You are on page 1of 66

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

Bab 1
PROJECT KHALIFAH

1. Dunia Kita sekarang


2. Perjuangan Ummat Islam Sekarang
3. Adakah Sebuah Solusi?
4. Solusi
5. Project Khalifah

Bab 2
PERAN MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH

1. Penciptaan Peran Khalifah


2. Penciptaan Fiskal Alam Semesta Dalam Enam Tahap
3. Pemilihan Manusia Sebagai Khalifah Allah di Bumi
4. Peran Khalifah di Tawarkan Kepada Ciptaan Lain
5. Sebuah Masa Depan Yang Cerah

Bab 3
TANGGUNG JAWAB SEBAGAI KHALIFAH ALLAH

1. Tiga Tanggung Jawab Sebagai Khalifah Allah


2. Tanggung Jawab Pertama Sebagai Khalifah Allah – Menyempurnakan Diri kita
3. Tang Jawab Kedua Sebagai Khalifah Allah – Menyempurnakan Masyarakat
Sosial
4. Tanggung Jawab Ketiga Sebagai Khalifah Allah – Menyempurnakan Fisikal
Dunia (Tempat dan Waktu)
5. jihad
6. Memerintahkan Yang Baik Dan Mecegah Yang Salah
7. Budi Bahasa dan kebijaksanaan
8. Taqwa
9. Tanggung Jawab Kepada Allah
10. Pandangan Khalifah

Bab 4
SEBUAH KESEMPURNAAN DAN KEBENARAN DUNIA ISLAM

1. Dua Perkara Yang Diberikan Kepada Setiap ummat Islam


2. Islam – Pandangan Bagi Setiap Ummat Islam
3. Penerapan Pengetahuan Hukum Dalam Penciptaan Sebuah Kesempurnaan Dan
Kebenaran Dunia Islam
4. Transformasi Ummat Islam
5. Langkah Yang Sederhana Dalam transformasi Ummat
6. Lingkaran Khalifah
7. Jiwa – Penyempurnaan Kenabian
BAB 1
PROJECT KHALIFAH

1.Dunia kita sekarang

Di dunia kita sekarang ini telah terjadi peperangan, pembunuhan, pemerkosaan, korupsi,
perampokan, penjualan alkohol, dan penyalah gunaan barang ilegal, penindasan dalam
berbagai macam bentuk, perbuatan seks yang amoral, kecanduan berbagai zat-zat yang
dapat merusak dan beberapa permasalahan sosial. Kejadian-kejadian seperti ini bukan
saja dikarenakan oleh perkara yang ada di dunia, akan tetapi kejadian ini merupakan
kombinasi dari segala kesalahan yang selalu muncul dan seringkali muncul dari waktu ke
waktu. Siapakah yang tidak mengingini sebuah dunia tanpa ketakutan yang besar dan
yang kecil?

Sekuler material

Hari ini kekuatan jahat sekuler material sedang menyerang manusia dimana-mana. Dunia
semakin menjadi gila setiap hari. Dalam seluruh masyarakat sosial di seluruh penghujung
dunia, kita selalu menemukan, dan bukan saja ketakutan sebagaimana yang disebutkan
diatas, akan tetapi keadaan lingkuangan yang selalu turun menjadi tidak terkontrol,
sementara kemiskinan negara-negara dunia dan masyarakat manjadi subjek akan
eksploitasi yang meningkat dan menyebabkan kehidupan yang serba kekurangan
sehingga menyebabkan kehidupan masyarakat menjadi miskin dan hina.

2.USAHA UMMAT MUSLIM SEKARANG

Di dunia sekarang ini, keindahan, kecantikan dan kehidupan yang baik yang sesuai
dengan tradisional kepercayaan dan peraktek Islam cepat sekali hilang dari peredaran
Ummat Islam, baik yang tua dan yang muda. Beberapa kaum Muslim hari ini begitu
cepat tergoda kepada pengaruh Syaitan akan kemunduran negara-negara Barat, yang
mana hanya berlandaskan Ilmu pengetahuan, pilsafat-filsafat dan budaya yang semu yang
terdapat pada kepercayaan sekuler material.

Sekuler material adalah pengaruh Syaitan.

Sekuler material artinya sebuah dunia tanpa tuhan dan bentuk alam semesta tanpa alam
spiritual. Kita harus mengetahui dengan jelas dan sadar bahwa pengaruh Sekuler material
Barat adalah pengaruh Syaitan. Sekuler Material Barat telah menjauhkan kita dari ibadah
kita, menjauhkan kita daripada budaya Islam, menjauhkan kita dari system ekonomi
Islam, menjauhkan kita dari system pemdidikan Islam, menjauhkan kita dari niali-nilai
tradisi Islam, membalikkan pikiran kita dari allah dan merampas anak-anak kita dari
masa depan yang cerah.

Sekuler Material Barat telah memberikan kita sebuah bentuk masyarakat yang penuh
dengan kriminal, penindasan, kecanduan, alcohol, pornography, homo seksualitas,
eksplotasi masyarakt dan sumber-sumbe yang mengurangi hakikat kehidupan sehingga
hidup kita menjadi tidak berarti dan menjadi sia-sia.

Sekuler material Barat telah menciptakan dalam pikiran anak-anak kita pemahaman
keindahan, tidak mematuhi orang tua dan yang lebih tua, enggan menolong, tidak
berpengetahuan, dan mencintai gaya kehidupan hewan yang hanya selalu fokus pada
kesanangan sesaat. Adakah kamu tidak mengetahui hal ini sebenarnya bahwa ini
merupakan harapan Syitan?

Sekarang ini, Negara Barat selalu aktif melakukan kegiatan budaya setan diseluruh
tempat yang ada di dunia. Negara-negara Barat adalah Negara militer yang paling kuat
dan dalam sejarah dunia, ekonomi mereka pernah menjadi contoh bagi negara yang
lainnya. Mereka menggunakan militer dan keuatan ekonomi untuk mengontrol dunia
dalam cakrawala yang rusak.
Negara Barat juga memiliki alat-alat propaganda yang begitu efektif dan dapat
mempengaruhi dunia yang pernah kita rasakan. Bentuk hipnotis yang mereka gunakan
adalah dengan menggunakan media masa yang mereka miliki, televise, film-film, musik
yang popular dan gaya kehidupan yang menyenangkan. Mereka sukses besar dalam
membangun negara mereka dan termasuk negara Islam juga menggunakan ala-alat
kekuatan yang membawa pada bentuk dan kegundanhan pemikiran kaum tua sehingga
mereka menjadi candu, yang selalu mengharapkan pujian, dan berpartisipasi dalam
kejahatan budaya Barat.

3.ADAKAH TERDAPAT SEBUAH SOLUSI

Kadang-kadang, selalunya masyarakat banyak percaya bahwa problem-problem ini tidak


bisa di pecahkan dan bahwa kita tidak akan pernah memiliki sebuah dunia yang benar. Ia
adalah hanya kebodohan yang dipengaruhi Syaitan yakni sebuah kepercayaan yang salah.
Lebih 1400 tahun yang lalu Allah telah mengatakan kepada kita melalui Rasulnya
Muhammad Saw:
“Hari ini telah aku sempurnakan jalan kehidupanmu bagimu, Aku telah memilih Islam
sebagai pedoman bagimu”. (Al-Maidah 5:4)

Allah telah mewahyukan pedoman kepada Manusia

Kita jangan sekali-kali mengurangi pengertian yang begitu sempurna terhadap fakta yang
ada, yakni bahwa Allah telah mengatakan kepada kita bahwa Rasul Muhammad Saw
adalah penghujung dari segala rasul-rasul sebelumnya. Bahwasanya, tidak akan ada lagi
rasul yang baru yang di utus oleh Allah, sejak Allah mengutus rasul-rasul tersebut.
Barangkali ratusan dari ribuan rasul-rasul setiap waktu yang dibutuhkan manusia
sepanjang jaman, sebelum di utusnya Rasul Muhammad. Fakta tersebut kita ketahui
sekarang bahwa Allah tidak akan mengirim seorang Rasul yang begitu logik dan
bermanfaat.
Kita tentunya tidak pernah berpikir, bahwa Allah yakni setelah berakhirnya waktu semua
ini telah memutuskan untuk membebankan kita, oleh karena itu, kita harus bertanya
apakah sebenarnya maksud Rasul Muhammad Saw diutus kepada kita. Ini maksudnya
bahwa Allah mengetahui seluruh perkara, mengetahui bahwa tidak akan ada rasul-rasul
yang akan diinginkan sebelum perencanaan untuk dunia ini terpenuhi. Berdasarkan ini
kita boleh mengetahui dengan menyimpulkan secara benar, bahwa semuanya harus kita
ketahui, mengetahui untuk membawa sebuah dunia yang benar dan sempurna secara
keseluruhan sebagaimana yang Allah kehendaki. Kita juga mungkin benar-benar
berharap, bahwa mungkin masa depan untuk tinggal dalam keindahan dunia yang
gemerlapan telah dekat, dimana Allah telah menjanjikan kita sebuah masyarakat Islam
yang sempurna di bumi.

Memahami kapan kita berbuat kesalahan

Telah jelas, bahwa dunia sekarang dengan seluruh ketakutannya dan kesalahan bukanlah
sebuah jalan yang sempurna yang telah di janjikan Allah pada kita. Sejak ia terjadi dalam
keadaan begitu, bukan berarti Allah telah mengingkari kita, akan tetapi disebabkan oleh
perbuatan kita yang salah. Sebelum kita mampu berusaha untuk memecahkan
permasalahan dunia, dan begerak menuju kepada impian kita yakni dunia surga, kita
harus berusaha memahami dimana kesalahan kita. Mungkin saja ribuan buku menulis
topik ini (dan mungkin dalam beberapa hari), akan tetapi poin yang menakutkan ini
cukup untuk membuktikan kita dengan imformasi yang cukup agar memulai menciptakan
dunia dimasa mendatang tanpa permasalah-permasahan sekarang dan konsisten dengan
kehendak Allah.

Kehancuran fenomena dunia

Kesalahan yang sering terjadi di dalam masyarakat sosial, disebabkan cakrawala dunia-
(Worldview) yang umumnya bersatu dengan mahkluk sosial adalah sangat cacat. Allah
telah memberikan kita sebuah cakrawala dunia yang benar (Worldview) dalam Islam. Jika
seluruh mahkluk sosial berpegang pada cakrawala dunia yang benar maka seluruh
kesalahan-keslahan dunia tidak akan pernah muncul, dan kita akan memiliki sebuah
dunia Islam yang benar. Ini sebab persepsi kita tentang dunia menentukan akan
lingkungan yang terjadi. Oleh karena itu Islam harus menjadi dunia yang benar bagi
seluruh makhluk sosial. Tradisi praktek dan kepercayaan dalam Islam, harus
berlandaskan kepada Qur’an dan Sunna Nabi Muhammad Saw, yang dapat dijadikan
pedoman yang benar dan juga untuk dapat memperbaiki kesalahan. Kita juga harus hati-
hati dalam menafsirkan rahasia pengetahuan ini terhadap landasan pemahaman kita akan
kebenaran dan kebaikan.

4. SOLUSI

Jadi bagaimana kita memerangi musuh yang sangat berbahaya dan sangat kuat
sebagaimana sekuler material yang tidak bertuhan dan pengaruh budaya Barat begitu
sukses mengikis saudara dan saudari Ummat Islam yang kita sayangi yang benar-benar
menginginkan sebuah kesempurnaan, hal ini dapat terelakkan hanya dengan bimbingan
dari Allah?

Allah telah menunjukkan jawaban bagi setiap tantangan. Pertama, apa yang disebut
dasar-dasar ilmu pengetahuan sekuler material saat sekarang ini tidak diragukan lagi telah
terbukti falsu sebagai ilmu pengetahuan yang moderen, terutamanya adalah hal-hal yang
berbentuk physical moderen. Ketika ilmuwan berlandaskan sekuler material telah terbukti
palsu atau gagal, maka seluruh pilusuf dan budayawan yang mana telah terbangun
sebelumnya oleh pengaruh sekuler material juga terbukti palsu atau gagal. Kemudian,
kita sekarang memiliki ilmuwan yang berlandaskan ketuhanan yang umumnya menerima
fakta-fakta physical modern. Terakhir, kita sekarang memiliki pemahaman yang baik
akan arti hukum Allah yang dapat dibuktikan dalam bentuk seluruh kehidupan biologi,
termasuk manusia, hal ini agar mereka terbimbing dalam pembangunan kehidupan yang
sesuai dengan kehendak Allah.

Solusi bagi dunia moral dan sosial adalah berdasarkan terhadap hipotesis itupun jika
hanya terdiri dari dua perkara saja, dua elemen pengetahuan, yang diberikan kepada
setiap individu atau kelompok sosial dalam bentuk apa saja (termasuk seluruh lapisan
masyarakat sosial), dengan demikian akan menghasilkan sebuah kebiasaan dan perbuatan
yang tidak mungkin di hindari oleh individu atau kelompok sosial tersebut dalam
menghadapai seluruh perkara baik dan benar.

Inilah dua elemen pengetahuan yang mana harus dibuktikan agar terlaksananya proses
perubahan positif sosial, yakni:

a. Positif, dapat dipercaya dan dapat dijadikan gambaran motivasi ( yang mana
Islam dipahamkan sebagai logika ilmu dan objective didalam penggabungan
penafsiran tradisi)
b. benar dan pemahaman yang luas akan bentuk hukum bagi seluruh
perkembangan manusia

5. PROJEK KHALIFAH

Adapun rencana yang kemudian, yakni untuk kebaikan dunia adalah dengan membawa
perubahan sosial dan sangat diharuskan bagi seluruh penduduk dunia umum-nya, dan
khusunya bagi Ummat Islam, adalah berdasarkan terhadap hipotesis yang sebagaimana
disebutkan diatas. Memberikan kepada penduduk dunia pengetahuan yang benar
sehingga mereka dapat mengambil pemahaman yang benar akan realitas kita dan mulai
melakukan perjalanan yang panjang dalam menggapai betuk dunia yang baik didalam
setiap langkah kehidupan.

Rencana ini adalah disebut projek Khalifa. Yang bertujuan membawa perhatian Ummat,
bahwa fakta didalam ilmu pengethauan tersebut Allah telah mewahyukan kepada kita di
dalam Qur’an, kebenyakan ungkapan yang langusng adalah Dia telah menjadikan
manusia berbangsa-bangsa (anak cucu Adam) dengan maksud untuk menjadi Khlaifah-
Nya (Al-Baqarah : 30).
Pendiri projek Khalifah
Rencana ini juga berakhir kepada Allah, pemakaian pengetahuan modern dan ilmu dan
logika adalah untuk membantu menjalankan kehendak Allah untuk ciptaannya. Projek
Khalifah telah didirikan oleh Pof. Muhammad al’Mahdi, seorang pisikologis
sebagaimana amalannya dalam kehidupan sehari-hari yang lebih dari 40 tahun. Awalnya
dia bukan seorang yang mempercayai Islam, akan tetapi setelah menjadi seornag Muslim
dan menekuni pelajaran Islam selama 24 tahun. Dia tidak tidak memiliki umur yang
panjang untuk hidup ketika penyakit kanker menyerangnya. Dia tidak menginginkan
perencanaan ini selain daripada mengabdi kepada Allah dan Ummat nya, Insya Allah,
dengan pertolonga nya akan membawa sebuah dunia Islam yang sempurna dan.

Suadara Muhmmad al’Mahdi, berumur 62 tahun, seorang Asisten professor dalam bidang
penyakit jiwa/ pisikologi di Amerika Serikat. Dia telah menempuh program Doktoral/Phd
selama 3 setangah tahun dalam bidang ilmu pengobatan Jiwa (Pkisiater). Sebelumnya
beliau adalah seorang pelatih dalam operasi eloktronik nuklir dan teori-terori physical.
Ketika dia bekerja untuk kepemerintahan Amerika Serikat sebagai seorang direktur
peneliti dalam pendidikan program penilaian anak-anak, dan sebagai seorang ketua
pisikologi untuk Head Start (a US national early child development program).

Lebih dari setengah kehidupan Muhammad al’Mahdi sebagai seorang ilmuwan atheis,
yang dipengaruhi oleh keyakinan penafsiran material bahwa secara scientific Allah tidak
ada, sehingga dia benar-benar paham kepalsuan science materialitis Albert Einsten,
terutamanya dampat pengetian logila Eisten secara umum dan teori relativitas khususnya.
Sebagai seorang ilmuwan yang jujur dan objective, dia telah merealisasikan tanpa adanya
plihan untuk menerima bahwasanya fakta data physical modern labih kuat dengan
ungkapan bahwa Allah secara scientific ada atau dapat di buktikan. Pengetahuan ini telah
merubah hidupnya secra drastis.

