen barang ekspor, mengecek
apakah di a sesuai enggak dengan yang di tul i s, dan
sebagai nya. Soal apakah perusahaan tersebut masi h ada
atau ti dak, i tu bukan urusan ki ta. Apakah di a mengekspor
undername, i tu juga ki ta ti dak tahu," kata seorang staf
Sucofi ndo yang ti dak mau di sebut namanya.
Setel ah orba tumbang dan Indonesi a memasuki
mi l l eni um keti ga, mau tak mau Indonesi a di tuntut untuk
membenahi admi ni strasi di segal a sektor. Kekacauan
admi ni strasi dan kemal asan aparat meremajakan datanya
harus di hentikan sampai di si ni . Indonesi a ke depan mesti
menjadi negara yang tertib admi ni strasi , sehi ngga admi
ni strasinya menjadi bagi an dari sol usi seperti l aiknya
negara- negara maJu.
z

u
I
Slang I tU, pukul 14. 35, Edward turun dan
Jeep tepat dl rmah Ketua PBNU
Abdurrahman Wahld dl JI . Warung S iah
ClganJur . Mantan bos Bank Summa I tU
membawa setumpukan fotokopl an naskah
pernyataan bersama Abdurrahman Wahl d,
Megawatl Sukaroputr , dan uskup Mgr.
Carlos F. X. Belo mengenal knsls naslonal .
, t
*




r ,
Kabinet Transisi
Habibie
Mencari pengganti pemi mpi n otokrati s, yang tel ah
memeri ntah dengan tangan besi untuk kurun waktu l ama,
pasti l ah tak mudah. Wal aupun mi sal nya terbukti sang
pemi mpi n besar tel ah gagal menci ptakan kemakmuran,
keadi l an, dan keamanan bagi rakyat, mengganti di a tetap
saja sul i t. Bila si tuasi kemudi an begi tu kri ti s, dan orang
akhi rnya mendapatkan pengganti , dapat di pastikan sang
pengganti akan menemui banyak kesul i tan, karena harus
meml mpl n pemerintahan di bawah bayang- bayang sang
di ktator.
1. Pait a Compli, Saat Kaum Reformis Lengah
Antony Jay, seorang Machi avel l i an dal am bukunya
Management and Machi avel l i , punya resep untuk meng
atasi krisis kepemi mpi nan seperti i tu. Dal am si tuasi demi
ki an, katanya, jangan angkat orang yang setia dengan
sang di sktator sebagai pengganti . Al asannya sederhana
saj a: orang i tu pasti akan mengul angi cara-cara dan
kegagal an yang sama. Jay menyarankan agar memi l i h
orang l uar atau orang yang sel ama pemerintahan sang
di ktator menjadi ' duri dal am dagi ng. ' Di al ah yang memi l iki
al ternatif untuk mengadakan perubahan dan pembaharuan
menuju keadaan l ebi h bai k.
Namun sejarah ti dak sel al u memberi orang cukup
waktu untuk berpikir atau menentukan pi l i hannya sendiri .
Pada saat roda sejarah berputar semaki n cepat, peri sti wa
sejarah teradi dari detik ke detik, maka hanya segel i ntir
orang yang punya kesempatan berpikir dan menentukan
pi l i han. Hasi l pi l i han mereka kemudi an di sodorkan kepada
rakyat sebagai 'pai t a compl i : I tul ah yang teradi di
Indonesi a, 21 Mei 1998, ketika kekuatan reformasi , maha
si swa, dan i ntel ektual kampus di p i mp i n Ami en Rai s berhasi l
memaksa Soeharto l engser ke prabon. Pada saat i tu juga
Habi bi e di daul at untuk menjadi presi den, dan di sodorkan
kepada seluruh rakyat sebagai pai t a compl i . Amien Rai s,
pemi mpi n kaum reformi s sekal i gus duri dal am dagi ng
pemerintahan Soeharto, tak serta- merta nai k ke tampuk
pi mpi nan republ i k. Ini sekal i gus mengi syaratkan bahwa
reformasi di Indonesi a mengambi l jal an berbeda dari
Fi l i pi na, Pol andi a, Afrika Sel atan dan Iran.
Di Iran ketika kekuatan revol usi berhasi l menum
bangkan sang di ktator Syah Reza Pahl evi , pemi mpi n
revol usi Imam Khomei ni l angsung nai k ke tampuk pi mpi nan
negara dan menentukan arah baru Iran. Demi ki an pul a
ketika Lech Wal esa, pemi mpi n gerakan buruh, berhasi l
menumbangkan rezi m komuni s, kepemi mpi nan terti nggi
Pol andi a l angsung mampi r di tangannya. Lal u Nel son
Mandel a, yang berhasi l menumbangkan rezi m aparthei t
l ewat gerakan gerakan tanpa kekerasan di Afrika Sel atan.
Pria yang pernah di penjarakan sel ama 26 tahun l ebi h i tu
l angsung menjadi peml mpl n terti nggi Afrika Sel atan.
Sedang Corrazon Aqui no yang menjadi pemi mpi n perl a
wanan rakyat Fi l i pi na setel ah kemati an suami nya Beni gno
Aqui no, juga segera di daul at menjadi presi den negeri jiran
i tu setel ah sang diktator Marcos kabur ke Amerika.
Indonesi a rupanya mengambi l jal an l ai n.
Tentu saja ti dak semua orang setuju, apal agi kaum
reformi s. Namun dengan segal a kearifan, dan perti m
bangan tetek bengek agar ti dak ti mbul bencana l ebi h
besar, agar ti dak teradi kevakuman kepemi mpi nan
negara, agar roda ekonomi bi sa berputar, rakyat ti dak
kel aparan, dan sebagai nya, maka orang pun meneri manya
dengan beberapa catatan. Habi bi e bersama kabi netnya
bol eh memeri ntah sel ama masa transi si . Begi tul ah kom
promi nya dengan waki l - wakil reformi s (kel ompok 6) di
bawah pi mpi nan Ami en. I tu satu. Kedua, Habi bi e harus
menyel enggarakan pemi l u secepatnya, sekal i gus memper
si apkan perangkat perundang- undangan dan fasi l i tas
yang di butuhkan, dan seterusnya.
Berbekal kepercayaan secui l i tu Habi bi e bekera
cepat. Di a hanya membutuhkan waktu 24 jam untuk
membentuk kabi netnya, tanpa berembuk dul u dengan
kekuatan reformasi . Banyak pakar pol i tik, ekonomi , dan
pengamat menyayangkan momentum yang terl epas ter
sebut. Kal au saja Habi bi e mengajak kekuatan- kekuatan
reformasi untuk membentuk kabi netnya, tentu bisa men
jadi starti ng poi n yang bagus bagi negara dan bangsa
untuk memi liki pemerintahan yang legitimated, di percaya,
dan berwi bawa, sesuatu yang amat di butuhkan pada saat
kri si s.
Begi tul ah Habi bi e memul ai pemeri ntahannya. Di ban
di ng kaum reformi s, di a memang berhasi l mencuri start.
Namun aki bat kesal ahan awal i tu kabi net bentukannya
sejak berdiri sudah mengecewakan dan tampak goyah.
Apal agi bi l a di l i hat di dal amnya terl al u banyak muka l ama
(Hartarto, Gi nanjar Kartasasmi ta, Fai sal Tanjung,
Syarwan Hami d, Hasan Basri Duri n, Prof. Dr. Ida Bagus
Oka, Panangi an Si regar, dan sebagainya) . Protes dan
tuntutan reshuffe di pusat dan daerah terhadap susunan
kabi net, yang mewarnai perjal anannya kemudi an, merupa
kan bukti tak terbantah. Habi bi e menamakan kabi netnya
Kabi net Reformasi Pembangunan, sesuatu yang kata
pengamat ekonomi Dr. Syahrir, dal am sebuah wawancara
dengan penul i s waktu i tu, menunjukkan ambi val ensi .
Ekonom kondang i tu berpendapat sesuatu yang pa
l i ng menonjol pada Habi bi e adal ah ambi bval ensi dan
kompromi . "Di a merupakan produk ordebaru (orba) yang
sangat kental , dan menjadi Presi den karena gerakan
reformasi ," ujar Syahri r. Nama kabi net (reformasi pem
bangunan), menurutnya, menunjukkan ambi val ensi . Juga
personal i a, dan produknya. Padahal semua orang tahu
sekarang ti dak ada pembangunan, pertumbuhan mi nus
( 13) . Yang ada hanya keharusan mencegah kontraksi
ekonomi agar ti dak hancur- hancuran. Masi h menurut
Syahri r personal i a kabi net juga ambi val en. Keempat
menko berasal dari kabi net Pembangunan VII, Soeharto.
Semen tara kekuatan reformasi ti dak duduk di si tu. Ami en
Rai s, Megawati , Gus Dur, dan Sul tan Hamengkubuwono X
menunggu di l uar kabi net. Yang ada cuma si mbol - si mbol
kekuatan reformasi , seperti Tanri Abeng{ Adi Sasono, dan
Fahmi Idri s .
2. Gerakan Reformasi Tambah Joki
Reformasi bel um lagi sel esai , tapi nakhoda ke pul au
masa depan l ambat l aun cenderung berpi ndah tangan dari
Ami en Rais ke Abdurrahman Wahi d atau Megawati .
Tanda- tandanya sudah mul ai terl i hat pada hari Kami s, 17
Jul i 1998, ketika Edward S. Soeradjaya berhasi l meng
ubah Ci ganjur menjadi pusat kekuatan baru. Rumah Ketua
PBNU Kyai Haji Abdurrahman Wahi d yang bel um l ama
kel uar dari rumah saki t aki bat stroke, secara l angsung
di sul ap menjadi sai ngan i stana tempat Habi bi e bertahta.
Rumah kyai i tu juga sekal i gus menjel ma menjadi sai ngan
gedung DPRMPR, tempat kekuatan reformasi memperol eh
bentuknya yang utuh. Betapa ti dak! Pertemuan pol i ti k i ni
secara berani menempatkan di ri di l uar mai nstream
reformasi .
Ami en{ yang bersama kekuatan reformasi dan maha
si swa berhasi l memaksa Soeharto l engser 21 Mei 1998,
ti dak di sertakan dal am pertemuan pol i ti k tersebut. Seba
gai gantinya Edward, sang penggagas, menampi lkan Kyai
tanpa pondok pesantren yang akrab di pangi l Gus Dur i tu -
sekal i gus sebagai tuan rumah. Pada saat sama Edward
menyandi ngkan sang kyai dengan Ketua Umum Partai
Demokrasi Indonesi a Perjuangan (PDI -P) Megawati
Soekarnoputri . Lal u agar l ebi h mentereng mantan bos
Grup Summa i tu mendatangkan Uskup Bel i o, tokoh
kontroversi al dari Dili, Timor Ti mur.
Si asat i ni cukup berhasi l . Indi katornya yang pal i ng
nyata dapat di l i hat dari ani mo dan sambutan masyarakat
terhadap pertemuan pol i ti k akbar i ni . Hari i tu, pukul 14. 35,
rumah Abdurrahman Wahi d, terl etak di Jal an Warung Si l ah
Ci ganjur, penuh sesak ol eh pengunjung. Mereka, yang
datang dari berbagai penjuru jabotabek dan seki tarnya,
i tu bahkan mel uap sampai ke hal aman masjid di depan
rumah. Ti dak ketinggal an tentu wartawan cetak dan
medi a el ektronik dari dal am dan l uar negeri tumpah- ruah
di si tu. Pernyataan yang di tel urkan dari pertemuan i tu
sebenarnya ti dakl ah i si ti mewa amat, cuma pernyataan
kepri hati nan bi asa.
Namun gaungnya yang membahana ke seantero ne
geri dan manca negara secara jel as memastikan bahwa
rumah kyai Ciganjur i tu tanpa di sadari tel ah menjel ma
menjadi pusat kekuatan baru. Kekuatan i ni tak bi sa
di remehkan. Bahkan ol eh kekuatan reformasi sekal i pun!
Apal agi bi l a di i ngat unsur- unsur kekuatan reformasi bel um
l agi sempat merapatkan barisan. Kekuatan reformasi mau
tak mau mesti adu bal ap dengan kekuatan baru yang
bol eh di bi l ang tel ah memi l i ki sumber dana pasti . Bukan
tidak mungkin pula kekuatan baru ini akan l ebi h banyak
mendapat dukungan pi hak l uar dan tentara dari pada
kekuatan reformasi awal di bawah Ami en, yang terlampau
kritis terhadap Freeport (AS) dan antek- antek Orba yang
bel um KO beneran.
Di bandi ng Ami en yang garang dan haus perubahan
radi kal , Gus Dur di anggap ol eh kekuatan- kekuatan l ama
l ebi h bi sa di ajak kompromi . Apal agi bi l a di i ngat kyai i tu
bol eh di bi l ang tak pernah menentang Soeharto. Bahkan
ketika raja di raja i tu memaksakan azas tunggal Pancasi l a
kepada semua organi sasi kemasyarakatan (ormas) dan
partai pol i ti k ( 1982- 1985), yang di tentang di seluruh
tanah ai r, Gus Dur lebih senang berdiri mendukungnya.
Sejak i tu pul a i stana maki n ramah terhadap cucu pendiri
NU Kyai Hasyi m As'ari i ni . Bahkan ketika Gus Dur berben
turan dengan tokoh- tokoh sepuh NU semacam Kyai
khari smatik As' ad Syamsul Arifin dan Idham Khal i d, i stana
memi l i h Gus Dur. Dari si si pol i ti k Gus Dur pun bol eh di bi l ang
tak benci - benci amat pada Golkar, mesi n pol i ti k orba yang
sangat efektif. Itu dengan gambl ang bi sa di l i hat pada
pemi l u terakhir masa Soeharto tahun 1997.
Saat i tu Gus Dur tanpa ragu menggembosi Partai
Persatuan Pembangunan (PPP) dengan menggandeng Si ti
Hardi yanti Rukmana al i as embak Tutut ke pesantren
pesantren untuk memenangkan Gol kar. Hasi lnya memang
nyata. Golkar memborong hampi r 300 l ebi h kursi dari 425
yang di perebutkan. Si sanya di bagi kedua partai oposi si
l oyal PPP dan PDI dengan suara hampi r beri mbang, PPP
cuma sedi ki t l ebi h ti nggi dari pada PDI. Jadi dengan me
l i hat track record i tu saja, tanpa anal i si s njel i met, dapat
di mengerti bi l a kekuatan l ama l ebi h sreg pada Gus Dur
dari pada membi arkan Indonesi a berada di tang an Ami en.
Juga duni a luar, terutama AS, dapat di pastikan l ebi h
menyukai Gus Dur dari pada Ami en. Kendati Ami en mem
perol eh gel ar Doktornya di Ci cago, AS, Ketua Umum PP
Muhammadiyah i tu di ni l ai dapat membahayakan kepen
tingan- kepenti ngan AS di Indonesi a. Kei ngi nannya untuk
meninjau kembal i kontrak- kontrak pertambangan asi ng,
terutama Freeport, di ni l ai banyak kal angan terl al u nasi o
nal i stik, bi l a tak bi sa di sebut fundamental i sti k. Sebal i knya
Gus Dur, meski berpendi dikan Timur Tengah, tepatnya
Irak yang sangat di musuhi AS, secara i deol ogi s ti dak
berbahaya. Keakti fannya di Yayasan Si mon Peres (Israel )
dan Forum Demokrasi yang terus- menerus menentang
ICMI, di anggap sebagai garansi meyaki nkan. Tak heran
bi l a medi a massa, terutama medi a l uar, l ebi h senang
mel i put dan membesarkan gerakan 'reformasi' Ciganjur i ni
keti mbang memberi tenaga kepada tuntutan perubahan
para reformis di gedung DPRMPR.
Keadaan yang menguntungkan i tu sekal i gus menai k
kan posi si tawar Gus Dur di pentas pol i ti k. Juga tentu saja
posi si tawar Megawati yang menganggap sang kyai seba-
gai abangnya. Edward sebagai orang bi sni s tentu punya
perhi tungan sendiri mengenai hal i ni , tapi di a lebih senang
menyi mpannya di dal am hati sendi ri . Bahkan sampai sang
konco l awas Gus Dur terpi l i h pada Oktober 1999 sebagai
presi den, yang kemudi an akhirnya harus di serahkan
kepada Megawati pada 2002, Edward tak pernah mem
buka , kotak pandora'nya.
Si ang i tu, pukul 14. 35, Edward turun dari jeep tepat
di rumah Ketua PBNU Abdurrahman Wahi d di JI . Warung
Silah Ci ganjur. Mantan bos Bank Summa i tu membawa
setumpukan fotokopi an naskah pernyataan bersama
Abdurrahman Wahi d, Megawati Sukarnoputri, dan uskup
Mgr. Carl os F . X. Belo mengenai krisis nasi onal . Agak
tergopoh di a menuju kerumunan wartawan ber- bagai
medi a dal am dan l uar negeri yang memenuhi hal aman
rumah Gus Dur. Para wartawan mendatanginya dan ber
usaha merebut naskah potocopi an di tangannya. Terjadi
tarik- menari k sebentar, beberapa l embar robek di tempat.
Lebi h separuhnya kemudi an berpi ndah ke tangan warta
wan di depan pi ntu sampi ng rumah sebel um mantan bos
Summa i tu masuk.
Putra sul ung man tan bos Grup Astra Wi l l i am Soerya
djaya i tu tidak berusaha mengambi l kembal i l embaran
l embaran tersebut. Di a l angsung menerobos masuk. "Ayo
sak ikut masuk," ajaknya sambi l berusaha tersenyum
ketika mel i hat penulis di antara wartawan. Dari pi ntu
sampi ng di a menuju ruang tamu bel akang, l al u berbel ok ke
kiri menemui Gus Dur yang duduk di ruang tamu depan
di dampi ngi Megawati dan Uskup Bel o. Fotokopi naskah
pernyataan i tu di a serahkan masi ng- masi ng sebuah
kepada Gus Dur, Megawati , dan si Uskup yang meneri ma
nya dengan hormat. Si sanya di a bagi kan l agi kepada
wartawan yang berusaha mendesak masuk ke ruang
tamu. Pernyataan kepri hati nan bersama i tu pun kemudi an
di bacakan, dan di l i put berbagai medi a cetak dan el ek
troni k. Para tokoh i tu gerah dan prihatin mel i hat keadaan
negara dan rakyat yang semaki n sengsara. Dari panggung
baru i tu mereka seiya menuntut perubahan. Tanya jawab
berl angsung cepat kepada keti ga tokoh. Uskup Bel o
kebagi an pertanyaan seputar referendum Ti mor Ti mur.
Potografer terus memotret dan sal i ng dorong. Semen tara
i tu Edward yang memprakarsai pertemuan tersebut
menyel i nap l agi ke pi nggi ran.
Mantan Bos Grup Summa i tu rupanya l ebi h suka ber
ada di bel akang layar. Di a seperti berusaha ti dak menon
jolkan di ri , meski pun mempertemukan 3 tokoh penti ng i tu
bukanl ah perkara mudah. "Gua stress sak," katanya terus
terang. "Bagai mana kal au terjadi apa- apa pada Gus Dur?
tambahnya khawati r sambi l sekal i - sekali menengok ke
ruang depan yang semaki n sesak ol eh wartawan. Ruang
tamu sempi t i tu jadi semaki n pengap. Ti dak tahan mel i hat
keadaan i tu Edward l angsung saja menghampiri Gus Dur
yang duduk bersandar di kursi dengan mata tertutup. Di a
l al u menghi dupkan ki pas angi n yang tergantung di l angi t
l angi t ruang tamu. "Sudah beberapa hari i ni gua di tugasi n
Gus Dur menjemput dan men gurus segala keperluan Uskup
Belo untuk acara i ni , " tuturnya merendah sambi l duduk di
sampi ng penul i s . ''Ti ket, tiket?" tanya sang uskup tiba
tiba sebel um ke luar ruangan seusai acara. "Sudah sudah
beres, " jawab Edward cepat. "Besok pagi sudah bi sa
berangkat," tambahnya sambi l merendengi Uskup menuju
mobi l .
Hajatan besar yang di gagas Gus Dur dan Edward i ni
sebenarnya bol eh di sebut fai t a compl i keti ga yang teradi
dal am waktu beberapa bul an saj a. Pai t a compl i yang
pertama seperti tel ah penul i s paparkan di atas adal ah
yang di l akukan IMF sebel um Soeharto l engser l ewat LoI .
Yang kedua terjadi saat Soeharto menyatakan di ri
berhenti dari jabatannya sebagai presi den dan Habi bi e
di l anti k mengganti kannya. Pertemuan Ciganjur adal ah pai t
a compl i keti ga yang tak kal ah dahsyatnya dal am meng
gembosi kekuatan reformasi . Oari keti ga kejadi an i tu,
cuma yang kedua yang di sadari kaum reformis dan di
gugat sepenuh hati . Yang pertama l uput dari perhati an,
dan yang keti ga seri ng di sal ah- tafsirkan sebagai pen am
bahan darah segar terhadap gerakan reformasi .
Begi tul ah kekuatan reformasi yang di motori maha
si swa bersama Ami en cuma merasa kal ah start dari
Habi bi e. Sedang di arena publ i k dal am perjal anan waktu
gerakan reformasi di bawah Ami en, nampak semaki n
redup. Gerakan reformasi Ami en kal ah gempi ta di bandi ng
l angkah kuda Gus Our yang menggandeng Mega. Akhirnya
Amien gagal menjadi matahari baru buat republ i k.
Cahayanya terus memudar di seki tar gugusan bi n tang Gus
Our yang membawa Mega. Gerakan reformasi kemudi an
menambah satu joki l agi , yai tu Sul tan Hamengku Buwono
X sebagai pel engkap. Kekuatan reformasi yang bel um l agi
sol i d i tu kemudi an membawa Ami en bergabung ke si tu dan
i kut berputar di seki tar Gus Our yang maki n mengki l ap.
Lambat l aun yang terl i hat hanyal ah tarik- menari k
antara dua pusat kekuatan, yai tu i stana negara di bawah
Habi bi e dan Ciganjur yang di pi mpi n Gus Our. Ahl i pesawat
terbang i tu memegang kendal i negara dan segal a yang
berhubungan dengan hajad hi d up orang banyak secara
formal , di hadapannya berdiri kekuatan baru yang garang
di bawah komando Gus Our. IMF, yang mewaki l i
kepenti ngan Amerika Serikat dan duni a luar, nampaknya
sudah cukup tenang karena tel ah berhasi l memaksa
pemeri ntah Soeharto menandatangani 50 po i n LoI .
Oengan LoI i tu, Habi bi e atau si apa pun yang memegang
kendal i republ i k, akan berjal an di gari s-garis yang tel ah
di tetapkan l embaga super kuasa i tu.
3. Mendayung Di Antara Dua Karang
Banyak kal angan meragukan kemampuan man tan
pembantu seti a Soeharto i tu mengatasi keadaan. Sebab
kehancuran bi dang ekonomi , pol i tik, dan hukum tel ah
berl angsung dengan gradasi yang terus meni ngkat sel ama
32 tahun. Habi bi e mewari si dari Soeharto negara yang
hampi r bangkrut, banyak utang, hutan yang rusak berat
aki bat kenakal an pengusaha HPH dan bencana el ni no. Oi
si si l ai n i bu perti wi juga merana karena kesal ahan kebi
jakan dan skal a priori tas, sehi ngga ti dak dapat menjami n
pangan penduduknya. Krisis yang merebak sejak semester
kedua tahun 1997 menambah beban l ebi h berat l agi
dengan anjloknya daya bel i penduduk, kemi ski nan absol ut
yang kata Menkop & PKM Adi Sasono tel ah mencapai 80
juta, dan pengangguran yang juml ahnya akan mencapai
20 juta akhi r tahun 1998.
Oi sampi ng i tu masi h ada kemarahan rakyat di ber
bagai daerah, seperti di Aceh, Iri an Jaya, dan Ti mor
Ti mur. Mereka merasa terl al u l ama di ti pu dan di perlakukan
tidak adi l . Kemarahan mereka mengancam i ntegrasi
nasi onal . Pada saat sama bari san kaum i ntel ektual sudah
merasa j enuh pada segal a macam tekanan sel ama tiga
dasawarsa. Habi bi e sendiri mengaku mewari si benang
kusut dari Soeharto. Oi butuhkan manajemen yang l uar
bi asa canggi h untuk mengatasi semua i tu, yang sayang-
nya kata banyak pengamat, ti dak di mi l iki Habi bi e. Ke
adaan yang ti dak banyak berubah sel ama 90 hari pertama
kekuasaannya di anggap sebagai bukti keti dak- mampuan
i tu.
Arbi Sani t pernah mempredi ksi Habi bi e hanya akan
bertahan sel ama ti ga bul an. Pertama, karena mantan
orang kuat BPPT i tu tidak po puler baik di dal am maupun di
l uar negeri . Kedua, ti dak l egi ti mated. Keti ga, ti dak men
dapat kepercayaan memadai dari rakyat. Karena kede
katan dengan orang yang di gantikannya, Habi bi e di ang
gap bukan orangnya yang bi sa mendatangkan perubahan
dan pembaharuan di bi dang pol i tik, ekonomi , dan hukum.
"Hubungan saya dengan Soeharto sangat dekat, dan
saya masi h menganggapnya sahabat terbaik, sebagai
guru saya. Kadang- kadang sebagai kakak saya, dan
kadang kal a sebagai ayah sendi ri ," tuturnya terus terang.
Logikanya: bi l a ti dak i ngi n di anggap mengkhi anati saha
bat, atau di anggap muri d eMbal el o, adi k yang tak tahu
di untung, atau anak durhaka, bi sa di pastikan kebijakan
nya ti dak akan bertentangan dengan Soeharto. Habi bi e
di predi ksi ti dak akan mencel akakan Soeharto atau menye
retnya ke pengadi l an, seperti yang di l akukan Presi den
Korea Sel atan Ki m Oae Jung terhadap pendahulunya.
Padahal untuk bangki t dari jurang kehancuran i ni amat
di perlukan keberani an moral untuk membuat kebijakan
yang samasekal i baru.
Sederet bukti dapat di saji kan di si ni : mul ai dari cara
nya menangani masal ah Partai Oemokrasi Indonesi a (POI),
kel angkaan pangan, mi nyak goreng, sampai masal ah
perbankan dan stabi l i sasi ni l ai rupi ah. Cara penangan
annya di ni l ai banyak pengamat, sebagai parsi al , asal
asal an, dan berwarna orba. Li hat saJa bagai mana
pemeri ntah Habi bi e tetap ngotot mengakui POI hasi l
rekayasa (baca: Suryadi ), di sampi ng POI hasi l kongres
(Megawati) . Lebi h ti dak enak lagi pernyataan Habi bi e
yang akan hadi r dal am kongres POI- Suryadi di Pal u. Tentu
saja banyak orang khawati r pada l angkah Presi den yang
ti dak po pul er i tu, ti dak terkecual i ICMI, organi sasi
al mamaternya yang saat i tu di pi mpi n Ahmad Ti rto Sudi ro.
Tirto Sudi ro menghi mbau agar Habi bi e ti dak hadi r dal am
kongres POI - Suryadi .
Semen tara dal am menangani kel angkaan sembako,
mi nyak goreng, dan naiknya harga- harga pemeri ntah
Habi bi e nampak kedodoran. Terl al u banyak menteri di ke
rahkan untuk menangani nya. Ada Kabul og Beddu Amang,
ada Menpangan A. M. Saefuddi n, Menteri Pertani an Sol eh
Sol ahuddi n, Menhutbun Musl i mi n Nasuti on, Menkop/PKM
Adi Sasono, dan Menperi ndag Rahardi Ramel an, serta
Menko Ekuin Gi nanjar Kartasasmi ta. Kebijakannya
seben tar- seben tar berubah. Orang seperti di suguhi per
tunjukan pertandi ngan sepak bola ti dak menarik, karena
timnya tidak kompak. Kemana saja bola menggel i ndi ng,
kesi tu pul a semua pemai n tumpl ek. Seti ap pemai n i ngi n
menguasai bol a, l al u membawa ke goal l awan agar bi sa
menunjukkan di al ah yang terhebat. Orang l antas merasa
jarum jam sel ama 90 hari seperti ti dak berputar, karena
suasananya persi s sama dengan zaman orba, kecual i
bahwa adanya upaya kongkri t pemeri ntah Habi bi e mem
berdayakan pengusaha keci l dan koperasi dengan
memanfaatkan moment kacaunya jal ur di stribusi setel ah
kerusuhan, 13 - 14 Mei 1998.
Toh harga sembako tetap meroket. Oi beberapa
daerah mal ah mul ai rawan pangan, penjarahan merebak,
dan butuh penanganan seri us (I i hat SWA no 16/XIV/6- 19
Agustus 1998, Berbi sni s di Tengah Rongrongan Anarki ) .
Toh i su i ni berhasi l di manfaatkan pemeri ntah, sehi ngga
Consul tative Group on Indonesi a (CGI) merasa i ba dan
komi t untuk memberi pi njaman US S 8 mi l i ar kepada
Indonesi a dal am tahun anggaran berjal an. Bi l a di gabung
dengan pi njaman IMF, maka juml ah utang baru menjadi
US S 14 mi l i ar. Bagai mana mengembalikannya nanti ? Buat
pertanyaan mendasar i ni , seperti bi asa tak ada yang
bersedi a menjawab.
Seperti pendahulunya pul a, pemeri ntah Habi bi e pun
bangga dengan pemberi an utang baru yang mel ebi hi
target. Di a menganggap kucuran utang baru sebagai bukti
kepercayaan i nternasi onal kepada pemeri ntahannya.
"Bel um pernah kita meneri ma bantuan sebesar yang kita
terima tahun i ni . Tidak kurang dari US S 14 mi l i ar. Dan
bantuan i tu di berikan secara spontan, " tuturnya bangga
di depan si dang paripurna I DPR, 15 Agustus 1998. Hal i ni
menunjukkan bahwa pemeri ntahan transi si Habi bi e ber
sama kabi netnya masi h menggunakan paradi gma l ama
untuk memanaje Indonesi a baru. Paradi gma usang i ni
nampaknya masi h berlaku sampai saat i ni , meski SBY-JK
dal am kampanyenya menjanjikan perubahan. Pemeri ntah
bel um kapok berutang, bahkan ti dak kreatif untuk
menci ptakan terobosan- terobosan baru gun a mengatasi
kri si s . Utang l uar negeri yang telah menjerumuskan
Indonesi a ke jurang kri si s, mal ah kembali dijadikan Habi bi e
sebagai andal an untuk mengangkat negara dan rakyat
dari keterpurukan. Pi l i han ini terpaksa di tel an kabi net
transi si karena mi ni mnya dukungan di dal am negeri .
Habi bi e sendiri sebenarnya tak sepenuhnya menda
pat kepercayaan l embaga super i tu. Di a di curi gai sebagai
fundamental i s, atau seti daknya di kel i l i ngi ol eh orang-
orang yang anti terhadap l i bera
l i sasi ekonomi . Indi katornya mudah
di dapat. Di ul ur- ulurnya pencai ran
pl nJaman ol eh l embaga super
kuasa i tu adal ah bukti yang tak
dapat di bantah. Aki bat berl arutnya
pencai ran bantuan tersebut ba
nyak kal angan menuduh IMF mem
permainkan Indonesi a dan mem
perkeruh si tuasi . Pendapat seperti
i tu antara lain di kemukakan Guru
Kwik Kiall Gie
Besar FE- UI Lepi T. Tarmi di , peng
amat ekonomi Kwi k Ki an Gi e, dan pemi mpi n kaum reformis
Amien Rai s. Hal aman medi a massa sampai bul an Agustus
1999 masi h banyak di hi asi beri ta- beri ta krisis yang
meri saukan dan protes terhadap IMF yang terus
menunda- nunda pencai ran pi njaman.
Di tataran yang l ebi h mikro, keraguan terhadap Ha
bi bi e di pi cu ol eh l i arnya mi nyak goreng dan tersendatnya
di stribusi sembako. Saki ng ti dak enaknya si tuasi i tu
sampai - sampai ada yang curi ga Habi bi e tel ah di kerjai ol eh
para pen gus aha yang sebenarnya sedang di bantunya
menghadapi kredi tor. Tak putus asa, Habi bi e kemudi an
mengerahkan del apan menteri untuk bergotong- royong
mengatasi keadaan. Namun mi nyak goreng tetap sul i t
di dapat, dan harganya tetap di atas Rp 6. 000jkg Uauh di
atas harga yang di patok pemeri ntah Rp 4. 000 di tangan
konsumen, kecual i membel i nya saat operasi pasar. Soal
operasi pasar i ni banyak pakar ekonomi , antara l ai n Dr.
Sri mul yani Indrawati dan Mari e Elka Pangestu (al umnus
FE- UI yang akti f di CSIS), mengeri tiknya sebagai gerakan
mendi storsi pasar. Namun saat menjadi menteri di Kabi net
Indonesi a Bersa tu SBY -JK, kedua pakar ekonomi i tu pun
tak l agi memandangnya tabu. Bahkan saat i ni , bul an Juni
2007, ketika roda ekonomi tel ah meggel i ndi ng pasti dan
di kl ai m pemeri ntah tel ah membukukan pertumbuhan 6%,
harga mi nyak goreng terus meroket di seluruh Indonesi a
beberapa bul an terakhir. Mi nyak goreng curah sudah
berada di atas Rp 10 ribu/l i ter. Sedang Bi mol i dan Fi l ma
tel ah mel ampaui Rp 17 ribu/l i ter. Operasi pasar yang
di gel ar pemeri ntah SBY-JK bersama menteri - menterinya,
yang dulu menentang cara- cara Habi bi e, tak membuahkan
hasi l . Seiring meni ngkatnya harga CPO duni a, mi nyak
goreng menjadi l angka. Runyamnya si tuasi saat i ni dal am
soal sembako, seakan mengembalikan orang ke masa
Habi bi e.
Namun kabi net transi si Habi bi e, yang muncul di te
ngah tuntutan reformasi , jel as merasakan keadaan i tu
l ebi h pahi t dari pada Kabi ne t Indonesi a Bersa tu SBY -JK
saat i ni ketika tuntutan reformasi tak terdengar l agi .
Habi bi e dul u seol ah di kerjai para pengusaha, yang resah
aki bat i de- i de kabi net soal pembangunan ekonomi kerak
yatan, hutan untuk rakyat, si stem di stribusi gaya baru
dan l ai n-l ai n. Apa pula pasal nya sehi ngga SBY-JK saat i ni
seperti mendapat perlakuan serupa? Padahal Kabi net
Indonesi a Bersatu sejak awal terli hat l ebi h ramah kepada
pengusaha keti mbang kepada rakyatnya yang mi ski n dan
merongrong. Gagasan tentang pembangunan ekonomi
kerakyatan dan koperasi bol eh di bi l ang tak pernah muncul
dal am rapat- rapat kabi net. Lantas apa yang membuat
duni a usaha, terutama yang bergerak di bi dang CPO dan
mi nyak goreng tak mendukung SBY-JK saat i ni ? Mengapa
rakyat harus kembal i berteri ak mencari mi nyak goreng
seperti del apan tahun l al u di masa Habi bi e?
Habi bi e memang tel ah di buat pani k dan pusi ng ol eh
kel angkaan mi nyak goreng di pasar. Sedang pabrik- pabrik
minyak, yang tidak memi liki kebun sawi t atau pabrik CPO,
i kut pul a menj eri t kesul i tan bahan baku. I tu terbukti dari
protes pengusaha pabrik mi nyak di Lampung yang
mengadu ke DPR waktu i tu. Mereka mengaku ti dak men
dapat pasokan CPO, dan memi nta pemeri ntah mel arang
ekspor komodi tas i tu. Rupanya pemeri ntah transi si bel um
mampu menji nakkan pengusaha CPO yang haus dol ar,
meski sebagi an mereka adal ah pengusaha- pengusaha
yang di bantu dal am upaya merestruktui sasi utang dengan
kredi tor asi ng. Semen tara kal au di l i hat dari kesepakatan
yang telah di tandatangani Soeharto dengan IMF, kegi a
tan ekspor CPO i tu ti dakl ah haram. Bagi IMF apa pun
bol eh di l akukan asal bi sa menambah devi sa, meski rakyat
negeri sendiri harus menggoreng tel ur di atas daun tanpa
mi nyak seperti di l akukan sebagi an pen dud uk Aceh waktu
i tu.
Si ngkatnya 90 hari Habi bi e, bersama Kabi net Refor
masi Pembangunannya, sektor riil masi h megap- megap.
Pabrik- pabrik banyak yang tutup, bai k karena kesul i tan
l i kui di tas maupun karena kesul i tan bahan baku. Ti dak
terkecual i pabrik tahu dan tempe yang berbahan baku
kedel e. Arah yang di tuju pun masi h bel um jel as. Apal agi
yang bi sa di l i hat dari perjal anan kabi net reformasi pem
bangunan sel ama ti ga bul an? Friksi, kata pengamat
ekonomi UI Fai sal H. Basri waktu i tu.
Fai sal meni l i k ada dua fri ksi besar dal am kabi net Ha
bi bi e. Yang pertama, kel ompok ortodoks. Ini di waki l i
Gi nanjar, Budi ono (Ketua Bappenas), Bambang Subi anto
(Menteri Keuangan), dan Syahri l Sabirin (Gubernur Bank
Indonesi a) . Yang kedua, kel ompok popul i s, di waki l i Adi
Sasono, AM Saefuddi n, dan Sol eh Sol ahuddi n. "Kal au saJa
Presi dennya kuat dan memperol eh mandat cukup dari
masyarakat, maka yang bakal muncul adal ah kesei m
bangan dari kedua ekstrem i tu. Masal ahnya sekarang
yang muncul adal ah kecenderungan ti dak teradinya gerak
di nami s yang meng- hasilkan satu sol usi sei mbang. Yang
terjadi justru tari k ul urnya ngotot- ngototan. Masi ng
masi ng kubu memi liki agenda pol i ti k sendi ri - sendi ri , " jel as
Fai sal meyaki nkan.
Masi ng- masi ng kel ompok, kata Fai sal , terus berkon
sol i dasi , sehi ngga pol ari sasinya maki n kentara. Contoh
pal i ng kongkrit adal ah perseteruan Gi nanjar dengan Adi
Sasono. "Pada pertemuan del apan menteri membi carakan
sawi t di satu meja, begi tu kel uar keterangan mereka
l ai n-l ai n. I tu aki bat power basenya rendah, agenda pol i ti k
yang tersembunyi , dan atau kepenti ngan pribadi , "
tambahnya panjang. Toh harus di akui banyak orang
merasa l ebi h enak berhadapan dengan menteri di zaman
Habi bi e dari pada masa orba. Meski pun ada kubu-kubu di
pemeri ntahan, menteri kini l ebi h terbuka, dan tak terl al u
protokol ai r. Fai sal meni l ai kubu ortodoks cenderung
mengel uarkan kebijakan- kebijakan penge- tatan, mi salnya
menai kkan suku bunga, pembatasan kredit, mengurangi
subsi di , dan sebagai nya. Semen tara kubu popul i s cen
derung mengel uarkan kebijakan yang menyenangkan
rakyat, mi sal nya subsi di sembako untuk rakyat mi ski n,
kredi t murah untuk koperasi , pen gus aha keci l dan
menengah, hutan untuk rakyat, dan sebagainya.
l'amun kubu ortodoks ti dak mendapat acungan jem
pol karena program-program pengetatannya. Soal nya di
si si l ai n mereka tel ah menggel ontorkan uang negara
sebanyak Rp 144 triliun (ada yang menyebut juml ahnya
sampai Rp 164 triliun) dal am bentuk BLBI (Bantuan
Likui di tas Bank Indonesi a) untuk membantu 55 Bank saki t
di BPPN. Bantuan yang terl al u besar dan murah hati i tu
di anggap orang si a- si a (SWA no 15/XIV/23 Jul i - 5
Agustus/ 1998, Penyel amatan Si a-si a Bank Indonesi a) .
Lebi h jauh l agi gel ontoran dana sebesar i tu di ni l ai Kwi k
sebagai arogan, brutal , dan semena- mena. Apal agi di l a
kukan pada saat negara dan bangsa i ni meng- hadapi
krisis ekonomi berkepanjangan, dan pemeri ntah masi h
berusaha mencari pi njaman ke manca negara. Mestinya
pada saat seperti i tu, kata Managi ng Di rector ECONIT
waktu i tu Dr. Rizal Raml i , pemeri ntah mengguyur sektor riil
dengan dana segar yang banyak, bukan mal ah memper
ketat likui di tas. "Pemeri ntah AS telah mel akukan hal
seperti i tu ketika terjadi mal ai se ekonomi tahun ' 30- an
dan terbukti efektif. Mengapa ki ta harus teri ma resep IMF
untuk memperketat l i kui di tas?" jel asnya retori s .
Aki bat sal ah obat i ni , penyaki t si pasi en menjadi
semaki n parah. Lebi h ajuh l agi . Ti dak berbeda dari sektor
ri i l , sel ama 90 hari Habi bi e, sektor keuangan juga nampak
ti dak membai k. Perbankan maki n kroni s, saki tnya ti dak
sembuh- sembuh. Semen tara pemeri ntah bel um Juga
mengumumkan kondi si masi ng- masi ng bank yang akan
berguna untuk membangun kepercayaan. Ni l ai Rp ter
hadap US S under val ued terl al u jauh. Bila semasa rezi m
Soeharto ada femeo: dol ar i tu sama dengan Soeharto.
Al i as sama- sama ti dak mau turun. Ki ni setel ah 3 bul an
Soeharto turun, dol ar tetap ti nggal di atas, dan
sebentar- sebentar mel onjak. Bahkan pernah mencapai di
atas Rp 15. 000/USS. Akibatnya banyak perusahaan ti dak
bi sa berproduksi karena sebagi an atau seluruh bahan
baku mesti di i mpor. Mereka terancam pai l i t, karena ti dak
mampu membayar utang yang tel ah jatuh tempo.
"Sebenarnya seki tar 70% kongl omerat Indonesi a sudah
bangkrut aki bat terpuruknya ni l ai rupi ah. Tak sedi ki t
kongl omerat yang ni l ai asetnya tinggal 15%, semen tara
utangnya membengkak hi ngga 500%, " jel as Sofyan jujur
jauh sebel um dia meni up terompet tanda bahaya.
Pernyataan di benarkan Presi den Direktur l embaga
riset PT Ci si Raya Wi l son Nababan. Sebagai i l ustrasi masa
l ah berat yang di hadapi kongl omerat saat i tu Wi l son
menunjuk kasus Grup Ti rtamas mi l i k Hashi m S Djojoha
di koesoemo. Grup usaha i ni pernah di predi ksi akan ber
kembang pesat. Dal am tempo 10 tahun di a di yaki ni akan
mampu menjadi sebesar Samsung atau Daewoo. Ketika
kri smon menerjang, Hashi m terkapar bersama ratusan
pengusaha besar l ai n. Di Semen Cibinong saja, rugi kurs
nya mencapai Rp 1 1 triliun, jauh di atas IPTN yang ti dak
di kehendaki IMF. Namun usaha putra bengawan ekonomi
Indonesi a i tu tetap bol eh jal an. Pemeri ntah l ewat jal an
apa saja di perkenankan membantu agar Ti rtamas tak
karam. Tahun 1999 di perkirakan Tirtamas akan mel aba Rp
200 mi l i ar. Laba i tu sebenarnya cukup besar, tapi saat
kel ompok usaha i ni menel an rugi kurs sebesar Rp 1 1
triliun, kata Wi l son, jel as di perlukan waktu 50 tahun l ebi h
untuk menurtupinya saj a.
Benny Si ndhunata, Chi ef Research Offi cer Pusat
Data Busi ness Indonesi a (PDBI) segendang sepenari an
dengan Wi l son. Lebi h jauh l agi menurutnya di tinjau dari
si si i de, redi stribusi aset dan pemberdayaan usaha keci l
dan menengah, memang mengurangi peran kongl omerat
yang sel ama i ni mendomi nasi perekonomi an sampai di atas
70%. Jadi ada dekongl omerasi dal am konteks pemerataan.
Sel ama i ni mereka menguasai i ndustri dari hul u ke hi l i r dan
praktis menutup pel uang orang l ai n ke bi dang yang
di kuasai nya. Mel al ui penerapan UU Anti monopol i , redi str
i busi aset serta pemberdayaan usaha keci l dan mene
ngah, komposi si i ni di harapkan bi sa di bal i k: peran kongl o
merat menjadi seki tar 30%, semen tara peran BUMN,
i ndustri keci l dan pel aku ekonomi di sektor informal l ai nnya
70%.
Bi l a krisis i ni berl angsung terus, menurut Benny,
yang pal i ng dul u menyusut kemampuannya adal ah pene
nggak BLBI. Mereka memang sudah masuk bangsal
gawat- darurat Badan Penyehatan Perbankan Nasi onal
(BPPN), seperti Grup Sal i m (BCA), Grup Gajah Tunggal
(BDNI) Syamsul Nursal i m, Usman Admadjaja (Bank Dana
mon), Grup Nusamba/Bob Hasan, dan l ai n-l ai n. Lal u di
l api s kedua yang akan hancur adal ah para kongl omerat
yang berjaya karena praktik KKN, khususnya bi sni s keluar
ga Cendana, seperti : Grup Citra Lamtoro Gung Persada
(mba Tutut), Bi mantara (Bambang Tri hatmojo, Si gi t, Indra
Rukmana, dan l ai n-l ai n. ), Humpuss (Tommy Soeharto) ,
Arseto (Si gi t), Pentasena (Titiek) dan Artha (Ari Si gi t) .
Bi sni s anak- anak pejabat dan mantan pejabat, kata
Wi l son, sebenarnya juga tel ah berkembang dengan pol a
serupa. Mereka l ebi h banyak mengandal kan proyek
proyek pemeri ntah. Mi tra mereka, baik yang asi ng maupun
yang l okal , menggandeng mereka juga dengan moti f
mendapatkan kemudahan. Di era reformasi semua bi sni s
yang berkembang l ewat jal ur KKN nampaknya tak akan
bertahan. Habi bi e mel al ui menteri Koordi nator Pengawas
an Pembangunan dan Penerti ban Aparatur Negara di akui
nya sudah berada pada track yang benar dal am upayanya
membersihkan prakti k KKN di seluruh jajaran i nstansi
pemeri ntahan. Setel ah 'kesaktian' mereka luruh, Wi l son
yaki n, para mi tra i ni pun bakal mundur teratur. Mereka
yang akan bertahan adal ah grup usaha yang berori entasi
ekspor dan yang di masa l al u berti ndak konservatif serta
tak punya banyak utang, terutama dal am val as yang
ni l ai nya terus membengkak.
Krisis mul ti di mensi onal di yaki ni akan menjadi sel eksi
al am yang sangat efekti f dal am perekonomi an Indonesi a.
Nantinya hanya perusahaan- perusahaan yang di kel ol a
secara prudent saja yang bi sa bertahan. "Memang ti dak
semua bi sni s kroni berbau KKN. Ada juga yang di l akukan
dengan benar dan dengan perhi tungan bi sni s yang
matang. Yang i tu akan bertahan dan berkembang di
kemudi an hari . Tapi yang sel ama i ni mengandalkan fasi l i
tas dan pengaruh kekuasaan ayah dan eyang mereka,
akan tergulung bersama ratusan atau ri buan perusahaan
l ai n. Yang tersisa di masa depan akan di paksa ol eh
keadaan untuk berbi sni s secara profesi onal ," jel as Wi l son
bersungguh- sungguh.
Kongl omerasi yang di bangun Sudono Sal i m (BCA,
Indofood dan Indocement), menurut Wi l son, memang
tel ah di bangun, tumbuh dan berkembang bersama orba.
Namun di si si l ai n di a memi l iki manajemen yang tangguh
yang nantinya akan sangat berguna dal am i kl i m yang fai r.
Grup Sal i m di kenal sejak l ama memi l i ki hubungan pal i ng
mesra dengan keluarga Soeharto. Sel ai n bermi tra dengan
mba Tutut dan Si gi t (BCA) serta Sudwi katmono (Indo
cement Tunggal Prakarsa, Indofood Sukses Makmur, dan
l ai n- l ai n), grup i ni juga pal i ng banyak meneri ma fasi l i tas,
dari monopol i tepung terigu hi ngga i mpor beras. Namun
grup usaha ini akan survive karena pengal aman dan
manajemennya yang bagus . Cuma ukurannya ti dak akan
sebesar dul u. Seti daknya di dal am negeri akan terjadi
penyusutan. Meski babak belur, di terjang kri si s, mereka
tak akan benar- benar punah. Mereka akan tetap eksi s,
tapi kepemi l i kan sahamnya menurun. Kel uarga Sal i m bol eh
jadi hanya akan menjadi pemegang saham mi nori tas.
Sebagi an besar sahamnya beral i h ke tangan Pemeri ntah
atau pi hak l ai n.
Namun sebagai badan usaha, Grup Sal i m akan terus
hi dup. Perusahaan-perusahaannya yang bergerak di
bi dang bahan baku dan al kohol akan mampu bertahan.
Begi tu pul a Indocement dan Indofood, seperti tel ah
di si nggung di atas akan survi ve, meski monopol i tri gu buat
Bogasari di hapus. Wi l son tak berl ebi han. Berkat kepi a
wai an Di rut Bogasari Franci scus Wel i rang, perusahaan i ni
bi sa mendapatkan bantuan teri gu sebanyak 3 kapal dari
pemeri ntah Australia dan Kanada. Dengan cara i tu, di
tengah i kl i m yang l agi bersahabat, Franky, begi tu di a
di sapa, berhasi l mempertahankan kedi gdayaan Bogasari di
bi sni s terigu sampai sekarang. Sedang Indofood yang
menjadi i nduknya ni l ai asetnya kini sudah berada di atas
Rp 16 tri l l i un. Sedang total revenue- nya sampai 31
Desember 2006 mel ampaui Rp 21 . 9 tri l l i on. Jadi revenue
nya sudah mel ampaui aset.
Grup Si nar Mas (SM), kongl omerasi mi l i k Eka Tji pta
Wi djaja, yang memang l ebi h banyak bermai n di pasar
ekspor keti mbang domesti k diyakini banyak orang akan
menjadi yang terkuat di masa depan setel ah redupnya
Sal i m. Apal agi SM terl i hat anteng-anteng saja ketika
kongl omerat l ai n megap- megap terl i l i t utang. Lewat
ekspor pulp (bubur kertas), kertas budaya dan agro
bi sni snya (CPO, pi sang, dan l ai n- l ai n), SM mampu
menyedot USS mi l i aran dari pasar l uar negeri . Mereka juga
tak terhal ang begi tu banyak regul asi , tata ni aga dan
kebijakan yang kerap mengacaukan pasar domesti k.
Ekspor CPO- nya memang sempat terhal ang kebijakan
l arangan ekspor. Predi ksi Wi l son memang tak mel eset,
sampai utang grup usaha i ni terbongkar pada akhi r 1999.
Sedang bank kebanggan pak Eka, Bank Internasi onal
Indonesi a (BII) sempat menjel ma menjadi sal ah satu dari
sedi ki t bank yang tak bermasal ah. Ketika hampi r semua
bank di l anda rush di awal kri smon, bank i ni bergemi ng tak
terusik. Toh waktu akhirnya membuktikan bahwa kongl o
merat terbesar kedua setel ah Sal i m i ni tak bi sa menye
l amatkan di ri dari lubang yang di gal inya sendiri . Lewat
Asia Pul p & Paper, anak usaha yang di pi mpi n cal on putra
mahkota Teguh Ganda Wijaya, grup usaha i ni tel ah
menel an utang l uar negeri USS 14 mi l i ar l ebi h dari seratus
l ebi h kredi tor asi ng. Utang ini setara dengan 10% l ebi h
utang l uar negeri Indonesi a. Seperti tel ah di si nggung
sebel umnya pada Maret 1998, menurut catatan Bank
Indonesi a (BI), utang l uar negeri Indonesi a seki tar USS
137, 424 mi l i ar. Dari utang sebesar gunung i tu l ebi h
separuhnya (USS 73,962 mi l i ar) merupakan utang swasta
besar al i as kongl omerat. Jadi utang APP sebesar USS 14
mi l i ar i tu berarti setara dengan 18% total utang swasta
nasi onal . Utang i tu tak mampu di kembal i kan Teguh.
"Waktu i tu kita yakin krisis akan segera berl al u. Setel ah 2
tahun yang berat ekonomi Indonesi a akan mel esat
kembal i . Lagi pul a cash fow kita sangat bagus dan peng
hasi l an kita dal am USS. Jadi kita ti dak merasa perl u
mel akukan hedgi ng," jel as Yan Parta Wi jaya terus terang
ketika di temui penulis untuk Globe ( 14 Desember 2006) .
Dia tak membual . Sebel um krisis APP memang mem
bukukan penjual an di atas USS 1 mi l i ar/ tahun. "Namun
ketika harga kertas dan pul p jatuh, APP tak mampu
membayar utangnya," sambung Yan suram. Restruk
turisasi utang I n! beral an al ot dan berlarut- I arut,
sehi ngga grup usaha i ni sempat di tudi ng ti dak memi l iki
ni at baik untuk mengembal i kan utangnya. Namun utang
i tu akhirnya berhasi l di restrukturi sasi pada 2003 dan
berlaku efektif pada 2005. BII sendi ri , bank yang menjadi
kebanggaan SM, menderi ta kredi t macet di grup usaha
sendiri atau afi l i asinya sampai hampi r mencapai USS 1, 3
mi l i ar. SM bol eh di bi l ang masuk kl oter terakhir kongl omerat
yang tererembab dal am kubangan utang val as, tak
terlalu lama setel ah Uni bank milik Soekanto Tanoto (bos
Raja Garuda Mas) koll aps . Toh sebagai mana Sal i m, SM
pun di yaki ni banyak orang akan bertahan, meski kepemi
l i kan kel uarga Eka akan menyusut drastis dan banyak
anak usahanya mesti di rel akan pi ndah tangan atau
di l ikuidasi untuk mel unasi utang. Kenyataannya memang
tak sampai seburuk i tu.
Setel ah restrukturi sasi di sepakati dengan model
yang di modi fikasi . Grup Si nar Mas tak l agi menjadi payung
besar. Kerajaan bi sni s i ni di pecah 4 untuk menghi ndari
bencana. Masi ng- masi ng kerajaan i tu di komandoi ol eh
putra-putra pak Eka. Nampaknya pada masa SBY- JK grup
usaha i ni akan semaki n mengki l ap. Apal agi setel ah mereka
menyatakan akan masuk ke i ndustri bi o fuel besar
besaran mul ai 2007. Pel uang i ni memang di buka l ebar
l ebar ol eh pemeri ntah SBY- JK dal am rangka strategi
energi nasi onal . Cum a karena pemeri ntah tak memper
si apkan sarana dan prasarananya, termasuk mesi n- mesi n
murah pengol ah jarak dan l ai n- l ai n untuk bi o fuel , maka
pel uang i tu hanya bi sa di sabet ol eh pengusaha besar
semacam Si nar Mas . Sebab bi o fuel pengembangannya
jadi bersi fat estate dan padat modal . Pengusaha
keci l - menengah dan koperasi bol eh gl gl t Jan. Atau
sekal i an menjadi buruh perkebunan jarak untuk kongl o
merat yang tak terlalu terikat pada tanah ai r, karena
seti ap saat bisa hengkang kemana pun mereka mau.
Setel ah krisis banyak kongl omerat besar, termasuk
kel uarga Eka Tji pta Wi djaja (Si nar Mas) dan Putra
Sampoerna, tak mau tampi l di medi a massa, kecual i pada
saat di a memberikan sumbangan atau derma kepada
masyarakat. Artinya mereka i ngi n menampi l kan ci tra
sebagai orang dermawan kepada masyarakat dan menol ak
publ i kasi bi sni snya yang banyak yang bi sa jadi juga
mendatangkan bencana.
Yang rel atif mantap di tahun- tahun yang menyesak
kan nafas pada masa Habi bi e adal ah Grup Lippo. Sebagi an
besar utang kel ompok i ni juga dal am rupi ah, sehi ngga
mereka tak perl u menanggung deri ta rugi sel i si h kurs .
Seperti juga BIl, Bank Li ppo pun tak terusik penarikan
masal ol eh para nasabahnya. Bahkan dana pi hak keti ga
bank i ni meni ngkat drastis . Di tengah kesul i tan menya
l urkan kredi t komersi al , Li ppo banyak mengandal kan
pendapatan dari penempatan dana di SBI dan antarbank.
Pada masa kabi net transi si Habi bi e kel ompok usaha i ni
l umayan mampu beradaptasi dengan i kl i m baru. James
Ri ady, putra mahkota Grup Li ppo, bahkan di angkat men
jadi duta kel i l i ng Indonesi a untuk AS.
Kongl omerat l ai n yang di yaki ni bakal bertahan adal ah
Grup Astra. Kongl omerasi yang di dirikan dan di besarkan
Wi l l i am Suryadjaya i ni tel ah berpi ndah tangan pada 1993
karena berbagai tekanan. Dulunya grup usaha I nl
di anggap sebagai pel opor i ndustri otomoti f di tanah ai r.
Di a mengawal i bi sni snya sebagai (agen tunggal pemegang
merek (ATPM) mobi l Jepang (Toyota, dan l ai n- l ai n) yang
juga meraki t dan mendi stribusikannya di Indonesi a. Meski
berkembang sangat bagus, Astra tak pernah nai k kel as
menjadi produsen mobi l . Tak pernah teradi al i h teknol ogi
dari pri nsi pal nya kepada sang ATPM. Om Wi l l em, begi tu
pendiri Astra i tu di sapa, sudah terdepak kel uar sebel um
al i h teknol ogi i tu teradi . Sedang pemi l i k baru Astra tak
terl ampau pedul i pada masal ah al i h teknol ogi . Sebagai
mana ATPM l ai n (Suzuki Indomobi l Internati onal dan
l ai n- l ai n) Astra pun akhirnya l ebi h fokus pada keagenan
dan bi sni s-bi sni s penunjangnya.
Di bi sni s penunjang Astra memi l iki banyak sayap:
penjual an mobi l dan servis/bengkel (Auto 2000), pema
saran mobi l bekas (Mobi l 88), pembi ayaan kredi t (Astra
Credi t Compani es/ACC). penyewaan mobi l (Toyota Rent a
Car). Di asuransi di a memi l i ki Astra Insurance terutama
mengandal kan captive market dari penjual an kredi t l ewat
ACe. Sebel um kri si s, ketika daya bel i masyarakat kuat
dan dorongan membel i mobi l sangat tinggi , strategi i ni
menci ptakan si nergi yang sangat bagus . Namun ketika
daya beli masyarakat begi tu terpuruk, hanya l api san
teratas saja yang masi h memi kirkan membel i mobi l . I tu
mengaki batkan penjual an mobi l Grup Astra l angsung anjl ok
sampai tinggal seki tar 20%. Lal u strategi total services
nya, yang sebel umnya sangat bi sa di andal kan, mal ah
menjadi bl under yang memberatkan perusahaan saat kri si s .
Di si si l ai n penjual an sepeda motor ikut mengempi s . .
Ini di akui Budi Seti adharma, Presdi r PT Federal Motor.
Penjual an sepeda motor di Indonesi a anjl ok hi ngga 50%
l ebi h. Lembaga pembi ayaan tak sanggup l agi mendanai .
Sedang konsumen potensi al , karyawan gol ongan
menengah- bawah, banyak yang terkena PHK. Mal ah tak
sedi ki t sepeda motor yang di bel i secara leasing di kembal i -
kan ke l embaga pembi ayaan, karena konsumennya tak
sanggup menci ci l l agi . Keadaan i ni sedi ki t tertol ong ol eh
ekspor. Di masa krisis yang ganas di era Habi bi e, Astra
Agro Lestari (AL) l ah yang menjadi tumpuan grup usaha
i ni , karena mampu mencetak dol ar l ewat produk CPO,
cacao dan karet. Kontribusi pendapatan AL tercatat
memang terus meni ngkat, meski masi h jauh dari cukup
untuk dijadikan cash cow bagi kebutuhan grup.
Sebab AL sendi ri bel um berproduksi secara opti mal .
Dari seki tar 300 ribu hektare l ahan kel apa sawi tnya, baru
seki tar 100 ribu ha yang bi sa di panen. Kel emahan l ai nnya
adal ah AAL belum memi l i ki i ndustri hi l irnya, baru di
perkebunan dan pengi l angan. Wal hasi l sumbangan agro
bi sni s Astra hanya bi sa memi ni mal kan kerugi an grup.
Padahal Astra tel ah mati - mati an mel akukan efi si ensi dan
mengeci l kan skal a perusahaan dengan mel epas beberapa
anak perusahaan dan penyertaannya, antara l ai n di LG
El ectroni cs dan Di gi tal Astra Nusantara, yang di l epas ke
Compaq. Awal September 1998 PT Astra Mi crotoni cs
Technol ogy, pabrik pembuatan microchips dan semi kon
duktor yang berbasi s di Batam, tercatat tel ah dijual
seharga USS 90 juta kepada Newbri dge Asi a, perusahaan
i nvestasi i nternasi onal asal Amerika Serikat yang di gan
deng Edwi n Suryadjaya, putra kedua om Wi l l em.
Bi l a grup usaha yang begi tu kuat saja semacam
Astra, Sal i m dan SM tel ah bergoyang seperti i tu, bagai
mana dengan Grup Gemal a mi l i k Sofyan? Meski seri ng
meradang dan menggugat soal nasi b kongl omerat, Grup
Gemal a mi l i knya nampak stabi l . Di a cuma mengaku ter
pukul di komponen suku cadang, karena pasarnya ter
gerus hebat sampai ti nggal 15%. Sebagi an besar produk
nya (80%) memang di l empar di pasar domesti k kepada
ATPM. Sedang bi sni s properti nya, seperti Atrium Senen
dan Pasadena i kut terpuruk. Cum a karena portofolionya
rel atif keci l di properti , di a ti dak terlalu memberatkan.
Bi sni s jasanya ada yang menguntungkan (asuransi dan
di stribusi ), tapi ada juga yang l oyo, mi salnya Nomura
Securi ties yang karam dan Bank Dana Hutama yang sejak
kri smon ti ap hari menyumbang kerugi an. Divisi perkapal an
Gemal a, yang dul u memberi kontri busi bagus, ikut l esu
karena turunnya ekspor ke AS dan Jepang. Di a tertol ong
karena kontrak jangka panjangnya dengan Jepang.
Komponen otomoti f yang dul u memberi kontri - busi 40%,
sel ama krisis mal ah menjadi sumber kerugi an. Yang masi h
ki ncl ong produk aki . Produknya 90% di ekspor, terutama
ke Austral i a, Inggri s, Asia dan Eropa. Sedang bi sni s ki mi a
dan manufakturnya terpaksa di l epas ke mi tra asi ngnya
guna menutup kerugi an di bi dang l ai n.
Meski demi ki an Sofyan nampaknya tak terl ampau ri
sau. Yang l ebi h meri saukannya justru program pemeri ntah
Habi bi e yang kal au tak hati- hati , kata di a, bi sa memper
buruk si tuasi , sehi ngga 80% kongl omerat akan mati . Di
si si l ai n di a mengajak para kongl omerat mawas di ri dan
mengubah ori entasi agar ti dak terus- menerus berkol a
borasi dengan pemeri ntah. Bagi banyak kal angan pernya
taan perang terhadap praktik KKN, monopol i dan per
sal ngan tak adil merupakan pel uang bagus bagi
pengusaha profesi onal untuk tampi l di gel anggang.
Harapan besar tampaknya di l etakkan di pundak Grup
Bosowa (Aksa Mahmud) dan Grup Kalla (Jusuf Kal l a) ,
pemai n l awas yang kuat di tradi ng. Grup Texmaco
(Mari mutu Si ni vasan) juga bi sa dijadi kan tumpuan di masa
depan karena kekuatan mereka di i ndustri manufaktur,
permesi nan, suku cadang dan teksti l . Dia bahkan berhasi l
membuat mobi l sendiri dengan kandungan l okal 85%,
termasuk bl ok mesl nnya, sebel um krisis menggul ung
republ i k.
Bi l a pemeri ntah pandai memanfaatkan core compe
tence Texmaco yang tel ah di bangun sejak 1968, tentu
i ndustri al i sasi pertani an, peri kanan, dan l ai n- l ai n akan
cepat mendapatkan bentuknya yang nyata. Grup usaha
yang sangat i novatif i ni sanggup menyedi akan mesi n
mesi n yang di butuhkan ol eh i ndustri di tanah ai r, bi l a
di beri kesempatan. Cuma sebagai mana grup usaha besar
l ai nnya, peri ntis i ndustri pal i ng teri ntegrasi di Indonesi a i ni
juga memi l i ki utang l umayan gede yang teradi saat kri si s .
Utang i tu pun membengkak seiring meroketnya ni l ai USS
terhadap Rp.
Pada saat seperti i tu banyak orang meri ndukan ke
stabi l an ni l ai tukar. Apal agi para pengusaha. Mereka
mengi ngi nkan equi l i brium baru yang jel as dan ajeg,
sehi ngga semuanya bi sa di perhi tungkan kembal i . Habi bi e,
sang presi den tanpa wapres, juga ri ndu stabi l i tas ni l ai
tukar. I tu di ungkapkan dengan emosi onal di depan IMF,
sebagai mana di ceri takannya kepada Kompas dan Repub
lika (Kompas, 3/8/98), Habi bi e mengaku ti dak pedul i (I
don' t care) apakah mata uang Rupi ah terhadap dol ar akan
stabi l pada angka Rp 10. 000 atau Rp 12. 000/US $, yang
penti ng stabi l .
Namun pernyataannya i tu membuat pengeri tiknya
semaki n panas. "Bagai mana ti dak apa- apa, bila ternyata
bagi an terbesar dari barang yang kita butuhkan sehari
hari dan bahan baku dari pabrik- pabrik kita mesti di i mpor?
Dengan terpuruknya ni l ai rupi ah sampai Rp 10. 000/USS
saja, bagi an terbesar pabrik sudah akan tutup. Lal u
bagai mana mereka hi dup?" kata Kwi k. Pengamat ekonomi
kondang i tu ti dak mengada-ada. Tak beberapa l ama
setel ah pernyataan i tu, seki tar 21 pengusaha menul i s
kepada Presi den dan Mahkamah Agung agar menyatakan
kondi si ekonomi dan keuangan Indonesi a dal am keadaan
darurat (force majeure), sehi ngga memungki nkan swasta
ti dak membayar utang pada saat i tu. Mereka antara l ai n
pengusaha papan atas Yan Mogi (PT. Properti ndo Surya
Graha), Yanti Sukamdani , Juni ta Ci putra dan Harun Hajadi
(PT. Khari smakusuma Pujal estari ) .
Ti dak membai knya keadaan Indonesi a setel ah 90
hari di pi l oti Habi bi e membuat banyak orang meni l ai mantan
orang nomor satu di IPTN i tu tak punya konsep dan arah
yang jel as dal am memi mpi n Indonesi a. Akan seperti apa
Indonesi a tahun depan? Atau Tahun 2000? Bagai mana
pul a dengan pendapatan domesti k bruto (PDB) ki ta?
Dapatkah meni ngkat lagi setel ah anjl ok dari USS 1000
menjadi US S 216/kapi ta (menurut perhi tungan Kwi k
dengan kurs Rp 10. 000/USS, dan kontraksi 10% di bandi ng
sebel um krisis seperti di akui pemeri ntah) .
Habi bi e sendiri membantah bi l a di rinya di anggap ti
dak punya konsep. Semua ti ndakannya sel ama menjabat
Presi den RI keti ga adal ah dal am kerangka konsepnya
untuk membawa bangsa ini kel uar dari kri si s . Menurut
Presi den mul ai September tahun i ni pesawat (Indonesi a),
yang beberapa bul an terakhir di pi l otinya agar ti dak
terhempas dan sampai ki ni dal am kendal i nya, masi h ter
bang rendah. 'Pesawat Indonesia' akan mul ai menanjak
hi ngga pada posi si yang pernah di capai sebel umnya.
