You are on page 1of 11

1

Peran Anestesiologi & Reanimasi untuk unit Obstetri


Sri Wahjoeningsih
S.M.F./Dept Anestesiologi dan Reanimasi
R.S.dr Sutomo/ F.K. Unair
Surabaya
Abstrak
Tujuan anestesiologist berperan pada unit obstetri adalah untu menurunan anga ematian
dan esaitan perinatal bagi ibu dan ana sehingga eterlibatannya dimulai seja pra
persalinan sampai dengan pas!a persalinan pada pasien yang mengalami ega"atan obstetri
dan persalinan tanpa nyeri. Sur#ey ega"at$daruratan dalam bidang obstetri$gineologi yang
dilauan di %& propinsi di 'ndonesia menunjuan anga ()*+
Dengan mengurangi rasa sait selama persalinan dengan tehni analgesia peridural dapat
mengelola pengaruh rasa sait terhadap ,ungsi #ital ibu sehingga dapat mengurangi
morbiditas dan mortalitas perinatal.
-ilihan anestesi pada pembedahan .aesar didasaran oleh indiasi dari ibu) ana atau
eduanya.
/ayi yang lahir dengan ibu yang dilauan analgesia atau anestesia masih dalam pengaruh
obat yang diberian epada ibu) maa sudah se"ajarnya bah"a seorang anestesiologist yang
berada dideat ibu merupaan orang paling mampu dan rele#an untu melauan
resusitasinya.
Rujuan ega"atan perinatal pasien obstetri membutuhan penanganan dan pera"atan
husus sehingga aan menghasilan penurunan ematian perinatal.
Pendahuluan
0ames Simpson yang dienal sebagai perintis Obstetric Anesthesia, pada 0anuari %1*2
melauan anestesia dengan diethyl ether untu menolong persalinan pasien dengan elainan
panggul "alaupun bayinya mati. Mesipun ether ditemuan lebih dahulu) !hloro,orm lebih
!epat diterima. 0ohn Sno" 3%1456 memilih !hloro,orm untu menolong Ratu 7i!toria
melahiran ana yang edelapan. 8al ini merupaan promosi pemaaian obat anestesia
untu persalinan. Dalam perjalanannya pengelolaan nyeri persalinan mengalami pasang
surut. -enolaan labour analgesia terjadi di .astle 8ill) 9dinburg 'nggris dengan
argumentasi ,ator eagamaan) yang menganggap bah"a nyeri persalinan menyebaban
terbinanya hubungan ji"a yang erat antara ibu dan bayinya. :amun disisi lain banya yang
2
tida menganut ajaran tersebut. Mor,in sebagai obat analgesi sistemi diperenalan di
bidang obstetri pada tahun %;&%< emudian diombinasian dengan papa#erin dan hyos!ine)
yang dienal sebagai twilight sleep. .ara lain adalah menggunaan gabungan :
=
>/>
=
yang
oleh Minnit diembangan alat yang lebih pratis dan ombinasi :
=
>/>
=
4&+ yang lebih
aman) yang diperdagangan dengan nama 9ntono?.
-ada tahun %;&2 anestesia spinal digunaan se!ara luas untu ilmu pembedahan
termasu penggunaan obstetri arena dipersepsian lebih aman daripada anestesia umum.
Anestesia e?tradural atau peridural yang disuntian di daerah #ertebrae lumbalis
diperenalan pertama alinya pada tahun %;=% oleh -ages. Keuntungan analgesia e?tradural
adalah obat dimasuan ruangan e?tradural dan penyulit hipotensi lebih jarang dijumpai.
-engelolaan nyeri persalinan diilhami eberhasilan pengelolaan nyeri pas!a bedah. Ahir$
ahir ini ditemuan buti$buti dimana dengan pengelolaan nyeri persalinan yang bai)
tehni ini dapat iut menuruan anga ematian dan esaitan ibu dan ana.
%
8asil sur#ey asus ega"atandaruratan oleh Departemen Kesehatan di %& propinsi
'ndonesia antara lain Kalbar) Sumut) :TT) Sumbar) :T/) Sulut) Kalsel) Kalteng) 0ambi dan
/engulu) menunjuan bah"a) asus elompo >bstetri$@ineologi menempati urutan e
13()*+6 3Tabel %6.