Setelah mengetahui kebenaran akan kewujudan tuhan (existence of God), dia mencari
sebuah agama dan membawanya kepada Agama Islam dan memeluknya selama 24 tahun.
Meskipun dia telah dicuci kepalanya (brainwhasing) melawan Islam di Amerika, dia telah
menemukan bahwasanya Qur’an meyakinkan sesiapa saja yakni dia telah menemukan
sebuah kebenaran dalam pencarian kebenaran yang cukup lama. Dia merealisasikan
bahwa hanya Islam saja yang bisa dia ikuti dan menerangkan objektivikal dan empirical
logical scientist.

Dia telah menghabiskan selama 35 tahun untuk membangun dan menyempurnakan


pengetahuan ini – perencenaan yang cemerlang sehingga menjadikan dunia sosial lebih
baik, menjadi sebuah perencanna ynag Islami, sebagaimana disebut projek Khalifah.

Projek ini telah dijalankan di Malaysia dibawah bantuan mentri pembangunan


kewanitaan dan faimili sebagaimana program dari bentuk Negara Malaysia. Muhammd
adalah sebagai direktu projek Islam, dengan peranan yang menggunakan ilmu
pengetahuan dan tehnologi yang dilandaskan projek Khalifah guna mengembangan
masyarakat sosial.

Tujan projek ini adalah dengan menawarkan pencerahan kepada masyarakat Malaysia
artinya untuk membangun karakter para remaja Negara yang sangat penting yakni Negara
Malaysia akan menjadi dikenal sebagai contoh Negara yang cemerlang terhadap apa saja
yang baik dan benar bagi masyarakat maka kita akan mendapatkan sebuah model yang
sukses bagi pembangunan masyarakat sosial yang positif untuk seluruh Negara-negara
dunia. Dimasa kesehatan dan dan kejayaan Muhammad al’mahdi, dia selalu meneruskan
perbuatan kebajikan bagi seluruh aspek program pemerintah dimasa lalu dan bekerja
secara pribadi sebagai projek Khalifah.

Untuk mencapai kesempurnaan akan projek khalifah yang sukses dan berpotensi, projek
khalifah harus mengayomi seluruh masyarakat Malaysia. Tanpa menghiraukan kesukuan
dan agama. Dan juga pada awal-awalnya projek Khalifah ini ber-orientasi untuk agama
Islam khusunya. Hal yang paling mendasar bagi program ini adalah kesamaan dalam hal
kegunaannya dan efektif bagi seluruh suku atau ras dan agama-agama.
Untuk menyimpulkan, tujuan utama dan yang paling penting akan projek Khalifah adalah
mentranformasi akan seluruh jumlah ketakutan permasalahan menjadi baik, benar, dan
indah, sempurnah dan benar terhadap dunia Islam.

Projek Khalifah menawarkan metode yang sederhana untuk merealisasikan sebuah


kesuksesan bagi tujuan yang indah ini. Kita jangan pernah berpikir ia akan mudah untuk
mencapai tujuan, akan tetapi meskipun demikian, kita harus mengetahuinya bahwa ia
akan tercapai dengan sukses, dan apa yang paling penting dari seluruhnya adalah jalan
yang baik dan benar, yang selalu konsisten dengan kehendak Allah.

BAB 2
PERAN MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH ALLAH

1. PENCIPTAAN AKAN PERAN KHALIFAH


kebenyakan statement Allah yang langusng adalah bahwasanya Dia telah menjadikan
manusia berbangsa-bangsa (anak cucu Adam Alahissalam) dengan manksud untuk
menjadi Khlaifah-Nya di muka bumi.

Ingatlah ketika tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “


Sesungguhnya Aku hendak hendak menjadikan seorang
Khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa
engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang
yang akn membuat kerusakan padanya dan menumpahkan
darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji
Engkau dan mensucikan engakau?” Tuhan berfirman:
Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui”. (Al-Baqarah, 2:30)

Ini sangat spesifik, yakni pengertia yang begitu berarti diciptakannya manusia. Peran
Khalifah telah di deklarasikan sebelum pertama kali diciptakan manusia, Adam
(Alaihissalam). Allah telah menciptakan seluruh ciptaan-para Malaikat, surga, bumi dan
diantaranya sebelum diciptakannya Adam As.
Logi yang dimaksud adalah bahwa Allah sebaik-sebaik pencipta bagi seluruh ciptaan-
Nya dan bahwa manusia adalah objek utama dalam penciptaannya.

Arti Khalifah
Dalam bahasa Inggris, perkataan Arab “Khalifah” adalah sering sekali diterjemahkan
sebagai “pemimpin” Pemimpin artinya salah satu yang bertindak didalam sebuah tempat
kepemimpinan atau raja. Termasuk dalam pengertian pemimpin adalah berasusmi bahwa
seseorang akan melakukan pada setiap permisalan sebagai seorang pemimpin atau raja
yang menginginkan mereka melaksanakan, tidak menggunakan kekuatan mereka-masing
akan tetapi menggunakan kekuatan hanya untuk menjamin mereka yang disebabkan oleh
seorang pemimpin atau raja.

Sebab itu, menjadi pemimpin Allah maksudnya:


a. Melaksanakan di tempat-Nya dan
b. Menjalani seluruh kehendak-Nya, bukan berdasakan kehendak sendiri, dan
c. Menggunakan kekuatan yang telah dia berikan kepada kita untuk kita gunakan
dan bukan dengan kekuatan laiinya yang kita miliki

Maka dari pengetian diatas dapat disimpulkan bahwa manusia sebagai Khalifah Allah di
muka bumi yang telah diciptakan oleh Allah. Tujuan setiap kehidupan seseorang adalah
untuk melakukan kewajiban Khalifah sebaik-baik mungkin sebagaiman dia (laki-
laki/Perempuan) mempu melakukannya.

Langkah pertama yang baik dengan menjalankan peran yang sebaik mungkin sebagai
Khalifah Allah (bagi manusia) adalah dengan memahami lingkungan sekitarnya didalam
perencanaan yang Allah telah ciptakan.

2. MENCIPTAKAN PHYSICAL ALAM SEMESTA YANG TERDAPAT DALAM


ENAM TINGKATAN
HIngga dia meniupkan ruhnya kepada Adam As. Allah sangat bertanggung jawab bagi
kemajuan pembangunan ciptaan physical-Nya dalam memenuhi rencana kebesarannya.
Allah tidak menciptakan physical alam semesta dalam sesaat saja sebagaimana ia adanya
sekarang, akan tetapi Dia menciptakan dalam enam periode waktu atau tingkatan.

Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang


ada di antara keduanya dalam enam hari, kemudian Dia
bersemayam di atas ‘Arsy). Tidak ada bagi kamu selain
daripada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula)
seorang pemberi syafa’at. Maka apakah kamu tidak
memperhatikan?

Pada awalnya …..tiada satupun

Physical dan cosmologi modern (Ilmu pengetahuan yang logik dan pembangunan alam
semesata) sekarang membuktikan kesaksian yang benar-benar objektif akan eksistensi
Allah.menegaskan keutamaan atribut-atribut Allah, dan memperlihatkan bagaimana
Allah menciptakan eksistensi physical diluar kebenaran ‘tiada berarti” maksudnya tiada
waktu, tiada tempat, tiada sebab. Pengetahuan ini datang dari kritikan analisis teori “Big
Bang” khusunya teori relativitas dan pekerjaan yang di lakukan oleh physical Quantum.

Kita juga mengetahui bahwa permulaan physical alam semesta telah mengambil tempat
14-18 juta tahun yang lalu, Allah membawa cahaya memasuki eksistensi pada keganjilan
(sebagaimana poinnya adalah tiada dimensi, sangan kecil bentuknya, dan tiada ukuran
bagi seluruhnya)
5 Tingkatan Pertama Ciptaan – Dari Cahaya ke Kehidupan Biologi

Dengan rahmatnya, ciptaan cahaya Allah pertama telah membawa ruang dunia, waktu
dan zat atau bahan sebagai eksistensi. Cahaya ini berupa zat kecil yang sedikit yakni
dalam ilmu apa yang disebut bagian dari partisi atom, terutama sekali, electrons, protons,
dan neutrons, semuanya ini adalah dasar alat-alat bangunan bagi seluruh benda material-
material. Tiga bentuk bagian partisi atom ini terdiri dari perbedaan atom-atom, dan
bentuk atom-atom ini merupakan sumber segala sesuatu.
Menurut kehendak Allah, partisi-partisi kecil ini yakni zat physical telah langsung
terbentuk menjadi kelompok yang kompleks- sub-atom-partisi, lalu atom, lau molekul.
Ataom dan molekul juga merupakan ciptaan yang sudah diatur sedemikan oleh allah,
dalam bentuk bintang dan planet, air dan rbebatuan dan seluruh benda material yang ada
di bumi.

Sebagaimana molekul tumbuk semakin kompleks, Allah mengatur mereka sehingga


menjadi bentuk kehidupan biologi yang sederhana, seperti halnya kesatuan tumbuh-
tumbuhan dan hewan. Allah telah menyebabkan kehidupan organisme-organisme ini
untuk membangun sehingga lebih dan lebih membentuk kehidupan yang komplek seperti
pepohonan, ikan, ampibi, reptile, unggas, dan seluruh bebergai aneka ragam hewan
mamalia sehingga Dia menciptakan hewan-hewan yang begitu kompleks dan diantara
mereka yakni terdapat keragaman pada bentuk physical mahluk manusia.

Setiap Ciptaan Pasrah Kepada Kehendak Allah


Pada setiap tingkatan physical exsistense, dari partikel yang paling sederhana sehingga
kepada ciptaan hewan yang paling atas. Bentuk-bentuk ini merupakan material-material
yang diciptakan sebagaimana yang telah ditentukan oleh Allah. Mereka melakukan
pengembangan menurut kehendak Allah sebab mereka yang memilih, akan tetapi sebab
Allah telah menetapkankan mereka sesuai dengan hukum Allah dan ketentuan-Nya
sebagaimana yang terdapa dalah kehidupan physical, hukum yang selalu kita jumpai hari
ini kita sebut physic, chehmistry, biologi, dan pelajaran. Tiada satupun dari ciptaan
tingkatan-tingkatan material memiliki kebesan kehendak sehingga mereka melakukakan
hanya untuk mereka sendiri, dengan kata lain, mereka semua benar-benar pasrah kepada
kehendak Allah.

“Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama


Allah, padahal kepadanya-lah berserah diri segala apa yang
dilangit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa
dan hanya kepada Allah-lah mereka di kembalikan.” (Ali-
Imran, 3:38)
“Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) egala apa yang di
langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun
terpaksa (dan sujud pula) baying-bayangnya di waktu pagi
dan petang hari….” (Ar-Rad 13:15)

“Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada


di langit dan semua mahkluk yang melata di bumi dan
(juga) para Malaikat, sedang mereka (Malaikat) tidak
menyombongkan diri. Mereka takut kepada Tuhan mereka
yang di atas dan melaksanakan apa yang diperintahkan
(kepada mereka)”(An-Nahl, 16: 49-50)

“Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan


datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang
hamba.” (Maryam, 19:93)

Alam Semesta diciptakan Untuk Manusia


Allah telah menciptakan surga, para Malaikat, alam semesta, bumi dan seluruh ciptaan
lainnya sebelum diciptakannya manusia, khalifah-Nya. Segala sesuatu yang berada di
surga dan di bumi telah diciptakan bagi manusia. Juga, segala sesuatu yang terdapat
didalamnya telah di jadikan sebagai subjek bagi kehendak manusia dalam emnjalankan
misinya sebagai Khalfah A;;ah di muka bumi ini. Allah menyebabkan kepada seluruh
ciptaan physical agar menjadi subjek atau tunduk kepada manusia agar digunakan
manusia untuk melengkapi atau menyempurnakan peran sebagai khalifah-Nya.

“Tidakakah kamu perhatikan sesungguhnya allah telah


menundukkan untuk (kepentingan) mu apa yang di langit
dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu
ni’mat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang
membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu
pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi
penerangan.” (Al-Luqman, 31:20)

“Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi


untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu
dijadikan-Nya tujuh langit, dan dia maha mengetahui
segala sesuatu.” (Al-Baqarah, 2:29)

“Allah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap


dan alngit sebagai atap, dan membentuk kamu lalu
membaguskan rupamu serta memberi kamu rejki dengan
sebahagian yang baik-baik. Yang demikian itu adlah Allah
Tuhamu, Maha Agung Allah, Tuhan semesta alam.” (Al-
Mu’min, 40:60)

Adalah jelas bahwa manusia adalah objek ketua yang dijadikan dan Allah merupakan
manifestasi dari kebesarannya yang ada di dunia dengan keberadaan manusia- dan ini
adalah sebuah penghargaan yang paling besar yang pernah diberikan kepada manusia.

Enam tingkatan: Penciptaan Adam As


Terakhir, Allah menciptakan Adam As. Sebagaiman dia menciptaka dengan yang lainnya
sebelum Adam, Allah menciptakan Adam untuk menjadi hamba-Nya, pasrah kepada-
Nya, menyembah, memuji, dan memuliakan-Nya dan melakukan seluruh perintah-Nya.

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan


supaya mereka menyembah-ku.” (Adh-Dhariyat, 51:56)

Walau bagaimanapun, sebagai tambahan terhadapa tujuan didalam penciptaan Adam


adalah agar pasrah kepada kehendak-Nya. Allah menciptakan Adam (dan seluruh
mahkluk manusia setelah Adam) untuk menjadi khalifah-Nya di muka bumi.

Sesungguhnya ia merupakan hubungan sesame manusia, khalifah Allah dan Allah, dia
adalah pencipta dan Raja, yakni merupakan puncak keberadaan manusia yang berada
dibumi.
3. PERSETUJUAN MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH ALLAH DI BUMI.
Perjanjian manusia oleh Allah, yang kuasa dan segalanya, agar menjadi representative
adalah sebuah penghargaan yang sebesar-besarnya. Allah menempatkan manusia
pada derajat yang paling tinggi diantara seluruh ciptannya, walaupun para Malaikat
telah diperintahkan agar tunduk kepada Adam As.

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para


malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam” maka sudjudlah
mereka kecuali iblis; ia enggan dan takabbur dan adalah ia
termasuk golongan orang-orang yang kafir” (Al-Baqarah,
2:34)
Manusia adalah diberi kekuatan untuk menjadi Khalifah Allah
Allah tidak akan memuliakan adam (begitu juga seluruh anak cucu Adam yang
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku) dengan peran apa saja tanpa memberikan
terhadapnya kualitas yang sempurna yanmana agar sukses melengkapi tanggung jawab
yakni perannya
Apa kualitas tersebut?
a. Manusia diberikan ‘hadiah’
“Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di
muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu
(sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur.”
(Al-A’raf, 7:10)

Manusia telah diberikan seluruh benda-benda materi yang mana agar berkecukupan,
indah, kehidupan yang damai, baik berupa atribut-atribut, kekuatan, kemampuan,
kesempatan yang merupakan instrumental dalam membawa seluruh kehidupan kepada
ketinggian yang di inginkan dan persiapan bagi manusia untuk menuju kemuliaan.

b. Manusia diberikan “Fitrah”


“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Agama
(Allah), tetaplah atas, fitrah Allah yang telah menciptakan
manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada
fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui.” (Ar-Rum, 30:30)

Allah telah mengilhami manusia dengan fitrah, yang mana maksudnya kebiasaan
manusia terhadap kebaikkan. Manusia telah diciptakan semenjak lahir dengan
kemampuan intuisi agar mampu membedakan antara yang benar dan salah, kebaikan dan
kejahatan dan agar mengerti eksistensi Allah dan keesaannya. Juga, fitrah artinya instink
yang mengakui Allah sebagai penciptanya, dan harus diserahkan kepada-Nya, dan aladah
bagian integrasi akan natural manusia.