Untuk i tu saya butuh waktu 3 tahun. Jadi hi ngga 2002,"
kata Habi bi e menjanji kan sekal i gus memohon agar di beri
tenggat waktu l ebi h panjang.
Meski akhirnya terbukti mampu menji nakkan dol ar
dari Rp 15. 000- 17. 000/US$ saat memul ai pemeri ntahan
nya menjadi Rp 6. 700/US$ saa t menyerahkan es tafe t
kepada Gus Dur. Juga terbukti berhasi l mengerek i ndeks
harga saham gabungan IHSG dari 300 ke 700, Habi bi e
saat i tu ti dak bi sa menjel askan konsepnya secara
gambl ang. Di a tak dapat menunjukkan bagai mana
l angkah-I angkahnya membawa 'pesawat Indonesia'
menanjak l agi . Tak dapat di ketahui pula bagai mana
konsep i tu harus dijal ankan, bagai mana tahapannya, dan
bagai mana pul a hi tungan- hi tungannya. Sedang inflasi
secara akumul ati f tel ah mencapai 80 sampai 100% tahun
1998 menuru t perhi tungan IMF. Bagai mana mel unakkan
nya? Semuanya masi h gel ap. Ti dak heran bi l a orang
meragukan konsepnya. Bahkan banyak juga yang
meragukan apakah ahl i pesawat i tu benar- benar punya
konsep atau tidak. "Di bi dang ekonomi Habi bi e sangat
tergantung pada Wi djoj o. Padahal i l mu mereka (Wi djojo,
Ali Wardhana, Gi nanjar) dari dul u i tu- i tu saja, yai tu IMF,
Asi an Devel opment Bank, Worl d Bank, dan negara donor.
Dan ki ni terbukti i nternati onal capi tal -I ah yang menyebab
kan ki ta hancur dengan utang- utang i tu," kata Syahrir
pasti . "Kebijakan Indonesi a satu, IMF, " tambahnya. Cuma
seperti yang terbukti kemudi an setel ah kabi net transi si
Habi bi e, Kabi net- kabi net sel anjutnya pun tak bi sa mel e
paskan di ri dari cengkraman IMF, Asi an Devel opment
Bank, Worl d Bank dan Negara donor. Karena i tu pul a
perubahan radi kal tak pernah bi sa di buat, mungki n tanpa
di sadari kaum i ntel ektual bangs a I n! tel ah berhasi l
di l umpuhkan.
4. Upaya Menjinakkan Harga Sembako
Di beri tahukan kepada para pembel i mi nyak goreng,
bahwa terhi tung mul ai 18 Juni 1998 penjual an mi nyak
goreng di al i hkan ke PT Dharma Ni aga. Al amat: JI .
Kal i besar Barat 1 1 Jakarta Kota. DA. nomor 0706 a/n
Pasar Rebo Agency sebanyak 1. 089 kg, pengambi l an
di KPB, di batal kan.
Kal i mat- kal i mat tadi tertera pada papan pengumum
an di PT Kantor Pemasaran Bersama (KPB) PT Perkebunan
Nusantara (PTPN) di JI . Cut Meuti a, Jakarta ( 17/6/98) .
Pemberi tahuan tersebut sekal i gus mengakhiri tugas KPB.
PTPN sebagai penyal ur tunggal mi nyak goreng. PT. Dharma
Ni aga (DN) mengambi l al i h tugasnya. Ti ga mi nggu kemu
di an DN sudah memi l i ki sebuah gudang sel uas 2 ri bu meter
persegi di kawasan Penggi l i ngan, 7 tangki mi nyak berka
pasi tas 8, 5 ton/tangki, dan mempekerjakan 200 karyawan
pengepakan ( 160- nya wani ta) . Mereka di bayar Rp 8. 500/
hari . Dal am sehari DN bi sa memasarkan 40- 50 ton mi nyak
goreng tak bermerek. Sebagi an besar di pasok PTPN dari
Medan. Prestasi i tu sebenarnya l uar bi asa, tapi karena
besarnya pasar yang mau di l ayani , prestasi tersebut
menjadi tak berarti . Mi nyak sebanyak i tu hanya dapat
menjangkau 20- 25 kelurahan di DKI Jakarta.
Namun DN memang ti dak menyerah. Perusahaan i tu
kemudi an menambah kapasi tasnya menjadi 100 ton/hari .
Ini pun tentu masi h terlalu keci l untuk bi sa memi nyaki
seluruh Indonesi a, tanah air dengan 200 juta l ebi h pen
duduk. Satu-satunya jal an, kata Menperi ndag Rahardi
Ramel an, adal ah menambah jal ur di stri busi . "Saya ti dak
mau mengatakan DN gagal menangani mi nyak goreng, tapi
semaki n banyak jal ur di stri busi nya akan l ebi h bai k buat
rakyat, " jel as Rahardi waktu i tu. Begi tul ah sel anjutnya PT
Tji pta Ni aga (TN), dan Pantja Ni aga (PN) menemani DN
dal am penyaluran mi nyak goreng. Dal am praktiknya keti ga
BUMN Ni aga i tu pun di anggap ti dak cukup efektif, maka
Induk- i nduk Koperasi Pasar (INKOPPAS), dan berbagai
jeni s koperasi , serta Bul og di suruh ikutan menangani
di stri busi mi nyak goreng. Terobosan i ni tentunya bukan
tanpa dasar. "Jal ur di stribusi l ama pada hemat kami seba
gi an memang hancur aki bat kerusuhan. Sementara yang
ti dak rusak, di stributornya ti dak berada di dal am negeri ,"
kata Direktur Pel aksana KPB Dr. H. Asep T. Toji b berl ogika
ketika di temui penul i s waktu i tu untuk majal ah SWA.
Bagai manapun rasi onalnya penjel asan pak Asep,
kel angkaan mi nyak goreng di pasar tetap saja mi sterius .
Seakan ada kekuatan l ai n yang sedang bermai n di si ni
yang menyebabkan seretnya pasokan ke pasar. Apa pun
yang di l akukan pemeri ntah untuk mengatasi nya, tanpa
menemukan bi ang kel adi nya, dapat di pastikan persoal an
tak akan beres. Betapa ti dak! Sebagai penghasi l CPO/
mi nyak mentah sawi t terbesar II duni a setel ah Mal aysi a,
rasanya tak pantas bi l a Indonesi a terti mpa bencana
kesul i tan mi nyak goreng. Data Dirjen Perkebunan Depar
temen Pertani an menunjukkan pada 1997 Indonesi a
memi l i ki 2,4 juta ha areal sawi t. Dari l ahan sel uas i tu,
menurut Capri corn Indonesi a Consul t Inc (CIC), 1,5 juta
ha tel ah berproduksi dan menghasi l kan 5, 5 juta ton CPO
dan 1,2 juta ton PKO (mi nyak i nti sawi t) . Kebutuhan
dal am negeri sampai akhi r Desember 1997, kata Kabul og
Beddu Amang, hanya 2, 7 juta ton CPO.
Pabrik mi nyak goreng merupakan konsumen CPO ter-
besar (60%) , si sanya di serap i ndustri margari n, sa bun,
dan l ai n- l ai n. CIC mencatat sampai 1998 di tanah ai r ada
51 i ndustri mi nyak goreng sawi t yang berproduksi, ter
sebar di 14 propi nsi . To tal kapasi tas mencapai 4. 471 . 142
ton/tahun. Di sampi ng i tu masi h ada 44 i ndustri mi nyak
goreng kel apa dengan kapasi tas produksi 738. 235 toni
tahun. Masi h menurut CIC tahun 1996 kebutuhan mi nyak
goreng domesti k seki tar 2. 140. 000 ton. 1997 meni ngkat
menjadi seki tar 2. 230. 000 ton. Kebutuhan meni ngkat
rata- rata 5, 1 %/tahun. I tu masi h di bawah pertumbuhan
produksi CPO ( 12%/ tahun) . Berpatokan pada data-data di
atas, mestinya pasokan mi nyak goreng buat republ i k i ni
aman, bahkan berl ebi h. Jadi bi l a kenyataan berbi cara l ai n
atau rakyat jadi kesul i tan mendapatkan mi nyak goreng,
maka pemeri ntah mestinya ti dak hanya menangani jal ur
di stribusinya, tapi menyel i di ki apakah pabrik- pabrik mi nyak
goreng tel ah berproduksi maksi mal . Sebab bi sa jadi
mereka kesul i tan bahan baku, karena CPO l ari ke l uar
negen.
Banyak pengamat sangsi terhadap cara pemeri ntah
menanganani persoal an i ni , karena bel um menyentuh i nti
masal ahnya. Padahal tanpa mengerutkan dahi pun perma
sal ahannya terli hat gambl ang. Wakil Ketua Umum Federasi
Asosi asi Mi nyak dan Lemak Nabati Indonesi a (FAMNI)
H.Tarmi dzi Rangkuti , MSc, Ec berpendapat masal ahnya
adal ah supl ai terganggu aki bat anjloknya ni l ai tukar Rp
terhadap USS. Jadi berapa pun penyalurnya di tambah,
bi l a barangnya memang kurang, ti dak akan menyel esaikan
masal ah.
Praktisi di stribusi Djoko Tata Ibrahi m juga punya
pendapat senada, yai tu berkurangnya suplai mi nyak
goreng. Cum a menurut Djoko penyebabnya bukan karena
CPO- nya l ari mengejar dol ar. " Berapa si h juml ah mereka
yang l ari ke luar negeri ? Klien saya tidak berkurang kok' "
kata Presdi r Intermas Tata Tradi ng i tu cepat. "Supl ai
mi nyak goreng memang berkurang, aki bat krisis ekonomi
berkepanjangan. Produsen mengurangi produksi , karena
kesul i tan likuidi tas dan bung a tinggi . Hal serupa juga
teradi pada si si pedagang. Bi l a dul u mereka berani stok
untuk dua bul an, ki ni pal i ng banter mereka stok untuk
semi nggu, sehi ngga persedi aan sedi ki t," jel asnya menya
kinkan. "Bi l a kerusuhan di anggap bi ang kel adi nya, maka
mi nyak goreng baru l angka setel ah kerusuhan dong.
Kenya taannya kan sebel um kerusuhan sudah l angka,"
tambahnya berl ogika. Toh di a ti dak keberatan dengan
si stem di stri busi gaya baru i tu. "Sebagai tambahan jal ur
di s tribusi i tu bol ehl ah," ka tanya tersenyum.
Jal ur di stribusi mi nyak goreng baru i tu, sebagai mana
di gambarkan Pak Asep, menjadi seperti i ni : KPB (kembal i
pada fungsi semul a) memoni tor produksi CPO PTPN- PTPN,
l okasi produksi, dan pel abuhan muat. CPO, yang meru
pakan 80% bahan baku mi nyak goreng sawi t, l al u di kirim
KPB ke pabrik- pabrik untuk di ol ah menjadi mi nyak goreng.
Setel ah jadi , KPB mengirimkannya ke pusat- pusat di stri
busi BUMN ni aga, Bul og, dan Inkoppas (Induk Koperasi
Pasar) sebagai di stri butor utama. Inkoppas mendi stri busi
kan mi nyak gorengnya mel al ui koperasi - koperasi pasar
(koppas) . Sementara Bul og mel al ui koperasi umum dan
koperasi fungsi onal (pegawai negeri , ABRI, dan l ai n- l ai n) .
Sedang keti ga BUMN Ni aga mendi stribusikannya ke
berbagai pasar l ai n atau l angsung ke kel urahan- kel urahan.
Apa yang kemudi an di kenal sebagai operasi pasar
bi asanya di l akukan keti ga BUMN Ni aga i ni . KPB memberi
harga Rp 3. 500 pada seti ap titik, dengan catatan di
tangan konsumen harganya ti dak bol eh di atas Rp
4. 000/kg.
Meski pun ti dak sempurna, upaya pemeri ntah Habi bi e
menjaga stabi l i tas harga mi nyak goreng sebenarnya
bukan tanpa hasi l . Harga mi nyak goreng tidak l agi
mel onjak- I onjak. Cum a karena pasokannya ti dak kontinyu,
vari asi harganya di berbagai tempat l umayan gede.
"Bapak dagang di si ni seti ap hari dari jam 8/jam 9 sampai
sehabi snya saj a. Kadang jam 11 sudah habi s . Tapi
tempo- tempo bapak enggak dagang, karena barangnya
enggak datang, " tutur Pak Wi gnyo terus terang. Peda
gang dadakan sembako ( terbatas mi nyak goreng, gul a
pasir, dan beras) di hal aman stasi un K Tebet i ni meng
aku bi sa menjual 50- 60 pl asti k mi nyak goreng curah
ukuran 1kg/hari . Ayah 4 putra i tu mendapat pasokan dari
petugas Bul og dengan harga Rp 3. 500/kg, dan menjualnya
seharga Rp 4. 000/kg. Di pasar Inpres Cipinang Besar
Sel atan dan Pasar keci l di depan stasi un K Jatinegara
mi nyak goreng curah dijual seharga Rp 6. 800- 7. OOO/kg.
Artinya di tangan konsumen harganya ti dak l agi Rp 4. 000,
kecual i mereka datang l ang sung ke pasar i nduk atau
membel i pada orang- orang semacam Pak Wi gnyo.
Pertengahan Jul i '98 harganya bahkan mencapai Rp
7. 000- 7. 500/kg. Bandi ngkan dengan harga yang di te tap
kan pemeri ntah Rp 4. 000/kg sampai di tangan konsumen.
Apal agi bi l a kita mau menol eh agak ke bel akang, Jul i 1997
harga mi nyak goreng sawi t ( tanpa merek) masi h Rp
1 . 650/kg. Oktober tahun sama nai k sedi ki t menjadi Rp
1 . 700/kg. Yang bermerek harganya agak mahal , Bi mol i
ukuran 1 l i ter mi salnya Rp 2. 600, Fi l ma Rp 4. 300, dan
Kunci Mas di jual Rp 2. 900/l i ter. Jadi pemeri ntah dengan
segal a jeri h payahnya i tu, termasuk l ewat si stem di stri-
busi gaya baru, sampai saat i ni bel um berhasi l mengem
bal i kan harga dan pasokan mi nyak goreng ke kondi si
sebel um Jul i 1997.
Toh setel ah beral an 3 mi nggu, pemeri ntah kemudi an
mel i kui dasi si stem di stribusi gaya baru. Di a di anggap
kepanjangan. Mul ai Agustus 1998 penyaluran mi nyak
goreng sepenuhnya di tangan Bul og. Jal ur di stribusinya
di perpendek. Bulog akan menyal urkannya ke koperasi
koperasi dan pengecer. Dari si ni mi nyak goreng l angsung
di sal urkan kepada konsumen. Tujuannya cuma satu: agar
pasokan mi nyak goreng ke pasar bi sa stabi l , dan harga
nya bi sa dijangkau konsumen yang daya bel i nya sudah
hampi r ambl as.
Menurut pak Asep ada dua hal yang menyebabkan
l angka dan naiknya harga mi nyak goreng. Pertama, pem
bel i an para konsumen cenderung bersi fat rush. Mereka
membel i nya jauh di atas kebutuhan untuk keamanan.
Kedua, para pabrikan mi nyak goreng swasta, yang bi asa
nya men- supl ay mi nyak goreng ke masyarakat, menahan
produk mereka karena ti dak dapat bersai ng dengan
produk PTPN yang harganya rendah (4. 000/kg). Semen
tara yang non PTPN harganya bi sa Rp 6- 7. OOO/kg. Bi l a i tu
benar, berarti supl ay total kebutuhan domesti k saat i ni
sepenuhnya bergantung pada produk PTPN. Padahal
kapasi tas produksi CPOnya saja hanya 1,56 juta toni
tahun ( 130. 000 ton/bul an). CPO sebanyak i tu di sal urkan
ke rafi nary mi l i k kel ompok PTPN (PTP. Agri ntara, PT
Adol i na, dan PTPN IV) 530. 400 ton, dan si sanya di ol ahkan
prosesor swasta. Dengan rendemen 73%, maka dari
kel ompok PTPN menghasi l kan 387. 192 ton dan dari
prosesor swasta 751 . 608 ton/tahun. Kebutuhan nasi onal
tahun i ni di perkirakan 2, 8 juta ton. Bi l a swasta ti dak
berparti si pasi , akan ada kekurangan mi nyak goreng
seki tar 1,7 juta ton.
Kenyataannya memang ti dak sampai sejel ek i tu.
Meski pun ti dak berl i mpah, mi nyak goreng bermerek dari
swasta masi h bi sa di dapat. Si ang (29 Jul i 1998) di Ti p
Top Rawamangun dan Bazari a Ramayana Jatinegara,
dengan stok sangat terbatas, Fi l ma dijual seharga Rp
6. 650- 7. 160/l i ter, Refil kemasan pl asti k/O, 50 l i ter Rp
4. 625, Barco Rp 1O. 000/l i ter, Sun Rise Rp 8. 680/l i ter.
Vetco (mi nyak kel apa) Rp 9. 970/l i ter. I tu sekal i gus berarti
produsen swasta berhasi l memaksakan harga i nternasi onal
kepada konsumen l oka! . Hasi l pengamatan di kedua
supermarket i tu menunjukkan kurangnya merek terkenal di
pajang di rak. Bi mol i (produk Indofood/Grup Sal i m) sampai
pk. 14. 30 di Ti p Top kosong samasekal i . "Bi mol i sudah
l ebi h dua mi nggu i ni ti dak ada, kosong, " kata seorang
pramuni aga terus terang. Fi l ma (produk Si nar Mas/Eka
Tji pta) ada beberapa botol , Sun Ri se agak banyak tapi
harganya Rp 8. 680/l i ter. Agak aneh sebetulnya bi l a Bi mol i
sul i t, karena sebagai mana di nyatakan Chi ef Executive
Offi cer PT Sal i m Indopl antati on Rudyan Kopot, perusaha
annya ti dak mengekspor CPO. Produksinya habi s di serap
anak perusahaan Grup Sal i m l ai nnya. I tu berarti produksi
mi nyak goreng grup Salim seharusnya ti dak berkurang.
Sebuah sumber di Ramayana yang di temui penul i s
waktu i tu buat majal ah SWA mengakui di stribusi mi nyak
goreng merek terkenal agak seret. "Sekarang i ni yang
banyak beredar justru merek yang ti dak begi tu terkenal ,
seperti Tropi cal , Vetco, Barco, Refi l , dan l ai n- l ai n. Fi l ma
dan Bi mol i sul i t, " ujar Agus, sebut saja begi tu. Sejak habi s
l ebaran ki ta bel i cash dari di stributor (pembayaran kurang
dari satu mi nggu di anggap cash) . I tu pun kita hanya
dij atah 3 kali order/bul an. Sekal i order 50 karton/toko
(per karton 12 botol satu l i teran) . Bayangkan kita harus
bayar cash untuk 60 toko, " sambungnya. Di a menol ak
menyebut harga bel i nya dari di stri butor, tapi menurutnya
margi n yang di ambi l Ramayana sangat keci l , hanya 4%.
Padahal i tu sudah tanpa perantara. Bi mol i dan Sun Rise
dia pesan l angsung dari di stributor resmi Indomarco, Fi l ma
dan Kunci Mas dari Intermas, Tropi cal dari Bi na Karya
Prima, Vetco dari PT Hasil Kesatuan. Agus mengaku bi l a
di l os, dal am waktu sehari saja semua mi nyak goreng di
Bazari a Ramayana akan habi s, tapi demi pemerataan
seti ap pembel i hanya di batasi maksi mal 3 pi ece.
Ketika fakta kel angkaan mi nyak goreng i tu di tanya
kan pada Djoko Tata Ibrahi m, di a ti dak membantah. "Itu
bi sa saja teradi . "Dul u 80% penduduk menkonsumsi
mi nyak curah, 20% mi nyak bermerek. Karena mi nyak
curah sul i t di dapat, maka kebanyakan mereka mencari
yang bermerek. Akibatnya yang bermerek jadi cepat
habi s . Sementara pedagang ti dak bi sa stock. " paparnya
cepat. Bagai mana dengan pembatasan? "Sebenarnya
tidak ada pembatasan. Volume kita masi h sama dengan
yang dul u, tapi karena si tuasinya ti dak normal : konsumen
mi nyak tak bermerek i kut membel i yang bermerek, maka
persedi aan cepat habi s . Agar semua kebagi an, maka kita
atur. Kalau enggak, nanti di daerah tertentu dapat
banyak, di daerah l ai n ti dak ada samasekal i , " jawabnya
rasi onal . Presdir Intermas Tata Tradi ng i tu mengaku lupa
berapa volume di stribusi mi nyak gorengnya per bul an.
Pemeri ntah nampaknya bel um puas dengan segal a
upaya yang tel ah di l akukannya sel ama i ni dal am meng
atasi bi nalnya mi nyak goreng. Manuver- manuver baru
terus di l akukan. Li hat saja ekspor CPO yang baru di buka
22 April 1998 (di pajak 40%) sesuai kesepakatan dengan
IMF, tel ah di nai kkan menjadi 60%. Namun karena keadaan
ti dak membai k, pengetatan akan segera di l akukan.
Gejalanya mul ai terl i hat pada pernyataan Menpangan dan
Hortikul tura A. M. Saefuddi n. "Sangat mungki n pemeri ntah
akan stop ekspor CPO samasekal i , supaya pasokan
mi nyak goreng cukup, l al u harga turun," katanya mantap. "
Pajak ekspor sebesar 60% ti dak efektif, karena harga di
l uar negeri masi h cukup menguntungkan, sehi ngga supl ai
di dal am negeri kurang, " tambahnya. Akan efektifkah?
Mengi ngat pengal aman yang sudah- sudah, banyak
kal angan skeptis terhadap efektivitas kebijakan i tu. Ketika
pemeri ntah mel arang ekspor CPO Akhir Desember 1997- 21
April 1998 saja, mi sal nya, pasokan CPO ke pabrik tetap
seret. Sementara pada saat kran ekspor di tutup, di
pel abuhan Rotterdam Bel anda, pasar CPO terbesar duni a,
mencatat adanya pengi ri man 100. 000 ton CPO dari Indo
nesi a. Pengusaha ki ta yang haus dol ar rupanya amat
gesi t. Nah ketika harga i nternasi onal CPO mencapai US$
675/ton dan kurs sudah mel ej i t menjadi Rp 14- 15. 000/
USS, si apa mau menjual di dal am negeri ? Pemeri ntah
mesti mel akukan komi tmen baru dengan para produsen
CPO di tanah ai r, agar mereka mengamankan kebutuhan
dal am negeri l ebi h dul u.
5. Kabinet 512 hari Habibie
Bi nalnya CPO dan l angkanya mi nyak goreng, serta
berbagai kesul i tan hid up yang di rasakan rakyat pada
1998- 1999, tentu tak bi sa di ni sbatkan seluruhnya kepada
mantan menristek i tu dan kabi netnya. Sebab ketika di a
di l anti k negara ti dakl ah berada dal am kondi si nya yang
pri ma, sehi ngga segal a kesul i tan yang meni mpa rakyat
pada masanya bi sa di anggap sebagai kemunduran. Bah
kan sebal iknya republ i k sedang saki t berat, ketika di a
duduk di puc uk pi mpi nan negara. Rasanya tak adi l meni l ai
ki nera pemeri ntahan transi si Habi bi e dengan ukuran
normal . Kabi net Reformasi Pem- bangunan, yang di pakai
nya untuk mengatasi keadaan, di bangun Habi bi e dan
mul ai bekera di tengah krisis yang sudah tel anjur men
jal ar kemana- mana.
Ketika Soeharto l engser pada 21 Mei 1998, Habi bi e
mewari si negara porak- poranda. Utang l uar negeri meng
gunung sampai menembus ambang batas aman USS 100
mi l i ar, tepatnya seki tar USS 137, 424 mi l i ar pada Maret
1998. Dari utang sebesar i tu l ebi h separuhnya ( tepatnya
US$ 73,962 mi l i ar) merupakan utang swasta besar al i as
kongl omerat. Menurut si aran pers BI pada Februari 1998
dari utang segunung i tu, USS 10,5 mi l i ar di antaranya
berjangka pendek. Sebagi an besar utang ini berasal dari
bank komersi al yang mengenakan persyaratan berat:
berjangka pendek dan berbunga tinggi . Pada saat sama
ni l ai Rp terhadap USS tel ah menci ut sampai di atas 500%,
duni a usaha Indonesi a l ang sung karam, menyusul
perbankan yang sudah l ebi h dul u kol aps .
Habi bi e nai k pangung kekuasaan pada saat seperti
i tu. Ribuan perusahaan tak mampu l agi bertahan. Pemu
tusan hubungan kera merebak di mana- mana. Sementara
tenaga kera baru tak tertampung. Akibatnya juml ah
penganggur bertambah seki tar 20 juta l agi . Keadaan
semaki n di perparah l agi ol eh pengusi ran tenaga kera
Indonesi a dari beberapa negara Ti mur Tengah dan
Mal aysi a. Ribuan pahl awan devi sa di kirim kembal i ke tanah
ai r, pul ang kampung. Masal ah pengusi ran dan penghi naan
terhadap warga negara Indonesi a dan TKI i ni masi h
berl angsung sampai sekarang, meski i ntensi tasnya menu
run. Rupanya sebagai mana kabi net transi si Habi bi e,
pemeri ntah kabi net persatuan Gus Dur- Mega, Kabi net
Gotong Royong Mega- Hamzah, dan Indonesi a Bersatu
SBY - JK pun tak cukup bernyal i untuk membel a mereka
dengan cara el egan. Padahal si tuasinya rel atif l ebi h
terkendal i dan roda ekonomi sudah menggel i ndi ng l agi .
Kei ngi nan untuk mengundang i nvestasi asi ng sebanyak
banyaknya l ebi h dijadi kan perti mbangan dari pada harga
di ri bangsa. Di masa Habi bi e, yang di anggap tak cukup
l egi ti mated dan pertumbuhan mi nus sampai 13%, perti m
bangan i tu sangat kental .
Apal agi di a tak memi l i ki banyak pi l i han setel ah sang
guru Soeharto menandatangani kesepakatan dengan IMF.
Beberapa bul an sebel um di a nai k tahta, republ i k tel ah
masuk ke dal am jebakan utang (debt trap) yang kedua.
Soeharto, yang tel ah mel aksanakan cetak biru pemba
ngunan ekonomi IMF sejak 1967 bersama Mavi a Berkel ey
dan beraki bat kegagal an yang menyengsarakan pada
1997, sekal i l agi menyerahkan masa depan negerinya
kepada IMF. Pada fase kedua i ni Habi bi e di mi nta duduk di
atas pl ana.
Keadaan i ni sebetulnya sangat i roni s. Mestinya pe
meri ntah Soeharto bol eh menuntut agar IMF i kut menang
gung bi aya kegagal an i tu. Bukan mal ah memperbaharui
cetak bi ru yang tel ah gagal , dengan segal a konsekuensi
nya. Bi l a resep- resep IMF dan partnernya Bank Duni a
memang bagus, mestinya setel ah 25 tahun Indonesi a
sudah bi sa ti nggal l andas . Setel ah 5 kal i pel i ta, ji ka
resep- resep i tu memang di kel uarkan ol eh dokter ahl i ,
seharusnya Indonesi a sudah sembuh, sudah menjadi
negara maJu, bebas utang, bahkan menjadi kredi tor
seperti Jepang. Yang teradi di Indonesi a justru sebalik
nya: Pemeri ntah mesti berutang lagi agar bisa bernapas .
Mantan wapres i tu tak punya pi l i han l ai n. Bahkan l angkah
dan jal an yang mesti di tempuhnya pun tel ah di pi l i hkan
IMF l ewat 50 poi n kesepakatan yang tel ah di tandatangani
pendahulunya. Habi bi e, sang pengganti i tu, tak di per
kenankan memi l i h jal an-jal an l ai n untuk mengatasi
keadaan. Di tangan IMF, l aki - I aki jeni us i tu di paksa bertin
dak sebagai robot - bi l a tak bi sa di sebut boneka.
Padahal negara yang saki t parah i ni memerl ukan
orang kreatif dengan kepandai an dan keberani an di atas
rata- rata. Setel ah orba kol aps dan negara masuk jurang
kebangkrutan yang amat mengkhawatirkan, sl apa pun
yang mel anjutkan estafeta kepemi mpi nan berikutnya
sekurang- kurangnya harus mel akukan 4 hal, tidak ter
kecual i presi den transi si Habi bi e. Keempat hal tersebut
adal ah: mengembal i kan ni l ai Rp pada ni l ai real - nya. I tu
yang pertama. Kedua, mendorong roda ekonomi agar
berputar kembal i di tengah sul i tnya dana pembangunan.
Keti ga, merekstrukturi sasi utang l uar negeri pemeri ntah
dan swasta. Keempat, menegakkan supremasi hukum ter
hadap mereka yang tel ah menyeret negara ke jurang
kebangkrutan. Keempatnya bukanl ah hal yang mudah.
Apal agi bi l a di i ngat ke50 poi n LoI, jika di l i hat secara tel i ti ,
ti dakl ah memberi pel uang kepada pemeri ntah untuk
mengatasi keadaan i tu. Sebab sebagai mana tel ah kita
l i hat pada bab sebel umnya (GBHN Super ala IMF), i tu
l ebi h banyak mempersi apkan Indonesi a untuk menjadi
santapan asi ng.
Habi bi e jel as tak bi sa meniru si apa pun untuk me
ngendal i kan pesawat Indonesi a di tengah turbul ens . Juga
tak ada teori yang bi sa di pakai nya sebagai pijakan.
Buku- buku tentang pol i ti k penyel enggaraan negara dan
ekonomi umumnya berbi cara ten tang keadaan normal ,
sehi ngga i l mu manajemen bi sa berguna. Namun krisis
adal ah sesuatu yang unik dan seti ap negara memi l i ki
keunikannya sendiri . Apal agi Indonesi a, yang dal am
keadaan normal pun, i l mu pol i ti k dan ekonomi tak bi sa
di pakai mengambi l keputusan.
Nah di tengah si tuasi yang ti dak menguntungkan i tu
dan dukungan yang sangat mi ni m di dal am negeri , Habi bi e
terombang- ambi ng dal am dua tuntutan. Tuntutan per
tama datang dari IMF yang menekannya untuk segera
mereal i sasi 50 poi n LoI yang tel ah di tandatangani
Soeharto. I tu berarti di tengah krisis ekonomi berkepan
jangan, ancaman kel aparan dan bencana al am, di a mesti
segera mel i beral i sasi ekonomi Indonesi a dan menjual
aset- aset negaranya yang bagus- bagus untuk membayar
utang, berapa pun bi aya sosi al pol i ti k dan keamanan yang
harus di tanggung. Di a juga mesti menari k pajak l ebi h
banyak, menai kkan TDL dan BBM, membuka kembal i
ekspor kayu gl ondongan, mengi zi nkan jual - bel i konsesi
HPH, dan l ai n- l ai n yang semacam i tu. Di si si l ai n ada
tuntutan kaum reformis yang memi nta di a mel akukan
tindakan radikal untuk mengatasi keadaan agar rakyat
ti dak semaki n sengsara.
Terl epas dari berbagai kekurangan yang tel ah di se
butkan di atas, harus di akui Habi bi e bersama kabi netnya
tel ah mel akukan ti ndakan cerdas dengan cara mengambi l
hati kaum reformis l ebi h dul u. Serentetan ti ndakannya
yang bi sa di sebut di si ni , antara l ai n: membebaskan
tahanan pol i ti k dan narapi dana pol i ti k ( tapol dan napol )
di awal pemeri ntahannya, termasuk Ketua dan pendiri
Partai Rakyat Demokratik Budi man Sujatmiko dan tokoh
buruh Muchtar Pakpahan. Lal u di a memberikan pengu
rangan hukuman kepada 16. 813 tahanan di seluruh tanah
ai r. Ti ndakan reformistik l ai nnya adal ah keberani annya
memberikan rehabi l i tasi kepada HR Dharsono, i r. Sanusi ,
Abdul Kadi r Zael ani , dan AM Fatwa, dan l ai n- l ai n di hari
Kemerdekaan ke 53. Lembaga SIUPP ci ptaan Soeharto,
yang amat di benci i nsan pers dan penganut kebebasan,
l ewat Menteri Penerangan Yunus Yospi ah, di hapus
Habi bi e.
Presi den yang suka ngomong bl ak- bl akan i ni tak
canggung pul a memberi gel ar pahl awan reformasi kepada
4 mahasi swa Uni versi tas Trisakti dan 1 si swa SMU yang
mati tertembak aparat negara di kampus i tu pada 12 Mei
1998. Kebebasan berserikat dan berkumpul , bahkan kebe
basan untuk mendi rikan partai pol i ti k yang sel ama i ni
di haramkan Soeharto, di buka l ebar- I ebar Habi bi e. Semua
i tu di sambut rakyat gegap gempi ta. Tak heran bi l a keti ka
pemi l u di gel ar pada akhi r masa pemeri ntahannya 200 l ebi h
partai baru tel ah mendaftarkan di ri untuk i kut berpesta.
Ti ndakan- ti ndakan i tu sedi ki t banyak tel ah memberi kesan
bahwa reformasi tel ah berhasi l , sekal i gus membuat kaum
reformis agak grogi .
Tentu orang terus menunggu ti ndakan l ebi h esensi al
l agi , seperti mengusut perusahaan- perusahaan kroni ,
harta hasi l KKN, pengal i han saham bank- bank yang sudah
tel anjur menel an BLBI terlalu banyak, menghukum pemi
liknya yang menyel ewengkan dana nasabah dan dana
BLBI, sekal i gus menyi ta harta mereka, dan seterusnya.
Cuma entah karena banyaknya persoal an yang mel i l i t
negeri i ni , atau pikiran banyak orang tersita ol eh harga
sembako dan bi aya hi d up yang meni ngkat, atau karena
sebagi an merasa reformasi sudah berhasi l , maka
tuntutan- tuntutan l ai n yang l ebh esensi al i tu di tunggu
dengan l ebi h sabar.
Ti ndakan- ti ndakan esensi al tersebut, sampai di a di
ganti l ewat pemi l u, tak sempat di l akukan Habi bi e dan
kabi netnya. Para penggantinya yang rel atif l ebi h
l egi ti mated seperti Presi den Abdurrahman Wahi d
Megawati , dan Megawati -Hamzah Haz juga tak sempat
karena banyaknya persoal an baru. Bahkan SBY- JK, yang
di pi l i h l angsung ol eh rakyat, seakan terpaksa membi arkan
tuntutan- tuntutan reformasi i tu membeku atau sirna
dal am amnesi a pol i ti k ekonomi rakyat, aki bat tertumpuk
masal ah- masal ah perut, pendi di kan, kesehatan, keaman
an dan bencana al am yang datang si l i h berganti dan
berpi ndah- pi ndah ke seantero negeri .
Namun satu hal jel as terl i hat bahwa rakyat dan
kaum reformis pada masa Habi bi e mempunyai posi si tawar
yang bagus. Suara mereka masi h di dengar ol eh kabi net
transi si i tu. Indikatornya mudah di dapat. Mereka berhasi l
menekan kabi net untuk ti dak menai kkan BBM dan tarif
dasar l i strik, sekadar menyebut sebagi an saja, meski IMF
mel otot. Bahkan kaum reformis berhasi l menekan Habi bi e
untuk ti dak l agi membuat perangkat pasung, seperti
Perpu no 2/ 1998 tentang Keamanan Rakyat. Sel anjutnya
rakyat menanti ti ndakan Habi bi e dan kabi netnya meng
usut dan mengungkap kasus- kasus pel anggaran HAM,
seperti pencul i kan, perkosaan, penjarahan berencana bai k
terhadap tanah dan harta negara, pengusaha, maupun
rakyat keci l .
Yang l ebi h penti ng l agi , membawa Soeharto ke meja
hijau, seperti janji nya pada surat kabar konservatif Korsel
Chosun Il bo. Yang terakhir i tu sampai sel esai masa
jabatannya sebagai orang nomor 1 di republ i k ti dak
terlaksana. Habi bi e cuma berhasi l menggl nng Soeharto
menyerahkan sendi ri aset- aset yayasan yang di ri butkan
orang kepada negara. Soeharto juga sempat menjal an
kan pemeri ksaan, bukan sebagai saksi atau terdakwa,
tapi sebagai terperiksa, suatu i sti l ah baru yang di l ansi r
Jaksa Agung Andi Muhammad Ghal i b dan tak memi liki arti
yuri di s. Toh dal am urusan dengan mantan penguasa orba
i tu, apa yang di capai habi bi e bol eh di bi l ang pal i ng jauh.
Sebab setel ah i tu tak ada l agi yang mampu menggi ri ngnya
sejauh i tu. Kabi net Persatuan Abdurrahman Wahi d
Megawati dan Mega- Hamzah yang l ebi h l egi ti mated tak
berupaya ke arah i tu. Demi ki an juga Kabi net Indonesi a
Bersatu SBY-JK. Bahkan pada masa presi den pi l i han
rakyat i tu, l ewat Jaksa Agung Abdurrahman Sal eh, kasus
Soeharto sempat di nyatakan di tutup, sehi ngga meni mbul
kan protes l uar bi asa.
6. Reformasi BUMN di bawah Tanri Abeng
Terlepas dari berbagai kel emahan pemeri ntahan
Kabi net Reformasi Pembangunan seperti tel ah di paparkan
di atas. Meski kurang mendapat dukungan di dal am negeri
dan terus mendapat tekanan IMF, Habi bi e cukup gesi t
bersel ancar di antara dua karang i tu. Sal ah satu yang
pal i ng menonjol di pemeri ntahannya adal ah penataan
kembal i badan usaha mi l i k negara, yang sel ama 32 tahun
menjadi sapi perahan dan kasi r penguasa. Dal am hal yang
satu i ni peranan Tanri Abeng, yang sudah manggung pada
Kabi net Pembangunan VII Soeharto, menjadi sentral .
Berbeda dari zaman Soeharto, pada masa Habi bi e
Menteri Negara (Menneg) BUMN Tanri Abeng memang
mendapatkan pel uang l uas untuk mereal i sasi konsep
konsepnya. I tu sebabnya pada masa i ni bi ntang Tanri
jauh l ebi h bersi nar dari pada di masa Kabi net Pembangun
an VII- nya Soeharto. Pada masa akhi r kekuasaan
Soeharto, yang berl angsung cuma 70 hari i tu, Tanri
mengaku terlalu banyak di i ntervensi . Yang pal i ng kasat
mata tentunya, ketika di al karena wewenangnya, seha
rusnya mengontrol 164 BUMN. Namun beberapa depar
temen terkai t menol ak menyerahkan kontrol i tu kepada
kementerian baru yang di komandoi Tanri . Al asannya
apal agi kal au bukan dui t. Bagi mereka kehi l angan kontrol
berarti kehi l angan sumber dana nonbujeter berl i mpah
yang sel ama i ni bi sa di pakai untuk apa saj a. Mereka
mengadu kepada presi den Soeharto. Hasi l nya? Kekuasaan
Tanri di kurangi . Menneg BUMN cuma bol eh mengontrol
159 BUMN yang beroperasi di Indonesi a. Si sanya yang 5
l agi , termasuk Pertami na dan Berdi kari (BUMN yang
bergerak dal am bi dang perdagangan umum), tetap berada
di bawah pengawasnya yang l ama.
Contoh l ai nnya adal ah di sektor perkebunan, khu
susnya yang bergerak dal am produksi dan pemasaran
mi nyak saw i t. Di si ni Tanri punya wewenang mengel ol a 14
BUMN. Namun beberapa mi nggu setel ah di a me me gang
kendal i , pada suatu mal am di bul an Maret 1998, Tanri
di tel epon Presi den Soeharto. Jendral Besar i tu memeri n
tahkannya untuk menyerahkan kontrol kepada Menteri
Kehutanan dan Perkebunan Bob Hasan, orang dekat
presi den yang saat i tu menjabat Menteri Peri ndustri an
dan Perdagangan. "I was di sturbed by Soeharto's deci si on
becouse I understood the moti vati on and i nterests that
lay behi nd i t. But he had gi ven me a di rect i nstructi on, so
there was l i ttle I coul d do about i t. Fortunately fate
i ntervened. Before the transfer of control over the pal m
oi l pl antati ons was fi nal i sed, Soeharto stepped down as
presi dent. Thi s gave me an opportuni ty to set thi ngs
ri ght," tulis Tanri jujur dal am bukunya 'Indonesi a, Inc,
Privati si ng State- Owned Enterprises (Si ngapore, 2001 p.
51).
Dal am masa jabatannya yang si ngkat, juga pada
masa Habi bi e yang cuma berl angsung 512 hari , Tanri
menata kembal i manajemen BUMN yang sel ama 32 tahun
amat amburadul dan rawan penyel ewengan. BUMN yang
bi asa dijadi kan sapi perahan rezi m Soeharto i tu di tata
ul ang, sekal i gus di buatkan master pl an pembi naan dan
privatisasi nya. Di dal am kabi net transi si Habi bi e, Tanri
di ni l ai banyak kal angan menduduki posi si i sti mewa. 'Tanri
adal ah waki l profesi onal yang pal i ng membangki tkan
harapan, " kata tokoh reformis dari UI Arbi Sani t, ketika
di mi ntai komentarnya beberapa saat setel ah susunan
kabi net di umumkan. Peni l ai an senada juga di l ontarkan
Pakar Ekonomi dari FE- UI Prof. Dr. Anwar Nasuti on. ''Top
reformer dal am kabi net Reformasi i ni , di mata saya,
adal ah saudara Tanri Abeng. Sel ama i ni BUMN l ebi h
banyak dijadi kan al at perpanjangan tangan birokrasi
pemeri ntah. Dal am masa jabatannya yang si ngkat, Tanri
mampu mengubah BUMN menjadi benar- benar badan
usaha. Kantor Menteri Negara Pendayagunaan BUMN
tel ah berhasi l memi sahkan BUMN dari birokrasi pemeri ntah,
memi sahkan regul ator dari operator, serta menghapus
KKN (korupsi , kol usi , nepoti sme) dari BUMN," tutur
Ekonom, yang biasa mengeri ti k pemeri ntah, i tu terus
terang.
Anwar memang ti dak mengada- ada. Dal am soal
pemberantasan KKN, mi sal nya, Tanri tergol ong cepat
mendeteksi dan cepat bertindak. Lewat kerasama
dengan departemen teknis terkai t dan di koordi nasi kan
dengan Menko Wasbangpan, dal am waktu 6 bul an sejak
menjabat Menneg BUMN, Tanri tel ah menemukan 167
proyek di l i ngkungan BUMN yang beri ndi kasi KKN (29
Desember 1998). Lal u pada 6 Jul i 1999, di a menemukan 6
proyek l agi yang beri ndi kasi serupa. Sel anjutnya dari 173
kontrak beri ndi kasi KKN i tu (berasal dari 17 BUMN gemuk),
tanpa tedeng al i ng- al i ng 79 proyek di batalkan Tanri .
Si sanya 25 proyek di tender ul ang atau di renegosi asi , 59
proyek di proses dan di teruskan ke BPKP (Badan Pengawas
Keuangan dan Pembangunan) untuk di tel i ti , dan 10
proyek di l anjutkan dengan kontrak kerasama setel ah
di eval uasi l ebi h l anjut. Hasi l nya? Dari ti ndak l anjut temuan
tersebut, Menneg BUMN berhasi l mel akukan penghematan
bi aya sebesar Rp 465, 2 mi l i ar, dan penghematan
anggaran i nvestasi USS 991, 3 juta atau Rp 9, 913 triliun
jika di hi tung dengan kurs Rp 10 ribu/USS.
Lebi h jauh l agi , kata Guru Besar FE- UI i tu, dal am era
Kabi net Reformasi Pembangunan kita bisa mel i hat trans
faransi pengel ol aan BUMN yang cukup bai k. Anwar ti dak
berl ebi han. Sel ama menjabat Tanri memang ti dak bekera
secara rahasi a. Tak seperti bi rokrat pemeri ntah pada
umumnya, l angkah-I angkah Tanri sudah menjadi buku
terbuka, yang bisa di i kuti khal ayak l ewat berbagai
publ i kasi . Bahkan pada akhi r masa jabatannya Tanri masi h
membuat l aporan pertanggungjawaban yang rapi h, satu
hal yang jarang di l akukan bi rokrat sebel umnya. Tanri ,
dal am hal i ni , bol eh di anggap sebagai tokoh peri n tis
penegakan good corporate governance (GCG) di l i ngku
ngan BUMN.
Memang ti dak semua yang di l akukannya berjal an
mul us, mengi ngat kompl eksnya masal ah yang mel i l i t
BUMN. Namun dal am si tuasi yang penuh gejolak, restruk-
turisasi dan privati sasi yang di l akukannya bol eh di bi l ang
bril i an. "Meski pun ada konsekuensi dengan l ambatnya
jadwal privatisasi . I tu wajar, karena harus mel ewati
proses due di l i gence, pemeriksaan akuntan, konsul tan,
dan l ai n- l ai n. Tapi hasi l dari proses i ni bi sa kita l i hat
dengan ti nggi nya harga jual BUMN yang di privati sasi , "
jawab Anwar cepat ketika di tanyakan masal ah i tu. Keber
hasi l an Tanri dal am merestrukturi sasi dan memprivati sasi
BUMN i tul ah, kata banyak kal angan, pada gi l i rannya
berakibat pada menguatnya ni l ai Rp terhadap USS dan
membai knya IHSG. Kepi awai annya membenahi BUMN dan
menjadikannya pemai n di pasar modal tel ah membuat
pasar modal bergerak, dan i nvestor masuk ke Indonesi a.
Sekadar menyebut sebagi an i ndi kator saja, dal am
waktu seki tar 6- 7 bul an, dari Oktober 1998 sampai April
1999, Tanri berhasi l menyetor ke kas negara sebesar USS
1,035 mi l i ar atau Rp 10 triliun l ebi h dengan kurs Rp 10
ribu/US$. Tangan di ngi n, pengal aman dan kemampuan
manajemennya berhasi l membenahi perusahaan
perusahaan pl at merah i tu, sehi ngga menjadi menarik
buat i nvestor. I tu pada gi l irannya i kut mengerek ni l ai
perusahaan, sehi ngga bi sa dijual dengan harga yang
bagus.
Sebagai bukti bi sa kita l i hat mi salnya penawaran
14% saham semen Gresik, sal ah satu perusahaan BUMN
yang tel ah di benahinya. Penjual an i tu berhasi l menjari ng
Cemex sebagai partner strategi s, sekal i gus menyedot
dana segar USS 122, 1 juta atau Rp 1, 379 triliun l ebi h
dengan kurs waktu i tu. Saham Indofood, yang dijual
dal am dua termin di pasar modal (Januari dan April 1999),
menghasi l kan USS 1 15 juta atau Rp 1 tri l i un l ebi h. Pel i ndo
II, yang dijual kepada mi tra strategi s menghasi l kan USS
215 juta atau Rp 1,892 tri l i un. Sedangkan Pel i ndo III yang
juga dijual kepada mi tra strategi s menghasi l kan USS 174
juta atau Rp 1,508 tri l i un. Sementara 9, 62% saham
Tel kom yang dijual l ewat pasar modal menghasi l kan USS
409 juta atau Rp 3, 277 tri l i un. Ti dak heran bi l a Kabi net
Reformasi Habi bi e, meski pun sel ama 512 hari kekuasa
annya terus di goyang, berhasi l mel unakkan dol ar dari Rp
15 - 17 ribu/USS saat memul ai pemeri ntahan menjadi Rp
6. 700/USS saat di a mengakhirinya. Di si si l ai n i ndeks
harga saham gabungan (IHSG) di pasar modal yang
semul a sudah anjlok ke l evel 300 berhasi l di kereknya ke
l evel 700. Bukan ti dak mungki n bi l a Kabi net Reformasi
mendapat perpanjangan waktu, atau seti daknya master
pl an dan program-program yang tel ah di canangkan Tanri
di l anjutkan, privati sasi BUMN bi sa beral an l ebi h bai k.
Sebenarnya Tanri memang bukan orang pertama ya
ng mel akukan restrukturi sasi BUMN. Sebel um krisis
mel ul uh- I antakkan perekonomi an Indonesi a, rezi m orba di
bawah Soeharto tel ah mel akukan dua kali restrukturi sasi
BUMN untuk memperbai ki ki neranya yang buruk. Yang
pertama teradi pada awal - awal pemeri ntahan Soeharto
sampai 1973. Yang kedua di l akukan pada 1989. Namun
restrukturi sasi BUMN harus di akui baru mendapatkan
bentuknya yang pal i ng sempurna dan komprehensi f pada
saat Menneg BUMN berada di bawah Tanri . Keberhasi l an
i tu pada gi l i rannya kembal i mempertegas kredi bel i tasnya
sebagai manajer jempol an yang tel ah di akui dunia . .
Upaya pemberdayaan BUMN di bawah Tanri di kenal
dengan nama Program Reformasi BUMN. Program i tu di bagi
dua tahap. Pada tahap pertama, Menneg BUMN menca
nangkan ti ndakan cepat yang harus di ambi l untuk mem
perbai ki ki nera, tanpa menyentuh aspek fundamental
perusahaan. Untuk mewujudkan i tu Tanri mel uncurkan 3
agenda besar: restrukturi sasi , profi tisasi , dan privatisasi .
Yang di maksud dengan restrukturi sasi di si ni adal ah upaya
peni ngkatan daya sai ng BUMN mel al ui penajaman fokus
bi sni s, perbai kan skal a usaha, dan penci ptaan core com
petence. Sedang profi ti sasi merupakan upaya untuk
meni ngkatkan secara agresi f efi si ensi perusahaan.
Sementara privati sasi di tujukan untuk meni ngkatkan
penyebaran kepemi l i kan saham BUMN, meni ngkatkan
akses kepada pasar i nternasi onal , pendanaan, dan tek
nol ogi .
Reformasi BUMN tahap dua, merupakan upaya si ste
mati k untuk memperbai ki aspek fundamental perusahaan.
Sasarannya adal ah menci ptakan perusahaan Indonesi a
yang berdaya sai ng dan berdaya ci pta. Vi si nya ti dak
mul uk-mul uk. Cuma I ngl n menjadi kan BUMN sebagai
perusahaan mul tinasi onal Indonesi a yang berukuran
menengah, terfokus, dan memi liki core competenci es ter
tentu. Dengan demi ki an di harap sebagi an BUMN Indonesi a
akan masuk dal am nomi nasi Fortune 500 sebagai peru
sahaan yang kompetitif pada tingkat dunia dan berdaya
ci pta ti nggi . Meski tak semua yang di i ngi ni Tanri menjadi
kenyataan, karena si ngkatnya waktu yang di mi likinya.
Namun kabi net transi si Habi bi e sebenarnya bol eh bangga.
Dal am 512 hari kekuasaannya yang terus di goyang, l ewat
kepi awai an Tanri , di a berhasi l mel unakkan kurs sampai ke
l evel Rp 6. 700jUSS dan IHSG di angkat dari l evel di bawah
300 ke l ebel 700. Keadaan i tu secara gambl ang meng
i ndi kasi kan hi dupnya kembal i pasar modal Indonesi a yang
sempat mati suri karena mi ni mnya transaksi . Hi dupnya
pasar modal i ni mendorog masuknya i nvestor dan tentu
saja i nvestasi . Ini pada gi l irannya berhasi l memperkuat
otot rupi ah. Meski pemeri ntah Habi bi e tak menerapkan
kebijakan radikal untuk menji nakkan dol ar seperti yang
di l akukan Perdana Menteri Mal aysi a Mahathi r Muhammad,
otot Rp berhasi l di perbesar sampai menjadi Rp 6. 700jUSS.
Prestasi i ni tak pernah di capai penerusnya sampai seka
rang, saat Indonesi a tel ah memi l i ki presi den dan wapres
yang di pi l i h l angsung ol eh rakyatnya.
Menganggap sepi upaya tak kenai l el ah yang di l aku
kan Tanri dal am membenahi BUMN tentu saja tak bijak
sana. Sebal i knya sikap i tu hanya mel ahirkan arogansi
kontra produktif. Aki batnya pemeri ntah bi sa kehi l angan
momentum untuk mengatasi krisis mul tidi mensi onal , yang
tel ah berl angsung l ama. Tentu orang ti dak perl u men
jadi kan master pl an yang di buat Tanri sebagai ki tab suci .
Namun bi l a pemeri ntah setel ah Soeharto mewari si negara
yang jatuh mi ski n, saki t, dan banyak utang aki bat ber
bagai sal ah urus sel am 32 tahun rezi m orba, maka di a
juga berhak atas konsep dan l angkah- I angkah geni al yang
di buat ol eh seorang geni us semacam Tanri untuk meng
atasi keadaan.
Bi l a program recover IMF yang bersi fat tr and
error saja di patuhi pemeri ntah, apal agi konsep Tanri yang
nyata bagus. Mel anjutkannya tentu l ebi h rasi onal dari
pada membuat yang baru dengan kemungki nan gagal l ebi h
besar. Padahal konsep Tanri mudah di pahami , termasuk
l angkah- I angkah yang tel ah di ayunkannya dal am menja
l ankan konsep i tu. Semuanya tel ah tersedi a pul a dal am
bentuk tertul i s . Bahkan Laporan Pertanggungjawabannya
tel ah di buat sedemi ki an, sehi ngga orang bisa mengikuti
konsep restrukturi sasi dan privati sasi yang di gadangnya.
Bagusnya l agi , seperti i ngi n memudahkan pengganti nya,
dal am l aporan tersebut Tanri mencatatkan sejauh mana
program-program i tu tel ah di l aksanakan, termasuk hasi l
hasi l semen tara yang tel ah di capai nya, tidak terkecual i
yang gagal seperti dal am soal privatisasi PT Krakatau
Steel . Di sampi ng i tu konsep Tanri tentang Privati sasi
BUMN masi h bi sa di ikuti secara komprehensi f l ewat
bukunya yang terbi t di Si ngapura (2001) ' Indonesi a, Inc. ,
Privatisi ng State- Owned Enterprises.' Buku i tu cukup l aris
di negeri ji ran. Bahkan banyak pemeri ntah negara
berkembang mul ai menjadi kannya bahan kaji an untuk
menyusun pedoman restrukturisasi dan privati sasi badan
badan usaha mi l i k negara mereka.
Menurut Tanri sel ama menjabat menneg BUMN tan
tangan yang pal i ng berat sebenarnya tidakl ah datang dari
dal am BUMN- BUMI\ tersebu t, tapi dari IMF. Lembaga
super kuasa i tu terus menekannya untuk menjual aset
aset negara seperti tercantum dal am LoI yang tel ah
di tandatangani Soeharto. IMF terang- terangan menghen
daki agar pemeri ntah Indonesi a angkat kaki dari duni a
bi sni s. Bagi l embaga i tu ti dak ada al asan bagi pemeri ntah
untuk memiliki uni t- uni t usaha. Padahal Inggri s, Si nga
pura, Cina, Indi a, bahkan Jepang yang tergol ong maju
masi h memi l i ki perusahaan BUMN.
Untungnya meski mendapat tekanan l uar bi asa dari
IMF, manajer jempol an i tu bergemi ng. Dal am suatu
kesempatan wawancara dengan penul i s, Tanri mengakui
terus terang adanya tekanan dari l embaga donor itu. "You
have no busi ness to be i n busi ness ! " kata di a menirukan
wakil IMF dal am sebuah pertemuan. Namun Tanri bereaksi
l ebi h tegas l agi . Di a memi nta l embaga super kuasa i tu
untuk tidak mendiktenya dal am urusan bi sni s . Sebab di a
tel ah mengenal duni a bi sni s sel ama 30 tahun l ebi h dal am
kapasi tasnya sebagai manajer kel as satu, bukan sebagai
pengamat atau teontl cus . Ketegasan dan dedikasi Tanri
membuat IMF berpikir dua kal i untuk berargumentasi
dengannya. Tanri mengaku bukan tak mau mel ego
perusahaan- perusahaan BUMN yang berada di bawah
kekuasaannya, tapi harus di tunggu timi ng- nya yang tepat
dul u. "Buat apa dijual saat i tu juga, bi l a harganya cuma
cukup untuk sekadar makan beberapa hari . Ki ta akan
menjual nya kal au harganya cocok dan menguntungkan, "
jel as Tanri bersungguh- sungguh.
Pria yang pernah di gel ari manajer 1 mi l i ar i tu tak
mengada- ada. Dal am mengel ol a BUMN di a tak mau ber
tindak gegabah dan bersikap sebagai tukang l el ang. Di a
mel uncurkan konsep yang sangat komprehensif. Seperti
tel ah saya si nggung di atas. "Perusahaan- perusahaan
BUMN tidak akan dijual sebel um strukturnya di benahi . Bi l a
strukturnya sudah di benahi, perusahaan i tu tetap tidak
dijual sebel um di a memberi profi t kepada negara dan
bangsa i ni ," jel as Tanri argumentatif. "Masa setel ah
segal a daya dan dana untuk membenahinya ki ta keluar
kan, terus kita kasi h orang! " tambahnya cepat. "Nah
kal au kita sudah menikmati keuntungannya beberapa
l ama, baru kita jual . Perusahaan yang mel aba kan harga
nya bagus, " sambung Tanri tersenyum.
Dal am waktu yang ti dak terlalu l ama Tanri terbukti
berhasi l membawa perusahaan- perusahaan BUMN mel an
tai di pasar modal . Perusahaan- perusahaan i tu tidak
di bi arkannya mel antai dengan pakai an seadanya, sehi ng
ga terli hat murahan. Tanri tel ah mendandaninya dengan
merestrukturi sasi nya l ebi h dul u, sehi ngga bi sa tampi l l ux
dan mahal . I tul ah yang teradi pada PT Tel kom, Semen
Gresik, Pel i ndo I, Pel i ndo II, dan l ai n- l ai n yang dijadi
kannya pemai n di pasar modal . Tak sampai 6 bul an
kiprahnya, Menneg BUMN berhasi l menyetor ke APBN Rp
10 tri l i un l ebi h. Angka i tu jauh mel ampaui prestasi 2 tahun
l ebi h Menneg BUMN di masa Gus Dur dan Mega, meski
tel ah di l akukan dengan eara obral an atau banti ngan atas
desakan IMF. Bukan ti dak mungki n Menneg BUMN
Sugi harto, yang mantan profesi onal dari grup Medeo, dan
Dr. Sofan Djal i l yang mengganti kan posi si nya setel ah
reshuffle awal Mei 2007, juga mendapat tekanan serupa.
Yang penti ng bagi IMF jual semua perusahaan
perusahaan BUMN i tu, terutama kepada perusahaan
perusahaan dari negara- negara yang enjadi sponsornya,
l al u bayar utang. Kemakmuran rakyat negeri i ni memang
bukan tugas di a untuk memi kirkannya Jadi di perl ukan
keeerdasan dan mental baja untuk bi sa menol ak tekanan
l embaga i tu, seti daknya setara dengan yang di mi liki Tanri .
Sel ai n i tu tentu saja tekanan dari rakyat untuk meneegah
penjual an aset- aset potensi al negara.
7. Merajut Ekonomi Kerakyatan
Sejak gerakan reformasi menemukan bentuknya ya
ng nyata menjel ang pemi l u 1997 sampai setel ah soeharto
l engser, teradi tarik- menarik yang sangat jel as antara
pendukung status quo dengan kaum reformis yang meng
i ngi nkan perubahan. Yang pertama, seperti tel ah di papar
kan pada Bab II, sebenarnya di waki l i Soeharto dan
mereka yang mendapatkan keuntungan dan berbagai
fasi l i tas sel ama kekuasaan sang patron. Sponsor dan
mentor utama pendukung status quo i ni adal ah Bank
Duni a dan IMF. Yang kedua di waki l i ol eh kaum reformis
dan warga kampus perguruan ti nggi . Cuma karena kepan
dai annya memai nkan peran sebagai dermawan ' suei' dan
kri tis, IMF berhasi l menghi ndar dari bentrokan l angsung
dengan kaum reformi s . Sebal iknya dengan keeerdi kan l uar
bi asa, l embaga donor berpengal aman i ni justru berhasi l
menampi l kan rezi m Soeharto sebagai musuh bersama,
sambi l di am- di am memi nta berbagai konsesi darinya l ewat
LoI .
Kabi net transi si Habi bi e, yang kemudi an mengganti
kan rezi m orba Soeharto, terpaksa menjaga koeksi stensi
damai di antara kekuatan- kekuatan i tu. Kadang- kadang
di a tampak mendukung status quo dan taat menjal ankan
apa- apa yang tel ah di sepakai pendahulunya. Ini membuat
IMF, yang mewaki l i berbagai kepenti ngan l uar, termasuk
kredi tor, merasa aman dan tak segan meneai rkan
pi njamannya. Namun tak jarang pul a Habi bi e mengakomo
dasi tuntutan arus bawah dan kaum reformis l ewat
program redi stribusi aset, ekonomi kerakyatan, hutan
untuk rakyat, dan l ai n- l ai n. Tak heran bi l a pada tataran
praktis, terl i hat tak semua yang di i ngi nkan IMF bi sa
beral an mul us .
Ini membuat kongl omerat, terutama yang di besarkan
orba, tetap merasa tak nyaman. Bahkan sebagi an mere
ka, di waki l i bos Grup Gemal a Sofan Wanandi seperti
menei um adanya upaya menyapu bersi h pengusaha besar.
Jubi r Kel ompok Ji mbaran i tu menganggap Kebijakan Anti
Monopol i , Undang- Undang Pesai ngan Adil (undang- undang
persai ngan usaha), Redi stribusi Aset dan Undang- Undang
Kepai l i tan yang di l ansi r pemeri ntah dan kaum reformis di
DPR, sebagai pernyataan perang terhadap kongl omerat.
Sofan tanpa tedeng al i ng- al i ng meni l ai sebagi an besar
l angkah yang di ambi l pemeri ntah, setel ah l engsernya
Soeharto, sebagai memberi angi n kepada pengusaha
keei l - menengah dan koperasi untuk mengambi l al i h peran
pengusaha besar.
Memang tak semua orang setuju pada pandangan
Sofan. Presdi r l embaga riset ternama PT Ci si Raya Wi l son
Nababan, mi sal nya, l angsung tertawa gel i mendengar
kecuri gaan Sofan. Sebagi an besar kongl omerat hancur,
kata Wi l son, karena terl i l i t utang. Ni l ai utang mereka terus
membengkak berl i pat- l i pat sei ri ng menci utnya ni l ai Rp
terhadap val as. Sedang bunga bank di dal am negeri ikut
meroket aki bat pengetatan l i kui di tas (ti ght money pol i cy),
sehi ngga tak ada tenaga untuk memutar roda ekonomi .
I tul ah yang membuat duni a usaha tersungkur, bukan
kebi jakan kabi net transi si yang mencoba mengatasi
keadaan. Sofan sendiri sebenarnya tak menampi k bahwa
batu sandungan yang membuat kongl omerat tersungkur
adal ah utang.
Bagi Wi l son kekhawati ran Sofan terhadap program
program pemeri ntah Habi bi e, yang sangat reformi stik dan
pro rakyat, tak beral asan. Toh tarik- menarik antara
kepenti ngan status quo dan kepenti ngan rakyat untuk
mendapatkan hak- hak ekonominya ti dak berhenti sampai
di tingkatan wacana dan pol emi k. Dal am tataran yang
l ebi h rendah, benturannya justru menjadi l ebi h seru.
Sebab yang berhadapan l angsung adal ah waki l - wakil
kaum reformis, baik yang ada di kabi net maupun di dewan
perwaki l an rakyat, mel awan penganut ekonomi neol i beral .
Yang pertama menghendaki si stem ekonomi kerakyatan,
yang sel ama 32 tahun di margi nal kan orba. Sedang yang
kedua mewaki l i rezi m l ama dan IMF yang menganggap
ekonomi kerakyatan i tu sebagai i l usi bel aka dan cuma
l atah meni ru negeri ji ran untuk meni ngkatkan popul ari tas.
Namun meni ru bukanl ah barang haram. Apal agi bi l a
yang di tiru memang terbukti bagus. Begi tul ah mungki n
gagasan awal Ekonomi Kerakyatannya Menkop/PKM Adi
Sasono. Konsepnya, yang sangat berpi hak kepada peng
usaha keci l , memang di anggap i mi tasi dari Mal aysi a ketika
memberdayakan etni s Mel ayu. Gagasan i tu kemudi an
di bawa ke Si dang Isti mewa MPR November 1998 ol eh Di di k
J. Rachbi ni , Fadel Muhammad, Fachri Al i , dkk. Hasi l nya?
Tap MPR no. XI/ 1998 Tentang Pol i ti k Ekonomi Dal am
rangka Demokrati sasi Ekonomi . Tap tersebut seakan
menandai berakhirnya pol i ti k ekonomi Orde Baru, yang
terlalu berpi hak kepada pengusaha besar. Namun kaum
neo l i beral i s ekonomi tentu tak tak akan ti nggal di am.
Seti ap saat, seti ap ada kesempatan, terutama saat
perganti an rezi m, para pendukungnya pasti akan memberi
i mi ng- i mi ng kepada pemeri ntahan baru untuk kembal i
berl aga mengatur republ i k. Apal agi i l mu ekonomi kerak
yatan mempunyai kel emahan mendasar, yai tu kal ah star
dengan ekonomi pasar bebas.
Li hat saja tak semua orang gembi ra mel i hat i kl i m
usaha baru yang di perkenalkan kru kabi net transi si .
Sebagi an besar rakyat dan para pel aku ekonomi keci l
menengah, karena ketidaktahuannya, tak merasa perl u
i kut bergembira. Apal agi beruang agar gagasan tersebut
bi sa beral an. Sebagi an l agi merasa ngeri dan khawati r
terhadap gagasan tersebut. Pasalnya rumor yang ber
hembus kuat di kal angan pel aku ekonomi adal ah l okomotif
perekonomi an akan segera beral i h kepada masi ni s baru,
yang sama sekal i tak ramah terhadap pel aku ekonomi
l ama. Lokomotif ekonomi kerakyatan memang di tarik ol eh
masi ni s baru Menkop/PKM Adi Sasono. Di a di si nyal i r cuma
akan mengi kutsertakan ri buan koperasi , pengusaha keci l
dan menengah. Para pengusaha besar, yang tel ah
menjerumuskan negara ke jurang krisis l ewat pi ntu utang,
di persi l akan menunggu di perron. Pendeknya gagasan
ekonomi kerakyatan di anggap sebagi an pel aku ekonomi
sebagai ti dakan memusuhi pengusaha besar, sebagai mana
di l ontarkan Sofyan di atas.
Terl epas dari pro- kontra yang mengi ri ngi nya, secara
esensi al koperasi , pengusaha keci l , dan menengah yang
membentuk 94% l ebi h pel aku ekonomi , memang harus
di berdayakan. Untuk i tu jelas harus ada yang memul ai ,
sebab bi l a gagasan i ni cuma berhenti pada tingkat
wacana, maka di a ti dak akan menghasi l kan perubahan
apa- apa. Ekonomi rakyat, yang sebagi an besar bergerak
di sektor informal dan terbukti l ebi h tahan kri si s, akan
tetap gurem. Padahal mereka adal ah pel aku ekonomi yang
sebenarnya juga mempunyai hak untuk mendapat fasi l i tas
dan bantuan dari pemeri ntah dan perbankan negerinya.
Pemeri ntah Orde Baru di bawah Soeharto, sampai di a
di paksa l engser ol eh gerakan reformasi , tak pernah secara
seri us memberdayakan pel aku ekonomi keci l i ni , kecual i
buat keperl uan propaganda menjel ang pemi l u.
