You are on page 1of 2

Lecture 16

NILAI NILAI SPIRITUAL DALAM SUDUT PANDANG AGAMA


Sebelum melihat aspek spiritual yang merupakan bagian dari potensi dasar manusia,
akan lebih tepat jika dibahas secara global mengenai pengertian dan fungsi agama secara
global. Hal ini akan mempermudah dalam memahami nilai-nilai spiritual yang akan
diungkap.
1. Pengertian Agama
Para pakar bahasa dalam meninjau kata agama menyatakan, bahwa kata tersebut
berasal dari bahasa Sanskerta yaitu gabungan dari kata a dan gama. A berarti tidak,
dan gama berarti kacau. Jadi agama berarti sesuatu yang tidak kacau.
Endang Saefuddin nshari !"#$%& berpendapat bahwa agama adalah sistem credo !tata
keimanan atau tata keyakinan& atas adanya sesuatu 'ang (utlak di luar manusia dan
sistem ritus !tata peribadatan& manusia kepada sesuatu yang dianggap 'ang (utlak itu
serta sistem norma !tata kaidah& yang mengatur hubungan manusia dengan sesama
manusia dan hubungan manusia dengan alam lainnya sesuai dengan tata keimanan dan
tata peribadatan dimaksud.
Sementara itu bul )la al-(aududi !"#$*& menyatakan bahwa agama mempunyai
beberapa arti+
!"& kehormatan pemerintahan, negara, kemaharajaan dan kekuasaan,
!-& ketundukkan, kepatuhan, perbudakan, perhambaan, penyerahan, dan
!.& memperhitungkan, mengadili, memberi ganjaran dan hukuman atas perbuatan
perbuatan/
0engan demikian secara sederhana agama dapat diartikan sebagai suatu sistem yang
berisi aturan kepercayaan dan keyakinan yang diwujudkan melalui sikap dan aplikasi
ketundukan serta kepatuhan kepada 1uhan sebagai final goalnya.
2. Fungsi Agama
Semua yang diturunkan llah S2. kepada umat manusia tidak mungkin tanpa ada
fungsinya. 0ari masalah yang bersifat materi maupun non-materi semua mengandung
)ibrah bagi kehidupan. 0emikian pula agama. llah menurunkan agama sejak nabi dam
sampai nabi terakhir yakni (uhammad S2. mempunyai fungsi yang sangat bermanfaat
bagi kehidupan manusia. dapun fungsi agama antara lain adalah +
Pertama, sebagai pedoman hidup umat manusia agar dalam menjalankan kehidupannya
tidak menyimpang dari maksud dan tujuan diciptakannya umat manusia, yaitu sebagai
khalifah !wakil& 1uhan di muka bumi.
Kedua, untuk menjaga kehidupan yang serasi antar sesama, tidak saling bersitegang,
konflik, main serobot maupun main bunuh. 0engan demikian eksistensi H( akan
senantiasa terjaga dengan baik.
Ketiga, untuk memberikan bimbingan dan pendidikan bagi manusia yang lebih dalam,
sehingga manusia tidak saja dikenalkan dengan fenomena-fenomena kehidupan, tetapi
juga dikenalkan dengan persoalan nomena. 3leh karena itu dalam fungsi ini manusia
diarahkan menuju pada pendekatan hidup yang sakral.
Keempat, sebagai kontrol sosial. Secara umum manusia ingin mengimplementasikan
seluruh keinginannya, baik yang sesuai dengan nilai kemanusiaan maupun yang
bertentangan dengan nilai tersebut. 0emikian pula norma yang hidup di tengah kehidupan
masyarakat juga ikut mewarnai proses tata kehidupannya. gama mengontrol jalannya
mekanisme itu menuju pada nilai-nilai uni4ersal yang sebenarnya.
Kelima, sebagai fungsi transformasi ino4asi tata kehidupan. 0alam fungsi ini agama
memberikan petunjuk dan mengubah setiap sesuatu yang tidak sesuai dengan missi
risalahnya, kemudian ia memperbaharuinya.
Keenam, untuk menumbuhkan rasa sakinah secara kontinyu. (anusia yang mempunyai
sifat kadang stabil, kadang labil, maka keberadaan agama sangat diperlukan. 5eberadaan
agama menjadi obat penawar bagi semua orang, baik mereka yang sedang gundah gulana,
sedih, stress maupun gembira. gama sebagai balance dari semua keadaan.
Ketujuh, untuk menumbuhkan ghirah bagi umat manusia. 1idak pernah ditemui orang
yang selalu bersemangat terus. Suatu saat terkadang mereka lelah, lunglai dan malas.
Peran agama di sini adalah memberi semangat kepada mereka agar terus hidup yang
dinamis.

You might also like