Professional Documents
Culture Documents
di mana :
a
= Resistivitas semu
=
o
= Permeabilitas magnetik di ruang hampa
= Frekuensi sudut = 4f
Gambar 5. Foto Akuisisi Data dengan metode VLF
Pengambilan data dilakukan dalam suatu lintasan dengan interval pengambilan
data 1 meter dengan arah pengambilan mulai dari barat ke timur untuk semua
lintasan survey.
47
Gambar 6. Peta lintasan survey
5. Hasil dan Pembahasan
Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran langsung yaitu dengan pengambilan data
Hidrogeologi dilakukan dilokasi TPA dan sekitarnya; 30 sumur gali penduduk, 3
lubang bor ekplorasi dan 3 sumur leachate / pembuangan gas di Lokasi TPA. Juga
dilakukan pengukuran tidak langsung menggunakan metoda geofisika yaitu VLF,
Enam lintasan VLF dilakukan melewati lokasi TPA dengan arah N 110
0
E hingga N
130
0
E dan jarak antar titik pengamatan adalah 1 meter. Sinyal frekuensi yang dipakai
adalah 19,7 kHz. Setelah data Real dan Imaginer di peroleh kemudian dilakukan
pemodelan untuk mendapatkan harga tahanan jenis semu (VLF-R)
Berdasarkan peta muka airtanah bebas dapat diidentifikasi terdapat dua arah
aliran airtanah bebas, yaitu kearah tenggara dengan kemiringan sekitar 19% (8,6
o
),
aliran ini bergerak menuju daerah pesawahan dan lembah. Aliran kedua kearah
selatan dengan kemiringan sekitar 10% (4,5
o
) aliran ini bergerak menuju ke
pemukiman yang berada di selatan TPA. Kedua aliran ini sangat dipengaruhi oleh
bentuk topografi setempat (Gambar 2).
Gambar 7 dan 8 memperlihatkan kontur Daya Hantar Listrik (DHL) dan Total
Dissolved Solid (TDS) dimana meningkatnya harga tersebut menunjukkan adanya
pencemaran airtanah, nilai TDS dan DHL yang tinggi terdapat di lokasi timbunan
sampah dimana proses leaching sehingga akumulasi kontaminan terdapat pada
timbunan sampah ini, dan penyebaran kontaminan mengikuti aliran airtanah bergerak
kearah selatan dan tenggara.
Kontur tahanan jenis semu dari data VLF dapat dilihat pada Gambar 9, dimana
harga resisitivitas semu yang rendah terlihat sepanjang punggungan timbunan sampah
kemudian bergerak kearah tenggara. Hasil tahanan jenis semu rendah menunjukkan
bahwa sepanjang timbuan sampah terjadi akumasi kontaminan akibat proses leaching
dari sampah sepanjang punggungan TPA, dan aliran plume kontaminan ini bergerak
kearah tenggara mengikuti pola aliran airtanah bebas dan pola topografinya.
Timbunan sampah disebelah timur TPA belum menunjukkan adanya akumulasi
kontaminan karena lokasi ini merupakan timbunan baru sehingga proses leaching
belum berlangsung lama. Dibagian selatan TPA dijumpai adanya lokasi dengan harga
tahanan jenis semu yang rendah hal ini berkaitan dengan adanya batuan lempung
dibagian selatan TPA.
48
Gambar 7. Peta Kontur Padatan Terlarut Total
Gambar 8. Peta Daya Hantar Listrik
Gambar 9. Peta Kontur Tahanan Jenis Semu
49
6. Kesimpulan
Penyebaran kontaminan ditandai dengan meningkatnya harga TDS dan DHL, dan
rendahnya nilai tahanan jenis semu. Hasil pengukuran yang dilakukan dengan metoda
langsung dan tidak langsung menunjukkan bahwa akumulasi leachate berada pada
timbunan sampah lama yang memanjang dari utara ke selatan sedangkan arah plume
bergerak mengikuti pola topografi lokal dan arah aliran airtanah yang bergerak kearah
tenggara.
Bentuk penyebaran plume menunjukkan pola yang mirip antara data
pengukuran langsung (pemetaan hidrogeologi) dengan data hasil VLF, dan hasilnya
saling melengkapi sehingga kekurangan data metoda yang satu dapat dilengkapi oleh
metoda lain. Dengan menggunakan metoda VLF pengambilan data bisa dilakukan
dengan cepat dan biaya yang lebih murah, kemudian ditindaklanjuti dengan metoda
langsung untuk mengetahui harga kualitas airtanah sebenarnya.
Daftar Pustaka
Benson, A.K., et. al., 1997, Mapping Groundwater contamination using DC
Resistivity and VLF Geophysical Methods, Geophysics Vol. 62 No. 1, 80-86.
Gharibi, M., Pedersen, L.B., 1999, Transformation of VLF Data Into Apparent
Resistivity and Phases, Geophysics Vol. 64 No. 5, 1393-1402
Karous, M., Hjelt, S.E., 1983, Linear filtering of VLF dip-angle measurements,
Geophysical Prospecting Vol. 31, 782-794.
Kwarsa Hexagon PT, 1987, Geotechnical Evaluation of Sanitary Landfill Site,
Bandung Urban Development Project.
Nissen, J., 1986, A versatile electromagnetic modeling program for 2-D structures,
Geophysical Prospecting Vol.14, 1099-1110.
Reynolds, J.M., 1997, An Introduction to Applied and Environmental Geophysics,
John Willey & Sons Ltd, Buffins Lane, Chichester, England.
Widodo, U.W., 1998, Hidrogeologi dan Permodelan Plume di TPA Pasir Impun
dengan Metoda Misse a-la-mase berdasarkan Analogi model Aliran Listrik
dan Aliran Airtanah, Tesis Magister, Pascasarjana ITB.