Begi tul ah ti tik bal i k i tu datang setel ah pemeri ntahan
32 tahun Soeharto yang gagal l engser keprabon. Peme
ri ntahan transi si yang di pi l oti Habi bi e kemudi an memberi
pel uang besar kepada pel aku ekonomi keci l - menengah
untuk berkembang. Tugas i tu secara terang- terangan
di sampi rkan di pundak Menkop Adi Sasono. Menteri, yang
waktu i tu ol eh Far Eastern Economoc Revi ew (FEER)
di gel ari sebagai The most dangerous man,' i tu l angsung
berti ndak cepat. Di a memangkas berbagai prosedur kredi t
buat koperasi dan pengusaha keci l . Kewaji ban agunan
di ti adakan, dan porsi kredi t di tambah menjadi Rp 10, 8
triliun, meni ngkat l ebi h 5. 000% atau 500 kal i l i pat di ban
di ng di zaman Soeharto. Bunga buat pel aku ekonomi keci l
pun di peri ngan menjadi 10- 15%, jauh di bawah bunga
komersi al yang saat i tu mencapai 37% l ebi h.
Program pemberdayaan ekonomi rakyat ti dak ber
henti sampai di si tu. Upaya i ni kemudi an di perl engkapi
dengan sebuah Dewan Pemberdayaan Ekonomi Kerak
yatan ( DPEK), yang l angsung di pi mpi n Presi den Habi bi e.
Ketua Hari annya tentu sang penggagas Adi Sasono. Sal ah
satu program DPEK tersebut, kata Deputi Fi skal dan
Moneter Bappenas Soekarno Wirokartono, adal ah mendi ri
kan Lembaga Permodal an Nasi onal Madani (LPNM). Lem
baga baru i ni di sambut masyarakat dengan sangat
antusi as, terutama pel aku ekonomi keci l - menengah
(UKM). Sedang ekonom neol i beral yang terpinggirkan
mel i hatnya dengan perasaan was- was dan si ni s . Tak
heran bi l a kri tikan terhadapnya terus berhamburan seperti '
sumpah- serapah.' Kritikan i tu pada gi l i rannya justru
membuat nama LPNM maki n membahana.
Ti dak pernah ada angka pasti berapa dana yang di
sedi akan pemeri ntah untuk l embaga yang kemudi an l ebi h
di kenal dengan PI \M i tu. Sebagi an medi a mensi nyal i r PNM
akan di danai pemeri ntah Rp 10 tri l i un. Mas Adi , sang
penggagas, ti dak tegas- tegas membantah rumor i tu. "Lho
kal au uang Rp 300 triliun untuk rekapi tal i sasi perbankan
ti dak di permasal ahkan, kenapa yang i ni yang untuk rakyat
keci l dan ni l ai nya cuma seperti gapul uhnya kok di perma
sal ahkan?" jawab Menkop/PKM tangkas dan agak kesal
ketika di konfrmasi mengenai beri ta i tu usai acara semi nar
di mobi lnya menuju kantor. Menurutnya bai k Dewan
maupun PNM masi h berupa konsep. Semuanya masi h
dal am proses pematangan yang mel i batkan seluruh ti m
ekui n. "Ki ta bel um bi cara dana. I tu karangannya Kontan
aja. Apal agi di bi l ang di am- di am dan gri l ya," tambahnya
cepat. Dia tidak bersedi a menjel askan deti l l embaga
tersebut. "Konsepnya masi h kita matangkan, " kata Mas
Adi pendek waktu i tu.
Pernyataan Menkop di benarkan Asi sten Kepal a
Badan Pembi na BUMN Dr. Sofyan A. Djal i l , yang secara
i ntens terl i bat dal am pematangan konsep tersebut.
Program pemberdayaan ekonomi rakyat, kata Sofyan,
di ejawantahkan dengan LPNM. "LPNM memi l i ki dua sayap
kembar: Entrepreneurship Devel opment Program (EDP),
dan Asset Redi stibuti on Program (ARP). EDP di l akukan
dengan memberdayakan modal ventura, management
servi ces, dan memperkuat l embaga keuangan al ternatif,
seperti Bai tul Mal wa Tamwi l (BMT), BPR, Badan Kredi t
Kecamatan, dan l ai n- l ai n. Satu sayap l agi , ARP, masi h
dal am studi l ebi h l anjut, " papar Sofyan tenang. Menurut
Sofyan pemberdayaan modal ventura akan di l akukan
mel al ui i nsti tusi yang sudah ada, yai tu PT Bahana Artha
Ventura. Dia akan bekera secara l earni ng curve (bel ajar
dari pengal aman) .
Tak dapat di pungkiri, untuk menjal ankan fungsinya
i tu di butuhkan dana sangat besar. Apal agi bi l a di i ngat
yang mau di berdayakan secara ekonomi juml ahnya juga
pul uhan juta. "Ide awal nya begi ni . PNM i ni bi l a i ngi n
dijal ankan secara maksi mal , seti daknya mesti punya
modal dasar Rp 10 tri l i un. Dari modal dasar i tu yang perl u
di tempatkan 25%. Bi l a ada uang Rp 2,5 tri l i un, ki ta sudah
bi sa jal an sebenarnya. I tu pun mungki n masi h bi sa
di kurangi l agi . Saya pi ki r kal au ki ta ada uang Rp 1 triliun
saja, kita sudah bisa jal an, " jelas ahli hukum pasar modal
i tu meyaki nkan. Lantas dari mana PNM akan mendapatkan
dana sebanyak i tu? Asi sten Menneg BUMN i tu mengaku
ti dak tahu. "Itu saya ti dak tahu. LPNM adal ah bagi an
penti ng dal am pemberdayaan ekonomi rakyat. Terserah
pemerintah mau carikan dana dari mana, " katanya kal em.
Masal ah dana i ni mungki n merupakan ganjal an pal i ng
besar bagi terwujudnya PNM. Apal agi dal am APBN tahun
i tu, bel um ada dana yang di al okasi kan buat l embaga
penti ng tersebut. Ada kemungki nan BUMN yang bakal
menjadi pemasok dana l embaga tersebut, tapi i ni pun
bukan perkara mudah. "BUMN mana sekarang yang punya
dui t?" kata Sofyan tertawa geti r. Di a mengaku ti dak tahu
kapan program tersebut akan di real i sasi . Menurutnya
semua terserah pemeri ntah. "Kapan pun pemerintah
memutuskan, kita si ap saj a. Sekarang masi h dal am taraf
perumusan konsep. Belum di bawa ke rapat kabi net, " kata
nya terus terang.
Berbeda dari Sofyan yang agak pasrah, bagi mas Adi
sudah waktunya pemerintah membangun ekonomi kerak
yatan, karena ini l ebi h sesuai dengan ci ta- ci ta pendirian
republ i k setel ah penja-jahan. Ekonomi Indonesi a pada
masa orde baru seperti beral an pada dua jal ur: pertama,
ekonomi modern yang dengan segal a kemudahan dan
fasi l i tas dari pemeri ntah, termasuk akses ke sumber
sumber keuangan, mel aju di jal ur cepat. Di a juga l angsung
teri ntegrasi dengan ekonomi gl obal , sehi ngga memudah
kannya untuk mencari sumber- sumber pembi ayaan dari
l uar negeri . Kedua, ekonomi tradi si onal yang bi asa
di masukkan ke dal am sektor informal, merayap di jal ur
l ambat tanpa fasi l i tas dan kemudahan.
Kel ompok pertama, yakni pel aku ekonomi modern,
besarnya cuma 0, 2%, tapi menguasai 61% produk domes
ti k bruto (PDB) . Si sanya (39%) di bagi bersama 99, 8%
pel aku ekonomi tradi sonal , bi asanya di sebut pengusaha
keci l , menengah. Omset mereka Rp 1 mi l i ar atau kurang/
tahun. Lebi h mengenaskan l agi dari 99, 8% i tu 96%nya
beromset kurang dari Rp 50 juta/tahun. Sehi ngga, menu
rut Menkop PKM waktu i tu, mungki n ti dak bi sa di sebut
keci l l agi , tapi mi kro. Toh mereka tel ah menghi dupi 90%
l ebi h angkatan kera di tanah ai r. Keadaan njompl ang
i tul ah yang i ngi n di rubah Adi dengan konsep Ekonomi
Kerakyatannya. "Tugas pemeri ntah memang harus mem
bantu ekonomi keci l , sehi ngga l ebi h egal i ter. Dengan
demi ki an transformasi struktur ekonomi kerucut bi sa
di ubah menjadi bel ah ketupat, dengan kl as menengah
sebagai mayori tas . Pal i ng atas, juml ahnya sangat keci l ,
orang- orang super kava, dan pal i ng bawah, juml ahnya
juga sangat keci l , orang- orang amat mi ski n yang butuh
bantuan, " jel as Adi dal am sebuah wawancara dengan
penul i s buat majal ah SWA ( 16 Maret 1999) .
Ekonomi kerakyatan sebenarnya bukanl ah barang
baru di Indonesi a. Bahkan struktur ekonomi bel ah ketupat
sudah l ama menjadi bahan perbi ncangan para pakar
ekonomi non UI. Guru Besar UGM Prof. DR. Mubyarto
adal ah salah seorang yang paling getol memperuangkan
konsep i tu. Namun konsep ekonomi Staf Ahli Menko Ekuin
Bi dang Pemerataan Pembangungan dan Penanggul angan
Kemi ski nan i tu di pandang sebel ah mata ol eh rezim
Soeharto. Bahkan Mubyarto sendiri kemudi an di tudi ng
para penganut ekonomi neo l i beral hanya mencari popu
l ari tas bel aka, agar di angkat menjadi menteri . Sel ai n
Mubyarto, pengamat ekonomi HS. Di l l on adal ah tokoh
yang tak pernah berhenti memperuangkan ekonomi
kerakyatan.
Menurut Di l l on ekonomi kerakyatan adal ah suatu si s
tem ekonomi yang memi hak kepada kepenti ngan ekonomi
sebagi an besar rakyat secara adi l , manusi awi , dan
demokratis . Pada saat i ni kepenti ngan ekonomi sebagi an
besar rakyat i tu terdapat dal am kehi dupan petani , nel a
van, buruh, pedagang keci l (sektor informal ), para
penganggur, dan kaum papa. Ini l ah real i tas ekonomi
rakyat yang sesungguhnya, dan dari si ni l ah seharusnya
ti ti k tol ak ekonomi bangsa di mul ai . Batasan i tu di anggap
Mubyarto sangat tepat.
Berbeda dari Mubyarto, Di l l on, dan l ai n- l ai n, Adi Sa
sono ti dak pernah memberi batasan jel as tentang ekonomi
kerakyatan yang mau di wujudkannya. Adi , yang tel ah 23
tahun bergerak di l embaga swadaya masyarakat (LSM),
seol ah ti dak mau membebani departemennya dengan
berbagai teori . Ekonomi kerakyatan yang di dengung
kannya l ang sung di bawa membumi dal am tataran prakti s .
Orang cuma bi sa mel i hat l angkah yang di ayunkannya
dal am upaya memberdayakan pengusaha keci l , mene
ngah. Adi nampaknya l ebi h suka membi arkan orang
merekonstruksi seti ap l angkah dan perangkat yang
di buatnya dari pada memberi pen-jel asan i l mi ah. Ol eh
karena i tu untuk memahami bangunan ekonomi yang mau
di buatnya, ada baiknya ki ta ikuti gerak l okomotif ekonomi
kerakyatan tersebut.
Adi mul ai mengerek gerbong ekonomi kerakyatannya
dengan memangkas berbagai prosedur kredi t, yang
sel ama i ni menghal angi pengusaha keci l mendapatkan
sumber permodal an. Seperti tel ah di sebut di atas, di a
menyedi akan 17 ski m kredi t buat koperasi dan pengusaha
keci l . Kewaji ban agunan di ti adakan, dan porsi kredi t
di tambah menjadi Rp 10, 8 tri l i un, nai k 5. 000% l ebi h atau
500 kal i l i pat di bandi ng di masa Soeharto. Bunganya pun
di peri ngan menjadi 10- 15%. Bandi ngkan dengan suku
bunga perbankan yang masi h di atas 37%.
Dengan l angkahnya yang kongkrit i tu Adi memang
mendapat pUJl an dari sebagi an pel aku ekonomi yang
di peruangkannya. Namun seperti tel ah di si nggung di
atas, yang menentang pun tak kurang banyaknya.
Bahkan sebagi an pengamat meni l ai program i tu berpotensi
meni mbul kan i nefi si ensi . Dekan FE- UI Anwar Nasuti on
meni l ai kebijakan ekonomi kerakyatan sejauh i ni masi h
bel um jel as programnya, dan l ebi h bersi fat semboyan.
"Apa maksud dari konsep i tu. Di surat kabar juga bel um
pernah dijel askan. Bahkan pel aksanaannya terkesan
hanya menghamburkan uang. Soeharto juga mel akukan
hal seperti i tu, " ujar orang nomor 1 di FE- UI i tu sengi t.
Ekonom UI yang l ai n Dr. Sri Mul yani Indrawati me
nyoroti l ebi h jauh l agi . "Para ekonom sangat mendukung
pemberdayaan usaha keci l , menengah. Ki ta sama sekal i
ti dak anti . Namun jeni snya cukup banyak: hul u, hi l i r atau
yang berada di antara keduanya. Ti dak bi sa di samarata
kan begi tu saja, " jel as Sri Mul yani kri tis . "Jika pemeri ntah
cuma mengi nterensi usaha hi l i r, yang cuma meng
hasi l kan popul ari tas besar dengan hasi l keci l , memang
sah- sah saja secara pol i tis . Namun bagi ekonom i tu ti dak
bol eh," tambah Ani , begi tu di a kerap di sapa, seri us .
Mendapat serangan seperti i tu Adi bergemi ng. "Kal au
pengu- saha keci l di beri kredi t dengan bunga 50%, jel as
mereka tak bi sa bekera. I tu akan meni ngkatkan juml ah
kemi ski nan absol ut, meni mbul kan pengangguran, dan
memanci ng penjarahan. Apakah i tu efisien?" jawabnya
argumentati f ketika di benturkan dengan pandangan para
ekonom tersebut. "Coba tanyakan kepada para ekonom
i tu mengapa mereka di am saja keti ka bank- bank swasta
di berikan Kredi t Likui di tas Bank Indonesi a (KLBI) dengan
bunga 12- 13% setahun. Bahkan tahun 'lO-an pernah
di beri KLBI dengan bunga 3% setahun. Kok i tu ti dak
di pertanyakan?" sambungnya kesal . Lagi pul a menurut
catatan Adi pengusaha keci l dan koperasi l ebi h taat bayar
utang dari pada pengusaha besar. Sebagai bukti Menkop
menunjuk kredi t untuk pengusaha besar, yang juml ahnya
tri l i unan rupi ah, i tu 70% macet. Semen tara yang macet di
pengusaha keci l cuma 5%.
Menkop menampi k anggapan bahwa di a terlalu
memanjakan pengusaha keci l dan memusuhi pengusaha
besar. Di a mengaku cuma memberi kesempatan yang adi l
kepada semua pel aku ekonomi . Untuk mengurangi kekha
watiran para penentangnya, Adi tak l upa membuatkan
si stem kontrol nya. Di a memang ti dak membual . Li hat saja
untuk mengawasi penyal uran ski m- skim kredi t, Menkop/
PKM mel i batkan 5. 150 sarana dari 52 perguruan ti nggi ,
dan seki tar 400- an LSM di tanah ai r. Dengan cara i tu pul a
Adi seakan menjanji kan kepada penentangnya, bahwa
konsepnya ti dakl ah sama dengan gerakan bagi - bagi dui t
kepada pengusaha keci l .
Terl epas dari pro- kontra yang mengi ri ngi nya, konsep
ekonomi kerakyatan Menkop nampaknya jal an terus .
Apal agi setel ah dasar yuri di s operasi onal nya di dapat Adi
tak l ama kemudi an dengan di kel uarkannya Undang
Undang Anti Monopol i dan Persai ngan Sehat. Masi h satu
nafas dengan i tu adal ah pendi ri an Dewan Pemberdayaan
Ekonomi Kerakyatan (DPEK), yang l angsung di pi mpi n
Presi den BJ . Habi bi e. Adi sendiri berti ndak sebagai Ketua
Hari an di si tu. DPEK i tul ah, kata Soekarno Wi rokartono,
yang punya tugas mendi rikan LPNM. Lembaga i tu memang
kemudi an benar- benar berdi ri dengan nama PT Permo
dal an Nasi onal Madani (PNM) . Di zaman habi bi e pun,
untuk mengurangi ketakutan pengusaha besar, modal
dasarnya cuma di kasi h Rp 1, 5 tri l i un. Sedang modal
setornya di patok Rp 300 mi l i ar. Juml ah i tu sebenarnya
terlalu keci l di bandi ng perkiraan awal yang mencapai Rp
10 triliun, atau modal setornya seti daknya Rp 1, 5 ti l i un.
"Bi l a perkembangannya pesat, bi sa jadi modal dasar PNM
l ebi h dari Rp 10 triliun nantinya, " jawab Menkop ri ngan
ketika di tanyakan mengapa modal PNM jadi menyusut
seperti i tu. Sampai ki ni PNM masi h eksi s sebagai wari san
Habi bi e. Cuma fungsi nya sebagai al at peruangan ekonomi
rakyat terpapas habi s, sehi ngga di a seol ah menjadi
l embaga pembi ayaan bi asa. SBY nampaknya bel um ber
pikir untuk menjadikanya al at efektif dal am member
dayakan UKM dan koperasi . Entah satu- dua tahun ke
depan, sebab Sofan sal ah seorang yang banyak terl i bat
mematangkankonsepnya dul u, kini menduduki pos Menneg
BUMN.
Harus di akui dari si si i de pend i ri an PNM adal ah geni al .
Sayangnya aki bat provokasi penganut neol i beral dan
segel i nti r pel aku ekonomi yang sel ama i ni di untungkan
ol eh si stem pasar bebas, PNM banyak di sal ahpahami . Di a
bahkan juga di sal ah- pahami ol eh mereka yang nasi bnya
sedang di peruangkan Adi . Padahal bi l a PNM bi sa beral an
seperti yang di harapkan atau para penganut neo l i beral
bersikap demokratis sedi ki t untuk bertarung di tataran
praktis mewujudkan masyarakat adil dan makmur seperti
ci ta- ci ta kemerdekaan, dapat di pastikan nasi b rakyat
akan cepat berubah. PNM dengan dua sayap kembarnya:
Entrepreneurship Devel opment Program (EDP) , dan Asset
Redi stri buti on Program (ARP) mesti di beri kesempatan.
EDP, sebagai mana tel ah di konsepkan, akan dijal ankan
dengan memberdayakan modal ventura, jasa manajemen,
dan memperkuat l embaga keuangan al ternatif, seperti
BMT, BPR, Badan Kredi t Kecamatan, dan sebagainya.
ARP, yang waktu i tu masi h dal am studi l ebi h l anjut dan
kini menguap, di canangkan antara l ai n untuk membel i
saham- saham BUMN di pasar modal . Mel al ui l embaga
reksadana, sel anjutnya akan di kel uarkan surat berharga
untuk di perjual - bel i kan kepada masyarakat. Yang bol eh
membel i di pri ori taskan kel uarga kel as menengah ke
bawah, bi l a perl u dengan harga di skon.
Redi s tribusi ase t perusahaan- perusahaan kongl o
merat, redi stri busi HPH, dan l ai n- l ai n yang di ambi l al i h
untuk pengusaha keci l dan koperasi nantinya akan berhu
bungan dengan l embaga i ni . Memang banyak pengusaha
besar kecut hati ol eh kehadiran l embaga tersebut.
Lembaga i ni di anggap akan merampok aset- aset mereka
dengan mendi storsi pasar l ewat pol i ti k. Apal agi Adi
di ketahui banyak orang secara terang- terangan anti
monopol i dan kepemi l i kan yang berl ebi han, seperti dal am
soal supl ai terigu, kertas, semen, mi nyak goreng, dan
sebagainya yang di kuasai pengusaha tertentu dan
merugi kan konsumen dal am penentuan harga. Juga dal am
soal penguasaan HPH. Adi menganggap ti dakl ah adi l bi l a
seorang pengusaha HPH dapat memi l iki areal sampai 3, 6
juta ha (hampi r sel uas Inggri s Raya) . Sementara sebagi an
besar rakyat tak punya akses sedi ki t pun untuk ikut
mengel ol a dan meni kmati manfaatnya.
Si apa pun yang berpikiran waras di negeri i ni dan
mau merenungkan apa sebenarnya yang mau diwujudkan
l ewat perang kemerdekaan 1945, Revol usi '66, Gerakan
Mal ari ' 74 dan reformasi 1998, tentu akan mendukungnya.
Namun kenyataan bi sa berbi cara l ai n. Para pendukung
neo l i beral dan pel aku eko- nomi l ama yang tampi l wangi ,
mendapat dukungan penuh IMF pul a, l ebi h mampu meme
l i nti r permasal ahan l ewat medi a. Maka sosok ekonomi
kerakyatan kemudi an di tampi l kan sebagai momok anti
pengusaha besar (kongl omerat), anti pasar, dan seba
gai nya. Bahkan pengamat dari mancanegara menggel ari
Adi sebagai Robi n Hood Indonesi a. Yang i ni hendaknya
di anggap sebagai pujian, sebab di negara- negara barat
tokoh Robi n Hood tak pernah di ni l ai negatif.
Namun menurut Ani, pakar ekonomi dari FE- UI yang
pal i ng I an tang mengkri tik ekonomi kerakyatanan, seharus
nya pemeri ntah membenahi usaha hul unya dul u yang
justru bersi fat jangka panjang. Semua i tu ti dak hanya
bisa di sel esai kan dengan pemberi an kredi t atau dengan
redi stribusi aset. Semuanya harus di benahi mul ai dari
sektor hul u mel al ui program perbai kan manajemen, pendi
di kan, kesehatan, dan l ai n- l ai n yang bersi fat peni ngkatan
kual i tas sumberdaya. Ani sendiri nampaknya ti dak konsek
wen dengan ucapannya sendiri . Ini terli hat terutama
ketika di a berada di birokrasi pemeri ntahan sebagai
menteri keuangan. Ekonom UI i ni tak bersedi a meni ng
katkan anggaran pendi di kan sesuai Ketetapan MPR, yai tu
20% dari total APBN. Seperti di ketahui APBN 2006 cuma
mengal okasi kan Rp 34 tri l i un ( tak sampai 9%) buat
pendi di kan. Ini jauh di bawah al okasi anggaran pembayar
an utang dal am dan luar negeri di tambah bunganya yang
mencapai Rp 140, 22 tri l i un pada tahun sama.
Sebagai ekonom yang pernah berteriak l antang soal
peni ngkatan sumber daya manusi a Indonesi a, mestinya
Ani lebih berani menganggarkan seti daknya Rp 140, 22
triliun untuk pendi dikan dan mengupayakan pemotongan
utang sehi ngga cukup di anggarkan Rp 34 tri l i un saj a. Ani
khawati r program ekonomi kerakyatan Menkop/PKM waktu
i tu tidak berkesi nam- bungan, karena yang di cari cuma
popul ari tas pol i ti k. Ki ni setel ah di a menjadi menteri orang
menuduh bu menkeu cuma mencari muka pada IMF.
Menkop/PKM sendiri ketika di serang Ani seperti i tu cuma
bi l ang: "Kal au membel a rakyat i tu mesti ada muatan
pol i ti s. Kal au kita memperbaiki arloji atau berobat ke l uar
negeri , i tu ti dak pol i ti s . Jadi semua ti ndakan untuk
membantu rakyat mesti ada muatan pol i tisnya?" kata Adi
retori s .
Berbeda dari para pengamat ekonomi neo l i beral
yang terang- terangan menentang Adi , reaksi duni a usaha
terhadap sepak terang dan ti ndakan Menkop/PKM
kel i hatan hati- hati , bila tak mau di bi l ang bi mbang.
"Sel ama ekonomi kerakyatan i tu ti dak memi ndahkan
konsesi dari suatu gol ongan ke gol ongan l ai n dengan
asumsi apa pun, maka i tu harus di teri ma dengan l apang
dada, " jawab Rizka Baily, Di rektur Investment Mana
gement PT Ci ti corp Securi ties Indonesi a, di pl oma ti s ketika
di tanya tentang ekonomi kerakyatannya Menkop/PKM.
"Masal ahnya apakah ekonomi kerakyatan sekarang i ni
akan di kembangkan ke arah sana? Bagi i nvestor asi ng
yang masuk mel al ui capi tal market, yang pal i ng bai k
adal ah si stem ekonomi pasar," tambahnya. "Kal au dengan
program i tu ternyata perekonomi an Indonesi a menjadi
stabi l , dan pertumbuhannya menjadi tinggi seperti sebe
l um kri si s, maka efeknya akan bagus. Para i nvestor akan
l ebi h converti bl e menanam modal di Indonesi a, khususnya
mel al ui Ci ti corp. Namun bi l a yang teradi sebaliknya, maka
mereka akan merasa terancam dan mung kin pergi dari
si ni . Si kap kita sekarang cuma wai t and see saja, "
sambungnya panjang.
Tanggapan senada juga di sampai kan Franky yang
juga di rektur Indofood Sukses Makmur (ISM) . "Saya
percaya bahwa program ekonomi kerakyatan i tu i ntinya
adal ah pemberdayaan pengusaha- pengusaha keci l . Nah,
ti ti k tol ak pemberdayaan i tu hanya ada dua: pertama,
SDM yang menggerakkan bi sni s i tu. Kedua, menyangkut
darahnya atau aspek permodal an. Dal am hal i ni bagai
mana perbankan menyal urkan dananya kepada pengusaha
keci l . Ekonomi kerakyatan bi sa di l akukan dengan kemi t
raan. Jadi saya kira ti dak akan teradi pemangkasan bi sni s
pengusaha- pengusaha besar," kata Franky berteori saat
di temui penul i s di Uni ka Atma Jaya dal am acara Semi nar
Kaji an Kritis Atas Undang- Undang Larangan Praktik Mono
pol i dan Persai ngan Usaha Ti dak Sehat.
Franky cuma menyayangkan bi l a program ekonomi
kerakyatan cuma bersi fat charity (sumbangan) . Sebab
dengan cara i tu di sampi ng akan meni mbul kan ketergan
tungan pengusaha keci l dan koperasi kepada pengusaha
besar, program i tu pun akan bersi fat never ending.
Aki batnya semua pengusaha ti dak bakal ada yang
mampu, karena si fatnya chari ty. Jadi sama saja dengan
membuang ai r tawar di l aut, ai r l aut i tu ti dak akan tawar
juga. ISM sendiri, menurut pria berambut panjang i tu,
sudah mel aksanakan program ekonomi kerakyatan dengan
menggandeng pengusaha keci l sebagai mi tra.
Franky tentu ti dak mengada-ada. ISM dan banyak
perusahaan besar l ai n membuat program kemi traan
dengan pengusaha keci l menengah. Ada yang sukses dan
kemudi an menjadi besar. Ada pul a yang gagal ataumal ah
akhirnya setel ah seki an l ama bermi tra di capl ok sang mi tra
besarnya. Contoh pal i ng jel as tentu saja Kecap Cap Pi ri ng
Lombok. Brand kecap mi l i k pengusaha keci l - menengah,
yang sudah di kenal masyarakat i ni , tel ah masuk program
kemi traan dengan Indofood. Dalam peral anan waktu sang
mi tra besar terus mengajaknya berekspansi sampai keha-
bi san nafas. Ki ni Kecap Cap Pl nng Lombok masi h eksis
di pasar. Cuma dalam i kl an di tel evi si menjadi persembahan
Indofood.
Meski mendapat tantangan dari segal a arah, terma
suk IMF, Menkop/PKM terus menggerakkan l okomo tif
ekonomi kerakyatannya. Dia bahkan mel engkapi prasara
nanya dengan memfasi l i tasi pembentukan Pos Ekonomi
Rakyat (PER) bekerasama dengan Departemen Dal am
Negeri . PER akan di di ri kan secara mara ton di 4. 721
Kecamatan di seluruh Indonesi a. Tugasnya membantu
pengusaha keci l dan koperasi mel al ui pemanfaatan jari ng
an informasi . PER, kata (mantan) Di ren Bi na Pengusaha
Keci l - Menengah Cacuk Sudarijanto, merupakan pengem
bangan l ebi h l anjut dari kl i ni k konsul tasi bi sni s (KKB) yang
dul unya di kembangkan Perguruan Ti nggi . Organi sasi i ni
di arahkan menjadi jari ngan informasi modern mul ai dari
Kecamatan, Dati II, Propi nsi , dan Pusat. Pemeri ntah,
menurut Cacuk, hanya membi ayai PER tingkat Pusat,
Propi nsi , dan Dati II. Sedang PER yang di tingkat kecama
tan merupakan swadaya masyarakat.
Kegi atan PER di tingkat Kecamatan mel i puti pel ayan
an informasi , pel ayanan usaha, pendi dikan, dan pel ati han.
Mi nat masyarakat untuk mendi rikan PER, kata Cacuk,
cukup tinggi . Sampai bulan Juni 1998 di perkirakan akan
ada 1 . 590 PER, sampai Desember akan bertambah 1 . 050
uni t l agi , dan sampai Maret 2000 akan bertambah seri bu
uni t l agi . PER Dati II akan menjadi pusat promosi untuk
mengundang i nvestor. Sementara PER Propi nsi berfungsi
sebagai tradi ng house untuk perl uasan produk- produk
unggul an daerah. Terakhir PER tingkat Pusat mel akukan
advokasi , dan mengembangkan kerasama dengan badan
badan i nternasi onal yang memi l i ki komi tmen dal am
pengembangan usaha keci l .
Tak berhenti sampai di si tu. Dal am rangka member
dayakan ekonomi rakyat dan koperasi , Adi maju l agi
dengan gagasan mengembal i kan Bank Bukopi n yang sudah
berbentuk PT ke bentuk koperasi . Tentu saja ti dak semua
orang setuju. Bahkan Menperi ndag/Kabul og Rahardi Rame
I an di buat berang karenanya. Rahardi merasa di l angkahi ,
karena ti dak di ikutkan dal am musyawarah mengenai hal
tersebut. Padahal Yayasan Bul og adal ah pemegang saham
mayori tas (33, 77%) Bank Bukopi n. Untungnya Rahardi
ti dak l antas mutung. Setel ah dijel askan di a pun nampak
nya l egowo. Apal agi para pemegang saham l ai n, Gerakan
Koperasi (32, 69%), Pemeri ntah RI (20, 61%), dan Asosi asi
Panel Kayu Indonesi a/APKINDO ( 12, 93%) - tel ah l ebi h dul u
menyatakan persetujuan mereka atas perubahan status
i tu.
Meski pun para pemegang saham setuju, i tu ti dak
l antas berarti semua persoal an beres. Kecuri gaan bahwa
perubahan status i tu bermoti vasi pol i ti k tetap bergul i r.
Kecuri gaan secara terang- terangan dan sembunyi
sembunyi di tujukan kepada Menkop/PKM, yang di anggap
arsi tek perubahan sekal i gus dekat dengan Partai Daul at
Rakyat. Cara pandang seperti i tu di kemukakan antara l ai n
ol eh Pengamat Perbankan Elvyn G. Masassya. "Ada 2 hal
yang mel atarbel akangi perubahan status tersebut.
Pertama, kepenti ngan ekonomi yang di l atari kepenti ngan
pol i ti k. Kedua, kepenti ngan ekonomi murni, " jel asnya
kepada penul i s waktu i tu yang datang menemui nya buat
majal ah SWA. "Untuk yang pertama, saya pikir Anda tahu
sendi ri l ah," tambahnya pendek.
Intinya, kata El vyn, l embaga i tu pada akhirnya ber
tujuan atau akan di arahkan untuk membi ayai kekuatan
atau kel ompok ekonomi tertentu. Seandai nya i tu teradi ,
artinya bank yang sudah berstatus hukum koperasi i tu
membi ayai atau memberikan kredi t kepada satu koperasi
atau kel ompok koperasi tertentu dal am juml ah besar.
Maka apa bedanya dengan bank yang memberikan pem
bi ayaan kepada korporasi/perusahaan? "Lagi pul a bank
yang mel ayani pembi ayaan seperti i tu juga sudah cukup
banyak, seperti BRI, Bank Perkredi tan Rakyat, dan sejum
lah bank swasta yang mempri ori taskan pada hal yang
sama" tegas Elvyn sungguh- sungguh.
Terl epas dari pro- kontra dan segal a perdebatan ya
ng terus mengikuti l angkah Menkop. Juga terl epas dari
kecuri gaan bahwa Menkop/PKM amat berambi si memi l iki
Bank Bukopin untuk mewujudkan Ekonomi Kerakyatannya,
setel ah gagal mendapatkan dana kongkri t Rp 10 triliun
dari pemeri ntah. Adi sendiri mengang- gap sudah waktu
nya Bank Bukopin kembal i ke khi tah, yai tu bank yang
spesi al membi ayai usaha perkoperasi an. "Pengal i han dasar
hukum i tu untuk mengembal i kan basi s usaha Bukopi n,
yang semul a membi ayai usaha perkoperasi an, l al u ber
geser menjadi seperti l aiknya bank umum, " jel as Menkop
mantap.
Senada dengan Menkop, Di rut Bank Bukopi n Indra
Kesuma mengatakan moti vasi awal perubahan status
hukum Bank Bukopi n, dari PT menjadi Koperasi , adal ah
concern pemeri ntah untuk ber- pi hak kepada pengusaha
keci l dan koperasi . Di mata Indra sampai sekarang ti dak
ada Bank yang concern terhadap pengembangan usaha
keci l dan koperasi . "Kal aupun ada mungki n hanya basa
basi saja' " tegasnya. Indra mungki n ti dak mengada-ada.
Kesul i tan anggota ARDIN dan koperasi di berbagai daerah
memperol eh pi njaman dari BRI sudah seri ng terdengar.
Wal aupun menurut aturan ti dak di perlukan jami nan untuk
pi njaman Rp 50 juta ke bawah, orang BRI tetap memi nta
jami nan. Ini mendorong pemeri ntah beri ni si atif untuk
membentuk bank yang secara khusus memfokuskan di ri
dal am usaha keci l dan koperasi . Yang pal i ng cocok, ya
Bank Bukopi n, karena sejarah awal berdi rinya bank i ni pun
berbadan hukum Koperasi . " urainya menukil sejarah.
Keputusan menjadi kan Bukopi n sebagai bank koperasi ,
kata Indra, di l akukan dal am pertemuan menteri -menteri
bi dang ekuin yang di pi mpi n Gi nanjar Kartasasmi ta.
Perubahan status i tu, menurut Indra, ti dak ada
hubungannya dengan program rekapi tal i sasi . Wal aupun
berubah badan hukumnya menjadi Koperasi , Bank Bukopi n
tetap mengikuti program rekapi tal i sasi . Baginya rekapi
tal i sasi merupakan sebuah ' di fferent story: Bank Bukopi n
sangat si ap dan yakin bi sa mengi kuti program i tu. Artinya,
rekapi tal i sasi Bank Bukopin sendiri akan beral an sesuai
jadwal . "Perl u di ketahui kebutuhan rekapi tal i sasi Bank
Bukopi n berjuml ah seki tar Rp 700 mi l i ar. 20 %- nya (seki tar
Rp 150 mi l i ar) sudah si ap di setor APKINDO, sebagai sal ah
satu pemegang saham. Si sanya yang 80% di tutup
pemeri ntah, " ujar Dirut Bank Bukopin i tu tenang.
Menurut l aporan keuangan Bank Bukopi n per 30 Juni
1998 total aset bank i tu Rp 5,30 tri l i un, meni ngkat seki tar
1, 5 triliun di bandi ng peri ode sama 1997 yang Rp 3, 53
tri l i un. Laba per 30 Juni 1998 Rp 87, 22 mi l i ar, meni ngkat
drastis di bandi ng tahun sebel umnya yang cuma Rp 14, 20
mi l i ar. Dana pi hak keti ga yang terkumpul tahun lalu Rp
3, 12 tri l i un ( 1997: Rp 2, 15 tri l i un) . Sementara kredi t yang
di sal urkan Rp 3, 43 tri l i un. Padahal tahun 1997 Bank
Bukopi n cuma menyal urkan kredi t sebesar Rp 2, 25 tri l i un.
Di l i hat dari angka di atas dan dukungan pemeri ntah
serta para pemegang saham, nampaknya perubahan
status Bank Bukopi n menjadi koperasi cuma soal waktu.
Apal agi Bank Indonesi a (BI) pun sudah setuju, seperti
di ungkap Di rektur BI Subaro Joyosumarto. Meski pun
demi ki an real i sasi nya, kata Indra, akan di l akukan setel ah
rekapi tal i sanya sendiri sel esai . Sel anjutnya bi l a semuanya
tel ah beres, dew an komi sari s akan berubah menjadi
pengurus koperasi . Sementara dew an di reksi tetap.
Manajemen operasi onalnya nanti nya, kata Menhutbun
Musl i mi n Nasuti on, akan di bantu Rabobank (Bel anda) .
Bank dari negeri ki nci r angi n i ni berpengal aman di seluruh
dunia sebagai bank koperasi yang khusus mendanai sektor
pertani an, perkebunan dan kehutanan.
Hal l ai n yang akan ikut memul uskan rencana terse
but adal ah terpilihnya Deswandi Agusman, Di ren Fasi l i tasi
Pembangunan, Pembi ayaan, dan Si mpan Pinjam Depkop,
sebagai Ketua Pengurus Koperasi Bank Bukopi n. Anggota
pengurus yang l ai n: Muhammad Iqbal (Kopi ndo), Sri
Mulyono Herl ambang (Inkoppabri ), Noorbasha Djunai d
(GKBI), Abbas Adhar (Apkindo), unsur koperasi pegawai
Bul og, dan Nurdi n Hal i d (Inkud) . Nama terakhir i ni l ah
di anggap banyak kal angan akan menjadi batu krikil
nantinya. Sebab meski pun tel ah di voni s bebas, orang
tetap menganggapnya terl i bat kasus korupsi mi l i aran
rupi ah, Si mpanan Waji b Khusus Petani (SWKP) . Toh Indra
tak mau ambi l pusi ng soal ci tra negatif yang tel ah
terbentuk tentang Nurdi n Hal i d. Di a menyerahkan per
soal an i tu kepada B1.
Sel anjutnya Indra sendi ri beranji seandai nya masi h
di percayai sebagai Di rut, maka Ia akan tetap menjal ankan
vi si dan mi si nya sel ama i ni , yakni mengembangkan usaha
keci l dan koperasi , sekal i gus juga pri bumi . Baginya di
segmen i tul ah kompetensi Bank Bukopi n. 'Ti dak ada yang
namanya fee based i ncome. Yang kita i ngi nkan adal ah
betul - betul membantu mereka! " tegasnya. "Makanya
dal am operasi nya Bank bukopi n berkera-sama dengan
l embaga- I embaga ekonomi mi kro, seperti BPR dal am
penyal uran kredi t ke usaha keci l di bawah Rp 50 juta. Oi
atas i tu di tangani Bank Bukopi n l angsung. Program i tu
di sebut dengan SWA- MITRA, yang hi ngga kini sudah
memi l i ki jari ngan 120-an kantor (BPR) di 21 profi nsi , "
sambungnya meyaki nkan. Program Swami tra i ni tel ah
mengangkat ci tra Bank Bukopi n. Apal agi setel ah men
dapat penghargaan i nternasi onal (award) untuk Credi t
Commerci al Program tahun 1999 dari Asi an Banking
Award. Oi bidang i ni Bank Bukopi n berhasi l mengal ahkan
sai ngannya dari 13 negara ( 142 bank) .
Oi l i hat dari si si i nfrastruktur nampaknya memang
cukup kompl i t persi apan Adi untuk mewujudkan ekonomi
kerakyatannya. Pertanyaannya kemudi an: bi l a pemeri n
tahan transi si Habi bi e i ni berganti setel ah pemi l u, bagai
mana nasi b semua program dan perangkat yang di bentuk
nya? Buat pertanyaan ini Adi punya jawaban opti mi sti k.
"Sekarang ki ta hi d up dal am era reformasi . Rakyat maki n
kri ti s, dan peka terhadap hak- haknya. Yang ki ta bangun
adal ah kesadaran kol ektif rakyat. Yang di bang- ki tkan
adal ah kemartabatan, dan l embaga kol ektif rakyat. Saya
yakin pemeri ntah mendatang ti dak akan berani mengusi k
program i ni ," ujar tokoh LSM i tu meyaki nkan.
Nampaknya predi ksi Adi tak menjadi kenyataan.
Setel ah Habi bi e turun dan Kabi net Persatuan Abdurrah
man Wahi d- Megawati manggung, apa- apa yang tel ah
di bangun Adi di robohkan, kecual i PNM. Bahkan Oepkop
PKM di pangkas, sehi ngga menjadi departemen kerdil yang
tak punya kaki - tangan di daerah. Setel ah Gus Our
di turunkan, dan Kabi net Gotog royong Mega- Hamzah nai k
pentas, Oepkop PKM di bi arkan tetap kerdil dan ekonomi
kerakyatan bol eh di bi l ang nyaris tak terdengar l agi .
Bahkan Kabi net Indonesi a Bersatu SBY-JK yang waktu
kampanye menjanji kan perubahan nampaknya l ebi h
senang mengikuti jal ur cepat IMF menuju ekonomi l i beral .
Pemi l i han Budi ono, mantan Menkeu zaman Mega yang
sangat IMF Centris menjadi Menko Perekonomi an dan
Menteri Keuangan Sri mul yani Indrawati yang juga bekas
Oi rektur Eksekutif IMF, adal ah i ndikator yang pal i ng nyata.
z
Pemi l i han Umum (Pemi l u) yang jujur dan adi l Uurdi l )
memang mahal . Meski demi ki an, tak ada satu pun
pemeri ntah Negara, yang mengaku menganut paham
demokrasi , mau menghapus hajatan massal i ni dengan
al asan bi aya. Begi tu pul a pemeri ntahan transi si Habi bi e.
Sebel um masa jabatannya berakhir, ahl i pesawat i tu tak
ragu mempersembahkan pemi l u mul ti partai ( 1999) .
Habi bi e membuka kran sel ebar- I ebarnya bagi si apa saja
yang merasa punya pengikut dan mampu menari k massa
untuk mendi rikan partai pol i tik (parpol ) . Presi den Habi bi e
bol eh bangga, karena pemi l u yang di persembahkanya
kepada republ i k tel ah menjadi pemi l u pal i ng fai r setel ah
pemi l u 1955.
1. Terebaknya Kaum Reformi s
Begi tul ah ti ba-ti ba republ i k gegap- gempi ta ol eh se
buah euforia reformasi . Untuk pertamakal i nya, setel ah
pul uhan tahun terkekang, orang menemukan kebebasan
pol i tik l uar bi asa. Akibatnya panggung reformasi l ang sung
sepl , karena unsur- unsurnya sebagi an besar berbal i k
tunl i t. Mereka nlengunlpul kan pengi kut masi ng- masi ng
untuk mendi rikan partai baru atau pul ang kandang mem
besarkan partai l ama. Parl emen jal anan, pendudukan
gedung DPRMPR dan cara- cara menekan l ai nnya, pel an
tapi pasti terdorong ke sudut merah dan menjadi semaki n
ti dak popul er. Cara- cara menekan seperti i tu bahkan
di ni l ai sebagai pemaksaan kehendak dan setengah bi adab.
Demokrasi , dengan partai sebagai unsur domi nan,
mengganti kan posi si nya sebagai satu-satunya jal an yang
tersedi a untuk memperbaiki keadaan. Cara- cara di l uar i tu
adal ah i nkonsti tusi onal al i as bar- bar. Kaum reformi s,
entah kenapa, ikut hanyut dal am arus pemikiran i ni . Orang
seperti l upa bahwa kal au mengi kuti jal an-jal an yang
di sedi akan konsti tusi , maka reformasi tak bi sa ber
l angsung. Gerakan reformasi berhasi l memaksa Soeharto
l engser ke prabon dan mengel uarkan unsur- unsur nepo
ti sme dari gedung waki l rakyat, justru karena di a berada
di l uar jal ur konsti tusi .
Betapa ti dak! Gerakan reformasi , atas nama rakyat
dan mereka yang tak pernah di dengar suaranya - tel ah
mencabut mandat kepada DPRMPR hasi l pemi l u 1997.
Mereka l angsung memakzul kan Soeharto l ewat jal ur l ai n
yang 100% i nkonsti tusi onal pada 21 Mei 1998. Namun
tahun 1999, hanya setahun setel ah keberhasi l an i tu,
kaum reformis terjebak dal am arus pemikiran demokrasi
kepartai an. Padahal mereka belum lagi memegang kendal i .
Artinya tanpa di sadari kaum reformis tel ah melikui dasi
di rinya sendi ri sebagai agen perubahan. Padahal badai
krisis ekonomi berkepanjangan tel ah mel umpuhkan sendi
sendi kekuasaan pol i ti k pemeri ntah sampai ke pel osok
pel osok. Rakyat tak hormat l agi pada aparat negara dan
si mbol - si mbol kekuasaan. Keadaan seperti i ni sebenarnya
harus segera di tangani dengan cara-cara darurat. I tu
hanya bi sa di l akukan ol eh kaum reformi s, satu-satunya
gerakan yang memi l i ki al ternatif masa depan dan cukup
berwi bawa di masyarakat. Terjebaknya kaum reformis ke
dal am arus pemikiran demokrasi kepartai an seakan
mengi syaratkan bahwa negara sudah kembal i normal . Ol eh
karena i tu refomasi sudah bol eh menyi apkan l ahan
kuburan.
Ami en sebagai pemi mpi n kaum reformis sebenarnya
tahu betapa berbahayanya menyerahkan masa depan
bangsa kepada demokrasi kepartai an pada saat seperti
i tu. Sebab kekuatan- kekuatan l ama, yang masi h memi l iki
segal a fasi l i tas, akan lebih mampu bermai n dan meme
nangkan hati rakyat yang tel anjur jatuh mi ski n. "Mereka
bel um lagi knock out. Kekuatan- kekuatan lama i tu baru
terpukul jatuh, knock down," kata Ami en seperti meng
i ngatkan semua orang. Namun kesadaran Ami en bel um
menjadi mi l i k bersama kaum reformi s . Aki batnya sudah
dapat di tebak. Reformasi berjal an pel an ke l i ang l ahat
yang di gal inya sendiri . Reformasi Indonesi a mengambi l
jal an berputar, tak jadi menyusuri jal an-jal an yang tel ah
di buat ol eh rekan- rekannya di Pol andi a, Fi l i pi na, Afrika
Sel atan dan Iran. Pendahul u Ami en di Pol andi a Lech
Wal esa, Corry Aqui no di Fi l i pi na, Nel son Mandel a di Afrika
Sel atan dan Imam Khomei ni di Iran tel ah menempuh jal an
l ai n yang l ebi h tegas . Setel ah berhasi l menumbangkan
rezim di ktator yang berkuasa, para pendahul u Ami en i tu
l angsung memi mpi n negaranya dan mel akukan perubahan
di mana- mana. Sebal i knya Ami en di Indonesi a terjebak
dal am putaran konsti tusi , sehi ngga cuma menjadi pemi m
pi n partai yang kekuatannya bi sa di ukur. Majel i s Amanat
Rakyat (MAR) , yang di di rikannya bersama tokoh- tokoh
reformasi seperti Arbi Sani t, Fai sal H Basri , Muchtar
Pabotti nggi dan l ai n- l ai n, bermetamorfose menjadi Partai
Amanat Nasi onal (PAN) .
I tu tentu bukan perubahan bi asa, seperti berubah
nya Gol kar menjadi Partai Gol kar atau penambahan kata
Perjuangan pada POI pi mpi nan Megawati Soekarnoputri .
Perubahan Majel i s Amanat Rakyat menjadi Partai Amanat
Nasi onal adal ah perubahan paradi gma atau perubahan
cara pandang kaum reformis terhadap keadaan negara.
Mereka yang percaya pada teori konspi rasi meni l ai peru
bahan i ni sebagai keberhasi l an Amerika dan CIA- nya
mengandangkan kaum reformis ke dal am wadah partai ,
sehi ngga kekuatannya tak l agi tanpa batas.
Sebel um menjadi partai pol i ti k (parpol ), meski tak
sol i d, Kekuatan kaum reformis tak terukur. Mereka ada
di mana- mana dan menjadi motor perubahan. Namun
ketika di a menjadi parpol , kekuatannya justru bi sa di ukur
dan gampang mengeci l atau di kerdi l kan. Sebab dengan
sekal i pandang saja orang bi sa tahu bahwa i deol ogi
pendukungnya sangat beragam. Perekat mereka cuma
reformasi yang secara harfi ah berarti pembangunan atau
pembentukan kembal i negara atau l embaga yang i deal .
Partai dan kepartai an yang syarat dengan tujuan- tujuan
jangka pendek bukanl ah bahan perekat, tapi peretak
i deal i sme. Begi tu menjadi parpol , kekuatan kaum reformis
l angsung menyusut 141 kali . Sebab seti ap pecahannya
harus bersai ng dengan 140 parpol lain yang mendaftar
untuk i kut berl aga pada pemilu 1999. Ami en dkk dengan
PAN- nya harus menghadapi kenyataan pahi t i ni .
Untuk i tu mereka tak perl u menanti l ama. Pagar
pagar pemi sah l angsung di buat di tengah reformasi yang
bel um l agi sel esai . Kaum reformis dan i ntel ektual kampus
yang kental ni l ai - ni l ai Isl am, mi sal nya, tak bersedi a ber
gabung di PAN. Sebab partai baru i ni di anggap netral .
Meski di domi nasi kaum reformi s, PAN di anggap sama saja
dengan partai nasi onal i s l ai n yang sudah l ama eksis sema
cam Gol kar dan POIP. Begi tul ah dengan PAN- nya Ami en
kehi l angan pendukungnya yang pal i ng potensi al . Kal angan
muda musl i m dan i ntel ektual kampus, yang setahun
sebel umnya berada di bari san Ami n menduduki gedung
DPRMPR, membentuk parpol sendiri Partai Keadi l an (PK) .
Lal u, masi h di bari san kaum reformi s, mereka yang merasa
membawa aspi rasi atau penerus Masyumi (Majel i s Syuro
Musl i mi n Indonesi a), partai Islam terbesar setel ah kemer
dekaan, lebih suka mengi barkan bendera bulan bi ntang.
Mereka i ni mendi rikan Partai Bul an Bi ntang (PBB), Partai
Masyumi dan Partai Masyumi Baru dengan l ambang yang
mi ri p satu sama l ai n. Kaum reformis yang berada di PPP
juga enggan bergabung di PAN. Mereka tak bersedi a
untuk memul ai karir pol i ti k dari bawah l agi . Karena i tu
mereka tetap di PPP. Sementara Abdul Kadi r Zael ani , satu
di antara segel i nti r peri nti s reformasi yang berkal i - kali
masuk penjara karena menentang Soeharto, memi l i h
bergabung ke PBB.
Kedua partai berl abel Isl am PBB dan PPP bukan ti dak
tahu potensi Ami en untuk memenangkan pemi l u. Sebab
semua jajak pendapat dan pol i ng di medi a massa saat i tu,
termasuk Kompas, menempatkan Ami en pada posi si per
tama. Ami en bahkan mengunggul i presi den berkuasa BJ
Habi bi e dan Megawati Soekarnoputri . Tak heran bi l a PBB
dan PPP berebut menari k Ami en untuk di dudukkan di posi si
nom or 1 partai . Namun sang reformis menol ak dengan
al asan di pl omati s: baju partai Isl am bagi nya terlalu
sempi t. PBB yang kecewa akhirnya memi l i h Yusri l Ihza
Mahendra sebagai Ketua Umum. Sedang PPP tetap di pe
gang orang l ama. Al asan penol akan Ami en kemudi an
di mai nkan orang- orang yang ti dak menyukainya untuk
menggembosi kekuatan pemi mpi n reformasi i tu. Ini meni m
bul kan kerugi an di kedua pi hak sampai sekarang. Sebab
bai k kaum nasi onal i s, Isl am tradi si onal , maupun Isl am
modern ti dak memi l i ki tokoh dengan track record segemi
l ang Ami en.
Seti daknya ada l i ma kei sti mewaan Ami en yang tak
di miliki oleh pesai ngnya dari partai manapun saat i tu. Per
tama, Ami en tel ah mel engserkan Soeharto. Kedua, di a tak
pernah terl i bat dal am orba. Keti ga, di a bebas korupsi .
Keempat, di a di kenal jujur bai k ol eh mereka yang menyu
kainya maupun ol eh yang membenci nya. Kel i ma, di a tak
pernah main perempuan. Bahkan ahli sosi ol ogi yang satu
I nl berani mel awan AS dan IMF untuk kepenti ngan
bangsa. Buktinya tak sul i t di cari . Di a, sekadar menyebut
sebagi an saja, sudah mempersoal kan konsesi perusahaan
tambang emas AS Freeport sebel um Soeharto jatuh.
Paman Sam jel as meni l ai Ami en sebagai orang yang bi sa
merugi kan kepenti ngan mereka di Indonesi a. Toh mereka
tak mau terang- terangan menunjukkan ketidak
sUkaannya. Negara adi kuasa i tu mengambi l jal an berputar.
Mereka memi l i h untuk mendekati Ami en dari pada memu
suhi pemi mpi n kaum reformis i tu. Berkal i - kali Ami en senga
ja di undang kongres AS untuk menjel askan agenda refor
maslnya.
Hal i tu tentu saja membuat Ami en dan kaum reformis
bangga seperti mendapat dukungan. Namun l ewat jal an
di pl omasi tingkat ti nggi i tu pul a AS sebenarnya sedang
mengukur seberapa berbahaya Ami en bagi kepenti ngan
mereka di Indonesi a. Pada saat sama paman Sam mem
bi arkan semua kekuatan yang memusuhi reformasi tetap
hidup dan berkembang. Kaum reformis sendi ri terlalu nai f
untuk mengerti agenda- agenda orang l ai n, sehi ngga
tanpa sadar tel ah membi arkan Ami en di gembosi di depan
mata bai k ol eh pendukung status quo, Isl am tradi sonal i s,
maupun ol eh kal angan Isl am modernis yang seharusnya
mendukung. Meski tanpa komando, mereka seperti seiya
membangun ci tra bahwa Ami en adal ah agen negara super
power i tu. Ci tra yang terbangun i ni l ah yang mereduksi
kekuatan Ami en dan PAN.
Di si si l ai n menol ak Ami en, memang membuat partai
partai dan tokoh- tokoh Isl am semaki n i sl ami s dal am
ceramah dan kampanye pol i ti k. Cuma dal am tataran pol i ti k
praktis yang terjadi l ai n l agi . Mereka justru l ebi h prag
mati s. Li hat saja partai - partai Isl am. Bahkan PK yang
kemudi an berubah menjadi Partai Keadi l an Sejahtera
(PKS) pada pemi l u 2004, bisa mencal onkan si apa saja
sebagai pemi mpi n negara tanpa persyaratan ngjelimet.
Mereka cuma memasang persyaratan ketat untuk Ami en
dan orang- orang yang sebetulnya l ebi h dekat secara
i deol ogi . Persyaratan i tu di l upakan ketika dijadi kan ken
daraan ol eh kal angan l ai n tanpa al asan yang jel as. Ini
terl i hat ketika PKS tak mampu mengambil suara bul at saat
mau mencal onkan Ami en sebagai R- l pada pemi l i han
presi den tahun 2004. Tamsi l Linrung yang l oncat dari
PAN, Annis Mata, Adhyaksa Daul t (mantan Ketua KNPI)
dan orang- orang semacam i tu, yang bergabung bel a
kangan, terbukti mampu memberi warna l ai n kepada PKS.
Partai , yang awal nya memposi si kan di ri sebagai
penegak ni l ai - ni l ai Isl am i ni , pada saat yang pal i ng
di butuhkan, ti ba- ti ba ragu untuk menentukan Ami en
sebagai cal on presi den dari PKS. Nama Wi ranto dan SBY
muncul sebagai sai ngan Ami en di dal am partai i ni . Para
pendukung kandi dat i tu masi ng- masi ng ngotot untuk
memajukan jagonya sebagai capres dari PKS. Aki batnya
penentuan cal on i tu berl arut- I arut, sehi ngga berubah
menjadi kampanye negatif yang merugi kan Ami en.
Perkembangan i tu tentu menarik, bi l a tak bi sa di sebut
aneh. Semua kal angan pasti bi sa meneri ma bi l a orang
orang PKS yang i sl ami s i tu tak dapat menentukan pi l i han
antara Wi ranto dan SBY, sebab keduanya sama- sama
tentara, sama- sama purnawi rawan jendral , sama- sama
mantan orang dekat Soeharto dan sama- sama terl i hat
mampu beradaptasi di era reformasi . Namun ketika mereka
kesul i tan memi l i h antara Ami en, Wi ranto dan SBY, orang
menganggap PKS tel ah kehi l angan khi ttoh. Mesi n pol i ti k
PKS tak bi sa bekera buat Ami en pada putaran pertama
pi l pres, tapi bergerak efektif pada putaran kedua untuk
kemenangan SBY.
Sedang PBB, yang sejak jauh sebel um pi l pres sudah
menunjukkan keti daksukaannya pada Ami en, l angsung
merapat ke SBY. Akibatnya partai , yang saat i tu di pi mpi n
Yusril i ni , mendapa t hukuman l angsung dari pendukung
fanatiknya, sehi ngga menjadi partai gurem yang tak men
capai el ectoral threshol d pada pemi l u 2004. Padahal pada
pemi l u 1999, ketika masi h di recoki ol eh rivalnya dari
kal angan sendi ri Partai Masyumi dan Masyumi Baru, PBB
berada di urutan keenam dal am pengumpul an suara. Di a
berada satu ti gkat di atas PK yang berada di posi si 7 dan
ti dak masuk el ectoral threshol d. Namun petual angan
pol i ti k Yusri l , meski membuat perol ehan suara PBB jeblok,
berhasi l mengorbi tkan dua tokoh utama partai di Kabi net
Indonesi a Bersatu SBY-JK. Yusril di angkat menjadi Menteri
Sekretatis Negara (Mensesneg) dan MS Ka'ban, mantan
sekjen PBB yang kemudi an menjadi ketua umum partai ,
di angkat sebagai Menteri Kehutanan (Menhut).
Di si si l ai n gembosnya popul ari tas Ami en di kal angan
partai Isl am tak l antas membuat nama Ami en menjadi
semaki n popul er di kal angan aktivis pol i ti k yang rada
netral . Sebal i knya mereka mal ah sudah l ebi h dul u menu
tup pi ntu buat Ami en. Mereka sudah memi l i ki pl atform
sendi ri yang juga tak bi sa di tembus. Oposan pemberani
semacam Sri Bi ntang Pamungkas, mi sal nya, l ebi h senang
tetap di Partai Uni Demokrasi Indonesi a (PUDI) yang
di di rikannya. Demi ki an juga Muchtar Pakpahan. Aktivis
buruh, yang di bebaskan dari tahanan karena tuntutan
kaum reformi s, i ni l ebi h senang menjadi raja keci l di Partai
Buruhnya. Adi Sasono, tokoh LSM yang sebenarnya
sangat reformi s, tak bersedi a pula berada di bawah
Ami en. Di a mendi rikan Partai Daul at Rakyat (PDR). Abdur
rahman Wahid sami mawon. Dia bi ki n Partai Kebangki tan
Bangsa. Megawati tetap di PDIP. Tokoh Isl am yang juga
sangat reformis prof. Dr. Del i arnur mendi rikan Partai
Ummat Isl am (PUI) . Dr. Syahrir dari FEUI yang cukup
kri ti s, bi ki n pul a Partai Indonesi a Baru. Daftar i ni bi sa
di perpanjang mi salnya dengan tokoh muda radi kal kiri
Budi man Sujatmiko, dan l ai n- l ai n yang juga ogah ber
kumpul dal am satu partai dengan kaum reformi s . Namun
sebagai bahan renungan betapa hebatnya demokrasi
kepartai an i ni memecah- belah kaum reformis cukupl ah.
Budi man, sebagai mana di ketahui , berji baku merebut hati
rakyat pada pemi l u 1999 l ewat Partai Rakyat Demokratik
(PRD) . Namun jajanannya tak l aku, sehi ngga PRD hanya
menambah panjang daftar partai gurem yang tak meme
nuhi el ectoral threshol d untuk bi sa berl aga l agi di pemi l u
2004.
Serpi han- serpi han i ni l ah yang kemudi an harus berha
dapan dengan kekuatan l ama, pendukung status quo,
para pemi l i k modal yang ti dak i ngi n perubahan, kekuatan
i nternasi onal yang l ebi h senang mel i hat Indonesi a sebagai
pasar dari pada negara berdaul at, dan l ai n- l ai n. Memang
ti dak semua orang reformis tersedot ke dal am pusaran
demokrasi kepartai an. Sebagi an masi h bi sa menjaga jarak
atau tetap memel i hara i ndependensi nya. Mereka tak
mel ebur di ri dal am partai mana pun. Pengacara kondang
Adnan Buyung Nasuti on, sekadar menyebut sebagi an
saja, dan tokoh l egendari s gerakan l i ma bel as januari
(Mal ari ) Harri man Si regar termasuk dal am gol ongan i ni .
Harri man tetap di Indonesi a Oemokrasi Moni tor (Indemo),
organi sasi kemasyaraka tan (ormas) yang di di rikannya.
Tokoh reformasi l ai n yang juga tak l atah masuk parpol
adal ah Nurchol i s Maji d, Andi Mal arangeng dan Mul yana W
Kusumah. Namun pemi l u pertama di al am reformasi i tu
memang terlalu menari k untuk di bi arkan berl al u begi tu
saj a. Oengan kei ngi nan untuk membuat pemi l u yang
bagus dan fai r Nurchol i s, Adnan Buyung Nasuti on, Andi
Mal arangeng dan Mul yana W Kusumah kemudi an berga
bung dal am ti m 11 komi te pemi l i han umum (KPU), mewakili
kaum reformi s .
Oal am perjal anan waktu sebagi an besar kaum refor
mi s, bai k yang berada di parpol maupun ti dak, akhirnya
kel el ahan sendiri . Mereka i ni sebagi an l angsung mutung
dan kembal i ke habi tatnya di kampus seperti Arbi Sani t
dan Fai sal H. Basri , mantan Sekjen PAN. Sebagi an l agi
bergabung ke partai l ama yang l ebi h menjanji kan. Oi
deretan i ni bertengger nama- nama semacam pi us Lustri
l anang yang tak betah di PAN hengkang ke PDIP. Juga
Budi man dan Bi tor (PRO) yang bergabung ke PDIP setel ah
pemi l u 1999. Nuku Sul ai man (al marhum) dari PRO
Oemokrasi yang mul anya tak suka berpartai , i kut pul a
bergabung ke PDIP. Lal u Nurchol i s (al marhum) sempat
terjebak ikut konvensi Gol kar dan akhirnya terdepak
kel uar, karena urusan 'gizi : Reformis l ai n prof. Ryaas
Rasyid, yang sudah menguki r namanya beberapa waktu di
kabi net Gus Our sebagai Menteri Otonomi Oaerah, ikut
l atah bi ki n parpol menjel ang pemi l u 2004, bergandengan
tangan dengan Andi Mal arangeng.
Bersama Andi , Ryaas mendi ri kan Partai Oemokrasi
Kebangsaan (POKB) . Partai i ni i kut berl aga di pemi l u 2004
dan menambah panjang daftar partai gurem. Setel ah
pemi l u l egi sl atif Andi bersel i si h paham dengan Ryaas soal
cal on presi den (capres) . Ryaas, yang mengusung nama
Ami en di seti ap di skusi dan semi nar sebagai capres pal i ng
credi bl e, menjel ang pemi l i han mal ah mengunggul kan
pasangan Wi ranto dengan al asan l ebi h punya kans untuk
menang. Rasa hormat orang, terutama i ntel ektual kam
pus, kepada Ryaas l angsung anjlok setel ah i tu. Meski
demi ki an rasi onal i sasi Ryaas dal am menjatuhkan pi l i han,
kemudi an di adopsi ol eh tokoh- tokoh parpol untuk mendu
kung si apa saja yang di sukai . Ini sekal i gus menandai
matinya i deol ogi di duni a pol i ti k Indonesi a, menyusul
kemati an serupa di duni a ekonomi yang sejak awal bol eh
di bi l ang tertutup buat mazhab ekonomi non kapi tal i s .
Oal am perjal anan waktu partai - partai nampaknya
semaki n netral dan sangat berori entasi pada kepenti gan
sendi ri , kecual i pada saat kampanye. Para eksekutif
parpol lebih suka menyedi akan partainya sebagai ken
daraan bagi si apa saja yang i ngi n nai k ke panggung
kekuasaan dengan i mbal an tertentu. Ini teradi ti dak
hanya di tingkat nasi onal , tapi sampai ke daerah- daerah.
Bahkan partai pemenang pemi l u l egi sl ative 1999 PDIP tak
l uput dari kehi naan i tu. Berkal i - kali partai berl ambang
banteng gemuk i tu mel ecehkan kadernya sendi ri dengan
mencal onkan kader Gol kar atau TNI sebagai kepal a
daerah. Contoh yang pal i ng kasat mata tentu saja saat
pemi l i han Gubernur OKI Jaya. PDIP di bawah Megawati
Soekarnoputri mengajukan kembal i Suti yoso, orang yang
di anggap berbau orba dan di si nyal i r terl i bat dal am
penye-rangan kantor PDIP pada 26 Jul i 1996. Contoh l ai n
yang tak kal ah menyaki tkan kader PDIP adal ah pada
pemi l i han Gubernur Lampung. Megawati l ebi h senang
memajukan kader Golkar dari pada kader PDIP. Anehnya
saat sang kader maju juga dengan kekuatannya sendi ri
dan memenangkan pemi l i han, PDIP membi arkan kadernya
di makzul kan dan bahkan di tangkap dengan menggunakan
hel i kop ter seperti terori s. Oaf tar i ni bi sa di perpanjang,
mi salnya dengan kasus pemi l i han gubernur Bal i dan l ai n
l ai n, tapi sebagai contoh i tu saja cukupl ah.
PPP menambah kerunyaman i ni
ke tika menyedi akan dirinya sebagai
kendaraan buat Samudra Sukardi ,
kakak kandung orang penti ng PDIP
waktu i tu Laksamana Sukardi .
Laks, begi tu mentan Presdi r Li ppo
Bank i tu kerap di sapa, saat i tu
menduduki posi si strategi s Menneg
BUMN. Sedang Samudera sedang
berupaya keras untuk menduduki
kursi nom or satu di maskapai pe
nerbangan Garuda Indonesi a
Airways. Orang- orang
is
ti dewan berupaya keras
menempatkan Samudra Sukardi di posi si puncak Garuda,
persi s seperti l aiknya kampanye untuk mengangkat kader
nya sendi ri . Bi l a partai - partai besar bisa bersikap seperti
i tu, partai keci l tentu l ebi h bi sa l agi . Bahkan mungki n l ebi h
parah. Partai - partai gurem seperti dengan sengaja
menampi l kan di ri sebagai anggota tim sukses si apa saja
untuk duduk di kursi eksekutif. Oal am hal yang satu ini
PKS, yang di anggap sebagai partai yang pal i ng punya
pri nsi p, pun i kut bermai n. Contoh yang pal i ng bagus tentu
saja pemi l i han kepal a daerah (Pi l kada) OKI Jaya yang
akan berl angsung Agustus 2007. PKS ti dak berada di
bel akang Fai sal H Basri , ekonom kritis yang rel ati f bersi h
dan bebas orba. Partai i ni justru mengusung Adang
Oarajatun, mantan Wakapol ri yang punya dui t banyak.
