Professional Documents
Culture Documents
n t=1(1+k)
IO
PI =
Penerapan SAP Business Object Dashboard Design 4.0 Pada Analisis Kelayakan Investasi Power Plant 24
Penerapan SAP Business Object Dashboard Design 4.0 Pada Analisis Kelayakan Investasi Power Plant 25
c. Qlikview
d. IBM Prognos
Dalam penulisan makalah ini menjelaskan bahwa aplikasi yang akan
digunakan untuk menerapkan analisa kelayakan investasi adalah SAP Bussines
Object Dashboard Design 4.0.
SAP Business Objects Dashboard Design 4.0 adalah penamaan terbaru dari
versi sebelumnya yaitu Xcelsius 2008, adalah stand-alone aplikasi dari SAP,
dirancang untuk membuat interaktif dashboard yang akan membantu top level
management dalam menganalisa data dan juga menentukan keputusan dalam
sebuah perusahaan.
SAP Business Objects Dashboard Design 4.0 membantu dalam membuat
dashboard dan bisnis model visual dari berbagai source data seperti Microsoft
Excel spreadsheet, flatfile data dan database perusahaan. Output dashboard
interaktif kemudian dapat didistribusikan di PowerPoint, Word, Outlook email,
PDF, atau web (sebagai file flash SWF).
Sistem Operasi yang diperlukan dalam menginstall software tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Microsoft Windows seperti Windows XP, Windows Vista, Windows 7
2. Prerequisite Hardware minimum Pentium IV
3. Memory 1 GB dengan space harddisk sekitar 2 GB
4. Flash Player dan ActiveX Flash Player
5. Adobe Reader version 10.0
6. Microsoft Office (Ms. Excel 2007)
Penerapan SAP Business Object Dashboard Design 4.0 Pada Analisis Kelayakan Investasi Power Plant 26
SAP Business Objects Dashboard Design 4.0 yang menunjukkan
komponen-komponen yang tersedia yang dapat ditambahkan ke design model,
antara lain:
a. Browser dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Category View
2. Tree View
3. List View
b. Komponen Panel Properties
c. Object Browser
Penerapan SAP Business Object Dashboard Design 4.0 Pada Analisis Kelayakan Investasi Power Plant 20
BAB III ANALISA
& PEMBAHASAN
3.1. Metode Kerja
Penerapan SAP Business Object Dashboard Design 4.0 Pada Analisis Kelayakan Investasi Power Plant 21
3.2. Pembahasan
Investasi jangka panjang dan kebutuhan dana yang relatif besar telah
mendorong perusahaan untuk menganalisa dan mempertimbangkan resiko
investasi dengan lebih berhati hati, karena perkembangan perusahaan di masa
yang akan datang ditentukan oleh kemampuannya dalam mengantisipasi dan
mengelola hasil dan resiko dari proyek investasinya.
Dalam mengevaluasi kelayakan investasi power plant terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi metode penilaian kelayakan investasi, antara lain,
1. Laba Rugi
Faktor yang mempengaruhi maksimalnya laba perusahaan adalah penetapan
harga yang tepat dan sesuai dengan estimasi net operating expense, interest
rate dan penalty yang dapat dievaluasi dengan tepat. Tingginya Net Operating
Expense mempengaruhi penurunankinerja EBIT dan tingginya tingkat suku
bunga mempengaruhi penurunan kinerja EBT dan EAT.
2. Cash Flow
Aspek yang berhubungan dengan cash flow pada analisa kelayakan investasi
power plant adalah net income, interest rate dan cicilan pokok pinjaman serta
biaya operasional perusahaan. Jika net operating expense, penalty dan interest
rate tinggi dan pergerakan kinerja net income turun ataupun flat, maka
kemungkinan posisi keuangan perusahaan mengalami deficit atau dapat
mengurangi nilai surplus cash flow yang direncanakan pada tahun tersebut
maupun secara total keseluruhan
Penerapan SAP Business Object Dashboard Design 4.0 Pada Analisis Kelayakan Investasi Power Plant 22
3. Payback Period
Faktor yang mempengaruhi kinerja payback period maksimal adalah net cash
flow yang tinggi dengan analisas umur proyek yang telah sesuai dan tingkat
suku bunga yang rendah. Akumulasi net cash flow mampu memberikan
gambaran jangka waktu pengembalian investasi.
Berikut adalah keunggulan metode payback period adalah sebagai berikut:
1) Perhitungannya mudah dimengerti dan sederhana.