Hal ini selanjutnya didukung oleh hadist Rasulullah Saw, yang di kutip oleh Bukhari an
Muslim: “setiap anak-anak adalah dilahirkan dalam keadaan fitrah; adalah orang tuanya
(yakni yang mempengaruhinya beserta lingkungan sosial) kemudia di kembalikan
kepadanya apakah ia seorang yahudi, Kristen, atau Magian.”

c. Manusia diberikan atribu-atribut Allah

“Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam


(tubuh) nya roh (ciptaan-Nya) dan Dia menjadikan bagi
kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu
sedikit sekali bersyukur.” (As-Sajdah, 32:9)

Ketika allah meniupkan ruh-Nya kedalam tubuh Adam, Dia telah memberikan kepadanya
beberapa bilangan atributnya yang tidak terhingga atau terhitung hanya dalam porsi yang
kecil, akan tetapi cukup untuk mensukseskan dalam memenuhi perannya sebagai
Khalifah Allah- atribut kehidupan, kesadaran, kebesan, pengetahuan, cinta, kasih saying,
keuatan, dan lain-lain.

Mahkluk Manusia (keturunan Adam) telah diberkahi dengan serba kecukupan oleh Allah
sepertia kualitas sementara Allah menjaga seluruh atribut-atribut-Nya didalam
kebesarannya dan kekuasaannya. Dengan kata lain untuk Khalifah-Nya, Allah telah
memberikan beberapa derajat yang kecil dari kebesaran Allah.

Sebab manusia menjalankan perannya di bumi yang mana sebuah eksistensi physical
material dalam dunia yang relative. Allah hanya memberikan manusia jumlah yang benar
dan porsi akan atribut-atribut-Nya yang dipergunakan untuk memenuhi perannya sebagai
khalifah-Nya. Jika Allah memberikan manusia porsi yang besar akan atribut-Nya maka
hal ini akan merusak kita sebab tiada sesuatupun kecuali Allah yang mempu memiliki
kekuatan yang tiada terbatas

d. Manusia diberikan pengetahuan.


Diantara atribut-atribut-Nya yakni Allah memberikan kepada manusia yakni sesuatu yang
sangat special.
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-
benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada
para Malaikat lalu berfirman: “sebutkanlah kepada-Ku
nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang
yang benar.” (Al-Baqarah, 2:31)

Ini maksudnya Allah memberkahi manusia dengan sebuah kemampuan yang unik yang
mana tidak diberikan kepada ciptaan yang lainnya, ia adalah dengan menggunakan
symbol bahasa agar dapat menempatkan atau menetukan nama-nama symbol kepada
seluruh benda-benda. Juga, adanya kemampuan ini akan menjadikan manusia untuk
mampu berpikir melalui akalnya, agar mampu mengkonsep, berkomunikasi dengan
dirinya dan dengan yang laiinya, dan memiliki bisikan hati nurani dan kesadaran yang
reflektif. Kemampuan keunikan ini desebut “suara hati nurani”

e. Manusia diberikan kebebasan


ia adalah suara hati nurani bahwa Allah telah memberikan kepada manusia sehingga
membolehkannya mengontrol kebebesannya (dalam pehaman Albet eisten berupa panca
indra atau disebut sense). Kebebesan merupakan kemampuan manusia untuk memilih
baik dia akan melakukan atau tidak yang tentunya sesuai dengan kehendak Allah.

Hal yang sederhana, manusia diciptakan oleh Allah untuk menyembah dan melayani-Nya
dengan melengkapi perannya sebagai khalifah-Nya di muka bumi dengan kebesan yang
terbatas yang diberikan kepadanya dan seluruh kesatuan hadiah yang diberikan
kepadanya – hadiah yang terdiri dari atribut-atribut, kemampuan atau kecakapan,
kesempatan, kekuatan, pengetahuan, …. Dan seluruh yang berada di surga dan di bumi.
4. PERAN KALHIFAH DITAWARKAN KEPADA CIPTAAN LAINNYA

“Sesungguhnya kami telah mengemukakan amanat kepada


langit, bumi, dan gunung-gunung, maka semuanya enggan
untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan
mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia,
sesungguhnya manusia itu ama zalim dan amat bodoh.”
(Al-Ahzab, 33:27)
Sebelum manusia menepati peran khalifah Allah di bumi, Allah telah menawarkan
kesempatan Khalifah kepada langit, bumi, gunung-gunung dan seluruh ciptaan lainnya
yakni sebelum diciptakannya manusia. Akan tetapi semuanya menolak menerimanya
sebab mereka tidak mampu untuk menjalankannya. Untuk memcoba menerima peran
sebagai Khalifah Allah mereka mengingkari kepercayaan Allah yang diberikan kepada
mereka sebab mereka tidak diberikan atribut-atribut akan pengetahuan dan kebebsan
yang mana Allah berikan kepada Adam dan seluruh mahluk manusia.

Nasib Manusia
Allah berharap ini merupakan keberuntugan bagi manusia walaupun sebelum Dia
menciptakan Physical dunia, dan menempatkan manusia didalam kecukupan, keaadan
yang fitrah, derajat yang tinggi dari pada malaikat (jikapun sebelumnya dalam
kekurangan manusia dan kejahatannya, dia merendahkan derajat dirinya sendiri meskipun
lebih hina daripada binatang)

Apakah sebenarnya ia yakni yang mengangkat manusia sangat tinggi dan terhormat?
Qualitas special yang Allah berkahi kepada manusia adalah peniupan ruh-Nya kedalam
tubuh manusia, dengan demikian terbukti kepada mahluk manusia atribut pengetahuan
dan kebebsan, yang mana sepengetahuan Allah didalam derajat terbatas, untuk manusia
gunakan sebagai Khalifah Allah.

Dengan pemberian seperti sifat cinta, penyayang, dan kesabaran, juga dalm porsi yang
terbatas, maka dari itu manusia secara natural cendrung baik. Manusia memiliki
kesadaran moral yang baik dan jahat, dan benar dan salah.
Manusia hanya mahluk ciptaan yang mampu menerima tanggung jawab untuk menjadi
Khalifah Allah sebab keinginan Allah terhadap ciptaannya adalah manusia sebagai
Khalifah-Nya di muka bumi harus mampu menolong di dalam membawa keinginan dari
pada rencana Allah sebagaimana yang telah dia ciptakan dan dia tentukan. Bukan dengan
cara penyerahan atau pasrah yang di paksa. Hanya manusia yang memiliki kebutuhan
yang bebas.
5. MASA DEPAN YANG MENAKJUBKAN

Didalam peran kita sebagai Khalifah Allah, kita mempunyai tanggung jawab untuk
menggunakan kebebesan yang diberikan kepada kita oleh Allah untuk meneruskan
keinginan yang merupakan bagian dari ciptaannya. Allah telah memberikan kita
tanggung jawab untuk memastikan yakni ciptaan-Nya untuk meneruskan progress oelh
karena itu sifa-sifat-Nya lebih sempurna dengan cepat di dunia physical ini. Ia kelihatan
yakni rencana Allah yakni setiap sedikit zat yang berada di physical eksistensi, terlepas
dari tingkat kerumitan, terlibat dalam proses menjadi lebih lengkap dapat
mengungkapkan karakteristik positif eksistensi yang diletakkan Allah dalam partikel
sederhana materi pada awal alam semesta. Kita sebagai khalifah Allah, adalah untuk
membantu dalam pemenuhan besar ini rencana kosmik

tanggung jawab kita sebagai khalifah Allah telah tiga bagian. ini adalah untuk
menyempurnakan semua masyarakat manusia sesuai dengan kehendak Allah, dan untuk
menyempurnakan dunia fisik ruang dan waktu (olanet bumi kita dan seluruh alam
semesta) sesuai dengan kehendak Allah.

jadi setelah mungkin milyaran tahun, ketika Allah mengambil tanggung jawab penuh
untuk memastikan bahwa ciptaan-Nya berkembang sesuai dengan rencana, sekarang
Allah telah memberkati kita untuk menjadi khalifah dan didelegasikan kepada kami
sedikit dari tanggung jawab yang mengagumkan. perkembangan yang terus-menerus
ciptaan Allah, pada tingkat manusia dan seterusnya, kini telah ditempatkan di tangan kita.
Allah tidak akan terus menyebabkan ciptaan-Nya untuk terus maju melebihi penciptaan
Adam. itu yang tersisa bagi kita untuk menerima tanggung jawab yang mengagumkan
dan memilih untuk membantu dalam penyelesaian rencana besar Allah untuk penciptaan
fisik oleh latihan bebas kami akan.

untuk ciptaan allh untuk memenuhi tujuan akhir harus dilakukan pemikiran pelaksanaan
hak asasi manusia akan bebas. Allah telah berjanji kepada kita bahwa kita dapat memiliki
dunia islamic hampir sempurna. dan dia telah memberitahu kita bahwa dunia islamic
ideal akan menjadi milik kita segera setelah kami melakukan apa yang diperlukan untuk
membuat diri kita dan dunia kita sempurna sesuai dengan kehendak-Nya.

itu adalah kesalahpahaman yang mengerikan dari tanggung jawab kita sebagai muslim
untuk pernah berpikir bahwa itu cukup dalam penyerahan kita kepada kehendak Allah
untuk mencapai beberapa tingkat tinggi spritual kanan praktik dan mempertahankan
kehidupan secara umum perilaku yang baik hanya untuk tetap pada titik tersebut. itu
adalah kewajiban yang paling spesifik setiap Muslim untuk senantiasa terlibat dalam
perkembangan menuju perfectionof setiap aspek keberadaan kita, dan membantu semua
di sekitar kita untuk maju menuju kesempurnaan ke-habisnya kemampuan mereka.

apa yang mulia dan masa depan yang menggairahkan Allah telah sediakan untuk kita. apa
yang banyak bekerja di sana yang harus dilakukan bagi Allah. dan, apa hadiah yang
menanti kita magnificient. jadi, mari kita bersyukur kepada Allah untuk kehormatan ini.
mari kita mulai segera ... menjadi benar-benar khalifah dari Allah.

BAB 3
TANGGUNG JAWAB KHALIFAH ALLAH
Sebagai khalifah Allah kita telah menerima kehormatan terbesar yang pernah diberikan
oleh Allah kepada ciptaan physicalnya. Sebagai khalifah Allah kita harus bertindak
sebagai khalifah di dunia.

Untuk menjadi khalifah Allah berarti menjalankan amanatnya di tempatnya,


melaksanakan kehendak-Nya bukan dikarenankan kepentingan yang kita miliki sendiri
dan untuk melaksanakan kehendak-Nya dengan kekuatan yang telah Ia berikan kepada
kita untuk kita gunakan, bukan oleh kekuatan kita sendiri. Yakni seperti kesempatan yang
diberikan kepada kita agar kita dapat mengalami sedikit pengetahuan Tuhan didalam
hidup kita.

Dari awal lagi ulama Islam telah menyimpulkan bahwa tanggung jawab khalifah Allah
yang paling penting adalah tiga:
a. Untuk menyempurnakan diri kita sendiri, sesuai dengan kehendak Allah.
b. Untuk menyempurnakan semua masyarakat manusia, sesuai dengan kehendak Allah.
c. Dan, untuk menyempurnakan fisik dunia, ruang dan waktu sesuai dengan kehendak
Allah.

Anak-anak harus diajarkan untuk mengetahui dan memahami makna dari tiga tanggung
jawab dimana mereka sebagai khalifah Allah. Daripada mengajarkan fatwa-fatwa
cendekiawan, Bagi anak-anak lebih baik untuk menyederhanakan ketiga tanggung jawab
tersebut, sebagai berikut:
a. menjadikan dirimu baik
b. membantu orang lain menjadi baik
c. dan menjadikan bentuk dunia baik (bersih dan indah, sehingga berkenan kepada Allah.

Selalu sadar akan peran kita sebagai khalifah Allah.


Untuk menempatkan manusia sebagai khalifah di bumi merupakan tujuan keseluruhan
Allah menciptakan alam semesta dan telah menundukkan segala sesuatu bagi manusia.

Kehormatan dan tanggung jawab manusia sebagai khalifah Allah di bumi untuk
melaksanakan kehendak Allah dan perencanaan yang dia kehendaki (yaitu manusia harus
memilih untuk melaksanakan kehendak Allah dan memiliki rencana) begitu besar
sehingga kita harus sadar akan hal itu sepanjang waktu.

Survey Informal
Pada tahun 2003, pendiri dari proyek khalifah, prof Muhammad mengelilingi negara-
negara di malaysia untuk memberikan ceramah akan bukti ilmiah keberadaan Allah. ia
mengambil kesempatan ini untuk melakukan survei informal di antara ribuan ummat
Islam yang menghadiri kuliah-kuliahnya.

Ketika ditanya, "apakah Anda tahu bahwa Anda khalfah Allah"? 98% dari pemeluk
agama Islam menjawab, "Ya"
Lebih lanjut bertanya, "Apakah Anda tahu apa tanggung jawab sebagai khalifah Allah?
Lebih kecil dari 5% Muslim mampu menyatakan akan tiga tanggung jawab untuk
menjadi khalifah Allah.

Terakhir, ketika pemeluk agama Islam ditanyakan "Anda pada bulan lalu apa saja yang
Anda ingat bahwa Anda adalah khalifah Allah?, hanya sepersepuluh persen ingat peran
mereka sebagai khalifah Allah yang terealisasikan sehari-hari dan pada hari-hari
sebelumnya.

Sungguh amat disayangkan, peran manusia di bumi sebagai khalifah Allah tampaknya
konsep yang terlupakan. Syaitan tidak menginginkan kita agar sukses dalam tujuan
penciptaan physical seperti yang Allah maksudkan. Syaitan telah membutakan kita untuk
memahami makna sebenarnya menjadi khalifah Allah. Kita tidak boleh membiarkan
untuk terus menipu kita. Pemahaman yang baik akan tanggung jawab sebagai Allah
khalafah adalah agar manusia dapat berusaha ke arah pencapaiaan tujuan keberadaan
hidupnya.