Ketua Umum PKS Tifatul Sembi ri ng tak mal u- mal u
berbi cara soal i mbal an, ketika di tanya wartawan. "Orang
di a yang mau ni kah, masa enggak bayar mahar, " katanya
setengah becanda. Nama Fai sal H Basri akhirnya l enyap
dari bursa cal on, karena mi nusnya pendukung. Oi a sempat
mendatangi PDIP, tapi tak mendapat sambutan berarti .
2. Peserta dan Para Penyelenggara Pemilu
Pemi l u 1999 akhirnya di i kuti 48 parpol , termasuk 3
partai besar dari zaman orba (pPP, Gol kar yang mendapat
embel - embel partai , dan POI yang dal am perjal anan waktu
mendapat tambahan P). Artinya dal am sel eksi awal
sebel um pesta demokrasi i tu di l aksanakan tel ah gugur 93
parpol dari 141 yang terdaftar. Yang gugur i ni memang
kebanyakan parpol baru, bai k yang berasal dari kal angan
reformi s, partai baru pendukung status quo, maupun yang
berasal dari sempal an partai l ama. Mereka tak l ul us sel eksi
tim 1 1, alias tak memenuhi syarat admi ni stratif mi ni mal
untuk ikut berl aga sebagai peserta pemi l u. Meski sangat
menyedi hkan bagi orang- orang parpol tersebut, bagi
rakyat secara umum i tu menjadi bl essi ng i n di sgui sse.
Soalnya bi l a semua l ol os, dapat di bayangkan betapa
sul i tnya bagi pemi l i h saat pencobl osan. Sebab surat
suaranya akan menjadi l ebi h tebal dari pada majal ah
Tempo.
Pemi l u pertama di era reformasi i ni menel an bi aya Rp
1, 3 tri l i un. I tu berarti ada peni ngkatan hampi r 5 kali l i pat
di bandi ng pemi l u terakhir zaman orde baru ( Rp 233 mi l i ar)
yang cuma di i kuti 3 partai kl asi k (POI, Golkar dan PPP) .
Artinya peni ngkatan bi aya i ni jauh l ebi h keci l di bandi ng
peni ngkatan juml ah parpol peserta pemi l u yang meni ngkat
1 6 kali . Kedua pemi l u i tu, meski waktunya masi h berde
katan, tak bi sa di bandi ngkan dari si si manapun. Pemi l u di
zaman orba, termasuk pemi l u terakhir di tahun 1997,
pukul rata sangat tertutup. Penyel enggaraannya 100%
berada di tangan pemeri ntah, dal am hal i ni Departemen
Dal am Negeri . Ketua Pel aksananya adal ah Menteri Dal am
Negeri yang pada 1997 dijabat Rudi ni . Lembaga Pengawas
bol eh di bi l ang nol . Pada pemi l u terakhir memang peng
awas swasta mul ai i kut meramai kan dengan mendi rikan
Komi te Independen Pengawas Pemi l u (KIPP), tapi mereka
i ni mendapat perl akuan yang ti dak menyenangkan ol eh
rezi m orba. Bahkan Teater Terbuka Taman Ismai l Marzuki,
tempat mereka bersarang, di hancurkan aparat dengan
al asan mau di pugar. Pemi l u terakhir di zaman orba, yang
samasekal i menol ak parti si pasi pi hak manapun i tu, seperti
di ketahui cuma menghasi l kan akrobat pol i ti k.
Pesta demokrasi 1997, di tengah protes dan keru
suhan, tanpa mal u- mal u menghasi l kan waki l rakyat kel as
ari san kampung. Soeharto bersama orang- orang keperca-
yaannya menyel eksi seti ap cal on. Ini berlaku ti dak saJa
bagi mereka yang mewaki l i partai penguasa Gol kar,
utusan daerah dan utusan gol ongan, serta tentara, tapi
juga bagi mereka yang mewakili partai oposi si PPP dan
PDI. Tak heran bi l a rakyat di kota dan di daerah l ebi h
banyak di waki l i ol eh orang- orang yang tak mereka kenaI .
Kadang sang wakil pun bukan orang daerah i tu, bahkan
ti dak ti nggal di si tu. Partai - partai yang tel ah di kebi ri i tu
menentukan si apa yang mesti mewakili rakyat setel ah
di sel eksi ol eh ti m pemeri ntah. Kal au pemeri ntah sudah ace
terhadap nama- nama yang di sodorkan pengurus partai ,
maka jadi l ah di a cal on waki l rakyat. Bi l a suara yang
di kumpul kan cukup, maka jadi l ah di a anggota DPRMPR
atau DPRD I dan II. Bi l a Soeharto atau kadang di waki l i
Menteri Dal am Negeri tak berkenan, partai akan meng
gantinya dengan orang l ai n. Setel ah menjadi anggota
DPRMPR pun posi si mereka bel um aman. Sebab seti ap
waktu bi sa di - recal l bi l a Soeharto menganggapnya
mbel i ng.' Soeharto memang begi tu berkuasa sel ama 32
tahun. Di a bahkan bi sa menentukan si apa yang mesti
menjadi temannya dan si apa yang bol eh duduk di kursi
oposi si . Di coretnya nama- nama cal on l egi sl atif mantan
Masyumi atau penandatangan Peti si 50 sel ama masa orba
adal ah bukti yang tak terbantah.
Gol kar sendi ri , meski sel al u kel uar sebagai partai
pemenang pemi l u, tak punya kekuasaan apa- apa. Partai
i ni juga tak lepas dari sel eksi tim khusus yang di setir
Soeharto. Tokoh- tokoh masyarakat semacam Jimly Assi d
di qi , Adi Sasosono, Prof. Mul adi , Satrio Budi harjo Yudono
(Bi l l y Yudono), dan l ai n- l ai n tel ah di coret dari daftar col on
anggota l egi sl ati f dari golkar dal am Pemi l u terakhir orba
( 1997) juga karena Soeharto tak berkenan. Di si si l ai n
orang- orang yang di sukai sang patron, termasuk pejabat
ti nggi negara dan kel uarga Cendana, ti dak saja bol eh
menjadi cal on anggota l egi sl atif, tapi juga bol eh mem
boyong kel uarganya ke gedung waki l rakyat. Menpangab
Jendral Wi ranto termasuk dal am deretan orang- orang
yang di perkenankan i tu. Di a bersama anak dan i strinya
menjadi waki l rakyat dari Gokar pada pemi l u 1997.
DPRMPR ari san i tu kemudi an mengukuhkan kembal i
Soeharto menjadi Presi den R untuk ketujuh kalinya.
Padahal sel uruh tanah ai r bergol ak dan mengharapkan
perubahan radi kal , terutama dal am struktur pemeri ntahan.
Ini l ah yang akhirnya memi cu l ahi rnya gerakan reformasi
yang bergerak bersama badai krisis tahun 1998.
Pemeri ntahan transi si Habi bi e, harus di akui tel ah
berupaya keras mempersi apkan segal a sesuatunya, se
hi ngga bi sa mempersembahkan pemi l u berkual i tas pada
1999. Di a tak segan membuka pi ntu bagi l embaga
l embaga i ndependent dari dal am dan l uar negeri untuk
i kut menyaksikan dan mengawasi jal annya pemi l i han. Tak
heran bi l a l embaga- I embaga i nternasi onal pun berda
tangan, termasuk dana tentunya. Begi tul ah di sampi ng
menyedi akan anggaran Rp 1, 3 tri l i un buat hajatan besar
i tu, dana dari l uar pun ikut membanjiri republ i k. Uni ted
Nati on for Devel opment Program (UNDP), mi sal nya, meng
gel ontorkan USS 100 juta. Konon kemudi an dana i tu
di kurangi menjadi USS 80 juta, tapi kepasti an tentang i ni
masi h si mpang si ur.
Masuknya dana dari l uar bukannya tak membawa
dampak di dal am negeri . Mal ah sebal iknya. Pesta demo
krasi menjadi sesuatu yang tak l agi menakutkan, tapi
mal ah menyenangkan. Pemi l u di akhi r abad 20 i tu seperti
berubah menjadi proyek besar yang seti ap bagi annya bi sa
di tenderkan. UNDP, yang punya dui t grati san Rp 870 mi l i ar
(dengan kurs Rp 8700/US$), kebanji ran proposal dari
seki tar 40 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) . Ti dak
semuanya stok l ama memang, bahkan LSM dadakan
nampaknya l ebi h banyak. Si mak saja nama- nama i ni . KIPP
(Komi te Independen Pemantau Pemi l u), yang i ni memang
sudah di kenal . Lal u ada Unfrel (Uni versi ty Network for
Free and Fai r El l ecti on) . Persatuan Wartawan Reformasi
juga bi ki n ti m pemantau pemi l u. Hi mpunan Mahasi swa
Isl am (HMI) bi ki n ti m serupa. Kemudi an masi h ada Vi si
Anak Bangsa yang bi ki n i kl an bagus- bagus tentang pemi l u
di tel evi si .
Lembaga- I embaga semacam i ni ti dak saja meramai
kan i bukota negara, tapi juga merambah ke kota- kota
l ai n. Sekadar menyebut sebagi an saj a. Di Bandung ada
Komi te Nasi onal Pemantau Pemi l u (KNPP) yang konon
di di ri kan ol eh 10 LSM. Bi ar agak keren ada pul a yang
menghubungkan pemi l u dengan ekonomi , Komi te
Pemantau Pemi l u dan Pengembangan Ekonomi (KPPPE) . Di
Medan ada Lembaga Pemantau Pemi l u Independen (LPPI),
dan masi h banyak l agi . Bahkan Wahana Li ngkungan Hi dup
(Wal hi ), yang bi asanya mengurusi l i ngkungan, bi ki n Ci vi c
Educati on (CE) untuk mendi di k pemi l i h. Bagi UNDP i ni
tentu menggembi rakan, karena seti daknya penyumbang
dana dari 16 negara bi sa tahu dui t mereka terpakai .
Dana dari l uar tersebut jel as bukan satu-satunya l a
dang bi sni s . Yang dari dal am negeri pun l umayan basah.
Komi si Pemi l i han Umum (KPU) resmi pi mpi nan mantan
Mendagri Rudi ni , yang pegang dui t Rp 1, 3 tri l i un, juga
kebanji ran pemi nat. Apal agi proyeknya juga segudang.
Ada pencetakan formul i r pendaftaran dan pemanggi l an.
Yang i ni di bagi kepada beberapa perusahaan percetakan:
PT Marannu Anggareja, PT Metropos, CV Indonesi a
Pri nter, PT Pentas Cakra Bakti , PT Gol den Web,
CV. Yudhi stira, dan PT Paser Medi a Indonesi a.
Kemudi an untuk memantau pengumpul an suara di
daerah- daerah KPU butuh lS0 perangkat radi o SBB
seharga Rp 20 jutajuni t di tambah sejuml ah i tu untuk
sarana pendukungnya. Pani ti a daerah keci pratan bi ki n 270
ri bu set kotak suara. Konon harga termurah per set Rp 80
ri bu. Jadi total di butuhkan dana 21, 6 mi l i ar. Masi h buat
mereka yang di daerah adal ah pembuatan tempat pemu
ngutan suara (TPS) sebanyak 270 ri bu juga. Bi l a satu TPS
kompl i t berharga Rp 2S ri bu saja, maka dana yang mesti
di kel uarkan adal ah Rp 6, 7S mi l i ar. Bi aya keamanan pemi l u
bel um l agi di hi tung, tapi jangan khawati r preman ti dak
bakal dapat proyek i ni . I tu l ahan aparat negara yang
pal i ng tahu soal keamanan.
Lahan bi sni s l ai n yang tersedi a adal ah pengumpul an
dan di stri busi data. Yang satu i ni jel as butuh teknol ogi
canggi h. Proyeknya cuma bagi mereka yang bergerak
dal am bi dang i tu. Telkom berada di urutan pertama. BUMN
i ni di mi nta menyedi a- kan sarana sal uran komuni kasi data.
Sebagai penyedi a prasarana dan jasa di stri busi informasi
di tunjuk PT Asi atel . Perusahaan tel ekomuni kasi yang
berpusat di Hongkong i ni mengoperasi kan dua jari ngan
i ndependen: jasa faksi mi l i , dan voi ce servi ce network.
Lalu PT Mi tra Integrasi Informatika menyedi akan program
pengol ahan data i nternal KPU buat keperl uan anal i si s dan
admi ni strasi pemi l u. Konsorsi um perbankan kebagi an
menyedi akan perangkat dan jari ngan di seti ap kabupaten.
Masi h dal am soal teknol ogi informasi pemi l u, PT. Praweda
Ciptakarsa Informatika, jagoan teknol ogi informasi di
Indonesi a, di tunjuk sebagai konsul tan pengi ntegrasi an
Janngan dan si stem penghi tungan suara secara on l i ne
dan real ti me.
Yang menjadi pertanyaan bagai mana mereka yang
terl i bat dal am proyek besar pemi l u memperol eh order
bi sni s? "KPU cuma membuat rancangan. Kal au soal
pengadaan, i tu soal pemeri ntah, " jawab Ketua KPU Rudi ni
tegas. "Cara pel el angannya kan macam- macam. Kebe
tul an yang di pi l i h cara penunjukan l angsung, karena
keterbatasan waktu. Tapi semua di l akukan secara fai r.
Bi l a ti dak memenuhi syarat, ya di coret, " tambah waki l
Partai Keadi l an dan Pembangunan (PKP) i tu meyaki nkan.
Meski pun sudah cukup fai r menurut versi Rudi ni , da
l am praktiknya si stem penunjukan l angsung i tu meni m
bul kan konflik kepenti ngan banyak pi hak. Yang pal i ng jel as
adal ah saat mau mencetak surat suara. Berbagai kepen
ti ngan ikut bermai n di sana, termasuk oknum anggota
KPU. Hal i tu di akui Adnan Buyung Nasuti on, pengacara
kondang yang jadi waki l pemeri ntah di KPU. "Keputusan
untuk mencetak kertas suara, mi salnya berapa banyak
yang mesti di cetak, dan berapa percetakan mesti di l i bat
kan, memang berubah- ubah. I tu bi ki n bi ngung perusahaan
percetakan, " tutur Buyung terus terang. "Ada perusahaan
percetakan yang order cetaknya di ubah- ubah karena ada
ti ti pan dari sejuml ah anggota KPU. Mereka di duga jadi
beki ng beberapa perce takan. Ini yang bi ki n bi ngung, "
sambung pengacara seni or i tu cepat.
Soal order cetak- mencetak surat suara i ni memang
proyek besar. Betapa ti dak! Barang yang mau di cetak i tu
413 j uta l embar kartu suara. Mul anya akan di cetak di
atas kertas securi ty pri nti ng, sehi ngga ti dak mudah
di pal sukan seperti l ai knya buku cek, surat saham, uang,
dan sebagai nya. "Dengan teknik tertentu seti ap upaya
menggandakannya akan mudah terl i hat, karena di
l embaran ganda i tu akan tertulis copy atau ganda
mi sal nya," kata Di rektur PT. Karsa Wi ra Utama (KWU)
Zai nal Asi ki n.
Menurut Zai nal di Indonesi a cuma 14 percetakan
yang mempunyai i zi n dari BAKIN mencetak securi ty pri n
ting: PT Bal ai Pustaka, PT Grafi si ndo Mega Utama, PT
Karatama (anak perusahaan Peruri ), PT Wahyu Abadi , PT
Karsa Wira Utama, PT Sandi Pal a Arta, PT Swadana Eka
Grafi si ndo Sarana, PT Byok Utama Grafi ti Sel asi h, PT
Djakarta Computer Suppl i es, PT Sumber Cakung, PT
Stacopa Raya, dan PT Kartika Prama Tamas . Semua yang
di sebut di atas i tu berada di Jakarta. Kemudi an PT
Jasui ndo Ti ga Perkasa di Si doaro, PT Ari das Karya Satria
di Purwokerto. Sebel um teradi ganjang- ganjing soal
kemampuan dan bi aya cetak, 14 percetakan tersebut
hampi r pasti mendapat rezeki nompl ok. Apal agi 11 di
antaranya sudah mendapat order, dan 3 l ai nnya di ca
dangkan. KPU sendi ri tel ah memperkirakan bi aya per
l embarnya seki tar Rp 346, 5. Bayangkan berapa besar
ni l ai nya bi l a yang di cetak 413 j uta l embar?
Mega Proyek tersebut semul a di bagi dal am dua kon
sorsi um: satu di bawah pi mpi nan Balai Pustaka, dan yang
lain di bawah Grafi si ndo Mega Utama. "Kami ti dak
mel akukan tender, tapi di tunjuk ol eh KPU. Bal ai Pustaka,
membawahkan 5 percetakan, mendapat jatah 100 juta
l embar kartu suara, " kata Si swadi awal April 1999 saat
di wawancarai penul i s buat majal ah SWA tenang. Bi l a bi aya
per l embar, katakanl ah Rp 300 saja, maka total ordernya
sudah Rp 30 mi l i ar. Keuntungan yang bisa di sedot perce
takan pal i ng ti dak 10- 15% dari proyek. Namun semuanya
ti ba- tiba buyar. Pasal nya Sekjen Persatuan Perusahaan
Grafika Indonesi a (PPGI) Ji mmy Juneanto meragukan
kemampuan produksi para pemegang l i sensi security
printing tersebut. Menurutnya sel uruh perusahaan terse
but cuma mampu mencetak 72 juta l embar dal am 20 hari .
Padahal yang mau di cetak 400 juta l embar l ebi h. Di
sampi ng i tu semua bi ayanya di - mark up, sehi ngga
pemeri ntah akan di rugi kan Rp 100 mi l i ar l ebi h.
Mendapat serangan keras seperti i tu pemeri tah l an
tas putar hal uan, meski pun tetap pakai si stem tunjuk
seperti l azi mnya di masa Soeharto. Lalu di tunjukl ah 18
perusahaan l ai n untuk mencetak 413 juta l embar kartu
suara tersebut. Biaya per l embarnya cuma Rp 1 1 1,
sehi ngga total bi aya cetak cuma Rp 45 mi l i ar. I tu bel um
termasuk ongkos l i pat yang per l embarnya Rp 8. Jadi total
ongkos l i pat Rp 3,9 mi l i ar. Satu hal perl u di i ngat pen
cetakan ti dak l agi di l akukan dengan securi ty pri nti ng, tapi
kertas bi asa. Ketika di tanya mengapa ongkos cetak
securi ty printing begi tu mahal di bandi ng cetak bi asa,
Zai nal menjawab cepat "Itu ti dak bi sa di bandi ng. Maksud
saya i tu ti dak appl e to appl e. Membandi ngkannya harus
antara cetak bi asa dengan cetak bi asa, dan securi ty
pri nti ng dengan securi ty pri nti ng' " "Biaya pengamanannya
juga akan lebih mahal dengan cetak bi asa, karena semua
orang bi sa mencetak yang seperti i tu, " sambung Di rektur
KWU i tu.
Zai nal memang ti dak mengada- ada. Karenanya, jika
ti dak hati - hati , hal seperti i tu bisa menjadi satu potensi
konflik baru setel ah pemi l u. Namun pemeri ntah nampak
si ap menganti si pasi nya dengan membubuhkan semacam
materai, mi sal nya, sebagai bukti asl i . Cuma dal am hal i ni
tentunya Pak Rudi ni harus pul a menghi tung bi aya tam
bahan untuk i tu. Sebab materai dan pemasangannya
tentu tak gratis .
Itu baru dari si si bi aya. Bel um l agi bi l a di hi tung
potensi keti dakpuasan l ai n soal pencetakan tersebut.
Gejal anya sudah mul ai terli hat. Penunjukan percetakan
percetakan i tu, kata mantan Ketua DPD POI Jakarta
( 1989 - 1994) Alex Asmasubrata, berbau kolusi dan mai n
mata. Menurutnya ada percetakan mendapat order
mencetak 65 juta l embar, padahal sebenarnya ti dak
memi l i ki mesi n cetak sesuai spesifikasi KPU. Sebal i knya
ada yang punya kapasi tas besar dan mesi n sesuai
spesifikasi cuma mendapat order 15 juta l embar. Semen
tara ada perusahaan yang secara teknis ti dak mung kin
mel aksanakan sendiri pencetakan kartu suara, memberi
order kepada perusahaan l ai n.
Untungnya aroma bi sni s dan sal i ng si kut dal am
rebutan rezeki i ni ti dak merusak tujuan sebenarnya, yakni
bi ki n pemilu yang fair. Terlepas dari beberapa kekurangan
di sana- si ni yang ti dak terl al u pri nsi p, Pemi l u 1999 yang
di sel enggarakan pemeri ntahan transi si Habi bi e tel ah
di nobatkan menjadi pemi l u pal i ng fai r dan bersi h setel ah
pemi l u 1955. Ini di akui banyak pi hak dan pengamat,
termasuk duni a l uar. Hasi l nya?
3. Perubahan Peta Politik yang Mengecewakan
Golkar, yang sel ama 3 dasawarsa menjadi mesi n
pol i tik Soeharto pal i ng efektif, terbukti tak tergi l as habi s
di era reformasi . Di bawah kendal i Akbar Tanjung, yang
cerdi k, partai i ni berhasi l mengumpul kan 23. 741. 749 suara
atau 22, 44% dari total suara pemi l i h yang sah. Di a kel uar
sebagai runner up dengan 120 kursi di DPR. Artinya
di bandi ng pemi l u 1997 dan 6 pemi l u sebel umnya, suara
Golkar memang tergerus l uar bi asa. Tahun 1997 mantan
partai penguasa i ni mendapatkan 70% l ebi h suara atau
memborong 300 kursi l ebi h. Tahun 1999 sabuk jawara
di rebut POIP pi mpi nan Megawati dengan 35. 689. 073 suara
atau 33, 74% suara. Partai banteng bermul ut puti h i ni
memperol eh 154 kursi di parl emen. Partai l ama PPP berada
di urutan keti ga dengan 1 1 . 329. 905 suara atau 10, 71%.
Di a mendapatkan 58 kursi di parl emen. Artinya di bandi ng
pemi l u terakhir di masa orba, PPP kehi l angan 31 kursi .
Sedang PDI wari san orba di bawah Suryadi terpuruk jauh
ke posi si 12. Di a Cuma mengan tongi 345. 720 suara. Partai
i ni cuma memperol eh 2 kursi dari jatah pembagi an kursi
si sa. Jika di bandi ngkan dengan pemi l u 1997, POI kehi l a
ngan 9 kursi dan tentu saja ti dak masuk el ectoral
threshol d.
Angka- angka di atas dengan gambl ang membuktikan
bahwa memang ada perubahan luar biasa dal am pemi l u
l egi sl atif pertama pasca orba i tu di bandi ng pemi l u- pemi l u
sebel umnya. Meski demi ki an ada juga banyak hal yang
patut di sesal i , yai tu pemi l u pertama i tu sekal i gus mem
buktikan bahwa kaum reformis bel um mendapat tempat di
hati rakyat yang nasi bnya sedang di peruangkan mereka.
Li hat saja PAN dan Partai Keadi l an (PK), mi salnya. PAN,
partainya kaum reformis cuma mengantongi tak sampai
10% suara atau tepatnya 7. 528. 926 suara pemi l i h. Arti
nya hanya seki tar 7, 12% pemi l i h yang memi l i h PAN. Partai
yang di pi mpi n ami en Rais i ni berada pada posi si 5 dan
mendapatkan 34 kursi . Ini pada gi l i rannya membuat Ami en
maw as di ri dan mundur dari bursa pemi l i han presi den.
"Saya ti dak mau menjadi presi den ten persen, " katanya
setengah kecewa setengah bersel oroh. PAN berada di
bawah Partai Kebangki tan Bangsa yang membawa ger
bong nahdhi yi n. Partai yang di dirikan Abdurrahman Wahi d
i ni memperol eh 13. 336. 982 suara dan mendapatkan 51
kursi parl emen.
Sedang partai kaum reformis dari kampus PK berada
di urutan ketujuh dengan 1 . 436. 565 suara. Partai i ni
hanya mendapat 7 kursi di parl emen dan ti dak masuk
dal am el ectoral threshol d. Artinya di a hanya punya dua
pi l i han: mati atau ganti nama untuk bi sa berl aga l agi
dal am pemi l u 2004. PK memi l i h yang kedua dengan
menambah S (Sejahtera) di bel akangnya. PK yang
kemudi an berganti nama menjadi PKS memang mel akukan
berbagai pembenahan di sana- si ni dan tampi l gemi l ang
pada 2004 yang di i kuti 24 parpol . PKS mengal ahkan PBB
yang semul a reformis tapi memudar dan semaki n
kehi l angan si mpati ummat. PBB mengumpul kan 2. 049. 708
suara pada 2004 dan berada di urutan ke 7. Oi a seperti
bertukar tempat dengan PKS yang menduduki posi si 6.
PBB hanya memperol eh 13 kursi dan ti dak masuk el ectoral
threshol d. Artinya partai , yang kini di pi mpi n MS Ka'ban, i ni
hanya punya dua pi l i han: mati atau ganti nama bi l a i ngi n
berl aga pada 2009.
Sebenarnya bi l a mau berpikir rasi onal , setel ah pemi l u
1999 yang di kikuti 48 parpol , partai -partai yang berada di
bawah urutan ketujuh bol eh di sebut sebagai deretan
partai gurem. Hasi l pemi l u i tu mesti nya memberi pen
cera han kepada para pemi mpi n dan pengurusnya. Artinya
para pemi mpi n partai -partai tersebut, baik yang merasa
di ri reformis maupun yang hanya menjal ankan peri ntah
kekuatan l ama, ti dak perl u l agi mengerahkan tenaga,
pi ki ran dan dana untuk berl aga l agi di pemi l u beri kutnya.
Bergabung saja dengan partai l ai n atau sekal i an bi ki n fusi
partai gurem seluruh Indonesi a. Hi tung- hi tungan di atas
kertas menunjukkan bi l a partai - partai gurem i tu berfusi ,
pada 2004 mi ni mal mereka bi sa memperol eh 35 kursi .
Sebagi an memang memi l i h mati , tapi si sanya tak meng
gabungkan di ri . Partai - partai gurem i tu mengganti l ogo
dan nama untuk berl aga l agi .
POIP sendiri sebagai pemenang pemi l u l egi sl ative
pada 1999 tak berhasi l mengantarkan sang ketua kharis
mati s Megawati Soekarnoputri sebagai R- l , Si dang pari
purna MPR pada Oktober 1999 memi l i h Abdurrahman
Wahi d sebagai presi den. Ini teradi begi tu cepat setel ah
pertanggungjawaban Habi bi e di tol ak dan Ami en Rais
menyatakan tak bersedi a menjadi presi den ten persent.
Gus Our yang partainya (PKB) hanya mengantongi seki tar
13 juta suara di daul at untuk maju dal am pi lpres menjadi
pesai ng Megawati dari PDIP yang punya 33 juta sara
l ebi h. Yusril Ihza Mahendra dari PBB kemudi an juga ikut
berl aga, sekal i gus menjaga kemungki nan Gus Our mundur
di tengah jal an. Ahl i hukum tata Negara i tu maju ke
gel anggang bukan tanpa perhi tungan. Sebab bi l a Gus Our
mundur dari pemi l i han, maka di a akan menjadi satu
satunya pesai ng Mega. Bi l a i tu benar- benar teradi , maka
bukan ti dak mung kin Yusril akan memenangkan pemi l i han
di tengah arus penol akan terhadap presi den wani ta.
Namun perhi tungannya mel eset. Gus Our tak mundur
dan terpi l i h menjadi R - 1 . Si dang yang sama kemudi an
menempatkan Megawati sebagai R- 2. Pemi l i han berakhi r
di si tu. Ti dak seperti yang semul a di janji kan Gus Our:
"Mas Ami en memi l i h saya. Saya memi l i h Mega. Nanti Mega
akan memi l i h Ami en. " Terl epas dari kejadi an- kejadi an
sebel umnya, hasi l akhi r i tu tel ah menyel amatkan Indo
nesi a dari kemungki nan anarki aki bat keti dakpuasan
massa banteng. Begi tul ah Gus Our kemudi an menjadi R- 1
di dampi ngi Megawati sebagai R- 2. Ami en Rai s, pemi mpi n
kaum reformis menjadi Ketua MPR. Sedang Akbar Tanjung,
sang ketua Golkar, menjadi ketua DPR. Habi bi e kemudi an
menyerahkan kekuasaannya kepada Gus Dur dengan
tersenyum, tanpa beban. Di a menjadi presi den pertama
republ i k yang turun dengan proses normal konsti tusi onal .
Dua presi den sebel umnya tel ah di turunkan l ewat proses
yang l ai n.
Sayangnya tradi si i ni tak berl angsung l ama. Presi den
Abdurrahman Wahi d, yang muncul dari pemi l i han yang fai r
ol eh waki l rakyat di MPR, terpaksa di hentikan di tengah
jal an ol eh l embaga terti nggi negara i tu. Ti ndakan
ti ndakan presi den di anggap tel ah meni mbul kan keresahan
wakil rakyat di dewan, partai - partai pendukung kabi net
yang menteri - menterinya di pecat, dan sebagai nya. Mega
wati Soekarnoputri, pemi mpi n partai pemenang pemi l u
l egi sl atif, akhirnya di daul at menggantikan presi den yang
mempunyai energi l uar bi asa i tu sampai 2004. Kekuasaan
Mega juga di anggap mengecewakan banyak pi hak,
terutama dal am urusan penjual an aset- aset negara, tapi
tak sampai meni mbul kan i mpeachement (penyi dangan
presi den ol eh waki l rakyat) .
Pada akhi r kekuasaannya presi den Megawati berhasi l
menyel enggarakan pemi l u l egi sl ati f dan pemi l i han presi den
dan wapres secara l angsung. Sebagai mana Habi bi e, Mega
pun tak terpi l i h menjadi R - 1 dal am pemi l i han presi den
yang di sel eggarakannya. Susi l o Bambang Yudhoyono,
mantan Menko Polkam pada kabi net Gotong Royong
Mega- Hamzah yang di anggap teraniaya pada masa Mega,
memenangkan si mpati pemi l i h. Partai Demokrat, yang
menjadi kendaraannya, adal ah partai baru dan bukan
pemenang dal am pemi l i han l egi sl atif. Meski demi ki an
orang super penti ng Partai Demokrat i tu berhasi l
menggandeng Jusuf Kal l a, kol eganya di kabi net sebel um
nya yang menjadi Ketua Gol kar. Hebatnya l agi Jusuf dari
Golkar, yang berhasi l memenangi pemi l u l egi sl ati ve, mene
ri ma posi si R- 2. Mega akhirnya turun dari posi si R- 1
secara normal konsti tusi onal dan menjadi orang kedua
setel ah Habi bi e.
Di bandi ng pemi l u 1999, pemi l u 2004 sebetulnya sa
ngat i sti mewa di l i hat dari si si penyel enggaranya. Pemi l u
1999 bol eh di bi l ang pada seti ap jenjangnya mel i batkan
partai pol i ti k. Sedang pemi l u 2004 di tangani oleh orang
orang kampus dan tokoh- tokoh l embaga swadaya masya
rakat (LSM) , dengan al asan untuk menghi ndari konfi k
kepenti gan. Kal au saja penyel enggaraannya menjadi l ebi h
bersi h dan bagus, tentu Indonesi a bi sa menawarkan
konsep i tu kepada duni a. Sayangnya yang teradi justru
sebaliknya. Pemi l u 2004 coreng- moreng aki bat berbagai
kecurangan dan korupsi yang mel i batkan orang- orang
penti ng KPU. Pembuatan kotak dan surat suara, mi sal nya,
pada masa i ni di tangani l angsung ol eh pusat. Padahal
untuk membuatnya ti dak di perl ukan teknol ogi canggi h.
KPU pusat sebenarnya cukup menetapkan spesifikasi dan
menyedi akan bi aya pembuatannya.
Namun orang- orang kampus dan LSM i tu berambi si
membuat sesuatu yang i sti mewa. Kotak suara, mi sal nya,
di buat dari l empengan al muni um atau baja tipis bi sa
di gunakan l agi pada pemi l u- pemi l u beri kutnya. Idenya
l umayan bagus, cuma pel aksanaannya akan sangat
menyul i tkan. Karena penyimpanan kotak suara al umuni um
atau baja ti pi s sebanyak 2, 195 juta uni t sel ama 5 tahun,
akan memerl ukan gudang- gudang yang banyak dan
menel an bi aya sangat besar. Lagi pul a untuk apa? Hal - hal
keci l seperti i tu l upa di pi kirkan orang- orang KPU asal
kampus. Di sampi ng i tu, karena di tangani l ang sung ol eh
pusat, maka pani ti a daerah hampi r tak kebagi an rezeki
dari hajatan akbar i ni . Hal i ni di anggap amat menge
cewakan, sebab Indonesi a tel ah memasuki era otonomi
daerah. Aki bat pemusatan i ni tentu saja bi aya menjadi
l ebi h mahal , karena ada ongkos transportasi dari Jakarta
ke daerah- daerah, di sampi ng rawan korupsi, kerusakan di
jal an dan penyimpangan tentunya.
Terl epas dari segal a peri sti wa yang mengi ri ngi nya,
pemi l u l egi sl atif dan pemi l i han presi den dan wapres secara
l ang sung tel ah berhasi l di buat dengan sukses. Pemi l u dan
pi l pres 2004 i ni tel ah menghadi ahi Indonesi a SBY- JK seba
gai presi den dan wakil presi den pi l i han rakyat. Cuma
dampak ikutannya masi h ada yang mengganjal , sekal i gus
memberinya perbedaan yang mencol ok dari pemi l u sebe
l umnya. Pemi l u 1999 mel ahirkan seorang bi ntang, yai tu
prof. Dr. Harun al Rasyi d. Pakar hukum Tata Negara
Fakul tas Hukum Uni versi tas Indonesi a i ni di ni l ai sebagai
anggota KPU yang pal i ng berdedi kasi dan memi l i ki i nte
gri tas ti nggi di tengah penampi l annya yang sederhana.
Di a bahkan menol ak fasi l i tas mobi l di nas untuk tugasnya
di KPU.
Si kap seperti i tu tak di pertontonkan anggota KPU
2004, yang sejak awal sudah memi nta berbagai fasi l i tas
kendaraan. Chusnul Mari yah, mi sal nya, tel ah memi nta
mobi l Honda CRV terbaru untuk menambah kren penam
pi l annya sebagai anggota KPU yang terhormat. Peti nggi
KPU yang l ai n juga punya mi nat serupa terhadap kenda
raan bagus. Hanya Annas Urbani ngrum yang merasa
cukup dengan Toyota Kijang. Lal u ketika pemi l u berakhir,
beberapa orang penti ng KPU, antara l ai n: Ketua KPU
Nazaruddi n Syamsuddi n, Mul yana W Kusumah, Daan
Di mara, Rusadi Kantaprawi ra dan Safder Yusacc masuk
bui . Mereka terbukti korupsi di pengadi l an mul ai soal
tender sampai dana rekanan. Sedang anggota KPU yang
l ai n masi h anteng- anteng tanpa di usi k ol eh abdi hukum
sampai sekarang. Mereka i ni antara l ai n: Chusnul Mar'iyah
dan Annas Urbani ngrum. Ini meni mbul kan kesan bahwa
tel ah teradi tebang pi l i h di KPU. Mestinya hal seperti i tu
bi sa di sel esai kan secara el egan, mi salnya dengan memeja
hijaukan semua anggota KPU tanpa kecual i , tentu
pengusaha- pengusaha yang terl i bat juga harus di adi l i .
Yang bersal ah bi ar mendapat hukuman untuk mendapat
kan efek jera. Yang ti dak bersal ah mesti di bebaskan demi
hukum. Nantinya dengan perti mbangan jasa-jasa mereka,
presi den tentu bol eh saja memberi pengampunan.
Di sampi ng semua hal yang tel ah di paparkan di atas,
ada satu hal yang sangat jel as tapi jarang di pi kirkan
orang, yai tu kemampuan Golkar beradaptasi di era
reformasi . Partai yang di besarkan orba i ni hanya sekal i
grogi menghadapi pemi l u di era reformasi , yai tu pada
1999. Kekuatan reformasi tak cukup kuat untuk mem
bubarkan partai beri ngi n. Hasi l nya? Dal am keadaan kagok
dan grogi pun partai i ni masi h mampu kel uar sebagai
runner up. Sedang pada pemi l u 2004 di a sudah mampu
berdi ri di atas kuda- kudanya yang kokoh dan kel uar
sebagai jawara mengal ahkan ri val l amanya PPP dan PDIP.
Sedang kaum reformis semaki n kehi l angan kepercayaan
di ri setel ah menel an berbagai kekal ahan di arena pol i ti k.
Sebetulnya setel ah pemi l u 1999 ada satu kesempatan
untuk menghukum partai yang di besarkan orba i ni , yai tu
ketika Akbar Tanjung, sang pemi mpi n Golkar saat i tu yang
juga menduduki posi si Setneg pada saat pemi l u di sel eng
garakan ( 1999) , di anggap terbukti tel ah menyal ahguna-
kan wewenang dan uang negara untuk kepenti ngan
partai .
Akbar tak masuk bui dan Golkar tak mendapat
hukuman apa- apa. Kei ngi nan kaum reformi s, yang dal am
hal i tu bol eh di bi l ang di waki l i ol eh PAN dan PK, untuk
membuat Pani ti a Khusus (pansus) tak di akomodasi ol eh
waki l rakyat dari partai -partai l ai n. PDIP, yang mestinya
mendukung kaum reformi s, saat i tu mal ah berdam- pi ngan
dengan Golkar menentang pansus . Padahal bi l a pansus
di gel ar, bukan ti dak mungki n Golkar akan mendapat sangsi
pol i ti k. Sangsi nya tentu bi sa bermacam- macam. Yang
pal i ng buruk adal ah di bubarkan. Sedang yang kurang
buruk adal ah di skual ifi kasi , mi salnya partai beri ngi n ti dak
bol eh mengikuti 2 kali pemi l u beri kutnya. Sangsi atau
hukuman seperti i tu dapat di pastikan akan meni mbjul kan
efek jera bagi si apa pun untuk mengul angi kesal ahan
serupa di kemudi an hari .
Setel ah i de pansus i tu kandas, maka tak ada al asan
l agi untuk memi nggi rkan Golkar dari arena pol i ti k. Pel uang
i tu mel ayang. Ini menambah panjang kekecewaan rakyat
kepada waki l - waki l nya di dew an setel ah serentetan
kekecewaan yang sul i t di sebut satu per satu. Doyannya
mereka bi ki n rapat di hotel - hotel mewah, padahal sudah
memi l i ki gedung dan ruang si dang yang bagus, adal ah
sal ah satunya. Dal am hal i ni contohnya tak sul i t di dapat.
Bersi dang dan mengi nap di Hotel Mul i a, Senayan mi sal nya,
menjel ang pemi l i han gubernur B1. Lal u masal ah studi
bandi ng ke l uar negeri yang tak bermanfaat, di saat
rakyat banyak kel aparan, di goal kannya rancangan per
bai kan Undang- Undang No 13/2003 ten tang ketenaga
keraan yang sangat merugi kan karyawan, tak berdaya
nya mereka dal am masal ah l umpur Lapi ndo, dan asi h
banyak l agi . Sebetulnya anggota dew an hasi l pemi l u
demokratis sudah mengecewakan sejak memual i kiprah
nya. Kasus Trisakti, Semanggi I dan II, mi sal nya,
di nyatakan sebagai peri sti wa bi asa, ti dak ada pel ang
garan hak azasi manusi a ( HAM) berat, dal am si di ng yang
di pi mpi n Asmara Nababan dari PDIP. Peruangan kaum
reformis dari PAN dan PK kandas di si tu. Lal u ada l agi
pemagaran gedung DPRjMPR seti nggi 4 meter, dan masi h
banyak l agi . Golkar, meski tak l agi sebesar dul u, nampak
nya l ebi h mampu menentukan arah kebijakan di negeri i ni
di bandi ng partai mana pun. Partai i ni nampaknya akan
menjadi sal ah satu karya monumental Soeharto yang
akan bertahan l ama.
4. Mesin Politik Bernama Golkar
Golkar memang uni k. Di a seperti memi l i ki seratus
nyawa. Sel ama 3 dasawarsa dia menjadi peserta pemi l u
dan sel al u kel uar sebagai pemenang. Cuma entah karena
apa, dia tak pernah menyebut di rinya partai pol i ti k.
Kadang orang menganggapnya sebagai keajai ban duni a
yang kedel apan. Al asannya sederhana saj a: meski men
jadi pemenang pemi l u terus- menerus, mi sal nya, Golkar tak
pernah bisa memi l i h pemi mpi nnya sendiri . Ada Ketua
Dewan Perti mbangan, yai tu Soeharto yang menentukan
segal anya. Sedang dua partai l ai nnya, yang mestinya
menjadi partai oposi si , menambah keajai ban i tu dengan
berusaha mengambi l hati sang Ketua Dewan Perti mbangan
Gol kar. Mereka berpacu untuk mencal onkannya menjadi
presi den. Jadi ada perl ombaan yang aneh di si tu. Ini
bahkan teradi sampai pemi l u terakhir di masa orba
( 1997), saat seluruh tanah ai r sudah bergol ak menol ak
pencal onan kembal i Soeharto. Golkar merebut 70% l ebi h
suara pemi l i h pada pemi l u 1997 i tu. Kemudi an anggota
MPR hasi l pemi l i han, pl us mereka yang di angkat dan
di tunjuk, secara akl amasi memi l i h kembal i sang jendral
besar sebagai R - 1 .
Kejadi an i tu sungguh l uar bi asa dan mengundang
kekaguman. Bahkan pada akhi r dekade '80-an Ronal d
Reagan pun sempat menyambangi nya, speci al untuk
memi nta resep dari sang jendral . Saat i tu Soeharto tel ah
menjadi presi den untuk kel i ma kalinya. Sedang si Rambo
sudah dua kali menjabat presi den AS, batas maksi mal
yang di benarkan konsti tusi negaranya. "Anda I nl l uar
bi asa. Bi sa sampai 5 kal i terpi l i h sebagai presi den. Peri ode
depan pun nampaknya akan terpi l i h l agi . Apakah Anda
punya resep khusus untuk saya agar bi sa di pi l i h l agi ?"
Demi ki an kira- kira pertanyaan Reagan. Seperti bi asa
Soeharto ti dak menjawab. Di a hanya ter- senyum. Reagan
menunggu resep i tu dengan harap- harap cemas sel ama 2
hari kunjungannya. Namun apa l acur, jawaban i tu tak
kunjung di beri kan sampai ketika di a mau naik pesawat
kembal i ke negerinya. Di tangga pesawat di a mel angkah
perl ahan, mengharap bi si kan dari jendral besar i tu, tapi
tak ada tanda- tanda Soeharto akan menjaw ab. Penasar
an, di a pun berbal i k dan mendekati Soeharto. "Anda
belum menjawab pertanyaan saya, " katanya sok akrab.
Soeharto tersenyum, l al u menari k l eher reagan agak ke
bawah. Di a berbi si k di tel i nga pemi mpi n AS i tu: "Bikin saJa
Gol kar! "
Fragmen di atas, meski pun cuma joke pol i tik, harus
di akui merupakan potret yang tepat ten tang kehebatan
Gol kar. Betapa ti dak! Lewat kerasama 3 jal ur: Abri, Biro
krasi , Gol ongan Karya (ABG) partai penguasa i tu berhasi l
mengantar Soeharto ke jabatan Presi den tujuh kal i . Kal au
saja ti dak ada krisis ekonomi pertengahan Juli 1997,
keadaan mungki n akan terus seperti i tu. Namun kenya
taan berbi cara l ai n. Krisis ekonomi datang, sekal i gus
membongkar penyel ewengan, kesal ahan kebijakan, dan
skal a priori tas yang sampai saat i tu berhasi l di tutupi .
Masa java Golkar pun kemudi an terlempar sejenak ke
masa l al u. Apal agi setel ah kekuatan reformasi berhasi l
memaksa Soeharto berhenti dari jabatan Presi den. Golkar
seperti tak punya tenaga dan renta. Kaum reformis dan
i ntel ektual kampus mencapnya sebagai mesi n pol i tik
Soeharto, yang harus bertanggungjawab atas bekeranya
si stem pol i ti k bi rokrati s otori ter sejak 1971 sampai Mei
1998.
Setel ah Soeharto berhenti , Golkar seperti kehi l angan
perekat. Komponen- komponennya mul ai merenggang.
Yang pertama memperl i hatkan gejal a i tu tentunya MKGR
(Musyawarah Kekel uargaan Gotong Royong) . Di pi mpi n
Ketuanya Mi en Sugandhi dan sekjennya Abdul l ah Puteh.
Satu (dari tri karya) pi l ar utama Golkar i tu memprokl a
mi rkan MKGR menjadi partai , 27 Mei 1998. Di a mengkl ai m
di dukung 27 DPD (cuma keti ka i kut pemi l u 1999, partai
MKGR hanya mendapat 204 ribu suara l ebi h sedi ki t dan
tak mendapat 1 kursi pun di parl emen) . Janda medi ang
Sugandhi (pendi ri MKGR 3 Januari 1960) i tu sendi ri
sebel um pemi l u memang sudah mendapat tantangan dari
kader- kader MKGR di Gol kar. Mereka, antara l ai n Zaenal
Bi ntang dan Irsyad Soediro, yang kemudi an mendi rikan
Presi di um Komi te Nasi onal Penyel amat MKGR. Zaenal cs
memi nta Mi en mundur dari ormas i tu. Dua pi l ar yang l ai n,
Koperasi Usaha Gotong Royong (Kosgoro) dan Sentral
Organi sasi Karyawan Swadi ri Indonesi a (Soksi) , mengambi l
si kap menanti sambi l mel i hat arah angi n dari berbagai
kemel ut pol i tik pasca Soeharto.
Kemel ut di MKGR bol eh di bi l ang hanyal ah ri ak keci l di
panggung pol i ti k Indonesi a pasca Soeharto. Gel ombang
pasangnya justru ada di gol kar. Li hat saja bagai mana
serunya perseteruan di tubuh partai i tu. Harmoko, sang
Ketua Umum yang dul u di puji - puji karena berhasi l
memenangkan golkar sampai merebut l ebi h 70% suara,
di kecam sebagai orang yang menjerumuskan Golkar dan
Soeharto. Pada 3 Juni 1998 di a di mi nta mundur ol eh 8
pi mpi nan DPD Golkar. Kemudi an 23 DPD (Dewan Pi mpi nan
Daerah) berhasi l memaksakan musyawarah l uar bi asa
(munasl ub) l ebi h cepat dari jadwal semul a (Oktober 1998)
menjadi 9 - 11 Juli 1998.
Lebi h heboh l agi ketika mau membentuk pani ti a
munasl ub. Golkar, yang ti dak bi asa konfi k, mal ah menun
jukkan potensi konfi k kepenti gan yang besar. Anehnya,
jika kaum reformis di panggung pol i ti k Indonesi a berhasi l
menurunkan Soeharto, di Golkar justru kubu Soehartoi s
menang. Tanda- tandanya terli hat keti ka kubu Soehartoi s
berhasi l memborong kepani ti aan munasl ub: Ary Mardjono,
yang di kenal dekat dengan mba Tutut, terpi l i h sebagai
Ketua Steeri ng Commi tee (pani ti a pengarah) ; Aulia
Rahman, yang di kenal sebagai 'ketua tim ajudan Tutut,
menjadi Ketua organi zi ng commi tee; dan Waski to
Reksohadiprodjo, juga orang dekat Cendana, menjadi
Ketua penyel enggara. Mereka berhasi l mengal ahkan Kubu
Harmoko yang mulai kehi l angan petunjuk.
Pada hari - hari berikutnya terl i hat perpecahan di tu
buh Golkar maki n parah. "Suka atau tidak suka harus saya
akui, i ni memang kemel ut pal i ng parah dan meng
khawatirkan dal am sejarah Golkar," kata Ketua Umum PP
Kosgoro Drs . Bambang W. Soeharto terus terang waktu
i tu ketika di temui penul i s untuk majal ah SWA. Di a memang
ti dak mengada-ada. Ti dak butuh anal i si s pol i ti k ngjel i met
untuk mengetahuinya. Dengan pandangan kritis saja ter
hadap kiprah mereka yang terl i bat, dapat di ketahui di
Golkar saat i tu ada beberapa kubu sal i ng berhadapan.
Pertama, Kubu Harmoko- Gafur yang di dukung Habi bi e.
Mereka I n! mencal onkan Mensesneg Akbar Tanjung
sebagai Ketua Umum (ketum) Gol kar. Di hadapan mereka
berdi ri kubu status quo yang di dukung Cendana.
Lal u dari kiprah dan pernyataan mereka di medi a
massa terli hat di kubu status quo ada dua kel ompok:
pertama yang berhubungan l angsung dengan Soeharto,
dan yang ti dak berhubungan dengan mantan presi den i tu.
Di kel ompok yang berhubungan l angsung ada mantan
Wapres dan Ketum Golkar Sudharmono, dan pi ni - sepuh
Soksi dan dukun pol i tik Suhardi man. Putra- putri Soeharto:
mba Tutut dan Bambang Tri hatmodjo, dan putra pak Dhar
sendi ri , Tantyo Adji Pramudyo Sudharmono masuk di
gerbong i tu. Di gerbong yang ti dak berhubungan l angsung
dengan Soeharto berdi ri mantan Menhankam Edi
Sudradjat. Di a di dukung mantan wapres Tri Sutrisno
(ketua Pepabri ) , dan 21 DPD Golkar yang berasal dari jal ur
A (Abri ) .
Di sampi ng i tu masi h ada kel ompok l ai n, seperti
Harsudi ono Hartas (mantan kassospol Abri) bersama
mantan wakasad Soeradi , Ketua Yayasan Kerukunan
Persaudaraan Kebangsaan Bambang Tri antoro dan Theo
Syafei dkk. Yang terakhir i tu kemudi an hengkang ke PDIP
dan menjadi orang kuat yang mendampi ngi Megawati . Di
l uar i tu ada kel ompok 45 agak kri tis : Kemal Idri s, Soerono,
Hasnan Habi b, Rudi ni , dan Ali Sadi ki n. Wahono, mantan
Ketua DPP Golkar dan Ketua DPRMPR peri ode sebel um-
nya, awal nya punya agenda sendiri tapi kemudi an ti dak
terdengar l agi . Bel akangan semua kel ompok i tu, di l uar
kubu Harmoko-Gafur, seperti bersatu dan mencal onkan
Edi Sudradjat. Forum Komuni kasi Putra- putri Purnawi ra
wan Indonesi a (FKPPI) berperan besar dal am memper
satukan VISI mereka. Yang berbeda mungki n cuma
Sudharmono, yang menghendaki Ary Mardjono menjadi
Ketua Umum Gol kar.
Berhasi l nya di satukan kel ompok- kel ompok pendukung
Edi Sudradjat i tu seperti mel engkapi kemenangan kubu
cendana, yang sebel umnya berhasi l memborong kepani
tiaan munasl ub. Apal agi setel ah Soeharto membatal kan
pertemuan ti ga jal ur (Abri, Birokrasi, dan Golkar) yang
sedi anya di adakan di Cil angkap atas prakarsa Presi den
Habi bi e. Semua pakar dan pengamat sepakat di batal
kannya pertemuan 3 jal ur tersebut menunjukkan bahwa
Soeharto masi h kuat. Hal i tu di akui Ami en. "Sebagai
seorang prajurit bi sa di bayangkan Soeharto mestinya
ti dak begi tu saja meneri ma kekal ahan. Ibarat tinju, i a
bel um knock out, tapi baru knock down, dan si ap
memukul bal i k," kata pemi mpi n kaum reformis i tu i l ustratif.
Sebenarnya masi h ada satu kubu lagi di mesi n pol i tik
berl ambang beri ngi n i tu, yakni kubu Gi nanjar Karta
sasmi ta. Dia mengadakan pertemuan 12 menteri di
kedi amannya. Keduabel as menteri i tu adal ah Mendagri
Syarwan Hami d, Meneg BUMN Tanri Abeng, Menkeh
Mul adi , Menko Ekuin Gi nanjar Karta- sasmi ta, Mentrans AM
Hendroprijono, Menaker Fahmi Idris, Menpera Theo
Sambuaga, Menpen Yunus Yospi ah (kemudi an menye
berang ke PPP), Mensesneg Akbar Tanjung, dan Menpora
Agung Laksono. Sebuah sumber yang tidak mau di sebut
namanya menyebut pertemuan i tu membahas usaha
penggal angan dana untuk menyukseskan Akbar sebagai
Ketum Gol kar. Mereka i ni berhasi l membuat formul a baru
dal am hal utusan DPD ke munasl ub. Bi l a dul unya cukup
satu waki l , mereka kembangkan menjadi ti ga: Ketua
wanti m, Ketua DPD I, dan Sekretaris DPD 1. Keti ganya
punya hak suara sama. Menurut Menkeh Mul adi per
temuan tersebut bukan untuk mengganjal l angkah Edi
Sudradjat.
Bagai manapun juga dengan formul a baru i tu, kubu
Eddy Sudrajat, yang di atas kertas sudah menang,
akhirnya dapat di kal ahkan kubu Akbar. Pol i tkus berpenga
l aman dan berpenampi l an kal em i ni l ah kemudi an yang
mengendal i kan golkar di tengah arus reformasi yang i ngi n
membubarkannya. Di a berhasi l memul as golkar menjadi
seol ah reformis dengan gagasan konvensi nya yang geni al .
Dengan cara i tu di a seperti menguasai panggung pol i ti k
dan menjadi psat perhatian. Wi ranto, Prabowo, Nurchol i s
Maji d, Surya Pal oh, dan tokoh- tokoh nasi onal l ai n berhasi l
di tarik ke orbitnya untuk berl omba menjadi orang yang
akan di cal onkan golkar menjadi R - 1 . Di a berhasi l pul a
membawa golkar kel uar dari kemel ut dan sal i ng cakar
dal am organi sasi nya. Tak dapat di pungkiri tangan di ngi n
Akbarl ah yang berhasi l mereformasi golkar menjadi partai
yang sol i d sampai saat i ni , sesuatu yang nampak mustahi l
setel ah tumbangnya sang patron Soeharto.
Meski masa jayanya tak bi sa di kembal ikan seketika,
seperti terl i hat pada pemi l u 1999. Golkar berhasi l mem
perol eh 22% l ebi h suara pemi l i h dan menduduki posi si
runner up di bawah PDIP. Bahkan pada pemi l u 2004 golkar
telah berhasi l mengal ahkan semua partai peserta pemi l u
dengan kel uar sebagai jawara. Di a memenangi pemi l u
l egi sl atif dan mengorbi tkan jagonya menjadi R- 2. Padahal
jal ur A (Abri) dan B (Bi rokrasi ) tel ah mel epaskan di ri
darinya. Kedua jal ur i tu seperti pernah di ungkap Letjen.
Ali Murtopo merupakan kunci sukses golkar pal i ng penti ng.
Mantan ketua umum HMI i tu tel ah mel epaskan golkar dari
masa l al unya yang buruk dan tergantung pada ABG.
Lukman Harun (kini al marhum), orang Muhammadi yah
yang pada pemi l u 1997 menjadi juru kampanye Golkar
pernah meramalkan Golkar ti dak akan sebesar dul u l agi .
Di a akan menjadi partai keci l , kecual i golkar bi sa
menel urkan program- program kei sl aman untuk menari k
massa musl i m. Manakal a di a menampi l kan di ri sebagai
musuh Isl am, maka partai i ni akan cel aka. Agaknya
jari ngan partai i ni masi h kuat membel i t republ i k sampai ke
pel osok- pel osok terpenci l . Semaki n banyak parpol ikut
pemi l u, semaki n baik buat partai i ni .
Sebab sebagai aki bat pol i tik masa mengambang
Soeharto sel ama 3 dekade, orang di pel osok- pel osok l ebi h
mengenal partai beri ngi n dari pada partai -partai l ai n. Bi l a
sama- sama ti dak membawa perubahan, rakyat keci l l ebi h
senang memi l i h yang l ama dari pada yang baru. Apal agi
dal am peral anan waktu warna i deol ogi semaki n hi l ang dari
partai - partai . Mereka menjadi mi ri p satu sama l ai n. Dal am
keadaan seperti i tu pol i tik uang akan semaki n hi dup. Masa
depan Indonesi a agaknya masi h akan banyak berhubung
an dengan partai l ama i ni . Si apa pun yang mendapat
dukungannya akan beraya, tak pedul i apakah di a musuh
rakyat atau bukan.
Negara dan rakyat negeri i ni tel ah mengal ami pende
ri taan yang panjang sampai sekarang aki bat dukungan
vag tel ah di berikan Golkar kepada penguasa dan
pengusaha besar pada masa orba. Nah bi l a al i ansi serupa
muncul kembal i , tentu penderi taan i tu akan semaki n tak
berujung. Persel i ngkuhan antara penguasa dan pemi l i k
modal nampaknya di masa pasca orba i ni l ebi h memung
kinkan, karena sarananya sudah terbentuk. Pengusaha
bi sa menjadi waki l rakyat l ewat partai mana pun yang
di sukai nya. Partai - partai memang menyedi akan ruangan
untuk i tu. Katanya si h sekal i an mencari dana segar untuk
kepenti ngan partai , meski kenyataannya kader sendiri
tersi ngki r. Dengan dana yang di mi l i ki nya, kata Harri man
dal am sebuah di skusi di INDEMO, para pengusaha kava
sekarang ti dak perl u mendukung cal on mana pun. Di a
sendiri yang maju.
Seperti bi asa bi l a pol i tikus bertemu pemi l i k modal ,
maka kita tahu si apa yang bakal menjadi i stri dan si apa
yang menjadi suami . Pemi l i k modal akan menjadi suami
dan si pol i tikus akan menjadi i stri yang suargo nunut,
neroko katut. Dan bi l a dua partai terbesar bersatu,
seperti yang terli hat akhir- akhi r ini saat PDIP merapat ke
gol kar, maka apa pun yang di i ngi nkan kedua partai ini
akan menjadi kenyataan. Merapatnya kedua partai besar
i ni tentu bi sa membawa perubahan posi ti f bagi negeri i ni ,
bi l a keduanya memang punya ci ta-ci ta untuk i tu. Namun
bi l a yang di kejar hanya kepenti ngan sesaat, mi salnya
untuk menggertak presiden yang kebetul an berasal dari
partai keci l seperti dugaan banyak kal angan, maka al i ansi
i tu tak akan bermanfaat.
Namun konstel asi pol i ti k nampaknya cepat atau l am
bat akan berubah. Gejal anya sudah mul ai terl i hat
beberapa tahun terakhir berupa keti dakpuasan terhadap
ki nera anggota dew an yang di domi nasi dua partai besar
i tu. Ini tel ah menjal ar dari pusat sampai ke daerah
daerah. Para wakil i ni di ni l ai banyak kal angan sangat
pandai dal am memperuangkan kepenti ngan pribadi dan
corpnya, tapi tak bertenaga ketika harus memperuang
kan nasi b rakyat. Ini bi sa di l i hat dal am kasus- kasus besar
seperti kenai kan harga BBM, tarif dasar l i strik dan ki ni ai r
mi num. Juga ketika pemeri ntah mel ansi r perubahan
undang- undang No13/2003 ten tang ketenagakeraan
yang sangat berpi hak kepada pengusaha. Kasus banji r
l umpur Lapi ndo Si doaro, yang sudah menenggel amkan
pul uhan desa di Porong menambah cacat anggota dewan.
Satu tahun l ebi h para korban tel ah menderi ta aki bat
kehi l agan tempat ti nggal , tempat usaha, sekol ah anak
anak mereka, tempat mengaji, masji d, masa l al u dan masa
depan mereka. Jangankan mendapat pengganti an peng
hasi l an mereka yang hi l ang, tempat ti nggal mereka pun
bel um di ganti sampai sekarang. Anggota dew an tak
mampu memperuangkan nasi b mereka. Partai di mata
rakyat terdi di k kini tak l ebi h dari sekumpul an para cal o,
yang mencari keuntungan di dua mej a. Mereka di anggap
tel ah mengambi l keuntungan dari pembel i dan penjual
sekal i gus atau dari pel aku dan korban. Terungkapnya
masal ah percal oan di DPR dalam menggoal kan proyek
proyek di daerah beberapa tahun lalu adal ah bukti yang
tak terbantah, meski kasusnya kemudi an menguap.
Kini setel ah muncul kasus dana nonbujeter DKP
Rochmin Dahuri, keadaan menjadi bertambah parah. Partai
dan tokoh- tokohnya, baik yang dari kubu reformis maupun
kubu stock l ama, pukul rata di anggap naji s . Kasus korupsi
yang mel i batkan tokoh- tokoh partai di era reformasi i ni
sangat memal ukan, sehi ngga hampi r semua orang meng
i ngi nkan kasus i ni di tuntaskan. Meski tel ah teradi kom
promi antara SBY dan Ami en untuk menganggap kasus
dana DKP sebagai wi l ayah hukum, orang tetap meng
i ngi nkan kasus tersebut di tuntaskan juga di wi l ayah
pol i ti k. Apal agi mantan Menteri Kel autan dan Perikanan i tu
mengatakan bahwa hampi r semua departemen memi l i ki
dana nonbujeter, yang penggunaannya juga tak jauh ber
beda dari yang di l akukan DKP. Rochmi n jel as tak
mengada-ada. Dulu Akbar, ketika menjadi Ketua Umum
Golkar dan menjabat Mensesneg tel ah tersandung dana
semacam i tu. Sejarah juga mencatat beberapa pejabat
Bul og terkena kasus dana nonbujeter. Di zaman
Abdurrahman- Megawati bahkan hampi r menyeret presi
den. Di l i hat dari banyaknya kasus, nampaknya eksi stensi
dana nonbujeter tak dapat di bantah. Dana i tu kadang
di pakai untuk keperl uan mendesak, ketika dana apbn
bel um turun. Kadang menjadi bahan bancakan, dan tak
jarang jadi bi aya keamanan buat meredam wakil rakyat.
Bi l a kita l i hat dari kasus yang meni mpa orang- orang
KPU semacam Nazaruddi n Syamsuddi n dan Mul yana,
nampaknya pengusaha swasta pun menyedi akan dana
semacam i tu dengan penggunaan serupa. Kasus- kasus
studi bandi ng dan si dang- si dang DPR yang di adakan di
hotel - hotel mewah yang di bi ayai perusahaan atau
i nstansi tertentu sekai tan dengan peraturan perundangan
yang akan di bahas, sebenarnya merupakan kasus serupa
tapi tak sama. Nah bi l a pemeri ntah memang i ngi n mem
brantas penyel ewengan atau korupsi secara total , maka
entre poi n dana DKP i ni harus di manfaatkan maksi mal .
Sebab bi l a di a di bi arkan menguap, bukan ti dak mungki n
kasus i ni akan berkembang menjadi prahara yang meni mpa
semua partai dan tokoh- tokohnya. Mereka, yang kini
sudah menjadi anggota dew an atau menduduki jabatan
jabatan publ i k tapi tak membawa kesejahteraan, tentu
akan menjadi sasaran utama. Jadi dapat di pastikan,
dengan atau tanpa perencanaan, dal am beberapa tahun
ke depan nampaknya Indonesi a akan merestrukturi sasi
duni a pol i tiknya.
z
v
K'isis
Perbankan
Mul anya memang krisis ni l ai tukar, yang menyebabkan
ni l ai Rp mengkerut hebat terhadap val uta asi ng, terutama
US$ setel ah band i ntervensi di cabut BI pada pertengahan
1997. Al asan pencabutan band i terensi i tu sebenarnya
sangat mul ai , yai tu untuk menghemat devi sa. Sebab
si stem kurs mengambang terkendal i (managed foati ng
rexchange rate), yang mendeval uasi ni l ai rupi an 5-6% per
tahun di anggap memboroskan devi sa, di sampi ng keti ng
gal an zaman. Saat i tu memang cukup mengkhawatirkan,
karena mata uang Korea Won sudah j atuh l ebi h dul u,
kemudi an Baht Thai l and l oyo, dan seterusnya susul
menyusul . Perdana Menteri Mal aysi a waktu i tu Dr.
Mahathi r Muhamad mengambi l jal an pi ntas untuk mem
pertahankan ni l ai ringgi t RM Mal aysi a dengan kurs tetap
(fixed rate). Indonesi a, yang merasa punya fundamental
ekonomi kuat dan cadangan devi sa bagus ( di atas US$
20 mi l i ar), cukup percaya di ri untuk mel epaskan Rp di
pasar bebas. Awalnya BI cuma mel oggarkan band i nter
vensi , tapi l ama- kel amaan di l epas sama sekal i . Hasi l nya?
Ni l ai Rp benar- benar terjun bebas dan masuk jurang
sedal am 500% dari Rp 2. 130/USS sampai di a tas Rp 10
ribu/USS. Artinya ni l ai utang l uar negeri Indonesi a yang
waktu i tu berjuml ah di atas US$ 137 mi l i ar, l ebi h
separuhnya merupakan utang swasta besar i tu mem
bengkak 5 kali l i pat tanpa utang baru.
Keadaan ti dak menyenangkan i ni pada gi l i ranya me
nyeret duni a perbankan ke jurang yang sama. Sebab para
pengusaha besar, yang umumnya juga memi l i ki bank dan
banyak memakai uang nasabah untuk mendanai usaha
nya, termasuk dal am bentuk val as, tak mampu mengem
bal i kannya. Dari si ni l ah kemudi an BI dengan si gap
mel akukan operasi penyel ematan dengan menggel on
torkan BLBI sampai di atas Rp 144 tri l i un untk para banki r.
Masi h dal a rangka operasi penyel amatan i tu, atas nasi hat
IMF, pemeri n tah mengel uarkan obl i gasi yang bersama
bunganya menjadi Rp 600 tri l i un l ebi h. Dengan cara i tu,
yang sejak awal di pandu sang mentor IMF, pemeri ntah
tel ah mengubah utang swasta menjadi utang publ i k. Maka
sejak i tu pemeri tah juga memi l i ki utang domestik, di
sampi ng utang l uar negeri yang sdah berl agsung sel ama
32 tahun. Alokasi dana APBN untuk membayar utang
pokok dan bunga utang l uar negeri dan domesti k i ni tel ah
mengurangi dana pembangunan yang semestinya bi sa
di pakai buat membi ayai pendi di kan, kesehatan dan
perumahan rakyat sampai saat i ni . Pendi di kan, kesehatan,
perumahan, BBM, l i strik dan ai r bersi h menjadi mahal buat
rakyat sampai saat i ni . Tentu saja banyak orang berang
dan mendesak pemeri ntah untuk menghukum para bi ang
kebangkrutan i tu. Mereka juga memi nta agar orang- orang
yang tel ah menyebabkan kebangkrutan bank sendiri l ewat
kesal ahan manaJemen, pel anggaran batas maksi mum
pemberi an kredi t, dan l ai n- l ai n di hukum berat, bai k secara
pi dana, perdata, maupun sangsi sosi al . Masyarakat, ter
utama kaum terdidik, antara l ai n memi nta BI agar meng
umumkan nama- nama mereka dal am daftar orang tercel a
(DOT) duni a perbankan. Seti daknya agar orang- orang
tersebut ti dak l agi bi sa masuk dal am bi sni s jasa perbank
an atau memi l i ki bank l agi , sehi ngga bencana serupa tak
akan terul ang l agi .
1. BI dan para DOT
Meski semua orang menyadari perlunya pengumuman
nama- nama orang yang tel ah menyebabkan karamnya
dunia perbankan i tu, termasuk para peti nggi BI, bank
cen tral te tap ragu mengumumkan DOT. Mereka bersem
bunyi di bal i k pasal - pasal kerahasi aan bank. BI yang
mestinya superi or dal am urusan i ni , mal ah mengerdi lkan
di rinya sendiri karena takut di tuntut ol eh para pel anggar
aturan perbankan. Pengumuman nama- nama yang tel ah
di dengungkan dan di tuntut masyarakat begi tu l ama di ba
talkan peti nggi BI dengan al asan hukum. "DOT ti dak akan
kita umumkan. Semua ahli hukum berpendapat sama: BI
ti dak berwenang untuk mengumumkannya. Bi l a i tu
di l akukan, maka BI di anggap mel anggar pasal 49 Undang
Undang No. XIII/ 1968. Sel ama Undang- undang i tu masi h
berl aku, ya ki ta ti dak bi sa umumkan, "tegas Di rektur BI Dr.