=
Kasus yang terbanya adalah perdarahan dan era!unan ehamilan. 0ia
ega"atan ini tida ditangani dengan bai dan benar maa jelas aan mengaibatan
esaitan dan ematian pasien. Keberhasilan penanganan asus ini memerluan erjasama
yang bai dari para Doter Spesialis Anestesiologi A Reanimasi dengan doter spesialis
>bstetri$@ineologi.
Tabel %. 8asil sur#ey ega"at$daruratan di %& propinsi di 'ndonesia 3Kalbar)
Sumut) :TT) Sumbar) :T/) Sulut) Kalsel) Kalteng) 0ambi) /engulu6
No Macam kasus % kasus
% Trauma/e!elaaan lalu lintas =&)&+
= Diare %2)&+
5 Malaria$panas$ejang %4)(+
* 'S-A$batu$sesa %=)=+
4 Stroe$tida sadar 1)(+
( T/.$batu darah$sesa 2)2+
2 0antung$hipertensi$in,ar 2)(+
1 >bsgyn$perdarahan$elampsia ()*+
; 'ntosiasi$gigitan ular$pestisida *);+
Anga ematian ibu melahiran per elahiran %&&.&&& elahiran hidup 3Maternal
Mortality Rate6) di 'ndonesia termasu tinggi) dibandingan dengan :egara AS9A: lainnya.
Dalam ranga implementasi strategi pembangunan masyaraat menuju 'ndonesia Sehat =&%&)
3
pemerintah 'ndonesia pada bulan >tober tahun =&&& men!anangan Making Pregnancy
Safer 3M-S6 sebagai bagian dari program Safe Motherhood. Tujuan global dari M-S adalah
untu menurunan esaitan dan ematian ibu dan bayi baru lahir. Sasarannya adalah
menurunan anga ematian ibu sebesar 24+ pada tahun =&%4 dari AK' dari tahun %;;&.
Dan untu bayi menurunan menjadi urang dari 54/%&&& elahiran hidup pada tahun =&%4.
5
Menurut Departemen Kesehatan tingginya morbiditas dan mortalitas ibu hamil dan
melahiran di negara berembang terutama disebaban oleh 5 eterlambatan) yaituB terlambat
memutusan untu meruju) terlambat mendapatan ,asilitas transportasi dan terlambat
mendapat pertolongan pro,esional di rumah sait. Departemen Kesehatan R' menyimpulan
bah"a penyebab ematian ibu hamil adalah ehamilan dan persalinan dengan ompliasi.
Mengingat hal itu) pelayanan esehatan maternal yang bermutu sangat diperluan untu
men!egah ematian dan esaitan bayi baru lahir.
Perubahan anatomi, fisiologi dan psikologis ibu hamil.
-erubahan ini sangat omples dan dimulai seja a"al hamil berlanjut sampai trimester
etiga. -erubahan meliputi anatomi dan ,ungsi sistem pernapasan. Kenaian #entilasi
semenit) penurunan #olume residu paru dan onsumsi osigen sangat berpengaruh pada
pengelolaan anestesia.
-erubahan sistem sirulasi meliputi perubahan hemodinami !ardiac output, stroke
olu!e, heart rate dan per,usi e organ. -eningatan #olume darah men!apai titi tertinggi
pada trimester '''. Selain terjadi enaian ,ator oagulasi) ') 7'') 7''') 'C) C) dan C'') pada
ibu hamil) juga terjadi pemendean prothrombine time dan partial thromboplastin dan
penurunan onsentrasi ,ator C' dan C'''. Adanya hubungan sirulasi maternal dan ,etal di
plasenta menyebaban perubahan asam$basa darah dan eseimbangan eletrolit. -engaruh
hormon dari plasenta) pembesaran uterus mempengaruhi ,ungsi gastrointestinal) ginjal) dan
hati. Watu pengosongan lambung memanjang) derajat easaman dan produsi asam
lambung meningat. 8asil ini sangat meningatan risio aspirasi !airan lambung e paru
yang tinggi anga mortalitasnya 3Sindroma Mendelson6. -eneanan pada aorta dan #ena !a#a
in,erior oleh uterus yang besar pada posisi baring terlentang menyebaban pengelolaan
anestesia dan pembedahan harus dirubah dan disesuaian. Semua perubahan diatas se!ara
total meningatan risio ematian dan esaitan jia ibu perlu mendapat tindaan anestesia
dan pembedahan. -erubahan anatomi tulang belaang dan penyempitan tra!hea aan sangat
berpengaruh pada proses anestesia. /ertambahnya lordosis ibu hamil harus diiuti dengan
pengurangan dosis obat untu blo spinal. 9,e ,armaologi dari obat anestesia dan analgesia
4
yang diberian pada ibu hamil juga berpengaruh pada peredaran darah ,etal.
