You are on page 1of 3

Hambatan Pelaksanaan Otonomi Daerah

A.Faktor Manusia
Penyelenggaraan otonomi daerah yang sehat dapat di wujudkan pertama-tama dan terutama di
tentukan oleh kapasitas yang di miliki manusia sebagai pelaksananya. Penyeenggaraan otonomi
daerah hanya dapat berjalan dengan sebaik-baiknya apabil manusia pelaksananya baik,dalam arti
mentalitas maupun kapasitasnya.
Pentingnya posisi manusia pelakana ini karena manusia merupakan unsur dinamis dalam
organisasi yang bertindak/berfungsi sebagai subjek penggerak roda organisasi pemerintahan.
Oleh sebap itu kualitas mentalitas dan kapasitas manusia yang kurang memadai dengan
sendirinya melahirkan impikasi yang kurang menguntungkan bagi penyelenggaraan otonomi
daerah. Anusia pelaksana pemerintah daerah dapat di kelompokkan menjadi:
1.Pemerintah daerah yang terdiri dari kepala daerah dan dewan perwakilan daerah(DPRD).
2.Alat-alat perlengkapan daerah yakni aparatur daerah dan pegawai daerah
3.Rakyat daerah yakni sebagai komponen environmental (lingkungan)yang merupakan sumber
energi terpenting bagi daerah sebagai organisasi yang bersifat terbuka.
1.Kepala daerah dan DPRD
Dalam negara kesatuan republik indonesia tugas kepla daerah di samping sebagai kepala daerah
juga merupakan alat pemerintah pusat yang menjalani tugas yang sangat berat. Oleh sebap itu
kualifikasi yang di tuntut seorang kepala daerah seharusnya juga memadai dalam pengertian
harus sebanding dengan beban tugas ing dengan beban tugas yang ada di pundaknya.
Dalam kenyataan syarat syarat yang di tentukan bagi seorang kepala daerah belum cukup
menjamin tuntutan kualitas yang ada. Di mana yang berkaitan dengan kapasitas (pengetahuan
dan kecakapan) hanya tiga syarat yang di penuhi masing-masing;cerdas,berkemampuan,dan
keterampilan;mempunyai kecakapan dan pengelaman kerja yang cukup di bidang
pemerintahan;berpengetahuan yang sederajat degan perguruan tinggi atau sekurang kurangnya di
persamakan dengan sarjana muda
Demikian pula halnya dengan mentalitas tidak terdapat ukuran-ukuran yang dapat di pergunakan
sebagai tolok ukur objektif,sehinggga terdapat cukup banyak kesulitan dalam penilaian padahal
peranan mental ini sangat penting dalam penyelenggaraan otonomi daerah.
Seperti halnya kepala daerah,DPRDpun memiliki beban tugas yang tidak ringan,karena tugas
pokoknya adalah bersama-sama kepala daerah menetapkan kebijakan daerah baik yang berupa
peraturan-peraturan daerah dan anggaran pendapatan dan belanja daerah(APBD). Di samping itu
DPRD ujga menjalankan fungsi pengawasan atas pelakanaan kebijakan daerah oleh kepala
daerah. Dengan tugas dan fungsi semacam ini DPRD di tuntut untuk memiliki kualitas yang
memadai
Dalam kenyataannya pendidikan dan pengelaman yang di miliki oleh DPRD masih di bawah
rata-rata dan masih sangat terbatas .rata- rata DPRD tidak di bekali dengan pendidikan dan
pengelaman yang cukup di bidang pemerintahan. Hal ini akan sangat berpengaruh dalam
penyelenggaraan otonomi daerah
Untuk meningkatkan kemampuan aparatur pemerintah daerah ini maka suatu langka sistematis
harus di ambil. Upaya-upaya meningkatkan syarat pendidikan dan pengelaman berorganisasi
ataupun peningkatan frekuensi latihan,kursus,dan sebagainya,yang berkaitan dengan bidang
tugas yang menjadi tanggungjawabnya masing-masing perlu di tingkatkan.
2.Aparatur pemerintah daerah
Salah satu atribut penting yang menandai suatu daerah otonom adalah di miliki aparatur
pemerintah daerah tersendiri yang terpisah dengan aparatur pemerintah pusat yaang mampu
menyelemggarakan urusan-urusan rumah tangganya sendiri
Sebagai unsur pelaksana aparatur pemerintah daerah menduduki peranan yang sangat vital dalam
keseluruhan prose penyelenggaraan otonomi daerah. Oleh karena itu tidak berlebihan bila di
katakan bahwa keberhasilan penyelenggaraan otonomi daerah sangat bergantung kepada
kemampuan aparaturnya.
Dalam kenyataan tuntutan akan kualitas yang memadai belum sepenuhnya terpenuhi sehingga
akan menghambat proses penyelenggaraan otonomi daerah karena aparatur yang akan
bersentuhan langsung dengan tugas yang akan dilaksanakan,sehingga penyelenggaraan otonomi
daerah belum sesuai dengan yang di harapkan.
Untuk meningkatkan kemampuan aparatur pemerintah daerah maka suatu langkah sistematis
perlu di ambil. Upaya-upaya peningkatan syarat pendidikan dan pengelaman berorganisasi
ataupun peningkatan frekuensi latihan,kursus dan sebagainya yang berkaitan dengan bidang
tugas yang menjadi tanggung jawab masing-masing perlu di tingkatkan.
B.Faktor Keuangan
Keberhasilan otonomi daerah tidak terlepas dari cukup tidaknya kemampuan daerah dalam
bidang keuangan,karena kemampuan keuangan ini merupakan salah satu indikator penting guna
mengukur tingkat ekonomi suatu daerah. Hal ini muda di pahami karena adalah mustahil bagi
daerah-daerah utnuk dapat menjalankan berbagai tugas ddan pekerjaannya dengan efisien dan
efektif dan dapat melaksanakan pelayanan dan pembangunan masyarakat tanpa tanpa
ketersediaan dana.
Sumber-sumber keuangan daerah dapt dikelompokan kedalam dua kelompok utama yakni
sumber pendapatan asli daerah(PAD) dan sumber pendapatan non asli daerah(non PAD).
Penyelenggaraan otonomi daerah yang sehat hanya tercapai apabila sumber utama keuangan
guna membiayai aktivitas daerah berasal dari PAD atau paling tidak pembiayan rutinnya ditutup
oleh hasil PAD
Sumber sumber PAD mencakup lima sumber utama yakni;
1.Hasil pajak daerah
2.Hasil retribusi daerah
3.Hasil perusahaan daerah
4.hasil dinas daerah
5.Hasil usaha daerah lainnya yang sah
Dalam kenyataanya hasil dari kelima sumber ini masih sangat terbatas dalam memberikan
kontribusinya bagi keuangan daerah secara keseluruhan sehingga sama sekali tidak dapat di
andalkan sebagai sumber pendapatan keuangan daerah.inilah salah satu faktor penghambat
penyelenggaraan otonomi daerah. Maka dengan itu daerah masih membutuhkan bantuan dari
pemerintahan pusat kepada daerah guna memperlancar dan menunjang pembangunan otonomi
daerah ke arah yang lebih baik.sehingga adanya pemerataan pembangunan di seluruh daerah
otonom di seluruh Indonesia guna menciptakan masyarakat yang adil dalam kemakmuran dan
makmur dalam keadialan guna tercapainya cita-cita luhur bangsa yang di proklamirkan oleh the
founding father.