Subarjo Joyosumarto mantap seusai shal at Jum'at di BI,
19 Maret 1999. "Nanti ki ta masuk penjara semua, warta
wan pada gembira ri a, " sambungnya setengah bersel oroh.
Pernyataan BI tersebut tentu saja mengundang
tanda tanya, karena sel ama i ni orang menganggap
pengumuman DOT satu paket dengan rencana penye
hatan perbankan. Apal agi Menteri Keuangan Bambang
Soebi anto di hadapan anggota DPR, 1 Maret 1999,
sebel um penutupan 38 bank, beranji akan mengumum
kannya. Ti dak heran ketika pemeri ntah memutuskan
menutup 38 bank bobrok, orang pun menunggu daftar
mereka yang bi ki n dunia perbankan morat- mari t. Toh
pemeri ntah akhirnya mundur sel angkah lagi, DOT ti dak
di umumkan, karena al asan hukum seperti kata Subarjo di
atas. Hal senada tel ah di sampai kan Guber- nur BI waktu
i tu Sjahri l Sabi ri n beberapa waktu sebel umnya. "Bankir
yang bersal ah akan kita ajukan ke pengadi l an. Jadi ti dak
usah BI yang mengumumkan. Masyarakat toh akan tahu
sendi ri nanti bi l a mereka di proses secara hukum, " ujar
Sjahril menjanji kan di sel a- sel a rapat pembahasan RUU BI
di DPR.
Banyak kal angan tak dapat meneri ma jal an pikiran
Syahri l dan para pejabat BI yang sal ah kaprah seperti i tu.
Pengamat perbankan Pradjoto bahkan heran mel i hat
kesadaran hukum para bankir yang di takuti Sjahril dan
Subarj o. Padahal ketika bankir- bankir i tu mel akukan
kecurangan terhadap uang rakyat, mereka tak i ngat
hukum. Prajoto memang ti dak mengada-ada. Pel anggaran
batas maksi mum pemberi an kredi t (BMPK) dan menumpuk
nya kredi t macet, yang mengaki batkan bank- bank i tu
l oyo, adal ah i ndikasi pal i ng nyata dari kel akuan tercel a
para banki r. Sebagi an besar di pasti kan masuk ke grup
sendi ri pul a.
Pengamat Ekonomi dari LPEM- UI Dr. Sri Mul yani
Indrawati meni l ai pemeri ntah ragu mengumumkan catatan
orang- orang tercel a i tu, sudah hampi r pasti bukan karena
takut di perkarakan mereka yang bersembunyi di balik azas
praduga tak bersal ah. Toh pemeri ntah, dal am hal i ni BI,
seharusnya tel ah mempunyai catatan dan bukti nyata
tentang pel anggaran manusi a tercel a tersebut. Dal am
mengumumkan dan menangani orang tercel a dari bank
swasta nasi onal , faktor hukum sangat bi sa di atasi peme
ri ntah. uPemeri ntah sel ama i ni sangat superi or dal am
menangani hukum, bai k dengan manuver- manuver per
aturan yang selalu bi sa di bel ok- bel okkan, maupun dengan
praktik sabun di tingka t tun tu tan a taupun peradi l an,
jel as Ani meyaki nkan. Sebagai i l ustrasi Ani menyebut
kasus korupsi cengkeh di Sul sel dan penyadapan tel epon
Presi den, Jaksa Agung.
Yang l ebi h masuk akal , menurut pengamat ekonomi
yang bi asa berbi cara l antang i tu, adal ah kehawatiran
pemeri ntah akan i mpl i kasi pol i ti k dan konsekuensi l anjutan
dari pengumuman tersebut. Bagi birokrasi, terutama BI,
pembeberan terbuka akan menyeret l embaga i ni dal am
kesul i tan besar. I tu bi sa di mengerti, karena dengan
demi ki an terbukti bahwa kel emahan dan penyel ewengan
praktik perbankan tersebut sedi ki t banyak akan mel i bat
kan orang- orang bank sentral yang mengemban fungsi
pengawasan. Hal i tu di rasakan akan sangat menampar
reputasi dan kredi bel i tas BI . Di a berpendapat menjel ang
pemi l u seperti i ni , i mpl i kasi pol i ti k jel as menjadi amat
penti ng. Pengumuman DOT bagi bank swasta nasi onal ,
terutama yang di mi l i ki kel ompok yang dekat dengan
l i ngkaran kekuasaan, akan menggoyang reputasi peme
ri ntah dan Gol kar. Apal agi penerapannya secara konsi sten
bi sa menyeret kewaji ban mengumumkan DOT bank BUMN.
Ani yakin DOT bank BUMN, terutama yang berkai tan
dengan kredi t macet, akan sangat berpotensi meng
goyahkan pemeri ntah transi si dan Partai Beri ngi n, karena
hampi r pasti sebagi an besar el i te pol i ti k Orde Baru terl i bat.
Dengan cara berpikir seperti i tu memang dapat di pa-
hami bi l a pemeri ntah akhirnya menempuh jal an aman.
Pemeri ntah cuma mengumumkan hasi l peni l ai an Komi te
Eval uasi untuk Proyek Rekapi tal i sasi (KEPR), yang bi sa
di akses si apa saja l ewat i nternet di web si te BI, 19 Maret
l al u. Sebanyak 128 profil bank bi sa di l i hat di sana, di bagi
dal am 4 kel ompok: bank yang tetap beroperasi tanpa
rekapi tal i sasi (74 buah), bank yang tetap beroperasi
dengan mengi kuti rekapi tal i sasi (9 buah), bank yang
di ambi l al i h pemeri ntah (7 buah), dan bank yang di tutup
(38 buah) . Banyak pakar dan praktisi perbankan sendi ri
meragukan obyektivi tas peni l i an tersebut. Sebabnya
antara lain adanya kabar bahwa beberapa bankir di mi nta
menyedi akan 100% dana rekapi tal i sasi nya, bukan 20%
seperti yang di dengungkan. Beberapa akhirnya menyerah.
Terl epas dari pro- kontra soal peni l ai an trsebut, ha
rus di akui banyak informasi yang bi sa di ambi l dari hasi l
eval uasi i tu. Sebagai contoh mi salnya Bank Alfa, yang
di putuskan ti dak di i kutkan dal am rekapi tal i sasi . KEPR
meni l ai Bank Alfa memi l i ki CAR - 23%, dan masuk dal am
kategori B. Untuk bi sa mencapai CAR 4%, Bank i ni
membutuhkan modal tambahan Rp 260, 5 mi l i ar. Masi h
menurut pengumuman KEPR tersebut, Bank Alfa memi l i ki
total aset sebesar Rp 869, 6 mi l i ar. Kredi t yang
di sal urkannya berjuml ah Rp 573,8 mi l i ar, dan dana pi hak
keti ga yang di hi mpunnya berjuml ah Rp 677, 2 mi l i ar.
Tagi han (kewaji ban) antar banknya berjuml ah Rp 84, 0
mi l i ar. Bank i ni tercatat memi l i ki kredi t macet Rp 274, 1
mi l i ar. Sedangkan juml ah nasabah ada 1 1 . 615. Kewaji ban
Bank Alfa kepada BI tercatat Rp 85, 0 mi l i ar.
Yang menari k di si ni adal ah ti dak jel asnya peni l i ai an
soal fi t and proper. Ada kesan bahwa BI ragu, bi l a tak
mau di bi l ang tak punya nyal i , untuk memberikan peni l ai an
yang gambl ang atau menyebut nama- nama mereka. Li hat
saja, Pemi l i k/pemegang saham/pengendal i Bank Alfa di ni l ai
ti dak memenuhi fi t & proper. Komi sari snya sebagi an di ni l ai
memenuhi ketentuan fi t & proper, tanpa menyebut nama
nama yang memenuhi dan yang ti dak. Sedangkan Di reksi
bank i ni di ni l ai tidak memenuhi . Ngambangnya peni l ai an ini
pada gi l i rannya tentu meni mbul kan efek sampi ng yang
panjang di masyarakat. Bagai mana masyarakat tahu mana
yang termasuk DOT, mana pul a yang tidak?
BI rupanya lebih pedul i pada para DOT, yang tel ah
membangkrutkan banknya sendi ri dan menyeret negara ke
dal am kri si s, dari pada kepada masyarakat yang nantinya
harus i kut menanggung kerugi an l ewat berbagai pengu
rangan anggaran pembangunan. Toh BI bersikukuh untuk
tetap mempertahankan kerahasi aan nama- nama mereka.
Dasarnya bukan tak ada. I tul ah Surat Edaran BI No.
27/4/ 1995. Pasal 5 Surat Edaran i tu memang menyebut
DOT sebagai catatan BI yang bersi fat rahasi a. Pasal i tu
berbunyi : data mengenai orang- orang tertentu yang
memenuhi kri teria perbuatan tercel a di bi dang perbankan,
di admi ni strasi kan ol eh BI dan bersi fat rahasi a. Toh Prajoto
ti dak setuju bi l a Surat Edaran i tu di anggap sebagai
bentuk final .
Impl i kasi pol i ti k yang coba di hi ndari pemeri ntah de
ngan cara merahasi akan DOT di khawatirkan Prajoto
membawa dampak buruk di kemudi an hari . Atau menjadi
bom waktu yang seti ap saat bi sa mel edak dan mel ul uh
l antakkan duni a perbankan kembal i . Orang- orang yang
ti dak l ayak mengurus atau memi l i ki bank akan kembal i
mengobok- obok banknya sendi ri , dan merugikan nasabah.
Sementara pendatang baru akan meniru pendahul unya,
karena ti dak adanya sangsi . Yang untung cuma si tercel a,
tapi yang buntung pemeri ntah, perbankan, nasabah, dan
karena kerugi annya cenderung di bebankan kepada negara
l ewat APBN, maka masyarakat secara kesel uruhan pun
i kut buntung. Ji ka DOT juga berakibat hi l angnya hak- hak
keperdataan seseorang tanpa proses pengadi l an, menurut
Pradjoto, l ebi h bai k di umumkan saja sekal i an. Dengan i tu
dua hal bi sa di rai h: menunjukkan kesungguhan pol i ti k
pemeri ntah, sekal i gus memberi peri ngatan pada bankir l ai n
untuk tak mengul angi perbuatan serupa. Dengan cara i tu
pul a dapat di harap kal angan perbankan bi sa mengatur
di rinya sendi ri .
Anehnya di sampi ng masyarakat di anggap ti dak perlu
tahu nama- nama mereka yang tercel a i tu, si tercel a pun
bi sa ti dak tahu bahwa di rinya di ni l ai seperti i tu. Dalam hal
yang satu i ni nampaknya BI bekerja secara mi steri us.
"Ki ta mempunyai data tentang semua pemi l i k/pemegang
saham bank, di reksi , dan komi sari s, termasuk perbuatan
tercel anya dal am perbankan. Jadi seti ap ada proposal
pendi ri an bank, ki ta l i hat susunan pemegang sahamnya,
komi sari s, dan di reksi . Lalu kita cocokkan dengan daftar
kita. Bi l a ada orang tercel a di si tu, kita coret. Mereka
kemudi an kita persi l akan mengganti nya, terus begi tu
sampai semuanya oke, " tutur Subarj o. Di rektur BI i ni
kel i hatan agak kurang senang, keti ka di tanya bagai mana
mekani sme peni l i an fi t and proper berl angsung.
Subarjo nampak l ebi h ti dak senang l agi , ketika di ta
nya mengapa Bambang Tri hatmodjo bi sa memi l i ki Bank
Al fa setel ah Bank Andromeda mi l i knya di l i kui dasi karena
mel anggar BMPK? Sementara Edward S. Soeryadjaya
(mantan Bos Bank Summa) terganjal ketika mau masuk ke
Bank Papan Sejahtera (BPS) bersama Gus Our l ewat PT
Harawi Sekawan? "Sudah, sudah, sudah! Anda l i hat
sendi ri l ah di i nternet, kan profilnya sudah kita umumkan, "
jawab Di rektur BI, yang bi asa berbi cara datar i tu, sewot.
BAgai mana dengan Safrul l ah Hadi Sal eh, kok di a bi sa
di angkat menjadi Di rut Bank Nusa I'asi onal (BNN) padahal
seharusnya di a masuk DOT, karena Bank Arya Panduarta
yang di pi mpi nnya bobrok sehi ngga di l i kui dasi ? tanya
penul i s waktu i tu untuk majal ah SWA. "Si apa bi l ang di a
masuk DOT? Baca sendi ri l ah di web si te BI! " jawab
Subarjo kesal sambi l menol eh dan menghenti kan l angkah
sebentar, l al u di a pun menerobos pi ntu.
BI, seperti di akui Subarjo beberapa waktu l al u,
memang memasukkan Edward ke dal am DOT. Yang
bersangkutan samasekal i ti dak tahu menahu tentang hal
i ni . Begi tu juga Bambang Samijono (pemi l i k Bank Dwi pa)
yang membobol uang nasabah Rp 300 mi l i ar. Untuk
memberi jal an kepada BPS, putra Wi l l i am Soeryadjaya i tu
akhirnya mel epas kepemi l i kannya di Harawi . Di a mengaku
kini cuma menjadi penasi hat teknis saja buat Gus Our.
Meski pun demi ki an di a ti dak terima namanya masuk DOT.
Menurutnya kri teria DOT bel um jel as, dan sangat tergan
tung kepada pejabat yang menyusun. "Saya cuma
dijadi kan kambi ng hi tam. Padahal semua orang tahu saya
sudah ti dak akti f l agi di Bank Summa dua tahun sebel um
bank i tu di l i kui dasi ," katanya l ancar. Toh penjel asan
tersebut, yang pernah juga di ungkapkannya kepada
penul i s sewaktu di a masi h di Canada, jauh sebel um kri si s,
ti dak bi sa menol ong. BI menutup pi ntu buatnya dal am
perbankan nasi onal .
Sebal i knya Subarjo menol ak bi l a BI di katakan ti dak
punya kri teria jel as tentang DOT. Apal agi bi l a kri terianya
di anggap mengandung karet, sehi ngga bisa di tarik- tarik
semaunya. Kriteria perbuatan tercel a dal am perbankan
nasi onal , katanya, bukanl ah hal baru. Sebagai bukti di a
menunjuk Surat Edaran BI No. 27/4/UPPB, tertanggal 25
Januari 1995, Peri hal Kriteria perbuatan tercel a orang
orang yang di l arang menjadi pemegang saham dan atau
pengurus bank. Dal am surat edaran (SE) i tu kri teria DOT
di sebut: Pertama, Pemegang saham bank, pengurus bank
atau pegawai bank yang berdasarkan keputusan di reksi BI
di ni l ai terl i bat dan atau bertanggungjawab terhadap
terjadi nya: a) peng- gel apan atau mani pul asi yang dapat
merugikan bank. b) Transaksi fi ktif bai k yang di l akukan
pada si sa aktiva maupun pasiva bank. c) Kolusi dengan
nasabah atau pi hak l ai nnya yang merugikan bank. d)
persel i si han i ntern yang mengaki batkan bank mengal ami
kesul i tan. e) praktik bank dal am bank atau usaha bank di
l uar pembukuan bank. f) wi ndow dressi ng dal am pem
bukuan atau l aporan bank yang secara materiil berpe
ngaruh terhadap keadaan keuangan bank, sehi ngga
mengaki batkan peni l ai an yang keliru terhadap bank. g)
kerjasama yang ti dak wajar sehi ngga sal ah satu atau
beberapa kantornya berdi ri sendiri .
Kedua, Pengurus, mantan pengurus bank, dan pi hak
terafi l i asi l ai nnya yang dal am masa jabatannya ber
dasarkan keputusan di reksi BI di ni l ai terl i bat dan atau
bertanggungjawab atas terjadi nya hal - hal yang tel ah
mengaki batkan bank yang di pi mpi nnya mengal ami kesu
l i tan berat. Keti ga, Pemegang saham dan atau pengurus
bank yang di mi nta ol eh BI untuk mel epaskan kedudu
kannya berdasarkan ketentuan pasal 37 ayat (2) huruf a
atau pasal 53 UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan.
(Sekarang ketentuan perbankan di atur dal am UU No.
10/ 1998, yang merupakan pengganti UU No. 7/ 1992) .
Keempat, Pemegang saham dan pengurus bank yang
tercatat sebagai debi tor kredi t macet pada suatu bank.
Kel i ma, Orang yang berdasarkan keputusan pengadi l an
atau informasi yang di ketahui secara umum di ni l ai memi l i ki
akhl ak dan moral yang ti dak bai k seperti penjudi atau
peni pu yang dapat membahayakan kel angsungan usaha
bank. Keenam, Orang yang di hukum atau pernah di hukum
karena tidak pi dana di bi dang perbankan atau pereko
nomi an berdasarkan keputusan pengadi l an yang tel ah
mempunyai kekuatan hukum tetap.
Dengan kri teria seperti i tu dapat di pahami bi l a ba
nyak orang protes terhadap pengangkatan safrul l ah Hadi
Sal eh, mantan Di rut Bank Arya Panduarta, sebagai Di rut
BNN yang di ambi l al i h pemeri ntah. Begi tu juga dengan
pengangkatan Drajat Bagus Prasetyo, mantan Di rektur
Bank Mashi l l , sebagai Di rektur Bank Duta. Kedudukan
Mi randa S. Goel tom juga di pertanyakan orang. Sebab dia
sebel umnya merupakan komi sari s Bank Uppi ndo yang
di tutup, karena pel anggaran BMPK. Para pemi l ik/
pemegang saham/pengendal i , komi sari s, dan di reksi bank
terlikui dasi (I i hat tabel ) bukan ti dak mungki n seharusnya
masuk DOT, kecual i bi sa di buktikan mereka benar- benar
ti dak terl i bat hal - hal yang menyebabkan bank mereka
mengal ami kesul i tan. Ti dak tertutup pula kemungki nan
adanya mereka yang tercel a di bank- bank l ai n yang bol eh
jal an terus dengan atau tanpa rekapi tal i sasi .
Banyak kal angan berharap, kal au benar Edward per
nah mel akukan perbuatan tercel a yang menyebabkan
Bank Summa kol l aps dan karena i tu bi sni s perbankan ter
tutup bagi dia untuk sel amanya, mestinya BI bisa berbuat
serupa pada para bankir l ai n yang menjarah bank mereka
sendiri, termasuk para komi sari s dan di reksi . Orang
menanti ti ndakan hukum BI terhadap Bos BDNI Syamsul
Nursal i m, Bos Bank Danamon Usman Admadjaja, dan l ai n
l ai n yang banknya tel ah l ebi h dul u kol l aps aki bat berbagai
pel anggaran, termasuk BMPK. Memang di si tus web BI ada
179 nama yang di masukkan dal am DOT ol eh BI, tapi
daftar i tu di anggap bel um menyentuh nama- nama besar.
2. Mereka yang Masuk Dafar
"Sebenarnya jangankan pergi ke luar negeri , kal au
mau, nama kita pun bi sa hi l ang dari daftar cekal . TKW
saja bi sa ke l uar negeri dengan bermacam- macam cara,
masa ki ta enggak bi sa?" kata mantan Waki l Presi den
Di rektur Bank Aspac Hendrawan Haryono ri ngan penul i s
yang menemuinya waktu i tu untuk SWA. Sal ah seorang
dari 179 bankir tercekal i tu tentu ti dak hendak menyom
bogkan di ri dengan kata- katanya. Namun satu hal menjadi
jel as, bahwa peri ntah cekal untuk orang-orang pandai
dan banyak dui t semacam bankir bukanl ah rantai yang
merampas kebebasan. Seti ap saat, kapan pun mereka
mau, mereka bi sa terbang ti nggi dan menghi l ang. Bahkan
Eddy Tansi l , yang di anggap terang- terangan meni l ep dui t
Bappi ndo Rp 1, 3 trilun, dapat menguap dari tahanan
kejaksaan sampai sekarang. Abang si koruptor, bos Bank
BHS Hendra Rahardja, juga bi sa kabur dengan menggondol
uang nasabah. Padahal banknya tel ah di bekukan. Apal agi
mereka, yang sampai saat i ni ti dak merasa bersal aht atau
merasa pel anggaran mereka ti dakl ah sebanyak dan sebe
rat bankir kakap yang justru ti dak di cekal .
Kekuatan l obi tingkat ti nggi di anggap banyak kal ang
an mampu membersi hkan namat menghapus kesal ahan,
dan meri ngankan hal - hal yang berat. Di batalkannya peri n
tah cekal para bankir nakal ol eh Menteri Keuangan
Bambang Subi anto, l ewat SK Menteri Keuangan No. :
SR443/MK01t 21 September 1998t adal ah sal ah satu
contohnya. Kemudi an tarik ul ur soal berapa dan si apa
saja bankir yang mesti di cekal t sebagai ti ndak l anjut dari
di bekukannya 38 bank, merupakan contoh l ai n l agi . Li hat
saja bankir cekal yang semul a di perhi tungkan akan
beruml ah seki tar 300 berhasi l di peras tim Bank Indonesi a
(BI) dan Departemen Keuangan (Depkeu) menjadi 210.
Juml ah i ni kemudi an di peras l agi l ewat l obi para broker
pol i tikt sehi ngga ti nggal 170. I tu pun cuma dari 29 bank,
padahal yang di bekukan ada 38 bank. Ini saja tel ah
meni mbul kan keheranan.
Lebi h mengherankan l agi nama- nama beken, kroni
Cendanat seperti Bambang Tri hatmodjo (bos Bank Alfa)t
Si ti Hardijanti Rukmana al i as embak Tutut (Bank Yama)t
Si ti Hedijati Hari yadi (Bank Alfa)t Ciputra yang banknya
(Bank Ciputra) menderi ta kredi t macet di atas 30% ti dak
termasuk dal am deretan bankir tercekal . Bahkan Li em Si oe
Li ong (bos BCA) yang banknya punya kewaji ban kepada
pemeri ntah di atas Rp 52 tri l i un tetap bebas. Demi ki an
juga Syamsul Nursal i m (bos BDNI) yang banknya menel an
BLBI Rp 28 ti l i un l ebi h, Usman Admadjaja (bos Bank
Danamon) yang banknya menyedot BLBI Rp 12 triliun
l ebi h, dan Bob Hasan (BUN) punya kewaji ban Rp 6 tiliun
l ebi ht dan l ai n- l ai n tetap menjadi orang bebas. Mi nggu lalu
mereka yang masuk daftar cekal memang bertambah 9
orang l agi , tapi nama- nama besar tersebut tetap tak
tersentuh. Akibatnya banyak orang menganggap bahwa
yang masuk daftar cekal ki ni hanyal ah mereka yang tak
mampu mel obi pusat- pusat kekuasaan.
Pakar hukum Sutan Remmi Syahdeni membenarkan
anggapan i tu. Menurutnya cekal secara pi l i hkasi h seperti
i tu mal ah bi sa memperbesar keti dakpercayaan orang pada
pemeri ntah. "Apa pun Anda menyebutnya l obi atau yang
semacam i tu, bukan ti dak mungki n memang berhasi l
menyel amatkan banyak banki r. Seharusnya semua yang
di i ndi kasi kan terl i bat pel anggaran perbankan di cekal , tapi
bukan tanpa batas waktu seperti sekarang, " tutur pakar
hukum i tu datar. "Batas waktu pencekal an harus jel as,
mi salnya satu bul an. Dal am jangka waktu i tu harus
di l akukan penyel i di kan dan penyi di kan oleh kepol i si an dan
kejaksaan. Bi l a dal am satu bul an ti ndakl anjut i tu bel um
sel esai , bi sa di perpanjang. Namun bi l a ti dak terbukti
kesal ahannya atau ti dak di l akukan ti ndak l anjut sampai
batas waktu tersebut, peri ntah cekal i tu harus di cabut
demi hukum," tambahnya tegas .
Sementara i tu 23 April 1999, tanpa bermaksud
mengi kuti saran pakar hukum di atas, pemeri ntah tel ah
membebaskan 64 bankir dari pencekal an. "Pembebasan
di l akukan untuk kasus tahun l al u. Mereka di buatkan SK
pembebasan 23 April, dan berlaku efektif 3 Mei 1999.
"Mereka berasal dari 16 BDL (Bank Dal am Likui dasi ), 10
BBO (Bank Beku Operasi , dan 18 BTO (Bank Take Over), "
tutur Kepal a Biro Hukum Departemen Keuangan Hadi anto
kepada pers waktu i tu. Al asan pembebasan i tu sederhana
sekal i . Ke 64 bankir tersebut, dari seki tar 90-an bankir
tercekal, tel ah mengal ami masa perpanjangan cegah 2
kal i . Menurut UU No. 9/ 1992 tentang kei mi grasi an masa
perpanjangan cegah ti dak bol eh l ebi h dua kali . Sel ai n i tu,
katanya ke 64 bankir tersebut tel ah memenuhi settlement
kewaji bannya kepada pemeri ntah. Tentu saja banyak
orang bertanya- tanya: I ho kok gampang ama t membe
baskan mereka demi hukum? Proses hukumnya sendiri
bel um dijal ankan, atau seti dak bel um pernah terdengar
ada pemanggi l an, penyi di kan, dan yang semacam i tu
kepada para pembobol bank tersebut. Pusat- pusat
kekuasaan, kata sementara orang, tel ah berhasi l di l obi
untuk membersi hkan nama bai k mereka.
Bagi mereka yang pedul i terhadap masa depan
bangsa dan penegakan hukum, cara penguasa membe
baskan bankir tercekal tanpa proses hukum merupakan
preseden buruk. Mereka khawati r ke 179 bankir tercekal
kali i ni pun akan di bersi hkan namanya dengan cara sama.
Apal agi penundaan pengumumannya di si nyal i r tel ah
di sengaja pemeri ntah untuk memberi kesempatan kepada
mereka untuk mel arikan di ri , contohnya AI Nyoo (Bank
Papan Sejahtera), dan mungki n seki tar 30 bankir l agi
sudah berada di l uar negeri . Padahal , kata Ketua Center
for Banking Crisis Denny Daruri, bi l a berpedoman pada
daftar orang tercel a (DOT) yang di kel uarkan BI saja
kejahatan para bankir i tu sudah jel as. Mereka mel akukan
mani pul asi data, wi ndow dressi ng, menyal urkan kredi t ke
kel ompok sendiri, kredi t macet, mel anggar BMPK, tidak
mampu mengembal i kan BLBI yang sudah kel ewat banyak,
dan l ai n- l ai n. Bagi Denny adal ah aneh bila setel ah
di masukkan dal am DOT, l al u di cekal , dan setel ah i tu
sel esai tanpa proses hukum.
Terl epas dari berbagai keanehan yang mengi ri ngi nya,
menurut Denny, Kepol i si an dan Kejaksaan mestinya sege
ra meni ndakl anjuti daftar cekal tersebut dengan penyel i
di kan dan penyi di kan. Dengan demi ki an dapat di buktikan
apakah mereka benar bersal ah atau tidak? Kal au bersal ah
harus segera di hukum. "Lebih aneh l agi Kejaksaan Agung
bukannya berteri makasi h atas sumbangan data yang kita
berikan, ekh mal ah berusaha mengal i hkannya ke soal - soal
l egal i tas formal . Mestinya kejaksaan dapat mengguna
kannya sebagai bahan penyi di kan awal , "ujar Denny agak
kesal . Kejaksaan di ni l ainya seperti takut- takut berurusan
dengan mereka yang berdui t, dan mencoba mengal i hkan
opini dengan menantang CBC ' bertandi ng tinju' dengan
Kejaksaan Agung.
Berbeda dari kejaksaan yang l ututnya seperti geme
tar dan ogah meni ndaklanjuti peri ntah cekal , para bankir
tercekal l ebi h setuju pada pendapat CBC. Mereka berha
rap pemeri ntah segera meni ndaklanjuti dengan penyi di
kan, sampai ke proses pengadi l an. "Ki ta l ebi h suka di
proses segera ke pengadi l an dari pada di bi arkan ngambang
begi ni tanpa batas waktu. Orang- orang sudah mencap
ki ta bersal ah, urusan bi sni s kacau, karena orang di l uar
ti dak percaya l agi pada ki ta, " ujar Hendrawan Haryono,
yang setel ah masuk daftar, raji n kongko- kongko di pagu
yuban sesama bankir tercekal, terus terang.
3. Upaya-upaya Menggugat Pemamah BLBI
Kal au saja Kwi k Ki an Gi e ti dak ngotot untuk mem
batal kan Master Settlement & Acqui si ti on Agreement
(MSAA), mungki n para kongl omerat penandatangan kese
pakatan i tu sudah bi sa ti dur nyenyak. Betapa ti dak
Oengan skema MSAA, utang Bantuan Likui di tas Bank
Indonesi a (BLBI) sudah di anggap l unas dengan menye
rahkan sejuml ah aset sebagai jami nan. Kesepakatan i tu
sekal i gus membebaskan mereka dari tuntutan pi dana atas
berbagai pel anggaran perbankan yang mereka lakukan
sebel um dan sel ama kri si s . Jadi soal dugaan pembobol an
bank sendi ri , pel anggaran Batas Maksi mum Pemberi an
Kredi t (BMPK), kong kal i kong antara pejabat BI dan para
bankir sehi ngga BLBI bi sa mengucur deras mel ampaui
kel ayakan, dan dugaan bahwa dana BLBI di pakai membel i
dol ar sampai ni l ai rupi ah jadi kempi s, sudah bol eh
di l upakan kedua bel ah pi hak. Oari si si i ni MSAA bol ehl ah
di sebut perjanji an damai antara kongl omerat penel an BLBI
dengan pemeri ntah (Badan Penyehatan Perbankan
Nasi onal jBPPN) .
Cuma masal ahnya menurut Kwi k, Menko Ekuin 10
bul an pada Kabi net Persatuan Gus Our, skema MSAA
berpotensi merugi kan negara seki tar Rp 80 tri l i un, hampi r
4 kal i l i pat anggaran pendi di kan nasi onal tahun 2000.
Hi tung-hi tungannya sederhana sekal i . Aset- aset yang
di serahkan Li em Si oe Li ong (Sal i m), Syamsul Nursal i m, Bob
Hasan, dan Sudwi katmono sebagai al at pembayaran
utang BLBI, ni l ai nya pal i ng banter cuma 30% dari yang
dijami nkan. Arti nya BLBI yang di tenggak l ewat bank- bank
mereka sebesar Rp 1 12 tri l i un tersebut, cuma di bayar
30%- nya. Kwi k memang ti dak mengada-ada. Oi vi si Aset
Management Investment (AMI) BPPN, yang meni l ai ul ang
aset- aset tersebut pada April 2000 membenarkannya.
Menurut AMI ni l ai aset kesepul uh hol di ng company
(hol dco), yang di bentuk untuk menampung aset- aset
jami nan tersebut, cuma Rp 30 triliun atau cuma 27% dari
ni l ai saat dijami nkan.
Mengapa pemeri ntah ti dak memi nta saja kekurang
annya dari mereka? I tul ah masal ahnya. Oal am skema
MSAA, yang di tandatangani 21 September - 6 November
1998, para peneri ma BLBI sepakat mengembal ikannya
kepada pemeri ntah (BPPN) dengan menyerahkan sejuml ah
aset. Aset- aset i tu di taksir ni l ai nya sama besar dengan
juml ah BLBI yang mereka sedot sel ama kri si s . Begi tul ah
Grup Sal i m (BCA) yang menel an Rp 52, 62 tri l i un BLBI
menyerahkan 109 asetnya. Aset- aset i tu kemudi an
di kumpul kan dal am satu hol di ng PT Hol diko Perkasa
(Hol di ko) . Syamsul Nursal i m (BONI) yang menel an Rp
27, 41 tri l i un menyerahkan 12 aset, termasuk Tambak
Udang Wi ndu Di pasena. Aset- aset i tu di kumpul kan dal am
PT Tunas Sepadan Investama. Lal u Bob Hasan (BUN)
yang menel an Rp 6, 159 tri l i un menyerahkan 30 aset dan
di satukan dal am PT Ki ani Wi rudha. Sementara Sud\r, ikat
mono (Bank Surya) yang memperol eh Rp 1, 886 triliun BLBI
menyerahkan 5 asetnya.
Lantas apa sebenarnya yang sal ah dari penyerahan
aset- aset tersebut? Sampai di si tu memang ti dak ada
yang sal ah. Apal agi bi l a mereka dengan jujur dan ni at bai k
meni l ai aset sendiri ( ti dak ada mark up), seperti yang
di mi nta dal am perjanji an MSA. I tu baru menjadi masal ah
ketika orang membaca sal ah satu kl ausul , yang membuat
Kwi k uri ng- uringan. Kl ausul i tu kasarnya berbunyi : apabi l a
ni l ai aset- aset yang di berikan i tu mel ebi hi ni l ai yang
dijami nkan, maka pemeri ntah harus mengembal i kan kel e
bi han i tu kepada pemi l i k aset semul a. Namun bi l a ternyata
ni l ainya kurang dari i tu, maka di a menjadi tanggungan
pemeri ntah. "Perjanji an seperti i tu kok bi sa di tandata
ngani ?" kata Kwi k berang beberapa waktu sebel um
mengundurkan di ri dari Kabi net Persatuan Gus Dur.
Tentu saja Menko Ekui n (ki ni mantan) keberatan bi l a
MSA di teruskan, sebab potensi kerugi an yang harus
di tanggung negara amat besar. Peni l ai an ul ang AMI di
atas adal ah sal ah satu contohnya. Di pasena, pertamba
kan udang wi ndu raksasa mi l i k Syamsul di ni l ai Swi ss Fi rst
Boston, konsul tan asi ng yang di sewanya - USS 2 mi l i ar.
Dengan kurs peni l ai saat i tu Rp 10- 1 1 ribu/USS, ni l ainya
menjadi Rp 20 tri l i un l ebi h. Padahal ni lai ri i l nya, kata Kwi k
dan di benarkan Ketua BPPN Cacuk Sudarijanto, pal i ng
banter cuma Rp 2 tri l i un. Yang tinggal cuma kol am-kol am
raksasa dan ai r, serta beberapa genset, dan l ai n- l ai n. Di
tataran apl i kasi potensi ruginya l ebi h hebat l agi . Li hat
saja Hol di ko (yang menampung 109 aset Grup Sal i m) tel ah
di tawar perusahaan berbendera Mal aysi a dengan Rp 20
tri l i un. Padahal di a dijami nkan Sal i m kepada BPPI\ dengan
harga Rp 52 triliun l ebi h.
Entah karena memang i ngi n mengejar setoran atau
karena tingkat i ntel ektual i tasnya terlalu rendah, BPPN
sebagai penguasa aset hampi r saja mel epas Hol di ko
dengan harga di skon seperti i tu. Orang merasa l ebi h ti dak
enak l agi setel ah terungkap bahwa perusahaan yang mau
mengambi l al i h Hol di ko i tu juga mi l i k Sal i m. "Mengapa ti dak
bayar saja utangnya dengan cash, bi l a memang masi h
banyak dui t?" begi tul ah opi ni yang berkembang kemudi an.
Sal i m sendiri menganggap harga i tu wajar, karena
pemeri ntah Thai l and juga cuma mendapatkan 30% dari
ni l ai aset yang dijami nkan kongl omeratnya. Bi l a kongl o
merat besar semacam Syamsul membebankan pemeri ntah
kerugi an seki tar Rp 20 tri l i un dari seki tar Rp 28, 41 triliun
BLBI yang di tenggaknya, lalu Li em Sioe Li ong yang aset
asetnya di anggap bagus juga membebani pemeri ntah
dengan kerugi an seki tar Rp 32 tri l i un, Bob Hasan,
Sudwi ktmono berapa l agi ? Haruskah semuanya di beban
kan kepada APBN, yang berarti 217 juta rakyat Indonesi a
i kut memikulnya l ewat pengurangan anggaran pendi di kan,
kesehatan, dan l ai n- l ai n?
Bagi Kwi k adal ah mustahi l BPPN, yang notabene di i si
ol eh orang- orang profesi onal mantan pengel ol a bank,
ti dak mengerti soal i ni . Banyak kal angan meni l ai kesepa
katan i tu tak beda jauh dengan prosti tusi i ntel ektual .
Memang ada sebuah peredam keci l , kl ausul soal hol dback
asset. Dengan i ni ji ka utang l ebi h besar dari pada aset
yang di serahkan, maka si penandatangan harus menye-
rahkan aset tambahan. Namun si apa l agi yang mau
berpikir soal hol dback asset, bi l a ada kl ausul bagus yang
membebaskannya dari i tu?
MSA memang bukan satu- satunya kesepakatan
yang di sodorkan BPPN kepada kongl omerat kakap pema
mah BLBI. Paral el dengan MSA tel ah di tandatangani pul a
Master of Refi nanci ng Agreement (MR) . Empat kongl o
merat papan atas menandatangani nya, dan tel ah pul a
menyerahkan sejuml ah aset. Usman Admadjaja (Bank
Danamon) yang meneri ma Rp 12, 32 tri l i un BLBI, mi sal nya,
menyerahkan 26 aset yang di gabung dal am PT Bantal a
Kartika Abadi . Kaharuddi n Ongko (BUN), yang mel ahap Rp
7, 839 tri l i un, menyerahkan 20 aset dan di satukan dal am
PT Arya Mustika. Bank Umum Nasi onal (BUN) yang di mi liki
Bos Hasan dan Kaharuddi n Ongko, kata sumber di BPPN
waktu i tu memang tel ah dijadi kan mesi n uang kedua
kongl omerat i tu l ewat orangnya masi ng- masi ng. Jadi
mereka berdua harus menanggul angi : Bob l ewat MSA,
dan Kaharuddi n l ewat MRA. Samadi kun Hartono (Bank
Modern) yang memakan Rp 2, 663 tri l i un BLBI menye
rahkan 10 asetnya dan di gabung dal am PT Cakrawal a Gi ta
Pratama. Lal u Hoki arto, Hoki anto (Bank Hoki ndo) yang
memakai Rp 339 mi l i ar BLBI menyerahkan 12 aset.
Meski pun kedua kesepakatan i tu sama- sama meru
pakan skema penyel esai an utang BLBI dengan jami nan
aset, asumsi yang mendasari keduanya amat berbeda.
Menurut sumber di BPPN (ki ni mantan) MSA di dasari
asumsi bah\';' a aset- aset yang di serahkan para bankir
tersebut bagus- bagus dan ni l ai nya mel ebi hi utang BLBI.
Sementara skema MRA di dasari asumsi bahwa aset- aset
yang di serahkan ti dakl ah bag us, dan ni l ainya di bawah
utang BLBI. Aki batnya perl akuan terhadap mereka juga
berbeda. Skema MRA mewaji bkan penenggak BLBI i tu
untuk menyerahkan jami nan pri badi (personal guarantee),
jika utang BLBI mereka ternyata l ebi h besar dari pada aset
yang di serahkan. Mereka i ni berteriak merasa di perlakukan
ti dak adil oleh BPPN. Mereka lebih suka bi l a di i zi nkan
menyel esai kan utang BLBI l ewat skema MSA.
Ti dak kurang gal aknya adal ah 25 mantan pemegang
saham bank beku kegi atan usaha (BBKU), yang kini
di waji bkan mengi kuti struktur penyel esai an kewaji ban
pemegang saham (PKPS). Skema i tu memaksa mereka
untuk menyel esai kan kewaji bannya dengan uang tunai .
"Seharusnya pemi l i k BBKU juga mendapat perlakukan yang
sama, yai tu menyel esai kan kewaji bannya dengan skema
MSA, " kata pemi l ik Bank Mashi l l Phi l i p Widjaj a.
Di l i hat dari semangatnya, menurut Kwi k yang kemu
di an kembal i ke habi tatnya di DPR, MSA amat meng
untungkan kongl omerat perampok uang negara. Meski pun
tak banyak yang mendukungnya di pemeri ntahan, banyak
orang secara di am- di am membenarkan pandangan kri tis
pol i tikus POI Perjuangan i tu. Bahkan Presi den Abdur
rahman Wahid dan para waki l rakyat akhirnya setuju
meninjau kembal i MSA. Sebel umnya, masi h pada tahun
1999, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tel ah mel aporkan
adanya kejanggal an dal am MSA tersebut, tetapi ti dak
mendapat tanggapan berarti . Pandangan Kwi k sendiri soal
MSA pada dasarnya ti dakl ah berbeda jauh dari
pandangan Econi t. Menurut Econi t, yang di nakhodai Rizal
Raml i sebel um menjadi Menko Perekonomi an i tu, setidak
nya ada 6 kel emahan MSA. Pertama, kesepakatan
tersebut membebaskan debi tur dari ti ndakan pi dana yang
tel ah mereka lakukan (rel ease & di scharge), seperti
pel anggaran batas maksi mum pemberi an kredi t (BMPK) .
Kedua, setel ah MSA di tandatangani , pemeri ntah ti dak
bi sa menuntut para debi tur, jika ternyata jami nan yang
di serahkan kurang dari juml ah kewaji ban yang seharusnya
di tanggung.
Masi h menurut Econi t, kel emahan keti ga dari kese
pakatan i tu, kepemi l i kan aset- aset yang di serahkan tetap
atas nama debi tur. BPPN hanya mel akukan kontrol ter
hadap operasi onalnya. Keempat, tidak ada sangsi yang
tegas bi l a debi tur mel anggar kesepakatan MSA. Dal am
hal i ni sebagai contoh Econi t menyebut beberapa pel ang
garan terhadap batas waktu penyerahkan aset (cl osi ng
date) . Juga di sebut adanya debi tur yang bel um memenuhi
kewaji ban menyetor dana tunai (cash obl i gati on), seperti
Syamsul yang belum menyerahkan Rp 1 tri l i un yang
di waji bkan kepadanya dal am MSA. Bos BDNI i tu sendiri
mengaku sudah mel unasi nya. Kel i ma, aset debi tur yang
di serahkan kepada negara, fi si k saham, bukti kepemi l i kan
atau sertifikat aset yang di serahkan, ti dak di pegang ol eh
BPPN. Sel uruhnya masi h tetap di pegang debi tur. Keenam,
susunan di reksi maupun komi sari s dari hol di ng company
yang di bentuk dari perjanji an MSA sebagi an besar
dijabat orang- orang BPPN. Yang terakhir i ni berpotensi
meni mbul kan konflik kepenti ngan. Cara menghi ndarinya
cuma satu, kata banyak pengamat, serahkan saja kepada
pengel ol a i ndependen.
Terl epas dari kontroversi yang mengi ri ngi nya, menu
rut sumber di BPPN, sebenarnya MSA ti dakl ah jel ek-jel ek
amat. Bahkan sebagai sebuah sol usi saat i tu di a
merupakan prestasi . "Bayangkan kri si s l agi sangar
sangarnya pada tahun 1998 i tu. Ni l ai dol ar semaki n
menggel embung, banyak perusahaan mati , si tuasi pol i tik
tak menentu, penjarahan dan perkosaan merebak,
Soeharto jatuh, dan sebagainya. Indonesi a menjadi
sorotan i nternasi onal , terutama dal am masal ah ras. Jadi
ki ta bi sa menggi ri ng mereka menandatangani MSA dan
MR i tu hebat sekal i , " tuturnya bersungguh- sungguh.
"Ki ta sendiri sebetulnya enggak tahu harus bagai mana.
Lal u Sal i m menawari bagai mana kal au di a serahkan sejum
lah aset. Pertamanya kita tolak, tapi setel ah di pi kir- pikir
i tu bagus juga. Lal u karena kita enggak ngerti soal
perjanji an seperti i tu, ki ta tanyakan konsul tan- konsul tan
IMF. Dengan bantuan merekal ah kita buat drafnya, maka-
nya dal am bahasa Inggri s, " tambahnya panjang sekal i gus
menerangkan mengapa perjanji an i tu di tul i s dal am bahasa
Inggri s, padahal menyangkut 2 pi hak yang sama- sama
Indonesi a. Banyak orang khawati r perjanji an dal am
bahasa asi ng i ni akan menyul i tkan, bi l a nantinya sal ah
satu pi hak memperkarakan yang l ai n di pengadi l an.
Masal ahnya setel ah draf peranji an i tu jadi mengapa
posi si BPPN amat l emah. Apal agi bi l a di tinjau dari 6
kel emahan MSA yang di ungkap Econi t, BPPN di si tu
seperti di dikte. Adanya kl ausul yang amat merugi kan
negara dan menguntungkan kongl omerat, adal ah bukti
yang tak dapat di bantah. "Mung kin ya, tim ekonomi
pemeri ntah Habi bi e saat i tu yang di pi mpi n Gi nanjar
Kartasasmi ta dan BPPN di bawah Gl en MS Yusuf i ngi n
memberi semangat kepada mereka untuk menjaga aset
nya, agar ti dak semaki n jatuh. Dengan adanya kemung
ki nan mendapat keuntungan di si tu, kan mereka terpacu,"
jel asnya berl ogika. "Dal am perjanji an i tu di sebutkan
bahwa apa yang mereka katakan adal ah benar (presented
& warranted) . Seperti Syamsul , mi sal nya, di a mengaku
ti dak memi l iki aset l agi di l uar negeri . Nah kal au ternyata
diketahui di luar negeri , seperti di Si ngapura, Hongkong,
Ci na, atau di negara l ai n di a masi h memi l iki aset, maka
berarti di a sudah cacat. Perjanji annya l antas bi sa di batal
kan, di a bi sa di kenakan sangsi , dan sebagainya, " tambah
orang BPPN i tu.
Mungki n pel uang seperti i tul ah yang mendorog Kwi k
untuk menggugat kesepakatan tersebut, ketika menjabat
sebagai Menko Ekuin pada masa kepresi denan Gus Dur.
Di a bahkan memi nta ahl i pengacara dan hukum kondang
Kartini Muljadi dan Frederik B. G. Tumbuan untuk meng
kaji nya. Begi tul ah berpijak pada hasi l kaji an kedua tokoh
i tu, K\""ik meni l ai MSA bertentangan dengan undang
undang perbankan. Perjanji an perdata i tu ti dak bi sa
menghapus ti ndakan pi dana yang mereka lakukan, seperti
pel anggaran BMPK. " Ibu Kartini dan Pak Fred juga mereko
mendasi kan agar MSA di batalkan demi hukum, " kata
Kwi k. Karti ni dan Fred bahkan menganjurkan BPPN agar
mengambi l l angkah hukum, seperti paksa badan
(gijzel i ng) . Ti ndakan hukum seperti i tu bol eh di kenakan
pada pemegang saham pengendal i sejuml ah bank penada
tangan MSA dan MR, yang ti dak mel unasi kewaji ban
sebesar utang BLBI yang tel ah di nikmati, dan mel anggar
BMPK.
Dari hasi l kaji an Karti ni dan Fred nampaknya MSA
sebagai sebuah perjanji an pun tak mung kin di l aksanakan,
sebab beberapa poi n yang seharusnya di l aksanakan tel ah
di cederai sendiri ol eh pel akunya. Pal i ng jel as tentu cedera
janji yang di l akukan bos BDNI Syamsul Nursal i m, yang
memang dijadi kan kaji an utama. Pengkaji an serupa tentu
bi sa juga di l akukan pada penandatangan MSA yang l ai n.
Setidaknya ada 5 cedera janji yang di buat Syamsul :
Syamsul ti dak membayar l unas secara tunai kewaji ban Rp
1 tri l i un sebagai mana di tetapkan dal am MSA; Syamsul
ti dak memi ndahkan hak atas kepemi l i kan aset ke PT
Tunas Sepadan Investama; Syamsul mel akukan beberapa
mi spresentati on (kekel i ruan yang di l akukan dengan
sengaja terhadap penyaji an data tentang aset; bel um
semua aset tambahan (hol dback asset) di serahkan ke
escrow agent (penampung sementara aset tambahan) ;
Syamsul bel um menyerahkan dokumen-dokumen l ai n yang
di syaratkan MSA, seperti debtors consent and aknow
l edgement dan l oan forgi veness.
Setel ah serangan panas Kwi k terhadap MSA dan
para penenggak BLBI besar, koor untuk membatal kannya
semaki n santer saj a. Bahkan kal agan vvakil rakyat dan
pakar ekonomi pun ikut berteriak dengan nada yang
sama. Dr. Sri Mul yani Indrawati , dari FE- UI termasuk
salah satu yang menyerukan pembatal an MSA. Namun
pengacara Todung Mul ya Lubi s mengatakan tak mung kin,
karena membatal kannya sepi hak i tu mel anggar hukum.
"Akan tetapi kontrak yang di tandatangani bukanl ah harga
mati . BPPN bi sa saja membatal kan MSA, bi l a debi tor
mencederai janji . Jadi harus di tel i ti dul u, tak bi sa sekadar
membatal kan," ujar mantan Ketua Yayasan Lembaga
Bantuan Hukum Indonesi a i tu pendek. Namun l angkah apa
pun yang akan di ambi l pemeri ntah dan BPPN, hasi l kaji an
Kartini Muljadi dan Fred Tumbuan tak bi sa di abai kan
begi tu saja.
Bahkan setel ah Kwi k berhenti dari jabatannya seba
gai Menkko Ekuin, gugatan terhadap i tu terus berjal an.
Apal agi Dr. Rizal Raml i yang menduduki posi si Kwi k sebagai
Menko Perekonomi an punya sikap yangtak kal ah tegas
nya. "Dal am masal ah MSA i ni , kerugi an negara harus
di tekan semi ni mal mungki n. Dengan begi tu debi tor harus
menambahkan aset jami nan dan memberikan personal
garansi guna menghi ndari pengurangan ni l ai asetnya, "
tutur Rizal seusai berkonsul tasi dengan Waki l Ketua DPR
Tosari Widjaj a. "Sebagai gantinya pemeri ntah bersedi a
memperpanjang jangka waktu pembayaran kewaji ban
debi tor i tu, " tambahnya. Sanksi pi dana? "Itu vvewenang
Jaksa Agung, bukan Menko Perekonomi an, " tegasnya.
Syamsul kemudi an sempat di panggi l kejaksaan untuk
menjal ani pemeriksaan, tapi dia tak dati ng dengan al asan
kesehatan. Kemudi an di a hengkang ke Si ngapura dengan
al asan berobat dan ti dak kembal i sampai pemeri ntahan
Gus Dur berakhi r l ewat i mpeachment wakil rakyat dal am
persoal an l ai n. Mega\'ati kemudi an manggung meng
gantikan Gus Dur sebagai presi den.
Cuma urusan MSA dan penenggak BLBI besar i ni
berakhi r antiklimaks pada masa Kabi net Gotong Royong
Mega- Hamzah. Sebel um masa pemeri ntahan Kabi net
Mega- Hamzah berakhir dan BPPN habi s masa bakti nya,
Ketua BPPN \'aktu i tu Syafruddi n Arsyad Temenggung
berupaya keras untuk memberikan serti fikat Rel ease &
Di scharge kepada para kongl omerat besar tersebut.
Upaya i ni berhasi l gemi l ang, meski dal am urusan si apa
yang mesti menandatangani sertifikat l unas dan bebas
tuntutan hukum berlarut- I arut. Seakan ada yang tak
beres dengan pemberi an serti fikat tersebut dan khawati r
akan menjadi masal ah di kemudi an hari , pol i ti si PDIP
memberi peri gatan agar Mega\'ati sebagai presi den ti dak
di l i batkan di dal am masal ah i tu. Begi tul ah sertifikat
Rel ease & Di scharge kemudi an di tandatangi Ketua BPPN
Syafruddi n A Temenggung. Kini setel ah Hendarman
Supandji menjabat Jaksa Agung menggantikan Abdul
rahman Sal eh masal ah i ni nampaknya angkat di angkat
kembal i . Kabi net Indonesi a Bersatu SBY- JK, yang memang
bertekad membrantas korupsi, nampakya tak bi sa mene
ri ma pemberi an sertifikat Rel ease & di scharge tergesa
gesa i tu.
z
Indonesia di Tangan
Kyai Abdurrahman Wahid
Reformasi berakhir antikl i maks. Partai - partai l ama v'iari san
orba tetap menjuarai pesta demokrasi 1999. Yang ber
beda cuma satu: Golkar, yang sel ama 7 kali pemi l u terus
berada d tempat pertama, dalam pemi l u pal i ng demokratis
setel ah pemi l u 1955 i ni bertukar tempat dengan POI
Perjuangan pi mpi nan Megav,,' ati Soekarno- putri . Gol kar
harus puas di tempat kedua dengan kekal ahan ti pi s dari si
juara baru. PPP berada di tempat keti ga, tapi dengan
keterti nggal an yang sangat jauh. Partai kaum reformi s
PAN pi mpi nan Ami en Rai s cuma mendapat tak sampai 10%
suara pemi l i h. Partai berl ambang Matahari i ni cuma mampu
menjadi pesai ng baru PPP. Sedang partai kaum muda
kampus PK di bav,,' ah Nur Mahmudi Ismai l bahkan tak
masuk el ectoral treshol d. Sebab suara yang di kumpul
kannya tak sampai 3%. Lebi h parah l agi partai anak- anak
muda beral i ran kiri di bav,,' ah Budi man Sujatmiko PRO, yang
sempat berki bar menjel ang kejatuhan Soeharto, hanya
bisa mengumpul kan tak sampai 1% suara. Nasi bnya tak
jauh beda dari PUOI di bawah Sri Bi ntang Pamungkas dan
PDR pi mpi nan mantan Menkop/PKM Adi sasono yang
mengusung ekonomi kerakyatan. Partai - partai gurem i ni
cuma punya dua pi l i han: mati saja atau ganti nama. PK
memi l i h opsi kedua dan berubah menjadi Partai Keadi l an
Sejantera (PKS) agar bi sa berl aga l agi pada 2004. Hasi l
pemi l u demokratis pertama i ni sekal i gus menunjukkan
kegagal an kaum reformi s mengajak rakyat di akar rumput
pi ndah 'kereta:
1. Obat Mujarab itu Bernama Abdurrahman Wahid
Sebagai mana tel ah di si nggung sebel umnya, mel i hat
hasi l pemi l u seperti i tu, Ami en terpaksa mengurungkan
ni atnya maju ke medan laga pemi l i han presiden di si dang
umum MPR (Oktober 1999) . Orang yang sel ama berbul an
bul an sebel um pemi l u sel al u kel uar sebagai jawara dal am
seti ap pol l i ng pendapat i tu mundur teratur, karena mal u,
di sampi ng pi l u tentunya. "Saya ti dak mau menjadi presi
den ten percent ( 10%): katanya tahu di ri . Sebal iknya
muka- muka baru di MPR tak rel a bila Indonesi a, se tel ah
perju- angan yang berat, harus kembal i di pi mpi n orang
orang yang tak punya vi si ke depan. Apal agi untuk kem
bal i ke pangkuan antek- antek Soeharto. Maka di buatl ah
manuver cantik dengan mengu- sung Abdurrahman Wahi d.
Sel ama 512 hari pemeri ntahan transi si Habi bi e, kyai tanpa
pondok pesantren i ni memang tel ah menjadi tokoh oposi si
pal i ng berwi ba\';' a di republ i k. Oi a sekal i gus tel ah menyi si h
kan ketokohan Ami en. Oengan menggandeng Mega, cucu
pendiri NU Kyai Hasyim As'ari i tu seperti menyedot sel uruh
kekuatan Mega, sehi ngga sel ama 16 bul an yang penuh
gejol ak putri pemi mpi n besar revol usi i tu hanya tampi l
sebagai adi k yang mani s.
Namun manuver kaum reformi s dan i nel ektual kam
pus i tu tel ah mengubah keadaan. Cucu kyai i tu di sul ap
sedemi ki an sehi ng-ga tampi l sebagai pesai ng putri mantan
presi den pertama republ i k. Gus Our yang partainya cuma
mengantongi 13 juta suara pemi l i h di hadapkan dengan
Mega yang partainya tel ah memenangi pemi l u l egi sl atif
dengan 35 juta suara. Namun Gus Our tampi l percaya di ri .
Oi a tak memandang sediki t pn kekuatan Mega. Yang di a
tahu hanya kekuatannya sendiri, yang di dukung kaum
reformi s dan partai - partai lain yang tak menghendaki
presi den wani ta. Begi tul ah kaum tradi sonal i s dan Isl am
modern bergabung dal am satu bari san bersama kaum
reformi s. Oi si si lain Mega yang sudah telajur menampi l kan
di ri sebagai adi k mani s justru ri kuh sendiri . Sementara
para pendukungnya tak bisa menganggap Gus Our sebagai
musuh yang harus di l awan habi s- habi san. Yusril Ihza
Mahendra, Ketua PBB kemudi an i kut berl aga di si dang
umum i tu untuk menangkap segal a kemungki nan. Mantan
'speech wri ter' Soeharto i tu tentu tak sekadar nekat,
mengi ngat PBB yang di pi mpi nnya memperol eh suara yang
tak menggembirakan. Perhi tungannya l umayan rasi onal :
Habi bi e tak jadi maju dan Ami en sudah meni nggal kan
l apangan. Bi l a Gus Our mundur atau tak l ul us tes kese
hatan, maka sai ngannya hanya satu, Megawati . Oapat
di pastikan Yusril yang muda, cerdas dan ganteng akan
mampu memenangkan pemi l i han di MPR.
Perhi tungan Yusri l akhi rnya memang mel eset. Gus
Our ti dak mengal ami kesul i tan sama sekal i dal am masal ah
kesehatan. Tak ada tes, tak ada pertanyaan soal i tu.
Meski pernah terserang stroke menjel ang rontoknya orba
dan pengel i hatannya tak sehat, di mata waki l rakyat Gus
Our tetap lebi h bai k dari pada Mega. Bai k kaum moderni s
Isl am, tradi si onal i s, maupun reformi s seperti sekata
memi l i h tokoh asal bukan Mega. Pokoknya Gus Our saat
i tu bol eh di bi l ang obat bagi kaum reformi s yang terpukul
hebat aki bat kekal ahan tel ak dal am pemi l u, obat bagi
Gol kar dan antek- antek orba yang tak i ngi n berhadapan
l ang sung dengan seorang reformi s gal ak seperti Ami en,
obat bagi mayori tas musl i m yang tak i ngi n di pi mpi n
seorang presi den \"' ani ta, dan obat bagi duni a l uar,
terutama AS, yang tak i ngi n Indonesi a di nakhodai Ami en
yang bi sa membahayakan kepenti ngan mereka di nusan
tara. Jadi saa t i tu Abdurrahman Wahi d ti ba- tiba saja
menjel ma menjadi obat mujarab bagi semua pi hak.
Namun orang tetap saja terperengah ketika Gus Our
benar- benar terpi l i h. Apal agi di a ti dak segera menyerah
kannya kepada Mega seperti yang pernah dijanjikannya.
Karena i tu tak ada pul a kejadi an seperti dal am skenario
Gus Our sebelum pemi l i han: "Ami en memi l i h saya. Saya
memi l i h Mega. Nanti Mega akan memi l i h Ami en. " Jadi
dal am skenari o i tu Gus Our, yang memenangkan pemi l i han,
menyerahkan tampuk kekuasaan kepada Mega. Sebab
partainya sendiri PKB cuma bertengger di tempat kel i ma
dal am perol ehan suara, jauh di bawah PDIP yang meme
nangi pemi l u. Lal u Mega, yang di tunjuk presi den terpi l i h
Gus Our, menyerahkannya kepada Ami en. Sebab di a
merasa pemi mpi n kaum reformi s i tul ah yang pal i ng pantas
memi mpi n Indonesi a setel ah menumbangkan sang di ktator
32 tahun Soeharto. Skenari o i tu di l upakan Gus Our begi tu
saja, ketika tampuk pi mpi nan republ i k di serahkan kepada
nya. Namun kaum reformi s dan Isl am modern ti dak
menyal ahkan Gus Our dan ti dak pul a menyal ahkan di ri
mereka sendiri, karena membi arkan pel uang i tu terl epas
begi tu saj a. Sebagai gantinya mereka menyal ahkan
Ami en. Ini membuat mantan Ketua Umum Muhammadi yah
i tu maki n terpuruk di kal angan pendukungnya sendiri .
Meski tak pernah di ekpos keluar, kejadi an i ni berkembang
menjadi l uka dal am. Luka i ni akan menganga l agi dan
menjadi penghal ang setiap ada rencana mengangkat
Ami en menjadi pemi mpi n nasi onal , sehi ngga menguntung
kan l awan- I awannya.
Sebal iknya posi si Mega di mata pendukungnya justru
semaki n bagus. Oi a semaki n di sayang pendukungnya yang
fanatik sambi l menudi ng Gus Our sebagai pengkhi anat.
Protes i tu pun terpaksa di tel an sendiri pendukung Mega,
karena putri sul ung mantan presi den Soekarno i tu tak
menunjukkan kemarahannya. Sedang Gus Our di mata
kaum tradi si onal i s musl i m yang fanatik, juga semaki n
berwi bawa. Kemenangannya yang mul us di si dang umum
MPR di angggap sebagai bukti kekuatan supranatural nya.
Keadaan i tu jel as berbahaya. Untungnya Gus Our, meski
pengel i hatannya tak awas, mampu membaca si tuasi dan
merasakan resonansi ketegangan di akar rumput. Pen
dukung fanatik Mega, yang kecewa dan tersebar di
sel uruh tanah ai r, tentu tak rel a mel i hat sang satria
pi ni ngi t di pecundangi begi tu saja,justru setel ah meme
nangi pemi l u. Oapat di pastikan kepercayaan di ri pada
juml ahnya yang terbukti pal i ng besar dan rasa kecewa
yang akut pendukung Mega, bi l a tak segera di redam,
akan muncul ke permukaan dal am bentuk apasaj a. Oi a
bi sa memporandakan apasaja yang ada di depannya
seperti air bah, banji r bandang, dan bahkan tsunami
so si al .
Gus Our menci um bahaya menghadang di depannya
dan tahu pula bahwa dia memi l iki al at ampuh di tangan
nya untuk meredam. Sebagai presi den terpi l i h di a memi l iki
hak prerogati f untuk mengangkat si apa saja sebagai
waki l nya. Oi a bi sa mengangkat orang l uar Jawa untuk
menyenangkan mereka yang ada di pul au- pul au l ai n, bi sa
mengangkat orang Muhammadi yah untuk menyenangkan
kaum moderni s Isl am yang tel ah membuka jal an baginya
untuk tampi l ke tampuk republik, atau mengangkat se
orang jendral untuk menentramkan TNI yang resah ol eh
arus reformasi dan demokrati sasi , tapi Gus Our memi l i h
Mega sebagai v'iapres. Ketegangan di akar rumput pun
sirna. Anak Kyai Haji Wahi d Hasyim i tu berhasi l mel e\r,' ati
ri ntangannya yang pertama dengan predikat cum l aude.
2. Mengambil Kembali Kedaul atan Politik
Gus Our kemudi an menyusun kabi netnya yang di beri
nama Kabi net Persatuan. Krunya l umayan beragam, kare
na Gus Our tak i ngi n mengecewakan gabungan partai
yang tel ah mengusungnya sampai ke R- l , Oi a menjadi
kabi net pel angi atau gado- gado, kata para pengeri tiknya.
Menteri -menteri kabi net transi si Habi bi e pukul rata tak
di pakai l agi , tidak terkecual i Menneg BUMN Tanri Abeng
yang tel ah bekera keras mereformasi perusahaan
perusahaan BUMI\ sampai menjadi pemai n di pasar modal
yang efektif. Oi a bahkan menganggap sepi semua yang
tel ah di capai kabi net transi si Habi bi e, termasuk perjuang
annya membangun ekonomi kerak
yatan. Oepartemen Koperasi & Peng
usaha Keci l Menengah (PKM), yang
sel ama pemeri ntahan Habi bi e menjadi
l okomotif ekonomi kerakyatan dan
pembeda dari masa orba, di amputasi .
Oi a dijadi kan kementerian non porto
fol i o al i as menteri negara. Aki batnya
Oepkop/PKM tak punya kaki di dae-
rah. Ini sekal i gus menandai di si si h-
Tantri Abeng kannya kembal i si stem ekonomi yang
berpi hak kepada rakyat banyak. Keadaan ini berl angsung
sampai sekarang. Lal u Oepartemen Penerangan, yang di
zaman Habi bi e di ni l ai sangat reformi s, terutama setel ah
sang Menpen Yunus Yospi ah mencabut kewaji ban SIUPP
(Surat Izi n Usaha Penerbi tan Pers), sekal i an di hapus Gus
Our. Oepartemen Sosi al yang pernah di hapus pada masa
Habi bi e, di hi dupkan kembal i . Lal u Pangl i ma TNI, yang
sel ama pul uhan tahun sel al u di pegang Angkatan Oarat,
di beri kan Gus Our kepada Laksamana Wi dodo HS dari
Angkatan Laut.
Goncangan yang di hasi l kan ol eh ti ndakan tersebut
memang l umayan besar, tapi Gus Our jal an terus. Seba
gi an kal agan memang di buat sesak nafas, tapi sebagi an
l ai n menganggapnya sebagai ti ndakan reformi sti k. Sebagai
presi den Gus Our memang berhak mel akukan berbagai
perubahan yang di ngi ninya agar Indonesi a baru seperti
konsepnya bisa terwujud. Cuma karena Gus Our tidak
pernah menjel askan konsepnya sendiri, maka seti ap di a
mel ansi r hal baru, ti mbul pul a goncangan baru. Apal agi
menteri -menteri yang membantunya pun tak pernah
di ajak duduk membi carakan l angkah-I angkah yang akan
di ambi l . Aki ba tnya menteri- menteri seperti berjal an
sendi ri - sendiri dengan komando berada di tangan ketua
partai masi ng- masing. Oari si tu konfik antara presi den
dengan partai pendukungnya, yang menaruh orang
orangnya di kabi net, dan waki l rakyat di OPR mul ai
tumbuh.
Oi negara- negara maju yang kondi si demokrasinya
sudah berjal an bai k, konflik antara presiden dengan para
pembantunya di kabi net dan para waki l rakyat tentu
sudah mengaki batkan kel umpuhan. Atau setidaknya akan
muncul mosi ti dak percaya dan kabi net pun bubar. Pemi l u
ul ang di gel ar atau presi den baru di pi l i h. Namun Indonesi a
sudah punya terlalu banyak persoal an dan kemi ski nan
sudah cukup bi ki n pusi ng rakyat banyak. Jadi konsflik
atara presi den, para pembantunya dan wakil rakyat tetap
menjadi konflik di antara orang- orang penti ng i tu, atau
setidaknya di anggap sebagai sal ah satu hi buran sekel as
srimul at. Rakyat ti dak mau ikut campur, apal agi memikir
kan jal an kel uarnya.
Begi tul ah konflik i tu tetap teri sol asi di antara para
pol i ti si dan orang- orang yang berkepenti ngan dengan
pusat- pusat kekuasaan, ti dak menjal ar ke akar rumput.
Keadaan i ni memberi ruangan l ebi h l uas kepada Gus Dur
untuk mel akuan berbagai trobosan dal am urusan pol i ti k.