*
Persalinan spontan tanpa rasa sakit
:yeri hebat yang intens dirasaan oleh ibu pada "atu persalinan sehingga ada yang
menginginan untu mengurangi rasa nyeri) painless labour. -ada primipara) persepsi nyeri
persalinan dirasaan lebih tinggi pada elompo yang tida dipersiapan untu menghadapi
nyeri persalinan dari pada merea yang disiapan menghadap nyeri tersebut. /ila dilihat dari
sor derajat nyerinya) nulipara tanpa persiapan nilainya *&/4& sedang yang disiapan nilainya
5&/4&.
4

-roses mengurangi atau menghilangan nyeri persalinan dapat dilauan dengan
anestesia umum atau anestesia regional. /entu yang ideal adalah bila ibu tetap sadar) dapat
dipimpin persalinannya) rasa sait hilang atau minimal dan bayi lahir bugar untu segera
dapat disasian oleh ibu. Analgesia yang bai tida tosi dan aman untu ibu dan ana)
tida menyebaban depresi napas bayi dan proses persalinan tida memanjang.
Di 'nggris masih banya digunaan 9ntono? 3!ampuran >=$:=> 4&+6 terutama bila ,asilitas
untu regional anestesia tida ada. Apabila ibu hamil ooperati,) pemaaian 9ntono? sudah
menghasilan analgesia yang memadai. -emaaian obat anestesia inhalasi golongan halogen
menyebaban relasasi otot uterus dan hilangnya re,le perlindungan yang memudahan
terjadinya aspirasi.
(
-engelolaan rasa nyeri juga dapat dilauan teni anestesia epidural atau blo
pudendal. Sor berurangnya rasa nyeri dengan analgesia epidural lebih bai daripada teni
analgesia inhalasi atau parenteral. -engelolaan nyeri persalinan yang dperluan erja sama
antara Doter Spesialis >bstetri dan Anestesiologi untu mendapatan hasil yang bai.
Dengan diuranginya rasa nyeri) diharapan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi aan
menurun.
2
Anestesia epidural untu mengatasi nyeri persalinan adalah potensial lebih aman
daripada 9ntono?. Ketinggian blo dapat diatur dengan menambahan ml per ml sehingga
ter!apai hasil yang diinginan. Metode ini juga dapat dilauan dengan satu ali penyuntian
atau dengan !ara ontinyu dengan memasangan ateter e!il edalam rongga peridural
tersebut. 0ia proses persalinan mendada terhenti atau berubah patologis dan menyebaban
an!aman ematian janin) bayi harus dilahiran se!ara !epat dengan bedah .aesar. Dengan
menambahan suntian tambahan melalui ateter) tinggi blo dapat dinaian sehingga
bedah .esar dapat segera dierjaan.
1
/erembangnya pengobatan dan pera"atan lanjut penyait jantung atub maupun
5
ongenital berdampa pada bertambahnya jumlah pasien dengan penyait jantung tingat
lanjut yang berhasil hamil dan aan melahiran. Kehamilan pada pasien penyait jantung
memberian dampa yang sangat berat pada prognosis. -un!a risio pada saat ehamilan
aan berulang pada ala '' dan post$partum. -ainless labour atau analgesia untu persalinan
dapat mengurangi sebagian dari beban jantung ini. :amun analgesia ini tida berdiri sendiri.
