Professional Documents
Culture Documents
:imana: R perubahan recharge atau discharge. 'enyelesaian persamaan numerik ini dengan
metode beda hingga #inite dierence) grid centered dengan sot!are modlo! v$ %$&$
5. )odel dibangun dengan dimensi model 99 km &;asting) dan 28 km &1orthing), dengan ukuran
grid *ell 100 meter 5 100 meter, "umlah grid *ells 9/0 5 2<0 *ells. )odel ini meliputi sebagian
'ulau 'adang, 'ulau )erbau, 'ulau %ebing %inggi dan sebagian ke*il 'ulau umatera.
8. ebagai boundary condition digunakan constant head lo! model :iri*hlet Boundary &spe*ified
head) dalam model ini digunakan laut. selat dengan muka tetap 0 m dpl.
<. 'echarge dan e$apotranspirasi dihitung di a=al dimana net recharge &setelah dikurangi
e$apotranspirasi) adalah
,al /.dari 1/
Laporan Simulasi Prediksi Potensi Airtanah di Lokasi Pulau Padang, Pulau Merbau, dan Pulau Tebing Tinggi
3. 'arameter akuifer &kondukti$itas hidraulik) dihasilkan dari optimasi menggunakan trial and
error pada kondisi steady, parameter kondukti$itas hidraulik adalah 2.8 5 10
+5
m.det untuk
#kuifer 1, 10 5
+<
m.det untuk akuitard lempung, dan 1,93 5 10
+5
m.det untuk #kuifer 2.
2. imulasi dilakukan selama 5 tahun untuk mengetahui kondisi nera*a airtanah di 'ulau
'adang, )erbau, dan %ebing %inggi. kenario simulasi tanpa pengambilan airtanah, dan
pengambilan airtanah di akuifer 1 dan 2 &dengan debit >). :engan lokasi sebaran sumur
diperkirakan berdasarkan peta tataguna lahan dimana sumur berada di daerah permukiman.
)odel pembuatan simulasi dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9. )odel imulasi ,idrogeologi
,al 5.dari 1/
'ulau 'adang
'ulau )erbau
'ulau %ebing %inggi
Boundary &elat) 'ulau umatera
Laporan Simulasi Prediksi Potensi Airtanah di Lokasi Pulau Padang, Pulau Merbau, dan Pulau Tebing Tinggi
Gambar /. )odel 9: ,idrostratigrafi dan ebaran 'engambilan #irtanah &imulasi)
imulasi ,idrogeologi
imulasi hidrogeologi digunakan untuk mengetahui pola aliran airtanah, ke*epatan aliran airtanah,
serta nera*a airtanah a=al &tanpa eksploitasi) dan dengan akti$itas pengambilan airtanah. :engan
simulasi ini "uga dapat diketahui prediksi penurunan aliran airtanah akibat pemompaan.
'ola aliran airtanah hasil simulasi dengan asumsi+asumsi diatas menghasilkan pola aliran airtanah
yang dipengaruhi topografi, dimana aliran airtanah sesuai dengan kemiringan topografi. ?e*epatan flu5
aliran airtanah alamiah rata+rata berkisar antara 10
+8
sampai 10
+3
m.detik atau sekitar 0,03 *m.hari
sampai 3 *m.hari. 'ola aliran airtanah di daerah yang disimulasikan dapat dilihat pada Gambar 5.
,al 8.dari 1/
#kuifer 1
#kuifer 2
#kuitard
Boundary
Laporan Simulasi Prediksi Potensi Airtanah di Lokasi Pulau Padang, Pulau Merbau, dan Pulau Tebing Tinggi
Gambar 5. 'ola #liran #irtanah di :aerah imulasi
'otensi airtanah dihitung berdasarkan balance antara input &recharge(leaky) dengan output
&discharge). 'ada kondisi alamiah balan*e airtanah di lokasi study dapat dilihat pada %abel /.