Gus Dur nampaknya memang cukup pi awai memai nkan
peranan dal am ruangan yang di mi l ikinya i tu. Kadang dia
bergerak bagai ombak menggul ung apa saja yang ada di
depannya, seperti ketika di a memecat beberapa menteri
nya dengan berbagai al asan. Di lain saat di a nampak
l embut dan sangat arif, seperti dal am urusan dengan
kongl omerat. Juga dal am soal Iri an Jaya yang di ganti
namanya menjadi Papua Barat sesuai kei ngi nan masya
rakat di sana. Gus Dur bahkan tak segan mengi zinkan
pengi baran bendera Bi ntang Kejora. Begi tu pul a dal am
urusan Aceh sampai di a sendiri tersandung dana dari
Sul tan Brunei . Langkah-I angkahnya cepat dan tak
terduga. Gus Dur seperti ber- pacu dengan waktu untuk
menyel esai kan semua persoal an negaranya dengan
caranya sendiri, one man show. Di a tak gentar dengan
resiko apa pun yang bakal menghadangnya, bahkan tak
sudi mengemi s kepada Paman Sam, si penguasa jagad
yang menyambut kemenangannya dengan di ngi n. Di a
memi l i h menJaga koeksi stensi damai dengan semua
kekuatan yang ada untuk mendapatkan kembal i kedau
l atan pol i tik negaranya, sekal i gus menjadikannya al at
gertak. Dal am hal yang bel akangan i tu Gus Dur memprak
tikkan pol i tik bebas akti f, seperti di l ansi r Mohammad Hatta
' mendayung di antara dua karang' pada a\r,' al - awal kemer
dekaan.
Atas dasar i tul ah gagasan Presi den Abdurrahman
Wahi d membentuk poros: Jakarta- Beijing- New Del hi , men
jadi sangat menarik dan meni mbul kan harapan bahwa
Jakarta bukan l agi anak bawang yang bi sa di setir Amerika
Serikat (AS) atau negara mana pun. Dia juga bi sa
dijadi kan al at gertak yang l umayan efektif untuk meni ng
katkan posi si tawar Indonesi a di mata duni a. Lawatan
kenegaraan pertamanya dengan mengunjungi negara
negara tetangga Asi a, bahkan di ni l ai pengamat pol i tik
CSIS Kusnanto Aggoro sebagai penegasan posi si , bahwa
Indonesi a memi l iki al ternatif sel ai n Barat. Kebijakan i nward
l ooking ke Asia i ni di sebut Kusnanto sebagai al ternatif
yang l ebi h berdaul at. Di Tanah Air hampi r ti dak ada
komentar negatif mengenai gagasan i tu. Bi l a poros i ni
benar- benar terbentuk, di tambah kekuatan ekonomi dan
teknol ogi Tokyo, bukan tidak mungki n masa java Barat,
di waki l i AS, akan segera berakhi r. Asia akan memasuki
zaman renai sans yang gegap gempi ta pada mi l eni um
mendatang, dan Indonesi a akan ikut pegang peranan.
Perhi tungannya sederhana saj a. Dal am 20 tahun ke
depan, Ci na di ramal kan akan tampi l sebagai negara
dengan kemampuan ekonomi dan mi l i ter l uar bi asa,
getarannya pun dapat di rasakan saat i ni . Seperti ga
pendapatan Asi a- Pasifik di perkirakan Kusnanto akan ber
asal dari Ci na. Dengan segal a potensi yang di mi likinya,
negeri Ti rai Bambu i tu bakal tampi l sebagai kekuatan
pengi mbang AS.
Sementara kunjungan Presi den ke New Del hi (Indi a),
di ni l ai menunjang vi si kel autan Gus Dur. Pertahanan l aut
Indi a saat i ni merupakan yang terkuat di Pasifik. Lagi
pul a, negeri berpenduduk terpadat di duni a setel ah Ci na
i tu, memi l iki potensi l uar bi asa di teknol ogi transportasi
dan persenj ataan. Indi a di anggap bi sa menjadi sumber
al ternatif bagi i ndustri persenj ataan Indonesi a yang seri ng
kel i mpungan di permai nkan Barat.
Manuver Gus Dur tersebut memang menunjukkan
hasil bagus. Tak lama setel ah kunjungannya ke negara
negara Asi a, Presi den AS Bi l l Cl i nton mengundangnya ke
Gedung Putih vi a tel epon. Gus Dur ti dak saja menyambut
bai k undangan i tu, tapi sekal i gus dengan mudahnya
mengubur gagasan poros Jakarta- Beji ng- New Delhi yang
sudah mel ambungkan namanya. Poros Jakarta- Bejing- New
Del hi tak pernah muncul l agi ke permukaan sampai
sekarang, meski kabi net tel ah berganti dua kal i . Gagasan
geni al dan terbukti efektif untuk menggertak barat i ni ,
mestinya bi sa di hi dupkan kembal i ol eh SBY-JK yang di pi l i h
l ang sung rakyatnya. Ini sangat bagus untuk mengurangi
tekanan AS dal am soal HAM sambi l memi nta berbagai
konsesi , mi sal nya bl ok mi nyak Cepu untuk Exon. Merasa
umpanya di l ahap, Gus Dur bukannya memi nta berbagai
kemudahan, tapi sebal i knya. Di a mal ah memberi kabar
gembira kepada Barat mengenai rencananya membuka
hubungan dagang l ang sung dengan Israel , obsesi l ama
nya. Pada ti ti k i ni Gus Dur mul ai tersandung. Membuka
hubungan l ang sung dengan Israel ti dakl ah gampang
dijal ankan. Protes dan unjuk rasa ketidaksetujuan marak
di seantero negeri . Para pengunjuk rasa, bai k dari kal ang
an santri, organi sasi keagamaan, maupun perguruan tinggi
di Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Bandung, Surabaya,
Makassar, dan l ai n- l ai n, seiya menol ak hubungan dagang
dengan Israel . Bagi mereka hubungan dagang sama
artinya dengan mengakui negara Israel . Padahal Negeri
Zi oni s i tu sampai kini masi h menginjak- i njak, merampas
tanah dan perkebunan kaum musl i m i n Pal esti na, dataran
tinggi Gol an, dan sebagainya.
Bahkan, seperti sehari - hari di pertontonkandi beri ta
tel evi si , kaum Zi oni s Israel tel ah dan terus membunuhi
serta mengusi r orang- orang Pal esti na dari kampung
mereka. Saki ng keras kepal anya, resol usi Perserikatan
Bangsa- Bangsa (PBB) pun ti dak di gubrisnya. Sampai 1987
saja, negeri keci l i tu tel ah menol ak l ebi h 700 kal i resol usi
PBB. Yang terakhir resol usi PBB No. 242 tentang Hak- hak
Rakyat Pal esti na, yang mengharuskan Israel angkat kaki
dari tanah- tanah yang di dudukinya sejak perang 1967.
Lagi pul a penduduk Israel yang cuma 6 juta, kata Ketua
Pel aksana Komi te Indonesi a untuk Sol i dari tas Duni a Isl am
Ahmad Sumargono, SE, bukan pasar menggiurkan bagi
produk- produk Indonesi a yang bukan hi gh tech.
Aki bat kei ngi nan membuka hubungan l ang sung de
ngan Israel i tu Gus Dur, yang sampai saat i tu masi h ter
catat sebagai sal ah satu pendiri Yayasan Shi mon Peres
(berkedudukan di Tel Avi v), l ang sung di tuduh sebagai
agen Yahudi ol eh para demonstran. Mel i hat gel agat ti dak
menguntungkan i tu, para waki l rakyat l antas memi nta
Pemeri ntah menunda pembukaan hubungan tersebut.
Pemeri ntah memang l al u menyatakan menundanya, tapi
Gus Dur secara terbuka menganggap pembukaan hubu
ngan dagang dengan Israel i tu sah- sah saj a. "Dal am
urusan duni a ki ta bol eh berhubungan dengan Yahudi . Nabi
pun berdagang dengan Yahudi , " katanya kesal di tel evi si
menanggapi berbagai protes. Bagi Presi den pembukaan
kontak dagang dengan Israel l ebi h pantas keti mbang
dengan Rusi a, Ci na atau Korea Utara. "Kenapa i tu
di bi arkan? Mereka terang- terangan athei s, menentang
Tuhan. Sementara orang Yahudi dan Nasrani masi h
mengakui adanya Tuhan. Agama Isl am masi h satu rumpun
dengan mereka, agama samawi," tambah presi den kyai i tu
argumen ta tif.
Menteri Luar Negeri Al wi Shi hab, al umni Uni versi tas
Isl am AI Azhar, Mesir, membenarkan pendapat Presi den.
Alwi meni l ai pembukaan hubungan dagang dengan Israel
amat urgen, karena berfungsi mengundang masuknya
modal Yahudi ke negeri i ni . Lebi h jauh l agi , hubungan
dagang dengan Israel di gunakan Pemeri ntah untuk
menari k si mpati Yahudi i nternasi onal . "Program utama kita
sekarang kan perbai kan ekonomi . Ki ta sudah merangkul
Ci na, Si ngapura, Jepang, Indi a dan AS. Anda tahu kan
perusahaan mul ti nasi onal di AS umumnya di kuasai
keturunan Yahudi . Seki tar 70% keuangan AS di kuasai
Jewi sh Communi ty. Jadi sasaran ki ta sebenarnya bukan
Israel , tapi l obi Yahudi di AS, " jel as Menl u yang juga
profesor perbandi ngan agama di Uni versi tas Harvard, AS
i tu meyaki nkan.
Bagi Al wi membuka hubungan dagang dengan Israel
jauh l ebi h menguntungkan dari pada membiarkannya ber
jal an sembunyi- sembunyi sebagai mana terjadi sel ama i ni .
Memang data resmi Atase Perdagangan Israel di Si nga
pura menunjukkan sepanjang 1999 ni l ai ekspor Indonesi a
ke Negeri Zi oni s i tu mencapai US$ 11 juta. Sedang i mpor
Indonesi a dari negeri i tu mencapai US$ 6 juta. Semuanya
di l akukan mel al ui pi hak keti ga, seperti Si ngapura dan
Bel gi a. Bahkan, masi h menurut Menl u, ni l ai perdagangan
ki ta tahun 2000 dengan Israel mencapai US$ 20 juta.
"Nah l ebi h bai k kita mel akukan secara terbuka saJ a.
Jangan menjadi orang munafik, " tegasnya. Menurut
catatan Depperi ndag ni l ai ekspor Indonesi a ke negara
negara Ti mur Tengah seki tar USS 2, 5 mi l i ar/ tahun (atau
5% dari total ekspor yang besarnya USS 50 mi l i ar).
Sasaran yang tak kal ah penti ng dari pada soal ful us
i tu, kata Al wi , mengurangi tekanan pol i tik i nternasi onal
terhadap pemeri ntah dal am soal pel anggaran HAM. "PBB
kan membentuk komi si i nternasi onal untuk menyel i di ki
kasus pel anggaran HAM di Ti mor Ti mur. Ki ta bi sa di sama
kan dengan Rwanda, Serbi a (Yugosl avi a) dan l ai n- l ai n.
Dal am hal i ni peran Kongres A sangat besar," papar
orang dekat Gus Dur i tu tenang. "Ki ta harus jujur, l obi
Yahudi di Kongres AS sangat kuat. Dari 27 ri bu staf dan
anggota Kongres, 20 ribu di antaranya Yahudi . Di kabi net
AS, domi nasi Yahudi juga sangat terasa, " tambahnya.
Dengan di bukanya hubungan dagang terang- terangan
dengan Israel , Al wi percaya, Kongres AS akan mudah
di yaki nkan. "Mereka akan menganggap ki ta ti dak anti
Yahudi . Sel ama i ni ci tra Indonesi a buruk di AS karena
medi a massa di sana di kuasai Yahudi . "
Terl epas dari pro- kontra yang mengi ri ngi nya, argu
mentasi Pemeri ntah sebenarnya cukup beral asan. Me
nyambung hubungan dengan Ci na yang berpenduduk 1, 2
mi l i ar dengan kemampuan ekonomi , teknol ogi dan mi l i ter
yang meni ngkat terus, memang l ebi h real i sti s. Apal agi bi l a
di i ngat negeri berpenduduk 1, 3 mi l i ar orang i tu memi l i ki
cadangan devi sa di atas USS 250 mi l i ar saat i tu. Sedang
penduduk Israel cuma 6 juta ji wa, meski pun pendapatan
per kapi tanya di atas US$ 16. 400. Begi tu pul a dengan
Indi a, yang berpenduduk hampi r 1 mi l i ar serta memi l i ki
kemampuan pertahanan l aut, teknol ogi transportasi dan
persenj ataan yang juga meni ngkat terus. Namun perl u
di ketahui , kata banyak pengamat ekonomi , semua i tu
sampai saat i ni masi h berupa potensi . Masi h butuh waktu
untuk menjadikannya kenyataan. Sementara dana, tekno
logi dan lobi Yahudi sudah lama menjadi kekuatan riil di AS
dan Eropa.
Berpijak pada cara berpikir seperti i tu, banyak
kal angan dapat memahami kei ngi nan Pemeri ntah membuka
hubungan dagang dengan Israel , negeri i nduk mi l i arder
Yahudi i nternasi onal . Sal ah satu di antara mereka adal ah
DR. Hami d Awal uddi n. "Saya dapat memahami cara
berpikir Gus Dur dan kabi netnya dal am hal i ni . Yahudi
connecti on di AS menguasai Kongres dan Senat dengan
kemampuan l obi mereka. Yahudi juga menguasai medi a
massa dan l embaga keuangan dari Wal l Street sampai
IMF, " jel as pengamat pol i tik dan hukum, yang pernah
ti nggal 13 tahun di negeri Paman Sam tersebut, waktu i tu.
Dewi Fortuna Anwar, mantan penasi hat pol i ti k Presi
den Habi bi e, membenarkan pandangan Hami d. Menurut
Dewi kekuatan l obi Yahudi di AS ada di berbagai sektor,
termasuk pol i ti k. Menteri Pertahanan AS Wi l l i am Cohen,
Menl u Medel ei ne Allbri ght, Sandy Berger (Nati onal Secu
ri ty Counci l ), Al l an Greenspan (Federal Reserve Bank),
juga Henry Ki ssi nger, mantan Menl u AS yang sampai
sekarang masi h di hormati di AS dan Eropa, adal ah Yahudi .
Israel merupakan pi ntu gerbang untuk mengeruk dana
Yahudi di aspora (yang tercerai - berai ) di berbagai bel ahan
duni a.
Sekadar mel engkapi gambaran ten tang kedi gdayaan
l obi Yahudi , ada baiknya ki ta buka catatan Fu' ad bi n
Sayyid Abdurrahman Ar Rifai . Dal am bukunya "ahudi
dal am Informasi dan Organi sasi , ' di a menunjukkan bagai
mana kaum Yahudi memperkuat pengaruhnya l ewat domi
nasi kantor beri ta, medi a massa, perfi l man, keuangan dan
l embaga duni a. Kantor beri ta terbesar duni a Reuters
di bangun keturunan Yahudi Julius Reuters. Kantor beri ta
besar l ai nnya, Associ ated Press, Internati onal News
Servi ce dan Uni ted Press Internati onal , juga di mi liki orang
Yahudi . Domi nasi Yahudi pun kental di medi a massa AS,
seperti The New York Ti mes ( terbi t sejak 1941) dan The
Washi ngton Post. Kedua surat kabar i tu sampai kini di akui
pal i ng banyak mempengaruhi kebijakan negeri i tu. Bahkan
surat kabar yang ti dak terlalu besar pun, seperti The
Sunday Ti mes, The Chi cago Sun Ti mes dan The Ci ty
Magazi ne, ti dak mereka l epaskan. Di Inggri s mereka
menguasai The Ti mes, yang semaki n terkenal setel ah
di ambi l al i h Yahudi Austral i a Rupert Murdoch. Kaum Yahudi
juga menguasai The Dai l y Express, The News Chroni cl e,
The Dai ly Mai l dan The Observer.
Lebi h jauh l agi Yahudi connecti on juga menguasai
stasi un tel evi si acuan pemi rsa AS dan Eropa: ABC, CBC
dan NBC. Di perfi l man apal agi . Di dunia gl amour ini domi
nasi Yahudi amat kuat. Masi h menurut Fu'ad dal am buku
nya i tu, di perfi l man kehadi ran Yahudi amat terasa. Lihat
saja, Wi l l i am Fox (Fox Company), Samuel Gol den
(Gol den), Lewi s Mayer (Metro), Harny Warner (Warner &
Bross) dan Hot Di xon (Paramount) . Semuanya keturunan
Yahudi . Di AS, menurut Fu'ad, 90% pekerja fi l m mulai dari
sutradara, produser, edi tor, arti s sampai kru fi l m adal ah
Yahudi . Seakan mau mel engkapi hegemoni nya, Yahudi
mendomi nasi PBB, UNESCO, FAO, IMF, Bank Duni a, dan
berbagai organi sasi so si al i nternasi onal .
Perbankan AS dan pasar modal juga ti dak l epas dari
cengkraman mereka. Duni a fi nansi al i ni sudah dari dul u
menjadi tempat bermai n kaum Yahudi di aspora. Mereka
menguasai sebagi an besar fund manager duni a. Soros
Management Fund, Quantum Fund dan Gol dman Sach
adal ah raksasa- raksasa keuangan Yahudi yang menguasai
pasar uang dan spekul asi val uta. Seorang George Soros
saja bi sa menjungki rbal ikkan negara yang di kehendakinya
l ewat jual - bel i mata uang di pasar uang i nternasi onal ,
seperti di London. Bahkan kri si s moneter Asi a, sebagai
mana di l ansi r PM Mal aysi a Dr. Mahathi r Muhammad,
adal ah ul ah Soros. Ameri can Israel Publ i c Affai r Commi t
tee (AIPAC), sal ah satu organi sasi Yahudi terkemuka di
AS yang berdi ri 1897, di kenal sebagai organi sasi yang bi sa
memul uskan atau menjatuhkan kandi dat pol i ti k. Tol ok ukur
mereka cuma satu: tokoh tersebut menyokong Israel atau
ti dak. Seti ap pemi l u di AS, AIPAC bi sa menghabi skan USS
4- 5 mi l i ar - 4% dari pengel uarannya per tahun. Bi l a i tu
benar, dapat di bayangkan kekuatan dana Yahudi di as-
pora.
Pertanyaannya kemudi an: apakah pembukaan hubu
ngan dagang dengan Israel otomati s mendorong Yahudi
di aspora mengi nvestasikan dananya di Indonesi a? Apakah
hubungan i tu bisa memotivasi lobi Yahudi membel a kepen
ti ngan Indonesi a di hadapan l embaga- I embaga kredi t
duni a, seperti Bank Duni a dan IMF? Apakah Israel atau
Yahudi ti dak akan memi nta konsesi l ebi h banyak l agi dari
pemeri ntah Indonesi a untuk kepenti gan mereka, seperti
di l akukan terhadap Anwar Sadat (Mesi r)? Lal u apakah
hubungan dagang i tu benar- benar akan memacu kaum
Yahudi Amerika mengurangi tekanan pol i ti k i nternasi onal
terhadap Indonesi a dal am masal ah HAM?
Cukup sul i t mendapatkan jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan i tu. Jawaban buat pertanyaan pertama saja,
si mpang- si ur. "Ki ta memang bi sa membuka hubungan
dagang dengan Israel secara terbuka, ti dak seperti yang
sel ama i ni terjadi , secara di am- di am. I tu bukan berarti
modal Yahudi i nternasi onal yang berl i mpah i tu otomati s
akan di i nvestasikan ke si ni . Sebab untuk beri nvestasi , ada
perhi tungan matemati snya sendiri . Bi sa menguntungkan,
enggak?" ujar pengamat Ti mur Tengah Ri za Si hbudi . Pada
dasarnya, kata Ri za, i nvestor datang ke suatu negara
bukan karena negara tersebut memi l i ki hubungan dengan
Israel , tetapi karena potensi ekonominya.
Hal senada juga di kemukakan Avi l i ani , pengamat
ekonomi dari INDEF. Menurutnya Pemeri ntah terlalu
agresi f. Kal au mau dagang, harus kita l i hat dul u apa yang
bi sa kita jual ke sana. Di a khawatir, jangan-jangan kita
terlalu banyak membel i dari mereka. Sementara kita tak
mampu menjual apa pun karena ti dak mengenal kebutuh
an pasar mereka. Lebi h jauh l agi , kata di a, untuk
mengundang i nvestasi , i nvestor dari manapun asal nya,
Ci na, Indi a atau Yahudi Ameri ka, kita harus memi l i ki
aturan yang jel as dan memudahkan. Jadi pemeri ntah
mesti memperbaiki dul u aturan yang sel ama i ni terkesan
mempersul i t datangnya i nvestasi , seperti banyaknya
kuti pan dan berbel i tnya perizi nan.
Memang benar, karena penampi l an Gus Dur yang
bersahabat, Soros tel ah hadi r di duni a bi sni s Indonesi a
dengan membel i saham Bentoel . Sebel umnya di a juga
masuk ke Bank CIC. Mungki n tak l ama l agi , masuk ke
Tel kom, Indosat, dan l ai n- l ai n. Namun keha- di rannya di
sl nl ti dak sebagai i nvestor l ang sung yang mendi rikan
pabrik atau membangun i nfrastruktur dengan si stem bui l d
ope- rate & transfer (BOT) mi sal nya, tapi sebagai i nvestor
portofol i o. Investasi jeni s i ni cuma bersi fat jangka pendek
al i as cuma mencari capi tal gai n, dan setiap saat bi sa
hengkang dengan meni nggal kan pukul an berat di pasar
modal . "Bi asanya para hedge fund seperti Soros akan
masuk ke negara bermasal ah untuk mencari untung besar
dal am waktu si ngkat. Oi kal a saham- saham di pasar modal
Indonesi a jatuh, mereka datang. Setel ah mendapat
untung, mereka akan cepat pergi mencari negara l ai n, "
ungkap Managi ng Oi rektur Econi t waktu i tu Rizal Raml i
dal am di skusi Economi c Outl ook 2000, 14 Oesember 1999.
Indonesi a, menurut Ri zal , sebetulnya amat butuh pena
naman modal asi ng (PMA) untuk jangka menengah dan
panJang.
Oi si si l ai n bantuan l obi Yahudi terhadap IMF dan
Bank Ouni a buat Indonesi a, tak kunjung kel i hatan.
Padahal dengan rencana membuka hubungan dagang
dengan Israel , The Hol y Man, gel ar dari majal ah News
week buat Gus Our, sudah menel an pi l pahi t di negerinya
sendiri . Oi a di anggap mengkhi anati pendukungnya yang
sebagi an besar umat Isl am. Toh IMF tetap memper
l akukan Gus Our seperti para pendahul unya, Soeharto dan
Habi bi e, dengan Letter of Intent yang deti l dan mem
beratkan. Bahkan untuk menetapkan tarif dasar l i strik dan
BBM pun, kabi net Gus Our masi h di dikte. Banyak orang
khawatir, Yahudi connecti on membi arkan Gus Our sen
di ri an menghadapi masal ahnya. Mereka menunggu l ebi h
banyak pengorbanan budayawan yang amat bersahabat
dengan Israel i tu, seperti Anwar Sadat yang akhirnya
di tembak mati oleh tentaranya sendi ri .
Bukan ti dak mung kin dengan pengal aman mereka
mempecundangi negara l ai n, bahkan PBB dan AS, Yahudi
connecti on l ebi h mampu memanfaatkan Gus Our
(Indonesi a) dari pada sebal iknya. PMA- PMA l ama dari AS
dan Eropa yang masuk l ewat jal ur kol usi - korupsi
nepoti sme atau yang tel ah merusak l i ngkungan, seperti
Freeport, ti dak bisa di hukum di sini, karena adanya
hubungan l ang sung i tu. Indonesi a jadi i barat anak keci l
yang mau memanci ng ikan paus, akhirnya mal ah di tarik
menuju samudera. Yahudi connecti on mungki n terlalu
besar buat Gus Our. Kalau saja Indonesi a mau menjadi kan
pengal aman Turki , Mesi r dan Yordani a yang membi na
hubungan dengan Israel l ebi h dul u sebagai pelajaran,
mung kin kei ngi nan membuka hubungan lang sung akan
surut. Keti ga negara i tu bahkan tel ah berhubungan
di pl omati k dengan Israel . Toh al iran modal dan bantuan
l obi Yahudi yang hebat, ti dak juga mereka dapatkan.
Negara- negara i tu tetap ti dak maJu dan di musuhi
komuni tas Yahudi .
Akhirnya tekanan pol i tik i nternasi onal terhadap
Pemeri ntah soal pel anggaran HAM, yang di harapkan bi sa
di cabut, terutama di Ti m-Ti m, ternyata berjal an terus.
Bahkan ti dak berkurang. Mereka memperl akukan para
jenderal Indonesi a yang terl i bat, sebagai penjahat
perang, seperti di Yugosl avi a dan Rwanda. Lobi Yahudi di
Kongres dan Senat AS rupanya bel um berkenan mengu
rangi tekanan i tu buat Gus Our, sahabat mereka yang
demokratis dan bersahabat.
3. Tekam Dunia Luar terhadap Gus Dur
Si kap bersahabat Gus Our terhadap kaum Yahudi
dan AS akhirnya memang terbukti tak berbuah mani s.
Popul ari tasnya terus menurun di dal am negeri . Sedang
tekanan duni a l uar, terutama AS dan l embaga- I embaga
yang terkai t dengannya ti dak berkurang. Mereka terus
memi nta presi den keempat RI i tu memberi konsesi l ebi h
banyak, seperti tel ah di predi ksi ol eh para pakar. Gus Dur
pun akhirnya tak tahan l agi dan mengungkapkannya
dengan segal a kekesal an kepada media massa. "Baru saja
ada satu masal ah, yai tu sebuah perusahaan yang menjadi
pembawa bendera ki ta di duni a i nternasi onal , karena
punya ekspor yang besar dan sanggup membuat otomoti f
murah. Ini hendaknya di pel i hara. Tetapi karena kebetul an
i a punya urusan dengan bank, yang i kut di dal am BPPN,
harus di l i kui dasi . Sampai - sampai Stanl y Fi sher dari
Washi ngton tel epon saya dan menanyakan hal i tu. Saya
katakan kita punya komi tmen i nternasi onal . Ti dak bol eh
perusahaan i ni gul ung tikar hanya untuk memuaskan
nafsu Anda' " demi ki an Presi den Abdurrahman Wahi d di ha
dapan ratusan ri bu massa POI Peruangan di Istora
Senayan pada HUT POI ke 27.
Bocoran Presi den Abdurrahman Wahi d soal tekanan
pi hak l uar di atas, meski pun membuat banyak orang
tercengang, sebenarnya memang bukan barang baru. Dari
dul u sudah banyak di sebut orang bahwa Amerika Serikat
(AS) dan konco- konconya penguasa dana mel akukan
tekanan kepada negara- negara berkembang, termasuk
Indonesi a. Orang juga tahu bahwa ti dak semua tekanan
i tu di dasari ni at bai k untuk memajukan ekonomi dan
i ndustri republ i k. Jel as bukanl ah tujuan mereka membantu
Indonesi a agar nantinya dapat berdi ri sendiri dal am
ekonomi dan i ndustri, seperti Jepang atau Ci na yang
kemudi an menjadi pesai ng. Para kredi tor kakap tersebut
tentu ti dak i ngi n menci ptakan Jepang kedua di kawasan
l ai n. Berbagai kepenti ngan ikut mengotori ni at bai k pem
beri an kredi t i tu. There i s no free l unch, tak ada makan
si ang grati s, begi tul ah kata pepatah. Begi tu pul a dal am
praktiknya. Bi l a bi sa mengeruk keuntungan sebanyak
banyaknya dengan pengorbanan sekeci l - keci l nya di saat
normal , mengapa ti dak di ambi l saja sekal i an dengan ayam
petel ur emasnya di masa kri si s. Jadi yang punya sudah
bol eh di kubur tanpa mengurangi sumbangannya ke kocek
si pemberi kredi t.
Jadi wajar bi l a pemeri ntah negara- negara pemberi
kredi t, seri ng secara sal ah kaprah di sebut negara donor,
mel akukan tekanan di sana si ni untuk mencapai tujuan
mereka. Caranya bi sa bermacam- macam. Yang pal i ng
l azi m dan sopan tentunya dengan memberi saran agar
jabatan-jabatan tertentu dal am pemeri ntahan di berikan
kepada orang- orang yang di anggap bi sa mengamankan
kepenti ngan mereka. Saran Duta Besar AS untuk Indo
nesi a agar Menteri Keuangan Bambang Soedi byo ti dak
mengganti Ketua BPPN Gl en MS Yusuf beberapa waktu
l al u, masuk dal am kategori i ni . Sayangnya sel ai n Ami en
dan Gus Dur, ti dak banyak yang tersi nggung terhadap
tekanan santun Duta Besar AS i tu. Padahal dal am soal
tekan- menekan AS adal ah bi angnya.
Bahkan cara kasar dan bl ak- bl akan dal am urusan
menjaga kepenti ngan perut warga sendiri juga ti dak
jarang di l akukan negara adi daya i tu. Invasi mi l i ter AS di
Panama ketika mau menggusur Ortega (awal ' gO-an) ,
adal ah bukti tak terbantah. Bukti l ai nnya yang kasat mata
adal ah penyerangan terhadap Irak, juga Vi etnam dan
Korea Utara jauh sebel umnya. Negara adi daya yang l ai n,
seperti Inggri s, Pranci s, Rusi a, Ci na juga ti dak kal ah
bi adabnya dal am hal i ni . Bantuan Pranci s, Den Mark
kepada Mi l i ter Aljazai r yang menghancurkan domokrasi ,
ke ti ka partai Isl am FIS memenangi 81% suara dal am
putaran I pemi l u negeri i tu, adal ah contohnya. Daftar
tekanan pi hak l uar i ni bi sa di perpanjang, tapi sekadar
bahan renungan cukupl ah i tu.
Cara menekan yang l ebi h hal us dan aman juga ti dak
kurang. Yang pal i ng mudah tentu dengan memasukkan
poi n- poi n di dal am perjanji an pi njaman. Tujuannya seder
hana saj a: agar dana yang di pi njamakan segera bal i k
dengan membawa keuntungan berl i pat, sekal i an membuka
jal an kepada perusahaan- perusahaan mereka untuk ikut
berebut rezeki . Hadi rnya peri tel raksasa asal Pranci s
(Conti nent dan Carrepour) di pusat kota Jakarta l ewat
butir- buti r LoI seperti pernah di si nggung di bagi an l ai n
buku i ni adal ah sal ah satu contohnya. Contoh l ai n akan
segera ki ta dapat bi l a mau memel ototi poi n- poi n kesepa
katan dengan l embaga pemberi kredi t i nternanasi onal i tu.
Penunjukan konsul tan dengan al asan mencegah kebo
coran, mi sal nya, juga termasuk dal am cara menekan hal us
i ni . "Dari dul u kita seri ng mendapat pi njaman dari negara
negara maju, seperti Jepang, AS, Bel anda, Pranci s,
Inggri s, dan l ai n- l ai n. Lal u mereka mewaji bkan ki ta meng
ambi l konsul tan yang mereka tunjuk. Al asannya si h mul i a, "
tutur Pengamat Ekonomi dari INDEF Di di k J Rachbi ni si ni s.
Bagi Di di k i tu sebenarnya merupakan korupsi yang
di l egal kan. "Uang pi njaman i tu sebagi an bal i k l agi kepada
mereka dal am bentuk fee buat techni cal assi stance, yang
manfaatnya hampi r ti dak ada," jel asnya cepat. "Mestinya
kita hi tung juga keuntungan dari techni cal assi stance
yang mereka beri kan. Bi l a ti dak ada atau terlalu mi ni m
di bandi ng fee yang amat mahal i tu, sebaiknya pemeri ntah
menghentikannya. Sebab i tu juga merupakan pemborosan
dui t pi njaman yang nantinya harus ki ta bayar berikut
bunga, " sambungnya seri us. "Li hat saja konsul tan BPPN
(Badan Penyehatan Perbankan Nasi onal ) . Setel ah kita
bayar mahal , apa si h hasi l nya?" imbuh Di di k retori s.
Sorotan kri tis Di di k memang ti dak berl ebi han. Sejak
di bentuknya l embaga i tu sampai berakhirnya Kabi net
Reformasi Pembangunan Habi bi e dan nai knya Gus Dur,
ki nerja BPPN tetap saja payah dan kedodoran. Padahal
di a tel ah membayar konsul tan asi ng Lehman Brothers Inc
dan JP Morgan, di bantu konsul tan l okal PT Danareksa dan
PT Bahana. Sampai bul an Juni 1999 saja bi aya yang
di kel uarkan buat membayar konsul tan Rp 650 mi l i ar yang
di ambi l dari APBN, dan USS 10 juta di ambi l kan dari proyek
Bank Dunia buat keperl uan manajemen, audi t, hukum,
teknol ogi , pembukuan, dan akuntansi .
Gl en terang- terangan mengakui i ni di depan Komi si
VIII DPR- RI (28 Juni 1999) . Dari bagi an APBN, kata di a,
seki tar Rp 400 mi l i ar merupakan bi aya untuk membayar
konsul tan asi ng. Menurutnya seluruh bi aya i tu di perlukan
untuk mel akukan kegi atan fi nansi al , legal due di l i gence,
serta ti ndakan penyehatan l ebi h 50 bank, serta penge
l ol aan sel uruh aset di BPPN. Pertanyaannya kemudi an:
sudah sebandi ngkah hasi l yang di perol eh dengan bi aya
yang di kel uarkan i tu? Jawaban atas pertanyaan dasar i tu
amat meragukan. Buktinya sampai saat i ni bel um terl i hat
adanya bank yang menjadi sehat setel ah di rawat.
Sementara aset- aset perusahaan yang di serahkan kepa
da BPPN pun amat seret untuk di uangkan.
Meski pun demi ki an BPPN tak punya nyal i untuk me
ngurangi atau memul angkan para konsul tan asi ngnya.
Bahkan sampai habi s masa ' baktinya' l embaga super i tu
tak pernah mengurangi konsul tannya. "Ki ta masi h memer
l ukan keahl i an mereka, " kata Deputy Ketua BPPN Fari d
Harijanto pendek ketika di tanyakan masal ah tersebut
waktu i tu. Dal am perjal anan waktu bol eh di bi l ang tel ah
terjadi hubungan si mbi osi s mutual i sme antara BPPN dan
l embaga- I embaga konsul tannya. BPPN berti ndak sebagai
tuan yang bai k hati , sedang para konsul tan i tu mem- back
up- nya dengan berbagai pemikiran dan anal i si s. Maki n
l ama suatu persoal an bi sa di bereskan, maki n banyak
keuntungan dan penghasi l an yang bi sa di sedot. Sebenar
nya bila kita mau berpikir l ogi s, BPPN tidaklah butuh waktu
begi tu l ama untuk menyel esaikan urusan dengan 1 . 668
debi tornya.
Persoal annya BPPN, menurut mantan Di rektur Pusat
Data Bi sni s Indonesi a CPDBI) Chri sti anto Wi bi sono, ter
jebak pada birokrasi yang kal au bisa mempersul i t, kenapa
mesti di perl ancar. Sepi ntas memang ada 1 . 668 perusa
haan. Padahal kal au di telusuri l ebi h dari 300 adal ah grup
yang mengakumul asi utang hampi r 60%. Ratusan perusa
haan masuk kategori sedang dan keci l . Namun kategori
tri l i unan bi sa di negosi asi l ang sung dengan 30 raksasa
debi tor, yang salah satunya adal ah BUMN dan anak
perusahaan di bawah BUMN. Berpijak pada cara pandang
seperti i tu, memang harus di akui ti dakl ah pantas BPPN
berl ama- I ama.
Pandangan serupa juga di l ontarkan Rizal Raml i . Lebi h
jauh l agi di a menyarankan agar pemeri ntah mel akukan
renegosi asi kepada para konsul tan yang di pakai nya, agar
mereka terpacu untuk memberikan benefi t sebesar
besarnya. "Saya rasa harus di l akukan renegosi asi dengan
konsul tan- konsul tan i tu. Mereka sudah di bayar mahal .
ternyata prestasi mereka cuman segi tu. Mereka harusnya
i kut bertanggungjawab dong! " kata Rizal . "Saya si h kal au
asi ngnya bagus, bi sa meni ngkatkan ni l ai tambah buat
ki ta, ya ki ta sewa. Tapi pengal aman di BPPN menunjuk
kan, yang nai k i tu cuman bi ayanya aja, USS 60 juta
setiap satu semester. Hasi l nya? Ni l ai tambahnya, jangan
jangan kurang dari i tu. Apa dong peranan konsul tan
jadinya?" tambah Rizal tertawa si ni s.
Namun ki nerja buruk seperti i tu, kata Rizal, bukan
monopol i BPPN saj a. Sebagai contoh ekonom kri tis i tu
menunjuk Bank Mandiri (BM) . Sel ama i ni BM di ketahui
menggunakan konsul tan asi ng kel as duni a mul ai Deutsche
Bank (restrukturi sasi keuangan), Andersen Consul ti ng
( teknol ogi informasi dan control l i ng) , Mc Kenzi e Consul
tants (restrukturisasi kantor cabang dan back offi ce) ,
Hay Management Consul tants (sumber daya manusi a) ,
Indo-Ad Ogi l vy & Matter (komuni kasi ) , sampai Hadi put
ranto, Hadi noto & Partner/Baker & Mc Kenzi ey, dan
Wi ri adi nata & Wi dyawan (konsul tan perusahaan) . Dengan
menggunakan segudang konsul tan hebat, Bank raksasa
yang di komandoi Robby Djohan i tu, mestinya bi sa mel aju
cepat. Nyatanya, menurut Rizal , bi aya rekap bank i tu
bukannya berkurang, tapi mal ah bertambah. Banyak orang
curi ga jangan-jangan para konsul tan asi ng i tu sengaja
berl ama- I ama, agar bi sa mengambi l keuntungan l ebi h
banyak l agi .
Rizal tak dapat meneri ma tekanan yang terus saja
di l akukan pi hak luar terhadap Kabi net Persatuan Abdur
rahman Wahi d- Megawati , terutama IMF yang sengaja
mengul ur- ul ur waktu pen- cai ran pl nJaman agar bi sa
menyetir Gus Dur. Padahal Pemeri ntahan Gus Dur dan
Megawati tel ah l ahi r dari sebuah pemi l i han yang demo
kratis. Mestinya mereka mendukung pemeri ntahan baru
yang l egi ti mated i ni untuk memperbaiki keadaan. Memang
benar negeri i ni bel um l agi pul i h dari penyaki t kroni snya
aki bat kri si s dan overdosi s utang wari san rezim Soeharto.
Republ i k memang memerl ukan hadirnya pemodal asi ng di
segal a sektor, agar roda ekonomi dapat berputar menyu
sui Korea Sel atan dan Thai l and yang sudah tumbuh 8%
dan 4, 5% tahun 1999.
Rizal tak mengada- ada. Indonesi a jel as akan
menyambut bai k datangnya modal asi ng l ewat pi ntu mana
pun di a masuk. Mau masuk l ewat pasar modal , si l akan!
Apal agi bi l a mau i nvestasi l ang sung dengan bi ki n pabrik,
menambang l ogam dan mi neral , membuka perkebunan,
i nfrastruktur, kel i strikan, perbankan, dan sebagainya.
Wajah pemeri ntah Gus Our yang bersahabat, tentu akan
menyambut gembira seti ap masuknya modal dan i nvestor
baru. Apal agi negara juga masi h memerlukan utang baru
dari l embaga- I embaga kredi tor i nternasi onal seperti IMF,
Bank Ouni a, Consul tati ve Group on Indonesi a (CGI), dan
l ai n- l ai n seperti dul u. Namun harus di i ngat, karena di a
l ahi r dari sebuah pemi l i han yang demokratis, Indonesi a
baru di bawah Gus Our jauh l ebi h dewasa. Aki batnya
cara- cara mai n bel akang menjadi ti dak popul er l agi .
Pernyataan kesal Presi den IV RI di depan massa POI
Perjuangan, yang merasa mau di arahkan l ewat tel epon
ol eh Stanl y Fi sher dal am kasus Texmaco, di harap banyak
orang akan menjadi batu pertama pemeri ntahan yang
l ebi h berdaul at. Untuk i tu tentu saja Presi den dan para
pembantunya harus banyak berkeri ngat. Makl um sejak
kri si s mel anda republik bulan Juli 1997, dan IMF masuk
sebagai 'juru sel amat,' mengurus negara i ni sudah menjadi
ri ngan, seol ah manajemen kenegaraan tel ah di - outsource
kepada IMF. Memang benar keadaan negara amat meng
khawatirkan, karena rontoknya duni a usaha. Memang
benar rakyat menggel epar aki bat anjloknya daya bel i ,
pemutusan hubungan kerja (PHK), dan l ai n- l ai n. Namun
Presi den dan menteri -menterinya ti dak perl u berpikir
keras. Mereka cukup duduk manis, sel anjutnya ikuti
petunjuk IMF yang menjanjikan pi njaman USS 43 mi l i ar.
Memang ada keberatan dari sebagi an kal angan eko
nom waktu i tu terhadap LoI yang terl ampau deti l dan
banyaknya poi n yang merugikan republ i k. I tu pun hanya
terbatas pada hal - hal yang menyangkut hajad hi dup
orang banyak, mi sal nya: pembukaan kembal i keran ekspor
kayu l og, pencabutan subsi di l i strik tanpa mempermasa
l ahkan perjanji an kol uti f PLN dengan i nvestor l i strik
swasta yang kel ewat mahal , masuknya ri tel asi ng raksasa
(Carrepour dan Conti nent), dan l ai n- l ai n. Oi l uar i tu harus
di akui sebagi an besar penduduk republ i k adem ayem saja
saat IMF mengambi l - al i h ' pemeri ntahan' pada masa akhi r
Kabi net Pembangunan VI Soeharto. Orang juga makl um
keti ka hal i tu berl anjut pada Kabi net Pembangunan VII
yang pal i ng keras bau nepotismenya. Begi tu pul a pada
masa pemeri tahan Habi bi e yang di anggap ti dak l egi ti
mated. Sejak kri si s pemeri ntah RI, seol ah di paksa IMF
untuk menjadi pak turut yang mani s, sehi ngga penga
l aman keranya semaki n mi nus.
Namun kini Indonesi a tel ah memi l iki Presi den dan
Waki l Presi den yang di pi l i h waki l rakyat l ewat pemi l u
demokratis. Jadi rasanya IMF tak punya al asan l agi untuk
menuntun l angkah kabi net dengan LoI yang deti l sampai
ti ti k komanya. Lai n hal nya kal au memang Gus Our
bersama Ti m Ekuinnya mi nta di tatah terus seperti anak
keci l belajar jal an. Pemeri ntah Gus Our bersama Mega
wati , yang terpilih secara demokratis dan mempunyai
dukungan nyata, seharusnya memi l i ki semua syarat untuk
mel akukan pi l i han- pi l i han yang l ebi h berdaul at. Sel ama
100 hari pemeri ntahannya, Gus Our ti dak di beri kesem
patan untuk berl aku kreatif, mel akukan berbagai i mpro-
vi sasi dan i novasi dal am menjal ankan pemeri ntahan dan
membangun negaranya yang sudah tel anjur porak
poranda. IMF menjadi super kabi net yang keputusannya
ti dak bi sa di tawar, sampai - sampai untuk menai kkan gaji
pegawai saja, Presi den harus memi nta persetujuan IMF.
"Ki ta harus berani mel akukan terobosan baru dal am
demokrasi . Ki ta angkat saja IMF sebagai anggota
OPRMPR. Ki ta jadi kan di a satu fraksi sendiri . Jadi kal au
ki ta jal ankan semua petunjuk IMF, maka ki ta sudah punya
dasar hukumnya, " kata Oidik sinis sambil tertawa ngakak
ketika di moi ntai komentarnya waktu i tu.
Meski pun di sampai kan dengan setengah bereanda,
Pembantu Rektor I Universi tas Mereu Buana i tu jel as ti dak
membual . Si mak saja Lol yang di tandatangani pemeri ntah
20 Januari l al u. Oi sana terpatri jel as apa- apa yang harus
di kerjakan pemeri ntah, termasuk tanggal bul annya. Pada
sub si stem perbankan, mi sal nya, IMF menetapkan target
waktu pengganti an top manajemen Bank BNI pada akhi r
Januari 2000, Februari top manajemen BRI mendapat
gi l i ran. Rekapi tal i sasi kedua bank pel at merah i tu di l akukan
pada Juni 2000. Lal u pemeri ntah di mi nta menjual Bank Bali
dan Bank Niaga mel al ui tender terbuka pada semester
1/2000.
Lol i tu di bagi dal am 4 bagi an: pendahul uan, strategi
ekonomi jangka menengah, kebijakan ekonomi makro
1999/2000 dan 2000, dan reformasi struktural . Oi sana
pun di tekankan agar pemeri ntah mempereepat restruk
turisasi sektor korporasi mel al ui sejuml ah kebijakan yang
tenggat waktunya juga ketat. Sebel umnya l embaga
kredi tor i tu memi nta pengurangan subsi di l i strik dan bahan
bakar mi nyak, dengan konsekuensi naiknya tarif kedua
kebutuhan penti ng i tu. Tujuannya euma satu, agar
pemeri ntah bi sa eepat bayar utang. Soal banyak yang
keeewa dan sengsara, i tu bukan urusan IMF.
Tak berhenti sampai di si tu. Presi den Abdurrahman
Wahi d juga di paksa mengikuti kemauan AS untuk membel i
l i strik swasta Pai thon I yang anyi r KKN dan mahal . Lewat
Sekretaris Kedutaannya, negara adi daya i tu menganeam
akan mengenakan berbagai sangsi menyeramkan bi l a
pemeri ntah ti dak menjal ankan l SI perjanji an dengan
Pai thon I. Gus Our, presi den yang di pi l i h di era reformasi ,
akhirnya menyerah. Presi den tak jadi membawa masal ah
l i strik i tu ke meja hijau. Gus Our berhasi l menyenangkan
AS, tapi tak mampu menghi bur rakyatnya yang keeewa.
Oi si si l ai n Indonesi a kehi l angan Oi rut PLN Adhi Satria,
yang punya pri nsi p. Pemeri ntah terpaksa mentol eri r mark
up proyek sampai di atas US$ 1 mi l i ar l ebi h, saat negara
l agi kesul i tan dana pem- bangunan. Oampak domi nonya
akan segera menyusul , karena masi h ada 27 proyek
serupa l agi yang tel ah di tandatangai pada masa
Soeharto. Indonesi a nampaknya di paksa kembal i ke jal an
l ama yang menguntungkan asi ng setel ah beberapa saat
berbel ok ke jal ur reformasi yang berpi hak kepada rakyat
sendiri .
Kemenangan asi ng yang juga bi ki n ketar- ketir anak
negeri adal ah kasus masuknya Standard Chartered Bank
(Stanehart) ke Bank Bal i (BB) . Makl um BPPN tel ah mem
buat peranji an yang ti dak masuk akal , yang memberi
pel uang kepada bank asi ng i tu mendapat keuntungan
dal am segal a si tuasi . Jel asnya seperti i ni : bi l a BPPN
membatal kan peranji an, maka BPPN harus membayar
kepada Stanehart sebesar USS 25 juta. Namun bi l a
pembatal an i tu atas i ni si atif Stanehart, maka BPPN harus
membayar Stanehart sebesar USS 2,5 juta. Ambooy,
bagai mana perjanji an seperti i ni bi sa di buat? Hebatnya
l agi sel ama di bawah kontrol nya, Stanchart berupaya
memasukkan 30 orangnya ke BB yang harus di gaji ol eh
bank mi l i k Rudy Raml i i tu. Meski pun ti dak sel uruhnya
berhasi l , tapi BB sudah mengel uarkan banyak uang untuk
membayar kepongahan orang- orang Stanchart. Perjanji an
pat- gul i pat dengan asi ng i tu memang akhirnya kandas.
Tentu saja persoal an ti dak berhenti sampai di si tu.
Oengan kekuatan modal nya, yang memang di butuhkan
pemeri ntahan baru, asing akan tetap berusaha menyetir
Gus Our di berbagai bi dang. Sepi nya aksi kongkrit peme
ri ntah terhadap penuntasan kasus pel anggaran hak asasi
manusi a (HAM) di Aceh dan di Ambon juga membuktikan
domi nasi asi ng. Aceh dan Ambon, karena asi ng ti dak
mempedul i kannya, maka persoal annya bi sa di sel esai kan
kapan saja bi l a ada waktu. Berbeda sekal i dengan kasus
serupa di Ti mor Ti mur, yang berjal an cepat karena
dorongan AS dan negara- negara pemberi pi njaman di
barat sana.
Satu hal yang sul i t di mengerti adal ah sikap mendua
negara- negara barat terhadap Gus Our yang bersahabat.
Oi satu si si Gus Our mendapat kehormatan di AS, dan
Presi den Bi l l Clinton menyebutnya "So sweet! " Begi tu pul a
sambutan yang di terimanya di negara- negara Eropa.
Semuanya menyambut hangat, dan penuh canda. Oi si si
l ai n kehormatan dan keramahan i tu ti dak terl i hat pada
kebijakan mereka terhadap pemeri ntahan Gus Our dan
Megawati . Buktinya ti dak ada hair cut (pemotongan
utang) buat pemeri ntah, di sampi ng pemeri ntah bersama
ti m ekuinnya memang ti dak mau memi nta. Takut di sangka
mi skin atau ti dak di percaya kredi tor. Padahal semua pakar
ekonomi sepakat pemotongan utang i tu amat di perlukan,
sebab beban pembayaran ci ci l an utang di tambah bunga
sudah mel ebi hi juml ah pi njaman yang masuk. Padahal
si kap sok gentl e pemeri ntah i tu tetap saja ti dak meni m
bul kan kepercayan. Buktinya Bank Ouni a mul ai tahun i ni
memi nta pre payment 1% dari total pi njaman yang akan
di berikan CGI sebesar USS 4, 7 mi l i ar. Pasangan
Abdurrahman Wahi d- Megawati yang di pi l i h secara demo
kratis nampaknya sedang di arahkan untuk menjauhi
keingi nan- keingi nan rakyatnya sendiri . Ini tentu pada
gi l i ranya akan sangat berbahaya. Bukan ti dak mungki n
rakyat l ewat para waki l nya akan mencabut kembal i
mandat yang tel ah di berikan i tu.
4. Gus Dur Menuai Badai
Roda ekonomi tel ah menggel i ndi ng perl ahan, ketika
Abdurrahman Wahi d meneri ma tongkat estafet dari
Habi bi e. Tak seperti pendahul unya, Gus Our mewari si
Indonesi a yang relatif l ebi h stabi l . Ni l ai Rp, mi sal nya, tel ah
bertengger mani s di ki saran Rp 6. 700jUS$ (dari Rp
15. 000- 17. 000jUSS) . i ndeks harga saham gabungan
(IHSG) berhasi l di kerek ke l evel 700 (dari di bawah 300)
berkat kepi awai an Menneg BUMN Tanri Abeng merestruk
turisasi perusahaan- perusahaan BUMN dan membawa
sebagi an mel antai di bursa saham. Sedang kal angan
pengusaha keci l - menengah dan koperasi rel ati ve memper
ol eh martabatnya sebagai enti tas ekonomi bangsa berkat
perjuangan MenkopjPKM Adi sasono. Oengan bekal i tu
saja, di tambah l egi ti masi yang di mi l ikinya sebagai presi den
bersama wapres yang di pi l i h secara demokratis, 'kapal
Indonesi a' mestinya sudah bisa mel aju kencang. Namun
Gus Our bersama kabi netnya menol ak mew ansI semua
hasi l kera keras kabi net transi si . Ini sebetulnya
merupakan kepu- tusan yang berani , meski ti dak strategi s,
bi l a tak bi sa di sebut menyusahkan di ri sendiri . Sebab
ketika hasi l jeri h payah Habi bi e dan kabi netnya di tol ak,
maka yang ti nggal cuma kesul i tan wari san rezim orba
yang gagal aki bat berbagai salah urus puluhan tahun,
utang menggunung, dan resep- resep usang dan mendeti l
dari IMF yang juga tel ah gagal .
Gus Our memang ti dak menyadari betul bahwa kon
sekuensi l ogi s dari penol akan i tu adal ah kembal i ke ti tik
nol o Kalau saja setel ah kembal i ke ti ti k nol, kendaraannya
tel ah siap dan lebih bagus, mungki n tak masal ah. Namun
bi l a harus kembal i ke titik nol dengan berjal an kaki dan
kendaraan yang mau di pakai bel um l agi di buat, maka
rakyat yang di bawanya bi sa pusi ng dan muntah- muntah,
karena merasa di ajak berputar- putar dal am keadaan l apar
dan l el ah. I tul ah yang kemudi an terjadi , terutama dal am
urusan membangun pengusaha keci l menengah dan
koperasi yang ti ba- ti ba di buat mandeg.
Gus Our, juga kaum reformi s pada umumnya, terje
bak pada pemikiran bahwa bi ang kel adi sal ah urus dan
kebangkrutan Indonesi a adal ah rezi m orba, dan Habi bi e
adal ah wayang di tangan mantan penguasa orba. Tak
heran bi l a menol ak hasi l jeri h payah Habi bi e atau meng
anggapnya tak ada menjadi penti ng, meski pun Gus Our
sendiri bai k secara kasat mata maupun samar- samar,
sebenarnya tak terlalu anti orba, Gol kar dan kel uarga
Cendana. Semua orang pasti bel um l upa bagai mana cucu
pendiri NU i tu menggandeng mba Tutut ke pesantren
pesantren untuk menggolkarkan santri, sekal i gus meng
gembosi PPP menjel ang pemi l u 1997. Ti ndakannya kal i s
dari kri tik dan hujatan kaum nahdiyin. Bahkan kaum
reformi s pun lebih senang mel upakan semua ti ndakan
kotroversial sang kyai . Gus Our tetap di anggap bagi an
dari kaum reformi s dan memi l i ki jal an pikiran jeni al , yang
ti dak bi sa di megerti orang awam begi tu saja. Jadi segal a
ti ndakannya ti dak perl u di pertanggungjawabkan kepada
si apa pun. Oi mata pendukungnya yang fanati k Gus Our
bol eh mel akukan apasaja, kapan saja, di mana saja.
Contohnya tak sul i t di cari . Yang pal i ng kongkrit mungki n
saat di a membel a perusahaan penyedap makanan Aji no
moto. Perusahaan yang di hujat jutaan konsumen karena
menggunakan pankreas babi sebagai salah satu bahan
bakunya i ni , di bel a presi den kyai i ni , sehi ngga masal ahnya
tak sampai ke meja hijau.
Sebagai mantan akti vi s LSM, presi den kyai i ni se
akan tahu betul ada gudang harta yang kuncinya berada
di tangan Soeharto dan sebagi an l agi di sembunyikan para
kongl omerat pel i haraan cendana di l uar negeri . Keyakinan
semacam i tu pada gi l i rannya menuntun Gus Our untuk
merangkul cendana sebagai jal an pi ntas mendapatkan
dana pembangunan yang l agi seret. Agenda nasi onal
menggi ri ng Soeharto ke meja hi jau di si si hkan Gus Our
sekal i an dengan berbagai al asan. Padahal kri si s ekonomi
tel ah mencapai dasar, ketika Abdurrahman Wahi d memul ai
pemeri ntahannya pada akhi r 1999. Bahkan roda ekonomi
sudah mul ai menggel i ndi ng pel an, seperti terl i hat dal am
paparan sebel mnya. Jadi ekonomi Indonesi a cuma punya
satu kemungki nan, tumbuh. Bahkan bi l a pemeri ntah tidak
mel akukan apa- apa sekalipun, kata Oi di k, ekonomi akan
tetap tumbuh. Akhir tahun lalu di a mempredi ksi , bahwa
pada tahun 2000 Indonesi a bakal membukukan pertum
buhan 3-4%. Perkirakan senada juga di ungkap Rizal Raml i ,
sebel um di angkat menjadi Menko Perekonomi an, pada
waktu hampi r bersamaan.
Prediksi kedua pengamat ekonomi i tu memang ter
bukti . Oi tengah anggaran negara yang mi nus seki tar Rp
42 triliun, sepanjang tahun 2000 ekonomi Indonesi a
menggel i at pasti . Bi l a tahun 1999 ekonomi Indonesi a
cuma membukukan pertumbuhan 0, 13%. Tahun i ni di taksir
mencapai 3-4%. Sementara i nfasi bertengger pada angka
terkendal i , seki tar 7%. Nai knya harga BBM dan tarif dasar
l i strik, yang memacu demo dan pesi mi sme di kal angan
bawah, seperti tak mampu menahan roda ekonomi yang
mul ai menggel i ndi ng i ni . Bahkan protes berbagai kal angan
atas kelakuan presi den yang seri ng nyel eneh, tak ber
aturan, dan mengecewakan ti dak membuat Indonesi a
maki n terpuruk.
Bila mau di hi tung kekecewaan i tu sebenarnya sudah
menggunung. Oi awal pemeri ntahannya di a memecat
Menteri Investasi/Ketua BKPM Hamzah Haz, orang PPP
dari NU, dengan al asan tak jel as. Lal u presi den kyai i tu
menambah masal ah dengan cara meri ntis hubungan
dagang l angsung dengan Israel . Aki batnya poros tengah,
yang mengantarnya ke i stana, mul ai terluka. Kemudi an
gi l i ran POI Peruangan dan Partai Golkar di bi ki n mi ri s l ewat
pemecatan Menteri BUMN Laksamana Sukardi dan Menteri
Peri ndustrian Yusuf Kal l a. Al asannya korupsi, satu al asan
yang mencoreng wajah partai .
Kal angan nasi onal i s awam dan tentara kemudi an di
bi ki n Abdurrahman sesak napas dengan kei ngi nan
mencabut Tap MPR soal pel arangan PK1 . Campur tangan
nya yang kasar di mi l i ter untuk mempercepat reformasi di
tubuh TN I, meni mbulkan persoal an baru yang sul i t
di sel esai kan, dan i ni di si nyal i r berdampak panjang terha
dap stabi l i tas dan keamanan negara sampai ki ni . Oaftar ini
bisa di perpanjang, mi sal nya dengan gri l i a pol i tiknya
Sofan Wanandi CS, yang di bi arkan Gus Our merecoki
Menko Ekuin Kwi k Ki an Gi e. Kabi net Persatuan akhirnya
memang di peretel i sendiri oleh Gus Our, dan di ganti
dengan orang- orangnya sendi ri . Terakhir di a mendepak
Kwi k dari PDIP dan Menkeu Bambang Soedi byo (PAN) .
Ri zal Raml i kemudi an di angkat menjadi Menko Perekono
mi an menggantikan Kwi k. Sedang Menkeu Bambang
Soedibjo (PA) di ganti dengan Prijadi yang pernah tak l ul us
fi t & proper test BI saat di cal onkan menjadi Oi rut BI\1 .
Tak dapat di pungkiri i tu semua membuat Gus Our l e
bi h mudah dijadikan sasaran tembak bersama. Oukungan
kepadanya dari waki l rakyat di OPR semaki n keci l . Bahkan
'anak- anak TK' berhasi l menggl nng Presi den untuk
menjel askan kebijakan- kebijakan yang di ambi l nya. Mereka
juga berhasi l memaksa Gus Our membagi kekuasaannya
dengan Wapres Megawati . Gus Our l al u mengeluarkan
Keppres soal pendel egasi an urusan teknis kenegaraan
sehari - hari kepada Wapres, yang di mentahkannya sendiri
cuma dengan memo. Orang semaki n kecewa memang,
tapi Gus Our tak pedul i . Hobi nya mel angl ang buana juga
ti dak berkurang, meski pun anggaran untuk i tu sudah habi s.
Orang menyebut ti ndakannya i tu sebagai escapi sme,
pel ari an. Oi a di anggap menyadari keti dakmampuannya
menyel esai kan berbagai persoal an, tapi ogah mundur. Oi a
memi l i h untuk mel upakannya dengan pel esiran jauh. Ini
mungki n ada benarnya, mengi ngat persoal an di dal am
negeri yang di bengkal aikannya memang banyak. Padahal
semuanya butuh ti ndakan cepat dan terprogram. Lihat
saja di Ri au dan Kal i mantan ada tuntutan agar pemeri ntah
pusat memberi kesempatan daerah mengel ol a sumber
sumber al am sendiri . Aceh, yang perl u penyel esai an pol i ti s
menyangkut pembagi an rezeki yang adi l antara pusat dan
daerah, mal ah di bi arkan merana setel ah upayanya yang
gagal mengatasi masal ah di si tu . . Papua Barat berubah
menjadi batu sandungan, menyusul Kal i mantan dan
Ambon (Mal uku) yang sudah mi nta korban ji wa dan harta
terlalu banyak. Di bagi an lain di tanah air bencana al am
susul - menyusul . Ini pun tak terlalu meri saukan Presi den.
Dal am si tuasi seperti i tul ah ekonomi Indonesi a
sepanjang tahun 2000 tumbuh 3-4%. Kenyataan i ni cukup
fenomenal . Memang masih ada catatan di sana si ni .
Pertumbuhan kali I nI , kata mantan Menkeu Fu'ad
Bawazi er, lebih banyak di pacu oleh konsumsi yang
tertunda, dan ekspor komodi tas. "Dulu orang menunda
konsumsi nya karena kri si s, dan menyi mpan uangnya di
bank. Sekarang mereka mengonsumsi kannya, mungki n
cuma bunganya saj a. Sedangkan ekspor yang meni ngkat,
i tu bukan kerja pemeri ntah. I tu kerja swasta. Mereka
ekspor, karena pasar dal am negeri menci ut dan ni l ai Rp
amat rendah terhadap dol ar," jel as Fu'ad berteori .
Anggota Fraksi Utusan Daerah (Jogja) MPR i tu
memang tak mengada-ada. Pemerintahan Gus Dur sampai
saat i ni bel um berhasi l menji nakkan dol ar. Bahkan bebe
rapa bul an terakhir mata uang Paman Sam i tu semaki n
l i ar, sehi ngga mencapai Rp 9. 500jUSS, jauh di atas APBN
yang mematok Rp 7. 300jUS$. "Bi l a Gus Dur ti dak
mengubah kebi asaannya yang suka berubah- ubah, saya
khawati r keadaan bukannya membai k, tapi mal ah mem
buruk. Investasi asi ng tetap enggak masuk. Padahal
tanpa masuknya i nvestasi baru, pertumbuhan tak bi sa
l anggeng, " kata Fu'ad bersungguh- sungguh.
Pandangan serupa juga di kemukakan Direktur Insti
tut of Devel opment & Economi c Anal ysi s (IDEA) Revrisond
Baswi r. Lebi h jauh lagi, menurutnya, ada ti ga faktor yang
mendorong pertumbuhan kal i i ni . Pertama, konsumsi yang
tertunda. Kedua, ekspor komodi tas, i tu pun terbatas pada
komodi tas pertani an dan el ektronik, yang di untungkan
oleh rendahnya nilai Rp terhadap USS. Keti ga, naiknya
harga mi nyak dan gas bumi . Namun restrukturi sasi
ekonomi ri i l sebenarnya bel um pernah teradi . Sektor riil
masih mandeg. Sebagai bukti di a menunjuk kapasi tas
produksi pabrik terpakai sampai saat i ni cuma 40%.
"Investasi asi ng tak kunjung masuk. Yang terjadi mal ah
capital outfow seki tar US$ 4 mi l i ar sel ama tahun 2000,"
tuturnya menyakinkan. "Real i tas i tu l ebi h banyak
di sebabkan tingkat keti dakpasti an i nvestasi dan countr
risk yang tinggi . Di si tul ah kegagal an pemerintahan Gus
Dur," sambung Sony, begi tu di a di sapa, si ngkat.
Lebi h jauh l agi Dr. Scott Younger, Chai rman Stra
tegi c Intel l i gence, berpendapat tahun 2001 Indonesi a
masi h mungki n mencapai pertumbuhan 4-5%, tingkat
petumbuhan yang sudah di capai pada kuartal keti ga
2000. Untuk i tu ada beberapa hal yang mesti di l akukan
pemeri ntah di luar masal ah restrukturi sasi utang dan
reformasi pol i ti k. Yang pal i ng penti ng adal ah deregul asi
untuk meni ngkatkan i nvestasi swasta dal am pembangun
an i nfrastruktur dan manufaktur. Dal am jangka pendek i ni
akan mengundang i nvestasi asi ng l angsung. I tu sangat
penti ng untuk menjaga kontinyui tas pertumbuhan dal am
jangka menengah dan panjang.
Scott mengakui ti dak gampang mempredi ksi skenario
Indonesi a tahun depan. Menurutnya protes memang
terhenti sejenak, karena sekarang Romadhon. Awal
Januari nanti semuanya akan berl aut dengan kekua
annya yang maki n besar menentang presi den dan para
eksekutifnya. Apal agi bi l a keterl i batan presi den dal am
Bul og Gate dan Brunei Gate dapat di buktikan. "Bi l a Gus
Our bertahan, saya ti dak yaki n tekanan akan berhenti ,
kecual i di a dan para eksekutifnya mengubah cara kerja
mereka dan memperbaiki hubungannya dengan l egi sl atif,"
tutur Scott hati -hati . "Namun bi l a dia tak bi sa bertahan,
dan Megawati meng- ganti kannya, maka perkembangan
pol i tik dan ekonomi akan sangat bergantung pada waki l
presi den yang di pi l i hnya dan kabi net yang di bentuknya.
Yang di perlukan adal ah seorang menteri koordi nator yang
mumpuni dengan semi ni mal mungki n campur tangan pol i tik
un tuk berti ndak sebagai pemi mpi n kabi ne t (chef de
cabi net) . Juga di butuhkan menteri -menteri yang ber
ori entasi pada kerj a. Bi l a i ni terjadi , saya yakin ekonomi
akan tumbuh si gnifikan. Rp yang kini terl ampau kempi s
(under val ued) bi sa menguat, " tambahnya tenang.
Pandangan seperti i tu juga di kemukakan James van
Zorge, konsul tan Van Zorge, Heffernan & Associ ate. Van
Zorge mel i hat pani ti a khusus OPR akan banyak berperan
dal am 6 bul an ke depan. Bi l a mereka berhasi l membuktikan
keterl i batan Gus Our dal am Bulog Gate dan Bruney GAte,
maka i tu akan menjadi amuni si besar yang bisa memaksa
Gus Our turun. "Oal am kondi si i tu bi l a di a tetap mem
pertahankan kedudukannya, maka ekonomi ti dak akan
meni ngkat. Bahkan mungki n akan semaki n terpuruk,
karena banyaknya kerusuhan akan meni ngkatkan country
risk Indonesi a di mata i nvestor. Rupi ah semaki n l emah
terhadap USS, " paparnya predi ktif. "Sebal i knya bi l a Mega
nai k menggantikan Gus Our, maka i nvestor l uar akan wai t
and see. Mereka akan mel i hat dul u si apa- si apa yang
di angkat Mega di jajaran kabi net, bagai mana kredi bel i tas
mereka, bi sa di teri ma pasar atau ti dak," sambungnya
cepat. Bi l a semuanya oke, maka i nvestasi akan segera
masuk dan memacu pertumbuhan. Hal yang bakal menjadi
ganjal an nanti nya, kata Van Zorge, adal ah utang Indo
nesi a yang sudah kel ewat besar. Ada baiknya pemeri ntah
menegosi asi Pari s Cl ub l agi untuk mereschedul e- nya,
sebab nantinya bi sa menjadi bi bi t kri si s.
Berpijak pada perkembangan terakhir, antara l ai n
hubungan Gus Our dengan el i t pol i ti k di OPR yang semaki n
runci ng. Apal agi setel ah presi den menganggap pansus
i l l egal . Juga kecamannya terhadap Menteri Seni or Si nga
pura Lee Kuan Yeu, yang merusak pamor Gus Our di duni a
i nternasi onal . Sony mempersi apkan 4 skenari o yang bakal
berpengaruh terhadap bi sni s tahun depan. Pertama, Mega
nai k tanpa meni mbulkan konfi k hori sontal . Bi l a i ni terjadi ,
maka ekonomi Indonesi a akan tumbuh sampai 6%, bahkan
bisa mencapai 8% tahun depan, karena i nvestasi asi ng
akan masuk bersamaan dengan dukungan i nternasi onal
yang sudah l ama di kantongi Mega. Restrukturi sasi
ekonomi akan berjal an l ancar. Skenari o kedua, Mega nai k
dan terjadi konflik hori sontal . Ikl i m bi sni s akan terganggu.