Ada serangai upaya untu menean peningatan beban jantung yang harus dilauan se!ara
intensi, oleh Doter Spesialis Anestesiologi yaituB pengendalian pre$load dengan pengaturan
!airan dan diuresis) pengendalian ontratilitas mioard dengan obat$obat inotropi)
pengendalian aritmia yang bisa memperburu ,ungsi #entriel dan pengendalian a,ter$load
untu mengurangi "or o, the heart. -ada persalinan ontrasi uterus beraibat mengalirnya
darah dari uterus e dalam sirulasi menyebaban enaian beban jantung. Kontrasi uterus
menaian jumlah darah preload< rasa nyeri menyebaban rangsangan simpateti sehingga
terjadi tahiardia) hipertensi) hiper#entilasi dan peningatan tahanan #asuler. Semua
perubahan tersebut dapat diredam dengan analgesia epidural. .ara ini se!ara e,eti, aan
menurunan adar ateolamin dalam plasma ibu hingga stimulasi reseptor al,a dan beta$
adrenergi aan berurang. -ada gilirannya hal ini memperbaii per,usi uteropla!entair
sehingga ontrasi uterus menjadi lebih e,eti,. Analgesia epidural juga e,eti, mengurangi
rasa sait sehingga dapat mengelola gejola teanan darah pada pasien pre$elampsia.
Tindakan anestesia pada bedah aesar
-embedahan .aesar dilauan atas indiasi ibu) ana atau eduanya. Du!as membagi
indiasi bedah .esar menjadi * ategori. Kategori % adalah eadaan dimana terdjadi
ega"atan yang langsung menyangut ehidupan janin atau ibu) yang membutuhan "atu
singat untu segera dilauan) antara lain tali pusat yang prolaps) perdarahan pada pla!enta
pre#ia) abruptio pla!enta dengan janin hidup) ,etal bradiardi dan persalinan yang gagal. -ada
Kategori =) bedah .aesar juga dilauan pada ega"atan bayi atau ibu) tetapi masih ada
"atu untu persiapan dan perbaian eadaan ibu dan janin. -asien dalam Kategori 5 dan *)
masih mempunyai "atu yang lebih lama untu persiapan.
;
Untu persiapan bedah .aesar)
obat sedati, sebainya dihindari sebelum ana lahir. /enEodiaEepin menyebaban amnesia
sehingga 'bu aan ehilangan memori dari saat elahiran yang mungin sangat diharapan.
Atropin selain men!egah bradiardi) juga menyebaban penurunan tonus spin!hter
oesophagoes. Atropin dapat mele"ati pla!enta sehingga menyebaban enaian denyut
jantung janin. Meto!lopramide sebagai anti emeti dapat meningatan tonus sphin!ter
oesophagoes) menurunan produsi asam lambung dan meningatan peristalti
6
lambung.
%&)%%)%=
Anestesia regional membutuhan !airan untu mengisi #olume intra#auler yang
membesar aibat adanya e,e blo simpateti yang memudahan hipotensi yang menurunan
per,usi uteropla!ental. -emberian !airan dilauan 5& menit sebelum tindaan anestesia
umum ataupun anestesia regional. -emberian !airan pas!a persalinan sampai %= jam pertama
memang tida bermasalah bagi ibu hamil yang normal) tetapi harus dilauan dengan hati$
hati bagi ibu hamil yang juga menderita pre$elampsia/elampsia atau penyait jantung.
0ia pasien hamil berada dalam posisi normo#olemi) berarti telah dimilii !adangan !airan
5&$4&+ #olume darah orang normal. -erdarahan 4&&$%&&& ml yang terjadi pada saat
pembedahan .aesar) tida perlu diganti dengan trans,usi darah) tetapi !uup dengan !airan
eletrolit saja.
%&)%%)%=
-emberian bolus glu!osa dalam jumlah yang besar aan mengaibatan terjadinya
hipergliemi dan hiperinsulinemia pada ibu dan bayi. Keadaan ini sangat merugian bayi
setelah lahir arena 'nsuline mempunyai half life panjang sehingga mudah mengaibatan
hipogliemi.