C.Faktor Peralatan
Peralatan merupakan perantara dan pembantu bagi aparatur pemerintah daerah ddalm
melaksanakan berbagai tugas pekerjaannya. Karena itulah peralatan menduduki peranan penting
pula.
Untuk memperlancar jalannya tugas penyelenggaraan pemerintahan daerah maka di perlukan
sejumlah alat yang cukup memadai baik dalam kuantitas maupun kualitasnya.alat-alat tersebut
harus cukup dari jumlahnya dan efisien,efektif serta praktis dari segi penggunaannya. Guna
memenuhi tuntutan syarat tersebut diatas maka di perlukan suatu manajemen peralatan daerah
yang menjamin dapat segera tersedianya peralatan yang tepat pada waktu yang tepat pula.
Dalam realitanya peralatan yang di perlukan baik di tinjau dari segi jumlah maupun kualitasnya
msaih belum cukup memadai guna menopang kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan di
daerah. Keterbatasan peralatan yang dimiliki daerah-daerah ini telah menyulitkan pemerintah di
daerah dalam memberian pelayanan kepada masyarakat karena tugasnya sebagai pelayan publik
sehingga di mata masyarakat terkesan kinerja pemerintah belum sesuai dengan apa yang di
harapkan oleh masyarakat daerah. Ini juga yang akan menghambat proses penyelenggaraan
pemerintah otonomi daerah.
D.Faktor Organisasi
Agar penyelenggaraan pemerintahan di daerah dapat berjalan dengan baik maka di perlukan
suatu organisasi untuk mengatur proses penyelenggaraan tersebut. Karena dalam sebuah
organisasi terdapat beberapa asas untuk mengatur proses penyelenggaraan tersebut. Karena
dalam sebuah organisasi terdapat beberapa asas ang menunjang pelaksanaan suatu tugas tertentu
yaitu;
1.Perumusan tujuan dengan jelas
2.Pembagian pekerjaan
3.Pelimpahan wewenang
4.koordinasi dan
5.rentangan kontrol serta kesatuan komando

Rumusan tujuan yang jelas merupakan tujuan dari sebuah organisasi karena merupakan landasan
bagi sebuah organisasi dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan selanjutnya dan juga dapat
memudahkan para anggota dan juga pimpinan organisasi memahami dan menyakini sehingga
mendorong mereka untku bekerja lebih sungguh-sungguh. Tujuan organisasi merupakan suatu
pernyataan tentang suatu keadaan yang di inginkan dan organisasi sebagai kolektivitas berusaha
utnuk merealisasikannya
Agar penyelenggaraan otonomi daerah dapat berjalan dengan lancar,baik dan efektif haruslah
senantiasa memperhatikkan dan menerapkan berbagai asas tanpa ada kemauan dan kemampuan
akan itu,sulit di harapkan penyeenggaraan otonomi daerah yang benar-benar,baik dan sehat
Realitas penyelenggaraan otonomi daerah di Indonesia membuktikan bahwa masalah atau faktor
organisasi dan manajemen masih merupakan titik rawan yang perlu di benahi. Struktur
organisasi yang ruwet dan sebagainya merupakan kendala kenala organisatoris dan manajerial
yang di hadapinya. Karena itu pemerintah daerah perlu memberikan perhatian pada masaah
organisasi dan manajemen. Agar tercapainya tujuan dari penyelenggaraan otonomi daerah
tersebut demi terwujunya good governance and clean government sehingga tercapainya
masyarakat yang adil dalam kemakmuran, dan makmur dalam keadilan.

You might also like