You are on page 1of 103

BAB.

I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Dalam modul ini Anda akan mempelajari tentang rumus-rumus teknik dasar
yang dipakai pada teknik elektronika seperti rumus hukum Ohm yang
digunakan untuk menghitung daya, tegangan, arus dan resistansi. Rumus
untuk menghitung frekuensi, lamda dan daya. Konversi bilangan biner,
desimal, oktal dan hexa desimal serta penggunaan aljabar boole. erakhir
penggunaan rumus dedibels untuk menghitung level dan daya sinyal Audio .
!odul ini mempunyai keterkaitan erat dengan modul lain, seperti teori
kelistrikan, modul yang membahas konsep dasar penggunaan alat ukur listrik
dan elektronika, serta modul rangkaian elektronika dasar. Adapun hasil
belajar yang akan di"apai setelah menguasai modul ini, peserta diklat
diharapkan dapat memahami rumus-rumus yang dipakai pada teknik
elektronika baik se"ara teori maupun praktik.
B. Prasyarat
Dalam mempelajari modul ini anda harus sudah mengerti dalam hal
penggunaan alat ukur listrik dan elektonik seperti alat ukur !ultimeter
Analog, Osiloskop, Function Generator, Decibels meter dan #rekuensi meter
yang berfungsi untuk membuktikan hasil ukur yang dihitung menggunakan
rumus-rumus elektronika se"ara matematika.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
$. %elajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan "ermat dan
teliti. Karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang
sedang Anda pelajari dengan modul-modul yang lain.
!odul &'KA-!R.(!.))$.A $

*. Kerjakan soal-soal dalam "ek kemampuan untuk mengukur sampai
sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki.
3. Apabila Anda dalam mengerjakan soal "ek kemampuan mendapat nilai
+,)), maka Anda dapat langsung mempelajari modul ini. etapi apabila
Anda mendapat nilai ,+,)), maka Anda harus mengerjakan soal "ek
kemampuan lagi sampai mendapat nilai +,)). %erhatikan langkah-
langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar untuk
mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan.
-. %ahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam
penguasaan suatu pekerjaan dengan memba"a se"ara teliti. Kemudian
kerjakan soal-soal evaluasi sebagai sarana latihan.
.. (ntuk menja/ab tes formatif usahakan memberi ja/aban yang singkat,
jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari
modul ini.
0. 1ila terdapat penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan
bilamana perlu konsultasikan hasil tersebut pada guru2pembimbing.
+. 3atatlah kesulitan yang Anda dapatkan dalam modul ini untuk
ditanyakan pada guru2pembimbing pada saat kegiatan tatap muka.
1a"alah referensi lainnya yang berhubungan dengan materi modul agar
Anda mendapatkan tambahan pengetahuan.
D. Tujuan Akir
4etelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat5
!enuliskan rumus hukum Ohm
!enghitung besarnya panjang gelombang suatu sinyal sinus
!enghitung frekuensi resonansi dari induktor dan kondensator yang
disambung seri maupun parallel
!engkonversi bilangan-bilangan yang dipakai pada teknik digital
!enerapkan rumus-rumus aljabar 1oolean pada rangkaian digital
!enggunakan rumus decibel untuk menghitung penguatan daya dan
tegangan suatu Amplifier
!odul &'KA-!R.(!.))$.A *
E. !o"petensi
KO!%&&647 5 !enguasai eori Dasar &lektronika
KOD& 5 &'KA-!R.(!.))$.A
D(RA47 %&!&'A8ARA6 5 $)) 8am 9 -. menit
'&:&' KO!%&&647 K(637
A 1 3 D & # ;
* $ * $ * * *
KO6D747 K76&R8A
(njuk kerja ini bisa diperlihatkan setiap saat karena merupakan keterampilan kognitif yang berisi /a/asan keilmuan
dari orang yang bersangkutan. 6amun apabila diinginkan untuk melihat kompetensi ini, sebaiknya tersedia hal berikut
$. Alat bantu presentasi yang "ukup 5 white board, O<%, atau papan tulis dan kapur
*. 'iteratur yang memadai agar bisa dilihat juga kemampuan memba"a literatur
=. <arus dipastikan bah/a yang bersangkutan telah menempuh semua sub-kompetensi diatas
#UB !$MPETEN#I !%ITE%IA !INE%&A LIN'!UP BELA&A%
MATE%I P$!$! PEMELA&A%AN
#I!AP PEN'ETAHUAN !ETE%AMPILAN
$. !atematika
eknik Dasar dan
umusnya
$.$ Didemokan bagaimana rumusan hukum Ohm
digunakan dalam menghitung daya, tegangan,
arus dan resistansi pada suatu rangkaian
$.* Disebutkan beberapa rumus matematika lain yang
umum digunakan dalam elektronika
$.= %erhitungan frekuensi, lamda dan daya diemokan
$.- Konversi bilangan biner, desimal dan hexa
didemokan
$.. Dijelaskan tentang aljabar 1oole dan bagaimana
kegunaannya dalam rangkaian digital
$.0 Diterangkan tentang Decibels dan ditunjukkan
alasan kenapa dipakai d1 untuk menyatakan level
sinyal dan daya dalam perhitungan-perhitungan
elektro
$.+ Didemokan bagaimana gambar bisa digunakan
dalam mendemokan fungsi-fungsi elektronika
!atematika
teknik
ekun,
teliti, kritis
memahami
dasar dan
rumus
matematika
!atematika
teknik >rumus
umum
matematika
dalam
elektronika?
%erhitungan
#rekuensi, lamda
dan daya
Aljabar
1oole
Konversi
bilangan
Decibels
#ungsi linier
dan non linier
!enghitu
ng-#rekuensi,
lamda dan daya
!enggun
akan Aljabar
1oole
!engkon
versi bilangan
Decibels
!embuat
fungsi-fungsi
elektronika
!odul &'KA-!R.(!.))$.A =
(. Cek !e"a"puan
(ntuk menge"ek kemampuan Anda sebelum mempelajari modul ini,
kerjakanlah soal-soal diba/ah ini dengan memberi tanda @)A >"entang? pada
kolom Bisa jika Anda bisa mengerjakan soal itu atau tanda @)A pada kolom
Tidak jika Anda tidak bisa mengerjakan soal itu.
No. #oal Cek !e"a"puan
Pernyataan
#is*a
Penilaian
Pe"+i"+ing
Bisa Tidak Bisa Tidak
$.
Apakah anda bisa menggunakan
Osiloskop untuk mengukur
amplitudo sinyal sinus
*.
Apakah anda bisa menggunakan
Osiloskop untuk mengukur
frekuensi sinyal sinus
=.
Apakah anda bisa menggunakan
Function Generator untuk meng-
hasilkan sinyal sinus berfrekuensi
$))) <B
-.
Apakah anda bisa menggunakan
#rekuensi meter untuk mengukur
frekuensi sinyal sinus $))) <B
.. Apakah anda bisa menuliskan
rumus hukum Ohm
0.
Apakah anda bisa menuliskan
rumus untuk menghitung reaktansi
kapasitip
+.
Apakah anda bisa menuliskan
rumus untuk menghitung reaktansi
induktip
C.
Apakah anda bisa menuliskan
rumus untuk menghitung frekuensi
resonansi
D.
Apakah anda bisa menuliskan
rumus untuk menghitung
penguatan tegangan sebuah
Amplifier dalam satuan d1
$).
Apakah anda bisa mengkonfersi
bilangan biner >$$)$$?* menjadi
bilangan dasar >........ ?$)
Penilaian Pe"+i"+ing,
!odul &'KA-!R.(!.))$.A -

1erdasarkan pengamatan langsung dan mengoreksi soal-soal yang
dikerjakan, maka 4is/a tersebut mendapatkan nilai5
NILAI
Para-
Angka Huru-

Keterangan5 1atas lulus minimal harus mendapat nilai +,))
!esi"pulan,
1erdasarkan perolehan nilai "ek kemampuan diatas, maka 4is/a tersebut
dapat.+elu" dapatE? mempelajari dan mengerjakan modul ini.
................., .................. *))
%embimbing
------------------
E? 3oret salah satu
!odul &'KA-!R.(!.))$.A .



BAB. II
PEMELA&A%AN
A. %en/ana Belajar Peserta Diklat
Kompetensi 5 !enguasai eori Dasar &lektronika
4ub Kompetensi 5 !atematika eknik Dasar dan Rumusnya
&enis !egiatan Tanggal 0aktu
Te"pat
Belajar
Alasan
Peru+aan
Tanda
Tangan
'uru
$.!embuktikan
rumus hukum
ohm
- mengukur
arus D3,
tegangan D3,
dan daya
C x -. menit
F =0) menit
>0 jam?
*.!engkonversi
sistem-sistem
bilangan
desimal, biner,
oktal, dan
hexadesimal
$0 x -. menit
F +*) menit
>$* jam?
!odul &'KA-!R.(!.))$.A 0



=.!engukur
penguatan
tegangan
sebuah penguat
audio dalam
satuan d1
$0 x -. menit
F +*) menit
>$* jam?
!odul &'KA-!R.(!.))$.A +



B. !egiatan Belajar
!egiatan Belajar 1.
a. Tujuan !egiatan Pe"elajaran
4etelah mempelajari kegiatan belajar $, diharapkan Anda dapat5
$. !enuliskan rumus hukum Ohm
*. !enghitung besarnya arus yang mengalir dalam rangkaian resistor
=. !enuliskan pengertian arus D3
-. !enuliskan pengertian arus A3
.. !enggambarkan bentuk arus A3 sinus
0. !enuliskan pengertian frekuensi
+. !enghitung besarnya /aktu getar satu gelombang sinus jika frekuensinya
diketahui
C. !enghitung panjang gelombang dari gelombang sinus jika frekuensinya
diketahui
D. !enghitung besarnya tegangan efektip, tegangan maksimum dan
tegangan rata-rata jika tegangan pun"ak-kepun"aknya diketahui
$). !engitung nilai reaktansi induktip >G'? sebuah induktor
$$. !engitung nilai reaktansi kapasitip >G3? sebuah kondensator
$*. !enghitung frekuensi resonansi dari sebuah kondensator dan induktor
yang diseri

+. Uraian Materi
1. Huku" $"
!odul &'KA-!R.(!.))$.A C



Kalau antara dua kutub positip dan kutub negatip dari sebuah sumber
tegangan kita hubungkan dengan sepotong ka/at penghantar, maka
akan mengalir arus listrik dari kutub positip ke kutub negatip. Arus ini
mendapat hambatan dalam penghantar itu. Dari peristi/a di atas dapat
diketahui bah/a ada hubungan antara arus yang mengalir dalam
hambatan ka/at dan adanya sumber tegangan. 1esarnya arus listrik
yang mengalir tergantung dari besarnya hambatan ka/at. 4emakin besar
hambatan ka/at, maka semakin ke"il arus yang mengalir. Apabila
sumber listrik bertegangan $ volt dihubungkan dengan hambatan sebesar
$ Ohm, maka arus yang mengalir sebesar $ amper.