Kompresi aorto!a#al oleh uterus yang membesar) beraibat penurunan !urah jantung
dan teanan darah serta per,usi arteri uterina. Keberhasilan mengurangi ompresi aorto!a#al
dapat dilihat dengan perbaian Sa>
=
dan perbaian per,usi e ai yang emudian terasa
hangat.
%&)%%)%=
. Kompresi ini dapat dihindari atau diurangi dengan !ara berbering miring e"
iri) paha anan diatas.
-emberian osigen sebelum dan selama anestesia regional bertujuan memperbaii
osigenasi ibu dan janin. -emberian osigen aan memperbaii osigenasi janin. Tentang
risio peningatan radial bebas tida dijumpai data lini yang bermana.
%=

-erubahan$perubahan yang !epat selama bedah .esar perlu diiuti dengan monitoring
terus menerus terhadap ,ungsi #ital yang meliputi teanan darah) saturasi osigen) denyut
nadi) dengan menggunaan pre!ordial stethos!ope) ele!tro!ardiography. Debih lengap dan
sempurna jia dapat juga dimonitor end"tidal carbon dio#ide, denyut jantung janin) suhu
tubuh dan derajat blo syara, dengan nere sti!ulator.
Kelahiran bayi bedah .aesar dengan anestesia umum menunjuan nilai Apgar %
menit lebih rendah dibanding bayi dengan bedah .esar yang mendapat anestesia regional.
Tetapi) nilai Apgar 4 menit tida menunjuan hasil yang berbeda. Anestesia umum dan
anestesia regional tida berpengaruh terhadap neonatal neurobeha#ioral per,orman!e.
%5
-enelitian atas pembedahan .aesar dengan diagnosa distress janin di RS dr Sutomo
7
pada tahun =&&=$=&&* 3nF =*&6 menunjuan adanya perbedaan bermana pada nilai Apgar
% dan 4 menit yang dibandingan antara anestesia umum dan regional dimana anestesia
regional memberi nilai lebih bai.
%*
Di USA tahun %;;& dan %;;4 pemilihan anestesia
umum hanya terjadi pada 2.=+ dan 5.(+. Anestesia regional yang sering dilauan adalah
blo spinal dan peridural.
%=
Di RS Dr Sutomo operasi .aesar dilauan dengan anestesia
umum dan anestesia regional) dimana jumlah eduanya 3Tabel =6.
Tabel =. 0umlah persalinan dengan pembedahan .aesar di RS Dr Sutomo
Surabaya dibagi menurut tahun dan metoda anestesi
Tahun Anestesi umum Anestesi regional 0umlah 3pasien6
=&&= %(2 3*&.&4+6 =4& 34;.;4+6 *%2
=&&5 %1; 354.&(+6 54& 3(*.;*+6 45;
=&&* =25 35*.25+6 4%5 3(4.=2+6 21(
=&&4 =5% 3**.&&+6 =;* 34(.&&+6 4=4
=&&( =(; 3*;)*4+6 =24 34&)44+6 4**
Adapun tingat risio berdasar -hysi!al Status 3ASA$-S6 adalah sebagai beriut.
Main tinggi -S) main tinggi risio anestesa dan pembedahan. Di RS Dr Sutomo) pasien
bedah .aesar dengan -S 5) * dan 4 tmeningat setiap tahunnya. -asien dengan ondisi
tersebut memerluan penanganan pre$operati, husus untu mengatasi ega"atannya lebih
dahulu. 3Tabel 56.
