Roti kismis, rolls, caffect, kue (cake ) dan sebagainya terbuat dari adonan manis yang diragikan ( yeast leavened sweet ) serta mengandung 10 persen gula atau lebih. Adonan manis membutuhkan jumlah mentega putih lebih besar dari adonan roti, yaitu minimum 10 persen lemak. omposisi roti manis, seperti tercantum dalam tabel !.". Tabel 7.4 komposisi roti manis yang diragikan #$ $%&$#'# ()%*A+ (,) 1 -'&)#. -'R/.) "! 2 0)0) 21 1 %'#-'.A &)-/+ 10 " .)*A 10 2 -'*)R !.2 3 RA./ " ! .ARA% 0.2 4 ()%*A+ 100 *emak yang biasa digunakan dalam roti manis adalah lemak babi, lemak susu, tipe compound shortening, dan mentega putih dihidrogenasi. *emak tersebut mempunyai daya pembentuk krim yang rendah, bersifat plastis dan mampu berdisporsi dalam adonan. &enggunaan superglcerinated shortening cukup baik dalam pembuatan roti manis karena lemak tersebut berdispersi dengan baik dalam adonan, sehingga dihasilkan roti manis, yang bertekstur baik dan empuk. 1. 5iscuit 6afer dan cookies etiga jenis roti ini mempunyai struktur dan rupa ( appearance ) yang sama, yaitu berukuran tipis, rasa manis dan kadar air yang relati7e rendah.adonan digiling menjadi lembaran8 lembaran tipis dan kemudian dipotong8potong menjadi lembaran biscuit. &erbedaan antara kue ( cake ) dengan ketiga macam jenis roti tersebut adalah karena jenis biscuit bersifat keras dan rapuh. 9alam kue, gula merupakan larutan bersifat mobil, sedangkan dalam cookies, gula berupa padatan dan berbentuk candy mass. &enambahan lemak dalam jumlah besar dapat merusak kekompakan adonan, sehingga roti yang dihasilkan tidak rapuh dan tidak keras. 9alam ketiga macam roti tersebut proses pemuaian 7olume kurang dipentingkan sehingga sifat lemak yang dipentingkan adalah lemak yang mepunyai nilai shortening serta stabilitas tinggi, dan bukan lemak yang dapat membentuk krim atau emulsi. *emka yang sering digunakan dalam pembuatan ketiga macam roti tersebut adalah tipe all hydrogenated vegetable shortening, lemak babi, dan oleo oil. *emak babi mempunyai keunggulan karena nilai shortening yang tinggi, sedangkan oleo oil dan all hydrogenated shortening lebih stabil dari lemak babi. ". Biscuit soda ( soda cracker ) 5ahan tersebut biasanya mengandung !810 persen lemak. omposisi dari biscuit soda, seperti tercantum dalam tabel !.2. Tabel 7.5 komposisi soda cracker #$ $%&$#'# ()%*A+ (,) 1 -'&)#. -'R/.) 34.2 2 A/R 22 1 %'#-'.A &)-/+ 4 " .ARA% 1 2 0$9A 0.1 3 RA./ 0.2 ! ()%*A+ 100 *emak yang digunakan pada umumnya, lemak yang stabil terhadap proses oksidasi, seperti tipe mentega putih dihidrogenasi. 9apat juga digunakan lemak babi dan oleo oil, mengingat harganya lebih murah. -ipe compound shortening jarang digunakan dalam embuatan soda cracker, karena lemak tersebut kurang stabil terhadap proses oksidasi dan mempunyai nilai shortening yang rendah. 9i Amerika, cracker dalam perdagangan berada dalam berbagai bentuk, dan umumnya permukaan cracker tersebut dilapisi dengan lemak padat. 