;ambar $-$. egangan $ : mengalirkan arus $ A dalam hambatan $ Ohm
Dalam penyelidikannya ;eorge 4imon Ohm >ahli ilmu fisika dari 8erman?
menemukan bah/a arus listrik yang mengalir dalam hambatan akan
bertambah besar jika tegangan dinaikkan, sementara nilai hambatannya
tetap. Dari uraian diatas dapat dituliskan rumus hukum Ohm, yaitu5
dimana5 ( F tegangan dalam satuan volt
7 F arus dalam satuan amper
R F hambatan dalam satuan Ohm
!odul &'KA-!R.(!.))$.A D



U 2 I 3 %
3ontoh $5
4ebuah a""u $* volt dihubungkan dengan sebuah lampu yang
mempunyai hambatan *- ohm. 1erapakah arus yang mengalir didalam
lampu.
( $*
8a/ab5 ( F 7 x R 7 F -------- 7 F ---------- F ),. A
R *-
!odul &'KA-!R.(!.))$.A $)



3ontoh *5
4ebuah hambatan $* Ohm dihubungkan pada jepit-jepit accu, ternyata
arus yang mengalir ),. amper. 1erapakah besarnya tegangan accu
tersebutH
8a/ab5 ( F 7 x R ( F ),. x $* ( F 0 :olt
3ontoh =5
4ebuah accu *- volt dihubungkan dengan sebuah lampu, ternyata arus
yang mengalir ),. amper. 1erapakah besarnya resistansi lampu
tersebutH
( *-
8a/ab5 ( F 7 x R R F ------ R F -------- F -C Ohm
7 ),.

4. Energi yang di"asukkan kedala" a"+atan
1ila kita hubungkan sebuah battery pada sebuah hambatan, maka
hambatan itu menjadi panas karena adanya arus listrik yang mengalir.
&nergi yang dimasukkan dalam hambatan itu sebanding dengan
besarnya arus yang mengalir, sebanding dengan besarnya tegangan
listrik yang dipasangkan dan sebanding dengan /aktu yang digunakan.
&nergi diberi simbol dengan huruf I.
Rumus energi5
0 2 U 3 I 3 t
Dimana5 I5 energi dalam satuan 8oule >8?
(5 tegangan dalam satuan volt
!odul &'KA-!R.(!.))$.A $$



75 arus dalam satuan amper
t5 /aktu dalam satuan detik
!odul &'KA-!R.(!.))$.A $*



3ontoh5
4ebuah accu $* volt setiap detik mengalirkan arus . amper. <itunglah
besarnya energi yang dikeluarkan oleh accu tersebut tiap detiknya.
8a/ab5 I F ( x 7 x t I F $* x . x $ I F 0) 8oule
Daya listrik yang dimasukkan dalam sebuah hambatan sama dengan
energi yang dikeluarkan tiap detik. Daya diberi simbol huruf % dan dalam
satuan joule2detik.
I ( x 7 x t
% F ----- % F -------------- P 2 U 3 I
t t
8ika ( F 7 x R maka % F 7 x R x 7 P 2 I
4
3 %
( ( U
4
8ika 7 F ------ maka % F ( x ------ P 2 55555
R R %
dimana5 % F daya dalam satuan /att
R F hambatan dalam satuan ohm
3ontoh5 %ada hambatan $) Kilo ohm, terdapat tegangan $* volt.
<itunglah daya yang dimasukkan dalam hambatan tersebut.
8a/ab5
(
*
$*
*
% F ----- % F -------- % F ),)$-- /att
R $))))
6. Arus #eara
!odul &'KA-!R.(!.))$.A $=



8ika hambatan disambungkan kepada battery, maka aruspun mengalir
pada hambatan itu. Arus itu akan keluar dari kutub positip battery dan
kembali kekutub negatip battery. Arah arus dan besarnya arus yang
mengalir akan tetap setiap /aktu selama hubungan ke battery belum
diputus. Arus sema"am ini dinamai arus searah atau arus rata >Direct
Current, D3?. 8ika kita gambarkan dalam grafik, arus searah akan terlihat
seperti gambar $-* diba/ah ini.
;ambar $-*. ;rafik arus rata. 4etiap saat kuat arus tetap
sama besar >konstan?
%ada gambar itu sumbu horiontal melukiskan /aktu >t? dalam detik,
sedangkan sumbu vertikal melukiskan harga-harga arus atau tegangan
dalam satuan amper atau volt. %ada setiap saat antara t F ) sampai t
.
besarnya arus atau tegangan tidaklah berubah.
7. Arus +olak5+alik
;ambar $-= diba/ah ini memperlihatkan sirkit arus yang bukan arus rata.
Kutub-kutub sumber arus se"ara terus menerus bertukar-tukar
polaritasnya. %ada suatu saat terminal atas sumber arus adalah positip
!odul &'KA-!R.(!.))$.A $-



>sementara terminal ba/ahnya negatip?, maka arus mengalir keluar dari
kutub atas, le/at beban dari A ke 1.
;ambar $-=. 4irkit arus bolak balik
%ada saat berikutnya sumber arus bertukar polaritas, yaitu terminal atas
berubah menjadi negatip sedangkan terminal ba/ah berubah menjadi
positip. Dengan demikian aliran arus bertukar arah, keluar dari kutub
ba/ah le/at beban dari 1 ke A dan masuk ke sumber di kutub atas. 4aat
berikutnya kutub-kutub bertukar polaritas lagi, sehingga berakibat aruspun
bertukar arah lagi dari A ke 1, demikian terus menerus. Arus yang
mengalir dengan selalu berbolak-balik arah dinamai arus bolak balik. 8ika
arus bolak balik kita gambarkan dalam grafik, maka akan terlihat seperti
gambar $-- diba/ah ini.
;ambar $--. ;rafik yang melukikan arus bolak-balik
>A? Arus mengalir dari A ke 1
>1? Arus mengalir dari 1 ke A
!odul &'KA-!R.(!.))$.A $.



Kalau grafik >A? dan grafik >1? dijadikan dalam satu gambar grafik, maka
akan terlihat seperti gambar diba/ah ini.
;ambar $-.. ;ambar grafik arus bolak-balik
Arah arus dari A ke 1 disebut arah positip dan dilukiskan diatas sumbu
horisontal. Arah arus dari 1 ke A disebut arah negatip dan dilukiskan
diba/ah sumbu horisontal.
8. (rekuensi
Arus bolak balik akan selalu bertukar arah sepanjang /aktu selama
sumber arus itu difungsikan. Ke"epatan arah arus berbolak-balik dalam
satu detiknya dinamakan frekuensi. 8aringan listrik %'6 kita mengandung
arus yang dalam /aktu satu detiknya berbolak-balik sebanyak .) kali,
maka frekuensi arus listrik %'6 itu adalah getar2detik >.) cycles per
second?. 4atuan frekuensi adalah <ertB yang umum disingkat <B. 8adi
jaringan listrik %'6 adalah berfrekuensi .) <B.
$ K<B >Kilo <ertB? F $ ))) <B
$ !<B >!ega <ertB? F $ ))) K<B F $ ))) ))) <B
!odul &'KA-!R.(!.))$.A $0




9. 0aktu getar :perioda;
'ama /aktu yang digunakan untuk melangsungkan satu getar disebut
/aktu getar atau perioda dan diberi simbol dengan huruf dalam satuan
detik.
1
T 2 555555 dimana5 F /aktu getar dalam satuan detik
-
f F frekuensi dalam satuan <B
3ontoh5 <itunglah besarnya /aktu getar untuk frekuensi sinyal suara
$))) <B.
8a/ab5
$ $
F -------- F ---------- F ),))$ detik
# $)))
<. Panjang 'elo"+ang
%anjang gelombang arus bolak-balik dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut5
6== ===
2 5555555555555 dimana5 >lamda? F panjang gelombang dalam
- :!H>; satuan meter
f F frekuensi dalam satuan <ertB
3ontoh5 4ebuah osilator mengeluarkan tegangan bolak-balik dengan
frekuensi =)) K<B. <itunglah panjang gelombangnya.
8a/ab5
!odul &'KA-!R.(!.))$.A $+



=)) ))) =)) )))
F ------------- F ----------- -- F $))) meter
f >K<B? =))
?. Harga e-ekti-
<arga efektif atau sering juga disebut nilai efektip dari arus bolak balik
ialah arus yang sesungguhnya, yaitu arus yang mempunyai nilai yang
sama dengan arus searah yang menghasilkan suatu usaha2energi listrik.
Arus efektif dapat dihitung dengan menggunakan rumus5
$
7
eff
F ------- x 7
maks
I
e--
2 =@<=< 3 I
"aks
*
Dengan menggunakan "ara yang sama, harga efektip untuk tegangan
bolak-balik, berlaku juga5
U
e--
2 =@<=< 3 U
"aks
3ontoh5 egangan jala-jala %'6 yang terukur adalah **) volt, itu
merupakan tegangan efektif, maka besarnya tegangan maksimumnya
adalah5
(
eff
F ),+)+ x (
maks
**) F ),+)+ x (
maks
**)
(
maks
F ------------ (
maks
F =$$,$+ volt
),+)+
!odul &'KA-!R.(!.))$.A $C



A. Harga rata5rata
<arga rata-rata sering juga disebut nilai rata-rata. (ntuk men"apai harga
rata-rata dalam arus dan tegangan bolak-balik diambilkan dari arus atau
tegangan dengan batas setengah gelombang. Arus rata-rata dapat di"ari
dengan rumus5
* *
7
r
F ------ x 7
maks
7
r
F

------ x 7
maks
I
r
2 =@96 3 I
"aks
=,$-
Dengan "ara yang sama didapatkan pula untuk tegangan5
U
r
2 =@96 3 U
"aks
3ontoh5 egangan jala-jala %'6 yang terukur adalah **) volt, itu
merupakan tegangan efektif, maka besarnya tegangan rata-ratanya
adalah5
**)
(
r
F ),0= x (
maks
(
r
F ),0= x -------- (
r
F ),0= G =$$,$+ volt
),+)+
(
r
F $D0,)- volt
1=. Arus +olak5+alik yang "engalir pada a"+atan
4ebuah hambatan R dihubungkan pada tegangan bolak-balik (, arus
yang mengalir pada suatu saat i F e2R dan kalau tegangan dinyatakan
dengan e F &m sin t, maka arus dapat dinyatakan dengan5
&m sin t
i F --------------- i F 7m sin t
!odul &'KA-!R.(!.))$.A $D



R
<al ini menyatakan pada hambatan R arus sefase dengan
tegangannya.

!odul &'KA-!R.(!.))$.A *)



;ambar $-0. %ada hambatan R, arus sefase dengan tegangannya
11. Arus +olak5+alik yang "engalir pada lilitan
4ebuah lilitan atau induktor mempunyai induksi ' dihubungkan pada
tegangan bolak-balik (, maka mengalirlah arus dalam induktor tersebut
yang besarnya i F 7m sin t. !enurut hukum induksi didalam induktor
akan timbul ggl induksi. egangan ( yang disediakan harus dapat
mengimbangi tegangan yang dibangkitkan sehingga arus dapat
mengalir. %ada induktor murni yang tidak mempunyai nilai resistansi
>Ohm?, arus yang mengalir mengikuti tegangan dengan geseran fasa
D)
o
.
e
'
F 7m ' sin >t-D)
o
?
;ambar $-+. %ada induktor tegangan mendahului arus D)
o
!odul &'KA-!R.(!.))$.A *$



4esuai dengan hukum Ohm, maka ' disebut hambatan induktip atau
induktansi yang dinyatakan dengan simbol G
'
dalam satuan Ohm,
sedangkan ' dinyatakan dalam satuan Henry.
8adi5
G
'
F ' B
L
2 4 - L
Dimana5 G
'
F reaktansi induktip dalam ohm
F =,$-
f F frekuensi dalam <ertB
' F induktansi dalam Henry
6ilai G
'
sangat tergantung pada besarnya frekuensi, semakin besar nilai
frekuensi, semakin besar pula nilai G
'.
3ontoh5 4ebuah induktor dengan nilai induktansi $)) < dipasang pada
sumber tegangan bolak-balik yang berfrekuensi $ !<B. <itunglah
besarnya reaktansi induktipnya >G
'
?.
8a/ab5 G
'
F * f ' G
'
F *. =,$-. $)))))). $)).$)
-0
G
'
F 0,*C. $)) G
'
F 0*C Ohm
14. Arus +olak5+alik yang "engalir pada kondensator
4ebuah kondensator 3 dihubungkan pada tegangan bolak-balik (,
tegangan ini dinyatakan dengan &m sin t. %ada kondensator arus yang
mengalir mendahului tegangan yang disediakan dengan geseran fasa
D)
o
.