Investor akan menunggu sampai keadaan pul i h.
Pertumbuhan ekonomi akan menurun, ni l ai Rp semaki n
kempi s.
Skenari o keti ga, kata Sony, Gus Our bertahan dan
tetap menjal ankan kebi asaannya membuat bol a l i ar pol i ti k.
Si tuasinya ti dak akan l ebi h bai k dari kondi si saat i ni .
Ekspor akan berjal an terus, karena komi di ti i tu mengejar
dol ar. Indonesi a akan mengal ami kesul i tan membayar
utang dan kebutuhan i mpor l ai nnya. Pemeri n- tahan akan
rapuh, terjadi i nstabi l i tas pol i ti k yang akan mengganggu
i kl i m i nvestasi . Skenari o keempat, Gus Our tetap Presi den
dan mel akukan perubahan fundamental , terutama dal am
gayanya mengurus negara. Ti ndakan- ti ndakannya mul ai
terprogram, penuh perhi tungan. Hubungannya yang sem
pat runyam dengan DPR dan Si ngapura di perbaiki .
Ekonomi akan segera tumbuh pesat, mungki n di atas 8%.
"Ini adal ah kondi si i deal , tapi mungki n cuma mi mpi , " kata
Sony tertawa.
Akhirnya Gus Dur, presi den pertama yang di pi l i h
secara demokratis i tu, di paksa l engser l ewat i mpeache
ment. Di a terpaksa kel uar dari i stana. Megawati sang
wapres menggantikan posi si nya tanpa pergol akan berarti .
Mega, yang merasa i tu memang sudah menjadi haknya
karena tel ah memenangi pemi l u, kemudi an mengangkat
hamzah Haz sebagai wapres. Mega mendapat jami nan dari
kaum reformi s ti dak akan di turunkan di tengah jal an
seperti Gus Dur. Bagai manapun juga presi den Abdur
rahman yang penuh energi dan ide i tu tel ah membuktikan
kepada dunia luar, bahwa Indonesi a bisa di urus tanpa
bantuan dana dari IMF. Sel ama pemerintahan Gus Dur
l embaga super kuasa i tu tak pernah mencai rkan pi njam
annya. Ri zal , yang menduduki posi si Menko Perekonomi an,
mel ansi r gagasan sekuri ti sasi aset. Ide i ni sebenarnya
sangat bagus. Kalau saja Gus Dur tak terlalu cepat
l engser, sekuri ti sasi aset mungki n akan menjadi al ternatif
pal i g bagus untuk mebebaskan Indonesi a dari utang.
Karena aset- aset negara, terutama barang tambang bi sa
di ni l ai dul u, kemudi an pemeri ntah bi sa mengel uarkan
saham yang kemudi an di perual - bel ikan di pasar modal
untuk membi ayai pembangunan.
z
Indonesia di
Tangan Satrio Pining!
Setel ah presi den Abdurrahman di makzulkan MPR,
Megawati Soekarnoputri l angsung di daul at menjadi presl
den R kel i ma. Sejak awal banyak orang memang sudah
menganggap kursi R- 1 memang haknya, karena di al ah
Pemi mpi n partai yang membawa PDIP memenangi pemi l u
l egi sl atif 1999. Khari sma putri Bung Karno i ni tel ah
menghasi l kan energi l uar bi asa di akar rumput, sehi ngga
Golkar, mesi n pol i ti k orba i tu, terl empar ke tempat kedua.
Partai yang sempat membuat sel uruh Jakarta menjadi
merah di masa kampanye i ni menyedot suara 35 juta
pemi l i h, jauh mel ampaui golkar yang cuma mendapat 22
juta suara. Partai - partai baru, tak pedul i apa pun yang
mereka tawarkan, tak mampu menari k suara pendukung
fanati k partai i ni . Meski pun kal ah di si dang umum MPR
pada Oktober 1999 dalam pemi l i han presiden, Mega
akhirnya memperol eh kembal i haknya i tu pada 23 Jul i 2001
dari tangan MPR. Di a menjadi presi den wani ta pertama
yang memi mpi n republ i k berpenduduk 90% musl i m i ni dan
wani ta keempat di Asi a yang menduduki kursi nomor satu
dal am pemerintahan di Asia setel ah Indira Gandhi (Indi a),
Benazi r Butho (Paki stan) dan Khal i da Zi a (Bangl ades) .
Negara adi kuasa semacam Rusia (komuni s) dan AS
(l i beral ) bel um pernah di pi mpi n wani ta, bahkan memi l iki
cal on presi den wani ta pun bel um pernah. Namun Mega
ti dak hanya di daul at menjadi presi den menggantikan Gus
Dur, tapi sekal i gus mendapat jami nan ti dak akan di tu
runkan di tengah jal an. Ini sal ah satu kel ebi han Mega
yang pendi am. Padahal tak ada satu pun Negara di duni a,
bai k yang komuni s, so si al i s, maupun l i beral , yang memberi
jami nan seperti i tu kepada presi dennya.
MPR dan kaum reformi s memang membuktikan jami n
annya i tu, sehi ngga tanah ai r tampak l ebi h adem di ban
di ng masa Gus Dur yang panas dan tegang. Meski demi
ki an repubi k, yang sudah tel anjur saki t parah i ni , tak bi sa
sembuh di tangan Mega. Makl um presi den wani ta, yang
sangat patuh pada IMF i ni , hanya mendapat obat generi k
dari kredi tor duni a i tu. Saki tnya mal ah bertambah parah
aki bat kesal ahan di agnosa sang dokter. Mega yang tak
punya pertahanan akhirnya memang kebobol an dari sega
l a arah. Di l uar negeri di a tak bi sa membel a tenaga kera
Indonesi a yang di kejar- kejar aparat negara l ai n tempat
mereka mencari nafkah. Bahkan mereka di usi r secara
ti dak hormat dari negara jiran Mal aysi a, sehi ngga pul au
Nunukan di penuhi TKI merana. Di dal am negeri di a tak
bi sa mencegah penjual an aset- aset negara yang bagus
bagus kepada asi ng ol eh para pembantunya. Bahkan
bank- bank besar semacam BeA dan l ai n- l ai n, yang
dengan susah payah di sehatkan dengan bi aya ratusan
triliun, cepat berpi ndah tangan kepada asi ng atau konsor
si um l okal dan asing dengan harga obral di zaman i ni .
BUMN, yang bagus dan strategi s, semacam Indosat i kut
dijual . Juga dua kapal tanker Pertami na, yang sangat
di butuhkan BUMN mi nyak i tu, terl ego. Hal -hal seperti i tu
pada gi l i rannya kembal i membuat anak negeri menggi gi l .
Kementerian BUMI\ yang di pi mpi n Laksamana Sukardi dan
BPPN yang saat i tu di pi mpi n Syafruddi n Arsyad Temeng
gung di tuduh banyak kal angan, terutama kaum reformi s,
sebagai bal ai l el ang. Semuanya teradi atas tekanan IMF.
1. Sebuah Skenario Nista tentang Masa Depan
Memang ada gejal a yang ti dak menyenangkan sehu
bungan dengan l embaga pembawa bendera demokrasi i tu
sejak kri si s mengguncang republ i k. Sebab l embaga super
kuasa yang mewaki l i duni a l uar i ni , tak memberi dukungan
berarti kepada Gus Dur yang terpilih l ewat proses demo
krasi . Mereka mal ah si b uk menekan Gus Dur agar mel ak
sanakan poi n- poi n LoI yang tak kal i s dari moti f cari
untung. Seperti pada masa Habi bi e, l embaga i tu pun
menjadi kan dana yang di milikinya sebagai al at penekan.
Habi bi e cukup berani dan pi awai mengayuh di antara
tebi ng: tuntutan reformasi dan tebi ng dana IMF, sehi ngga
keduanya bi sa di akomodasi . Penjual an aset- aset negara
tak berjal an mul us di peri ode Habi bi e karena adanya
perl awanan Menneg BUMN Tanri Abeng dan Adi Sasono
yang mengusung i de- i de ekonomi kerakyatan, redi stri busi
aset, dan l ai n-l ai n. Sedang Gus Dur, yang di anggap
bagi an dari kaum reformi s, justru sejak awal mendapat
tekanan keras IMF. Sehi ngga terpaksa di hadapi Gus Dur
juga dengan keras, antara l ai n l ewat i denya membangun
poros Jakarta- Beiji ng, Tokyo- ew Del hi , sekuri ti sasi ase t,
dan sebagai nya untuk membi ayai pembangunan.
Gus Dur tak bersedi a menjual aset- aset potensi al
dan perusahaan- perusahaan pembawa bendera Indonesi a
semacam Texmaco, apal agi melikui
dasi nya, cuma karena perusahaan
tersebut punya utang. Aki batnya
sampai dia di makzulkan MPR, IMF tak
pernah mencai rkan pl njamannya
kepada kabi net persatuan Gus Dur
Mega. Sebal i knya buat pemerintahan
Megawati , yang sejak awal memang
di kehendaki duni a l uar, IMF mudah
mencai rkan plnJaman. Namun buat
Mega i tu tidak gratis. IMF memi nta
Gus Dur
kepatuhan sebagai i mbal an, terutama
dal am program penjual an aset- aset negara. Begi tul ah
satu demi satu kemudi an aset- aset negara yang bagus
bagus dan potensi al berpi ndah tangan ke asi ng atau
konsorsi um untuk sekadar menutup bol ong- bol ong APBN,
sehi ngga rakyat terdi di k negeri i ni maki n khawati r terha
dap masa depan bangsa. Kaum reformi s pun ikut di buat
kesal .
Soemarjoto kesal . Pemi l i k UD Tambak Udang Berdi kari i tu
merasa di sepel ekan ol eh manajemen BCA. Pasalnya
proposal kredi t yang di ajukan Berdi kari, untuk
keti gakal i nya, di tol ak. Bank dengan 15 juta l ebi h nasabah
i tu, yang mayori tas sahamnya tel ah di kuasai asi ng
(konsorsi um Faral l on - Djarum), meni l ai busi ness pl an- nya
tak l ayak. BCA juga memi nta agunan 145% dari pinjaman,
yang tak bi sa di penuhi Soemarjoto. Padahal menurutnya
prospek usaha tambak udangnya, sel uas 30 ha di daerah
Sukabumi, amat bagus. Hasil nya setahun bi sa sampai
1. 200 kg ( 1, 2 ton) per ha atau total 36 ton per tahun.
Cuma 2 tahun terakhir Berdi kari gagal panen aki bat
serangan hama dan kekeri ngan. Gagal di BCA, Soemaroto
l antas pi ndah ke Bank Ni aga, tapi jawaban yang
di terimanya tak beda. Lal u di a pun menujukan proposal
nya ke Bank Danamon. Tak di nyana bank swasta nasi onal
tersebut, yang juga tel ah berpi ndah tangan ke asi ng, pun
menol ak proposal Berdi kari dengan al asan mi ri p- mi ri p.
Tak kuat menanggung bi aya operasi si onal , termasuk
untuk membayar 70 pekerja tambak, Soemarjoto l al u
menjual Berdi kari . John Albert, seorang pengusaha
makanan asal Kanada, l al u menggantikan posi si nya seba
gai bos. Dengan proposal dan busi ness pl an yang l ebi h
ki ncl ong, John berhasi l menyedot dana segar dari BCA
untuk mengakui si si Berdi kari . Untungnya si bos baru cukup
bai k hati , dia merekrut Soemarjoto untuk bekerja di
tambak, yang di bangunnya sendi ri , sebagai supervi ser.
Berdi kari berubah status menjadi Penanaman Modal Asi ng
(PMA). Ki nerja perusahaan tambak udang wi ndu i tu
memang terus meni ngkat dengan pertumbuhan 20%/
tahun. Berdi kari tercatat sebagai sal ah satu jagoan
devi sa, karena 90% hasil nya di ekspor ke Kanada, AS, Uni
Eropa. Si sanya yang 10% di l ego di dal am negeri untuk
memasok kebutuhan restoran- restoran dan hotel - hotel
bi ntang l i ma.
2. Menuju Liberal i sasi Ekonomi tanpa Batas
Apa arti nya semua i tu bagi Indonesi a? Bagi sebagi an
orang mungki n banyak artinya. Tambak i tu toh ada di
Indonesi a, sebagi an besar pekerjanya orang l okal , dan
uss yang di dapat memperbesar cadangan de vi sa negara.
Cuma bagi sebagi an l agi keberhasi l an Berdikari mengeks
por produknya bukanlah apa- apa. Bahkan sebaliknya.
Secara kesel uruhan skenario di atas bol eh di sebut tragedi
nasi onal . Apal agi bi l a di i ngat orang Indonesi a cuma
menjadi kuli saja di tambak i tu, termasuk bekas pemilik
nya. Meminjam i sti l ah mantan Menkop/PKM Adi sasono,
yang semacam i tu tak bi sa di sebut pembangunan Indo
nesi a, tapi pembangunan di Indonesi a.
Adi tak berl ebi han. Bayangkan John Albert, yang
notabene adal ah pengusaha Kanada, dengan mudahnya
menggunakan uang nasabah Indonesi a di BCA untuk
membuka usaha atau membel i perusahaan Indonesi a. Lal u
mengekspor sebagi an besar hasi l nya. Devi sa yang di dapat
bol eh di kempi t sendiri atau di kirim ke negeri nya, karena
kita tidak menganut rezim kontrol devi sa. Si sanya untuk
memenuhi kebutuhan orang- orang kaya atau turi s- turis
asi ng, yang mengi nap di hotel atau makan di restoran
mewah yang juga di mi l i ki asi ng. Sebab semua pembatasan
buat i nvestasi aSl ng sudah di pangkas Internati onal
Monetery Fund (IMF) l ewat Memorandum of Economi c
and Fi nanci al Pol i ci es (MEFP) atau yang l ebi h di kenal
dengan Letter of Intent (LoI).
Dengan di pangkasnya semua pembatasan tersebut,
Indonesi a di bawa IMF memasuki l i beral i sasi ekonomi tanpa
batas, tanpa reserve pul a. Dengan demi ki an, asi ng bi sa
masuk ke segal a sektor ekonomi dari mul ai perbankan,
perkebunan, pertambangan, peri kanan, kel i strikan, peng
adaan ai r bersi h, sampai ke bi sni s hotel , restoran,
properti , otomotif, radi o, tel evi si , medi a cetak, jasa,
perkapal an, penerbangan, serta peri kl anan, dan ri tel al i as
eceran. Kepemi l i kanya bi sa sampai 100% pul a, jauh di
atas Mal aysi a yang membatasi kepemi likan asi ng cuma
sampai 30% saj a. Jadi di satu si si IMF memang berperan
sebagai dew a penol ong yang mau membantu pemeri ntah
Indonesi a kel uar dari kri si s dengan dana dan resepnya
seperti diyakini para pendukung l i beral i sasi ekonomi . Di si si
l ai n IMF tak segan menjadi agen pemasaran bagi produk
negara- negara penyandang dana. Menurut Rizal Raml i ,
mantan Menko Perekonomi an dan Menteri Keuangan kabi
net Persatuan Abdurrahman Wahi d. Ti dak semua program
yang di tawarkan IMF dalam LoI ada hubungannya dengan
perbaikan ekonomi . Sebagi an bol eh di anggap sebagai
poi n- poi n ti ti pan dari negara- negara donor. Rizal memang
ti dak membual . Contoh pal i ng nyata adal ah kebijakan
i mpor beras, gul a, kedel e, bawang puti h, dan l ai n- l ai n
yang amat merugi kan petani Indonesi a, tapi amat meng
untungkan petani negara- negara donor tersebut yang
memang sedang mencari pasar buat surpl us produknya.
Pandangan Ri zal di benarkan Kwi k yang di Kabi net
Gotong- royong Mega- Hamzah di taruh di posi si Ketua
Bappenas. Wewenang Bappenas sendiri sudah di pangkas
habi s dan di berikan kepada Depkeu, sehi ngga Kwi k bi sa
bertapa di si tu. Toh di a tak habi s pi ki r mengapa peme
ri ntah rel a di dikte ol eh mereka. Padahal negara- negara
maju tersebut ti dak mau mel akukan hal seperti i tu. "Ketika
IMF menekan kami untuk membebaskan bea masuk beras
dan gul a sampai nol , Eropa, Amerika, dan Jepang mem
berl akukan bea masuk yang tinggi buat produk- produk
pertani an. I tu di l akukan demi mel i ndungi para petani
mereka. Apakah i tu bukan nasi onal i sme, yang bahkan
tidak adil dan mau menangnya sendiri?" ungkap Kwi k
seperti membandi ng si kap anggota kabi net yang manut
saja pada LoI yang di tetapkan IMF, di acara 100 tahun
Muhammad Hatta.
Poi n l ai n yang juga mengudang kecuri gaan adal ah
poi n LoI yang menyuruh pemeri ntah membuka pi ntu
l ebar- I ebar buat masuknya peri tel -peri tel raksasa asi ng
Cal : Carrefour dan Conti nent yang kemudi an merger)
untuk ikut merebut pangsa pasar ri tel pada saat Indo
nesi a l agi terpuruk. Padahal sebenarnya Indonesi a mem
butuhkan i nvestor baru yang membangun pabrik di si ni ,
sehi ngga bi sa mengatasi pengangguran yang terus
membengkak. Bukan pedagang besar yang justru bi sa
mematikan pel aku sektor informal yang bermodal pas
pasan. Daftar i ni bi sa di perpanjang, mi sal nya dengan
di bukanya kembal i keran ekspor kayu gel ondongan (bul at)
yang pernah di l arang bertahun- tahun. Ini membuat pro
dusen mebel dan keraji nan kayu dalam negeri kesul i tan
bahan baku. Sementara perusahaan sejeni s di luar negeri
yang sempat mati suri , hi dup l agi . Pada saat sama
kebijakan i ni juga ikut memperparah kerusakan hutan di
tanah ai r. Deti l -deti l poi n Lol bi sa di l i hat l agi di bab II,
ketika membahas GBHN Super dari bawah Meja IMF.
Masi h dal am konteks menjadi agen yang membawa
kepenti ngan asi ng ke Indonesi a, IMF menetapkan jadwal
ketat buat swastani sasi aset- aset bagus BUMN dan pen
jual an aset- aset prospekti f dari BPPN. Lemahnya peme
ri ntah dan l umpuhnya ti m ekonomi Kabi net Gotong Royong
Mega- Hamzah rupanya berhasi l di manfaatkan l embaga
kredi tor i nternati onal i tu. Sebagai bukti bi sa di l i hat bagai
mana pemeri ntah l ebi h suka mel epas aset- aset bagusnya
kepada asi ng dengan harga super di skon, hamper tanpa
perl awanan. Padahal kal au mau bermai n cantik, jual saja
kepada koperasi , dana pensi un, atau sekal i an di pegang
sendi ri . Toh aset- aset i tu sudah bagus dan meng
untungkan. Kal au para pel aku ekonomi manca negara i tu
memang hebat, mestinya bi ar mereka kel uar bi aya dul u
untuk menyehatkan perusahaan saki t. Yang bagus bi ar
di mi liki bangsa sendiri .
Upaya seperti i tu pernah di coba pada kabi net Tran-
si si Habi bi e l ewat PT Permodal an Nasi onal Madani (PNM)
yang di usung Menkop/PKM. Cuma kebijakan pro rakyat i ni
tak jal an mul us, karena di tentang banyak pi hak dengan
berbagai cara. Sedang Adi di beri gel ar sebagai ' the most
dangerous man i n Indonesia' ol eh medi a asi ng dan para
pendukung l i beral i sasi , persi s seperti penjajah dul u meng
gel ari para pejuang kemerdekaan. Aset bagus semacam
BCA, mi sal nya, yang hi dup dengan obl i gasi pemeri ntah
sebesar Rp 58 tri l i un dan seti ap bul an di susui dana segar
Rp 500 mi l i ar l ebi h (Rp 7 tri l i un l ebi h setahun berupa
bunga obl i gasi ), 51% sahamnya dijual hanya seharga Rp
5, 3 tri l i un. Atau seluruhnya Cuma Rp 10 tri l i un. Mengapa
dijual dengan harga semurah i tu? Kwi k tak dapat
meneri ma pembodohan seperti i tu. Apal agi argu- mennya
cuma karena i tu sudah tertera dal am Lol, dan untuk
menarik i nvestor asi ng.
Gejal a berpi ndahnya aset- aset bagus ke tangan
asi ng, sebenarnya sudah l ama terl i hat. Cuma kasus BCA
membuat sebagi an orang semaki n cemas . Apal agi IMF tak
berhenti di si tu. Pemeri ntah Mega mal ah di beri jadwal
ketat untuk menjual sahamnya di Bank Ni aga (Septem
ber) . Lalu Bank Danamon dan Bank Mandi ri . Tujuannya
untuk menutup bol ong- bol ong APBN. Menurut catatan
Badan Koordi nasi Penanaman Modal (BKPM) dal am waktu
kurang dari 1, 5 tahun terakhir saja (2000- 2002) sudah
ada 400 l ebi h aset Penanaman Modal Dal am Negeri
(PMDN) yang berganti kul i t menjadi PMA. Bahkan PT
Indofood Sukses Makmur (ISM), perusahaan makanan
mi l i k Grup Sal i m, i kut bermetamorfose menjadi PMA.
Caranya? Di a jual 60% sahamnya kepada perusahaan
patungan asi ng (Grup Ni ssi n dan Fi rst Pacific) , yang
sebagi an sahamnya di mi l iki Sal i m. Padahal grup usaha i tu
masi h punya utang BLBI Rp 52 triliun l ebi h (BCA) yang tak
kunjung di sel esai kannya.
Namun aksi Sal i m menukar baju perusahaannya men
jadi PMA dari segi hukum ti dakl ah sal ah- sal ah amat.
Sebab Indonesi a memang menganut rezim devi sa bebas.
Artinya arus modal bebas saja kel uar masuk negeri i ni .
Ada yang di parkir sebentar di pasar modal , bak hew an
yang mau di gemukkan, l al u pergi l agi setel ah mendapat
capi tal gai n. Ada pul a yang di pakai mel ahap aset- aset
bagus BUMN dan BPPN atas dukungan penuh dan jadwal
ketat IMF. Yang l ebi h canggi h dari i tu juga ada. Dana
yang di bawa l ari (capi tal fi ght) grup-grup usaha besar,
yang enggan membayar utang- utangnya kepada peme
ri ntah, bal i k l agi ke si ni dengan bendera negara l ai n
(PMA) . Dana i tu di gunakan untuk membel i aset- aset yang
di serahkan mereka ke BPPN dengan harga obral , persi s
seperti mi mpi nya Kwi k beberapa tahun si l am. Jatuhnya
harga aset- aset Sal i m menjel ang penjual annya oleh BPPN,
antara l ai n Indomobi l dan BCA, diyakini banyak pi hak
penuh dengan nuansa seperti i tu.
Mel i hat semua kejadi an di atas tentu dapat di mak
l umi bi l a Kwi k dan Adi meni l ai penjual an aset- aset negara
dengan cara seperti i tu sebagai pengkhi anatan kepada
rakyat dan generasi yang akan dati ng. Sebab anak negeri
tel ah di asi ngkan dari kepemi l ikan aset- aset negaranya.
"Bi l a tahun l al u dan tahun i ni defi si t neraca pembayaran
Indonesi a di tutup dengan penjual an aset- aset, lalu
beberapa tahun ke depan mau jual apa? Jadi harus ada
upaya yang l ebi h kreati f dal am mengatasi keadaan
keti mbang mengi kuti semua kemauan IMF yang juga
memi l iki naluri pemangsa. Nanti bi sa jadi rekonol i sasi
model baru, di mana asi ng menguasai semua sumber daya
ki ta, " jel as tokoh LSM i tu memberi peri ngatan.
Apa yang di khawatirkan orang- orang semacam Adi ,
Kwik, dan Ri zal memang patut mendapat perhatian anak
bangsa. Sel ai n karena apa yang tel ah di paparkan di atas,
gejal a rekol oni sasi i tu memang beral an cepat. ExxonMobi l
Oi l , Inc mi sal nya, gencar menegosi sasi pemeri ntah untuk
memperpanjang Techni cal Assi stance Contract (TAC)
pertambangan di l apangan mi nyak Cepu. Kontrak i tu
sebenarnya baru akan berakhi r 201 1 . Mereka i ngi n
memperpanjang kon trak i tu 20 tahun l agi (dari 201 1-
2030), karena adanya penemuan l adang baru. Berdasar
kan studi Lemi gas diketahui l apangan TAC Cepu, terdiri
atas 4 sumur minyak (Banyu Urip, Sukowati , jabaran, dan
Al as Tua, menyi mpan mi nyak sampai 1, 4 mi l i ar barel . Jadi
bukan hanya 250 juta barel , seperti perkiraan semul a.
Cadangan gasnya ada 8, 772 triliun kaki kubi k.
Sebel umnya l adang i tu 51% di mi liki PT. Humpus
Petragas dan 49% Ampol ex Cepu Pte, Ltd, anak perusa
haan Mobi l Oi l . Setel ah kri si s mel anda republik, saham
Humpus kemudi an di ambi l al i h ExxonMobi l mel al ui Mobi l
Cepu Ltd, sehi ngga 100% saham pertambangan menjadi
mi l i k perusahaan asi ng asal AS tersebu t. ExxonMobi l
rupanya mau mengi kuti jejak Freeport, yang berhasi l
memperpanjang kontraknya awal dekade '90-an atau 10
tahun sebel um kontraknya berakhi r. Bi l a di perpanjang
dengan kompensasi USS 300 juta, mi sal nya, Pertami na
dan pemeri ntah memang beruntung mendapatkan dana
segar yang besar, tapi adi lkah i tu buat rakyat? Menurut
ahl i ekonomi Pakistan Abul A'la Maududi barang tambang
adal ah pemberi an Tuhan untuk seluruh penduduk negeri ,
bai k yang hi dup sekarang maupun yang bakal l ahi r.
Dengan bersandar pada aJaran A Qur'an yang
menetapkan zakat barang tambang 20%, di a berpendapat
bahwa 20% hasi l nya mesti di al okasikan untuk rakyat, bai k
yang ada sekarang maupun yang bakal l ahi r. Dari dana
i tul ah pemeri ntah mesti menjami n pendi di kan, kesehatan,
dan kesejahteraan penduduk berpenghasi l an rendah. Jadi
pemeri tah, kata di a, cuma berhak mel akukan bagi hasi l
dari yang 80% i tu. Nampaknya teori Maududi l ayak di per
ti mbangkan, agar pemeri ntah ti dak mengul angi kesal ahan
orde baru dengan Freeport, dan l ai n- l ai n yang bol eh
di bi l ang menguasai hampi r 100% tambang emas di Ti mi ka
i tu. Dal am peral anan waktu ternyata ExxonMobi l ti dak
saja berhasi l memperpanjang TAC sampai 2030, tapi
sekal i gus nai k kel as dari techni cal assi stance contract
menjadi bagi hasi l dan operator bl ok mi nyak tersebut pada
14 Maret 2006.
Tak dapat di pungkiri mental bangsa i ni , terutama el i t
pemeri ntahnya, agak rendah bi l a sudah berhadapan
dengan hal - hal yang berbau asi ng. Apal agi bi l a mereka
juga menyedi akan kredi t. Tak heran bila IMF yang jago
ngomong dan banyak dui t di perlakukan sebagai dewa.
I tul ah faktor utama yang membuat Indonesi a sul i t kel uar
dari krisi s . Mereka menyangka orang- orang IMF i tu
makhluk- makhl uk angkasa l uar yang ti dak punya moti f
mencari keuntungan. Mavi a Berkeley sangat berperan
merusak l ocal geni us bangsa i ni dal am mengatasi masa
l ahnya sendiri . "Bersama kroni dan kompradornya mereka
bi asa menghujat dan menakut- nakuti mel al ui penguasaan
dan pengendal i an pembentukan opi ni publ i k. Seol ah bi l a
l epas dari IMF, maka i nvestor asi ng tak akan masuk. Lalu
kalau i nvestasi asi ng tak masuk, maka kiamatl ah Indo
nesi a," jel as Kwi k dal am peri ngatan 100 tahun Muhammad
Hatta. Pol i tikus PDIP i tu meni l ai pandangan seperti i tu
membuat kita ti dak kreati f dan tak berani mel akukan
i novasi baru. Padahal masi h banyak opsi yang bi sa
di ambi l . "Ci na dengan penduduk 1,2 mi l i ar l ebi h, yang
menutup di ri pul uhan tahun, setel ah di buka ekonomi nya
ternyata ' not so bad. ' Dal am bi dang ekonomi kel ompok
Mavi a Ekonomi Orde Baru i ni , kata di al sangat kuat,
karena mereka berkesempatan membangun jari ngan
nasi onal maupun i nternasi onal .
Pendapat serupa juga dikemukakan Rizal dan Adi
pada kesempatan berbeda di kantor SWA. Lebi h jauh l agi
menurut Adi penentu kebijakan ekonomi saat i ni ti dak
beda dari tim ekonomi orde baru. Mereka menganut teori
neo economy cl assi c. Menurut Adi konsep i ni mengasum
si kan bahwa negara- negara yang saat i ni masuk kategori
terbel akang akan lebih maju, jika mel akukan i ntensi fi kasi
faktor modal . Karena dengan i tu akan terbentuk competi
ti ve equi l i beri um (kesei mbangan kompeti tif) . Mereka
menganggap modal asi ng dapat menarik ekonomi nasi onal
l ebi h cepat. Padahal masuknya modal asi ng ti dak serta
merta menye- I esai kan persoal an dasar bangsa i ni , karena
persoal an dasar bangsa ini adal ah kemiskinan absol ut dan
pengangguran. Sedangkan modal besar yang masuk
sangat keci l sekal i fungsi nya dal am pengadaan kesem
patan kera.
Sebagai bukti Adi menunjuk data yang di kel uarkan
Shijuro Urata (JICA 2000) . Mantan menkop/PKM, yang
pernah di gel ari l okomotif ekonomi kerakyatan i tu, tak
mengada-ada. Dari data yang di sajikan Shijuro Urata
terl i hat jel as usaha keci l menengah (UKM) adal ah
penyumbang terbesar perekonomi an Indonesi a. Dari segi
uni t ekonomi UKM menyumbang 99, 8%, sedang usaha
besar cuma 0, 01%. Dal am penyerapan tenaga kera UKM
menyerap 99, 4% tenaga kera, sedang usaha besar
hanya 0, 06%. Sumbangan terhadap GDP, UKM juga
sedi ki t l ebi h tinggi dari usaha besar. UKM menyumbang
41% GDP, sedang usaha besar menyumbang 40, 64%.
Prestasi i tu tentunya l uar bi asa mengi ngat UKM
cuma meneri ma 10% kredi t yang di sal urkan perbankan.
Semen tara usaha besar menyedo t 81, 21%. "Jadi dal am
perspekti f ekonomi , pertama mestinya pemeri tah ber
upaya memperbesar kesempatan kera, karena I nl
menyangkut harga di ri bangsa dan stabi l i tas . I tu sebab
nya di negara maju kesempatan kera merupakan i ndikator
ekonomi . Presi den AS Theodore Rosevel d saja dal am
kampanyenya mengusung program job for al l . Mungkin i ni
utopi s bagi pemeri ntah sekarang. Jangankan menci ptakan
l apangan kera, Tenaga Kera Indonesi a di cambuki seperti
hew an di Mal aysi a, pemeri ntah tak membel a, " kata Adi
heran. "Kedua, pemerataan kesempatan berusaha. Ini
untuk mencegah si tuasi monopol i sti s/ sambung Adi datar.
Bagi Adi mengikuti semua ti tah l i beral i sasi ekonomi
IMF amat berbahaya. Bahkan banyak kal angan memi l iki
peni l ai an lebih ekstrem l agi . Mereka menganggap carut
marutnya perekonomi an nasi onal saat i ni sebenarnya tak
l epas dari dorongan l embaga super i tu. IMFl ah, menurut
mereka, bi ang kel adi l i beral i sasi ekonomi Indonesi a yang
kebabl asan, tanpa reserve. IMF, kata A Prasetyan- tono,
menci ptakan ketergantungan seperti obat bi us pada
negara- negara yang menjadi pasi ennya. Bahkan semen
tara di Indonesi a di a di puji - puji ol eh penganut ekonomi
neo l i beral , di negerinya sendi ri , tepatnya di Washi ngton
DC, kredi bel i tasnya mendapat sorotan tajam ri buan
demonstran tahun l al u. IMF bersama World Trade
Organizati on (WTO) dan Bank Duni a di tempatkan sebagai
' the i ron tri angl e' yang menyebabkan penderi taan di
banyak negara duni a keti ga. Mereka menuntut agar
l embaga i ni di bubarkan untuk menata kembal i ekonomi
duni a baru yang l ebi h manusi awi .
Meskipun demi ki an menurut pengamat ekonomi dari
FEUI Fai sal H. Basri ti dak ada yang namanya l i beral i sasi
kebabl asan. Li beral i sasi merupakan tuntutan i kl i m usaha
saat I n! . Kal aupun sekarang keadaan menjadi ti dak
menentu aki bat di terapkannya l i beral i sasi , i tu karena ki ta
ti dak menjal ankan kaidah-kai dah l i beral i sasi dengan bai k.
"Kal au ki ta i ngi n memberikan pel uang kepada pasar untuk
berperan, sadari l ah bahwa i tu harus sejal an dengan
kemampuan ki ta untuk menci ptakan i nsti tusi , aturan,
jari ng-jari ng atau pengaman, agar pasar i tu beradab. "
jel as Fai sal berteori tanpa mau menyebut aturan macam
apa yang di butuhkan agar pasar jadi beradab. ''yang
kebabl asan dan l ebi h dahsyat justru l i beral i sasi keuangan.
"Bank- bank asi ng dapat beroperasi dengan sangat bebas
di Indonesi a, dan asi ng bol eh memi liki 100% saham di
pasar modal ," tambahnya mengi ngatkan. Pendapat serupa
juga di l on tarkan Bambang P. S. Brodjonegoro dari LPEM
UI, dan Ketuanya Muhammad Ikhsan. Lebi h jauh l agi , kata
Ikhsan, pasar i tu harus di l engkapi dengan i nsti tusi yang
namanya KPPU (Komi te Pengawas Persai ngan Usaha)
untuk memoni tor apakah kompeti si tel ah dijal ankan secara
benar atau ti dak.
Sebagai mana Bambang dan Ikhsan, Fai sal berpen
dapat Indonesi a sekarang mengal ami krisis perbankan dan
kri si s korporate. Keduanya menjadi pasi en BPPN. "Seha
rusnya BPPN menjal ankan fungsi nya untuk menyehatkan
perbankan. Jangan cuma tahunya jual aset, " kri tik Fai sal .
"Bank- bank i tu kan mendapat BLBI dan obl i gasi rekap.
Mengapa obl i gasi yang Rp 650 tri l i un i tu yang bal i k cuma
20%7" sambungnya retori s . "Itu karena BPPN menjual aset
secara ti dak benar. Koruptor- koruptor bersarang di BPPN.
Nah kalau ki ta mau kel uar dari kri si s i ni , kita harus mem
berantas korupsi, terutama di BPPN, " tegasnya. Fai sal tak
berl ebi han. BPPN dan Menneg BUMN memang tak
sepantasnya di bi arkan beral an sendi ri , tanpa blue pri nt
yang transparan. Apal agi ul ah Ketua BPPN Syafruddi n
Temenggung, yang mestinya berupaya agar aset- aset i tu
laku dengan harga tinggi , mal ah kadang menjatuhkan
harga. Contohnya ketika dia mel ontarkan pernyataan
bahwa asset recovery- nya cuma 25% sebel um hari H.
Ada apa i ni ? Ikhsan tak sependapat dengan Fai sal .
Baginya penjual an aset yang di l akukan saat i ni adal ah
bentuk pengorbanan bangsa i ni untuk kel uar dari krisi s .
"Seperti mai n catur, harus ada bi dak yang di korbankan,"
kata Ikhsan enteng.
Menurut Ketua LPEM- UI i tu yang harus di l akukan
saat i ni oleh bangsa Indonesi a adal ah menjal ankan semua
kesepakatan yang tel ah di setujui sebel umnya dengan
IMF. Sebab ji ka ki ta terus berdebat mengenai keberadaan
IMF, ki ta akan maki n terpuruk. Pernyataan menyerah dan
ketundukan membuta i ntel ektual sekel as Ikhsan tentu
berbahaya buat masa depan bangsa i ni . Karena kepada
orang- orang semacam Ikhsanl ah sebenarnya rakyat
sedang meni tipkan masa depan. Bi l a i ntel ektual semacam
i ni sudah kehi l angan keberani annya untuk berkreasi , maka
bersi apl ah untuk menjadi pak turut for ever. "IMF kita
butuhkan untuk menjadi broker, bukan uang yang ki ta
harap dari l embaga i tu. Ki ta bel um mampu mel akukan
negosi asi dengan begi tu banyak kredi tor yang memi l iki
karakter berbeda- beda, " ujarnya seperti mengakui kel e-
mahannya sendiri .
Untungnya tak semua i ntel ektual kampus kita me
mandang IMF sebagai dewa. Kol eganya sendiri Bambang
meni l ai IMF sebenarnya juga punya andi l dal am kri si s
perbankan. Atas tekanan IMFl ah, kata di al 16 bank di tu
tup pada November 1997 tanpa persi apan. Akibatnya
kepercayaan kepada bank domestik anjl ok. Ini terus
berl anjut dengan pembekuan 38 bank, pem-BTO- an,
penggel ontoran BLBI sampai Rp 144 tri l i un tanpa kontrol,
dan rekapi tal i sasi perbankan yang menel an obl i gasi Rp 650
tri l i un. Beban i tu ki ni mesti di pikul rakyat l ewat APBN
dengan mengurangi berbagai subsi di , termasuk buat pen
di di kan. Jadi ketika negara- negara maju sudah meng
gratiskan pendi di kan, bahkan membanjirinya dengan
beasi swa, pendi di kan di negeri i ni mesti maki n mahal .
Rakyat juga membayar l ebi h mahal buat l i stri k. Pada masa
Mega- Hamzah yang menjadi anak mani s IMF l i strik bi sa
nai k 4 kal i dal am setahun. Sedang BBM di gantungkan
pada harga i nternasi onal . Artinya seti ap USS mel onjak
dan negara mendapat pemasukan lebih besar dari mi nyak,
rakyatnya harus merogoh saku l ebi h dal am. Ini sebena
rnya ti dak adi l , sebab rakyat yang ti dak ikut membang
krutkan Negara di paksa ikut menanggung beban. Sedang
IMF bol eh tetap menjadi dewa dan mengel uarkan teori
teori usang yang di buat seol ah baru. Sedang BI, yang
gagal menjadi pengawas yang bai k terhadap para banker,
tak mendapat sangsi apa pun.
Bambang ti dak menampi k bahwa BI ikut bertang
gungjawab, karena di a ti dak menjal ankan fungsinya
sebagai pengawas perbankan dengan benar. Bank- bank
bi sa di kerai sendiri ol eh pemi liknya dengan pel anggaran
batas maksi mum pemberi an kredi t (BMPK) dahsyat, yang
di kucurkan ke kel ompok usaha sendi ri , sampai sekarat.
Sampai saat i ni baru Bob Hasan, bos Bank Umum Nasi onal ,
yang di gi ring ke meja hijau dan masuk bui di penjara Nusa
Kambangan. Sebagi an bos besar l ai nnya hengkang ke
Si ngapura dan hi dup enak di si tu tanpa perasaan bers
al ah. Padahal beban yang harus di tanggung bangsa i ni
atas ul ah mereka l uar bi asa besar. Apal agi setel ah BII
mi l i k Grup Si nar Mas, yang sel ama krisis tak mengal ami
masal ah, kel ojotan pada 1999 aki bat pel anggaran BMPK
dahsyat yang di al i rkan ke grup sendiri . Pada kemana para
pentol an BI? Memang penyel esai annya kemudi an, kata
CEO Si nar Mas Mul ti Artha Indra Wi djaja, ti dak meng
gunakan BLB1. Namun orang tetap saja mempertanyakan
kel al ai an B1. Padahal sebagi an orang waktu i tu meng
anggap krisis perbankan sudah berl al u.
Sedang beberapa tahun sebel umnya, seiring anjlok
nya kepercayaan orang kepada bank domestik,
pemeri ntah dan BI yang di setir IMF tel ah membuka pi ntu
l ebar- I ebar bagi bank asi ng untuk menyedot keuntungan
besar dari dua arah. Pertama, mendapat dana segar
berl i mpah, pi ndahan dari bank domestik yang di ti nggal kan
nasabahnya. kedua, naiknya suku bunga sampai 70%
aki bat kebijakan uang ketat untuk mengerem pel ari an
modal . Ini membuat bank- bank sehat ikut saki t kesuli tan
l i kui di tas, sektor riil tersungkur karena sedi ki tnya uang
beredar. Di si si l ai n bank asi ng menarik keuntungan besar
sambi l ongkang- ongkang kaki, cukup menaruh dananya di
SBI yang berbunga tinggi . Lebi h jauh l agi bank- bank asi ng
di bebaskan beroperasi , yang membuat bank- bank l okal -
terutama kel as menengah, maki n terjepi t. Padahal di AS
yang l i beral i tu ruang gerak bank asi ng di batasi . Mereka
tak di bol ehkan membuka cabang di negara- negara bagi an
l ai nnya. Ke depan nanti pengawasan terhadap bank tentu
maki n sul i t. Si apa yang bi sa mengontrol bank asi ng dan
bank- bank domestik yang sudah ganti kul i t menjdi PMA
untuk mendanai proyek dan perusahaan asi ng dengan
dana nasabah Indonesi a? Mereka juga bakal bermai n
l i ncah di era otonomi daerah. IMF tak pedul i .
Keadaan ti dak menyenangkan i ni sebenarnya sudah
l ama di prediksi Rizal . Dal am artikelnya pada 7 Oktober
1997 di a menyarankan agar pemeri ntah ti dak mengundang
IMF, sebab akan menjerumuskan Indonesi a ke dal am krisis
yang l ebi h parah. Dia menyebut l embaga i tu sebagai
tukang jagal . IMF ahl i amputasi , bukan dew a penyel amat.
Toh esok hari nya, 8 Oktober 1997 pemeri ntah sudah
mengundang IMF. Padahal , kata Ri zal , sarannya di dasar
kan pada studi empiris . Negara-negara yang pernah
di tol ong IMF tak sampai 30% yang berhasi l . I tu pun
hanya negara- negara keci l semacam Panama. Sel ebi hnya
yang 70% gagal , l al u menjadi pasien kambuhan. Sebagai
contoh Rizal menunjuk Turki, Argenti na, Brazi l i a, dan
Rusi a. Sedangkan Meksi ko yang sejak 1960 menjadi
pasi en IMF, baru stabi l setel ah di bukanya perdagangan
bebas dengan AS. "IMF sel al u memberikan obat generi k.
Artinya sama untuk semua negara. Mi sal nya untuk bi dang
fi skal dan moneter, IMF sel al u menyarankan pengetatan.
Aki batnya perekonomi an semaki n rontok, " jel as Rizal .
Kebijakan i tu, kata Rizal , juga di anggap aneh ol eh
ekonom AS perai h hadi ah nobel Joseph E Sti gl i z, karena
menyarankan konsep yang tak pernah dijal ankan negara
maju ketika menghadapi kri si s. "Ketika teradi kri si s
dahsyat di AS tahun 1930- an (Mal ayse), ekonominya
justru di pompa moneter agar tingkat bunga rendah, dan
ekonomi berangsur pul i h," papar Rizal i l ustratif. Menurut
Rizal seti ap negara yang di bantu IMF, pasti jadi pasi en
kambuhan. I tu karena sol usinya sel al u menambah utang.
"Sel ai n di obati dengan utang, IMF juga mengguyurnya
dengan berbagai kebijakan yang seri ng di l uar fokus.
Indonesi a mendapat 120 prasyarat. Lebi h ti dak masuk
akal l agi di awal krisis, meskipun ki ta mendapat pi njaman
US$ 11 mi l i ar dari IMF, uang i tu tak bol eh di pakai
mensti mul asi pertumbuhan ekonomi . Uang i tu di pakai
membayar utang si ndikasi bank asi ng, " paparnya cepat.
Oal am hal i ni berarti IMF tel ah berti ndak sebagai debt
col l ector bagi perusahaan Negara-negara pendukungnya.
"Lalu utang negara- negara pasi en i tu pun membengkak.
Ada 30%, 50%, dan Indonesi a membengkak sampai 2 kal i
l i pat. I tul ah prestasi IMF, " tambahnya tertawa.
Prestasi l embaga i nternasi onal i tu yang pal i ng hebat
tentu soal pengal i han utang swasta menjadi utang publ i k.
Ketika Soeharto di paksa l engser pada 21 Mei 1998,
sebagai mana tel ah di paparkan di bagi an l ai n buku i ni ,
Utang l uar negeri Indonesi a ada seki tar USS 137 mi l i ar.
Lebi h separuhnya merupakan utang swasta. Kemudi an
atas bi mbi ngan IMF, pemeri ntah mengubah utang swasta
menjadi utang publ i k sebesar Rp 650 tri l i un. Ini l ah yang
menambah utang pemeri ntah begi tu besar. Sel ama 32
tahun pemerintahan orba Soeharto, pemeri ntah tak
pernah memi l iki utang domesti k. Namun hanya beberapa
tahun di bawah bi mi bi ngan l angsung IMF pemeri ntah tel ah
memi l iki utang domestik Rp 650 triliun sebagai hadi ah dari
kera keras menyehatkan perbankan. "Obl i gasi atau surat
utang, yang semul a di maksud sekadar sebagai i nstrumen,
sekarang di paksakan IMF untuk di bayar betul . Obl i gasi
yang tadi nya harus di tarik kembal i sebel um bank dijual ,
sekarang di paksakan harus tetap melekat pada bank yang
dijual , seperti BCA," tutur Kwi k meradang. Oi a pernah
mempredi ksi utang pemeri ntah akan terus membengkak
sampai Rp 3- 7 ribu tri l i un, bi l a terus mengi kuti saran IMF.
Bagai mana membayarnya? APBN tahun- tahun mendatang,
menurutnya, bakal tak sustai nabl e. Utang pokok obl i gasi
akan di tunda pembayarannya, dan akan di terbi tkan
obl i gasi baru. Kini utang dal am negeri i tu sudah mem
bengkak l agi sampai di atas 800 tri l i un karena pemeri ntah
memang maki n doyan mengel uarkan obl i gasi
Nampaknya hampi r semua pakar ekonomi di l uar
mai nstream memi l iki pandangan suram terhadap masa
depan Indonesi a di masa Mega. "Tahun 2002 di proyeksi
kan penlbayaran utang pokok dan bunga sebesar Rp 130
tri l i un. Juml ah i tu setara dengan 8 kali anggaran pendi
di kan, 3 kal i gaji TNI dan Pegawai Negeri . I tu berarti
anggaran yang ada tel ah di gunakan untuk membayar
utang dan subsi di rakyat di potong di sana- si ni , " katanya
predi ktif. Sayangnya meskipun akhirnya Mega tak terpilih
lagi setel ah pemi l u, kabi net yang di bentuk presi den dan
wapres pi l i han rakyat bel um mengubah caranya menyi a
sati anggaran.
3. Menjadi Negara Industri atau Pasar?
Oi awal - awal orba pernah ada ci ta- ci ta yang amat
memukau: Indonesi a akan tinggal l andas dal am 25 tahun.
Artinya setel ah 5 PELITA (5 kali pembangunan l i ma tahun)
negeri terci nta akan tinggal l andas . Lal u saat memasuki
Pel i ta 6 Indonesi a tel ah menjel ma menjadi negara i ndustri,
yang berdi ri berwi bawa di sampi ng negara- negara i ndustri
l ai n di duni a, seperti AS, Canada, negara- negara Eropa
Barat (sekarang Uni Eropa) dan Jepang. Namun krisis
memprorandakan semuanya pada pertengahan Juli 1997.
Indonesi a 'cal l aps' cuma dengan sekal i terangan ni l ai
tukar. Lal u duni a i ndustri, yang mestinya bi sa jadi tum
puan, justru masuk bari san yang pal i ng dul u tergul ung.
Sebanyak 1 . 689 perusahaan besar dan menengah, yang
sel ama i ni di anggap sebagai pemutar mesi n i ndustri,
terperangkap dal am jebakan utang.
Jebakan i tu seperti tak pandang bul u, bai k yang
terafi l i asi dengan grup usaha besar maupun yang di l uar
i tu, dijeratnya sampai l ungl ai . Grup Mantrust yang sudah
menjal ar kemana- mana sejak 1958, sekadar menyebut
sebagi an saja, masuk bersama anak- anak perusahaannya.
Lalu perusahaan petroki mi a mi l i k kongl omerat Prayogo
Pangestu Chandra Asri, Indofood Sukses Makmur mi l i k
Grup Sal i m, Asi a Pul p & Paper mi l i k Eka Tji pta Wi djaja
(Si nar Mas) dan Grup Gajah Tunggal mi l i k Syamsul
Nursal i m pun masuk jari ng. Juga Grup Bi mantara mi l i k
Bambang Tri hatmojo dan Ti mor Putra Nasi onal mi l i k
Tommy Soeharto. Daftar i ni masi h bi sa di perpanjang
dengan perusahaan tekstil l aw as semacam Apac I nti
Corpora, Ki ani Kertas mi l i k Bob Hasan (Grup Nusamba),
Grup Bakrie mi l i k keluarga Bakrie, Grup Bukaka mi l i k Jusuf
Kal l a, dan berbagai perusahaan BUMN semacam Garuda,
Industri Pesawat Terbang Nasi onal (IPTN), dan l ai n- l ai n.
Bahkan si peri n tis i ndustri otomoti f Indonesi a Grup Astra
Internati onal , yang sudah pi ndah tangan dari keluarga
Wi l l i am Suryadjaya, dan sai ngannya Suzuki Indomobi l
Internati onal mi l i k Grup Sal i m ikut terjerembab. Kedua
raksasa otomoti f i tu kini hanya menjal ani fungsi marketing
dari pri nci palnya di Jepang, tak ada pembi caraan soal alih
teknol ogi .
Kedua perusahaan peraki tan otomoti f i tu, yang
memang tak pernah nai k kel as menjadi perusahaan
manufaktur otomoti f beneran, bersama ratusan peru
sahaan l ai n pi ndah tangan. Begi tul ah satu demi satu,
raja- raja utang i tu harus menyerahkan perusahaan atau
anak- anak perusahaan yang tel ah di bangun pul uhan
tahun kepada kredi tor atau pri nci palnya. Yang masi h
prospekti f di bi arkan hi dup. Yang tak punya harapan dijual
l aiknya i nvestaris dengan harga murah untuk menutup
utang. Sementara IPTN, yang tel ah di bangun bertahun
tahun dan prospekti f dari si si i ndustri dan bi sni snya,
terpaksa harus di bi arkan mangkrak karena urat dananya
di cabut paksa IMF l ewat LoI . Demi ki anl ah sebagi an besar
jeri h payah sel ama 3 dasawarsa cuma meni nggalkan rasa
l el ah dan saki t. Hasi l panennya harus di persembahkan
kepada sang kredi tor yang sel ama i ni di anggap dermawan.
I tu pun ti dak membuat utang- utang tersebut l unas.
Mal ah sebaliknya maki n membengkak, karena ni l ai mata
uang sendiri mengempi s sampai 500%.
Akhi r yang ni sta seperti i tu tentu membuat orang
terpaksa menol eh ke bel akang, memel ototi kembal i
strategi i ndustri al i sasi yang sudah beral an ti ga pul uh
tahun l ebi h dan gagal . Padahal sel ama sepul uh tahun
terakhi r sebel um kri si s menerang, ekspor non mi gas
Indonesi a terus meni ngkat. Tak heran bi l a banyak
kal angan meni l ai strategi pengembangan i ndustri broad
spectrum yang sudah beral an cukup bagus. Sal ah
seorang pakar yang sangat percaya pada kebijakan broad
spectrum i tu adal ah Prof. M Sadl i dari FE- UI . Di a bahkan
pernah menyarankan agar kebijakan broad spectrum i tu
ti dak di ubah untuk memberi kepasti an kepada para
i nvestor. Menurutnya kebijakan tersebut tel ah terbukti
berhasi l membangun i ndustri manufaktur sebagai basi s
ekspor.
Sadl i tentu punya al asan sendiri untuk pujiannya i tu.
Sebagai pakar ekonomi yang tel ah pul uhan tahun bergel ut
dengan buku dan punya jam terbang tinggi di bi dangnya,
kata- katanya tentu punya dasar- dasar teori yang mapan.
Cuma ketika krisis menggul ung semuanya, tentu pakar
pakar ekonomi semacam Sadl i akan bisa membuat teori
teori baru soal kegagal an i tu. Padahal kalau sejak dulu
di sadari bahwa kebijakan tersebut memi l iki kel emahan di
sana- si ni , bahkan mengandung bahaya, mungkin hasi l nya
akan l ai n. Lagi pula dal am bi dang i ndustri kebijakan broad
spectrum sebenarnya ti dak i sti mewa. Di a bol eh di bi l ang
tumbuh begi tu saja tanpa perencanaan.
Ciri pal i ng menonjol dari kebijakan i ndustri broad
spectrum adal ah ti dak adanya upaya pengkajian atau
sel eksi terhadap produk- produk yang sudah bi asa di buat.
Padahal pengkajian dasar i tu penti ng untuk menentukan
produk- produk mana yang bisa di kembangkan menjadi
produk unggul an. Namun sebaliknya kebijakan i ni mendo
rong untuk mengembangkan produk apasaja buat meme
nuhi kebutuhan pasar sesaat. Andal annya apal agi kalau
bukan sumber daya alam berl i mpah, proteksi, subsi di dan
kredi t dari bank- bank BUMN atau sumber dana murah
l ai nnya. Artinya semuanya di kembangkan secara sera
butan dan karena i tu ni l ai tambahnya amat keci l .
Kebijakan i ndustri broad spectrum i ni pada gi l i ranya
berkembang menjadi resource based i ndus try. Dari
i sti l ahnya memang tampak kren, tapi kalau pakai bahasa
bl ak- bl akan di a bol eh di sebut i ndustri yang bertumpu
pada sumber daya al am.
Bi asanya i ndustri yang bertumpu pada sumber daya
al am untuk memproduksi barang ekspor, kurang pedul i
pada peni ngkatan sumber daya manusi anya (SDM). Ti dak
heran bi l a, setel ah ti ga pul uh tahun beral an, yang ber
kembang cuma i ndustri - i ndustri peraki tan al i as putar baut
(meminjam i sti l ah ekonom CSIS Pande Rajasi l al ahi) atau
i ndustri tukang jahi t dan ekstraktif menurut i sti l ah Kwi k
Ki an Gi e. Industri tukang jahi t dan ekstraktif i ni memang
bi sa bertahan dan bahkan berkembang sel ama persai ngan
bel um begi tu ketat. Bagi pel akunya sendi ri , menurut Kwik,
i tu sudah sangat menguntungkan dan menjadi kan mereka
orang- orang yang sangat kava secara i ndi vi dual . Tak
heran bi l a mereka pun tak merasa perlu mel akukan
l ompatan- I ompatan dal am penerapan teknol ogi dengan
bi aya riset dan i nvestasi beresiko tinggi . Namun ketika
batas-batas negara mul ai memudar, duni a menci ut jadi
sebesar 'kepalan' dan Indonesi a memasuki era gl obal , apa
yang akan teradi ? Apa yang akan teradi saat pasar kita
di satroni pemai n- pemai n kawakan dari negara- negara
l ai n? Mampukah para pel aku i ndustri i tu bertahan dan
menjadi tuan rumah di negerinya sendiri? Bi l a mereka tak
mampu bertahan, dapat di pastikan negeri dengan 200
juta l ebi h penduduk i ni akan di reduksi menjadi pasar, dan
penyedi a bahan baku i ndustri, sekal i gus sumber tenaga
murah. Bencana apal agi yang l ebi h dahsyat dari pada i tu
sel ai n kiamat?
Sebenarnya al arm atau tanda bahaya ten tang
kemungki nan karamnya duni a i ndustri Indonesi a sudah
seri ng di bunyikan. Satu di antaranya adal ah yang
di teriakkan Menteri Perdagangan Kabi net Pembangunan VI
Satrio Bi lly Joedono. Kal au tak percaya, l i hat saja hari an
Kompas, 21 Jul i 1995. Menteri yang terkenal jujur i tu
meni l ai pol a ekspor non mi gas Indonesi a sangat rawan,
karena hanya bertumpu pada beberapa produk. Seki tar
90% ekspor non mi gas ki ta, menurut mendag, berasal dari
23 komodi tas . Sementara yang ni l ainya di atas USS 1
mi l i ar hanya 5 komodi tas, yai tu kayu, gabus, garment
tekstil, sepatu dan kerang-kerangan. Sebagai menteri
perdagangan Bi l l y, begi tu di a di sapa, jelas tak hendak
memberi peri ngatan pal su. Di a ri sau, karena yang ber
kembang l ebi h banyak bersi fat ekstraktif. Artinya cuma
mengambi l kekayaan al am dengan kadar ol ahan mi ni mal ,
sedi ki t di atas pemul ung murni . Sedang dal am bi dang
manufaktur si fatnya l ebi h ke peraki tan atau tukang jahi t,
seperti garment sepatu, el ektronik dan otomotif. Dengan
kata l ai n, i ndustri manufaktur Indonesi a cuma menjadi
tempat produksi dengan si stem makl on yang mengerakan
pesanan pri nci palnya di l uar negeri .
Strategi i ndustri al i sasi seperti i tu tentu sangat ra
wan. Negara-negara i ndustri maju semacam AS, Jepang,
Jerman, Inggri s, Pranci s, Bel anda, I tal i a, dan l ai n- l ai n
tentu tak merasa khawatir terhadap kemajuan Indonesi a -
tak pedul i seberapa besar pun pertumbuhan ekonomi dan
ekspor yang di bukukannya. Bahkan negara- negara i ndus
tri baru semacam Ci na, Korea dan Indi a tak terl ampau
risau. Sebab dengan pol a i ndustri seperti i tu, Indonesi a
dapat di prediksi tak akan menjadi pesai ng baru dal am
menghasi l kan barang-barang i ndustri dengan ni l ai tambah
tinggi .
Pol a pengembangan i ndustri seperti i tu justru akan
membuat Indonesi a terperosok lebih dalam alias turun
kel as. Pol a i tu hanyal ah mendi sai n di ri sendiri untuk
kuntet, sehi ngga cuma bi sa berl omba dengan negara
negara baru semacam Myanmar dan Vi etnam. Indonesi a
akan bersai ng dengan mereka dal am merayu para i nvestor
negara- negara i ndustri maju agar membangun pabrik di
negeri mereka. Tak pedul i apakah teknol ogi yang mereka
bawa sudah ketinggal an zaman, merusak l i ngkungan atau
bahkan tak membawa teknol ogi sekal i pun, seperti dal am
pengol ahan ai r bersi h. Umpannya apal agi bi l a bukan bi aya
produksi murah, sumber bahan baku berl i mpah, dan
berbagai i nsentif bebas pajak. Bahkan tenaga keranya
pun bol eh di bayar murah dan bol eh di tendang kapan saja
seperti koeli kontrak, seperti budak. Celakanya hal - hal
seperti i tu masi h jadi andal an sampai sekarang, seperti
terl i hat pada perubahan Undang- Undang No. 13/2003
ten tang ketenagakeraan yang di protes keras kaum buruh
pada awal 2006. Padahal negeri jiran kita Mal aysi a sudah
mel ompat jauh. Negeri puak Mel ayu i tu berani menol ak
i nvestor yang mau membangun i ndustri manufaktur di
negeri nya, kalau hanya membawa teknol ogi rendah.
Mal aysi a cuma mau meneri ma i nvestor dengan teknol ogi
canggi h al i as hi gh tech yang ramah l i ngkungan.
Dari SISI pemeri ntah sebenarnya pembangunan
i ndustri Indonesi a bukanl ah tanpa perencanaan. Bahkan
pemeri ntah Soeharto tak segan terun l angsung mem
bangunnya, ketika swasta bel um berani mel angkah.
Pengembangan i ndustri strategi s adal ah bukti yang tak
dapat di bantah. Cuma karena sosi al i sasi nya sangat
kurang, maka di a seakan menjadi proyek- proyek mercu
suar demi kebanggan rezi m sesaat, tanpa ada kai tannya
dengan masa depan bangsa. Tak heran bila pemahaman
anak negeri ten tang pengembangan i ndustri strategi s
sangat dangkal dan terbatas. Bahkan mahasi swa perguru
an tinggi , sebagai enti tas i ntel ektual yang mestinya pal i ng
berkepenti ngan terhadap masa depan i ndustri al i sasi di
negeri nya, juga tak nlen,iliki penlahanlan yang konlpre
hensi f.
Apa yang Anda ketahui ten tang i ndustri strategi s?
"Industri yang berada di bawah payung Badan Pengem
bangan Industri Strategi s (BPIS), " jawab seorang maha
si swa yaki n. "PT Industri Pesawat Terbang Nusantara
(IPTN), PT PAL, Pi ndad, dan l ai n-l ai n. Pokoknya i ndustri
i ndustri, yang dengan segal a cara dan fasi l i tas, pengem
bangannya di pi l o ti man tan Menri s tek BJ . Habi bi e,"
tambahnya cepat ketika di mi ntai penjel asan l ebi h l anjut.
Mahasi swa Fakul tas Ekonomi (semester VI) sal ah satu
uni versi tas terkemuka di tanah ai r tersebut tentu ti dak
sal ah. Agaknya begi tul ah ci tra yang berkembang di
masyarakat tentang i ndustri strategi s yang di kembangkan
Soeharto sel ama 32 tahun.
Jadi meskipun defi ni si i ndustri strategi s masi h bi sa
di perdebatkan, juga cakupannya. Toh sampai saat i ni
orang seperti sepakat, bahwa yang termasuk dal am
i ndustri strategi s adal ah kesepul uh BUMN yang pada masa
Orde Baru berada di bawah payung BPIS. Mereka adal ah:
PT Pi ndad, PT Dahana, PT Industri Tel ekomuni kasi
Indonesi a (INTI), PT Industri Kereta Api (INKA), PT
Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN), PT PAL
Indonesi a (i ndustri perkapal an), PT LEN Indonesi a, PT
Krakatau Steel (i ndustri baja), PT Barata Indonesi a, dan
PT Boma Bi sma Indra (spare part) . Begi tul ah sampai rezim
orba rontok oleh kri si s dan gerakan reformasi , rakyat
terdi di k negeri i ni cuma memi liki pema- haman dangkal soal
pembangunan i ndustri strategi s di negerinya.
Pemahaman dangkal anak bangsa i tu sekal i gus
menunjukkan bahwa Soeharto bersama kabi net pemba
ngunan I - VII- nya gagal mengambi l hati rakyat untuk ikut
mendukung i ndustri al i sasi yang di canangkannya. Padahal
di a merupakan program seri us dan bersi fat jangka
panjang. Landasan utamanya bukanlah kapur, pasir dan
semen bertul ang baja, tapi nasi onal i sme, rasa kebangsaan
dan tekad yang kuat untuk berdi ri sama ti nggi di hadapan
bangsa- bangsa l ai n.
Tanpa nasi onal i sme, kei ngi nan untuk mandi ri, pema
haman geografi dan geopol i tik yang benar, maka pem
bangunan i ndustri di negeri i ni sampai kapan pun akan
menghadapi banyak hambatan. Sebab di a tak punya akar
tunggang yang kuat dan menjal ar kemana- mana, tapi
bergantung di awang- awang. Industri yang di bangun
dengan cara seperti i tu sangat rentan terhadap gonca
ngan. Satu kal i saja patronnya di ganggu atau di tekan
oleh kekuatan l ai n yang lebih besar, maka i ndustri yang
di bangunnya akan ikut rontok tanpa pembel a. Padahal
pembangunan i ndustri memerlukan perencaan, effort,
bi aya dari pemeri ntah, dan dukungan penuh rakyat secara
kontinyu, seperti yang tel ah di l akukan pemeri ntah AS,
Jepang, Korea, Mal aysi a, dan l ai n- l ai n ketika membangun
i ndustri mereka. Tanpa i tu semua, maka i nvestasi masa
depan yang di tanam pemeri ntah bertahun- tahun akan
di samakan dengan biaya, atau bahkan di hi tung sebagai
kerugi an ol eh para pakar, pengamat ekonomi , kaum
terdidik, dan akhirnya rakyat.
Pembi naan petani garam, mi sal nya, agar mereka bi sa
memproduksi garam berkual i tas ti nggi , beryodi om dan
l ai n- l ai n, dengan mudah akan di hi tung sebagai proyek
rugi . Semua komponen bi aya sampai menjadi garam dan
sampai ke tangan konsumen akan di akumul asi . Lal u di bagi
dengan vol ume garam yang di hasi lkan. Angka yang
di dapat per ton, mi sal nya, kemudi an di sandi ngkan dengan
harga garam i mpor saat i tu. Bi l a angka yang di dapat
ternyata l ebi h ti nggi dari pada harga garam i mpor, maka
pemeri ntah akan di sarankan untuk segera saja meng-
hentikan pembangunan i ndustri garam yang mahal dan
makan waktu i tu. Bi l a angka yang di dapat sama dengan
harga garam i mpor, maka pemeri ntah juga di sarankan
menghentikan pembangunan i ndustri yang tidak meng
untungkan dan makan waktu i tu. Bi l a angka yang di dapat
l ebi h rendah sedi ki t dari pada harga garam i mpor, maka
pemeri ntah pun di mi nta menghentikan pembangunan
i ndustri tersebut, karena i mpor l ebi h mudah dan hemat
waktu. Pemeri ntah tinggal memungut pajak i mpornya dan
komisi . Harga diri sebagai bangsa pengi mpor garam,
padahal negerinya berbentuk gugusan pul au- pul au yang
di kel i l i ngi l aut, tidak masuk hi tungan di si tu. Juga
kebebasan dari ketergantungan pada negara l ai n, tidak
i kut di ni l ai . Adapun setel ah seki an tahun harga di mainkan,
saat kita sudah benar- benar tergantung pada produk
negara tersebut, di anggap resi ko yang memang harus
di tanggung.
Indonesi a tel ah menjel ma menjadi i mportir garam. I tu
bukanl ah i sapan jempol . Negeri yang terdiri dari 17 ribu
lebih pulau i ni , sejak sebel um Masehi sudah bisa membuat
garam, menjel ang mi l l eni um keti ga mal ah mengi mpor
garam buat penduduknya. Mungkin i ni bi sa di daftarkan
sebagai keajaiban duni a ke 8 setel ah 7 keajaiban duni a
yang di kenal l uas. I tu baru i ndustri garam yang bahan
bakunya berl i mpah dan tak pernah kering, serta tidak
memerlukan teknol ogi canggi h. Bagai mana dengan i ndustri
perikanan, pertani an, peternakan, makanan, mi numan,
dan yang semacam i tu yang memerlukan sediki t kerja
keras dan teknol ogi canggi h? Bagai mana pul a dengan
i ndustri pertambangan, tekstil, spare part, mesin,
otomotif, komputer, pesawat terbang, kapal l aut, dan
l ai n- l ai n yang memerlukan kerja keras, ketel i ti an dan
tentu teknol ogi yang l ebi h advance? Bi l a di i ndustri garam
saja, Indonesi a sudah kedodoran, tentu ketertinggal an
ki ta di i ndustri l ai n semakin mudah di pahami , sekal i pun
dengan meneteskan ai r mata.