2) Mempertimbangkan arus kas dan bukan laba menurut akuntansi.
3) Sebagai alat pertimbangan risiko karena semakin pendek payback maka
semakin rendah risiko kerugian.
Tetapi di lain pihak metode ini mempunyai kelemahan, yaitu:
1) Tidak memperhatikan nilai waktu uang.
2) Mengabaikan arus kas masuk yang diperoleh sesudah payback period
suatu rencana investasi tercapai.
3) Mengabaikan nilai sisa (salvage value) investasi.
4. I RR
Sebelum menentukan nilai IRR terlebih dahulu menentukan nilai WACC yang
diperoleh dari hasil Cost of Debt dengan Cost of Equity. Tingginya tingkat
suku bunga mempengaruhi penurunan nilai IRR sedangkan nilai WACC
mengalami kenaikan. Komponen yang mempengaruhi pergerakan nilai IRR
adalah sebagai berikut :
Penerapan SAP Business Object Dashboard Design 4.0 Pada Analisis Kelayakan Investasi Power Plant 23
a) Interest Rate
Jika interest rate tinggi berdampak pada nilai IRR menjadi rendah atau
turun dari perencanaan yang telah ditetapkan dan berbanding terbalik
dengan nilai WACC akan menjadi naik ataupun mengalami
peningkatan nilai dari perencanaan sebelumnya. Hal ini dapat
berdampak pada keputusan investasi yang telah diambil atau yang
akan diambil.
b) Earning After Tax
Jika Earning After Tax mengalami kenaikan pada setiap tahun atau
tidak mengalami penurunan yang cukup signifikan akan
mempengaruhi nilai IRR menjadi naik atau berdampak pada nilai
dimana IRR > WACC.
c) Salvage Value
Dalam penetapan nilai sisa dapat diestimasi berdasarkan batas umur
ekonomi mesin dengan feasibility period. Penetapan salvaga value
memiliki kontribusi pada saat menetapkan net cash flow di akhir umur
proyek investasi. Besarnya nilai salvage value mempengaruhi nilai
IRR baik secara evaluasi maupun secara perencanaan.
d) Komponen A, B dan D
Komponen A : EPC Cost
Komponen B : Fixed Cost
Komponen C : Variable Cost
Penerapan SAP Business Object Dashboard Design 4.0 Pada Analisis Kelayakan Investasi Power Plant 24
5. Profitabilitas I ndex
Keputusan mengenai menerima atau tidak usulan yang berkenaan dengan
profitability index adalah jika PI lebih besar dari 1, maka usulan diterima dan jika
PI lebih kecil dari 1, maka usulan ditolak. Apabila PI sama dengan 1 maka proyek
tersebut berada dalam keadaan mengambang, antara diterima atau ditolak.
Kelemahan dari PI sama halnya dengan NPV, jika discount factor berubah maka
hasil investasi akan berubah dan metode ini harus didahului dengan metode NPV,
sehingga pemakainya memerlukan perhitungan ganda.
Kelebihan dari PI adalah :
1) Memperhitungkan nilai waktu dari uang atau arus kas
2) Mempertimbangkan seluruh arus kas selama usia ekonomis proyek
3) Memperhitungkan nilai sisa proyek
4) Menyajikan data surplus/ defisit arus kas terhadap nilai investasi inisial. Jika
hasil bagi antara NPV dengan IO positif, maka nilai surplus dan sebaliknya.
Penerapan SAP Business Object Dashboard Design 4.0 Pada Analisis Kelayakan Investasi Power Plant 25
BAB IV MANAJEMEN
RISIKO
4.1. Definisi Risiko
Risiko merupakan kemungkinan terjadinya suatu hal yang tidak kita
inginkan pada waktu yang akan datang, sebagai akibat dari keputusan yang
kita ambi.
Pengertian dasar risiko adalah ketidakpastian yang telah diketahui
tingkat probabilitas kejadiannya, dengan kata lain risiko dapat diartikan
sebagai ketidakpastian yang bisa dikuantitatifkan yang dapat menyebabkan
kerugian atau kehilangan. (Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi,
Bramantyo, 2004).
Risiko adalah probabilitas terjadinya peristiwa yang membawa akibat
yang tidak dikehendaki atas hal yang ingin dicapai PT. Wijaya Karya
(Persero) Tbk. Yang telah dirumuskan dalam tujuan, strategi, sasaran dan atau
rencana hasil kegiatan, (Prosedur Sistem Manajemen Risiko, 4 Mei 2010 no.