!odul &'KA-!R.(!.))$.A **



;ambar $-C. %ada kapasitor arus mendahului tegangan D)
o
(ntuk harga efektip5
$
( F -------
3
harga $23 disebut hambatan kapasitip dan diberi simbol G" dalam
satuan ohm.
$ 1
G" F -------- B/ 2 5555555555
3 4 - C
dimana5 G" F reaktansi kapasitip dalam ohm
F =,$-
f F frekuensi dalam <ertB
3 F kapasitansi dalam farad
3ontoh5 4ebuah kondensator dengan nilai kapasitansi $)) n# dipasang
pada sumber tegangan bolak-balik yang berfrekuensi $ !<B. <itunglah
besarnya reaktansi kapasitipnya >G
3
?
8a/ab5
$ $
!odul &'KA-!R.(!.))$.A *=



G" F ----------- G" F ---------------------------------
* f 3 *. =,$-. $)))))). $)).$)
-D
$ $)
$
G" F ------------- G" F -----------G" F $,.D Ohm
0,*C.$)
-$
0,*C
16. %esonansi Deret
7nduktor dan kapasitor yang disambung se"ara deret kemudian
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik akan terjadi
resonansi. Resonansi akan terjadi jika reaktansi induktip >G
'
? sama
dengan reaktansi kapasitip >G
3
?. 8adi saat resonansi G
'
F

G
3
atau saat
resonansi5
$ $ $
* f ' F ---------- f
*
F ----------- f F -------------
* f 3 -
*
' 3 -
*
' 3
!odul &'KA-!R.(!.))$.A *-



1
- 2 55555555555 dimana5 f F frekuensi resonansi dalam <B
4 L C F =,$-
' F induktansi dalam Henry ><?
3 F kapasitansi dalam #arad >#?
Dalam keadaan resonansi tegangan induktor F tegangan kondensator
>(
'
F (
3
?.
(
'
F 7 x G
'
dan (
3
F 7 x G
3
harga 7 F (2R
( G
'
(
'
F ----- x G
'
(
'
F ----- x (
R R
( G
3
(
3
F ----- x G
3
(
3
F ----- x (
R R
%erbandingan reaktansi dengan tahanan murni disebut faktor kualitas
atau faktor selektivitas disingkat dengan huruf J.
G
'
G
3
B
L
J F ----- F ------ C 2 5555555
R R B
C
3ontoh5 4ebuah induktor $)) < dirangkai seri dengan sebuah
kondensator $)) p#. <itunglah resonansinya jika dipasang pada sumber
tegangan bolak-balik.
8a/ab5
$ $
fr F ------------- fr F ----------------------------------
* ' 3 *.=,$- $)).$)
-0
.$)).$)
-D
$ $
!odul &'KA-!R.(!.))$.A *.



fr F ------------------------- fr F -----------------------
0,*C.$)) $).$)
-$0
0*C.=,$0.$)
-C
$)
C
fr F ----------- fr F .)=.. <B F .),=.. K<B
$DC.,D
17. %esonansi &ajar
Resonansi jajar disebut juga resonansi antitegangan. ujuan dari
resonansi jajar ialah untuk mendapatkan arus yang seke"il mungkin
pada batas frekuensi yang dibutuhkan >tertentu?. 4e"ara teori resonansi
jajar dapat ditinjau dari beberapa segi5
$. 7nduktor murni >bebas dari tahanan? dan kondensator murni
*. 7nduktor mempunyai tahanan dan kondensator murni
=. 7nduktor dan kondensator kedua-duanya tidak bebas dari tahanan
Resonansi jajar induktor dan kondensator yang bebas dari hambatan
untuk mendapatkan resonansi jajar arus pada induktor harus sama
dengan arus pada kondensator.
;ambar $-C. Arus induktor sama dengan arus kondensator
!odul &'KA-!R.(!.))$.A *0



( (
7
'
F 73 7
'
F ------ 73 F -------
G
'
G
3
%ada hubungan jajar tegangan induktor sama dengan tegangan
kondensator, maka G
'
F G
3.
$ $ $
8adi 5 * f ' F ------------ f
*
F ------------- f F ------------
* f 3 *
*

*
' 3 * ' 3
!odul &'KA-!R.(!.))$.A *+



Dalam persamaan ini karena frekuensinya adalah frekuensi dalam
keadaan resonansi, maka disebut frekuensi resonansi disingkat f
r.
1
-
r
2 555555555555 dimana5 fr F frekuensi resonansi dalam <B
4 L C F =,$-
' F induktansi dalam Henry
3 F kapasitansi alam #arad
Rumus diatas adalah sama dengan rumus pada resonansi deret.
/. %angku"an
$. !enurut hukum Ohm besar arus yang mengalir akan sebesar $ amper
jika tegangan sumber adalah $ volt dan hambatan yang terpasang $
Ohm.
*. Rumus hukum Ohm5 ( F 7 x R
( (
7 F ------ R F ------
R 7

=. Daya listrik dihitung dengan rumus5 % F ( x 7

(
*
% F ------ % F 7
*
x R
R
-. Rumus energi5
0 2 U 3 I 3 t
Dimana5 I5 energi dalam satuan 8oule >8?
!odul &'KA-!R.(!.))$.A *C



(5 tegangan dalam satuan volt
75 arus dalam satuan amper
t5 /aktu dalam satuan detik
.. Arus bolak balik akan selalu bertukar arah sepanjang /aktu
selama sumber arus itu difungsikan. Ke"epatan arah arus berbolak-balik
dalam satu detiknya dinamakan frekuensi.
0. 'ama /aktu yang digunakan untuk melangsungkan satu getar
disebut /aktu getar atau perioda dan diberi simbol dengan huruf dalam
satuan detik.
1
T 2 555555 dimana5 F /aktu getar dalam satuan detik
- f F frekuensi dalam satuan <B
+. %anjang gelombang arus bolak-balik dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut5
6== ===
2 5555555555555 dimana5 >lamda? F panjang gelombang dalam
- :!H>; satuan meter
f F frekuensi dalam satuan <ertB
C. <arga efektif atau sering juga disebut nilai efektip dari arus
bolak balik ialah arus yang sesungguhnya, yaitu arus yang mempunyai
nilai yang sama dengan rarus searah yang menghasilkan suatu
!odul &'KA-!R.(!.))$.A *D



usaha2energi listrik. Arus efektif dapat dihitung dengan menggunakan
rumus5
$
7
eff
F ------- x 7
maks
I
e--
2 =@<=< 3 I
"aks
*
egangan efektif dari tegangan bolak-balik dapat di"ari dengan
rumus5 U
e--
2 =@<=< 3 U
"aks

D. Arus rata-rata dari arus bolak-balik dapat di"ari dengan rumus5
* *
7
r
F ------ x 7
maks
7
r
F

------ x 7
maks
I
r
2 =@96 3 I
"aks
=,$-
!odul &'KA-!R.(!.))$.A =)



$). egangan rata-rata dari arus bolak-balik dapat di"ari dengan
rumus5
U
r
2 =@96 3 U
"aks
$$. Arus bolak-balik yang mengalir pada hambatan akan sefasa
dengan tegangannya.
$*. Arus bolak-balik yang mengalir pada sebuah induktor akan
tertinggal D)K terhadap tegangannya. Arus bolak-balik yang mengalir
pada sebuah induktor akan menghasilkan nilai reaktansi induktif yang
disingkat G' dan dapat dihitung dengan rumus G' F * f '.
$=. Arus bolak-balik yang mengalir pada sebuah kondensator akan
menahului D)K terhadap tegangannya. Arus bolak-balik yang mengalir
pada sebuah kondensator akan menghasilkan nilai reaktansi kapasitip
yang disingkat G
3
dan dapat dihitung dengan rumus G
3
F $2>* f 3?.
$-. 7nduktor dan kapasitor yang disambung se"ara deret2seri maupun
jajar2parallel kemudian dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik
akan terjadi resonansi. Resonansi akan terjadi jika reaktansi induktip >G
'
?
sama dengan reaktansi kapasitip >G
3
?. #rekuensi resonansi dapat dihitung
dengan rumus5
fr F $2>* ' 3?
d. Tugas
!odul &'KA-!R.(!.))$.A =$



$. (kurlah besarnya arus yang mengalir pada hambatan $)) Ohm yang
dipasang pada accu yang tegangannya $* :olt. <itunglah daya yang ada
pada resistor tersebut.
*. (kurlah dengan volt meter A3 tegangan sekunder trafo daya **)
:2$* :. (bahlah tegangan hasil ukur kedalam satuan :pp, :p, :
rata-rata.
!odul &'KA-!R.(!.))$.A =*



e. Tes (or"ati-
$. <itunglah besarnya arus yang mengalir pada hambatan .)) Ohm
yang dipasang pada tegangan $) :olt.
*. <itunglah besarnya daya yang ada pada hambatan *. Ohm jika arus
yang mengalir * amper.
=. <itunglah /aktu yang digunakan untuk melangsungkan satu perioda
gelombang sinus yang berfrekuensi $))) <B.
-. <itunglah panjang gelombang dari sinyal sinus yang berfrekuensi $
!<B.
.. egangan bolak-balik yang terukur oleh voltmeter digital adalah $))
:olt. <itunglah tegangan rata-ratanya, tegangan pun"aknya dan
tegangan pun"ak-kepun"aknya.
0. 7nduktor $)) m< dipasang pada sinyal sinus berfrekuensi = !<B.
<itunglah besarnya reaktansi induktipnya.
+. Kondensator $) n# dipasang pada sinyal sinus berfrekuensi = !<B.
<itunglah besarnya reaktansi kapasitipnya.
C. Rangkaian penentu frekuensi sebuah osilator terdiri dari sebuah
induktor $) m< dan sebuah kondensator $) n# yang dipasang parallel.
<itunglah frekuensi resonansinya.
-. !un/i &a*a+an
$. 7 F (2R 7 F $)2.)) 7 F ),)* amper
*. % F 7
*
x R % F *
*
x *. % F $)) /att
=. F $2f F $2$))) F ),))$ 4
=)))))
!odul &'KA-!R.(!.))$.A ==



4. 2 55555555555 F =)) meter
$))
.. (
ef
F $)) volt (
ef
F ),+)+ x (
mak
$)) F ),+)+ x (
mak
(
mak
F $))2),+)+ (
mak
F $-$,-- :olt
(
r
F ),0= x (
mak
(
r
F ),0= x $-$,-- (
r
F CD,$)D :olt
(
pp
F

* x (
mak
(
pp
F

* x $-$,-- (
pp
F

*C*,CC :olt
6. G
'
F * f ' G
'
F * x =,$- x =.$)
0
x $))
-=
G
'
F $CC-))) Ohm
$ $
+. G" F ------------ G" F -------------------------------
* f 3 * x =,$- x =.$)
0
x $).$)
-D
$
G" F --------------------- G" F .,= Ohm
$C,C- x $)
-*
$ $
C. f F -------------- f F ----------------------------------------
* ' 3 * x =,$- x $).$)
-=
x $).$)
-D
$ $ $)
.
f F ------------------ f F ------------------ f F --------
0,*C x $)
-$)
0,*C x $)
-.
0,*C
f F $.D*=,.0 <B f F $.,D*=.0 K<B
g. Le"+ar !erja
&udul5 !engukur egangan 1olak-balik >A3?
Alat dan Baan,
$. !ultimeter analog F $ buah
!odul &'KA-!R.(!.))$.A =-



*. Osiloskop F $ buah
=. Kabel penyambung F se"ukupnya
-. rafo daya **) :2D : F $ buah
!esela"atan !erja,
$. 8angan meletakkan Ohm meter dan Osiloskop ditepi meja agar tidak
jatuh.
*. Dalam menggunakan meter kumparan putar >volt meter, amper
meter dan ohm meter? mulailah dari batas ukur terbesar.
=. 1a"alah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar
kegiatan belajar.
Langka kerja,
$. 4iapkan alat dan bahan yang digunakan.
*. 6yalakan osiloskop, kalibrasilah untuk vertikal dan horisontalnya.
<ubungkan probe osiloskop pada output rangkaian pre-amp.
=. <ubungkan trafo daya **) :2$* : pada jala-jala %'6 **) :.
-. (kurlah tegangan sekunder trafo $* : dengan menggunakan
multimeter. 3atat hasilnya.
.. (kurlah tegangan sekunder trafo $* : dengan menggunakan
Osiloskop. 3atat hasilnya.
0. Dari hasil ukur pada langkah - dan langkah . hitunglah besarnya
tegangan maksimum >(
mak
? dan tegangan rata-rata >(
r
?.
+. Kembalikan semua alat setelah selesai praktik.
C. 1uat laporan dan kesimpulan dari hasil praktik.
!odul &'KA-!R.(!.))$.A =.