1. TANGGUNG JAWAB UTAMA SEBAGAI KHALIFAH ALLAH – UNTUK


PENYEMPURNAAN DIRI KITA
a. Manusia telah diciptakan terdiri dari dua elemen yakni spritual, yang terdiri dari
jiwa dan fisik yang terdiri dari tubuh dan otak, yang merupakan dua elemen yang
paling komplek pada bentuk kehidupan di bumi.
b. Manusia telah dianugerahi dengan pikiran, yang merupakan hubungan antara jiwa
dan tubuh physical. pikiran adalah pusat dari kesadaran dan berhubungan erat
dengan otak
c. Ketika dalam rahim ibunya, Allah mengatur perkembangan jiwa anak dan
meniupkan roh-Nya ke dalam janin. Perkembangan anak tidak terlepas dari
hubungan jiwa yang murni. Pada saat kejadian seperti ini jiwa dapat dianggap
berada dalam keadaan yang belum matang, membutuhkan pengalaman dari tubuh
physical yang terkait dengan membawanya pada pendewesaan guna menjalani
hidup di dunia materi. Allah menghubungkan jiwa dari spiritual / dunia mutlak
physical / dunia yang relative dan link itu melalui pikiran untuk tubuh yang masih
berbentuk janin yang terdapat didalam rahim. Janin yang beriman dan manusia
sehinggan nantinya utuh, yang memiliki jiwa, badan jasmani, dan pikiran,
walaupun semua masih dalam tahap perkembangan awal.
d. Manusia yang baru jadi ini yang kemudian lahir ke dunia dalam keadaan fitrah
dan harus melalui tahapan kehidupan, yakni, bayi, remaja, dewasa, dan usia tua
dengan tujuan untuk kembali ke dunia sebagai spritiual disempurnakan, jiwa yang
sepenuhnya suci merupakan rahmat Allah yang dimuliakan keberadaannya yang
nantinya ditempatkan disurga.
e. Manusia hanya diberikan kesempatan dalam kehidupan dunia ini untuk mencapai
tujuan akhir yakni surga. Rencana Allah adalah bahwa manusia harus memilih
sesuai dengan kebebsannya yang telah di anugrahkan Allah, dan dengan seluruh
kamampuan manusia yang ia miliki dan sumber-sumber yang telah dianugerahkan
kepadanya untuk memenuhi perannya di muka bumi ini sebagai khalifah Allah.
Allah telah menempatkan pada manusia di dunia ini hanya untuk periode
sementara agar nantinya terakhir sukses.
f. Pada awal tahap janin, dunia materi akan menulis pesan di pikiran anak yang
belum lahir, dan dengan demikian kepribadian anak mulai dibentuk.
sekali anak datang ke dunia, dan saat ia tumbuh dewasa, banyak pengaruh dari
lingkungan fisik dan sosial dan juga dari bisikan batinnya sendiri dan persepsi
akan gambaran kegundahan batin, mengisi pikiran dengan pesan yang tak
terhitung jumlahnya yang membentuk kepribadian individu dan dengan demikian
ia dikenal sebagai karakter atau perilaku, yang mencakup semua pikiran, kata, dan
perbuatan.
g. Sebagai niat dan pikiran mendahului tindakan, pikiran yang penuh dengan
kebaikan dan niat Islam yang benar dan pengetahuan akan mengakibatkan baik
dan benar dan dengan demikian perilaku yang Islami yakni dalam hal ini jiwa
akan menjadi lebih murni. Sebaliknya, pikiran penuh dengan keburukan dan niat
yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, maka pikiran buruk tersebut akan
menghasilkan perilaku dan salah dan dengan telah melenceng dari ajaran Islam
dan mengakibatkan kerusakan jiwa.
h. Pikiran harus berjuang untuk kemajuan menuju kesempurnaan dan kemurnian
agar tidak mencemari atau merusak jiwa. Pencapaian tertinggi adalah bagi
manusia untuk meninggalkan dunia dengan jiwa murni yang sempurna sehingga
dapat lulus pada alam kubur sambil menunggu hari penghakiman dalam keadaan
damai.
i. Jiwa mulai menerima keadilan yang setimpal pada fase ini, namun juga terbatas.
Kehidupan setelah hari penghakiman adalah tahap akhir dan abadi. Jiwa yang
telah sempurna murni pada saat hampir kematian pasti akan masuk surga dengan
segera.
j. Di sisi lain, jika manusia gagal menyempurnakan jiwanya dalam kehidupan
duniawi, dalam hal ini ia tiada memiliki pilihan lain untuk melakukannya, maka
jiwa seperti ini akan masuk pada tempat yang kurang nyaman dan ia akan
rusak.Seperti jiwa yang karatan, ia tidak di ijinkan untuk mengakses ke surga dan
harus pergi ke jahannam, yang merupakan kesempatan pembersihan akhir, untuk
melengkapi kesempurnaan dan pemurnian jiwa. Proses pemurnian ini
dilaksanakan melalui berbagai bentuk dan tingkat hukuman (adzaab) sebagai
mana telah digambarkan dalam al-Qur'an dan al-hadits. Ketika jiwa sempurna
setalah di siksa dalam neraka jahannam, oleh kasih karunia Allah dan rahmat,
jiwa kemudian dapat masuk ke dalam surga al-jannah.
k. Dalam menyempurnakan diri kita sendiri, kita harus memilih sesuai dengan
kehendak kita dan dengan seluruh kemampuan, sumber daya, dan kesempatan
yang diberikan kepada kita oleh Allah untuk mengubah diri menjadi Muslim
sejati agar dapat beribadah kepada kehendak Allah. Adalah benar untuk tunduk
kepada kehendak Allah dapat dicapai dengan memahami ajaran Islami yang
memiliki pandangan dunia yang benarnya sebagaimana yang termaktub dalam
pembahasan iman. Yakni kepercayaan dalam kesatuan Allah (tauhid), malaikat-
Nya, rasul-rasul-Nya, buku-bukunya atau wahyu, kehidupan setelah kematian,
dan Qoda dan Qodar.
l. Pandangan dunia Islamic kita harus memanifestasikan perbuatan baik (amal
shalih) yang tentunya telah jelas terinci dalam Quran suci dan Sunnah dari Nabi
Muhammad Saw. Allah beserta dalam rahmat, memberi kita deen Islam sebagai
cara dalam kehidupan agar dapat membimbing kita dalam setiap aspek kehidupan
kita. Sebagai umat manusia kita belajar dengan contoh yang ada, Allah telah
memberikankan petunjuk bagi kita dengan mengirimkan nabi muhammad Saw,
sebagai model yang sempurna untuk menunjukkan bagaimana umat Islam harus
hidup dalam Iman dan Islam.

3. TANGGUNG JAWAB KEDUA SEBAGAI KHALIFAH ALLAH-


MENYEMPURNAKAN SULURUH MASYARAKAT SOSIAL

a. tugas kolektif
Untuk menyempurnakan masyarakat manusia, merupakan tugas kita untuk mengubah
semua masyarakat manusia menjadi sebuah masyarakat yang hidup dengan gaya Islam
dan tunduk kepada kehendak Allah.

Setiap individu dalam sebuah masyarakat Muslim memiliki kewajiban untuk berusaha
menjadikan "sebuah komunitas terbaik - kepemerintahan yang baik, mencegah kejahatan,
dan beriman kepada Allah," Seperti yang di tegaskan dalam AlQur’an.

Kamu adalah ummat yang terbaik yang dilahirkan untuk


manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah
dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya
Ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di
antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka
adalah orang-orang yang fasik. (Al-Imran, 3:110)
b. Masyarakat Islam adalah terapeutik

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,


sebahagian mereka adalah menjadi penolong bagi
sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan)
yang ma’ruf mencegah dari yang munkar, mendirikan
sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka ta’at kepada
Allah dan rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh
Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
bijaksana. ( At-Taubah 9:71)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar
syio’ar-syi’ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan
bulan-bulan haram, jangan mengganggu binatan-binatang
had’ya dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan pula
menganggu orang-orang yang mengunjungi baitullah
sedang mereka mencari karunia dan keredhaan dari
Tuhannya, dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah
haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-sekali
kebencian (mu) kepada sesuatu kaum kerena mereka
menghalang – halangi kamu dari Masjidilharam,
mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka) dan tolong-
menolonglah kamu dalam (mengejakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa
dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah,
sesungguhnya Allah amat berat siksanya. (Al-Maidah 5:2)

Dasar interaksi dan kerjasama dalam masyarakat Islami telah ditetapkan dalam Qur’an
sendiri seperti yang ditunjukkan dalam dua ayat di atas.

Secara factual Qur’an menyatakan bahwa individu hanya bisa makmur jika mereka,
memperoleh pengetahuan dan iman, jika mereka melakukan perbuatan baik dan jika
mereka secara bersama mendorong dan mempromosikan kebenaran dan keteguhan jiwa.
Jika mereka tidak beratapkan masyarakat yang Islami maka keadaan mereka akan
hilangan dan mengakibatkan kehancuran.

Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada


dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan mal salih dan nasehat menasehati supay
mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya
menetapi kebenaran. (Al-Ashr 103: 1-3)

Untuk menjadikan masyarakat Islam sukses, progresif, kuat, dan sejahtera, maka setiap
individu harus memiliki iman yang kuat, menjalankan kebenaran (amal shalih), yang
benar-benar berkomitmen untuk kebenaran dan keadilan, dan bertekad untuk tetap setia
pada Agama Allah.

c. Persaudaraan Umat Manusia


Didalam masyarakat Islam telah digambarkan oleh nabi tercinta kita untuk saling
memiliki dukungan dan belas kasih untuk semua, dan bertindak seperti "satu tubuh ketika
satu bagian yang menderita, bagian-bagian lain merasa sakit dan demam."

Setiap Muslim yang berada didalam komunitasnya harus bertindak sebagai khalifah yang
benar harus memiliki pengaruh positif, memiliki cinta dan perhatian yang tulus untuk
kesejahteraan semua anggota komunitas-nya, keluarga dekat, sanak keluarganya,
tetangga, masyarakat luas, bangsa-Nya, dan seluruh aspek kehidupan dunia pada
umumnya. Pada dasarnya setiap orang harus memiliki kepedulian untuk memenuhi
kewajiban mereka kepada Allah (haquq Ullah) dan kepada hamba-hambaNya yaitu
sesama (haquq Ibad).

d. Tujuan dari Komunitas Muslim

Tujuan utama dari masyarakat Muslim pada dasarnya terdapat dua katagori, tiantaranya:

1. Untuk mendirikan sistem Islam (dalam Deen) yakni menjalankan perintah Allah.

Berarti ini mengundang masyarakat kepada segala sesuatu yang bermanfaat,


mempromosikan dan memerintah semua yang baik, adil, dan positif, dan menghambat
atau melarang semua yang jahat, tidak adil, dan negatif, jelek, dan berbahaya kepada
manusia.
Secara khusu, hal seperti ini melibatkan tugas-tugas sebagai berikut:

a. Mendirikan sholat “dalam perkumpulan masyarakat.”


b. Mengumpulkan dan distribusi zakat masyarakat (khususnya orang miskin)
c. menempatkan Islami sebagai lembaga yang memfasilitasi praktek kegiatan-kegian
masyarakat, seperti pendidikan, sosial, ekonomi, dan lembaga-lembaga politik.
d. Menerapkan ketentuan-ketentuan syari'at dan hukum pidana sehingga dapat
mempertahankan batas-batas yang ditetapkan oleh Allah, dan
e. Mempertahankan masyarakat.

2. Untuk melindungi kepentingan semua anggota masyarakat, untuk hidup, hak milik,
kehormatan, kecerdasan, dan agama yang benar atau deen.

Dalam ajaran Islam terdapat norma-norma dan pedoman yang pasti untuk menentukan
bagaimana kepentingan masyarakat harus dilindungi. Syari'ah yang terkandung
didalamnya seprti moral dan kode hukum Islam didasarkan pada Qur'an dan sunnah Nabi
Saw.

e. Dasar komunitas Ummat Islam.


Komunitas masyarakt Islam berkomitmen dengan beberapa niali yang diatur seperti,
1. Perspektif Islam harus berlandaskan keiman atau arkan al-iman (rukun Iman) yang
mencakup:
2. Tunduk kepada Allah saja. dan ketaatan kepada Nabi Saw mushammad
3. Keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat
4. Memerintahkan yang benar dan mencegah yang munkar
5. Kebebesan yang bertanggung jawab dan disiplin

F. Model komuniatas Ummat Islam-Madina di bawah Kepemimpinan Nabi Muhammad


Saw.

Nabi Muhammad Saw mendirikan untuk kita moral yang lengkap dan komprehensif baik
bagi individual maupun masyarakat untuk memathui dalam seluruh aspek kehidupan,
baik ia individual, sosial, ekonomi, ataupun politik

Setelah Nabi Muhammad Saw, Hijarah dari Mekkah ke Madinah, komunitas Islam telah
didirikan yang berdasarkan Tauhid sebagai fondasi ideology, dan peran manusia sebagai
Khalifah Allah di muka bumi adalah sebagai kerangkan operasional ummat Islam.
Madinah pada awalanya, yakni Ummat Islam di pemikiman, memenuhi tugas mereka
sebagai Khlaifah Allah. Melalui Jihad untuk mewujudkan semangat sejati yang ber- Iman
dan bertaqwa, dan sebagai komunitas yang mengarah kepada ajaran Allah,
memerintahkan semua yang baik dan yang benar dan melarang semua yang kejahatan dan
perbuatan salah, mereka telah mengubah masyarakat mereka menjadi yang terbaik dalam
kehidupan dan memiliki ketaatan sejati yang sesuai kehendak Allah. Konsisten, seperti
yang di janjikan oelh Allah mereka mencapai kesusksesan di dunia dan di dunia
berikutnya. Masyarakat Islam Madinah mampu menyebarkan ke-khalifaan ke negri
Mekkah dank e seluruh menanjung negri Arab.

g. Tidak ada paksaan dalam Deen

Janganlah ada paksaan dalam Deen, kebenaran


mengalahkan kejahatan (Al-Baqarah, 2:256)

Tidak ada anggota masyarakat manapun baik Muslim ataupun non-muslim dapat dipaksa,
bahkan untuk kebaikan. Ini adalah merupakan pekerjaan sia-sia karena Allah
memeberikan ganjaran kepada pekerjaan yang baik dan ikhlas. Kewajiban akan Khalifah
Allah adalah untuk membantu kepada kepada kebaikan, bukan untuk menjadikan orang
lain baik, aka tetapi masing-masing individu bebas untuk menentukan apakah mereka
sendiri memilih untuk menjadi baik atau tidak. Setiap individu
memiliki tanggung jawab pribadi dan akuntabilitas untuk masing-masing diri sendiri.

Allah telah menciptakan manusia sebagai makhluk sosial untuk hidup bukan dalam
isolasi dalam sebuah komuniatas yang mana berasaskan Islam yang berlandaskan
persaudaraan, kesalehan, teloransi, keadilan, kerelaan berkorban, cinta, dan keindahan.

Setiap keluarga ummat Islam, merupakan kesatuan unit dasar kemasyarakatan yang
bertanggung jawab untuk pembuktiaan kebenaran Islam bagi pertumbuhan anak-anak
mereka, dan masyarakat Ummat Islam harus mampu menjamin hak bagi anak-anak
mereka agar dapat di pertanggung jawabkan.
4. TANGGUNG JAWAB KETIGA SEBAGAI KHALIFAH ALLAH-
MENYEMPURNAKAN PHYSICAL DUNIA, RUANG DAN WAKTU.

i. Manusia sebagai Kustodian Bumi

Manusia sebagai pembawa kepercayaan Allah yakni sebagai khalifah-Nya, harus benar-
benar bertanggung jawab untuk melaksanakannya, yang mengacu pada kepercayaan
(amanah) yang dapat di terima oleh manusia untuk hidup dan mengelola dunia ini dengan
keadilan, dan memenuhi semua kebaikan alam semesta dan kebaikan, kewajiban, serta
seluruh hak Mahkluk hidup.

Sebagai wali di bumi, kita bertindak sebagaimna planet custodian melihat segala sesuatu
yang berada di dalam nya sesuai kehendak Allah sebagaimana di memelihara ciptaannya.
Ciptaan Allah termasuk di dalamnya benda-benda mati
hewan, dan tumbuhan, telah di buat untuk tunduk kepada kita agar kita dapat
menggunakannya, akan tetapi kita melakukannya hanya dalam batas-batas sebagaimana
yang telah di tetapkan oleh Allah.

Kita tidak seharusnya menimbulkan korupsi di bumi dengan sesama manusia, mahkluk
hidup lain, atau kepada lingkungan yang yang ada.

b. Keharmonisan dalam physical dunia


Menyempurnakan dunia fisik ruang dan waktu adalah sebuah
tanggung jawab yang sangat mulia mengingant bahwa Allah telah menempatkan segala
sesuatu di bumi dan di langit yang untuk di percayakan bagi kita sebagai amanah.
Kepercayaan ini mengharapakan agar manusia dapat hidup dalam keharmonisan sesuai
dengan kehendak pencipta, keharmonisan ini berupa keselarasan dengan diri kita sendiri
dan dengan kebutuhan yang lainnya. Tentunya termasuk sesama manusia.
Ini termasuk seluruh binatang, tumbuh-tumbuhan, lingkungan, baik yang sedang
berproduksi maupun yang alami. Sebagai Khalifah Allah, kita penuhi kepercayaan ini
dalam berbagai cara, seperti yang tertulis di bawah ini.
1. Menjaga kebersihan dan kesehatan, dan keindahan dan mempromosikan
lingkungannya.
2. Melindungi keseimbangan ekologi antara manusia, hewan, dan tanaman
kehidupan.
3. Melestarikan lingkungan untuk kesesuaian pembangunan khususnya mencegah
penggundulan hutan, pengikisan sumbar daya alam, dan polusi udara, darat, laut.
4. Mewujudkan dunia yang lebih aman dengan mempromosikan perdamaian,
mencegah peperangan, dan menghilangkan ancaman terhadap kelangsungan
kehidupan dunia dan mendukung larangan nuklir, seperti limbah kima, dan
senjata biologi

c. Progres dan pengembangan physical dunia.

Apa artinya menjadi Khalifah di dunia? Khalifah artinya wakil yang khusu yang
dilatih untuk dilatih mengelola, dan mengembangkan dunia bahwa Dia telah
menciptakannya dengan seutuhnya. Ketika seorang Khalifah mengelola dunia ini dia
harus bisa memastikan bahwa dunia ini tetap aman dan damai untuk di diami
sebagaimana yang telah di ciptakan. Pada saat yang sama Khalifah membantu untuk
mengembangkan dunia ini untuk kepentingan penduduknya. Tugas seperti ini
bukanlah tugas yang mudah, dan Allah telah meletakkan tanggung jawab ini di
pundak kita agar di jalankan.
Akan, tetapi Allah juga telah memberkati masing-masing dan setiap manusia degan
kemampuan berpikir, rasional, dan pikiran yang cerdas memungkinkan manusia
untuk bisa berpikir secara rasional, merencanakan dan memimpikan dan bertindak
benar. Dan tiada ciptaan yang lain yang di berkahi sebuah pemikiran yang dapat
mengantisipasi permasalah yang rumit kecuali seperti yang di lakukan manusia,
dengan kemampuan intelek kita dapat berpikir bahwa kita dapat membantu
mengembangkan dan menjaga seluruh ciptaan Allah.
d. Gagal dalam tugas kita

Jika kita melepaskan tanggung jawab ini dan gagal untuk memnuhi tugas kita sebagai
Khalifah pasti bumi ini dan penghuninya akan jatuh dalam kekacauan dan brantakan.
Kapan kita sebagai manusia berhenti berpikir tentang orang lain dan hanya memikirkan
diri sendiri jika ini terjadi maka dunia akan menderita. Hal ini telah di jelaskan dalam
Firman Allah yang berbunyi:

“Kejahatan telah muncul di daratan dan lautan akibat


perbuatan tangan manusia. Sesungguhnya Allah dapat
memberikan mereka beberapa dari perbuatan mereka agar
mereka kembali dari perbuatan jahat”. (Ar-Rum, 30: 41).