3.1, PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk)
4.2. Toleransi Risiko
Toleransi resiko yaitu berkaitan dengan kemampuan, kreativitas dalam
menyelesaikan besar kecilnya suatu resiko yang diambil untuk mendapatkan
penghasilan yang diharapkan. Toleransi akan resiko berkaitan dengan
kepercayaan pada diri sendiri. Semakin besar seseorang pada kemampuan diri
Penerapan SAP Business Object Dashboard Design 4.0 Pada Analisis Kelayakan Investasi Power Plant 26
Penerapan SAP Business Object Dashboard Design 4.0 Pada Analisis Kelayakan Investasi Power Plant 27
sendiri, semakin besar pula keyakinannya terhadap kesanggupanya
mempengaruhi hasil dari keputusan-keputusanya dan semakin besar
keyakinannya untuk mencoba apa yang dilihat orang lain beresiko
(Manajemen Risiko, Imam Ghozali, 2007).
Toleransi risiko (Risk level) adalah batas tingkat risiko yang
berdasarkan kebijakan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. dibolehkan untuk
diterima sebagaimana adanya (tidak harus diturunkan menjadi lebih rendah
lagi), (Prosedur Sistem manajemen Risiko, 4 Mei 2010 no. 3.2, PT. Wijaya
Karya (Persero) Tbk).
4.3. Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah proses pengukuran atau penilaian risiko serta
pengembangan strategi pengelolaannya. Strategi yang dapat diambil antara lain
adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi
efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko
tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul
oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian
serta tuntutan hukum), (Manajemen Risiko, Ronny Kontur, 2006).
Manajemen Risiko adalah proses manajemen, pengorganisasian, dan
budaya di PT. Wijaya Karya (persero) Tbk. yang diarahkan terhadap analisis
risiko dan tanggapan serta perlakuan atas risiko. Manajemen risiko akan
berdampak terhadap daya saing, kemampuan dan laba perusahaan, (Prosedur
Sistem manajemen Risiko, 4 Mei 2010 no. 3.2, PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk).
Penerapan SAP Business Object Dashboard Design 4.0 Pada Analisis Kelayakan Investasi Power Plant 28
Berdasarkan Prosedur Sistem Manajemen Risiko Revisi 1 PT. Wijaya
Karya (Persero), Tbk menjelaskan bahwa akibat yang ditimbulkan bila suatu
risiko terjadi dibagi ke dalam 5 (lima) rating berikut (rating yang diurutkan mulai
dari yang tertinggi):
1. Malapetaka
2. Sangat Berat
3. Berat
4. Agak Berat
5. Tidak Berat
Probabilitas terjadinya suatu risiko yang dapat menimbulkan akibat yang
diuraikan di atas dibagi ke dalam 5 rating berikut :
1. Sangat Besar
2. Besar
3. Sedang
4. Kecil
5. Sangat Kecil
Kriteria rating akibat negative yang berhubungan dengan biaya melampaui
anggaran adalah sebagai berikut :
1. Tidak Berat < 1%
2. Agak Berat 1% x 2%
3. Berat 2% x 5%
4. Sangat Berat 5% x 10%
5. Malapetaka 10%
Penerapan SAP Business Object Dashboard Design 4.0 Pada Analisis Kelayakan Investasi Power Plant 29
a) Risiko sebelum mitigasi adalah prediksi biaya yang timbul bila risiko terjadi
dibandingkan denga anggaran biaya untuk item yang ditinjau.
b) Risiko setelah mitigasi adalah biaya yang timbul untuk mitigasi ditambah sisa
risiko yang timbul dibandingkan denga anggaran biaya untuk item yang
ditinjau.
Kriteria Rating Probabilitas
a) Kuantitatif
1) Sangat Kecil : sd. 20 %
2) Kecil : > 20% sd 40%
3) Sedang : > 40% sd 60%
4) Besar : > 60% sd 80%
5) Sangat Besar : > 80%
b) Kualitatif
1) Sangat Kecil : Cenderung dipastikan akan sangat tidak mungkin terjadi
2) Kecil : Kemungkinan kecil dapat terjadi
3) Sedang : Sama kemungkinannya antara terjadi atau tidak terjadi
4) Besar : Kemungkinan besar dapat terjadi
5) Sangat Besar : Cenderung dipastikan akan sangat mungkin terjadi
Penerapan SAP Business Object Dashboard Design 4.0 Pada Analisis Kelayakan Investasi Power Plant 30
4.4. Analisis Risiko
Analisis probabilitas terjadinya risiko yang dapat ditimbulkan dari analisa
kelayakan investasi power plant, adalah sebagai berikut :
1. Risiko : Jika interest rate tinggi
Probabilitas
Rating Probabilitas
Akibat
: 70%
: Besar
:
Apabila terjadi kenaikan interest rate pada tahun tertentu maka akan
berpengaruh pada :
a. Menurunnya Earning Before Tax, Earning After Tax, Net Cash Flow
dan dapat berpengaruh pada evaluasi rencana dan realisasi pada saat
tahun berjalan.