!odul &'KA-!R.(!.))$.A =0



!egiatan Belajar 4.
a. Tujuan !egiatan Pe"elajaran
4etelah mempelajari kegiatan belajar *, diharapkan Anda dapat5
$. !erubah bilangan biner menjadi bilangan desimal
*. !erubah bilangan desimal menjadi bilangan biner
=. !erubah bilangan oktal menjadi bilangan desimal
-. !erubah bilangan desimal menjadi bilangan oktal
.. !erubah bilangan oktal menjadi bilangan biner
0. !erubah bilangan biner menjadi bilangan oktal
+. !erubah bilangan hexadesimal menjadi bilangan biner
C. !erubah bilangan biner menjadi bilangan hexadesimal
D. !erubah bilangan hexadesimal menjadi bilangan desimal
$). !enjumlahkan bilangan dasan
$$. !enjumlahkan bilangan biner
$*. !enjumlahkan bilangan oktal
$=. !enjumlahkan bilangan hexadesimal
$-. !engurangkan bilangan dasan
$.. !engurangkan bilangan biner
$0. !enuliskan <ukum 7dentitas untuk fungsi OR dan fungsi A6D dari
Aljabar 1oolean
$+. !enuliskan <ukum Demorgan dari Aljabar 1oolean
+. Uraian Materi
1. #iste" Bilangan
!odul &'KA-!R.(!.))$.A =+



%eralatan yang menggunakan system digital dalam operasinya berdasar
kepada perhitungan-perhitungan yang erat kaitannya dengan
penggunaan sistem bilangan.
Dalam rangkaian logika kita mengenal berma"am-ma"am bilangan yang
diantaranya adalah5
- 1ilangan Desimal
- 1ilangan 1iner
- 1ilangan Oktal
- 1ilangan <exadesimal
4. Bilangan Desi"al
%ada umumnya dalam kehidupan sehari-hari kita menggunakan sistem
bilangan desimal, yaitu bilangan yang terdiri dari angka-angka ), $, *, =,
-, ., 0, +, C, D.
Dari deretan angka-angka diatas maka setelah angka D akan terjadi
angka-angka yang lebih besar seperti $), $$, $*, $= dan seterusnya.
Angka-angka tersebut merupakan kombinasi dari angka ) sampai D.
Angka-angka ) sampai D ini dinamakan desimal digit, dimana harga-
harga dari desimal digit tersebut tergantung dari letak urutannya atau
yang disebut harga tempat. 8adi bilangan desimal mempunyai $) suku
angka atau disebut juga radik. Radik adalah banyaknya suku angka
atau digit yang dipergunakan dalam suatu sistim bilangan. Dengan
demikian maka RAD7G suatu sistem bilangan dapat ditentukan dengan
rumus R F n L $. Dimana R F Radik dan n F angka akhir dari sistem
bilangan.
!odul &'KA-!R.(!.))$.A =C



4etiap sistem bilangan mempunyai RAD7G yang berbeda seperti5
- 4istem bilangan 1iner mempunyai Radix F *
- 4istem bilangan Oktal mempunyai Radix F C
- 4istem bilangan Desimal mempunyai Radix F $)
- 4istem bilangan <exadesimal mempunyai Radix F $0
!odul &'KA-!R.(!.))$.A =D



6. Bilangan Biner
%erlu diketahui bah/a pada rangkaian digital atau rangkaian logika
sistem operasinya menggunakan prinsip adanya dua kondisi yang pasti
yaitu5
- 'ogika @$A atau @)A
- Ma atau idak
- High atau Low
- True >benar? atau False >salah?
- erang atau ;elap
Kondisi-kondisi tersebut dapat dilukiskan sebagai saklar yang sedang
menutup >on? dan saklar yang sedang terbuka >off?. !etode bilangan
yang sesuai dengan prinip kerja dari saklar tersebut adalah penerapan
bilangan biner atau dalam bahasa asingnya binary number. %ada
bilangan biner jumlah digitnya adalah dua yaitu @)A dan @$A, sedangkan
untuk sistim bilangan lainnya adalah seperti berikut ini5
- 1ilangan biner >* digit?5 ), $
- 1ilangan oktal >C digit?5 ), $, *, =, -, ., 0, +
- 1ilangan desimal >$) digit? 5 ), $, *, =, -, ., 0, +, C, D
- 1ilangan hexadesimal5 ), $, *, =, -, ., 0, +, C, D, A, 1, 3, D, &, #
4eperti sudah dijelaskan diatas bah/a bobot bilangan dari suatu sistim
bilangan tergantung dari letak susunan digitnya atau disebut juga harga
tempat.
!odul &'KA-!R.(!.))$.A -)



<arga tempat dari bilangan desimal adalah5
Dst. --------- $).))) $.))) $)) $) $
$)
n
--------- $)
-
$)
=
$)
*
$)
$
$
)
1erdasarkan harga tempat diatas, maka kita dapat menentukan bobot
bilangan dari suatu sistem bilangan tertentu. 4ebagai "ontoh misalnya
bilangan desimal -.0+ atau ditulis >-.0+?
$)
mempunyai bobot bilangan
sebagai berikut5
Dst. --------- $).))) $.))) $)) $) $
--------- - x $)
=
. x $)
*
0 x $)
$
+ x $
)
8adi >-.0+?
$)
F -))) L .)) L 0) L +
<arga tempat dari bilangan biner adalah5
1iner *
C
*
+
*
0
*
.
*
-
*
=
*
*
*
$
*
)
Desimal *.0 $*C 0- =* $0 C - * $
%erlu diketahui bah/a angka biner yang dipergunakan dalam sistim
bilangan biner disebut 17 >1inary Digit?. 4ebagai "ontoh misalnya5
$)$ F = 17
$$)$ F - 17
$$$)$ F . 17
!odul &'KA-!R.(!.))$.A -$



BILAN'AN BINE% BILAN'AN DE#IMAL
) ) ) )
)
) ) ) $
$
) ) $ )
*
) ) $ $
=
) $ ) )
-
) $ ) $
.
) $ $ )
0
) $ $ $
+
$ ) ) )
C
$ ) ) $
D
$ ) $ )
$)
$ ) ) $
$$
$ $ ) )
$*
$ $ ) $
$=
$ $ $ )
$-
$ $ $ $
$.
Dari tabel diatas terlihat bah/a angka $ bilangan biner akan
bertambah besar apabila bergeser kekiri. Dengan demikian digit paling
!odul &'KA-!R.(!.))$.A -*



kiri merupakan angka satuan yang terbesar dan digit paling kanan
merupakan angka satuan terke"il.
7. Meru+a +ilangan +iner "enjadi +ilangan desi"al
Dalam perhitungan operasi logika pada umumnya bilangan biner diberi
tanda >....?
*
sedangkan bilangan desimal diberi tanda >....?
$).
Adapun
maksud penandaan tersebut adalah untuk membedakan jenis dan
tiap-tiap sistem bilangan.
3ontoh5 1ilangan biner >$$)$?
*
1ilangan oktal >$-*?
C
1ilangan desimal >D0?
$)
1ilangan hexadesimal >*1?
$0
3ontoh soal5
Rubahlah bilangan biner >$$$)$?
*
menjadi bilangan desimal
4oal diatas dapat diselesaikan dengan = "ara yaitu5
3ara pertama5
1iner *
C
*
+
*
0
*
.
*
-
*
=
*
*
*
$
*
)
Desimal *.0 $*C 0- =* $0 C - * $
1iner $ $ $ ) $
8adi bilangan biner >$$$)$?
*
F $0LCL-L$ F *D
!odul &'KA-!R.(!.))$.A -=



3ara kedua5
>$$$)$?
*
F >$x*
-
? L >$x*
=
? L >$x*
*
? L >$)x*
$
? L >$x*
)
?
F $0LCL-L)L$
F >*D?
$)
3ara ketiga5
1 1 1 0 1 (11101)
10
$x*F*L$F=x*F0L$F+x*F$-L)F$- x *F *CL$F *D
8. Meru+a +ilangan desi"al "enjadi +ilangan +iner
(ntuk merubah bilangan desimal menjadi bilangan biner dapat
dilakukan dengan dua "ara yaitu5 !enggunakan harga tempat dan
membagi dua terus menerus bilangan desimal.
3ontoh5 Rubahlah bilangan desimal >.=?
$)
menjadi bilangan biner.
8a/ab5 "ara pertama dengan menggunakan harga tempat
1iner *
C
*
+
*
0
*
.
*
-
*
=
*
*
*
$
*
)
Desimal *.0 $*C 0- =* $0 C - * $
>.=?
$)
F =* L $0 L ) L - L ) L $
F *
.
L

*
-
L ) L *
*
L ) L *
)
!odul &'KA-!R.(!.))$.A --



F $ $ ) $ ) $
8adi >.=?
$)
F >$$)$)$?
*
3ara kedua5
Dengan membagi * terus menerus sampai sisanya menjadi ) atau $
dan pemba"aannya mulai dari ba/ah.
.=2* F *0 sisa $
*02* F $= sisa )
$=2* F 0 sisa $
02* F = sisa )
=2* F $ sisa $
$2* F ) sisa $
$ $ ) $ ) $
8adi >.=?
$)
F >$$)$)$?
*
9. Bilangan $ktal
Dalam rangkaian logika selain bilangan desimal dan bilangan biner,
kita mengenal pula bilangan oktal. 1ilangan oktal mempunyai C buah
digit yaitu ), $, *, =, -, ., 0, +, radik bilangan oktal adalah C. Dalam
bilangan oktal tidak angka C dan D, angka selanjutnya setelah angka +
!odul &'KA-!R.(!.))$.A -.



adalah angka $), $$, $* dan seterusnya. Agar lebih jelas perhatikan
bilangan oktal diba/ah ini.
), $, *, =, -, ., 0, + selanjutnya $), $$, $*, $=, $-, $., $0, $+,
selanjutnya *), *$, **, *=, *-, *., *0, *+ selanjutnya =), =$, =*, ==,
=-, =., =0, =+ dan seterusnya.
4ama halnya dengan bilangan biner dan bilangan desimal, bilangan
oktal mempunyai harga tempat seperti diba/ah ini5
Oktal C
-
C
=
C
*
C
$
C
)
Desimal -)D0 .$* 0- C $
<. Meru+a +ilangan oktal "enjadi +ilangan desi"al
(ntuk merubah bilangan oktal menjadi bilangan desimal dapat
dilakukan dengan harga tempat. 3aranya adalah dengan
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut5
$. 'etakkan bilangan oktal diba/ah harga tempatnya
*. Kalikan masing-masing digit dari bilangan oktal sesuai dengan
harga tempatnya
=. 8umlahkan hasil perkalian masing-masing digit bilangan oktal
-. 3ontoh5 Rubahlah bilangan oktal >*=-?C menjadi bilangan desimal
%enyelesaian5
!odul &'KA-!R.(!.))$.A -0