Tabel 5. Kondisi ibu sebelum dilauan pembedahan .aesar di RS dr Sutomo
Surabaya menurut tahun dan ondisi pasien
Tahun -S % A = -S 5)* A 4 0umlah 3pasien6
=&&= 52* 31;.=(+6 *4 3%&.2*+6 *%;
=&&5 *(; 31(.14+6 2% 3%5.%4+6 4*&
=&&* (4= 31=.;4+6 %5* 3%2.&4+6 21(
=&&4 *%4 32&.&4+6 %%& 3%;.&4+6 4=4
=&&( *%& 324.52+6 %5* 3=*.(5+6 4**
Anestesiologi & Reanimasi dan ba!i lahir
/erbeda dengan pembedahan pada umumnya) persalinan dan pembedahan .aesar
mempunyai dua pasien sealigus yaitu ibu dan bayi. >bat anestesia yang diberian pada ibu
aan masu peredaran darah bayi melalui plasenta) sehingga bayi lahir dalam pengaruh obat
anestesia. 8al ini aan membuat esulitan jia bayi tersebut masu ategori ga"at janin yang
harus segera dilahiran) -enanganan bayi lahir yang meliputi resusitasi yang harus dilauan
oleh tenaga medis yang mempunyai emampuan untu melauan resusitasi. Karena
resusitasi bayi ini menyangut dampa obat anestesia) maa se"ajarnyalah bah"a Doter
Spesialis Anestesiologi yang paling mampu dan rele#ant melauan resusitasinya. 8asil
resusitasi ini aan beraitan dengan anga ematian dan esaitan bayi lahir. Analisa atas
8
bayi lahir dengan bedah .aesar atas indiasi distres janin di RS Dr Sutomo pada tahun =&&=$
=&&* berjumlah =*& bayi. Dima puluh empat bayi 3==)4&+6 bayi menunjuan as,isia berat.
Setelah merea mendapat resusitasi) tinggal %( 3()2+6 yang masih tetap as,isia berat dan %
bayi 3&)*=+6 meninggal.
%*
-enilaian ,ungsi #ital atas bayi lahir pertama ali diemuaan oleh 7irginia Apgar)
seorang guru besar Anestesiologi yang menyusun nilai Apgar 3Apgar S!ore6. Soring ini
mengelompoan bayi lahir menjadi tiga) yaitu B %6 merea yang tanpa depresi atau depresi
ringan< =6 depresi sedang dan 56 depresi berat. -ada a"alnya) sor menit pertama
menentuan indiasi resusitasi) sedang yang prognosa hasil resusitasi ditentuan oleh sore
menit e 4. :ilai Apgar yang rendah tida selalu diaibatan oleh perinatal asphy?ia) tetapi
juga dapat disebaban elahiran prematur) anomali ongenital) penyait neuromusuler)
pemberian obat antenatal) manipulasi pada persalinan atau subjeti,itas dari nilai Apgar itu
sendiri. Resusitasi bayi tida hanya pada saat bayi lahir) tetapi harus dimulai seja masih
dalam andungan berupa optimalisasi ,ator$,ator pada ibu seperti pemberian !airan yang
ade"at) pemberian osigen dan pengaturan posisi untu mengurangi peneanan #ena !a#a
in,erior pada saat persalinan. Resusitasi pada bayi lahir dan pas!a resusitasi lebih bai
dilauan oleh suatu team) agar menghasilan bayi yang lebih bai.
%5

/raEelton pada tahun %;25 mengajuan sistim penilaian terhadap bayi lahir lain yang
disebut :eonatal /eha#ioral Assesment S!ale 3:/AS6. Ada * hal yang menjadi penentunya)
yaitu eadaan prenatal) umur ehamilan terutama untu susunan syara, pusat) pemberian
analgesi dan obat anesteti sebelum dan pada saat elahiran dan esulitan pada saat
persalinan. -emerisaan :/AS membutuhan "atu *4 menit. -ada tahun %;2* S!alon
mengemuaan !ara penilaian 9arly :eonatal /eha#ioral S!ale yang perlu "atu hanya (
sampai %& menit. -enilaian ini lebih menge#aluasi aibat pemberian obat pada ibu pada
beha#ior dari bayi lahir. >bser#asi dilauan dengan %4 tes untu melihat tonus otot)
euatan dan re,les$re,les) obser#asi esadaran bayi) reasi terhadap stimuli se!ara
berulang dan pemerisaan se!ara menyeluruh tentang status $eurobehaioral. Selanjutnya
pada tahun %;1= Amiel Tison mengemuaan penilaian $eurologic and Adaptie %apacity
Score yang lebih mengutamaan penilaian aibat depresi pemberian obat$obatan) depresi
aibat as,isia) trauma elahiran atau penyait neurologi. Tes dilauan terhadap areas of
adaptie capacity, passie tone, actie tone) pri!ary refle# dan alertness. Tes ini dapat
dilauan dalam 5 sampai * menit.