Sebagai komonitas yang beriman, ummat nabi Muhammad Saw, kita harus selalu
menjadi yang pertama untuk mendorong dalam pembangunan, kemajuan dan perdamaian
di dunia ini, karena kita adalah ornag-orang yang berkeyakinan yang dilengkapi dengan
pengetahuan al-Qur’an. Pengetahuan yang setiap ayat tersebut yang telah di jadikan oleh
Allah dan di bimbingnya serta di jaganya.

Tragedi terbesar adalah ketika manusia menjadi ummat yang pasif yang di peduli dengan
keadaan di dunia ini, sebuah ummat yang gagal melindungi ciptaan Allah dan sifat-Nya,
dan yang menjadikan umat yang merosot, menolak untuk kemajuan atau
mengembangkan untuk kemajuan yang baik.
Mari kita tidak berbuat untuk melepaskan tanggung jawab ketiga ini sebagai Khalifah
Allah di muka bumi, menyempurnakan physical dunia, jika kita melakukan sebaliknya
maka hasilnya akan mengeluarkan bencana.

e. Taransformasi sosial dalam Islam.


Tiga tanggung jawab sebagai Khalifah Allah terdiri dari semua yang baik, benar, adil,
dan positif bahwa ada yang harus dilakukan untuk mengubah individu, keluarga,
masyarakat, dan seluruh dunia sepenuhnya benar-benar menjadi individu yang Islam,
kekualargaan yang Islam, masyarakat yang Islam di dunia.

Islam, merupakan agama yang telah Allah sempurnakan untuk kita dan telah diberikan
pada kita sebagai cara hidup atau pedoman dalam hidup kita, yang merupakan sebuah
perencanaan yang sosial yang sempurna. Benar akan pemahamannya dan perakteknya
dalam bentuk kasih saying, teloransi, yang di rancang untuk menciptakan hak manusia.
dan akhirnya menciptkan dunia yang benar. Dan bagi individu akan menciptakan sebuah
kesatuan unit keluarga yang tepat dengan berasaskan ajaran Islam. Komunitas ummat
Islam akan menjadikan komunitas yang benar-benar sejati di dunia dengan ajaran Islam.
Ini semuanya adalah kesederhanaan yang begitu indah dari bagian rencana Allah bagi
manusia. Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan kita. Amin.

5. JIHAD

a. Tiga tanggung jawab sebagai Khalifah adalah dilakukan dengan ber-Jihad. Jihad bukan
berarti perang suci yang tak pernah berakhir, namun sebalik nya Jihad adalah perang suci
yang tidak pernah berakhir untuk mencapai kebaikan, keadilan, dan melawan ke batilan,
yang tidak adilm berbahaya, dan untuk memastikan bahwa kebaikan akan mengalahkan
kejahatan.

b. Untuk melakukan Jihad Khalifah Allah harus berjuang, bersungguh-sungguh dan


konsisten sepanjang hidup di jalan Allah dan menggunakan segala sumber daya,
kesempatan, dan kemampuan mental, dengan usaha sendiri, dengan kekayaan materi
sendiri.

c. Jihad adalah kewajiban ats setiap Ummat Islam sehingga akhir jaman. Al-Qur’an adalh
penuh nasehat, perintah, dan kata-kata inspirasi yang menyerukan kaum Islam untuk
menjaga Islam dengan pikiran mereka, badan, materi, dan kekayaan, pengorbanan,
menjadikan keteguhan dan dalam ketekunan, untuk melakukan semua ini hanya dengan
harapan Ridha Allah.

“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku


tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan
kamu dari azab yang pedih? (Yaitu) kamu beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan
harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika
kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampunkan
dosa-dosa mud an memasukkan kamu ke dalam sur’ga
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan
(memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam
surga ‘Adn, itulah keberuntungan yang besar, dan (ada lagi)
karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari
Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya) dan
sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang
beriman.” (As-Saff, 61: 10-13)

“Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang


sebenar-benar-Nya. Dia telah memilih kamu dan Dia
sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama
suatu kesempitan, (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim.
Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang
muslim dari dahulu), (dan begitu pula) dalam (Al-Qur’an)
ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya
kamu semua menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu
semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka
dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan
berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah
pelindungmu, maka dialah sebaik-baik pelindung dan
sebaik-baik penolong.” (Al-Hajj, 22-78)

d. Jihad ada dua jenis. Jihad kecil adalah berjuang dalam perang untuk menegakkan Deen
Allah di bumi. Ketika Jihad melibatkan perjuangan bersenjata, itu berarti maknanya harus
mempertahankan komunitas Ummat Islam di sebuah perang untuk di lindung, yakni ber-
Jihad melawan non-Muslim dari kejahatan, penindasan, dan tirani. Jihad kecil ini selalu
dilakukan hanya sebagai langkah terakhir bila tidak ada tindakan positif yang dapat
membawa hasil yang di perlukan.
e. Jihad besar adalah perjuangan sendiri (nafs) yang terus-menerus dihasut oleh Setan
untuk memberontak terhadap Allah, dan mendorong seseorang untuk menyimpang dari
jalan iman dan ketaatan kepada Allah. Jihad yang lebih besar ini pertempuran pikiran
seseorang. Hal ini karena niat dan pikiran yang berasal dari pikiran melalui latihan
kebebesan seseorang. Yang di terjemahkan kedalam tindakan kejahatan. Atau niat jahat
dan pikiran yang mengarah pada tindakan kejahatan, dan sebaliknya niat baik akan
menghasilkan tindakan yang baik.

f. Baik ajaran Islam dan hukum yang mengatur keberadaan physical kepada kita yakni
tiada suatu momen yang sama dengan sebelumnya, perubahan selalu terjadi. Karena
perubahan selalu membutuhkan tempat dari satu dimensi ke dimensi berikutnya, ini
berarti bahwa setiap saat kita akan menjadi lebih baik atau lebih buruk daripada
sebelumnya, tetapi kita tidak pernah menjadi sama dari satu dimensi ke dimensi
berikutnya. Baik dalam kasus ini didefenisikan yang lebih sesuai sebagai kehendak Allah,
dan bila di defenisikan yang tidak baik sebagai yang tidak tepat menurut kehendak Allah.
Pada setiap saat tentunya kita akan mengalami perubahan yang mana akan membawa
kecenderungan kepada Allah atau kepada Syaitan. Tanggu jawab kita sebagai Khalifah
Allah membuat perubahan yang mengarah kepada positif, agar dapat menyempurnakan
diri kita dan dunia sesuai dengan kehendak Allah. Ini semua adalah jihad yang lebih
besar – untuk terus di lakukan dengan usaha yang posistif, menciptakan energi yang baru,
berusaha bergerak untuk lebih dekat kepada allah, untuk mendapatkan kesenangan.

g. Dalam pisikologi, konsep entropi sosial (atau prilaku penyimpangan) mengacu pada
situasi dimana energi baru berada pada seseorang atau masyarakat, bahwa induvidu atau
masyarakat akan mengalami penyimpangan yang mengarah kepada ketidak harmonisan,
dan kekacauan. Jadi Jihad adalah suatu energi positif atau upaya yang harus di keluarkan
seorang Muslim sebagai individu atau masyarakat yang kolektif untuk mencegah diri nya
sendiri komunitasnya dari keburukan yang membawa kepada yang bukan ajaran Islam.

h. Ketika kita benar-benar menerima tanggung jawab kita sebeagai Khalifah Allah dan
juga memahami (melalui pengetahuan hukum) maka secara konstan arus efek yang
berlawanan pada kita akan dapat mempengaruhi kita, kita dapat menggunakan
pemikiriran kita untuk memenimalkan efek bagi perkembangan masa depan kita dan
pengaruh orang lain yang membawa jauh dari Allah, dan memaksimalkan efek yang
posistif pada pembangunan masa depan dan membantu dengan mempengaruhi orang-
orang agar lebih dekat lagi kepada Allah. Keterampilan seperti ini harus kita ajarkan
kepada anak-naka kita bagi masa depan mereka sehingga setiap generasi akan lebih baik
dalam setiap karakter dan lebih baik dari pada generasi yang sebelumnya. Senjata
spesifik yang dapat digunakan dalam Ijtihad adalah dengan cara berperang melawan
pikiran kita yakni dengan melatih kehendak bebas melalui suara hati nurani yang di
berikan berikan oleh Allah kepada kita.

i. Di dunia kita sekarang ini, ummat Islam dihadapkan dengan dengan musuh yang
berbahaya – materialis sekuler barat yang begitu berhasil mengikis kepercayaan Islam
dan prakteknya yang benar. Kita harus mengetahui siapa dan apa itu musuh kita. Ini ialah
sangat penting untuk di realisasikan yakni bhawa tidak semua pemikiran barat dan tidak
semua budaya barat jahat, banyak hal-hal2 yang baik yang ditawari Barat, pengetahuan,
teknologi, dan obat-obatan. Dan ada terdapat banyak orang di Barat berusaha untuk hidup
dengan baik dan benar. Hal ini atau orang sepeti ini adalah bukan musuh kita, mereka
juga adalah bagian dari korban sekuler material barat yang termarjinalkan. Dan musuh
dapat ditemukan pada setiap tempat, musuh adalah setiap ide, setiap kata, dan setiap
tindakan yang bertentangan degan kehendak Allah. Musuh adalah mereka yang
berpegang pada kepercayaan yang salah, mereka yang berbicara mendukung apa yang
salah, dan mereka yang bertindak melawan kehendak Allah.

j. Kita harus tahu bagaimana melawan pertempuran ini dan model senjata yang
bagaimana yang kita gunakan untuk melawan pertempuran ini. Islam meberikan kita
jawabannya, ini bukanlah Jihad dengan mengangkat pedang, atau senjata, bom dan
kekerasan, bukan saja dengan perang melawan yang telah disebutkan di atas sebelum
nya, akan tetapi kita juga tidak akan sukses untuk melawan militer Barat. Non-Muslim
harus mengetahui bahwa mereka tidak akan pernah disakiti dengan jihad seperti ini, dan
harus di Bantu untuk menyadari bahwa yang demikian adalah untuk kebaikan mereka
juga. Jihad seperti ini adalah lebih besar, dimana jihad menggunakan pikiran dan bukan
dengan senjata atau bom, pedan, dan senjata dalam Ijtihad seperti ini harus di ketahui.

k. Jihad pada masa millennium ini adalah jihad pengetahuan. Allah telah memrintahkan
kita unutk membaca dan mempelajari buku pengatuhan untuk di baca dan di pelajari, dan
buku pengetahua itu yang telah Dia berikan adalah kitab suci Al-Qur’an dan buku alam
physical yakni kejadian alam yang berlangsung pada ciptaannya. Kita harus membaca
kedua buku ini secara teratur. Kita telah di bagi tahu apabila kita tidak membaca kedua
buku ini secara teratur maka kita tidak akan dapat memahami Islam yang telah diberikan
Allah kepada kita sebagai jalan dalam menempuh kehidupan, dan peraktek akan
perjalanan kehidupan kita akan buruk nantinya. Berpegang pada kedua pengetahuan ini,
baik secara alimilasi dan dapat di manfaatkan, maka kita sebagai ummat Islam memiliki
senjata yang cukup kuat untuk melawan kekuatan setan.

l. Mungkin ada orang yang mengatakan jika Jihad tidak di perlukan, dan bahwa kita dapat
mengandalkan Allah untuk melindungi kita, mereka yang menunggu pertolongan Allah
untuk menyelamatkan mereka adalah sia-sia. Bukankah Nabi kita tercinta Saw, telah
berkata: Bertawakkal- lah kepada Allah, tetapi yang pertama tariklah unta kamu’ kita
harus mempertimbangkan penuh dan universal implikasi dari kata-kata ini. Allah tidak
mengharapkan tugas dari kita. Allah telah memberikan kepada kita pengetahuan tentang
apa yang harus kita lakukan dalam setiap situasi dan ketika kita mengikuti kehendanyak-
dengan benar, kita dapat memastikan kepadanya akan ganjaran yang paling tepat buat
kita.

m. Kita harus mengetahui bahwa pada pertempuran ini kita kan menang, meskipun
memang sulit bagi kita, pada perang badar, siapa yang lebih kuat, 300 yang begitu kecil
pada ummat Islam tetapi disertai oleh Allah dari pada 1000 tanpa disertai oleh Allah?
Apakah hal ini tidak benar, jika satu Muslim mendapat pentunjuk dari Allah akan lebih
kuat dari pada kesatuan pasukan yang di dunia tetapi Allah tidak berada di pihak
mereka.mungkin hari ini barang kali 1.4 milyar Muslim di dunia, dan kita begitu tidak
percaya dengan kekuatan seperti itu, walaupun kita bersama Allah namun jika kita tidak
benar maka jangan berangan jika kita akan menang.

n. Sudah pasti, hanya Allah yang mengetahui, akan tetapi nampaknya kita berdiri pada
kondisi yang genting sekaran ini. Akan kah kita meneruskan keyakinan dan praktek
tradisional Islam sehingga kita menjadi umat Islam yang nomian atau kita hanya
mengambil kesempatak disaat kekiritisan sejarah Islam dan berdiri bersatu sebagai
pejuang Jihad yang memenuhi kewajiban Allah. Ketika kita berjuang dengan setiap
perbuatan, setiap kata dan bahkan setiap pikiran serta setiap pengetahuan akan menjadi
seorang Muslim yang benar sebagaimana Allah ciptakan? Untuk sampai kepada
keinginan tujuan yang besar ini kita harus menjadi seorang Muslim yang tidak pernah
terlepas dari perintah yang benar dan mencegah yang salah sebagaimana kita menentang
kejahatn jahat syaitan dan mengembalikan kebaikan, keindahan, kebanaran, dan
kebahagiaan yang sepenuhnya dipahami dan diperaktekkan dalam ajaran Islam.