%abel /. 1era*a #irtanah 'ada #kuifer 1 dan 2
Steady
IN (m/day)
't%rage 5520073
8%nstant 3ead 0
9ells 0
1rains 0
,e:2arge 1600834
,iver Leakage 0
'trea Leakage 0
+eneral63ead 0
!%tal 7120727
,al <.dari 1/
Laporan Simulasi Prediksi Potensi Airtanah di Lokasi Pulau Padang, Pulau Merbau, dan Pulau Tebing Tinggi
:engan asumsi bah=a akuifer homogen &hasil dari penelitian geolistrik dan interpretasi dari peta
hidrogeologi regional) maka potensi alamiah dari akuifer di lokasi tersebut se*ara alamiah adalah
<12.22< m
9
.hari atau 391 m
9
.hari.km
2
&dimana area simulasi 99 5 28 km
2
). imulasi ini "uga
menghasilkan prediksi penurunan airtanah di beberapa lokasi pusat pemompaan yang dipantau &yang
diperkirakan berdasarkan peta tata guna lahan). imulasi pemompaan dilakukan dengan skenario
pemompaan dengan sebaran pompa seperti pada Gambar 9 untuk akuifer 1 dan akuifer 2 sebagai
berikut, sedangkan sebaran sumur pantau dapat dilihat pada gambar 8.
imulasi dengan pemompaan sumur 100 m
9
.hari
imulasi dengan pemompaan sumur /00 m
9
.hari
imulasi dengan pemompaan sumur 1000 m
9
.hari
imulasi dengan pemompaan sumur 2000 m
9
.hari
Berdasarkan hasil simulasi penurunan muka airtanah hanya berada di lokasi sekitar sumur eksploitasi
sa"a, sedangkan penurunan muka airtanah se*ara regional region dra!do!n relatif ke*il, hal ini dapat
dilihat pada Gambar 8, dimana tidak ada kontur penurunan muka airtanah se*ara region &luas).
,al 3.dari 1/
Laporan Simulasi Prediksi Potensi Airtanah di Lokasi Pulau Padang, Pulau Merbau, dan Pulau Tebing Tinggi
Gambar 8. ebaran umur 'antau dan ?ontur )uka #irtanah #kibat 'emompaan &inter$al kontur 5 m)
imulasi 'emompaan
,asil simulasi pemompaan adalah berupa penurunan di sumur+sumur pemompaan yang di"adikan
sumur obser$asi. 'enurunan ini tidak mengartikan penurunan se*ara regional. area, tetapi hanya
me=akili titik yang diobser$asi sa"a. ?ur$a penurunan dengan berbagai skenario pemompaan tersebut
dapat dilihat pada 7ampiran.
,asil dari simulasi dengan debit 100 m
9
.hari ini pada akuifer 1 menun"ukan penurunan maksimum / m
di umur '4+59. edangkan penurunan pada sumur di #kuifer 2 maksimum 5 meter &'4+02), 'ulau
%ebing %inggi. :engan imulasi ini semua muka airtanah baik akuifer 1 dan 2 dengan pemompaan
kontinu selama 5 tahun masih di atas 0 m dpl &terendah 2.< mdpl di akuifer 1). ,al ini menun"ukan
kondisi muka airtanah di akuifer diatas laut dan masih aman dari an*aman intrusi air laut.
,asil dari simulasi dengan debit /00 m
9
.hari pada akuifer 1 menun"ukan penurunan maksimum 5 meter
&sumur '4+/5) di 'ulau )erbau. edangkan penurunan pada sumur di #kuifer 2 maksimum 3 meter
&'4+22), 'ulau 'adang. imulasi dengan debit /00 m
9
.hari menun"ukan bah=a muka airtanah
terendah di sumur adalah 2,52 m dpl di akuifer 1 yang artinya muka airtanah relatif aman dari
overpumping yang mengakibatkan intrusi airlaut.
imulasi dengan debit 1000 m
9
.hari menun"ukan penurunan maksimum 5 meter di akuifer 1 &'4+59),
sedangkan penurunan di akuifer 2 relatif besar yaitu 18 m &'4+22) 'ulau 'adang. )uka airtanah
terendah akibat pemompaan adalah 3,8 m dpl di akuifer 2, yang artinya muka airtanah relatif masih di
atas muka air laut. ?ondisi ini menun"ukan potensi overpumping selama 5 tahun belum ada.
imulasi dengan debit 2000 m
9
.hari menunukan penurunan maksimum 5 meter di akuifer 1 &'4+59),
penurunan muka airtanah di sumur pada akuifer 2 *ukup besar men*apai 90 m &'4+22). )uka
airtanah terendah akibat pemompaan adalah +<,< m dpl di akuifer 2. ?ondisi ini menun"ukan adanya
potensi intrusi air laut karena potensial head akuifer berada di ba=ah 0 m dpl &laut).