%5

Ru"ukan pada kega#atan napas dan sirkulasi peripartum
9
Kehamilan yang ber$resio tinggi berdasar Rujuan Tepat Watu 3RTW6 pada
elompo ''' 3perdarahan ante partum) pre$elampsia berat/ elampsia6 berpotensi untu
terjadinya ega"atan. Selain elompo ''') masih ada eadaan yang dapat berpotensi terjadi
penyulit) misalnya perdarahan post partum) retensio pla!enta dan partus lama dengan in,esi)
yang membutuhan penanganan husus sebelum terjadi ega"atan napas dan sirulasi.
Kega"atan napas yang terjadi sebelum) selama atau sesudah persalinan) misalnya
sesa napas) selain dielola ga"at napasnya juga harus di!ari penyebabnya. Kega"atan napas
yang terjadi sebelum persalinan dapat menyebaban gangguan osigenasi dari ibu yang
beraibat as,isia pada janin. Kega"atan sirulasi misalnya perdarahan sebelum) selama dan
sesudah persalinan harus dapat diatasi dengan tida mengenyampingan adanya perubahan
,isiologi dari ehamilan. Kega"atan sirulasi aan menurunan per,usi eorgan$organ yang
beraibat berurangnya osigen jaringan termasu eplasenta. Kega"atan napas dan sirulasi
yang tida ditangani se!ara tepat) !epat dan ade"at dapat beraibat ematian dan esaitan
dari ibu. Keterlambatan dalam diagnosis) rujuan dan transportasi aan menambah anga
ematian dari ibu dan janin.
5

-ola gambaran .T S!an pada =4 pasien era!unan ehamilan di RS dr Sutomo pada
ahir tahun =&&2) 1&+ menunjuan tampa adanya edema ota. Keadaan ini aan
mempengaruhi pola piir untu menanganan pasien dari rujuan tersebut. Fasilitas rumah
sait yang memadai merupaan tumpuan dari penanganan untu mengurangi anga esaitan
dan ematian.
%4

Di RS dr Sutomo penanganan pasien hamil dengan gejala era!unan ehamilan
dengan ga"at napas yang datang di ruang Resusitasi 'RD pada tahun =&&5 yang dilauan
pembedahan .aesar untu mengahiri ehamilannya) ditangani se!ara terpadu dan dengan
diberian napas buatan sebelum) selama dan sesudah pembedahan) eberhasilannya pada
penanganan ibu men!apai 15)55+.
%(

Ringkasan
Doter Spesialis Anestesiologi A Reanimasi yang dididi untu melauan tindaan
anestesi) penanganan ga"at darurat ditujuan untu memperbaii pelayanan esehatan
sehingga anga esaitan dan ematian menurun. Apabila pasien obstetri yang terdiri dari ibu
dan janin/bayi terjadi penyulit) untu mengatasi ega"atan) diperluan pengalaman se!ara
bersama untu menangani pasien tersebut dengan seja"at yang terait dengan ehamilan)
harus dirintis seja a"al. -enentuan tindaan obstetri aan berpengaruh terhadap bidang lain
misalnya anestesiologi) ardiologi) pediatri dan penyait dalam ataupun pembedahan. Kerja
10
sama yang serasi) selaras dan seimbang dapat mengurangi anga ematian dan esaitan dari
ibu dan bayi. Kerja sama yang dilauan dalam penanganan pasien yang bermasalah aan
mendapatan hasil yang lebih bai. Saat pembedahan .aesar seorang anestesiologist selalu
telah ada ditempat ejadian pada saat bayi lahir sehingga bayi yang lahir yang terjadi as,isia
harus mendapat pertolongan yang masimal dan dengan dibantu oleh sumberdaya manusia
yang trampil untu melauan resusitasi bayi sehingga diharapan hasilnya aan masimal.

$aftar pustaka
%. Donald .aton. =&&*. 8istory o, >bstetri! Anesthesia. 'n .hestnut D8 3ed6. >bstetri!