6. MEMERINTAHKAN YANG BENAR DAN MENCEGAH YANG SALAH

a. Sebagai khalifah Allah, terlibat di dalam Jihad untuk memastikan yakni keseluruhan
adalah benar, dan bermanfaat bagi individu, masyarakat, dan lingkungan physical yang
mampu mengalahkan selurh kejahatan, kesalahn, dan kerusakan, kita harus segera dan
terbuka untuk memulai proses suatu bentuk perintah yang benar dan mencegah yang
salah pada setiap pemikiran manusia, kata dan perbuatan. Baru kemudian kita akan
mencapai kesempurnaan sesuai dengan Kehendak Allah, sebagaimana yang telah di
sahkan oleh Al-Qur’an:

“Dan berpeganglah kamu semuanya pada (agama) tali


Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah
akan ni’mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (pada
masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah
mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena
ni’amt Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah
berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan
kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-
ayat-Nya kepada mu, agar kamu mendapat pentunjuk. Dan
hendaklah ada di antara kamu segolongan ummat yang
menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang
munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (Ali-
Imran 3:103-104)

b. Allah lebih meyakinkan kita bahwa ummat Islam akan menjadi yang terbaik dalam
pengembangn manusia, ketika mereka mematuhi perinsi-perinsip yang dinyatakan di
bawah ini:

“Kamu adalah ummat yang terbaik yang dilahirkan untuk


mansuia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari
yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli
kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; diantara
mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang fasik.” (Al-Imran 3:110)

c. dalam dua ayat tersebut, kesusksesan yang sebenarnya pada ummat Islam adalah
memenuhi janji mereka untuk mimpin dunia dan hal ini berlandaskan pada prinsip-
prinsip:

1. Muslim wajib berjuang untuk


aktualisasi dari masyarakat yang paling bagus
didasarkan pada pesan Ilahi Allah
dan bimbingan
2. Allah menjamin umat Islam bahwa mereka akan
menjadi yang terbaik orang-orang di dunia jika
mereka memenuhi tiga persyaratan:
(a) Dan perintahkanlah kepada segala yang baik amar bil i.e.

maaruf
(b) Melarang semua yang buruk nahi anil i.e.
munkar
(c) Percayalah kepada Allah Iman i.e.
3. Umat Islam harus diwajibkan untuk terlibat dalam
dakwah (propagasi) dengan mengundang orang lain untuk
segala yang baik dan benar.
d. Allah dalam rahmat-Nya telah memberikan manusia, Nya
Khalifah, dengan bimbingan melalui wahyu ilahi
dikirim ke nabi yang dipilih secara khusus, yang tugas pokok

adalah untuk mengajarkan manusia bagaimana menjadi khalifah


Allah di
bumi. Yang terakhir Allah mengutus nabi yang sedang kami
tercinta Nabi Muhammad (saw)
dan wahyu terakhir adalah Al Qur'an.
e. Nabi Muhammad (saw) adalah
model terbaik Khalifah Allah di Bumi.
Dalam kenabian Muhammad (damai besertanya
dia), Allah telah memberikan umat manusia, sampai akhir
waktu, referensi sempurna pada umumnya, komprehensif,
dan rincian spesifik tentang bagaimana untuk memenuhi
perannya sebagai khalifah Allah di bumi.
Kita umat Islam harus belajar bagaimana untuk mengeksekusi
tiga
tanggung jawab sebagai Khalifah Allah dengan mengetahui dan
memahami ajaran-ajaran Nabi pada semua
aspek Deen sebagaimana yang termaktub dalam wahyu
Allah mengirim melalui dia, dan dari contoh
hidupnya.
Wahyu ini terpelihara utuh dan uncorrupted
dalam Alquran, dan seluruh spektrum
rincian tentang kehidupan, kepribadian, ucapan, tindakan,
dan kepribadian dari para Nabi, (Sunnah), adalah
dicatat secara akurat dalam hadis autentik. Allah
dalam rahmat-Nya, menunjukkan kepada kita setiap langkah
diperlukan untuk menjadi baik dan sukses-Nya Khalifah.

7. KATA-KATA YANG INDAH DAN BIJAKSANA


Bagaiman kita memerintahkan yang baik dan mencegah yang salah ?

a. Hal ini harus dilakukan dengan cara yang paling baik, cinta, dan toleransi yang
meungkinkan. Kita masing-masing banyak melakukan hal ini dalam pikiran kita sebagai
progress kita yang merupakan bagian dari kehidupan secara individual. Kita harus
melakukkan ini di dalam keluarga kita, dalam tempat kerja kita, dalam komunitas kita, di
dalam kampong dan kota kita, dalam Negara kita, dan seluruh lintasan dunia. Kita harus
kita harus memulai dengan langkah-langkah yang memperkenalkan proses pencerahan
sosial sehingga setiap orang merasakan sesuai dan bangga untuk menjadi bagian dari
proses ini, dan sangat termotivasi untuk tawaran dan penerimaan perintah yang benar dan
mencegah yang salah.

b. Kita harus memerintahkan yang benar dan mencegah yang salah sehingga kita berhasil
dalam mencapai tujuan kita, dalam cara yang effective, serta melibatkan semua pihak
yang nantinya akan merasa nyaman dan senang sesuai dengan motode dan hasilnya. Al-
Qur’an mengatakan:

“Serulah (manusia) kepada jalan Yuhan-mu dengan


hikmah, dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka
dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah
yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
jalannya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang
yang dapat petunjuk.” (An-Nahl 16:125)

Perinsip-perinsip dalam kesuksesan memerintha yang baik dan konseling melawan


keburukan adalah kebaikan, kebijaksanaan, dan dengan alasan.

Ayat diatas dengan jelas menyatakan bahwa dalam membantu orang lain menjadi baik,
kita harus menggunakan kata-kata yang baik dan kepedulian dengan yang lemah lembut
dengan cara yang menyenangkan. Kata-kata pujian yang suka didengar oelh orang, dan
penghargaan, pengakuan. Meskipun pada akhirnya kita harus mengingat satu sama
lainnya, namun segala kata pujian hanya milik Allah dan kepada-Nya. Gaya kita
berbicara, ekspresi wajah, gerak tubuh danb harus dengan bahasa tubuh yang tepat dan
bermanfaat misalnya seperti tersenyum, pelukan, ciuman, tepukan di bahu, dan hubungan
keperibadian yang hangat. Dengan cara seperti ini, seseorang yang telah melakukakan
perbuatan baik akan merasa dihargai untuk perbuatan itu dan akan lebih mungkin untuk
melakukan perbuatan itu lagi dimasa mendatang.
d. Kasar, kata-kata ofensif dan kasar harus di hindari ketika memerintahkan yang benar
dan yang salah. Dalam pencegahan yang salah. Dan memperbaiki seseorang yang berbuat
buruk. Kita harus selalu melakukannya dengan jalan yang sempurna, bahwa orang-orang
yang merasa benar biasanya selalunya tetap yakin benar dan akan termotivasi untuk
menghentikan perbuatan yang salah dan akan mengulangi nya dnegan perbuatan yang
baik di masa mendatang.

e. salah satau jalan yang efektiv untuk memperbaiki keslaahan adalah dengan membawa
perhatian orang yang bersangkutan secara pribadi dengan cara yang bijaksana, dan
memberikan nasehat dan saran untuk perbuatan yang tepat, dan ganjaran terhadap
perbuatan jika dilaksanakan.

f. Bagi anak-anak, membantu mereka utuk menjadi Khalifah Allah yang baik, kita bisa
mengajarkan mereka untuk mencintai yang mendalam dalam hati mereka yakni bahwa
Allah telah menjadikan kebenaran, dan memebenci segala sesuatu yang tidak di sukai
oleh Allah., hal ini terdapat terdiri dari tiga perkara

1. Setidaknya dalam beberapa kali setiap hari mencari jalan posistif yang berbeda
untuk mengingati anak kamu bahwa mereka adalah Khalifah Allah, dan
memberikan kajiaan tentang apa artinya menjadi Khalifah Allah.
2. Setidaknya dalam beberapa kali setiap hari mencari jalan positif yang berbeda
untuk membrikan hadiah kepada anak kamu (maksudnya dengan kehangatan dan
kata-kata pujian) dengan barang yang berharga ketika mereka melakukakan
karakteristik yang baik yang mereka perlihatkan.
3. menetapkan aturan yang tegas dan masuk akal, dan terangkan kepada mereka
alasan akan aturan tersebut. Terapkan peraturan-peraturan tersebut secara konsisten
dengan berbagai disiplin, yang mana artinya tanpa kekerasan. Ini adalah Sunnah Rasul
kita Muhammad Saw.

g. suara hati nurani


dengan diri kita sendiri, kita dapat menggunakan suara hati nurani ( yang mana inti
pembicaraan dengan diri kita di dalam pikiran kita) untuk memerinthakan dan
memperkuat segala yang baik dan yang benar, dan melarang dan melemahkan seluruh
kejahatan dan perbuatan salah. Kita harus selalu membuat penialaian terhadap segala
sesuatu yang memasuki alam kesadaran kita datau pikiran kita, kata-kata, dan tindakan
yang positif atau negative.kita harus mengasimilasi, atau internalisasi peran kita sebagai
Khalifah Allah di muka bumi bagi pandangan dunia.

Ini bukan berarti bahwa kita harus memperingati diri kita pada setiap contoh, bahwa kita
adalah Khalifah Allah; akan tetapi pada hal yang tertentu yakni ketika harus memilih
moral atau sebuah usaha antara yang baik dan yang buruk menghadang kita, kita harus
membawa pada pikiran bahwa kita adalah Khalifah Allah. Kita dapat berkomunikasi
dengan diri kita di dalam pikiran kita melalu suara hati nurani. Salah satu cara adalah
dengan bertanya kepada diri kita sendiri; “Haruskan aku melakukan ini sebagai Khalifah
Allah?” atau “apakah tindakan ini akan membawa saya lebih dekat kepada Allah atau
setan? “atau” apakah Allah atau setan akan senang dengan saya terhadapa apa yang saya
kerjakan ?

h. Bijaksana
Memerinthakan yang baik dan mencegah yang salah juga harus disertai dengan perbuatan
yang arif. Hal ini juga tidak terlepas dari pada aplikasi hukum yang benar, yang
mengontrol perkembangan dan lingkungan manusia. Inti mempelajari huku-hukum
melibatkan ganjaran dan hukuman untuk mempengaruhi lingkungan dan pembentukan
konsep untuk mencapai setiap tujuan yang di hendaki.

i. Contoh keteladanan Nabi besar Muhammad Saw.


Sunnah nabi kita tercinta (Muhammad Saw) merupakan contoh-contoh perbuatan yang
sangat banyak dan bagaimana dia secara keseluruhan berbakti kepada Allah,
memerinthakan yang baik dan mencegah kejahatan dengan menggunakan pendekatan
kata-kata indah dan bijaksana?
Nabi yang kita cintai tidak pernah berbuat kekerasan, beliau selalu lembut, peduli,
pemaaf, dan selalu melupakan kesalahan seseorang. Bahkan orang-orang yang
memperlakukan dengan kekejaman dan yang mengerikan dibalas dengan kebaikan dan
kesabaran dari padanya sebagai balasannya. Nabi Muhammad tidak pernah melakukan
kutukan atau penghinaan atau melukai siapa pun. Ia di utus sebagai rahmat bagi semua
mahkluk. Kita para pengikutnya harus banyak mempelajari sunnahnya sedapat mungkin
dengan begitu kita akan menjadikan diri kita seperti kelakuan rasul pada lingkungan kita.
Sebagaimana orang-orang inggris mengatakan: kamu hanya benar-benar mengetahui
seseorang jika kamu berjalan sati mil di setiap langkah mereka.

j. Teloransi dalam Islam.


Islam yang paling efektif harus diperaktekkan dengan penuh teloransi, teloransi dalam
Islam tidak pernah alah terhadap tujuannya. Teloransi dalam Islam adalah pengetahuan
akan pengaruh kekuatan negative yang terdapat dalam masayrakat modern, yang
kebanyakan orang memepercayai bahwa yang salah adalah benar dan yang benar adalah
salah. Teloransi dalam Islam adalah suatu bentuk pengetahuan bahwa akibat kekuatan
pengaruh buruk ini banyak orang berbuat salah dan kurang baik dari pada sebaliknya.
Teloransi dalam Islam adalah tetap baik dan peduli terhadap saudara-saudara kita yang
gagal melakukan yang benar dan salah ketika berusaha mencari cara-cara yang positif.
Dan kita memperbaiki dan membantu mereka agar mereka dapat menjalani kehidupan
mereka sesuai dengan kehendak Allah. Dan teloransi dalam Islam adalah kesediaan untuk
membiarkan saudara-saudara kita untuk segera beribadah kepada Allah baik cepat atau
lambat yang tidak terlepas dari tempat gaya kehidupan mereka.

Kita tidak boleh mengubah Islam untuk menyesuaikan dengan cara dunia modern, akan
tetapi kita seharusnya mengubah cara-cara gaya kehidupan modernis berpahamkan ajaran
Islam yang benar. Modernis termasuk re-intrepetasi Al-Qur’an dan sumber-sumber lain
dari kepercayaan Islam kadang-kadang ‘berubah’ dari ajaran pemahaman Al-Qur’an. Ini
adalah proses yang berbahaya dan dapat menyebabkan penimpangan keyakinan. Islam
tidak perlu “ditafsirkan kembali” akan tetapi sebaliknya kita tidak perlu mengakhiri
progress penafsiran dan dengan begitu kita dapat terus-menerus lebih baik dan lebih
akurat memahami kebenaran dasar pengetahuan islam. Dasar kebenaran Islam tidak
pernah berubah, akan tetapi mereka akan lebih baik di pahami. Progress intrepetasi
bukanlah suatu tindakan modern; ia lebih baik jika di tempatkan pada tradisi dan
pengetahuan dalam ajaran Islam.

8. TAQWA

a. Untuk mengefektif kan perintah yang baik dan larangan yang salah, Ummat Muslim
harus memiliki ketaqwaan yang cukup tinggi yakni taqwa, taqwa kadang-kadang di
defenisikan sebagai takut kepada Allah, artinya lebih jauh dari pada itu. Memiliki taqwa
yang cukup tinggi memungkinkan kita mampu menjadi Khalifah Allah yang dapat
membedakan, yang baik dan benar, dan yang mana yang tidak baik.

Takwa artinya kesadaran yang tinggi terhadap keesaan Allah yang menyebabkan
keinginan untuk membentuk kewujudan yang satu di dalam kesadaran yang sebenarnya.
Sebagaimana kesadaran Tuhan secara positif yang memotivasi seseorang untuk
melakukan setiap perbuatan yang benar, Karena Allah, mengamati suara hati nurani dan
tindakan lahiriyah seseorang, dan di dalam seluruh perencanaannya, segala sesuatu akan
mempunyai konsekuensi.

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah


dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah di
perbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa
yang kamu kerjakan.” (Al-Hashr, 59:18)

b. Taqwa juga dapat di artikan takut kepada Allah, khusunya akuntabilitas dan
penghakiman Illahi. Ketakutan ini akan Allah adalah serupa dengan mencintai dan
mengaguminya: artinya takut menyinggung-Nya atau melakukan perbuatan yang salah
yang akan merusak surganya. Taqwa dalam pengertian ini berarti menahan diri, menjaga
diri dari segala perbuatan jahat, salah, dan ketidak adilan, dan melakukan tindakan yang
baik serta positif.
c. Satu-satunya keriteria yang membedakan laki-laki dan perempuan beriman adalah
tingkat ketaqwaannya.

”Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari


seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui lagi maha mengenal.” (Al-Hujurat 49:13)

d. Bagaimana Khalifah Allah mencapai ke-Taqwaan yang tinggi ?

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri


teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
dan dia banyak menyebut Allah.” (Al-Ahzab, 33:21)

1. Taqwa dapat di tingkatkan sebagai salah satu keuntungan yang lebih besar dalam
pengetahuan yang benar.
Pengetahuan disini adalah:
(a) Pengetahuan tentang Allah dan atributnya
(b) Pengetahuan akan akuntabilitas dan pengadilan Illahi di Akhirat
(c) Pengetahuan dan pemahaman tentang dua kitab Allah yang telah
memerintahkan kita untuk membaca dan mempelajari, Al-Qur’an dan
ciptaan Physicalnya
2. Taqwa juga dapat di pelihara dengan menyembah dan mengabdi padanya dengan baik,
seperti seseorang yang dapat merasakan akan kehadiran dan keberadaan Allah yang satu,
jika seseorang tidak dapat melakukannya, maka sesungguhnya Allah melihat dan sedang
memperhatikanmu pada setiap tempat, waktu dan ruang.
3. Taqwa dapat meningkatkan ketika seseorang banyak melakukan perbuatan-perbuatan
yang baik seperti Sholat, puasa, I’tikaf, mengingat Allah. Memperoleh pengetahuan dari
Wahyu-Nya dan perbuatan yang lain yakni yang dapat membentuk kesadaran kita yang
berpusat pada keesaan Allah.

9. AKUNTABILITAS KEPADA ALLAH


a. Penghakiman Allah.
Bagi Ummat Islam, peran manusia di muka bumi adalah sebagai Khalifah atau
pengemban Amanat Allah. Kita adalah pelayan-pelayan Allah dan pesuruh-Nya di bumi.
Kita bukanlah penguasa di bumi ini; ia bukanlah hak kepada kita terhadap apa yang kita
kehendaki, ia adalah milik Allah dan Dia telah mempercayai kita dengan ketetapannya.
Fungsi kita sebagai Khalifah Allah, adalah hanya untuk menjalankan dan menjaga
kepercayaan itu. Kahlifah adalah tanggung jawab bagi perbuatan laki/perempuan, untuk
jalan yang mana laki/perempuan menggunakannya dengan baik atau menyalahgunakan
kepercayaan Allah.