b. Mengurangi surplus Cash Flow pada tahun tersebut maupun secara
total keseluruhan dan terdapat perbedaan nilai yang cukup besar antara
rencana dan realisasi pada saat tahun berjalan.
c. Meningkatnya Cost of Debt yang menyebabkan kenaikan pada nilai
WACC dan penurunan pada nilai IRR
d. Menurunnya nilai NPV dan dapat menyebabkan NPV bernilai negative
e. Menurunya nilai Profitabilitas Index dan dapat menyebabkan nilai
Profitabilitas Index < 1
f. Payback period menjadi lebih lama walaupun tidak terjadi perubahan
yang cukup signifikan.
Penerapan SAP Business Object Dashboard Design 4.0 Pada Analisis Kelayakan Investasi Power Plant 31
Penerapan SAP Business Object Dashboard Design 4.0 Pada Analisis Kelayakan Investasi Power Plant 30
2. Risiko :
Jika pendapatan dalam bentuk mata uang IDR sedangkan kredit investasi
dengan menggunakan mata uang asing dan apabila terjadi selisih kurs dapat
menaikkan biaya dan mengurangi pendapatan.
Probabilitas : 20%
Rating Probabilitas : Kecil
Akibat :
Jika terjadi kenaikan kurs pada periode tahun berjalan akan menyebabkan
beberapa perubahan, antara lain :
a. Jumlah angsuran kredit investasi mengalami kenaikan
b. Penurunan nilai dari Earning Before Tax, Earning After Tax dan dapat
berpengaruh pada evaluasi rencana terhadap realisasi pada saat tahun
berjalan.
c. Penurunan pada nilai surplus Cash Flow pada tahun berjalan dan terdapat
perbedaan nilai yang cukup besar antara rencana dan realisasi pada saat
tahun berjalan.
4.5. Mitigasi Risiko
Setelah diperoleh indeks dan usulan kriteria, maka langkah selanjutnya yang
perlu dilakukan adalah control atau mitigasi terhadap risiko tersebut. Mitigasi
merupakan tindakan untuk menghilangkan potensi bahaya atau mengurangi
probabilitas atau tingkat risiko. Sesuai dengan analisa risiko tersebut di atas
selanjutnya disusun beberapa strategi yang bertujuan untuk menghilangkan atau
mengurangi probabilitas/ tingkat risiko yang mungkin muncul.
Penerapan SAP Business Object Dashboard Design 4.0 Pada Analisis Kelayakan Investasi Power Plant 31
Penerapan SAP Business Object Dashboard Design 4.0 Pada Analisis Kelayakan Investasi Power Plant 32
1. Risiko : Jika interest rate tinggi
Probabilitas : 70%
Tindakan Mitigasi :
a. Mencari bank dengan interest rate selama masa investasi tetap.
b. Melakukan pencadangan biaya kenaikan interest rate dengan
penambahan asumsi interest rate dengan 4 kategori yaitu :
cara
a) Asumsi 1 : Tahun 1 3
b) Asumsi 2 : Tahun 4 6
c) Asumsi 3 : Tahun 7 10
d) Asumsi 4 : Tahun 11 15
Dengan adanya penambahan asumsi tersebut diharapkan mampu memberikan
kemudahan dalam mengevaluasi dan merencanakan kelayakan proyek
investasi apabila kemungkinan terjadi tingkat suku bunga yang tinggi pada
masa periode investasi berjalan dengan kajian dasar mengacu pada NPV > 0,
IRR > WACC, PI > 1, PP < PP yang diharapkan perusahaan.
Hasil Setelah Mitigasi : 1.5 % (Agak Berat)
2. Risiko
Jika pendapatan dalam bentuk mata uang IDR sedangkan kredit investasi
dengan menggunakan mata uang asing dan apabila terjadi selisih kurs dapat
menaikkan biaya dan mengurangi pendapatan.