Oktal C
*
C
$
C
)
Desimal 0- C $
* = - -xC
)
F -x$ F -
-xC
$
F -xC F =*
-xC
*
F -x0- F $*C
8umlah F $.0
8adi >*=-?
C
F >$.0?
$)
?. Meru+a +ilangan desi"al "enjadi +ilangan oktal
!erubah bilangan desimal menjadi bilangan oktal dapat dilakukan
dengan menggunakan harga tempat dan membagi C bilangan desimal
terus menerus dan hasilnya diba"a dari ba/ah keatas.
3ontoh5 Rubahlah bilangan desimal >D+?
$)
menjadi bilangan oktal
%enyelesaian5 angka D+ F 0- L =* L $
Oktal C
*
C
$
C
)
Desimal 0- C $
>D+?
$)
F $x0- L -xC L $
>D+?
$)
F $xC
*
L -xC
$
L $xC
)
>D+?
$)
F >$-$?
C
!odul &'KA-!R.(!.))$.A -+



Rubahlah bilangan desimal >0+C?
$)
menjadi bilangan oktal.
4oal diatas dapat diselesaikan dengan mudah dan sederhana dengan
"ara membagi C bilangan desimal se"ara terus menerus.
0+C2C F C- sisa 0
C-2C F $) sisa -
$)2C F $ sisa *
$2C F ) sisa $ Diba"a dari ba/ah keatas F >$*-0?
C
A. Meru+a +ilangan oktal "enjadi +ilangan +iner
(ntuk merubah bilangan oktal menjadi bilangan biner dapat dilakukan
dengan "ara merubah setiap angka dari bilangan oktal menjadi
bilangan biner = bit.
3ontoh5
Rubahlah bilangan oktal >0.?
C
menjadi bilangan biner
%enyelesaian5
>0.?
C
0 F >$$)?
*

. F >$)$?
*
8adi >0.?
C
F >$$) $)$?
*
1=. Meru+a +ilangan +iner "enjadi +ilangan oktal
!odul &'KA-!R.(!.))$.A -C



(ntuk merubah bilangan biner menjadi bilangan oktal dapat dilakukan
dengan "ara mengelompokkan bilangan biner = bit mulai dari sebelah
kanan, kemudian kelompok tiga bit tersebut diubah kedalam bilangan
dasan.
3ontoh5
Rubahlah bilangan biner >$)$$$)$$$?* menjadi bilangan oktal
%enyelesaian5
>$)$$$)$$$?
*
>$)$ $$) $$$?
*
. 0 +
8adi >$)$$$)$$$?
*
F >.0+?
C
11. Bilangan He3adesi"al
1ilangan hexadesimal mempunyai $0 suku angka2digit seperti berikut
ini5 ), $, *, =, -, ., 0, +, C, D, A, 1, 3, D, &, #. <uruf-huruf A sampai #
adalah sebagai pengganti dari angka-angka bilangan desimal mulai
dari $) sampai $..
>A?
$0
F >$)?
*
>D?
$0
F >$=?
$)
>1?
$0
F >$$?
*
>&?
$0
F >$-?
$)
>3?
$0
F >$*?
*
>#?
$0
F >$.?
$)
!odul &'KA-!R.(!.))$.A -D



4eperti juga halnya dengan sistem bilangan lainnya, maka sistem
bilangan hexadesimal juga mempunyai harga tempat seperti diba/ah
ini.
<exadesimal $0
=
$0
*
$0
$
$0
)
Desimal -)D0 *.0 $0 $
(rutan bilangan hexadesimal dan bilangan lainnya adalah seperti
diba/ah ini.
%ersamaan bilangan
He3sadesi"al Desi"al $ktal Biner
$ $ $ )))$
* * * ))$)
= = = ))$$
- - - )$))
. . . )$)$
0 0 0 )$$)
+ + + )$$$
C C $) $)))
D D $$ $))$
A $) $* $)$)
1 $$ $= $)$$
!odul &'KA-!R.(!.))$.A .)



He3sadesi"al Desi"al $ktal Biner
3 $* $- $$))
D $= $. $$)$
& $- $0 $$$)
# $. $+ $$$$
14. Meru+a +ilangan e3adesi"al "enjadi +ilangan +iner
(ntuk merubah bilangan hexadesimal menjadi bilangan biner dapat
ditempuh dengan "ara merubah setiap digit dari bilangan hexadesimal
menjadi bilangan biner - bit, kemudian menyusunnya berdasarkan
urutannya. 1ilangan hexadesimal dalam penulisannya diberi tanda
>....?
$0
untuk membedakan dengan bilangan lainnya.
3ontoh5
Rubahlah bilangan hexadesimal >1-3?$0 menjadi bilangan biner.
%enyelesaian5 >1?$0 F >$)$$?*
>-?$0 F >)$))?*
>3?$0 F >$$))?*
8adi bilangan hexadesimal >1-3?$0 F >$)$$ )$)) $$))?*
16. Meru+a +ilangan +iner "enjadi +ilangan e3adesi"al
!odul &'KA-!R.(!.))$.A .$



3ara yang mudah untuk merubah bilangan biner menjadi bilangan
hexadesimal ialah dengan "ara mengelompokkan setiap - bit bilangan
biner mulai dari digit paling kanan. Kemudian setelah dikelompokkan,
tiap kelompok - bit tersebut dirubah menjadi bilangan hexadesimal.
3ontoh5
Rubahlah bilangan biner >$$)$)$)$?
*
menjadi bilangan hexadesimal.
%enyelesaian5
>$$)$)$)$?
*
kelompok sebelah kiri >$$)$?
*
F >D?
$0
kelompok sebelah kanan >)$)$?
*
F >.?
$0
8adi >$$)$)$)$?* F >D.?
$0
4oal5 Rubahlah bilangan biner >$)$)))$)$)$$?* menjadi bilangan
hexadesimal.
%enyelesaian5
>$)$)))$)$)$$?
*
F >$)$) ))$) $)$$?
*
F >A * 1?
$0
17. Meru+a +ilangan e3adesi"al "enjadi +ilangan desi"al
(ntuk merubah bilangan hexadesimal menjadi bilangan desimal dapat
dilakukan dengan "ara seperti diba/ah ini.
$. Rubahlah bilangan hexadesimal menjadi bilangan desimal.
!odul &'KA-!R.(!.))$.A .*



>*1?
$0
F >.....?
$)
!odul &'KA-!R.(!.))$.A .=



%enyelesaian5
%ertama-tama ubah bilangan hexadesimal menjadi bilangan biner.
>*1?
$0
>*?
$0
F >))$)?
*
>1?
$0
F >$)$$?
*
<asilnya adalah >*1?
$0
F >))$) $)$$?
*

4elanjutnya bilangan biner >))$) $)$$?
*
dirubah dalam bentuk
bilangan desimal F >-=?
$)
*. 4oal diatas juga dapat diselesaikan dengan menggunakan harga
tempat.

<exadesimal $0
=
$0
*
$0
$
$0
)
Desimal -)D0 *.0 $0 $
* 1
>*1?
$0
F >*x$0
$
? L >$$x$0
)
?
F *x$0 L $$x$
F =* L $$
F -= 8adi bilangan hexadesimal >*1?
$0
F >-=?
$)
18. Penju"laan +ilangan desi"al
!odul &'KA-!R.(!.))$.A .-



%ada penjumlahan bilangan desimal bila hasilnya melebihi angka
terbesar >angka D?, maka akan ada angka ba/aan berupa digit dan
digit $ tersebut harus dipindahkan dan dijumlahkan dengan
penjumlahan angka pada kolom berikutnya. Angka ba/aan berupa
digit $ yang dihasilkan tersebut dalam perhitungan logika disebut @nilai
pindahanA atau @carryA.
3ontoh5 .+D L *C. F .... H .+D
*C. L
C0-
19. Penju"laan +ilangan +iner
%enjumlahan bilangan biner hampir sama dengan penjumlahan
bilangan desimal, yaitu jika pada kolom pertama kedua angka yang
dijumlahkan sama dengan ), maka hail penjumlahannya juga sama
dengan ), sedangkan bila salah satu angka yang mempunyai harga )
atau , maka hasil penjumlahannya juga akan ) atau $. etapi apabila
kedua angka yang dijumlahkan kedua-duanya mempunyai harga $,
maka hasilnya akan ), namun ada angka @pindahanA yang harus
ditambahkan ke kolom berikutnya dan demikian seterusnya.
3ontoh5 8umlahkan >$$)$?
*
L >$$$$?
*
F >.....?
*
%enyelesaian5 $ $ ) $
$ $ $ $ L
!odul &'KA-!R.(!.))$.A ..



1 1 1 0 0
1<. Penju"laan +ilangan oktal
%enjumlahan bilangan oktal pada dasarnya hampir sama dengan
penjumlahan bilangan desimal, yaitu apabila hasil penjumlahan
kolomnya melebihi dari angka terbesar >angka +? maka hasilnya akan
) dan ada angka pindahan keluaran >carry out? $ dan angka $ tersebut
harus dipindahkan dan dijumlahkan dengan penjumlahan angka pada
kolom berikutnya dan angka puluhan keluaran tersebut digeser kekiri
untuk ikut ditambahkan menjadi pindahan masukan >"aary in?.
3ontoh5 >=-.?
C
L >*=-?
C
F >....?
C
%enyelesaian5 >=-.?
C
>*=-?
C
L
>0$*?
C
1?. Penju"laan +ilangan e3adesi"al
8umlah digit atau radix dari sistem bilangan hexadesimal adalah $0.
Dalam sistim bilangan hexadesimal selain terdapat angka-angka )
sampai D juga terdapat huruf-huruf A sampai # yang berfungsi sebagai
pengganti bilangan $) sampai $.. Angka tertinggi dari bilangan
hexadesimal adalah # atau $..
!odul &'KA-!R.(!.))$.A .0



%enjumlahan pada bilangan hexadesimal juga hampir sama dengan
sistem bilangan lainnya yaitu apabila hasil penjumlahan kolomnya
melebihi dari angka terbesar, maka hasilnya akan ) dan angka $
sebagai pindahan keluaran >carry out? dipindahkan kekiri untuk ikut
dijumlahkan dengan penjumlahan berikutnya menjadi pindahan
masukan >carry in?.
3ontoh5
8umlahkan >C+C?
$0
L >DCD?
$0
F >....?
$0
%enyelesaian5
>C+D?
$0
>D0D?
$0 L
>$*&=?
$0
!odul &'KA-!R.(!.))$.A .+



1A. Pengurangan +ilangan desi"al
Dalam pengurangan bilangan desimal apabila digit pengurangnya
lebih besar dari digit yang akan dikurangi, maka digit yang akan
dikurangi harus pinjam >borrow? $ dari digit disebelah kirinya yang
mempunyai bobot lebih besar. 6ilai pinjaman tersebut besarnya sama
dengan kelipatan dari radiknya yaitu $), $)), $))) dan seterusnya.
3ontoh5
>0C+?
$)
>*DC?
$)
N
>=CD?
$)
4=. Pengurangan +ilangan +iner
%engurangan bilangan biner pada dasarnya hampir sama dengan
pengurangan bilangan desimal, yaitu dilakukan langsung dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut5
a. ) N ) pinjaman masukan >borrow in? F )
b. ) N $ pinjaman masukan >borrow in? F $
". $ N ) pinjaman masukan >borrow in? F )
d. $ N $ pinjaman masukan >borrow in? F )
%ada bagian b kita pinjam >borrow in? dari digit sebelah kiri.
!odul &'KA-!R.(!.))$.A .C