Allah mengajarkan kita bahwa Allah-lah yang telah menjadikan kita, dan kita akan di
kembalikan kepada Allah pada hari Kiamat. Dan bahwa segala perbuatan kita
bertanggung jawab atas perbuatan kita sebagaimana kelaliaan kita. Khalifah harus
memberikan tanggung jawab atas perbuatannya yakni atas amah yang di berikan oleh
Allah selama ini pada hari perhitungan nanti. Ini merupakan gambaran akuntabilitas
seorang Khalifah pada hari akhirat nanti. Islam merupakan pembimbing bagaimana kita
hidup sekarang dengan begitu kita mampu me3nghadapi akhirat nanti. Ini merupakan
pesan yang memberitahukan kita tentang hal apa saja yang nantinya akat terlibat pada
hari akhirat

b. Ganjaran dan Hukuman Allah.


Kehidupan manusia di muka bumi sebagai Khalifah Allah adalah merupakan tanggung
jawab yang besar. Yang nantinya akan dibuktikan dengan akuntabilitas. Hal ini akan
terlihat dengan adanya pahala dan hukuman.Makna yang telah disebutkan dalam Al-
Qur’an dan Sunnah Nabi besar Muhammad Saw. Khalifah sebagai ujian, sebagaimana
yang di tuturkan :

Dan dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di


bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu atas sebahagian
(yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa
yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu
amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha
pengampun lagi maha penyayang. (Al-An’am 6:165)

Dalam kapasitasnya sebagai Khalifah Allah, manusia bertanggung jawab kepada-Nya


bagi seluruh tindak perbuatannya,, ini merupakan tugas manusia untuk menggunakan
seluruh kekuatan, yang telah diberikan oleh Allah sesuai dengan kehendak Allah. Dia
harus menggunakan sepenuhnya seluruh daya pikirannya dan energinya untuk mencari
ridho Allah. Di dalam hubungannya sesama masyarakat dia harus menjalankannya pada
tempat yang di benarkan oleh Allah. Ringkasnya, seluruh energinya pada urusan dunia
harus dia arahkan pada keinginan Allah. Ini merupakan tindakan yang paling baik bagi
seseorang, dengan rasa tanggung jawab, ketaatan, kerendahan hati semata-mata hanya
mencari kesenangan yang bertujuan demi mencapai nikmat dari Allah. Dengan demikian
dia akan merasa lebih dekat kepada Allah. Dalam ajaran Islam. Pembangunan spiritual
merupakan makna pendekatan diri kepada Allah. Demikian juga seseorang tidak akan
mempu mendekatkan diri kepada Allah jika dia bermalasan tiada upaya dan tidak
mentaati seluruh seruan Allah dan mengingkarinya. Di dalam Islam, menjauh dari Allah
berarti akan menjadikan seluruh spiritual akan gelap dan menjadikan manusia buta.

1. Khlafiah worlview
a. Manusia sebagai Khalifah Allah.

Di dalam Islam konsep yang paling tinggi adalah Tawhid, yang berlaku bagi seluruh yang
wujud, fisik, spiritual, dan seterusnya. Ini merupakan esensi dari pengetahuan, yang
merujuk kepada kesatuan yang tak terbatas dan keunikan yakni hanya dia (Allah). Secara
fisikal untuk meningkatkannya kita harus benar-benar memahmi keberadaan srpitual;
konsep yang paling tinggi adalah Khalifah, yang mengacu pada tujuan ciptaan Allah, dan
peran mahkluk yang di ciptakan oleh Allah adalah untuk menjadi Khlaifah-Nya.

b. Penghakiman Allah
Allah telah menciptakan fisikal dunia sehingga Dia bisa menempatkan Adam, dan
keturunannya, dalam hal ini menciptakan dunia untuk Khalfiah-Nya. Jadi yang penting
adalah setiap manusia memenuhi peranannya sebagai Khalifah secara benar, dan keriteria
penialian akan didasarkan pada seberapa baik kita memenuhi peran Khalifah Allah.

c. Memenuhi peran sebagai Khalifah.


Peran kita sebagai Khlaifah Allah didefenisikan sebagaisifat esensi yang paling penting
yang berhubungan dengan Allah sebagai ciptaan-Nya. Allah telah memilih kita sebagai
represntasi-Nya di dunia fisikal dan menggantikannya dengan tanggung jawab kita pada
pengaturan urusan dunia sesuai dengan kehendak Tuhan. Ini merupakan kehendak Allah
yang kita kita boleh secara bebas untuk memilih, menjadikan diri kita baik, menolong
keluarga kita dan berkomunikasi demi kebaikan, dan menjadikan bentuk dunia ini
menjadi baik.

d. Rencana Besar Allah.


Agar kita berhasil memenuhi peren kita sebagai Khalifah-Nya. Allah telah menundukkan
ciptaan Fiskal-Nya pada hukum-hukum ‘alami’ tertentu. Allah menggunakan hukum-
hukum ini secara langsung berlaku pada dunia sesuai dengan kehendak-Nya, dan Allah
memeberikan kita akses kepada pengetahuan tentang hukum-hukum ini, sehingga kita
dapat menggunakan hukum-hukum ini, berbuat atas nama-Nya dan memanfaatkan atribut
Illahi, dan kekuatan yang telah dia berikan pada kita, untuk memastikan bahwa rencana-
Nya bagi kelangsungan penyempuranaan ciptaan-Nya, menurut kehendak-Nya. Ini adalah
kehendak Allah bahwa seluruh ciptaan fisikalnya menuju kepada kemajuan yang
sempurna dari semua karakteristik yang positif.

e. Penghormatan Tertinggi
Tidak ada kehormatan yang lebih tinggi dari pada peran Khalifah yang di anugrahkan
Allah pada Kita, Tiada seorang Muslim yang benar-benar mencintai Allah di dalam
hatinya akan tetatpi gagal untuk mengabdikan diri dalam memenuhi perannya sebagai
Khlaifah Allah. Jika kita tetap setia kepada Allah dan tidak membiarkan Syaitan
menggoda kita dengan doktrin-doktrin palsu, menyesatkan pengetahuan, nafsu duniawi,
dan janji yang mustahi – sebuah dunia yang baik di masa depan dan benar dalam segala
hal tidak akan dapat kita sangkal.
INI ADALAH JIHAD DIMANA SETIAP MUSLIM HARUS MEMENUHINYA
DENGAN CARA MEMERINTAHKAN YANG BAIK DAN MENCEGAH YANG
SALAH, DENGAN BUDI BAHASA DAN KEBIJAKSANAAN DISAAT
MEMBANGUN KETAKWAAN YANG TINGGI.

BAB 4
SEBUAH PENYEMPURNAAN DAN KEBENARAN DUA ISLAM

1. DUA HAL YANG DIBERIKAN KEPADA SETIAP MUSLIM


Apa yang sebenarnya kita lakukan, sebagai Khlaifah Allah, adalah menciptakan sebuah
dunia Islam yang sempurna dan dan benar? Sebab rencana Allah pada kita begitu
sederhana, perencanaan untuk menciptakan sebuah dunia Islam yang sempurna dan benar
harus sederha.

Semua yang harus kita lakukan adalah:


a. Memberikan setiap anggota ummat sebuah kebaikan dan pemahaman wahyu
yang di peraktekkan dan kepercayaan Islam sebagai penafsiran yang
berdasarkan bimbingan ulama kontemporer dengan mengkombinasikan
sebuah pemahaman yang baik yakni pengetahuan tradisional Islam
berdasarkan dukungan fakta-fakta Ilmiah dan logis.
b. Memberikan kepada setiap ummat pemahaman yang baik akan pengetahuan
hukum-hukum bagi seluruh perkembangan manusia yang terjadi.
Jika, sebagaimana yang di ungkapkan dalam hipotesis, setiap orang diberi dua hal dengan
cara yang mereka dapat memahami dengan benar dengan hasil alami dan tidak dapat
dihindarkan, di dalam setiap individu dan kelompok-kelompok sosial yang terbentuk
dalam masyarakat sosial, menuju semua hal yang baik dan benar, menuju dunia yang
sempurna dan benar-benar sesuai denan kehendak Allah.
Begi seluruh ummat Muslim kemungkinan akan kesempurnaan dan dunia Islam yang
benar harus memiliki tindakan yang besar. Rencana yang di usulkan untuk membantu
mencapai keindahan yang besar dimasa mendatang depan seperti memiliki kekuatan
logika yang dalam dan akal yang sehat pasti akan berhasil. Memberikan potensi akan
keberhasilan rencana ini terhadap perubahan sosial sesuai dengan kehendak Allah. Maka
dengan begitu tidak akan ada dosa setidaknya mencoba untuk memperaktekkannya.

2. ISLAM – PANDANGAN SETIAP MUSLIM


Islam merupakan petunjuk dimana keberadaan fisikal dijadikan dengan begitu sempurna,
sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah. Serta kepercayaan tradisional dan peraktek
akan pemahaman Islam yang benar tidak akan pernah berubah. Makna tradisional adalah
kepercayaan yang abadi dan peraktek-peraktek Islam yang melalui perubahan waktu
kepada generasi-genarasi Muslim yang baru. Dan menyebarluaskan Islam dengan sukses
dikalangan non – Muslim, yang pada saat ini tidak terlalu banyak mengambil waktu
untuk mengerjakannya dikarenakan perubahan dunia saat ini. Makna diskusi dan
pemahaman pokok-pokok Islam yang benar tidak berubah harus diketahui yang
mencakup analisis objektif berdasarkan pengakuan fakta para ilmuan dan logic.

Pengetian akan tawaran yang efektif akan keindahan dan kebenaran Islam kepada kaum
Muslim dan non – Muslim harus di ketahui yang mencakup pemanfaatan komunikasi
moderen dan kekuatan pengetahuaan perinsip-perinsip baru dan pengarus sosial
berdasrkan pengethuan pisikologis yang kontemporer.

3. PENERAPAN PENGETAHUAN HUKUM-HUKUM DALAM MENCIPTAKAN


SEBUAH KESEMPURNAAN DAN KEBNARAN DUNIA ISLAM
Proses Pembentukan
Menurut pengetahuan hukum, langkah dari kondisi yang ada menuju tujuan kondisi yang
dikehendaki harus dilakukan melalui rangkaian lang kecil berturut-turut yang bermanfaat.
Ini disebut pembentukan proses. Jika setiap langkah di sepanjang jalan itu terlalu besar
atau tidak cukup bermanfaat maka kemajuan tujuan akan berhenti bahkan mungkin
bergerak jauh dari tujuan yang di inginkan.
Langkah Dasar Dan Tujuan Yang Di Kehendaki
Seperti yang kita lihat sekarang ‘kondisi’ atau langkah dasar kondisi itu adalah dunia
yang selalunya banyak terdapat kesalahan dan sedikit kebenaran. Tujuan ‘kondisi yang
kita inginkan’ adalah dunia dunia yang konsisten dengan kehendak Allah, yang akhirnya
tidak akan memiliki perkara yang salah dan segalah urusan akan menjadi benar. Ini
merupakan hal yang sangat penting bahwa kita jangan berputus asa bahwa tujuan kondisi
yang kita inginkan mungkin saat ini terasa begitu mustahil jauh dari keberadaan kondisi
kita. Kajian hukum, untuk melaluinya kita sangat jauh untuk memahami mereka dengan
benar, ini merupakan rancangan Allah kepada kita dengan kekuatan alat akan perubahan
sosial, yang mana kita mampu mencapainya dengan sukses tampaknya mustahil tujuan,
sebuah kesempurnaan dan kebenaran dunia Islam.

Langkah Sederhana Yang Bermafaat


Sebagaimana kita bekerja untuk memenuhi tujuan yang suci kita harus memastikan
bahwa kita tidak akan pernah berusaha mengambil sebuah langkah yang begitu panjang –
hal ini begitu besar, atau kita akan gagal. Jika kita tidak pernah mencoba melakukan
perjalanan yang begitu besar atau yang tidak cukup bermafaat, maka kita akan
mendapatkan kegagalan. Untuk mencapai tujuan kita terhadap dunia yang sesuai dengan
kehendak Allah, terutama pada awal langkah di sepanjang jalan, harus banyak bersabar
dan sifat teloransi yang harus di kedepankan. Konsentrasi pada ummat Muslim dan non
Muslim harus menjadi prioritas yang paling utama. Kondisi harus di siapkan dengan hati-
hati, dengan begitu setiap waktu pada parjalanan yang begitu panjang akan menuju pada
tujuan yang kita kehendaki. Setiap orang yang akan di pengaruhi langkah baru akan
menyukai untuk melakukakan langkah tersebut. Ini merupakan ekspresi tertinggi akan
kewajiban terhadap seluruh kaum Muslim untuk memastikan bahwa tidak ada paksaan
dalam memeluk kehidupan pada jalan Islam.

Non-Muslim
Bagi mereka yang belum beragama Islam, rencana ini untuk pembentukan kesempurnaan
dan kebenaran dunia Islam, yang seharusnya di perluaskan dan disambut dengan
kehangatan. Didalam peraktek Islam, tidak akan pernah ada bentuk pemaksaan bagi
setiap orang yang memiliki budaya atau agama yang mereka tentukan. Ini merupakan
alasan yang diharapkan yakni bahwa pada akhirnya hamper semua orang akan
berkeinginan menjadi seorang yang Muslim; akan tetapi waktu itu hanya datang ketika
kepercayaan dan peraktek Islam telah menunjukkan identitasnya menjadi begitu simpatik
bahwa tidak ada satu orangpun yang kesempatan menjadi seorang Muslim. Tetapi sampai
hari itu, Muslim dan non Muslim harus hidup bersama dalam kedamaian, harmonis, dan
menghormati, dan bekerja dalam kesatuan untuk memperbaiki setiap kesalahan yang
berada di di dunia. Tiada tindakan yang tepat dianggap benar, atau alasan yang di
dibenarkan. Sebab Allah dulunya telah mengutus rasul-Nya bagi seluruh Mahkluk dunia.
Maka tidak mengherankan bahwa semua orang di dunia telah lama saling berkongsi akan
landasan pemikiran tentang apa yang baik dan benar dan tepat. Ini akan menjadi tugas
pada penciptaan sebuah kesempurnaan dan kebenaran dunia Islam lebih mudah.

Sebagaimana yang di maksudkan adalah membantu menjelaskan kesatuan yang benar


kepada seluruh masyarakat dunia yang bercorak ragam yang saat ini berbeda ideologi dan
agama agar disarankan bahwa kita menerima setiap mahkluk manusia sebagai Muslim
(Tanpa Kapitan ‘M) dan bagi mereka yang menyadari akan agama Islam secara natural
dan dibuktikan dengan kalimat Syahadat seagai Seorang Muslim (dengan kapital ‘M’),
dengan cara ini, dari awal, tidak akan ada orang yang tertinggal di luar persaudaraan
Islam. Dalam konteks ini Islam (tanpa kapital ‘I) merujuk kepada hubungan natural
antara ciptaan eksistensi dan Tuhan, sementara Islam (dengan kapital ‘I’) merujuk kepada
agama yang berdasarkan hubungan natural yang baik antara eksistensi ciptaan dan Tuhan,
yang kita kenal sebagai Allah.

4.TRANSFORMASI UMMAT ISLAM

Kunci konsep Khalifah Project adalah manusia telah disepakati oleh allah untuk
melakukakan sebagai Khalifah di Muka bumi. Konsep ini manusia, Sebagai Khalifah
Allah di muka bumi memili potensi untuk menjadikan dorongan yang kuat untuk
membawa tentang perubahan positif sosial dalam kalangan ummat Islam. Hal yang sama
juga berdampak bagi ummat non-Muslim

Memusatkan pada titik pokus bagi semua energi. Usaha dan perjuangan dari setiap
Ummat Islam mungkin diarahkan, untuk menghindari pemborosan energi, usaha, dan
perjuangan. Jika perhatian ini berjalan dengan konsentrasi penuh maka akan
menghasilkan dampak yang jauh lebih besar dalam tranformasi Ummat Islam dalam
keseluruhan.

TRANFORMASI KAUM MUDA


Metode Khalifah diterapkan bagi anak-anak Muslim, Insya Allah, bertambah sebuah
genarasi Muslim yang akan fokus terhadap meyempurnaan peran mereka sebagai
Khalifah Allah di dunia bahwa mereka akan mengembalikan kemunduran generasi-
genarasi Ummat Islam sekitar 400 tahun yang lalu. Penjelasan ini digambarkan dalam
bentuk diagram pada halamat berikut.