,al 2.dari 1/
Laporan Simulasi Prediksi Potensi Airtanah di Lokasi Pulau Padang, Pulau Merbau, dan Pulau Tebing Tinggi
3. esim!ulan dan Saran
?esimpulan dari ka"ian potensi airtanah di '. 'adang, '. )erbau, dan 'ulau %ebing %inggi dengan
menggunakan pemodelan dan simulasi adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan laporan studi geolistrik bah=a akuifer bukan merupakan air payau, maka se*ara
kualitas relatif baik.
2. Berdasarkan simulasi numerik dengan modlo! potensi alamiah airtanah yang dapat diambil
adalah se*ara keseluruhan di area simulasi &'. 'adang, '. )erbau, '. %ebing %inggi, dan '.
umatera) adalah <12.22< m
9
.hari atau sekitar 391 m
9
.hari.km
2
setara dengan 2,<
liter.detik.hari, dengan asumsi bah=a akuifer relatif homogen &berdasarkan penyelidikan
geolistrik dan peta hidrogeologi.
9. :engan simulasi pemompaan, 100, /00, 1000, dan 2000 m
9
.hari, tidak ter"adi penurunan muka
airtanah se*ara regional.
/. 'enurunan di akuifer 2 akan semakin besar di debit /00 m
9
.hari, hal ini dikarenakan resapan
alamiah akuifer kedua berasal dari leakage dari akuifer di atasnya, resapan yang tersingkap di
permukaan di perkirakan "auh sehingga pengisian kembali akibat pemompaan lambat.
aran dari ka"ian potensi airtanah di 'ulau 'adang, )erbau dan %ebing %inggi adalah:
:engan simulasi menggunakan skenario pemompaan dengan debit 100, /00, 1000, dan 2000 m
9
.hari
maka pada pemompaan pada sumur dengan debit 2000 m
9
.hari atau 29 liter.detik ter"adi penurunan
muka airtanah hingga muka airtanah men*apai +<,< m dpl &diba=ah laut).
@ntuk menghindari penurunan muka airtanah hingga di ba=ah laut maka debit maksimum
pengambilan airtanah per titik disarankan adalah 1000 m
9
.hari. @ntuk kondisi aman maka pengambilan
disarankan tidak melebihi 391 m
9
.hari.km
2
.
,al 10.dari 1/
Laporan Simulasi Prediksi Potensi Airtanah di Lokasi Pulau Padang, Pulau Merbau, dan Pulau Tebing Tinggi
'enurunan )#% di #kuifer 1 dengan :ebit 100 m
9
.hari
'enurunan )#% di #kuifer 2 dengan :ebit 100 m
9
.hari
,al 11.dari 1/
Laporan Simulasi Prediksi Potensi Airtanah di Lokasi Pulau Padang, Pulau Merbau, dan Pulau Tebing Tinggi
'enurunan )#% di #kuifer 1 dengan :ebit /00 m
9
.hari
'enurunan )#% di #kuifer 2 dengan :ebit /00 m
9
.hari
,al 12.dari 1/
Laporan Simulasi Prediksi Potensi Airtanah di Lokasi Pulau Padang, Pulau Merbau, dan Pulau Tebing Tinggi
'enurunan )#% di #kuifer 12 dengan :ebit 1000 m
9
.hari
'enurunan )#% di #kuifer 2 dengan :ebit 1000 m
9
.hari
,al 19.dari 1/
Laporan Simulasi Prediksi Potensi Airtanah di Lokasi Pulau Padang, Pulau Merbau, dan Pulau Tebing Tinggi
'enurunan )#% di #kuifer 1 dengan :ebit 2000 m
9
.hari
'enurunan )#% di #kuifer 2 dengan :ebit 2000 m
9
.hari
,al 1/.dari 1/