3ontoh5
Kurangkan5 >$)$$?
*
N >)$$$?
*
F >....?
*
!odul &'KA-!R.(!.))$.A .D



%enyelesaian5
>$)$$?
*
>)$$$?
*
N
>)$))?
*
41. Alja+ar Boolean
%ada dasarnya rangkaian logika >digital? dibentuk dari beberapa
gabungan komponen elektronik yang terdiri dari berma"am-ma"am
gate >gerbang? dan rangkaian-rangkaian lainnya sehingga membentuk
rangkaian elektronika yang bersifat komplek dan "ukup rumit. !aka
untuk mempermudah dalam menyelesaikan perhitungan,
penjabarannya dapat dilakukan dengan menggunakan sifat-sifat
persamaan aljabar 1oolean.
%ada aljabar 1oolean jika kita melihat tanda L >plus?, maka kita harus
ingat pada bentuk OR Gate dan bila melihat tanda . >kali? kita harus
ingat kepada bentuk A6D Gate.
4ifat-sifat persamaan 1oolean dapat dijelaskan sebagai berikut5
1. Huku" identitas
#ungsi OR dari aljabar 1oolean
A L ) F A
A L A F A
!odul &'KA-!R.(!.))$.A 0)



A L $ F $
A L O F $
!odul &'KA-!R.(!.))$.A 0$



#ungsi A6D dari aljabar 1oolean
A . ) F )
A . A F A
A . $ F A
A . O F )
4. Huku" !o"utati-
!odul &'KA-!R.(!.))$.A 0*



%ada fungi OR
A L 1 L 3 F 3 L 1 L A
%ada fungsi A6D
A . 1 . 3 F 3 . 1 . A
6. Huku" Asosiati-
%ada fungsi OR
A L 1 L 3 F A L >1 L 3?
F 1 L >A L 3?
F 3 L >A L 1?
%ada fungsi A6D
A . 1 . 3 F A . >1 . 3?
F 1 . >A . 3?
F 3 . >A . 1?
!odul &'KA-!R.(!.))$.A 0=



!odul &'KA-!R.(!.))$.A 0-



7. Huku" Distri+uti-
A>1 L 3? F A1 L A3
8. Huku" A+sorti-
A L A.1 F A
%embuktian5 A L A.1 F A>$ L 1?
F A . $
F A
9. Huku" De"organ
A . 1 F A L 1
1ukti dari hukum De !organ5
A . 1 F A L 1
!odul &'KA-!R.(!.))$.A 0.



!isal A F ) dan 1 F $
) . $ F ) L $
$ F $ L )
$ F $
!isal A F $ dan 1 F )
$ . ) F $ L )
$ F ) L $
$ F $
/. %angku"an
$. 1ilangan desimal ialah bilangan yang terdiri dari angka-angka
), $, *, =, -, ., 0, +, C, D. Dari deretan angka-angka diatas maka
setelah angka D akan terjadi angka-angka yang lebih besar seperti $),
$$, $*, $= dan seterusnya.
*. %ada rangkaian digital atau rangkaian logika sistem
operasinya menggunakan prinsip adanya dua kondisi yang pasti yaitu 5
'ogika @$A atau @)A, Ma atau idak, High atau Low, True >benar? atau
False >salah?, erang atau ;elap. %ada bilangan biner jumlah digitnya
adalah dua yaitu @)A dan @$A.
=. 1ilangan oktal mempunyai C buah digit yaitu ), $, *, =, -, ., 0,
+, radik bilangan oktal adalah C. Dalam bilangan oktal tidak angka C dan
D, angka selanjutnya setelah angka + adalah angka $), $$, $* dan
seterusnya.
!odul &'KA-!R.(!.))$.A 00



-. 1ilangan hexadesimal mempunyai $0 suku angka2digit seperti
berikut ini5 ), $, *, =, -, ., 0, +, C, D, A, 1, 3, D, &, #. <uruf-huruf A
sampai # adalah sebagai pengganti dari angka-angka bilangan desimal
mulai dari $) sampai $..
.. %ersamaan aljabar 1oolean mengenal beberapa hukum, yaitu
<ukum identitas, <ukum Komutatif, <ukum Asosiatif, <ukum Distributif,
<ukum Absortif dan <ukum Demorgan.
d. Tugas
1uatlah rangkaian gerbang digital yang menggunakan gerbang digital A6D,
OR dan 6O untuk membuktikan kebenaran hukum De !organ.
e. Tes (or"ati-
$. (bahlah bilangan biner >$$$$?
*
menjadi bilangan desimal >.....?
$)
*. (bahlah bilangan desimal >C.?
$)
menjadi bilangan biner >.....?
*
=. (bahlah bilangan oktal >$*.?
C
menjadi bilangan desimal >.....?
$)
-. (bahlah bilangan desimal >+0?
$)
menjadi bilangan oktal >.....?
C
.. (bahlah bilangan oktal >D-?
C
menjadi bilangan biner >.....?
*
0. (bahlah bilangan biner >$$$)$$)$$?
*
menjadi bilangan oktal >.....?
C
+. (bahlah bilangan hexadesimal >A*1?
$0
menjadi bilangan biner
>.....?
*
C. (bahlah bilangan biner >$$$$)$$)$)$)?
*
menjadi bilangan
hexadesimal >.....?
$0
!odul &'KA-!R.(!.))$.A 0+



D. (bahlah bilangan hexadesimal >=#.?
$0
menjadi bilangan desimal
>.....?
$)
$). (bahlah bilangan hexadesimal >C3?
$0
menjadi bilangan oktal >.....?
C
$$. 8umlahkan bilangan biner >$$)$$$?
*
L >$$))$?
*
$*. Kurangkan bilangan biner >$$)$$$?
*
N >$$))$?
*
$=. 8umlahkan bilangan oktal >$*=?
C
L >-.0?
C
$-. Kurangkan bilangan oktal >-.0?
C
- >$*=?
C
$.. 8umlahkan bilangan hexadesimal >-0.?
$0
L >*=$?
$0
-. !un/i &a*a+an
$. >$.?
$)
*. >$)$)$)$?
*
=. >C.?
$)
-. >$$-?
C
.. >$$)$))?
*
0. >+==?
C
+. >$)$)))$)$)$$?
*
C. >#0A?
$0
D. >+CC?
$)
$). >$)$-?
C
$$. >$)$))))?
*
$*. >$$$$)?
*
$=. >0$*?
C
$-. >===?
C
$.. >0D0?
$0
!odul &'KA-!R.(!.))$.A 0C



g. Le"+ar !erja
&udul5 !embuktikan <ukum Distributif
Alat dan +aan5
$. !ultimeter F $ buah
*. 3atu daya D3 . : stabil F $ buah
=. Breadboard >papan rangkaian? F $ buah
-. Kabel-kabel penyambung F se"ukupnya
.. '&D F * buah
0. 73 gerbang OR F $ buah
+. 73 gerbang A6D F $ buah
!esela"atan !erja,
$. 8angan meletakkan !ultimeter >Ohm meter?
ditepi meja agar tidak jatuh
*. Dalam menggunakan meter kumparan putar
>volt meter, amper meter dan ohm meter? mulailah dari batas ukur
terbesar
=. 1a"alah dan pahami petunjuk praktikum pada
setiap lembar kegiatan belajar

Langka kerja,
$. 4iapkan alat dan bahan yang diperlukan
!odul &'KA-!R.(!.))$.A 0D



*. 1uatlah rangkaian gerbang digital seperti
gambar skema diba/ah ini5


=. 1uatlah tabel kebenaran dari rangkaian diatas
A 1 3 1 L 3 A>1 L 3?
) ) )
) ) $
) $ )
) $ $
$ ) )
$ ) $
$ $ )
$ $ $
-. 1erilah "atu daya . : pada rangkaian tersebut,
amati nyalanya '&D.
.. 1erilah pada input A, 1, 3 sinyal ) atau $
> tegangan ) : atau . :? sesuai dengan tabel kebenaran, amati nyala
'&D. 8ika '&D mati berarti logi" ), jika '&D menyala berarti logi" $.
7sikan dalam tabel diatas.
0. 1uatlah rangkaian gerbang digital seperti
gambar skema diba/ah ini5

!odul &'KA-!R.(!.))$.A +)



+. 1uatlah tabel kebenaran dari rangkaian diatas
A 1 3 A . 1 A . 3 A1 L A3
) ) )
) ) $
) $ )
) $ $
$ ) )
$ ) $
$ $ )
$ $ $
C. 1erilah "atu daya . : pada rangkaian tersebut,
amati nyalanya '&D.
D. 1erilah pada input A, 1, 3 sinyal ) atau $
> tegangan ) : atau . :? sesuai dengan tabel kebenaran, amati nyala
'&D. 8ika '&D mati berarti logi" ), jika '&D menyala berarti logi" $.
7sikan dalam tabel diatas.
$). Dari langkah * s2d. langkah D apakah hasil
output kedua rangkaian diatas sama, sebab menurut hukum Distributif
A>1 L 3? F A1 L A3 1uat kesimpulan dari pengamatan saudara.
$$. Kembalikan semua alat dan bahan.
!odul &'KA-!R.(!.))$.A +$



!egiatan Belajar 6.
a. Tujuan !egiatan Pe"elajaran
4etelah mempelajari kegiatan belajar =, diharapkan Anda dapat5
$. !enuliskan rumus untuk menghitung penguatan daya sebuah
Amplifier se"ara logaritmis.
*. !enuliskan rumus untuk menghitung penguatan tegangan sebuah
Amplifier se"ara logaritmis.
=. !enghitung besarnya penguatan daya sebuah Amplifier dalam
satuan desibel jika daya input dan daya output diketahui.
-. !enghitung besarnya penguatan tegangan sebuah Amplifier dalam
satuan desibel jika tegangan input dan tegangan output diketahui.
+. Uraian "ateri
1. Decibel
!isalkan sebuah penguat Audio mengeluarkan daya bunyi $)) mI,
kemudian daya itu kita naikkan menjadi $ Iatt. 1erarti ada penambahan
daya D)) mI. Kenaikan daya itu $) kali. elinga kita bisa merasakan
kenaikan kuat bunyi itu.
!isalkan lagi bah/a penguat Audio mengeluarkan daya bunyi $ Iatt.
Kemudian daya itu kita naikkan menjadi $) Iatt. 1erarti ada
penambahan daya D Iatt. Kenaikan daya itu $) kali. elinga kita juga
bisa merasakan kenaikan kuat bunyi itu.
!odul &'KA-!R.(!.))$.A +*



ernyata bah/a telinga orang mengindera kenaikkan yang sama dari dua
peristi/a diatas, sebab yang diindera bukanlah penambahan daya,
melainkan yang diindera adalah perbandingan antara daya-daya bunyi.
Dalam kedua peristi/a tersebut perbandingan kuat bunyi adalah sama
yaitu $). etapi telinga kita merasakan seakan-akan kuat bunyi dinaikkan
bukan $) kali, melainkan log
$)
$) F $ kali.
1erdasarkan pengalaman dari peristi/a diatas, maka jikalau dalam teknik
komunikasi >juga dalam teknik Audio ?, kita hendak menyatakan
perbandingan daya, perbandingan tegangan dan perbandingan arus
sebaiknya se"ara logaritma.
4atuan yang dipakai untuk menyatakan perbandingan se"ara logaritma
adalah 1el.
3ontoh5 Daya D* F $)) I dan daya D$ F ),$ I berapa 1el-kah D* lebih
besar dari D$H
%enyelesaian5 log
$)
D*2D$ F log
$)
$))2),$ F log
$)
$))) F = 1el
!odul &'KA-!R.(!.))$.A +=