Kondisi Ummat Islam selama 1400 tahun yang lalu

Masa Kejayaan Islam di Madina


Hijrah 622 C.E Dunia Ummat Islam
di Taklukkan dan di pengaruhi sekuler
Material

----------------
HARI INI
(Poin Islam Mundur)

MASA DEPAN UMMAT ISLAM

Generasi yang solid dalam perubahan


mengatakan tidak akan terpangaruh sekuler
material dan budaya moderen Barat dan
sebagai Khalifah Allah menjadikan Islam
pada tempat yang benar sebagai
pembimbing bagi seluruh ummat manusia di
bumi.
Kemungkinan 2

Sekarang

Kemungkinan 1

Kemunduran yang terus menerus sehingga Ialam Hilang dari peredaran dunia

Setelah 1000 tahun masa kejayaan beradaban Islam, Ummat semakin tidak mampu
bertahan dari serangan pengaruh-pengaruh jahat sekuler Barat, hal ini di karenakan
Ummat Islam menabaikan ajaran dan peraktek Islam yang benar. Sehinga akhirnya
mereka kehilangan kepemimpinan dunia; sungguh amat di kesalkan, dunia Islam
ditundukkan dan di kuasai oleh kejayaan kolonial Eropa sampai setengah 20 abad. Ketika
Ummat Islam berjuang untuk kedaulatan mereka dan menang adalah hak mereka untuk
mendapatkan kembali posisi du dunia. Saat ini Ummat Islam harus bangun dari tidur
yang berkepanjangan, dekadensi, impotensi, dan penguasaan oleh negara-negara Barat,
dan memperhatikan janji Allah:

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman


diantara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh
bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka
berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan
orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh
Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah
diridhai-Nya untuk mereka, dan dia benar-benar akan
menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam
ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap
menyembah-Ku dengan tiada mempersekututkan sesuatu
apapun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir
sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang
fasik. (An-Nur, 24:55)

5. LANGKAH SEDERHANA DALAM TRANSFORMASI UMMAT


Hal yang perlu di lakukan diantara ummat Islam akan rencana yang sederhana ini dalam
pembentukan kesempurnaan dan kebenaran dunia Islam sebagaimana yang tertulis dalam
Khalifah Project adalah yang pertama, menuju malakukan transformasi terhadap Ummat
Islam, sebagai ummat yang terbaik yang pernah muncul dari ummat manusia
sebelumnya.

Kamu adalah ummat yang terbaik yang dilahirkan untuk


manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mecegah dari
yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli
kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara
mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang fasik. (Ali-Imran 3:110)

Langkah Pertama: Tawhid


Setiap ummat Islam harus menerima, sebagai pandangan-nya di dunia yakni konsep
Tawhid (menegsakan Allah) yang berpedoman bahwa alam semesta memiliki pencipta
yang satu, unik pada keaslian seluruh benda-benda dan terbukti, lemah lembut dan maha
mengetahui, tidak bisa di ketahui oleh kemampuan manusia dan diluar persepsi manusia
pada umumya.

Mencintai Allah harus di tanamkan kedalam hati pada setiap ummat Islam dimanapun
berada. Setiap ummat Islam harus memahami dan memperaktekkan Islam sepenuhnya
yang telah diberikan oleh Allah kepada kita. Setiap ummat Islam harus sepenuhnya
memahami peranan yang paling mulia sebagai Khalifah Allah dan benar-benar
berkeinginan untuk mematuhi tanggung jawab yang begitu besar yang telah diberikan
oleh Allah kepada kita. Setiap ummat Islam harus memiliki kepercayaan yang tanpa
keraguan bahwa mereka memiliki potensi untuk menciptakan kesempurnaan dan
kebenaran dunia Islam.
Langkah yang kedua: Dua buah buku ilmu pengetahuan
Ketika Allah mengajarkan kepada Nabi Adam Alahi Salam nama-nama (sifat) benda-
benda, ini merupakan sifat yang membentuk keselarasan antara ilmu pengetahuan dan
perilaku yang sebelumnya terpecah. Memang pengetahuan ini menjadi alat bagi manusia
untuk memungkinkan menjadi Khalifah Allah dan menjadikan mereka bertanggung
jawab untuk tindakan yang mereka lakukan.

Sesungguhnya Allah memerintahkan ummat manusia untuk melakukan pendalaman dan


pemahaman dari kedua buku pengetahuan tersebut (atau dua bacaan) dan untuk
memahami situasi alam semesta telah dijelaskan dari pemahaman kedua sumber buku
tersebut yang saling melengkapi satu sama lainnya.

Pertama buku ini adalah kitab Allah, wahyu yang di turunkan oleh Allah Swt melalui
rasulnya (Muhammad Saw), yang kedua adalah kitab kitab tentang penciptaan alam
semesta. Sekarang kitab yang terakhir adalah kitab suci Al-Qur’an, sebuah bacaan yang
paling berharga yang mana seluruh perkara Agama yang signifikan telah di jelaskan
dalam surat (Yusuf, 12:111) dan kitab penciptaan alam semesta yang tidak terdapat di
kitab lainnya, telah di jelaskan dalam surat (Al-an’am, 6:38)

Sesunggunya pada kisah-kisah meeka itu terdapat


pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-
Qur’an itu bukanlah cerita yang di buat-buat, akan tetapi
membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan
menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan
rahmat bagi kaum beriman. (Yusof, 12:111)

Dan tiadalah bintang-bintang yang ada di bumi dan burung-


burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan
ummat-ummat juga seperti kamu. Tiadalah Kami alpkan
sesuatupun di alam al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah
mereka dihimpunkan. (Al-An’am, 6:38)

Manusia harus melakukan studi terhadap kedua buku ini, maka dia akan mampu menjaga
keseimbangan iman-nya dan pemahaman pengalaman spritualnya. Disis lain dia akan
mampu memahmi semua jenis ilmu (fisika, sosial, dan humaniora), dan yang lainnya,
akan menjadikan dirinya berkualitas, untuk memenuhi syarat dalam menjalankan
Amanah sebagai tanggung jawab seorang Khalifah di muka bumi.

Projek Khalifah menawarkan sebuah metode yang sederhana demi mewujudkan tujuan
yang paling berharga. Meskipun ini tidak mudah dan tidak dapat di bantah, pasti akan
tercapai juga, dan yang paling penting dari semuanya, yakni KESEMPURNAAN DAN
JALAN YANG BENAR.

6. LINGKARAN KHALIFAH
Khalifah institut telah memperkenalkan rencana yang inopatif sabagai salah satu cara
untuk menyebarkan ide-ide dan metode-metode yang mewujudkan metode Khalifah
dalam menggapai kesempurnaan dunia Islam yang benar.
Ini merupakan pembentukan lingkaran Khalifah diseluruh negara dunia.

“Buku pedoman lingkaran Khalifah” telah di publikasikan oleh institut Khalifah pada
May 2004, yang menyajikan panduan sederhana, sebagai berikut:
i. Fungsi Lingkaran Khalifah
ii. Jihad positif
iii. Langkah sederhana sebagai panduan untuk mengatur lingkaran Khalifah
iv. Dakwah melalui pendekatan lingkaran Khalifah
v. Proses Pembentukan dalam mencapai tujuan kita sebagai Khalifah Allah
vi. Konsep 6 tingkat pemisah/pengaruh atau hubungan di dalam penyebaran
metode Khalifah di seluruh dunia.
vii. Organisasi Lingkaran Khalifah
viii. program tingkah laku sosial untuk mewujudkan kebaikan bagi seseorang,
masyarakat, dan lingkungan.

7. JIWA- MEYEMPURNAKAN KENABIAN


Jiwa – menyempurnakan kenabian adalah konsep dalam sosiologi dan pisikologi, yang
menyatakan:
Apa pun yang kamu percayai pasti berlaku, dan ia mungkin sering terjadi sebab kamu
akan menemukan jalan (sadar atau tidak sadar) membuatnya terjadi, dan apapun yang
kamu tidak mempercayai akan terjadi maka dia tidak akan terjadi sebab sabab anda
menemukan-nya tiada terjadi dan perubahan.

Setiap Muslim – pria, wanita, pemuda, dan anak-anak harus sepenuh hati percaya bahwa
metode Khalifah dapat menciptakan dunia Islam yang tepat untuk kedepan. Hal ini sangat
penting sekali bagi keberhasilan dalam pencapaian tujuan kami – SEBUAH NILAI
SURGA DI DUNIA.

Berdasarkan dorongan komitmen yang teguh ini, setiap ummat Islam – pria, wanita,
pemuda, dan anak – harus terlibat dalam JIHAD untuk mengembalikan perilaku yang
menyimpang dan penurunan ummat Islam, hal ini pasti akan terjadi jika kita bertindak
dengan benar secara bersama-sama sebagai Khalifah Allah. Namun jika hal ini dilakukan
secara individual biarpun dengan segenap usaha dan seluruh sumber yang telah Allah
berikan kepada kita, maka tujuan untuk menyempurnakan dunia Islam yang benar tidak
akan tercepai sebab dilakukan secari personal atau sendiri.

Tidak ada satu kesempatan yang sama dalam hidup ini, kita lebih baik berusaha mendekat
diri kepada Allah dalam mencapai tujuan kita, atau malah sebaliknya berusaha
mendekatkan diri kepada Syaitan sehingga gagal untuk menyempurnakan peran sejati
kita sebagai Khalifah Allah.

BAHWASANYA TIADA SATUPUN YANG LEBIH KUAT KETIKA WAKTU


DAN PIKIRAN DATANG. WAKTU DATANG UNTUK MEMIKIRKAN ISLAM
YANG HARUS DIPAHAMI, DITERIMA, DAN DI PERAKTEKKAN DI DUNIA

Metode Khalifah sangat kuat, yakni

SEDERHANA
MUDAH
BENAR
BAIK
LOGIK
DAPAT DI CAPAI
DAN DAPAT DI PERTANGGUNG JAWABKAN

Mari kita berusah dengan sebaik-baiknya demi keinginan Allah untuk menjadikan sebuah
dunia Islam yang benar dan sempurna, NYATA INSYA ALLAH

Cover belakang
Buku ini membahas begitu pentingnya peran Khalifah Allah yang sering dilupakan oleh
ummat Islam di dunia sekarang ini. Buku ini mencakup penjelasan tentang apa yang
sebenarnya dimaksudkan menjadi Khalifah Allah, buku ini juga menjabarkan tanggung
jawab Khalifah Allah, menggambarkan proses yang perlu dilakukan untuk berhasil
menyempurnakan tanggung jawab kita sebagai Khalifah Allah, dan buku ini membahas
bagaimana kita sebagai Khalifah Allah dapat penyakit dunia sehingga dunia ini menjadi
benar dan sempurna.

Teks buku ini telah di susun dari hasil presntasi dan makalah akademik Professor
muhammad Al’Mahdi, Pendiri institute Khalifah. Professor Muhammad al-Mahdi banyak
menghabiskan waktu untuk mengkaji kebenaran. Hampir empat belas tahun menjadi
seorang mahasiswa penuh ketika di Amerika Serikat sehingga menghabiskan waktu
selama tiga setengah tahun untuk program PhD, pada bidang anak-anak, klinik,
eksperimental, dan pisikologi pendidikan. Pada awalnya beliau mengambil ilmu fisika
pada disiplin studinya, hal ini memungkinkan pada beliau sebab beliau sebelumnya
berkonsentrasi di bidang pelatihan eloktronik, beliau telah menghabiskan waktu sebagai
riset asisten di salah satu laboratorium fisika yang terkemuka saat itu, dimana beliau
mendapat kesempatan untuk bertemu dan membicarakan sifat yang paling dasar dari
alam semesta sehingga beliau mendapat penghargaan dalam bidang fisika. Sejak menjadi
mahasiswa, hampir tiga puluh tahun beliau mengabdikan hidupnya untuk studi Islam dan
mengmbangkan perencanaan yang tepat untuk mengubah bentuk kesalahan yang di dunia
sekarang ini, sehingga anak-anak kita menjadi sadar akan kewujudan Tuhan dan hidup
dalam cinta dan kedamaian di dunia.
Produk-produk Khalifah yang bisa di dapatkan

Daftar Nama Buku-buku Harga

1. Pembentukan Karakter Mulia-Pedoman


Bagi Orang Tua (Malaysia-English-Indonesia) RM5.00

2. Lingkaran Khalifah RM3.00

3. Keberhasilan Orang tua dalam Islam RM1.00

4. Khalifah dalam bentuk buku ber-Jilid, setiap satu buku RM5.00

a. Pemahaman akan konsep Khalifah ( Jilid 1 )


b. Menjadi Khalifah Allah ( Jilid 2 )
c. Solusi Islam terhadap Masalah-masalah
Dunia ( Jilid 3 )
d. Pelajaran Hukum-hukum ( Jilid 4 )
e. Keberhasilan Orang tua dalam Islam ( Jilid 5 )
f.. Pisikologi Islam ( Jilid 6 )
g. Penciptaan sebuah Negara Islam ( Jilid 7 )
h. Penciptaan Alam Semesta ( Jilid 8 )
i. Kebenaran Ilmu Pengetahuan akan
keberadaan Tuhan ( Jilid 9 )
j. Kebenaran Realitas ( Jilid 10 )

5. Tiga Tokoh Kontemporer Dalam Islam:


Pemikiran Mereka Tentang Khalifah Tuhan RM5.00

6. Kesatuan Teori terhadap Eksistensi- Tiap-tiap edisi RM15.00


a. Edisi Pertama (Penciptaan Alam Semesta)
b. Edisi kedua (Lingkungan Masyarakat Sosial)
c. Edisi Ketiga (Pelajaran Hukum-Hukum)

7. Kesatuan Teori terhadap Eksistensi- Terdiri dari 3 Edisi RM40.00


a. Edisi Pertama (Penciptaan Alam Semesta)
b. Edisi kedua (Lingkungan Masyarakat Sosial)
c. Edisi Ketiga (Pelajaran Hukum-Hukum)

8. Khalifah Tuhan Mewarnai Buku


- Buku 1 RM6.00

9. Khalifah Tuhan Mewarnai Buku


- Buku 2 /3/4/5 RM5.00

10. Kumpulan Lima Warna Buku


(COL001-COL005) RM20.00

Dalam Bentuk VCD Harga

1. Keberhasilan Orang tua dalam Islam


- 2 VCD RM.10.00

2. Kebenaran Ilmu Pengetahuan akan


Keberadaan Tuhan. – 2 VCD RM.10.00

3. Penciptaan Alam Semesta -3 VCD RM.12.00

4. Pelajaran Hukum -3 VCD RM12.00

5. Kebenaran Realitas -3VCD RM12.00

6. Pisikologi Islam -2 VCD RM10.00

7. Penciptaan Sebuah Negara Islam -2VCD RM10.00

8. Keberhasilan Orang tua dalam Islam -3 VCD RM12.00

9. Kursus Intensif Bagi Pelatihan Anak Remaja


-24 VCD RM90.00

10. Kebenaran Ilmu pengetahuan Akan Pencipta Alam


-2 VCD RM10.00

11. Metode Khalifah Dalam Islam Bagi Orang Tua


(Level 1) -8 VCD RM30.00

12. Metode Khalifah Dalam Islam Bagi Orang Tua


(Level 2) -4 VCD RM.15.00
13. Metode Khalifah Dalam Islam Bagi Orang Tua
(Level 3) -3 VCD RM.12.00

14. Pemahaman Konsep Khalifah – 2 VCD RM.10.00

15. Pisikologi Islam: Paradigma Baru (IIUM) -2 VCD RM10.00

Lain-lain Harga

1. Poster-poster Tiap-tiap Harga Poster RM3.00

i. perjalanan Khalifah
ii. 3 Tanggung Jawab Sebagai Khalifah Tuhan
iii. Khalifah Tuhan Mencintai Sholat
iv. Khalifah Tuhan Mencintai Belajar
v. Khalifah Cilik mencintai Tuhan
vi. Khalifah Tuhan Bagian untuk Masyarakat
vii. Seorang Khalifah menjadikan Dunia Ini Baik Bagi Tuhan
viii. Khalifah Tuhan Selalu Tersenyum Sebab Senyum Bagian Sedekah
ix. Keberhasilan Orang Tua Dalam Islam

Lain-lain Harga

2. Penutup Khalifah RM2.00


3. Stiker Mobil- "Catatan Khalifah Cilik" RM2.00
4, Stiker Mobil- "Kami Adalah Khalifah Tuhan" RM3.00

(Seluruh harga penjualan bisa di dapatkan)

Untuk Berlangganan, hubungi kami di:

Khalifah Institute
Lot 298 Jalan 3, Taman Ampang Utama,
68000 Ampang, Selangor Darul Ehsan,
Malaysia

Tel: 00603-4256 6810, Fax: 00603-4256 5423


E-mail: Khalifahproject@yahoo.com
Website: //www.Islamic-world.net

You might also like