You are on page 1of 3

Louis Pasteur menyimpulkan bahwa khamir merupakan mikroba hidup yang

bertindak sebagai agen dalam proses fermentasi dan digunakan sejak zaman
dahulu untuk menaikan adonan roti. Tidak lama setelah penemuan tersebut,
dilakukan upaya untuk mengisolasi khamir secara murni. Dengan kemampuan
ini mulailah dilakukan produksi khamir secara komersial untuk keperluan
pembuatan roti. Jenis yang dikembangkan adalah Saccharomyces cerevisiae.
Saccharomyces cerevisiae
adalah salah satu jenis fungi yang paling dikenal dan sering digunakan oleh
manusia dalam pembuatan roti dan bir karena bersifat fermentatif, yaitu
melakukan fermentasi (memcah glukosa menjadi karbon dioksida dan alkohol).
Namun, dengan adanya oksigen, Saccharomyces juga dapat melakukan respirasi
yaitu mengoksidasi gula menjadi karbon dioksida dan air. Saccharomyces
cerevisiae termasuk dalam filum Ascomycota.


Pengamatan Saccharomyces cerevisiae:
Saccharomyces cerevisiae dapat dilihat dengan mikroskop tanpa perwarnaan
dan akan terlihat sebagai bintik-bintik transparan. Dalam percobaan ini,
pewarnaan dengan methylen blue bukan bertujuan agar S. cerevisiae terlihat,
tetapi memiliki tujuan differensial yaitu agar sel yang mati dan sel yang hidup
terlihat memiliki warna berbeda. Methylen blue merupakan indikator berbentuk
kristal yang bila larut dalam air akan membentuk cairan berwarna biru.
Methylen blue menjadi tidak berwarna dengan kehadiran enzim aktif, oleh
karena itu sel khamir yang hidup akan tampak transparan. Sebaliknya, dengan
ketiadaaan enzim aktif, methylen blue akan tetap berwarna biru sehingga sel
yang mati akan tampak berwarna biru.

Mikrostruktur Saccharomyces cerevisiae:
1. Kapsul
2. Dinding sel:
Glukan khamir
Mannan
Protein
Kitin
Lipid
3. Membran sitoplasma
4. Nukleus
5. Vakuola
6. Mitokondria
7. Globula: lipid disimpan dalam bentuk globula yang dapat dilihat dengan
mikroskop setelah diberi pewarna lemak (Hitam Sudan atau Merah
Sudan).
8. Sitoplasma
Reproduksi Saccharomyces cerevisiae:
1. Pertunasan multipolar
Tunas muncul dari sekitar ujung sel.
2. Pembelahan tunas
Gabungan antara pertunasan dan pembelahan. Pada proses ini mula-mula
terbentuk tunas, tetapi tempat melekatnya tunas pada sel induk relatif besar,
kemudian terbentuk septa yang memisahkan tunas dari induk selnya.
3. Pembentukan askospora
meiosis dapat terjadi langsung dari sel vegetatif. Spora berbentuk bulat atau
oval dengan permukaan halus.


Taksonomi Saccharomyces cerevisiae
Kingdom : Fungi
Phylum : Ascomycota
Subphylum : Saccharomycotina
Class : Saccharomycetes
Ordo : Saccharomycetales
Family : Saccharomyceteae
subfamili : Saccharomycoideae
Genus : Saccharomyces
Spesies : Saccharomyces cerevisiae

You might also like