Anesthesia -rin!iples and -ra!ti!e
5rd
. -hiladephia 9lse#ierMosby) pp 5$%%
=. Koeshartono. =&&2. Anestesiologi dan Reanimasi Membina Kedoteran @a"at
Darurat dan Membina Masyaraat Mandiri Mengatasi /en!ana. -idato -enguhan
@uru /esar 1 September =&&2
5. Sai,udin A/. =&&4. Upaya Sa,e Motherhood and Maing -regnan!y Sa,er. Diutip
dari Martaadisubrata D 3ed6. /unga Rampai >bstetri dan @ineologi Sosial) 0aarta
G/-$S-.) hal ==%$=*=.
*. .hang A/. =&&*. -hysiologi! .hanges o, -regnan!y. 'nB .hestnut D8 3ed6. >bstetri!
Anesthesia -rin!iples and -ra!ti!e
5rd
. -hiladephia 9lse#ier Mosby) pp %4$5(
4. /oni!a 00 and M!Donald 0S. %;;& The -ain o, .hildbirth. 'nB /oni!a 00 3ed6 The
Management o, -ain =
nd
. -ennsyl#ania Dea A Febiger) pp %5%5$%5**.
(. Sunatrio S. =&&&. 'nhalation Agent ,or Dabour. 'nB /irnba!h D0 3ed6 Te?tboos o,
>bstetri! Anesthesia. -ennsyl#ania .hur!hill Di#ingstone pp ==;$=5(
2. -olley DS) @losten /. =&&* 9pidural and Spinal Analgesia/Anesthesia. 'nB .hestnut
D8 3ed6 >bstetri! Anesthesia -rin!iples and -ra!ti!e 5
rd
. -hiladephia 9lse#ier Mosby)
pp 5=4$5*=
1. -aull 0. =&&&. 9pidural Analgesia ,or Dabor. 'nB /irnba!h D0 3ed6 Te?tboos o,
>bstetri! Anesthesia. -ennsyl#ania .hur!hill Di#ingstone pp %*4$%4(
;. Du!as :) Gentis S) Kinsella SM) 8old!ro,t A) May A) Wee M. =&&&. :e" grading
system ,or urgen!y o, !aesarean se!tion. 0ournal o, the royal so!iety o, medi!ine) ;5B
5*($54&
%&. /iribo MA. =&&&. @eneral Anesthesia ,or .aesarean Se!tion. 'nB /irnba!h D0 3ed6
Te?tboos o, >bstetri! Anesthesia. -ennsyl#ania .hur!hill Di#ingstone pp =5;$=**
11
%%. Rout ... =&&&. Regional Anesthesi ,or .aesarean Se!tion. 'nB /irnba!h D0 3ed6
Te?tboos o, >bstetri! Anesthesia. -ennsyl#ania .hur!hill Di#ingstone pp =*4$=((
%=. Ku!Eo"si KM) Reisner DS) Din D. =&&*. Anesthesia ,or .aesarean Se!tion. 'nB
.hestnut D8 3ed6 >bstetri! Anesthesia -rin!iples and -ra!ti!e 5
rd
. -hiladephia
9lse#ier Mosby) pp *=%$**
%5. Au!ott SW) Hu!erman RD. =&&*. :eonatal Assessment and Resus!itation. 'nB
.hestnut D8 3ed6 >bstetri! Anesthesia -rin!iples and -ra!ti!e 5
rd
. -hiladephia
9lse#ier Mosby) pp %==$%*2
%*. Wahjoeningsih S. =&&2 Anesthesia Metods on the .aesarean Se!tion ,or Foetal
Distress. Malaysian 0ournal o, Medi!al S!ien!es) 7ol.%*) :o =) 0uly =&&23*5$*16
%4. Diana) Rahardjo 9. =&&1 Korelasi antara elainan .T S!an epala dengan mani,estasi
linis pasien pre$elampsia$elampsia. 4
th
'nternasional Anual Meeting o, 'S>A$
'SRA =&&1
%(. Wahjoeningsih S. =&&4. Management o, perioperati#e pulmonary edema in patient
"ith pre$e!lampsia/e!lampsia undergoing .$se!tion. Folia Medi!a 'ndonesiana 7ol.
*% :o. = April I 0une =&&4

You might also like