Pemeri ntah Soeharto bol eh di bi l ang l upa mengun
dang parti si pasi kaum terdidiknya dal am i ndustri al i sasi
sejak dal am tataran i de, bi l a tak bi sa di sebut gaga! .
Aki batnya mudah di tebak: i ndustri al i sasi yang di dengung
kan pemeri ntah di pandang sebel ah mata, tidak di hubung
kan dengan nasi onal i sme, kei ngi nan untuk mandiri,
pemahaman geopol i tik dan geografi Indonesi a beserta
kekayaan al am dan l autnya. Paruh kedua dari kekuasaan
Soeharto, seol ah cuma Habi bi e yang punya obsesi untuk
mengembangkan i ndustri strategi s. Sementara anggota
masyarakat kebanyakan teracuni ol eh pikiran- pikiran
gampang dan serba i nstan. Padahal pada 15 Januari 1974
para intel ektual kampus tel ah turun ke jal an memi nta
pemeri ntah menghentikan ketergantungan Indonesi a
kepada barang- barang Jepang, dan l ai n- l ai n. Setel ah
gerakan i tu di berangus dan hi l ang dal am amnesia pol i tik
ekonomi rakyat, banyak orang menyamakan IPTN, Pi ndad,
PT PAL atau perusahaan swasta jempol an semacam Grup
Texmaco, yang bersusah- payah membangun i ndustri
manufaktur pal i ng teri ntegrasi di Indonesi a, dengan
mereka yang cuma membangun i ndustri peraki tan. Bahkan
bukan tidak mungkin peri n tis dan pembangun i ndustri
manufaktur i tu di samakan dengan mereka yang cuma
menjadi broker.
Dengan pemahaman seperti i tu, tentu tidak mudah
bagi pemeri ntah dan juga Habi bi e atau si apa pun untuk
mengembangkan i ndustri strategi s di tanah ai r. Habi bi e
dan mereka yang terl i bat dal am pengembangan i ndustri
sel ama i ni seperti membentur tembok. Memang benar
dukungan pol i tik dan dana berl i mpah bi sa di dapat dari
APBN. Bahkan dana- dana taktis semacam dana reboi sasi
tempo- tempo bi sa di dapat, mi sal nya saat mau mempro
duksi pesawat N-2130. Bahkan kemudahan i tu masi h
di tambah pul a dengan fasi l i tas bebas pajak, bi l a IPTN
mi sal nya mau mengi mpor bahan baku. Namun tanpa
pemahaman yang benar dari masyarakat tentang apa
yang mau di bangunnya, pengembangan i ndustri strategi s
cuma akan bergantung ke atas al i as kepada rezim yang
berkuasa. I tu amat beresi ko ti nggi , sebab begi tu rezim
berganti semua yang tel ah di bangun i tu bisa hangus
begi tu saja. Artinya kehancurannya pun sudah di tentukan.
Menurut pakar Manajemen dari FE- UI Rhenal d Kasal i ,
bi sni s yang terl al u bergantung kepada orang kuat, proses
belajarnya amat terbatas. Sebagai contoh di a menunjuk
IPTN, yang mendapat dukungan l angsung dari Habi bi e.
"Bi sni s apa pun bi l a di l i ndungi orang kuat, pada akhirnya
jus tru ti dak akan pernah kua t, " ujarnya berteori . Dia tak
mengada-ada, tapi tentunya i tu bukan monopol i BUMN.
Industri yang di kembangkan swasta pun, bi l a cuma meng
andalkan fasi l i tas dan perl i ndungan pemeri ntah, juga tak
berkembang, tidak terkecual i i ndustri otomoti f yang
di kembangkan Astra, Indomobi l , dan l ai n-l ai n. Padahal
mereka juga tel ah mendapat fasi l i tas, segal a kemudahan
dan proteksi pul uhan tahun.
Perkembangan kuntet seperti i tu bi sa terjadi , kata
Rhenal d, karena l earni ng proces- nya terbatas. Ketika
mereka sedang tumbuh, begi tu mendapat probl em sedi kit,
sudah l ari kepada patron (bapak) . Maka akhirnya justru
enggak sehat dan mandiri . Mereka tak pernah belajar dari
kegagal an yang mereka al ami dal am proses. Rhenal d ti dak
berl ebi han. Sei ri ng tersungkurnya duni a usaha Indonesi a
dan bergugurannya pengusaha- pengusaha swasta besar
bi naan orba, ki nerja kesepul uh BUMN strategi s terguncang
hebat. Sejak 1998 semuanya di taruh dal am satu wadah
baru PT Pakarya Industri (PI) .
IPTN, menurut l aporan Badan Pengel ol a BUMN mi sal
nya, pada 1997, separuhnya di l al ui di masa krisis, merugi
(sebel um pajak) Rp 194 mi l i ar. Sementara PT Pi ndad
merugi Rp 25 mi l i ar, PT Dahana rugi Rp 1 mi l i ar, Boma
Bi sma Indra rugi Rp 15 mi l i ar. Yang menuai untung l uma
van besar cuma KS dan INTI, masi ng- masi ng Rp 192 mi l i ar
dan Rp 1 12 mi l i ar. Sel ebi hnya menuai untung tipi s: INKA
untung Rp 20 mi l i ar, PAL Rp 10 mi l i ar, PT LEN Rp 3 mi l i ar,
dan Barata membukukan l aba Rp 25 mi l i ar. Laporan
tersebut juga menyebut 6 BUMN i ndustri strategi s (IPTN,
PAL, Dahana, LEN, Pi ndad, dan Boma sebagai BUMN) ti dak
sehat. Krakatau Steel kurang sehat. Sementara PT Inti
di ni l ai sehat. Yang masuk kategori sehat sekal i cuma 2,
yai tu INKA dan Barata. Setel ah 1997 keadaannya mal ah
semaki n parah saja. Apal agi IMF tampi l sebagai dokter ahl i
amputasi pada Februari 1998. Lembaga i tu l angsung
menohok jantung i ndustri strategi s, yai tu IPTN yang
menjadi kebanggaan Soeharto dan Menri stek waktu i tu BJ
Habi bi e.
Lembaga rente duni a i tu meni l ai megaproyek i ndustri
pesawat terbang tersebut sebagai proyek mercusuar
yang cuma menghambur- hamburkan uang. Ol eh karena
i tu, bila i n gi n recovery ekonomi berjal an cepat, menurut
IMF, proyek-proyek semacam i tu harus segera di hentikan.
Begi tul ah pada tanggal 15 Februari 1998 I MF berhasi l
mengamputasi urat dana IPTN dari APBN dan berbagai
dana taktis l ai nnya. Presi den Soeharto waktu i tu dan
Wapres Habi bi e, yang memang l agi butuh santunan,
l angsung mengangguk tanda setuju. Sel ebi hnya di am atau
mal ah bersorak dal am hati memuji ketegasan IMF.
I\amun sedi ki t orang kritis tetap menaruh curi ga
pada maksud bai k l embaga i tu. Makl um, resep i tu
di berikan satu paket dengan keharusan pemeri ntah mem
buka kran ekspor kayu gel ondongan yang merugi kan
i ndustri pengol ahan kayu dal am negeri dan memperparah
kerusakan hutan, masuknya peri tel asi ng Conti nent &
Carrepour yang kemudi an bergabung menjadi Carrefour,
dan l ai n- l ai n. Apal agi IMF terus mel anjutkan program ti dak
popul ernya dengan penghapusan berbagai subsi di . Sebe
narnya dana untuk i tu ti dakl ah besar, ji ka di bandi ngkan
dengan Rp ratusan tri l i un buat rekapi tal i sasi perbankan.
Namun suara- suara kritis seperti i tu nyaris tak terdengar.
Aki batnya i ndustri strategi s semacam IPTN, yang memang
ti dak suci dari sal ah urus dan manajemen, maki n megap
megap kesul i tan dana.
I\asi b serupa juga meni mpa Grup Texmaco (Mari mutu
Si ni vassan) . Tanpa di sadari, pemeri ntah setel ah Soeharto
terus di tekan IMF untuk membunuh sendiri potensi pro
dukti f negara dan membi arkan hidup subur potensi
konsumtifnya. Tekanan l embaga i tu agar pemeri ntah
membi arkan IPTN dan Texmaco mangkrak adal ah butki
yang tak dapat di bantah. Mengapa kedua perusahaan
besar i tu yang menjadi sasaran? Bukan Chandra Asri,
Astra atau Indomobi l yang juga mengal ami kesul i tan saat
krisis? Pertanyaan- pertanyaan seperti I n! sebenarnya
mesti di l ontarkan kaum i ntel etual negeri ini, saat pemeri n
tahnya tak berdaya menghadapi tekanan.
Jawaban sederhana dapat di berikan di si ni . Sebab
bai k IPTN, maupun Texmaco, sama- sama mengembang-
kan potensi i ndustri manufaktur beneran, bukan sekadar
tukang jahi t. IPTN berupaya mengembangkan potensi
di rgantara, sehi ngga Indonesi a bi sa menjaga kedaul atan
udaranya dengan pesawat- pesawat buatan sendi ri , seka
l i gus memudahkan penduduknya untuk menjel ajahi tanah
ai rnya yang l uas l ewat penetrasi udara. Sedang Texmaco,
dengan kemampuan teknol ogi nya yang advance bi sa
menyedi akan mesi n apasaja yang di butuhkan negeri i ni
untuk i ndustri al i asasi mul ai dari mesi n tekstil, traktor
tangan, mesin bubut, pengol ah padi, kedele, jagung,
sampai pembangki t l i strik, mesi n kapal dan tentu saja
otomotif. Perusahaan yang di dirikan Si ni vassan sejak awal
dekade 60- an I ni mempunyal potensi besar untuk
mengembangkan kemampuan teknol ogi Indonesi a di darat
dan di l aut. Bahkan di a tel ah membuat mobi l dengan
kandungan l okal di atas 85%, termasuk bl ok mesi nnya,
sebel um kri si s menghantam republ i k. Tanpa di sadari, pel an
tapi pasti , IMF mengembal ikan Indonesi a ke titik nol l ewat
pi ntu putar krisis dan mengarahkannya menjadi pasar.
z
Sebuah kasus m'..
bernama IPTN
IPTN di dirikan Prof. Dr. Di pl . Ing. BJ . Habi bi e pada 1976.
Di a di kembangkan dengan dana yang tidak sedi ki t, di bal ut
pul a dengan vi si yang jauh ke depan dan kei ngi nan untuk
menjadi tuan di negeri sendi ri . Cuma kaum terdidik
Indonesi a gagal memahami IPTN sebagai mana mestinya.
Aki batnya ketika di minta IMF untuk menotok jal an
dananya sebagai syarat bantuan, i ndustri pesawat i tu
tidak mendapat pembel aan sepantasnya. Para pakar
ekonomi penganut neol i beral i sme apal agi . Mereka nam
paknya tidak keberatan bi l a republ ik cuma menjadi pasar
buat segal a produk dari negeri l ai n. Berbeda dari Jepang,
Korea, Ci na, dan juga Indi a yang para pakar ekonominya
sekal i gus merupakan nasi onal i s sejati, sehi ngga tekanan
duni a l uar tidak mengurangi l aju i ndustri al i sasi negara.
Padahal Indonesi a, yang l uasnya hampir sama dengan Uni
Eropa secara ke sel uruhan, tentu l ebi h berhak dari negeri
manapun untuk memi liki i ndustri perkapal an dan pesawat
yang bi sa di banggakan.
IPTN sendiri memang tidak cepat bi sa mencatat l aba
seperti perusahaan- perusahaan terbang di USA semacam
Boi ng, Mac Donal d Dougl as, Lockheed Martin Corp, dan
l ai n- l ai n. I tu pun sebenarnya masi h dapat di makl umi .
Sejarah mencatat perusahaan- perusahaan AS i tu pada
tahun- tahun awal nya memang mendapa t banyak order
pembuatan pesawat untuk kebutuhan Perang Duni a II.
Toh dal am perjal anan waktu ti dak semuanya dapat
bertahan. Banyak i ndustri pesawat rontok satu per satu
aki bat persai ngan gl obal . Keadaan i tu kemudi an memaksa
mereka merger untuk bi sa bertahan. Lihat saja Mac
Donal d Dougl as, mi sal nya, di a sudah merger dengan
Boi ng, Lockheed merger dengan Advanced Airodynami cs.
Gejala serupa juga mel anda i ndustri pesawat di Eropa.
Sekadar contoh, Airbus mi sal nya, merupakan hasi l
merger beberapa perusahaan pesawat terbang Eropa
seperti Airospaci al , British Air, Ai r I tal i a, dan l ai n- l ai n.
Dengan membandi ngkan i ndustri serupa di negara- negara
l ai n, termasuk di negara- negara maju tersebut, prestasi
IPTN sebenarnya ti dak jel ek-jel ek amat. Apal agi bi l a
di i ngat pemeri ntah di negara- negara maju semacam AS
dan Uni Eropa bi asa membantu i ndustri pesawat terbang
nya dengan memberikan tender- tender proyek penel i ti an,
pembuatan mesi n- mesin atau pesawat tertentu agar
i ndustri strategi s i tu bi sa hi dup.
Kondi si IPTN sebenarnya ti dak buruk-buruk amat dan
namanya tel ah cukup di kenal di bi dangnya. Cuma IMF
l ebi h senang bi l a pemeri ntah berhenti membantu pengem
bangannya. "Pemeri ntah di l arang menyedi akan dana buat
restrukturi sasi IPTI\ yang cuma butuh seki tar Rp 2 tri l i un,
tapi harus menyedi akan dana Rp ratusan triliun buat
restrukturi sasi perbankan. Ini kan ti dak adi l , " kata Di rut
IPTN waktu i tu Paramayuda kesal . Menurutnya utang
BUMN strategi s i ni di Badan Penyehatan Perbankan
Nasi onal (BPPN) tercatat Rp 900 mi l i ar. I tu pun l ebi h
banyak karena mel onjaknya ni l ai tukar dol ar. Sementara
total kewaji bannya seki tar Rp 1, 8 tri l i un. Bagi nya i tu
wajar. "Banyak perusahaan besar mi l i k kongl omerat kakap
yang keadaannya jauh lebih parah dari IPTN. Bila mereka
di bantu pemeri ntah, mengapa IPTN yang notabene mi l i k
negara ti dak bol eh di bantu?" katanya retori s. Paramayuda
yaki n bi l a di beri kesempatan IPTN akan dapat menutup
kewaji bannya i tu.
Opti mi sme Paramayuda agaknya di dasari beberapa
perhi tungan bi sni s yang hampi r pasti dapat di rai hnya.
Pada tahun 2000, mi sal nya, pemeri ntah Australia tel ah
membuka tender pengadaan 16- 18 pesawat sekel as CN-
235, produk yang sel ama i ni menjadi andal an IPTN.
Pengadaan pesawat seni l ai USS 350 juta i tu di maksudkan
untuk menggantikan pesawat Cari bou yang sel ama ini
di gunakan Austral i a. Tanpa pasokan dana segar, menu
rutnya, amat sul i t bagi IPTI\ memenuhi permi ntaan ter
sebut. Padahal IPTN, kata Paramayuda yang juga Di rut
BPIS, tel ah menandatangani MoU dengan pemeri ntah
Austral i a.
Meskipun harus kehi l angan pel uang tersebut, mana
jemen IPTN merasa nasi bnya bel um l agi di tentukan untuk
mati muda. Apal agi AS Hi kam, Menri stek Kabi net
Persatuan Abdurrahman Wahi d- Megawati Soekarno Putri
di depan Komi si VIII DPR- RI ( 14 Februari 2000) , dengan
tegas mengatakan: "No way untuk menghentikan Industri
Pesawat Terbang Nusantara (IPTI\) l " Tentu tidak
gampang mel anjutkan megaproyek presti geus tersebut,
ketika IMF tak mau menyukongi nya. Apal agi fasi l i tas
bebas pajak yang sel ama i ni di ni kmati IPTN tel ah di hapus
pul a ol eh Presdi den Abdurrahman pada 10 Februari 2000.
Lal u bagai mana menri stek, mantan penel i ti Li ppi , i tu bi sa
memajukan IPTN? BUMN i tu, menurut Pak Menteri, akan
di arahkan untuk mel akukan di versifikasi yang amat l uas.
Al asannya? Dari beberapa kal i kunjungannya ke i ndustri
strategi s, seperti PT Pal , PT Boma Bi sma Indra, dan PT
Pi ndad, ternyata yang masi h bi sa merai h l aba adal ah
i ndus tri- i ndus tri yang berani mel akukan di versifikasi .
Bagi manajemen IPTN di versifikasi usaha bukanl ah
barang baru. Di a satu paket dengan restrukturi sasi mana
jemen yang tel ah dijal ankan sejak krisi s. Sejak di paksa
untuk menghi dupkan di rinya sendiri dengan kerja, BUMN
buatan Habi bi e i tu tel ah mengurangi seki tar 6 ribu
karyawannya tahun 1999. Ki ni dengan hanya seki tar 10
ribu karyawan, IPTN merasa l ebi h l i ncah mel angkah untuk
mel akukan di versi fi kasi . "Core busi ness kita tetap pem
buatan pesawat. Jadi pol i cy- nya 70% core competen kita
tetap di arahkan ke pembuatan pesawat dan komponen
komponennya. Si sanya yang 30% ki ta arahkan untuk
mel akukan pekerjaan-pekerjaan yang cepat menghasi l kan
revenue untuk bi aya operasi onal , mi sal nya membuat
antena parabol a, si mul ator pel abuhan, Airtraffic con trol l ,
anjungan mi nyak, barang- barang el ektronik, mendi sai n
mobi l , gedung, jembatan, dan l ai n- l ai n," papar Parama
yuda tenang. Paramajuda memang ti dak mengada-ada.
Sampai saat i tu IPTN tel ah memproduksi seki tar 2000
antena parabol a buat kebutuhan Indovi si on. Sedangkan
untuk di sai n otomotif, BUMN ini tel ah menandatangani
kerjasama dengan Toyota (Jepang) dan ti dak l ama l agi
bekerjasama juga dengan Proton Saga (Mal aysi a) .
Di sampi ng i tu IPTN di bawah komando Paramayuda
sedang berusaha mengundang i nvestor asi ng. 49% saham
BUMN i tu nantinya akan di l ego kepada asi ng agar bi sa
bernafas l ebi h l ega buat pengembangan- pengembangan
yang memang butuh dana banyak. Ini sebetulnya l angkah
mundur, tapi manajemen nampaknya tak punya al ter
native l ai n. Menurutnya hal i tu amat perlu agar IPTN
nantinya bisa menjadi pemai n terbesar dal am i ndustri
pesawat terbang di Asia. Saat ini untuk pesawat sekel as
CI\- 235 IPTN sudah menjadi yang terbesar. Tentu maksud
tersebut cuma bi sa kesampai an, bi l a IPTN berhasi l
merestrukturisasi utangnya yang Rp 900 mi l i ar i tu.
Sementara i ni untuk sekadar menyambung hi dup
IPTN merasa ti dak ada yang perl u di khawatirkan. "Kami
ti dak pernah berhenti berproduksi . Cuma kegi atannya
menjadi agak l ambat. Produksi massal memang kita ku
rangi drasti s. Namun kegi atan produksi tetap jalan dengan
hanya memproduksi pesawat- pesawat yang sudah
di sertifikasi dan sudah ada kontraknya, " ungkap Parama
yuda sengi t sekal i gus membantah i su bahwa kegi atan
produksi di IPTN sempat terhenti .
Hal i tu di benarkan Deputy Teknol ogi Industri Ran
cang Bangun BPPT Dr. Said D. Jenie yang banyak meman-
tau IPTN. Di a mengakui sejak krisis kondi si IPTN memang
payah, tapi kegi atan produksi ti dak pernah berhenti sama
sekal i . IPTN, menurutnya, masi h mempunyai kontrak
dengan beberapa negara untuk memproduksi pesawat
jeni s CN- 235. "Ki ni IPTN sedang membuat 8 uni t pesawat
CN- 235 pesanan Korea Sel a tan. Mal aysi a memesan 12
uni t. Brunei , dan Uni Emi rat Arab juga memesan pesawat
jeni s i ni . Dengan rol l i ng kontrak- kotrak i ni saja sebenarnya
untuk operasi onal IPTN sudah ti dak ada masal ah, " kata
Sai d datar ketika di temui penul i s waktu i tu untuk SWA.
Masal ah yang pal i ng mendasar justru terl etak pada
seretnya dana pengembangan. Sebagai contoh di a
menunjuk proyek N- 250.
Produk N- 250, kata Sai d, sebenarnya sudah separuh
jal an. Cuma karena kekurangan dana proyek ini terpaksa
di hentikan di tengah jal an. Sampai saat i ni sertifi kasi nya
bel um sel esai . "Un tuk mendapa tkan sertifi kasi , N- 250
setidaknya harus memenuhi jam terbang sel ama 1 . 700
jam. 1\- 250 tel ah mel akukannya 800 jam, l al u di hentikan
karena kesuli tan dana. Padahal produksi massal nya cuma
bol eh di l akukan bi l a sertifi kasi nya sudah sel esai , " tu tur
Sai d menyesal kan. "Padahal pemeri ntah sudah i nvest
banyak sekal i di si tu. Sol usi nya sekarang, N-250 harus
di carikan partner yang mau mengembangkan pesawat
jeni s i ni , " tambahnya. Menurut mantan Mensri stek dan
Presi den Habi bi e dal am 5 tahun mendatang kebutuhan
duni a akan pesawat jeni s i ni akan mencapai 4. 500 uni t.
IPTN dul u berencana bi sa memenuhi seki tar 1 . 800 uni t.
Perhi tungan seperti I n! mestinya juga di perhatikan
pemeri ntah setel ah Habi bi e, sehi ngga dapat berargumen
tasi ketika berhadapan dengan IMF yang menganggapnya
sebagai proyek mercusuar.
Bagi Sai d IPTN tak bi sa di sebut proyek mercusuar
yang cuma menghamburkan uang negara. "Saya enggak
mel i hat proyek i ni sebagai mercusuar. Lihat saja pesawat
pesawat yang kita buat! Semuanya kan di buat untuk
mel ayani geografis ki ta," bantahnya dengan suara
meni nggi . "C- 212, mi sal nya, pesawat terbang jarak se
dang yang bi sa terbang rendah, dan bi sa mendarat di
rumput dan l apangan. Ini sangat berguna untuk meng
angkut pasukan. Kemudi an CN- 235, jarak sedang tapi
dengan teknol ogi l ebi h canggi h dari pada C - 212. Bahkan
N- 250, yang terpaksa dihen tikan separuh jal an, sanga t
bai k buat transportasi antar pul au," sambung ahl i tekno
logi rancang bangun i tu cepat. "Kal au bikin roket atau
pesawat jet, i tu baru bi sa di sebut proyek mercusuar,"
i mbuhnya l agi . Sebagai negara bahari , menurut Sai d,
Indonesi a tak mungkin di l ayani tanpa penetrasi udara,
l aut, dan si stem tel ekomuni kasi satel i t. "Untuk jeni s pesa
wat terbang dengan 40- 100 penumpang, saat I n!
sebenarnya tak ada perusahaan yang menyai ngi IPTI\
dengan CN- 235nya. Di jeni s i ni cuma ada IPTN dan
Embraer (Brazi l ) . Sejak ki ta menandatangi Letter of Intent
(LoI) dengan I MF, kita punya pesai ng Fai rchi l d, Dorni er
(Pa tungan AS-Jerman) . Perusahaan i ni dul unya sudah
sekarat.
Sebagai mana Menri stek AS Hi kam dan Di rut IPTN
Paramayuda, Said juga mel i hat di versifikasi usaha sebagai
sol usi yang bai k buat IPTN. Cuma bagi Sai d, karena
peral atan dan kompetensi IPTN sebagi an besar memang
dal am pembuatan pesawat, maka di versifikasi i tu harus
tetap di arahkan ke si tu. "Akan l ebi h menguntungkan bi l a
IPTN mencoba meneri ma pekerjaan pembuatan pesawat
terbang dari perusahaan l ai n. Yang i ni sudah berjal an.
IPTN, mi sal nya, tel ah bekerjasama secara subkontrak
dengan Boi ng, Dorni er, Fai rchi l d, Aerospace corp untuk
membua t pesawa t je t- 738. Juga masi h ada beberapa
kerjasama l ai n, " jel as Sai d hati - hati . Di sampi ng i tu, kata
Sai d, karena reputasinya sudah di akui duni a, bi dang jasa
mai ntenance pesawat pasti bi sa di l akukan IPTN. Juga
jasa si mul asi dan pel atihan. Sebagai bukti Sai d menunjuk
Boi ng, yang mel akukan tes untuk jumbo jetnya mul ai dari
pi ta suara sampai testi ngnya di IPTI\ . Hal -hal l ai n yang
juga dapat di l akukan IPTN adal ah pembuat komponen
pesawat. Ini pun sudah berjal an. General Dynami c,
mi sal nya, tel ah memi nta IPTN untuk membuatkan ekor
pesawat F- 16- nya.
Meskipun agak mi ri s aki bat l epas tangannya peme
ri ntah dari kewaji ban mengembangkan i ndustri strategi s -
terutama yang berkai tan dengan pembuatan pesawat
terbang, masa depan IPTN nampaknya ti dak terlalu
suram. Di atas kertas i ndustri i ni , kata Paramayuda, tel ah
mul ai mel aba. "Labanya memang ti dak banyak, cuma Rp
500 juta, terl al u keci l buat perusahaan dengan aset
seki tar Rp 5, 7 tri l i un. Toh i tu saja sudah cukup meng
gembi rakan," kata Paramayuda tersenyum. Di rut IPTN i tu
memang berhak senang. Apal agi bel um l ama i ni pada
acara Ai r Show di Si ngapura IPTI\ tel ah mendapatkan
kontrak seni l ai USS 3, 6 juta untuk pembuatan hel i kopter
Bel l - 412. Pada waktu hampi r bersamaan IPTN juga men
dapat pesanan baru dari Fi l i pi na seni l ai USS 8 juta.
Sementara Garuda juga mempercayakan perawatan
i nteriornya pada IPTI\ . Tentu kemajuan i tu bisa l ebi h
cepat l agi bi l a restrukturi sasi utang IPTN bi sa segera
di bereskan. Paramayuda berharap pemeri ntah mau meng
konversi utang IPTN menjadi penyertaan modal
pemeri ntah. Bi l a i tu bi sa di wujudkan, maka IPTN akan
mudah menggaet mi tra asi ng.
Kemudahan l ai n yang juga di i ngi nkan IPTN adal ah
soal bank guarantee. "Dul u bi l a orang order pesawat, di a
memberikan down payment (DP) . DP i tul ah yang kita
jadi kan modal kerj a. Namun sejak krisis si tuasi perbankan
amat memberatkan. Bi l a kita mendapat DP, orang i tu
memi nta bank guarantee sebagai jami nan, karena di a
sudah membayar sementara barang bel um di dapat. Nah
untuk bi sa mendapatkan bank guarantee i tu, ki ni bank
mengharuskan ki ta menaruh uang sebesar bank guarantee
i tu. Jadi sama saja ki ta mendapatkan DP, tapi ti dak bol eh
di ambi l . Yah ki ta ti dak bi sa kerja juga dong' " jel as
Paramayuda setengah mengel uh.
Bol eh jadi , kurangnya sense of technology dan vi si
dari pemeri ntahan pasca Suharto dan Habi bi e, turut mem
beri andi l membuat persoal an di IPTN berl arut- I arut.
Areal nya pun kemudi an mel uas dari soal keuangan sampai
ke sumber daya manusi a (SDM), dan teknol ogi canggi h
yang di mi l ikinya. Bi l a di bi arkan terus berl arut, dapat
di pastikan IPTN, kemudi an berganti nama menjadi PT
Di rgantara Indonesi a (PTDI), akan menjel ma menjadi
tumpukan besi tua, mangkrak di tengah moderni sasi yang
macet. Menurut Di rut PTDI Jusman SD yang menggan
tikan Paramayuda, setidaknya ada 3 persoal an besar
yang bel akangan mel i l i t perusahaan yang di pi l otinya.
Pertama, masal ah keuangan aki bat di putusnya sumber
l ogi stik ol eh IMF. Sel ai n i tu, dana- dana yang akan
di gunakan un tuk mega proyek 1\- 250 harus dihen tikan.
Padahal mega proyek i tu tel ah menel an bi aya USS 700
juta.
Terputusnya jal ur l ogi stik tadi memunculkan masal ah
besar di PTDI . Sebab, berdasarkan proyeksi semul a, bi l a
N- 250 bi sa masuk pasar, maka masa depan PTDI
sepenuhnya bisa di harapkan dari proyek tersebut. "I tu
sebabnya ti mbul masal ah mendasar: apa yang harus
menjadi tul ang punggung bi sni s PTDI di masa depan?"
kata Jusman retori s.
Persoal an kedua yang mel i l i t PTDI, kata Jusman,
adal ah l angkanya sumber pendanaan. PTDI mengal ami
kesul i tan mendapat kredi t, karena bel um ada kepercayaan
dari l embaga keuangan. Mereka menganggap PTDI bel um
mampu meng- cover bi aya operasi onal nya. Sebel um krisis
perusahaan pesawat terbang milik negara ini sel al u men
dapat kucuran dana dari pemeri ntah. Ini tentu wajar,
Amerika, Inggri s, Pranci s, Bel anda, Jepang, dan negara
negara maju l ai n pun mel akukan hal serupa. Bagi mereka
kemampuan teknol ogi dan i ndustri adal ah i nvestasi masa
depan. Menurut penel usuran penul i s pada 10 tahun
pertama, PTDI (baca IPTN) mendapat supl ai dana dari
pemeri ntah US$ 1 mi l i ar. Lal u 10 tahun berikut di gel o
ntorkan l agi sebesar US$ 1,3 mi l i ar. Jadi total i nvestasi
yang tel ah di tanamkan pemeri ntah untuk membangun
i ndustri pesawat terbang tersebut mencapai USS 2, 3
mi l i ar, atau Rp 4, 6 tri l i un dengan kurs waktu i tu.
Juml ah i tu sebetulnya tidak terlalu besar, mengi ngat
pabrik petro ki mi a Chandra Asri mi l i k Prayogo Pangestu
saja bi sa menel an dana sampai di atas US$ 1, 5 mi l i ar.
Padahal operasinya sel ama 5 tahun berturut- turut rugi
terus. Total kerugi an Chandra Asri bahkan mencapai USS
500 juta. Anehnya perusahaan I n! ti dak di bi arkan
mangkrak. Sebagi an besar utangnya mal ah di konversi
menjadi penyertaan modal pemeri ntah. Pada saat sama
pemeri ntah ikut pul a menanggung beban- beban l ai n dari
perusahaan kongl omerat i tu. Padahal dari si si ki nerja,
PTDI jel as masi h l ebi h bai k dari pada Chandra Asri .
Persoal an ketiga PTDI, kata Jusman, menci utnya
rasa percaya di ri SDM perusahaan pesawat terbang i ni .
"Ada keraguan dari karyawan, apakah restrukturisasi yang
di l akukan i ni akan membawa perubahan, " katanya. Para
karyawan PTDI kini ti dak yakin masa depannya akan l ebi h
bagus dari pada masa l al unya. Nah untuk mengatasi
semua persoal an di atas, manajemen PTDI mel akukan
reori entasi dan restrukturi sasi bi sni s. Targetnya apal agi
bi l a bukan untuk mendapatkan revenue dengan meman
faatkan teknol ogi , SDM dan keahl i an. Maka pada Sep
tember 1998, sebagai mana tel ah di si nggung di atas,
di l akukan reori entasi bi sni s, dengan tujuan mengkaji ul ang
sel uruh strategi PTDI di masa depan. Di tetapkanl ah
sampai dengan 2003, sebagai fase konsol i dasi dan
survival . Setel ah i tu, PTDI akan masuk ke fase pertum
buhan bertahap dan berkesi nambungan.
Dal am fase konsol i dasi dan survival i ni l angkah
l angkah efi si ensi di l akukan, supaya ti dak terjadi pen
darahan fi nansi al (fi nanci al bl eedi ng) . Termasuk di dal am
nya rasi onal i sasi karyawan. Jika sebel umnya juml ah
karyawannya mencapai 15. 715 orang. Juml ahnya l al u
di ci utkan sampai ti nggal seki tar 9. 777. Sel ai n i tu sejak
menggantikan Paramayuda pada September 2000, Jusman
mel akukan di versifikasi portofolio bi sni s PTDI . Maksudnya
jika sebel umnya sel uruh kegi atan PTDI di fokuskan hanya
memproduksi CN- 235, mi sal nya, di tangannya ori entasi
bi sni s di ubah: PTDI ti dak hanya mengembangkan satu
bi sni s, yakni pesawat terbang. Portofolio bi sni snya di per
l uas menjadi 4 jeni s dan di bagi ke dal am 2 uni t: yakni uni t
engi neeri ng dan uni t bi sni s. Uni t engineeri ng mencakup
Revenue Center dan Profi t Center. Lal u uni t bi sni s mel i puti
Strategi c Busi ness Uni ts (SBU) dan Satuan Usaha Mandiri
(SUM) . o oJadi di masa depan dari PTDI ini akan ada 4 pi ntu
yang bi sa menghasi lkan pendapa tan, " ucap Jusman
menjanji kan.
Dengan begi tu, sel ai n dari core business-nya mem
produksi pesawat terbang (seperti CN- 212, CN- 235,
N- 250), revenue PTDI akan datang dari produksi kom
ponen dan rekayasa & rancang bangun pesawat terbang.
PTDI juga mengembangkan bi sni s turunannya, antara l ai n:
SBU jasa manufaktur, teknol ogi i nterior, jasa teknol ogi
mesi n, ai rcraft, hel ikopter, depend tecnol ogi , si stem
antariksa, TI dan SBU Atec. Ol eh karena i tu, jangan
heran bi l a karyawan PTDI menggarap pembuatan antena
parabol a untuk Indovi si on dan meraki t komputer merek
Garuda.
Masuknya PTDI ke produksi antena parabol a untuk
Indovi son, kata Jusman, tidak muncul begi tu saj a. Ada
sejarah yang l umayan panjang. Pada awal nya sejuml ah
karyawan PTDI di tugasi mengembangkan software navi
gasi pesawat terbang berbasi s satel i t. Untuk tujuan i tu,
mereka di magangkan sel ama 4 tahun di pabrik satel i t
Hyes, Amerika Serikat. Ketika pul ang ke Indonesi a proyek
tadi kandas aki bat kri si s. Padahal mereka mempunyai
keahl i an dalam pembuatan software entertai nment mel al ui
satel i t, yang di sebut Di gi tal Entertai nment Si stem (DES) .
DES sendiri merupakan software parabol a yang di gunakan
Indovi si on. Bentuknya berupa antena atau tape recorder.
Untuk menyal urkan keahl i an i tu, l al u mereka di posi si kan ke
SBU antariksa. "Jadi i tu bukan usaha sampi ngan yang
serabutan. Mereka memang di arahkan ke sana, karena
kami harus hidup di atas kekuatan sendi ri ," ujar Dirut PTDI
i tu bersungguh-sungguh.
Model usaha seperti i tul ah yang akan di kembangkan
PTDI di masa depan. Dengan begi tu, nantinya al iran dana
akan masuk dari 4 kategori bi sni s portofolio tersebut.
Jusman enggan menyebutkan berapa al okasi dana yang
di persi apkan untuk keperl uan tersebut. "Pokoknya uang
i tu hanya akan ki ta kel uarkan kal au suatu uni t usaha i tu
mendapat kontrak," tandasnya. Pol anya, kata di a, seti ap
SBU di berikan modal sebesar Rp 600 juta. Termasuk
tanggungan gaji sel ama 6 bul an. Nantinya mereka di wa
ji bkan mencari dan mengembangkan pasar sendiri, Juga
harus bi sa membi ayai overhead-nya sendi ri .
Apabi l a suatu SBU sel ama 3 tahun berturut- turut
bi sa survive dan mempunyai potensi sehi ngga di l i ri k
i nvestor, maka akan di l epas menjadi anak perusahaan.
Namun bi l a ternyata di anggap gagal , maka uni t usaha i tu
harus di restrukturi sasi . Sejauh i ni , l anjut Jusman, pertum
buhan unit usahanya cukup bagus . Sebagai contoh dia
menunjuk bisnis peraki tan komputer, yang masuk SBU TI.
"Dal am tempo 2 tahun SBU TI sudah mampu membukukan
pendapatan sebesar Rp 54 mi l i ar. Sedangkan pendapatan
yang di perol eh dari bi sni s antena l ebi h besar l agi ," papar
Jusman bangga tanpa menyebut angka.
Tak berhenti sampai di si tu. Sayap PTDI yang l ai n,
yai tu bi sni s part & komponen pesawat terbang, juga
berhasi l menyabet kontrak kera dari pemeri ntah Inggri s .
PTDI di mi nta membuat ujung sayap untuk jeni s pesawat
ai rbus . Ni l ai kontraknya mencapai US$ 10 juta per tahun.
Jusman yakin bi l a krunya bi sa mempertahankan kual i tas
dan del i ver time, maka ada kemungki nan kontraknya bi sa
mencapai 10 tahun.
Jusman mencatat seti ap tahun rata- rata pendapat-
an PTDI mencapai Rp 900 mi l i ar hi ngga Rp 1 tri l i un. Juml ah
tersebut bel um di potong untuk pengel uaran personal cost
(gaji karawan), yang seti ap tahunnya mencapai Rp 240
mi l i ar. Adapun yang menjadi penyumbang terbesar pema
sukan PTDI 3 tahun terakhir adal ah pembuatan pesawat
terbang CN- 235. Sel ai n i tu kedua SBU di atas juga tel ah
i kut menyumbang. Jusman tak bersedi a menyebut berapa
sumbangan masi ng- masi ng kepada perusahaan. Di a
meni l ai wajar bi l a CN- 235 memberi sumbangan terbesar
kepada perusahaan. Sebab pesawat i tu di mi nati banyak
negara, dan harganya rel atif murah. Di a tak mengada
ada. Satu uni t CN- 235 harga basic- nya cuma USS 1 1- 12
juta.
CI\I- 235 tel ah di ekspor, antara l ai n ke Uni Emi rat
Arab sebanyak 7 pesawat, Mal aysi a 6 pesawat, Korea 8
pesawat, dan Brunei 1 pesawat. Rencananya PTDI akan
mengekspor lagi ke Pakistan sebanyak 4 pesawat. "Dari
hasi l penjual an CN- 235 i ni l ah seti daknya kita bi sa memberi
makan seki tar 7 ribu karawan, " ungkap Jusman ter
senyum. Sampai saat ini i ndustri pesawat terbang nasi o
nal i tu tel ah memproduksi hampi r 200 pesawat terbang
dan hel i kopter. Pertanyaannya kemudi an: mengapa
perusahaan i ni masi h di rundung masal ah? "Ini kan proses
metamorfosa. Wajar bi l a masi h ada masal ah. Apal agi
restrukturi sasi yang di l akukan di si ni kan bel um l ama.
Perusahaan- perusahaan swasta yang hebat- hebat i tu
juga bel um pada beres, " jawab Jusman sedi ki t mem
bandi ng.
Sampai saat i tu PTDI masi h mempunyai utang sebe
sar Rp 4 tri l i un. Dari utang sejuml ah i tu, sebesar Rp 1, 3
triliun merupakan cash l oan. Sedang utang pokoknya
seki tar USS 100 juta. Yang non cash loan (fasi l i tas yang
di berikan oleh bank untuk mendukung l etter of credi t,
jami nan-jami nan, performance bonds) mencapai Rp 2, 7
tri l i un. "Sekarang utang yang non cash l oan mul ai
menyusut, karena ki ta ada prestasi . Termasuk dal am
teknik penyel esai annya. Sedangkan yang cash l oan,
harus di sel esaikan mel al ui debt to equi ty swap, " kata
Jusman tenang.
Di rut PTDI i tu berharap pemeri ntah berti ndak l ebi h
bi jak dan adi l terhadap perusahaan yang di pi mpi nnya
pada tahun- tahun menda tang. Meski era AFT A sudah
di ambang pi ntu, di a berharap seti daknya pemeri ntah
dapat memberikan semacam proteksi semu dan i nsentif
kepada produsen dal am negeri , termasuk PTDI . I tu
penti ng agar bi sa bersai ng dengan produsen l uar yang
juga masuk ke Indonesi a l ewat pi ntu perdagangan bebas.
"Saya jami n proteksi i tu ti dak akan menyebabkan hi gh
cost economi . Sebab si fat proteksi i tu hanya untuk mem
berikan kemudahan kepada produk dal am negeri agar bi sa
mel akukan penetrasi , bai k terhadap pasar domesti k
maupun l uar negeri . Pemeri ntah Ci na dan Mal aysi a juga
mel akukan hal serupa," tutur Jusman penuh harap.
Sayangnya harapan Jusman tak menjadi kenyataan.
Setel ah Presi den Abdurrahman di makzulkan MPR dan
Megawati menggantikan kedudukannya sebagai R- 1,
nasi b PTDI semaki n suram saj a. Restrukturi sasi yang tel ah
berhasi l di l akukan pada masa Paramayudha dan kinerja
yang semaki n membai k pada masa Jusman seakan kembal i
ke ti ti k nol . Persoal an menjadi semaki n banyak. Apal agi
setel ah karawan juga mul ai menuntut hak- haknya yang
terbengkal ai begi tu l ama aki bat ul ah pemeri ntah yang
l ebi h senang mengikuti kei ngi nan IMF dari pada membi ar
kan PTDI tetap hi dup. Bahkan setel ah Edwi n, yang
di anggap banyak kal agan sebagai orang yang tepat tapi
muncul pada saat yang sal ah, persoal an PTDI maki n
runyam. Pemeri ntah seperti sengaja mengul ur- ul ur waktu
pembayaran uang pesangon kepada karyawan yang
dirumahkan. Edwi n, yang sudah bekerja keras menye
l esai kan persoal an i tu dan menghi dupkan kembal i PTDI,
akhirnya kabur. Pemeri ntah Megawati , bahkan menol ak
permi ntaan mantan orang nomor satu di IPTN BJ Habi bi e
untuk menyehatkan IPTI\I kembal i , dengan kopensasi
saham 5% bi l a di a berhasi l . Ini sebenarnya pel uang yang
bagus, tapi pemeri ntah waktu i tu mem- bi arkannya
terl epas begi tu saj a. Ki ni bola ada di tangan pemeri ntah
SBY, yang mempunyai l egi ti masi l angsung dari rakyatnya.
Tentu orang bol eh berharap penyehatan IPTN bi sa l ebi h
cepat dan l aju i ndustri al i sasi bi sa l ebi h terstruktur
z
Sekilas
Tentang Penulis
z
Ishak Rafi ck memul ai karir jurnal i stiknya pada 26 April
1995 di majal ah bi sni s terkemuka SWAsembada. Waktu i tu
di a sudah merai h gel ar Master of Art dari Rijks Universi tei t
Lei den, Nederl and. Sebel umnya di a sempat mel amar di
majal ah Warta Ekonomi , tapi tak jadi bergabung karena
masal ah gaj i . Meski gel ar MA terlalu tinggi buat profesi
wartawan waktu i tu, di a ti dak pedul i . Bagi nya ni l ai
seseorang ti dak di tentukan ol eh ti tel akademi s yang
di sandangnya, juga ti dak ol eh profesi nya, tapi justru ol eh
caranya menjal ankan profesi i tu dan karya atau out put
yang di hasi lkannya. Namun keputusannya bergabung ke
majal ah SWA tel ah menam- bah panjang daftar orang
orang yang menjadi wartawan karena kecel akaan
Qournal i st by ecci dent) . Jadi satu grup dengan Gunawan
Muhammad (Tempo), Parni Hadi (Republ i ka) , dan l ai n- l ai n.
Meski rada menyi mpang dal am pemi l i han profesi ,
Ishak tak pernah menyesal i keputusan i tu. Di a pernah
di tel epon Acho, kawan ci l i knya yang cerdas dari Rotter
dam. Temannya i tu menyesal kan mengapa di a tidak
menjadi dosen di Uni versi tas Indonesi a, tapi mal ah beral i h
profesi menjadi wartawan. "Journal i st today i s presi dent
tomorrow, " jawabnya bercanda, candaan yang bukan
ti dak mungki n menjadi kenyataan suatu saat. Ishak
memang di pl ot untuk menjadi dosen di Fakul tas Sastra,
Uni versi tas Indonesi a, yang tel ah mengi ri mnya ke Bel anda
untuk program master. Di a sudah menyel esai kan S2
dengan bai k dan kembal i membawa ijazah MA dan thesi s
berjudul : Het Beel d van Indonesi e i n de 20ste eewse
kol oni al e l i teratuur (Wajah Indonesi a dal am Li teratur
Kol oni al Abad XX) . Di a kemudi an pami t kepada Profesor
Tajuddi n, Rektor UI saat i tu, untuk berada di l uar UI
sel ama admi ni strasi nya bel um beres. Sebab di a sudah
mengurusnya hampi r 3 bul an, tapi tak sel esai . Ishak tak
bersedi a merengek- rengek kepada dekan atau rektor agar
admi ni strasi nya di bereskan. Menurutnya, kal au i tu di l aku
kan, maka di a berubah dari seorang i ntel ektual menjadi
pengeml s.
Kendati urung menjadi dosen di kampus bergengsi
UI, Ishak tak setengah- setengah menjal ani profesi baru
nya sebagai jurnal i s. Di a bahkan memul ai nya dari bawah
sebagai reporter sampai Oktober 1997. Di al ah yang
mewawancarai Edward Soeradjaya yang berbi sni s
mi nyak di Canada setel ah mantan bos Grup Summa i tu
meni nggalkan tanah ai r. Di a juga yang berhasi l membuat
pohon bi sni s Bob Hasan, bos Ki ani Kertas dan Bank Umum
Nasi onal setel ah mewawancarai nya sel ama 4 jam di
l apangan gol f Matoa, Ci ganjur. Anak muda i ni l ah yang
membongkar kasus jual - bel i kuota dan eksporti r fi ktif
tekstil dan produk tekstil l ewat l aporan i nvesti gativenya
di Deperindag setel ah jatuhnya Soeharto. Di a kemudi an
di angkat menjadi redaktur magang sampai Okktober 1998.
Tugasnya mengejar nara sumbernya, kemudi an menul i s
l i putannya sendi ri . Setel ah i tu di a di angkat menjadi
penanggungjawab rubrik Tanah Air, yang menangani
makro ekonomi - pol i tk sel ama setahun. Sukses di rubrik
Tanah Air, Ishak kemudi an seperti mel akukan tour of duty
dari satu rubrik ke rubrik l ai n di SWA mul ai dari rubrik
perbankan, i ndustri strategi s, sektor ri i l , Management,
pari wi sata dan otonomi daerah, sampai ke rubrik- rubrik
ti dak tetap semacam petroki mi a, tekstil, i ndustri jasa,
kertas, properti , dan l ai n-l ai n. Sehi ngga ketika di a
di rekrui t ol eh majal ah ekonomi terkemuka Forbes (New
York) untuk menjadi ti m Indonesi a buat cover stor The
Indonesi a 40 ri ches t (40 orang-orang kava Indonesi a)
Oktober 2006, sudah tak ada l agi rubrik yang bel um
pernah dijamahnya di SWA. Ishak memang kemudi an
meni nggalkan SWA dan bergabung dengan Forbes . Namun
Forbes Indonesi a tak jadi terbi t. Yang muncul Gl obeAsi a,
satu- satunya majal ah bi sni s berbahasa Inggri s di
Indonesi a. Edi si perdananya terbi t Januari 2007. Majal ah
i ni tumbuh sangat spektakul er dan ki ni menjadi majal ah
bi sni s terbesar di Indonesi a dari si si opl ah (di atas 90 ribu
exempl ar) . Ishak menjadi seni or edi tor di al mater barunya
i tu.
Kel ahi ran Denpasar, 15 November 1961 i ni adal ah
sosok yang menarik, supel , rendah hati , ri ngan tangan
dan cepat menguasai sesuatu yang baru. I tu sebabnya
ketika di a memi nta saya untuk menul iskan otobi ografinya,
saya l angsung setuju. Saya sendiri sudah mengenal nya
sejak awal 1996, ketika di a memul ai babak baru dal am
kehi dupannya. Sepanjang karirnya sebagai wartawan ber
bagai trai ni ng dan kursus si ngkat di i kutinya untuk menam
bah i l mu dan wawasan. Sekadar menyebut sebagi an saj a:
pada September 1997 di a ikut Loka Karya Meni ngkatkan
Efekti vi tas Fungsi Supervi sor di Lembaga PPM. Setahun
sebel umnya di a tel ah mengikuti Internati onal Strategi c
Al l i ances and Joi nt Ventures by Andre- Mark Cheval l i er
(LPPM - AMA Week) . Lal u Journal i sts Trai ni ng Programme,
The Worl d Bank, Konrad Adenauer Stiftung and Antara
News Agency, Februari 1999 tentang Investi gati ve
Reporting. Di a juga tel ah mengikuti the Newro Language
Program (I\LP) Trai ni ng ( 1998), the Edunet Trai ni ng
(2004) dan the Focus Learni ng (2003) . Semua trai ni ng
dan kursus si ngkat tersebut tel ah di ikutinya secara seri us
sampai mendapatkan sertifikat. Hal i ni l angka di kal angan
wartawan yang umumnya tak betah berl ama- I ama di
dal am ruangan.
Di bi dang akademi s sosok i ni termasuk orang yang
mumpuni , sehi ngga di a bi sa masuk UI tanpa tes dan
bahkan mendapat beasi swa. Di a sempat di kirim ke
Nijenrode Management Insti tute, Breukel en, Nederl and
( 1987) mengikuti Somer Course sel ama 6 mi nggu yang
di i kuti 28 negara. Tak heran bi l a kemudi an di a di pl ot untuk
menjadi dosen di al mamaternya i tu dan mendapat bea
si swa untuk mel anjutkan S2 di negeri ki nci r angi n. Pri a i ni
sempat menjadi asi sten Prof. Dr. Art van Zoest di FS- UI
jurusan studi Bel anda. Ayah dua anak I nl sangat
menjunjung ti nggi kebebasan. Namun bi l a sudah memu
tuskan sesuatu, di a sel al u mengerakannya sebaik
baiknya dan tak pernah menyerah. Tak heran bila sepan
jang karirnya sebagai jurnal i s sampai saat I nI , di a
di senangi dan di hormati rekan- rekannya karena kemampu
annya menembus sumber dan menjaga hubungan yang
bai k dengan narasumbernya. Di a berteman akrab dengan
kel uarga Soeryadjaya, Aksa Mahmud, Peter F Gotha, Bos
Hasan, kel uarga Soedarpo Sastrosatomo, Fadel Muham
mad, dan l ai n- l ai n yang pernah di wawancarai nya.
Mantan Ketua Departemen Luar Negeri Pengurus
Besar Pel ajar Isl am Indonesi a (PB- PII) peri ode 1983- 86 i ni
sejak beberapa tahun terakhir active di ProDEMokrasi
sebagai senator. Di a juga aktive di Indonesi a Demokrasi
Moni tor (Indemo) pi mpi nan Harri man Siregar dan Ikatan
Alumni Universi tas Indonesi a (ILUNI ) . Dengan bendera
ILUI\I, Ishak dan kawan- kawan sempat membangun sumur
dal am di daerah- daerah pengungsi di Aceh, saat negeri
Serambi Mekah i tu di hantam tsunami .
Di sampi ng akti vi tas jurnal i stik dan kegi atan sosi al
nya di LSM, pada 2001 Ishak Rafi ck sempat menjadi
presenter di Qui ck Channel (Indovi si on) dal am kerasama
dengan majal ah SWA. Di a juga seri ng menjadi pembi cara
di berbagai semi nar dan di skusi di bi dang ekonomi , sosi al ,
jurnal i stik dan pol i ti k.
Sylvia Hanan, SE
Dafar Pustaka
z
Abeng, Tantri, ' Indonesi a, Inc," Times Academi c Press, 2001
Abeng, Tanri, -Profesi Manajemen, Gramedi a Pustak Utama,
2006
Abugre, Charles, 'Critique of World BankjIMF Insi stence on
More Structural Adjustment Policies for Least
Devel opent Cuntries,= Third Worl d Economic, 1-15
Oktober, 1993
Ahmad Mubarik, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kenai kan
Hutang Luar Negeri Indonesi a, Jakarta: CPIS, 1993
Anderson, James E, -The Uruguay Round and Welfare i n Some
Di stort Agricultural Economi es,= journal of
devel opment Economic, vol . 56, 1998
Arief, Sritua, -Dari Prestasi Pembangunan Sampai Ekonomi
Politik," Jakarta: UI Press, 1990
Arief, Sritua, -' Who Murdered The Rupi ah, dal am Insi de Indo
nesi a, Mel bourne, Austral i a, edi si Oktober, 1998
Arief, Sritua, indonesi a Tanah Ai r Beta, Muhammadi yah
Uni versity Press, Surakarta, 2001
Chal ak, Tal, The Art of Busi ness,= Tower Books, 1993
Crouch, Herol d, -Militer & Pol itik di Indonesi a Uudul asl i : Army
& Pol itics i n Indonesi a), penerjemah Th. Sumartana,
Pustaka Si nar harapan, Jakarta, 1999
Fanon, Frantz, Bumi Berantakan, judul asl i "The Wretched
of the Earth, penerjemah Ahmad Asnawi , Tep LOK
Press, Jakarta, 2000
Fukuyama, Franci s, " The End of Hi story and the Last man,
Kemenangan Kapi tal i sme dan Demokrasi Li beral , "
CV Qal am, Yogyakarta, 2003
Perkins, John, "Confessi on of an Economi c Hi t Man, " Peng
akuan Seorang Ekonom Perusak, peneremah
Herman Ti rtaatmaja dan Dwi Karyani . Edi tor
Mi chael AR. Tosi n, Jakarta, Abdi Tandur, 2005
Gi e, Kwi k Ki an, "Ekonomi Indonesi a dal am Krisis dan Transi
si Pol i tik, Gramedi a Pustaka Utama, Jakarta, 1999
Gi e, Kwi k Ki an, "Praktik Bi sni s dan Ori entasi Ekonomi Indo
nesi a, " Gramedi a Pustaka Utama dan Sekol ah Ti nggi
Il mu Ekonomi , Jakarta, 1998
Gi e, Kwi k Ki an, Kebijakan Ekonomi Pol i ti k dan Hi l angnya Na
l ar, " Kompas, Jakarta, 2006
Dananjaya, Utomo, "Sekol ah Grati s, Esai - esai Pendi di kan
yang Membebaskan," Paramadi na, Jakarta, 2005
Levi tt, Steven D & Dubner, Stephen J, " FREAKonoomi cs, "
al i h bahasa Ahmad Fauzi , Gramedi a Pustaka Utama,
Jakarta, 2006
Schoorl, J. W, "Moderni sasi , Pengan tar Sosi ol ogi Pemba
ngunan Negara- negara Sedang Berkembang, " al i h
bahasa R. G. Soekadijo, Gramedi a, Jakarta, 1982
Mushashi , Mi yamoto, "Li ma Unsur Mushashi , " al i h bahasa
drs Suharsono, Kenti ndo Publ i sher, 2000
Machi avel l i , Ni col l o," IL Princi pe, Sang Penguasa, " al i h ba
hasa C. Woekirsari, Gramedi a, Jakarta, 2002
Nai sbi tt, John, "Gl obal Paradox," al i h bahasa drs Budi yan
to, Bi narupa Aksara, 1996
Nai sbi tt, John, "Mega trends Asi a, " Ni chol as Breal ey Pub
l i shi ng, London, 1996
Yee, James, "For God and Country," peneremah Soemarni ,
Dastan Books, Jakarta, 2006
Kiyosaki, Robert T., ''The Cashfl ow Quadrant,"' al i h bahasa
Ri na Buntaran, Gramedi a Pustaka Utama, 2003
Sarjadi , Soegeng dan Ri nakit, Sukardi, "Membaca Indone
si a, " Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS), 2005
Rich, Bruce, "Menggadai kan Bumi ," judul asl i "Mortgaging
the Earth: The world Bank, Envi ronmetal Impove
ri sment and the Crisis of Devel opment," penerjemah
AS Burhan dan R. Benu Hi dayat, penerbi t Interna
tional NGO Forum on Indonesi a Devel opment (INFID),
1999
Jay, Antony, "Sistem manajemen Machi avel l i , al i h bahasa D.
Prasetyo, BA, IQRA, Bandung, 1983
Kahi n, George Mc Turnan, Nasi onal i sme dan Revol usi di Indo
nesi a, judul asl i Nati onal i sm and Revolution i n
Indonesi a,R penerjemah Ni n Bakdi Soemanto, UNS
Press, 1995
Wi bi sono, Christianto, RMenel usuri Akar Krisis, editor Igna
ti us Haranto, Gramedi a Pustaka Utama, Jakarta,
1998
Stiglitz, Joseph E. , Dekade Keserakahan era '90-an dan
awal mul a petaka Ekonomi Duni a," penerjemah Aan
Suhaeni , Cipta Lintas Wacana, Tangerang, 2003
Hertz, I\oreena, ' Membunuh atas nama Kebebasan, judul as
I i Si l ent Take Over, penerjemah Di ndi n Sol ahudi n,
editor Muni r dkk, Penerbi t Nuansa, 2004
Sanit, Arbi, "Ormas dan Pol itik, Lembaga studi Informasi
Pembangunan, 1995
Syahrir, 1risis Ekonomi Menuju Reformasi Total , Yayasan
Obor Indonesi a, Jakarta, 1998
Rafsanjani , Keadi l an Sosi al , Pandangan Isl am tentang HAM,
Hegenoni B

rat & Sol usi Duni a Modern, judul a

l i
. .
I
-Social Justice and Probl em of Racial DIscrimination
penerjemah Anna Fari da, editor Purwanto, Nuansa,
I
2001
Sai d, Edward W. , "Kebudayaan dan Kekuasaan,
Membongkar Mitos Hegemoni Barat, " judul asl i
"Culture and Impereal i sm, " Mi zan, 1995
Sai d, Edward W. , "Ori ental i sme, " judul asl i "Ori ental i sm,' " Pus
taka, 1994
Wahi d, Agus, " 60 tahun AM Sai fuddi n: Indonesi a dari Refor
masi ke Masyarakat Madani , Medi a Da' wah, 1991
Sumantoro, "Kegiatan Perusahaan Mul ti nasi onal , probl ema
pol i tik, hukum & ekonomi dal am pembangunan
nasi onal ," Gramedi a, Jakarta, 1987
Gde Agung, Ide Anak Agung, " Bal i i n de XIXde Eeuw, Dutawa
cana Unversity Press, 1990
Sumawi nata, Sarbi ni Prof, ' " Pol itik Ekonomi Kerakyatan,'" Gra
medi a, Jakarta, 2002
Chapra, M. Umer, 'The Future of Econoomics, an Isl ami c Pres
pecti ve," penerjemah Amdi ar Amir, Van Mahmudi
at. al , Shari ' ah Economics and Banki ng Institute
(SEBI), Jakarta, 2001
Fromm, Erich, Lari dari Kebebasan, judul asl i -Escape from
Freedom, penerjemah Kamdani , editor Ahmad
Bai dl awi , Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1999
Mc El roy, Mi chael B, 'The Macroeconomy, Private Choi ces,
Publ ic Acti ons, and Agregate Autcomes, Prentice Hal l ,
New Jersey, 1996
Scagrave, Sterling, "Lord of the Ri m, Sepak Terjang para
Tai pan,= penyunting Hami d Basyai b, cetakan kedua,
Pustaka Alvabet, Jakarta, Januari , 2005
Nordhaus & Samuel son, ' ll mu Makro Ekonomi,= al i h bahasa
Gretta, Theresa Tanoto, Bosco Carval l o, Anna El l y,
penerbit Medi a Gl obal Edukasi , 2004
Gi bney, Frank, =De Opkomst van het Verre Oosten,= judul asl i
"The Pacific Century,= penerjemah Chi el Vetter, De
Haan/Teleac, 1993
Habi bi e, Baharuddi n Jusuf, -Detik-detik yang Menentukan,=
THC Mandi ri, 2006
Syairati, Al i , "Ideol ogi Kaum Intel ektual, penyunting Syafiq
Basri & Hai dar Bagir, Mi zan, 1984
Syariati, Al i , '"Kritik Isl am terhadap Marxi sme dan Sesat Pikir
Barat Lai nnya,' " pengantar Dawam Raharjo, Mi zan,
1984
Syariati, Al i , "Peranan Cendeki awan Musl i m," penerjemah tim
naskah Shal ahuddi n Press, 1985
Syariati, Al i , "Paradi gma Kaum Terti ndas, " Pengantar Hami d
Algar, Isl ami c Center Jakarta, AI Huda, 2001
Si l bar, l aura and Al l an Littl e, "Yugosl avi a, Death of a Nati on,"
Pengui n Books, 1997
Hettne, Bjorn, '"Teori Pembangunan dan Tiga Duni a," judul
asl i ' " Devel opment Theory and the Three Worl ds, al i h
bahasa ti m redaksi Gramedi a, Edi tor A Puspo
Kuntjoro, Gramdedi a Pustaka Utama, 2001
Suta, I Putu Gde Ary & Musa, Subowo, "Membedah Krisis
Perbankan, " Yayasan Sad Satria Bhakti, 2003
Suta, I Putu Gde Ary & Musa, Subowo, "BPPN the End,"
Yayasan Sad Satria Bhakti, 2004
Mahathir, Muhammad, "A New Deal for Asi a," penerjemah Riki
Nal sya, penerbit Handal Ni aga Pustaka
Muhammad, Quthb Ibramhi m, "Kebijakan Ekonomi Umar bin
Khatthab,= penerjemah Ahmad Syarifuddin Shal eh,
editor Titi Tarti l ah S,ag. , Ummu Fahmi , S. ag. , Pustaka
Azzam, 2002
Rickl efs, M. C. , -Sejarah Indonesi a Modern 1200-2004,= judul
asl i "A Hi story of Modern Indonesi a si nce 1200,
penerjemah Satrio Wahono dkk, Serambi I1 mu
Semesta, 2005
AsShadr, Syahi d Muhammad Baqi r, -Keunggul an Ekonomi Is
l am, judul asl i Isl am and School s of Economics,=
penerjemah M. Hashem, Pustaka Zahra, 2002
Mi l l er, Christian T. , < Bl ood Money, penerjemah Lei nnovar
Bahfein & Si gi t Seti a, Ufuk Press, 2007
Si ddi qi , Muhammad Nejatul l ah, -Bank Isl am, judul asl i
-Issues i n Isl ami c Banking, penerjemah Asep Hi kmat
Suhendi , Pustaka, 1984
Soros, George, Zaman keni sbi an: konsekuensi perang terha-
dap terror," judul asl i The Age of Fal l i bi l i ty: the
consequences of the war on terror, penerjemah Di an
R. Basuki, Editor Bambang Harymurti, Pus at Data &
Anal i sa Tempo, 2006
Sastrosoenaro, Hartarto, -rndustri al i sasi Serta Pembangun
an Sektor Pertani an dan jasa Menuju Vi si Indonesi a
2030,c editor Hi kmat Hardono dkk, Gramedi a Pustaka
utama, 2006
Johnson, Chal mers, Bl ow Back, the cost and consequences
of American Empi re," Fitzhenry & Whitesi de Ltd,
Canada, 2000
rahkan aset tambahan. Namun si apa l agi yang mau
berpikir soal hol dback asset, bi l a ada kl ausul bagus yang
membebaskannya dari i tu?
MSAA memang bukan satu- satunya kesepakatan
yang di sodorkan BPPN kepada kongl omerat kakap pema
mah BLBI. Paral el dengan MSAA tel ah di tandatangani pul a
Master of Refnanci ng Agreement (MRA) . Empat kongl o
merat papan atas menandatangani nya, dan tel ah pul a
menyerahkan sejuml ah aset. Usman Admadjaja (Bank
Danamon) yang meneri ma Rp 12, 32 tri l i un BLBI, mi sal nya,
menyerahkan 26 aset yang di gabung dal am PT Bantal a
Kartika Abadi . Kaharuddi n Ongko (BUN), yang mel ahap Rp
7, 839 tri l i un, menyerahkan 20 aset dan di satukan dal am
PT Arya Mustika. Bank Umum Nasi onal (BUN) yang di mi l i ki
Bos Hasan dan Kaharuddi n Ongko, kata sumber di BPPN
waktu i tu memang tel ah dijadi kan mesi n uang kedua
kongl omerat i tu l ewat orangnya masi ng- masi ng. Jadi
mereka berdua harus menanggul angi : Bob l ewat MSAA,
dan Kaharuddi n l ewat MRA. Samadikun Hartono (Bank
Modern) yang memakan Rp 2, 663 tri l i un BLBI menye
rahkan 10 asetnya dan di gabung dal am PT Cakrawal a Gi ta
Pratama. Lal u Hoki arto, Hoki anto (Bank Hoki ndo) yang
memakai Rp 339 mi l i ar BLBI menyerahkan 12 aset.
Meski pun kedua kesepakatan i tu sama- sama meru
pakan skema penyel esai an utang BLBI dengan jami nan
aset, asumsi yang mendasari keduanya amat berbeda.
Menurut sumber di BPPN (ki ni mantan) MSAA di dasari
asumsi bahwa aset- aset yang di serahkan para bankir
tersebut bagus- bagus dan ni l ai nya mel ebi hi utang BLBI.
Sementara skema MRA di dasari asumsi bahwa aset- aset
yang di serahkan ti dakl ah bagus, dan ni l ainya di bawah
utang BLBI. Akibatnya perl akuan terhadap mereka juga
berbeda. Skema MRA mewaji bkan penenggak BLBI i tu
untuk menyerahkan jami nan pri badi (personal guarantee),
jika utang BLBI mereka ternyata l ebi h besar dari pada aset
yang di serahkan. Mereka i ni berteri ak merasa di perl akukan
ti dak adil oleh BPPN. Mereka lebih suka bi l a di i zi nkan
menyel esai kan utang BLBI l ewat skema MSAA.
Ti dak kurang gal aknya adal ah 2S mantan pemegang
saham bank beku kegi atan usaha (BBKU), yang kini
di waji bkan mengikuti struktur penyel esai an kewaji ban
pemegang saham (PKPS) . Skema i tu memaksa mereka
untuk menyel esai kan kewaji bannya dengan uang tunai .
"Seharusnya pemi l i k BBKU juga mendapat perl akukan yang
sama, yai tu menyel esaikan kewaji bannya dengan skema
MSAA," kata pemi l i k Bank Mashi l l Phi l i p Wi djaj a.
Di l i hat dari semangatnya, menurut Kwi k yang kemu
di an kembal i ke habi tatnya di DPR, MSAA amat meng
untungkan kongl omerat perampok uang negara. Meski pun
tak banyak yang mendukungnya di pemeri ntahan, banyak
orang secara di am- di am membenarkan pandangan kritis
pol i tikus POI Peruangan i tu. Bahkan Presi den Abdur
rahman Wahi d dan para waki l rakyat akhirnya setuju
meninjau kembal i MSAA. Sebel umnya, masi h pada tahun
1999, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tel ah mel aporkan
adanya kejanggal an dal am MSAA tersebut, tetapi ti dak
mendapat tanggapan berarti . Pandangan Kwi k sendiri soal
MSAA pada dasarnya ti dakl ah berbeda jauh dari
pandangan Econi t. Menurut Econi t, yang di nakhodai Rizal
Raml i sebel um menjadi Menko Perekonomi an i tu, setidak
nya ada 6 kel emahan MSAA. Pertama, kesepakatan
tersebut membebaskan debi tur dari ti ndakan pi dana yang
tel ah mereka l akukan (rel ease & di scharge), seperti
pel anggaran batas maksi mum pemberi an kredi t (BMPK) .

You might also like