2. Danish dan puff pastry &ada bahan ini, distribusi lemak dalam adonan berbeda dengan jenis pie crust. &enambahan lemak tidak dilakukan dengan cara mencampur (mengaduk) lemak dengan adonan, tetapi adonan tersebut digiling terlebih dahulu dan selanjutnya ditambahkan lemak. &ada proses penggilingan, adonan yang belum berlemak digiling menjadi lembaran tipis. emudian, pada 2:1 bagian dari luas permukaan lembaran diolesi dengan lemak. 5agian lembaran yang belum berlemak dan 1:1 bagian lembaran berlemak yang belum tertutup, ditutup di atas permukaan lembaran kedua sehingga terdapat 1 lapis lembaran adonan yang dibatasi oleh 2 lapisan lemak (gambar !.4). Gambar 7.8 lapisan lemak yang terdapat diantara lapisan adonan puff pastry 0elanjutnya adonan berlapis tersebut digiling sampai tebal lembaran seperti semula. &ermukaannya diolesi lagi dengan lemak dan seterusnya, sampai diperoleh jumlah lembaran yang diinginkan. 0etelah lembaran adonan tersebut dipanggang, lapisan yang dibatasi oleh lemak akan mudah terpisah satu sama lain 6. Pie crust omposisi utama dari pie crust terdiri dari tepung terigu ( flour ) dan lemak, dicampur dengan sejumlah kecil garam dan air, kadang8kadang ditambah gula dan telur. (umlah lemak yang ditambahkan ber7ariasi dari 10830 persen, sedangkan jumlah lemak yang optimum sebesar "0 persen. *emak dalam pie crust berguna untuk mengempukkan dan mencegah agar bahan tidak berair dan tidak cepat basi. 9alam perdagangan, pie crust dikenal dengan nama flaky. &ada hasil tersebut, disperse lemak yang merata tidak diinginkan dan pencampuran lemak dengan bahan8bahan lain dilakukan sekaligus. (ika adonan digiling menjadi bentuk lembaran,maka lemak akan terperas ke permukaan lembaran dan berdispersi pada permukaan adonan. Apabila adonan tersebut dipanggang, lembaran tersebut mengalami desintegrasi menjadi bentuk serpih ( flake ). )ntuk memperoleh bentuk serpih yang baik, dibutuhkan lemak ; lemak yang bersifat plastis. Pie crust berbentuk remah dapat dibuat dengan mencampur tepung dan lemak yang cair dalam jumlah besar. Remah yang dihasilkan bersifat kaku dan permukaannya tidak rata. *emak yang tidak digunakan dalam pembuatan pie crust adalah lemak plastis, dengan nilai shortening yang tinggi, serta dapat membentuk krim. *emak yang digunakan adalah lemak babi yang telah dihidrogenasi dan deodorisasi, sehingga bersifat plastis, serta tidak mempunyai rasa dan bau. 9i samping lemak tersebut, dapat jga digunakan tipe compound shortening dan tipe mentega putih dihidrogenasi. !. ue ( cake ) omposisi kue sebaian besar terdiri dari gula dan air ( cairan ). %entega putih digunakan untuk mencegah agar adonan tidak mdah meleleh dan memperbaiki struktur kue. ue yang mengandung lemak terdiri dari 2 golongan, yaitu yaitu 1) kue kuning ( yellow card ) atau kuning telur saja,dan 2) kue putih ( white cake ) mengandung putih telur. omposisi dari yellow cake,terdiri dari tepung terigu ( flour ), gula, mentega putih, kuning telur, air susu dan fla7ouring agent, misalnya 7anilla. <iri khas dari kue adalah kaya dalam rasa, tidak mempunai sifat remah dan kadar lemak yang relati7e tinggi, yaitu sebanyak 128 100 persen berat tepung. (umlah gula yang ditambahkan tidak lebih dari 