(ntuk keperluan praktek satuan 1el ternyata terlampau besar, maka
dipakailah satuan yang $2$) nya, yaitu decibel. $ 1el F $) decibel,
disingkat F $) d1.
!odul &'KA-!R.(!.))$.A +-




8ika daya input pada suatu rangkaian ataupun pada suatu sistem adalah
Di dan daya outputnya adalah Do, maka bandingan daya itu ada5
3ontoh5 Daya input Di F $ mI daya output Do F -) I. <itunglah berapa
d1 perbandingan daya tersebut.
%enyelesaian5
1andingan daya F $) log
$)
Do2Di >d1?
F $) log
$)
-)2),))$
F $) log
$)
-))))
F -0 d1

8ika daya input Di sama dengan daya output Do, maka dalam hal ini tidak
terjadi penguatan. 8adi penguatan dayanya Do2Di F $ atau kalau dijadikan
d1 F $) log
$)
Di2Do F $) log
$)
$ F ) d1.
) d1 adalah sesuai dengan bandingan daya $5$
8ika terjadi pelemahan, dalam hal ini Do,Di, maka akan memperoleh
bandingan yang berbalikan dari bandingan untuk penguatan.
3ontoh5
!odul &'KA-!R.(!.))$.A +.



dB 2 1= log
1=
Do.Di
Daya input Di F * I daya output Do F $ I. <itunglah berapa d1
perbandingan daya tersebut.
!odul &'KA-!R.(!.))$.A +0



%enyelesaian5
1andingan daya F $) log
$)
Di2Do >d1?
F $) log
$)
*2$
F $) log
$)
*
F = d1
etapi karena disini terjadi suatu pelemahan, maka dipakailah tandaN
>negatif?. 8adi penguatannya adaN= d1.
Dalam teknik elektronika banyak dilakukan pengukuran tegangan input
maupun tegangan output, bandingan daya dalam harga-harga tegangan
adalah5
:i Ri :o Ro
Di F :i
*
2Ri Do F :o
*
2Ro
:o
*
2Ro
d1 F $) log
$)
Di2Do F $) log
$)
-------------
:i
*
2Ri
d1 F $) log
$)
>:o
*
2Ro x Ri2:i
*
?
Karena Ro F Ri, maka persamaan menjadi d1 F $) log
$)
>:o
*
2 :i
*
?
d1 F $) log
$)
>:o2 :i?
*
dB 2 4= log
1=
:)o. )i;
!odul &'KA-!R.(!.))$.A ++



dB 2 4= log
1=
)o. )i
3ontoh5
egangan sinyal input :i F . m:, tegangan sinyal output :o F . :.
<itunglah penguatan tegangannya dalam satuan d1.
!odul &'KA-!R.(!.))$.A +C



%enyelesaian5
%enguatan tegangan >Av? F *) log
$)
>:o2 :i?
F *) log
$)
>.2 ),)). ?
F *) log
$)
$)))
F *) x = F 0) d1
/. %angku"an
$. Rumus untuk menghitung penguatan daya sebuah Amplifier
se"ara logaritmis adalah d1 F $) log
$)
Do2Di.
*. Rumus untuk menghitung penguatan tegangan sebuah
Amplifier se"ara logaritmis adalah d1 F *) log
$)
:o2:i.

d. Tugas
(kurlah besarnya penguatan tegangan sinyal Audio dalam satuan d1
sebuah pre-amp penguat Audio yang diberi sinyal input $)) m:pp frekuensi
$))) <B dari A#;.
e. Tes (or"ati-
0. uliskan rumus penguatan daya sinyal Audio sebuah
Amplifier dalam satuan d1
+. uliskan rumus penguatan tegangan sinyal Audio sebuah
Amplifier dalam satuan d1
C. 4ebuah pre-Amplifier auido diberi sinyal input dari A#; $))
m:pp dengan frekuensi $))) <B. %ada outputnya terukur tegangan sinyal
sebesar - :pp. <itunglah penguatan tegangannya dalam satuan d1.
!odul &'KA-!R.(!.))$.A +D



D. 4ebuah Power Amplifier Audio menghasilkan daya output
pada loud speaker $)) I. %enguatan dayanya $) d1. <itunglah
besarnya daya inputnya.
!odul &'KA-!R.(!.))$.A C)



-. !un/i &a*a+an
0. AvF *) log
$)
:o2:i >d1?
+. A
D
F $) log
$)
Do2Di >d1?
C. Diketahui 5 :i F $)) m:pp, :o F - :pp
AvF *) log
$)
:o2:i Av F *) log
$)
>- :pp2),$ :pp?
AvF *) log
$)
-) Av F *). $,0 Av F =* d1
D. Diketahui5 Do F $)) I A
D
F $) d1
A
D
F $) log
$)
Do2Di $) F $) log
$)
$)) 2Di
$)2$) F log
$)
$))2Di $ F log
$)
$))2Di
$))2Di F anti log
$)
$ $))2Di F $) Di F $))2$)
Di F $) I
g. Le"+ar !erja
&udul5 !engukur %enguatan egangan
Alat dan Baan,
0. 3atu daya D3 ) N $* volt F $ buah
+. Audio #rekuensi Generator >A#;? F $ buah
C. Osiloskop >3RO? F $ buah
D. !ultimeter F $ buah
$). Kabel jumper F se"ukupnya
$$. Rangkaian pre-amp F $ buah
!esela"atan !erja,
0. 1a"alah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar
!odul &'KA-!R.(!.))$.A C$



+. Dalam menggunakan meter kumparan putar >volt meter, amper meter dan
ohm meter?, mulailah dari batas ukur yang besar
C. <ati-hati dalam menggunakan "atu daya D3, tepatkan tegangannya
sesuai dengan tegangan kerja rangkaian pre-amp
D. 8angan meletakkan alat-alat ukur !ultimeter >Ohm meter?, Osiloskop,
A#; dan "atu daya ditepi meja agar tidak jatuh.
Langka kerja,
$. 4iapkan alat dan bahan yang diperlukan.
*. 6yalakan "atu daya D3, tepatkan tegangannya sesuai dengan
tegangan rangkaian pre-amp >misalnya $* volt?. <ubungkan kutub positip
>L? dan kutub negatip >-? "atu daya pada kutub positip >L? dan kutub
negatip >-? rangkaian pre-amp.
=. 6yalakan osiloskop, kalibrasilah untuk vertikal dan horisontalnya.
<ubungkan probe osiloskop pada output rangkaian pre-amp.
-. 6yalakan A#;, tepatkan frekuensinya pada $))) <B gelombang
sinus dengan tegangan output $)) m:pp. <ubungkan output A#; pada
input rangkaian pre-amp seperti gambar blok diba/ah ini5
!odul &'KA-!R.(!.))$.A C*



.. Amati bentuk gelombang yang ada pada osiloskop, aturlah tombol-
tombol yang ada di osiloskop untuk menampilkan bentuk gelombang yang
diam.
0. Aturlah potensio volume pre-amp agar didapat bentuk gelombang
output pre-amp yang maksimum tanpa "a"at.
3atatlah5 :o
maks
F ..... :pp
+. (kurlah tegangan sinyal input pre-amp dengan menggunakan
osiloskop. 3atatlah5 :i F .... m:pp.
C. Dari hasil pengukuran pada langkah 0 dan +, hitunglah penguatan
tegangan rangkaian pre-amp dalam satuan d1.
D. 1uat kesimpulan dari hasil praktik 4audara.
$). Kembalikan semua alat dan bahan.
!odul &'KA-!R.(!.))$.A C=



BAB. III
E)ALUA#I
A. Tes Tertulis
A. 1erilah tanda silang >G? pada ja/aban yang benarP
4oal nomor $ sampai nomor . berdasarkan ranah Afektif >4ikap?
$. 8ika teman Anda hendak mengukur tegangan A3 dengan menggunakan
multimeter tetapi salah dalam meletakkan selektor yaitu pada Ohm, maka
sikap Anda ialah5
a. !endiamkan saja agar multimeternya rusak
b. !asa bodoh
". %ura-pura tidak tahu
d. !emperingatkan pada teman kalau salah dalam meletakkan
selektor
*. 8ika anda hendak mengukur arus D3, tetapi oleh guru %embimbing diberi
volt meter D3, maka sikap Anda sebaiknya5
a. Diamkan saja karena kelalaian guru pembimbing
b. !asa bodoh
". %ura-pura tidak tahu
d. !inta ganti alat ukur karena yang diberikan salah
!odul &'KA-!R.(!.))$.A C-



=. Anda tahu bah/a pada saat teman Anda memba/a alat ukur elektronik
se"ara ditumpuk sampai empat buah, maka sebaiknya Anda5
a. !emperingatkan jangan sampai diulangi lagi dan membantu
memba/akan beberapa buah
b. !asa bodoh
". %ura-pura tidak tahu
d. Diamkan saja biar jatuh
-. 8ika Anda sedang melaksanakan praktik pengukuran, sebaiknya dilakukan
sambil5
a. 1erdiri
b. Duduk
". Duduk diatas meja
d. 8ongkok diatas kursi
.. (ntuk mendapatkan hasil ukur yang tepat, maka Anda harus5
a. !emilih asal saja tanpa diteliti dulu
b. 'angsung melaksanakan pengukuran
". !emilih alat ukur yang baik dan sesuai kegunaannya
d. !emilih alat ukur yang bagus bentuknya
1. 4oal nomor 0 sampai nomor *. berdasarkan ranah Koknitif >%engetahuan?
0. Rumus hukum Ohm yang benar adalah5
a. ( F 7 x R
b. ( F 72R
!odul &'KA-!R.(!.))$.A C.



". ( F R27
d. 7 F ( x R
+. Rumus daya listrik yang ada pada resistor yang dilalui
arus adalah5
a. % F 7 x R
b. % F 7
*
x R
". % F 7
*
2R
d. % F 7 x R
*
C. egangan yang ada pada sebuah resistor $))) Ohm
adalah =) volt, maka besarnya arus yang mengalir adalah5
a. mA
b. =) mA
". =)) mA
d. =))) mA
D. ;elombang sinus mempunyai frekuensi $))) <B, maka
/aktu satu getarnya adalah5
a. ),))$ detik
b. ),)$ detik
". ),$ detik
d. $ detik
!odul &'KA-!R.(!.))$.A C0



$). ;elombang sinus mempunyai frekuensi = !<B, maka
panjang gelombangnya adalah5
a. $ meter
b. $) meter
". $)) meter
d. $))) meter
$$. egangan bolak-balik yang terukur diosiloskop sebesar
$)) :pp, maka besarnya tegangan efektip adalah5
a. $-$,- :
eff
b. +),+ :
eff
". =.,=. :
eff
d. $-,$- :
eff
$*. egangan rata-rata dari tegangan bolak-balik **) :,
maka tegangan maksimumnya adalah5
a. $*+,- :
maks
b. **+,* :
maks
". ==),0 :
maks
d. =-D,* :
maks
$=. Arus bolak-balik yang mengalir pada induktor $)) m<
berfrekuensi $))) <B, maka akan menghasilkan reaktansi induktif sebesar5
a. =$- Ohm
b. 0*C Ohm
!odul &'KA-!R.(!.))$.A C+



". $))) Ohm
d. $)))) Ohm
14. Arus bolak-balik yang mengalir pada kondensator $))
# berfrekuensi $))) <B, maka akan menghasilkan reaktansi kapaitif
sebesar5
a. $.D Ohm
b. $.,D Ohm
". $,.D Ohm
d. ),$.D Ohm
15. 4ebuah induktor $) m< diparallel engan kondensator
$) #, maka akan beresonansi pada frekuensi5
a. .)=,.* <B
b. .)=.,* <B
". .)=.* <B
d. .)=.*) <B
!odul &'KA-!R.(!.))$.A CC