Penerapan SAP Business Object Dashboard Design 4.0 Pada Analisis Kelayakan Investasi Power Plant 33
Probabilitas : 20%
Rating Probabilitas : Kecil
Tindakan Mitigasi :
Jika ada perencanaan perusahaan untuk melakukan kredit investasi dengan
menggunakan mata uang asing, sedangkan pendapatan yangn diterima
menggunakan mata uang dalam negeri (IDR) maka fluktuasi kurs sangat
berpengaruh dalam cash flow perusahaan. Jika terjadi kerugian selisih kurs
maka akan mengakibatkan kenaikan jumlah biaya yang berpengaruh pada
penurunan pendapatan. Dengan mengikutsertakan fluktuasi kurs dalam
mengevaluasi dan menganalisa kelayakan proyek investasi, perusahaan dapat
mengestimasi dan meminimalkan kerugian selisih kurs yang dapat
mempengaruhi kinerja laba perusahaan.
Hasil Setelah Mitigasi : 0.2 % (Tidak Berat)
Penerapan SAP Business Object Dashboard Design 4.0 Pada Analisis Kelayakan Investasi Power Plant 34
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari penulisan makalah ini adalah SAP Bussines Object Dashboard
Design 4.0 mampu memberikan kemudahan dalam menganalisa kelayakan
investasi power plant, mampu dengan cepat memberikan informasi mengenai
layak atau tidak nya suatu proyek investasi, tidak mengeluarkan biaya yang tinggi
untuk memiliki full version software tersebut dan memang sangat bermanfaat
apabila digunakan dalam tahap tender atau pun sebegai informasi bagi
manajemen.
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya dan informasi
mengenai aplikasi dashboard, terdapat beberapa saran yang menjadi acuan
penting dalam pengembangan analisa kelayakan investasi ke arah informasi yang
lebih akurat. Adapun yang menjadi kendala dari penulis dalam penyusunan
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Dalam proses pembuatan digital dashboard, penulis menggunakan software
SAP Business Objects Dashboard Design 4.0 versi trial dan informasi
mengenai perbedaan antara trial dengan full product tidak dapat diketahui.
2. Penggunaan trial software sangat berpengaruh dalam penyusunan digital
dashboard dikarenakan terdapatnya batasan dalam row Ms. Excel sehingga
Penerapan SAP Business Object Dashboard Design 4.0 Pada Analisis Kelayakan Investasi Power Plant 35
Penerapan SAP Business Object Dashboard Design 4.0 Pada Analisis Kelayakan Investasi Power Plant 36
perhitungan bunga anuitas tidak dapat dilakukan perincian cicilan pokok dan
bunga per bulan, namun jumlah secara total sama.
3. Perhitungan IRR menggunakan metode polarisasi sehingga NPV = 0 tidak
tercapai maksimal, terdapat deviasi maksimal 3%.
Berdasarkan kendala yang dihadapi penulis dalam penyusunan makalah ini,
maka saran dari penulis bagi penulisan ataupun pengembangan berikutnya,
dashboard yang digunakan tidak dengan menggunakan trial version dan untuk
feasibility periodnya dapat dikembangkan sampai dengan 25 tahun.
Penerapan SAP Business Object Dashboard Design 4.0 Pada Analisis Kelayakan Investasi Power Plant 37
DAFTAR PUSTAKA
Djohanputro, Bramantyo, 2011. Penilaian Investasi, Sekolah Tinggi Manajemen
PPM, Jakarta
Harianto, Farid dan Siswanto Sudomo, 1998, Perangkat dan Teknik Analisis
Investasi di Pasar Modal Indonesia, PT Bursa Efek Jakarta, Jakarta,
Husein, Umar, 2005, Studi Kelayakan Bisnis: Edisi Ketiga, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2011, Peluang Investasi Sektor
ESDM, Jakarta
PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, Prosedur Sistem Manajemen Risiko, 2010,
Jakarta
PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, Board Manual Investasi
Widyastuti, Arie, 2006, Analisis Kelayakan Proyek Pembangkit Listrik Energi
Panas Bumi Dengan Menggunakan Capital Budgetting Technique, Univ.
Padjajaran, Bandung
Windarto, Joko, 2012, Analisa Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mini
Hidro, Univ. Diponegoro, Semarang
https://www54.sap.com/solution/sme/software/analytics/crystal-dashboard-
design/index.html
Penerapan SAP Business Object Dashboard Design 4.0 Pada Analisis Kelayakan Investasi Power Plant 38