428=2 persen karena jumlah gula yang terlalu besar menyebabkan terbentuknya gel oleh pati yang terdapat dalam tepung. &enggunaan superglicerinated shortening akan membantu memperkuat struktur adonan yang banyak mengandung air. ue yang terbuat dari campuran gula8tepung dalam jumlah besar disebut high ratio cake. >ormula dari bermacam ; macam yellow cake,seperti tercantum dalam tabel !.3. bumbu ; bumbu yang ditambahkan yang ditambahkan berupa kacang tanah, buah ; buahan, rempah 8 rempah, cokelat dan lain. Tabel 7.6 ramuan dari yellow cake #$ $%&$#'# ()%*A+ (,) 1 .)*A 22.2 2 %'#-'.A &)-/+ 11." 1 )#/#. -'*)R 1".4 " 0)0) 1".4 2 -'&)#. -'R/.) 2=.4 3 0$9A )' 0.! ! .ARA% 0.3 4 !"#$%&'( "()'* 0." 4. 's krim ( ice cream ) 's krim emrupakan emulsi lemak udara dalam larutan gula dan susu sebagai emulsifier. *emak yang biasanya digunakan untuk es krim adalah mentega putih dihidrogenasi dan kadang ; kadang ditambahkan mentega untuk menambah cita rasa es krim yang dihasilkan. 's krim yang menggunakan mentega putih dan mengandung emulsifier, akan menghasilkan es krim dengan ukuran ristal halus, serta bersifat stabil jika disimpan pada suhu rendah. *emak babi tidak dapat digunakan karena tidak dapat membentuk kirim dan menghasilkan cita rasa kurang enak. Ramuan dari es krim terdiri dari lemak, gula bubuk, susu, garam, dan sejumlah kecil flavoring agent, serta lemak yang berfungsi untuk menyerap udara sehingga membentuk krim (tabel !.!). Tabel 7.7 ramuan es krim #$ $%&$#'# ()%*A+ (,) 1 *'%A 22 2 .)*A 5)5) 20 1 0)0) 22.4 " .ARA% 0.3 2 !"#$% "()'* 0.3 L!"# $"%G &'"( )'#*%&+!&' , TABLE FAT - !%TG" %entega bukan merupakan suatu lemak, tetapi suatu bahan pangan berlemak dalam bentuk emulsi water oil ( ?:$ ) dan kedalamnya ditambahkan bahan ; bahan bukan lemak ( non fatty solid ) dalam jumlah kecil, misalnya garam dapur, 7itamin, @at 6arna dan bahan penga6et ( misalnya sodium ben@oate ). *emak yang digunakan adalah lemak dari susu he6an, terutama lemak susu sapi. *emak yang dicampur dengan air dalam perbandingan tertentu akan membentuk emulsi yang tidak stabil, karena system emulsi tersebut akan pecah dalam 6aktu singkat. 0ystem emulsi ini dapat menghasilkan dengan penambahan emulsifying agent misalnya lesitin, monogliserida atau kuning telur. #omposisi kimia mentega %entega merupakan suatu emulsi ?:$, dan komposisi kimianya terdiri dari, 1) lemak susu, 2) air yang mengandung sejumlah laktosa, asam laktat, albumin, garam dapur, bahan penga6etA dan 1) kasein atau curd dan mineral yang tidak larut dalam air. &erbandingan antara setiap komponen dalam mentega dapat berbeda ; beda di setiap #egara. 