$0. Arus bolak-balik yang mengalir pada sebuah resistor
akan5
a. 4efasa dengan tegangannya
b. ertinggal D)
o
terhadap tegangannya
". !endahului D)
o
terhadap tegangannya
d. 1erbeda fasa $C)
o
terhadap tegangannya
$+. Arus bolak-balik yang mengalir pada sebuah induktor
akan5
a. 4efasa dengan tegangannya
b. ertinggal D)
o
terhadap tegangannya
". !endahului D)
o
terhadap tegangannya
d. 1erbeda fasa $C)
o
terhadap tegangannya
$C. Arus bolak-balik yang mengalir pada sebuah
kondensator akan5
a. 4efasa dengan tegangannya
b. ertinggal D)
o
terhadap tegangannya
". !endahului D)
o
terhadap tegangannya
d. 1erbeda fasa $C)
o
terhadap tegangannya
$D. 1ilangan biner >$$))?
*
sama dengan bilangan dasan5
a. D
b. $)
". $$
!odul &'KA-!R.(!.))$.A CD



d. $*
*). 1ilangan dasan >0=?
$)
sama dengan bilangan biner5
a. >$$$$$$?
*
b. >$$)$$$?
*
". >$)$$$$?
*
d. >$$$$$)?
*
*$. 1ilangan oktal >$*=?
C
sama dengan bilangan dasan5
a. 0-
b. C=
". D-
d. $).
**. 1ilangan dasan >$).?
$)
sama dengan bilangan oktal5
a. >$)*?
C
b. >$)=?
C
". >$.$?
C
d. >$C=?
C
*=. 1ilangan oktal >D-?
C
sama dengan bilangan biner5
a. >$))$)$))?
*
b. >$)$)$)$)?
*
". >$$$)$$))?
*
d. >$$$$$))$?
*
!odul &'KA-!R.(!.))$.A D)



*-. 1ilangan hexadesimal >-3?
$0
sama dengan bilangan
dasan5
a. --
b. 0-
". +0
d. C0
*.. 4ebuah penguat Audio diberi sinyal input $)) m:pp,
outputnya mengeluarkan sinyal - :pp. 1esarnya penguatan tegangannya
adalah5
a. -) d1
b. =* d1
". *) d1
d. $0 d1
3. 4oal nomor *0 sampai nomor =) berdasarkan ranah %sikomotor
>Keterampilan?
*0. %eman"ar A! mengudara dengan panjang gelombang 0) meter.
<itunglah frekuensi pan"arannya.
*+. 4ebuah induktor $ m< dipasang pada sumber sinyal A3
berfrekuensi $)))) <B. <itunglah nilai reaktansi induktifnya.
*C. Rangkaian penentu frekuensi sebuah osilator terdiri dari ' dan 3
yang diparallel. 8ika nilai 3 F $)) p# dan frekuensi resonansinya $ !<B.
<itunglah nilai ' nya.
*D. Rubahlah bilangan oktal >*=-?
C


menjadi bilangan biner >......?
*
.
!odul &'KA-!R.(!.))$.A D$



=). 8umlahkan bilangan biner >$$)?
*
L >$$$)?
*
F >.....?
*
!odul &'KA-!R.(!.))$.A D*



B. Tes Praktik
(kurlah tegangan pun"ak-kepun"ak dari tegangan bolak-balik yang
dikeluarkan oleh lilitan sekunder sebuah trafo daya **) :2=) : dengan
memakai osiloskop. Konversikan hasil pengukuran tersebut kedalam tegangan
efektip dan tegangan rata-ratanya. 4etelah itu ukurlah tegangan sekunder trafo
tersebut menggunakan volt meter digital. Apakah hasilnya sama dengan hasil
konversi tegangan efektip.
!odul &'KA-!R.(!.))$.A D=



!UNCI &A0ABAN
A. Tes Tertulis
No.
#oal
&a*a+an
#kor
Maksi"u"
Perolean
#kor
$. D *
*. D *
=. A *
-. 1 *
.. 3 *
0. A *
+. 1 *
C. 1 *
D. A *
$). 3 *
$$. 3 *
$*. D *
$=. 1 *
$-. 3 *
$.. A *
$0. A *
$+. 1 *
$C. 3 *
$D. D *
*). A *
*$. 1 *
**. 3 *
*=. A *
*-. 3 *
*.. 1 *
*0. # F =))))))))2 # F =))))))))20)
# F .)))))) <B # F . !<B
$)
*+. G' F * f ' G' F *x=,$-x$))))x$.$)
-=
$)
!odul &'KA-!R.(!.))$.A D-



No.
#oal
&a*a+an
#kor
Maksi"u"
Perolean
#kor
G' F 0*,C Ohm
*C. fr F $2>* ' 3?
$.$)
0
F $2>*x=,$- 'x$)).$)
-$*
?
$.$)
0
F $2>0,*Cx$).$)
-0
'?
$.$)
0
F $2>0*,Cx$)
-0
'?
$.$)
0
x0*,Cx$)
-0
' F $ 0*,C x ' F $
' F $20*,C ' F ),)$.D
' F >),)$.D?
*
' F ),)))*.= ' F *.= x $)
-0
<
' F *.= <
$)
*D.
>*=-?C F >)$))$$$))?* $)
=).
>$$)?* L >$$$)?* F >$)$))?* $)
8umlah $))
!odul &'KA-!R.(!.))$.A D.



B. Le"+ar Penilaian Tes Praktik
6ama %eserta 5 QQQQQQQQQQQQ.
6o. 7nduk 5 QQQQQQQQQQQQ.
%rogram Keahlian 5 QQQQQQQQQQQQ.
6ama 8enis %ekerjaan 5 QQQQQQQQQQQQ.
PED$MAN PENILAIAN
No. Aspek Penilaian
#kor
Maks.
#kor
Perolean
!eterangan
$ * = - .
$. Peren/anaan
*.$. %ersiapan alat dan bahan
*.*. !enganalisa jenis pekerjaan

.
.
4ub total $)
*. !e+enaran Pengukuran
*.$. Ketepatan pemba"aan hasil
pengukuran
*.*. Ketepatan menghitung
*.
$.
4ub total -)
=. !esela"atan !erja
=.$. !entaati ketentuan
keselamatan kerja
$)
4ub total $)
..
-.
!etepatan 0aktu *)
4ub total *)
+.
..
#ikap.Etos !erja
+.$. anggung ja/ab
+.*. Ketelitian
+.=. 7nisiatif
+.-. Kemandirian
*
=
=
*
!odul &'KA-!R.(!.))$.A D0



4ub total $)
D.
0.
Laporan
D.$. 4istimatika
penyusunan laporan
D.*. Kelengkapan bukti
fisik
-
0
4ub total $)
otal $))
!%ITE%IA PENILAIAN
No. Aspek Penilaian !riteria Penilaian #kor
$. Peren/anaan
$.$%ersiapan alat dan bahan
$.*!enganalisa jenis pekerjaan
Alat dan bahan disiapkan sesuai
kebutuhan
Alat dan bahan disiapkan tidak
sesuai kebutuhan
!eren"anakan sesuai rangkaian
idak meren"anakan sesuai
dengan rangkaian
.
$
.
$
*. !e+enaran Pengukuran
*.$. Ketepatan pemba"aan
hasil pengukuran
*.*.Ketepatan menghitung
%engukuran tepat
%engukuran kurang tepat
!enghitung tepat
!enghitung kurang tepat
*.
$)
$.
.
=. !esela"atan !erja
=.$.!entaati ketentuan
keselamatan kerja
R !entaati keselamatan kerja
R Kurang mentaati keselamatan
kerja
$)
.
-. !etepatan 0aktu R Iaktu yang dipergunakan kurang
dari yang disediakan
R Iaktu yang dipergunakan tepat
*)
$.
!odul &'KA-!R.(!.))$.A D+



No. Aspek Penilaian !riteria Penilaian #kor
dari yang disediakan
R Iaktu yang dipergunakan lebih
dari yang disediakan
.
.. #ikap.Etos !erja
..$. anggung ja/ab
..*.Ketelitian
..=.7nisiatif
..-.Kemandirian
!embereskan kembali alat dan
bahan yang dipergunakan
idak membereskan alat dan
bahan yang dipergunakan
idak banyak melakukan
kesalahan kerja
1anyak melakukan kesalahan
kerja
!emiliki inisiatif bekerja
Kurang2tidak memiliki inisiatif
kerja
1ekerja tanpa banyak diperintah
1ekerja dengan banyak diperintah
*
$
=
$
=
$
*
$
!odul &'KA-!R.(!.))$.A DC



!odul &'KA-!R.(!.))$.A DD



Le"+ar Penilaian Akir,
(ntuk mendapatkan nilai akhir >6A?, maka nilai teori dan nilai praktik dibobot yaitu
nilai teori =)S dan nilai praktik +)S.
67'A7 >6?
eori
>6?
1obot
>=)Sx6?
%raktik
>6%?
1obot
>+)Sx6%?
6ilai Akhir >6A? F
>=)Sx6t? L >+)S x 6%?
Kesimpulan5
1erdasarkan perolehan nilai akhir >6A? yang diperoleh 4is/a D <@==.E <@== E?,
maka 4is/a tersebut dapat.+elu" dapat E? melanjutkan mempelajari modul
berikutnya.
......................., ..................... *))
%embimbing
----------------
E? 3oret salah satu
!odul &'KA-!R.(!.))$.A $))



BAB. I)
PENUTUP
4etelah menyelesaikan modul ini, maka Anda berhak untuk mengikuti tes praktik
untuk menguji kompetensi yang telah dipelajari. Dan apabila Anda dinyatakan
memenuhi syarat kelulusan dari hasil evalusi dalam modul ini, maka Anda berhak
untuk melanjutkan ke topik2modul berikutnya. !intalah pada %engajar27nstruktur
untuk melakukan uji kompetensi dengan sistem penilaiannya dilakukan langsung
dari pihak dunia industri atau asosiasi profesi yang berkompeten apabila Anda
telah menyelesaikan suatu kompetensi tertentu. Atau apabila Anda telah
menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap modul, maka hasil yang berupa nilai
dari instruktur atau berupa porto folio dapat dijadikan sebagai bahan verifikasi bagi
pihak industri atau asosiasi profesi. Kemudian selanjutnya hasil tersebut dapat
dijadikan sebagai penentu standard pemenuhan kompetensi tertentu dan bila
memenuhi syarat Anda berhak mendapatkan sertifikat kompetensi yang
dikeluarkan oleh dunia industri atau asosiasi profesi.
!odul &'KA-!R.(!.))$.A $)$



!odul &'KA-!R.(!.))$.A $)*



DA(TA% PU#TA!A
Dedy Rusmadi, *))), #eri Elektronika, DIGITAL DAN %AN'!AIAN, %enerbit
3:. %7O67R 8AMA, 1andung
Iasito 4, $DC), Pelajaran Elektronika@ Penguat (rekuensi Tinggi@ &ilid 4a,
%enerbit Karya (tama, 8akarta
Iasito 4, $D+D, Pelajaran Elektronika@ Tenik Trans"isi@ &ilid 4B, %enerbit
Karya (tama, 8akarta
!. Afandi dan Agus %onidjo, $D+C, Il"u Listrik 4, %royek %engadaan 1uku2Diktat
%endidikan !enengah eknologi. Direktorat %endidikan !enengah Kejuruan,
Departemen %endidikan dan Kebudayaan, 8akarta, 7ndonesia.
!odul &'KA-!R.(!.))$.A $)=

You might also like