0alah satu contoh komposisi mentega di inggris dapat dilihat dalam tabel !.4. Tabel 7.8 komposisi mentega di inggris #$ $%&$#'# ()%*A+ (,) 1 *'%A 0)0) 42 2 A0'/#:<)R9 1 1 .ARA% 9A&)R 1 " A/R 11 Lemak *emak mentega berasal dari lemak susu he6am, dikenal dengan butter fat. *emak susu merupakan campuran dari berbagai macam trigliserida, yang terdiri dari butiro8diolein, butiro8 palmito8olein, oleodipalmitin, dan sejumlah kecil triolein. Asam lemak menguap ( volatile fatty acid ) yang terdapat dalam lemak terdiri dari asam butirat dan asam kaproat, dan dalam keaadaan bebas menimbulkan bau serta rasa tidak enak. omponen Bbukan lemakC terdiri dari kolesterol, lesitin dan asam lemak bebas. "ir (umlah air yang terdapat dalam mentega umumnya berkisar antara 10812 persen dari berat mentega, kadar air tersebut terutama dipengaruhi oleh tekstur dan kekerasan ( firmness ) mentega yang dihasilkan. %entega yang bersifat lunak lebih banyak menahan air dari mentega yang bersifat keras. onsistensi lemak, ditentukan oleh ukuran globula lemak. *emak dengan ukuran globula besar menghasilkan mentega dengan sifat lebih lunak dan sebaliknya. (rotein &ersenya6aan nitrogen dalam bentuk protein atau asam amino dalam mentega terdapat dalam jumlah kecil. )mumnya jumlah persenya6aan nitrogen dalam mentega berkisar antara 0.1!80.2" persen. &ersenya6an nitrogen ini akan mempengaruhi mutu mentega yang dihasilkan. %entega yang mengandung persenya6aan nitrogen dengan kadar yang lebih tinggi akan menurunkan mutu mentega selama penyimpanan, terutama jika lemak mentega tersebut berasal dari lemak susu yang telah diasamkan sebelum dipasteurisasi (tabel !.=) Tabel 7.. /ubungan antara kadar persenyawaan nitrogen dalam lemak susu dengan mutu mentega yang di /asilkan #$ ('#/0 5A+A# A0A% A%/#$ 9A# A%$#/A # (,) 1 0)0) 0'.AR 2.2 ; 1.3 2 *'%A 0)0) )#-) %'#-'.A .RA9' / 1.3 ; =.3 1 *'%A 0)0) )#-) %'#-'.A .RA9' // 4.1 ; 12.3 " %'#-'.A .RA9' / 0.4 ; 3.1 2 %'#-'.A .RA9' // ".! ; 3.! 0at warna ?arna mentega yang disenangi adalah 6arna kuning. Dat 6arna yang digunakan adalah 7itamin A (karoten) yang berupa pigmen ber6arna kuning. &igmen ini dapat mengalami kerusakan karena direduksi oleh asam dalam mentega atau karena proses oksidasi selama pengolahan. adang8kadang dalam mentega timbul 6arna hijau keabu8abuan. +al ini disebabkan persenya6aan melanin yang terbentuk dari hasil dekomposisi curd pada proses pasteurisasi. 1la2or fla7or yang disenangi dalam mentega, disebabkan oleh persenya6aan diasetil (<+ 1 <$) 2 . 0enya6a ini terbentuk dari hasil penguraian laktosa dalam lemak susu menjadi asetil metil karbonil (<+ 1 .<$.<+($+).<+ 1 ) oleh bacillus viscocus sacchari, pada proses pemeraman ( ripening ). &ersenya6aan yang terbentuk jika mengalami oksidasi adalah diasetil dengan jumlah lebih kurang 0.182.0 ppm. (ika asetil metil karbonil direduksi oleh mikroorganisme streptococci sp akan dihasilkan butylene glikol (<+ 1 .<+$+.<+.$+.<+ 1 ). 3itamin %entega merupakan sumber 7itamin A dan sejumlah kecil 7itamin 9. 7itamin A dalam lemak susu disintesa dari beta8karoten yang terdapat dalam bahan makanan sapi. 9i daerah subtropics, susu he6an yang dihasilkan pada musim panas mengandung 7itamin A lebih tinggi dari pada musim dingin. +al ini disebabkan karena pada musim panas, he6an (sapi) dapat memakan rumput segar yang mengandung kadar beta8karoten lebih tinggi dari pada rumput kering yang dimakan pada musim dingin. adar 7itamin A dalam lemak susu, selain dipengaruhi oleh jenis makanan, juga dipengaruhi oleh jenis he6an penghasil susu.